Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan
- Original Message - From: "Ari Condro" To: Sent: Sunday, December 27, 2009 10:58 Subject: Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan abah !!! emisi karbon terbesar justru berasal dari peternakan sapi. apakah seluruh orang makasar sudah siap sedia untuk makan ikan saja, tidak makan konro bakar lompobatang lagi ? ## HMNA: Mana datanya secara kuantitatif CO2 yang berasal dari mesin-mesin stasioner dalam pabrik-pabrik dan mesin-mesin propulsi versus peternakan sapi ### 2009/12/27 H. M. Nur Abdurahman BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, yaitu: Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan global melebih 2 derajat Celsius. Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus dilakukan secara tajam. Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang yang mengelola hutan. Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga 2020. Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam mengurangi emisi CO2. Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020. Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat dan lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara lain melakukannya terhadap Indonesia. *** Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci sebelas tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas Globalisasi Panas Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya: => http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html. Firman Allah: -- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41), dibaca: zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya: Lahirlah kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan manusia. Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah SWT dalam Al Quran: -- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin, 36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran faidza- antum minhu tu-qidu-n, artinya: -- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar. Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon (daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah butir berwarna hijau. Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah (Al-Quran) dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka istilah zat hijau daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR (pohon) ALAKhDHR (hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya terdapat di daun melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih hijau warnanya, di akar yang tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan, ranting, daun, pucuk, ulam, bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar matahari zat hijau pohon ini menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara menjadi bahan bakar (juga makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu mengadakan proses penyusunan dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan makanan dengan pertolongan mesin penggerak berupa sinar matahari, sehingga proses itu disebut dengan proses foto-sintesis, (photon = cahaya dan synthese = penyusunan). Secara gampangnya, zat hijau pohon adalah pabrik dengan mesin berupa cahaya matahari yang menghasilkan bahan bakar dan makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, hutan berperan mengubah CO2 menjadi oksigen. Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi radiasi menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika bahan bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen terjadilah reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali air dan CO2. Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari energi potensial kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan: Yang menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar (36:80). Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2 itu menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2 dengan tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2 sifatnya seperti kaca mudah ditembus sinar matahari, sukar d
Re: [wanita-muslimah] [Pencekalan Buku] Trilogi Lekra Tak Membakar Buku
bakar atau breidel (melarang terbit) buku? kalo cuma bakar, beli sendiri, bukunya sendiri yang dibakar, untuk cari perhatian dan publikasi, ya ga melanggar hukum, cuma kok mubazir dan ngga intelek gitu, ngga bisa nandingin nulis buku. kalo breidel, entah lewat tangan pemerintah, atau langsung ndatengin dan ngancam penulis, penerbit, penjual, wah .. ini payah banget mengancam kebebasan berpendapat! sekarang orang kiri mau cuci tangan, mungkin nanti orang kanan juga begitu . 2009/12/26 Ari Condro > yg membakar buku bukan lekra, tapi oknum ya .. hehehhe :) padahal tradisi > membakar buku di indonesia kan pertama kali datangnya justru dari orang > orang kiri sialan ini. ujungnya, orang ugamak ikutan suka bakar buku. > > payah kalian semua :) > > jadi inget satru antara wartawan infotainment dgn luna maya. wartawan yg > sok membela kebebasan pers toh ujungnya menyeret luna maya pakai uu ite, yg > juga reseh itu. > > ckk ckk ckk ... > > > > 2009/12/27 Mira Wijaya Kusuma > > > > > > > Tanggapan Pembaca > > Azmi: Pelarangan buku jelas mengerdilkan peran penulis yang ingin > > mengabarkan kebenaran. Membuat buku-phobia menjadi...ucup baik: hari ini > > bukunya besok orangnya. ayo hentikan segala pelarangan buku. buku adalah > > jendela dunia!silahkan click: http://indonesiabuku.com/?p=1583 > > Trilogi Lekra Tak Membakar Buku > > > > Trilogi Lekra Tak Membakar Buku > > (Esai, Cerpen, puisi Lekra) > > > > (1) Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat > > 1950-1965 > > Penulis: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri > > Penerbit: Merakesumba > > Tebal: 584 hlm > > Ukuran: 15 x 24 cm (softcover & hardcover) > > ISBN: 978-979-18475-0-6 > > Harga: Rp 70.000 (softcover) & Rp 150.000 (hardcover-LIMITED EDITION) > > Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra adalah nisan kebudayaan yang > > disenyapkan eksistensinya selama puluhan tahun lamanya. Aktivitas > > mereka yang bergemuruh dalam periode 1950-1965 seakan hilang tanpa > > jejak. Yang ada hanyalah deret ukur dosa politik kebudayaan mereka > > dalam menegakkan prinsip-prinsip yang mereka yakini sebagai kebenaran. > > Buku ini merupakan buku putih yang menjelaskan apa adanya > > kerja-kerja kreatif yang dihasilkan oleh para pekerja kebudayaan Lekra > > dengan seluruh aliansi ideologisnya, termasuk dengan Partai Komunis > > Indonesia (PKI). Buku ini mencakup liputan menyeluruh yang diriset dari > > sekira 15 ribu artikel (ketoprak, wayang, ludruk, reog), seni tari, > > seni rupa, musik, film, sastra, buku, dan sikap-sikap kebudayaan secara > > umum. > > Sekaligus buku ini menjadi referensi bahwa Lekra tak hanya mengurus > > pelemik tak berkesudahan dengan pengusung Manifes Kebudayaan dan > > melupakan aspek kerja yang lebih luas yang dilakukan para eksponen > > budaya di Lekra. > > Bahwa Lekra tak hanya diisi orang-orang yang haus kuasa, > > algojo-algojo haus darah, tukang keroyok, pembikin onar panggung > > kebudayaan, tapi cendekiawan-cendekiawan organik Lekra mampu memberi > > warna dan sumbangsih yang luar biasa bagi kelanjutan kebudayaan > > Indonesia yang selama puluhan tahun direndam kekuasaan pasca Soekarno. > > - > > (2) Laporan dari Bawah: Sehimpun Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat > > 1950-1965 > > Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri > > Penerbit: Merakesumba > > Tebal: 558 hlm. > > Ukuran: 15 x 24 cm (hardcover-LIMITED EDITION) > > ISBN: 978-979-18475-2-0 > > Harga: Rp 200.000 > > Biasanya, cerita pendek (cerpen) mendapatkan jatah pemuatan setiap > > akhir pekan atau sekali dalam sepekan di suratkabar nasional. Namun di > > Harian Rakjat, sekira tahun 1961, nyaris saban hari Harian rakjat > > memuat cerpen. Akan absen beberapa hari jika ada hal-hal penting atau > > pidato-pidato yang memerlukan tempat pemuatan yang luas. > > Memberi tempat yang sederajat antara berita reguler dan cerpen > > adalah hal yang sangat tak lazim untuk sebuah koran politik nasional > > dan bukan koran kebudayaan an sich. > > Buku ini merekam geliat cerita pendek yang ditulis oleh eksponen > > budaya Lekra (sastra) untuk memberitahu bagaimana gaya realisme > > sosialis ditemukan, diadaptasi, dan dipraktikkan di lapangan > > kesusastraan indonesia. > > > > (3) Gugur Merah: Sehimpunan Puisi Lekra Harian Rakjat (1950-1965) > > Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri > > Penerbit: Merakesumba > > Tebal: 966 hlm. > > Ukuran : 15 x 24 cm (hard cover-LIMITED EDITION) > > ISBN: 978-979-18475-1-3 > > Harga: Rp 300.000 > > Dalam tradisi kesusastraan Lekra, puisi menempati tempat yang > > istimewa. Bahkan lebih istimewa ketimbang novel. Puisi lekra pernah > > menjadi produk kebudayaan satu-satunya yang dipersembahkan oleh > > delegasi sastrawan Indonesia untuk Konferensi Sastrawan Asia-Afrika II > > di Kairo. Dan nyaris seluruh pucuk pimpinan Lekra dan PKI membuat puisi > > dengan kadar kualitas yang berbeda-beda tentunya. > > Himpunan puisi ini merupakan ikhtiar mengumpulkan sekira 450 puisi
[wanita-muslimah] Takdir
Salam... Beberapa hari yang lalu ada postingan yang dikirim ke mailing list parapemi...@yahoogroups.com yang isinya kira-kira mempertanyakan dan sekaligus mempersoalkan "kelogisan" sebuah pendapat yang mengatakan bahwa semua fenomena alam itu terjadi karena masih adanya pengaruh faktor "X" sebagaimana yang di sampaikan oleh Bapak Tifakul Sembiring pada ceramah Idul Adha dipadang beberapa waktu yang lalu? Ter-inspirasi dari pertanyaan tersebut, saya tergerak untuk menulis tentang apa yang disebut dengan hukum sebab akibat secara umum dan apa yang disebut dengan faktor "X" secara khusus. Walaupun tulisan ini sejatinya ter-inspirasi dari persoalan fenomena alam, namun dalam penekanannya nanti mungkin saya akan lebih banyak menelusuri fenomena yang khusus yaitu apa yang disebut sebagai "takdir" dan apa yang disebut sebagai "kehendak bebas" plus juga akan menyinggung apa yang disebut sebagai "Ketentuan yang terdefininsi" dan apa yang disebut sebagai "Ketentuan yang tidak terdefinisi" dari si pemilik ketentuan yang maha Mutlak, yaitu Tuhan semesta alam. Kemerdekaan dan Pengaruhnya Kemerdekaan atau kebebasan adalah merupakan kenikmatan yang termahal yang pernah dimiliki oleh umat manusia. Sepanjang sejarah kehidupan manusia kita telah menyaksikan bersama bagaimana orang-orang diseluruh dunia, lintas ras, bangsa, bahasa bahkan agama yang telah rela mengorbankan seluruh harta, darah bahkan nyawanya sekalipun demi sesuatu yang disebut dengan kemerdekaan atau kebebasan. Rasanya hidup ini akan menjadi sangat terganggu dan bahkan sering sekali menjadi sangat menyakitkan jika seluruh gerak gerik dan aktifitas hidup kita di tentukan dibawah kekuasaan pihak lain. Kita bisa bayangkan betapa menyeramkan dan menakutkannya hidup dibawah cengkraman Harimau yang lapar ditengah hutan belantara atau bagaimana menyakitkannya berada dibawah kendali kekuasaan penjahat yang tidak berperikemanusian yang telah menguasai seluruh aktifitas kehidupan kita, seluruh gerak gerik dan aktifitas kita harus selaras dan sesuai dengan arahan dan kemauan sipenjahat, tidak ada lagi yang tersisa dan tidak ada lagi harapan untuk bisa selamat kecuali semuanya tergantung kepada kemauan si penjahat. Manusia sejak jaman dulu kala sampai abad milinium ini lebih banyak mengetahui bahwa rasa takut sedemikian rupa atas cengkraman pihak lain itu datangnya selalu berasal dari binatang buas dan dari manusia yang super kuat dan berkuasa plus jahat lagi. Namun demikian, walaupun cengkraman itu datangnya hanya dari binatang buas dan penjahat yang tidak berperikemanusian, tetapi sejarah telah mencatat bahwa teror yang telah dihasilkannya juga sangat luar biasa. Itu baru cengkraman dari penguasa yang terlihat. Akan lain halnya lagi jika manusia merasa dikuasai oleh suatu kekuatan yang Maha Dahsyat dan yang Maha Berkuasa plus tak terlihat, yang telah menguasai dan mengendalikan seluruh hidupnya dari alam yang ghoib baik diwaktu siang maupun diwaktu malam, diwaktu tidur maupun diwaktu terjaga, diwaktu sendiri maupun didalam kumpulan orang banyak, pastilah keadaan semakin parah, semakin menakutkan dan semakin menggetarkan jiwa. Dalam situasi seperti ini pastilah sudah tidak adalagi peluang untuk lolos dan selamat. Demikianlah situasi dan jalannya nasib seseorang jika dia berada dibawah kendali penuh dan obsolut oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar dirinya. Dan pertanyaan sekarang adalah apakah betul bahwa semua aktifitas hidup manusia tanpa terkecuali dikuasai dan dikendalikan penuh oleh kekuatan yang maha dahysat dan ghoib, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa? Benarkah segala sesuatu yang ada dialam ini semuanya sudah diatur sedemikian rupa, sudah direncanakan sedemikian ketat dan telah digariskan nasib-nya sesuai kehendak yang Maha Kuasa dan yang Maha Ghoib, yaitu Tuhan semesta alam. Selanjutnya, benarkah akhirnya seluruh perbuatan manusia dan seluruh karakteristiknya juga sudah disetting dan disekenariokan sedemikian rupa sesuai kehendak Tuhan yang Maha Berkuasa? Atau, Apakah yang berlaku adalah sebaliknya? Bahwa seluruh manusia bebas melakukan apa saja dan dimana saja sekehendak hatinya. Apakah manusia memiliki kebebasan yang sempurna sehingga dengannya manusia dikatakan sebagai makluk yang terbaik diantara semua makluk Tuhan yang maha kuasa? Atau apakah ada celah lain dari dua kemungkinan tersebut? Apakah ada kemungkian teori ketiga, Jika iya bagaimana kita harus menjelaskannya? BERSAMBUNG Salam, Iman K. http://www.parapemikir.com/indo/takdir.html [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti ma
Re: [wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan
abah !!! emisi karbon terbesar justru berasal dari peternakan sapi. apakah seluruh orang makasar sudah siap sedia untuk makan ikan saja, tidak makan konro bakar lompobatang lagi ? 2009/12/27 H. M. Nur Abdurahman > > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar > 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan > > Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, > yaitu: > Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan > global melebih 2 derajat Celsius. > Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus > dilakukan secara tajam. > Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang > yang mengelola hutan. > Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga > 2020. > Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam > mengurangi emisi CO2. > Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target > pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020. > > Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat > dan lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara > lain melakukannya terhadap Indonesia. > > *** > Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara Pemanasan > Global - Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci > sebelas tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas > Globalisasi Panas Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya: > => > http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html. > > Firman Allah: > -- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41), > dibaca: zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya: > Lahirlah kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan > manusia. > Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah > SWT dalam Al Quran: > -- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin, > 36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran > faidza- antum minhu tu-qidu-n, artinya: > -- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu > dengan itu membakar. > > Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon > (daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan > terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah > butir berwarna hijau. > > Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah > (Al-Quran) dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka > istilah zat hijau daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR > (pohon) ALAKhDHR (hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya > terdapat di daun melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih > hijau warnanya, di akar yang tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan, > ranting, daun, pucuk, ulam, bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar > matahari zat hijau pohon ini menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara > menjadi bahan bakar (juga makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu > mengadakan proses penyusunan dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan > makanan dengan pertolongan mesin penggerak berupa sinar matahari, sehingga > proses itu disebut dengan proses foto-sintesis, (photon = cahaya dan > synthese = penyusunan). Secara gampangnya, zat hijau pohon adalah pabrik > dengan mesin berupa cahaya matahari yang menghasilkan bahan bakar dan > makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, hutan berperan mengubah CO2 > menjadi oksigen. > > Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi > radiasi menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika > bahan bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen > terjadilah reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali > air dan CO2. Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari > energi potensial kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan: > Yang menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu > membakar (36:80). > > Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2 > itu menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2 > dengan tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2 > sifatnya seperti kaca mudah ditembus sinar matahari, sukar ditembus panas. > Udara dalam ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan tanah ibarat rumah > kaca yang besar. Maka terperangkaplah panas dalam rumah kaca yang besar itu. > Terjadilah pemanasan global, dan CO2 itu disebutlah pula dengan gas rumah > kaca. Alhasil pemanasan global adalah akibat ulah manusia. > > Bagaimana caranya supaya pemanasan global tidak meningkat? Pertama, kurangi > emisi CO2 dengan membatasi jumlah pabrik dan kendaraan bermotor. Kedua, > pelihara hu
Re: [wanita-muslimah] Yayasan Muslim Belanda Akui Ahmadiyah
lha, yang wahabi neo salafi dan darul arqam bagaimana ? 2009/12/26 abdul > > > "Di seluruh Eropa belum ada organisasi yang bisa menggabungkan kaum Suni, > Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah," tandas Fethi Killi dari SMO dengan > bangganya. "Kamilah yang berhasil melakukan ini untuk pertama kalinya." > > Ahmadiyah adalah sebuah aliran yang tidak diakui oleh aliran-aliran Islam > ortodoks lainnya. Karena kebanyakan pengikut aliran Ahmadiyah di Belanda > adalah warga Belanda keturunan Suriname, pengakuan aliran yang asalnya dari > Pakistan ini acap kali menjadi polemik yang sensitif. > > Pemerintah Belanda mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama > Islam. Namun organisasi-organisasi Islam ortodoks menolak untuk mengakui > sekte tersebut. > > Perlombaan subsidi > > Masalah ini muncul ke permukaan ketika sekarang ada perlombaan mendapatkan > subsidi sebuah saluran penyiaran Muslim yang baru. > > Saluran penyiaran Muslim sebelumnya yaitu Nederlandse Moslim omroep (NMO) > terbelah menjadi dua organisasi yang tidak lagi mampu mengajukan permintaan > subsidi pada pemerintah. Sekarang lima organisasi penyiaran baru sedang > menawar waktu siaran. SMO mendapat peluang siaran paling besar. > > Dalam penyeleksian organisasi penyiaran baru, Komisaris Media Belanda > menuntut satu kriteria penting, yaitu mewakili semua aliran. Organisasi > penyiaran baru harus dapat sebanyak mungkin mewakili kelompok-kelompok > Muslim yang ada di Belanda. > > SMO memenuhi kriteria itu dengan cara mempersatukan semua aliran agama > Islam yang diakui pemerintah Belanda: Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah. > Dalam pengajuan subdisi bahkan disebut julukan empat 'pilar' Islam. > > "Penting untuk meluruskan keragaman komunitas Islam di Belanda," ungkap > yasin Furqani dari Dewan Masjid Marokko Belanda (RMMN), yang merupakan salah > satu anggota SMO. "Ahmadiyah berperan besar dalam komunitas Islam dan oleh > karena itu harus dimasukkan." > > Dewasa > > Menurut Fathi Killi dari SMO, Ahmadiyah sangat kontroversial di dunia > Islam. Dia juga menjelaskan kaum Suni dalam organisasi SMO ternyata cukup > dewasa menanggapi keputusan SMO untuk memasukkan Ahmadiyah dalam organisasi. > > "Untuk pertama kalinya keempat aliran ini memutuskan untuk tidak menutup > diri karena alasan teologisnya. Kami menekankan bahwa kami percaya Tuhan, > kitab dan nabi yang sama." > > Tidak semua Organisasi Muslim di Belanda setuju dengan pendekatan umum > seperti ini, jelas Killi. "Ada juga yang tidak ingin bekerjasama dan > menekankan hanya ada satu Islam yang benar, yaitu Islamnya mereka." > > Pembahasan kerjasama dengan calon organisasi penyiaran lain, yaitu De > Stichting Moslim Omroep Nederland (SMON), berjalan kurang baik. SMON > sepertinya menolak mengakui Ahmadiyah sebagai mitra yang sederajat. > > Menutup > > Radi Suudi membantah bahwa organisasinya, SMON, ingin mengucilkan > Ahmadiyah. "Kami ingin bekerjasama. Yang SMO inginkan dari kami adalah > supaya kami memberikan keterangan tertulis bahwa kami mengakui Ahmadiyah > sebagai salah satu aliran agama Islam. Itu adalah sebuah masalah teologis > yang tidak dapat kami bawa sebagai organisasi jurnalistik." > > Menurut rencana, minggu ini akan diumumkan organisasi penyiaran mana yang > mendapatkan waktu siaran dan menjadi saluran penyiaran Muslim yang baru di > Belanda. > > Sumber: > http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/organisasi-penyiaran-muslim-akui-sekte > > > -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Seri 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar 903 Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, yaitu: Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan global melebih 2 derajat Celsius. Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus dilakukan secara tajam. Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang yang mengelola hutan. Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga 2020. Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam mengurangi emisi CO2. Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020. Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat dan lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara lain melakukannya terhadap Indonesia. *** Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci sebelas tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas Globalisasi Panas Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya: => http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html. Firman Allah: -- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41), dibaca: zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya: Lahirlah kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan manusia. Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah SWT dalam Al Quran: -- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin, 36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran faidza- antum minhu tu-qidu-n, artinya: -- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar. Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon (daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah butir berwarna hijau. Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah (Al-Quran) dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka istilah zat hijau daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR (pohon) ALAKhDHR (hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya terdapat di daun melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih hijau warnanya, di akar yang tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan, ranting, daun, pucuk, ulam, bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar matahari zat hijau pohon ini menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara menjadi bahan bakar (juga makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu mengadakan proses penyusunan dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan makanan dengan pertolongan mesin penggerak berupa sinar matahari, sehingga proses itu disebut dengan proses foto-sintesis, (photon = cahaya dan synthese = penyusunan). Secara gampangnya, zat hijau pohon adalah pabrik dengan mesin berupa cahaya matahari yang menghasilkan bahan bakar dan makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, hutan berperan mengubah CO2 menjadi oksigen. Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi radiasi menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika bahan bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen terjadilah reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali air dan CO2. Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari energi potensial kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan: Yang menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar (36:80). Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2 itu menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2 dengan tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2 sifatnya seperti kaca mudah ditembus sinar matahari, sukar ditembus panas. Udara dalam ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan tanah ibarat rumah kaca yang besar. Maka terperangkaplah panas dalam rumah kaca yang besar itu. Terjadilah pemanasan global, dan CO2 itu disebutlah pula dengan gas rumah kaca. Alhasil pemanasan global adalah akibat ulah manusia. Bagaimana caranya supaya pemanasan global tidak meningkat? Pertama, kurangi emisi CO2 dengan membatasi jumlah pabrik dan kendaraan bermotor. Kedua, pelihara hutan, minimalkan HPH! Eloknya kurangi main kayu dalam arti industri kayu dikurangi, cukup industri kertas saja. Itulah kutipan diperpadat dari Seri 345. WaLlahu a'lamu bisshawab. *** Makassar, 27 Desember 2009 http://waii-hmna.blogspot.com/2009/12/903-kaitan-antara-pemanasan-global.html [Non-text portions of this message ha
Re: [wanita-muslimah] Orang2 Pembela Islam Malah Hidupnya Lemah...ini lucunya!
haduh, masih pada heboh debat kusir agama ya :) belum pada bosen gitu. saya lagi mengembangkan hobi lain nih, motret hehehe :) main ke fesbuk dan flickr saya yah. http://www.flickr.com/photos/25270...@n06/?saved=1 ntah kalau yang lain, tapi kok saya merasa kebencian pada agama atau kaum lain, tidak membuat pribadi kita menjadi lebih baik. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] [Pencekalan Buku] Trilogi Lekra Tak Membakar Buku
yg membakar buku bukan lekra, tapi oknum ya .. hehehhe :) padahal tradisi membakar buku di indonesia kan pertama kali datangnya justru dari orang orang kiri sialan ini. ujungnya, orang ugamak ikutan suka bakar buku. payah kalian semua :) jadi inget satru antara wartawan infotainment dgn luna maya. wartawan yg sok membela kebebasan pers toh ujungnya menyeret luna maya pakai uu ite, yg juga reseh itu. ckk ckk ckk ... 2009/12/27 Mira Wijaya Kusuma > > > Tanggapan Pembaca > Azmi: Pelarangan buku jelas mengerdilkan peran penulis yang ingin > mengabarkan kebenaran. Membuat buku-phobia menjadi...ucup baik: hari ini > bukunya besok orangnya. ayo hentikan segala pelarangan buku. buku adalah > jendela dunia!silahkan click: http://indonesiabuku.com/?p=1583 > Trilogi Lekra Tak Membakar Buku > > Trilogi Lekra Tak Membakar Buku > (Esai, Cerpen, puisi Lekra) > > (1) Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat > 1950-1965 > Penulis: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri > Penerbit: Merakesumba > Tebal: 584 hlm > Ukuran: 15 x 24 cm (softcover & hardcover) > ISBN: 978-979-18475-0-6 > Harga: Rp 70.000 (softcover) & Rp 150.000 (hardcover-LIMITED EDITION) > Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra adalah nisan kebudayaan yang > disenyapkan eksistensinya selama puluhan tahun lamanya. Aktivitas > mereka yang bergemuruh dalam periode 1950-1965 seakan hilang tanpa > jejak. Yang ada hanyalah deret ukur dosa politik kebudayaan mereka > dalam menegakkan prinsip-prinsip yang mereka yakini sebagai kebenaran. > Buku ini merupakan buku putih yang menjelaskan apa adanya > kerja-kerja kreatif yang dihasilkan oleh para pekerja kebudayaan Lekra > dengan seluruh aliansi ideologisnya, termasuk dengan Partai Komunis > Indonesia (PKI). Buku ini mencakup liputan menyeluruh yang diriset dari > sekira 15 ribu artikel (ketoprak, wayang, ludruk, reog), seni tari, > seni rupa, musik, film, sastra, buku, dan sikap-sikap kebudayaan secara > umum. > Sekaligus buku ini menjadi referensi bahwa Lekra tak hanya mengurus > pelemik tak berkesudahan dengan pengusung Manifes Kebudayaan dan > melupakan aspek kerja yang lebih luas yang dilakukan para eksponen > budaya di Lekra. > Bahwa Lekra tak hanya diisi orang-orang yang haus kuasa, > algojo-algojo haus darah, tukang keroyok, pembikin onar panggung > kebudayaan, tapi cendekiawan-cendekiawan organik Lekra mampu memberi > warna dan sumbangsih yang luar biasa bagi kelanjutan kebudayaan > Indonesia yang selama puluhan tahun direndam kekuasaan pasca Soekarno. > - > (2) Laporan dari Bawah: Sehimpun Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat > 1950-1965 > Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri > Penerbit: Merakesumba > Tebal: 558 hlm. > Ukuran: 15 x 24 cm (hardcover-LIMITED EDITION) > ISBN: 978-979-18475-2-0 > Harga: Rp 200.000 > Biasanya, cerita pendek (cerpen) mendapatkan jatah pemuatan setiap > akhir pekan atau sekali dalam sepekan di suratkabar nasional. Namun di > Harian Rakjat, sekira tahun 1961, nyaris saban hari Harian rakjat > memuat cerpen. Akan absen beberapa hari jika ada hal-hal penting atau > pidato-pidato yang memerlukan tempat pemuatan yang luas. > Memberi tempat yang sederajat antara berita reguler dan cerpen > adalah hal yang sangat tak lazim untuk sebuah koran politik nasional > dan bukan koran kebudayaan an sich. > Buku ini merekam geliat cerita pendek yang ditulis oleh eksponen > budaya Lekra (sastra) untuk memberitahu bagaimana gaya realisme > sosialis ditemukan, diadaptasi, dan dipraktikkan di lapangan > kesusastraan indonesia. > > (3) Gugur Merah: Sehimpunan Puisi Lekra Harian Rakjat (1950-1965) > Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri > Penerbit: Merakesumba > Tebal: 966 hlm. > Ukuran : 15 x 24 cm (hard cover-LIMITED EDITION) > ISBN: 978-979-18475-1-3 > Harga: Rp 300.000 > Dalam tradisi kesusastraan Lekra, puisi menempati tempat yang > istimewa. Bahkan lebih istimewa ketimbang novel. Puisi lekra pernah > menjadi produk kebudayaan satu-satunya yang dipersembahkan oleh > delegasi sastrawan Indonesia untuk Konferensi Sastrawan Asia-Afrika II > di Kairo. Dan nyaris seluruh pucuk pimpinan Lekra dan PKI membuat puisi > dengan kadar kualitas yang berbeda-beda tentunya. > Himpunan puisi ini merupakan ikhtiar mengumpulkan sekira 450 puisi > dari 111 penyair yang nama dan puisinya terekam di lembar kebudayaan > Harian Rakjat sepanjang 15 tahun (1950-1965). > Disajikannya puisi ini untuk memperkaya khazanah kesusastraan, > khususnya puisi Indonesia. Tampilan ini juga bisa dianggap sebagai > pembangun kembali benang merah yang putus atas tradisi penciptaan puisi > Indonesia yang berbasis realisme sosialis. Bahwa penyair Lekra juga > memiliki suara kreatif yang patut didengar oleh telinga-telinga masa > depan. > > BUKU INI DICETAK TERBATAS. TERTARIK? BEGINI CARA PEMESANANNYA: > 1. Bagi yang tinggal di Jogjakarta bisa datang sendiri ke kios buku Gelaran > Ibuku yang beralamat sama dengan Indonesia Buku. > > 2. Bagi yang mem
[wanita-muslimah] [Pencekalan Buku] Trilogi Lekra Tak Membakar Buku
Tanggapan Pembaca Azmi: Pelarangan buku jelas mengerdilkan peran penulis yang ingin mengabarkan kebenaran. Membuat buku-phobia menjadi...ucup baik: hari ini bukunya besok orangnya. ayo hentikan segala pelarangan buku. buku adalah jendela dunia!silahkan click: http://indonesiabuku.com/?p=1583 Trilogi Lekra Tak Membakar Buku Trilogi Lekra Tak Membakar Buku (Esai, Cerpen, puisi Lekra) (1) Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965 Penulis: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit: Merakesumba Tebal: 584 hlm Ukuran: 15 x 24 cm (softcover & hardcover) ISBN: 978-979-18475-0-6 Harga: Rp 70.000 (softcover) & Rp 150.000 (hardcover-LIMITED EDITION) Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra adalah nisan kebudayaan yang disenyapkan eksistensinya selama puluhan tahun lamanya. Aktivitas mereka yang bergemuruh dalam periode 1950-1965 seakan hilang tanpa jejak. Yang ada hanyalah deret ukur dosa politik kebudayaan mereka dalam menegakkan prinsip-prinsip yang mereka yakini sebagai kebenaran. Buku ini merupakan ”buku putih” yang menjelaskan ”apa adanya” kerja-kerja kreatif yang dihasilkan oleh para pekerja kebudayaan Lekra dengan seluruh aliansi ideologisnya, termasuk dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Buku ini mencakup liputan menyeluruh yang diriset dari sekira 15 ribu artikel (ketoprak, wayang, ludruk, reog), seni tari, seni rupa, musik, film, sastra, buku, dan sikap-sikap kebudayaan secara umum. Sekaligus buku ini menjadi referensi bahwa Lekra tak hanya mengurus pelemik tak berkesudahan dengan pengusung Manifes Kebudayaan dan melupakan aspek kerja yang lebih luas yang dilakukan para eksponen budaya di Lekra. Bahwa Lekra tak hanya diisi orang-orang yang haus kuasa, algojo-algojo haus darah, tukang keroyok, pembikin onar panggung kebudayaan, tapi cendekiawan-cendekiawan organik Lekra mampu memberi warna dan sumbangsih yang luar biasa bagi kelanjutan kebudayaan Indonesia yang selama puluhan tahun direndam kekuasaan pasca Soekarno. ———- (2) Laporan dari Bawah: Sehimpun Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950-1965 Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit: Merakesumba Tebal: 558 hlm. Ukuran: 15 x 24 cm (hardcover-LIMITED EDITION) ISBN: 978-979-18475-2-0 Harga: Rp 200.000 Biasanya, cerita pendek (cerpen) mendapatkan jatah pemuatan setiap akhir pekan atau sekali dalam sepekan di suratkabar nasional. Namun di Harian Rakjat, sekira tahun 1961, nyaris saban hari Harian rakjat memuat cerpen. Akan absen beberapa hari jika ada hal-hal penting atau pidato-pidato yang memerlukan tempat pemuatan yang luas. Memberi tempat yang sederajat antara berita reguler dan cerpen adalah hal yang sangat tak lazim untuk sebuah koran politik nasional dan bukan koran kebudayaan an sich. Buku ini merekam geliat cerita pendek yang ditulis oleh eksponen budaya Lekra (sastra) untuk memberitahu bagaimana gaya realisme sosialis ”ditemukan”, ”diadaptasi”, dan ”dipraktikkan” di lapangan kesusastraan indonesia. — (3) Gugur Merah: Sehimpunan Puisi Lekra Harian Rakjat (1950-1965) Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit: Merakesumba Tebal: 966 hlm. Ukuran : 15 x 24 cm (hard cover-LIMITED EDITION) ISBN: 978-979-18475-1-3 Harga: Rp 300.000 Dalam tradisi kesusastraan Lekra, puisi menempati tempat yang istimewa. Bahkan lebih istimewa ketimbang novel. Puisi lekra pernah menjadi produk kebudayaan satu-satunya yang dipersembahkan oleh delegasi sastrawan Indonesia untuk Konferensi Sastrawan Asia-Afrika II di Kairo. Dan nyaris seluruh pucuk pimpinan Lekra dan PKI membuat puisi dengan kadar kualitas yang berbeda-beda tentunya. Himpunan puisi ini merupakan ikhtiar mengumpulkan sekira 450 puisi dari 111 penyair yang nama dan puisinya terekam di lembar kebudayaan Harian Rakjat sepanjang 15 tahun (1950-1965). Disajikannya puisi ini untuk memperkaya khazanah kesusastraan, khususnya puisi Indonesia. Tampilan ini juga bisa dianggap sebagai pembangun kembali benang merah yang putus atas tradisi penciptaan puisi Indonesia yang berbasis realisme sosialis. Bahwa penyair Lekra juga memiliki suara kreatif yang patut didengar oleh telinga-telinga masa depan. — BUKU INI DICETAK TERBATAS. TERTARIK? BEGINI CARA PEMESANANNYA: 1. Bagi yang tinggal di Jogjakarta bisa datang sendiri ke kios buku Gelaran Ibuku yang beralamat sama dengan Indonesia Buku. 2. Bagi yang memesan via ponsel 0888-6854-721 (MBAK NURUL HIDAYAH) dan/atau surel (iboe...@gmail.com), mohon menyebutkan judul dan jumlah eksemplar yang diinginkan. Buku langsung dikirim ke alamat pemesan jika pembayaran sudah ditransfer ke rekening Indonesia Buku. 3. Rekening I:BOEKOE: BCA 4450813791 atau BNI 0116544928 atas nama Nurul Hidayah. Berita Terkait: Lekra Tak Membakar BukuLima Buku Dilarang Beredar KejagungBahaya Laten “Prahara Budaya”Diperiksa Kejaksaan, Lekra Tak Membakar Buku!Seratus Buku Sastra Indonesia yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan: Satu Catatan Singkat Sumber: http://indonesiabuku.com/?p=2500
[wanita-muslimah] [Facebook.com]Ayo kita tolak keputusan Kejagung RI membredel lima buku!!
Ayo kita tolak keputusan Kejagung RI membredel lima buku!! Bukan zamannya lagi melibas kebebasan berpendapat!! Untuk itu silahkan click: http://www.facebook.com/group.php?gid=233199091560&ref=mf Kejaksaan Agung (Kejagung) melarang peredaran lima buku karena dianggap mengganggu ketertiban umum, bertentangan dengan UU 1945 dan Pancasila. Kelima buku itu adalah: Dalih Pembunuhan Massa Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto karangan John Roosa, Suara Gereja bagi Umat Tertindas Penderitaan Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri karangan Cocratez Sofyan Yoman, Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965 karya duet Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan, Enam Jalan Menuju Tuhan karangan Darmawan dan Mengungkap Misteri Keberagaman Agama karangan Syahrudin Ahmad. Pembredelan buku ini mengulangi kembali represi penguasa Orde Baru terhadap kebebasan berpendapat yang dijamin penuh oleh UUD 1945. Indonesia sudah mengesahkan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 yang menjamin kebebasan berekspresi melalui tulisan. Oleh karena itu kami menolak pembredelan buku oleh Kejagung RI. Sebaiknya perbedaan berpendapat melalui tulisan harus diimbangi pula dengan menerbitkan buku, bukan melarangnya. Cabut keputusan Kejagung RI sekarang juga!! *** Info berkaitan dengan pelarangan buku sejarah, silahkan click: Buku-buku Ini Dilarang! http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/26/02370322/buku-buku.ini.dilarang Kejakgung Larang Lima Buku Beredar http://www.republika.co.id/berita/97911/Kejakgung_Larang_Lima_Buku_Beredar Trilogi Lekra Tak Membakar Buku dan Berita Terkait: * Lekra Tak Membakar Buku * Lima Buku Dilarang Beredar Kejagung * Bahaya Laten “Prahara Budaya” * Diperiksa Kejaksaan, Lekra Tak Membakar Buku! * Seratus Buku Sastra Indonesia yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan: Satu Catatan Singkat silahkan click: http://indonesiabuku.com/?p=1583 Topik : Pelarangan Buku Sejarah http://www.tempointeraktif.com/hg/topik/masalah/2077/ Senin, 08/09/2008 | 21:07 WIB John Roosa Berharap Bukunya Tak Dilarang Selama ini, kata John Roosa, banyak buku tentang G30S yang telah beredar dan tak satupun yang dilarang. Senin, 08/09/2008 | 20:53 WIB Kejaksaan Teliti Buku Dalih Pembunuhan Massal “Saat ini masih diteliti,” kata Jaksa Agung Muda Intelijen Wisnu Subroto. Minggu, 27/05/2007 | 13:41 WIB Penerbit Pertanyakan Penarikan Buku Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) mendesak Kejaksaan Agung memberi klarifikasi soal instruksi dan tindakan penarikan buku sejarah kurikulum 2004 untuk Sekolah menengah pertama dan atas. Senin, 07/05/2007 | 11:53 WIB Kejaksaan Negeri Semarang Tarik Buku Sejarah Kejaksaan Negeri Kota Semarang hari ini (Senin, 7/5) melakukan penarikan terhadap buku-buku sejarah untuk sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Toko Gramedia Jalan Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah. ”Kami hanya melaksanakan perintah dari Kejaksaan Agung," kata Kepala Negeri Semarang M Farela, Senin (7/5). Senin, 16/04/2007 | 19:14 WIB Kejaksaan Sita 5.200 Buku Sejarah Dia mengatakan, sebetulnya terdapat 10 penerbit yang mencetak 24 judul buku sejarah yang mengacu kurikulum 2004. Tapi, penyitaan baru dilakukan pada buku dari tiga penerbit yakni Erlangga, Yudistira, dan Regina. Rabu, 28/03/2007 | 22:34 WIB PBHI Gugat Kejaksaan Soal Buku Sejarah Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) akan mengajukan gugatan perdata dan tata usaha negara kepada Kejaksaan Agung terkait penarikan buku sejarah untuk sekolah setingkat SMP dan SMA yang menggunakan kurikulum 2004. Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Orang2 Pembela Islam Malah Hidupnya Lemah...ini lucunya!
Assalamu'alaikum wrwb. Orang2 muslim yang benar2 melaksanakan ajaran2 Islam secara khafah atau sempurna pasti mereka sukses hidupnya di dunia, dan insya ALLAH akan mendapat tempat syurga di akirat.demikian janji ALLAH di alQuran. Orang2 muslim yang tidak sukses hidupnya di dunia, artinya mereka tidak benar atau tidak sempurna menjalankan peraturan2 ALLAH. Assalamu'alaikum wr wb Semoga ALLAH melindungi saya dari tipu daya setan yang terkutuk. Sesungguhnya,kalau kita memahami Islam dengan ilmu, dengan kepahaman yang sempurna, dengan pelaksanaan dan penghayatan Islam itu sungguh cantik dan membawa kemajuan2 dengan sendirinya. Jadi kalau kita dapat mempersembahkan islam yang cantik, indah dan membawa kemajuan2, tak perlu banyak berbicara untuk menarik orang kepada Islam, dengan sendirinya mereka akan melihat kecantikan dan keindahan Islam kemudian akan ikut pada Islam. Begitu pula kalau kita dapat mempersembahkan Islam yang cantik, indah, ramah tamah, berkasih sayang, tolerensi, maju, kita tak perlu memikirkan musuh musuh, mereka akan jatuh tersungkur dengan sendirinya. Di Amerika, 20.000 setiap tahun non muslim masuk islam. Karena berdakwah yang indah dan menarik.Bukan dengan kekerasan. Keindahan, kecantikan dan kemajuan2 Islam itu dapat dilihat aspek tuntutan dari ALLAH atau tuntutan dari islam maka lahirlah kemajuan. Jika kita ada ilmu, yang kita pahami, kita hayati dan kita amalkan atau kita implikasikan dalam kehidupan sehari hari, maka kita dapat melihat keindahan, kecantikan dan kemajuan2 dalam aspek tersebut yaitu; 1.Aspek karena tuntutan/perintah dari Tuhan atau Islam, melahirkan kemajuan2. Bila perintah perintah Allah atau perintah2 islam diikuti dengan baik dan sempurna, maka kemajuan tak perlu dipikirkan, tak perlu dicetuskan, maka akan lahir dengan sendirinya, yaitu buah dari mengikuti syariat, atau ayat2 Allah. Berikut ini ada beberapa contoh. Contoh 1. Allah memerintahkan wajib belajar.(QS.58:11) itu fardhu a'in setiap orang. Kalau wajib belajar, maka membangun tempat belajar, sekolah wajib dibangun. Tidak mungkin belajar dibawah pohon kayu. Kemudian tidak mungkin belajar dan menulis di tanah, maka membuat papan tulis, kertas dan pensil wajib di buat. Ini kemajuan bukan. Kemudian kertas tulis ingin dibuat, tentu ada fabrik yang membuatnya ada ratusan orang yang bekerja, ada bangunan lagi, ada alat2 mesin yang diperlukan lagi, dan terakhir perlu pertanian untuk bahan kertas. Perintah wajib belajar saja sudah membawa kemajuan2 yang pesat. Ajaran islam dengan otomatik membawa kemajuan2 dalam masarakat. Menciptakan banyak lapangan kerja untuk pemuda2nya.Tidak habis di situ saja, murid murid perlu tranportasi, alat2 penerangan,lestrik, perlu bangku meja dll. Contoh (2). Allah mewajibkan umat Islam shalat. Maka perlu dibangun sumber air bersih untuk ambil air wudhuk, perlu tikar untuk shalat, tidak mungkin shalat di tanah, haruslah diatas tikar yang bersih. Perlu berpakaian bersih dan rapi. Tidak mungkin lagi shalat menutup aurat dengan daun yang lebar. Maka perlu dibangun fabrik2 kain, pertanian kapas dan fabric membuat baju. Ini kemajuan2 dan kemakmura rakyat yang dihasilkan oleh sebuah perintah ayat Allah swt. Ajaran Islam bukanlah ajaran yang membawa hidup kemiskinan dan keterbelakangan yang dituduh oleh orang orang lain. Kemajuan kemajuan yang dicapai oleh umat Islam adalah kemajuan2 yang diperintah oleh Allah dan barakah. Sedangkan kemajuan2 yang dicapai oleh orang lain ( anti tuhan) datang dari fitrah manusia, tidaklah barakah. Itulah bedanya. Sebenarnya umat Islam akan lebih cepat membuat kemajuan karena dibuat atas perintah Allah, bukan karena tuntutan fitrah manusia. Kalau atas dasar fitrah, manusia tidak sanggup bersusah susah. Kalau atas dasar fitrah burukpun tidak apa, tidak halal pun tidak apa, merugikan orang lainpun tidak apa. Tapi kalau dasar tuntutan Allah, tidak sanggup ala kadarnya, tidak sanggup membuat barang2 yang merugikan orang lain, tidak sanggup membuat barang2 yang kurang aman, berbahaya untuk kesehatan dll. Barang barang yang dibuatnya adalah barang barang yang baik, bersih, aman, berquality tinggi dan halal. Sekarang aneh kalau disebut Islam miskin, terbelakang. Mengapa terjadi begini? Pada hal siapa yang memberitahu ajaran2 Islam ? Ulama ulama, Islamic scholar bukan?, yang memberi tahu dan mengajarkan. Kalau ulama ulama tidak memberitahu ajaran ajaran Islam umat tidak tahu. Dalam hal ini kita mengucapkan banyak terimakasih kepada guru2 agama atau ulama2 kita yang tercinta. Namun ulama2 itu bukanlah orang2 yang perfect,sempurna, atau suci, tapi adalah orang2 yang bisa bersalah. Peliknya orang yang memberitahu tentang ajaran ajaran Islam itu, dia yang tidak ada kemajuan. Inilah kelemahan mereka yang perlu kita koreksi disini. Disetiap negara2 Islam ada jemaah, atau organisasi2 islam, tapi tidak maju, apalagi membawa kemajuan untuk umat. Sepatutnya mereka yang tahu islam mesti maju, tapi
[wanita-muslimah] Yayasan Muslim Belanda Akui Ahmadiyah
"Di seluruh Eropa belum ada organisasi yang bisa menggabungkan kaum Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah," tandas Fethi Killi dari SMO dengan bangganya. "Kamilah yang berhasil melakukan ini untuk pertama kalinya." Ahmadiyah adalah sebuah aliran yang tidak diakui oleh aliran-aliran Islam ortodoks lainnya. Karena kebanyakan pengikut aliran Ahmadiyah di Belanda adalah warga Belanda keturunan Suriname, pengakuan aliran yang asalnya dari Pakistan ini acap kali menjadi polemik yang sensitif. Pemerintah Belanda mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama Islam. Namun organisasi-organisasi Islam ortodoks menolak untuk mengakui sekte tersebut. Perlombaan subsidi Masalah ini muncul ke permukaan ketika sekarang ada perlombaan mendapatkan subsidi sebuah saluran penyiaran Muslim yang baru. Saluran penyiaran Muslim sebelumnya yaitu Nederlandse Moslim omroep (NMO) terbelah menjadi dua organisasi yang tidak lagi mampu mengajukan permintaan subsidi pada pemerintah. Sekarang lima organisasi penyiaran baru sedang menawar waktu siaran. SMO mendapat peluang siaran paling besar. Dalam penyeleksian organisasi penyiaran baru, Komisaris Media Belanda menuntut satu kriteria penting, yaitu mewakili semua aliran. Organisasi penyiaran baru harus dapat sebanyak mungkin mewakili kelompok-kelompok Muslim yang ada di Belanda. SMO memenuhi kriteria itu dengan cara mempersatukan semua aliran agama Islam yang diakui pemerintah Belanda: Suni, Syiah, Alevitis dan Ahmadiyah. Dalam pengajuan subdisi bahkan disebut julukan empat 'pilar' Islam. "Penting untuk meluruskan keragaman komunitas Islam di Belanda," ungkap yasin Furqani dari Dewan Masjid Marokko Belanda (RMMN), yang merupakan salah satu anggota SMO. "Ahmadiyah berperan besar dalam komunitas Islam dan oleh karena itu harus dimasukkan." Dewasa Menurut Fathi Killi dari SMO, Ahmadiyah sangat kontroversial di dunia Islam. Dia juga menjelaskan kaum Suni dalam organisasi SMO ternyata cukup dewasa menanggapi keputusan SMO untuk memasukkan Ahmadiyah dalam organisasi. "Untuk pertama kalinya keempat aliran ini memutuskan untuk tidak menutup diri karena alasan teologisnya. Kami menekankan bahwa kami percaya Tuhan, kitab dan nabi yang sama." Tidak semua Organisasi Muslim di Belanda setuju dengan pendekatan umum seperti ini, jelas Killi. "Ada juga yang tidak ingin bekerjasama dan menekankan hanya ada satu Islam yang benar, yaitu Islamnya mereka." Pembahasan kerjasama dengan calon organisasi penyiaran lain, yaitu De Stichting Moslim Omroep Nederland (SMON), berjalan kurang baik. SMON sepertinya menolak mengakui Ahmadiyah sebagai mitra yang sederajat. Menutup Radi Suudi membantah bahwa organisasinya, SMON, ingin mengucilkan Ahmadiyah. "Kami ingin bekerjasama. Yang SMO inginkan dari kami adalah supaya kami memberikan keterangan tertulis bahwa kami mengakui Ahmadiyah sebagai salah satu aliran agama Islam. Itu adalah sebuah masalah teologis yang tidak dapat kami bawa sebagai organisasi jurnalistik." Menurut rencana, minggu ini akan diumumkan organisasi penyiaran mana yang mendapatkan waktu siaran dan menjadi saluran penyiaran Muslim yang baru di Belanda. Sumber: http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/organisasi-penyiaran-muslim-akui-sekte
[wanita-muslimah] PENGEMAR TALIBAN,NUR<---------: CINTAILAH ORANG2 ASING YANG DATANG KE NEGRI MU..
Cerita lama..golongan2 yang membenci Amerikaseperti AlQaida,taliban, FPI, JI dll Kalau ada satu dua orang amerika, dituduh secra steriotype masarakat AmerikaKetahuilah tidak semua orang Amerika itu baik2. Komunis dan Gol Islam Fundamentalis tidak akan berhenti membenci Amerika, itulah satu satunya strategi mereka untuk mengambil perhatian umat awab...menanamkan kebencian dari dinikpd anak2 didik apalagi pasantren2 Fundamentalis... Baru2 ini saya melihat Video Abu bakar basyir yang mengajarkan kebencian kpd Amerikan dan mempostkan Poster2 Osma Bin Laden di sekolahnya... Saya harap Nur juga demikian di kampungnya Mudah2an mereka sadar membenci suatu bangsa adalah terkutuk. KEBENCIAN MENUTUP KEBENARAN; Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan [kebenaran] karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (8) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" wrote: > > > http://www.miningindo.com/news/view_news.asp?path=indoGNR9_9_2003_7761&secid=GNR&ID=7761 > > Perusahaan minyak raksasa asal Amerika Serikat ExxonMobil diduga kuat > melakukan mark up besar-besaran dalam pembiayaan pengelolaan ladang minyak > Cepu di Jawa Timur. Dugaan ini muncul setelah dengan diungkapkannya laporan > Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh direktur utama Pertamina > Baihaki Hakim di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8 September). > > Hingga tahun 2002 Exxon melalui anak perusahaanya Mobil Cepu Ltd. telah > mengeluarkan dana US$459 juta termasuk biaya akuisisi blok Cepu, yang > terletak di kabupaten Bojonegoro itu. Padahal hasil audit yang dilakukan BPKP > menyatakan jumlah yang dikeluarkan Exxon sebenarnya hanya US$142 juta. "Angka > ini termasuk pengeluaran sebesar US$75,46 juta selama 2002 yang tidak > ditunjang kegiatan operasi yang signifikan pada tahun tersebut," kata > Baihaki. Dugaan mark up itu nampak cukup jelas misalnya dalam tingginya biaya > pengeboran sumur oleh Exxon, yang sebesar US$834 per sit. Biaya ini jauh > lebih besar bila dibandingkan dengan pengeboran di jenis sumur yang sama di > tempat lain, misalnya di sumur yang dikelola Devon yang biayanya cuma sekitar > sebesar US$486 per sit dan US$344 per sit. > > Baihaki juga mengungkapkan tingginya biaya development studies di lapangan > Banyu Urip pada tahun 2000/2001 yang dinyatakan Exxon, yaitu sebesar US$7,25 > juta. Setelah dilakukan penelitian oleh Pertamina dengan menggunakan berbagai > fakta pertimbangan maka Pertamina hanya menyetujui 40% dari usulan Exxon itu > atau setara US$2,92 juta. "Dengan adanya indikasi biaya tinggi ini maka > diperlukan waktu untuk > melakukan klarifikasi secara detil," kata baihaki, yang mantan presiden > direktur PT Caltex Pasific Indonesia, anak perusahaan Chevron-Texaco itu. > Dalam kesempatan yang sama Baihaki juga menjelaskan bahwa pihak ExxonMobil > pada prinsipnya telah menyetujui dua skenario yang diusulkan Pertamina untuk > perpanjangan kontrak exxon di Blok Cepu. Skenario pertama, tahun 2003-2010 > kontrak akan tetap berbentuk bantuan teknis (technical assistance > contract/TAC), dan pasca 2010 berbentuk kontrak kerjasama. Skenario kedua, > kontrak kerjasama (joint venture) dilakukan langsung sejak 2003 antara BP > Migas dengan Pertamina, lalu kemudian Pertamina share down ke Exxon. > > ExxonMobil dan Pertamina kini sedang berunding untuk perpanjangan kontrak > Exxon di Blok Cepu, yang diketahui memiliki cadangan minyak sangat besar. > Kontrak Exxon di blok minyak milik Pertamina itu sebenarnya baru berakhir > pada 2010, namun Exxon meminta perpanjangan dini dengan alasan membutuhkan > investasi besar untuk mengembangkan lapangan Cepu, hingga akan rugi bila > kontraknya tidak diperpanjang 20 tahun lagi. > > *** > > Beginilah cara perusahaan migas asing raksasa merampok harta negara miskin... > Fenomena seperti ini sudah berlangsung lama, dan nyaris dilakukan semua > perusahaan asing. Kita sudah dirampok oleh kasus PLTP Dieng Patuha, dan kini > akan juga dihabisi oleh Karaha Bodas. Sekarang muncul lagi kasus mark up > jutaan dolar. Ini baru Exxon, belum lainnya > > Masih kah kita percaya dan menyerahkan nasib kekayaan bangsa ini pada para > perampok AS dan Barat itu? Dengan terbongkarnya kasus mark up Exxon ini, > sepertinya hanya orang gila dan kawan para perampok saja yang setuju dengan > perpanjangan kontrak Exxon di Cepu Block... > > > - Original Message - > From: "Dwi Soegardi" > To: > Sent: Thursday, December 24, 2009 12:17 > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: CINTAILAH ORANG2 ASING YANG DATANG KE > NEGRI MU.. > > hukum yang mana? > > Bukannya Allah yang membuat hukum, > dan bumi ini bumi Allah . > > Lha gima
[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - PERLAWANAN SEMAKIN MELUAS
*Kolom IBRAHIM ISA* *Sabtu, 26 Desember 2009* ** *PERLAWANAN SEMAKIN MELUAS* *-- ISSI Akan Menempuh Jalur Hukum Menggugat Kejagung* *-- Buku John Roosa disebarluaskan gratis! * ** * ** Di berbagai kalangan masyarakat bermunculan perlawanan terhadap pelarangan lima buku oleh Kejagung R.I. Bertambah dan meningkatnya perlawanan tsb adalah pertanda bahwa kesadaran masyarakat mengenai hak-hak demokrasi, kebebasan menyatakan pendapat dan hak memperoleh informasi, berangsur-angsur meningkat. Baik diingat kembali judul-judul lima buku yang dilarang beredar oleh Kejagung: 1. Dalih Pembunuhan Massal. Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto, oleh John Roosa 2. Suara Gereja Bagi Umat Tertindas Penderitaan Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di Papua Barat Harus Diakhiri, oleh Cocratez Sofyan Yoman 3. Lekra Tak Pernah Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965, oleh Rhoma Dewi Aria Yuliantri dan Muhidin Dahlan 4. Enam Jalan Menuju Tuhan, oleh Darmawan MM,dan 5. Mengungkap Misteri Keberagaman Agama, oleh Syahrudin Ahmad. * * * Larangan Kejagung tsb punya efek kontra-produktif bagi lembaga hukum tsb; dan bagi mereka-mereka yang masih bermimpi akan mampu memberangus suara-suara yang tidak berkenan dengan pandangan politik mereka. Tradisi Orba membungkam suara masyarakat yang menentang penguasa masih berlangsung terus. Larangan Kejagung tsb hanyalah meningkatkan kesadaran pejuang-pejuang dan aktivis-aktivis reformasi, demokrasi dan HAM, bahwa kewaspadaan terhadap sisa-sisa kekuatan Orba tsb serta perlawanan tegas dan konsisten terhadapnya, tak boleh kendur sedikitpun. Dalam tulisan kali ini difokuskan pelawanan yang dilakukan oleh INSTITUT SEJARAH SOSIAL INDONESIA (ISSI) < Jakarta, 24 Desember, I Gusti Agung Ayu Ratih, Direktur, 0811-156-315 -- Hilmar Farid, Ketua Dewan Pembina , 0811-156-306> --terhadap pelarangan lima buku oleh Kejagung RI. Diangkat perlawanan ISSI tsb karena inspiratif serta memperbesar semangat juang. Pertama-tama ISSI membeberkan sekitar buku John Roosa, "DALIH PEMBUNUHAN MASSAL. GERAKAN 30 SEPTEMBER DAN KUDETA SUHARTO". Penerbit buku John Roosa tsb adalah ISSI dan Hasta Mitra . Diuraikan oleh ISSI, bahwa buku John Roosa adalah -- "sebagai sumbangan terhadap studi sejarah kontemporer Indonesia, khususnya peristiwa G-30-S. Dalam buku ini John Roosa menunjukkan sikap ilmiah yang terpuji sebagai sejarawan: ia mengungkapkan sumber-sumber baru mengenai G-30-S yang belum pernah digunakan sebelumnya, menelaah setiap sumber yang ada mengenai peristiwa itu secara teliti, lalu menghadirkan argumentasi dan kesimpulan berdasarkan temuannya itu. Pelarangan oleh Jaksa Agung jelas menghalangi perkembangan studi sejarah pada khususnya dan kerja ilmiah pada umumnya. Selanjutnya ISSI: "Buku / /DALIH PEMBUNUHAN MASSAL sudah beredar selama satu tahun dan sembilan bulan, dan justru mendapat sambutan baik dari dalam maupun luar negeri. Buku ini masuk nominasi buku terbaik dalam International Convention of Asian Scholars, perhelatan ilmiah terbesar untuk bidang studi Asia pada 2007. Tinjauan terhadap buku ini dimuat dalam berbagai berkala ilmiah internasional. Di Indonesia sendiri, buku ini disambut baik oleh para ahli sejarah, guru sekolah dan masyarakat umum dalam berbagai seminar dan pertemuan ilmiah yang digelar selama ini". Sehingga Pelarangan itu tidak saja bertentangan dengan prinsip umum hak asasi manusia tapi juga amanat UUD 1945 untuk 'memajukan kecerdasan umum.' Sikap ISII tegas dan kongkrit yaitu: Menuntut agar 1. Kejaksaan Agung segera mencabut surat keputusan tersebut dan menghentikan praktek pelarangan secara umum. Perbedaan pandangan mengenai sejarah hendaknya diselesaikan secara ilmiah, bukan dengan unjuk kuasa menggunakan hukum warisan rezim otoriter. 2. Pemerintah dan DPR segera mencabut semua aturan hukum yang mengekang kebebasan berekspresi dan hak mendapatkan informasi. Warisan kolonial dan rezim otoriter yang ingin mengatur arus informasi dan pemikiran sudah sepatutnya diakhir Akhirnya ISSI menegaskan bahwa, ISSI juga akan mengajukan somasi kepada Kejaksaan Agung dan meminta agar larangan itu dicabut. Jika tidak dipenuhi, ISSI akan menempuh jalur hukum dan menggugat keputusan Jaksa Agung tersebut. * * * Yang jadi penggerak difokuskannya tulisan ini pada pernyataan ISSI tsb a.l, ialah perlawanan ISSI yang bisa jadi teladan bagi penerbit lainnya. ISSI menyatakan: "*melepas 'copyright'atas buku 'Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto' karya John Roosa kepada publik sehingga dapat disebarluaskan melalui berbagai media. ISSI juga akan mengajukan somasi kepada Kejaksaan Agung dan meminta agar larangan itu dicabut. Jika tidak dipenuhi, ISSI akan menempuh jalur hukum dan menggugat keputusan Jaksa Agung tersebut. * Kontan, salah seorang ma