Ya, nanti revisinya japri saja, RPP. Siapa tahu tanpa disadari nanti jumlah
cerpen-cerpen Romald yang terus bertambah bisa cukup untuk jadi satu
kumpulan cerpen sendiri. Mungkin dengan memadukan latar belakang pekerjaan
RPP sekarang di bank juga lebih baik, karena itu dunia yang sangat akrab
dengan RPP sehari-hari.

Ada contoh menarik, yang biasa ambo sampaikan di kelas Penulisan Fiksi,
tentang seorang bernama pena F.X. Toole (nama aslinya Jerry Boyd). Hampir
seluruh hidupnya bekerja sebagai "cut man" (semacam asisten dokter di
pertandingan tinju, yang biasa bekerja antarronde ketika petinju terluka
wajahnya. Orang ini yang mengompres atau merapatkan luka si petinju). Jerry
Boyd (lahir 1930) sudah menyaksikan begitu banyak pertandingan tinju, dari
kelas pasar malam sampai kejuaraan dunia. Satu ketika, di usianya yang
ke-71, Boyd menuliskan lima cerpen (agak panjang) tentang pengalamannya
menjadi "cut man" dalam sebuah kumpulan berjudul "Rope Burns: Stories From
The Corner".

Pertanyaan buat RPP: bisakah dibayangkan kualitas cerpen dari seseorang
yang sehari-harinya hidup di tengah dunia, dan industri, kekerasan seperti
tinju? Apakah sebelumnya Toole/Boyd membaca banyak buku sastra, atau cerpen
orang lain?

Tetapi, hebatnya, salah satu cerpen dalam antologi itu yang berjudul
"Million $$$ Baby", membetot perhatian Clint Eastwood, yang memfilmkannya
dengan judul "Million Dollar Baby (2004)". Intinya, tentang seorang petinju
perempuan yang terlambat meniti karir sehingga awalnya tak diterima
pelatih, namun dia persisten dan akhirnya malah nyaris menjadi juara dunia,
sebelum sebuah kecelakaan fatal di atas ring akibat ulah licik musuhnya,
membuat petinju perempuan ini mengalami koma panjang, dan sebuah problem
etik muncul: haruskah dilakukan euthanasia terhadapnya untuk mengakhiri
penderitaanya, atau dibiarkan saja dia hidup tergolek di tempat
tidur dengan bantuan mesin, selama mungkin?

"Million Dollar Baby" kemudian meraih 4 Oscar, termasuk untuk Inyiak
Eastwood sebagai sutradara terbaik dan aktris Hillary Swank, pemeran
petinju perempuan itu.

Tanpa ada kontribusi kisah dari "orang-orang dalam" seperti Toole/Boyd,
publik hanya mengenal dunia tinju dari apa yang tersaji di atas ring, tapi
tidak mengetahui lika-liku di belakangnya (meski ada juga film-film genre
tinju lain seperti "Rocky" dll). Namun "Rope Burns" yang ditulis praktisi
dunia tinju sendiri seperti Toole/Boyd memberikan warna yang lebih
meyakinkan.

Semoga lebih membuka kotak pandora selanjutnya :)

Salam,

ANB
45, Cibubur



Pada Jumat, 21 Juni 2013, Ronald P Putra menulis:

> Tarimo kasih ateh inputs dari Da Akmal. Banyak pelajaran yg bisa ambo
> ambiak.
>
> Ambo akan cubo kembangkan dengan penambahan beberapa motif utk penambah
> dramatisnyo, kalau lah indak sempat ambo tayang ulang baliak, akan ado duo
> lai cerpen yg akan ambo tayang di palanta iko,
>
> Mudah-mudahan dapek masukan dari para pambaco di palanta iko khususnyo uda
> Akmal, hehehe...
>
> Taruih tarang, alah mulai tabuka kunci-kuncinyo dek mambaco berbagai
> ulasan ttg cerpen di palanta iko (kotak pandoranyo alah mulai tabukak
> nampaknyo :-)
>
> Wassalam
> Ronald
> On Jun 20, 2013 9:02 AM, "Akmal Nasery Basral" 
> <ak...@rantaunet.org<javascript:_e({}, 'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
> wrote:
>
>> Bagus itu sanak RPP, lanjutkan! :)
>>
>> Kalau boleh saran untuk perbaikan cerpen ini, meski dari perspektif
>> Rububiyah hidayah adalah hak prerogatif Allah Swt yang diberikanNya kepada
>> siapa yang Dia kehendaki, kapan saja, di mana saja, namun untuk soliditas
>> cerita "Mak Agus" ini elemen-elemen motif, suspens dan logika cerita harus
>> diperkuat. Misalnya:
>>
>> 1. Randy, anak Mak Agus, sebaiknya tidak digambarkan sedang "asyik
>> menyikat lantai keramik toilet". Bahkan harus sebaliknya, bermalas-malasan,
>> bermuka masam, dan ekspresi sejenis yang menggambarkan dia "terpaksa"
>> melakukan itu, hanya karena perintah bapaknya. Ini juga sebagai "planting
>> information" sebelum menuju ending/klimaks cerpen agar nanti terjadi
>> perubahan sikap Randy, sebuah "twist". Sebab, kalau Randy anak seorang
>> "urang bagak" seperti Mak Agus, agak sulit memahami dia bisa "asyik
>> menyikat toilet". Faktor yang membuat Randy akhirnya bisa "asyik" itu harus
>> disimpan belakang cerita. Apa? Mari kita eksplorasi lanjutannya.
>>
>> 2. Fakta bahwa Mak Agus adalah "urang bagak" dan bekerja di pasar pula,
>> adalah dua hal yang "berlawanan" dengan kebersihan. Artinya,
>> ketidakbersihan adalah hal yang akrab bagi dia. Jadi kalau hanya melihat
>> toilet masjid tidak bersih adalah bukan hal prinsip bagi dia. Yang
>> terganggu melihat ketidakbersihan Masjid Al Falah, Jambu Aia, adalah Ronald
>> P. Putra, sang 'auteur', yang sedang melancarkan kritik sosialnya terhadap
>> kebersihan Rumah Allah, melalui tokoh Mak Agus.
>>
>> Sehingga dengan begitu dibutuhkan sebuah peristiwa luar biasa yang
>> menjadi MOTIF bagi perubahan sikap Mak Agus itu. Apakah motifnya? Inilah
>> yang menjadi lahan pengarang untuk mengeksplorasi dan menggali MOTIF
>> SEHEBAT apakah yang membuat seorang pareman, surang bagak yang (secara
>> tersirat dari cerpen) tak pernah masuk Masjid untuk ibadah (kecuali numpang
>> buang air) mendadak menjadi "voluntir kebersihan" yang tak ingin diketahui
>> orang lain? Kemungkinan untuk menghadirkan MOTIF ini, bagi Ronald sebagai
>> pengarang, adalah sebanyak pasir di pantai. Banyak sekali.
>>
>> 3. Salah satu MOTIF yang bisa dipertimbangkan, sebagai contoh, adalah
>> bahwa pada 6 pekan sebelumnya ketika sedang buang air di toilet Masjid Al
>> Falah itu, Mak Agus terpeleset, sempat hampir terjatuh, meski dia tak
>> terluka. (Jadi bukan hanya soal kebersihan, tapi bagaimana ketidakbersihan
>> bisa berakibat lebih jauh, membuat orang lain celaka).
>>
>> Baru setelah itulah Ronald mengungkap sebuah RAHASIA BESAR, rahasia yang
>> bahkan tak diketahui Randy dari ayahnya selama ini. Rahasia yang menjadi
>> MOTIF perubahan sikap Mak Agus, yakni 4-5 tahun sebelum kelahiran Randy,
>> sebetulnya Mak Agus sudah punya seorang anak  lain (kakak Randy, boleh
>> lelaki, boleh perempuan). Sang kakak ini hanya dikenal Randy dari namanya
>> saja.
>>
>> Satu hari, sang kakak mengalami kecelakaan, terpeleset di toilet masjid,
>> kepalanya terbentur hebat, dan meninggal kemudian (bisa di rumah, atau di
>> rumah sakit). Ini menjadi TITIK BALIK (Plot Point) pertama bagi Mak Agus,
>> sehingga dia MEMBENCI dan MENJAUH dari masjid, bahkan sampai anaknya
>> kemudian, Randy, lahir dan remaja. Mak Agus masih juga tak pernah ke masjid.
>>
>> Tapi begitu dia sendiri terpeleset di toilet masjid, ini menjadi Plot
>> Point 2 di mana, Mak Agus kemudian TERPIKIR: bagaimana kalau ada anak orang
>> lain yang terpeleset? Haruskah pengalaman traumatiknya kehilangan anak
>> belasan tahun lalu terjadi pada keluarga lain?
>>
>> Mengingat kemungkinan itulah maka Mak Agus mempunyai MOTIF untuk
>> membersihkan toilet masjid secara diam-diam, supaya tidak ada keluarga lain
>> yang mengalami kehilangan yang dia pernah rasakan, dan setelah rahasia itu
>> diceritakannya pada Randy barulah Randy paham mengapa ayahnya yang selama
>> ini pareman mendadak jadi peduli kebersihan, dan Randy pun bisa "asyik
>> menyikat toilet masjid".
>>
>> Ini salah satu contoh saja, Ronald, sehingga elemen dramatik cerita lebih
>> kuat, dan pesan moral dari cerpen ini pun bisa lebih tegas: bahwa bersih
>> bukan hanya berarti tidak kotor, tapi bersih juga membuat keselamatan orang
>> lebih terjaga.
>>
>> Kalau Ronald bersedia, cobalah disunting ulang cerpen ini dengan
>> menambahkan faktor motif perubahan sikap Mak Agus yang lebih kuat, tidak
>> harus dengan contoh di atas bisa saja dengan cara lain, dan tayangkan ulang
>> di sini. Insya Allah hasilnya akan lebih bagus lagi.
>>
>> Tapi bukan berarti versi sekarang ini kurang bagus ya.
>>
>> Hanya seperti kata ungkapan, "If better is possible, then good is not
>> enough."
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur
>>
>>
>>
>> Pada Rabu, 19 Juni 2013, Ronald P Putra menulis:
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti 
>> berlangga...@googlegroups.com<javascript:_e({}, 'cvml', 
>> 'berlangga...@googlegroups.com');>.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>>
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti 
> berlangga...@googlegroups.com<javascript:_e({}, 'cvml', 
> 'berlangga...@googlegroups.com');>.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke