Pak Fashridjal nan ambo hormati,

Sangat menarik apa yang Bapak sampaikan. Saya pernah membicarakan ini dengan 
teman minang saya, ketika masih mengontrak dulu. Respon orang akan berbeda 
sekiranya yang berbuat "nakal" adalah orang minang dibanding orang lain. 
Misalnya,maaf, mengganggu isteri tetangga. Atau bermabuk-mabukan. Saya katakan 
padanya bahwa ekspektasi orang terhadap orang minang agak tinggi, kita terkenal 
sebagai kaum agamis dan moralis dari dulunya. Kata teman saya lain lagi, karena 
kita adalah kaum rancak di labuah di belakangnya jahat, bisa jadi dari situlah 
munculnya istilah padang bengkok.

Kembali ada pertanyaan, kenapa orang minang menjadi tidak PD, dicurigai dan 
menjadi trauma dengan PRRI.  Sementara yang terlibat PRRI/Permesta bukan orang 
minang saja. Disitulah serunya. Di dalam konfrensi pendirian negara-negara BFO, 
hasutan utama agar tokoh-tokohnya meninggalkan Republik Indonesia adalah karena 
disebutkan bahwa RI adalah republiknya orang Jawa dan Minangkabau. Dan 
cilakanya, tokoh-tokoh minangkabau ini juga yang melakukan "pemberontakan" yang 
paling merepotkan Soekarno dan militer. Dan semua orang tahu, yang ikut ke PRRI 
bukanlah tokoh sembarangan. First class people semua. Tapi first class tetap 
manusia, tetap ada blunder disitu.

Jadi sebenarnya yang trauma terhadap PRRI bukan saja orang minangkabau. Orang 
non-minangkabau pun lebih trauma kepada kita. Makanya tak heran, pasca PRRI 
sampai sekarang orang minang sulit dipercaya menjadi kapalo arak diplomasi. 
Termasuk rantai terakhir dalam diplomasi yakni militer.

MS/31

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Fashridjal M. Noor" <fashnoor2...@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum Wr.Wb.,
> Dunsanak-dunsanak yang ambo hormati,
>  
> Ambo baru masuak jadi anggota rantaunet 'ko setelah mambaco beberapa materi 
> diskusi yang menarik. Manganai Dampak PRRI memang paralu awak diskusikan 
> sabab banyak akibatnyo, indak hanyo bagi kito urang Minang, maupun bagi NKRI. 
> Dampak untuk kito urang Minang alah banyak dibahas, manuruik ambo yang 
> paliang pantiang adolah hilangnyo atau bakurangnyo peran urang awak dalam 
> pemerintahan dan bisnis dalam jangka waktu nan panjang, mungkin karano trauma 
> atau kehilangan PD dikalangan urang awak, atau karano diambek atau dicurigai 
> oleh urang/suku lain. 
> Dampak untuk NKRI adolah peperangan menghadapi PRRI/PERMESTA ruponyo telah 
> manjadi katalis untuk konsolidasi dan panambahan kakuatan ABRI, sahinggo 
> tahun 1962 berhasil marabuik Irian Barat/Irian Jaya/Papua, dan pada tahun 
> 1965 berhasil menumpas G30S/PKI, dan setelah itu dikumandangkan doktrin Dwi 
> Fungsi ABRI yang memungkinkan alm. Suharto dan ABRI berkuasa selama 32 tahun. 
> Walaupun sabalun PRRI/PERMESTA TNI sudah terlibat peperangan menghadapi 
> DI/TII, tapi skalanyo ketek, hanyo parang lokal menghadapi gerilya. 
> Peperangan menghadapi PRRI/PERMESTA adolah perang teritorial yang membutuhkan 
> pengerahan pasukan dalam jumlah banyak, baik waktu baparang, maupun untuak 
> manjago keamanan setelah parang usai. Jadi PRRI/PERMESTA menciptakan momentum 
> penggalangan kekuatan ABRI yang kemudian bakuaso salamo ampia 40 tahun (sajak 
> 1958).
> Manuruik pandapek ambo, PRRI itu indak hanyo strategic blunder, tapi lebih 
> tinggi lagi policy blunder, karano merupakan keputusan tokoh-tokoh militer 
> dan politisi sipil waktu itu. Ambo alun menemukan penjelasan tertulis dari 
> beberapa tokoh militer dan sipil nan mambuek keputusan tersebut. Tampaknyo 
> keputusan itu dibuek dengan cepat: tanggal 10 Februari 1958 dikeluarkan 
> ultimatum kepada pemerintah pusat, dan ketika ditolak, tanggal 15 Februari 
> 1958 PRRI diproklamirkan. Artinyo, ultimatum itu bukan gertakan sajo, tapi 
> sudah ado rencana mendirikan pemerintahan tandingan yang akan kuat bertahan 
> dalam peperangan yang sudah pasti tajadi. Apo ado dokumen nan dapek 
> memperlihatkan proses pengambilan keputusan politis dan militer itu?
> Salam dari ambo,
> Fashridjal M. Noor Sidin/Lk/62 th/Bandung
>  
> 
> --


-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke