Yg mengundang IP BUKAN pemerintah Jerman, tp pemerintah RI di Jerman alias Dubes RI di Jerman.
Program sister city antara Bavaria dg Sumbar jg mengada2. Padang itu punya sister city entah berapa byk di seluruh dunia, setiap walikota punya program sister2an itu. Sbtlnya niat sy mengkritisi IP adlg agar IP segera konsolidasi ide+gagasan+kekuatan+dllnya. Sumbar ini tak mungkin bisa direkonstruksi selama 5 thn ke dpn. Butuh dana byk. Ktr Gub Sumbar saja rusak berat, dllnya. IP aja tak berani berktr di ruangan Gub, tp di tempat lain. Tp semakin byk bicara kan semakin tak elok. Maka, ya, cukup ini saja. ~~."IJP".~~ -----Original Message----- From: Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 5 Nov 2010 12:06:37 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: KITO DO'A KAN: Re: Bls: [...@ntau-net] Iko versi Ambo tentangpresentasi IP (BA 1) kaJerman ditengah bencana Sanak IJP, "investasi" Jerman di SB itu adolah tide gauge (tsunami warning alarm) tu... Kini sadang heboh pulo di Jerman masalah itu. Mungkin untuak itu IP ka sinan, untuak memberangi insinyur2 Jerman nan indak beres karajonyo tu..:)) Taingek ambo jo Obama (kalau kisah Umar bin Khattab jauah bana) nan mambatalkan jalan2 kalua nagari (tamasuak ka Indo) pas adoh oil rig di Gulf Mexico. Wakatu tu indak adoh nan mati bagai doh... Wassalam fitr tanjuang lk/36/albany NY --- http://www.spiegel.de/international/world/0,1518,726124,00.html Why a German Tsunami Warning System Couldn't Help By Axel Bojanowski <axel_bojanow...@spiegel.de> <http://www.spiegel.de/fotostrecke/fotostrecke-61063.html> *Photo Gallery:* 10 Photos <http://www.spiegel.de/fotostrecke/fotostrecke-61063.html> GITEWS / A. Rudloff *Criticism has arisen this week over a German tsunami warning system installed in southeast Asia. On Monday, hundreds of people in Indonesia were killed by tsunami waves when warnings failed to reach them. But it was human error, not technology, that probably led to the failure.* Following Monday's tsunami in Indonesia, a dispute has broken out over the local tsunami warning system that was designed largely by German engineers. So far at 408 bodies have been found on the beaches of the Metawai island chain, a spokesperson for the West Sumatra disaster protection agency reported. An additional 338 people are reported missing. Search and rescue officials fear that the missing were dragged out to sea by the waves. Tsunamis measuring up to eight meters (26 feet) rolled over the west coast Monday evening after a 7.7 magnitude undersea quake near the island of Sumatra. Local media reports the destruction of up to 25,000 homes. http://www.spiegel.de/international/world/0,1518,726124,00.html 2010/11/5 Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com> > Ya, bisa aja. Tp Mendagri+Menesneg+DPR memandang IP keliru. Dan akan ada > sanksi. > > Multitafsir memang. Btw, ada investasi Jerman atau tdk selama ini di > Sumbar? Di masa perang atau damai? > > Sy tahu ada bbrp hal sbtlnya, tp cukuplah skrg. Kata org2: lbh diplomatis:) > > > ~~."IJP".~~ > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.