On Tue, 22 Feb 2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

> Saya merasakan sekali kuliah sambil kerja, saya kerja dari semester 4 ,
> saya cuman punya fikiran untuk tidak mengulang MK, dan saya berusaha untuk
> "tidak berbuat diluar jalur yang ada"  sementara banyak  tuntutan pekerjaan
> saya, dan juga tuntutan kuliah yang harus cepat selesai, tapi selama saya

Saya juga merasakan kerja sambil kuliah (termasuk menjadi supir mobil, dan
anak band juga). Jadi kalau kita kerja, dan waktu terbatas.. maka
"kompensasinya" adalah cari informasi sebanyak-banyaknya sebelum mengurus
ini-itu.  Tapi sekarang saya punya cerita lain.

Kemarin saya dan istri mengurus visa.  Malam sebelumnya semua berkas yang
dibutuhkan sudah disiapkan dimasukkan ke map plastik agar mudah,
keterangan finansial, keterangan profesor, asuransi, dll.  Soal menyiapkan
berkas terus terang saya banyak belajar dari orang Jerman..(serba Ordner
dan map plastik..he.h.eh.e)

Jam 7.50 saya sudah sampai di kantor tempat pengurusan visa dan harus
menunggu 10 menit (karena jam buka jam 8.00).  Saya harus pagi-pagi karena
setelah itu istri saya harus ke Paderborn... dan saya harus ke Uni.  Di
kantor tersebut tidak ada "pagar antrian". jadi orang harus "sadar" siapa
yang duluan datang, dan rela menunggu.  Jam 8.00 "teng" istri saya masuk
dan membawa passport. Setelah dicheck.. nggak lama kemudian keluar dan
mengisi formulir.

Setelah diisi (dan harus menunggu karena ada orang di dalam), formulir
diserahkan, dan berkas diperiksa.  beberapa berkas diminta. karena akan
difotocopy (Foto copy dilakukan oleh petugas karena alasan hukum
"certified copy").  Saya dan istri menunggu di luar kira-kira lebih dari
30 menit.  Pada "loket" tersebut ada beberapa orang juga sabar menanti.  

Sekitar 1 jam barulah selesai...visum istri saya.  Jadi saya perhatikan
dalam waktu 1 jam hanya 3 orang yang dilayani.  (Jam buka kantor itu hanya
sampai jam 12.00) !!!! Oh iya rata-rata jam urusan administasi di sini
bukanya jam 8.00 sampai 12.00 setelah itu dia akan mengerjakan tugasnya.
Di Universitaspun berlaku seperti ini. (Studentetnwerk, dsb), walaupun
Uni-nya sendiri buka sampai malam (banyak student yang juga kerja).  Jadi
buat yang memiliki kesibukan padat yang sebisa mungkin mengetahui
prasyarat yang dibutuhkan sebelum datang untuk mengurus ini-itu.  Jadi
saya rasa "nothing wrong" loket di Gunadarma tidak dibuka malam
hari..he.he.he

Nah jadi pada intinya.. walau kita telah menyiapkan berkas dengan lengkap,
bukan juga jaminan bahwa urusan akan langsung cepat. (1 jam pada contoh di
atas..), dan memang terkadang urusan seperti itu membutuhkan waktu yang
cukup lama, dan kita harus sedikit banyak memahami kondisi si
"pegawainya".  Memang kadang kita harus "mengelus dada sendiri" (jangan
dada cewek di sebelah anda.. bisa-bisa ditampar...!!!).  Tapi ya bagaimana
dia seorang melayani begitu banyak orang dengan beragam permasalahan.

Saya inget dulu waktu saya kuliah di UI pernah mau minta tanda tangan
seorang "pejabat jurusan" ketika mau sidang sarjana, sudah menunggu dari
pagi sampai jam 6.00 tapi akhirnya cuma dibilang "besok aja ya...8-)".  
Ya saya hanya bisa paham, mungkin dia dari pagi sudah capek..  Oh iya
untuk urusan Sidang Sarjana.. mahasiswa Gunadarma lebih beruntung daripada
mahasiswa UI... (saya terpaksa mundur terbang ke Australia gara-gara
urusan ini....8-)

Saat itu saya juga "kuliah" sembari "kerja". (bukan cuma jadi 
asisten/dosen di Gunadarma..)

IMW

NB : Windows aja cuma ngasih satu GUI nggak ada yang protest. 8-),
     cuma satu file system aja nggak ada yang protest.  Pakai Linux akan
     banyak pilihan, tapi kita harus tahu informasi...






* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke