Memang menarik, Pak Saaf. Dalam satu tulisan di majalah Horizon tahun 1996 ambo memakai sitilah 'garis demarkasi' antaro adat jo Islam ko, bantuak terefleksi dari 'Sumpah Sati Bukik Maraplam' (terlepas dari benar atau tidaknyo sumpah satu tu pernah tajadi). Ado beberapa urang nan manantang. Tapi ambo liek, sajak Perang Padri usai, memang, sadar atau tidak, tabantuak 'garih demarkasi' antaro adat jo Islam ko. Sabab usainyo Perang Paderi tu sabana e kan indak jaleh doh sia nan kalah dan sia nan manang? Cuma sadar awak samo awah bahaso lah 'mintak angok ka lua bada' (salah satu pihak mintak tolong ka Balando), lupo di ungakapan sendiri: kusuik bulu pauah nan manyalasaikan. Kadang2 tapikia dek ambo, apo Minangkabau ko harus direformasi jo konsep sekuler? Tapi itu pasti 'makin mamehakan 'harimau jago' pado salah satu kubu. Lain dilema Melayu (meminjam buku Mahatir), lain pulo ruponyo dilema Minangkabau..... Wassalam, Suryadi
Dari: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Kepada: Rantau Net Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com> Dikirim: Senin, 24 Desember 2012 11:07 Judul: Bls: [R@ntau-Net] Buya Hamka & Datuk Raja Jin Komedi Stambul --> perlu memperbaharui buku Sejarah Minangkabau. Bung Akmal, ya saya pernah membaca buku Buya Hamka tersebut. Dari perspektif sejarah, kritik terhadap adat dan kaum adat di Minangkabau punya akar sejarah yg panjang. Bermula pada Gerakan Paderi 1803- 1821, berlanjut dengan Perang Paderi 1821 - 1838 ( dengan gagasan awal ttg ABS SBK pada tahun 1832 oleh Tuanku Imam Bonjol ), dan berlanjut lagi dengan seluruh karya sastra Pujangga Baru pada tahun 1930-an. Dalam tahun 1970-an ada keinginan utk mencari modus vivendi melalui rangkaian seminar ttg hukum tanah, hukum waris, dan kebudayaan Minangkabau, dengan keikutsertaan fihak Kodam III/17 Agustus sebagai fihak ketiga yg tidak memihak, didorong oleh doktrin pembinaan teritorial TNI. ( LKAAM Sumbar terbentuk dan berkembang dalam kurun ini. Saya - sebagai perwira teritorial Kodam - menjadi Sekretaris. LKAAM Sumbar antara 1966-1972 ). Dalam tahun 1995 sampai tahun 2007 ada kegiatan perantau Minang di Jakarta utk mengkristalisasikan 'islah' antara adat dan kaum adat dengan agama dan pemuka Islam dengan mendukung Doktrin ABS SBK ( tercantum jelas dalam Pasal 4 Anggaran Dasar Gebu Minang 2005 yg ditetapkan di Sawah Lunto. Pada awal tahun 2007 ada Seminar Nasional Gerakan dan Perang Paderi 1803 - 1838 di gedung Arsip Nasional , Jakarta. Pada tahun 2009, Gebu Minang berusaha memprakarsai konsolidasi seluruh langkah ini dengan mempersiapkan sebuah Kongres Kebudayaan Minangkabau (KKM) di Bukit Tinggi pada tahun 2010, yang herannya ditentang habis-habisan oleh kepemimpinan baru LKAAM Sumbar, entah dengan motif atau alasan apa. Syukurnya, walau terpaksa mengakomodasi tekanan LKAAM dkk tersebut dengan mengubah/menambahkan judul wacana tsb menjadi ' Seminar Kebudayaan Minangkabau Gebu Minang' (SKM GM), sehingga menjadi 'KKM/SKM GM 2010", kegiatan tsb berhasil merumuskan 'Pedoman Pengamalan ABS SBK', yang telah mulai disosialisasikan kepada masyarakat Minangkabau, dan kelihatannya diterima dengan baik. Dengan demikian, secara pribadi saya berpendapat ada urgensi utk mengadakan updating buku " Sejarah Minangkabau" yg diterbitkan Drs MD Mansur dkk pada th 1970, sehingga seluruh orang Minangkabau dapat mempunyai perspektif kesejarahan yg akurat ttg latar belakang sejarah dari sistem nilai dan struktur kelembagaan mereka sebagai suatu sukubangsa dari bangsa Indonesia yang bermasyarakat majemuk ini. Bahan utk penyusunannya kelihatannya sudah sangat lengkap. Saya tidak tahu siapa atau lembaga apa yang mau dan mampu mengambil prakarsa utk memikul kiprah kolosal itu. Terbitnya buku sejarah tersebut merupakan suatu urgensi, oleh karena menurut penglihatan saya hampir seluruh wacana ttg Minangkabau sampai saat ini hanya merupakan 'replay' dari wacana yang bermula th 1803 tersebut, jadi sudah 209 tahun. Hampir tak ada energi lagi untuk merancang Minangkabau masa depan dalam abad ke 21 ini. Terlebih terkurang, saya mohon maaf. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 24 Dec 2012 15:17:02 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Buya Hamka & Datuk Raja Jin Komedi Stambul Dalam buku otobiografi Buya Hamka, "Kenang-kenangan Hidup" jilid 2, hal 47 (Gapura NV, 1951), Buya Hamka mengecam keras, bahkan mengolok-olok "ninik mamak" dan "datuk-datuk" Minang yang datang ke Medan, memakai pakaian kebesaran (dengan segala macam gaya bicara dan bahasa tubuh) yang dilihat Buya sebagai membangga-banggakan status dan jabatan mereka di depan Sultan Deli padahal, "kekuasaan mereka tidak ada sama sekali selain membangga-banggakan adat di muka Sultan Deli yang juga hanya tinggal pakaian kebesarannya pula, karena kekuasaan telah diambil Belanda." Buya Hamka (dalam otobiografi itu menyebut dirinya "Bung Haji") menyebut kondisi itu sebagai "Pakaian Raja Jin di Komedi Stambul" -- sebuah sindiran yang sangat keras sebenarnya. Dari peristiwa itu pula lah Buya menulis buku "Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi" (1946) yang sangat kritis. Pertanyaan saya: apakah saat Buya Hamka menyebutkan soal "Raja Jin Komedi Stambul" itu ada keberatan dari pihak adat, atau bahkan kecaman terhadap Buya Hamka dari masyarakat Minang? Atau, apakah karena Buya Hamka yang menyebutkan (tahun 1951 saat otobiografi keluar Buya sudah berusia 43 tahun dan cukup terkenal) sehingga kata-katanya "bisa diterima" tanpa didebat lagi? Mohon pencerahan dari para senior di Palanta RN ini yang tahu masalah di atas. Wassalam, Akmal N. Basral 44+, Cibubur-- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/