Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik Lif Rahayu
Mbak Yantie,

Sudah cukup lamaa sekali memang polemik di sekitaran imunisasi.
Mungkin ada baiknya dilihat2 di database email yang dulu2, atau buka2 situs
dari who, mayoclinic, aap, baca sana sini. Saya sendiri masih berkeputusan
untuk memberikan imunisasi untuk anak saya. Bismillah dan insyaAllah semoga
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara untuk autisme sendiri, masih dalam penelitian penyebabnya apa
saja, sepertinya multi faktor ya. Gak maido, jika anak terkena autisme maka
merupakan perjuangan bagi seluruh keluarga. Semoga diringankan beban
keluarga penderita autisme.

terakhir, semoga anak-anak kita selalu diberikan kesehatan dan rahmat dari
Allah Swt (hmmm kayak pidato pelepasan di playgroup anakku nih).

best regards,

mama Nayma


On 6/23/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:


 dear parents,

 saya dapat email di bawah ini dari milis tetangga. Gak tau benar atau
 salah.
 Mohon pendapat dan sharingnya...(gimana kita tau kalo vaksin itu tidak
 mengandung zat2 yg justru akan membahayakan tumbuh kembang buah hati
 kita..)

 thanks
 yantie
 




 JUST FORWARD

 Vaksin penyebab Autis

 Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2
 ... . Setelah kesibukan yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa
 dapat waktu luang membaca buku Children with Starving Brains
 karangan Jaquelyn McCandless , MD yang diterjemahkan dan
 diterbitkan oleh Grasindo.

 Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp.
 50,000,- itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang sekali
 baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme
 Spectrum Disorder.

 Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya
 menangis. Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 - Februari
 2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali
 suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata
 dua macam vaksin yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya
 itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari
 Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum
 Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an. Vaksin yang
 mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika sejak akir
 tahun 2001.Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu kehadirannya
 selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar
 yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan
 memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah diracuni oleh
 Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi ASI
 sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah.
 Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang
 gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi, dan nampaknya harus
 dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar
 biayanya.Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak
 di Indonesia, para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku
 tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih
 mengandung Thimerosal. Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah
 terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut diekspor
 dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke
 puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang
 sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan. Kepada para orang
 tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif
 dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah
 bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB
 yang tidak mengandung Thimerosal.

 Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan menjadi
 orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya. Sekali
 lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus
 bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan
 rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi
 supplemen, terapi ABA , Okupasi, dokter ahli Autisme (yang daftar
 tunggunya sampai berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaaan Rupiah
 perbulannya.

 Terakhir, mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan
 teman- teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang
 membebaskan diri dari belenggu Autisme.

 Let's share with others... Show them that WE care!

  * * ***








 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
 recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
 privileged information and should not be copied or disclosed to, or
 otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
 please contact the sender and delete the e-mail from your system.

 --
 Info tanaman hias: 

Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik boedoet
hmm
joey lagi joey lagi :)
mbak yanti
joey ini adalah ponakannya sahabatku sewaktu sma, sebutlah namanya Ny.
Pt (sampai skg kita masih kontek2an)
aku gak ngukutin ttg joeynya, tapi menurut sahabtku, joey sudah banyak
perkembangan
nah, aku mau sharing ttg ny, Pt

Ny, Pt ini saking ketakutannya sama vaksin (gara2 vaksin menjadi satu2nya
tertuduh yg menyebabkan joey autis), anak2nya tidak diberikan MMR, HIB, dan
vaksin2 penting lainnya

tapi ternyata, anak pertamanya (cowo, skg 4 tahun) tetep menunjukkan gejala
autis

nah kalau sudha begini, siapa lagi yang mau disalahkan? gen kali ya ;)
soalnay beberpa peneliotian terbaru menunjuk bahwa gen paling berperan
penting :) tapi semua masih belumpasti, cuma, kalau vaksin ygmenjadi
tertuduh, rasanya sudah old-fashioned ya pendapat ini


On 6/23/08, Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Yantie,

 Sudah cukup lamaa sekali memang polemik di sekitaran imunisasi.
 Mungkin ada baiknya dilihat2 di database email yang dulu2, atau buka2 situs
 dari who, mayoclinic, aap, baca sana sini. Saya sendiri masih berkeputusan
 untuk memberikan imunisasi untuk anak saya. Bismillah dan insyaAllah semoga
 terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
  Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi ASI
  sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah.
  Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang
  gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi, dan nampaknya harus
  dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar
  biayanya.Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak



Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik mama aby
tadi di oprah juga diomongin soal anak autis stelah imun MMR, yg jadi
bintang tamunya si ibu anak tersebut, n dah ngeluarin buku.
sebelumnya, sang ibu crita,sebenernya dia ragu2 ma imun MMR ini,soale dia
denger2 penyebab autis.trus dia tanya ke dokternya,jawab
dokternya,tidak.hal itu konyol.
trus si anak divaksin deh..trus autis...
trus si ibu browsing sana-sini,sampe ke CDC juga..
sayang...aku gak ikutin mpe habis,hrs angkat telpon...=(
tapi oprah bilang,cmiiw,apa yg dialami ibu-anak ini blm tentu dialami oleh
anak2 lain...

maaf ya cuma crita spotong..


Pada 23 Juni 2008 13:33, Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Mbak Yantie,

 Sudah cukup lamaa sekali memang polemik di sekitaran imunisasi.
 Mungkin ada baiknya dilihat2 di database email yang dulu2, atau buka2 situs
 dari who, mayoclinic, aap, baca sana sini. Saya sendiri masih berkeputusan
 untuk memberikan imunisasi untuk anak saya. Bismillah dan insyaAllah semoga
 terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

 Sementara untuk autisme sendiri, masih dalam penelitian penyebabnya apa
 saja, sepertinya multi faktor ya. Gak maido, jika anak terkena autisme maka
 merupakan perjuangan bagi seluruh keluarga. Semoga diringankan beban
 keluarga penderita autisme.

 terakhir, semoga anak-anak kita selalu diberikan kesehatan dan rahmat dari
 Allah Swt (hmmm kayak pidato pelepasan di playgroup anakku nih).

 best regards,

 mama Nayma


 On 6/23/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  dear parents,
 
  saya dapat email di bawah ini dari milis tetangga. Gak tau benar atau
  salah.
  Mohon pendapat dan sharingnya...(gimana kita tau kalo vaksin itu tidak
  mengandung zat2 yg justru akan membahayakan tumbuh kembang buah hati
  kita..)
 
  thanks
  yantie
  
 
 
 
 
  JUST FORWARD
 
  Vaksin penyebab Autis
 
  Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2
  ... . Setelah kesibukan yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa
  dapat waktu luang membaca buku Children with Starving Brains
  karangan Jaquelyn McCandless , MD yang diterjemahkan dan
  diterbitkan oleh Grasindo.
 
  Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp.
  50,000,- itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang sekali
  baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme
  Spectrum Disorder.
 
  Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya
  menangis. Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 - Februari
  2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali
  suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata
  dua macam vaksin yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya
  itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari
  Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum
  Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an. Vaksin yang
  mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika sejak akir
  tahun 2001.Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu kehadirannya
  selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar
  yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan
  memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah diracuni oleh
  Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi ASI
  sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah.
  Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang
  gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi, dan nampaknya harus
  dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar
  biayanya.Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak
  di Indonesia, para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku
  tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih
  mengandung Thimerosal. Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah
  terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut diekspor
  dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke
  puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang
  sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan. Kepada para orang
  tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif
  dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah
  bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB
  yang tidak mengandung Thimerosal.
 
  Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan menjadi
  orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya. Sekali
  lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus
  bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan
  rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi
  supplemen, terapi ABA , Okupasi, dokter ahli Autisme (yang daftar
  tunggunya sampai berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaaan Rupiah
  perbulannya.
 
  Terakhir, mohon 

Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik Yantie . DAMAYANTIE
Jadi gejala autis itu karena gen atau vaksin? Jadi serem ya...
Soalnya saya selain memberikan vaksin wajib ke anak2, saya juga memberikan
vaksin yg dianjurkan...semuanya...
jadi bingung nichmesti banyak baca n nanya2 lagi nih soal vaksin...



   
 mama aby
 [EMAIL PROTECTED] 
 omTo 
   balita-anda@balita-anda.com 
 23/06/2008 14:47   cc 
   
   Subject 
 Please respond to Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH]  
 [EMAIL PROTECTED] Vaksin Penyebab Autis   
a-anda.com 
   
   
   
   
   




tadi di oprah juga diomongin soal anak autis stelah imun MMR, yg jadi
bintang tamunya si ibu anak tersebut, n dah ngeluarin buku.
sebelumnya, sang ibu crita,sebenernya dia ragu2 ma imun MMR ini,soale dia
denger2 penyebab autis.trus dia tanya ke dokternya,jawab
dokternya,tidak.hal itu konyol.
trus si anak divaksin deh..trus autis...
trus si ibu browsing sana-sini,sampe ke CDC juga..
sayang...aku gak ikutin mpe habis,hrs angkat telpon...=(
tapi oprah bilang,cmiiw,apa yg dialami ibu-anak ini blm tentu dialami oleh
anak2 lain...

maaf ya cuma crita spotong..


Pada 23 Juni 2008 13:33, Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Mbak Yantie,

 Sudah cukup lamaa sekali memang polemik di sekitaran imunisasi.
 Mungkin ada baiknya dilihat2 di database email yang dulu2, atau buka2
situs
 dari who, mayoclinic, aap, baca sana sini. Saya sendiri masih
berkeputusan
 untuk memberikan imunisasi untuk anak saya. Bismillah dan insyaAllah
semoga
 terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

 Sementara untuk autisme sendiri, masih dalam penelitian penyebabnya apa
 saja, sepertinya multi faktor ya. Gak maido, jika anak terkena autisme
maka
 merupakan perjuangan bagi seluruh keluarga. Semoga diringankan beban
 keluarga penderita autisme.

 terakhir, semoga anak-anak kita selalu diberikan kesehatan dan rahmat
dari
 Allah Swt (hmmm kayak pidato pelepasan di playgroup anakku nih).

 best regards,

 mama Nayma


 On 6/23/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  dear parents,
 
  saya dapat email di bawah ini dari milis tetangga. Gak tau benar atau
  salah.
  Mohon pendapat dan sharingnya...(gimana kita tau kalo vaksin itu tidak
  mengandung zat2 yg justru akan membahayakan tumbuh kembang buah hati
  kita..)
 
  thanks
  yantie
  
 
 
 
 
  JUST FORWARD
 
  Vaksin penyebab Autis
 
  Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2
  ... . Setelah kesibukan yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa
  dapat waktu luang membaca buku Children with Starving Brains
  karangan Jaquelyn McCandless , MD yang diterjemahkan dan
  diterbitkan oleh Grasindo.
 
  Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp.
  50,000,- itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang sekali
  baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme
  Spectrum Disorder.
 
  Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya
  menangis. Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 - Februari
  2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali
  suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata
  dua macam vaksin yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya
  itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari
  Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum
  Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an. Vaksin yang
  mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika sejak akir
  tahun 2001.Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu kehadirannya
  selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar
  yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan
  memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah diracuni oleh
  Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi
ASI
  sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah.
  Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang
  gluten dan casein, harus 

[balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik uci momkavin+ija
Dear all,

Kebetulan aku masih nyimpen artikel AUTISME sori sumber aslinya 
ketlingsut..tsptnya dr medicastore.com
Klo dri DSA anakku katanya vaksin adalah salah satu pemicunya..jd selama anak 
ada tanda2 autism sbaiknya vaksinnya MMR ditunda sementara...

Uci mamaKavin+Ija
http:/oetjipop.multiply.com
Autisme

DEFINISI
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya muncul 
pada usia 1-3 tahun.

Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak 
berusia 3 tahun.Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.

PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan 
disebabkan 
oleh pola asuh yang salah.Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan 
biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor 
genetik dan gangguan
kekebalan.

Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).

GEJALA
Penderita autisme klasik memiliki 3 gejala:
gangguan interaksi sosial
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:
Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan 
pribadi 
yang terbuka
Jarang memainkan permainan khayalan
Memutar benda
Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah 
dikenalnya 
dengan baik
Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
Tidak takut akan bahaya
Terpaku pada permainan yang ganjil
Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
Tidak mau dipeluk
Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih 
senang 
meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas
Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya 
bergoyang-goyang atau 
mengepak-ngepakkan lengannya)
Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan 
cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika
seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan 
kepadanya. 
Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut 
dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri 
sendiri.
Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi 
dapat 
menyusun balok).

Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, 
perilaku anak 
autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai 
dengan usianya.


DIAGNOSA
Autisme tidak dapat langsung diketahui pada saat anak lahir atau pada skrining 
prenatal (tes penyaringan yang dilakukan ketika anak masih berada 
dalamkandungan).
Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis autisme.
Suatu diagnosis yang akurat harus berdasarkan kepada hasil pengamatan terhadap 
kemampuan berkomunikasi, perilaku dan tingkat perkembangan anak.

Karakteristik dari kelainan ini beragam, maka sebaiknya anak dievaluasi oleh 
suatu tim 
multidisipliner yang terdiri dari ahli saraf, psikolog anak-anak,ahli 
perkembangan anak-anak, terapis bahasa dan ahli lainnya yang berpengalaman di 
bidang autisme.
Pengamatan singkat dalam satu kali pertemuan tidak dapat menampilkan gambaran 
kemampuan dan perilaku anak. Masukan dari orang tua dan riwayat perkembangan 
anak merupakan komponen yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang 
akurat.

PENGOBATAN
Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan anak.
Seperti anak-anak yang lainnya, anak autis terutama belajar melalui permainan. 
Bergabunglah dengan anak ketika dia sedang bermain, tariklah anak dari perilaku 
dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan 
yang lebih beragam. Misalnya, orang tua mengajak anak mengitarikamarnya, 
kemudian tuntun mereka ke ruang yang lain. Orang tua perlu memasuki dunia 
mereka untuk membantu mereka masuk ke dunia luar.

Kata-kata pujian karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, kadang tidak 
berarti 
apa-apa bagi anak autis. Temukan cara lain untuk mendorong perilaku yang baik 
dan untuk mengangkat harga dirinya. Misalnya berikan waktu lebih untuk bermain 
dengan mainan kesukaannya jika anak telah menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Anak autis belajar lebih baik jika informasi disampaikan 

Re: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik Yantie . DAMAYANTIE
mbak uci,
gimana kita mengetahui anak kita ada gejala autis mbak? apa karena belum
bisa ngomong?
anak temen sekantor aku, umurnya 2,5 tahun belum bisa berbicara dengan
lengkap, kalo minta apa2 selalu nunjuk2, kadang cuman ngucapin suku
terakhir dari kata yg mau dia ucapin, misalnya ayah, dia cuma bilang yah...
di vaksin MMR waktu umur 15 bulan, tapi di riwayat keluarga temenku itu,
gak ada yg autis mbak...
apa penyebabnya beneran vaksin MMR?

anakku yg pertama udah aku vaksin MMR juga, dan kalo aku liat, tumbuh
kembangnya gak ada masalah...
sekarang umurnya 2 th 3 bulan, kosa katanya udah banyak, didongengin juga
nyimak, gerakan motoriknya juga sepertinya biasa aja..
tapi anakku yg kedua ini umurnya 11 bulan, tapi karena ada issue ini, aku
jadi agak takut2 mo kasih vaksin MMR...
sarannya dong mbak...(buat aku n temenku itu...)



   
 uci momkavin+ija  
 [EMAIL PROTECTED] 
 o.co.id   To 
   balita-anda@balita-anda.com 
 23/06/2008 15:09   cc 
   
   Subject 
 Please respond to [balita-anda] Balasan: Re:  
 [EMAIL PROTECTED] [balita-anda] Fw: [alumni_UPH]  
a-anda.com Vaksin Penyebab Autis   
   
   
   
   
   
   




Dear all,

Kebetulan aku masih nyimpen artikel AUTISME sori sumber aslinya
ketlingsut..tsptnya dr medicastore.com
Klo dri DSA anakku katanya vaksin adalah salah satu pemicunya..jd selama
anak ada tanda2 autism sbaiknya vaksinnya MMR ditunda sementara...

Uci mamaKavin+Ija
http:/oetjipop.multiply.com
Autisme

DEFINISI
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya
muncul pada usia 1-3 tahun.

Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum
anak berusia 3 tahun.Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak
laki-laki.

PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan
disebabkan
oleh pola asuh yang salah.Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan
biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia,
faktor genetik dan gangguan
kekebalan.

Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).

GEJALA
Penderita autisme klasik memiliki 3 gejala:
gangguan interaksi sosial
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:
Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk
hubungan pribadi
yang terbuka
Jarang memainkan permainan khayalan
Memutar benda
Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah
dikenalnya
dengan baik
Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
Tidak takut akan bahaya
Terpaku pada permainan yang ganjil
Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
Tidak mau dipeluk
Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata,
lebih senang
meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak
jelas
Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya
bergoyang-goyang atau
mengepak-ngepakkan lengannya)
Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa
dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama
sekali. Jika
seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan
kepadanya.
Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut
dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
Pada beberapa kasus mungkin 

Re: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik Lif Rahayu
mbak Yantie,

Late talker = terlambat berbicara, tidak sama dengan autisme. Jadi anak yang
telat berbicara, jangan langsung didiagnosa sebagai autis. Saya lihat di
anak tetangga saya, autisme, ditandai dengan ketidak mauan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungan, diajak bicara tidak pernah mau melakukan
kontak mata. Dia asyik dengan dunianya sendiri.

Nah, anak tetangga satu lagi late talker, usia 2.5 tahun, masih cuma bilang,
Nda dan yah saja. Tidak menunjukkan gelaja yang mirip dengan anak tetangga
satu lagi yang autisme. Dia hanya late talker, that's it. Kepnokanku udah 20
bulan cuma cuma mama dan aa saja, tapi komunikasi udah pinter, artinya
perintah2 sederhana dia ngerti, misal, buang sampah, ambil mainan. Kalau
mbak udah pernah ketemu dengan anak autisme, maka mbak akan bisa lihat
bedanya antara yang autisme dengan yang late talker, kebetulan saya lihat
anak tetangga yang sudah 5 tahunan yang autisme. (semoga anak2 kita sehat
selalu ya, amin).

Ini ada dibahas lengkap di
http://si-entong.blogspot.com/2004/09/terlambat-bicara-atau-autisme.html

dari dr Julia yaaa...semoga berguna


[balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-23 Terurut Topik uci momkavin+ija
mbak Yanti..

Autisme itu gangguan perkembangan yg komplek.. ga
cuman terlambat bicara..

austisme itu cirinya l: ga aa kontak mata saat diajak
bicara, susah atau ga mau bergaul dg org lain,

Ciri-ciri Autisme (bagian 1)
lengkapnya baca di
http://lita.inirumahku.com/health/lita/ciri-ciri-autisme-bagian-1/
Published by Lita November 6th, 2006 in Health.
Pembuat tulisan ini adalah ibu Julia Maria van Tiel.
Berikut adalah penggambaran dirinya:

Mendapatkan anak-anak teman-temanku di Indonesia yang
perkembangannya mirip dengan anakku, yaitu anak
berbakat yang tumbuh kembangnya tidak harmonis (gifted
disinkroni) dan menerima berbagai diagnosa yang
keliru, aku tergerak untuk membantunya, bukan saja
anak-anak teman-temanku, tetapi anak-anak lain yang
mempunyai perkembangan yang sama.

Dengan pengetahuan yang kuperoleh di Belanda dalam
membina anakku, kubagi pengetahuan ini kepada para
orang tua yang senasib. Bersama Ayu keponakanku
dibantu oleh teman-teman dokter dan psikolog, kami
membangun rumah kami, yaitu mailing list orang tua
anak berbakat tempat kami mencurahkan perasaan,
berdiskusi, dan berbagi pengalaman.

Bila ingin bergabung, silakan hubungi:
[EMAIL PROTECTED]

Beberapa laman yang sangat berguna untuk disimak
adalah:

Terlambat Bicara
Terlambat bicara atau autisme
http://gifted-disinkroni.blogspot.com/
Dongeng si entong anakku
 

PERLU KEHATI-HATIAN MENEGAKKAN DIAGNOSA AUTISME
Menegakkan diagnosa autisme sesungguhnya tidak mudah,
perlu kehati-hatian yang tinggi. Demikian yang
dipesankan oleh JK Buitelaar, seorang professor
psikiatri anak dari Universitas Nijmegen Negeri
Belanda dalam suatu kesempatan ceramah tunggalnya
selama dua hari tanggal 28-29 Januari 2006 yang lalu
di Jogjakarta.


Selanjutnya, menurut ahli autis kaliber dunia yang
sengaja didatangkan oleh Sekolah Lanjutan Autisme
Fredofios dibantu oleh Terres Des Homes Nederland ini,
mengatakan bahwa kehati-hatian itu sangat diperlukan
karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
lembaga autisme di negaranya menunjukkan bahwa dengan
menggunakan alat deteksi autisme yang kini sudah
populer di dunia yang disebut CHAT bila digunakan
untuk anak di bawah 18 bulan dan DSM IV bila digunakan
untuk anak di bawah tiga tahun, penggunaan kedua alat
deteksi ini akan menunjukkan kesalahan yang sangat
tinggi. Kesalahan akan terjadi terutama terhadap
anak-anak bergangguan perkembangan lain bukan autisme
seperti anak-anak penyandang cacat inteligensia
(mental retarded) dan anak-anak yang terlambat bicara
yang juga dengan sendirinya akan mengalami gangguan
sosial sebagaimana autisme.

Apa yang ditelitinya itu juga gambarannya tidak banyak
berbeda dengan di negara-negara lain. Karena itu ia
bersama dengan timnya tengah mempersiapkan alat
deteksi autisme yang baru, yang kelak bisa lebih
menyempurnakan deteksi dini autisme yang sudah ada.
Untuk menghindari kekeliruan deteksi ini, maka
diperlukan sekali pemeriksaan secara multidisiplin
yaitu dilakukan oleh dokter, psikolog, dan
orthopedagog yang sudah terlatih dan ahli.

Hal ini disebabkan karena autisme adalah suatu
gangguan yang menyangkut banyak aspek perkembangan
yang bila dikelompokkan akan menyangkut tiga aspek
yaitu perkembangan fungsi bahasa, aspek fungsi sosial,
dan perilaku repetitif. Karena gambaran autisme begitu
beragam dan setiap saat seorang anak akan senantiasa
mengalami perkembangan, maka penegakan diagnosa tidak
bisa begitu saja, sebab bisa saja kemudian diagnosa
menjadi berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Setelah dilakukan berbagai observasi secara berkala
oleh berbagai profesi tadi, disamping juga dilakukan
tes psikologi, dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
barulah diagnosa itu boleh ditegakkan. Penegakan
diagnosa ini seringkali juga memerlukan waktu yang
panjang, enam bulan hingga satu tahun. Namun yang
terpenting menurutnya adalah bukan penegakan diagnosa
itu tetapi bagaimana kita mampu melihat berbagai
gangguan sebagai faktor lemah yang dimilikinya, dan
faktor kuatnya. Untuk anak di bawah tiga tahun
menurutnya pula sebaiknya jangan mengunakan DSM IV,
dan CHAT jangan digunakan juga untuk anak di bawah
usia 18 bulan.

Buitelaar juga memperagakan bagaimana mendeteksi dini
berbagai gejala autisme melalui alat deteksi yang
bersama timnya tengah disusunnya dalam sebuah proyek
yang disebut Project SOSO. Alat deteksi dini autisme
yang baru ini bernama ESAT (Early Screening Autism
Traits), ia memperagakannya dengan menunjukkan film
yang sangat menarik. Ia juga memperlihatkan bahwa anak
usia di bawah tiga tahun seringkali juga menunjukkan
gejala yang mirip dengan penyandang autisme, atau
sebaliknya gejala yang ada pada anak autis sering juga
ditunjukkan oleh anak-anak yang mempunyai gangguan
perkembangan lainnya.

Karena itu disinilah para dokter dan psikolog harus
benar-benar mampu mengamati dengan baik. Orang tua
diminta untuk dapat mengungkapkan dengan baik
bagaimana perilaku anaknya tersebut dengan berpatokan
pada gejala-gejala yang ditampilkan oleh anak-anak
normal, sehingga dapat 

[balita-anda] Fw: [alumni_UPH] Vaksin Penyebab Autis

2008-06-22 Terurut Topik Yantie . DAMAYANTIE

dear parents,

saya dapat email di bawah ini dari milis tetangga. Gak tau benar atau
salah.
Mohon pendapat dan sharingnya...(gimana kita tau kalo vaksin itu tidak
mengandung zat2 yg justru akan membahayakan tumbuh kembang buah hati
kita..)

thanks
yantie





  JUST FORWARD  

  Vaksin penyebab Autis 

  Bisa di share kepada yang masih punya anak kecil supaya ber-hati2 
  ... . Setelah kesibukan yang menyita waktu, baru sekarang saya bisa   
  dapat waktu luang membaca buku Children with Starving Brains
  karangan Jaquelyn McCandless , MD yang diterjemahkan dan  
  diterbitkan oleh Grasindo.

  Ternyata buku yang saya beli di toko buku Gramedia seharga Rp.
  50,000,- itu benar-benar membuka mata saya, dan sayang, sayang sekali 
  baru terbit setelah anak saya Joey (27 bln) didiagnosa mengidap Autisme   
  Spectrum Disorder.

  Bagian satu, bab 3, dari buku itu benar-benar membuat saya
  menangis. Selama 6 bulan pertama hidupnya (Agustus 2001 - Februari
  2002), Joey memperoleh 3 kali suntikan vaksin Hepatitis B, dan 3 kali 
  suntikan vaksin HiB. Menurut buku tersebut (halaman 54 - 55) ternyata 
  dua macam vaksin yang diterima anak saya dalam 6 bulan pertama hidupnya   
  itu positif mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari 
  Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum  
  Disorder yang meledak pada sejak awal tahun 1990 an. Vaksin yang  
  mengandung Thimerosal itu sendiri sudah dilarang di Amerika sejak akir
  tahun 2001.Alangkah sedihnya saya, anak yang saya tunggu kehadirannya 
  selama 6 tahun, dilahirkan dan divaksinasi di sebuah rumahsakit besar 
  yang bagus, terkenal, dan mahal di Karawaci Tangerang, dengan harapan 
  memperoleh treatment yang terbaik, ternyata malah diracuni oleh 
  Mercuri dengan selubung vaksinasi. Beruntung saya masih bisa memberi ASI  
  sampai sekarang, sehingga Joey tidak menderita Autisme yang parah.
  Tetapi tetap saja, sampai sekarang dia belum bicara, harus diet pantang   
  gluten dan casein, harus terapi ABA , Okupasi, dan nampaknya harus
  dibarengi dengan diet supplemen yang keseluruhannya sangat besar  
  biayanya.Melalui e-mail ini saya hanya ingin menghimbau para dokter anak  
  di Indonesia, para pejabat di Departemen Kesehatan, tolonglah baca buku   
  tersebut diatas itu, dan tolong musnahkan semua vaksin yang masih 
  mengandung Thimerosal. Jangan sampai (dan bukan tidak mungkin sudah   
  terjadi) sisa stok yang tidak habis di Amerika Serikat tersebut diekspor  
  dengan harga murah ke Indonesia dan dikampanyekan sampai ke   
  puskesmas-puskesmas seperti contohnya vaksin Hepatitis B, yang sekarang   
  sedang giat-giatnya dikampanyekan sampai ke pedesaan. Kepada para orang   
  tua dan calon orang tua, marilah kita bersikap proaktif, dan assertif 
  dengan menolak vaksin yang mengandung Thimerosal tersebut, cobalah
  bernegosiasi dengan dokter anak kita, minta vaksin Hepatitis B dan HiB
  yang tidak mengandung Thimerosal. 

  Juga tolong e-mail ini diteruskan kepada mereka yang akan menjadi 
  orang tua, agar tidak mengalami nasib yang sama seperti saya. Sekali  
  lagi, jangan sampai kita kehilangan satu generasi anak-anak penerus   
  bangsa, apalagi jika mereka datang dari keluarga yang berpenghasilan  
  rendah yang untuk makan saja sulit apalagi untuk membiayai biaya terapi   
  supplemen, terapi ABA , Okupasi, dokter ahli Autisme (yang daftar 
  tunggunya sampai berbulan-bulan) , yang besarnya sampai jutaaan Rupiah
  perbulannya.  

  Terakhir, mohon doanya untuk Joey dan ratusan, bahkan ribuan  
  teman- teman senasibnya di Indonesia yang sekarang sedang berjuang
  membebaskan diri dari belenggu Autisme.