At 3/6/00 12:54 PM , [EMAIL PROTECTED] wrote:

> hmm... kalo melihat dari tulisan Mark yang panjang begitu, mungkin
> ada benarnya ada juga yang kurang benar :)

hehehe..namanya juga masih belajar Pak...biar ngak panjang sekalipun, bisa
saja ada yang ngak benar :)

> Kalo saya cermati semua tulisan itu semuanya akan kembali kepada
> mahasiswanya, percaya atau tidak itu memang kenyataan :P
> - Mahasiswa HARUS memiliki tujuan dari hidupnya dia sendiri ( contoh :
> ya pernah buat kuisoner kenapa anda kuliah di UG ? lucunya masih ada
> yang jawab ikut teman/pacar :)  ) nah disini sudah kelihatan bahwa dari
> diri sendiri tidak punya tujuan :P

betul sekali, seperti yang Anda bilang: "...masih ada yang jawab...", yang
berarti, masih ada juga yang menjawab lain: yang betul2 niat n serius
belajar, ngak semuanya tidak punya tujuan, ngak semuanya minta disuapi, dsb.

yah..saya tidak bicara individual di sini, namun menyangkut sekelompok
mahasiswa yang kuliah di dan diluluskan dari UG. Kasian kpd mahasiswa yang
udah memilih "jalan hidup yang benar" namun sekeluarnya dari UG turut kena
getah akibat lucunya implementasi UM, dan suasana belajar di UG.

> - Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang berfikir "TIDAK" mau mengulang
> !, ngapain pula ikut UM keluar biaya juga, nah untuk TIDAK mengulang
> tentunya harus kerja keras dong :), kalo di ada yang IPK nya lebih tinggi
> karena ujian mandiri, saya yakin dengan TIDAK mengulang akan merasa LEBIH
> TERHORMAT :) hehehehehee...

Kalau mengenai perasaan tiap mahasiswa saya tidak bisa wakili yah, namun
merasa terhormat ataupun tidak (karena murni, ngak ikut UM), setelah lulus
nanti tetap tercap sebagai lulusan dari kampus UM :) Jadi bukan hanya
mahasiswanya yang kasian...UG-nya juga..

> - Bisa tidaknya bersaing dengan dengan mencantumkan reputasi perguruan
> tinggi, buktinya banyak lulusan UG yang kerja di Luar Negeri ataupun yang
> meneruskan kuliah di LN :)

hmm...bukankah UM baru dimulai? bisa dilihat dampaknya mulai sekarang ini,
bila tak segera dibenahi

> DOSEN
> - Kita tidak dapat menyimpulkan dosen itu enggan mengajar, begitu saja :)
> ini karena banyak faktor terutama menyangkut masalah pribadi si dosen itu
> sendiri, orang yang pintar/cerdas-pun belum tentu bisa mengajar :) contoh
: > Habibie cerdas/jenius apakah dia bisa ngajar dengan berhasil ??? belum
> tentu :) kalo tidak ada dukungan dari semua civitas akademika :P  karena
> dalam mengajar itu ada "ilmu" pengajar, coba anda perhatiakan dari semua
> dosen siapa yang paling baik mengajar ??? tentu nya anda sendiri yang
> lebih tahu,

enggan mengajar di sini tidak seperti yang Anda sebutkan. Namun keengganan
mengajar yang muncul karena merasa mahasiswanya ngak peduli lagi...merasa
mahasiswanya tidak butuh pelajaran, sebab mahasiswanya berpikir: untuk apa
belajar capek2 kalo dengan kebut semalam bisa dapet nilai bagus dgn ikut UM..
Dan ternyata bukan hanya perasaan si dosen, memang pada kenyataannya
situasi belajar mengajar di dalam kelas menjadi lain, suasana intelektual
tidak ada lagi, di dalam maupun di luar kelas.


> - Maksudnya berbeda sedikit langsung out seperti apa ?? kalo MHS itu
> sendiri yang memang TIDAK LAYAK disebut mahasiswa kenapa musti di
> pertahankan ??

lho konteksnya khan dosen, bukan mahasiswa (silakan lihat posting aslinya).
Beberapa dosen yang saya temui memang mengakui keadaan ini. Mereka pernah
mengusulkan spy UM itu "diperbaiki", namun mereka langsung "dikucilkan"

> YAYASAN
> - Kalo dibilang profit mungkin ada benarnya, karena setiap institusi
> butuh untuk membiayai hidupnya, ideal sih kuliah di gunadarma gratis gitu
> ya :)

konteksnya kan bukan ttg "butuh profit untuk hidup" Pak..
Namun yang saya utarakan adalah, Gunadarma dicap sebagai organisasi yang
motivasi utamanya mencari keuntungan, bukan lagi "Yayasan Pendidikan".
Melihat implementasi UM sedemikian rupa, pantaslah orang mencap seperti itu.

> -hehehe.. kalo dibilang pensuplai terbesar :) berarti berhasil dong promosi
> nya hehehehehe... :P  kalo dibilang generasi yang tak mampu berfikir saya
> rasa termasuk anda dong :) kalo memang anda mahasiswa
> gunadarma,hehehehehe... kalo bukan berarti harus masuk dulu ke UG,
> hehehehehe... baru bilang :)

betul sekali, sekarang saya memang turut dicap seperti itu, karena saya
mahasiswa Gunadarma

> saya yakin TIDAK SEMUA laki-2 eh... Mhs Gunadarma seperti itu :P, yang
> menyebabkan negeri nggak maju-2 ya bukan anda saja :P tapi yang lainnya
> juga dong kayak ikip, ui, itb, dll :P

tanpa maksud menyinggung perguruan tinggi lain, saya sangat bangga akan
Gunadarma yang tidak melaksanakan praktek UM seperti ini.

> Kalo TIDAK IKUT jalur UM saya dukung 1000% deh :) sekalipun UM tetep aja
> harus keluar duwit iya nggak hehehehee.. :P disini aja jelas kelihatan itu
> semua tergantung kepada Mahasiswanya :P

Menurut saya hal tersebut bukan merupakan solusi, karena pada dasarnya
menunggu kesadaran sekelompok besar mahasiswa yang dininabobokan untuk
tidak sadar. Alangkah baiknya bila kedua belah pihak yang terlibat dalam
lingkaran pendidikan UG turut bertindak: pihak pertama belajar dengan baik
disertai juga pihak lainnya yang memberikan kebijaksanaan bijaksana secara
konsep & implementasi.


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke