Silahkan sanak, mudah mudahan bermanfaat... Wassalam Ronald On Jun 19, 2013 7:08 PM, "Aryandi Ilyas" <aryandi...@gmail.com> wrote:
> Sanak Ronald yang insya ALLAH dimuliakan ALLAH SWT, > izinkan ambo untuk share carito nan rancak ko yo. > > Thanks a lot. > > > Pada 19 Juni 2013 18.51, Ronald P Putra <ronaldppu...@gmail.com> menulis: > >> MAK AGUS >> >> Mak Agus menoleh kanan kiri sebelum akhirnya bergegas masuk ruang wudhu’. >> Sebuah sikat pembersih lantai di tangan kanan. “*capeklah, beko katahuan >> awak !*” suaranya agak meninggi memanggil Randy anaknya. Yang dipanggil, >> seorang pemuda lagi asyik menyikat lantai keramik toilet yang berwarna biru >> muda, bergegas masuk pula ke ruang wudhu’. Ia sempatkan menyambar satu >> ember kecil hitam, cairan pembersih lantai dan sikat. Berdua mereka >> kemudian membersihkan ruang wudhu’. Dari cara mereka membersihkan, terlihat >> sekali kalau mereka terburu-buru dan ketakutan. Ini Jum’at keenam, dan kali >> ini mereka telat ! >> >> Masjid Al-Falah Jambu Aia berada di pinggir jalan Sudirman Bukittinggi. >> Jika hendak ke pasar atas, Mak Agus dan anaknya Randy selalu melewati >> masjid ini. Setiap hari. pergi dan pulang. Terkadang, mereka harus singgah >> sebentar ke masjid untuk buang air kecil. Sesekali buang air besar. Hanya >> untuk keperluan itu, tak lebih. >> >> Tak ada yang tak kenal Mak Agus di pasar atas. Pemilik “Toko Jaya Makmur” >> yang menjual kopiah dan sajadah ini sudah puluhan tahun berdagang disana. >> Sejak ia masih kecil ikut orang tuanya. Kini umurnya sudah enam puluh tujuh >> tahun, perawakannya tinggi, kulit hitam, hidung mancung dan sebagian rambut >> sudah memutih. Mak Agus, terkenal bukan karena kebaikannya atau toko usang >> yang berpintu besi itu, tapi karena statusnya sebagai “*urang bagak*” di >> pasar atas. >> >> “*Dia punya ilmu hitam*”, begitu bisik-bisik yang ada di pasar. Semua >> orang tahu siapa Mak Agus. Jago berkelahi dan gampang naik darah. Tidak ada >> yang berani cari perkara sama dia. Hutangnya disana-sini dan tak ada yang >> berani menagih. Biasanya si pemberi hutang hanya bisa pasrah pada nasib >> apakah akan dibayar atau tidak. Jangan coba-coba menagih hutang pada Mak >> Agus ketika ia lagi tongpes, bisa bisa runyam urusannya. Sudah banyak >> terkena makan tangan dan kakinya. Tak tua, tak pula muda. >> >> Pernah dia dicegat dua pemuda bertato di tangga yang menghubungkan pasar >> atas dan pasar bawah. Terjadi perkelahian tidak seimbang yang disaksikan >> orang banyak. Hasilnya ? Seperti sudah diduga banyak orang, dua pemuda tadi >> merangkak-rangkak minta diampuni dengan wajah babak belur. Menurut cerita, >> dua pemuda ini disuruh orang untuk menagih piutangnya pada Mak Agus, dan >> Mak Agus marah. >> >> “*Dia kebal senjata tajam*”, kata pembisik yang lain. >> >> *“Nggak pernah sholat dan puasa, padahal sudah bau tanah*”, Kali ini >> mereka berbisik dengan suara sangat sangat pelan, takut kedengaran sama >> orangnya. >> >> Beberapa waktu lalu ketika hendak ke pasar, Mak Agus terpaksa singgah di >> masjid karena tak tahan ingin buang air besar. Dia jadi mengomel sendiri >> diatas motor bebeknya. Karena waktu di rumah belum terasa, kok pas mau >> lewat masjid, mendadak isi perutnya mau berebutan keluar. Ia terpaksa >> singgah dengan perasaan was-was. Bukan apa-apa, ini hari Jum’at dan >> menjelang waktu sholat. Ia segan ketahuan orang-orang banyak kalau ia tak >> sholat Jum’at. Bagaimanapun juga, abangnya almarhum dulu adalah gharin di >> masjid ini. Buru-buru Mak Agus menuju toilet sementara anaknya Randy >> menunggu di parkiran motor. Sepuluh menit kemudian Mak Agus terlihat keluar >> toilet dengan tergopoh-gopoh menuju tempat parkiran motor dan dengan gas >> pol mereka keluar area masjid menuju pasar atas. >> >> Azan Jum’at berkumandang ketika Mak Agus dan anaknya sampai di toko. >> Seperti biasa, mereka tetap di dalam toko sementara orang-orang beranjak >> menuju masjid untuk Jum’atan. >> >> *“Kumuah bana !”* >> >> *“Apo pak ?”* >> >> *“Toilet jo tampek wudhuaknyo, kumuah bana”* Terlihat wajah kesal Mak >> Agus. >> >> *“Ambo iyo alun parnah sholat di situ, tapi kalau kumuah co itu, malu >> awak” *Mak Agus bergumam sendiri dengan mata menatap jauh menembus >> dinding-dinding pasar. >> >> *“Jadi, baa pak ?”* >> >> Sesaat Mak Agus terdiam, tapi sejurus kemudian terlihat ada binar di dua >> matanya. >> >> Satu minggu setelah kejadian itu, Jum’at enam minggu yang lalu, Mak Agus >> dan anaknya Randy tampak memasuki areal parkir motor yang berada di sebelah >> kiri masjid. Di tangan mereka terlihat beberapa peralatan kebersihan >> seperti ember kecil hitam, sikat lantai, dan sabun pembersih lantai. >> Ternyata mereka memutuskan untuk membersihkan toilet dan tempat wudhu’ >> sebelum orang-orang berdatangan untuk sholat jum’at. Begitu selesai, mereka >> langsung cabut pergi agar tak kelihatan oleh orang banyak. Mereka malu >> ketahuan tak sholat Jum’at. Begitu azan Jum’at berkumandang, mereka telah >> sampai di toko. >> >> Begitu terus yang mereka lakukan setiap Jum'at. Datang kira-kira jam >> sepuluh pagi, membersihkan toilet dan tempat wudhu’ kemudian bergegas >> pergi. Pak Mardin, gharin masjid, bukannya tidak tahu, tapi pura-pura tidak >> tahu. Ia hanya senyum-senyum melihat tingkah dua lelaki ini. Ia biarkan >> saja tanpa ada komentar sedikitpun. >> >> Semula semuanya sesuai dengan jadwal dan rencana, sampai kemudian >> terjadilah apa yang mereka khawatirkan itu, pada Jum’at minggu keenam, >> mereka telat datang ke masjid. Entah kenapa mereka salah memperhitungkan >> waktu. Sehingga ketika mereka masih membersihkan ruang wudhu’ orang-orang >> sudah mulai berdatangan ! Tak sempat kabur, akhirnya mereka putuskan >> untuk pura-pura ikut ambil wudhu’ dan pura-pura ikut sholat Jum’at ! >> >> Selama khatib memberikan ceramah, mereka berdua hanya tertunduk di sudut >> masjid, takut dan malu kalau-kalau ada yang mengenali wajah mereka. Satu >> saja yang mereka harapkan waktu itu, khatibnya tidak lama-lama berceramah >> dan sholatnya cepat selesai. >> >> >> >> Jum’at minggu ketujuh. Menjelang waktu sholat. >> >> Seperti biasa, orang-orang sudah terlihat ramai memasuki masjid. Sebagian >> masih berwudhu’, sebagian sholat sunnah, sebagian lagi asik melantunkan >> zikir. Di sudut depan kiri masjid, baris kedua dari podium, Randy tak tahan >> melihat guncangan badan apaknya. Diapun akhirnya ikut menangis. Di >> depannya, Mak Agus tertunduk luruh menangis berurai airmata. Dadanya >> bergemuruh hebat. Ia menangis sejadi-jadinya menatap sajadah masjid. >> >> Sholat jama’ah pura-pura yang dia lakoni minggu lalu itu, terus >> menghantui dirinya dan terbawa kedalam mimpi. Di dalam mimpi, ia berdiri >> dalam barisan saf-saf sholat jama’ah yang ribuan banyaknya sejauh mata >> memandang tak bertepi. Semua berpakaian putih. Semuanya berdiri khusyu’ >> mendengarkan lantunan Al-Fatihah. Suara lantunan itu, begitu merdu >> menyentuh kalbunya dan menguraikan air matanya. Pada akhir bacaan >> Al-Fatihah, ucapan Aamiin dari ribuan saf-saf itu lagi-lagi bagaikan >> lantunan melodi syahdu yang mengguncang sendi-sendinya dengan sangat hebat. >> Di mimpi itu, akhir ayat itu ia sambut dengan tangis hebat. Di mimpi itu >> pula ia terjatuh bersujud sambil berucap istighfar. >> >> *Mak Aguih,* *urang bagak pasa ateh*, “kembali” kepada Allah dengan cara >> yang unik, membersihkan toilet dan ruang wudhu’ masjid. >> >> >> ~~~~~~~~ >> >> Jakarta, 19 Juni 2013 >> >> ronaldpputra >> >> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >> Grup Google. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . >> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. >> >> >> > > > > -- > Wassalammu'alaikum wr. wb > Aryandi, 39th+, ciledug, tangerang > *Tingkatkan Integritas Diri, Jalin Silahturrahim, Mari Bersinergi, Ayo > Jemput Rezeki, Bantu Anak Negeri** * > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.