Sanak Dasriel, Iffah, dan para sanak sa palanta,Memang batua nan ditarangkan 
dek Sanak Dasriel. Salain ado aspek dalam nagari juo ado aspek lua nagari atau 
internasional, tamasuak kepentingan Amerika Serikat.
Tantang aspek internasional, iko alah masuak ilimu tasandiri, nan paralu kito 
palajari basamo, tamasuak ambo, karano nan ambo palajari wakatu mudo (1955- 
1959) adolah ilmu pemerintahan dalam negeri. Baru sasudah ambo masuak militer 
(1960-1991) ambo mulai mampalajari masalah internasional ko, nan sampai kini 
bukannyo tambah sederhana, malah tambah ruwet.
Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Fri, 2/19/10, Dasriel Noeha <dasrielno...@yahoo.com> wrote:

From: Dasriel Noeha <dasrielno...@yahoo.com>
Subject: Re: RE: Re: [...@ntau-net] DAMPAK PRRI
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Friday, February 19, 2010, 12:57 PM

Ada sedikitnya dua kepentingan Amerika saat tahun lima puluhan itu.
Pertama, untuk mengamankan kecepatan pengembangan paham komunis yang dipelopori 
Rusia/Soviet waktu itu dan China, karena paham proletariat kerakyatan komunis 
akan menghambat dan menghantui paham kapitalis yang dipelopori Amerika yang 
sedang galaknya mengembangkan industri. Ini jelas ancaman dan berakibat; mogok 
buruh, bakar pabrik, dlsb yang sifatnya anti kapitalism idea.

Kedua, Amerika akan mengamankan kepentingan minyaknya di Indonesia, yaitu 
Caltex yang sedang menaik produksinya waktu itu, Arab pada tahun lima puluhan 
belum begitu meningkat produksinya. Sedangkan Amerika memerlukan bahan bakar 
yang banyak untuk menghidupkan mesin-mesin industrinya. Seluruh minyak CPI di 
kapalkan dari Sungai Pakning, pelanuhan minya/dermaga CPI sebelum Dumia di 
bangun, dan dikirim ke USA.

Kalau terjadi pemberontakan, akan berpengaruh kepada jalannya produksi minyak, 
tapi Amerika melihat kepentingan lain, bahwa bila Sumatera pisah dengan Jawa, 
akan lebih mudah mengaturnya, karena Soekarno itu ada di Jawa, dan orang pintar 
Sumatera juga kebanyakan di Jawa. Dan tinggallah yang "bodoh" di pulau Andalas, 
dan akan mudah di atur Amerika.
Kenyataannya Amerika membantu APRI, seakan menunjukkan bahwa Amerika berpihak 
pemerintah yang sah, karena Amerika melihat akan kehancuran PRRI sudah di depan 
mata. Ini adalah politics Economic War Amerika around the world, semua orang 
bisa baca di seluruh dunia, persis permainan GameTheory Professor Kobayashi 
dari TIT (dosen saya), bahwa ada dua keputusan; HANCURKAN DAN HANCURKAN, 
tidakada kompromi. Ini terjadi di perang Iran-Irak,perang Kuwait-Irak, perang 
Amerika -Iran, Israel-Palestine.

Jadi boleh kita katakan dengan analisa dangkal, disamping "perang saudara" ada 
juga tangan "invisible hands" yang bermain.

Ada banyak buku-buku yang membahas theory War Causal Effects, and Nation 
Politics, serta Nation Destroying Other Nation, yang pasti itu ilmunya Pak 
Jacky dan Pak Saaf.

Gak tahulah kita, siapa mengalahkan siapa. dan siapayang kalah dan siapa yang 
menang, yang pasti banyak korban jiwa.
There is no war without victims, while war is art of victory.

wass,
dasriel



--- Pada Jum, 19/2/10, hanifah daman <iffa...@yahoo.com> menulis:

> Dari: hanifah daman <iffa...@yahoo.com>
> Judul: Re: RE: Re: [...@ntau-net] DAMPAK PRRI
> Kepada: rantaunet@googlegroups.com
> Tanggal: Jumat, 19 Februari, 2010, 12:26 AM
> Bapak
> TR
> 
> Jadi bingung hanifah jadinya
> 
> 1. Ketidak adilan pusat
> 
> Baa mangko bingik urang daerah jo ketidak adilan pusat
> sahinggo mamiliah baparang ?
> Bukankah waktu itu SDA masih lumayan ? Sawah mambantang
> sajauah mato mamandang. Tuntutan hidup alun tinggi. 
> 
> 2. PKI
> Prinsip PKI yang sama rata sama rasa, jelas bertentangan
> dengan ABSSBK
> Wajar saja ada yang siap jihad. 
> 
> 3. Amerika yang mengadu domba
> 
> Kenapa Amerika ingin menduduki Indonesia waktu itu ?
> Atau dia hanya sebagai pedagang senjata saja ?
> 
> 4, Tantara pusek nan ganas-ganas
> 
> Andai saja tentara pusek tsb indak ganas-ganas, mestinya
> kita berterima kasih kepada mereka. tetapi kenapa ya tentara
> tsb untuk mengalahkan lawan dengan cara mengorbankan rakyat
> sipil yang tidak bersalah? terutama wanita?
> Apa itu salah satu strategi melumpuhkan semangat
>  lawan ? Apa tentara2 tersebut tidak bisa di hukum atas
> pelanggaran HAM ?
> 
> Kok tidak ada dialog/ konferensi  waktu itu ya ?
> Sehingga perang bisa di cegah ?
> 
> Wass
 
> Hanifah
> 
> 
> 
> 
> 




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke