Sekedar sharing aja,

   1. Saya gak pernah pake margin, gak pernah averaging (up or down), dan
   gak pernah lebih dari 30% dari total fund sekali order saham. Mempertahankan
   modal LEBIH PENTING dari pada keuntungan. Anda bisa untung kapan saja di
   bursa, bahkan saat bearish sekalipun (memanfaatkan tech rebound), tapi kalau
   modal habis, maka kesempatan itu tidak akan bisa dilakukan. Jarang sekali
   saya 100% di saham, kecuali memang momentumnya kuat sekali.

   2. Saya cuma sanggup punya 3 saham maksimal pada saat yang sama. Easier
   to monitor. Metodenya pun sama, gak dapet kakaknya, kejar adiknya.

   3. Saya juga gak pernah ngejar harga, selalu beli saham yang strong saat
   indeks merah, dan jual saat indeks hijau. Pengalaman ngejar harga
   kemungkinan 80% berakhir dengan cut loss.

   4. Spt strategi kebanyakan trader, saya cari sektor yang lagi ngetrend.
   Suku bunga turun? watch banking/property. Minyak naik? watch komo. Resesi?
   watch defensif sektor spt consumer, semen. Deket natal ? watch telco. bbm
   turun? watch auto. Kira-kira spt itu lah, sambil baca-baca koran buat
   antisipasi sentimen pasar dan kondisi market cycle.

   5. Dua hal yang harus saya dihindari, menyesal, dan sombong.

   6. Trading harus fun. Kalau anda mengalami kekalahan 2x berturut. STOP.
   Jalan2 cari udara segar. Jangan pernah pakai emosi/dendam dalam trading, dan
   jangan memaksa. (baca=berhutang)

   7. Kadang tidak trading adalah pilihan yang terbaik.

Ya udah itu aja sihh. Mungkin beda sama temen2 disini.. but it works for me.
Saya agak jarang trading beberapa bulan ini, mungkin cuma sebulan sekali dua
kali, bisa kok cuan >30%. Apakah kalau trading setiap hari, saya bisa cuan
>30%? Rasanya engga juga.

Jadi benar kata mbah, lindungi modal adalah yang paling penting. Disaat
market -50%, saya bersyukur modal saya masih tetap. Itu karena saya tidak
keseringan trading.

Dalam investasi longterm (yang benar), waktu berpihak pada anda. Dalam
spekulasi (margin), waktu adalah musuh anda.

Terakhir, saya melihat ada mispersepsi kalau investor itu berarti tidak
perlu jual. Ini salah. Investor adalah trader long term (dan trader adalah
investor short term), bisa menggunakan TA atau FA. Warren Buffett aja kalau
udah untung dia jual kan. Kalau kondisi emiten/ekonomi diperkirakan menurun,
terlalu naif kalau di hold.

Buat yang lain, kalau mau sharing pengalaman, silahkan.. )

Regards,
DE



Pada 10 Januari 2009 22:08, er1ck <er1...@gmail.com> menulis:

>  taktik-nya simple, yaitu dari 10x 'trading/judi' misal 1 jt sekali bet,
> harus selalu konsisten 1 jt, jd jangan serakah, misal 9x bet udh menang 9
> juta , tapi krn napsu, pas bet ke 10 dia pasangin 10 jt langsung kalau kalah
> jd amblas dalam 1 x putaran, padahal dia udah cape2x nge bet 9x untuk
> dapetin 9 juta-nya, he3x...
>
>
> 
>

Kirim email ke