Kanda ZulTan n.a.h.

Tentang film DESTIN nan disabuik dalam posting ko, kalau nan dimukasuik
adolah LE DESTIN karya sutradara Youssef Chahine (versi Inggris berjudul
DESTINY dan versi Arab berjudul AL MASSIR) dan dibintangi aktir
veteran Nour El Sherif sebagai Averroes (Ibnu Rusyd) maka pandapek ambo sbb:

1. Penilaian suka atau tidak suka terhadap sebuah film sering bersifat
subyektif. Sama juga dengan mencecap makanan. Apa yang dipuji-puji
seseorang belum tentu disukai orang lain lagi, tersebab selera tak bisa
diperdebatkan. Orang Prancis punya ungkapan untuk ini "chacun à son goût"
(setiap orang punya selera masing-masing). Artinya, subyektifitas memegang
kendali terhadap opini.

Meski begitu, sebuah film selalu memiliki unsur intriksik dan ekstrinsik
yang lebih obyektif, misalnya dari biografi sang sutradara. Dan dari sisi
iko ambo akan mancubo mengomentari LE DESTIN nan memang menjadi film
kontroversial di akhir era 90-an.

2. Siapa Youssef Chahine (1926-2008)? Ambo kutip pendapat Sheila Whitaker,
kolumnis film di "The Guardian" yang menuliskan obituari pado saat kematian
sutradara legendaris (dan kontroversial) dari Mesir itu.

Chahine was born in British-occupied Alexandria, into a family that spoke
four languages. His father was a Christian Lebanese lawyer and supporter of
the Wafd nationalist party; his mother was Greek (The Guardian, 28 Juli
2008).

Fakta #1: Chahine berayah Kristen Lebanon dan beribu Yunani.

Fakta ini penting bukan dalam konteks SARA, tetapi sebagai filter awal
dalam menakar bagaimana seorang non-muslim akan membuat sebuah biopic (film
biografi/biographic picture) dari seorang tokoh muslim.

Dengan memiliki ibu Yunani, bisa diduga ketertarikan Chahine pada tema
filsafat akan semakin tinggi mengingat Yunani adalah negeri para filsuf
yang memengaruhi cara pandang Barat modern, dan dalam konteks ini, juga
cara pandang Averroes.

Untuk profil lengkap Chahine, filmography, dan tentang
kontroversi-kontroversi yang pernah dihasilkan film-filmnya, silakan lihat
di Wikipedia.

3.  Mengenai obyek film Averroes/Ibnu Rusyd (1126-1198), sang filsuf muslim
yang ditabalkan Philosophybasic.com sebagai "founding father of secular
thought in Western Europe", sebagaimana kita ketahui filsafat Averroes
(yang berbasis pemikiran Aristoteles) adalah penentang utama teologi
Asy'ari yang dikembangkan Imam AL Ghazali. Polemik keduanya lewat kitab
"Tahafut Al Falasifa" (Kesalahan Filsafat) karya Al Ghazali yang mengkritik
pemikiran Averroes, dibalas Averroes dengan kitab "Tahafut Al Tahafut"
(Kesalahan Kitab Tahafut), sudah menjadi bahan kajian tersendiri.

4.  Dengan melihat konfigurasi pemikiran seperti ini, menjadi anehkah jika
Youssef Chahine (yang keturunan Yunani dari pihak ibu, dan berayah Kristen
Lebanon) begitu mendewa-dewakan Averroes dalam filmnya LE DESTIN? Tentu
tidak aneh bukan?

Jadi jika ada penonton (muslim) begitu mendewa-dewakan LE DESTIN tanpa
melihat elemen ekstrinsik dari biografi sang sutradara, aneh juga karena
mengabaikan konteks pertarungan ide saat itu antara filsafat Averroes yang
bulat-bulat mengadopsi pemikiran Aristoteles (dan Plato) dengan pemikiran
Asy'arian (yang antara lain menjadi basis Ahlussunah Wal Jamaah).

Wass,

ANB

Pada Jumat, 03 Januari 2014, ZulTan menulis:

>
> Sanak sa-Palanta NAH,
>
> Dek thread "Sanak, Ternyata Anda Non Muslim..." lah disaok dek Rang
> Dapua, izinkanlah ambo manukuak saketek lai, bukan untuak mamparunciang
> atau mampakaruah apolai mampa-angek tapi kok bisa tantu sabaliaknyo,
> mampaluruih atau mampajaniah kok  bisa mampadingin.
>
> Ambo indak kenal dengan Kanda Zorion Anas dan indak sakali juo panah basuo
> salain di Palanta ko, ambo inshaallah bisa mamastikan baso namo Zorion Anas
> ("n" tunggal) ko memang asli namo baliau.  Namun, ambo tidak bisa
> mangklarifikasi namo-namo lain nan disampaikan dek Akmal tamasuak ZA dengan
> "n" ganda.
>
> Walaupun baitu, tampaknyo babeda caro ZA "n tunggal" jo gaya Z "n ganda"
> dalam mamandang Islam sarupo nan ambo tampilkan di bawah beko.
>
> Harapan ambo, kok bisa marilah kito baelok-baelok baliak dan saliang
> mamaafkan.
>
> Ambo sabana salut jo sikap kritis Akmal nan berdasarkan kajian nan cukuik
> dalam tapi ambo pun bangga dengan gaya rilek Kanda Zorion dalam mananggapi
> tuduhan barek Da mm*** nan jauh dari sikap berang.
>
> Sakadar tambahan, Da Zorion ko dalam keadaan tidak sehat akibat serangan
> struk sajak 5 tahun nan lalu.  Tapi dari gaya baliau manulis di Palanta ko
> awak bisa marasokan tidak tampak saketek pun deraan panyakik ko didiri
> baliau.  Semoga makin cegak Da Zor.
>
>  From owner-indonesi...@indopubs.com <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'owner-indonesi...@indopubs.com?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>Mon
>  Nov 24 20:09:16 1997
> Date: Mon, 24 Nov 1997 18:05:28 -0700 (MST)
> Message-Id: <199711250105.saa28...@indopubs.com <javascript:_e({},
> 'cvml',
> '199711250105.saa28...@indopubs.com?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>>
>
> To: indonesi...@indopubs.com <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'indonesi...@indopubs.com?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>
> From: apaka...@clark.net <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'apaka...@clark.net?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>
> Subject: [INDONESIA-L] RUBRIK - Diskusi Agama
> Sender: owner-indonesi...@indopubs.com <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'owner-indonesi...@indopubs.com?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>
> Date: Sun, 23 Nov 1997 22:36:17 +0000
> From: Zorion Anas <zor...@sprynet.fr <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'zor...@sprynet.fr?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>>
>
> To: apaka...@clark.net <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'apaka...@clark.net?Subject\x3dRe:%20[INDONESIA-L]%20RUBRIK%20-%20Diskusi%20Agam%20%28r%29\x26amp;In-Reply-To\x3d%3C957823757.0000@hypermail.dummy%3E');>
> Subject: DISKUSI AGAMA
>     Saya sangat terkesan dengan komentar para netters pas rubrik ini.
> Namun saya melihat begitu sempitnya cara berpikir para intelektual kita
> dalam menanggapi masalah ini. Mereka tidak mau melihat sejarah
> perkembangan Islam sendiri. Apakah anda pernah nonton film : DESTIN yang
> menceritakan perjuangan seorang yang bernama AVEROES (Ibnu Rusyid)
> memperjuangkan keadilan semasa khalifah Mansyur di Andalusia. Ia
> memiliki murid tidak saja dari kalangan Islam, tapi juga dari seorang
> kristiani Anglouadoc Prancis yang bernama Yossef yang bapaknya dibakar
> oleh penguasa setempat karena menjadi pengikut Averoes yang tidak
> diterima oleh Gereja. Ia dikenal sebagai hakim yang adil yang
> kadang-kadang juga ditentang oleh kekuasaan khalifah. Sekali waktu sang
> Khalifah bersekutu dengan raja Sheik Riyadh dan kelompok sekte
> fundamentalis Islam untuk menghapuskan semua ajaran Averoes yang sudah
> menjadi kultur di Andalusia, tapi anak-anak sang khalifah menjadi
> penyelamat bagi Philosof ini dan berhasil menyadarkan ayahnya sang
> Khalifah untuk kembali kepada kebenaran. Namun Averoes justru berterima
> kasih kepada para pembakar karya-karyanya (walaupun copy hasil karyanya
> sudah diselamatkan di Mesir oleh anak sang khalifah). Alasannya karena
> ia sudah putus asa karena hasil karyanya tidak bisa membantu rakyat dan
> penguasa, toh akhirnya hasil karyanya dibaca oleh orang-orang barat
> sebagai sumber kemajuan; sedangkan kaum muslimin sendiri lebih senang
> mengabaikan apa yang telah dihasilkan oleh pemikir terkenal dari
> Andalusia ini.
>   Apa yang kita pelajari dari cerita ini adalah, betapa pentingnya bagi
> intelektual Indonesia untuk belajar sejarah kejayaaan Islam lebih dahulu
> dengan philosofi ajaran yang telah dibawa oleh Muhammad SAW beserta
> pengikut-pengikutnya. Janganlah terlalu cepat menyimpulkan sesuatu
> terlalu cepat dengan cara menghasut dan melampiaskan emosi tanpa melihat
> inti persoalan secara jelas. Satu mata bisa sakit, tapi tidak berarti
> seluruh kepala harus diperban. Islam bukanlah agama yang mengajarkan
> perbedaan pendapat untuk perkelahian, melainkan adalah sebagai rakhmat
> untuk beroleh kemajuan kulitas kehidupan.
>       Kalau kita lihat negara seperti Russia dan Prancis, di mana
> komposisi kaum intelektualnya seperti piramid, dengan arti kata kaum
> ahlinya tamatan universitas memang tidak sebanyak rakyat yang
> berpendidikan SMA atau sarjana muda, namun mereka bisa mencipta pesawat
> dan terbang ke ruang angkasa. Sedangkan kita lebih banyak menghabiskan
> waktu untuk bercaci maki dan ngalor ngidul. Itupun dilakukan oleh
> kita-kita yang namanya bergelar sarjana intelek. Saya akan merasa malu
> bila sebagai seorang muslim, saya tidak bisa berpikir positip untuk
> negara saya. Terlepas dari persoalan politik yang ada, kita memang
> tidak pernah puas dengan segala macam masalah yang timbul, padahal akal
> yang sehat dengan iman yang kuat sebenarnya adalah modal utama bagi
> penyelesaian masalah. Seharusnya kita harus percaya kepada keadilan
> ALLAH SWT, bukan kepada keadilan yang dibuat manusia. Bukankah Allah SWT
> telah berfirman bahwa Ia tidak akan menyia-nyiakan ummat-Nya yang
> bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Apakah kita sudah termasuk di
> dalamnya. Kalau belum belajarlah dari sejarah hidup Averoes (Ibnu
> Rusyid) atau nontonlah film Destin dari Suriah ini, mudah-mudahan mata
> kita tidak sakit lagi.
> ------------------------------
>
> Salam
> ZulTan, L, 53, Bogor
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti 
> berlangga...@googlegroups.com<javascript:_e({}, 'cvml', 
> 'berlangga...@googlegroups.com');>.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke