[wanita-muslimah] www.tikunganiblis.com
Sepinya hati Garuda/Dijunjung tanpa jiwa/Menjadi hiasan maya/Oleh hati yang hampa//Dendam tanpa kata/Mendalam luka Garuda/Disayangi tanpa cinta/Dipuja tapi dihina//. Itulah sepenggal lagu karya Emha Ainun Nadjib, yang akan dilantunkan oleh Novia Kolopaking dalam pementasan ‘Tikungan Iblis’ oleg Teater Dinasti-KiaiKanjeng di Graha Bakti Budaya, TIM, 29-30 Desember 2008. Bangsa seperti itu disimbolkan dengan Garuda yang berubah menjadi burung pipit. Bangsa yang berjalan mundur karena tidak mampu membedakan arah. Roda pembangunan terus maju tetapi tidak disertai dengan pembangunan manusia. Garuda tidak bisa lagi terbang terpenjara oleh kekuatan yang menindas. Garuda tidak bisa lagi terbang bebas karena didikte oleh kekuatan global yang begitu kuat. Minimalis Pentas teater ini alurnya mudah diikuti dengan simbol-simbol yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti para penari yang terikat dan dikendalikan oleh tokoh iblis, serta roda besar berwarna putih yang ditarik oleh para budak. Tokoh Mbah Prawito (Novi Budianto) menyimbolkan manusia sebagai keris yang terdiri atas keris dan warangka. Bilah keris layaknya manusia yang dibuat dari tanah liat yang diisi ruh, jati diri, kejujuran, dan akal sehat. Bungkus jabatan, kedudukan, dan kekayaan tidak layak diperjuangkan dengan mengorbankan jati diri manusia. Namun, kesucian ruh manusia telah ditindas oleh keserakahan manusia. Hari Bumi diperingati setiap tahun tetapi eksploitasi terus bergerak hingga kerusakan tak terhindarkan. Korupsi merajalela hingga sebuah bangsa terpuruk dan hanya mampu membanggakan kejayaan masa lalu. Bangsa seperti itu isinya manusia tapel yang hilang nuraninya dan sibuk mengejar gemerlap dunia. Penulis Naskah Emha Ainun Nadjib, Tim Sutradara Jujuk Prabowo, Fajar Suharno. Parampara/supervisor/kontributor gagasan: Emha Ainun Nadjib, Indra Tranggono, Simon Hate, Toto Rahardjo, Fauzie Ridjal, Penata Musik Bobiet Santoso Art Director/Multimedia Ipung Way Ming Para Pemeran: Joko Kamto (Smarabhumi/ Ibllis), Novia Kolopaking (Siti Majnunah), Novi Budianto (Prawiro), Setheng (Prawijo), Chithut DH (Prawito), Kumbo Makumbo (Prawidi), Joko Kusnun (Prawikun), Fajar Suharno (Maula Hasarapala), Bambang Sosiawan (Maula Hajarala), Tertib Suratmo (Maula Jabarala), Untung Basuki Maula Makahala), Jujuk Prabowo (Khabil), Jijit (Qabil), Jemek Supardi (Tapel), Agung Gareng (Tapel), Toro Marhen (Tapel), Irfan (Tapel), Whieka M (Tapel), Rina (Tapel), Delvi (Tapel), Delina (Tapel), Riska (Tapel), Ve (Tapel), Shelly (Tapel), Ratri (Tapel). Pemain Anak-anak : Hayya, Jembar, Dimas, Tido, Lintang, Krisna Tim Produksi: Pimpinan Produksi : Ahmad Syakurun Muzakki Manajer Produksi: Eko Nuryono info lebih lanjut, silahkan klik www.tikunganiblis.com Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] [OOT] Minta Tolong dong Info UMP Seluruh Kota Di Indonesia Tahun 2009
dear, Smart parent & Friend mohon maaf kepada pihak2 yang mungkin terganggu, tapi saya mengemban AMANAH demi kepentingan banyak Orang, minta tolong donk untuk info UMP seluruh kota di Indonesia Tahun 2009. sekali lagi mohon infonya baik dikirim Japri atau Jalum, please sekali lagi yah.. atas kerjasama dan perhatiannya terima kasih, sekali lagi tolong yah infonya -- Aldo Desatura (R) & (c) Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Siapa Mau Ikut ? Kursus Keluarga Sakinah untuk Calon Pengantin dan Pasangan Muda .
Rahima mengadakan Kursus Keluarga Sakinah untuk Calon Pengantin dan Pasangan Muda pada hari Sabtu-Minggu 13-14 Desember 2008. Silakan lihat infonya pada attachment email ini dan daftarkan segera.Insyaallah, banyak manfaatnya untuk anda. Salam, Rahima [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Undangan Khilafah Short Expo 2008
Assalamu'alaikum wr. wb. Kami Muslimah Hizbut Tahrir UIN Syahid Jakarta akan menyelenggarakan KHILAFAH SHORT EXPO 2008 dengan tema: "Khilafah Menjawab Tantangan Dunia: Menyongsong Kebangkitan Khilafah; The Best Ideology in the World" Susunan Acara: 09.00-11.30 Diskusi Panel: "Pemuda dan Perubahan; Menuju Negara Besar, Kuat dan Mandiri" Panelis: Ketua Keputrian Organ Ekstra Kampus Cab. Ciputat (PMII, HMI, KAMMI, IMM, Gema Pembebasan) Pembicara: Widyastuti, M.si (pengamat pergerakan, kandidat doktor UI) Moderator: Sely Selviana (aktivis Muslimah HTI UIN) 13.00-15.00 Seminar: "Detik-detik Kehancuran Peradaban Kapitalisme, Tinjauan Kritis Tesis Fukuyama" Acara dimeriahkan dengan: Teatrikal "Keranda Mayat Kapitalisme", Pameran berbagai aspek kehidupan dalam sistem Khilafah (ekosospolbud) dan bazar BUku... Acara Khusus untuk Muslimah cp 085691463130
Re: [wanita-muslimah] Re: Keempat-empat Imam Mazhab Mewajibkan Kita Mentaati Hadis Sahih
LAILAHAILLALLAH Salam sekalian sahabat Aku Hafiz dari Malaysia. Tujuan aku kirim mesej ini adalah untuk mengajak kita umat Islam bersatu walau berbeza mazhab atau fahaman, pokoknya jangan ditimbulkan perbalahan, hormati pandangan orang lain. Kita lagi cetek ilmu mahu lagak seperti ustaz dan ulama, biarkan yang lebih bijaksana yang menentukannya ya, ayuh udah, jangan berbalah ya, maaf jika kiriman ku mengundang perbalahan, niatku untuk kebaikan bersama bukan berbalah, ayuh cari penyatuan... --- On Fri, 12/5/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Keempat-empat Imam Mazhab Mewajibkan Kita > Mentaati Hadis Sahih > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Date: Friday, December 5, 2008, 1:54 AM > ngomong hadits, ane jadi selalu ingat sama cicak ...jangan > angot yah oom, > tapi sudah berapa cicak yg ente habisi ? > > > > 2008/12/5 Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> > > > Kalau yang wajib diikuti hanya hadis mutawatir, > gimana doong...cuma ada > > berapa biji sih, yang sampai peringkat mutawatir? > > > > Yang jelas Imam Syafi'i memilih menggunakan hadis > shahih yang ahad > > ketimbang amalan penduduk Madinah, ini yang membedakan > beliau dari Imam > > Malik (guru Imam Syafi'i) yang lebih memilih > mengikuti amalan penduduk > > Madinah. Wallahua'lam. Itulah sebabnya Imam > Syafi'i (Muhammad bin Idris) > > digelar 'Asy Syafi'' penolong, maksudnya > penolong hadis. > > > > Kalau hadisnya tidak ahad, alias diriwayatkan melalui > setidaknya dua jalan, > > barulah Imam Malik mengambilnya sebagai dasar hukum. > Pada zaman Imam Malik > > ilmu musthalah hadis belum berkembang. Belum dikenal > istilah shahih, hasan, > > hasan gharib, mutawatir, dhaif, mursal, maudhu' > dlsb. Tapi tidak usah > > khawatir, karena Imam Malik lahir tahun 93 H. Beliau > masih bertemu (dan > > menjadi murid) tabi'in-tabi'in yang langsung > mendengar hadis dari > > Sahabat-sahabat Rasulullah saw. > > > > Imam Hanafi yang tinggal di Iraq pun mengutamakan > hadis setelah Quran. > > Tetapi karena kurangnya hadis yang beliau terima, > untuk menjawab berbagai > > persoalan fiqih terpaksa beliau menggunakan juga akal > yang dipandu oleh > > hatinya yang sudah bertaqwa. Dalam Quran ALLAH > berfirman yang artinya lebih > > kurang: "Bertaqwalah kamu, kami akan mengajarmu > (memberimu ilmu)". Inilah > > dasarnya orang percaya dan taqlid (mengikut) pada Imam > Hanafi. > > > > Imam Hambali adalah murid Imam Syafi'i, beliau pun > menggunakan hadis-hadis > > sebagai dasar penetapan fiqihnya. Termasuk juga hadis > ahad. Beliau telah > > menghafal 1 juta hadis dan 27.000 telah ditulis dalam > musnadnya. > > > > Nah, coba tolong jelaskan, mana dari keempat Imam ini > yang hanya mengambil > > hadis mutawatir sebagai sumber hukum. > > > > Kalau pilihan keempat Imam ini masih diragukan orang > zaman sekarang yang > > sudah 1400 tahun terpisah dari Rasulullah dan > sembahyang subuh pun kadang > > sebelum terbit matahari, kadang setelah setelah terbit > matahari, di mana > > logikanya? > > > > -Rizal- > > > > --- On Thu, 12/4/08, herri.permana > <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > From: herri.permana > <[EMAIL PROTECTED] > > > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Keempat-empat Imam > Mazhab Mewajibkan Kita > > Mentaati Hadis Sahih > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > Date: Thursday, December 4, 2008, 8:27 AM > > > > > > Nih orang pengetahuan ilmu hadisnya lebih cetek dari > anak tsanawiyah. > > Yang wajib diikuti itu hadis mutawatir bukan sekedar > hadis shahih , > > hadis shahih tapi cuma hadis ahad apalagi gharib gak > boleh jadi dasar > > hukum yang qath'y. > > > > Shahih itu kan cuma dari ukuran perawi yang dianggap > tsiqah oleh > > pengumpul hadis.Sementara untuk menentukan kadar itu > layak dipercaya > > atau tidak jauh lebih kuat dengan melihat banyak atau > tidaknya orang > > yang meriwayatkannya. > > > > Dan kriteria tsiqah sendiri banyak dipertanyakan , > kenapa hadis riwayat > > Abu Bakar , Umar , Bilal , Ali dll yang notabene > bersama nabi dari awal > > jauh lebih sedikit dari hadis riwayat Abu Hurairah > yang cuma kurang > > dari dua tahun bersama nabi.Muawwiyah bin abu sofyan > aja oleh bukhori > > dianggap tsiqah > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com > , > > Pembela Agama Islam > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Keempat-empat Imam Mazhab Mewajibkan Kita > Mentaati Hadis Sahih > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > -- > salam, > Ari > > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Abbas slams Hamas for depriving thousands of Palestinians of haj pilgrimage
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1044062.html Last update - 21:49 06/12/2008 Abbas slams Hamas for depriving thousands of Palestinians of haj pilgrimage By Reuters Palestinian President Mahmoud Abbas on Saturday blamed Hamas for preventing thousands of Palestinians taking part in the haj pilgrimage, saying even Israel had not held back pilgrims from the sacred rites. "Unfortunately, this is the first time in the history of the Palestinian people that pilgrims were prevented. Israel never once prevented pilgrims," Abbas told reporters during the haj pilgrimage in Mecca, Saudi Arabia. "The pilgrims from Gaza were deprived of haj this year - hopefully, next year they will be the first to come as part of the pilgrim quota for Gaza." Palestinian pilgrims bound for the holy city of Mecca were prevented from leaving the Gaza Strip via Egypt on Saturday. The enclave's Hamas Islamist rulers and the rival Fatah leadership in the West Bank blamed each other for the hold-up. Saudi Arabia was also involved in the dispute. Saudi Arabia granted visas to Palestinians who registered through the Palestinian Authority run by Abbas' secular Fatah faction. Hamas asked Saudi Arabia to give visas to some 3,000 people who tried to arrange haj through Hamas authorities in Gaza and some Hamas figures said they would prevent anyone leaving Gaza for the pilgrimage unless Saudi Arabia approved the trips. "This is the third time in the history of Islam that pilgrims are prevented from coming to the Kaaba," Abbas said, referring to the ancient cubic shrine at the center of the Grand Mosque in Mecca. Saudi Arabia said this week it would be prepared to receive Palestinian pilgrims who arrive late for the haj, a duty for every able-bodied Muslim at least once in their lifetime. Abbas put the number of Palestinians who had failed to make it to haj in the thousands. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Egyptian paper urges top cleric to purify his hand after Peres handshake
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1044065.html Last update - 22:35 06/12/2008 Egyptian paper urges top cleric to purify his hand after Peres handshake By The Associated Press Tags: Egypt, UN, Peres, Israel news Several opposition newspapers and lawmakers in Egypt called on the country's top Islamic cleric to resign Saturday for shaking the Israeli president's hand at a conference. Egyptian media has been running a photo of Grand Sheik Mohammed Seyed Tantawi shaking hands with Israeli President Shimon Peres almost daily since the two met at a United Nations-sponsored interfaith dialogue in New York last month. The photo has been accompanied by critical editorials and comments by lawmakers. Al-Osboa newspaper said in an editorial Saturday that Peres' hands were tainted with the blood of thousands of Palestinians who have lost their homes in Israel. The paper called on Tantawi - the sheik of al-Azhar, Sunni Islam's pre-eminent institution and oldest university - to ritually purify his hands after the shake. Egypt is one of the only Arab countries to make peace with Israel, but the attitude of the country's citizens toward the Jewish state remains cool over the treatment of the Palestinians. Tantawi, who was appointed by the Egyptian government, was quoted in Al-Masry Al-Youm newspaper and several others as saying he shook the Israeli president's hand without recognizing him. A spokesman for al-Azhar was quoted in the paper as blaming Tantawi's handlers for not paying attention and misdirecting the cleric toward Peres. Hisham Kassem, an Egyptian activist and publisher, expressed doubt about Tantawi's version of the story, saying "how can you go to an interfaith meeting and not know who Peres is?" "Tantawi needs to be honest with the press," Kassem told The Associated Press. "So what if he shook the man's hand? War and anger has gained us nothing. There must be time for negotiation." Peres' office declined comment on what it called Egypt's internal matters. But at the time of the meeting, his office said the encounter was pleasant, and Tantawi and Peres sat next to each during a dinner and had a very serious conversation. Many Egyptian opposition lawmakers have called for the cleric to step down over the handshake. "I feel shame because the person who did this is the head of one of Islam's greatest institutions," lawmaker Hamdein Sabaheen was quoted as saying Saturday in Al-Dustour newspaper. The UN-sponsored interfaith conference held in New York in mid-November attracted 80 countries and 14 world leaders, including Saudi Arabia's King Abdullah. a.. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Corruptors Still Have Rp 12,2 Billion + Plane Equipment Stolen From Soekarno-Hatta
Refleksi: Di atas copet dibawah curi, begitulah penyakit Ali Baba sudah berakar di sumsum otak. Obatnya walahualam! http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2008/12/05/brk,20081205-149765,uk.html Corruptors Still Have Rp 12,2 Billion Friday, 05 December, 2008 | 13:34 WIB TEMPO Interactive, Serang:Around Rp12,2 billion of the State Treasurey has not yet been returned from the corruptors in Banten. The money is from 32 corruption cases handled by Banten provincial attorney general office (AGO) during 2008. Meanwhile, Rp921 million has been secured. Banten AGO's special criminal actions assistant Yunan Hardjaka said that it is because the legal processes have not reached a permanent verdict. The replacement money must be paid by the accused. Some of the cases that are still under the legal process include the alleged bribery case of Rp200 billion in Pandeglang, the interchange case of Rp14 billion, and the Rp14 billion corruption case involving Banten's Provincial Legislative Council (DPRD). Mabsuti Ibnu Marhas +++ http://www.tempointeractive.com/hg/jakarta/2008/12/05/brk,20081205-149799,uk.html Plane Equipment Stolen From Soekarno-Hatta Friday, 05 December, 2008 | 15:32 WIB TEMPO Interactive, Jakarta: Jakarta police informed a theft at Soekarno-Hatta Airport Jakarta on Friday. An airplane communication equipment worth Rp 1,5 billion was stolen from a storage facility on Thursday morning. The stolen part was an Intertial Rerence Unit kept in the Temporary Storage TBS 3 of GMF warehouse. A warehouse staff found out that the part was missing on Thursday morning as the staff conducted an inspection. Police said the thief "probably broke in with faked keys." RIKY FERDIANTO [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Baru Nikah Ditinggal ke Arab
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48478&ik=5 Baru Nikah Ditinggal ke Arab (6-habis) Sabtu 6 Desember 2008, Jam: 8:59:00 Sarudin, baru sebulan menikah dengan Misri'ah, 27, yang baru pulang dari Arab Saudi. Namun warga Desa Praja Wetan, Cirebon, Jawa Barat, ini harus merelakan istrinya kembali teken kontrak untuk bekerja selama 2 tahun. "Sebenarnya, hati kecil saya menolak untuk keberangkatan yang kedua kalinya istri saya kembali menjadi TKI di Arab Saudi. Tapi karena harus menyelesaikan pembangunan rumah yang baru 75 persen, akhirnya saya menyetujui keputusannya, walaupun masih pengantin baru," ujarnya. Lebih jauh, pria 30 tahun ini mengungkapkan, bagaimana caranya untuk mensiasati kesendiriannya saat istri tercinta berada jauh di sana demi bekal kehidupan yang mapan masa depan. "Kalau dirasa, memang sangatlah berat. Tetapi, apa pun risikonya, saya akan tetap berusaha tabah dan selalu berdoa kepada yang Maha Kuasa, agar diberikan kekuatan iman dan Insya Allah dikabulkan," ungkapnya. Sarudin merupakan satu di antara puluhan laki-laki di Indramayu yang rela hidup sendiri meski beristeri, demi perjuangan untuk mensejahterakan keluarga, dengan mengadu nasib di Arab Saudi. Meninggalkan keluarga hanya satu dari penderitaan yang harus ditanggung. Kehidupan marabahaya menanti mereka di luar kampungnya. Di rumah majikannya, di tangan oknum sponsor, bahkan di tangan aparat yang ditugasi pemerintah namun justru menjadi pagar makan tanaman. Memeras bangsa sendiri. Hidup di rantau sebagai TKI/TKW selain solusi untuk mengatasi pengangguran juga upaya mewujudkan mimpi meningkatkan taraf hidup keluarga, yang sebagian besar telah terwujud di sekeliling mereka di desa. Menurut Drs. Iwan Hermawan, MM, Kasie Pentaker Dinsosnaker, Kabupaten Indramayu, jumlah TKI dari Indramayu, Jawa Barat, mencapai 80 ribu orang, yang setiap harinya bisa mengirim uang Rp 2 miliar. Dampaknya, selain mengubah kondisi ekonomi keluarga, juga menggairahkan perekonomian masyarakat. "Contohnya, transaksi pembelian pada setiap digelar hari pasaran di pedesaan, ramainya sepanjang waktu. Dulu saat belum banyak TKI ke luar negeri, keramaian perdagangan hanya pada saat musim panen padi saja," paparnya. Tak pelak, para pengusaha jasa tenaga kerja saling berlomba melalui sponsor/calo TKI, menjadikannya bisnis yang menguntungkan. Bahkan, sponsor berani mematok Rp 5 juta/orang untuk dikirim ke Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), bila tidak mau sponsor akan mengirimnya ke PJTKI lain. Yunus M. Yamani, Ketua Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Hinsataki), menyatakan bahwa TKI itu ibaratnya "barang dagangan", karena dihargai Rp 5 juta/TKI oleh sponsor/calo yang menawarkan mereka ke PJTKI. Pihaknya mengusulkan agar Depnakertrans, dan BNP2TKI mengeluarkan kebijakan penerapan kuota penempatan, khususnya ke Arab Saudi [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Razia Pelacur Asing Cuma Cari Muka
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48490&ik=2 Razia Pelacur Asing Cuma Cari Muka Sabtu 6 Desember 2008, Jam: 9:10:00 JAKARTA (Pos Kota) - Ratusan bahkan mungkin ribuan pelacur impor menyebar menjual diri di sejumlah tempat hiburan malam di Jakarta dan kota besar lainnya di Indonesia. Razia besar-besaran sering dilakukan polisi, namun pelacur asing tetap ramai. Proses hukum terhadap mereka juga tak jelas sehingga timbul prasangka hanya bertujuan meningkatkan imej aparat. Aparat kepolisian dan instansi lainnya dinilai tidak serius dalam menangani para pelacur asing. Mereka masuk ke Indonesia menggunakan visa turis, namun kenyataannya di negeri ini para wanita yang sebagian besar datang China itu meraup rupiah dengan menjadi pelacur. Bahkan ada yang sudah tinggal selama dua tahun di Indonesia tanpa tersentuh hukum atau petugas. Kalau tak ada campur tangan sindikat yang mengatur mereka, mulai dari mendatangkan, memberi tempat tinggal, mengkondisikan agar aman selama di Indonesia, pelacur asing mustahil bisa beroperasi dengan leluasa. Kriminolog Erlangga Masdiana menilai razia yang dilakukan polisi bertujuan untuk menaikkan citra polisi di mata masyarakat. Razia preman tak harus dilakukan polisi karena bisa dilakukan Satpol PP yang ada di setiap pemerintah daerah. Sedangkan razia pekerja seks asal luar negeri sudah ada pengawasannya dari bagian imigrasi. Karenanya, ia beranggapan razia yang terus digelar polisi sudah bergerak terlalu jauh dari persoalan yang ada karena keberadaan preman maupun pekerja seks komersial terkait dengan masalah lain di antaranya kemiskinan. "Tujuan razia itu memang untuk meningkatkan image polisi," ujarnya. "Masyarakat bisa melihat bahwa polisi peduli terhadap masalah yang dihadapi sehungga razia terus bisa dilakukan atau bahwa hal itu harus dihentikan karena ada tugas polisi lainnya." Menurutnya, ruang lingkup tugas polisi memang luas mulai dari masalah rumah tangga hingga teror bom. Karenanya, 'pe-er' polisi terkait kasus yang beluim diselesaikan akan terus ada. Ada baiknya, sambung dia, petugas juga terus melibatkan masyarakat terutama dalam menangani kejahatan jalanan termasuk kasus pencurian kendaraan bermotor yang makin banyak terjadi. MASIH TEBANG PILIH Ketua Presidium IPW Neta S.Pane, menilai razia yang digelar petugas di lokasi hiburan malam tempat pelacur impor bercokol, masih atebang pilih. "Saya minta polisi supaya jangan hanya karyawannya saja yang menjadi tersangka. Tapi pemilik dan pengelola lokasi yang menjual pelacur asing juga harus ikut bertanggungjawab,"tambah Neta. Dia meminta para pelacur Cgina alias amoy-amoy yang tertangkap itu jangan langsung dideportasi begitu saja melainkan harus di jerat dengan pasal prostitusi kalau perlu dijebloskan penjara terlebih dulu. "Selama ini yang saya lihat, setelah tertangkap mereka langsung dideportasi begitu saja tanpa harus menjalani penjara terlebih dulu. Enak benar kalau gitu," katanya. Sebenarnya, kata Neta, mereka yang ditangkap polisi itu adalah wajah-wajah lama. Mereka datang ke Indonesia itu atas jaminan agen sehingga tidak takut meski tertangkap aparat imigrasi maupun kepolisian. "Saya melihat hukum di negara kita ini terlalu lemah sehingga kasus semacam ini tidak pernah sampai di pengadilan. Untuk itu saya meminta seharusnya mereka itu dijerat dengan pasal yang lebih berat sehingga mereka tidak akan berani datang ke Indonesia lagi," lanjutnya. Neta juga meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman untuk memanggil Direktur Reserse Polda Metro Jaya yang menangani operasi ini. "Tujuannya untuk mengetahui, kenapa hanya sebagian kecil saja lokasi tempat hiburan dirazia seharusnya semuanya dong," tandasnya. Sementara itu anggota DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husein Alaydrus, mengatakan bahwa langkah kepolisian sudah tepat. Namun untuk melakukan kegiatan itu harus tuntas. Pasalnya meskipun razia kerap dilakukan pada kenyataannya jumlah WTS asing makin bertambah. "Ini menandakan tidak adanya keseriusan dari pihak yang berwenang untuk melakukan penertiban," ujar Ahmad. "Jangan sampai penertiban ini hanya dilakukan untuk mencari muka kepada atasan dan keuntungan saja," sambungnya. MAKSIMAl TIGA BULAN Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubkar Nataprawira membantah aparatnya menggelar razia besar-besaran demi mencari nama. "Kita menggelar razia untuk menekan kejahatan transnasional perdagangan manusia atau trafficking," tegasnya. Sesuai dengan UU Keimigrasian Nomor 9 Tahun 1992, visa kedatangan (Visa on Arrival-VoA) berlaku selama tiga bulan dengan jaminan 100 dolar AS. Sedangkan untuk satu minggu sebesar 10 dolar AS dan satu bulan sebesar 25 dolar AS. Kebijakan ini, seperti dikatakan Kadiv Keimigrasian Kanwil Depkumham DKI Jakarta Arifien Moch Nasir untuk mempermudah wisatawan asing dalam rangka mengenjot dunia pariwisata. "Visa ini diberikan di atas pesawat saat akan take off di Bandara." Namun demikian, di luar itu masih dikenal visa
[wanita-muslimah] Polisi Tangkapi Pelacur Asing
Refleksi: Asing ditangkap, tetapi dalam negeri dibiarkan? Kalau tidak ditangkap berarti ditoleransikan. http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=48488&ik=2 Polisi Tangkapi Pelacur Asing Sabtu 6 Desember 2008, Jam: 9:07:00 JAKARTA (Pos Kota) - Cewek-cewek 'impor' yang mengeruk rupiah di tempat hiburan malam, hotel, panti pijat serta spa di Jakarta terus digerus petugas. Dalam sepekan ini, 39 wanita asing telah diamankan dari total 148 wanita penghibur yang terjaring dalam operasi yang digelar di 6 lokasi. Dalam penggerebekan Kamis (4/12) malam di My Place Spa & Café di Grand Wijaya, Jakarta Selatan, petugas dari Satua Renakta (Remaja, Anak dan Wanita) Polda Metro Jaya menggaruk 31 wanita pemijat. Kemudian dari Classic Spa di Pasar Baru, Jakpus, dan Malioboro Hotel dan Spa, di Jalan Gajah Mada, Jakpus, diamankan 44 orang yang terdiri dari 15 wanita asing serta 29 cewek lokal. Sementara dari sebuah panti pijat di Jalan Kebon Jeruk X, Jakbar, 10 pemijat wanita digelandang ke kantor polisi. Polisi juga mengamankan 3 orang pengelola dan satu orang yang disebut-sebut sebagai agen perantara. Mereka adalah LA, JN, KK, DN dan MDB. Pada penggerebekan sebelumnya 2 Desember 2008, polisi mengamankan 24 wanita impor dan 25 WNI dari sejumlah tempat yaitu Hotel Fashion di Jl. Gunung Sahari, Jakpus dan spa dan sauna di Hotel Nikko Jakarta. Berkaitan dengan ini pihak manajemen Hotel Nikko Jakarta menjelaskan tempat usaha spa dan sauna yang ditertibkan petugas Polda Metro Jaya tidak berada di bawah pengelolaan Hotel Nikko Jakarta. Tempat itu disewa oleh pihak ketiga (Grand Odiseus), sehingga pihak hotel menyatakan tidak bertanggung jawab atas segala kegiatannya Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Kombes Pol M.Iriawan, mengatakan para cewek itu sampai saat ini masih dalam pemeriksaan sebagai i. Mereka dimintai keterangan untuk mengetahui siapa yang jadi agennya di Jakarta. "Mereka kita periksa sebagai saksi karena mereka hanya korban.," ujar Irawan yang didampingi Kasat Renakta AKBP Agustinus Pangaribuan. Menurut Agustinus, pemijat yang nota bene berstatus sebagai WNA berasal dari Thailand, Tibet, Mongolia, Uszbekistan. Polisi sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk memulangkan mereka ke negaranya. Mereka datang ke Indonesia menggunakan visa turis. Kepada polisi cewek-cewek impor itu mengaku dibayar setiap kali kencan antara Rp1,5 juta hingga Rp 2 juta. Mereka mendapat rata-rata antara Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta dan sisanya untuk agen dan pengelola tempat hiburan. Wanita itu mengaku di Indonesia sudah hampir 1-2 tahun lebih. Mereka biasanya ditempatkan di kos-kosan yang letaknya tak jauh dari lokasi tempat hiburan di mana dia bekerja. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Satu Juta Orang Terancam PHK
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008120622532722 Minggu, 7 Desember 2008 Satu Juta Orang Terancam PHK JAKARTA (MI/Lampost): Satu juta orang terancam kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai imbas krisis ekonomi global. Pada tahap awal, gelombang PHK akan menghampiri industri manufaktur berbasis ekspor dan padat karya, terutama di Pulau Jawa. "Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) memprediksi terjadi PHK 500 ribu sampai 1 juta orang hingga akhir 2009," ujar Direktur Pengembangan Pasar Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Reyna Usman Ahmadi saat pembukaan bursa kerja di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Sabtu (6-12). Sebelumnya, data Tim Monitoring Depnakertrans menyebutkan jumlah pekerja yang terancam PHK telah mencapai angka 66.603 orang. Mereka menjadi korban krisis global akibat melambatnya perekonomian dunia. "Untuk yang rencana PHK dan suratnya sudah masuk jumlahnya 23 ribuan dan untuk yang rencana dirumahkan ada 19 ribuan pekerja," kata Menakertrans Erman Suparno saat raker bersama Komisi IX DPR, pekan lalu. Dari rencana PHK tersebut, Reyna mencatat hingga pekan pertama bulan ini sudah terjadi PHK sebanyak 16 ribu orang lebih di 11 provinsi, dan diperkirakan membengkak menjadi 40 ribu lebih hingga akhir tahun. Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, karyawan yang dirumahkan masih memiliki hak untuk menerima gaji dengan besaran lebih rendah daripada gaji sebelum dirumahkan. Untuk yang satu bulan dirumahkan, karyawan berhak menerima gaji sebesar 75% dari gaji semula, yang dua bulan 50%, dan seterusnya. Staf Khusus Menko Perekonomian M. Ikhsan mengatakan jumlah buruh yang terkena PHK itu bisa bertambah lagi dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masih berada di luar negeri. Pemerintah meyakini beban negara akan bertambah untuk itu. "Kita mau bikin padat karya, tetapi apakah mereka siap bekerja seperti itu. Dulunya mereka kerja di pabrik-pabrik dengan kerjanya enak pakai motor. Tentu berat bagi mereka menerima kenyataan ini, dan ini yang sedang kita pikirkan," ujarnya. Saat ini Malaysia menjadi negara penempatan TKI terbanyak. Malaysia mengalami pukulan cukup berat akibat anjloknya rasio ekspor terhadap PDB yang mencapai lebih dari 100%. "Berarti, apa yang terjadi. Buruh yang kerja di Malaysia kan banyak tukang, ya, kena PHK semua. Jadi, kita bukan menampung PHK di dalam negeri saja, tetapi dari luar negeri juga," kata dia. Peluang Kerja Meskipun demikian, pekerja-pekerja yang terkena PHK tersebut masih memiliki peluang besar untuk diberdayakan kembali melalui penyelenggaraan bursa kerja, terutama di sektor perdagangan, perhotelan, dan jasa. Sebab, faktanya, ujar Reyna, dari penyelenggaraan bursa kerja sepanjang 2008, baik yang diselenggarakan swasta maupun pemerintah, baru sekitar 30% lowongan kerja yang terisi. "Jadi, bagi yang terkena ataupun yang terancam PHK diminta jeli mengetahui pasar dan lowongan kerja yang saat ini masih banyak dibutuhkan," kata Reyna. Ia mencontohkan dalam bursa kerja online yang dioperasikan Depnakertrans hingga Juni lalu masih tersedia informasi peluang kerja 754 ribu orang dan 938 ribu lowongan kerja. n U-3 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Makin Tua, Makin Bahagia dengan Sedikit Seks
Refleksi: Kalau begitu tanpa sex adalah bahagia surga dunia :-) http://www.republika.co.id/berita/18336.html Makin Tua, Makin Bahagia dengan Sedikit Seks By Republika Contributor Kamis, 04 Desember 2008 pukul 11:54:00 JAKARTA -- Sebuah survai di Amerika Serikat yang menjaring 1.000 responden berusia 55 sampai 75 tahun menunjukkan bahwa masa pensiun membuat banyak keluarga di AS menjadi lebih bahagia, stres jauh lebih berkurang, tetapi kehidupan seksual makin menurun. Jajak pendapat yang diadakan AARP The Magazine dan kemudian dikutip msnbc.com memperlihatkan, 96 persen responden mengaku kehidupan mereka kokoh harmonis bahkan lebih kuat dari sebelumnya. "Itu hampir 100 persen lho. Saya kira itu adalah salah satu statistik paling mengejutkan yang pernah saya saksikan, terutama karena di situ terlihat orang-orang di usia pensiun menjadi makin bijaksana untuk saling memahami kelemahan masing-masing," ungkap Nancy Perry Graham, editor AARP The Magazine. Yang lebih mengejutkan adalah 74 persen responden mengaku hidupnya menjadi lebih bahagia justru ketika mereka pensiun, ketimbang semasa mereka masih bekerja. "Mayoritas luas mengaku lebih bahagia dan mayoritas lainnya menyebut hubungan mereka semakin kuat sehingga semuanya sangat positif. Ini kabar besar untuk banyak orang dalam melihat hidupnya ke depan, mengingat hidup orang-orang makin panjang. Kami tidak sedang membicarakan tahun-tahun selama pensiun, melainkan dekade-dekade semasa pensiun," sambung Nancy. Survai yang membidik pasangan-pasangan nikah yang baik salah seorang maupun keduanya sudah pensiun ini menujukkan bahwa pasangan-pasangan bahagia ini menjadi lebih suka melancong, makan di luar, berolahraga, berbakti sosial, menggeluti hobi dan makin kerap berselancar di internet. Kegiatan hidup sehari-hari lainnya yang meningkat di masa pensiun adalah merawat rumah, menonton televisi dan tidur. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] 'Engke Kumaha, Kumaha Engke!'
Refleksi: Siapa saja di Indonesia diantara para petinggi negara NKRI yang tidak mempunyai pompa bensin? Mungkin mereka bisa memberikan jawaban yang tepat mengapa lebih mahal dari di USA. http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2008120623213516 Minggu, 7 Desember 2008 BURAS 'Engke Kumaha, Kumaha Engke!' H. Bambang Eka Wijaya "HARGA bensin di Amerika Serikat (AS) lebih murah daripada di Indonesia!" ujar Umar. "Di AS, bensin per galon atau 3,8 liter 1,773 dolar, jika pakai kurs 5 Desember 2008 per dolar Rp11.670, per liter jadi Rp5.450. Padahal di sini per liter Rp5.500!" "Itu cerminan pola pikir penentu harganya!" sambut Amir. "Di sini penentu harga berpikir kumaha engke--nanti bagaimana? Nanti bagaimana kalau begini, lalu saat dapat kesimpulan kembali ragu, bagaimana pula kalau begitu? Itu penyebab harga bensin yang sudah turun lebih separo dari harga tertingginya, 147 dolar per barel pada Juli, kini sudah mendekati 40 dolar, penyesuaian harganya di sini tetap maju-mundur!" "Di AS pola pikirnya bagaimana?" sela Umar. "Selain di AS harga berlaku real time, biasa di bursa saham harga menit dan detik ini yang berlaku, menit dan detik berikutnya beda, penguasa minyak di AS bukan pemerintah, tapi orang-orang Texas yang berpikir kumaha engke--bagaimana nanti saja! Apa yang seharusnya dilakukan saat itu lakukan, risiko urusan belakang!" "Apa yang mengganjal pola pikir penentu di negeri kita, dalam hal ini pemerintah, hingga segalanya diputus terlambat dengan akibat jadi sudah kurang relevan?" tanya Umar. "Pemerintah sini berpikir sebagai penguasa, belum sepenuhnya administrator, sehingga orientasi setiap pengambilan putusannya kepentingan kekuasaan!" tegas Amir. "Prinsipnya, action is power! Nuansa untung-rugi kekuasaan kental dalam tiap kebijakan! Salah satunya kebijakan harga bensin--makin dekat pemilu penurunan harganya, kian besar keuntungan bisa dipetik penguasa!" "Jadi setiap action harus punya aspek power signifikan bagi penguasa?" timpal Umar. "Pokoknya engke kumaha, jangan sekalipun merugikan kepentingan kekuasaan!" sambut Amir. "Soal keputusan jadi terlambat hingga nyata merugikan rakyat yang membayar bensin lebih mahal dari harga internasional, tak masalah! Sebab jauh lebih penting dari itu, kekuasaan harus selalu diuntungkan!" "Tapi, lepas kaitannya dengan kepentingan kekuasaan, model kumaha engke--rawe-rawe rantas malang-malang putung seperti Bung Karno telah memberi pengalaman pahit bangsa kita!" tukas Umar. "Jadi pemimpin model engke kumaha justru menjadi antitesis dari model yang terbukti gagal tersebut!" "Kebutuhan bangsa mungkin bukan antitesis, tapi sintesis! Bukan hantam kromo, tapi juga tak terlalu lamban!" timpal Amir. "Jadi yang proporsional, segala sesuatu diantisipasi dan diputuskan tepat waktu dan tepat sasaran!" "Tapi itu perlu dibiasakan juga!" tukas Umar. "Kalau belum terbiasa malah bisa seperti antisipasi krisis global dengan SKB 4 Menteri tentang Perburuhan, bukannya mengatasi masalah, malah menambah ruwet masalah!" "Itu antisipasi tepat waktu, tapi tak tepat sasaran!" timpal amir. "Model action is power, memperkuat aliansi penguasa-pengusaha dengan mengorbankan buruh!" tegas Amir. "Cari kesempatan dalam kesempitan!" [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Perempuan Terlibat Narkoba Meningkat 1.000 Persen
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0812/05/kesra03.html Perempuan Terlibat Narkoba Meningkat 1.000 Persen Jakarta-Perempuan yang menjadi pengedar dan pemakai narkoba dari tahun 2004 hingga 2007 meningkat 1.000 persen. Sebagian besar perempuan menjadi pengedar dan pengguna narkoba disebabkan kesulitan ekonomi, bahkan ada yang menjadi pacar warga negara asing untuk menjadi kurir narkoba. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere pada Workshop Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, di Jakarta, Kamis (4/12). Berdasarkan hasil penelitian Pembekalan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (P4GN) oleh BNN yang dilaksanakan di 33 provinsi hingga pertengahan tahun 2007, diketahui bahwa pada 2004 jumlah perempuan pengedar dan pemakai narkoba 1.060 orang. Tahun 2005, jumlahnya meningkat menjadi 1.734 orang dan tahun 2006 bertambah lagi menjadi 6.344 orang. Pada Juni 2007, total menjadi 10.270 orang. "Data ini menunjukkan bahwa perempuan yang menjadi pengedar dan pengguna narkoba dari tahun 2004 hingga pertengahan tahun 2007 meningkat 1.000 persen," tutur Gories. Menurutnya, ada perempuan yang menjadi pacar warga negara asing untuk menjadi kurir narkoba. "Beberapa waktu yang lalu ada lima perempuan Indonesia yang menjadi kurir narkoba di China. Mereka sudah ditangkap dan divonis hukuman mati," lanjutnya. Ia berpendapat pencegahan narkoba harus dilakukan secara terpadu dan komprehensif dari seluruh aspek, baik pemerintah, nonpemerintah maupun organisasi kemasyarakatan. Pertahanan keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat perlu diperkuat. Begitu pula Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Linda Agum Gumelar mengatakan, masalah narkoba merupakan masalah dunia yang mengkhawatirkan kelangsungan hidup manusia. Maka, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat perlu diberdayakan, mengingat pendidikan pertama dan utama dilakukan oleh orangtua, terutama ibu. (stevani elisabeth) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Zaman Normal?
Refleksi: Kalau kesadaran menyebabkan timbulnya tgl. 20 Mei 1908, berarti setelah terlaksananya impian 20 Mei 1908 maka sudah seharusnya zaman menjadi lebih normal. Tetapi, apa kenyataannya? Mungkin yang dimimpikan adalah fatamorgana. Apa komentar Anda? http://www.sinarharapan.co.id/opini/index.html Zaman Normal? Oleh Fredthomas Kalau di antara tahun lima puluhan dan permulaan enam puluhan, baik dia tukang becak, pedagang cendol, atau pelayan kantor, bercerita tentang pengalaman masa lalu, sering terdengar istilah "di zaman normal". Yang dimaksudkan adalah yang sekarang kita sebut "zaman kolonial". Bagaimana mungkin zaman kolonial yang identik dengan "penindasan" dapat disebut "normal" oleh rakyat kecil? Jawabnya sederhana, yakni karena pada empat dasawarsa pertama abad ke-20, kehidupan rakyat adalah normal menurut ukuran-ukuran waktu itu. Artinya, rakyat hidup tenteram, pekerjaan apa saja mudah diperoleh, makanan cukup, dan hukum ditegakkan. Tidak ada bangunan liar di tepi sungai, sehingga tidak ada penggusuran. Tidak ada antrean minyak tanah. Oleh karena rakyat dapat hidup wajar menurut ukuran mereka sendiri, dapat dimengerti mengapa zaman itu disebut "zaman normal". Sebelumnya, kekuasaan pemerintah kolonial merajalela dengan berbagai penindasan, sehingga menimbulkan kritik tajam dari orang-orang seperti Douwes Dekker, Van Deventer, dan Keugenius yang memang membawa berubahan, walaupun terlambat. Walaupun kemudian keadaan sosial-ekonomi membaik, kesadaran martabat sebagai orang Indonesia itu tidak pernah pudar, melainkan membara terus hingga menyala dengan peristiwa 20 Mei 1908 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Robohnya Moralitas Publik
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=2005 Robohnya Moralitas Publik Thomas Koten Belakangan ini, media massa cetak dan elektronik mengangkat potret kehidupan rakyat yang kian nestapa akibat hempasan multikrisis dan krisis global. Ada pemutusan hubungan kerja, ada derita petani sawit, nasib buruh yang belum membaik, ribuan anak NTB alami gizi buruk, dua anak di Gorontalo meninggal akibat gizi buruk, dan lain-lain. Di tengah cerita pedih tersebut, kepada publik malah disuguhi laporan media massa tentang sepinya kehadiran anggota DPR di Gedung DPR karena anggotanya mulai sibuk berkampanye. Sejumlah politisi di DPR juga sibuk dalam prokontra renovasi gedung DPR, sehingga menambah perihnya hati rakyat. Berita lain, pimpinan parpol giat beriklan di televisi dan media massa cetak mengenai agenda, program, dan capaian yang akan mereka lakukan jika terpilih entah sebagai presiden atau anggota legislatif. Sejumlah politisi lainnya asyik berdebat mengenai substansi iklan politik. Para pemerhati dan publik politik terus gencar menyoroti politik uang yang menyelinap dalam kelambu partai, dan fenomena korupsi yang membuntuti kaum elite negeri. Belum lagi geliat perselingkuhan yang kerap terjadi antara politisi, penguasa, dan aparat penegak hukum, sehingga pemberantasan korupsi seperti, tebang pilih alias politisasi hukum dan kinerja mereka dirasakan lebih mengabdi pada oligarki (partai) atau penguasa daripada rakyat. Maka, rakyat pun dibiarkan menantang sendiri hempasan badai krisis. Sebab, sejauh kita pantau dari pemberitaan media massa, tidak tampak jelas ada tawaran alternatif kebijakan atau aksi nyata dari elite negeri, elite parpol, dan DPR untuk menuntaskan krisis dan menjawab krisis global. Lalu, siapa yang dapat mendampingi rakyat untuk membebaskan mereka dari kenestapaannya? * Awalnya, gerbong reformasi digerakkan dan pilar demokratisasi didesain untuk merobohkan otoriterisme kekuasaan dan kesemuan politik demokratis, formalisme hukum, serta membongkar kebobrokan moral yang dibalut KKN. Demokratisasi yang didesain pascareformasi diyakini sebagai obat mujarab untuk mencerdaskan publik yang sudah lama terbalut bebalisme yang dicerminkan dengan buta dan tulinya mata hati mereka yang bekerja di wilayah pelayanan publik negara, di wilayah politik, hukum, dan birokrasi. Implikasinya, sistem politik multipartai dibangun, pers bebas dikembangkan demi menampung aspirasi, kritik, dan kontrol publik untuk menghapuskan otoriterisme kekuasaan, kesemuan politik, formalisme, mandulnya hukum, serta kebobrokan moral. Dengan demikian, diharapkan segera dibangun politik yang anggun, santun, etis dengan mengutamakan perhatian pada rakyat, kekuasaan yang berwibawa, hukum yang berkeadilan, nurani publik yang cerdas, dan moral bangsa yang bersih. Tetapi, semua masih menjadi isapan jempol belaka. Yang terjadi hingga saat ini, setelah satu dasawarsa gerbong reformasi digerakkan dan demokratisasi didesain, semua wilayah itu masih saja mencuatkan fenomena narsis, despotis, dan formalis. Keagungan politik dan kewibawaan kekuasaan belum menunjukkan kesejatiannya. Politik dalam praktiknya masih bernuansa politik puritan yang didominasi libido kekuasaan dan nafsu meraup kekayaan negara. Politik sebagai daya kreasi kekuasaan untuk menjebol kebuntuan hidup bernegara dan kecerdasan untuk mengubah nasib rakyat yang menderita, melempeng jauh ke dalam perilaku nan egoistis. Politik sebagai perpaduan antara ilmu dan kekuatan batin untuk mengubah keadaan rakyat yang masih nestapa masih jauh panggang dari api, sehingga yang menyembul ke ranah publik adalah rakyat yang semakin teralienasi dan apatis terhadap jalannya politik yang digerakkan parpol. Selain itu, hukum dalam praksis pencarian mata rantai keadilan, terjerembap menjadi sekadar ritualisme formalisme yang tidak memiliki roh keadilan dan kebenaran. Hukum diperalat dan para penegak hukum dininabobokan oleh para politisi dan penguasa untuk memperoleh legitimasi, melanggengkan kekuasaan, dan mempertahankan rezim. Hukum menjadi alat konfigurasi politik dan kekuasaan, sehingga perannya sebagai neraca dan pilar hidup yang dapat memberikan keadilan, kebenaran, dan kebahagiaan hidup warga tinggal menjadi neraca macan ompong. Maka, semua yang terjadi di tataran elite bangsa ini, yang kemudian dicerap oleh masyarakat kelas bawah, tidak lain adalah menggejalanya perilaku psikopat, yang seakan membenarkan sentilan Hannah Arendt tentang apa yang disebutnya sebagai "kebebalan keburukan" (the banality of evil). Perilaku psikopat adalah perilaku egoistik-individualistik berlebihan yang hanya mementingkan kesenangan dan keuntungan diri tanpa mempedulikan norma-norma sosial. Hal ini menggejala di hampir seluruh lapisan sosial politik kenegaraan di dewan, di lingkungan politik parpol, birokrasi dan aparat penegak hukum, maka tidak berlebihan jika dilukiskan sebagai patologi sosial. * Elite politik, kaum penguasa, bir
[wanita-muslimah] Re: Reuters.com - Secondhand smoke causes fertility problems: study
ya, sudah waktunya rokok, seperti juga ganja, dilarang di indonesia. kalau mempermasalahkan nasib para petani tembakau sebenarnya mereka bisa dialihkan untuk menanam tanaman ekonomi yang lain sehingga mereka tetap mendapatkan matapencaharian yang sesuai, sebagaimana disarankan oleh pemerintah cina di bawah ini. pabrik-pabrik rokok juga bisa beralih memproduksi lainnya yang menggunakan hasil pertanian ekonomi tersebut. dengan demikian, kekhawatiran phk para buruh pabrik rokok bisa diatasi juga. intinya adalah negara tidak perlu mendanai pemerintah ini dengan mengambil cukai dari para produsen dan penghisap racun (rokok). tidak perlu campur tangan lembaga agama apapun, tidak perlu ayat- ayat atau apapun yang berhubungan dengan agama, karena masalah racun tembakau bukanlah masalah akidah atau keyakinan. cukup dengan akal sehat (rasionalitas serta penalaran ekonomi-sosial) kemiskinan para petani ini bisa ditangani. gimana hayo? Tiongkok Bantu Negara Tetangga ASEAN Budidayakan Tanaman Pengganti Ganja cri Saudara pendengar, sejak tahun 1990-an, pemerintah Tiongkok seluruhnya mengalokasi dana senilai 500 juta yuan RMB, kira-kira 62,5 juta dolar AS di Propinsi Yunnan, Tiongkok Barat Daya untuk membantu Laos dan Myanmar membudidayakan tanaman pengganti ganja seluas 700 ribu mu, kira-kira 47 ribu hektar. Mengenai hal itu, wartawan kami mewawancarai pakar dan pejabat terkait. Berikut laporannya. Saudara pendengar, Segi Tiga Emas yang terletak di daerah perbatasan Thailand, Myanmar dan Laos pernah terkenal di seluruh dunia dengan bunga ganja yang indah menarik. Daerah tersebut merupakan daerah penghasil utama narkoba di seluruh dunia. Propinsi Yunnan Tiongkok yang berbatasan dengan daerah tersebut sangat menghadapi ancaman bahaya narkoba yang merajalela. Untuk memberantas narkoba dan melenyapkan bahaya narkoba, sejak awal tahun 1990-an, pemerintah Tiongkok memutuskan dengan mengandalkan lokasi geografi yang istimewa Propinsi Yunnan, aktif mengembangkan tanaman pengganti ganja di luar negeri dan "menyepuh emas" lagi "Segi Tiga Emas". Pakar masalah ASEAN, Shen Xu memperkenalkan, "Tahun 1990, Propinsi Yunnan untuk pertama kali mengemukakan pembudidayaan tanaman pengganti ganja di Laos Utara dan Myanmar Utara. Badan terkait Propinsi Yunnan, kabupaten dan kota serta perusahaan terkait provinsi tersebut juga pernah mengadakan konsultasi dengan pemerintah lokal Laos dan Myanmar mengenai hal itu. Pada waktu itu, maksud semula pelaksanaan pembudidayaan tanaman pengganti ganja adalah untuk menyelesaikan masalah pangan rakyat jelata yang menanam ganja." Meskipun laba perdagangan narkoba amat tinggi, tapi petani ganja bukan main miskinnya. Karena di daerah tersebut umumnya jarang terdapat tanam-tanaman dan tanaman ekonomi yang lain, maka rakyat jelata di daerah itu berada dalam keadaan kekurangan bahan pangan selama lebih dari separo tahun. Apa yang disebut "pembudidayaan tanaman pengganti" adalah merujuk pada sepenuhnya mengembangkan keunggulan status, ekonomi dan teknologi Propinsi Yunnan, dengan pasar sebagai pembimbingnya, menyediakan teknologi penanaman dan bibit tanaman, dengan aktif membantu negara dan daerah di sekitar memanfaatkan tanaman pertanian, tanaman ekonomi dan industri lainnya sebagai pengganti pembudidayaan ganja, dalam rangka berangsur-angsur melemahkan ketergantungan daerah tersebut pada ekonomi narkoba, dan dengan ekonomi berguna menggantikan ekonomi narkoba. Shen Xu mengatakan, " Ganja adalah sejenis tanaman yang membuat orang malas, dan secara tidak langsung mengakibatkan ketrampilan kerja petani di perkebunan ganja berdegenerasi. Mereka hanya mengenal satu tanaman saja yaitu ganja dan tidak tahu cara pembudidayaan tanaman lainnya. Itu merupakan gejala universal di Laos Utara dan Myanmar Utara. Tiongkok telah mengirim sejumlah besar tehnisi, memasok banyak dana, memberi bibit tanaman dan mesin mini dan mengorganisasi penataran tehnik pertanian, melalui upaya selama 10 tahun, baru dapat memungkinkan pembudidayaan tanaman pengganti memasuki proses perkembangan yang lancar." Dikabarkan, selama sepuluh tahun ini, perusahaan Tiongkok terutama perusahaan Yunnan dengan gratis atau harga murah menyediakan berbagai jenis bahan pangan dan bibit tanaman ekonomi sejumlah seratus ton dan berbagai bibit pohon ekonomi sebanyak ratusan ribu batang kepada daerah pembudidayaan tanaman pengganti di luar wilayah Tiongkok, dan mengirim lebih dari 3.000 pakar dan tehnisi. Pemerintah Tiongkok dan pemerintah Propinsi Yunnan seluruhnya memasok dana lebih dari 500 juta yuan RMB untuk membantu Laos, Myanmar dan negara-negara tetangga lainnya mengembangkan pembudidayaan tanaman pengganti ganja seluas 700 ribu mu atau 47 ribu hektar. Pejabat Biro Bisnis Xishuangbanna, Yunnan, Yang Kunxing yang pernah ambil bagian dalam manajemen perusahaan pembudidayaan tanaman pengganti menyatakan, " Mengganti tanaman ganja dengan tanaman