Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
   
  KEKERABATAN MATRILINEAL vs KEKERABATAN PATRILINEAL
   
  Ustad Zulharbi bercerita bahwa beliau dapat info dari dunsanak Ridwan di 
Jeddah, keturunan Syekh Ahmad Khatib sangat ingin mencari jejak nenek moyang 
mereka di Tanah Minangkabau.  Berdebar-debar jantung saya, antara akan 
menyampaikan sebuah kebenaran atau mendiamkannya saja. Cerita punya cerita 
akhirnya saya sampaikan juga, bahwa secara kekerabatan Minangkabau Syekh Ahmad 
Khatib adalah inyiak buyut saya. Salah satu dari adik perempuan beliau adalah 
ibu dari nenek saya (nenek yang adalah ibu dari ibu saya). Cerita dengan ustad 
Zulharbi ini berkembang tatkala kami pergi mengantarkan sumbangan gempa ke 
Solok dan sekitarnya beberapa waktu yang lalu, dan beliau bercerita bahwa 
beliau sedang merintis pekerjaan membangun sebuah pesantren di Batusangkar. 
'Sebenarnya, ustad. Saya juga sedang dalam menegakkan sebuah sekolah di kampung 
saya dibawah sebuah yayasan yang kami namai Yayasan Syekh Ahmad Khatib,' kata 
saya. Dari sana berkembanglah cerita tadi itu.
   
  Ustad Zulharbi sangat antusias dengan keterangan saya dan bahkan menyampaikan 
informasi ini ke Makkah.  Saya bahkan dapat tindasan (copy) dari sms yang 
beliau kirim. Jawaban dari sana tidak kalah antusias. Does he speak Arab, or 
English or only Bahasa Indonesia? tanya saudara 'jauh' saya itu. 
   
  Suatu sore, saya kirim sms kepadanya dalam bahasa Inggeris, untuk 
memperkenalkan diri saya. Dia segera menelpon saya. Kebetulan waktu itu saya 
sedang dalam perjalanan lalu saya minta dia menelpon balik sekitar setengah jam 
lagi. Setelah waktu setengah jam berlalu dan saya tidak menerima panggilan 
lagi, saya balas menelponnya. Panjang pembicaraan kami di telpon. Tidak ingin 
membuatnya kecewa nanti-nantinya saya langsung saja menjelaskan hubungan 
kekerabatan saya dengan Syekh Ahmad Khatib seperti yang saya jelaskan di atas.  
Bahwa beliau adalah kakek buyut saya secara kekerabatan Minangkabau. Dan tentu 
saja saya ceritakan juga bahwa sebahagian dari 'balahan' kami, keturunan dari 
adik perempuan beliau yang lain yang dulu beliau ajak kesana, masih ada di 
Makkah sampai sekarang. (nenek buyut saya beserta dua puteri dan tiga cucu 
beliau kembali pulang kampung tahun 1916 sesudah Syekh Ahmad Khatib berpulang, 
sementara satu saudara perempuan beliau yang lain dengan anak-anak dan
 cucu-cucunya menetap disana). Dan dia mengatakan, 'oh yes, I have met them 
once.' Dari pembicaraan panjang di telpon itu, meski tidak dinyatakannya, 
fahamlah saya, dengan 'garak keminangan' saya bahwa yang dicarinya adalah 
'root' dari fihak ayah dari Syekh Ahmad Khatib, bukan kerabat Minangkabau 
beliau. Dan sejak itu saya tidak pernah lagi ada kontak dengannya.  Saya tidak 
kenal dengan keluarga ayah beliau di Koto Gadang itu. Kakak sepupu saya 
mengatakan bahwa dia kenal dengan keturunan ayah Syekh Ahmad Khatib di Koto 
Gadang namun yang saya khawatirkan mungkin keturunan beliau itu yang sudah 
mengikuti tali kekerabatan Minangkabau lagi, sebagai cucu kemenakan dari ayah 
beliau itu.  Sementara yang ingin diketahui oleh 'dunsanak' jauh itu adalah 
keluarga ayah, dari ayah, dari ayah, dari ayah Syekh Ahmad Khatib, yang untuk 
orang Minangkabau memang agak kabur gambar untuk mencarinya. 
   
  Wassalamu'alaikum,


  St. Lembang Alam
  http://lembangalam.multiply.com
  http://360.yahoo.com/stlembang_alam


       
---------------------------------
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke