[budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?..untuk Bung Adi..!!!
Sdr. Nasir Tan, apakah anda tidak tahu bahwa kata huana/tiko adalah kata penghinaan dari ethnis cina kepada pribumi? Tolong jangan dipakai lagi. Saya sendiri tidak tahu artinya tapi yang pernah saya baca, itu adalah kata penghinaan yang paling sadis. Betul kan teman2? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi > wrote: > > > > Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat > > pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA > > sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau > > dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa > > menjadi PNS, kalau ia mau. > > > > Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum > > ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi > > tentara. > > Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September > > tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua, > > keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara, > > tuh orang tionghoa. > > > > Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di > > Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya > > lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek > > hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang > > perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu > > dijalankan. > > > > Ayo, siapa menyusul > > > > > > salam, > > Adi > > > Dari dulu sebenarnya ada aja Orang Tionghoa yang masuk PNS bung. Contohnya guru2 saya dulu (sekitar taon 85-an) PNS dan dia Orang Tionghoa...dan tentunya hingga saat ini dia tetap Tionghoa. Tetangga PNS yang bekerja di Departemen Perdagangan dan Perindustrian ( sekarang entah nama departemen itu). Namanya Pak Josef..itu sih di tempat saya. Selain itu banyak dokter2 teman cici saya juga PNS dan itu juga Orang Tiongha. Apakah kalau profesi guru, dokter atau pegawai departemen seperti itu tidak termasuk kategori PNS? Hayyaaa... > Atau mungkin karena distribusi Orang Tionghoa di Indon tidak begitu merata, sehingga ketika ada Orang Tionghoa menjadi PNS di suatu tempat , akan menjadi aneh huana/tiko maupun cung/teng lang di tempat lain..??? Atau ada yang bisa menambahkan? > > > salam damai, > > Nasir Tan > > > > > > - > Yahoo! Mail > Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. > > [Non-text portions of this message have been removed] > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?..untuk Bung Adi..!!!
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat > pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA > sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau > dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa > menjadi PNS, kalau ia mau. > > Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum > ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi > tentara. > Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September > tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua, > keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara, > tuh orang tionghoa. > > Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di > Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya > lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek > hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang > perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu > dijalankan. > > Ayo, siapa menyusul > > > salam, > Adi > Dari dulu sebenarnya ada aja Orang Tionghoa yang masuk PNS bung. Contohnya guru2 saya dulu (sekitar taon 85-an) PNS dan dia Orang Tionghoa...dan tentunya hingga saat ini dia tetap Tionghoa. Tetangga PNS yang bekerja di Departemen Perdagangan dan Perindustrian ( sekarang entah nama departemen itu). Namanya Pak Josef..itu sih di tempat saya. Selain itu banyak dokter2 teman cici saya juga PNS dan itu juga Orang Tiongha. Apakah kalau profesi guru, dokter atau pegawai departemen seperti itu tidak termasuk kategori PNS? Hayyaaa... Atau mungkin karena distribusi Orang Tionghoa di Indon tidak begitu merata, sehingga ketika ada Orang Tionghoa menjadi PNS di suatu tempat , akan menjadi aneh huana/tiko maupun cung/teng lang di tempat lain..??? Atau ada yang bisa menambahkan? salam damai, Nasir Tan - Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO
Ok, saya kirim bertahap deh, mengingat foto foto bangunan saya kurang lebih 10GB (saya pake format RAW) Sebaiknya dikirim dalam resolusi berapa yah ? Thanks Rudy -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c Sent: 09 Maret 2006 12:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO bp.Rudy, semua photo2 yang berkaitan , baik yang masih berdiri atau yang sudah hancur. Tujuannya adalah membuat suatu data base yang akan memudahkan bagi mereka yang ingin mengetahui atau riset. Jika anda mau , anda bisa mengirimkan kepada moderator secara bertahap. Kami jg belum selesai membuat website khusus yang menampung photo2 itu. Tentunya jika disertai dengan detail , kami akan berusaha menjelaskan detail2 itu, jika itu adalah kelenteng maka kami akan berusaha menjelaskan deities yang ada secara umum. Ardian --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Rudy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Moderator, > > Maksudnya foto foto kuno atau foto foto bangunan kuno yang masih ada ? > > Untuk foto foto moderen di Jakarta (daerah Kota) dan Semarang (Gang Tengah, > Gang Gambiran, Gang Besen, Gang Pingir sudah saya potretin tahun kemaren) > tinggal bilang mau yang mana ..soalnya saya ada banyak banget, dan kalo > dikirim semua pasti bikin penuh mailbox .. > > Rudy > > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c > Sent: 08 Maret 2006 14:10 > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO > > dear members, > > kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan pengumpulan photo2 > bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk dimasukkan kedalam > website. > > Jika para members memiliki data dan photo2 yg diperlukan, silahkan > mengirimkan kepada moderator atau webmaster. > > Terimakasih atas partisipasi dan bantuan anda. > > > > moderator, > > > Ardian.C > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?
Koreksi untuk anda. Pada jaman Orba sekalipun, orang Tionghoa yang menjadi PNS cukup banyak, terutama di lingkungan Depkes dan Depdiknas (dulu Depdikbud). Perlu anda tahu, sampai dengan sekitar tahun 2000 (tepatnya saya lupa), semua dokter otomatis jadi PNS Depkes dan Wajib Kerja ke daerah2. Semacam ikatan dinas untuk jangka waktu tertentu, sesudahnya boleh pilih, tetap menjadi PNS atau mengundurkan diri. Setelah perubahan sistem dan diperkenalkannya dokter PTT, dokter tidak lagi otomatis jadi PNS. Di bidang pendidikan juga sama. Dosen PTS yang sudah memiliki akta mengajar, otomatis menjadi PNS Depdiknas yang dipekerjakan di PTS tsb. Bukan hanya dosen PTN saja yang bisa jadi PNS. Mereka mendapat gaji pokok + tunjangan fungsional dari pemerintah/Kopertis sesuai dengan jenjang kepangkatan yang berlaku, sama seperti dosen PTN atau PNS yang lain. Kalau PTS ybs akan membayar total gaji dosen tsb lebih tinggi dari gaji PNS, PTS tsb tinggal menambah kekurangannya saja. Di lingkungan PNS dikenal 2 macam jabatan. Jabatan fungsional sesuai dengan keakhliannya, dan jabatan struktural yaitu jabatan sesuai dengan birokrasi dalam organisasi tsb. PNS yang Tionghoa, umumnya lebih banyak mengambil jabatan fungsional, yang waktunya tidak terlalu terikat sehingga masih bisa melakukan kegiatan lain di luaran. Tapi tidak berarti tidak ada PNS Tionghoa yang memegang jabatan struktural. Orang Tionghoa yang menjadi PNS, apalagi yang memegang jabatan struktural, kebanyakan sudah tidak mempersoalkan lagi ke- Tionghoaannya. Bahkan teman2 sekantornya yang pribumi banyak yang tidak tahu kalau dia Tionghoa, karena umumnya sudah tidak menggunakan nama 3 huruf, apalagi yang pisiknya tidak terlalu kentara sebagai orang Tionghoa. Apakah mereka didiskriminasi di kantornya? Jawabananya antara ya dan tidak. Kalau mereka tidak mau bergaul dengan teman sekantornya dan selalu menutup diri, YA, mereka akan didiskriminasi dan dikucilkan. Apalagi kalau dibilang Cina saja, sakit hatinya sampai 7 turunan. Diskriinasi seperti ini berlaku umum, bukan hanya kepada orang Tionghoa saja, tetapi berlaku juga kepada semua orang yang exclusive seperti itu, Sunda, Jawa, Batak, Padang, dsb. Sebaliknya kalau dia bisa membawa diri dengan baik di lingkungan kantornya, orang lain yang pribumi niscaya tidak akan memikirkan lagi orang itu Tionghoa atau bukan. Isu diskriminasi terhadap orang Tionghoa PNS, seringkali muncul dari orang lain yang sebenarnya tidak tahu menahu tentang PNS. Salam John Towell --- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat > pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA > sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau > dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa > menjadi PNS, kalau ia mau. > > Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum > ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi > tentara. > Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September > tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua, > keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara, > tuh orang tionghoa. > > Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di > Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya > lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek > hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang > perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu > dijalankan. > > Ayo, siapa menyusul > > > salam, > Adi > > - > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.
saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi yang benar. dalam artian tidak keluar dari tematik diskusi. contohnya, apa hubungan antara perilaku antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah tentunya. kalau secara logika macet ala ulysee ya mungkin saja. kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB dengan teori 'The Melting Pot' karya Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. juga melihat dampak dan ditinggalkannya teori 'the melting pot' oleh keturunan anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan politik yang amat kental pada praktek LPKB. konghucu salah satu korban tergila mereka. beruntung saat ini konghucu masih tetap eksis. Sub-Rosa II --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Tanya: > Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di > tiongkoknya sendiri, Broer? > > -Original Message- > From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup > pintu bagi etnis TIonghoa. > > > Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri > Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan apa > saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang terinjak. > Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu, > penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak > paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi > kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih oleh > Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan Orba, > bahkan menuntut lebih radikal lagi. > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Bangunan Pecinan Jaman dulu
Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Kota Bandung, Tepatnya di daerah ST. Hall - Bandung. secara tak sengaja saya melihat Bangunan Pecinan jaman dahulu yang pernah saya lihat disekitar Pasar Baru atau Kota. Apakah ada suatu keharusan jaman dahulu khusus bangunan Toko Pecinan berkarakter sama. Mohon penjelasan dari suhu disini ... salam, Jimmy [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?
--- Edy Wijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:mengapa gak minat? kalau pemerintah > > by the way, orang pribumi pun terpaksa kok jadi PNS, > karena memang lapangan kerja kurang sekali. > Jadi rata-rata yang jadi PNS itu nggak dari hati > untuk melayani negeri dan sipil, jadinya ya itu, > korup dimana-mana. <...deleted...> Tanggapan: Benar sekali kawan, memang orang berbondong bondong ikut ujian PNS hny karna memang sedikitnya lapangan kerja di negara ini.Tidak lebih dari sekedar hal tersebut diatas, kalau buat mengabdi pada negara nya sendiri rasanya jauh sekali, mungkin kl di percentasekan adalah 5% dari total PNS di Indonesia. Padahal mereka teriak kalau mereka adalah penduduk asli negara ini dan seharusnya mereka mempunyai hak lbh dari sekedar pendatang.Dan kenyataan yang ada malah pendatang yang memakmurkan nya udah gitu masih di injak2 lagi haknya ... :( __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO
bp.Rudy, semua photo2 yang berkaitan , baik yang masih berdiri atau yang sudah hancur. Tujuannya adalah membuat suatu data base yang akan memudahkan bagi mereka yang ingin mengetahui atau riset. Jika anda mau , anda bisa mengirimkan kepada moderator secara bertahap. Kami jg belum selesai membuat website khusus yang menampung photo2 itu. Tentunya jika disertai dengan detail , kami akan berusaha menjelaskan detail2 itu, jika itu adalah kelenteng maka kami akan berusaha menjelaskan deities yang ada secara umum. Ardian --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Rudy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Moderator, > > Maksudnya foto foto kuno atau foto foto bangunan kuno yang masih ada ? > > Untuk foto foto moderen di Jakarta (daerah Kota) dan Semarang (Gang Tengah, > Gang Gambiran, Gang Besen, Gang Pingir sudah saya potretin tahun kemaren) > tinggal bilang mau yang mana ..soalnya saya ada banyak banget, dan kalo > dikirim semua pasti bikin penuh mailbox .. > > Rudy > > > -Original Message- > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c > Sent: 08 Maret 2006 14:10 > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO > > dear members, > > kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan pengumpulan photo2 > bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk dimasukkan kedalam > website. > > Jika para members memiliki data dan photo2 yg diperlukan, silahkan > mengirimkan kepada moderator atau webmaster. > > Terimakasih atas partisipasi dan bantuan anda. > > > > moderator, > > > Ardian.C > > > > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. > > .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. > > .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. > Yahoo! Groups Links > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: Tulisan lepas : We are not human being experiencing spiritual life
Tulisan ini terinspirasi dari diskusi di milis lain antara seorang sahabat seperjalanan dengan sahabat lain yang dari waktu ke waktu mencoba memposisikan diri sebagai Guru. Baik memang, namun seringkali dalam kenyataannya mungkin lebih besar suara dari pada isi alias teman nya tong kosong. Tapi tentu tidaklah enak untuk menghujat teman sendiri, terlebih lagi teman yang punya niat baik. Hanya kadang jadi agak miris hati melihatnya, sedih mata memandangnya dan harap cemas agar dia bisa segera sadar, walaupun kami tahu itu agak mustahil. Sekali lagi tulisan ini sekedar pengantar harapan itu. salam irwan We are not human being experiencing spiritual life == Sering kali memang tidak mudah bagi seorang untuk memahami pentingnya air untuk kopi dan lalu menjadikan kopi itu permen. Padahal kadang bukan hanya kopinya yang dibutuhkan tapi juga airnya. Kadang juga air itu kalau diminum demikian saja tidak enak rasanya dan maka lalu dibuatlah teh agar lebih mudah di minum dan baunya tidak terlalu mengganggu atau memuakkan. Jadi, pentingnya minum air itu kadang diwakili dengan minum kopi, atau kadang teh, dan bisa juga susu apa lagi susu coklat atau coklat panas saja. Yah minum itu penting. Banyak juga yang lalu membuat upacara minum teh, biar kelihatannya sangat, keren, elit dan semacamnya itu, yah, biar gagah - katanya. Dan memang sih, yang gagah-gagahan ini kelihatannya lebih elit, lebih serem dan wah! Tapi yaah itulah kehidupan fisikal yang selalu menuju ke urusan penampakan dan kegagahan dan ke wah an semu. Lalu kalau kemudian ini ditaruh dan ditunjukkan di dalam sesuatu yang katanya menuju yang tidak berwujud, tanpa aku, nir ego dst dst dst, apa lalu tidak sangat kontradiksi, sangat lucu dan memalukan, yaa, namun memang begitulah kita yang bernama manusia ini yang umumnya suka mengatakan manusia mengalami pengalaman spiritual, padahal sebetulnya kita mahluk spiritual yang mengalami kehidupan manusia atau berbadan manusia. Ingat "We are not human being experiencing spiritual life, but we are spiritual being experiencing human life." Yaa, kesadaran akan keberadaan kita sebagai sejatinya mahluk spiritual itulah yang menjadi masalah utama, apakah sudah muncul, atau cuma kita sekedar bermain-main sebagai manusia yang berjalan di jalan spiritual. Yang mestinya kita adalah mahluk spiritual yang berada dikalangan manusia ini. Kapan itu akan engkau sadari sahabat, aku pun tak tahu. Sampai hari ini rasanya engkau masih memakai baju dan bahasa manusia mu untuk memahami spiritual. Yang sesungguhnya engkau tidak perlu melakukan itu lagi. Pailng tidak untuk tataran yang engkau tunjukkan itu, itu sudah tidak pantas lagi. Masalahnya memang kalau tataran itu bukan yang engkau alami namun sekedar yang engkau ingin dan dambakan, tentu wajar saja jika engkau masih memberikan reaksi dengan wujud dan bahasa manusia mu. untuk itu aku dan temanku pun pasti maklum saja. Kami pasti akan tersenyum selalu untukmu sahabat, karena cuma itu yang bisa kami lakukan, marah tiada berguna, benci pun tidak, pun kami tidak ingin berebut posisi itu denganmu, karena tingkatan itu telah lama kami lampaui dan kami tidak ingin berbicara dengan kemanusiaan kami, hanya kami ingin menggunakan kemanusiaan kami untuk berbagi dan menunjukkan sedikit cahaya, kalau-kalau engkau mau melangkah menuju cahaya itu, mungkin kami bisa memberikan sedikit arah agar tidak sampai pada cahaya yang palsu. Hanya itu, semoga tidak salah sangka dan menduga palsu. Jakarta, delapan maret duaribu enam irwan .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.
Tanya: Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di tiongkoknya sendiri, Broer? -Original Message- From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa. Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan apa saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang terinjak. Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu, penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih oleh Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan Orba, bahkan menuntut lebih radikal lagi. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Fw: RUU Kewarganegaraan Berikan Sanksi kepada Negara
- Original Message - From: ikun To: Chan CT Sent: Thursday, March 09, 2006 8:34 AM Subject: Fw: berita Media Indonesia 9/3 tentang RUU Kewarganegaraan Media Indoensia, 2006/3/9 RUU Kewarganegaraan Berikan Sanksi kepada Negara JAKARTA (Media): Rancangan Undang-Undang (RUU) Kewarganegaraan akan memuat sanksi bagi negara apabila melalaikan kewajiban terhadap warga negara Indonesia (WNI) di manapun mereka berada. Sanksi itu diharapkan akan menekan tindakan sewenang-wenang negara terhadap rakyatnya. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Khusus (Pansus) RUU Kewarganegaraan Slamet Effendi Yusuf di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, kemarin. Menurut Slamet, sanksi yang akan diterima pemerintah apabila melanggar hak-hak warga negara dan tidak melakukan kewajiban kepada warganya masih akan digodok oleh Tim Perumus. "Jadi kalau misalnya masih ada diskriminasi oleh pegawai pemerintah terhadap keturunan Tionghoa dalam pengurusan surat-surat, diperlambat, akan ada sanksinya. Pokoknya RUU ini akan mengatur perlindungan maksimal terhadap setiap WNI di mana pun mereka berada. Sehingga tidak ada lagi WNI yang berada di luar negeri terancam stateless," jelas Slamet. Dia menambahkan, dengan terbentuknya UU Kewarganegaraan, semua aturan hukum tentang kewarganegaraan yang dibentuk pada zaman kolonial yang melakukan diskriminasi terhadap WNI akan dihapuskan. Hal itu berlaku untuk semua WNI Indonesia asli ataupun WNI melalui naturalisasi. "Yang dimaksud WNI Indonesia asli adalah warga negara yang lahir di Indonesia. Jadi cirinya adalah akta kelahiran. WNI yang bukan Indonesia asli hanya yang melalui naturalisasi. Jadi kalau Anda rasnya Tionghoa, tapi lahir di Indonesia dan orang tua Anda sudah WNI, Anda disebut orang Indonesia asli," ungkap Slamet. Selain itu, lanjutnya, UU Kewarganegaraan juga akan mendorong terbentuknya single identity number (SIN) sebagai satu-satunya tanda bukti kewarganegaraan. SIN bisa digunakan secara nasional dan banyak fungsi. "Itu akan menyulitkan tindakan pemalsuan tanda pengenal dan mempermudah aparatur negara di berbagai tingkatan dalam melakukan identifikasi," ujar Slamet. Sanksi pidana Sementara itu, anggota Panitia Kerja (Panja) RUU Kewarganegaraan dari Fraksi PKS Untung Wahono menyatakan saat ini pembahasan yang dilakukan Panja sudah selesai dan draf akan dibahas oleh tim perumus. Yang akan dibahas pada tim perumus di antaranya adalah sanksi bagi negara dan masyarakat yang melanggar UU. "Sanksinya yang akan diakomodasikan dalam UU adalah sanksi administrasi dan pidana. Sanksi itu akan dikenakan baik bagi masyarakat atau bagi negara. Untuk sanksi administrasi, tim perumus tinggal menyebutkan sanksi apa saja dan tahapan-tahapannya," kata Untung. Sedangkan untuk sanksi pidana, yang akan diakomodasi oleh UU Kewarganegaraan adalah sanksi pidana yang tidak tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). "Jadi itu akan kita sisir lagi dalam tim perumus," papar Untung. Dia mencontohkan, apabila aparat pemerintah dengan sengaja memperlambat penyelesaian sebuah dokumen yang jangka waktu penyelesaiannya diatur dalam UU, negara akan mendapatkan sanksi. Sedangkan apabila ada seseorang memalsukan dokumen dalam memohon sesuatu yang berhubungan dengan kewarganegaraan, pemohon itu akan mendapatkan sanksi. Dia menambahkan, dalam pembahasan RUU Kewarganegaraan sudah disepakati bahwa Indonesia menganut sistem kewarganegaraan tunggal. Kewarganegaraan ganda dilakukan secara terbatas hingga umur seseorang mencapai 18 tahun. "Kasus itu berlaku apabila seorang wanita Indonesia menikahi laki-laki asing, tapi suaminya tidak mau menjadi WNI. Anaknya diberi kesempatan hingga umur 18 tahun untuk kemudian memilih ingin menjadi warga negara seperti ibu atau bapaknya," jelas Untung. (CR-56/P-2). [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO
Moderator, Maksudnya foto foto kuno atau foto foto bangunan kuno yang masih ada ? Untuk foto foto moderen di Jakarta (daerah Kota) dan Semarang (Gang Tengah, Gang Gambiran, Gang Besen, Gang Pingir sudah saya potretin tahun kemaren) tinggal bilang mau yang mana ..soalnya saya ada banyak banget, dan kalo dikirim semua pasti bikin penuh mailbox .. Rudy -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c Sent: 08 Maret 2006 14:10 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO dear members, kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan pengumpulan photo2 bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk dimasukkan kedalam website. Jika para members memiliki data dan photo2 yg diperlukan, silahkan mengirimkan kepada moderator atau webmaster. Terimakasih atas partisipasi dan bantuan anda. moderator, Ardian.C .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Feng Shui
On Wed, 8 Mar 2006, Michael suswanto wrote: > pintar'. Setelah berkonsultasi kepada ahli feng shui, mereka justru > disarankan memindahkan posisi tempat tidur. Ya... believe it or not, apa > yang diidamkan pasangan itu tidak lama terwujud. > Itu hanya salah satu contoh yang diceritakan oleh Yanti Atmojo, seorang > life-science consultant, betapa sirkulasi energi yang melingkupi sebuah > rumah berpengaruh pada kesehatan seluruh makhluk hidup di dalam dan di > lingkungannya. Pak MIchael, Sebenarnya ada penjelasan rasional dibalik ilmu fengshui tsb.Bahwa di bagian bawah tanah itu ada aliran air(sungai) yang kalu berpotongan akan menghasilkan medan elektro magnetis.Medan ini tidak baik buat tubuh manusia.Mulai bangun tidur tidak segar karena tempat tidur kita persis diatas medan tsb posisinya atau sampai tidak bisa punya anak.Tempat yang biasa ditiduri oleh kucing tidak akan ditiduri oleh anjing.Tempat yang ditiduri kucing adalah cocok untuk manusia. Mengapa hal ini terjadi,kalau mengacu kepada pendapat Levi Strauss,karena keterbatasan pemikiran manusia nenek moyang kita maka penjelasan terhadap fenomena tsh di bungkus dengan mitos-mitos. Di Surabaya ada seorang prof.Glenka SVD,seorang romo yang pakar antropologi ragawi,mempunyai kemampuan untuk mendeteksi aliran air bawah tanah denmgan peralatan yang dimiliki. salam loek's .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara
--- "B.S.S. Onggo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: <...deleted...> > Apakah ini berarti di Singapura tidak ada > diskriminasi ... saya kurang > tahu, kalaupun ada, pelaksanaan hukum di singapura > cukup ketat, baru2 > ini, 3 orang dihukum karena memuat tulisan bernada > rasial di blog > mereka. Universitas Warwick batal mendirikan cabang > di singapura > karena tidak adanya kebebasan berbicara (paling > tidak itu alasan yg > dikemukakan oleh pihak universitas). Di singapura, > kita tidak boleh > berbicara yang membahayakan racial and religious > harmony. <...deleted...> Tanggapan: sebenarnya kalau untuk ketegasan masalah sara di indonesia juga tegas kog ...;P salah sedikit langsung tembak ditempat kan...:) waktu zaman orde baru apalagi kan ... sekarang saja da mendingan.Cth casenya adalah waktu peristiwa Malari di jakarta, konon kabarnya juga itu adalah kasus yang dibelokkan menjadi sara oleh pemerintah,didalam unjuk rasa itu juga banyak kalau mahasiswa tionghoa yang gabung,(CMIIW),dimana proyek senen, jakpus dibakar oleh massa yang tidak terkendali, kemudian TNI / Kopassus diturunkan untuk mengambil alih situasi.Kemudian tersiar berita dikalangan orang tionghoa bahwa salah satu blok yang terbakar itu adalah pusat2 toko jewelery.Semua brangkas nya habis terbongkar, yang tidak mungkin rusak termakan api atau dibongkar paksa oleh sekedar linggis belaka, ditambah lagi merebak berita banyak perwira TNI yang kaya mendadak setelah pengamanan itu. Wak jadi menyimpang neeh moderator mohon maaf ... ;p balik lagi keatas bahwa sebenarnya institusi yang hrsnya menjaga keselarasan menjadi sekedar alat kekerasan semata.SARA kalau ditumpas yah makin merebak, tetapi memang bnr adanya bahwa perbedaan itu hanya bisa kita harmoniskan dengan kedewasaan berpikir dan tidak terbelunggu oleh kebodohan. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Tanggapan : kenapa orang Cina tdk mau jadi tentara ?
He..he.. Bung moderator salam kenal dan owe mau ikutan "nyanyi" sedikit nih ya... Kalo owe sebagai orang (bukan arang) Cina tidak mau jadi TNI selain tidak diterima (karena CINA) juga owe tidak mau karena nanti kerjanya cuma berantem dan tembak-2an dengan Polisi aja... Paling keren-nya juga jadi centeng di Diskotik-2 atau kelab malam. Jadi TNI baru enak kalo punya backing kuat, lulus AKABRI cepat naik pangkat... kalo pangkat udah tinggi dan kedudukan "basah" gampang dapat duit... nggak pusing dengan urusan "Korupsi" Jadi menteri banyak masalah kasus korupsi, jadi Jenderal cuma modal "power" dan koneksi bisa dapat "hadiah" banyak... Haiyaaa.. jadi owe pilih jadi orang biasa aja deh... Salam Bu Kek Siansu [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mbak, ada juga perwira tinggi dari Tionghoa yang bukan asal pakai > baju hijau. Dia ayah sahabat saya waktu mahasiswa, Kol AURI Ir Hoo. > Beliau adalah guru dari pak Nurtanio, pendiri industri penerbangan > Indonesia (jauuuhhh sebelum Habibi). > > Pakai baju hijau memang seruuu, buat nakut nakutin rakyat, tapi > kalau bokek ya tetap gak bisa dapat cewek cakep, yang lebih pilih > pria sipil naik Mercy ha ha ha hehehe,... benar juga si mas ini. kalo jadi istri tentara bokek mesti nyuciin bajunya yang tebal2 itu pake tangan wah bisa tuh tangan pada lecet2 terus. suami banyak duit bisa dipake buat bayar keamananan ya. salam, MJ > > Salam > > danardono > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Martha J." > wrote: > > > > Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya > > memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang > > dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya > > bukan yang standar. > > Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi > > militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak > dimasuki > > orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer > > mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA. > > > > Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena > > kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo > salah. > > > > Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau > > seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia > > walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara > betulan. > > Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan > > perang. > > Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya? > > Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama > > mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu. > > > > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio" > > wrote: > > > > > > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini > agak > > > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam > > generalisasi. > > > > > > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan > > sesuatu > > > hal yang disebut tidak lazim. > > > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat > > > terakhir Marsekal Pertama. > > > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau > tidak > > > salah pangkat terakhir Mayor. > > > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan > > Darat, > > > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. > > > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang > > > Tionghoa yang masuk TNI. > > > > > > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar > > baik > > > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota > keluarga. > > > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar > pekerjaan > > > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan > > apakah > > > ada diskriminasi. > > > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah > anggota > > > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup > > > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. > > > > > > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut > > attitude 'low > > > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja > manapun > > > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. > Dengan > > > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa > tidak > > > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan > tidak > > > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan > > ayah > > > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan > basah'. > > > > > > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak > > > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan > > > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya > > suatu > > > posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, > > > apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur > > > Militer sukarela. > > > > > > Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara > > keseluruhan > > > saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga > > saat > > > ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO. > > > > > > Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak > tertarik > > > jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat > stereotipikal, > > > jawabannya juga mungkin harus demikianmaaf ya > > > > > > mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI > itu > > > hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa > dihargai > > > sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter. > > > Lal
Re: [budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)
Just for informations and shock how corrupt TNI is. Teman sekolah saya beberapa masuk Kepolisian,ALRI , AURI dan ADRI. Mereka semua high ranking officer dan juga yg masuk ke jendral group. Korrupsi diantara mereka sama hebatnya seperti di luar militer. Untuk mereka yg tidak memiliki penanggung digroup Jendral untuk naik pangkat dari rank Major sampai ke Kolonel harus sogok - untuk jadi jendral rendah harus sogok. Ini korruption sudah karatan dan sulit dihilangkan. Ini pembayaran diminta tanpa melihat ethnicity.. Memang dinegara2 lain kita juga perlu supporter untuk naik pangkat - tetapi meskipun diChina [negara yg corrupt juga] Biasanya qualitas kita lebih penting dan pendukung hanya mempercepat process. Memang jikalau dalam keadaan perang penaikan pangkat sangat cepat sebab banyak yg berjasa - tetapi sewaktu dlm keadaan perang dingin mereka tidak perlu uang pelicin untuk naik pangkat. M3emang kalau ingin masuk deretan Jendral dan Marschal kita selain perlu pendukung dari group ini - kita juga harus politicaly correct dan juga aktip dlm politic. Dinegara2 Europa dan USA keadaan juga sama. Dari uraian diatas ini kalian bisa lihat qualitas tentara diIndo. Posisi dapat diperdagangkan tanpa melihat ethnicity. Andreas RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mbak, ada juga perwira tinggi dari Tionghoa yang bukan asal pakai baju hijau. Dia ayah sahabat saya waktu mahasiswa, Kol AURI Ir Hoo. Beliau adalah guru dari pak Nurtanio, pendiri industri penerbangan Indonesia (jauuuhhh sebelum Habibi). Pakai baju hijau memang seruuu, buat nakut nakutin rakyat, tapi kalau bokek ya tetap gak bisa dapat cewek cakep, yang lebih pilih pria sipil naik Mercy ha ha ha Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Martha J." <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya > memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang > dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya > bukan yang standar. > Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi > militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak dimasuki > orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer > mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA. > > Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena > kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo salah. > > Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau > seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia > walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara betulan. > Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan > perang. > Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya? > Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama > mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu. > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio" > wrote: > > > > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini agak > > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam > generalisasi. > > > > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan > sesuatu > > hal yang disebut tidak lazim. > > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat > > terakhir Marsekal Pertama. > > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau tidak > > salah pangkat terakhir Mayor. > > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan > Darat, > > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. > > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang > > Tionghoa yang masuk TNI. > > > > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar > baik > > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota keluarga. > > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar pekerjaan > > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan > apakah > > ada diskriminasi. > > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah anggota > > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup > > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. > > > > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut > attitude 'low > > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja manapun > > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. Dengan > > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa tidak > > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan tidak > > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan > ayah > > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan basah'. > > > > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak > > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan > > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya > suatu > > posisi yang kerap dia
[budaya_tionghua] [OOT] Eny, Perempuan Tionghoa Pilih Jadi PNS
http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=111243 Rabu, 8 Maret 2006 Eny, Perempuan Tionghoa Pilih Jadi PNS Women's Day Pontianak,- Hari ini, Rabu (8/3) merupakan harinya kaum hawa. Perempuan di seluruh penjuru dunia memperingatinya sebagai Women's Day. Pada hari yang istimewa ini, Pontianak Post menghadirkan sosok seorang perempuan istimewa pula. Profesi yang digelutinya, bukanlah sebuah pekerjaan unik. Menjadi dosen kimia di Perguruan Tinggi Negeri, itulah letak keistmewaan yang dimiliki Dra Eny Enawati MSi. Sebab tak banyak perempuan Tionghoa yang tertarik untuk menggeluti profesi tersebut. Masyarakat lebih sering melihat perempuan Tionghoa sebagai pedagang atau pun pengusaha. Ketimbang menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil. Pernyataan itulah yang kadangkala dilontarkan beberapa orang. Mereka heran atas pilihan hidup Eny. "Kenapa kamu mau jadi dosen? Bukannya orang Tionghoa umumnya berdagang?," ucap Eny menirukan ungkapan yang sering dilontarkan pada dirinya. Dia mendapati pertanyaan itu dikala berhadapan dengan tim penguji beasiswa, saat mengajukan S2 di Universitas Hasanuddin, Makassar. Tak hanya itu, sang penguji pun kemudian melontarkan pertanyaan yang berbau rasis. "Orang Tionghoa khan banyak duitnya. Lantas, kenapa kamu masih mengajukan beasiswa?" tambah Eny menirukan ungkapan dosennya. Kejadian sekitar 10 tahun silam itu, tak pernah lepas dari ingatannya. Meski rasanya pertanyaan itu sedikit mengusik hati, Eny hanya tersenyum saat menjawabnya. Dia memaparkan keinginan kuatnya untuk menjadi pengajar. "Ijazah saya S1 IKIP Yogyakarta, tak mungkinlah jadi pedagang. Kalau saya mengajukan beasiswa, itu karena mengikuti prosedur yang ditentukan Universitas," tuturnya. Dia mengaku tak sakit hati atas pertanyaan tersebut. Sebab tiap orang berhak mengemukakan pendapat. Sejak tahun 1992, Eny telah masuk ke lingkungan Universitas Tanjungpura. Meski hanya sebatas tenaga honorer di FKIP Jurusan Kimia Untan. Pekerjaan itu dia pilih, ketika Untan mengaku masih kekurangan tenaga pengajar. Dalam benak perempuan yang telah terbiasa merantau sejak remaja itu, dia punya peluang besar untuk mempraktekkan ilmu kimianya di Untan. "Kimia sangat menarik perhatian saya. Sebab pada dasarnya berhubungan erat pada tiap sendi kehidupan sehari-hari," jelas Eny. Dia juga melihat, umumnya mahasiswa ataupun pelajar, mengecap kimia sebagai momok. Sangat sulit dipelajari, karena rumitnya rumus dan reaksi kimia. Tak demikian halnya dengan Eny, dia mengaggap kimia sangat mudah dipelajari. Sama halnya seperti mengenal karakteristik manusia. "Muncul keinginan dalam diri saya untuk mengubah kimia menjadi mata kuliah yang asyik," kata perempuan yang juga menjadi Pandhita itu. Tiap Jumat, Eny mengajar agama Budha pada mahasiswanya. Sembari mengajar, Eny tetap aktif berorganisasi di Yayasan Padhita Sabha Budha Dharma Indonesia (YPSBDI). Sekaligus tinggal di Vihara, Jalan WR Supratman. Atas dorongan pihak Untan yang membutuhkan tenaga pengajar jurusan kimia, Eny melanjutkan pendidikan pra S-2. Dia berhasil meraih nilai tertinggi dinatara teman-teman sejawatnya. "Saya sangat terpacu dengan janji dari universitas. Bahwa lulusan terbaik bisa dipermudah mendapat beasiswa," kenangnya. Ternyata janji itu tak disambut Universitas Hasanuddin, kali pertama pengajuan beasiswanya kandas. Bahkan berkas-berkas mereka ketika dicek, tak selembar pun sampai ke tangan panitia. Tak mau patah arang, bersama rekannya Eny mengajukan kembali beasiswa. Atas bantuan Untan, akhirnya mereka bisa melanjutkan S2 di Universitas Tanjungpura. Usai menamatkan pendidikannya, Eni didaulat Untan untuk menjadi dosen. Resmilah dia menyandang status sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tak lama kemudian dia memutuskan berkeluarga. Kini Eny telah dikaruniai dua orang anak. "Saya orangnya terbuka, latar belakang dan alasan menjadi dosen selalu dikemukakan. Agar mereka lebih mengenal kepribadian saya," terangnya. Bersyukur selama mengajar, baik teman maupun mahasiswa yang dididiknya tak pernah bersikap diskriminatif pada dirinya. Malah dia merasakan dorongan dan sikap positif dari mereka. Disinggung tentang RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis yang tengah digodok DPR RI, menurutnya bagaikan dua sisi mata uang. Disatu sisi, oknum akan lebih berhati-hati agar tindakannya tak membawanya ke penjara. Namun di sisi lain Eny menilai diskriminasi adalah perasaan yang sangat sulit dibuktikan tindakannya. "Takaran tindak diskriminasi itu, sangat tak jelas. Kita hanya bisa merasakan, mengumpulkan bukti-bukti tindakan amatlah susah didapatkan," tuturnya. Pergaulan luas dipandangnya sebagai cara efektif untuk menghapus tindakan diskriminasi. Dengan membangun jembatan komunikasi, segala prasangka buruk bisa diusir jauh.(*) .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups
[budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)
Mbak, ada juga perwira tinggi dari Tionghoa yang bukan asal pakai baju hijau. Dia ayah sahabat saya waktu mahasiswa, Kol AURI Ir Hoo. Beliau adalah guru dari pak Nurtanio, pendiri industri penerbangan Indonesia (jauuuhhh sebelum Habibi). Pakai baju hijau memang seruuu, buat nakut nakutin rakyat, tapi kalau bokek ya tetap gak bisa dapat cewek cakep, yang lebih pilih pria sipil naik Mercy ha ha ha Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Martha J." <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya > memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang > dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya > bukan yang standar. > Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi > militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak dimasuki > orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer > mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA. > > Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena > kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo salah. > > Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau > seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia > walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara betulan. > Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan > perang. > Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya? > Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama > mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu. > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio" > wrote: > > > > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini agak > > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam > generalisasi. > > > > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan > sesuatu > > hal yang disebut tidak lazim. > > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat > > terakhir Marsekal Pertama. > > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau tidak > > salah pangkat terakhir Mayor. > > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan > Darat, > > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. > > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang > > Tionghoa yang masuk TNI. > > > > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar > baik > > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota keluarga. > > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar pekerjaan > > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan > apakah > > ada diskriminasi. > > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah anggota > > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup > > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. > > > > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut > attitude 'low > > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja manapun > > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. Dengan > > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa tidak > > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan tidak > > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan > ayah > > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan basah'. > > > > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak > > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan > > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya > suatu > > posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, > > apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur > > Militer sukarela. > > > > Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara > keseluruhan > > saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga > saat > > ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO. > > > > Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak tertarik > > jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat stereotipikal, > > jawabannya juga mungkin harus demikianmaaf ya > > > > mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI itu > > hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa dihargai > > sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter. > > Lalu mungkin ada sangkutan juga (kecil barangkali) bahwa untuk > masuk > > AKABRI ada rahasia umum bahwa perlu koneksi, nah biasanya pada > > proses ini terjadi 'perang bintang' alias siapa yang koneksinya > > lebih 'berbintang' lebih sukses. Mengingat biasanya orang Tionghoa > > (lagi-lagi mengeneralisasi) punya hubungan yang lebih terbatas > > dengan para 'bintang', mungkin dari segi koneksi mereka sudah > > kalah 'tempur'. > > > > Demikian..maaf kalau ada yang tidak berkenan. > > > > santhitjio > > anak kolong > > > .: Forum
[budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?
Diplomat tingkat senior dari saudara Tionghoa ada beberapa di Deplu. Dua diantaranya berdinas di Vienna beberapa tahun yang silam. Waktu ayah saya menjabat Sekretaris jendral kementrian Luar negeri ditahun 50an, ayah saya mengangkat seorang diplomat kawakan menjadi KonJen di Holland, Drs. Kwee Djie Ho. kemudian ayah saya memindahkannya ke HK dimana beliau tinggal sampai meninggal. Mungkin sekali, anda benar, diplomat Tionghoa mengurang dizaman pak Harto karena policy saat itu. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat > pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA > sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau > dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa > menjadi PNS, kalau ia mau. > > Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum > ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi > tentara. > Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September > tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua, > keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara, > tuh orang tionghoa. > > Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di > Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya > lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek > hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang > perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu > dijalankan. > > Ayo, siapa menyusul > > > salam, > Adi > > - > > __ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?
eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa menjadi PNS, kalau ia mau. Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi tentara. Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua, keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara, tuh orang tionghoa. mengapa gak minat? kalau pemerintah indo punya niat, harus cari tahu dong. niat apa nggak dulu? kalo setelah taon 65 gak ada kerusuhan rasial, pemerkosaan terhadap orang Tionghoa, gua yakin banyak yang pengen bangun negara ini. karena gua dari generasi yang kena kerusuhan mei 98, jadi mendingan urus dulu deh tuh dalangnya. NIAT GAK???!!! kalo gak niat, gak usah basa-basi ngajak-ngajak :-)) by the way, orang pribumi pun terpaksa kok jadi PNS, karena memang lapangan kerja kurang sekali. Jadi rata-rata yang jadi PNS itu nggak dari hati untuk melayani negeri dan sipil, jadinya ya itu, korup dimana-mana. - Brings words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etn...
>Entah kesadaran ini muncul karena derita sakit keras (kanker) yang kabarnya sampai harus berobat didaratan Tiongkok dan sempat memuji-muji kebaikan pengobatan di TIongkok, atau bagaimana? Sayang sudah keburu mati, sulit untuk dipastikan kebenarannya. Dan tentunya kalau ada yang masih bisa memberitakan perubahan pikiran sesungguhnya disaat-saat menjelang akhir napasnya, bagaimanapun juga dialah salah >seorang konseptor asimilasi! Ada yang tahu? Pada saat Mei 2002 di LA, Shindunata masih mempertahankan pendapatnya soal Asimilasi dan istilah Cina. Yang lucunya : Hampir semua yang hadir saat itu tidak setuju dengan istilah Cina, hanya satu orang saja yang nyeletuk tidak adalah masalah dengan sebutan Cina, orang itu bilang;"Saya survey di mall di jakarta kepada anak2 muda dan sekolah, mereka umumnya (70%) tidak keberatan dengan istilah Cina". Lalu kata2 ini dipegang oleh nyonyanya Shindunata dan dibawa ke Jakarta sbb:" Kita menang di LA , Di LA 70% orang2 setuju dengan istilah Cina" omongan ini saya dengar via seorang pengurus pusat sebuah organisasi besar di Indonesia. Silahkan baca : http://indonesiamedia.com/2002/july/local-0702-std1.htm salam, Dr.Irawan. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] OOT: KISAH SERBA-SERBI ( Jaksa Santoso )
Sobron Aidit : K I S A H S E R B A- S E R B I ( Jaksa Santoso ) Jarang terjadi - dan langka terdapat. Seorang jaksa pabila ke mana-mana pakai sepeda. Di kota B, jaksa Santoso menghadapi rentang waktu pensiun. Dia tidak punya kekayaan apa-apa. Mengapa? Karena dia penuh kejujuran. Apa yang dinamakan orang "kesempatan" dan ketika dalam keadaan selalu kesempitan - jaksa Santoso selalu berpegang pada pendiriannya yang memang sejak mula selalu teguh. Dia menolak sogokan - mengharamkan korupsi - menolak semua pemberian yang tidak jelas dan ada latarbelakangnya. Sifat ini diterima oleh teman-temannya dalam dua macam sikap. Menyambut baik sebagai pegawai negeri yang jujur - terpercaya - andalan dan sangat dihormati orang. Lalu sikap lainnya - banyak orang termasuk rekan-rekan sekerjanya maupun orang-orang lain, tidak suka akan sikapnya ini! Tidak mengikuti arus zaman! Mau mereka - kalau sebagian besar orang akan selalu korupsi - menerima sogokan - menerima pemberian apa saja - mengapa lalu dia aneh sendiri! Kok lain sendiri! Mau jadi pahlawan jujur tapi miskin tidak ketulungan! Dua pendapat ini selalu merubungi jaksa Santoso. Tapi dia tidak peduli. Dia merasa hidup yang sekarang dijalaninya - walaupun sangat sederhana - benar-benar rasanya sama dengan namanya sendiri. Dia merasa penuh rasa kedamaian - penuh rasa sentosa. Pernah terjadi ada sebuah penangkapan - karena penyelundupan mobil mewah. Perkara ini menjadi tuntutan pokok-kerja jaksa Santoso. Sedang yang terkena perkara mengetahui siapa jaksa Santoso - yang tidak kena disogok - tidak kena diberi barang-barang mewah. Maka jalan lain ditempuh oleh yang terkena tuntutan perkara. Tuan A yang kita ceritakan ini mendekati anak wanita jaksa Santoso. Dan setelah berunding dengan nona S, dibelikan dua tiket pesawat, berdua temannya dengan lengkap satu unit satu paket buat berlibur ke Hawai selama satu pekan. Setelah diketahui oleh papanya nona S ini, dengan sangat penuh pengertian, papanya menyuruh kembalikan dua tiket yang satu paket liburan ke Hawai itu. Dan nona S, putri bungsunya itu yang tadinya hampir kecewa - tetapi pada akhirnya mengerti tentang prinsip kehidupan orang tuanya. Dan tiket itu dikembalikan secara baik-baik oleh nona S kepada Tuan A. Dan Tuan A tetap diajukan sebagai terdakwa dalam perkara penyelundupan mobil mewah. Sejak itu banyak orang mengetahui dan merasa bersimpati kepada jaksa Santoso. Tetapi sejak itu pula kehidupan jaksa Santoso menjadi cukup rumit. Dia banyak dimusuhi orang-orang dan teman-temannya yang sekerja - seprofesi. TIdak menuruti arus zaman! Sok jujur - sok mau jadi pahlawan di tengah hidup yang penuh penipuan - manipulasi dan korupsi. Dan jaksa Santoso tidak peduli - dia tetap bertahan tidak menerima sogokan - tidak korupsi - tidak kena bujukan dengan materi. Tapi sebaliknya hidupnya dari segi materi - terkuras banyak. Banyak kebutuhan rumahtangga - banyak yang harus dibayar yang harus dibeli. Terpaksa mobil kijangnya dijadikan uang buat belanja rumah - karena gaji jaksa berapalah! Betapapun halnya - jaksa Santoso merasa masih tetap kuat dengan prinsip kehidupannya - bertahan tetap tidak membohongi diri sendiri dan orang lain. Sekarang ke mana-mana dia selalu pakai sepeda. Aneh - setelah dia ke mana-mana pakai sepeda - justru banyak sekali orang menganggukkan kepala dan menegur sapanya dengan ramah dan senyum. Di kota B yang sedang tidak besar itu, jaksa Santoso banyak dikenal orang. Banyak orang mengetahui keanehan dan keganjilan kehidupan jaksa Santoso. Seorang jaksa yang jujur - yang tulus dan bersih - tanpa sogokan - tanpa korupsi dan menolak pemberian yang punya maksud tertentu - kini ke mana-mana menggunakan sepeda. Jaksa yang berangkat tua - yang sudah berkepala 7 itu, dengan aman dan sentosanya - mengayuh dan mendayung sepedanya. Beberapa tahun setelah itu - kelihatan banyak sekali barisan sepeda - ratusan - menuju sebuah pemakaman TAMAN SEROJA, sebuah pemakaman umum di kota B. Orang-orang - keluarga - teman-teman - kenalan - sahabat jaksa Santoso mengantarkan jenazah almarhum Jaksa Santoso menuju peristirahatan terakhirnya. Bagaikan saling sudah janji - orang-orang itu menuju pemakaman dengan bersepeda - meniru Jaksa Santoso yang hidupnya terkenal selalu damai dan sentosa. Orang-orang sangat bersimpati dengan kehidupan Jaksa Santoso yang tetap sampai akhir hidupnya - menolak sogokan - anti korupsi secara sejatinya - menolak bujukan dan menolak pemberian yang punya latarbelakang ketidakjujuran. Ketika pemakaman Jaksa Santoso itu - sekitar pemakaman umum TAMAN SEROJA - ribuan orang berdatangan mengantarkan almarhum Jaksa. Dan kota B, bagaikan kehilangan seorang penduduk yang tadinya akan selalu melihat seseorang mendayung sepeda - dengan tenangnya - dan damai sentosanya. Bagi orang-orang yang belum mengenalnya - akan merasa heran dan sulit buat percaya - ada seorang Jaksa yang jujur dan bersih - ke mana-mana bersepeda, disamping memang dia tidak la
[budaya_tionghua] Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?
Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa menjadi PNS, kalau ia mau. Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi tentara. Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua, keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara, tuh orang tionghoa. Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu dijalankan. Ayo, siapa menyusul salam, Adi - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dapatkah kita bayangkan?: > > "Dalam suatu diskusi di kantor majalah Gamma pada bulan September > 1999, K.Sindhunatha dengan tanpa ekspresi menyatakan bahwa konsep > pelarangan perayaan agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina > berasal dari dirinya. Malahan ia menyatakan bahwa Pak Harto cukup > bermurah hati dengan mengijinkan etnis Tionghoa melaksanakan dan > merayakannya di dalam rumah, karena konsep yang disodorkan berisi > larangan total. > > Ia juga mengakui bahwa penggantian sebutan kata Tionghoa menjadi > Cina diputuskan olehnya, ketika ia diminta memilih antara kedua kata > tersebut pada saat berlangsungnya Seminar Angkatan Darat II, tahun > 1966 di Bandung." > > Inilah ulah Sindhu, Harry dan Liem bian cs..sambil bermain api > dengan pater Beck dan dinas rahasia. > > Salam > > danardono > == Sekelompok golongan minoritas yang DEKAT dengan kekuasaan saat itu hanya mempunyai arti dua hal: 1, Dia yang mengontrol kekuasaan tsb. atau, 2, Dia menjadi KACUNG -KAMPRET nya kekuasaan tersebut, biasalah, sambil menyelam minum air, cari selamat and cari Gang-Dao. So, termasuk golongan mana mereka?? Yang jelas mereka 2 type tsb bukan type PATRIOTIC, penjilat iya. salam, KT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)
Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya bukan yang standar. Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak dimasuki orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA. Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo salah. Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara betulan. Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan perang. Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya? Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini agak > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam generalisasi. > > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan sesuatu > hal yang disebut tidak lazim. > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat > terakhir Marsekal Pertama. > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau tidak > salah pangkat terakhir Mayor. > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan Darat, > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang > Tionghoa yang masuk TNI. > > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar baik > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota keluarga. > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar pekerjaan > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan apakah > ada diskriminasi. > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah anggota > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. > > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut attitude 'low > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja manapun > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. Dengan > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa tidak > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan tidak > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan ayah > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan basah'. > > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya suatu > posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, > apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur > Militer sukarela. > > Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara keseluruhan > saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga saat > ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO. > > Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak tertarik > jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat stereotipikal, > jawabannya juga mungkin harus demikianmaaf ya > > mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI itu > hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa dihargai > sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter. > Lalu mungkin ada sangkutan juga (kecil barangkali) bahwa untuk masuk > AKABRI ada rahasia umum bahwa perlu koneksi, nah biasanya pada > proses ini terjadi 'perang bintang' alias siapa yang koneksinya > lebih 'berbintang' lebih sukses. Mengingat biasanya orang Tionghoa > (lagi-lagi mengeneralisasi) punya hubungan yang lebih terbatas > dengan para 'bintang', mungkin dari segi koneksi mereka sudah > kalah 'tempur'. > > Demikian..maaf kalau ada yang tidak berkenan. > > santhitjio > anak kolong > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Double celebration (Re: [budaya_tionghua] Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :))
- Original Message - From: santhitjio To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 08 March, 2006 14:40 Subject: [budaya_tionghua] Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :) > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, > pangkat terakhir Marsekal Pertama. Hebat! Kalau boleh tahu ayah Santhitjio lauwtee she apa? Apakah she Tjio? Oleh sebab aktivitas olahraga saya, saya hampir kenal semua marsekal di AURI sejak 30 tahun lalu sampai sekarang, karena itu di posting yang terdahulu saya bisa menceritakan tentang marsekal Tionghoa yang satu lagi, yang ace fighter itu, she Tan. Tetapi maaf, dengan ayah lauwtee belum sempat kenal. --- > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma > layak mendapat 'double celebration', secara pribadi > untuk merayakan personal achievement dan yang lain > untuk merayakan tercapainya suatu posisi yang kerap > dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, apalagi > ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui > jalur Militer sukarela. Double hebat! Tapi double celebration itu tidaklah berhubungan dengan Tionghoa atau bukan. Di Angkatan Udara (AU mana saja di dunia), penerbang (pilot) adalah kasta utama. Kebanyakan hanya penerbang yang bisa sampai pangkat marsekal. Bahkan kalau perlu, ketika masih ada penerbang yang sudah harus naik pangkat jadi marsekal tetapi jabatan marsekal sudah penuh, maka jabatan kepala keuangan pun diserahkan pada seorang penerbang supaya dia itu bisa naik pangkat marsekal. Karena itu, seorang bukan penerbang seperti ayah lauwtee ini bisa menjadi marsekal, it's worth to celebrate! Lalu, di tentara Indonesia, lulusan Akabri adalah kasta utama. Kebanyakan hanya lulusan Akabri yang bisa sampai pangkat jenderal, laksamana dan marsekal. Bahkan kalau perlu, ketika masih ada lulusan Akabri yang sudah harus naik pangkat jadi marsekal tetapi jabatan marsekal sudah penuh, maka jabatan kepala pusat penelitian dan pengembangan, yang seyogianya dipegang seorang militer sukarela yang insinyur, itu pun diserahkan pada seorang lulusan Akabri supaya dia itu bisa naik pangkat marsekal. Karena itu, seorang bukan lulusan Akabri seperti ayah lauwtee ini bisa menjadi marsekal, it's worth to double celebrate! Atau, it's worth to triple celebrate! He he he... Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara...gimana dengan penumpasan DI/TII??
RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Tidak saja dalam kesatuan ranggalawe, namun juga Brigade Garuda Mataram yang menyerang pemberontak Andi Azis juga mencakup prajurit Tionghoa. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lucas Ony" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD > kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer Belanda.. > > paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD > ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan pangkat Letjen > > jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, jadi dianggap pukul rata saja.. > tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum orde baru > > Kind regards, > Ony > > > - Original Message - > From: Tantono Subagyo > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM > Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara > > > Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah tulis: > Hao Thie Pu Ta Thing > Hao Ren Pu Tang Ping > > Yang isinya : > Besi baik tak akan ditempa jadi paku > Orang baik tak akan menjadi tentara > > baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls. Kalau lihat begini mungkin > ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina sebagai orang > "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu didiskrimasi > oleh "penguasa". Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang harus > dihilangkan. Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang menganggap > menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" karena pedagang > harus menipu untuk menyembunyikan profitnya. Sindrom yang harus dihilangkan > juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama. > > Best regards, Tantono Subagyo > Komentar? Pertanyaan : Kalau dalam menumpas pemberontak Kapten Andi Aziz ada Orang Tionghoa yang bergabung dalam Divisi Mataram, gimana dengan penumpasan DI/TII yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar (di Sulsel) atau Karto S ( di Jawa Barat) Menurut beberapa sejarawan, antara lain Dr.Anhar Gonggong; pemborontakan DI/TII termasuk yang dahsyat pada masa itu. Kalo ga salah dengar dari salah seorang pelaku sejarah, pemborontakan itu baru dapat dipadamkan setelah salah satu Batalyon Pasukan Kujang (Divisi Siliwangi) diterjunkan.Betulkah ??? Kalo gitu kita patut angkat jempol terhadap Divisi Siliwangi sebagai bagian dari tentara nasional kita. Atau jangan-jangan Divisi Siliwangi begitu cemerlang karena didalamnya juga banyak personil tentara dari Suku Tionghoa..??? Atau ada yang ingin menambahkan...? salam, NT __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ??? (kasus ditutup)
Waktu pertama kali kata tionghoa diganti cina, memang ada rasa tidak enak dan tersinggung bila pribumi mengatakan seperti itu, sebab memang mereka mengatakannya untuk mengejek kita. Sepertinya mereka mau bilang : "mau apa lu, kalo elu gue cina-cina-in". Kemudian antara kami, saya dan teman2 sesama cina lalu menjadikan ini sebagai bahan lawakan, dengan men-cina2-kan sendiri. Ini supaya kami terbiasa menggunakannya. Suatu cara untuk menghibur diri. Mau apa lagi, daripada stress sendiri. Berhasil bagi saya, sebab sekarang jadi terbiasa sendiri. Sebetulnya saja saya jadi bingung, kenapa kita mesti marah dibilang cina. Tiongkok dan Taiwan, negara leluhur kita aja pada rebutan nama "China". Kalau kita bangga sebagai keturunan dari mereka lalu kenapa kita merasa terhina untuk sebutan itu? Kalau kita tak merasa apa2 dengan kata itu, tak ada lagi alasan si anti cina untuk menghina kita dengan kata itu bukan? Kalau sekarang kita dan mereka sepakat menggunakan lagi kata cina dengan tionghoa, apakah ini bukannya akan dijadikan senjata lagi buat mereka bila suatu saat dimasa yang akan datang seandainya terjadi lagi peristiwa rasialis terhadap tionghoa, akan dijadikan lagi alat penghinaan kepada kita. Dan kita akan terluka lagi. Saya mah enjoy aja dengan kata "cina". Emang gue cina. MJ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ohkalau pengertian Cina-nya seperti itu ya tak ada komentarlah...nggak usah baca www.indonesiamedia.com segala; kasus ditutup. c",) > > Khiong Ciu, > > Tjoei Sian > > [EMAIL PROTECTED] wrote: > In a message dated 3/5/2006 8:12:54 PM Pacific Standard Time, > [EMAIL PROTECTED] writes: > Oh ya...? Orang Cina memang takut menjadi tentara? > > Kalau yang dimaksud oleh saudara Dr. Irawan adalah "Orang Cina Daratan" > (Zhong Guo Ren), maka kita harus kembali membaca buku-buku yang berisi informasi > kemiliteran, yang diterbitkan oleh negara-negara barat sekalipun. Di situ akan > tampak, bahwa dari segi JUMLAH, tentara Cina merupakan angkatan perang yang > personelnya terbanyak di dunia. (+/- 3 juta personel, dan mulai dikurangi untuk > hanya menjadi 2 juta; alasan pengurangan adalah efisiensi, bukan karena > takut menjadi tentara). > > > > Maaf saya rasa anda salah mengertikan satire saya. Jadi nothing to do dengan > orang Chinese di daratan Tiongkok. Yang saya maksudkan orang Cina adalah orang > yang menyebut dirinya Cina, karena orang yang macam demikian biasanya tidak > mempunyai kepribadian atau oportunis sebab mereka tidak merasa dilecehkan atau > pura2 tidak tahu dilecehkan dengan istilah Cina. > > Kalau orang Tionghoa adalah mereka yang tidak mau disebut Cina karena tahu > bahwa istilah Cina itu bersifat melecehkan. Nah orang2 semacam ini biasanya > mempunyai kepribadian yang mantap. Karena mereka mempunyai harga diri, dan pada > umumnya mempunyai rasa tanggung jawab dan kebersamaan yang kuat. Mereka umumnya > mengadopt pepatah : "Dimana kaki berpijak disana langit dijunjung" atau > konkritnya kalau yang tidak tahu peribahasa : DiIndonesia kita tinggal maka kepada > Republik Indonesia kita mengabdi". > > Saya tidak mau memperdebatkan istilah Cina dan Tionghoa karena lagi tidak > punya banyak waktu sekarang , silahkan baca www.indonesiamedia.com scroll kebawah > click "Cina atau Tionghoa". > > salam, > Dr.Irawan. > > > > - > Yahoo! Mail > Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze. > > [Non-text portions of this message have been removed] > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO
anda bisa coba ke www.kelenteng.com, lumayan juga buat pengumpulan data, saya juga dapet dari rekan di mailing list ini. semoga bermanfaat, Steeve --- ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > dear members, > > kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan > pengumpulan photo2 > bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk > dimasukkan kedalam > website. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Ulysee Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Terus ABS loocianpwee, Kalau tidak ada tutup-tutupan pintu, kenapa gus Dur menggemborkan hal serupa donk? To quote: {nyontek postingnya Broer Chan} "Ternyata bukan hanya karena nama baru orang-orang Cina terasa tidak sreg di telinga orang lain. Tetapi karena keputusan politik, untuk membedakan orang Cina dari pribumi. Memang tidak ada peraturan tertulis, melainkan dalam bentuk kesepakatan memperlakukan orang Cina tersendiri. Mengapa? Karena mereka kuat, punya kemampuan terlebih, sehingga dikhawatirkan akan meninggalkan suku-suku bangsa lainnya. Apalagi mereka terkenal dalam hal kewiraswastaan. Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan kemampuan lain yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh melebihi orang lain dalam waktu singkat. Secara terasa, 'kesepakatan' meluas itu akhirnya mengambil bentuk pembatasan bagi ruang gerak orang Cina. Mau jadi tentara? Boleh masuk AKABRI, lulus jadi perwira. Tetapi harus siap menerima kenyataan, tidak akan dapat naik pangkat lebih dari kolonel. Mau jadi dokter? Silakan, namun jangan mimpi dapat meniti karier hingga menjadi kepala rumah sakit umum. Mau masuk dunia politik? Bagus, tetapi jangan menduduki jabatan kunci. Di birokrasi? Jadi pejabat urusan teknis sajalah, jangan jadi eselon satu. Apalagi jadi menteri." -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 07, 2006 4:08 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ulysee Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Dari posting saya kan sudah jelas, jangankan yang resmi, yang tidak resmi pun 'menutup pintu' tidak ada, Jumlah yang sedikit itu sebabnya lain. Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
OOT RE: Apa mau debat kusir? (Re: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.)
Kyaaahahahaha, yang paling akhir itu lhoh, mengelitik, hihihihi. Tapi gue juga suka begitu kadang-kadang. "Eeehhh, ini orang tahu banyak soal TNI, bapaknya ABRI kali yeh?" "Ni anak, ngomongin LPKB melulu, sepertinya punya hubungan keluarga sama tokoh LPKB." "Wah, orang ini tahu banyak soal sastra Cina, nama tionghoanya siapa ya?" Kyahahah, kesalahan logika, senang menggeneralisir, yang membikin bias segala sesuatu, tapi ini adalah cacad bawaan, karena kinerja otak manusia yang terbatas. Butuh kesadaran, dan kemauan untuk memperbaiki cara kerja otak yang suka stereotyping itu. Howeper, mau menanggapi 'apa mau debat kusir?' itu. Saya mau menanggapi dengan sebuah kisah, dapet nyontek dari milis sebelah: Alkisah, di suatu daerah di North America, semua orang tahu bahwa semua angsa warnanya putih. Dan 'kepercayaan ini' sudah diwariskan turun temurun. Pada suatu hari, terdengar berita ditemukan beberapa ekor hewan di Gippsland Lake, Australia, yang bentuknya seperti angsa tapi warnanya hitam. Jelas saja, berita ini menimbulkan 'keresahan' di masyarakat. "Wah, angsa ini pasti kutukan Tuhan" begitulah kata-kata yang keluar dari sekelompok orang yang sangat percaya hari kiamat sudah dekat. {= fanatik agama} "Masak sih? Ngga mungkin! Itu pasti pekerjaan orang-orang iseng yang menge-cat angsa putih dengan ter atau cat hitam", menurut orang-orang yang skeptis. {= skeptis} "Ini temuan menarik yang harus segera diteliti. Yang pasti itu bukanlah angsa. Karena angsa pasti warnanya putih. Itu mungkin jenis unggas yang lain", kata beberapa biologist. {= pesimis} "Mungkin juga tidak. Morfologinya sama seperti angsa yang biasa kita lihat. Mungkin memang tidak semua angsa berwarna putih. Theory kita mungkin salah", kata biologist yang lain lagi. {= open mind} "Pasti angsa hitam ini tertinggal dari UFO yang dikabarkan pernah mendarat di Paynesville beberapa hari lalu", kata beberapa UFO believers. {= X files mania} "Wah, ini berarti ada pembohongan publik. Ternyata selama ini kita dibodohi bahwa semua angsa itu putih. Kita harus mengajukan class action", kata beberapa lawyer. {=provokator} "Angsa hitam ini kalau kita ambil pasti akan jadi tontonan menarik di sirkus kita", ujar pemilik sirkus kepada istrinya {= oportunis selalu optimis} dan berbagai macam komentar lainnya yang meramaikan hiruk pikuk warga daerah tersebut. Sementara itu, sang penguasa setempat diam-diam mengirimkan beberapa pemburu ke Gippsland Lake tempat ditemukannya angsa hitam tersebut. Mereka menangkapi angsa-angsa hitam tersebut. Kemudian mereka kembali sambil membawa beberapa angsa hitam hasil tangkapannya. Sang penguasa membawa angsa-angsa hitam itu di tengah-tengah keramaian. "Mana angsa hitam itu ? Mana ? Tunjukkan pada saya kalau ada! " begitu teriak sang penguasa daerah sambil mengecat angsa hitam itu dengan cat putih. {= dasar politikus!} === Kesimpulan pribadi : sulit untuk mengubah sebuah pendapat, apalagi yang sudah dipercaya hampir 32 tahun (sebab gue belon lewat 30, kyaaahahahaha) Harus melewati proses yang tidak menyenangkan dan agak-agak menyakitkan. Merasa dibohongi dan dibodohi itu suaaakiii lhoh. *ul {rekor. kayaknya ini posting gue yang terpanjang nih, separohnya nyontek tapi, hihihii} -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 08, 2006 1:01 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Apa mau debat kusir? (Re: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.) - Original Message - From: ChanCT To: HKSIS-Group ; Tionghoa-Net Sent: Tuesday, 07 March, 2006 20:44 Subject: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa. Beberapa waktu yang lalu saya sudah menghimbau, yang didukung pula oleh moderator, kalau berdiskusi di milis kita ini kemukakanlah data, jangan sekedar emosi, jangan analisis didasarkan hearsay. Apalagi kalau hearsay itu lalu menjadi dasar untuk bersikap 'pokoke', seperti anak kalimat "... saya tetap meragukan ..." dalam paragraf di atas ini, untuk membantah apa yang Chan-heng sendiri sebut sebagai "... bukti-bukti konkrit, sebagaimana dikatakan AB Saleh-heng ..." Lha kalau sudah gini, diakui bukti konkrit tetapi dijawab tetap meragukan, kan diskusi buntu... He he he, ini ada anekdot kecil. Pernah di tahun 2001 saya berceramah tentang genre sastra cerita silat Cina di Glodok. Diujungnya banyak orang mengajukan pertanyaan tentang Chin Yung, tetapi yang terakhir seorang perempuan separuh baya bertanya dengan nada harap-harap: "Maaf 'koh, ini pertanyaan agak menyimpang, tapi boleh saya tahu, 'nkoh punya nama Tionghoa siapa ya???". (Saya masih ingat, David Kwa haksoe yang paling terbahak-bahak ketika itu) Wasalam .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: J
OOT Lucas Ony RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara
Ooohh masuk milis militer dan paham militer toh. Pantesan di sebelah ada gossip beredar Yap Hong Gie harusnya sekarang pangkatnya sudah Brigjend, kalu ga ada diskriminasi. Dan kalau dia daptar masuk militer sekian tahun yang lalu tentunya, hahahahaha. Salam, *ul Ps: sorry moddie, numpang ngegossip, hehehe. BTW itu judul memangnya 'arang' Cina ya? gue baru sadar sekarang, hihihihik. -Original Message- From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 07, 2006 3:26 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Saya kenal bung Yap Hong Gie di milis Marinir dan di beberapa milis militer lainnya.. Beliau jauh lebih paham mengenai kemiliteran di Indonesia dibandingkan saya... hehehehehhehehe Kind regards, Ony - Original Message - From: ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 07, 2006 2:44 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara Mau dooonk, dianterin kesana ke puspen. Kira kira kalau tanya jumlah WNI keturunan yang mendaptar bakalan dikasih enggak ya? Lhoh, Lucas_Ony kenalannya Yap Hong Gie toh? Temen main dimana nih? [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.
Broer Chan, Ada nggak kemungkinan "phobia politik" dari warga sipil tionghoa sesudah tahun '65 yang membuat mereka enggan masuk jadi tentara, sebab waktu itu khan masih ada dwifungsi, masuk tentara berarti masuk kancah politik gitu. Sempet kepikiran aja setelah bengong tadi pagi, hihihixixixi. Sebab sepertinya setelah 65 itu tionghoa sipil jadi agak-agak 'asing' (kalau enggak dibilang phobia) sama yang berbau-bau pemerintahan semacam masuk ABRI, jadi pegawai negri sipil, masuk partai, de el el. Gitchu lhoh. Ataukah ada perlakuan vice versa, ada yang bikin "politik phobia" sehingga akibatnya menjadi "phobia politik" Tapi jadi kepikiran juga, kalu ngga ada apa-apa 'napa Gus Dur sampe ngomong begitu ya tempohari Ps: "phobia politik" ogah ikut-ikutan politik samasekali. "politik phobia" maksudnya ada yang takut-takutin sehingga jadi trauma terus jadi paranoid berlanjut jadi phobia getoh, sebabnya :"Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan kemampuan lain yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh melebihi orang lain dalam waktu singkat." {<= hihihi, gue ulang berdasarkan chinophile comment sense} -Original Message- From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 07, 2006 8:45 PM To: HKSIS-Group; Tionghoa-Net Subject: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa. Uli-Moi, Sebenarnya saja, saya juga mengikuti diskusi beberapa minggu ini mengenai topik "Kenapa Orang Cina tidak tertarik jadi TNI?", saya tetap meragukan kepastian topik itu, lebih cenderung menyatakan dimasa kekuasaan Orba sedikitnya etnis Tionghoa diterima jadi perajurit TNI, disebabkan karena TNI yang menutup pintu bagi etnis Tionghoa. Sekalipun saya tidak bisa mengajukan bukti-bukti konkrit, sebagaimana dikatakan AB Saleh-heng, tidak akan ada ketentuan tertulis, juga tidak yang tidak tertulis menyatakan TNI menutup pintu bagi etnis Tionghoa. Tapi, melihat situasi politik sejak tahun-tahun 65 itu, kemungkinan lebih besar TNI-lah yang menutup pintu bagi etnis Tionghoa, sekalipun tidak bisa menyangkal kemungkinan juga terjadi dipihak etnis Tionghoa sendiri yang tidak ingin jadi TNI. Sehingga dimasa kekuasaan Orba kenyataan yang kita lihat sangat seddikt etnis Tionghoa diterima dalam TNI. Peristiwa September 1965 yang menurut tuduhan dilakukan PKI, atas bantuan RRC serta melibatkan Baperki, organisasi orang Tionghoa yang berorientasi ke kiri dan berafiliasi dengan PKI, telah menyebabkan seluruh etnis Tionghoa tersudutkan. Sebagai akibatnya lagi konsep "Masalah Cina" makin memegang peran penting dalam menyelesaikan hubungan pri-nonpri dan hubungan dengan RRC. Setelah berani melihat situasi politik ketika itu yang anti-komunis dan anti-Tiongkok itu, kita bisa melihat bagaimana Ben Anderson dalam tulisan "Cina Di Indonesia" (yang dikisahkan tgl 27 Des. 1995 di Ithaca.) menyatakan: "Dengan latar belakang ini, tidak terlalu mengherankan kalau Orde Baru, yang dalam begitu banyak hal mirip Orde kolonial, menghidupkan kembali aspek2 penting dari konstelasi politik, sosial, dan kebudayaan zaman kolonial akhir. Alat keamanan - 50 tahun setelah Indonesia merdeka -tetap 99% bersih dari warganegara yang "cino"." Kemudian kita bisa ikuti lebih lanjut mantan Presiden RI ke-4, Gusdur yang dalam tulisan "Beri Jalan Orang Cina" menyatakan: "Ternyata bukan hanya karena nama baru orang-orang Cina terasa tidak sreg di telinga orang lain. Tetapi karena keputusan politik, untuk membedakan orang Cina dari pribumi. Memang tidak ada peraturan tertulis, melainkan dalam bentuk kesepakatan memperlakukan orang Cina tersendiri. Mengapa? Karena mereka kuat, punya kemampuan terlebih, sehingga dikhawatirkan akan meninggalkan suku-suku bangsa lainnya. Apalagi mereka terkenal dalam hal kewiraswastaan. Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan kemampuan lain yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh melebihi orang lain dalam waktu singkat. Secara terasa, 'kesepakatan' meluas itu akhirnya mengambil bentuk pembatasan bagi ruang gerak orang Cina. Mau jadi tentara? Boleh masuk AKABRI, lulus jadi perwira. Tetapi harus siap menerima kenyataan, tidak akan dapat naik pangkat lebih dari kolonel. Mau jadi dokter? Silakan, namun jangan mimpi dapat meniti karier hingga menjadi kepala rumah sakit umum. Mau masuk dunia politik? Bagus, tetapi jangan menduduki jabatan kunci. Di birokrasi? Jadi pejabat urusan teknis sajalah, jangan jadi eselon satu. Apalagi jadi menteri." .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http: