Kalau mau ideal, tentu memang harus dari A sampai Z nya. Cuma, sebagaimana
tercantum di subject posting, program ini adalah untuk obat saja. Mungkin
(mudah2an) suatu saat nanti Pemerintah (dan seluruh pihak terkait) juga akan
meluncurkan program untuk menekan unsur2 biaya pengobatan lain, seperti
diagnosis, penatalaksanaan dll spt yang anda sebutkan.

===> Saya pikir Depkes perlu dengan tegas menetapkan dulu pelayanan ideal
macam apa yang akan diberikan kepada masyarakat Indonesia termasuk
masyarakat miskin. Baru mereka meluncurkan berbagai program seperti obat
serba rp 1000 dsb yang mengarah kepada pola pelayanan yang ideal itu. Saya
menangkap kesan program ini memiliki landasan yang rapuh sehingga saya
khawatir capain yang diharapkan untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat menengah ke bawah menjadi tidak tercapai bahkan dapat saja
menimbulkan persoalan baru. Pandangan diatas  berdasarkan pada
ganjalan-ganjalan antara lain: 

Apa betul program obat serba rp1000 ini mampu meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat menengah kebawah?? Rasionalenya gimana sih (harga obat diturunin
ujuk2 taraf kesehatan masyarakat akan meningkat)?? 

Siapa sih yang diuntungkan dengan program ini (pilihannya banyak)? Apa betul
masyarakat menengah kebawah? Saya kira butuh effort yang kuat untuk membuat
untuk masyarakat menengah kebawah yang berimpact pada peningkatan taraf
kesehatan.

Apakah depkes memiliki baseline data mengenai masyarakat menengah ke bawah
yang membutuhkan obat2 murah (jumlahnya, penyakit apa, obat apa, dll) yang
polanya berubah dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke
bulan ?  Data ini sangat penting, bila tidak memiliki data ini maka tentunya
depkes akan mereka-reka memproduksi obat yang berujung kepada kemubaziran
obat, obat jadi expired dan berakibat kerugian secara ekonomi. Ujung2nya
obat itu akan di lempar ke Pasar pramuka (apotik rakyat).. ehm.  

 

 Jadi, secara ekonomi (sekali lagi, saya tidak punya kompetensi dibidang
kedokteran), program obat serba seribu ini bukan merupakan program yang
"tidak masuk akal".

 

===> dari segi memproduksi obat saya sependapat masuk akal dan berpotensi
menguntungkan pabrik obat (masyarakat menengah kebawah belum tentu). Namun
yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah tujuan depkes untuk meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat menengah kebawah akan berhasil dengan menggunakan
instrumen ini??? Ada faktor distribusi (yang rencananya ngegaet distributor
swasta), faktor demografi dari ujung sumatera sampai irian, faktor waktu,
kemampuan produksi dan faktor lain yang bikin lebih pusing. Sungguh suatu
program yang koncek takajuik dan langsung malompek....

 

Rahyussalim

 

 

 

 


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.467 / Virus Database: 269.6.6/794 - Release Date: 5/8/2007 2:23
PM



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke