[ppiindia] Re: KOMPAS - Idul Fitri: mana yang tepat, benar, dan baik?
--- In ppiindia@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: KOMPAS - Idul Fitri: mana yang tepat, benar, dan baik? Pertanyaan terakhir untuk KOMPAS, kenapa artikel soal Awal Puasa kok masuk di halaman Politik Hukum ya? Mohon penjelasan. Saya, terus terang, paling alergi kalau urusan agama masuk ke ranah politik. Salam, RD Ha ha ha mas Radityo, bukankah agama akhir akhir ini kental menjadi bagian dari kehidupan politik, ya kehidupan kenegaraan? By the way, ini memang bikin allergi.. Salam Danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] The New Naysayers
http://msnbc.msn.com/id/14638243/site/newsweek/ The New Naysayers In the midst of religious revival, three scholars argue that atheism is smarter. Illustration by David Johnson for Newsweek Is God Dead?: Friedrich Nietzsche, philosopher By Jerry Adler Newsweek Sept. 11, 2006 issue - Americans answered the atrocities of September 11, overwhelmingly, with faith. Attacked in the name of God, they turned to God for comfort; in the week after the attacks, nearly 70 percent said they were praying more than usual. Confronted by a hatred that seemed inexplicable, Jerry Falwell and Pat Robertson proclaimed that God was mad at America because it harbored feminists, gays and civil libertarians. Sam Harris, then a 34-year-old graduate student in neuroscience, had a different reaction. On Sept. 12, he began a book. If, he reasoned, young men were slaughtering people in the name of religion-something that had been going on since long before 2001, of course-then perhaps the problem was religion itself. The book would be called The End of Faith, which to most Americans probably sounds like a lament. To Harris it is something to be encouraged. This was not a message most Americans wanted to hear, before or after 9/11. Atheists are seen as a threat to the American way of life by a large portion of the American public, according to a study by Penny Edgell, a sociologist at the University of Minnesota. In a recent NEWSWEEK Poll, Americans said they believed in God by a margin of 92 to 6-only 2 percent answered don't know-and only 37 percent said they'd be willing to vote for an atheist for president. (That's down from 49 percent in a 1999 Gallup poll-which also found that more Americans would vote for a homosexual than an atheist.) The End of Faith struggled to find a publisher, and even after Norton agreed to bring it out in 2004, Harris says there were editors who refused to come to meetings with him. But after winning the PEN/Martha Albrand award for nonfiction, the book sold 270,000 copies. Harris's scathing Letter to a Christian Nation will be published this month with a press run of 150,000. Someone is listening, even if he is mostly preaching, one might say, to the unconverted. This year also saw the publication in February of Breaking the Spell, by the philosopher Daniel C. Dennett, which asks how and why religions became ubiquitous in human society. The obvious answer-Because they're true-is foreclosed, Dennett says, by the fact that they are by and large mutually incompatible. Even to study religion as a natural phenomenon, the subtitle of Dennett's book, is to deprive it of much of its mystery and power. And next month the British evolutionary biologist Richard Dawkins (The Selfish Gene) weighs in with The God Delusion, a book that extends an argument he advanced in the days after 9/11. After hearing once too often that [t]o blame the attacks on Islam is like blaming Christianity for the fighting in Northern Ireland, Dawkins responded: Precisely. It's time to get angry, he wrote, and not only with Islam. Dawkins and Harris are not writing polite demurrals to the time-honored beliefs of billions; they are not issuing pleas for tolerance or moderation, but bone-rattling attacks on what they regard as a pernicious and outdated superstition. (In the spirit of scientific evenhandedness, both would call themselves agnostic, although as Dawkins says, he's agnostic about God the same way he's agnostic about the existence of fairies.) They ask: where do people get their idea of God? From the Bible or the Qur'an. Tell a devout Christian ... that frozen yogurt can make a man invisible, Harris writes, and he is likely to require as much evidence as anyone else, and to be persuaded only to the extent that you give it. Tell him that the book he keeps by his bed was written by an invisible deity who will punish him with fire for eternity if he fails to accept its every incredible claim about the universe, and he seems to require no evidence whatsoever. He asks: How can anyone believe in a benevolent and omnipotent God who permits a tsunami to swallow 180,000 innocent people in a few hours? How does it advance our understanding of the universe to suppose that it was created by a supernatural being who communicates only through the one-way process of revelation? Illustrations by David Johnson for Newsweek Stephen Jay Gould (left), an evolutionary biologist, argued that science and religion could coexist as separate spheres of knowledge. Madalyn Murray O'Hair (right), founder of the American Atheists, at right, won a landmark suit against mandatory school prayer in 1963. These are not brand-new arguments, of course, and believers have well-practiced replies to them, although in some cases, such as the persistence of evil and suffering (the theodicy problem), the responses are still mostly works in progress. Neither
[ppiindia] korban gempa butuh bantuan
Salam Kenal Gempa bumi 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 Skala Richter telah menghancurkan wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. 7800 meninggal dunia, 20.000 luka dan 100.000 rumah hancur. Dukuh saya Krangkungan RW.VI Pandes Wedi Klaten Jawa Tengah juga hancur. 4 meninggal dunia, 2 luka dan 91 rumah hancur. Bantuan renovasi rumah dari Pemerintah yang telah dijanjikan sampai sekarang belum ada realisasinya, hingga tiga bulan lebih. Korban gempa hanya bisa menunggu dan tinggal di tenda apalagi logistik sudah menipis. Saya hanya bisa mengetuk hati para dermawan yang baik budi untuk bisa membantu mewujudkan saya dalam merenovasi rumah yang hancur akibat gempa bumi. Bantuan dana dapat dikirimkan ke: No. Rek. 33-23-5896. a/n Wahyudi. Bank BRI Unit Wedi Klaten Jawa Tengah. Alamat: Wahyudi. Krangkungan Rt.20 Rw.VI Pandes Wedi 57461 Klaten Jawa Tengah Indonesia. Telephon. 0272-333184. Contact Person. 085664460363. Sekian Terimakasih Salam Wahyudi. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] THE JERUSALEM DECLARATION ON CHRISTIAN ZIONISM
Seruan yang cukup bijak. Namun ada satu kekurangan yang sangat krusial bagi terciptanya perdamaian dan cita-cita hidup berdampingan di palestina. Seharusnya seruan juga ditambahkan ditujukan kepada para muslim militan seperti HAMAS dengan Al Qasamnya dan juga Jihad Islam untuk menghentikan aktifitas mereka yang selalu mengganggu kesepakatan damai di Palestina. Seruan juga seharusnya diberikan para militan itu untuk patuh kepada PLO yang masih mengupayakan kebijakan sebagai titik awal perdamaian di Palestina. Seruan untuk menghilangkan niat buruk untuk menghancurkan yang lain. Perdamaian itu sebenarnya sangat dekat. Namun ada satu faksi di wilayah palestina yang memang tidak pernah menginginkan perdamaian dengan yang lain. Yang lain dianggapnya adalah musuh abadi selamanya yang harus diusir dan dihancurkan. Upaya apapun untuk meraih perdamaian akan sangat ditentukan dari niat dasar masing-masing pihak. Selama masih ada fihak yang berusaha untuk menghancurkan dan merugikan yang lain, perdamaian tidak akan pernah terjadi.yakinlah. Perdamaian hanya bisa terjadi jika permusuhan dihilangkan dari kedua belah pihak. Ngomong-ngomong tentang Zionisme dalam Israel dan Kristen, kita bertanya apakah dalam kaum muslim memang tidak terdapat Zionisme? Bisa jadi dugaan itu keliru. Kalau kita memperhatikan tujuan dari faksi militan palestina adalah ingin menguasai dan mendominasi Palestina dan tidak mengakui sama sekali eksistensi israel. Apakah ini juga bukan Zionisme? Ideologi itu malah sekarang mendapat dukungan cukup signifikan dengan menangnya HAMAS dalam PEMILU Palestina yang lalu. Bedanya kaum militan sekarang berada dalam keadaan lemah sehingga serangan israel kepada mereka selalu identik dengan persekusi. Tapi saya menamankannya tindakan preventif. Tahu bedanya tindakan persekusi dengan preventif? Persekusi dilakukan terhadap kaum yang sama sekali tidak berdaya dan tidak pernah melakukan tindakan violence/kekerasan apapun. Sedangkan tindakan israel terhadap militan palestina adalah disebabkan adanya fakta yang sudah diketahui umum bahwa militan itu memang didirikan dengan tujuan menghancurkan israel. Saya hanya membayangkan, jika Miltian Muslim Violence mempunyai kekuatan yang lebih dari Israel apakah mungkin justru yang Lebih Zionis adalah kaum MIltian itu? Mungkin saja, bahkan sangat mungkin seluruh bangsa israel di palestine ditendang keluar semuanya On 9/8/06, Ikranagara [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.j-diocese.com/DiocesanNews/view.asp?selected=238 August 25, 2006. 11:52:7 THE JERUSALEM DECLARATION ON CHRISTIAN ZIONISM - Statement by the Patriarch and Local Heads of Churches In Jerusalem Blessed are the peacemakers for they shall be called the children of God. (Matthew 5:9) Christian Zionism is a modern theological and political movement that embraces the most extreme ideological positions of Zionism, thereby becoming detrimental to a just peace within Palestine and Israel. The Christian Zionist programme provides a worldview where the Gospel is identified with the ideology of empire, colonialism and militarism. In its extreme form, it laces an emphasis on apocalyptic events leading to the end of history rather than living Christ's love and justice today. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Agama (Islam) Melawan Kekerasan
Tetapi sangat ironis sekali dan sudah menjadi fakta yang tak terbantahkan justru pada abad ke 21 ini satu-satunya kaum yang membawa-bawa agama dalam kegiatan kekerasannya adalah sebagian kaum muslim violence yang mengatasnamakan islam. Agama dibawa oleh kaum muslim violence sebagai alat untuk melegitimasi tindakan intolerant dan mau menang sendirinya. Repotnya kaum muslim yang lain seakan ragu untuk memprotes dan melawan arus gerakan kaum violence ini karena khawatir akan dianggap mengkhianati islam. Padahal sesuai dengan tulisan di bawah ini islam adalah agama yang damai dan paling tolerant. Sayangnya tulisan di bawah ini terkesan malah mengabaikan adanya violence dalam umat islam alih-alih melakukan kritikan terhadap fakta radikalisme yang mengatasnamakan islam. Atau malah di dalam hati muslim lain pun tersimpan dukungan terhadap gerakan kaum muslim violence dalam aksi-aksi kerusuhannya. Mereka mendukung dalam hati, mereka gembira jika ada aksi terorisme yang menimpa kaum agama lain. Kita tidak tahu mungkin tidak sedikit yang merasa senang dan menyumpahi para korban aksi terorisme seperti peristiwa 911, Bom Jordan dan Bom London, Kasus Lia Aminuddin, Ustadz Usman Roy etc. Kini saatnya umat islam tidak perlu ragu lagi untuk mengatakan tidak pada kaum violence. Mungkin ada yang khawatir bahwa ini akan dimanfaatkan musuh islam memancing perang saudara sesama islam. Saya katakan tidak perlu khawatir, jika violence dan intolerant itu memang bukan bagian dari islam mengapa kita khawatir. Muslim harus tegas dalam hal ini bahwa muslim memerangi terorisme. Jika ada yang membawa-bawa islam dalam kegiatan terornya maka itu bukanlah bagian dari islam. Jadi tidak perlu khawatir bahwa kaum muslim yang mayoritas akan dianggap mengkhianati islam. Justru kaum muslim sedang memperjuangkan kebenaran islam dengan melakukan tindakan yang benar bagi umat manusia dan perdamaian dunia. Semoga Umat islam mampu bersikap adil dalam menilai aksi-aksi kaum violence yang sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran agamanya. Save islam, World, and Indonesia..Say No to terrorism. On 9/9/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=154747 Agama (Islam) Melawan Kekerasan Oleh Mohamad Nabil Sudah menjadi rahasia umum, ketika terjadi peristiwa ledakan bom dan kekerasan, maka kaum Muslimlah yang selalu berada di belakang peristiwa tersebut. Islam kemudian dikambinghitamkan. Bahkan tidak sedikit negara yang melarang warga negaranya berkunjung ke negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, termasuk Indonesia. Padahal, kekerasan tidak selalu identik dengan agama, terlebih lagi Islam. Memang tidak bisa kita nafikan, bahwa kekerasan yang bernuansa agama juga ada, tetapi tidak semua kekerasan selalu terkait dengan agama. Tidak bisa kita bantah bahwa saat ini kekerasan menjadi gejala yang mendunia. Masih banyak warga dunia yang cenderung mengandalkan kekerasan sebagai jalan keluar penyelesaian konflik sosial, ekonomi-politik, seperti di Afrika, Asia, bahkan juga di Amerikat dan Eropa. Sesungguhnya, tidak ada hubungan antara kekerasan dengan agama, baik dalam Islam maupun agama lain. Kekerasan lebih merupakan fenomena sosial dan politik yang sudah membumi. Dalam kitab suci umat Islam, Al Qur'an, kendati ada yang menyebut perang, tetapi itu bukan perintah kepada umat Islam untuk berperang. Al Qur'an menyebut perang hanya untuk sekadar menggambarkan situasi sosial politik tertentu yang berkembang saat itu. Islam adalah agama yang mengajarkan teologi anti-kekerasan dan menyerukan kedamaian, yakni rahmatan lil 'alamin, atau kasih sayang bagi semesta alam. Malah di dalam Al Qur'an dijelaskan panduan praktis untuk mengelola perdamaian. Pertama, kita diperintahkan untuk saling menjaga dan mempererat tali persaudaraan (QS 49:10). Benang merah yang bisa kita tarik dari perintah ini adalah untuk mewujudkan perdamaian, semua orang harus merasa bersaudara. Jika kita sudah merasa bersaudara, baik persaudaraan seagama, sebangsa, senegara, dan persaudaraan sesama manusia, maka tatanan hidup damai pasti akan terwujud. Kedua, kita dilarang untuk mencela, mengolok-olok dan merendahkan orang lain (QS 49:11). Perbuatan mencela, mengolok-olok dan merendahkan orang lain bisa menimbulkan konflik di antara masyarakat. Tampak jelas dari kandungan ayat-ayat Al Qur'an itu bahwa kita hendaknya tidak merendahkan sesama manusia. Karena setiap manusia di bumi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Perbedaan itu seharusnya disadari agar tidak menimbulkan kekerasan, konflik, permusuhan, dan sebagainya, yang dapat merusak kedamaian dan perdamaian. Ketiga, semua orang diperintahkan untuk menjauhi dan tidak menebar prasangka, mencari-cari kesalahan, dan mengunjing orang lain dalam masyarakat. Perbuatan ini dilarang oleh Islam, karena bisa menyebabkan kecemburuan dan ketidakpuasan di antara masyarakat. Jika demikian, maka kedamaian dan perdamaian mustahil
Re: [ppiindia] Reminder!!! silaturrahmi yuuuk!
Salam, Mbak Lina dkk, gimana pertemuan Jumatnya? Pasti asyik dong wejangan dari mbak Fauzi kemaren, apalagi ada hadiah dari Jepang segala. Mbak Listy ama mbak Ida, mbak i2n, kalian pada kamana sayang? Hehe ... Oh ya, mbak Ria hadir nggak dalam pertemuan itu? Wassalam, IzaM - Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Jangan lupa ye mbesok. Aku gak punya daftar konfirmasi. Tapi insyaallah aku masih inget sapa2 aja yang dah confirm bisa dateng dan gak bisa dateng. Masarcon gak jelas? cuma kepengen doang! Irwan (yg sodarenye Datuk), tolong di 'jitak'in masarcon tuh! Jangan karena mbak Aris gak bisa dateng, trus masarcon gak mo dateng juga dong!...:-)) wassalam, di HP rakyat: 92909262 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Mba Lina, aku ikutan yaaa. Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan wrote: permisi moderator, Mau ngundang semua warga ppiindia untuk menghadiri acara Silaturahmi pada: Hari/Tgl : Jum'at, 08 Sept., 2006 Jam : 13:00 - setelah sholat Jum'at Tempat : Ayam Perdatam, Pancoran, Jakarta Acara : Mendengar wejangan ttg ramalan ekonomi Indonesia pasca penyerangan Israel ke Libanon (nyambung gak seh?) oleh Mbak Fau...:-) [just kidding] Diharapkan kehadirannya tepat waktu karena sebelum wejangan, mbak Fau mau bagi2 hadiah dari Jepang [hadiah terbatas]. Perlu diingatkan bahwa biaya akan ditanggung bersama alias kolektif bagi rata (kayak ekonomi syariah yang bagi hasil). Kecuali mbah Danar mau jadi donatur tunggal???..hue..he..he...kirim duit aja, mbah..kalo gak bisa datang. Panitia seneng kok. buat mbak Carla, aku yg traktir,mbak...buat bayar utang kalah taroan:-)). Mbak Fau juga aku traktir, karena dah janji kan ya mbak? buat Mbak Aris, kalo bisa dateng ye? Ongkos Bogor-Jakarta-Bogor ditanggung sama masarcon. buat aku, sapa yang mau nraktir ?? salam, hahaha NB: Yg gak dateng rugi, gak dpt tanda tangan mbak Fau. --- End forwarded message --- - Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Links | Database *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe New Message Search Find the message you want faster. Visit your group to try out the improved message search. Share feedback on the new changes to Groups Recent Activity 20 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn . __,___ - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] cerita lucu
huahuahahaha... nakal sekali burung beo itu, kalau sekiranya aku bisa berkata seperti beo itu bila ada cewek cakep lewat di depan rumahku, pasti ibuku akan matahin cabe ijo di mulutku. uuu, pedasnya minta ampun. dasar tuh beo... hahaha BEO Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: Sent: To: Subject: cerita lucu Sang Beo Disebuah rumah kost ada seorang laki-laki memelihara burung beo. Kebetulan disamping kost laki-laki tersebut tinggal 3 orang cewek cantik dan manis, mereka setiap pagi selalu berangkat kuliah bersama. Pagi hari ketika mereka bertiga pergi ke kampus, tiba-tiba beo berkata, MERAH, KUNING, HIJAU!. Ketiga cewek itu berlalu tanpa memperhatikan kata-kata beo tersebut. Keesokan harinya ketika mereka pergi sang beo juga berkata, COKLAT, MERAH, PUTIH!. Salah seorang dari ketiga cewek itu mendengar dan berfikir, Beo itu kog tau aku pakai CD coklat!?. Kemudian dia bertanya pada kedua kawannya, KAMU PAKAI CD MERAH YA, DAN KAMU CD PUTIH??. Jawab kawannya, YA, KAMU KOG BISA TAU?. BEO ITULAH YANG TAU, KOG BISA TAU YA??, jawabnya. Kemudian mereka berfikir untuk mengelabuhi beo tersebut, mereka setuju keesokan harinya satupun tak pakai CD, dan ketika keluar dari kamar mereka memperhatikan sang beo yang tak tau mau bilang apa, sang beo terdiam dan berfikir. Tiba-tiba beo berkata, KRITING, GUNDUL, LURUSSS, direbonding ni yee... e Recent Activity 21 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn Y! Answers Ask, Answer, Find Get real answers from real people. Reply Fast IM your friends right from your Yahoo! Toolbar. Get Discounts Yahoo! Shopping Compare prices and find great deals. . - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Pernikahan dan Pelacuran
Mbak Lis, Datuk K itu semasa kecilnya bernama Khalid Mohammad Jiwa, kemudian setelah duitnya banyak beliau pun menyadang gelar Datuk, sebuah gelar penghormatan. Di kampungku Datuk itu adalah panggilan untuk kakek. Siti biasa menyebut orang yang kini jadi suaminya itu dengan Datuk K. Dan orang-orang di kampungku lebih senang memanggil Datuk K itu dengan Pak Besar. Begitu mbak Lis mungkin yang lain masih ada pertanyaan. Kalau nggak ada pertanyaan, pelajaran sejarah untuk hari ini, cukup sampai di sini saja dulu. Wassalam, Izam - Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: aku rasa suami siti masih ada hubungan darah ama bung Irwan K.. coba aja lihat, suami siti nurhaliza, namanya.. Datuk K..:) kepanjangan K ini apa??.. kemungkinan dari Kumis.. hihih.. menurut kabar angin, beberapa hari setelah menjadi suami siti.. suami siti ini enggk penah mau ikutan interview.. selalu saja siti sendiri yang menjawab pertanyaan para wartawan.. ada apakah gerangan??.. rupanya ada seorang temen aku yang membocorkan rahasia.. setelah beberapa hari pernikahan, telah terjadi sesuatu yang aneh.. kumis Datuk rontok.. jadi malulah dia untuk tampil.. :)) bung Irwan, biasanya jago deh cari berita hoax.. coba deh.. dibantu cari.. kebenaran berita ini.. tengkyu..:) Recent Activity 20 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn New web site? Drive traffic now. Get your business on Yahoo! search. Y! Messenger Instant hello Chat over IM with group members. Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. . * * * * * Zamhasari Jamil Department of Political Science Aligarh Muslim University, Aligarh Website Kampus : http://www.amu.ac.in Website Pribadi: http://www.e-tafakkur.blogspot.com Email: izamsh@ yahoo.com - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Man With Four Wives Explains Key to Successful Polygamy
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=86319d=10m=9y=2006pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom Sunday, 10, September, 2006 (17, Sha`ban, 1427) Man With Four Wives Explains Key to Successful Polygamy Raid Qusti, Arab News UNAIZAH, 10 September 2006 - Being married to one woman has its problems. Being married to another is a heavy price to pay. But marrying four women and living off on a meager salary of SR4,000 is not only rare but unbelievable Abu Mahdi, an elderly Saudi from Unaizah in the Qasim region, says it is not at all about money, but rather about being content with what God gives one. At 62, Abu Mahdi is married to four women. He has 25 children and, together with his grandchildren, his family is made up of 70 members. When asked how he makes ends meet on a relatively modest salary, he replies with an Arab proverb: Spread your legs according to the width of your mattress. Abu Mahdi married his first wife when he was 26. He said the marriage involved a great deal of contemplation on the part of the bride and her family. They wanted to learn about my character and tribal affiliation. Ten years later he decided to marry again. At 41 he proposed to a third woman and he got his 20-year-old fourth wife at the age of 59. Abu Mahdi disagrees with the tendency of having smaller families. As Muslims we believe that every child is born into this world with his own destiny written, he said. Asked why he considered polygamy, Abu Mahdi said he wanted to increase his kin. Islam allows men to marry up to four wives, but due to the cost involved - as well as an increasing aversion to the practice - most Saudi men do not choose second wives. We have been encouraged by the Prophet Muhammad (peace be upon him) to have more children, he said. The more children we have the more Muslims there are. Abu Mahdi dismissed the idea that seeking multiple wives is purely a matter of sexual pleasure. In my case, sex was never a reason, he said. I am blessed with good wives. And, doctors say it has made me healthier. Mahdi, Abu Mahdi's eldest son, is 31. He says he and his siblings did not object to the idea of their father having another wife. Abu Mahdi says that marrying a second woman has its merits. Marrying a new woman is like wearing a new thobe, he said with a smile, referring to the white robes worn by Gulf Arabs. When asked about bridging the age gap between himself and his young wives, he said he does that by understanding each one of them uniquely. It is very important that both the man and wife know what agitates and bothers the other to avoid getting on each other's nerves, he added. According to Abu Mahdi women are of two types: Women who make you lively and women who make your life miserable. He believes honesty is the key to having happiness in a multiple marriage. A wife should know everything that is going on, he said. When I proposed to the families of my other wives, I did not lie. I told that I was already married. He said had he lied and been discovered later, he would never have earned the trust of his wives. And he would never force a girl to marry him because a girl has the right to accept or reject the person proposing to her. Abu Mahdi divides his time equally among his four wives by staying a day at each woman's residence. Once a week I gather all my wives and children in one house, he said. Equal treatment and fair dealing are the keys to successful polygamy, according to Abu Mahdi. If I give one of them SR500 I must give the same to my other wives as well, he said. However, Abu Mahdi says his affection toward all of his wives can never be the same. It is the nature of human heart. He says Saudi men today are keen on marrying girls who are employed. Rather than focusing on financial status, men should choose women who are pious, well-raised and ready to beget children, he adds. Abu Mahdi says he maintains contacts with all his sons and daughters. When I cannot see them, we keep in touch via phone. Abu Mahdi has not traveled out of the Qasim region since 1970 because of his big family. Nevertheless, he is happy: I am thankful to God for the blessings He has bestowed upon me. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3.
[ppiindia] Gelatik Jawa Terancam Punah
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2006/09/11/brk,20060911-83736,id.html Gelatik Jawa Terancam Punah Senin, 11 September 2006 | 01:16 WIB TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Burung yang banyak dijumpai di persawahan dan kampung sampai tahun 70-an ini seakan lenyap ditelan bumi. Populasi burung Gelatik Jawa yang hidup liar di alam kini hanya tersisa sekitar 200 ekor, ujar Sugihartono, Manajer Program Yayasan Kutilang Indonesia. Tidak heran jika status burung Gelatik Jawa kini berada di level vulnarable alias rentan punah. Menurut Sugihartono, populasi burung Gelatik Jawa terbesar saat ini justru berada di Singapura dan pulau Chrismast, Australia. Burung-burung itu dulu dibawa oleh Gubernur Hindia Belanda ke Singapura dan pulau Chrismast. Di sana, burung-burung Gelatik Jawa itu bisa berkembang biak dengan baik hingga saat ini, jelasnya. heru cn [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Daya Saing Investasi Merosot Akibat Tak Ada Kepastian Regulasi dan Hukum
http://www.antara.co.id/seenws/?id=41936 11 September 2006 Daya Saing Investasi Merosot Akibat Tak Ada Kepastian Regulasi dan Hukum Yogyakarta (ANTARA News) - Menurunnya daya saing Indonesia dalam menarik investor asing disebabkan regulasi pemerintah yang kurang mendukung iklim investasi, serta tidak adanya kepastian hukum terhadap berbagai penyimpangan di lapangan. Penurunan daya saing investasi disebabkan banyak faktor, tetapi yang terpenting adalah aspek kelembagaan dari negara, seperti tidak adanya kepastian regulasi sehingga kurang mendukung minat pemodal asing, kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Lincolin Arsyad, PhD kepada ANTARA, Minggu. Selain itu, kata dia, maraknya pungutan liar (pungli) di Indonesia juga menjadi salah satu penyebab investor asing lari dari Indonesia. Untuk mengatasi hal itu, harus ada kepastian hukum terhadap berbagai penyimpangan seperti ini. Bagaimana mau berdaya saing kalau banyak pungli, investor juga enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia, katanya. Ia mengatakan kebijakan politik pemerintah juga memiliki andil dalam penurunan daya saing investasi ini, karena dampak dari pergantian sejumlah menteri atau pejabat negara yang mengakibatkan kepercayaan investor asing turun. Sedangkan dari aspek eksternal, dapat dilihat bagaimana saat ini Vietnam sudah menjadi investor dan memiliki tenaga kerja produktif yang murah, sementara negara kita kurang menjanjikan, katanya. Aktivis dari Master of Development Economic Program UGM ini mengatakan solusi terbaik dari masalah tersebut adalah dengan menetapkan regulasi yang tepat. Cara terbaik untuk menaikkan kembali daya saing adalah dengan memberikan regulasi tepat bagi calon investor dan insentif dalam bentuk apapun seperti keringanan pajak pada tahap awal operasi investasi. Ini tidak masalah selama dapat menciptakan lapangan kerja sudah lumayan, baru lima tahun kemudian ditarik pajak secara optimal, katanya. Ia menambahkan upaya untuk meningkatkan investasi juga perlu dilakukan dengan memberikan kepastian hukum bagi investor. Karena itu undang-undang Penanaman Modal Asing perlu segera diperbaiki. Di negara manapun kalau ada kepastian hukum banyak investor yang datang. Selain itu, pemerintah harus lebih tegas terhadap pelaku pungli dan tidak sering ganti pejabat. Masalah perburuhan dan tenaga kerja juga harus diperbaiki, katanya. Lebih lanjut ia mengemukakan pasca-reformasi ini buruh memiliki bargaining position lebih tinggi, yang justru menjadi bumerang karena investor memilih hengkang, kata [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] RNI jajaki kerjasama investasi dan teknologi dengan Kuba
BISNIS INDONESIA Senin, 04/09/2006 11:24 WIB RNI jajaki kerjasama investasi dan teknologi dengan Kuba JAKARTA (Antara): PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjajaki kemungkinan kerjasama investasi dan teknologi dengan industri gula di Kuba melalui Kedutaan Besar Kuba di Indonesia sebagai upaya untuk selalu menjadi pelopor pengembangan industri dan mempercepat upaya revitalisasi industri tebu di Indonesia. Keinginan ini terecetus dalam pertemuan antara Direktur Utama PT RNI Rama Prihandana dan Duta Besar Kuba, Jorge Leon yang mengunjungi fasilitas produksi gula RNI di PG Madukismo, Yogjakarta, Sabtu, kata Deputi Direktur Agro PT. RNI, Agung P. Murdanoto di Jakarta, Minggu. Dalam pertemuan itu Rama Prihandana yang didampingi antara lain Komisaris Utama PT. PG. Madubaru GKR Pembayun menjelaskan keinginan untuk bekerjasama antara lain didasari pertimbangan bahwa masih ada sejumlah masalah dalam produksi gula di Indonesia yang belum dapat diselesaikan secara tuntas sehingga mengganggu upaya pengembangan pergulaan dan swasembada gula nasional, kata Agung. Padahal Indonesia sangat potensial menjadi negara produsen gula terkemuka dunia karena kondisi alamnya yang sangat kondusif, ujar Rama seperti dikutip Agung. Dalam pembahasan yang dilakukan di sela-sela kunjungan di PG Madukismo, pihak Kuba dan RNI sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam rangka peningkatan produktivitas industri tebu di Indonesia. Beberapa bentuk kerjasama antara lain penelitian dan pengembangan varietas unggulan tebu sehingga diperoleh varietas tebu yang tahan hama penyakit dan memiliki produktivitas tinggi; pertukaran tenaga ahli produksi antar kedua negara, kerjasama industri tebu yang berwawasan produksi bersih, pengembangan produk- produk turunan tebu, kerjasama perbaikan teknologi proses dan modifikasi proses dan kerjasama investasi dalam rangka peningkatan kapasitas produksi pabrik-pabrik gula di lingkungan RNI. Kami menyadari bahwa kondisi pabrik gula di Indonesia kebanyakan sudah berusia cukup tua. Melalui kerjasama ini diharapkan agar Indonesia, khususnya RNI, dapat meminta bantuan teknisi Kuba untuk melakukan audit atas kinerja pabrik gula terutama dari sisi teknologi dan permesinannya. Misalnya pemeriksaan alat-alat antara lain dry cleaning cane station, unblockable systems for juice clearance, quick crystallizers, conveyers dan energy power generation, jelas Agung. Menurut dia, jika kerjasama pergulaan Indonesia dan Kuba ini terlaksana dengan baik, dipastikan swasembada gula Indonesia dapat dipercepat pelaksanaannya. Kuba mempunyai para ahli berkaliber internasional dalam bidang agronomi tanaman tebu, pembuatan peralatan dan teknologi pabrik gula, pemeliharaan dan operasi pabrik, penelitian dan pengembangan industri gula terpadu, pengembangan produk derivatif gula (termasuk energi terbarukan) dan manajemen industri gula modern. Thailand, Filipina, India dan Vietnam merupakan negara-negara yang telah memanfaatkan teknologi pergulaan Kuba sehingga mereka menjadi eksportir gula terkemuka saat ini. Republik Kuba yang terletak di Kepulauan Karibia dan berpenduduk 11 juta jiwa, merupakan negara yang sejak abad 19 menjadi produsen gula terbesar dunia bersama Brazil. Hal ini dimungkinkan karena Kuba sangat unggul dengan berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan dalam bidang pergulaan dan produk-produk turunannya. Secara tradisional, Kuba sejak masih di bawah penjajahan Spanyol, merupakan produsen gula terbesar di dunia. Pada waktu itu dikenal ungkapan sin azucar no hay pais (tanpa gula tidak ada negara). Hal ini memperlihatkan bagaimana dominasi gula bagi negara tersebut. Sementara Duta Besar Republik Kuba, Jorge Leon, memberikan dukungan yang kuat agar kerjasama ini dapat terlaksana dengan baik dan mengharapkan langkah-langkah kerjasama dapat disusun secara jelas untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Pergulaan Cuba (Minaz) di Havana. Kerjasama direncanakan dapat mulai dilaksanakan pada musim tanam tahun 2007 dan diharapkan dapat menjadi motor menuju swasembada gula di Indonesia. (editor dj) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups
[ppiindia] Tanah Pertiwi untuk Tetangga
Refleksi: Apakah tidak lebih baik pulaunya dijual dari pada export pasir kepada Singapura? http://www.gatra.com/artikel.php?id=97714 Tanah Pertiwi untuk Tetangga Tak ada rotan akar pun jadi. Begitu agaknya semboyan yang jadi pegangan para kontraktor reklamasi pantai di Singapura. Maka, saat ekspor pasir laut secara resmi dibekukan oleh Pemerintah Indonesia sekitar akhir 2003, mereka pun memburu pasir darat. Sasarannya tak jauh-jauh juga, masih dari sekitar Pulau Batam, Karimun, Belait, Bulan, dan Combol, di radius 75 kilometer dari pantai Singapura. Kota cantik di ujung Selat Malaka itu memang selalu lapar akan pasir urukan. Reklamasi di Singapura telah berjalan nyaris tanpa jeda hampir 35 tahun terakhir ini. Hasilnya, wilayah daratan Singapura telah mekar dari 490 kilometer persegi menjadi kini 690 kilometer persegi --40 kilometer persegi lebih luas dari Jakarta. Dalam dua tiga tahun terakhir ini, pasir urukan itu diambil dari darat. Akibatnya, pulau-pulau kecil di sekitar Batam-Karimun jadi berantakan akibat penggalian. Lihat saja ke Pulau Sebait, sekitar satu jam dari Sekupang, Batam, dengan perahu (motor) pancung. Dari kejauhan, Sebait tampak merah gersang dan meranggas. Kehijauan bakau yang dulu menghiasi tepian pantai kini berubah bongkahan merah bumi yang terkelupas. Pulau seluas 150 hektare itu itu tampak porak poranda. Ada gundukan-gundukan tanah galian di satu sisi, dan cekungan-cekungan tanah di sisi lain. Bahkan kini Sebait nyaris terbelah dua. Kalau musim utara datang di awal tahun, air pasang akan merendam bekas-bekas galian itu dan pulau kami pun terbelah dua, ujar Muhammad Nasir, Ketua RT 02 Dusun Pulau Buluh Patah, di Pulau Sebait, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Beberapa hari ini tidak ada aktivitas di pulau itu. Beberapa orang terlihat di bedeng dekat tumpukan pasir yang siap diangkut. Tapi, aksi bongkar-muat sedang istirahat. Setelah polisi datang menyegel tempat ini, kegiatan terhenti, kata Amat, petugas lapangan PT Surya Cipta Rezeki (SCR), yang mengantongi izin menggarap pulau itu. Sudah 20 tahunan perusahaan milik Lis Rahayu itu mengeduk pasir di Pulau Sebait. Kini, bermodalkan izin Dinas Pertambangan Kabupaten Karimun, Surya Cipta menggaruk pasir di area 63 hektare. Kata Amat, sebagian lahan pulau itu sudah dibebaskan oleh PT Surya Cipta. Pada 1990, masyarakat mendapat ganti rugi Rp 300 per meter, ungkap ayah tiga anak itu. Saat ini harga tanah naik menjadi Rp 600 per meter persegi. Tanah kebun dibanderol Rp 1.500 per meter persegi. Lonjakan harga itu terjadi setelah penambangan pasir laut terhenti. Jelas, pasir laut lebih murah. Harga belinya ke pemerintah Indonesia hanya S$ 1,30 sampai S$ 1,6 per meter kubik. Kontraktor reklamasi bila membelinya dari pemasok sekitar S$ 3-S$ 4 saja. Bandingkan, kini mereka harus membelinya dengan harga S$ 6-S$ 7. Toh, harga itu ditubruknya pula. Maka, tak hanya di Pulau Sebait, aktivitas penambangan juga terlihat jor-joran di Pulau Cik Lim, bagian barat daya Pulau Buluh Patah. Dua perusahaan besar, Griya dan Baskara, berebut menggaruk 200 hektare lahan dari 4.000 hektare daratan di pulau tersebut. Ada dua pelabuhan pasir di wilayah itu. Satu di barat daya, lainnya di tenggara. Tampak tujuh unit lori hilir-mudik menempuh jarak satu kilometer dan menumpahkan pasir ke tempat penampungan di bibir pantai. Di bukit, tampak beberapa eskavator sedang menguliti tubuh Ibu Pertiwi. Sesekali terdengar suara tembakan air untuk menggerus pasir di lereng bukit. Pasir tak langsung diangkut ke bibir pantai karena harus dicuci dulu. Satu hari kita menghabiskan 8 ton air untuk pencucian pasir, ujar Amat, yang juga menjadi mandor di situ. Dua kolam besar, masing-masing 6 hektare, menjadi arena pencucian. Satu kolam untuk cadangan air, yang lain untuk menampung limbah lumpur, yang kemudian dibuang ke laut dengan pipa 20 sentimeter. Kondisi itu mendatangkan keluhan 200 kepala keluarga Dusun Pulau Buluh Patah, yang menggantungkan hidup dari melaut. Limbah itu sangat mengganggu kami, karena ikan-ikan pada lari, kata Raja Rahmat, Ketua Koperasi Mitra Nelayan Dusun Pulau Buluh Patah, kepada Gatra. Dari pulau-pulau itu, pasir diusung ke Singapura. Kata Amat, Surya Cipta Rezeki mengirim pasir ke negeri singa rata-rata empat tongkang per bulan. Satu tongkang mengangkut 2.700 meter kubik pasir. Griya dan Baskara, yang mulai beroperasi 12 tahun silam, malah sanggup mengirim 10 tongkang per bulan. Jadi, dalam sebulan terkirim 37.800 meter kubik pasir ke Singapura hanya dari tiga perusahaan. Di Kabupaten Karimun, menurut Zainuddin, Wakil Ketua Komisi C DPRD setempat, ada sembilan perusahaan penambangan pasir. Yang tercatat, sebulan terkirim 45 tongkang pasir. Bisnis pasir ini penuh akal-akalan. Mengeruk 10 tongkang, didaftarkan dua, sisanya diselundupkan, ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini. Dalam peraturan daerah, pajak ekspor ditetapkan Rp 3.500 per meter kubik. Zainuddin menghitung, jika bisa
[ppiindia] Sexy Dancer Bikin Danger
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=245830 Minggu, 10 Sept 2006, Sexy Dancer Bikin Danger Pakaian Minimalis Bikin Moral Terkikis Mereka juga penari. Melakukan gerakan meliuk-liuk dan lemah gemulai seperti penyaji seni gerak lainnya. Bedanya, profesi ini tidak memerlukan banyak bahan untuk kostum panggung. Pro kontra juga sering mengiringi pekerjaan yang terkadang mengundang liur para cowok menetes itu. Hayo, apa coba? Ya, mereka adalah sexy dancer. Penari yang juga kerap membuat jakun cowok berolah-raga naik turun. Yang mendukung dan menolak pun ada. Tapi, sebanyak 61,4 persen responDet kompak menganggap para penari seksi ini nggak penting. Sebagian besar beralasan karena merusak moral (39,3 persen), ada yang merasa fungsinya nggak jelas (37,9 persen), dan 17,9 persen lainnya beranggapan perilaku tersebut merendahkan derajat orang yang bersangkutan. Seperti kata Orta Oktavira dari SMAN 9. Dia mengaku kesal melihat aksi para sexy dancer itu. Apa yang mereka lakukan itu nggak sesuai dengan adat ketimuran. Bisa merusak moral bangsa, ujarnya bersemangat. Apalagi, kemunculan mereka mudah ditemui, tidak hanya di kelab malam, tapi juga televisi. Kalau hanya bertujuan menghibur audience, sebenarnya cewek kelas dua ini nggak anti-anti banget. Ada juga dancer yang tetap menarik ditonton meski nggak berpakaian sexy. Jangan-jangan, mereka berpakaian seperti itu karena merasa nggak punya kemampuan. Dengan keinginan pengin laris, akhirnya pakai baju minimalis, lanjutnya. Dedi Utama dari ITATS sependapat. Cowok 23 tahun ini juga tidak setuju meski diberi jatah gratis menonton adegan menggoda itu. Menurutnya, jumlan sexy dancer yang makin banyak, merupakan fakta kemorosotan moral bangsa. Belum lagi kalau ini dikonsumsi sama remaja yang jiwanya masih labil. Bisa meracuni pikiran dan mendorong mereka berbuat yang tidak-tidak, ujarnya. Tapi, tidak jarang pekerjaan yang mereka lakukan itu bukan atas kemauan sendiri. Sebanyak 25,4 persen responDet menuding para sexy dancer itu butuh uang. Bahkan ada juga yang menganggap mereka kreatif (21,9 persen) dan kelebihan pede (15,6 persen). Dedi lebih condong pada pendapat pertama. Banyak lho kasus seperti itu, para cewek yang alih profesi jadi penari seksi karena butuh duit. Ya, susah juga kalau mau nyari siapa yang salah, imbuhnya. Sama-sama anti sama dancer berbaju minimalis, Sharon Olivia dari SMA Ipiems punya komentar beda. Fungsinya itu lho yang nggak jelas. Niat menghibur penonton, tapi penampilannya mirip wanita penggoda. Terlalu dibuat-buat, ujarnya. Mempunyai pede berlebih pun di labelkan Sharon kepada para penari seksi ini. Lihat aja aksi mereka yang mau mempertotonkan sesuatu yang sebenarnya tidak pantas di konsumsi publik, ujarnya. Adianto Rizqi dari ITS juga nggak setuju dengan sexy dancer. Cowok ini menganggap tindakan itu bisa merendahkan si penari itu sendiri. Kasihan kan, pandangan masyarakat pasti negatif terhadap mereka. Apalagi, sebagian besar melakukan pekerjaan ini karena alasan ekonomi, tambahnya. Kontra dengan beberapa responDet di atas, Herman Yulianto asal Unair justru mengatakan penari seksi masih penting. Itu kan salah satu variasi dalam dunia hiburan. Kreatif, lagi. Nggak munak, sebagai cowok, aku juga suka ngelihat aksi para sexy dancer itu, ujarnya singkat. (nor) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Paranormals called in to end mudflow
Refleksi: Kepada pakar Kaligot Univerity diajukan pertanyaan: Mengapa Indonesia memakai ahli ilmu sihir alias paranormal untuk menyetop lumpur di Sidoarjo? Pertanyaan ini dijawab dengan penjelasan bahwa Ilmu surgawi yang selama ini dikuasai oleh petinggi penguasa negara dan pakar-pakar hanya berkisar pada gurun pasir, karena mereka sebagai kleptolrik anggap tidak perlu memperdalam ilmu pengetahuan teristimewa geo-science, jadi oleh karena itu terpaksa diminta bantuan kepada prof Syatan Bin Iblis dengan ilmu sihirnya. Dikatakan pula bahwa dengan dipakainya prof Saytan Bin Iblis membutuhkan waktu, dan oleh karena itu diharap pembaca bersabar terhadap hasil sihir-sihiran simsalabim abakadrabra hokus pokus. http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=2 Paranormals called in to end mudflow Indra Harsaputra, The Jakarta Post, Sidoarjo After midnight, a site near the center of Sidoarjo's mudflows remains busy -- not with workers trying to stop the constant gray streams, but with mystics attempting to use their supernatural powers to end the disaster for a Rp 100 million (US$10,869) prize. Stop filming please, I can't concentrate on calling the spirit at the source of the mudflow, Maisaroh, a psychic from the East Java town of Ngawi, said in Javanese to a photographer from a foreign news service and to The Jakarta Post on Saturday. The photographer looked confused and apologized. Maisaroh started to move away from his camera. I could have called the spirit around (Lapindo Brantas Inc.'s) Banjar Panji-1 well, but the spirit left upon learning you would take a picture, she said. I'll try calling it again so I can communicate with it. Nearby, another psychic, Hobir, 50, was crouched over busily chanting, then threw sand and stone into ponds built to contain the mudflow. The sand and stone were taken ... with God's guidance from the cemetery of Sunan Ampel in Surabaya and of Sunan Giri in Gresik, he told the Post, referring to two of the nine legendary clerics who spread Islam in Java. Hobir, who works days on a tobacco farm, said he hoped he had adequate powers to stop the mess from spreading. I've had a blessing from Gus Dur (former president Abdurrahman Wahid)... If I win, I and my family will live in a house, he said. Maisaroh and Hobir are two of 50 psychics taking part in the contest, organized by the Kedung Bendo village head, a wealthy businessman named Hasan. The competition has attracted psychics from many cities in East Java and from further afield, including Jakarta and Medan. All are trying their luck to stop the hot mud, which has been gushing out of Lapindo's exploration well since May 29. The organizer has not collected any registration fees for the contestants nor provided them with accommodation; they only get free water, and are required to bring their own equipment. Some of the psychics are scary-looking, but there are also those who are gentle and polite. But none of them have stopped the mud, said Titus, the contest's coordinator. He said the competition had received such a large response that the committee had to limit the number of participants and separate them into several groups. The committee has not set a deadline for contestants to end the flows. In a screening process, each psychic had to pass a test: turn off a water faucet left on by the organizer with only their supernatural powers. With the test, many candidates had to go back home. How can they stop a mudflow if they can't even shut off a faucet, Titus said. The contest is one of the more unusual attempts to end the disaster, which has left more than 9,000 people homeless and more than 1,800 people out of work. Many people may not accept that we have supernatural powers, said Dony Harahap, a psychic from Jakarta. But (from my work) it is clear that the mudflow can only be stopped if the government and Lapindo end their sinful acts, which are affecting the people. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to:
[ppiindia] Mereka Bertahan Demi Mengisi Perut Keluarga
REFLEKSI: Kalau di dekat pusat kekuasaan negara, di ibukota negara tempat tumpukan kekayaan, mereka hidup dari sampah. Apakah arti kemerdekaan negara buat mereka? Kalau di dekat pusat kekuasaan negara mereka diabaikan dan dilupakan, bagaimana dengan rakyat-rakyat di daerah yang jauh di mata dari kekuasaan negara? KOMPAS Senin, 11 September 2006 Pemulung Sampah Mereka Bertahan Demi Mengisi Perut Keluarga Cokorda Yudistira BELASAN pemulung tampak tak peduli teriknya matahari yang memanggang bukit sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang hari Sabtu (9/9). Mereka mengais-ngais sampah tanpa merasa jijik. Tangan mereka dengan lincah memainkan gancu untuk mengais, mengorek, dan mengangkat barang-barang dari tumpukan sampah yang berbau menyengat hidung. Ketika jari-jari besi alat backhoe terangkat dari timbunan sampah, para pemulung itu dengan cekatan memilih sampah-sampah yang bagi mereka bernilai jual. Para pemulung ini tak ambil pusing kesehatan mereka terganggu akibat terlalu sering menghirup bau busuk yang menyengat itu. Mereka juga seakan-akan terbiasa dikerumuni lalat. Sepertinya mereka tidak punya rasa takut sewaktu-waktu kaki mereka amblas di lautan sampah atau tiba-tiba tumpukan sampah itu longsor dan menyeret mereka ke bawah. Sudah biasa, Mas, ujar salah seorang pemulung dengan nada ringan sambil tetap mengayunkan gancunya di sampah yang menggunung di TPA Bantar Gebang. TPA Bantar Gebang merupakan titik akhir perjalanan ribuan ton sampah, yang dihasilkan warga DKI Jakarta setiap harinya. Di kawasan seluas lebih dari 100 hektar ini, menjulang bukit-bukit sampah yang tingginya hampir dua kali lipat tinggi tiang listrik yang berdiri tegak di sekitar bukit sampah itu. Jutaan meter kubik sampah sudah ditimbun di TPA Bantar Gebang sejak kawasan ini resmi dijadikan tempat pembuangan akhir sampah DKI Jakarta mulai tahun 1989. Menjanjikan Jatuhnya tiga korban meninggal akibat longsornya ribuan ton sampah di zona III A TPA Bantar Gebang pada Jumat lalu ternyata tidak membuat tempat pembuangan sampah ini langsung sepi dari kehadiran para pemulung. Bahkan, hanya berselang beberapa jam setelah bencana itu terjadi, puncak zona III A ini sudah kembali didatangi belasan pemulung. Para pemulung itu seolah-olah berlomba mengumpulkan sampah di lereng bukit sampah yang tidak begitu landai. Sementara di atas dan di samping mereka, jari-jari besi backhoe sedang berseliweran memindahkan timbunan sampah. Tanpa mengenakan penutup hidung, mereka mampu memulung berjam-jam di bukit sampah itu. Seperti halnya Rasnoto. Lelaki asal Indramayu, Jawa Barat ini mengaku memulung di TPA Bantar Gebang setelah pekerjaannya sebagai petani di kampungnya tidak memberikan hasil yang memadai. Meski demikian, Rasnoto mengaku masih sering pulang kampung untuk kembali mencangkul. Saya memilih menjadi pemulung karena (memulung) ini pekerjaan yang bebas. Kami tidak ada yang mengatur harus kerja mulai jam berapa, berapa jam, dapatnya berapa banyak. Kalau capek, tinggal berhenti dan istirahat. Kalau sudah segar, kerja lagi, ujar Rasnoto yang tinggal satu rumah bersama Sonip, salah seorang pemulung yang tewas terseret dan tertimbun longsoran sampah. Pernyataan nyaris sama muncul dari sejumlah pemulung lainnya. Jawaban lainnya yang juga sering diungkapkan lebih bernada putus asa. Mau kerja apa lagi? Yang penting (memulung) ini kerja halal, kata Mada, seorang pemulung lainnya. TPA Bantar Gebang seolah menjadi tanah harapan bagi sedikitnya 6.000 pemulung yang berasal dari berbagai wilayah, terutama di Jawa Barat, bahkan ada yang datang dari Sumatera Utara. Timbunan jutaan ton sampah di TPA Bantar Gebang memberikan peluang bagi para pemulung untuk dapat mengasapi dapur keluarganya. Mereka (pemulung) itu ibaratnya berani mengambil kesempatan meski peluang itu berada di depan bahaya, kata Abdul Rahman Jambor, Ketua Forum Komunitas Pemulung Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang (Jabodetabekka), dalam perbincangannya dengan Kompas. Bukan hanya itu, para pemulung ini, secara tidak langsung, juga sudah mengurangi sedikit beban sampah yang harus ditanggung TPA Bantar Gebang. Kemiskinan Tidak hanya pekerjaannya yang membuat para pemulung ini begitu lekat dengan kemiskinan. Kehidupan keseharian mereka pun menunjukkan kondisi tersebut. Rasnoto, misalnya, tinggal bersama istri dan anak-anaknya di sebuah rumah kecil dan halamannya dipenuhi sampah-sampah plastik yang dijemur. Rumah dari Bos, demikian Rasnoto menyebut sebuah bangunan berukuran sekitar 4 x 6 meter persegi, yang dibagi menjadi tiga kamar dan sebuah lorong yang dijadikan dapur. Separuh dinding rumah itu terbuat dari potongan papan tripleks, dan lantainya ditutupi lembaran plastik. Di rumah itu, Rasnoto dan keluarga tinggal bersama dan berbagi kamar dengan Sonip, kerabat Rasnoto, yang juga tinggal bersama istrinya. Di halaman rumahnya, yang tak seberapa luas, tergeletak
[ppiindia] Umat Kristen Harus Aktif Berantas Korupsi
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0609/09/opi03.html Umat Kristen Harus Aktif Berantas Korupsi Oleh Rikando Somba JAKARTA-Beberapa waktu lalu, dua organisasi besar keagamaan Islam, Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, mendeklarasikan gerakan antikorupsi mendukung program pemerintah. Gerakan berbasis moral dan teologi ini diyakini menjadi senjata yang ampuh untuk mendorong umat beragama untuk lebih dari sekadar sadar akan perang terhadap korupsi. Lebih jauh, umat beragama Islam yang notabene mayoritas diharapkan akan lebih aktif mencegah korupsi dengan dasar nilai-nilai agama. Uniknya, gerakan serupa sepertinya belum menggema di organisasi-organisasi keagamaan Nasrani. Di satu sisi, ini bisa diartikan bahwa masyarakat Kristen sudah sangat sadar akan bahaya korupsi dan pencegahannya. Di sisi lain, bisa juga ada kesan ketidakpedulian umat pengikut Kristus akan pentingnya perang melawan korupsi. Kedua kesan di atas memang tidak bisa dijadikan kesimpulan. Namun, yang jelas peran umat Kristen haruslah besar dalam perang melawan korupsi yang bisa diartikan perang melawan kejahatan. Dan, Alkitab sendiri terang dan jelas menyebutkan banyaknya contoh perliku korupsi yang harus dijauhi umat Kristen. Inilah yang terpapar dari Kebaktian Kebangunan Rohani bertajuk Umat Kristiani di Tengah Penegakan Hukum Pemberantasan Korupsi di Indonesia yang dipimpin Pendeta (Pdt) Michael Kairupan di GPDI Immanuel, Kelapa Gading, Jakarta, pekan lalu. KKR ini juga menghadirkan Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR Gayus Lumbuun sebagai pakar untuk menjelaskan perihal korupsi, sekaligus memberikan kesaksian. Tema ini sendiri menurut Pdt Michael adalah untuk mengingatkan kembali peran umat pengikut Yesus akan tugasnya di bumi untuk menjadi terang dunia di tengah gelapnya belantara korupsi. Sekaligus, ini mengingatkan bahwa bagi umat Kristen, Yesus dan keteladanannya adalah contoh nyata perang terhadap korupsi dan Allah Bapa menjamin umatnya untuk hidup berkecukupan dengan syarat mengikuti jalannya. Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung di udara saja dipeliharanya, apalagi manusia. Demikian umat tak perlu ragu akan usaha yang dijalankannya selama berada di jalan Tuhan. Korupsi jelas merupakan pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan dan jaminannya, kata Pdt Michael. Dalam Perjanjian lama maupun Baru, contoh-contoh korupsi dengan stratanya; korupsi karena kebutuhan (by need), karena kesempatan (by chance), dan karena ketamakan (by greed) lengkap disebutkan. Alkitab juga menyebutkan kekhawatiran akan tidak terjaminnya sandang, pangan, dan papan adalah awal dari korupsi. Di kesempatan tersebut, Gayus menyebutkan banyaknya contoh korupsi karena ketamakan ada di Alkitab, antara lain adalah saat umat Israel keluar dari Mesir dan mengindahkan perintah Tuhan yang memelihara mereka dengan datangnya burung puyuh pada waktu senja dan roti dari surga (manna). Umat Israel bukannya mengambil sesuai perintah Tuhan, yakni segomer seorang, melainkan mengambil berlebihan. Upahnya, makanan yang mereka simpan malah menjadi busuk dan berulat (Keluaran 16:11-21). Penghargaan dan Hukuman Ketamakan serupa juga dirasakan Gehazi, pelayan Nabi Elisa yang mengambil pemberian Panglima Kerajaan Aram, yakni Naaman, atas kesembuhannya dari penyakit kusta. Alih-alih ingin mendapatkan hadiah yang ditolak Nabi Elisa, Gehazi malah mendapat tulah berupa kusta yang sebelumnya diderita Naaman (II Raja-raja 5:1-27). Dan, contoh yang paling mashyur dan keji akibat ketamakan adalah Yudas yang menyerahkan Yesus untuk disalib demi 30 keping uang perak. Soal jaminan atas perilaku manusia yang mentabukan korupsi adalah saat Paulus memberikan nasihat ke Timotius (I Tim 6:6). Paulus menyatakan, dengan ibadah saja, manusia mempunyai keuntungan yang berlebih yang dijamin Allah. Dari berbagai contoh di Alkitab, jelas menurut Pdt Michael dan Gayus Lumbuun, bahwa umat Kristen dilarang keras untuk korupsi. Kejahatan korupsi bertambah parah melibatkan hampir semua lini, birokrat, tokoh masyarakat, akademisi, serta pengusaha, melibatkan berbagai unsur dari berbagai agama. Di sinilah, peran nilai-nilai agama ditantang agar menjadi realitas yang berwujud, kata Gayus. Realitas korupsi di Tanah Air sendiri semakin hari semakin memprihatinkan. Meski sejak tahun 1957 negara telah membentuk Undang-Undang (UU) Antikorupsi yang diikuti oleh berbagai bentuk tim pemberantasannya, jenis pidana ini tak juga hilang. Sebaliknya, korupsi makin menggurita dengan melibatkan semua unsur masyarakat, tak terkecuali tokoh masyarakat dan pemuka agama. Dan, orang Kristen sendiri ada dalam tiap struktur, profesi, dan pengkategorian yang ada masyarakat. Demikian, orang Kristen pun rentan terhadap perilaku korupsi,imbuh Gayus dan Pdt. Michael. Untuk pengingatnya, Allah juga banyak memberikan penegasan akan penghargaan (reward) selain hukuman (punishment) yang ditegaskan contoh-contoh di atas. Firman Allah
[ppiindia] Terkaya ke-36, Jusuf Kalla Bingung
http://www.harianposkota.com/news_baca.asp?id=25398ik=6 Terkaya ke-36, Jusuf Kalla Bingung Jumat 8 September 2006, Jam: 23:33:00 JAKARTA (Pos Kota) - Wapres Jusuf Kalla mengaku bingung dinobatkan sebagai orang terkaya ke-36 di Indonesia oleh majalah Forbes Asia, dengan kekayaan senilai 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 135 milyar. Padahal waktu mendaftar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, kekayaan Kalla yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rp 122 miliar. Artinya, ada penambahan kekayaan Rp 13 milyar dalam tempo kurang dua tahun. Jadi orang tajir dengan kekayaan meroket seperti itu tak lantas membuat Kalla senang. Dia malah mengaku bingung. Saya tidak tahu dari mana data itu. Saya tidak merasa seperti itu. Jadi terserah Forbes, cetusnya, kemarin. Seperti diberitakan, dalam edisi 18 September 2006 mendatang, Forbes akan menerbitkan artikel mengenai daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Selain Kalla, pejabat negara yang juga masuk dalam daftar Forbes adalah Menko Kesra Aburizal Bakrie alias Ical. Dia berada di urutan ke-6 dengan jumlah kekayaan 1,2 miliar dolar AS. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2005, detik.com mencatat Ical memiliki harta senilai Rp 1.329.705.879.583 (Rp 1,329 triliun). Harta Ical ini bertambah Rp 139 miliar sejak dia menjabat sebagai Menko Perekonomian atau senilai Rp 1.190.139.383.713 (Rp 1,190 triliun) per 29 Oktober 2004. Majalah Forbes Asia menobatkan Sukanto sebagai orang paling kaya se-Indonesia dengan kekayaan sekitar 2,8 milyar dolar AS. Namun sayangnya, Sukanto juga terlibat kredit macet di Bank Mandiri dan BNI dengan nilai hingga trilyunan. Karena itulah, Bank Indonesia (BI) siap memblokir rekening milik bos Raja Garuda Mas (RGM) Sukanto Tanoto yang dinobatkan sebagai orang terkaya se-Indonesia. Hal itu akan dilakukan jika BI mendapat permintaan dari aparat penegak hukum. Penegasan itu disampaikan Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Budi Mulia di sela forum diskusi tentang implementasi API dan ketentuan perbankan di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (8/9/2006). Itu nanti dicek. Tapi itu kewenangan penegak hukum. Tapi kalau diminta, ya kita koordinasi dengan penegak hukum. Saya kurang ngerti, tapi nanti dicek, ujarnya. (endang/setiawan) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Perlu Penampakan Kedaulatan RI di Miangas
Perlu Penampakan Kedaulatan RI di Miangas Oleh Sadina Pulau Miangas, pulau kecil berukuran 3,15 kilometer persegi ini, sejak kemerdekaan selalu menyedihkan. Musibah kelaparan dan kemiskinan dari tahun ke tahun sudah akrab dengan penduduknya. Tidak hanya itu. Pulau yang berada di Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), ini sangat berpotensi terhadap berbagai kejahatan antarnegara, seperti pencurian ikan penyelundupan berbagai jenis barang seperti minuman keras, narkoba dan senjata api, dari negara tetangga, Filipina. Tak tertutup kemungkinan di wilayah perairan perbatasan Miangas dijadikan jalur lintas batas para teroris, tanpa terdeteksi oleh pos keamanan lintas batas di Pulau Miangas. Peluang pulau berpenghuni 197 keluarga dengan jumlah keseluruhan 785 jiwa ini sebagai persinggahan penjahat antarnegara memang sangat masuk akal. Soalnya secara geografis posisi Pulau Miangas berada di 5° 34' 02'' LU dan 126° 34' 54'' BT terdapat TD No. 056 dan TR No. 056. Pulau ini juga lebih dekat ke Mindanao, Filipina. Warga Miangas hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga jam perjalanan dengan pamboat ke Santa Agustien atau General Santos. Bandingkan dengan jarak Miangas ke Melonguane, ibu kota Kabupaten Talaud, sekitar 90 mil. Untuk ke Manado, warga Miangas akan menempuh waktu sampai dua hari karena jaraknya mencapai 275 mil. Pulau paling utara Indonesia itu kurang terawat. Sekitar 80 persen masyarakatnya miskin. Sebenarnya jika dikelola dengan baik, pulau ini memiliki potensi menguntungkan bagi masyarakat setempat. Miangas sangat indah dan menawan. Air lautnya jernih hingga menembus ke dasar laut, pantai pasir putihnya landai dan sangat bersih. Untuk bisa ke Miangas, kapal Pelni dari Pelabuhan Bitung Menado tersedia dua minggu sekali. Kalau cuaca bagus bisa ditempuh 20 jam, tapi kalau gelombang besar, biasanya kapal urung merapat ke pulau tersebut. Diklaim Filipina Akibat cuaca buruk, Miangas sempat menjadi pulau terisolasi, masyarakatnya kekurangan beras, dan bahan bakar sulit didapat. Kalau sudah begini, biasanya masyarakat di sana hanya makan kelapa yang dikeringkan. Fasilitas pendidikan dan kesehatan di pulau itu pun masih sangat minim. Ada SD. SMP dan SMK, namun gurunya sangat terbatas. Guru SMP pun merangkap menjadi guru SMK. Petugas kesehatan hanya segelintir orang. Lampu penerangan juga terbatas, menyala mulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 02.00 Wita, setelah itu sampai pagi Miangas gelap gulita. Secara fisik, Pulau Miangas masih dikuasai Indonesia. Penduduk juga memakai bahasa Sanger dalam berdialog sehari-hari. Sekalipun begitu, mereka juga mengerti bahasa Tagalog, yang menjadi bahasa nasional Filipina. Keberadaan pulau itu sendiri, oleh pemerintah Indonesia diakui menjadi bagian integral NKRI sejak 1928. Namun status itu belum dianggap selesai oleh pemerintah Filipina karena negara tetangga itu mengklaim Miangas sebagai bagian teritorialnya. Klaim itu mereka dasarkan pada Traktat Paris tahun 1898. Indonesia dan Filipina belum mengikat perjanjian batas wilayah laut bilateral. Traktat itu memuat batas-batas demarkasi Amerika Serikat (AS) setelah memenangi perang atas Spanyol yang menjajah Filipina hingga ke Miangas atau yang disebut mereka sebagai Las Palmas. Traktat itu sudah dikomunikasikan AS kepada Pemerintah Hindia Belanda, tetapi tidak ada reservasi formal diajukan Belanda terhadap traktat itu. Miangas akan diakui internasional sebagai milik Indonesia apabila penampakan kedaulatan teritorial berlangsung secara damai terus-menerus. Penampakan itu sama baiknya dengan hak kepemilikan. Penampakan fungsi-fungsi negara, termasuk memberi jaminan hidup kepada penduduk Miangas, membuat klaim atau okupasi kedaulatan negara Indonesia akan memberi kebenaran apabila masalah Miangas menjadi sengketa di kemudian hari. Sengketa kedua negara ini karena masing-masing berpegang pada hukum yang berbeda. Pemerintah Indonesia berpegang pada hukum laut internasional, di mana batas laut zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia sampai 200 mil. Sementara itu, pemerintah Filipina berpegang pada Traktat Paris yang isinya perairan Pulau Miangas, termasuk Pulau Kakorotan dan Pulau Garat masuk perairan Filipina dianggap berhak mengambil hasil laut di kawasan itu. Relatif Murah Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat lebih mudah dan murah membeli dari wilayah Filipina. Uang yang mereka pergunakan umumnya adalah peso. Ditambah lagi, batas landas kontinen dan batas wilayah laut hingga kini belum ada kesepakatan antara pemerintah Republik Indonesia dan Filipina. Peso diperoleh dari hasil perdagangan ikan dan kelapa yang dijual ke wilayah terdekat Filipina, yakni Santa Agustien. Uang peso lalu dibelanjakan warga Miangas untuk membeli kebutuhan sehari-hari di daerah General Santos. Beras dan gula pasir relatif lebih murah dibeli di Filipina ketimbang membeli di Melonguane atau Manado karena mereka juga
[ppiindia] Pembebasan Biaya Akta Kelahiran Jadi Kado HUT Kota Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0609/09/nus04.html Pembebasan Biaya Akta Kelahiran Jadi Kado HUT Kota Ambon Ambon - Pembebasan biaya pengurusan akta kelahiran bagi bayi yang lahir di Kota Ambon terhitung Kamis (7/9) pukul 00.00 WIT, menjadi hadiah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-431 Kota Ambon. Keputusan ini dibuat dalam rangka merevitalisasi perlindungan terhadap hak-hak dasar anak agar jangan sampai di kemudian hari ada anak di Kota Ambon yang tidak memiliki identitas diri, kata Wali Kota Ambon, Jopie Papilaja, saat upacara peringatan HUT Kota Ambon yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, baru-baru ini. Diakuinya, saat merayakan HUT ini masih banyak masalah yang memerlukan perhatian bersama untuk diselesaikan, di antaranya pengungsi yang belum dapat diselesaikan secara tuntas dan jumlah keluarga miskin belum mengalami penurunan karena mobilitas manusia yang masuk di kota ini cukup tinggi. Kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi dengan jumlah kendaraan roda dua, roda tiga dan empat yang bertambah sementara panjang jalan tidak dapat ditambah lagi, terutama di pusat kota menjadi hambatan tersendiri, ujarnya. Selain itu, jumlah penduduk yang terus bertambah yang diikuti pola permukiman yang berkonsentrasi di pusat kota mengakibatkan kawasan konservasi beralih fungsi menjadi lokasi permukiman. Dengan demikian, kantong-kantong konservasi air berkurang. Akibatnya, pasokan air bersih bagi penduduk di pusat kota menjadi masalah baru dan tanah longsor di daerah pebukitan menjadi ancaman baru di saat musim hujan seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Sampah yang menjadi masalah perkotaan di mana-mana juga menjadi masalah bagi kota kita yang tercinta ini, kata Papilaja. Karena itu, menurutnya, permasalahan ini harus diselesaikan bersama oleh pemerintah, DPRD maupun warga kota. Untuk memecahkan berbagai masalah khas kota ini, langkah strategis yang sedang dan akan dilakukan Pemkot saat ini maupun di tahun mendatang adalah pengembangan sentral ekonomi baru. Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke- 431 Kota Ambon dirayakan secara meriah di Lapangan Merdeka, Ambon, Kamis (7/9), di antaranya dengan pagelaran tari kolosal ratusan siswa SLTP se-Ambon. Peringatan HUT ini diawali dengan pembacaan sejarah Kota Ambon. Pada tahun 1575 dianggap sebagai awal berdirinya Kota Ambon, ditandai dengan pendirian benteng oleh Portugis di daerah yang saat itu disebut sebagai Kota Laha atau Ferangi. Sedangkan tanggal 7 September diambil dari diangkatnya masyarakat Ambon dalam Dewan Kota (Gemeenstraad) pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda pada 1921. (izaac tulalessy) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] ICW: Agustus, Bulan Kelabu Pemberantasan Korupsi
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/09/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY ICW: Agustus, Bulan Kelabu Pemberantasan Korupsi [JAKARTA] Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, Agustus 2006 adalah bulan kelabu bagi pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal itu ditandai dengan sejumlah peristiwa menyedihkan yang terjadi di institusi penegak hukum. Demikian dikatakan Koordinator Program Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho dalam paparan kaleidoskop bulan Agustus 2006 yang diterima Pembaruan, Sabtu (9/9). Peristiwa-peristiwa itu membuat kita semakin kehilangan gairah hidup. Bagaimana tidak, institusi hukum seperti pengadilan atau Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diharapkan menjadi pintu akhir penegakan hukum dan keadilan ternyata memberikan putusan yang menguntungkan segelintir orang yang notabene adalah orang yang menurut pandangan masyarakat diduga terlibat korupsi. Atau setidaknya membuka pe-luang terjadinya korupsi yang lebih besar, tuturnya. Dijelaskan, peristiwa kelabu di Agustus dimulai dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada 1 Agustus 2006 yang menyatakan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan Perkara (SKP3) atas nama terdakwa Soeharto yang dikeluarkan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta, 11 Mei 2006, sah menurut hukum. Majelis hakim banding juga membatalkan putusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dikeluarkan pada 12 Juni 2006. Putusan ini terkesan dicari-cari pembenarannya dan lebih jauh berdampak pada buyarnya harapan masyarakat agar Soeharto diadili karena dosa-dosanya dimasa lalu, ujarnya. Selain PT DKI, ternyata MA tetap menjadi sorotan publik. Pertama, soal pungutan liar biaya perkara di MA. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution mengatakan, MA melakukan pemerasan karena memungut biaya perkara terlalu besar. Namun hanya menyerahkan Rp 1.000 kepada negara. Kelebihan uang yang tidak disetor ke kas ne- gara menurut Anwar dapat dikategorikan sebagai pungli. [Y-4] Last modified: 9/9/06 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mentalitas Kepiting
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/09/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Mentalitas Kepiting Agus Wiyanto Kalau anda menangkap beberapa ekor kepiting hidup, dan menempatkan dalam keranjang rotan, anda tidak perlu memberikan penutup pada keranjang tersebut. Yakinlah kepiting tangkapan anda itu tak bakal bisa keluar dari keranjang. Tidak percaya, boleh dicoba dan buktikan kebenarannya. Karena kepiting yang berada di bawahnya, akan berusaha menarik sekuat tenaga, kepiting yang sedang merayap sampai bibir keranjang. Begitu ada kepiting yang merangkak sampai atas, akan ditariknya kembali ke bawah. Begitu seterusnya, sehingga sesama kepiting akan berusaha saling menjaga se-kuat tenaga supaya tidak ada yang lolos sampai puncak. Itulah mentalitas kepiting, yang seolah tidak rela dan tidak senang melihat kepiting lainnya lebih menonjol mengungguli yang lain. Teman-teman kepiting yang ada di bawahnya akan saling menjegal kepiting itu, dan menariknya kembali ke bawah, dan kalau perlu jatuh bersama dalam satu keranjang. Tidak berlebihan dan sangat beralasan, jika mentalitas kepiting ini diterapkan untuk mengamati perilaku dan sosok kehidupan manusia dalam arena publik. Ada banyak ragam perilaku manusia. Ada yang berperilaku sabar, ada yang sangat ambisius, ada yang tegas dan ada yang lemah lembut. Namun kalau ditempatkan dalam satu wadah atau keranjang yang sama, perilaku di bawah sadar yang mendominasi manusia ternyata sama. Tidak suka ada orang yang tampil lebih menonjol dibandingkan dirinya. Perilaku saling menjegal dan berusaha menjatuhkan orang lain, ternyata menjadi naluri yang mendominasi manusia. Lihat, seorang yang sedang dipromosikan mendapat jabatan tertentu. Ditinjau dari masa dinas, kepangkatan yang ada, serta semua prosedur yang harus dipenuhinya telah memenuhi kualifikasi formal, begitu orang itu dipromosikan ke atas, rekan-rekan di bawahnya sibuk berkasak kusuk, berusaha menjegal dan menjatuhkannya, dengan mencari kesalahan, bahkan kekurangan yang ada di masa lampau. Apalagi kalau orang itu berusaha merangkak dengan kekuatannya sendiri sampai ke atas, tentu orang orang yang ada di bawahnya sudah lebih dahulu menghalangi lang- kahnya. Sepak terjang manusia untuk saling menjatuhkan sa- tu dengan yang lain tak ubahnya seperti mentalitas kepiting dalam satu keranjang. Hasilnya, akan menghambat orang dalam satu wadah yang sama untuk maju menuju puncak. Di sini, terjadi bukan lagi kompetisi yang sehat dengan saling menunjukkan kemampuan, keterampilan, visi yang brilian, dan menyerahkan kepada masyarakat luas atau owner, yang akan menilainya dengan fair dan objektif, tetapi sering menjadi medan pertarungan yang amat melelahkan untuk saling menjegal satu dengan yang lain dan tidak pernah ada habisnya. Beberapa Kubu Apalagi kalau mereka sudah terbagi menjadi beberapa kubu atau kelompok yang saling bertikai dalam satu wadah, tentu saja semua energi akan dicurahkan ke sana, bukan untuk hal yang positif membangun, tapi untuk menghalangi tampilnya orang lain ke tampuk puncak pimpinan suatu organisasi. Misalnya dengan membuat organisasi atau partai tandingan dengan sekelompok pendukungnya yang saling agresif menyerang satu dengan yang lainnya. Bagaimana mengatasinya? Kalau hanya kepiting mengatasinya sangat mudah! Jangan kumpulkan kepiting dalam satu keranjang, tapi pisahkan dalam beberapa keranjang lain. Untuk manusia tidak se- sederhana itu, memisahkan orang yang suka bertikai dengan mem- berikan wadah baru bagi ruang geraknya. Tapi mentalitas ini yang harus diubah dan berubah. Bukan hanya kepentingan sesaat untuk dirinya yang dicari dan dikejarnya sekuat tenaga. Tetapi kepentingan dalam aras yang lebih luas yang harus ditempatkan dibanding kepentingan dirinya, atau kelompoknya. Betapa banyak energi, daya, bahkan dana yang terbuang habis untuk bertikai? Hasil akhirnya, semua orang akhirnya menjadi lelah. Dengan kekuatan untuk saling menjegal dan menjatuhkan, ternyata hanya menuai kepuasan sesaat yang dapat dinikmatinya, dan kita merasa senang ketika saingan kita tidak berhasil mengisi posisi jabatan puncak. Memadukan Potensi Daripada saling menjatuhkan, betapa lebih berharganya kalau membangun suatu sinergi bersama. Jauh lebih arif dan bijaksana merajut dan memadukan potensi yang ada dalam diri tiap orang, dibanding bertikai terus menerus. Yesus pernah menegur para muridnya yang terancam akan perpecahan, situasinya terjadi ketika 10 murid marah, terhadap sikap Yohanes dan Yakubus yang memposisikan dirinya lebih tinggi dibanding mereka (Markus 10:41-42) Yesus juga mengingatkan para muridnya akan bahaya perpecahan yang akan menimpa kedua belas murid, jikalau tidak dibangun satu tali pengikat yang dapat mempersatukan kesatuan mereka. Pengikat ini yang harus diciptakan dan menjadi komitmen bersama. Lebih lanjut, Yesus berdoa se- cara khusus (dalam Yohanes 17) supaya tidak terjadi perpecahan yang menimpa para
[ppiindia] Rumah Sakit Dilaporkan Ke Polisi
http://www.indomedia.com/bpost/092006/11/nusantara/nusa5.htm Rumah Sakit Dilaporkan Ke Polisi Menderita Diare, Kaki Diamputasi Jakarta, BPost Rumah Sakit Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur, dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Sabtu (9/9). Rumah sakit itu diperkarakan karena diduga melakukan mal praktik atas diri Muhamad Hasbi, bayi berusia empat bulan. Ruslan, ayah Hasbi, Sabtu (9/9) mengemukakan, awalnya Hasbi hanya menderita diare. Tapi kemudian, Hasbi harus diamputasi tangan kirinya karena jaringan syarafnya tak berfungsi. Saya bawa Hasbi ke rumah sakit (Budi Asih) tanggal 5 Juni lalu karena diare, kata Ruslan, 25 tahun. Menurutnya, saat di UGD rumah sakit tersebut, Hasbi langsung diinfus di bagian tangan sebelah kiri. Selang beberapa waktu kemudian, Hasbi dipindahkan ke ruang rawat inap dan dimasukkan ke dalam inkubator. Dua hari kemudian, Ruslan melihat anaknya diinfus di bagian kaki. Sementara tangan kiri anaknya tempat bekas dinfus berwarna biru. Dokter di rumah sakit itu mengatakan kalau Hasbi mengalami pembekuan darah. Ia lalu dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang peralatannya lebih lengkap. Di RSCM, Ruslan ditolak, dengan alasan tidak ada kamar. Lalu, ia membawa anaknya ke Rumah Sakit Harapan Kita. Sampai di sana, Hasbi langsung dirawat. Seminggu kemudian, dokter mengatakan Hasbi harus diamputasi tangan kirinya karena kondisinya semakin parah. Kini, Hasbi harus kehilangan tangan kirinya mulai dari jari hingga siku. Atas kejadian itu, Ruslan melaporkan rumah sakit Budi Asih ke polisi. Iskandar Sitorus dari LBH Kesehatan yang mendampingi Ruslan mengemukakan, ada indikasi kesalahan memasukkan jarum suntik sehingga mengenai syaraf bayi. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Pernikahan dan Pelacuran
Bung Izam...:) Macam mana nie..?? jauh-jauh cari ilmu ke India, yg dipelajari sejarah Malaysia..?? aku rasa, huruf K.. bisa menjadi panjang dengan aneka cara.. K=konglomerat, K=kaya, K=kuwat, K=keluarga raja-raja... tapi, nampaknya Siti lebih suka dgn K yg ini.. K=kumis.. :)) wassalam, -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Zamhasari Jamil Sent: Monday, September 11, 2006 2:02 AM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: RE: [ppiindia] Pernikahan dan Pelacuran Mbak Lis, Datuk K itu semasa kecilnya bernama Khalid Mohammad Jiwa, kemudian setelah duitnya banyak beliau pun menyadang gelar Datuk, sebuah gelar penghormatan. Di kampungku Datuk itu adalah panggilan untuk kakek. Siti biasa menyebut orang yang kini jadi suaminya itu dengan Datuk K. Dan orang-orang di kampungku lebih senang memanggil Datuk K itu dengan Pak Besar. Begitu mbak Lis mungkin yang lain masih ada pertanyaan. Kalau nggak ada pertanyaan, pelajaran sejarah untuk hari ini, cukup sampai di sini saja dulu. Wassalam, Izam - Recent Activity * 15 New http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/members;_ylc=X3oDMTJmZml1NnBxBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzQ4OTM3NjcEZ3Jwc3BJZAMxNjAwMzI5NzI5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk- Members Visit http://groups.yahoo.com/group/ppiindia;_ylc=X3oDMTJlMmo2cXRzBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzQ4OTM3NjcEZ3Jwc3BJZAMxNjAwMzI5NzI5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTE1NzkxNDk3OQ-- Your Group SPONSORED LINKS * Indonesia http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjcGdlN2NoBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Indonesiaw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=ORxPs_LBkh1ozms8_-p66A * Cultural http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjdm5nMXY0BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzIEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Cultural+diversityw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=FudtahL0trnwNaIyk6d6vQ diversity * God http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjdmx0ZmE2BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzMEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=God+blessw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=jINd0qPC1Px_Rx6Ymv91nw bless * Indonesian http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjM3Zma28xBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzQEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Indonesian+language+coursew1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=r6E2Cq0ASJmGPOhtKKMGww language course * Indonesian http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjN3A2NG12BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzUEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Indonesian+language+learnw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=gA7CizPjaU39hdmm_SfazA language learn Yahoo! Mail Drag http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hece9g4/M=493064.8985657.9760727.8674578/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1157922179/A=3848571/R=0/SIG=12jar7gl1/*http://us.rd.yahoo.com/evt=42412/*http://advision.webevents.yahoo.com/handraisers drop With the all-new Yahoo! Mail Beta Ads on Yahoo! Learn http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hd7i1tg/M=493064.8985663.9760769.8674578/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1157922179/A=3848643/R=0/SIG=131q47hek/*http://searchmarketing.yahoo.com/arp/srchv2.php?o=US2005cmp=Yahooctv=Groups4s=Ys2=s3=b=50 more now. Reach customers searching for you. Y! Messenger Make http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hspjemm/M=493064.8985659.9760753.8674578/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1157922179/A=3848590/R=0/SIG=12dds2hov/*http://us.rd.yahoo.com/evt=42403/*http://messenger.yahoo.com/feat_voice.php free calls Call PC-to-PC worldwide- free! . http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=4893767/grpspId=1600329729/msgId=62676/stime=1157914979/nc1=3848571/nc2=3848643/nc3=3848590 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL
[ppiindia] Tiga Teori Hubungan Antar Manusia
Tiga Teori Hubungan Antar Manusia Manusia adalah makhluk social, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak menjadi manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil, mantu dan mertua dan seterusnya. . Dalam hubungan antar manusia (interpersonal), ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan dihormati rakyatnya, ada juga yang hanya ditakuti bukan dihormati, begitupun guru atau orang tua, ada yang dipatuhi dan dihormati , ada juga orang tua dan guru yang tidak dipatuhi dan tidak pula dihormati. Mengapa terjadi demikian ? Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia itu. [1]Teori Transaksional (model Pertukaran Sosial) Menurut teori ini, hubungan antar manusia (interpersonal) itu berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing- masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu , putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan. Demikian juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu - mertua, direktur-anak buah, guru-murid, mereka berfikir; kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan yang diperoleh atau malah rugi. Demikian juga hubungan antara daerah dengan pusat, antara satu entitas dengan entitas lain. [2]Teori Peran Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah `tertulis seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam era reformasi sekarang ini nampak sekali pemimpin yang menyalahi scenario sehingga sering didemo public. [3]Teori Permainan Menurut teori ini, klassifikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Anak-anak itu manja, tidak ngerti tanggungjawab, dan jika permintaanya tidak segera dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau ngambek. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawab, sadar akibat dan sadar resiko. Adapun orang tua, ia selalu memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antara atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua. Memang menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Dewasa ini kita banyak menjumpai orang-orang yang telah berhasil menduduki kursi kedewasaan tetapi perilaku mereka masih belum beranjak dari kanak-kanak. DPR yang mestinya sudah dewasa, eh... perilakunya terkadang justru seperti Taman Kanak-kanak , kata Presiden Gus Dur waktu itu.. Bagaimana menurut anda? Wassalam, Agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL
[ppiindia] Re: THE JERUSALEM DECLARATION ON CHRISTIAN ZIONISM
saya yaqin, tidak ada satupun warga di seluruh dunia ini yang mau negaranya diJAJAH dan rela tanahnya diambil paksa oleh orang lain/negara lain. itu pula yg mendasari muslim palestina untuk tidak merelakan sejengkal tanahpun untuk dikuasi pihak asing. Aktivitas HAMAS melanggar perjanjian damai??? hmmm...kayaknya orang butapun tahu pihak mana yg SELALU MELANGGAR perjanjian damai/gencatan senjata. Dan ketika anda, saya, mereka, dikhianati untuk kesekian kalinya.masihkah qt memberikan kepercayaan kepada pengkhianat itu qt yg jauh dr tanah palestina dan hanya menerima kabar dr beberapa stasiun televisi trnama spt CNN mgk juga harus mulai peka trhadap isi berita mereka (krn kadang ada kesalahan dalam melabelkan istilah teroris, zionis, dll). RULES OF THE GAME LIPUTAN MEDIA DI TIMUR TENGAH August 25th, 2006 Sumber: http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2006/08/rules-of- game-liputan-media-di-timur.html Sejumlah pernyataan di bawah ini saya kutip dari sebuah posting di Internet. Terkesan simpel, tapi bagi saya yang kebetulan dulu sering meliput politik Timur Tengah memang ada kebenarannya. Hegemoni wacana pemikiran, yang merugikan posisi Palestina dan Arab, memang banyak menghinggapi insan media. Kita juga bisa membandingkan dengan pemberitaan media atas agresi Israel ke Lebanon, Juli-Agustus 2006. Tetapi penilaian tentu terserah Anda masing-masing. Ini adalah sejumlah rules yang sering dipraktikkan media, dalam meliput konflik di Timur Tengah: Rule No. 1: In the Middle East, it's always the Arabs that attack first and Israel that defends itself. That's called retaliation. Rule No. 2: Arabs, whether Palestinian or Lebanese, have absolutely no right to kill Israeli civilians. That's called terrorism. Rule No. 3: Israel has every right to kill as many Arab civilians as it wants. That's called legitimate self-defense. Rule No. 4: When Israel kills too many civilians, the Western powers urge for restraint. That's called the reaction of the international community. Rule No. 5: Palestinians and Lebanese have no right to capture Israeli soldiers, even if their numbers are limited to three. Rule No. 6: Israelis have the right to capture as many Palestinians as they wish over 10,000 prisoners as of today, of which 300 are children. Uttering the magic word, terrorist, is all that's needed to throw Arabs behind bars without charges. Rule No. 7: When you say Hizballah, you should always add supported by Syria and Iran. Rule No. 8: When you say Israel, you should never add supported by the United States and Europe lest the conflict appear imbalanced. Rule No. 9: Never mention occupied territories, or UN resolutions, or violations of international law, or the Geneva conventions. That might perturb television viewers and lead them to ask questions. Rule No. 10: Israelis speak English better than Arabs. That is why we always give them and their supporters more air time. That way, they can explain Rules 1 through 9 to us. That's called media objectivity. Rule No. 11: If you don't agree with any of these rules, or if you think they favor one party over another, that's because you're a dangerous anti-Semite. (saya ambil dari blogg-nya mas harry: http://harry.sufehmi.com/) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Thesaints Now [EMAIL PROTECTED] wrote: Seruan yang cukup bijak. Namun ada satu kekurangan yang sangat krusial bagi terciptanya perdamaian dan cita-cita hidup berdampingan di palestina. Seharusnya seruan juga ditambahkan ditujukan kepada para muslim militan seperti HAMAS dengan Al Qasamnya dan juga Jihad Islam untuk menghentikan aktifitas mereka yang selalu mengganggu kesepakatan damai di Palestina. Seruan juga seharusnya diberikan para militan itu untuk patuh kepada PLO yang masih mengupayakan kebijakan sebagai titik awal perdamaian di Palestina. Seruan untuk menghilangkan niat buruk untuk menghancurkan yang lain. Perdamaian itu sebenarnya sangat dekat. Namun ada satu faksi di wilayah palestina yang memang tidak pernah menginginkan perdamaian dengan yang lain. Yang lain dianggapnya adalah musuh abadi selamanya yang harus diusir dan dihancurkan. Upaya apapun untuk meraih perdamaian akan sangat ditentukan dari niat dasar masing-masing pihak. Selama masih ada fihak yang berusaha untuk menghancurkan dan merugikan yang lain, perdamaian tidak akan pernah terjadi.yakinlah. Perdamaian hanya bisa terjadi jika permusuhan dihilangkan dari kedua belah pihak. Ngomong-ngomong tentang Zionisme dalam Israel dan Kristen, kita bertanya apakah dalam kaum muslim memang tidak terdapat Zionisme? Bisa jadi dugaan itu keliru. Kalau kita memperhatikan tujuan dari faksi militan palestina adalah ingin menguasai dan mendominasi Palestina dan tidak mengakui sama sekali eksistensi israel. Apakah ini juga bukan Zionisme? Ideologi itu malah sekarang mendapat dukungan cukup signifikan dengan menangnya HAMAS dalam PEMILU
Re: [ppiindia] Tanah Pertiwi untuk Tetangga
sebaiknya MUI segera membuat fatwa tentang ini... daripada ngurusin yg engga2... :)) On 9/11/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleksi: Apakah tidak lebih baik pulaunya dijual dari pada export pasir kepada Singapura? http://www.gatra.com/artikel.php?id=97714 Tanah Pertiwi untuk Tetangga Tak ada rotan akar pun jadi. Begitu agaknya semboyan yang jadi pegangan para kontraktor reklamasi pantai di Singapura. Maka, saat ekspor pasir laut secara resmi dibekukan oleh Pemerintah Indonesia sekitar akhir 2003, mereka pun memburu pasir darat. Sasarannya tak jauh-jauh juga, masih dari sekitar Pulau Batam, Karimun, Belait, Bulan, dan Combol, di radius 75 kilometer dari pantai Singapura. Kota cantik di ujung Selat Malaka itu memang selalu lapar akan pasir urukan. Reklamasi di Singapura telah berjalan nyaris tanpa jeda hampir 35 tahun terakhir ini. Hasilnya, wilayah daratan Singapura telah mekar dari 490 kilometer persegi menjadi kini 690 kilometer persegi --40 kilometer persegi lebih luas dari Jakarta. Dalam dua tiga tahun terakhir ini, pasir urukan itu diambil dari darat. Akibatnya, pulau-pulau kecil di sekitar Batam-Karimun jadi berantakan akibat penggalian. Lihat saja ke Pulau Sebait, sekitar satu jam dari Sekupang, Batam, dengan perahu (motor) pancung. Dari kejauhan, Sebait tampak merah gersang dan meranggas. Kehijauan bakau yang dulu menghiasi tepian pantai kini berubah bongkahan merah bumi yang terkelupas. Pulau seluas 150 hektare itu itu tampak porak poranda. Ada gundukan-gundukan tanah galian di satu sisi, dan cekungan-cekungan tanah di sisi lain. Bahkan kini Sebait nyaris terbelah dua. Kalau musim utara datang di awal tahun, air pasang akan merendam bekas-bekas galian itu dan pulau kami pun terbelah dua, ujar Muhammad Nasir, Ketua RT 02 Dusun Pulau Buluh Patah, di Pulau Sebait, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Beberapa hari ini tidak ada aktivitas di pulau itu. Beberapa orang terlihat di bedeng dekat tumpukan pasir yang siap diangkut. Tapi, aksi bongkar-muat sedang istirahat. Setelah polisi datang menyegel tempat ini, kegiatan terhenti, kata Amat, petugas lapangan PT Surya Cipta Rezeki (SCR), yang mengantongi izin menggarap pulau itu. Sudah 20 tahunan perusahaan milik Lis Rahayu itu mengeduk pasir di Pulau Sebait. Kini, bermodalkan izin Dinas Pertambangan Kabupaten Karimun, Surya Cipta menggaruk pasir di area 63 hektare. Kata Amat, sebagian lahan pulau itu sudah dibebaskan oleh PT Surya Cipta. Pada 1990, masyarakat mendapat ganti rugi Rp 300 per meter, ungkap ayah tiga anak itu. Saat ini harga tanah naik menjadi Rp 600 per meter persegi. Tanah kebun dibanderol Rp 1.500 per meter persegi. Lonjakan harga itu terjadi setelah penambangan pasir laut terhenti. Jelas, pasir laut lebih murah. Harga belinya ke pemerintah Indonesia hanya S$ 1,30 sampai S$ 1,6 per meter kubik. Kontraktor reklamasi bila membelinya dari pemasok sekitar S$ 3-S$ 4 saja. Bandingkan, kini mereka harus membelinya dengan harga S$ 6-S$ 7. Toh, harga itu ditubruknya pula. Maka, tak hanya di Pulau Sebait, aktivitas penambangan juga terlihat jor-joran di Pulau Cik Lim, bagian barat daya Pulau Buluh Patah. Dua perusahaan besar, Griya dan Baskara, berebut menggaruk 200 hektare lahan dari 4.000 hektare daratan di pulau tersebut. Ada dua pelabuhan pasir di wilayah itu. Satu di barat daya, lainnya di tenggara. Tampak tujuh unit lori hilir-mudik menempuh jarak satu kilometer dan menumpahkan pasir ke tempat penampungan di bibir pantai. Di bukit, tampak beberapa eskavator sedang menguliti tubuh Ibu Pertiwi. Sesekali terdengar suara tembakan air untuk menggerus pasir di lereng bukit. Pasir tak langsung diangkut ke bibir pantai karena harus dicuci dulu. Satu hari kita menghabiskan 8 ton air untuk pencucian pasir, ujar Amat, yang juga menjadi mandor di situ. Dua kolam besar, masing-masing 6 hektare, menjadi arena pencucian. Satu kolam untuk cadangan air, yang lain untuk menampung limbah lumpur, yang kemudian dibuang ke laut dengan pipa 20 sentimeter. Kondisi itu mendatangkan keluhan 200 kepala keluarga Dusun Pulau Buluh Patah, yang menggantungkan hidup dari melaut. Limbah itu sangat mengganggu kami, karena ikan-ikan pada lari, kata Raja Rahmat, Ketua Koperasi Mitra Nelayan Dusun Pulau Buluh Patah, kepada Gatra. Dari pulau-pulau itu, pasir diusung ke Singapura. Kata Amat, Surya Cipta Rezeki mengirim pasir ke negeri singa rata-rata empat tongkang per bulan. Satu tongkang mengangkut 2.700 meter kubik pasir. Griya dan Baskara, yang mulai beroperasi 12 tahun silam, malah sanggup mengirim 10 tongkang per bulan. Jadi, dalam sebulan terkirim 37.800 meter kubik pasir ke Singapura hanya dari tiga perusahaan. Di Kabupaten Karimun, menurut Zainuddin, Wakil Ketua Komisi C DPRD setempat, ada sembilan perusahaan penambangan pasir. Yang tercatat, sebulan terkirim 45 tongkang pasir. Bisnis pasir ini penuh akal-akalan. Mengeruk 10 tongkang, didaftarkan dua, sisanya diselundupkan, ujar
[ppiindia] Tamu Aneh
Tamu Aneh Pada satu hari dirumah bapak kedatangan tamu, saya tak begitu mengenalnya. Tamu itu duduk terdiam, sesekali senyum melihat kedatangan saya. Dia hanya duduk diam tanpa berkata-kata. Tak lebih dari satu jam tamu itu pamit. Melihat kelakuan tamu yang aneh itu, saya-pun bertanya pada bapak. siapa pak tamu itu? tidak tau maksudnya kemari mau ngapain pak? tidak tau. Emangnya bilang apa? Tidak ngomong apa- apa. Saya dibuat bingung oleh jawaban bapak. Tamu kok aneh ya? Kata saya. Sebenarnya tamu itu tidak aneh, dia mengajarkan kepada kita bagaimana cara berdiam diri yang baik. Jawab bapak. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Cuban medical brigade returns from helping Indonesia
http://www.granma.cu/ingles/2006/septiembre/juev7/38regresa.html Havana. September 7, 2006 Cuban medical brigade returns from helping Indonesia THE Cuban medical brigade that provided aid for three months in Indonesia after an earthquake devastated that Asian nation has now returned home, to be welcomed by Health Minister José Ramón Balaguer. Member of the Politburo of the Communist Party of Cuba, Balaguer and other party and state leaders waiting at the José Martí international airport welcomed the 135 health professionals, all members of the Henry Reeve International Medical Contingent specializing in situations of disaster and serious epidemics. Appreciation and affection are the sentiments that you all are able to generate, all of you are an arch of triumph, an army of ethical men and women with profound morals, who rescue and save lives, stated Balaguer, who reflected on how the world could be if everyone acted as they did. Balaguer emphasized the significance of the example of this 'white-coated army' and stressed that their work provides inspiration for the life and recuperation of President Fidel Castro, creator of the Henry Reeve brigade, formed August 2005 and whose first mission was in Pakistan. He expressed the pride of the country's leadership in the evaluation by Indonesian authorities regarding the commendable humanitarian and altruistic labors undertaken by this force of general practitioners, orthopedists, surgeons, intensive care providers, anesthesiologists, radiologists, pediatricians, obstetricians, nurses and technicians, among others. Dr. Luis Oliveros, head of the brigade stationed in two field hospitals donated by Cuba, explained that in three months 103,000 patients were attended, including 773 major operations, 2,436 minor operations and 34 births with zero infant mortality, as well as 10,000 immunizations against tetanus. Of the 135 members of the brigade, 96 fulfilled missions in Pakistan, noted Oliveros who, on behalf of the group, expressed wishes for Fidel's prompt recovery and their willingness to go anywhere in the world where they are needed. (AIN) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Drive to create jobs in Indonesia
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/165AD6A9-F931-4422-B2EF-1E1F760F5F94.htm Drive to create jobs in Indonesia Friday 08 September 2006, 17:37 Makka Time, 14:37 GMT The Indonesian economy has been hard hit by the tsunami The Indonesian government has set up a $1 billion loan scheme for small plantation holders which it hopes will lift people out of poverty and unemployment. Bayu Krisnamurthi, deputy minister at the chief economics ministry told Reuters in an interview: One of Indonesia's biggest challenges is poverty which is related to unemployment. We face fiscal constraints, while (economic) growth is not big enough to cope with unemployment. So there must be a direct approach. It is hoped that the scheme will help to lift people out of poverty by creating jobs in the agriculture sector, where the biggest exports are palm oil, cocoa, and rubber. The remarks from Krisnamurthi came as the government announced that the number of people living below the poverty line in March had risen 11 per cent from February last year. Poverty has often been blamed for religious radicalism and fragile social stability in the country of 220 million people, where two thirds of the poor live in rural areas, including near plantations. The scheme Poverty has often been blamed for religious radicalism in Indonesia Under the loans scheme, commercial banks can extend 10 trillion rupiah ($1.10 billion) in total at subsidised interest rates to plantations in the next four years. Indonesia, the world second-biggest producer of rubber and palm oil and third-biggest for cocoa, said the loans carried fixed rates of 10%. With commercial lending rates at up to around 16 per cent, the government covers the difference. PT Bank Rakyat Indonesia, the country's leading bank in rural areas, is expected to play a major role in the subsidised loan scheme which has so far received a healthy response from the plantation sector, Krisnamurthi said. Official data indicates that about half of Indonesia's 100 million labour force is employed in the agriculture sector. Momentum We have to capitalise on the momentum not just to resolve problems faced by the plantation sector, but also to fix the bigger economic problems so as to create employment opportunities Bayu Krisnamurthi, deputy minister at the chief economics ministry Krisnamurthi said he was optimistic that the scheme would work as palm oil prices were expected to stay firm amid strong global demand for biofuel, while rubber prices were being boosted by high demand from the fast-growing economies of China and India. We have to capitalise on the momentum not just to resolve problems faced by the plantation sector, but also to fix the bigger economic problems so as to create employment opportunities, Krisnamurthi said. Indonesia's unemployment is around 11 per cent, one of Asia's highest rates. Latest government data showed that the number of people living below the poverty line in Indonesia was 39 million in March, about 18 per cent of the popluation. The number rose compared with February 2005 as prices of fuel and rice rose. It set the poverty line at 152,847 rupiah ($16.8) a head per month, or about 56 US cents a day. Based on the more frequently used poverty line of $1 a day, the number of the poor would be much higher. Reuters [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Reminder!!! silaturrahmi yuuuk!
Aku sih asyik-asyik aja dapet temen baru. Wejangan mbak Fau, yak soal ekonomi. Jadi, aku cuma senyum-senyum manis aja [saking gak ngertinya...hik..hik]. Sebetulnya sih ngerti yak ngerti, cuma gak punya daya tuk bertanya dan diskusi soale selain gak ada pertanyaan juga perutnya dah kekenyangan, ngantuk jadinya! Cuma bung Irwan K aja tuh yg nyerocos nimpalin. Tapi ayamnya bener2 asyik lho! Irwan aje sampe nambah berapa bakul tuh? Sayur asemnya mbak Fau, yang ama mbak Fau gak abis, dihabisin ama beliau. Dari wejangan2 tsb, aku ngambil pelajarannya aja bhw jangan percaya semua apa yang diomongin ama ahli ekonomi yang ngoceh2 si media massa...he..he...karena mereka punya syahwat politik juga. Susah ya kalo dah berhubungan ama syahwat...:-)) eh ato susah karena berhubungan ama politik? Semakin manteb, ogah ikut nyoblos2an pemilu lagi ah. Ogah jadi korban penipuan. Weleh kesannya politik itu negatip banget yak? Kesannya orang bae- bae gak bakalan mau terjun ke politik, apalagi kalo urat syarafnya gak kuat. Mbayangin aja, kalo disodorin (disuap) ama satu koper duit...:-) [istilahnya komisi], ape ini syaraf gak kendor!!!?? Bung Izam, Ada yang perlu dicek neh. Waktu itu kan pernah ada di milis ini diskusi mengapa di India pendidikan bisa demikian murah tapi bagus. Namun, tidak diikuti dengan fakta bahwa masih tingginya wanita yang buta huruf di India itu? dan juga persentase yang besar akan kematian karena kelaparan?? Pengen tahu neh apa pendapat mahasiswa2 Indonesia yang belajar di India sana. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Zamhasari Jamil [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Mbak Lina dkk, gimana pertemuan Jumatnya? Pasti asyik dong wejangan dari mbak Fauzi kemaren, apalagi ada hadiah dari Jepang segala. Mbak Listy ama mbak Ida, mbak i2n, kalian pada kamana sayang? Hehe ... Oh ya, mbak Ria hadir nggak dalam pertemuan itu? Wassalam, IzaM - Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Jangan lupa ye mbesok. Aku gak punya daftar konfirmasi. Tapi insyaallah aku masih inget sapa2 aja yang dah confirm bisa dateng dan gak bisa dateng. Masarcon gak jelas? cuma kepengen doang! Irwan (yg sodarenye Datuk), tolong di 'jitak'in masarcon tuh! Jangan karena mbak Aris gak bisa dateng, trus masarcon gak mo dateng juga dong!...:-)) wassalam, di HP rakyat: 92909262 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel carla_annamarie17@ wrote: Dear Mba Lina, aku ikutan yaaa. Lina Dahlan linadahlan@ wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan wrote: permisi moderator, Mau ngundang semua warga ppiindia untuk menghadiri acara Silaturahmi pada: Hari/Tgl : Jum'at, 08 Sept., 2006 Jam : 13:00 - setelah sholat Jum'at Tempat : Ayam Perdatam, Pancoran, Jakarta Acara : Mendengar wejangan ttg ramalan ekonomi Indonesia pasca penyerangan Israel ke Libanon (nyambung gak seh?) oleh Mbak Fau...:-) [just kidding] Diharapkan kehadirannya tepat waktu karena sebelum wejangan, mbak Fau mau bagi2 hadiah dari Jepang [hadiah terbatas]. Perlu diingatkan bahwa biaya akan ditanggung bersama alias kolektif bagi rata (kayak ekonomi syariah yang bagi hasil). Kecuali mbah Danar mau jadi donatur tunggal???..hue..he..he...kirim duit aja, mbah..kalo gak bisa datang. Panitia seneng kok. buat mbak Carla, aku yg traktir,mbak...buat bayar utang kalah taroan:-)). Mbak Fau juga aku traktir, karena dah janji kan ya mbak? buat Mbak Aris, kalo bisa dateng ye? Ongkos Bogor-Jakarta-Bogor ditanggung sama masarcon. buat aku, sapa yang mau nraktir ?? salam, hahaha NB: Yg gak dateng rugi, gak dpt tanda tangan mbak Fau. --- End forwarded message --- - Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Links | Database * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia * ** _ _ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups
Re: [ppiindia] Re: Reminder!!! silaturrahmi yuuuk!
Lha ko ya yang diuraikan mbakyu Lina ko , soal makannya doang. Mau dong resumenya mbakyu Fau. Berarti mas Irwan punya kewajiban buat resume he he he. Menurut saya mbak nggak usah alergi politik, malah asyik lho mbak, tapi politik Islam yang artinya ri'ayatul su'unil ummah (mengatur urusan umat). Biar nggak blank-blank banget dan ditipu serta dibodohi 'pihak lain'. Masalah coblos atau tidak, itu pilihan terserah masing-masing, pilihan yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Kalau yang penting juga melihat konsistensi ahli ekonomi, apakah dia sekarang ngoceh ekonomi, tapi setelah mendapat 'posisi' diam seribu bahasa, tak mengoceh lagi. Banyak bukan? Berarti ada syahwat politiknya, tapi dia ngoceh terus, bahkan nolak 'posisi' strategis berarti dia layak didengarkan. salam, aris Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku sih asyik-asyik aja dapet temen baru. Wejangan mbak Fau, yak soal ekonomi. Jadi, aku cuma senyum-senyum manis aja [saking gak ngertinya...hik..hik]. Sebetulnya sih ngerti yak ngerti, cuma gak punya daya tuk bertanya dan diskusi soale selain gak ada pertanyaan juga perutnya dah kekenyangan, ngantuk jadinya! Cuma bung Irwan K aja tuh yg nyerocos nimpalin. Tapi ayamnya bener2 asyik lho! Irwan aje sampe nambah berapa bakul tuh? Sayur asemnya mbak Fau, yang ama mbak Fau gak abis, dihabisin ama beliau. Dari wejangan2 tsb, aku ngambil pelajarannya aja bhw jangan percaya semua apa yang diomongin ama ahli ekonomi yang ngoceh2 si media massa...he..he...karena mereka punya syahwat politik juga. Susah ya kalo dah berhubungan ama syahwat...:-)) eh ato susah karena berhubungan ama politik? Semakin manteb, ogah ikut nyoblos2an pemilu lagi ah. Ogah jadi korban penipuan. Weleh kesannya politik itu negatip banget yak? Kesannya orang bae- bae gak bakalan mau terjun ke politik, apalagi kalo urat syarafnya gak kuat. Mbayangin aja, kalo disodorin (disuap) ama satu koper duit...:-) [istilahnya komisi], ape ini syaraf gak kendor!!!?? Bung Izam, Ada yang perlu dicek neh. Waktu itu kan pernah ada di milis ini diskusi mengapa di India pendidikan bisa demikian murah tapi bagus. Namun, tidak diikuti dengan fakta bahwa masih tingginya wanita yang buta huruf di India itu? dan juga persentase yang besar akan kematian karena kelaparan?? Pengen tahu neh apa pendapat mahasiswa2 Indonesia yang belajar di India sana. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Zamhasari Jamil wrote: Salam, Mbak Lina dkk, gimana pertemuan Jumatnya? Pasti asyik dong wejangan dari mbak Fauzi kemaren, apalagi ada hadiah dari Jepang segala. Mbak Listy ama mbak Ida, mbak i2n, kalian pada kamana sayang? Hehe ... Oh ya, mbak Ria hadir nggak dalam pertemuan itu? Wassalam, IzaM - Lina Dahlan wrote: Rekans, Jangan lupa ye mbesok. Aku gak punya daftar konfirmasi. Tapi insyaallah aku masih inget sapa2 aja yang dah confirm bisa dateng dan gak bisa dateng. Masarcon gak jelas? cuma kepengen doang! Irwan (yg sodarenye Datuk), tolong di 'jitak'in masarcon tuh! Jangan karena mbak Aris gak bisa dateng, trus masarcon gak mo dateng juga dong!...:-)) wassalam, di HP rakyat: 92909262 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel wrote: Dear Mba Lina, aku ikutan yaaa. Lina Dahlan wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan wrote: permisi moderator, Mau ngundang semua warga ppiindia untuk menghadiri acara Silaturahmi pada: Hari/Tgl : Jum'at, 08 Sept., 2006 Jam : 13:00 - setelah sholat Jum'at Tempat : Ayam Perdatam, Pancoran, Jakarta Acara : Mendengar wejangan ttg ramalan ekonomi Indonesia pasca penyerangan Israel ke Libanon (nyambung gak seh?) oleh Mbak Fau...:-) [just kidding] Diharapkan kehadirannya tepat waktu karena sebelum wejangan, mbak Fau mau bagi2 hadiah dari Jepang [hadiah terbatas]. Perlu diingatkan bahwa biaya akan ditanggung bersama alias kolektif bagi rata (kayak ekonomi syariah yang bagi hasil). Kecuali mbah Danar mau jadi donatur tunggal???..hue..he..he...kirim duit aja, mbah..kalo gak bisa datang. Panitia seneng kok. buat mbak Carla, aku yg traktir,mbak...buat bayar utang kalah taroan:-)). Mbak Fau juga aku traktir, karena dah janji kan ya mbak? buat Mbak Aris, kalo bisa dateng ye? Ongkos Bogor-Jakarta-Bogor ditanggung sama masarcon. buat aku, sapa yang mau nraktir ?? salam, hahaha NB: Yg gak dateng rugi, gak dpt tanda tangan mbak Fau. --- End forwarded message --- - Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Links | Database * ** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
[ppiindia] [POETRY] BERNARDA CAVANI ( II )
BERNARDA CAVANI ( II ) Ya, kini Bercelona tiada menggubris bahkan menyentuh sepimu, Bernarda! Hari-harimu, adalah kemenangan semangatmu yang terindah, yang kau persembahkan diantara kekejaman yang menusuk harimu oleh sang diktator Oh, kesepianmu adalah keindahan Barcelona yang terlalu angkuh di ufuk impian di saat aku mulai menyentuh hatimu! Bernarda, persembahkanlah kesendirianmu diantara sepimu yang merajam seluruh hariku! tentang sebuah kisah, ya sebuah kisah pergulatanmu di hamparan kehidupanmu dan masa romansa sang diktator merajamkan kuasanya di tanah jeritanku September 2006, Leonowens SP - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] [POETRY] TENTANG KESEDIHAN ( IV )
TENTANG KESEDIHAN ( IV ) Tiada arti, tawa menghias bibirmu Tiada makna, senyum melukis wajahmu Tiada daya, kebahagiaan menggurat jejakmu Kesetiaanmu, kokoh tersatukan langkah deritamu! September 2006, Leonowens SP __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] We have become rich countries of poor people
We have become rich countries of poor people By Joseph Stiglitz Financial Times September 8, 2006 There were once hopes thatglobalisation would benefit all, both in advanced industrial countries and the developing world. Today, the downside of globalisation is increasingly apparent. Not only do good things go more easily across borders, so do bad - including terrorism. We see an unfair global trade regime that impedes development and an unstable global financial system in which poor countries repeatedly find themselves with unmanageable debt burdens. Money should flow from the rich to the poor countries, but increasingly, it goes in the opposite direction. What is remarkable about globalisation is the disparity between the promise and the reality. Globalisation seems to have unified so much of the world against it, perhaps because there appear to be so many losers and so few winners. The Panglossian view of globalisation, that it would automatically benefit all, has impeded the ability to address its failures. Young French workers ask how globalisation is going to make them better off - if, as they are told, they must accept the resulting lower wages and weakened job protection. Growing inequality in the advanced industrial countries was a long predicted but seldom advertised consequence: full economic integration implies the equalisation of unskilled wages throughout the world. Although this has not (yet) happened, the downward pressure on those at the bottom is evident. Unfettered globalisation actually has the potential to make many people in advanced industrial countries worse off, even if economic growth increases. While economic theory predicted there would be losers from globalisation, it also said that the winners could compensate the losers. Well-managed globalisation can make everyone, or at least most, better off. This has not happened. Instead, conservatives have argued that globalisation requires countries to become more competitive by cutting taxes and rolling back the welfare state. In the US, tax policies have become less progressive; the bulk of recent tax cuts went to the winners, those who had already benefited both from globalisation and changes in technology. Increasingly, we are becoming rich countries with poor people. The Scandinavian countries have shown there is another way. Investment in education and research and a strong safety net can lead to a more productive and competitive economy. At the core of many of globalisation' s failures is a simple fact: economic globalisation has outpaced the globalisation of politics and mindsets. We have become more interdependent; greater interdependence increases the need for co-ordinated action. But we still lack the institutional frameworks to do this effectively and democratically. Perhaps not surprisingly, more attention is often placed on the concerns of developed countries and their special interests than those in the developing world. It is good news that we are finally doing something about the crushing debt burdens of the poorest countries but we have done little to ensure the debt problem does not arise again, and nothing to create a systematic mechanism for debt restructuring. The fact that so many countries end up with unmanageable debt burdens suggests that the problem is systemic. Global markets are highly volatile and too often the poor bear the brunt of exchange rate and interest rate changes. Yet nothing has been done about these underlying problems. There are already numerous solutions on the table: some that could be adopted overnight, some that would take years but would at least make globalisation work better. If developing countries could borrow in their own currencies (or in baskets of correlated currencies), fewer countries would find themselves with massive debt burdens. Other reforms in debt management strategies could help further stabilise the global financial system. Consider, as another example of globalisation' s failure, the diseases that plague so many of the poor countries. The global intellectual property regime denies access to affordable life-saving drugs, even as the Aids epidemic ravishes so much of the developing world. Advocates of the current system say this is the price for providing incentives for research. But for those concerned about health in developing countries, the intellectual property regime has not worked. There is an alternative: a medical prize fund, financed by industrialised countries, could reward those who discover cures for diseases of the poor, provide incentives for research and award bigger prizes for key drugs. The medicines could then be provided to the poor at cost. Such a system would be both far more efficient and equitable than the current system. Globalisation can be changed; indeed, it is clear it will be changed. The question is: will change be forced on us as the result of a crisis, or will we take control of the globalisation process? The
[ppiindia] Gas Natuna: Exxon 100% RI 0%
Kenapa Exxon tahun 2006 (dalam tahun berjalan) membukukan keuntungan sekitar Rp 360 trilyun dan pejabat Indonesia kaya-raya sementara mayoritas rakyat Indonesia hidup miskin? Jawabannya mungkin ada di bawah. Bagaimana Natuna yang katanya mempunyai cadangan gas terbesar di dunia, Negara Indonesia justru tidak dapat bagi hasil. http://www.ranesi.nl/tema/ekonomi/ri_hasil_natuna060314 RI Tak Pernah Terima Hasil Minyak Natuna Laporan KBR 68H 14-03-2006 Kalau orang sekarang sibuk membahas soal pengelolaan dan pembagian hasil Blok Cepu, bagaimana pengilangan minyak di Natuna? Selama duabelas tahun terakhir, Indonesia tak memperoleh sepeserpun hasil eksplorasi gas di kepulauan Natuna, Riau. Pemasukan yang diterima pemerintah hanyalah berasal dari pajak. Bagaimana ini bisa terjadi? Hanya kebagian pajak Kegelisahan itu awalnya dilontarkan anggota DPR dari fraksi Partai Amanat Nasional Alvin Lie. Dalam rapat kerja dengan pemerintah pekan lalu, Alvin Lie mengungkapkan, sejak dua belas tahun terakhir, Indonesia tak memperoleh sepeserpun bagi hasil eksplorasi gas di Natuna, dari Exxon Mobil. Alvin Lie: Ternyata blok natuna penghasil gas di Indonesia sejak tahun 1994 dikelola Exxon dengan basic agreement seharusnya berakhir januari 2005. Dengan pola bagi hasil Indonesia 0 Exxon 100 %. Data ini sahih karena keluar dari mulut kepala BP Migas sendiri. Informasi ini dibenarkan Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi, Kardaya Warnika. Ia menjelaskan, Blok Natuna sejak tahun 1980-an dikelola oleh perusahaan Esso yang kini berubah menjadi Exxon. Pada saat itu pemerintah masih mendapatkan hasil dari pengelolaan Blok Natuna. Tetapi sejak tahun 1994, Esso dan Pertamina mengubah kontrak dengan penguasaan sepenuhnya oleh Esso. Sementara pemerintah pusat hanya kebagian pajak saja. Kardaya Warnika: Lalu setelah itu kontrak itu disetujui dengan suatu kontrak yang diberi judul basic agreement. Antara pertaminan dengan Esso. ExxonMobil saat itu bernama Esso. Di dalam basic agreement itulah diatur pembagiannya. Apa yang saya baca dalam kontrak itu begitu. Kita hanya mendapatkan dari pajak. Tidak betul bahwa kondisi itu mulainya dari 2004 tapi dari tahun 1994. Pada waktu Basic Agreement ditandatangani. Jadi tidak betul split itu tahun 2004, tapi sejak tahun 1994. Bagi hasil dengan Riau Kalau Jakarta kebagian pajak, tidak demikian halnya dengan Riau. Pemerintah provinsi Riau, mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan ladang gas ini. Bagi hasil Exxon dengan pemerintah Riau ini baru berhenti saat kabupaten Natuna memilih masuk dalam provinsi baru Kepulauan Riau, yang terbentuk tahun lalu. Juru bicara Pemerintah Provinsi Riau, Zulkarnaen: Natuna juga dapat dana bagi hasil minyak di sana, atau gas di sana. (untuk natuna seberapa besar bagi hasilnya?) ya itu ..saya kurang anu..kalau angka tuh kurang hafal. Yang jelas kalo itu mengacu pada undang-undang itu pasti dapat pak. Pasti dapat. (Nah sejak tahun 2004, pemda Riau masih dapat bagi hasil dari Exxon?) masih, masih pak, masih. 2004, 2005 sekarang yang baru kita serahkan juga masih dapat dari dana bagi hasil minyak. Tapi kalau yang Natuna saya gak tau lagi pak. Karena sudah pisah sama kita. Zulkarnaen menambahkan, dana bagi hasil pengelolaan ladang gas Natuna baru bisa dinikmati sejak tahun 1999. Sebelum undang-undang otonomi daerah diberlakukan, pemprov Riau, kata Zulkarnaen hanya kebagian tak lebih dari satu persen. Kontraknya sangat aneh Sementara Pengamat Perminyakan Kurtubi menilai kontrak yang diberlakukan di ladang gas Natuna ini sangat aneh. Dalam sejarahnya, tidak pernah ada model macam itu dalam eksplorasi migas. Lazimnya, eksplorasi gas alam cair oleh kontraktor asing harus melalui bagi hasil dengan pemerintah. Biasanya pemerintah mendapat bagian 60 persen, sementara 40 persen menjadi hak kontraktor asing. Kurtubi: kalau di migas gak ada kontrak model seperti itu. Yang ada adalah contract production sharing. Tidak dikenal itu pemerintah hanya dapat pajak saja. yang ada contract production sharing di mana kontraktor itu mengeluarkan biaya untuk mencari dan memproduksikan gas, nanti setelah berproduksi biaya-biaya tersebut di cover dalam pola post recovery persisnya dibagi antara kontraktor dengan pemerintah. Nah aneh kalau pemerintah cuma dapat pajak saja. Bantahan ExxonMobil Tapi Pernyataan ini ditolak oleh Juru Bicara ExxonMobil Deva Rahman. Menurut Deva, kontrak macam itu dimungkinkan karena karakteristik Blok Natuna yang tergolong unik dibandingkan kawasan lain. Di Blok Natuna 70 persen dari kandungannya terdiri dari CO2. Oleh karena itu untuk mengelola Blok tersebut diperlukan teknologi dan biaya tinggi. Ia membantah tudingan bahwa isi kontrak tersebut curang. Ia menjelaskan, pemerintah dan para pejabat telah menyepakati skema itu. Deva Rahman: Pemerintah memang membuat pengaturan seperti itu karena blok Natuna memiliki kandungan CO2 yang sangat tinggi. Sehingga pemerintah membuat keputusan untuk kontrak melalui skema tadi. Itu memang sudah disetujui
[ppiindia] Kontrak Blok Natuna - 0% buat Negara
Kalau pemerintah cuma ingin mendapat pajak, tidak perlu membiarkan Exxon menguras gas kita di Natuna. Dari rakyat saja seperti saya pemerintah dapat banyak pajak dari PBB, STNK, PPN, PPH, dsb. Inilah sebab kenapa mayoritas rakyat kita miskin. Kekayaan alam kita dikuras oleh asing. Memang keluarga Yahudi AS, Rockefeller yang memiliki perusahaan Exxon, Chevron, Amoco, dsb benar2 serakah mengeruk kekayaan alam negara lain tanpa menyisakan bagian buat rakyat di negara2 tsb. [iagi-net-l] Kontrak Blok Natuna - 0% buat Negara Prasiddha Hestu Narendra Mon, 04 Sep 2006 01:50:25 -0700 wah Pemerintah hanya dapat sharing 0% alias ndak dapat apa2. Pemasukan negara cuma pajak saja? Trus gimana dgn cost recoverynya? apa dianggap impas shg pemerintah ndak kebagian? Ini masih jamannya P Harto, tapi kok nggak ada koreksi, baru sekarang ributnya ketika kontrak mau diperpanjang lagi. Kita tunggu cerita selanjutnya. Bagaimana dg kabar Cepu? salam, pr ___ Senin, 4 September 2006 JAKARTA (Suara Karya): Sejumlah kalangan kembali mempertanyakan kontrak pengembangan minyak dan gas (migas) Blok Natuna D Alpha karena amat janggal. Itu terkait dengan formula bagi hasil yang menempatkan pemerintah memperoleh bagian nol persen. Jika bagian pemerintah masih nol persen, lebih baik kontrak pengembangan Blok Natuna dihentikan saja. Kita akan minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar menangani masalah ini, kata anggota Komisi VII DPR Alvin Lie kepada Suara Karya di Jakarta, Minggu. Menurut Alvin, KPK dan BPK layak menelusuri dugaan skandal yang merugikan negara dalam perpanjangan kontrak migas Blok Natuna yang berakhir pada tahun depan. Pandangan serupa juga ditunjukkan anggota Komisi VII Ramson Siagian dan Sekjen Aktivis ProDemokrasi Ferri Juliantono. Sejak dua belas tahun terakhir, Indonesia tak memperoleh sepeser pun bagian dari hasil eksploitasi gas di Blok Natuna. Apa yang diperoleh pemerintah dari lapangan migas tersebut sekadar pajak. Blok Natuna sebagai penghasil gas sejak tahun 1994 dikelola ExxonMobil dengan basic agreement yang seharusnya berakhir pada Januari 2005, namun diperpanjang hingga tahun 2007, kata Alvin. Dia menilai, kontrak pengembangan Blok Natuna sangat mengherankan. Sebab pemerintah hanya memperoleh bagian nol persen, sementara ExxonMobil 100 persen. Data ini sahih karena keluar dari mulut kepala BP Migas dan Menteri ESDM sendiri. ujar Alvin. Informasi tersebut juga dibenarkan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Kardaya Warnika saat rapat kerja dengan Komisi VII di DPR-RI, beberapa waktu silam. Kardaya sebelumnya sempat menyatakan, Blok Natuna sejak tahun 1980-an dikelola oleh perusahaan Esso yang kini berubah menjadi Exxon. Pada saat itu pemerintah masih menikmati hasil eksploitasi Blok Natuna. Tetapi sejak tahun 1994, Esso dan Pertamina mengubah kontrak yang menempatkan pihak Esso/ExxonMobil menguasai penuh hasil eksploitasi itu, sementara pemerintah pusat sekadar kebagian pajak. Terkait kenyataan itu, Ramson Siagian sempat mengingatkan bahwa UU Pertamina menggariskan, pemerintah menerima pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari hasil pengelolaan lapangan migas, dan tidak sekadar menerima pajak yang dikenakan terhadap perusahaan migas. Bagi pengamat perminyakan Kurtubi, kontrak yang diberlakukan di ladang gas Natuna ini sangat aneh. Dalam sejarah, katanya, tidak pernah ada model kontrak eksploitasi migas seperti itu. Lazimnya, menurut dia, eksploitasi gas alam cair oleh kontraktor asing harus berbagi hasil dengan pemerintah. Biasanya jika kondisi lapangan sulit dan memerlukan biaya pengembangan besar, pemerintah mendapat bagian 60 persen, sementara pihak kontraktor 40 persen. Jadi, tidak dikenal kontrak yang membuat pemerintah hanya memperoleh pajak, ujar Kurtubi. Di sisi lain, Koordinator ProDemokrasi Ferri Juliantono menilai kontrak kerja sama pengelolaan Blok Natuna tidak masuk akal dan merugikan negara. Karena itu, dia meminta pemerintah agar meninjau ulang seluruh kontrak karya pertambangan. Apa yang terjadi dengan kontrak bagi hasil Blok Natuna juga terjadi di lapangan migas lain. Kontrak pengembangan yang merugikan pemerintah itu juga terjadi dalam eksploitasi gas alam cair di Aceh. Lagi-lagi kontrak ini melibatkan ExxonMobil, kata Manager Advokasi dan Kampanye Energi Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Andrie S Wijaya. (Abdul Choir) === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
[ppiindia] Brasscheck TV: The weekend before 9/11
--- Brasscheck TV [EMAIL PROTECTED] wrote What happened at the World Trade Center in the days leading up to 9/11? A video and an article provides thought provoking answers: http://www.brasscheck.com/videos/911/911weekend.html - Brasscheck P.S. As always, if you find these videos valuable, please share them with friends and colleagues and encourage them to become subscribers. Brasscheck TV 2380 California St. San Francisco, CA 94115 To unsubscribe or change subscriber options visit: http://www.aweber.com/z/r/?zAxs7OwctMxsjBwc7Cwc __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/