Haji Agus Salim, urang tua nan pintar dalam zaman saisuak, mendapatkan pamornya antara lain karena ditulis dalam surat RA Kartini. Kartini merelakan beasiswa yang dia peroleh diberikan kepada Agus Salim untuk sekolah di negeri Belanda. Pertemuan simpati antara orang Jawa dan orang Minang itulah yang menjadi salah satu pondasi bagi sebuah republic.
Dan bukanlah orang Minang suka disebut sebagai keturunan Iskandar The Great dan memiliki filosofi yang mirip dan dimiripkan dengan Yunani? Tulisan saya sendiri tidak berbicara tentang Obama. Obama hanya sebagai ibrah, pelajaran saja, untuk menemukan dan menentukan Indonesia yang lebih baik. Dengan terpilihnya Obama yang bukan berasal dari Negara bagian terbesar dan padat penduduk di AS, system politik di Indonesia juga mesti dibuka untuk membuat pilihan-pilihan baru. Bahwa, dari Provinsi Jambi bisa lahir dan dipilih seorang presiden, sekalipun ia berasal dari suku Kubu. Atau di Minang lahir seorang politikus asal Mentawai yang memiliki talenta yang baik sehingga bisa digandrungi oleh masyarakat dan menjadi seorang gubernur. Sebagai ras atau suku bangsa yang minoritas dalam panggung nasional, saya kira banyak anak-anak Minang sangat memahami ini dengan baik. Secara Pribadi, saya baru saja menolak memberikan "bantuan" kepada seseorang yang ingin menjadi PNS di salah satu departemen, sekalipun saya mengenali dengan baik menterinya dan anak-anak buahnya. Bagi saya, sekalipun anak ini berasal dari salah satu daerah pemilihan saya dan imbalan seluruh keluarganya mendukung saya, tetap saja ini bertentangan dengan upaya melakukan meritokrasi dalam pemilihan PNS. Mata rantai KKN dalam rekrutmen PNS harus diputus, agar banyak kejadian di masa lalu ketika orang-orang bertalenta bagus tidak mendapat tempat, hanya karena ia bukan siapa-siapa. ijp _____ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ajo duta Sent: 09 Nopember 2008 21:05 To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Andai Obama WNI Sanak ambo, Alaikumsalam ww Kadangkala nan diawak tu bana nan mambuek bala. Suatu contoh waktu ide bank syariah digulirkan, indak talok dek Sumarlin (waktu tu menkeu) untuak menolak. Cubo kalau pado priode Marie Muhammad disampaikan alun tantu disetujui. Pertamo dek menteri mantan HMI tu dikenal agak bangkang. Keduo uu perbankan alun mendukung disaat itu. Apokah asal muslim tibo dimato dipiciangkan, tibo diparuik dikampihkan? padahal indak memberi manfaat. Kalau minoritas jadi pemimpin tantu inyo berusaha berprestasi memberi imej positif. Antahlah........... Wassalam ajoduta/61+/usa 2008/11/7 Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu Seandainya Obama........ Seandainya Obama seutuhnya seperti dia sekarang lalu dia bermukim di Indonesia dan jadi WNI. Seutuhnya dengan agamanya dan darah di tubuhnya seperti apa adanya. Seandai nya dia WNI dan bermukim di Tanah Minang dululah. Mungkinkah dia jadi gubernur Propinsi Sumatera Barat? Mungkinkah rakyat Sumatera Barat akan mau memilihnya jadi gubernur dalam sebuah pemilihan langsung? Hanya karena dia punya pesona? Punya penampilan yang memukau? Pandai berorasi? Untuk masa sekarang rasanya memang belum. Dua hal itu, agama dan darah yang mengalir di tubuhnya, memang merupakan faktor yang sangat menentukan. Para ulama pasti akan sibuk menyampaikan firman Allah yang melarang orang beriman mengambil selain dari orang beriman untuk menjadi wali mereka. Dan rasa-rasanya, bahagian terbesar masyarakat masih akan mendengarkan fatwa itu. Atau para pemangku adat (meski pamor mereka sudah semakin menurun) akan ikut pula menyampaikan keberatan. Jangankan orang dagang jauh yang akan di jadikan penghulu pucuk, anak ujung emas, anak pisang, anak yang berbako ke awak saja tidak mungkin dijadikan penghulu di persukuan awak. Jadi memang sulitlah itu. Hatta dia sangat memukau. Sangat menonjol pesonanya. Bagaimana pula di tatar Indonesia? Mungkinkah dia dipilih menjadi Presiden? Saya rasa jawabannya idem ditto. Dia akan mendapat suara (entah berapa persen) tapi saya masih yakin bahwa mayoritas masih akan mengatakan 'tidak'.&nb sp; Di India, yang demokrasinya sudah lebih matang dari Indonesia, Sonya Gandhi yang keturunan Italia boleh saja diangkat jadi ketua partai besar. Tapi untuk menjadi PM, lain lagilah ceritanya. Wassalamu'alaikum Lembang Alam _____ From: Indra Jaya Piliang <[EMAIL PROTECTED]> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, November 8, 2008 9:39:30 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Andai Obama WNI Andai Obama WNI -- Wassalaamu'alaikum ajoduta/61/usa --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---