On Sat, 10 Jun 2000, Ade wrote:

|>         "seorang doktor harus mempunyai jiwa indutriawan, ilmuwan,
|>         manajer. Bukan ahli buku, doktor semua yang dibwahku harus
|>         spesial"
|>
|
|ngomong2 negosiasi ini ke arah bisnis, nah pebisnis di negara kita ini masih
|sangat jarang yg berasal dari kaum industry / scientist / dan sejenisnya,
|sebagian besar masih berasal dari kaum pedagang dan kalau melihat konsep zero
|sum game, dengan bhs yg kasar kita bisa katakan tidak nilai tambahnya. Yg ada
|keuntungannya diambil dari merugikan org lain...lha wong...nggak ada yg
|dihasilkan...semua import. Ini salah satu faktor yg membuat negara ini
|ketetaran membenahi krisis.

hheheh siapa bilang, tergantung saja pendekartannya. Kalau orientasi hanya
besok pagi bagaimana, akan terjadi begini terus. Pekerjaan saya di INA dan
beberaa di INDIA punyanya boss saya. Ini bukan alasan lho. Buktinya jalan
terus. Yang penting aku kira profsionalisme dari pelaku.

|
|Ambil contoh misalnya, harga kangkung sepintas tidak ada hubungannya sama
|dollar tapi yg jualan kangkung kan juga perlu beli beras yg sekarang import,
|beli disket, komputer,  buat anaknya yg kuliah komputer....( sekalian deh
|...biar dosen kalah sama tukang kangkung kekekekekeke...hehehe ) akhirnya
|semua menjadi berhubungan.

hahahaha ini namanya masih pendektan ekonomi perut (ngutip kata bossku
yang selalu ngeyek aku kalau punya pendekatan begini). Pendekatan diatas
nggak salah, tapibukan dalam level yang tepat.

|
|Kalau org tehnikal, dosen,  masih belum bisa mengupgrade, membuat produk, dan
|mempublikasikan hasil riset, de el el...mungkin harapan menjadi negara
|industry masih jauh dari impian, dan akan berat menghadapi persaingan th 2003
|yg sudah didepan mata....gimana mau maju, dosen yg mengajar aja nggak
|mengupgrade pengetahuan. Ada satu fakta bahwa negara Taiwan, Singapura,

Belum bisa atau tidak mau bisa, ini angat jauh berbeda kan?? Kondisi
industri seperti di jerman, jepang korea atau dimanapun adanya, memelui
perjuangan, dan ilmuwan tidak enak saja menerima dan masuk dalam sistem
yang maju. Boss saya (prof) salah satu komeite di EU, dia selalu bilang ke
kita bahwa bukan tidak mungkin, tapi mau atau tidak untuk memulai. Aku dan
beberapa kawan asing disini memang sangat sulit untuk memulai, apalagi
harus meyakinkan kawan kawan di INA untuk nbunag duit di riset, yang
nmggak berduit. Tapi bisa tuh.....

Masalah dosen nggak mau upgrade pengetahuan ini bukan kasus umum, tapi
merupakan kasus yang tergantung sekali pada individu. Jika Mhs punya
penilaian seperti ini saya maklum sekali, karena saya mendapati banyak
rekan pula yang bersifat begini. Kalau saya puny aistilah bukan dosen tapi
DIRIJEN satu grup drum band. 


|Jepang, Korea, majunya dimulai dari kalangan org2 berpendidikan, termasuk
|dosen.

Nah sekarang kan apa kita mau begini terus?? Bangsa ini perlu orang yang
mau berjuang untuk mengisi kemerdekaan yang ada,. Dulu rang berjuang
dengan bambu runcing rela mati lawan belanda, lah sekarang mau enaknya
saja dan menunggu negaqra ini akan berubah dengan sulapan ya nggak
bisa. Korea dan jelang juga ada masa kayak kita. Sama dengan Tiwan atau
negara lain. Coba lihat buku Succes in the tiger countries, yesterday,
today and tommorow. banyak yang bisa kita ambil deh dari buku ini.


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke