Hebat sanak ANB dalam memberikan semangat dan arahan bagi calon penulis profesional nan babakat. Mudah2an semakin banyak penulis nageri awak nan bakiprah nasional/internasional. Salam. Dunil Zaid ,70.
2013/6/22 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> > Setting kisah yang menarik, Ronald. Benar-benar belum ada dalam tema-tema > novel Indonesia kontemporer. > > Kalau manuruik ambo, lebih baik novel thriller ini yang didahulukan > dibandingkan ttg Anak Mentawai. Genre novel AM sedang cukup banyak di > pasar, Ronald harus dapat angle yang benar-benar spesial untuk bisa > mengatasi jejak "Laskar Pelangi" atau "Negeri 5 Menara". > > Kalau novel thriller politik finance ini justru belum ada di pasar, sebuah > oportunity besar, bak kecek Rockefeller, "the first man gets the oyster, > the second gets the shell." Cubolah dipertimbangkan Ronald. Selain itu > momentum pasar sedang pas, terutama jika terbit awal tahun depan. Jadi > dalam 6 bulan ko, kalau diprioritaskan oleh Ronald, insya Allah akan jadi > tu novel. > > Langkah strategisnya: > > 1. Untuk menyiasati fakta menjadi fiksi, coba Ronald baca kumpulan cerpen > "Saksi Mata" karya Seno Gumira Ajidarma. Sebenarnya ini liputan SGA ke > Timor Leste, pasca kerusuhan Santa Cruz (1982), tapi hasil liputan itu tak > bisa diturunkan dalam format reportase karena kondisi waktu itu, sehingga > Seno menulisnya dalam bentuk serangkaian cerpen. Mungkin ini bisa jadi > inspirasi. > > 2. Untuk latihan menyusun plot kisah dari dunia profesional, coba baca > (ulang) novel-novel John Grisham yang banyak mengadopsi "behind the scene" > dunia pengacara. Templatenya saja yang dilihat. > > 3. Pikirkan untuk ambil cuti tahunan, setelah Idul Adha. Kalau bisa cuti > sebulan lebih baik, biar fokus. > > Jadi kalau mulai sekarang mengembangkan plot outline, karakter > tokoh-tokoh, dan riset bahan, proses menulisnya yang betul-betul serius itu > di saat cuti nanti. Insya Allah dalam 6 bulan, novel pertama Ronald ini > bisa selesai karena kalau berdasarkan cerpen "78 Peluru" untuk Antologi > Ranah, kemampuan deskripsi dan narasi Ronald sangat potensial untuk > mengancik lebih jauh. > > Wassalam, > > ANB, > 45, Cibubur > > Pada Jumat, 21 Juni 2013, Ronald P Putra menulis: > >> Wah ini kotak pandoranya udah terbuka bener :-) >> >> Disamping ingin membuat novel ttg mentawai, sebenarnya ada satu novel >> lagi yg selalu bermain-main dalam pikiran ambo, menggoda bagai anak gadis >> cantik yg ingin di tegur sapa dan diajak berlayar mengarungi samudra >> imajinasi, yaitu sebuah novel thriller yg menghubungkan antara kejahatan >> penggelapan dana investor di pasar modal dengan proses terpilihnya seorang >> pemimpin di negeri ini. >> >> Kebetulan ambo belasan tahun bekerja yg berhubungan jo pasar modal dan >> bank, sedikit banyak tahu ttg akumulasi modal ketika menjelang pemilu dari >> akun2 fiktif tmsk modus para fund manager nakal dlm memainkan dana >> investor, dari situ ambo tergerak utk mambuek novel. Cuma agak ngeri2 sedap >> juo krn beberapa data yg akan ditulis adolah fakta :-) perlu beberapa motif >> utk efek dramatisnyo.... >> >> Doakan sajo yo Da... >> >> Wassalam >> Ronald >> On Jun 21, 2013 9:47 AM, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> >> wrote: >> >> Ya, nanti revisinya japri saja, RPP. Siapa tahu tanpa disadari nanti >> jumlah cerpen-cerpen Romald yang terus bertambah bisa cukup untuk jadi satu >> kumpulan cerpen sendiri. Mungkin dengan memadukan latar belakang pekerjaan >> RPP sekarang di bank juga lebih baik, karena itu dunia yang sangat akrab >> dengan RPP sehari-hari. >> >> Ada contoh menarik, yang biasa ambo sampaikan di kelas Penulisan Fiksi, >> tentang seorang bernama pena F.X. Toole (nama aslinya Jerry Boyd). Hampir >> seluruh hidupnya bekerja sebagai "cut man" (semacam asisten dokter di >> pertandingan tinju, yang biasa bekerja antarronde ketika petinju terluka >> wajahnya. Orang ini yang mengompres atau merapatkan luka si petinju). Jerry >> Boyd (lahir 1930) sudah menyaksikan begitu banyak pertandingan tinju, dari >> kelas pasar malam sampai kejuaraan dunia. Satu ketika, di usianya yang >> ke-71, Boyd menuliskan lima cerpen (agak panjang) tentang pengalamannya >> menjadi "cut man" dalam sebuah kumpulan berjudul "Rope Burns: Stories From >> The Corner". >> >> Pertanyaan buat RPP: bisakah dibayangkan kualitas cerpen dari seseorang >> yang sehari-harinya hidup di tengah dunia, dan industri, kekerasan seperti >> tinju? Apakah sebelumnya Toole/Boyd membaca banyak buku sastra, atau cerpen >> orang lain? >> >> Tetapi, hebatnya, salah satu cerpen dalam antologi itu yang berjudul >> "Million $$$ Baby", membetot perhatian Clint Eastwood, yang memfilmkannya >> dengan judul "Million Dollar Baby (2004)". Intinya, tentang seorang petinju >> perempuan yang terlambat meniti karir sehingga awalnya tak diterima >> pelatih, namun dia persisten dan akhirnya malah nyaris menjadi juara dunia, >> sebelum sebuah kecelakaan fatal di atas ring akibat ulah licik musuhnya, >> membuat petinju perempuan ini mengalami koma panjang, dan sebuah problem >> etik muncul: haruskah dilakukan euthanasia terhadapnya untuk mengakhiri >> penderitaanya, atau dibiarkan saja dia hidup tergolek di tempat >> tidur dengan bantuan mesin, selama mungkin? >> >> "Million Dollar Baby" kemudian meraih 4 Oscar, termasuk untuk Inyiak >> Eastwood sebagai sutradara terbaik dan aktris Hillary Swank, pemeran >> petinju perempuan itu. >> >> Tanpa ada kontribusi kisah dari "orang-orang dalam" seperti Toole/Boyd, >> publik hanya mengenal dunia tinju dari apa yang tersaji di atas ring, tapi >> tidak mengetahui lika-liku di belakangnya (meski ada juga film-film genre >> tinju lain seperti "Rocky" dll). Namun "Rope Burns" yang ditulis praktisi >> dunia tinju sendiri seperti Toole/Boyd memberikan warna yang lebih >> meyakinkan. >> >> Semoga lebih membuka kotak pandora selanjutnya :) >> >> Salam, >> >> ANB >> 45, Cibubur >> >> >> >> Pada Jumat, 21 Juni 2013, Ronald P Putra menulis: >> >> Tarimo kasih ateh inputs dari Da Akmal. Banyak pelajaran yg bisa ambo >> ambiak. >> >> Ambo akan cubo kembangkan dengan penambahan beberapa motif utk penambah >> dramatisnyo, kalau lah indak sempat ambo tayang ulang baliak, akan ado duo >> lai cerpen yg akan ambo tayang di palanta iko, >> >> Mudah-mudahan dapek masukan dari para pambaco di palanta iko khususnyo >> uda Akmal, hehehe... >> >> Taruih tarang, alah mulai tabuka kunci-kuncinyo dek mambaco berbagai >> ulasan ttg cerpen di palanta iko (kotak pandoranyo alah mulai tabukak >> nampaknyo :-) >> >> Wassalam >> Ronald >> On Jun 20, 2013 9:02 AM, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> >> wrote: >> >> Bagus itu sanak RPP, lanjutkan! :) >> >> Kalau boleh saran untuk perbaikan cerpen ini, meski dari perspektif >> Rububiyah hidayah adalah hak prerogatif Allah Swt yang diberikanNya kepada >> siapa yang Dia kehendaki, kapan saja, di mana saja, namun untuk soliditas >> cerita "Mak Agus" ini elemen-elemen motif, suspens dan logika cerita harus >> diperkuat. Misalnya: >> >> 1. Randy, anak Mak Agus, sebaiknya tidak digambarkan sedang "asyik >> menyikat lantai keramik toilet". Bahkan harus sebaliknya, bermalas-malasan, >> bermuka masam, dan ekspresi sejenis yang menggambarkan dia "terpaksa" >> melakukan itu, hanya karena perintah bapaknya. Ini juga sebagai "planting >> information" sebelum menuju ending/klimaks cerpen agar nanti terjadi >> perubahan sikap Randy, sebuah "twist". Sebab, kalau Randy anak seorang >> >> -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.