Waalaikumsalam w.w. Dusanak St Lembang Alam,

Sambil mengucapkan selamat dan ikut bergembira dengan
mengalirnya darah ulama besar kita, Syekh Ahmad
Khatib, dalam batang tubuh Dunsanak, izinkanlah saya
ikut 'nimbrung' sekedarnya, khususnya karena masalah
inilah yang saya angkat sejak tahun 2004, sehubungan
dengan persepsi Ayah saya almarhum, bahwa karena jurai
beliau tak punya keturunan perempuan, maka beliau
adalah 'punah' menurut adat Minangkabau.

Saya sangat tertarik dengan masalah yang Dunsanak
ajukan, bahwa sangat sulit menelusuri keturunan
almarhum Syekh Ahmad Khatib dari jalur laki-laki,
karena hampir dapat dipastikan bahwa nama dan data
mereka tidak akan tercatat dalam 'ranji' Minang yang
asli, yang disusun dalam rangka 'sako dan pusako',
yaitu untuk keperluan pemberian gelar serta masalah
waris mewaris harta pusaka tinggi.

Inilah yang saya persoalkan akhir-akhir ini, yaitu
perlukah pertalian darah secara biologis dari suku
bangsa Minangkabau, baik menurut garis ibu maupun
menurut garis bapak, dibatasi pada garis ibu saja,
hanya demi soal gelar serta soal waris mewaris belaka
? Bukankah Islam mengajarkan bahwa nasab seorang
muslim diusut menurut garis bapaknya ?

Saya bersyukur bahwa setidak-tidaknya secara teknis
masalah ini sudah kita sepakati dalam wacana di
RantauNet ini, yaitu bahwa sekarang ini kita bisa
mencatatnya dengan mudah melalui penggunaan software
'Family Tree' yang mudah didapat di mall-mall Jakarta.

Jadi Dunsanak St Lembang Alam, manfaatkanlah softeware
'Family Tree' tersebut untuk menelusuri hubungan darah
antara seluruh keturunan almarhum Syekh Ahmad Khatib
al Minangkabauwi. Kalau diperlukan yang khusus untuk
soal sako dan pusako, ya pilih saja yang menurut garis
Ibu. Kan tidak sulit.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
--- Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
>    
>   KEKERABATAN MATRILINEAL vs KEKERABATAN PATRILINEAL
>    
>   Ustad Zulharbi bercerita bahwa beliau dapat info
> dari dunsanak Ridwan di Jeddah, keturunan Syekh
> Ahmad Khatib sangat ingin mencari jejak nenek moyang
> mereka di Tanah Minangkabau.  Berdebar-debar jantung
> saya, antara akan menyampaikan sebuah kebenaran atau
> mendiamkannya saja. Cerita punya cerita akhirnya
> saya sampaikan juga, bahwa secara kekerabatan
> Minangkabau Syekh Ahmad Khatib adalah inyiak buyut
> saya. Salah satu dari adik perempuan beliau adalah
> ibu dari nenek saya (nenek yang adalah ibu dari ibu
> saya). Cerita dengan ustad Zulharbi ini berkembang
> tatkala kami pergi mengantarkan sumbangan gempa ke
> Solok dan sekitarnya beberapa waktu yang lalu, dan
> beliau bercerita bahwa beliau sedang merintis
> pekerjaan membangun sebuah pesantren di Batusangkar.
> 'Sebenarnya, ustad. Saya juga sedang dalam
> menegakkan sebuah sekolah di kampung saya dibawah
> sebuah yayasan yang kami namai Yayasan Syekh Ahmad
> Khatib,' kata saya. Dari sana berkembanglah cerita
> tadi itu.
>    
>   Ustad Zulharbi sangat antusias dengan keterangan
> saya dan bahkan menyampaikan informasi ini ke
> Makkah.  Saya bahkan dapat tindasan (copy) dari sms
> yang beliau kirim. Jawaban dari sana tidak kalah
> antusias. Does he speak Arab, or English or only
> Bahasa Indonesia? tanya saudara 'jauh' saya itu. 
>    
>   Suatu sore, saya kirim sms kepadanya dalam bahasa
> Inggeris, untuk memperkenalkan diri saya. Dia segera
> menelpon saya. Kebetulan waktu itu saya sedang dalam
> perjalanan lalu saya minta dia menelpon balik
> sekitar setengah jam lagi. Setelah waktu setengah
> jam berlalu dan saya tidak menerima panggilan lagi,
> saya balas menelponnya. Panjang pembicaraan kami di
> telpon. Tidak ingin membuatnya kecewa nanti-nantinya
> saya langsung saja menjelaskan hubungan kekerabatan
> saya dengan Syekh Ahmad Khatib seperti yang saya
> jelaskan di atas.  Bahwa beliau adalah kakek buyut
> saya secara kekerabatan Minangkabau. Dan tentu saja
> saya ceritakan juga bahwa sebahagian dari 'balahan'
> kami, keturunan dari adik perempuan beliau yang lain
> yang dulu beliau ajak kesana, masih ada di Makkah
> sampai sekarang. (nenek buyut saya beserta dua
> puteri dan tiga cucu beliau kembali pulang kampung
> tahun 1916 sesudah Syekh Ahmad Khatib berpulang,
> sementara satu saudara perempuan beliau yang lain
> dengan anak-anak dan
>  cucu-cucunya menetap disana). Dan dia mengatakan,
> 'oh yes, I have met them once.' Dari pembicaraan
> panjang di telpon itu, meski tidak dinyatakannya,
> fahamlah saya, dengan 'garak keminangan' saya bahwa
> yang dicarinya adalah 'root' dari fihak ayah dari
> Syekh Ahmad Khatib, bukan kerabat Minangkabau
> beliau. Dan sejak itu saya tidak pernah lagi ada
> kontak dengannya.  Saya tidak kenal dengan keluarga
> ayah beliau di Koto Gadang itu. Kakak sepupu saya
> mengatakan bahwa dia kenal dengan keturunan ayah
> Syekh Ahmad Khatib di Koto Gadang namun yang saya
> khawatirkan mungkin keturunan beliau itu yang sudah
> mengikuti tali kekerabatan Minangkabau lagi, sebagai
> cucu kemenakan dari ayah beliau itu.  Sementara yang
> ingin diketahui oleh 'dunsanak' jauh itu adalah
> keluarga ayah, dari ayah, dari ayah, dari ayah Syekh
> Ahmad Khatib, yang untuk orang Minangkabau memang
> agak kabur gambar untuk mencarinya. 
>    
>   Wassalamu'alaikum,
> 
> 
>   St. Lembang Alam
>   http://lembangalam.multiply.com
>   http://360.yahoo.com/stlembang_alam
> 
> 
>        
> ---------------------------------
> Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
> Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's
> economy) at Yahoo! Games.
>
> 
> 



       
____________________________________________________________________________________Building
 a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to 
get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke