Sama halnya yang dirasakan Pak Iqbal ketika membaca artikel WH ini

Nggak jelas,  ibaraik nan Pak Iqbal sampaikan tu parak siang bana nan lampu 
togok lah sayuik2 sampai cahayonyo ka pudur dek abih minyak sumbu sajo nan 
tabaka tapaso awak nan jago lalok di parak siang ka ambiak uluak shalat subuh 
maresek-resek ka kamar mandi sarupo tulisan WH ko yang satir manyindia, 
maresek-resek awak memahaminyo

Apo memang ado kamanakannyo nan modern lagi gaya metropolis tu ado atau indak 
mangecek ka mamaknyo (WH) atau sekedar imanjiner sajo

Manuruik ambo gaya tulisan WH yo "bakalabihan" istilah kamanakannyo nan gaul tu 
"lebay" ambo pikia salamo nan basuo dek ambo anak2 mudo saruman kamanakan WH tu 
dengan segala gaya hidup modern yo buliah dikatokan ndak ado nan "sahebat" 
kamanakan WH tu sampai ingin pulo jadi Penghulu

Tapi kok WH manyindia ado kamanakan nan lah jadi urang penting dan pejabat 
tinggi di negara ko ingin jadi penghulu fakta dan realitanyo memang ado

Kok kamanakan nan saruman tu yo alun ado lai, kamanakan nan metropolis urang 
minang tu dek inyo masih sanang hiduik ota maota hang out di mol, kafe2 
mentereang mangopi,gaul,  lalu chating, browsing, surfing, internetan dengan 
sagala perangkat IT(gadget)  nan dikundang2nyo kama ka pai, kok ado bana haknyo 
sacaro garih keturunan dan adat bisa jadi Penghulu alun ka dihiraukannyo..tapi 
antahlah apo ado dunsanak di palanta ko nan basobok bantuak kamanakan WH nnan 
gaul lagi bergaya hidup modern dan metropolis  ko nan "ngebet" pulo jadi 
Penghulu

Tapi kok dialog antaro WH jo Kamanakannyo imajiner dapeklah dimaklumi, WH 
manyampaikan kritiknyo tentang ke kinian situasi ke Minangkabauan

Tapi WH nan lah di cap stempel sastrawan dan budayawan Minang, memanglah co itu 
gaya manulihnyo, manyindia-nyindia jo gaya tulisannyo nan takadang2 bahaso nan 
kasa apo adonyo,  kadang2 urang nan indak bakada maraso tasingguang puncak 
kadanyo

Ini WH punya gaya memang,

Wass-Jepe

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: iqbal rahman <yesbon...@yahoo.com>
Date: Mon, 5 Apr 2010 18:06:02 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Lupakan Sajalah Minangkabau Ini

Harusnyo Penulis  manyampaikan posting ko Imaginer atau sabana tajadi  atau 
bombastis ..... sahinggo tarang bak hari kalam bak Malam , kalu ambo mambaco 
taka tajadi di parak siang .. anta galok anta tarang antah kalam ... ???? 

Salam 

Iqbal rahman,

--- On Tue, 6/4/10, Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamasoedabi...@gmail.com> wrote:

From: Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamasoedabi...@gmail.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Lupakan Sajalah Minangkabau Ini
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tuesday, 6 April, 2010, 7:52 AM

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...
Ajo Duta yth di Sterling, Virginia-USA, 

Mungkin motto di bawah ko handakno batulih gadang-gadang ...., "Jauhilah buruk 
sangka, mematai matai, suka membicarakan / mendengar 
kejelekan orang, dengki dan membenci. Jadilah kamu hamba Allah yang 
bersaudara (HR Bukhari-Muslim)... 
supayo indak laihie juo masyarakat nan baputuih aso .. 
baputuih aso itu 
doso tu mah Ajo ...

Wassalam
Buya HMA
--
 

Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa na'uudzu bika min 
sakhati-ka wa an-naar

Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa sabaquuna 
bil-imaan,wa laa taj'al fii qulubinaa ghillan lil-ladzina aamanuu 
Rabbana innaka ghafuurun rahiim.

Pada 6 April 2010 07:39, ajo duta <ajod...@gmail.com> menulis:

Senin, 05 April 2010
Lupakan Sajalah Minangkabau Ini

wisran hadi
Tujuh hari lalu, seorang pemuda kota besar datang ke rumah saya. Bahwa dia dari 
kota besar saya tandai dengan dandanannya (celana jean, kaos oblong, parfum, 
subang dan sisiran rambut seperti macang bacucuik), peralatan yang dibawanya 
(handphone tiga macam, ransel kecil berisi laptop, kamera, i-pod dan handsfree 
menyumbat kedua lubang telinganya). Tapi dari caranya masuk rumah, duduk di 
kursi dengan tertib, dan bicara dengan sopan sekali, saya mendapat kesan, 
pemuda ini adalah anak terdidik baik oleh masyarakat, guru dan orang tuanya. 



Dalam pembicaraan dengan orang muda ini barulah saya tahu,  dia adalah 
kemenakan saya benar, benar-benar kemenakan saya. Dia sengaja datang menemui 
saya, mamaknya. Bicara dengan bahasa dan dialek campuran; bahasa Inggris, 
dialek Betawi, logat Jawa, idiom-idiom Prancis. Sekali-sekali dengan body 
language. 


Inilah secuil kutipan dialog yang telah saya Indonesiakan dengan betul dan 
benar dengan kemenakan yang berbahasa blang-bonteng itu.
“Sudah lima generasi kaum kita tidak punya penghulu. Bagaimana seandainya 
diangkat lagi seorang penghulu, untuk memimpin kita, untuk kebanggaan kaum 
kita, sekaligus membangkitkan kembali adat dan budaya kita. Dari hari ke hari 
masyarakat kita semakin ganas dan liar,” katanya dengan jelas dan terang 
benderang.


