Assalamu'alaikum wr wb,
  Pak Darwin, menarik sekali postingannya. Kalau baca bukunya Api Sejarah
pak Mansyur Suryanegara..dulu pernah terjadi perdebatan antara Ustadz A.
Hasan dengan sejumlah ulama Ahlussunnah di Jawa Barat yang berakhir dengan
kekalahan A Hassan dalam debat tersebut, yang katanya menyebabkan A Hassan
harus keluar berdakwah dari Jabar (konteks lengkap ada di buku tersebut).
Cuma Pak Mansyur ini mengakui bahwa berita itu datang secara verbal ke
beliau. Cuma saya membacanya jadi bingung juga yang mana Ahlussunnah  yang
mana yang bukan kalau baca ini. I was thinking all of them are
Ahlussunnah...
   Kalau baca literatur, sepertinya A Hassan inilah yang menjadi guru dari
buya M. Natsir ketika beliau ke Bandung masih muda belia dulu dan sangat
berpengaruh ke M. Natsir termasuk  pilihan M. Natsir untuk tidak melanjutkan
pendidikan belandanya walaupun beliau dapat beasiswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi hukum yang sangat prestigious waktu itu (tidak jadi meraih
gelar Mr = Master de Rechten (?--like Mr. Roem, Mr. Yamin) yang sangat
dicita-citakannya sejak ketjil...Cuma ketika Indonesia mendekati merdeka,
terdapat perbedaan cita-cita antara M. Natsir dan tuan Guru A. Hassan ini
dalam hal skop perjuangan.
  Dalam buku tersebut, saya baru sadar kalau HOS Coktroaminoto is really a
big big big guy di zaman pra kemerdekaan dahulu. Beliau sangat influensial
melalui SI nya yang untuk ukuran zaman tersebut sangat-sangat berani
menentang belanda dan diikuti oleh banyak orang. Sebagai contoh terlihat
dari bagaimana beliau membuat lambang dari syarikat islam itu sendiri yang
penuh dengan lambang-lambang dan maknanya sungguh menggugah hati (dalam
konteks thread ini salah satunya adalah ada tulisan dalam bahasa arab yang
berarti "semua mukmin adalah bersaudara")....Ini sangat membalance cerita
sejarah yang saya dapat di bangku sekolah yang sepertinya sangat mengecilkan
peran orang Islam dalam kemerdekaan Indonesia. Dahulu ketika shalat jum'at
di Masjid Salman, kalau Ustadz Mansyur ini yang jadi kathib..saya langsung
menebak..ini nanti pasti ada kalimat "..kemerdekaan Indonesia yang yang
merupakan rahmat Allah, diperoleh dari perjuangan para ulama islam
dst"...Itu terus yang pasti ada di setiap khutbah beliau, cuma setelah
membaca bukunya saya baru mengerti puncak gunung es yang melandasi pemikiran
sang khatib waktu khutbah dahulu...

