Assalamualaikum w.w. Nanda Hanifah dan para sanak sa palanta,

Saya percaya bahwa bukan maksud Nanda untuk meminta data mentah atau 'raw data' dari perkembangan sejarah Minangkabau, 1803-2008, untuk di-posting di RantauNet ini. Sejarah tidak bermaksud menampilkan data mentah, tetapi merupakan pencarian makna ('meaning'] terhadap kehidupan kita selaku manusia, Tidaklah mengherankan jika dari suatru peristiwa sejarah yang sama bisa timbul berbagai ulasan. Oleh karena itu, mungkin lebih tepat jika yang ditampilkan untuk dibahas itu adalah kecenderungan- kecenderungan ["trends"] dari perkembangan sebuah suku bangsa seperti Minangkabau, serta beberapa tonggak-tonggak sejarahnya ["historical milestones"] yang penting.

Demikianlah saya melihat Perang Paderi, 1803-1838, Syekh Akhmad Khatib al Minangkabauwi, atau Buya Hamka -- dan tokoh-tokoh lainnya -- sebagai tonggak-tonggak sejarah Mnangkabau itu. Seperti biasa, terhadap tonggak-tonggak sejarah itu ada aneka ragam persepsi serta interpretasi, bukan hanya di masa lampau, tetapi juga pada saat ini, sehingga  tantangan yang harus kita jawab sekarang adalah bagaimana merangkumnya dan merumuskan esensi yang terdapat di dalam keseluruhan perkembangan itu.

Mengenai wacana ABS SBK ini saya telah meminta bantuan Admin RantauNet untuk menghimpun ['mengkompilasi'] wacana yang rupanya sudah berkembang sejak tahun 2000 tanpa kesimpulan itu, sebagai sumbangan bagi Tim Perumus yang sudah dibentuk oleh Gubernur Sumatera Barat. Saya percaya Tim ini memerlukan masukan, dari segala macam aliran pikiran, yang pro atau yang kontra.

Tentang pertanyaan Ananda "
apa bpk sempat mendokumentasikan masalah2 yang terjadi di ranah ketika bpk jd pejabat di ranah? ", jawabnya adalah: sudah barang tentu.  Disertasi saya pada Universitas Gadjah Mada (1996) dan buku saya "Masih Ada Harapan" (2004) hanya bisa saya susun karena saya termasuk agak rajin menghimpun dokumentasi dan buku-buku. Sekedar catatan kecil, di rumah, saya mempunyai buku yang lumayan banyak, tentang bermacam-macam subyek. [Sewaktu arsitek menanya saya  tentang tipe rumah apa  yang saya inginkan, tanpa ragu saya berkatar: 'rumah yang saya inginkan adalah sebuah perpustakaan, yang ada kamar-kamarnya', dan memang itulah yang beliau rancang, dan saya bangun di kompleks perumahan dinas Cidodol Baru]. Saya agak kewalahan mengelola perpustakaan saya itu dan sekarang ini saya meminta bantuan tiga orang tenaga ahli perpustakaan untuk membuatkan katalognya.

Mengenai pertanyaan saya kepada Nanda apakah akan dilanjutkan upaya mengkompilasi hukum ABS SBK ini, dalam semiloka di Universitas Andalas Juni 2007, di diskusi panel di Arsip Nasional Januari 2008, dan dalam pertemuan di Padang, Maret 2008 ini para ahli berkesimpulan bahwa upaya merumuskan ABS SBK ini perlu dilanjutkan. Alhamdulillah.

Sekali lagi terima kasih atas perhatian Nanda.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 70+6+26, Jakarta)
'Taqdir di tangan Allah, Nasib di tangan Manusia'
'Ya Allah, tunjukilah selalu aku jalan yang lurus dan Engkau ridhoi'
''Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya'
'Mari berlomba berbuat kebaikan'
'Puji syukur aku sampaikan pada-Mu ya Allah, atas segala rahmat dan nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada aku dan keluargaku'.
'Setiap manusia adalah baik, sampai terbukti sebaliknya'
'Jangan pernah berhutang dan jangan mudah berpiutang'


--- On Sat, 3/8/08, hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Re: WARTA TIM PERUMUS KOMPILASI ... Minangkabau Disputes
To: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: "RantauNet@googlegroups.com" <RantauNet@googlegroups.com>
Date: Saturday, March 8, 2008, 3:40 PM

Bapak saaf, 170 tahun adalah waktu yamg sangat panjamg. Entah sudah berapa
generasi yang patah tumbuh hilang berganti di rentang waktu tersebut. Kita bisa
tau apa yang terjadi dimasalalu tentunya dari catatan sejarah. Nah bpk
seringkali menyatakan bahwa ABSSBK terkatung katung dan hanya wacana. Ifah
minta data tsb ke bpk shg bpk bisa ambil kesimpulan seperti itu. Apa mungkin
pendapat seorang yang bukan peneliti seperti al minangkabaui dan hamka
dijadikan acuan untuk pengambilan kesimpulan? Apa cukup hanya dengan
mengandalkan tulisan2 beliau? Maaf bapak, harap maklum kalau ifah banyak tanya.
Oh ya apa bpk sempat mendokumentasikan masalah2 yang terjadi di ranah ketika bpk
jd pejabat di ranah? Itu sen dulu nan takana. Pertanyaan bpk tt apa perlu ...
Diteruskan? Biarlah dijawab oleh yang ahli. Untuk dokumentasi kayaknya perlu.
Wass. Hanifah

Dr.Saafroedin BAHAR wrote:

---




      
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke