Mak Dutamardin yth dan dunsanak di palanta

 

Sasudah ditanyo2 ka Mak Gugel, dek karano indak basobok urang
Inkarsunnah nan basadio manjawek partanyaan Mak Duta... untuang Mak
Gugel lai namuah manjawek. Baa caronyo urang Inkarsunnah mangarajokan
sholatnyo. Iyo panasaran lo kito dek nyo. Tapi iko iyo paralu lo
di-konfirmasi ka urang Inkarsunnah, antah batua antah indak apo nan
disabuik dek Mak Gugel ko... jawabannyo sbb:


Shalat Inkar Sunnah


1. Jumlah shalat
Inkar sunnah memahami bahwa jumlah shalat pada shalat bukanlah lima kali
dalam sehari seperti umumnya kaum muslimin. Terjadi perbedaan dalam
menentukan berapa kali harus shalat dalam sehari. Ada yang mengatakan
bahwa shalat dalam sehari semalam ada 2 rakaat berdasarkan ayat:

"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat." (Huud:114)

Mereka menafsirkan ayat tersebut bahwa shalat itu hanya pada kedua tepi
siang dan pada permulaan malam. Sebagian ada yang mengatakan 3 kali
yaitu shalat Fajar, shalat Wustha, dan shalat 'Isya. Mereka berdalil
dengan ayat-ayat berikut:
a. Untuk shalat Fajar dan shalat Isya:

"Sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di
tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'." (An-Nuur:58)
b. Untuk shalat wustha

 

"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'."
(Al-Baqarah:238)
Dan menurut mereka shalat wustha merupakan shalat maghrib.
Sebagian dari inkar sunnah ada yang berpendapat bahwa shalat harus
dikerjakan sebanyak 6 kali dalam sehari. Jadi Shalat menurut Al-Qur'an
itu ada 6 waktu, yaitu Fajar(subuh), Zuhur(siang), Ashr(sore),
Magrib(senja), Isya(gelap malam) dan Tahajjud(tengah malam). Dan
kesemuanya dikatakan Wajib. Dalil yang mereka tunjukkan adalah:

1. Untuk shalat Shubuh, 'Isya, dan Wustha, dalilnya sama dengan yang
dipakai dengan shalat 3 kali dalam sehari.
2. Untuk shalat Dzuhur dan Ashar, menggunakan dalil:

 

"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang)
dan pada bahagian permulaan daripada malam." (Hud:114)
Menurut mereka, waktu pada kedua tepi siang,(diantara pagi dan petang)
yaitu biasa disebut Dzuhur dan Ashr. Dan pada permulaan bagian malam
dikenali umum sebagai waktu maghrib.
3. Untuk shalat tahajud, menggunakan dalil:

 

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai
suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji." (Al-Isra:79)

2. Rakaat
Ada perbedaan diantar inkar sunnah. Ada yang mengatakan bahwa rakaat
shalat sama sekali tidak ditentukan di dalam al-Quran sehingga terbuka
pilihan kepada umat untuk memanjangkan atau pun memendekkan shalat
sesuai dengan keadaan atau keikhlasan mereka. Namun ada juga dari inkar
sunnah yang berpendapat bahwa rakaat shalat hanya dua rakaat. Mereka
mengambilnya dari ayat al-Quran tentang shalat pada saat perang. 

 

"Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu
hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan
dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian
apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan
seraka'at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk
menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum
bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah
mereka bersiap siaga dan menyandang senjata." (An-Nisa:102)
Sehingga mereka menyimpulkan bahwa rakaat shalat yang dikerjakan adalah
2 rakaat.

3. Adzan dan Iqamah
Inkar sunnah memahami bahwa adzan iqamah untuk shalat tidak ada karena
tidak ada di dalam al-Quran.

4. Kiblat
Mereka di dalam shalat menghadap ke ka'bah sebagaimana yang tercantum
dalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 144 dan 150.

5. Bahasa
Menurut inkar sunnah, bahasa merupakan bukanlah hal penting dalam
menyembah Allah dan Allah tidak memerintahkan agar bahasa arab dijadikan
sebagai bahasa pengantar dalam shalat dan melarang melakukan shalat jika
apa yang diucapkan di dalamnya tidak difahami.

