maaf, ada kesalahan:

paragraf pertama kalimat tidak lengkap, seharusnya ditambahkan.. di
dalam diri mamak.

kedua, pola kekerabatannya bukan bilineal, ternyata bilateral.

saya salinkan halaman 175 buku tsb.
Sebagaimana umumnya masyarakat Austronesia, khususnya orang-orang
Nusantara seperti orang Melayu, Jawa, Kalimantan, dan Filipina, orang
Bugis pun menganut sistem kekerabatan bilateral atau dalam bahasa
Inggris disebut juga cognatic. Kelompok kekerabatan bilateral
seseorang ditelusuri melalui garis keturunan dari pihak ayah maupun
ibu. Sesuatu hal yang umum pula berlaku di kalangan masyarakat Eropa,
meskipun tidak berlaku universal. Sebaliknya, sistem kekerabatan
kebanyakan masyarakat non-Eropa, yang banyak diteliti ahli-ahli
antropologi, pada umumnya menganut prinsip patrilineal atau
matrilineal. (Manusia Bugis, Christian Pelras, hal 175-176, Januari
2006)

wassalam,
erwin z

Erwin Z wrote:
> Wa'alaikum salam,
>
> pertama-tama saya ikut mengucapkan selamat kepada mamak, dengan
> mengalirnya
> darah tokoh yang selalu disebut-sebut, yang insya Allah sepanjang
> masa, itu.
>
> kedua, ada pertanyaan pula terkait soal ini (spesialis nanya nih..),
> kebetulan waktu membaca buku Manusia Bugis, si penulis mengatakan
> bahwa orang
> bugis itu memiliki pola bilineal, yang mana istilah ini baru juga bagi
> saya.
>
> terkait dengan islam, apakah memang patrilineal atau sesungguhnya
> bilineal.
> karena jika patrilineal, omongan orang Quraish bahwa keturunan Nabi
> SAW telah
> terputus cukup masuk akal, tapi hal ini kemudian dibantah oleh Allah
> dan
> Rasul-Nya. Dengan demikian, apakah berarti islam adalah bilineal?
>
> wassalam,
> erwin z
>
> On Saturday 26 May 2007 10:25, Dr.Saafroedin BAHAR wrote:
> > Waalaikumsalam w.w. Dusanak St Lembang Alam,
> >
> > Sambil mengucapkan selamat dan ikut bergembira dengan
> > mengalirnya darah ulama besar kita, Syekh Ahmad
> > Khatib, dalam batang tubuh Dunsanak, izinkanlah saya
> > ikut 'nimbrung' sekedarnya, khususnya karena masalah
> > inilah yang saya angkat sejak tahun 2004, sehubungan
> > dengan persepsi Ayah saya almarhum, bahwa karena jurai
> > beliau tak punya keturunan perempuan, maka beliau
> > adalah 'punah' menurut adat Minangkabau.
> >
> ---
>
> > Wassalam,
> > Saafroedin Bahar


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke