jabok <[EMAIL PROTECTED]> wrote:    saya pikir gak perlu bapak2 sekalian...
  apakah kita mau buat patung2 tokoh2 tersebut dan kemudian dua generasi 
berikutnya menjadi sembah2an??
   
   
  sanak jabok, saya kira bukan itu yang dimaksud oleh pak Saaf. Lengkapnya - 
biar tidak mengulang - bisa dilihat di posting aslinya pak Saaf.
   
  saya pribadi sebagai orang minang gak terlalu tertarik dengan hall of fame 
itu, tapi bagaimana supaya kita tahu ide2 tokoh2 itu, dan menurut saya pribadi 
ini sangat2 menyanjung beliau2 itu dari pada membuat hall of fame...
   
  mungkin ini bisa dengan menyusun semacam summary yang saya sebutkan tadi?
   
  dulu saya baca buku demokrasi kita nya hatta, cuma satu yg buat saya 
ironis... harga dari balai pustakanya... kenapa harus 80rb dengan paragraf dan 
huruf yg besar2... nah mungkin bisa diperjuangkan pak, perjuangkan hak sosial 
anak2 muda yg kesusahan membaca ide2 beliau2 karena masalah harga...
   
  ide bagus, tapi bukan berarti perjuangannya dengan menurunkan harga buku. 
mengapa tidak memperjuangkan supaya buku2 tersedia gratis untuk dibaca di 
perpustakaan?
   
  saya yakin awalnya hatta bukan kyk beberapa penulis2 kita yg sekrang menulis 
sebagai pekerjaan yg memberikan income... beliau2 mau membagi ilmunya... 
masalah harga, tentu itu no dua...
   
  lha iya lah, om. yang logis logis aja .... Pak Hatta bukan penulis buku, jadi 
beliau ga "matok harga", malah memberikan karyanya secara gratis. Tapi kalau 
seseorang pekerjaanya menulis, ya ceritanya lain dong...
   
  salam,
  jabok
  

Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  

Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabaraakatuhu

Pak Saf yang budiman,

Mengapa tokoh-tokoh Minang tidak terkenal keminangannya ? Karena
apa yang mereka perbuat dan perjuangkan sudah melampau wilayah,
sehingga sudah menjadi tokoh nasional dan milik bangsa.

Kita sebut saja Moh. Hatta, kalau kita tanyakan kepada anak-anak
sekolah di Sumatra Barat maka lebih dikenal sebagai tokoh
proklamator ketimbang seorang putra Minang.

Atau contoh saja pak Saf, saya lebih kenal pak Saf sebagai tokoh
HAM ketimbang seorang putra minang.

Banyak masyarakat minang yang mengenal tokoh-tokoh di repbublik
ini tanpa tahu bahwa ia berasal dari Minang.



Arnoldison


Thursday, May 24, 2007, 3:13:02 PM, you wrote:


DSB> Assalamualaikum w.w. para Dunsanak sa palanta,

DSB> Saya dapat merasakan betapa bangganya kita akan
DSB> tokoh-tokoh Minang yang telah memberikan sumbangannya
DSB> yang besar kepada pembentukan bangsa dan negara
DSB> Indonesia.

DSB> Namun sampai sedemikian jauh, belum ada suatu ruangan
DSB> dimana kita bisa menemukan foto, dokumen, dan
DSB> benda-benda pribadi para tokoh Minangkabau tersebut,
DSB> yang dapat dikunjungi oleh setiap orang, termasuk
DSB> tentunya generasi muda Minangkabau, sebagai sarana
DSB> untuk menyegarkan semangat, dedikasi, kesungguhan,
DSB> serta kejujuran (!) yang menjadi ciri khas dari para
DSB> tokoh-tokoh nasional asal Minangkabau.

DSB> Saya percaya, adanya semacam 'Minangkabau Hall of
DSB> Fame' tersebut akan menjadi semacam daya tarik
DSB> tambahan bagi program pariwisata Sumatera Barat.
DSB> Tempatnya boleh pilih: Padang, Padangpanjang,
DSB> Bukittinggi, Batusangkar [satu lokasi dengan Ustano
DSB> Pagaruyung yang sedang dibangun kembali?], Solok,
DSB> Sawah Lunto, atau tempat lainnya.

DSB> Wassalam,
DSB> Saafroedin Bahar.




  
---------------------------------
  Get your own web address.
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. 



       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke