Mungkin bisa dibilang ... Sales Freelance... tapi, yang namanya 
agent, apabila masih tarik uang dari rekan yang mau berangkat... sama 
saja... saran saya, kalau tidak mau di Cas, baiknya daftar di website 
company pelayaran asing saja... kalau sudah turun LG (kalau pun 
bisa ) tinggal ke imigrasi buka sign on.. ( Bayar juga )... tapi 
biasanya pihak imigrasi minta surat sponsor... Nah! disitu 
masalahnya... Jadi, sebetulnya agent = broker. Mereka perlu sedikit 
biaya operasional dari rekan rekan untuk dana tersebut, belum lagi 
dibandara... 

Intinya, keberadaan broker / agent, cukup membantu, toh, yang rekan-
rekan dapatkan masih lebih banyak setelah onboard. Bayar 3juta untuk 
dapat 5 juta - 10 juta... fair lah... 

Regard,
Nusalines Jakarta


--- In pelaut@yahoogroups.com, Delvi Eka Putra <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Temans,
>  
> Saya sedikit tergelitik dengan kata 'Broker'. Kalau di lihat dari 
posting e-mail yang dikirim oleh yang disebut sebagai Broker, bisa 
jadi definisi Broker ini sama dengan 'Outsource Provider' di dunia IT.
>  
> Kalau di dunia IT, penempatan tenaga kerja (Resource), melalui 
Outsource Provider ke Perusahaan-perusahaan pengguna (User) adalah 
hal yang sangat lazim.  Resource ini bisa Programer, System Analyst, 
DBA, Project Manager, bahkan sampai dengan Executive.
>  
> Jadi, terjadi hubungan 3 pihak: Resource-Outsource Provider-User. 
Dan, selama ini, ketiga pihak ini saling diuntungkan. Sebagai contoh: 
katakanlah ada satu orang programer bernama Badu, berusaha untuk 
masuk ke suatu bank A. Setelah beberapa kali proses rekruitment, 
gagal terus.  Tapi, setelah melalui perantara Outsource Provider, 
Badu bisa bekerja di Bank A tersebut, meskipun Badu sebagai karyawan 
dari Outsource provider, tapi di pekerjakan di Bank A. Kenapa bisa 
begitu? Hal ini bukan semata-mata karena kolusi antara Outsource 
Provider dengan Bank A.  Tetapi lebih kearah risk sharing dan bisa 
juga karena Bank A membutuhkan programer cuma untuk project based, 
jadi tdk perlu fixed employee.  Khusus untuk Risk Sharing, kasusnya 
biasanya, Bank A memang mencari fixed employee, dan tertarik dengan 
Badu, cuma belum terlalu yakin dengan kemampuan dari Badu. Nah, 
dengan mengontrak Badu melalui Outsource Provider, Bank A bisa 
mempekerjakannya, sekaligus
>  melihat kemampuannya. Biasanya Bank A akan mengontrak Badu selama 
6 bulan melalui Outsource Provider. Selama 6 bulan inilah Bank A 
menilai apakah Badu memang bisa diangkat sebagai fixed employee atau 
tidak.
>  
> Bagaimana masing-masing pihak bisa diuntungkan?
> 
> Badu akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan di Bank A, meskipun 
tercatat sebagai karyawan Outsource Provider.  Di sini Badu 
mendapatkan Pengalaman Kerja. Syukur, kalau berprestasi, bisa menjadi 
fixed employee di Bank A, kalau sudah ada head account. Atau, kalau 
ternyata kontrak tdk diperpanjang karena memang sudah selesai, 
Outsource Provider akan mencarikan client lain, misalnya di Bank B. 
Ini pengalaman baru lagi, untuk si Badu. Perlu dicatat, interview 
sesaat tdk selalu mencerminkan kualitas seseorang secara keseluruhan. 
Karena, bisa jadi saat interview kita grogi sehingga dinilai buruk. 
Dengan mengalihkan resiko ke Outsource Provider, Bank A bisa 
mendapatkan Badu sebagai programer.
> Bank A, akhirnya mendapatkan programer Badu untuk mengerjakan 
proyek-proyek internalnya, dengan jaminan dari Outsource Provider. 
Artinya, kalau ternyata Badu tidak perform, Outsource Provider akan 
mengganti dengan programer lain.  Hal yang sama juga terjadi, kalau 
ternyata Badu tiba-tiba sakit.  Bank A tdk perlu membuang waktu dan 
energi terlalu banyak untuk rekruitment. Karena proses ini diserahkan 
ke Outsource Provider.
> Outsource Provider, mendapatkan margin dari bisnis ini.  Margin itu 
adalah, bayaran bulanan dari Bank A atas kontrak programer atas nama 
Badu, dikurangi Gaji dan fasilitas untuk Badu, dan biaya lainnnya.  
Biasanya rate kontrak user ke outsource provider 3-4 kali gaji + 
fasilitas resource.  Misalnya, Badu mendapatkan gaji Rp. 5jt/bulan + 
insurance untuk kontrak 6 bulan, dan ditempatkan di Bank A di 
Jakarta.  Outsource Provider kemungkinan mendapakan pembayaran Rp. 15-
20 jt/bulan dari Bank A untuk kontrak Badu selama 6 bulan. Margin 
terlalu besar?? itu relatif. Jangan lupa, pembayaran dari Bank A ke 
Outsource Provider, biasanya prosesnya 2-3 bulan karena melalui 
proses invoice dsb.  Dan selama belum dibayar oleh Bank A, Outsource 
Provider harus mengeluarkan uang sendiri untuk menggaji Badu. 
Kemudian, untuk mendapatkan kontrak kerja dengan bank A, Outsource 
Provider membutuhkan biaya sales/marketing. Biaya lainnya: Outsource 
Provider harus
>  menyiapkan satu programer cadangan, misalnya Ahmad, untuk jaga-
jaga kalau Badu tiba-tiba sakit. Juga ada resiko, jika ternyata Bank 
A suka sekali dengan Badu, dan mau memutus kontrak dengan cara 
merekrut Badu secara langsung. Biasanya, Outsource Provider hanya 
bisa gigit jari, dengan harapan bisnis tetap dipertahankan 
untuk future. 
> Saran untuk resource:
> karena bekerja dengan system kontrak harus pintar-pintar negosiasi. 
Contoh si Badu di atas, kalau Bank A rekrut langsung si Badu, mungkin 
gaji yang bisa dibayarkan paling tinggi Rp.3jt/bln. Badu bisa minta 
Rp.5jt/bln ke Outsource karena pertimbangan short term kontrak. Jadi, 
selisih Rp.2jt/bln itu bisa dibilang untuk resiko sebagai karyawan 
kontrak.
> Di atas semua itu, berlaku hukum 'supply and demand' dan kemampuan 
negosiasi. Yang jelas, jika punya kesempatan bekerja, entah sebagai 
Fixed Employee ataupun karyawan kontrak, komitmen pada tugas harus 
dijalankan sebaik-baiknya. 
>  
> Jadi, apakah Broker itu sama dengan Outsource Provider?
>  
> Salam,
> 
> Delvi Eka Putra
>  
>  
>  
>  
>



------------------------------------

JALESVEVA YAYAMAHEYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to