wassalam
.ari 34 th, jakarta



2010/4/26 Darwin <dba...@indo.net.id>

> Bahaya Mengafirkan Sesama Muslim menurut Ustadz Hassan Bandung Alm.
>
> Sanak dan kemenakan di Palanta yang saya hormati;
>
> Ustadz A. Hassan (w 1956) atau lebih dikenal sebagai Hassan Bandung atau
> Hassan Bangil adalah seorang ulama besar dari PERSIS (Persatuan Islam)
> organisasi pembaharuan di zaman prakemerdekaan RI di samping Muhammadiyah
> dan Al-Irsyad. Beliau juga dikenal sebagai sahabat dari tokoh nasional M
> Natsir yang juga bergiat di organisasi yang sama, serta  guru Islam Bung
> Karno [1]. Walaupun kemudian berbeda pandangan politik, Bung Karno sangat
> menghormati  Ustadz A. Hassan, sebagaimana yang terekam  pada Bab
> "Surat-Surat Islam dari Ende" dalam kumpulan tulisan Bung Karno "Di Bawah
> Bendera Revolusi".
>
> Beliau meninggalkan dua karya besar, terjemahan Al-Quran yang berjudul Al
> Furqan (1922) dan buku Soal Jawab. Saya masih sempat membaca keduanya masih
> dalam ejaan lama (masih menggunakan `oe' untuk mengeja `u'). Kitab Soal
> Jawab di atas adalah cetakan ulangan dari edisi sebelum kemerdekaan yang
> merupakan catatan dari Majalah Soal Jawab yang diterbitkan tahun 1931 s.d.
> 1934.
>
> Organisasi PERSIS sendiri memang hanya berkembang di Jawa Barat dan di Jawa
> Timur, yakni di Bangil dan sekitarnya serta di Pulau Sapekan di arah Timur
> Laut Madura. Di blok tempat tinggal saya di kompleks Perumnas Depok Tengah
> mereka membangun Masjid Ar-Riadh yang tidak terlalu besar tetapi terawat
> baik. Saya dan orang-orang awak di blok tersebut umumnya shalat Jumaat dan
> shalat Subuh berjamaah di sana. Karena itu masjid tersebut banyak yang
> menyebut "Masjid Muhammadyah" :). Kalau sehat dan tidak hujan saya dulu
> senang mengikuti kuliah Minggu pagi yang disampaikan mubaligh-mubaligh
> PERSIS, khususnya Tafsir dan Fikih. Mereka sangat hati-hati dalam menetapkan
> hukum; hanya bepegang kepada Al-Quran dan Hadis Shahih. Mereka menolak
> bahkan pendapat Imam Mahzab yang empat kalau menurut penelusuran mereka
> tidak didukung  oleh Al-Quran dan Hadis Shahih. Mereka juga menolak
> Nasikh-mansukh.
>
> Salah satu yang menarik yang disampaikan oleh Ustadz A. Hassan dalam  Buku
>  SOAL – JAWAB tersebut ialah tentang hukum mengkafirkan orang Islam, yang
> menurut beliau "bukan perkara kecil", di mana beliau antara lain menulis:
> "Adapun orang Islam yang bersalahan faham di dalam masalah agama, walaupun
> masalah I'tiqad, itu tadi boleh dikafirkan…..Pendeknya, tidak patut
> meringankan mulut tentang mengkafirkan seseorang yang bersalahan faham di
> dalam masalah agama walaupun bagaimanapun besar kesalahan itu." (hal 383).
>
> Dan dilanjutkannya di alinea lain di halaman yang sama: "Oleh sebab itu
> orang yang kita pandang salah itu cukuplah disalahkan saja, itupun kalau
> sudah cukup quat alasan  kita…..Janganlah sekali-kali berani mengkafirkan,
> karena bahayanya terlalu besar."
>
> Lalu beliau mengutip tiga sabda Nabi. Saya cuplikan salah satu saja.
>
> "Barang siapa mengkafirkan seorang atau ia panggil `Hai musuh Allah!'
> padahal tidak ia begitu, melainkan kembalilah (panggilannya) itu kepadanya
> sendiri" (H.S.R Muslim).
>
>
> Sekian, semoga bermanfaat
>
> Wassalam, HDB-SBK (67-)
> Asal Padangpanjang, tinggal di Depok, Jawa Barat
>
> Catatan: [1] Bung Karno tidak terlahir sebagai muslim. Ayahanda beliau
> penganut Teosofi sebuah aliran yang memercayai inkrnasi, sedangkan ibunda
> beliau perempuan Bali penganut agama Hindu. Ketertarikan beliau kepada Islam
> sepertinya berawal sejak kos di rumah HOS Tjokroaminoto (CMIIW) dan "resmi"
> menjadi muslim setelah menikahi putri HOS Oetari yang kemudian
> diceraikannya. BK kemudian menikah dengan Ibu Inggit dan setelah itu
> menikahi Ibu Fatmawati putri konsul Muhammadyah di Bengkulu sewaktu beliau
> dibuang Pemerintah kolonial Belanda di sana. Dugaan saya, ketertarikan BK
> kepada gerakan Muhammadyah dimulai di sana. Bahkan setelah BK memerintah
> secara otoriter dan menjebloskan banyak tokoh-tokoh Islam. a.l. Pak Natsir
> dan Buya Hamka ke penjara tanpa melalui proses peradilan atas hasutan PKI,
> beliau lantang mengatakan bahwa beliau adalah "orang Muhammadyah". Sangat
> mungkin ke-muhammadyah BK itulah yang menyebabkan beliau tidak memenuhi
> desakan PKI dan organisasi mantelnya CGMI untuk membubarkan Himpunan
> Mahasiswa Islam (HMI). Ke-muhammadyahnya kembali dinyatakan BK dalam
> amanatnya, kalau beliau wafat agar dimakamkan di Bogor dan jenazahnya
> ditutup dengan bendera Merah Putih dan bendera Muhammadyah. Kita tahu,
> ketika Presiden RI pertama itu wafat, seluruh amanat itu tidak dilaksanakan
> oleh Pak Harto penguasa ketika itu yang notabene juga pernah mengaku "orang
> Muhammadyah".
>
> Wallahu a'lam.
>
>
> --
> .
> Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
> lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~<http://groups.google.com/group/RantauNet/%7E>
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
>  3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
>

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke