Ada tkw yg mau dihukum mati di tanah suci Islam ini dgn alasan si tkw ngebunuh sodara majikannya.
Orang yg punya otak tentunya akan mikir bhw ga mungkin si tkw ngebunuh sodara majikannya tanpa alasan, dan si tkw sendiri bilang bhw dia cuma ngebela diri. Ngebela diri dr apa? Ga disebutin, tp gua rasa sih dr pemerkosaan. Lalu, dimana orang Islam Indonesia ketika tkw sodara muslimnya dianiaya spt ini? Hehehe.... gua masih ingat ada orang Islam yg bilang bhw pelaku kejahatan thd tkw di Saudi adalah orang Kristen. Atau, orang Islam paling2 akan ngoceh soal yg lain yg ga ada hubungannya sama sekali dgn tkw yg dianiaya. Dgn kata lain, orang Islam sama sekali ga peduli dgn nasib si tkw ini. Mendingan ngejilatin pantat Arab tukang merkosa tkw, krn masih ada pahala ngejilat pantat kerabat nabi ketimbang ngungkapin kebusukan di kalangan Islam yg justru merupakan dosa besar. Islam itu emang agama yg benar unt para bajingan keparat, bukan? Lagi, TKW di Arab Saudi Dihukum Mati Editor: Tri Wahono Senin, 28 Maret 2011 | 23:12 WIB 1 KOMPAS/RIZA FATHONI RIYADH, KOMPAS.com — Ketika kasus seorang TKW asal Indonesia bernama Darsem yang terancam hukuman mati di Arab Saudi dan kini sedang dalam upaya penyelamatan belum tuntas, kini kasus yang sama menimpa pekerja rumah tangga lainnya. Seorang pekerja rumah tangga (PRT) asal Indonesia berusia 27 tahun telah dijatuhi hukuman mati. Pengadilan Arab Saudi menyatakan bahwa ia bersalah karena telah membunuh saudara majikannya. Saat ini, terdakwa sedang berupaya mendapat pengampunan dari Raja Abdullah agar terhindar dari hukuman mati. Seperti dilaporkan anggota Kompasiana, Ahmad Saukani, dari situs Arab News, Senin (28/3/2011), daerah asal PRT bernama Tawir tersebut belum jelas. Saat ini, Tawir ditahan di penjara Al-Malaz di Riyadh setelah dinyatakan bersalah empat tahun lalu. Ia didakwa memukul korban hingga tewas. Dia mengaku melakukan hal itu sebagai upaya membela diri. Arab News tidak merinci proses kejadian. Dalam proses di pengadilan, Tawir gagal membuktikan alibinya. Tawir, seorang ibu dari seorang anak perempuan berusia empat tahun, memohon pertolongan Raja Abdullah untuk campur tangan dalam kasusnya dan bisa menyelamatkannya dari eksekusi. Naseer Dandani, penasihat hukum dari Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh, mengatakan, Tawir berharap kemurahan hati dari Raja Abdullah akan menyelamatkannya. Keluarga korban bersedia menerima SR 2 juta atau sekitar Rp 4,6 miliar sebagai denda diyat atau uang darah yang harus dibayarkan dalam waktu enam bulan. Jika tidak membayarkan denda tersebut, maka Tawir akan dieksekusi. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/