Meski lagu lama, ya tak puter juga karena kadang meski sedikit berisik,
masih enak didengar.
@abu_dapurmu pinter nyari yang salah, padahal yg salah ya pemerintah RI
dimana terbanyak para pemangku jabatan pada ngembat duit negara sehingga
buntutnya ga mampu nyediain kehidupan yang layak bagi warga-negaranya.
Dst. dst mata rantainya bersambung.

Ada item yang dikasih tahu "kenalan" (w/n USA di KSA): Dipengadilan KSA
w/n-nya ga bisa salah 100%. Masalahnya, kalau saja si pendatang (yang
dikriminali warga tempatan) ga di KSA maka kejahatan tsb pasti ga ada
(utamanya) terhadap si pendatang. 'Mangnya siapa suruh datangi KSA,
Amerika, Perancis maupun lainnya?

"Jer besuki mawa bea" kata 'rang Jawa. Setiap keputusan mengandung
risiko.
Kerja dikantoran yang keknya entak, ruang ac kursi kentul-kentul
ternyata tinggi stressnya. Beberapa yang ga tahan jadi langganan dokter.
Ada ga yang lalu mengadili yang namanya (beban) kerjaan penyebab semua?
Atau ngadili atasannya tuh pegawai hingga terjadi kasus demikian? Siapa
suruh kerja disana.
He he he ..............

Santai dulu ah ah ah ...

@abu_dapurmu mainan bambu
bambu peniup si bara api
@abu_dapurmu nyalahin labu
karna ga tahu pakai bikini, eh, burqa.

Yesus KATEBE salah pilih murid kan?
Dan Tuan, eh Tuhan menyesali yang murid ini pernah lahir ke dunia?
"No free lunch" kata bule.

--- In proletar@yahoogroups.com, item abu <itemabu@...> wrote:
>
> Jadi salah tkwnya, kata si tawangalun. Bukan salah Arab tukang
nganiaya tkw.
>
> Jilat terus deh lobang pantat Arab sampe ke dlm lobangnya dan kena
taiknya. Ada
> pahalanya koq.
>
>
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Tawangalun tawangalun@...
> To: proletar@yahoogroups.com
> Sent: Wed, March 30, 2011 5:24:04 AM
> Subject: [proletar] Re: Lagi, TKW di Arab Saudi Dihukum Mati
>
>
> Jane MUI dulu sudah memperingatkan mBah Harta agar melarang pengiriman
TKW
> soale:
> 1.Wedok itu kalau haji saja kudu didampingi muhrim,sedangkan majikan
itu bukan
> muhrim.
> 2.Wedok gak boleh seatap dg non muhrim.
> 3.Yang kuwajiban golek nafkah itu lanang bukan wedok.Jihadnya lanang
kudu perang
> bukan wedok.
> Dulu ketika anak saya resepsi nikah tamu2 putra dipisahkan dg sekat
dari yg
> putri.Lalu tamu putra hanya nyalami manten lanang.Begitulah Islam itu
sangat
> strict soal selangkangan.
> Jadi adanya TKW yg ngunduh masalah itu pasti gak gugu MUI,alasannya
devisa sih..
>
> Tawangalun.
>
> --- In proletar@yahoogroups.com, item abu itemabu@ wrote:
> >
> > Ada tkw yg mau dihukum mati di tanah suci Islam ini dgn alasan si
tkw ngebunuh
>
> > sodara majikannya.
> >
> >
> > Orang yg punya otak tentunya akan mikir bhw ga mungkin si tkw
ngebunuh  sodara
>
> > majikannya tanpa alasan, dan si tkw sendiri bilang bhw dia cuma 
ngebela diri.
>
> > Ngebela diri dr apa? Ga disebutin, tp gua rasa sih dr  pemerkosaan.
> >
> > Lalu, dimana orang Islam Indonesia ketika tkw sodara muslimnya
dianiaya spt
> >ini?
> >
> > Hehehe.... gua masih ingat ada orang Islam yg bilang bhw pelaku 
kejahatan thd
>
> > tkw di Saudi adalah orang Kristen. Atau, orang Islam  paling2 akan
ngoceh soal
>
> > yg lain yg ga ada hubungannya sama sekali dgn  tkw yg dianiaya.
> >
> > Dgn kata lain, orang Islam sama sekali ga peduli dgn nasib si tkw
ini.
> > Mendingan ngejilatin pantat Arab tukang merkosa tkw, krn masih ada 
pahala
> > ngejilat pantat kerabat nabi ketimbang ngungkapin kebusukan di 
kalangan Islam
>
> > yg justru merupakan dosa besar.
> >
> > Islam itu emang agama yg benar unt para bajingan keparat, bukan?
> >
> >
> >
> > Lagi, TKW di Arab Saudi Dihukum Mati
> > Editor: Tri Wahono
> > Senin, 28 Maret 2011 | 23:12 WIB
> > 1
> > KOMPAS/RIZA FATHONI
> > RIYADH, KOMPAS.com â€" Ketika kasus seorang  TKW asal
Indonesia bernama Darsem
>
> > yang terancam hukuman mati di Arab  Saudi dan kini sedang dalam
upaya
> > penyelamatan belum tuntas, kini kasus  yang sama menimpa pekerja
rumah tangga
> > lainnya.
> > Seorang pekerja  rumah tangga (PRT) asal Indonesia berusia 27 tahun
telah
> > dijatuhi  hukuman mati. Pengadilan Arab Saudi menyatakan bahwa ia
bersalah
> > karena  telah membunuh saudara majikannya. Saat ini, terdakwa sedang
berupaya
> > mendapat pengampunan dari Raja Abdullah agar terhindar dari hukuman 
mati.
> > Seperti dilaporkan anggota Kompasiana, Ahmad Saukani, dari situs
Arab News,
> > Senin (28/3/2011), daerah asal PRT bernama Tawir tersebut belum
jelas.  Saat
> > ini, Tawir ditahan di penjara Al-Malaz di Riyadh setelah dinyatakan 
bersalah
> > empat tahun lalu.
> > Ia didakwa memukul korban hingga tewas. Dia mengaku melakukan hal
itu sebagai
> > upaya membela diri. Arab News tidak merinci proses kejadian. Dalam
proses di
> > pengadilan, Tawir gagal membuktikan alibinya.
> > Tawir,  seorang ibu dari seorang anak perempuan  berusia empat
tahun, memohon
> > pertolongan Raja Abdullah untuk campur  tangan dalam kasusnya dan
bisa
> > menyelamatkannya dari eksekusi. Naseer Dandani, penasihat hukum dari
Kedutaan
>
> > Besar Indonesia di Riyadh,  mengatakan, Tawir berharap  kemurahan
hati dari
> >Raja
> >
> > Abdullah akan menyelamatkannya.
> > Keluarga korban bersedia menerima SR 2 juta atau sekitar Rp 4,6 
miliar sebagai
> >
> > denda diyat atau  uang darah yang harus dibayarkan dalam  waktu enam
bulan.
> >Jika
> >
> > tidak  membayarkan denda tersebut, maka Tawir akan  dieksekusi.
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to