08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

2010-06-17 Terurut Topik Wajah
Pak Purwanto,anda menerima info "Mengaku-aku atau Merampas" itu via mulut media 
massa yang "menyelewengkan asas medianya" atau meneliti lebih teliti dari 
sumber yang betul?

Faktanya :
1.Yang menari "Barong" ( sebuah tarian yang diilhami tari Reog, seperti halnya 
di Lamongan ada tari Jepaplokan juga diilhami reog ),adalah penduduk 
Johor,Malaysia yang leluhurnya adalah imigran dari Ponorogo.Menyalahkan wong 
Jowo Johor menari Barong sama dengan menyalahkan wong Lamongan menari 
jepaplokan.

2.Yang membuat filler "Tari Pendet" itu PH Singapura/Cina Singapura yang 
merupakan pegawai Discovery Channel Singapura, yang menayangkan filler itu 
untuk mempromosikan Tayangan Dokumenter mengenai Malaysia di Discovery 
Channel.Itupun di tayangan asli Dokumenter Malaysia ya tak ada tari pendet sama 
sekalilah..kan itu cuma bikinan tukang bikin promo asal Singapura. Jadi yang 
salah Singapura kenapa yang anda tuduh Malaysia? Berita ini sudah disiarkan 
oleh Kantor Berita ANTARA,tetapi tak ada media massa Indonesia yang 
mencupliknya.Tuh kan? Apa kira-kira agenda tersembunyi para media massa yang 
investornya adalah para .dari negara...itu???

Sementara itu dulu. Aku gak mau melanjutkan bahwa "Ramayana" dan "Mahabharata" 
dan banyak lagi itu juga "barang rampasan" kalau anda memakai istilah 
"rampasan"...tapi dalam teori kebudayaan sebetulnya tak ada istilah mengaku dan 
merampas...namun ada "keterpengaruhan"...diffusi...migrasi budaya...duplikasi 
dan sebagainya...

WB

--- In artculture-indonesia@yahoogroups.com, bambang purwanto  
wrote:
>
> Tampaknya semakin kacau perbincangan ini.  Masalah utama yang diperbincangkan 
> menjadi tidak jelas,"Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak Budaya orang 
> lain" sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan atau halal.
> Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah 
> tidak mempunyai urat malu.
> Maaf kalau saya terlalu langsung.
> 
> 
> 
> 
> 
> From: francis yaman 
> To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
> Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45
> Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
> 
> Note: Forwarded message is attached.
> 
>  
> Block reason:  This message is above your Auto Block threshold | Approve 
> sender | Approve domain | Approve artculture-indonesia@yahoogroups.com |
>




Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

2010-06-17 Terurut Topik francis yaman
Yang penting di sini, pak, indonesia , kapan ditubuh? Sama jugak Malaysia. 
Tiada siapa yang bisa mengaku bahawa sesuatu adat atau budaya itu kepunyaan 
suatu negara. Itu hak bangsa, bukan negara. Saya bukan tersinggung, saya juga 
sebahagian daripada ketua adat dan saya merasa amat marah kerana orang lain 
yang tiada kaitan bisa mengaku bahawa adat bangsa kami adalah kepunyaan mereka 
dan kaum kerabat dan keluarga kami di luar Indonesia tiada hak untuk mengguna 
pakai adat yang sudah menjadi nadi bangsa kami. Kami juga punya maruah terhadap 
bangsa kami dan kami tidak akan membiarkan orang lain mengklaim bahawa adat dan 
budaya kami adalah kepunyaan negara mereka. Itu adat kami untuk bangsa kami. 
Akan tetapi kalau orang mahu mempamir atau memaparkan budaya kami ke 
penglihatan dunia, jutaan terima kasih karena itu akan menunjukkan kepada dunia 
bahawa adat dan budaya kami masih hidup dan bernadi. Kalau orang lain tidak 
mahu budaya itu dipertontonkan, itu bererti buday itu akan kelamaan hilang, 
pupus dan mati...
Pak, kalau bapak dalam posisi saya, dan orang lain melarang supaya budaya itu 
dipertontonkan, adakah kamu akan marah atau suka?  Itulah yang terjadi pada 
diskusi ini. Popularitas murahan dengan tujuan untuk menghilangkan budaya orang 
lain. Birakanlah siapa yang mau pertontonkan budaya itu. Janji jangan sahaja 
budaya itu langsung hilang, seperti banyak adat, bahasa dan budaya yang sudah 
hilang kerana keangkuhan manusia yang mahu ikut-ikutan budaya  dan bahasa barat.
Terima kasih kerana memberi peluang untuk mempertahankan adat, budaya dan 
bangsa. 






From: bambang purwanto 
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, June 13, 2010 9:25:45
Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

Note: Forwarded message is attached.


artculture-indonesia@yahoogroups.com is a contact of Ahmadun YosiHerfanda 
Approve sender | 




[ac-i] Undangan Diskusi KDI Juni 2010: "The Limits To Growth"

2010-06-17 Terurut Topik Pohon Pisang
Om/Tante Moderator, titip undangan diskusi. Makasih ya! :)

Yodie

-
Undangan Diskusi KDI Juni 2010: "The Limits To Growth"


Timbul suatu cara berfikir: "Ekonomi yang baik ialah ekonomi yang
tumbuh."  Coba lihat negara bersaing dalam hal pertumbuhan ekonomi,
kini Cina mengungguli negara Barat.  Bila pertumbuhan GDP berkurang
--dari 3 persen menjadi 2 persen tetapi tetap ada pertumbuhan-- itu
sudah dianggap rugi yang memengaruhi bursa saham.



Kalau direnungkan maka cara berfikir itu aneh, karena di dunia ini
tidak ada yang bisa tumbuh terus.  Di bidang fisika tidak dan di
bidang ekonomi tidak.  Bila balon ditiup terus-menerus... meledak.
Bila ekonomi dunia teruuus makin besar... terjadi apa?



Theo Van Beuseukom, mantan pengajar Fakultas Teknik Jurusan Elektro
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, akan menjadi narasumber
diskusi bertopik “The Limits to Growth” (merujuk pada judul buku karya
ilmuwan Amerika Serikat Dennis Meadows). Dalam kerangka topik
tersebut, diskusi ini akan membicarakan berbagai hal dari ekonomi
hingga populasi manusia.



Diskusi akan digelar di Ruang Serba Guna Lembaga Kemahasiswaan UKSW
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga pada 18 Juni 2010 pukul 18.00 sampai
dengan selesai. Diskusi ini diselenggarakan Kelompok Diskusi
Interdispliner UKSW Salatiga. Tentu saja, terbuka untuk umum dan
gratis.



Untuk informasi, hubungi Yesaya Sandang (087878035657) atau Yodie
Hardiyan (085640073224). []




blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

---
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
artculture-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
artculture-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
artculture-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ac-i] Adjie Siapkan Fashion Show Tunggal

2010-06-17 Terurut Topik John Oei



Adjie Siapkan Fashion Show Tunggal


Siapa yang tidak kenal Adjie Notonegoro, perancang kondangyang cukup 
mempengaruhi dunia fashion tanah air. Sudah sekitar 24 tahun Adjieberkecimpung 
di dunia fashion, dan untuk memperingatinya ia ingin memberikan sedikithadiah 
khusus dengan menggelar fashion show tunggal.


Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35054




<>


[ac-i] Sekali Lagi,Kita cuma bisa marah jika dipulung orang ketimbang menghargai

2010-06-17 Terurut Topik Wajah Bercahaya
Radar Tulungagung 
[ Minggu, 13 Juni 2010 ] 
Kehidupan Seniman Tradisi 
Disyukuri meski Tanggapan Makin 'Jauh' 

Zaman terus bergerak cepat. Tak banyak yang bertahan dalam berkesenian tradisi. 
Tapi tidak dengan Adam Sumeh dan Maryani. Keduanya eksis di kesenian kentrung 
dan macapat. 

---

Saat bertamu ke rumahnya yang sederhana di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Mbah 
Sumeh sedang santai. Pria yang bernama asli Adam ini adalah salah seorang 
seniman kentrung yang hingga kini tetap eksis. Saat ditanya tentang nama Sumeh 
yang melekat pada dirinya, pria kelahiran 1 Juli 1946 ini mengungkapkan nama 
itu didapatkannya saat masih pentas bersama grup ludruk sekitar 1975 silam. 
Saat itu, dia yang mendapat lakon lawak bersama dua rekannya mendapat nama 
Sumeh. "Ya sejak saat itu nama saya Adam Sumeh. Di KTP juga begitu. Pekerjaan 
seniman," kata bapak tiga anak ini. 

Mbah Sumeh, kini dikenal sebagai salah satu seniman kentrung yang tersisa di 
Blitar. Grup kentrungnya yang bernama Tri Santoso Budoyo bisa disebut sebagai 
kelompok kentrung yang hingga tetap ada di bawah gempuran seni modern. "Ada 
juga di daerah Udanawu. Tapi memang sudah jarang," kata pria yang sudah ikut 
wayang orang sejak 1959 ini. 

Sebelum jadi dalang kentrung seperti sekarang ini, Mbah Sumeh dulunya menjadi 
seniman wayang orang, ludruk, ketoprak dan jaranan. Saat main di kentrung, dia 
mengawalinya menjadi pancak atau penabuh alat pengiring kentrung. Baru sejak 
1994 dia menjadi dalang kentrung. Yakni, sebuah kesenian warisan nenek moyang 
yang menyajikan sebuah kisah diselingi dengan lagu dari yang dinyanyikan sinden 
dan guyonan antara dalang, pancake, dan sinden. Dia mengaku tak pernah belajar 
secara khusus. Tapi karena sudah suka dengan segala sesuatu berbau kesenian, 
Mbah Sumeh bergaul dengan orang-orang yang telah lebih dulu terjun ke kesenian 
tersebut. "Kentrung itu kan warisan walisanga. Kisah yang disampaikan biasaya 
seputar kisah walisanga, keratin, dan kerajaan," terang Mbah Sumeh yang memang 
sumeh alias banyak senyum ini. 

Kehidupan menjadi seniman terkadang memang tidak menentu. Namun, Mbah Sumeh 
bisa menggantungkan hidupnya dari kesenian kentrung. Sekali manggung di dalam 
kota, kelompok kentrung yang beranggotakan setidaknya lima orang ini dibayar Rp 
1 juta. Harga itu, menurut Mbah Sumeh, cukup untuk dibagi dan dijadikan sumber 
penghidupan. Sebulan, paling sedikit tiga kali dia mendapat tanggapan kentrung. 
"Yang namanya rezeki makin disyukuri kan makin terasa nikmatnya," katanya. 

Namun itu tidak menentu. Dia pun kadang digojlok oleh seniman muda lainnya. 
Yakni manggung makin jauh. Maksudnya bukannya tempat yang hingga ke luar kota 
atau luar negeri, melainkan tanggapan manggung yang berjarak lama. Kadang dalam 
setahun bisa dihitung dengan jari. 

Kini, Mbah Sumeh berusaha melakukan regenerasi untuk pewaris kesenian 
tradisional tersebut. Menurut dia, kini anak-anak sekolah telah banyak yang 
mulai diajari kesenian tradisi ini. "Kadang saya diajak untuk mengajari mereka. 
Pertama-tama ya belajar nabuh kendang, terbang, ketipung dulu," kata Mbah 
Sumeh. 

Sebagai salah satu seniman kentrung yang masih bertahan, Mbah Sumeh yakin bahwa 
masyarakat bakal terus menggemari kesenian tradisional ini. Meski hanya 
orang-orang tertentu. Namun hal itu cukup bisa membuat Mbah Sumeh terus 
berkarya sebagai dalang kentrung. 

Demikian juga dengan Maryani. Menjadi seniman menurut Maryani merupakan 
panggilan hati. Sejak SMP, pria 46 tahun ini hobi menulis tembang. Hobinya itu, 
sedikit banyak dipengaruhi oleh sang ayah yang menggeluti kesenian wayang 
orang. Saat kuliah, Maryani memilih mengambil jurusan Sastra Indonesia di 
Universitas Jember. Kuliah di jurusan sastra, membawanya ke dunia kesenian yang 
lebih kompleks. Maka, hobinya nulis tembang ditambah kemampuannya dalam dunia 
akting dan teater membuatnya aktif di dunia kesenian di kampusnya. Untuk 
mengasah kemampuannya menulis tembang, saat menulis surat buat orang tuanya dia 
diharuskan menuliskannya dalam tembang. "Jika tidak ditulis begitu, ndak 
dibales sama bapak," kenang Maryani. 

Tidak hanya itu, pada 1989, Maryani yang juga sempat aktif di Kentrung Jos 
Jember, pernah turut mencicipi pentas nasional. "Saat itu, Kentrung Jos jadi 
ikon Jember. Sekarang ya dikatakan mati tidak, hidup tidak," kata suami dari 
Kuswidayati. 

Pria asli Mangunan, Udanawu, ini dulunya sering berkeliling di berbagai daerah 
untuk pentas pertunjukan seni. Baik teater, kentrung, macapat dan lain-lain. 
Baru pada 1994 dia kembali ke tanah kelahirannya di Blitar. Dan hingga kini, 
selain sebagai seniman dia tercatat sebagai guru di SD Mangunan 2. "Dulu 
sebelum pulang ke Blitar ya keliling-keliling bersama teman-teman seniman," 
kenang Maryani. 

Sebagai seniman tradisional, Maryani bersama rekan-rekannya di paguyuban 
macapat berusaha melestarikan kesenian warisan nenek moyang ini. Bagi pria yang 
hobi nulis tembang ini, banyak filosofi yang bisa diambil dari kesenian 
macapat. Dengan m

Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia

2010-06-17 Terurut Topik BJD. Gayatri
mudah kata diucap, lihat muka tak punya malu
tak malu mengakui budaya orang lain sebagai milik sendiri
barik cap jelas-jelas tertulis dari Pekalongan, .. diaku buatan malaysia
dasar MalingSialan

tak malu berucap kita saudara dan sayang saudara seperantauan
lihat apa tingkah laku pemerintah MalingSialan dan warga MalingSialan terhadap 
para pekerja dari Indonesia
tidak maulu membayar upah murah, tidak malu melanggar HAM
itulah ciri budaya warga jiran MalingSialan
t-i-d-a-k p-u-n-y-a M-A-L-U

Tabik
-G-,


--- On Fri, 11/6/10, bambang purwanto  wrote:
Subject: Re: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia
Date: Friday, 11 June, 2010, 23:18







 



  



  
  
  Tampaknya semakin kacau perbincangan ini.  Masalah utama yang 
diperbincangkan menjadi tidak jelas,"Tindakan Mengaku-aku atau Merampas Hak 
Budaya orang lain" sepertinya diarahkan menjadi sesuatu yang boleh dilakukan 
atau halal.
Tampaknya ini merupakan sikap perilaku manusia jaman sekarang, yang sudah tidak 
mempunyai urat malu.
Maaf kalau saya terlalu langsung.

From: francis yaman 
To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com
Sent: Friday, June 11, 2010 12:32:45
Subject: 08 - Re: [ac-i] Re: Malaysia Lifestyle??? : tetap Trully Indonesia


 






  

[ac-i] Bincang Buku "Kubilai Khan"

2010-06-17 Terurut Topik Pustaka Alvabet
Dengarkan
 dan simak diskusi menarik dan kupas-tuntas buku “Kubilai Khan” pada 
program Radio Show di DFM.

  

  Ini pasti 
akan menjadi diskusi yang amat menarik dan sayang untuk dilewatkan!!

  

  Catat tanggal
 mainnya:

  

  Radio “D” FM, di saluran 103.4 FM 
Jakarta

  Senin, 14 Juni 2010

  Pukul: 21.00 –
 22.00 WIB

  Pembicara : 
Zulkifli Al-Humami (Editor in Chief ) & Andi Palowongi (Sales & 
Marketing Manager Pustaka Alvabet)

  Dapat juga 
dinikmati dengan live streaming di www.radiodfm.com

  Ingin 
berpartisipasi? Interaktif On Air:

  021-7919 0413
 (Telp)

  081510341034 
(SMS)

  atau ajukan 
pertanyaan anda melalui fan page Facebook Pustaka Alvabet. Pertanyaan 
anda akan dijawab saat on-air.

  

  Jangan lupa 
dengar diskusi menarik ini di Radio D Fm yaa..



---

  





SINOPSIS:


Kubilai Khan adalah sosok penguasa legendaris dalam sejarah. 
Kewenangannya
mencakup lebih dari separuh wilayah Asia dan 
seperlima
luas area dunia. Dia mewarisi obsesi untuk menguasai dunia dari 
kakeknya,
Jenghis Khan, sang penakluk dari Mongolia.
Tetapi tidak seperti sang kakek, Kubilai Khan menjadikan China,
bukan Mongolia,
sebagai pusat untuk mengendalikan kekuasaan: bermodal kekayaan China
yang besar dipadu dengan kekuatan militer dan kelihaiannya dalam 
memimpin
pemerintahan, dia menciptakan kekaisaran terbesar di dunia setelah 
tumbangnya
Romawi, sekaligus meletakkan dasar bagi negara adikuasa China
modern.

  


Kubilai Khan mewarisi wilayah kekaisaran terluas dalam sejarah dari sang
 kakek,
Jenghis Khan. Khan Agung Kekaisaran 
Mongolia
ini kemudian melipatgandakan kekuasaannya: memperlebar cengkeramannya ke
 China
hingga Irak, ke SiberiaAfghanistan.
Ia juga menginvasi Jepang, Vietnam dan Kamboja, Tibet dan Thailand, 
Burma,
serta pernah pula berusaha menundukkan Jawa (Kerajaan Singasari) tapi
gagal—utusannya dipermalukan Raja Singasari Kertanagara, sedangkan 
pasukannya
yang datang kemudian untuk membalas dendam dibinasakan tentara Majapahit
pimpinan Raden Wijaya.

 sampai 



Terlahir bukan sebagai putra mahkota, Kubilai Khan tidak ditakdirkan 
untuk
menjadi penguasa. Dia menancapkan sendiri tonggak kepemimpinannya, dan
menggenggam kekuasaan baru di usia 40 tahun. Bagaimana riwayatnya meraih
kekuasaan serta bagaimana pula sepak terjangnya sebagai pemimpin 
terbesar dalam
sejarah? Buku ini menyibak rahasia yang selama ini tak terungkap!

  

  

  KUTIPAN ISI:





“Pada 23 September 1215, kira-kira empat bulan setelah kejatuhan Beijing,
jauh di pedalaman Mongolia,
lahirlah seorang bayi—kelak menjadi Khan Agung, khan segala khan—yang 
akan
menerima tantangan Genghis Khan untuk mewujudkan mimpi mustahil dan 
melakukan
apa yang tidak kuasa diwujudkan para pemimpin lain. Dengan otoritas yang
dicapainya, meski goyah, dari Pasifik ke Rusia selatan, dia akan menjadi
 orang
paling berkuasa yang pernah hidup di muka bumi–orang paling berkuasa 
setidaknya
sampai muncul negara-negara adidaya modern. Dia menguasai seperlima 
wilayah
bumi yang berpenghuni, barangkali setengah dari umat manusia kala itu. 
Namanya
akan menyebar menembus batas daerah yang dia taklukkan, ke Eropa, Jepang,
 Vietnam, Indonesia:
para pengumpul teripang, yang memanen hingga ke Australia
utara, barangkali mendengar usahanya menaklukkan Jawa pada 1292. Legenda
kekayaannya-lah yang, dua abad pasca-kematiannya, menginspirasi Columbus
melakukan pelayaran ke barat, yang berakhir bukan pada rute ke tanah 
kuno tapi
pada kesempatan menemukan kembali tanah yang sudah lama terlupakan. 
Andai dia
tak ada, jika tak ada Kekaisaran Mongolia di China, saya jadi 
bertanya-tanya
siapakah yang menemukan kembali Amerika?”

  —John Man
, Prolog

  

  

  ENDORSEMENT:





"Tak seorang pun dapat diharapkan jadi pencerita atau analis ulung
melebihi John Man. Ada sesuatu yang baru dan mengagumkan di setiap 
halaman.”

  —Simon Sebag Montefiore
, sejarawan dan penulis bestseller internasional

  


“John Man mempersembahkan pada pembaca sesuatu yang sulit dilakukan: dia
menyulap orang-orang kuno di dalam rentang kawasan yang asing untuk
menghidupkan kembali mereka… sebuah penyelidikan masa kini yang amat 
menarik.”


  —Guardian


  


“Salah satu kelebihan buku ini yaitu kemampuannya mengangkat Kubilai 
Khan dari
mitos… John Man tahu persis apa yang dia tulis, dan hasratnya untuk 
membagi
pengetahuannya sungguh menular. Membaca buku ini benar-benar 
menyenangkan.”


  —Daily Telegraph


  


“John Man telah membuat sumber tepercaya mengenai sejarah 
Mongolia….
Buku
 ini merupakan cerita yang menakjubkan.”

  —Times Literary Supplement


  


“Kisah sesungguhnya di balik legenda tentang Kubilai Khan lebih 
fantastik
ketimbang sajak yang kita percayai.”


  —Good Book Guide


  

  

  PENULIS:


 


John Man, bermukim di London,
adalah sejarawan dan travel writer dengan minat khusus ihwal Mongolia.
Setelah menyelesaikan studi mengenai Jerman dan Prancis
 di
  Oxford, ia mengambil dua
program sekolah pascasar

RE: [ac-i] Eksploitasi Kasus Perkelaminan

2010-06-17 Terurut Topik Alidjaja Ivan
Sampai2 katanya, petinggi di sebuah kota melarang para 'terdakwa' ini masuk ke 
kotanya.
Padahal kalau mau jujur,masih banyak yang harus dibenahi di kota tersebut 
selain masalah 'perkelaminan' ini
-
IS

From: artculture-indonesia@yahoogroups.com 
[mailto:artculture-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of yudhistira massardi
Sent: 16. kesäkuuta 2010 16:57
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com; mediac...@yahoogroups.com; A-CI; 
eureka2...@googlegroups.com; IKJ FFTV Forum; klubguruindone...@yahoogroups.com; 
ikatanguruindone...@yahoogroups.com
Subject: [ac-i] Eksploitasi Kasus Perkelaminan



Aku prihatin sekali atas eksploitasi kasus video porno yang tanpa henti ini. 
Aku bertanya-tanya, apakah nalar bangsa kita ini masih berfungsi atau tidak. 
Pertanyaanku sederhana saja:
1. (Selain industri media dan para "penegak hukum"), apakah bangsa, negara, 
agama, dunia pendidikan, para agamawan, intelektual, budayawan, kaum perempuan, 
kaum lelaki, tua-muda-anak- anak, diuntungkan oleh eksploitasi ini?
2. Sadarkah kita, (selain "para tersangka pelaku"), siapa saja yang dirugikan?
3. Apakah manfaat eksploitasi itu lebih besar dari mudharatnya?
4. Bahasa Indonesia menempatkan kata "kehormatan" sebagai kata ganti alat 
kelamin perempuan -- apakah kehormatan kita sebagai bangsa akan kita tempatkan 
sebatas itu saja?
5.Setiap hari wacana dan pemberitaan UTAMA kita ditempati oleh kasus 
perkelaminan ini terus, dan para wartawan maupun para narasumber dari jenderal 
polisi sampai menteri dan pengacara, terus bicara soal perkelaminan ini dengan 
penuh semangat, dan ditonton oleh orang jutaan orang dewasa hingga anak-anak... 
astaghfirullah. ..

Apakah kita tidak bisa bilang: CUKUP SUDAH! HENTIKAN SEKARANG JUGA!!!?
Yudhistira ANM Massardi
email: ymassa...@yahoo.com
Penerbit:
MEDIA TK SENTRA
Panduan Guru TK, RA, PAUD & Orangtua
Membangun Karakter dan Budi Pekerti
http://www.facebook.com/MEDIA.TK.SENTRA

<><>

[ac-i] Forum Filsafat "Pemikiran Rasional Mu’tazil ah" di Salihara

2010-06-17 Terurut Topik david arya
asww.
tks atas undangannya.
insyaallah saya akan hadir.
wasswrwb.
H.David Omar Arya.-subulussalam.
081362202099




  

[ac-i] Siasat menendang tangga (belajar dari Amerika ?)

2010-06-17 Terurut Topik Chris Poerba

Siasat menendang tangga (belajar dari Amerika ?)





“Mekanisme pasar sebenarnya bukan sesuatu yang jelek. Pada awalnya,
mekanisme pasar itu baik adanya karena digunakan untuk menjinakan
fanatisme agama dan juga fanatisme politik, dalam hal ini
otoritarianisme.” kata Romo Herry. Menurutnya, dengan begitu maka nafsu
dan keinginan daging yang alamiah tidak perlu dikontrol tapi diadu
dengan nafsu yang lain, dalam hal ini nafsu fanatik yang berlebihan
terhadap agama dan politik. Dengan begitu nantinya akan terbentuk
mekanisme kontrol dengan sendirinya. Sama halnya dengan mekanisme
kontrol pada pemerintahan di republik ini yang terbagi menjadi tiga
kutub eksekutif, legislatif dan yudikatif. Begitulah idealnya kira-kira.

Romo
Herry, yang lengkapnya bernama B. Herry-Priyono itu, menyampaikannya
pada hari Selasa, tanggal 23 Maret 2010 dalam kuliah umum yang bertajuk
”Fundamentalisme Pasar”. Kuliah umum yang bertempat di ruang Teater
Perpustakaan Nasional ini digagas oleh ELSAM, sebuah lembaga studi dan
advokasi masyarakat yang telah berdiri sejak tahun 1993. Kuliah umum
Fundamentalisme Pasar ini juga merupakan bagian dari upaya ELSAM untuk
semakin lebih mempromosikan hak-hak asasi manusia. Mengingat salah satu
tujuan yang terus diupayakan oleh lembaga yang berbasiskan kemanusiaan
ini adalah melakukan penguatan perlindungan HAM dari ancaman
fundamentalisme pasar, fundamentalisme agama dan komunalisme dalam
berbagai bentuknya. 

lebih lengkap di 
http://kritikdiri.blogspot.com/







[ac-i] Press rilis: Pameran Seni Rupa 'Membaca Kayu & Tanah"

2010-06-17 Terurut Topik agung priyo wibowo
*Press rilis:*

*Pameran Seni Rupa ‘Membaca Kayu & Tanah”*

*oleh: Barata Sena & Aries BM*

*Lor In Hotel, Solo, 17 Juni – 17 Juli 2010*



 *Ide Pameran *

Tanah adalah materi kehidupan di bumi yang menghidupkan dan menghidupi
makhluk hidup. Segala jenis zat terkandung di dalamnya untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan. Memahami kayu dan keramik dalam media seni rupa berarti
juga memahami karakter tanah dan semesta serta relasi antarmanusia dan
relasi manusia-Sang Pencipta. Ketekunan memahami materi (bahan baku) dan
teknik penciptaan karya, perenungan, melibatkan kepekaan riset intelektual
dan batiniah yang panjang.

Dua perupa Solo Barata Sena (perupa *wooden artwork*) dan Aries BM (perupa
keramik) bersinergi mengadakan pameran bersama dalam tajuk “Membaca Kayu &
Tanah”.

Dalam tajuk pameran ini , mereka menawarkan karya seni yang menunjukkan
kekuatan dan intensitas pada aspek penguasaan teknik, keterampilan, dan
penghayatan terhadap material pilihannya.


 *Barata Sena*

Barata Sena sejak tahun 2001 intens mengeksplorasi kayu non jati. Kayu yang
konon hanya berfungsi sebagai kayu bakar dan tidak diperhitungkan sama
sekali dalam industri seni dan mebel, di tangan Barata Seno ternyata mampu
menjadi karya bernilai estetik tinggi. Limbah kayu—sebutan masyarakat yang
gagal menghargai kayu hanya karena berfungsi sebagai kayu bakar—dari pohon
Kepoh, Leses, Beringin, Suren, Pule, Lou, Ingas berliuk-liuk seperti penari
yang cantik, gemulai, dan eksotis. Kayu di tangan Barata Sena tak lagi
masif, kaku, dan cenderung keras, tetapi menjadi sesuatu yang lembut bagai
kain sutra menjurai di galeri fashion. Setelah pemeran tunggalnya di Solo
Square, Surakarta, pada 31 Desember 2008 – 31 Januari 2009 lalu, kali ini
Barata Sena memamerkan *wooden artwork*-nya dalam edisi fashion.


 *Aries BM*

Aries BM, banyak bergulat dengan tanah sebagai sumber utama karya
keramiknya. Dari proses penciptaan dan risetnya yang panjang, Aries BM juga
sangat faham dengan karakter dan komposisi pencampur tanah liat. Pada tahun
2007-2009, Aries BM bahkan bereksplorasi tidak hanya pada komposisi
pencampur tanah liat saja, tetapi juga studi tungku pembakaran keramik yang
dalam proses pembuatan keramik menjadi alat vital utama. Dari riset tersebut
Aries BM mampu membuat tungku pembakaran yang bersumber dari tungku
pembakaran batu bata tradisional yang mampu membakar karya keramik dengan
tinggi 3 meter.


 *Waktu & Venue *

17 Juni – 17 Juli 2010

Lobby Lor In Hotel, Surakarta

Jl. Adi Sucipto 47, Solo 57174, Jateng

*Opening: Kamis, 17 Juni 2010, pk. 19.00 wib*


 *Kontak*

Sena 0812 262 7530

Email: mejos.artw...@gmail.com, udanda...@gmail.com


[ac-i] Masterclass Inge Buniardi, grandprize winner Ananda Sukarlan Award 2008

2010-06-17 Terurut Topik chendra panatan








Inge Melania Buniardi, pemenang Ananda Sukarlan Award 2008 yang kini sedang 
melanjutkan program Master of Music di Amsterdam Conservatory, akan memberikan 
Masterclasses untuk para pianis muda di Indonesia. 
 
   Inge juga akan mengadakan Resital Piano Tunggal sebagai pembuka Ananda 
Sukarlan Award 2010 tanggal 19 Juli nanti, dan juga duduk sebagai anggota Dewan 
Juri di Ananda Sukarlan Award yang akan berlangsung dari 20-23 Juli 2010. 
 
  Masterclasses Inge M. Buniardi akan diadakan :
 
Hari/tanggal : Sabtu & Minggu, 3 & 4 Juli 2010
Waktu : pk. 3 siang - 8 malam 
Tempat : Ananda Sukarlan Center 
    ITC Fatmawati, Jl. RS Fatmawati, Kompleks Duta Mas Blok A1 no. 11, 
Jakarta 12150 . (Gedung berwarna jingga & ungu)
 
Karena tempat yang terbatas untuk peserta aktif, dimohon segera mendaftar ke 
Chendra Panatan di y...@yahoo.com atau 0818 891038 .
 
Dan silakan kunjungi http://www.musik-sastra.com untuk kabar2 terbaru Musik 
Sastra di Indonesia ! 




  

[ac-i] Eksploitasi Kasus Perkelaminan

2010-06-17 Terurut Topik yudhistira massardi
Aku prihatin sekali atas eksploitasi kasus video porno yang tanpa henti ini. 
Aku bertanya-tanya, apakah nalar bangsa kita ini masih berfungsi atau tidak. 
Pertanyaanku sederhana saja: 
1. (Selain industri media dan para "penegak hukum"), apakah bangsa, negara, 
agama, dunia pendidikan, para agamawan, intelektual, budayawan, kaum perempuan, 
kaum lelaki, tua-muda-anak- anak, diuntungkan oleh eksploitasi ini? 
2. Sadarkah kita, (selain "para tersangka pelaku"), siapa saja yang dirugikan? 
3. Apakah manfaat eksploitasi itu lebih besar dari mudharatnya?
4. Bahasa Indonesia menempatkan kata "kehormatan" sebagai kata ganti alat 
kelamin perempuan -- apakah kehormatan kita sebagai bangsa akan kita tempatkan 
sebatas itu saja?
5.Setiap hari wacana dan pemberitaan UTAMA kita ditempati oleh kasus 
perkelaminan ini terus, dan para wartawan maupun para narasumber dari jenderal 
polisi sampai menteri dan pengacara, terus bicara soal perkelaminan ini dengan 
penuh semangat, dan ditonton oleh orang jutaan orang dewasa hingga anak-anak... 
astaghfirullah. ..

Apakah kita tidak bisa bilang: CUKUP SUDAH! HENTIKAN SEKARANG JUGA!!!?
Yudhistira ANM Massardi
email: ymassa...@yahoo.com
Penerbit:
MEDIA TK SENTRA
Panduan Guru TK, RA, PAUD & Orangtua
Membangun Karakter dan Budi Pekerti
http://www.facebook.com/MEDIA.TK.SENTRA


  


[ac-i] Katalog Komik buat Hiburan...

2010-06-17 Terurut Topik ahmadzeni
Permisi, sekali lagi nyebar daftar komik yang asyik buat dibaca pas liburan...

Daftar komik - komik dari Jagoan Comic yang bisa dipesan.
1.Blacan 01 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
2. Zantoro 01 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
3. Zantoro 2 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
4. Windagang 1 @ 
Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
5. Windagang 2 @ Rp 
10.000,- (Sepuluh Ribuan)
6. Windagang 3 @ Rp 10.000,- 
(Sepuluh Ribuan)
7. Windagang 4 @ Rp 10.000,- (Sepuluh 
Ribuan)
8. Gunturgen 2 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
9. Gunturgen 3 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
10. Aryageni 1 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
11. Aryageni 2 @ 
Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
12. SIJI (Serikat Jagoan 
Indonesia @ Rp 25.000,- (Dua Puluh Lima Ribu) Stok sedang tidak tersedia!
13. Saifer 1 @ Rp 10.000,- (Sepuluh Ribuan)
14. Saifer 2 @ Rp 
10.000,- (Sepuluh Ribuan)
15. Bujang Anom (SIJI ke 2) @ Rp 22.500,- (Dua Puluh dua Ribu Lima Ratus Rupiah)



Untuk komik Fotokopian dari PragatComic :
1. Tarung 
Komik 2 “Mahera dan Kitab Maharaja” : Rp 10.000,-
2. Pendekar X : Rp 15.000,-
3. Tarung Komik 01 : 
Rp 20.000,-
4. Back To My Wolrd : Rp 15.000,-
5. Kakek Bejo "Jangguter"  : Rp 10.000,-
6. Olvy 
Cintaku : Rp 5.000,-
7. Sube "Terjebak Game"  : Rp 
5.000,-
8. KiBezo "Presiden Idola"  : Rp 10.000,-
9. Kaastangel, Tarung Komik 03 : Rp 15.000,-

Komik cetak dari Eric Bandung :
1. Perpustakaan Sketsa karya Eric Bandung  : @ Rp 14.000,_ (Empatbelas Ribu 
Rupiah)

Komik cetak dari M Productions :
1. Deviant @ Rp. 
30.000,- (Tiga Puluh Ribu Rupiah)
2. Love Crash @ Rp. 
16.000,- (Enambelas Ribu Rupiah)

 
Komik Cetak dari Extrovert Studio
Komik BANGOR 01 karya Extrovert Studio : Rp 15.000,-

IndiComic Hand Book (majalah komik) dari IndiComic / www.Veetra.com
1. ICHB 1 @ Rp. 5.000,- (Lima Ribu Rupiah)
2. ICHB 2 @ Rp. 5.000,- (Lima Ribu Rupiah)
2. ICHB 3 @ Rp. 
5.000,- (Lima Ribu Rupiah) 


Ditambah ongkos kirim via TIKI dari Jakarta, bisa dicek di :
http://www.tiki-online.com/tariffdom.asp


Kalau sudah mentransfer, konfirmasi via email ke : textp...@yahoo.com
atau sms 
ke : 08179894781
Dan jangan lupa mengkonfirmasikan nama dan 
alamat lengkapnya, 
serta nomor telepon untuk mempermudah pengiriman. 
Bukti transferan bisa dikirimkan via email.

Setelah transferan 
ok, buku secepatnya akan dikirimkan.

Terima kasih


ahmadzeni


Bersenang-senang dengan komik...
Di www.PragatComic.com
Info Prakarya & Cergam


  

[ac-i] Jawapos : Opini Pendet

2010-06-17 Terurut Topik Wajah Bercahaya
  
  Opini  
[ Kamis, 27 Agustus 2009 ] 
Menjernihkan Konflik Serumpun 
Oleh: Ahmad Sahidah

DUA tulisan tentang isu pencaplokan tari pendet oleh Dewa Gde Satrya berjudul 
Klaim Tari Pendet oleh Malaysia (Jawa Pos, 24/8/09) dan Siti R. Susanto 
berjudul Konflik Klaim Kebudayaan (25/8/09) mengandaikan isu lama tentang 
keranjingan negara tetangga kita itu mencuri hasil kebudayaan Indonesia. Tentu, 
kasus tersebut menyeret tuduhan sebelumnya seperti batik, lagu Rasa Sayange, 
dan reog Ponorogo serta menambah keyakinan khalayak di sini untuk menista 
saudara serumpunnya sebagai maling. 

Benarkah gambaran tersebut? Benarkah negara bekas jajahan Inggris itu mencuri 
karya Indonesia untuk diakui sebagai miliknya? Di antara sederet karya, yang 
sering dikemukakan diklaim adalah batik. Padahal, menurut Wan Hasmah, mahasiswi 
PhD di Universitas Teknologi Mara (UiTM), Malaysia mengakui batik itu berasal 
dari Indonesia sebagaimana dijelaskan dalam sejarah usul yang dipatrikan di 
Museum Batik Negara Malaysia.

Lebih jauh, Majapahit sebelumnya memberikan hadiah batik kepada Kerajaan 
Melaka. Bagaimanapun, jika ditilik dengan cermat, corak batik Malaysia berbeda 
dari Indonesia, baik motif maupun bahan. Masalahnya, karena banyak warga dan 
keturunan Indonesia di sana, batik-batik tersebut mendapatkan permintaan yang 
besar dan menyerbu masuk tanpa bisa dicegah, sehingga melalui celah itulah 
''peniruan'' mungkin terjadi. 

Persoalannya, apakah salah keturunan Jawa di Malaysia memanfaatkan karya nenek 
moyangnya untuk digunakan sebagai identitas, sedangkan pada waktu yang sama 
mereka telah mengalami naturalisasi sebagai warga Malaysia? 

Mengapa kita tidak pernah mendengar gugatan orang Jawa terhadap budaya gamelan 
yang dimainkan orang Suriname keturunan Jawa? Salahkah orang Malaysia keturunan 
Bugis mengakui epik Galigo sebagai miliknya, mengingat perdana menteri yang 
sekarang, Najib Tun Razak, adalah keturunan Bugis yang telah menjadi warga 
negara di negeri serumpun tersebut?

Jawaban pertanyaan itu tentu tidak hanya berupa ya dan tidak. Sebab, 
batas-batas tersebut menjadi cair setelah pengalaman hubungan kedua negara ini 
sering naik-turun.

Kerja Sama dan Konflik 

Kalau dirunut ke belakang, sejak Kerajaan Majapahit dan Melaka, perselisihan 
telah meruyak. Namun, pada masa yang sama, bagian dari dua negara ini juga 
pernah bahu-membahu bekerja sama melawan liyan. Misalnya, Aceh membantu Kedah, 
negeri utara Malaysia, melawan Siam (sekarang Thailand). 

Bukan hanya itu, hubungan mesra tersebut telah memungkinkan orang Aceh diberi 
tanah untuk dihidupkan, seperti di Pulau Pinang, jauh sebelum Francis Light, 
asal Inggris, pada 1786 menyulap pulau mutiara itu menjadi kota modern. Dari 
hubungan tersebut, banyak keturunan Aceh yang berkewarganegaraan Malaysia 
berhasil dalam segala bidang. Misalnya, bisnis, politik, dan akademis.

Malahan, pada zaman prakemerdekaan, 1920-an, Tan Malaka menyusuri tanah 
Semenanjung untuk bersama-sama pegiat kemerdekaan lokal melawan penjajah. 
Rustam A. Sani, sosiolog terkemuka keturunan Minangkabau, dalam buku Social 
Roots of the Malay Left (2008)menulis dengan terang benderang bagaimana kaum 
kiri Indonesia, Djamaluddin Tamin, Tan Malaka, Budiman, Sutan Djenain, Alimin, 
dan Mohammad Arif, menggelorakan pergerakan orang Melayu setelah revolusi Jawa 
dan Sumatera dipadamkan Belanda. Dari pertautan itu, lahirlah Kesatuan Melayu 
Muda yang dikenal sebagai pemprakarsa perlawanan terhadap kolonialisme melalui 
gerakan bersenjata. 

Selanjutnya, tidak aneh jika konflik muncul antara dua negara ini, masyarakat 
terbelah. Contoh yang paling jelas adalah penolakan almarhum Hamka, novelis dan 
ulama, terhadap gagasan konfrontasi Presiden Soekarno karena bukan saja alasan 
agama, tapi juga sejarah hubungan Minangkabau dengan Negeri Sembilan yang 
sangat erat.

Negara yang terakhir itu layaknya salinan fotokopi dari induknya, yang kata 
Hamka dulu disebut Melayu, bukan Menang Kerbau,satu sebutan yang digagas 
Belanda. Dukungan Jawa tentu lebih total pada Ganyang Malaysia karena tak 
mempunyai hubungan historis seperti Minang, meski pengaruh Jawa sangat kuat 
karena pada masa Kesultanan Demak banyak prajurit yang dikirim ke Melaka untuk 
melawan Portugis.

Teori Mimesis 

Teori tersebut mengandaikan bahwa seseorang merasa kehilangan sesuatu ketika 
barang miliknya diambil atau dipinjam orang lain. Keadaan semacam itu sering 
terjadi pada anak kecil.

Apakah kasus tari pendet mencerminkan teori itu? Siapa pun bisa mencocokkan 
atau malah mengajukan teori lain untuk menyangkalnya. Secara umum, seseorang 
akan meradang jika miliknya diambil orang lain. 

Masalahnya, kepemilikan tersebut berkaitan dengan hasil kebudayaan yang 
mengandaikan sejarah penciptaan yang rumit. Misalnya, tari pendet. Bukankah 
unsur-unsur Hindu begitu kuat di dalamnya yang notabene merupakan warisan India 
kuno? 

Hakikatnya, kedua negara ini mengandaikan pengalaman sejarah panjang yang 
berjalin kelindan, berbahasa Me

[ac-i] Komik Anak Kos Dodol 2 & Rajia Hape

2010-06-17 Terurut Topik ahmadzeni
Kolaborasi Kedua Yang Semakin Dodol 
Tuesday, 15 June 2010  
Cover Anak Kos Dodol Dikomin 2 karya Dewi Rieka & K. JatiWalau katanya lebih 
tipis dibanding buku pertamanya, tapi dari segi kualitas 
cerita dan gambarnya ternyata lebih seru lagi. Ini mungkin kolaborasi 
yang berhasil antara penulis wanita yang divisualkan oleh komikus pria. 
Jadilah kadang pendramatisirannya terasa lebih kuat lagi. Lebih salut 
lagi dengan penerbitnya Gradien yang memberikan kebebasan yang cukup dalam 
proses kreasinya, 
sepertinya komik ini sepenuhnya tetap dikerjakan secara manual. Karya K. Jati 
ini memang keren, gambar yang simpelnya jadi terasa ada kedalamannya 
dengan permainan arsir garis, dan bloking. Suasan malam dan siang pun 
bisa dibedakan dengan baik. Yang lebih asyik lagi, latar digambar secar 
detil, suasana di koskosan, terminal, suasana Jogja sampai di Jakarta. 
Dan kadang kalau diperhatikan ada gambar iseng dari komikus yang membuat 
pembaca bertanda tanya... Atau gambar nyeleneh, kayak pesawat yang mau 
jatuh dilihat dari kejauhan... Selain komiknya, K. Jati menyisipkan komik 
proses pembuatan komiknya, yang kadang terkendala 
oleh proyek lainnya, karena sepertinya komikusnya juga adalah seorang 
animator yang mendapat proyek dari luar negeri. Dijamin pasti lebih 
ngakak lagi membaca Anak Kos Dodol Dikomikin 2 karya Dewi Rieka dan K. Jati 
ini. 








Musim Rajia Hape
Monday, 14 June 2010  
Ocon "Main Hape Mulu" karya Muhammad RidwanWah, saat ini lagi 
rame rajia hape, gak di sekolahan saja... Di berita, malah di mall juga 
dirajia. Dan si Ocon juga pernah punya pengalaman yang sama, tapi pasti beda 
ceritanya 
hehehe... Komik kelima dari si Ocon ini sedikit berbeda... Garis panelnya 
dibuat di komputer juga. 
Gambarnya pun dibuat panel per panel secara terpisah. Biar ringan pas 
ngesave filenya... OK, deh langsung dibaca saja 
komiknya yang berjudul Main Hape Mulu, dan jangan sampai kerajia, ya, hehehe... 

ahmadzeni


Bersenang-senang dengan komik...
Di www.PragatComic.com
Info Prakarya & Cergam


  

[ac-i] PAGELARAN LAYAR TANCAP SEMESTA EDUCATION FILM FESTIVAL 20-26 JUNI 2010

2010-06-17 Terurut Topik abdul malik










PAGELARAN LAYAR TANCAP 

SEMESTA EDUCATION FILM FESTIVAL
20-26 JUNI 2010



OSIS Madrasah Tsanawiyah Smesta 789,
Brangkal Kabupaten Mojokerto bekerja sama Smestasineklub, Maja van
Java Cinema Club, Universal Entertainment, majalah Peace, Dewan
Kesenian Kabupaten Mojokerto menyelenggarakan pemutaran film dan
diskusi bertajuk PAGELARAN LAYAR TANCAP SEMESTA EDUCATION FILM
FESTIVAL pada tanggal 20-26 Juni 2010.



Pembukaan oleh Bapak H Drs Eko Edy
Susanto, MSi
Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten
Mojokerto
20 Juni 2010 pukul 7 malam
DI KAMPUNG MERDEKA JL.LURUS 12-24
KEDUNGMALING,
KECAMATAN SOOKO
KABUPATEN MOJOKERTO



PEMUTARAN FILM LAYAR TANCAP BERTEMA
PENDIDIKAN
setiap hari mulai pukul 7 malam



Menyajikan 12 judul filem tentang
pendidikan hasil karya para sineas kelas dunia dari berbagai negara
yang akan merubah cara pandang kita terhadap bagaimana seharusnya
mendidik dan menjalankan pendidikan. Acara yang sangat layak tonton
terutama para guru, orangtua dan siapapun yang peduli dengan
pendidikan yang baik dan benar.



20 Juni 2010 pukul 8 malam
3 IDEOTS, SUTRADARA RAJKUMAR HIRANI,
2009, 160 menit, India



21 Juni 2010 pukul 7 malam
-DEAD POETS SOCIETY, SUTRADARA PETER
WEIR, 1989, 128 menit, Amerika
-CHILDREN OF HEAVEN, SUTRADARA MAJID
MAJIDI, 1997,89 menit, Iran



22 Juni 2010 pukul 7 malam
-MY LEFT FOOT, SUTRADARA JIM SHERIDAN,
1990, 103 menit, Amerika
-NOT ONE LESS, SUTRADARA ZHANG YIMOU,
1999, 106 menit, China



23 Juni 2010 pukul 7 malam
-KIRIKOU AND THE SORCERESS, SUTRADARA
MICHEL OCELOT, 1998, 74 menit, Perancis
- FREEDOM WRITERS, SUTRADARA RICHARD
LAGRAVENESE, 2007, 123 menit, Amerika



24 Juni 2010 pukul 7 malam
-BUDDHA THE COLLAPSED OUT THE SHAME,
SUTRADARA HANA MAKHLABAF, 2007, 81 menit, Iran
-MONA LISA SMILE, SUTRADARA MIKE
NEWELL, 2003, 117 menit, Amerika



25 Juni 2010 pukul 7 malam
-THE MIRROR, SUTRADARA JAFAR PANAHI,
1997, 95 menit, Iran
-RINDU KAMI PADA MU, SUTRADARA GARIN
NUGROHO, 2004, 92 menit, Indonesia



26 Juni 2010 pukul 7 malam
THE CUP, SUTRADARA KHYENTSE NORBU,
1999, 93 menit, Bhutan






DISKUSI dengan tema Film sebagai sarana
membangun “jalan pikiran”.
Narasumber:
-Bambang Ardianto
-Amal Wijisaksono
keduanya dari Universal Entertainment,
Yogyakarta



Sebuah filem dicipta dengan “logika
tertentu” dibelakangnya. Dengan cara itu, filem menjadi alat yang
efektif untuk memaksa penonton agar mengakui “kebenaran' logika
yang disodorkan. Orang mustahil bisa menikmati filem jika ia protes
melulu lantaran baginya, filem itu tak “masuk akal”. Nah, potensi
ini semestinya bisa dimanfaatkan oleh para pendidik dalam rangka
membangun sebuah jalan pikiran pada anak didik—tentu saja jalan
pikiran yang “benar”, itu jika kita setuju bahwa sebuah
pendidikan hakekatnya adalah serangkaian prosesi pembangunan jalan
pikiran.
Tetapi, apakah kenyataanna pendidikan
kita mengarah ke sana? Itu yang harus dijawab oleh para pendidik,
orang tua dan guru yang repotnya, hobi nonton sinetron itu dengan
logika kompetitifnya yang penuh syahwat itu.
Diskusi ini terbuka untuk umum,
terutama para guru, siswa dan wali murid.






Didukung oleh:
-MAJA VAN JAVA CINEMA CLUB
-BALAI BELAJAR BERSAMA BANYUMILI
-DEWAN KESENIAN KABUPATEN MOJOKERTO
-UNIVERSAL ENTERTAINMENT, YOGYAKARTA
-UDIN JAYA SOUND SYSTEM
-KURSUS BAHASA INGGRIS GLOBAL COMMUNITY
-PERCETAKAN FAJAR HARAPAN
-POLIKLINIK DAN RAWAT INAP KAMAR
MEDIKA, DLANGGU
-MITRA FAJAR GRAFIKA



Terbuka untuk umum dan gratis.






Informasi:
1.Hadi Masud (Cak Oed), Madrasah
Tsanawiyah Smesta 789, Brangkal Kabupaten Mojokerto
081 91 31 031 32
2.Fahrudin Nasrulloh, Maja Van Java
Cinema Club,
081 57 81 776 71
3.Abdul Malik, balai belajar bersama
Banyumili,
081 80 3230 472









  

[ac-i] Undangan Biennale Indonesia Art Award 2010 [2 Attachments]

2010-06-17 Terurut Topik Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia
UNDANGAN

Yayasan Seni Rupa Indonesia mengharap kehadiran Bpk/Ibu/Sdr untuk hadir pada
acara
Pengumuman Pemenang dan Pembukaan Pameran

BIENNALE INDONESIA ART AWARD 2010

Hari / Tanggal: Kamis, 17 Juni 2010
Waktu   : pk. 19.00 wib
Tempat  : Galeri Nasional Indonesia, Jl.Medan Merdeka Timur
No.14 Jakarta

Pameran akan di buka oleh

Bapak Fauzi Bowo [Gubernur Provinsi DKI Jakarta]


Terima Kasih
Miranda S Goeltom
Ketua Umum
Yayasan Seni Rupa Indonesia


[ac-i] Penelusuran memasuki Gedung-gedung Tua bersejarah di Jakarta Kota

2010-06-17 Terurut Topik Asep Kambali
Attending dan Info lengkap, silahkan klik link FB-nya di bawah ini:

http://www.facebook.com/event.php?eid=134881809857933&ref=mf

Terima kasih 

Salam.
AK

 
KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia
Phone : (021) 3700.2345, Mobile: 0818-0807-3636
E-mail/FB  : komunitashisto...@yahoo.com 

Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage  : http://www.komunitashistoria.org 



[ac-i] Undangan Diskusi KDI Juni 2010: "The Limits To Growth"

2010-06-17 Terurut Topik Pohon Pisang
Moderator yang baik, numpang titip undangan diskusi. Makasih ya! :)

Yodie

-
Undangan Diskusi KDI Juni 2010: "The Limits To Growth"


Timbul suatu cara berfikir: "Ekonomi yang baik ialah ekonomi yang
tumbuh."  Coba lihat negara bersaing dalam hal pertumbuhan ekonomi,
kini Cina mengungguli negara Barat.  Bila pertumbuhan GDP berkurang
--dari 3 persen menjadi 2 persen tetapi tetap ada pertumbuhan-- itu
sudah dianggap rugi yang memengaruhi bursa saham.



Kalau direnungkan maka cara berfikir itu aneh, karena di dunia ini
tidak ada yang bisa tumbuh terus.  Di bidang fisika tidak dan di
bidang ekonomi tidak.  Bila balon ditiup terus-menerus... meledak.
Bila ekonomi dunia teruuus makin besar... terjadi apa?



Theo Van Beuseukom, mantan pengajar Fakultas Teknik Jurusan Elektro
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, akan menjadi narasumber
diskusi bertopik “The Limits to Growth” (merujuk pada judul buku karya
ilmuwan Amerika Serikat Dennis Meadows). Dalam kerangka topik
tersebut, diskusi ini akan membicarakan berbagai hal dari ekonomi
hingga populasi manusia.



Diskusi akan digelar di Ruang Serba Guna Lembaga Kemahasiswaan UKSW
Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga pada 18 Juni 2010 pukul 18.00 sampai
dengan selesai. Diskusi ini diselenggarakan Kelompok Diskusi
Interdispliner UKSW Salatiga. Tentu saja, terbuka untuk umum dan
gratis.



Untuk informasi, hubungi Yesaya Sandang (087878035657) atau Yodie
Hardiyan (085640073224). []




blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

---
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara 
warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia 
adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli 
kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang 
mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/artculture-indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
artculture-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
artculture-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
artculture-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[ac-i] Dari KOMPAS.COM : Anak kreatif tak perduli GAK DIGUBRIS INDONESIA

2010-06-17 Terurut Topik Wajah Bercahaya
Indonesiaku Kebanggaanku Bertutur Lewat Film
REP 
Gurat Ungu Senja
|  15 Juni 2010  |  09:46
6
0
Belum ada chart.
   
 Belum ada chart. 
Nihil.
 
“Indonesia dalam masa-masa yang terpuruk karena penguasa tak lagi peduli”. 
 
Lalu siapa yang akan peduli dengan masa depan bangsa? Mereka sibuk “bermain” 
dalam kasus Century, mafia hukum dan makelar kasus. Bangsa ini sudah letih 
dengan semuanya, demo tak lagi mempan, tulisan tak lagi dibaca, lalu munculah 
sebuah ide dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk mengangkat kembali 
kepedulian anak muda dengan menggelar Festifal Film Pelajar (FFP) 2010 dengan 
tema “Indonesia Kebanggaanku”. IKJ melihat bahwa kepedulian terhadap bangsa ini 
perlu terus untuk ditumbuhkan sejak usia muda.
 
FFP tahun ini diikuti oleh 169 karya film yang masuk Festival Film Pelajar 
Indonesia 2010, yang terdiri dari 5 kategori : fiksi, animasi, dokumenter, 
iklan layanan masyarakat dan video  musik. Menurut Ketuapenyelenggara Tomy 
Widyanto Taslim acara ini digelar sebagai bentuk kepedulian pekerja seni 
terhadap hilangnya nilai-nilai kebangsaan dan kepedulian terhadap Indonesia 
kedepan. “Kita sudah capek melihat demo tiap hari, lalu kita punya ide untuk 
mengajak anak-anak muda membangun kembali Indonesia melaui film. Kita ingin 
mengajak pelajar membangun kembali Indonesia dengan cara-cara yang lebih 
kreatif, yaitu film”.
 
Kategori yang ditetapkan juri adalah Karya terbaik kategori fiksi : memiliki 
kadar pesan yang kuat  dalam menumbuhkan sikap nasionalisme, gaya bertutur yang 
runtut, kualitas teknik yang sangat mendukung dan penggunaan bahasa visual yang 
efektif. Karya terbaik kategori dokumenter: memiliki tema kuat dalam mendukung 
nilai-nilai budaya tradisional, dengan gaya bertutur yang runtut, aspek teknik 
dan estetis yang sangat  mendukung.Karya terbaik kategori animasi: memiliki 
tema yang kuat, pemilihan media animasi yang tepat sehingga sangat menunjang 
penyampaian pesannya. Karya terbaik kategori Iklan Layanan Masyarakat: pesan 
yang mudah dipahami dengan gaya bertutur yang bersahaja.Karya terbaik kategori 
Video Musik:kaya dengan ungkapan-ungkapan visual  yang inovatif, searah dengan 
lirik, lagu dan tema yang diangkat.
 
Indonesia memang tengah dilanda krisis kepedulian akan keberlangsungan negara 
yang konon besar ini. Kekayaan negara yang tersebar di seluruh nusantara 
pelan-pelan tinggal sejarah dan mungkin tinggal cerita. IKJ melihat hal ini 
sebagai krisis yang harus segera diselamatkan dengan mengajak pelajar 
mendokuntasikan kebudayaan yang ada diwilayah mereka masing-masing. Hasilnya 
ternyata luar biasa, 4 film dokumenter tentang kebudayaan sanggup dirampungkan 
siswa dari berbagai wilayah, seperti 2 buah karya dari SMKN 3 Batu, Malang yang 
mengambil judul “Banteng Monel dan Santos Si Jago Kentrung”. Banteng Monelan 
yang berhasil menjadi pemenang untuk kategori dokumenter bertutur tentang 
kesenian Bantengan satren ke Benteng monelan yang menonjolkan kecantikan, 
kemanisan, keserasian gerak, tari dan musik yang masih dilakukan oleh anak-anak 
dibeberapa sanggar tari di Malang. Santos Si jago Kentrung, bertutur tentang 
cita-cita dan harapan seorang anak bernama Santos
 yang terus berupaya untuk melestarikan budaya didaerahnya. 
 
Untuk ketegori Iklan Layanan pelajar dari SMKN 1 Sukabumi berhasil menjadi 
pemenang iklan layanan terbaik dan sutradara terbaik sekaligus. Iklan layanan 
masyarakat ini mengyampaikan pesan tentang penyelamatan hutan dari penebangan 
liar. Karena hutan yang telah gundul sekarang ini udara terasa panas sampai ke 
Sukabumi, hal itulah yang mednorongPrima Cita, selaku sutradara menuangkan 
idenya dalam bentuk iklan layanan masyarakat. Selain itu ia bahwa Indonesia 
saat ini terkenal “brutal” tak ada lagi yang peduli, senang berkelahi, 
membudayakan korupsi, pendidikan dan kesehatan tak lagi menjadi tanggung jawab 
pemerintah. “Orang miskin susah berobat dan sekolah karena biaya mahal”.
 
Dalam kategori iklan layanan masyarakat “Cintailah Batik Indonesia” karya Eko 
Dita yunianto SMK Nawa Bhakti Kebumen, Jawa Tengah mengajak kita semua untuk 
mencintai warisan budaya batik. “Jaga” sebuah ajakan dari Anita Setyawati dari 
SMKN 51 Jakarta, mengajak kita semua untuk menjaga kebudayaan-kebudayaan asli 
Indonesia. Ayah dan rokok, iklan yang dihasilkan dari SMKN 5 Bandar Lampung 
mengajak masyarakat untuk berhenti merokok agar umur panjang.
 
Kategori Fiksi dimenangkan oleh SMKN 1 Ponggalan Trenggalek yang membuat film 
berjudul “Untukku Untukmu dan Untuk Negara Kita”. Film ini mengambil cerita 
tentang persahabatan 2 orang anak muda yang memiliki cita-cita untuk membangun 
bangsa dan negaranya meskipun salah satu diantara mereka memilih untuk 
melanjutkan studi ke Jepang namun akhirnya kembali kedaerah karena ingin 
membangun bangsa. Menurut Novanda Febrianti, kerpihatinan terhadap 
ketidakpedulian orang yang suskes terhadap daerah asalnya menjadi latar 
belakang film ini. “banyak yang telah mendapat pendidikan tinggi tetapi mereka

[ac-i] Pojok Batak di negeri beku

2010-06-17 Terurut Topik Chris Poerba
Oleh : Ariani Zarah Sirait (Wartawan Majalah TAPIAN, pengajar di Fakutas Film & 
Televisi IKJ)

Melihat
film dokumenter "Gerimis Kenangan dari Sahabat yang Terlupakan" memang
menyisakan perasaan bangga sekaligus tertegur pada hati penontonnya.
Bangga ketika ada bangsa lain yang mengapresiasi tokoh-tokoh serta
budaya Indonesia lebih baik dari kita sendiri. Dan tertegur ketika
dihadapkan pada kenyataan begitu acuhnya kita dengan tradisi-tradisi
yang sesungguhnya telah membentuk kita menjadi manusia berbudaya
sekarang ini.

Bangsa lain itu berjarak ribuan kilometer dari
negara kita, bukan negara tetangga, dan tidak pula berbagi benua yang
sama. Negara itu adalah Rusia yang sebelumnya bernama Uni Soviet.
Sebuah negara di Eropa yang bercuaca dingin sepanjang tahunnya, yang
pada tahun tertentu di masa lalu, pernah berhubungan baik dan erat
dengan negara kita ini.

Yang lebih mengejutkan lagi, dalam
beberapa segmen film tersebut, setiap orang yang berkontribusi sebagai
narasumber yang dengan lancar menggunakan bahasa Indonesia ini bukan
saja dengan kentara menyatakan kekagumannya akan sosok beberapa orang
tokoh Indonesia. Tapi juga menunjukkan ketertarikan yang serius akan
budaya kuno bangsa kita. Dan kita boleh sedikit berbangga hati (atau
mungkin tertegur lebih keras lagi) karena salah satu budaya yang
diteliti dan terjaga artefaknya dengan baik di salah satu museum besar
Rusia itu tidak lain tidak bukan: budaya batak kuno.

Tersebutlah
Elena Revunenkova, seorang ahli Batak Kuno dan juga direktur museum
Kunstkammer di kota St. Petersburg, Rusia. Dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang cukup lancar, wanita paruh baya ini menjelaskan tentang
tradisi/agama Batak Kuno serta artefak-artefaknya yang berhasil
dikumpulkan dan tersimpan di museum tersebut.

lebih lengkap di  
http://kritikdiri.blogspot.com/






[ac-i] Konferensi Pers "GELAR BATIK JAWA BARAT 2020"

2010-06-17 Terurut Topik Firdaus
ARENA KULTURAL Universal Bandung mengundang kawan-kawan media massa untuk 
menghadiri Konferensi Pers "GELAR BATIK JAWA BARAT 2010" pada :

Hari/Tgl : Kamis, 17 Juni 2009
Pukul : 14.00 - 16.00 wib
Tempat : Gigle Box Cafe & Resto 
  Jl. Progo 33 Bandung (free hotspot available)

Besar harapan kami rekan-rekan jurnalis dari media massa cetak, elektronik dan 
televisi bisa hadir pada waktunya. Siaran Pers kami lampirkan dalam surat ini. 
Terima kasih


salam,
Argus Firmansah
081802109157
Media Relasi Republic of Entertainment




Siaran Pers - Dapat segera disiarkan.


GELAR BATIK JAWA BARAT 2010
(Gedung Sate - Bandung, 3 - 4 Juli 2010)


Batik dari Indonesia sudah jadi warisan dunia. Fakta ini kemudian tidak saja 
menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, akan tetapi menjadi kebanggaan seluruh 
bangsa. Suatu pekerjaan rumah bagi anak bangsa Indonesia untuk mengembangkan 
kreatifitas seni Batik dan mempromosikan hasilnya kepada masyarakat luas 
disertai dengan produk-produk dari Batik yang dikemas menjadi produk-produk 
baru.

Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar 
produk-produk Batik dari yang klasik (turun-temurun menjaga pakem) sampai Batik 
kontemporer yang mengembangkan seni Mbatik ini hingga menghasilkan produk 
industri kreatif yang sudah masuk ke ranah gaya hidup anak muda atau masyarakat 
kelas menengah yang lebih luas.

Selaras dengan semangat dan kebanggaan sebagai bangsa yang memiliki kekayaan 
batik, maka Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUMKM) Provinsi Jawa Barat 
bekerjasama dengan ARENA KULTURAL akan menggelar sebuah kegiatan bertajuk 
"Gelar Batik Jawa Barat" yang melibatkan komunitas batik se-Jawa Barat, 
Koperasi dan UKM Batik, serta kelompok-kelompok kreatif yang mengembangkan 
batik sebagai salah satu produk industri kreatif, seperti: aksesoris, dan 
software motif dan desain Batik kontemporer.

"Gelar Batik Jawa Barat" yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 - 4 Juli 2010 
di halaman Gedung Sate Bandung, Jalan Cimandiri, Kota Bandung, kali ini 
mengusung tema melihat kembali perkembangan Koperasi dan UKM Batik Jawa Barat 
dengan menghadirkan sentra-sentra batik Jawa Barat yang terdiri dari Batik 
Klasik dan Batik Kontemporer. Seni batik klasik Jawa Barat akan menghadirkan 
industri kreatif seni batik dari wilayah pesisir seperti batik Cirebonan dan 
Dermayon (Indramayu) serta seni batik klasik Garutan, Ciamis dan Tasikmalaya. 
Batik Kontemporer terbagi atas dua kelompok, yaitu Batik Kontemporer Bandung 
(Batik Komar, Batik Hassan, Batik Abstrak, Batik Practal) dan Batik kontemporer 
Jawa Barat yaitu, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Kuningan, Majalengka, 
Subang, Purwakarta dan Bekasi. 

Komunitas atau kelompok batik kontemporer juga akan hadir dari Batik Practal. 
Sebuah komunitas di Bandung yang sudah sejak tahun 2008 mengembangkan piranti 
lunak (software) pembuatan motif dan desain Batik kekinian. Di mana motif dan 
desain klasik dipadu-padankan dengan motif dan desain saat ini. Muhamad Luki, 
komunitas pembuat piranti lunak Batik Practal, mengatakan bahwa hingga saat ini 
baru beberapa daerah yang sudah menggunakan software Batik Practal untuk 
mendesain motif klasik/tradisinya, yaitu Batik Pekalongan dan Batik Jambi.

"Software batik yang saya kembangkan sangat mudah dan praktis, karena 
menggunakan rumus-rumus matematik dalam membuat desain atau motif-motif batik 
yang diinginkan. Sejak tahun 2008 kami mencoba mengembangkan matematika dan 
tradisi batik melalui pengembangan software agar dapat diaplikasikan oleh semua 
kalangan termasuk pembatik-pembatik tradisional," papar M. Luki.

Tentu saja perkembangan batik di Jawa Barat sudah begitu maju dan masuk ke 
ranah produk seni dan pasar internasional. Akan tetapi seni batik sendiri masih 
perlu kemasan baru dan pendekatan baru agar lebih memasyarakat. Bahwa batik 
bukan saja produk sandang dengan motif-motif tradisional yang wajib dipakai 
oleh pegawai negeri atau karyawan BUMN atau pengusaha di hari Jumat saja. Batik 
saat ini sudah menjadi pilihan desain untuk sandang yang lebih banyak 
dikonsumsi sebagai produk gaya hidup (life style) kalangan muda dan masyarakat 
kelas menengah. Misalnya, tas, jaket, kemeja, gaun, atau aksesosi busana 
lainnya sudah banyak dikembangkan oleh fashion desainer di Indonesia.

Komunitas Kulkith, misalnya, sekelompok mahasiswi desain tekstil FSRD-ITB, 
mengembangkan produk batik sebagai materi desain sepatu dengan memanfaatkan 
kain-kain perca (potongan kain sisa) untuk diolah dengan teknik printing 
menjadi bahan sepatu upper-case-nya. Agnes Tandia, Komunitas Kulkith, 
mengatakan bahwa seni batik saat ini dapat dikembangkan menjadi produk yang 
dikonsumsi oleh anak-anak muda untuk menjalani aktifitas sehari-hari; misalnya 
untuk kuliah, bekerja di kantor, pesta dan aktifitas sehari-hari lainnya yang 
lebih casual.

"Kami mencoba menggabungkan nilai seni dan desain modern dengan yang 
tradisional untuk bisa dikonsumsi oleh masyarakat jaman sekarang. Sepatu

[ac-i] PEMBERITAHUAN PERUBAHAN ALAMAT

2010-06-17 Terurut Topik Pustaka Alvabet
HTML clipboard
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }



 /* Style Definitions */
 table.MsoNormalTable
{mso-style-parent:"";
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman"}








Kepada yth,
Seluruh Supplier, Toko 
Buku dan Rekanan
PT. Pustaka Alvabet
di_

Tempat

 

 


 
Dengan hormat,
Sehubungan dengan 
pindahnya kantor kami, maka kami memberitahukan bahwa segala 
pembelian/pesanan buku, pengiriman retur, surat-menyurat, telepon, fax, dsb 
yang 
berkaitan dengan PT. Pustaka Alvabet mengalami perubahan, yaitu :

 
Alamat Lama : Ciputat 
Mas Plaza Blok B/AD, Jl. Ir. H. Juanda, No. 5A

Ciputat, Tangerang

15412

 
Alamat Baru : Jl. SMA 14 No. 10, 
Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

13610

Telp. 021-800 6458, Faks. 021- 800 6458

 
Perubahan alamat ini 
berlaku efektif sejak hari/tanggal, Selasa/22 Juni 2010.

Demikian 

surat 
pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

 

 

 
 
Hormat kami,

 

 
Management Pustaka 
Alvabet


==
Pustaka Alvabet
Ciputat Mas Plaza Blok B/AD
Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat
Jakarta Selatan Indonesia 15411
Telp. +62 21  7494032, 
Fax. +62 21 74704875
www.alvabet.co.id




  

[ac-i] Beyond Still Life by Dewa Ngakan Made Ardana

2010-06-17 Terurut Topik Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia
[image: tumbnail]







Karya-karya terbaru perupa Dewa Ngakan Ardana menunjukan hasil penjelajahan
dan pengamatan lanjut terhadap estetika lukisan fotorealisme dengan lebih
kompleks. Bukan karena hanya memindahkan  imaji – imaji foto benda atau
objek yang berasal dari dalam keraton di Jogjakarta secara fotografis, tapi
merupakan hasil pengamatan kulturalnya melalui benda-benda yang ia temukan.
Penggambaran kembali imaji objek dari benda-benda itu ke atas kanvas
merupakan caranya untuk menafsirkan kembali secara kritis tradisi melukis
alam – benda (*still life*) dalam seni lukis. Objek – objek tersebut bagi
Ardana secara khusus mempunyai ketertarikan tersendiri selain sisi fisik
atau permukaan; ornamen, warna, material, fungsi dan bentuk. Tapi juga
menguak aspek kehidupan sosial dan budaya.  Alih – alih karya-karyanya
dihasilkan dari menelusuri benda-benda peninggalan kolonial pada abad 19
tersebut mulai dari jalan raya, kereta, mobil, kulkas, dan banyak lagi alat
- alat identifikasi diri orang Eropa di tanah jajahan khususnya di
Indonesia.



Karya – karya lukisan benda-benda tersebut, sekaligus baginya mempunyai
makna bagi sejarah masyarakat Indonesia. Disinilah suatu tahap dimana Ardana
tak lagi cukup mengelupas lapisan-lapisan aspek permukaan visual , seperti
pada seri bawang maupun potret. Pun menghindari pengamatan cara tradisional
maupun modern dalam menggambarkan objek, yang hanya melihat aspek-aspek
formal dan susunan benda tersebut. Ia mencoba dengan memasuki tahap dimana
mengangkat objek tertentu dengan sudut pandang yang bisa dikatakan induktif.
Dalam hal ini metoda yang difokuskan pada benda – benda peninggalan kolonial
tersebut. Benda atau objek itu digambarkan kembali tanpa dikomposisikan
dengan benda lain, ditampilkan tunggal dengan latar yang kosong. Sehingga
objek itu memancarkan keutuhan visual fotografis yang tak disentuh oleh
kegenitan artistik dan memancarkan ambiguitas. Kekuatannya justru muncul
dengan permainan ruang bidang kanvas yang kontras dan beberapa tampak dengan
potongan – potongan kanvas, seperti bentuk jajaran genjang, bulat dan
sebagainya.



Rifky Effendy




[image: tumbnail]


*Space Dynamics*

103 x 135 cm, oil on canvas

2010



[image: tumbnail]



*Semarang Gallery warmly invite you to attend the opening of *

*  *

*Beyond Still Life *


*On Saturday, June 19, 2010 at 5 PM
*
* *
**

*a solo exhibition by *

*Dewa Ngakan Made Ardana *
* *
*Reviewed by*
*Rifky Effendy*
* *
*Host's*
 *Biantoro Santoso*
*Syakieb Sungkar*
*Indra Leonardi*
* *
* *
*Venue*
**
*Semarang Gallery, Jakarta Art District*
*Lower Ground - East Mall*
*Grand Indonesia Shopping Town
Jl MH Thamrin No 1 Jakarta - Indonesia*
**
[image: tumbnail]

 *The exhibition current until July 3, 2010*
* *
*click here if you can't see our
invitation*




galerisemarang...@yahoo.com

www.galerisemarang.com
facebook: Semarang Art




-- 
AGSI (Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia) Secretariat.
(Art Galleries Association- AGA) Indonesia
GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN, East Mal, LG, JAKARTA ART DISTRICT AREA
Jakarta 10310
Ph: +62 21 2358 1035
www.agsindonesia.com


[ac-i] Kelas Gus Dur Konflik dan Perdamaian Angkatan Pertama

2010-06-17 Terurut Topik Chris Poerba
Mengapa Gus Dur ?  
-Kelas Gus Dur Konflik dan Perdamaian Angkatan Pertama- 

“Kelas ini bukan untuk indoktrinasi tentang Gus Dur, melainkan lebih
melakukan eksplorasi tentang Gus Dur dan bagaimana cara-caranya dalam
melakukan resolusi konflik,“ ujar Ahmad Suaedy. Ahmad Suaedy yang saat
ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif The WAHID Institute,
menyampaikan hal itu, pada hari Kamis, tertanggal 3 Juni, saat
dilakukan pembukaan pertama dari Kelas Gus Dur yang bertajuk Konflik
dan Perdamaian. Kelas yang difasilitasi oleh WAHID Institute ini
sekiranya akan diilaksanakan setiap hari Rabu, pukul 18.00 petang,
dengan selang waktu dua minggu sekali. Kelas ini nantinya akan terbagi
menjadi 13 sesi pertemuan dengan mengundang beberapa narasumber atau
pengampu yang selama ini berkiprah dalam resolusi konflik baik secara
teoritis, konsep maupun praksis. 

Agen minyak
Semua sesi pertemuan akan dilangsungkan di markas WAHID Institute, di
Jalan Taman Amir Hamzah, yang kabarnya pernah menjadi rumah Gus Dur
semasa kecil dulu. Dalam kesempatan itu, Suadey juga mengatakan, ”Kelas
ini memang berangkat dari keprihatinan, karena sekarang ini sudah
muncul konflik-konflik yang kecil. Dan ini baru mulai, moga–moga tidak
menjadi besar.” 
Yenny Zannuba Wahid, selaku Direktur WAHID Institute, juga hadir untuk
membuka kelas Gus Dur angkatan pertama. Dia memang ditunggu para
peserta, yang berjumlah 33 orang, sehingga kelas yang seharusnya
dimulai pukul 18.00, jadi lewat sedikit (tidak teng), mengingat beliau
dikabarkan tengah sholat. Saat sedang menunggu itu ada celetukan dari
peserta, ”Sholatnya berapa lama ya ?”. Terang saja celetukan itu
memecah kebisuan yang “membatu” 

Gus Dur, mantan orang nomor satu di republik ini memiliki banyak ciri
khas. Salah satu ciri khasnya adalah selalu terlibat dalam melakukan
komunikasi yang terbuka dan terus menerus. Terlebih-lebih dalam kasus
konflik yang selalu marak terjadi di Timur Tengah, dari tahun 1980-an
dan pengulangan konflik itu, yang setiap tahun kerap terjadi. Gus Dur
selalu hadir dalam upaya resolusi konflik itu baik sebelum, sewaktu dan
juga setelah dilengserkan dari tampuk republik. Dia selalu ada. Namun
keterlibatan beliau dalam berbagai resolusi konflik itu bukan mendapat
tanda jasa malahan sering di derap dengan berita miring. Yenny,
menceritakan hal itu, “Jadi banyak yang bilang Gus Dur itu sebagai agen
Zionis, juga Baghdatis karena pernah sekolah di Baghdat, di Irak.
Dicurigai sebagai agen yang macam-macam, yang belum pernah cuma agen
minyak aja.” 

Hasan Tiro 
Saat menjabat sebagai presiden, suami dari Shinta Nuriyah Wahid ini
juga pernah berupaya memecahkan kasus yang terjadi di Papua. Yenny,
kembali mengenang ayahnya,”Dengan Papua, Gus Dur pernah bilang kalau
semua yang diinginkan oleh Papua. Silahkan saja. Asal jangan minta
merdeka. Boleh pake nama Papua dan boleh pake Bintang Kejora.” Karena
menurut Gus Dur, Bintang Kejora adalah lambang kultural bukan simbol
yang lain. Tatkala Ketua Organisasi Papua Merdeka (OPM), Theis Hiyo
Eluay ditangkap oleh Kopasus gara-gara pengibaran bendera itu, Gus Dur
bilang, ”Saya tidak setuju kalau pemerintah menangkap Theis.” Lantas
pemerintah yang mana yang dimaksud oleh Gus Dur karena saat itu dia
masih menjadi orang nomor satu di negeri ini. 

Lebih lengkap di ..

http://kritikdiri.blogspot.com/



[ac-i] Fw: Pemerintah Belanda begeser ke kanan dan anti Islam?

2010-06-17 Terurut Topik ASAHAN

- Original Message - 
From: ASAHAN 
To: AKSARA SASTRA 
Sent: Thursday, June 17, 2010 6:26 PM
Subject: Fw: Pemerintah Belanda begeser ke kanan dan anti Islam?


MENGAPA GERT WILDERS (PVV) BISA MENANG?

Rakyat Belanda punya tradisi menghukum Partai "kiri" seperti PvDA, Partai 
Sosialis (PS), Groen Links dllnya yang tidak mampu atau  dianggap tidak 
konsekwen menjalankan misinya sebagai Partai kiri yang sangat sering 
mengecewakan pemilih yang mempercayai dan mengharapkannya. Dan hal itu 
belakangan , juga berlaku terhadap Partai Partai kanan seperti CDA yang 
mengalami kekalahan dramatis dalam Pemilu yang baru lalu. Partai Sosial 
Demokrat (sosdem) meskipun pernah berkali-kali menang mutlak dan cukup lama 
dalam Pemerintahan tapi tak pernah bisa membuat kehidupan kaum lemah mendekati 
kesempurnaan.

Pilihan rakyat sebagai Partai pemenang nomor satu adalah PVV (Partij Voor 
Vrijheid) kepunyaan Gert Wilders , 
sebuah Partai super kanan, anti Islam, anti orang asing. Dalam soal anti, 
Wilders punya bahasa yang sangat jelas, formulasi yang sangat  mudah dimengerti 
dan yang juga penting, Wilders punya penampilan yang sangat khusus: ia selalu 
tampak simpatik, muda, ganteng, selalu sangat rapi dalam berpakaian, dengan 
mode rambut berwarna putih perak lebat mengkilap. Dia pandai berdebat, tenang, 
bahasanya teratur dan jelas, cepat berpikir dan selalu tampak elegant bila 
berpidato di gedung Tweede Kamer (DPR Belanda). Harus diakui, Wilders memang 
unggul dalam presentasi atau penampilan pribadinya sebagai politikus. Bahasanya 
kadang-kadang brutal tapi tetap enak didengar oleh kawan maupun lawan. 
Penampilan bentuk luar dari pribadi Wilders, menyumbang sesuatu yang tidak bisa 
disepelekan mengapa dia bisa  menang meskipun  pandangan dan garis politiknya 
yang ultra kanan. Ada komentator politik  Belanda yang mengatakan bahwa Wilders 
sangat lain dengan Pim Fortuyn meskipun punya ideologi anti orang asing dan 
anti Islam yang sama, lain dengan Jan Mat yang antipatiek. Wilders punya 
politik yang antipatik tapi punya wajah yang simpatik, punya bahasa yang mudah 
dimengerti oleh semua orang, punya penampilan yang anggun di manapun dia 
muncul. Serangan-serangannya terhadap Islam dan golongan etnis Marokko 
khususnya, selalu mantap tanpa tedeng aling-aling. Dalam politik, bahasa yang 
jelas dan sasaran yang jelas merupakan modal utama untuk menarik sesuatu 
golongan dan mendapatkan pengikut.

Selain itu, rakyat Belanda secara umum adalah rakyat yang tidak menyukai orang 
asing berada di negerinya yang menetap sementara maupun yang yang sudah 
permanen.Wilders tidak menggunakan kata "orang asing"(buitenlanders) tapi 
menggunakan kata : Imigrant. Dan pilihan kata itu tidak kebetulan. Dia memilih 
sasaran yang lebih sempit, terbatas, yang asosiasinya sangat dikenal rakyat 
Belanda yaitu terutama yang ditujukan pada etnis Maroko dan Turki terutamanya 
meskipun yang dia maksudkan jauh lebih luas dari itu. Dan dia menggunakan titik 
terlemah dari etnis Marokko: kriminalitas yang dia besar-besarkan sebagai 
ancaman keamanan bagi rakyat Belanda yang juga sumbernya dia anggap sebagai 
teroris Islam. Karenanya politik Wilders yang anti Islam dan anti Imigrant 
mudah dapat simpati sebagian besar rakyat Belanda. Imigrant bikin bangkrut kas 
negara, begitulah menurut Wilders dan ini sangat menyentuh hati rakyat Belanda. 
Sedangkan Partai CDA yang tetap ingin mempertahankan negeri Belanda sebagai 
negeri multi kulturil dan demokratis yang mentolerir ujudnya agama Islam dan 
Imigrant, mendapat serangan keras dari Wilders dan itu menambah simpati 
segolongan rakyat Belanda hingga bahkan tidak sedikit anggota Partai CDA 
sendiri yang memilih Partai Wilders (PVV) yang secara terang-terangan 
menghkhianati Partainya sendiri(CDA). Dan hukuman rakyat Belanda itu tidak 
tanggung-tanggung, hingga Partai CDA kehilangan 21 kursi di Parlemen: setengah 
kanan sama bahayanya dengan setengah kiri yang sering berlaku di Belanda. Dan 
yang sering memetik keuntungan biasanya adalah yang  ultra kanan dan sekarang 
ini adalah Wilders dengan PVV-nya.

PvDA sebagai Partai "Kiri"meskipun tidak kalah dan juga tidak menang tapi tetap 
saja kehilangan beberapa kursi dan kalah satu kursi dari VVD (Partai Liberal) 
sebagai Partai pemenang. Kali ini sesaran serangan hukuman para Pemilih bukan 
PvDA sebagai Partai Sosial Demokrat tapi CDA dan Partai Sosialis yang 
kehilangan sepuluh kursi. Sedangkan Groen Links sebagai yang juga dianggap 
"kiri" justru mendapat tambahan tiga kursi menjadi 10 kursi. Secara penampilan 
luar, ketua Partai Groen Links(GL), Femke Halsema yang tampak masih  muda dan 
juga cukup cantik (mungkin juga cuma "cameraface") tapi memang dia tampak 
simpatik, dan pandai berdebat dan pula cukup anggun seperti juga Wilders. 
Disamping itu GL sebagai Partai yang  biasa atau tradisonil dianggap Partai 
yang agak "kiri"berhasil mempertahankan sikap nuchter-nya sebagai Partai 
Politik yang itu sesuai dengan salah satu sifat dasar bangsa 

[ac-i] Tulisan majalah Bhinneka edisi 6 bisa disimak di page kami

2010-06-17 Terurut Topik Majalah Bhinneka


 

Puisi, testimoni dan artikel kritis dan menarik bisa disimak di page kami. 
Bergabunglah dan ajaklah teman-teman anda untuk bergabung di:

http://www.facebook.com/majalah.bhinneka
 
 
Salam,
Admin Majalah Bhinneka.


  

[ac-i] Pemerintah Ajak Masyarakat Cintai Pengobatan Dalam Negeri

2010-06-17 Terurut Topik John Oei



Pemerintah Ajak Masyarakat Cintai Pengobatan Dalam Negeri

Himbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih mengutamakanpengobatan 
di rumah sakit dalam negeri semakin digencarkan, hal ini ditandaidengan 
pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kesehatan Rakyat Agung Laksonoyang 
menghimbau kepada seluruh warga Indonesia untuk tidak berobat ke luarnegeri dan 
memilih pengobatan di dalam negeri pada acara pembukaan Munas Ke-4Asosiasi 
Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) di Jakarta (16/6).


Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?35064




<>