Terpurangah saya mendengar permintaannya. Selepas terpurangah, lalu saya 
bertanya. “Kenapa kamu ngotot se kali hendak jadi penghulu? Apa karena lagi 
musim orang berebutan jadi penghulu dalam menghadapi pilkada besok ini, atau 
supaya kau dianggap bangsawan dari ranah Minang? Ehm...jangan-jangan ada 
kaitannya pula dengan kongres kebudayaan Minangkabau,” tambah saya.



Setelah membungkukkan badan sedemikian rupa, lalu dia berkata; “Maaf mamak. 
Kepenghuluan yang kita inginkan tidak ada kaitannya dengan trend, pilkada, 
kebangsawanan, tua atau muda, diskusi, seminar, kongres-kongres kebudayaan atau 
keriaan-keriaan lainnya.”


“Lalu kenapa kamu mau jadi penghulu? Alasannya apa? Dari mana kamu tahu, kita 
sudah lima generasi tidak punya penghulu? Apa benar dengan kepenghuluan itu 
adat dan budaya Minang ini akan bangkit? Alasanmu alasan emosional, akademis 
atau politis? Ah, kamu terlalu muda untuk berkubang dalam budaya Minang yang 
telah belepotan ini.” kata saya mengketutus.



Setelah berdiskusi ke hilir ke mudik dari restoran ke restoran, dari kafe ke 
kafe, selama tiga hari tiga malam, baru saya dapat menyimpulkan apa 
sesungguhnya keinginan kemenakan saya ini. Kenapa seorang anak muda seperti 
kemenakan saya ini, yang hidupnya sudah ultra modern dan berasal dari kota 
metropolitan mau menjadi penghulu dan bersedia untuk bertungkus lumus dengan 
masyarakat kampung dan kaumnya. 


Inilah beberapa alasannya;

1. Kemenakan saya itu merasa berkewajiban memimpin kaumnya guna memajukan 
tingkat dan taraf hidup saudara-saudaranya sekaum dan senagari. Bencana gempa, 
banjir, longsor, kemiskinan tidak bisa hanya diatasi dengan janji, dan 
pidato-pidato.


2. Kemenakan saya itu merasa berkewajiban untuk menjelaskan identitas dirinya, 
sebagai orang berasal muasal, orang berbangsa dan berbudaya.
3. Kemenakan saya itu harus melatih dirinya menjadi seorang pemimpin yang punya 
orientasi budaya dan agama yang jelas, dan itu hanya ada dalam tugas dan fungsi 
seorang penghulu di Minangkabau.


4. Kemenakan saya itu mau jadi penghulu karena dia secara sadar sedang 
mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang tinggi dan luas lagi 
jangkauannya. 
5. Kemenakan saya itu dengan sejumlah uang hasil jerih payah kerjanya yang 
selama ini ditabungnya, akan dipergunakan untuk menjemput kembali (manabuih 
baliak) sawah dan ladang yang tergadai selama ini oleh mamak-mamak terdahulu, 
termasuk saya.


Berlinang air mata saya mendengar pengakuannya yang tulus itu. Akan tetapi, 
semakin jatuh ke dalam air mata saya mendengar kesediaannya menebus sawah 
ladang yang telah tergadai. Itulah hal yang paling penting dari segala alasan 
yang dikemukakannya. Tapi sebagai mamak, tentu saya tidak boleh tampak 
emosional di depan seorang kemenakan.



Dengan penuh wibawa saya jawab apa telah disampaikannya itu. “Wahai kemenakan, 
ketahuilah,” kata saya dengan suara serak. “Sedangkan aku, mamakmu, sudah jenuh 
dengan Minangkabau-minangkabau ini, sudah muak dengan adat-adat ini, sudah 
bosan dengan kehebatan-kehebatan sejarah dan budaya Minang ini.”


Lalu saya tukuk tambahi lagi; “Wahai kemenakan. Ketahuilah. Minangkabau ini 
kini seperti lereng bukit-bukit terjal sepanjang jalan Padang-Bukittinggi. 
Hujan sedikit, longsor. Kini Minangkabau ini tinggal menunggu longsornya yang 
lebih besar. Kehancuran Minangkabau itu sudah di depan mata. Jadi, sebelum kau 
tertimbun batu-batu dan pohon-pohon besar yang tumbang atau jalan yang terban, 
segeralah kembali ke kota metropolitanmu. Soal gelar penghulu, perkauman, adat 
basandi syarak, mambangkik batang tarandam, sako jo pusako dan tetek bengek 
budaya Minangkabau lainnya itu lupakan saja. Kita sekarang harus lebih 
rasional. Apalagi kita sudah terlatih sebagai masyarakat Minangkabau modern 
yang egois, individualis dari manusia modern manapun di dunia ini.”



Beberapa waktu kemudian, saya baca di surat kabar, kemenakan saya itu menjadi 
penghulu dalam kaum yang lain, di nagari yang lain. “Masih mau juga jadi 
penghulu! Indak jaran-jarannyo,” kata saya manggarutok. *


 
http://www.hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=6005

-- 
Wassalaamu'alaikum


Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 
gelar Bagindo, suku Mandahiliang, 
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta, USA.
sekarang Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------


"Jauhilah buruk sangka, mematai matai, suka membicarakan/mendengar kejelekan 
orang, dengki dan membenci. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara (HR 
Bukhari-Muslim)


















-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~


===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet


- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe











-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe




      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke