Ajo Duta dan sanak di Palanta Solusi untuk tanah ulayat yang selalu jadi sengketa sejak dulu. Kerna tanah yang ndak bisa di perjual belikan Hanya boleh di gadaikan atau di sewakan
Saya punya usul. Tanah ini disewakan dalam waktu 75 sampai 100 tahun Sehingga tak ada yg merasa kehilangan dan tak seorangpun yang dirugikan karena tanah itu tetap milik kaum Mungkin banyak investor yg bersedia karena ada kepastian hukum selama 100 tahun tak ada gangguan Bagi investor biasanya dalam 5 sampai 8 tahun sudah BEP Tahun2 berikutnya mereka mengais laba Tanah itu akan berubah jadi lahan produktiif dan fungsinya akan bertambah baik Kelak harga dan nilai ekonominya semakin tinggi Sehingga anak kemenakan bangga nilai tanah iitu naik Sehabiis kontrak, mungkin bisa diperpanjang atau jadii hak milik dan bisa semua anak kemenakan melanjutkan usahanya Maka setelah 100 tahun tak ada pertikiaan yang ada adalah pujian kepada niniik mamak yang terdahulu yang telah manaruko secara. Modern dg semboyan "Lamak dii awak katuju dek urang" Uang dapat, tanah tak berkurang bahkan lebiih produktif Semoga bisa jadi bahan pemikiran. Amin Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: andikoGmail <andi.ko...@gmail.com> Date: Sat, 09 Jan 2010 06:58:38 To: <rantaunet@googlegroups.com> Subject: Re: [...@ntau-net] Yayasan Untuk Mengelola Tanah Pusako Mamak Ajo Duta Ambo manangkok ado duo isu yang mamak kemukakan 1. Tanah ulayat terlantar 2. Tanah ulayat terlantar itu banyak menimbulkan sengketa Dari duo isu itu ambo menarik pertanyaan yaitu apakah kedua isu itu terjadi karena kelembagaan pengelolaan tanah ulayat (Badan Hukum) yang indak ado ataukah pengelolaan tanah ulayat yang ndak ado ?. Kelembagaan pengelolaan-badan hukumnya semestinya mengikuti model pengelolaan yang diinginkan. Kelembagaan seperti apa yang dapat mendukung model pengelolaan yang direncanakan. Jadi koncinyo adolah Land Use yang akan di dukung oleh kelembagaan yang tepat. Dalam konteks land use, apakah masyarakat pemangku ulayat tersebut menjadi satu-satunya aktor pengelolala ulayat atau bekerja sama dengan pihak ketiga. Perda tentang pemanfaatan tanah ulayat di sumbar memberikan dasar-dasar arahan model pengelolaan ini. Dalam kasus-kasus yang besar selama ini, tanah-tanah ulayat nagari yang dikelola oleh perusahaan perkebunan kelembagaan yang berhubungan dengan pemerintah dan investor adalah pemerintah nagari dan KAN, tapi kecendrungannya mereka ini tidak bagian integral dalam rencana pengelolaan tersebut karena yang di pakai adalah skema ganti rugi atau Siliah Jariah-pemberian uang adat. Mereka tidak terlibat dalam pengelolaan perkebunan tersebut. Dalam skala yang lebih kecil untuk tanah-tanah berstatus "Ganggam Ba Untuak, Iduik Bapangadok" pengelolaannya berada pada jurai atau paruik-paruik dalam kesatuan kaum atau suku. Karena banyaknya tenaga produktif mereka yang merantau, di beberapa nagari saya lihat tanah-tanah ini terbengkalai. Seperti dulu di Pariaman saya lihat, banyak kekuarangan tenaga produktif pertanian yang berkurang karena banyak merantau. Mungkin sedikit pendapat pagi ini dapat melengkapi diskusi ini Salam Andiko Sutan Mancayo ajo duta wrote: > Assalaamu'alaikum sanak ambo< > > Awak sadonyo tahu salah satu nan mambuek nagari awak ketinggalan > kalau dibandingkan jo nagari urang, adolah karano banyaknyo lahan > nan manganggur alias indak produktif. Salah satu akibatnyo adolah > masih banyaknyo terjadi silang sangketo diantaro keluarga pewaris > tanah ulayat atau tanah pusako. > > Artinyo diperlukan suatu tata kelola atau aturan main atau manajemen > dalam mengatur dan memproduktifkan tanah pusako tu. Untuk itu diperlukan > badan hukum mungkin yayasan nan lebih tepat. > > Apokah ado sanak nan berhasil mengelola tanah pusako warisan > nenek muyangnyo. Tolonglah babagi pangalaman jo kami. > Apokah dengan caro membentuk yayasan itu tepat? > > Ateh perhatian sanak tarimo kasih yoooo... > > -- > Wassalaamu'alaikum > ajoduta/17081947/usa
-- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe