Warga Minangkabau tentu bangga bila pemangku adat Mohammad Natsir yang bergelar Datuk Sinaro Panjang menjadi pahlawan nasional. Namun, bila ketentuan menegaskan, tokoh yang terlibat pemberontakan tidak memenuhi syarat, dengan jiwa besar harus menerimanya. Bukankah Natsir telah mendapat penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipradana yang diberikan semasa pemerintahan Habibie. Meski itu bukan gelar pahlawan nasional, biarlah asketisme hidupnya senantiasa dikenang masyarakat dan kebersahajaan beliau menjadi contoh bagi kita semua terutama para pemimpin di negeri ini.
Kata-kata pemberontakan itu yang harus diluruskan, saya rasa sebagai seorang peneliti, beliau harusnya jangan hanya terpaku dari data yang ada. Apalagi saat ini di butuhkan tokoh2 sekaliber Moh Natsir. Bayangkan banyak tokoh yang diangap berjasa oleh rejim Orde Baru yang diberi gelar pahlawan, hal ini karena sudut pandang nya berbeda dan sesuai dengan koridor dari orde baru tersebut. Sedangkan saat ini adalah rejim Reformasi, dimana keterbukaan merupakan sebuah amunisi untuk mencari kebenaran ataupun pembenaran. Jaadi saya rasa peneliti jangan hanya terpaku dari produk dan materi2 yang ada saat ini, semestinya sebagai peneliti eliau harus berani menyuarakan hal-hal yang tidak pernah terungkap oleh sepak terjangnya bengawan Moh Natsir yang selama ini terbelenggu oleh rejimnya orde baru. Saatnya lah sekarang penulis sekaliber Asvi Marwan Adam dapat mengungkap kebesaran daari Moh Natsir sekaligus kontribusinya yang besar bagi republik tercinta ini. Ini bukan karena beliau sebagai putra minang, tetapi tokoh kita ini sangat layak untuk diperjuangkan menjadi pahlawan nasional. Saya rasa saatnya sekarang ini para peneliti Minang terutama nan mudo2 untuk dapat menghasilkan kajian2 tentang profil2 hebat Minang nan kurang terangkat optimal di kancah nasional. Apalagi kalangan muda ini tidak terjebak oleh rejimnya orde baru dan dapat melihat tampa dibebani oleh masa orde baru tersebut. Nanang anak muda yg prihatin ----- Original Message ---- From: Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> To: "asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang" <RantauNet@googlegroups.com> Sent: Tuesday, August 5, 2008 4:16:55 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Moh. Natsir dan Urang Awak Supaya lebih jelas dan tidak keliru atas tulisan Asvi Warman Adam saya postingkan tulisannya di kompas tanngal 17 Juli 2008 , diambil dari http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/17/00452911/natsir.pahlawan ---- --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---