Sebenarnya hal begini tidak perlu dipermasalahkan betul.  Tergantung dari kita 
melihat dari sudut mana dan untuk tujuan apa.  
   
  Sebagai contoh untuk pengembangan pariwisata, ini bisa positif kok.  Kota 
Hope, Arkansas malah sengaja menuliskan di papan selamat datang kotanya 
"Birthplace of Bill Clinton".  Graceland apalagi, begitu sangat terkenal tempat 
ini.  Di Eropa malah banyak jejak-jejak masa kecil sastrawan atau seniman 
menjadi tempat memorabilia yang bisa dijual.
   
  Pertanyaannya apakah tokoh-tokoh kita punya nilai jual sedemikian besar, 
sehingga mengilhami orang untuk mendatangi jejak-jejak masa lalu tokoh tersebut.
   
  Sebagai test case, kita mungkin bisa menempatkan sebuah billboard besar di 
Bandara Katapiang, yang isinya kira-kira "Welcome to West Sumatra Province, 
Homeland of Tan Malaka".
   
  Kenapa Tan Malaka?  Ia adalah sosok yang cukup misterius.  Curiosity 
orang-orang masih sangat tinggi akan jejak pemikiran dan perjalanan hidupnya.  
Ditambah dengan saat ini banyaknya orang-orang muda yang ingin berlagak seksi 
dengan mempelajari ide-ide beliau, terutama di tengah kalangan yang merasa 
"jenuh" dengan pemikiran-pemikiran umum.
   
  Paralel dengan pemasangan billboard ini, kita mulai juga membuat daerah kecil 
di 50 kota sana sebagai kawasan wisata sejarah.  Lalu untuk meningkatkan 
awaraness orang-orang akan Tan Malaka, kita memulai proyek PR untuk yang 
bersangkutan.  Bisa saja berbentuk seminar, publikasi penelitian, film tentang 
diri Tan Malaka dan seterusnya.  Kalau perlu kita buat kerjasama dengan 
autoritas perfilman luar negeri, let's say Russia untuk membuat film tentang 
tokoh-tokoh sosialis/marxis di seantero dunia, dimana Tan Malaka masuk di dalam 
list bersamaan dengan Stalin, Lenin, Guevera.
   
  Saya rasa program pengembangan pariwisata ini, berpeluang lebih berhasil 
dibanding upaya pemda Sawahlunto membuat kota wisata tambang.  Potential market 
untuk orang yang tertarik lobang-lobang galian, gedung tua dan foto-foto lori 
tua lebih kecil daripada orang-orang yang tertarik dengan kajian sejarah tokoh 
misterius kiri Tan Malaka.
   
  Wassalam,
   
  UBGB
   
  PS: Mohon Tan Malaka, jangan dibaca sebagai Tan Malaka an sich.  Ia bisa 
dibaca sebagi Buya Hamka, M Yamin, Hatta dan seterusnya...
  PIM: Pondok Indah Mall
   
  
Hilman Mahyuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Assalamu'alaikum wr wb;
Ambo kiro itu suatu gagasan yang amat rancak,namun indak untuk dipaanggak an 
tapi untuk disyukuri,sebagaimana dalam surat Ibrahim  ayat  7 yang artinya 
kira2 : KALAU KAMU BERSYUKUR,AKAN KU TAMBAH NIKMATKU,DAN JIKA KAMU AZABKU AMAT 
PEDIH.Memang tepatnya kita bersyukur karena semua itu adalah karunia YANG MAHA 
ESA.Semoga ide ini terrealisasi sabalun awak nan alah gaek ko masih sampaik 
manyaksikan.seperti Muh Jamin dari Talawi,Chairul Saleh dari Lintau dan sangat2 
banyak lai nan lain. 


 
---------------------------------
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke