--- In ppiindia@yahoogroups.com, riri cute <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> penafsiran yang benar itu bukan dari kacamata manusia, tapi dari 
Allah.
>   yang datang dari Allah sudah termaktub dalam Al Qur'an dan 
Hadist, jika ada yang menyimpang dari kedua hal tersebut, maka sudah 
pasti penafsiran tersebut keliru besar.
>    
>   pengetahuan manusia itu tak se apa2nya pengetahuan Allah, begitu 
kan mas Hakim?
>    
>   salam,
>    
>   sFe
>    
>   
Ini riri cutex kok pakai tandatangan sFe alias salma?

saya setuju, "pengetahuan manusia itu tak se apa2nya pengetahuan 
Allah", jadi manusia tak boleh sok tahu daan merasa paling benar, 
sebab yang paling benar adalah Allah. hanya Allah pribadi yang boleh 
nyatakan, siapa yang sesat atau keliru menafsir. manusia semua 
menafsir, sebab manusia tak pernah dengar dari Allah pribadi, selalu 
melalui kacamata manusia (bukan kacamata monyet atau beruang).

jadi kalimat ente "penafsiran yang benar itu bukan dari kacamata 
manusia, tapi dari Allah", berisi pengakuan, bahwa semua butuhkan 
penafsiran pakai kacamata manusia, sebab Allah tak pakai kacamata 
(emangnya pasien optik Kasum atau Seis?)

Gimana nihh?

Kirim email ke