Re: [balita-anda] Hyperbilirubin
Yth. Ibu Mamik (Mamanya Ghifari dan Gaska), Jaundis patogenik dan fisiologik hanya sekedar istilah saja, untuk membedakan bahwa yang fisiologik itu tidak dikaitkan dengan suatu penyakit hanya misalnya akibat kurang minum/jemur/dll. Sedangkan yang patogenik disebabkan oleh suatu penyakit/kelainan tertentu, misalnya G6PD, thallasemia, obstruksi, hepatitis, dll. Namun yang fisiologikpun bisa jadi bersifat patogen bila misalnya kadar bilirubin terlalu tinggi (ump. meningkat >20 mg/dl, ingat mengenai kern icterus yang pernah dikemukakan). Untuk kasus anak Ibu Mamik, tentunya saya perlu mengetahui terlebih dahulu apa hasil pemeriksaan lainnya, seperti misalnya Coombs test dll. Karena Ibu Mamik tidak menyertakannya pada e-mail yang lalu. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Mamiek.JM The Secretary <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: 21 Desember 2000 8:02 Subject: [balita-anda] Hyperbilirubin > Yth Dr Rudi. > Apa yang dimaksudkan dgn Jaundice patogenic (seperti yang anda jelaskan di > bawah/maaf saya potong)Mohon diterangkan lebih lanjut, dan pada kasus anak > saya( yang pernah saya sampaikan) itu dikategorikan jaundice apa?? > > Salam > > MAmik J Maddenuang > (Mamanya Ghifari dan Gaska) > >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Hyperbilirubin
Yth Dr Rudi. Apa yang dimaksudkan dgn Jaundice patogenic (seperti yang anda jelaskan di bawah/maaf saya potong)Mohon diterangkan lebih lanjut, dan pada kasus anak saya( yang pernah saya sampaikan) itu dikategorikan jaundice apa?? Salam MAmik J Maddenuang (Mamanya Ghifari dan Gaska) ** By dr Rudi: Tidak semua kemungkinan penyebab jaundis patogenik ini diperiksa secara rutin, kadang dengan tujuan lain (seperti misalnya pemeriksaan TORCH = Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovyrus, Herpes). Biasanya rutin dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi atau pencegahan pada kehamilan/bayi berikutnya bila pada kehamilan/bayi sebelumnya mengalami jaundis patogenik misalnya oleh karena G6PD, Rh incompatibility, thallasemia, dll. Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA * BY:Mama Dafi: > Pak Dokter Rudy, > Terima kasih atas penjelasannya dan tawaran dokter > untuk 5W+H. Dengan demikian saya lebih yakin bahwa > informasi yang saya sampaikan memang sesuai dengan > yang bapak sebutkan. > Nah untuk kasus bu Mamiek (maaf ya bu, saya yang tanya > soalnya penasaran), adakah cara awal khusus untuk > menghindari atau mendeteksi kelainan tersebut secara > dini, karena penanggulangan dini akan berhasil lebih > baik daripada terlambat? > Sedangkan untuk ibu yang sedang hamil/akan hamil > adakah pencegahan yang cukup efektif untuk menghindari > jaundice pathogenik ini (bukan karena golongan darah > dan rhesusnya sama, jadi karena faktor lain). > Terima kasih atas pembahasan pak Dokter. > > Mamanya Dafi >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hyperbilirubin
Yth. Mamanya Dafi (eh, namanya sendiri siapa sih.?), Website drkoop.com yang Ibu cantumkan pada e-mail yang lalu, saya lihat merupakan sumber yang cukup bagus. Dan pemahaman Ibu kelihatannya cukup baik. Namun bila ada yang kurang jelas, silahkan tanya lagi. Tidak semua kemungkinan penyebab jaundis patogenik ini diperiksa secara rutin, kadang dengan tujuan lain (seperti misalnya pemeriksaan TORCH = Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovyrus, Herpes). Biasanya rutin dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi atau pencegahan pada kehamilan/bayi berikutnya bila pada kehamilan/bayi sebelumnya mengalami jaundis patogenik misalnya oleh karena G6PD, Rh incompatibility, thallasemia, dll. Tidak semua penyebab bisa dicegah atau dideteksi sebelum kelahiran. Pencegahan antara lain misalnya pada thallasemia, G6PD, dengan konsultasi genetik pra nikah. Repotnya, kalau sudah cintrong, mana tahan! Deteksi dini misalnya dengan pemeriksaan darah segera setelah lahir. Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: mamanya Dafi <[EMAIL PROTECTED]> To: Rudy Sutadi, MD <[EMAIL PROTECTED]> Sent: 20 Desember 2000 10:18 Subject: Re: [balita-anda] Hyperbilirubin > Pak Dokter Rudy, > Terima kasih atas penjelasannya dan tawaran dokter > untuk 5W+H. Dengan demikian saya lebih yakin bahwa > informasi yang saya sampaikan memang sesuai dengan > yang bapak sebutkan. > Nah untuk kasus bu Mamiek (maaf ya bu, saya yang tanya > soalnya penasaran), adakah cara awal khusus untuk > menghindari atau mendeteksi kelainan tersebut secara > dini, karena penanggulangan dini akan berhasil lebih > baik daripada terlambat? > Sedangkan untuk ibu yang sedang hamil/akan hamil > adakah pencegahan yang cukup efektif untuk menghindari > jaundice pathogenik ini (bukan karena golongan darah > dan rhesusnya sama, jadi karena faktor lain). > Terima kasih atas pembahasan pak Dokter. > > Mamanya Dafi >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hyperbilirubin
Yth. Ibu Mamiek.JM The Secretary <[EMAIL PROTECTED]> Yth. Ibu mamanya Dafi <[EMAIL PROTECTED]> Icterus atau Jaundice adalah istilah untuk suatu keadaan di mana terjadi warna kuning yang dapat dilihat pada kulit dan sclera (selaput warna putih/bening pada mata). Penyebab icterus/jaundice adalah meningkatnya bilirubin dalam darah seseorang, dengan pelbagai sebab. Pada bayi/anak, pembagian icterus ini adalah : - Icterus pre-hepatic, hepatic, dan post-hepatic - Icterus fisiologis dan patologis Pada ikterus/jaundis, perlu diperiksa kadar bilirubin total, direk, dan indirek dalam darah/serum pasien yang bersangkutan. Bila kadar bilirubin indirek yang tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa penyebabnya adalah pre-hepatik. Yaitu hal-hal yang menyebabkan peningkatan kadar bilirubin sebelum bilirubin itu masuk ke hati. Penyebab ini bisa fisiologis bisa patologis. Fisiologis misalnya karena bayi kurang dijemur, bayi kurang minum. Sedangkan penyebab patologis misalnya adanya inkompatibilitas (ketidak-cocokan) golongan darah ibu dan bayi (ibu O, bayi A/B/AB), inkompatibilitas golongan Rhesus (ibu negatif, bayi positif), masalah kekurangan enzim yang mempertahankan keutuhan sel darah merah (G6PD), infeksi (oleh berbagai sebab)/sepsis, dll. Penanganan ikterus/jaundis atau hyperbilirubinemia (hyper-bilirubin-emia) secara umum yaitu bila bilirubin >10 mg/dl, dilakukan blue-light therapy. Bila sudah >20 mg/dl, dilakukan pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang beredar di darah, dan blue-light therapy. Bila tidak berhasil dan/atau atau ada tanda-tanda sepsis, maka dilakukan prosedur yang disebut exchange-transfusion (penjelasan yang sederhana yaitu darah bayi dikeluarkan, dan diganti dengan darah yang "bersih"). Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan darah untuk mencari penyebab hiperbilirubinemia tersebut. Bila bilirubin mendekati 10 mg/dl (misalnya 9,8 pada kasus anak Ibu Mamiek), sebaiknya minimal dilakukan pemeriksaan ulangan sehari/dua-hari kemudian untuk mendapat penanganan yang tepat sesuai keadaan yang terjadi. Beberapa rumahsakit/klinik/dokter-anak, sudah melakukan blue-light therapy bila kadar bilirubin sudah mendekati nilai 10 tersebut. Selain itu, pemberian obat-obat seperti misalnya luminal, questran, dll. bisa membantu. Pada kasus anak Ibu Mamiek, diberikan pemberian plasbumin, seperti yang saya terangkan di atas untuk mengikat bilirubin berlebihan yang beredar di darah, dan dilakukan blue-light therapy, alhamdulillah ternyata berhasil. Bahayanya bila bilirubin tinggi (>20 mg/dl) tersebut, adalah dapat "terserap" di otak, sehingga menyebabkan keadaan yang disebut sebagai kern-icterus yang ditandai dengan timbulnya kejang pada bayi dengan segala akibatnya. Akibat sisa dari hiperbilirubinemia, misalnya gangguan pendengaran, terlambat bicara, gangguan bicara, kesulitan belajar/gangguan kecerdasan, dlsb. Tambahan, mengenai komentar dari mamanya Dafi mengenai dokter yang kurang menerangkan, sebenarnya adalah hak dari pasien/orangtua untuk mendapat informasi. Tanyalah dengan berpedoman 5W+1H. Silahkan tanya lagi mengenai hal-hal yang belum jelas. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Mamiek.JM The Secretary <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: 18 Desember 2000 14:40 Subject: [balita-anda] Hyperbilirubin .[deleted] - Original Message - From: mamanya Dafi <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: 19 Desember 2000 14:49 Subject: Re: [balita-anda] Hyperbilirubin (Jaundice) ..[deleted] > Kalau memang pak dokter Rudi bisa memberikan ..[deleted] > --- "Mamiek.JM The Secretary" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > mengetahui (bp Rudi Sutadi,MD) jika berkenan, [deleted] >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hyperbilirubin (Jaundice)
Mbak Mamiek, Aduh maaf ya, saya bukan bermaksud menakuti dengan artikel tersebut, tetapi itu informasi yang saya punya. Kalau memang pak dokter Rudi bisa memberikan data hubungan yang jelas antara jaundice dan penyakit-penyakit tersebut berdasarkan pengalaman beliau mungkin akan lebih baik, karena bagaimanapun artikel ini kan dari luar sehingga kita tidak tahu bagaimana keadaan sebenarnya di Indonesia. Satu hal lagi yang saya rasa agak kurang dari dokter kita (maaf ya pak Rudi, ini bukan menggeneralisir, tapi cukup banyak) yaitu tidak memberikan keterangan dengan lengkap sehubungan dengan penyakit atau kondisi yang diderita, jadi kadang jawabannya hanya : ini akibat virus (tidak tahu virus apa), oh ini karena keracunan (tidak tahu keracunan apa) dsb, sehingga kita yang awam jadinya hanya pasrah saja, padahal dengan keterangan yang lengkap mungkin kita bisa berpikir lebih jauh. Jangan khawatir dulu ya mbak. Mamanya Dafi --- "Mamiek.JM The Secretary" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > dear mamanya Dafi dan rekan netters yang lain. > saya jadi takut,dengar ceritanya .Tapi waktu itu > anak saya kan dapat > penanganannya cepat apa juga bisa berakibat seperti > yang mamnya Dafi > sebutkan.Juga perlu diketahui Golongan darah saya > dan suami adalahB dengan > Rhesus negatif.Mohon sharingnya untuk yang > mengetahui (bp Rudi > Sutadi,MD)jika berkenan, saya ucapkan banyak terima > kasih. > > Mamik, __ Do You Yahoo!? Yahoo! Shopping - Thousands of Stores. Millions of Products. http://shopping.yahoo.com/ >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Hyperbilirubin (Jaundice)
dear mamanya Dafi dan rekan netters yang lain. saya jadi takut,dengar ceritanya .Tapi waktu itu anak saya kan dapat penanganannya cepat apa juga bisa berakibat seperti yang mamnya Dafi sebutkan.Juga perlu diketahui Golongan darah saya dan suami adalahB dengan Rhesus negatif.Mohon sharingnya untuk yang mengetahui (bp Rudi Sutadi,MD)jika berkenan, saya ucapkan banyak terima kasih. Mamik, -Original Message- From: mamanya Dafi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 19 Desember 2000 10:35 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Hyperbilirubin (Jaundice) Mbak Mamiek, Kalau dilihat dari artikel jaundice (istilah untuk kuning/bilirubin tinggi) ternyata tidak hanya terjadi pada bayi tetapi bisa pada orang dewasa, bahkan ada yang seumur hidup dalam keadaan jaundice. Bisa dilihat artikelnya di sini : http://www.drkoop.com/conditions/ency/article/001559.htm Untuk bayi jika kadar bilirubin sangat tinggi memang harus dilakukan transfusi. Sebab yang paling terjadi adalah karena golongan darah ibu dan anak tidak sama (sering dikenal dengan ABO incompatiblity) dan terjadi jika ibu golongan darahnya O dan anak golongan darahnya A, B atau AB. Mungkin ini yang dimaksud dokter dengan keracunan. Selain itu perbedaan rhesus (ibu Rh negatif, anak Rh positif) juga mengakibatkan Pathogenic Jaundice (kuning yang berhubungan dengan penyakit tertentu) ini terjadi jika orang tua kawin campur (beda kebangsaan, terutama dengan orang eropa, Amerika bisa juga dari Virus dari TORCH (toxo, rubela, CMV dan Herpes). Jika ibu mempunyai kemungkinan melahirkan anak dengan pathogenic jaundice (terutama masalah rhesus), maka sejak hamil perlu di suntik RhoGAM untuk mencegah terjadinya jaundice ini. Saya pernah baca di sebuah artikel, tapi lupa sumber lengkapnya (mohon dicek lagi) bahwa anak yang terkena jaundice yang cukup tinggi beresiko menderita hyperactivity, kejang atau ayan dan beberapa penyakit lain yang disebabkan karena kerusakan otak sampai dengan keterbelakangan mental. Dari artikel di web site dr Koop juga disebutkan jaundice pathogenic menyebabkan Kernicterus (sangat jarang) seperti artikel di bawah ini : Kernicterus is a neurological syndrome caused by deposition of bilirubin into the brain (CNS) tissues. Kernicterus develops in extremely jaundiced infants, especially those with severe Rh incompatibility. It occurs several days after delivery and is characterized initially by loss of the Moro (startle) reflex, poor feeding , and decreased activity. Later a high-pitched shrill cry may develop along with unusual posturing, a bulging fontanel, and seizures . Infants may die suddenly of kernicterus. If they survive they later develop decreased muscle tone , movement disorders, high-pitched hearing loss , seizures, and decreased mental ability. end- Mamanya Dafi --- "Mamiek.JM The Secretary" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > *keracunan seperti apa yang dimaksud ?? > Mohon sharingnya bagi yang mengetahui > > > thanks before, > > > Mamik J Maddenuang > (Mamanya Ghifa &Gaska) __ Do You Yahoo!? Yahoo! Shopping - Thousands of Stores. Millions of Products. http://shopping.yahoo.com/ >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hyperbilirubin (Jaundice)
Mbak Mamiek, Kalau dilihat dari artikel jaundice (istilah untuk kuning/bilirubin tinggi) ternyata tidak hanya terjadi pada bayi tetapi bisa pada orang dewasa, bahkan ada yang seumur hidup dalam keadaan jaundice. Bisa dilihat artikelnya di sini : http://www.drkoop.com/conditions/ency/article/001559.htm Untuk bayi jika kadar bilirubin sangat tinggi memang harus dilakukan transfusi. Sebab yang paling terjadi adalah karena golongan darah ibu dan anak tidak sama (sering dikenal dengan ABO incompatiblity) dan terjadi jika ibu golongan darahnya O dan anak golongan darahnya A, B atau AB. Mungkin ini yang dimaksud dokter dengan keracunan. Selain itu perbedaan rhesus (ibu Rh negatif, anak Rh positif) juga mengakibatkan Pathogenic Jaundice (kuning yang berhubungan dengan penyakit tertentu) ini terjadi jika orang tua kawin campur (beda kebangsaan, terutama dengan orang eropa, Amerika bisa juga dari Virus dari TORCH (toxo, rubela, CMV dan Herpes). Jika ibu mempunyai kemungkinan melahirkan anak dengan pathogenic jaundice (terutama masalah rhesus), maka sejak hamil perlu di suntik RhoGAM untuk mencegah terjadinya jaundice ini. Saya pernah baca di sebuah artikel, tapi lupa sumber lengkapnya (mohon dicek lagi) bahwa anak yang terkena jaundice yang cukup tinggi beresiko menderita hyperactivity, kejang atau ayan dan beberapa penyakit lain yang disebabkan karena kerusakan otak sampai dengan keterbelakangan mental. Dari artikel di web site dr Koop juga disebutkan jaundice pathogenic menyebabkan Kernicterus (sangat jarang) seperti artikel di bawah ini : Kernicterus is a neurological syndrome caused by deposition of bilirubin into the brain (CNS) tissues. Kernicterus develops in extremely jaundiced infants, especially those with severe Rh incompatibility. It occurs several days after delivery and is characterized initially by loss of the Moro (startle) reflex, poor feeding , and decreased activity. Later a high-pitched shrill cry may develop along with unusual posturing, a bulging fontanel, and seizures . Infants may die suddenly of kernicterus. If they survive they later develop decreased muscle tone , movement disorders, high-pitched hearing loss , seizures, and decreased mental ability. end- Mamanya Dafi --- "Mamiek.JM The Secretary" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > *keracunan seperti apa yang dimaksud ?? > Mohon sharingnya bagi yang mengetahui > > > thanks before, > > > Mamik J Maddenuang > (Mamanya Ghifa &Gaska) __ Do You Yahoo!? Yahoo! Shopping - Thousands of Stores. Millions of Products. http://shopping.yahoo.com/ >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hyperbilirubin (Jaundice)
Mbak Mamiek, Kalau dilihat dari artikel jaundice (istilah untuk kuning/bilirubin tinggi) ternyata tidak hanya terjadi pada bayi tetapi bisa pada orang dewasa, bahkan ada yang seumur hidup dalam keadaan jaundice. Bisa dilihat artikelnya di sini : http://www.drkoop.com/conditions/ency/article/001559.htm Untuk bayi jika kadar bilirubin sangat tinggi memang harus dilakukan transfusi. Sebab yang paling terjadi adalah karena golongan darah ibu dan anak tidak sama (sering dikenal dengan ABO incompatiblity) dan terjadi jika ibu golongan darahnya O dan anak golongan darahnya A, B atau AB. Mungkin ini yang dimaksud dokter dengan keracunan. Selain itu perbedaan rhesus (ibu Rh negatif, anak Rh positif) juga mengakibatkan Pathogenic Jaundice (kuning yang berhubungan dengan penyakit tertentu) ini terjadi jika orang tua kawin campur (beda kebangsaan, terutama dengan orang eropa, Amerika bisa juga dari Virus dari TORCH (toxo, rubela, CMV dan Herpes). Jika ibu mempunyai kemungkinan melahirkan anak dengan pathogenic jaundice (terutama masalah rhesus), maka sejak hamil perlu di suntik RhoGAM untuk mencegah terjadinya jaundice ini. Saya pernah baca di sebuah artikel, tapi lupa sumber lengkapnya (mohon dicek lagi) bahwa anak yang terkena jaundice yang cukup tinggi beresiko menderita hyperactivity, kejang atau ayan dan beberapa penyakit lain yang disebabkan karena kerusakan otak sampai dengan keterbelakangan mental. Dari artikel di web site dr Koop juga disebutkan jaundice pathogenic menyebabkan Kernicterus (sangat jarang) seperti artikel di bawah ini : Kernicterus is a neurological syndrome caused by deposition of bilirubin into the brain (CNS) tissues. Kernicterus develops in extremely jaundiced infants, especially those with severe Rh incompatibility. It occurs several days after delivery and is characterized initially by loss of the Moro (startle) reflex, poor feeding , and decreased activity. Later a high-pitched shrill cry may develop along with unusual posturing, a bulging fontanel, and seizures . Infants may die suddenly of kernicterus. If they survive they later develop decreased muscle tone , movement disorders, high-pitched hearing loss , seizures, and decreased mental ability. end- Mamanya Dafi --- "Mamiek.JM The Secretary" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > *keracunan seperti apa yang dimaksud ?? > Mohon sharingnya bagi yang mengetahui > > > thanks before, > > > Mamik J Maddenuang > (Mamanya Ghifa &Gaska) __ Do You Yahoo!? Yahoo! Shopping - Thousands of Stores. Millions of Products. http://shopping.yahoo.com/ >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Hyperbilirubin
Ini sekedar pengalaman dan sudah sering dibahas, Anak saya ke-2 (sekarang 3,5 bln),lahir normal dan waktu diperbolehkan pulang dgn bilirubin 9,8(masih batas normal). Setelah 3 hari di rumah ternyata kelihatan perut, leher,mata (semakin kuning),dan kembali ke DSA ternyata dengan Bill: 21,8.Bahkan DSA sudah memvonis,jika dalam 24 jam pertama, tidak ada penurunan(di bawah 20),segera harus dilakukan cross darah -transfusi tukar.saya sempat ciut juga mendengar vonis tsb.tapi setelah 24 jam ternyata bilirubin anak saya turun menjadi 19,4 dst s-d hari ke5normal 9,8,dan hari ke -6 boleh pulang.Karena selama ini yang saya tahu Hiperbilirubin jarang ditemui lebih dari 20. Therapi yang diberikan adalah infus plasbumin (pengganti albumin darah-kalau tidak salah)selama 3 hari/dosis saya tidak tahu persis.dan blue light therapi selama 5 hari. Memang saat ini -setelah perawatan dan sembuh sepertinya pertumbuhan anak saya baik2 saja(BB 7 Kg,motorik sepertinya normal2 saja).Tapi ada yang ingin saya tanyakan mungkin ada rekan2 yang tahu: * Apakah untuk nantinya ada efek 2 tertentu,karena hiperbilirubin yg tinggi tsb menurut DSA disebabkan krn keracunan pada wkt hamil? *keracunan seperti apa yang dimaksud ?? Mohon sharingnya bagi yang mengetahui thanks before, Mamik J Maddenuang (Mamanya Ghifa &Gaska) >> Cake, parcel lebaran & bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]