 

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan," (4:43)
Jadi bebas menggunakan bahasa apa saja

6. Seruan
Shalat dimulai dengan menyeru Nama-Nya, seperti Allah, atau Ar-Rahman
(Yang Pemurah) atau nama-nama-Nya yang indah yang diajar di dalam
Al-Qur'an. Firman-Nya:

 

"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang
mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang
terbaik)." (Al-Isra:110)

Ayat yang berikutnya menetapkan apa yang harus diucapkan selepas seruan
itu, yaitu:

 

"Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan
tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang
memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang
sebesar-besarnya." (Al-Isra:111)

7. Gerakan dan Bacaan shalat
Berdiri, rukuk (tunduk) dan sujud disebut berulang kali di dalam
Al-Qur'an.

Pertama
Diawali dengan berdiri.

 

"Berdiri hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah..."
(Ar-Rum:30)

Menyeru dengan nama Allah (Al-Asmaaul Husna) Allahu Akbar atau Ar rahman
atau lainnya . Lalu mengucapkan:

 

"Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam. Dan Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah
yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)." (Al-An'am:162-163)
     
Lalu membaca Al-Fatihah berdasarkan dalil:

 

"Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca
berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung." (Al-Hijr:87). 

Kemudian diteruskan dengan membaca Ayat yang terdapat didalam Al-Qur'an
menurut keperluannya (suratnya boleh pendek atau panjang) berdasarkan
dalil:

 

"Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran."
(Al-Muzzammil:20).

Kedua
Ru'ku dan membaca:

 

"Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar."
(Al-Haqqah:52)

Ketiga
Sujud dan membaca:

 

"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi" (Al-A'la:1)

Kembali berdiri dan mengulangi seperti di atas.

Keempat
Duduk dan membaca 

 

"Do'a mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma" (Yunus:10) 

Lalu membaca:

 

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami
rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik."
(Al-Mu'minun:109)

Lalu membaca:

 

"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Al-Baqarah:127)

 
Kelima
Penutupnya mengucapkan "Salam, Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin."
berdasarkan ayat:

 

"dan salam penghormatan mereka ialah: "Salam". Dan penutup doa mereka
ialah: "Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin." (Yunus:10)

Keenam
Bertasbih sebagaimana dalam:

 

"Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai
sembahyang." (Qaf:40)

8. Larangan
Satu lagi larangan yang di dalam shalat (selain ucapan yang tidak
difahami) yang termaktub di dalam Al-Qur'an ialah menyeru, atau
menyebut, nama-nama yang selain daripada Nama-Nya. Hanya Nama Allah
disebut di dalam shalat. Ini difahamkan daripada ayat yang berikut
berbunyi:

 

"Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka
janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah)
Allah." (Jin:18)   

Catatan:
Setelah mengetahui tentang bagaimana shalat inkar sunnah, mungkin timbul
keheranan dalam diri kita. Keheranan itu timbul karena ayat-ayat
al-Quran yang dijadikan sebagai dalil shalat inkar sunnah itu hanyalah
ayat yang bersifat umum dan tidak menjelaskan tata cara shalat itu
sendiri. Misalnya tentang sujud. Memang di dalam al-Quran di suruh untuk
bersujud, tetapi di dalam ayat tersebut tidak dijelaskan bagaimana
caranya sujud? Dan sebenarnya banyak pertanyaan lain yang diajukan
setelah melihat shalat inkar sunnah ini. Sungguh mereka sangat jauh
menyimpang dari ajaran Islam dan begitulah keadaan bagi orang-orang yang
meninggalkan Sunnah Rasulullah, mereka sesat dan menyesatkan.

 

Sumber :
http://www.catatanlepas.com/lain-lain/47-yang-wajib-diketahui/141-shalat
-antara-ahlus-sunnah-dengan-inkar-sunnah.html 

________________________________

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of ajo duta
Sent: Thursday, April 22, 2010 2:15 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [...@ntau-net] INGKAR SUNNAH ITU?

 

Tapikia di ambo baa caro "inkarusunnah" tu shalat? Sebab di Alqur'an
cuma ado perintah shalat,

tapi indak ado baa caro shalat tu. Rasulullah SAW justru yang memberi
petunjuk: "Shalatlah 

sebagaimana aku shalat". Akhirnya sahabat dan ulama menuliskan tatacara
shalat Rasul, sampai

kita bisa baca, pelajari dan ikuti sekarang kini nangko.

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke