--- Zulkarnain Kahar <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

>   Ibu Rahima
>    
>   Ilmu ilmu  yang mencoba menerangkan realitas alam
> semesta :
>   Mekanika Newton menjelaskan fenomena benda
> mikroskopik.

Alangkah Indahnya, kalau para ilmuwan ini melihat
firman Allah Ta'ala dalam melihat benda yang terkecil
sekalipun, sementara "penglihatan" Allah tak perlu
memakai alat Mikroscop. Benda sekecil "Dzarrahpun",
terlihat oleh Allah ta'ala. Benda apakah yang terkecil
dijagad alam raya ini? Allah pasti melihatnya,
sedangkan manusia, mampukah melihatnya dengan mata
telanjang, tanpa alat apapun?

  
>   Mekanika statistik  menjelaskan teknik statistik
> untuk interaksi benda dalam jumlah besar untuk
> menjelaskan fenomena yang besar, teori kinetik dan
> termodinamik. 

   Maxwell  menjelaskan medan elektromagnet, juga
> teori tentang hubungan cahaya dan elektromagnet. 
>   Dalam  interaksi partikel, ada prinsip larangan
> Pauli, interaksi gravitasi, dan interaksi
> elektromagnet. 
>   Dalam Medan gaya ada medan gravitasi menyebabkan
> gaya gravitasi, medan-listrik menyebabkan gaya
> listrik dan sebagainya. 

Gaya-gaya dan perubahan-perubahan dialam raya, jauh
sebelumnya telah dijelaskan oleh Allah ta'ala dalam
FirmanNya betapa Allah menciptakan Gunung? Untuk
apakah gunung kami ciptakan?(wal jibaalaa autaada).
Kalau gunung tidak diciptakan, apa yang akan terjadi
pada bumi tempat manusia berdiam?


Ketika kita melihat, warna cahaya yang berasal dari
matahari, kelihatan putih, padahal ia perpaduan dari
berbagai warna cahaya(spektrum), sifat-sifat cahaya,
kegunaan cayaha, bisakah manusia melihat tanpa cahaya?
Mata tak dapat melihat benda yang sangat kecil, atau
yang terlalu jauh, maka mata memerlukan alat bantu,
dan alat itu menggunakan lensa(optik).

Melihat benda ditempat yang gelap, atau remang-remang
dapat mengganggu kesehatan mata, jika melihat cahaya
secara langsung dari yang terlalu terang juga dapat
merusak mata . Mata bisa kena penyakit rabun
jauh(miopi), rabun dekat (hipermetropi), cacat mata
tua(presbiopi).


Untuk melihat benda jauh, sangat kecil, selain alat
optik, juga bisa dengan alat kaca pembesar(LUP),
kamera, Mikroskop, teropong, Perioskop(teropong yang
biasa dipakai untuk mengamati permukaan air laut),
Overhead projektor(untuk melihat gambar tembus
cahaya), semuanya itu untuk melihat benda, agar
kelihatan cahayanya.


lantas, apakah manusia tidak berfirkir, bagaimana
cahaya Allah Ta'ala? (Lihat Q.S Annur ayat 35).

Cahaya Allah ta'ala bisa kita lihat dan rasakan pada
Alquranul karim, yang disampaikan via lisan NabiNya,
Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam.(Lihat
Q.S Almaidah 15)(Annisa 174). 

Dan mari kita lihat Q.S Yunus 6, bagaimana, dan apa
fugsi dari penciptaan cahaya dari matahari dan bulan.
Dan kenapa, ketika Allah menyebutkan kata "cahaya"
pada kalimat matahari, disebut kata "Dhiyaa"(cahaya),
sementara pada bulan "annur"(cahaya juga).

Coba kita lihat, cahaya bulan berasal dari mana,
cahaya matahari berasal dari mana?. Apakah cahaya
bulan benar-benar berasal dari bulan itu sendiri,
ataukah ia hanya merupakan pantulan yang berasal dari
cahaya matahari?.

Lantas, kenapa cahaya Allah disebutkan dengan kata
"Nuur". Ini menandakan bahwa, Allah laisa kamislihi
syaiun(Allah Ta'ala, tidak ada bisa diserupakan dengan
siapapun, dengan siapapun), kalau ada perumpamaan
sifat yang disandarkan pada Allah ta'ala, itu
pertanda, betapa kecil akal manusia, sehingga untuk
memberikan pemahaman akan ayat-ayat AlQuranpun, Allah
memberikan contoh dan perumpamaan yang bisa ditangkap
dengan akal manusia itu sendiri.


Inilah dia Cahaya Allah Ta'ala, melebihi cahaya yang
diketahui, diciptakan oleh manusia itu sendiri.

Cahaya yang dibuat manusia, listrik, lampu, center
dllnya, hanya mampu menerangi dengan tempat yang
terbatas, sementara Allah mampu menerangi kegelapan
berlipat ganda(Yukhrijuhum(annaasa) minadzuluumati
ilaannuur), dari didnding-dinding tebal, menembus
sampai beribu-ribu kali dinding dan jarak yang
berkilometer, lahir dan bathin, alam riil, dan
metafisika, sementara cahaya buatan manusia sangatlah
terbatasnya. 


Ini menandakan kekuasaan Allah, yang pantas bagi
manusia untuk merendah dihadapanNya, karena sehebat
apapun ilmuwan, masih sangat kecil dimata Allah
Ta'ala.Selain contoh cahaya, masih banyak lagi yang
dapat kita lihat dari fenomena alam ini.

Wassalamu'alaikum. Rahima. 15 April 2008




      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke