[budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?..untuk Bung Adi..!!!

2006-03-08 Terurut Topik Martha J.
Sdr. Nasir Tan, apakah anda tidak tahu bahwa kata huana/tiko adalah 
kata penghinaan dari ethnis cina kepada pribumi?
Tolong jangan dipakai lagi.
Saya sendiri tidak tahu artinya tapi yang pernah saya baca, itu 
adalah kata penghinaan yang paling sadis.
Betul kan teman2?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi  
> wrote:
> >
> > Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat
> > pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA
> > sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau
> > dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa
> > menjadi PNS, kalau ia mau. 
> > 
> > Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum
> > ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi
> > tentara.
> > Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September
> > tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua,
> > keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara,
> > tuh orang tionghoa.  
> > 
> > Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di
> > Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya
> > lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek
> > hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang
> > perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu
> > dijalankan.
> > 
> > Ayo, siapa menyusul
> > 
> > 
> > salam,
> > Adi
> > 
>  Dari dulu sebenarnya ada aja Orang Tionghoa yang masuk PNS bung. 
Contohnya guru2 saya dulu (sekitar taon 85-an) PNS dan dia Orang 
Tionghoa...dan tentunya hingga saat ini dia tetap Tionghoa. Tetangga 
PNS yang bekerja di Departemen Perdagangan dan Perindustrian ( 
sekarang entah nama departemen itu). Namanya Pak Josef..itu sih di 
tempat saya. Selain itu banyak dokter2 teman cici saya juga PNS dan 
itu juga Orang Tiongha. Apakah kalau profesi guru, dokter atau 
pegawai departemen seperti itu tidak termasuk kategori PNS? 
Hayyaaa...
>   Atau mungkin karena distribusi Orang Tionghoa di Indon tidak 
begitu merata, sehingga ketika ada Orang Tionghoa menjadi PNS di 
suatu tempat , akan menjadi aneh huana/tiko maupun cung/teng lang di 
tempat lain..??? Atau ada yang bisa menambahkan? 
>
>
>   salam damai,
>
>   Nasir Tan
> 
> 
> 
> 
>   
> -
> Yahoo! Mail
> Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>









.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?..untuk Bung Adi..!!!

2006-03-08 Terurut Topik Nasir Tan



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat
> pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA
> sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau
> dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa
> menjadi PNS, kalau ia mau. 
> 
> Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum
> ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi
> tentara.
> Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September
> tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua,
> keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara,
> tuh orang tionghoa.  
> 
> Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di
> Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya
> lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek
> hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang
> perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu
> dijalankan.
> 
> Ayo, siapa menyusul
> 
> 
> salam,
> Adi
> 
 Dari dulu sebenarnya ada aja Orang Tionghoa yang masuk PNS bung. Contohnya 
guru2 saya dulu (sekitar taon 85-an) PNS dan dia Orang Tionghoa...dan tentunya 
hingga saat ini dia tetap Tionghoa. Tetangga PNS yang bekerja di Departemen 
Perdagangan dan Perindustrian ( sekarang entah nama departemen itu). Namanya 
Pak Josef..itu sih di tempat saya. Selain itu banyak dokter2 teman cici saya 
juga PNS dan itu juga Orang Tiongha. Apakah kalau profesi guru, dokter atau 
pegawai departemen seperti itu tidak termasuk kategori PNS? Hayyaaa...
  Atau mungkin karena distribusi Orang Tionghoa di Indon tidak begitu merata, 
sehingga ketika ada Orang Tionghoa menjadi PNS di suatu tempat , akan menjadi 
aneh huana/tiko maupun cung/teng lang di tempat lain..??? Atau ada yang bisa 
menambahkan? 
   
   
  salam damai,
   
  Nasir Tan





-
Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO

2006-03-08 Terurut Topik Rudy
Ok, saya kirim bertahap deh, mengingat foto foto bangunan saya kurang lebih
10GB (saya pake format RAW)
Sebaiknya dikirim dalam resolusi berapa yah ?


Thanks
Rudy



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
Sent: 09 Maret 2006 12:39
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO

bp.Rudy,


semua photo2 yang berkaitan , baik yang masih berdiri atau yang 
sudah hancur.

Tujuannya adalah membuat suatu data base yang akan memudahkan bagi 
mereka yang ingin mengetahui atau riset.

Jika anda mau , anda bisa mengirimkan kepada moderator secara 
bertahap. Kami jg belum selesai membuat website khusus yang 
menampung photo2 itu.
Tentunya jika disertai dengan detail , kami akan berusaha 
menjelaskan detail2 itu, jika itu adalah kelenteng maka kami akan 
berusaha menjelaskan deities yang ada secara umum.



Ardian

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Rudy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Moderator, 
> 
> Maksudnya foto foto kuno atau foto foto bangunan kuno yang masih 
ada ?
> 
> Untuk foto foto moderen di Jakarta (daerah Kota) dan Semarang 
(Gang Tengah,
> Gang Gambiran, Gang Besen, Gang Pingir sudah saya potretin tahun 
kemaren)
> tinggal bilang mau  yang mana ..soalnya saya ada banyak banget, 
dan kalo
> dikirim semua pasti bikin penuh mailbox ..
> 
> Rudy
> 
> 
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
> Sent: 08 Maret 2006 14:10
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN 
KUNO
> 
> dear members,
> 
> kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan pengumpulan 
photo2 
> bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk dimasukkan kedalam 
> website.
> 
> Jika para members memiliki data dan photo2 yg diperlukan, silahkan 
> mengirimkan kepada moderator atau webmaster.
> 
> Terimakasih atas partisipasi dan bantuan anda.
> 
> 
> 
> moderator,
> 
> 
> Ardian.C
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
> .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
> Yahoo! Groups Links
>







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?

2006-03-08 Terurut Topik jt2x00
Koreksi untuk anda. Pada jaman Orba sekalipun, orang Tionghoa yang 
menjadi PNS cukup banyak, terutama di lingkungan Depkes dan Depdiknas 
(dulu Depdikbud).

Perlu anda tahu, sampai dengan sekitar tahun 2000 (tepatnya saya 
lupa), semua dokter otomatis jadi PNS Depkes dan Wajib Kerja ke 
daerah2. Semacam ikatan dinas untuk jangka waktu tertentu, sesudahnya 
boleh pilih, tetap menjadi PNS atau mengundurkan diri. Setelah 
perubahan sistem dan diperkenalkannya dokter PTT, dokter tidak lagi 
otomatis jadi PNS. 

Di bidang pendidikan juga sama. Dosen PTS yang sudah memiliki akta 
mengajar, otomatis menjadi PNS Depdiknas yang dipekerjakan di PTS  
tsb. Bukan hanya dosen PTN saja yang bisa jadi PNS. Mereka mendapat 
gaji pokok + tunjangan fungsional dari pemerintah/Kopertis sesuai 
dengan jenjang kepangkatan yang berlaku, sama seperti dosen PTN atau 
PNS yang lain. Kalau PTS ybs akan membayar total gaji dosen tsb lebih 
tinggi dari gaji PNS, PTS tsb tinggal menambah kekurangannya saja.

Di lingkungan PNS dikenal 2 macam jabatan. Jabatan fungsional sesuai 
dengan keakhliannya, dan jabatan struktural yaitu jabatan sesuai 
dengan birokrasi dalam organisasi tsb. PNS yang Tionghoa, umumnya 
lebih banyak mengambil jabatan fungsional, yang waktunya tidak 
terlalu terikat sehingga masih bisa melakukan kegiatan lain di 
luaran. Tapi tidak berarti tidak ada PNS Tionghoa yang memegang 
jabatan struktural.

Orang Tionghoa yang menjadi PNS, apalagi yang memegang jabatan 
struktural, kebanyakan sudah tidak mempersoalkan lagi ke-
Tionghoaannya. Bahkan teman2 sekantornya yang pribumi banyak yang 
tidak tahu kalau dia Tionghoa, karena umumnya sudah tidak menggunakan 
nama 3 huruf, apalagi yang pisiknya tidak terlalu kentara sebagai 
orang Tionghoa. 

Apakah mereka didiskriminasi di kantornya? Jawabananya antara ya dan 
tidak. Kalau mereka tidak mau bergaul dengan teman sekantornya dan 
selalu menutup diri, YA, mereka akan didiskriminasi dan dikucilkan. 
Apalagi kalau dibilang Cina saja, sakit hatinya sampai 7 turunan. 
Diskriinasi seperti ini berlaku umum, bukan hanya kepada orang 
Tionghoa saja, tetapi berlaku juga kepada semua orang yang exclusive 
seperti itu, Sunda, Jawa, Batak, Padang, dsb. 

Sebaliknya kalau dia bisa membawa diri dengan baik di lingkungan 
kantornya, orang lain yang pribumi niscaya tidak akan memikirkan lagi 
orang itu Tionghoa atau bukan. Isu diskriminasi terhadap orang 
Tionghoa PNS, seringkali muncul dari orang lain yang sebenarnya tidak 
tahu menahu tentang PNS.  

Salam
John Towell  

---

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat
> pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA
> sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau
> dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa
> menjadi PNS, kalau ia mau. 
> 
> Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum
> ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi
> tentara.
> Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September
> tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua,
> keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara,
> tuh orang tionghoa.  
> 
> Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di
> Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya
> lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek
> hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang
> perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu
> dijalankan.
> 
> Ayo, siapa menyusul
> 
> 
> salam,
> Adi
> 
> -
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-08 Terurut Topik odeon_cafe
saya rasa, ulysee harus belajar berdiskusi
yang benar. dalam artian tidak keluar dari
tematik diskusi.

contohnya, apa hubungan antara perilaku
antagonis Sindhunata LPKB dengan RBKP di
Tiongkok?? sebagai referensi pun keduannya
tidak bisa dihubung-hubungkan, secara ilmiah
tentunya. kalau secara logika macet ala
ulysee ya mungkin saja. 

kalau mengaitkan konsep 'asimilasi LPKB
dengan teori 'The Melting Pot' karya
Israel Zangwill mungkin bisa ketemu kaitannya. 
juga melihat dampak dan ditinggalkannya
teori 'the melting pot' oleh keturunan
anglo saxon saat ini. bedanya hanya di penekanan
politik yang amat kental pada praktek LPKB. 
konghucu salah satu korban tergila mereka. 
beruntung saat ini konghucu masih tetap
eksis. 


Sub-Rosa II




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Tanya: 
> Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di
> tiongkoknya sendiri, Broer? 
> 
> -Original Message-
> From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup
> pintu bagi etnis TIonghoa.
> 
> 
> Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri
> Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan 
apa
> saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang 
terinjak.
> Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu,
> penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak
> paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi
> kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih 
oleh
> Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan 
Orba,
> bahkan menuntut lebih radikal lagi.
>










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Bangunan Pecinan Jaman dulu

2006-03-08 Terurut Topik Jimmy Okberto
Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Kota Bandung,

  Tepatnya di daerah ST. Hall - Bandung.

  secara tak sengaja saya melihat Bangunan Pecinan jaman dahulu
yang pernah saya lihat disekitar Pasar Baru atau Kota.

  Apakah ada suatu keharusan jaman dahulu khusus bangunan Toko
Pecinan berkarakter sama.

 Mohon penjelasan dari suhu disini ...

salam,

  Jimmy

 

 


[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?

2006-03-08 Terurut Topik steeve haryanto
--- Edy Wijaya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 mengapa gak minat? kalau pemerintah 
> 
> by the way, orang pribumi pun terpaksa kok jadi PNS,
> karena memang lapangan kerja kurang sekali.
> Jadi rata-rata yang jadi PNS itu nggak dari hati
> untuk melayani negeri dan sipil, jadinya ya itu,
> korup dimana-mana.
<...deleted...> 
Tanggapan:
Benar sekali kawan, memang orang berbondong bondong
ikut ujian PNS hny karna memang sedikitnya lapangan
kerja di negara ini.Tidak lebih dari sekedar hal
tersebut diatas, kalau buat mengabdi pada negara nya
sendiri rasanya jauh sekali, mungkin kl di
percentasekan adalah 5% dari total PNS di Indonesia.
Padahal mereka teriak kalau mereka adalah penduduk
asli negara ini dan seharusnya mereka mempunyai hak
lbh dari sekedar pendatang.Dan kenyataan yang ada
malah pendatang yang memakmurkan nya udah gitu masih
di injak2 lagi haknya ... :(


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO

2006-03-08 Terurut Topik ardian_c
bp.Rudy,


semua photo2 yang berkaitan , baik yang masih berdiri atau yang 
sudah hancur.

Tujuannya adalah membuat suatu data base yang akan memudahkan bagi 
mereka yang ingin mengetahui atau riset.

Jika anda mau , anda bisa mengirimkan kepada moderator secara 
bertahap. Kami jg belum selesai membuat website khusus yang 
menampung photo2 itu.
Tentunya jika disertai dengan detail , kami akan berusaha 
menjelaskan detail2 itu, jika itu adalah kelenteng maka kami akan 
berusaha menjelaskan deities yang ada secara umum.



Ardian

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Rudy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Moderator, 
> 
> Maksudnya foto foto kuno atau foto foto bangunan kuno yang masih 
ada ?
> 
> Untuk foto foto moderen di Jakarta (daerah Kota) dan Semarang 
(Gang Tengah,
> Gang Gambiran, Gang Besen, Gang Pingir sudah saya potretin tahun 
kemaren)
> tinggal bilang mau  yang mana ..soalnya saya ada banyak banget, 
dan kalo
> dikirim semua pasti bikin penuh mailbox ..
> 
> Rudy
> 
> 
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
> Sent: 08 Maret 2006 14:10
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN 
KUNO
> 
> dear members,
> 
> kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan pengumpulan 
photo2 
> bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk dimasukkan kedalam 
> website.
> 
> Jika para members memiliki data dan photo2 yg diperlukan, silahkan 
> mengirimkan kepada moderator atau webmaster.
> 
> Terimakasih atas partisipasi dan bantuan anda.
> 
> 
> 
> moderator,
> 
> 
> Ardian.C
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.
> 
> .: Untuk bergabung : 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
> Yahoo! Groups Links
>







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: Tulisan lepas : We are not human being experiencing spiritual life

2006-03-08 Terurut Topik bcl_t
Tulisan ini terinspirasi dari diskusi di milis lain antara seorang 
sahabat seperjalanan dengan sahabat lain yang dari waktu ke waktu 
mencoba memposisikan diri sebagai Guru. Baik memang, namun 
seringkali dalam kenyataannya mungkin lebih besar suara dari pada 
isi alias teman nya tong kosong. Tapi tentu tidaklah enak untuk 
menghujat teman sendiri, terlebih lagi teman yang punya niat baik. 
Hanya kadang jadi agak miris hati melihatnya, sedih mata 
memandangnya dan harap cemas agar dia bisa segera sadar, walaupun 
kami tahu itu agak mustahil.

Sekali lagi tulisan ini sekedar pengantar harapan itu.

salam
irwan


We are not human being experiencing spiritual life
==

Sering kali memang tidak mudah bagi seorang untuk memahami 
pentingnya air untuk kopi dan lalu menjadikan kopi itu permen. 
Padahal kadang bukan hanya kopinya yang dibutuhkan tapi juga airnya. 

Kadang juga air itu kalau diminum demikian saja tidak enak rasanya 
dan maka lalu dibuatlah teh agar lebih mudah di minum dan baunya 
tidak terlalu mengganggu atau memuakkan.

Jadi, pentingnya minum air itu kadang diwakili dengan minum kopi, 
atau kadang teh, dan bisa juga susu apa lagi susu coklat atau coklat 
panas saja. Yah minum itu penting.

Banyak juga yang lalu membuat upacara minum teh, biar kelihatannya 
sangat, keren, elit dan semacamnya itu, yah, biar gagah - katanya. 
Dan memang sih, yang gagah-gagahan ini kelihatannya lebih elit, 
lebih serem dan wah! Tapi yaah itulah kehidupan fisikal yang selalu 
menuju ke urusan penampakan dan kegagahan dan ke wah an semu.

Lalu kalau kemudian ini ditaruh dan ditunjukkan di dalam sesuatu 
yang katanya menuju yang tidak berwujud, tanpa aku, nir ego dst dst 
dst, apa lalu tidak sangat kontradiksi, sangat lucu dan memalukan, 
yaa, namun memang begitulah kita yang bernama manusia ini yang 
umumnya suka mengatakan manusia mengalami pengalaman spiritual, 
padahal sebetulnya kita mahluk spiritual yang mengalami kehidupan 
manusia atau berbadan manusia. Ingat "We are not human being 
experiencing spiritual life, but we are spiritual being experiencing 
human life."

Yaa, kesadaran akan keberadaan kita sebagai sejatinya mahluk 
spiritual itulah yang menjadi masalah utama, apakah sudah muncul, 
atau cuma kita sekedar bermain-main sebagai manusia yang berjalan di 
jalan spiritual. Yang mestinya kita adalah mahluk spiritual yang 
berada dikalangan manusia ini. 

Kapan itu akan engkau sadari sahabat, aku pun tak tahu. Sampai hari 
ini rasanya engkau masih memakai baju dan bahasa manusia mu untuk 
memahami spiritual. Yang sesungguhnya engkau tidak perlu melakukan 
itu lagi. Pailng tidak untuk tataran yang engkau tunjukkan itu, itu 
sudah tidak pantas lagi. Masalahnya memang kalau tataran itu bukan 
yang engkau alami namun sekedar yang engkau ingin dan dambakan, 
tentu wajar saja jika engkau masih memberikan reaksi dengan wujud 
dan bahasa manusia mu. untuk itu aku dan temanku pun pasti 
maklum saja. 

Kami pasti akan tersenyum selalu untukmu sahabat, karena cuma itu 
yang bisa kami lakukan, marah tiada berguna, benci pun tidak, pun 
kami tidak ingin berebut posisi itu denganmu, karena tingkatan itu 
telah lama kami lampaui dan kami tidak ingin berbicara dengan 
kemanusiaan kami, hanya kami ingin menggunakan kemanusiaan kami 
untuk berbagi dan menunjukkan sedikit cahaya, kalau-kalau engkau mau 
melangkah menuju cahaya itu, mungkin kami bisa memberikan sedikit 
arah agar tidak sampai pada cahaya yang palsu. Hanya itu, semoga 
tidak salah sangka dan menduga palsu.

Jakarta, delapan maret duaribu enam
irwan








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-08 Terurut Topik ulysee

Tanya: 
Lebih radikal mana, kalau dibandingin sama revolusi kebudayaan di
tiongkoknya sendiri, Broer? 

-Original Message-
From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:55 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup
pintu bagi etnis TIonghoa.


Memang luar biasa kalau begitu orang yang kemudian menamakan diri
Shindunata itu, ya. Begitu keras dan radikalnya usaha menghapuskan apa
saja yang berbau Tionghoa, dengan tidak mempedulikan HAM yang terinjak.
Padahal konsep asimilasi yang dikumandangkan sejak tahun 60 itu,
penekanannya harus dilaksanakan secara alamiah, lepas dari tindak
paksaan dan sedikitpun tidak boleh mengandung unsur kekerasan! Tapi
kenyataan yang terjadi, konsep asimilasi tidak hanya diambilalih oleh
Pemerintah, dilancarkan sepenuhnya dengan menggunakan kekuasaan Orba,
bahkan menuntut lebih radikal lagi.



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Fw: RUU Kewarganegaraan Berikan Sanksi kepada Negara

2006-03-08 Terurut Topik HKSIS
- Original Message - 
From: ikun 
To: Chan CT 
Sent: Thursday, March 09, 2006 8:34 AM
Subject: Fw: berita Media Indonesia 9/3 tentang RUU Kewarganegaraan




  Media Indoensia, 2006/3/9


  RUU Kewarganegaraan Berikan Sanksi kepada Negara

  JAKARTA (Media): Rancangan Undang-Undang (RUU) Kewarganegaraan akan 
memuat sanksi bagi negara apabila melalaikan kewajiban terhadap warga negara 
Indonesia (WNI) di manapun mereka berada. Sanksi itu diharapkan akan menekan 
tindakan sewenang-wenang negara terhadap rakyatnya.

  Demikian diungkapkan Ketua Panitia Khusus (Pansus) RUU Kewarganegaraan 
Slamet Effendi Yusuf di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta, 
kemarin.

  Menurut Slamet, sanksi yang akan diterima pemerintah apabila melanggar 
hak-hak warga negara dan tidak melakukan kewajiban kepada warganya masih akan 
digodok oleh Tim Perumus. "Jadi kalau misalnya masih ada diskriminasi oleh 
pegawai pemerintah terhadap keturunan Tionghoa dalam pengurusan surat-surat, 
diperlambat, akan ada sanksinya. Pokoknya RUU ini akan mengatur perlindungan 
maksimal terhadap setiap WNI di mana pun mereka berada. Sehingga tidak ada lagi 
WNI yang berada di luar negeri terancam stateless," jelas Slamet.

  Dia menambahkan, dengan terbentuknya UU Kewarganegaraan, semua aturan 
hukum tentang kewarganegaraan yang dibentuk pada zaman kolonial yang melakukan 
diskriminasi terhadap WNI akan dihapuskan. Hal itu berlaku untuk semua WNI 
Indonesia asli ataupun WNI melalui naturalisasi.

  "Yang dimaksud WNI Indonesia asli adalah warga negara yang lahir di 
Indonesia. Jadi cirinya adalah akta kelahiran. WNI yang bukan Indonesia asli 
hanya yang melalui naturalisasi. Jadi kalau Anda rasnya Tionghoa, tapi lahir di 
Indonesia dan orang tua Anda sudah WNI, Anda disebut orang Indonesia asli," 
ungkap Slamet.

  Selain itu, lanjutnya, UU Kewarganegaraan juga akan mendorong 
terbentuknya single identity number (SIN) sebagai satu-satunya tanda bukti 
kewarganegaraan. SIN bisa digunakan secara nasional dan banyak fungsi.

  "Itu akan menyulitkan tindakan pemalsuan tanda pengenal dan mempermudah 
aparatur negara di berbagai tingkatan dalam melakukan identifikasi," ujar 
Slamet.

  Sanksi pidana

  Sementara itu, anggota Panitia Kerja (Panja) RUU Kewarganegaraan dari 
Fraksi PKS Untung Wahono menyatakan saat ini pembahasan yang dilakukan Panja 
sudah selesai dan draf akan dibahas oleh tim perumus. Yang akan dibahas pada 
tim perumus di antaranya adalah sanksi bagi negara dan masyarakat yang 
melanggar UU.

  "Sanksinya yang akan diakomodasikan dalam UU adalah sanksi administrasi 
dan pidana. Sanksi itu akan dikenakan baik bagi masyarakat atau bagi negara. 
Untuk sanksi administrasi, tim perumus tinggal menyebutkan sanksi apa saja dan 
tahapan-tahapannya," kata Untung.

  Sedangkan untuk sanksi pidana, yang akan diakomodasi oleh UU 
Kewarganegaraan adalah sanksi pidana yang tidak tercantum dalam Kitab 
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). "Jadi itu akan kita sisir lagi dalam 
tim perumus," papar Untung.

  Dia mencontohkan, apabila aparat pemerintah dengan sengaja memperlambat 
penyelesaian sebuah dokumen yang jangka waktu penyelesaiannya diatur dalam UU, 
negara akan mendapatkan sanksi. Sedangkan apabila ada seseorang memalsukan 
dokumen dalam memohon sesuatu yang berhubungan dengan kewarganegaraan, pemohon 
itu akan mendapatkan sanksi.

  Dia menambahkan, dalam pembahasan RUU Kewarganegaraan sudah disepakati 
bahwa Indonesia menganut sistem kewarganegaraan tunggal. Kewarganegaraan ganda 
dilakukan secara terbatas hingga umur seseorang mencapai 18 tahun.

  "Kasus itu berlaku apabila seorang wanita Indonesia menikahi laki-laki 
asing, tapi suaminya tidak mau menjadi WNI. Anaknya diberi kesempatan hingga 
umur 18 tahun untuk kemudian memilih ingin menjadi warga negara seperti ibu 
atau bapaknya," jelas Untung. (CR-56/P-2).
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO

2006-03-08 Terurut Topik Rudy
Moderator, 

Maksudnya foto foto kuno atau foto foto bangunan kuno yang masih ada ?

Untuk foto foto moderen di Jakarta (daerah Kota) dan Semarang (Gang Tengah,
Gang Gambiran, Gang Besen, Gang Pingir sudah saya potretin tahun kemaren)
tinggal bilang mau  yang mana ..soalnya saya ada banyak banget, dan kalo
dikirim semua pasti bikin penuh mailbox ..

Rudy


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
Sent: 08 Maret 2006 14:10
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO

dear members,

kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan pengumpulan photo2 
bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk dimasukkan kedalam 
website.

Jika para members memiliki data dan photo2 yg diperlukan, silahkan 
mengirimkan kepada moderator atau webmaster.

Terimakasih atas partisipasi dan bantuan anda.



moderator,


Ardian.C








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Feng Shui

2006-03-08 Terurut Topik J. Loekito Kartono


On Wed, 8 Mar 2006, Michael suswanto wrote:

> pintar'. Setelah berkonsultasi kepada ahli feng shui, mereka justru
> disarankan memindahkan posisi tempat tidur. Ya... believe it or not, apa
> yang diidamkan pasangan itu tidak lama terwujud.
> Itu hanya salah satu contoh yang diceritakan oleh Yanti Atmojo, seorang
> life-science consultant, betapa sirkulasi energi yang melingkupi sebuah
> rumah berpengaruh pada kesehatan seluruh makhluk hidup di dalam dan di
> lingkungannya.

Pak MIchael,

Sebenarnya ada penjelasan rasional dibalik ilmu fengshui tsb.Bahwa di 
bagian bawah tanah itu ada aliran air(sungai) yang kalu berpotongan akan 
menghasilkan medan elektro magnetis.Medan ini tidak baik buat tubuh 
manusia.Mulai bangun tidur tidak segar karena tempat tidur kita persis 
diatas medan tsb posisinya atau sampai tidak bisa punya anak.Tempat yang 
biasa ditiduri oleh kucing tidak akan ditiduri oleh anjing.Tempat yang 
ditiduri kucing adalah cocok untuk manusia.
Mengapa hal ini terjadi,kalau mengacu kepada pendapat Levi Strauss,karena 
keterbatasan pemikiran manusia nenek moyang kita maka penjelasan terhadap 
fenomena tsh di bungkus dengan mitos-mitos.
Di Surabaya ada seorang prof.Glenka SVD,seorang romo yang pakar 
antropologi ragawi,mempunyai kemampuan untuk mendeteksi aliran air bawah 
tanah denmgan peralatan yang dimiliki.


salam

loek's





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-08 Terurut Topik steeve haryanto
--- "B.S.S. Onggo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
<...deleted...> 
> Apakah ini berarti di Singapura tidak ada
> diskriminasi ... saya kurang 
> tahu, kalaupun ada, pelaksanaan hukum di singapura
> cukup ketat, baru2 
> ini, 3 orang dihukum karena memuat tulisan bernada
> rasial di blog 
> mereka. Universitas Warwick batal mendirikan cabang
> di singapura 
> karena tidak adanya kebebasan berbicara (paling
> tidak itu alasan yg 
> dikemukakan oleh pihak universitas). Di singapura,
> kita tidak boleh 
> berbicara yang membahayakan racial and religious
> harmony.
<...deleted...>
Tanggapan:
sebenarnya kalau untuk ketegasan masalah sara di
indonesia juga tegas kog ...;P salah sedikit langsung
tembak ditempat kan...:) waktu zaman orde baru apalagi
kan ... sekarang saja da mendingan.Cth casenya adalah
waktu peristiwa Malari di jakarta, konon kabarnya juga
itu adalah kasus yang dibelokkan menjadi sara oleh
pemerintah,didalam unjuk rasa itu juga banyak kalau
mahasiswa tionghoa yang gabung,(CMIIW),dimana proyek
senen, jakpus dibakar oleh massa yang tidak
terkendali, kemudian TNI / Kopassus diturunkan untuk
mengambil alih situasi.Kemudian tersiar berita
dikalangan orang tionghoa bahwa salah satu blok yang
terbakar itu adalah pusat2 toko jewelery.Semua
brangkas nya habis terbongkar, yang tidak mungkin
rusak termakan api atau dibongkar paksa oleh sekedar
linggis belaka, ditambah lagi merebak berita banyak
perwira TNI yang kaya mendadak setelah pengamanan itu.
Wak jadi menyimpang neeh moderator mohon maaf ... ;p
balik lagi keatas bahwa sebenarnya institusi yang
hrsnya menjaga keselarasan menjadi sekedar alat
kekerasan semata.SARA kalau ditumpas yah makin
merebak, tetapi memang bnr adanya bahwa perbedaan itu
hanya bisa kita harmoniskan dengan kedewasaan berpikir
dan tidak terbelunggu oleh kebodohan.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Tanggapan : kenapa orang Cina tdk mau jadi tentara ?

2006-03-08 Terurut Topik Kie Kian
He..he.. Bung moderator salam kenal dan owe mau ikutan "nyanyi" sedikit nih
ya...

Kalo owe sebagai orang (bukan arang) Cina tidak mau jadi TNI selain tidak
diterima (karena CINA) juga owe tidak mau karena nanti kerjanya cuma
berantem dan tembak-2an dengan Polisi aja...
Paling keren-nya juga jadi centeng di Diskotik-2 atau kelab malam.

Jadi TNI baru enak kalo punya backing kuat, lulus AKABRI cepat naik
pangkat... kalo pangkat udah tinggi dan kedudukan "basah" gampang dapat
duit... nggak pusing dengan urusan "Korupsi" Jadi menteri banyak masalah
kasus korupsi, jadi Jenderal cuma modal "power" dan koneksi bisa dapat
"hadiah" banyak...

Haiyaaa.. jadi owe pilih jadi orang biasa aja deh...

Salam
Bu Kek Siansu


[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)

2006-03-08 Terurut Topik Martha J.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbak, ada juga perwira tinggi dari Tionghoa yang bukan asal pakai 
> baju hijau. Dia ayah sahabat saya waktu mahasiswa, Kol AURI Ir 
Hoo. 
> Beliau adalah guru dari pak Nurtanio, pendiri industri penerbangan 
> Indonesia (jauuuhhh sebelum Habibi).
> 
> Pakai baju hijau memang seruuu, buat nakut nakutin rakyat, tapi 
> kalau bokek ya tetap gak bisa dapat cewek cakep, yang lebih pilih 
> pria sipil naik Mercy ha ha ha

hehehe,... benar juga si mas ini. kalo jadi istri tentara bokek 
mesti nyuciin bajunya yang tebal2 itu pake tangan wah bisa tuh 
tangan pada lecet2 terus.
suami banyak duit bisa dipake buat bayar keamananan ya.

salam,
MJ






> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Martha J." 
>  wrote:
> >
> > Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya 
> > memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang 
> > dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". 
Maksudnya 
> > bukan yang standar.
> > Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi 
> > militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak 
> dimasuki 
> > orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer 
> > mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA.
> > 
> > Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena 
> > kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo 
> salah.
> > 
> > Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju 
hijau 
> > seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa 
dia 
> > walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara 
> betulan. 
> > Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan 
kemedan 
> > perang. 
> > Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya?
> > Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja 
sama 
> > mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu.
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio"  
> > wrote:
> > >
> > > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini 
> agak 
> > > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam 
> > generalisasi.
> > > 
> > > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan 
> > sesuatu 
> > > hal yang disebut tidak lazim.
> > > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat 
> > > terakhir Marsekal Pertama.
> > > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau 
> tidak 
> > > salah pangkat terakhir Mayor.
> > > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan 
> > Darat, 
> > > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. 
> > > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa 
orang 
> > > Tionghoa yang masuk TNI.
> > > 
> > > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar 
> > baik 
> > > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota 
> keluarga. 
> > > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar 
> pekerjaan 
> > > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan 
> > apakah 
> > > ada diskriminasi. 
> > > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah 
> anggota 
> > > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup 
> > > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. 
> > > 
> > > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut 
> > attitude 'low 
> > > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja 
> manapun 
> > > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. 
> Dengan 
> > > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa 
> tidak 
> > > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan 
> tidak 
> > > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan 
> > ayah 
> > > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan 
> basah'.
> > > 
> > > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak 
> > > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan 
> > > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya 
> > suatu 
> > > posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang 
Tionghoa, 
> > > apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur 
> > > Militer sukarela.
> > > 
> > > Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara 
> > keseluruhan 
> > > saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga 
> > saat 
> > > ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO.
> > > 
> > > Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak 
> tertarik 
> > > jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat 
> stereotipikal, 
> > > jawabannya juga mungkin harus demikianmaaf ya
> > > 
> > > mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI 
> itu 
> > > hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa 
> dihargai 
> > > sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter.
> > > Lal

Re: [budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)

2006-03-08 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Just for informations and shock how corrupt TNI is.
  Teman sekolah saya beberapa masuk Kepolisian,ALRI , AURI dan ADRI. Mereka 
semua high ranking officer dan juga yg masuk ke jendral group.  Korrupsi 
diantara mereka sama hebatnya seperti di luar militer. Untuk mereka yg tidak 
memiliki penanggung digroup Jendral untuk naik pangkat dari rank Major sampai 
ke Kolonel  harus sogok - untuk jadi jendral rendah harus sogok. Ini korruption 
sudah karatan dan sulit dihilangkan.  Ini pembayaran diminta tanpa melihat 
ethnicity.. 
  Memang dinegara2 lain kita juga perlu supporter untuk naik pangkat - tetapi 
meskipun diChina [negara yg corrupt juga] Biasanya qualitas kita lebih penting 
dan pendukung hanya mempercepat process. Memang jikalau dalam keadaan perang 
penaikan pangkat sangat cepat sebab banyak yg berjasa - tetapi sewaktu dlm 
keadaan perang dingin mereka tidak perlu uang pelicin untuk naik pangkat. 
M3emang kalau ingin masuk deretan Jendral dan Marschal kita selain perlu 
pendukung dari group ini - kita juga harus politicaly correct dan juga aktip 
dlm politic.
  Dinegara2 Europa dan USA keadaan juga sama.
  Dari uraian diatas ini kalian bisa lihat qualitas tentara diIndo. Posisi 
dapat diperdagangkan tanpa melihat ethnicity.
   
  Andreas

RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mbak, ada juga perwira tinggi dari Tionghoa yang bukan asal pakai 
baju hijau. Dia ayah sahabat saya waktu mahasiswa, Kol AURI Ir Hoo. 
Beliau adalah guru dari pak Nurtanio, pendiri industri penerbangan 
Indonesia (jauuuhhh sebelum Habibi).

Pakai baju hijau memang seruuu, buat nakut nakutin rakyat, tapi 
kalau bokek ya tetap gak bisa dapat cewek cakep, yang lebih pilih 
pria sipil naik Mercy ha ha ha

Salam

danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Martha J." 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya 
> memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang 
> dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya 
> bukan yang standar.
> Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi 
> militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak 
dimasuki 
> orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer 
> mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA.
> 
> Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena 
> kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo 
salah.
> 
> Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau 
> seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia 
> walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara 
betulan. 
> Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan 
> perang. 
> Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya?
> Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama 
> mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu.
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio"  
> wrote:
> >
> > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini 
agak 
> > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam 
> generalisasi.
> > 
> > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan 
> sesuatu 
> > hal yang disebut tidak lazim.
> > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat 
> > terakhir Marsekal Pertama.
> > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau 
tidak 
> > salah pangkat terakhir Mayor.
> > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan 
> Darat, 
> > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. 
> > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang 
> > Tionghoa yang masuk TNI.
> > 
> > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar 
> baik 
> > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota 
keluarga. 
> > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar 
pekerjaan 
> > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan 
> apakah 
> > ada diskriminasi. 
> > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah 
anggota 
> > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup 
> > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. 
> > 
> > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut 
> attitude 'low 
> > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja 
manapun 
> > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. 
Dengan 
> > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa 
tidak 
> > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan 
tidak 
> > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan 
> ayah 
> > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan 
basah'.
> > 
> > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak 
> > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan 
> > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya 
> suatu 
> > posisi yang kerap dia

[budaya_tionghua] [OOT] Eny, Perempuan Tionghoa Pilih Jadi PNS

2006-03-08 Terurut Topik Singkawang
http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=111243

Rabu, 8 Maret 2006
Eny, Perempuan Tionghoa Pilih Jadi PNS
Women's Day

 
Pontianak,-  Hari ini, Rabu (8/3) merupakan harinya kaum hawa. 
Perempuan di seluruh penjuru dunia memperingatinya sebagai Women's 
Day. Pada hari yang istimewa ini, Pontianak Post menghadirkan sosok 
seorang perempuan istimewa pula. Profesi yang digelutinya, bukanlah 
sebuah pekerjaan unik. Menjadi dosen kimia di Perguruan Tinggi 
Negeri, itulah letak keistmewaan yang dimiliki Dra Eny Enawati MSi. 
Sebab tak banyak perempuan Tionghoa yang tertarik untuk menggeluti 
profesi tersebut. Masyarakat lebih sering melihat perempuan Tionghoa 
sebagai pedagang atau pun pengusaha. Ketimbang menjadi seorang 
Pegawai Negeri Sipil. 

Pernyataan itulah yang kadangkala dilontarkan beberapa orang. Mereka 
heran atas pilihan hidup Eny. "Kenapa kamu mau jadi dosen? Bukannya 
orang Tionghoa umumnya berdagang?," ucap Eny menirukan ungkapan yang 
sering dilontarkan pada dirinya. 

Dia mendapati pertanyaan itu dikala berhadapan dengan tim penguji 
beasiswa, saat mengajukan S2 di Universitas Hasanuddin, Makassar. 
Tak hanya itu, sang penguji pun kemudian melontarkan pertanyaan yang 
berbau rasis. "Orang Tionghoa khan banyak duitnya. Lantas, kenapa 
kamu masih mengajukan beasiswa?" tambah Eny menirukan ungkapan 
dosennya. 

Kejadian sekitar 10 tahun silam itu, tak pernah lepas dari 
ingatannya. Meski rasanya pertanyaan itu sedikit mengusik hati, Eny 
hanya tersenyum saat menjawabnya. Dia memaparkan keinginan kuatnya 
untuk menjadi pengajar. "Ijazah saya S1 IKIP Yogyakarta, tak 
mungkinlah jadi pedagang. Kalau saya mengajukan beasiswa, itu karena 
mengikuti prosedur yang ditentukan Universitas," tuturnya. Dia 
mengaku tak sakit hati atas pertanyaan tersebut. Sebab tiap orang 
berhak mengemukakan pendapat. 

Sejak tahun 1992, Eny telah masuk ke lingkungan Universitas 
Tanjungpura. Meski hanya sebatas tenaga honorer di FKIP Jurusan 
Kimia Untan. Pekerjaan itu dia pilih, ketika Untan mengaku masih 
kekurangan tenaga pengajar. Dalam benak perempuan yang telah 
terbiasa merantau sejak remaja itu, dia punya peluang besar untuk 
mempraktekkan ilmu kimianya di Untan. "Kimia sangat menarik 
perhatian saya. Sebab pada dasarnya berhubungan erat pada tiap sendi 
kehidupan sehari-hari," jelas Eny. 

Dia juga melihat, umumnya mahasiswa ataupun pelajar, mengecap kimia 
sebagai momok. Sangat sulit dipelajari, karena rumitnya rumus dan 
reaksi kimia. Tak demikian halnya dengan Eny, dia mengaggap kimia 
sangat mudah dipelajari. Sama halnya seperti mengenal karakteristik 
manusia. "Muncul keinginan dalam diri saya untuk mengubah kimia 
menjadi mata kuliah yang asyik," kata perempuan yang juga menjadi 
Pandhita itu. Tiap Jumat, Eny mengajar agama Budha pada 
mahasiswanya. 

Sembari mengajar, Eny tetap aktif berorganisasi di Yayasan Padhita 
Sabha Budha Dharma Indonesia (YPSBDI). Sekaligus tinggal di Vihara, 
Jalan WR Supratman. 

Atas dorongan pihak Untan yang membutuhkan tenaga pengajar jurusan 
kimia, Eny melanjutkan pendidikan pra S-2. Dia berhasil meraih nilai 
tertinggi dinatara teman-teman sejawatnya. "Saya sangat terpacu 
dengan janji dari universitas. Bahwa lulusan terbaik bisa dipermudah 
mendapat beasiswa," kenangnya. Ternyata janji itu tak disambut 
Universitas Hasanuddin, kali pertama pengajuan beasiswanya kandas. 
Bahkan berkas-berkas mereka ketika dicek, tak selembar pun sampai ke 
tangan panitia. 

Tak mau patah arang, bersama rekannya Eny mengajukan kembali 
beasiswa. Atas bantuan Untan, akhirnya mereka bisa melanjutkan S2 di 
Universitas Tanjungpura. Usai menamatkan pendidikannya, Eni didaulat 
Untan untuk menjadi dosen. Resmilah dia menyandang status sebagai 
Pegawai Negeri Sipil. Tak lama kemudian dia memutuskan berkeluarga. 
Kini Eny telah dikaruniai dua orang anak. 

"Saya orangnya terbuka, latar belakang dan alasan menjadi dosen 
selalu dikemukakan. Agar mereka lebih mengenal kepribadian saya," 
terangnya. Bersyukur selama mengajar, baik teman maupun mahasiswa 
yang dididiknya tak pernah bersikap diskriminatif pada dirinya. 
Malah dia merasakan dorongan dan sikap positif dari mereka. 

Disinggung tentang RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis yang 
tengah digodok DPR RI, menurutnya bagaikan dua sisi mata uang. 
Disatu sisi, oknum akan lebih berhati-hati agar tindakannya tak 
membawanya ke penjara. Namun di sisi lain Eny menilai diskriminasi 
adalah perasaan yang sangat sulit dibuktikan tindakannya. "Takaran 
tindak diskriminasi itu, sangat tak jelas. Kita hanya bisa 
merasakan, mengumpulkan bukti-bukti tindakan amatlah susah 
didapatkan," tuturnya. 

Pergaulan luas dipandangnya sebagai cara efektif untuk menghapus 
tindakan diskriminasi. Dengan membangun jembatan komunikasi, segala 
prasangka buruk bisa diusir jauh.(*) 











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups

[budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)

2006-03-08 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mbak, ada juga perwira tinggi dari Tionghoa yang bukan asal pakai 
baju hijau. Dia ayah sahabat saya waktu mahasiswa, Kol AURI Ir Hoo. 
Beliau adalah guru dari pak Nurtanio, pendiri industri penerbangan 
Indonesia (jauuuhhh sebelum Habibi).

Pakai baju hijau memang seruuu, buat nakut nakutin rakyat, tapi 
kalau bokek ya tetap gak bisa dapat cewek cakep, yang lebih pilih 
pria sipil naik Mercy ha ha ha

Salam

danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Martha J." 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya 
> memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang 
> dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya 
> bukan yang standar.
> Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi 
> militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak 
dimasuki 
> orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer 
> mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA.
> 
> Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena 
> kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo 
salah.
> 
> Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau 
> seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia 
> walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara 
betulan. 
> Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan 
> perang. 
> Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya?
> Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama 
> mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu.
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio"  
> wrote:
> >
> > Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini 
agak 
> > memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam 
> generalisasi.
> > 
> > Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan 
> sesuatu 
> > hal yang disebut tidak lazim.
> > Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat 
> > terakhir Marsekal Pertama.
> > Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau 
tidak 
> > salah pangkat terakhir Mayor.
> > Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan 
> Darat, 
> > kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. 
> > Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang 
> > Tionghoa yang masuk TNI.
> > 
> > Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar 
> baik 
> > terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota 
keluarga. 
> > Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar 
pekerjaan 
> > ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan 
> apakah 
> > ada diskriminasi. 
> > Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah 
anggota 
> > TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup 
> > banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. 
> > 
> > Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut 
> attitude 'low 
> > profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja 
manapun 
> > sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. 
Dengan 
> > bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa 
tidak 
> > suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan 
tidak 
> > menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan 
> ayah 
> > saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan 
basah'.
> > 
> > Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak 
> > mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan 
> > personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya 
> suatu 
> > posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, 
> > apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur 
> > Militer sukarela.
> > 
> > Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara 
> keseluruhan 
> > saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga 
> saat 
> > ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO.
> > 
> > Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak 
tertarik 
> > jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat 
stereotipikal, 
> > jawabannya juga mungkin harus demikianmaaf ya
> > 
> > mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI 
itu 
> > hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa 
dihargai 
> > sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter.
> > Lalu mungkin ada sangkutan juga (kecil barangkali) bahwa untuk 
> masuk 
> > AKABRI ada rahasia umum  bahwa perlu koneksi, nah biasanya pada 
> > proses ini terjadi 'perang bintang' alias siapa yang koneksinya 
> > lebih 'berbintang' lebih sukses. Mengingat biasanya orang 
Tionghoa 
> > (lagi-lagi mengeneralisasi) punya hubungan yang lebih terbatas 
> > dengan para 'bintang', mungkin dari segi koneksi mereka sudah 
> > kalah 'tempur'.
> > 
> > Demikian..maaf kalau ada yang tidak berkenan.
> > 
> > santhitjio
> > anak kolong
> >
>






.: Forum 

[budaya_tionghua] Re: Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?

2006-03-08 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Diplomat tingkat senior dari saudara Tionghoa ada beberapa di Deplu. 

Dua diantaranya berdinas di Vienna beberapa tahun yang silam. 
Waktu ayah saya menjabat Sekretaris jendral kementrian Luar negeri 
ditahun 50an, ayah saya mengangkat seorang diplomat kawakan menjadi 
KonJen di Holland, Drs. Kwee Djie Ho. kemudian ayah saya 
memindahkannya ke HK dimana beliau tinggal sampai meninggal.

Mungkin sekali, anda benar, diplomat Tionghoa mengurang dizaman pak 
Harto karena policy saat itu.

Salam

danardono




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko adi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat
> pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA
> sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau
> dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa
> menjadi PNS, kalau ia mau. 
> 
> Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum
> ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi
> tentara.
> Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September
> tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua,
> keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara,
> tuh orang tionghoa.  
> 
> Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di
> Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya
> lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek
> hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang
> perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu
> dijalankan.
> 
> Ayo, siapa menyusul
> 
> 
> salam,
> Adi
> 
> -
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?

2006-03-08 Terurut Topik Edy Wijaya


eko adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Judul untuk topik ini memang sengaja 
saya buat
 pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA
 sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau
 dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa
 menjadi PNS, kalau ia mau. 
 
 Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum
 ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi
 tentara.
 Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September
 tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua,
 keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara,
 tuh orang tionghoa.  
 
mengapa gak minat? kalau pemerintah indo punya niat, harus cari tahu dong.
niat apa nggak dulu?
kalo setelah taon 65 gak ada kerusuhan rasial, pemerkosaan terhadap orang 
Tionghoa, gua yakin banyak yang pengen bangun negara ini.
karena gua dari generasi yang kena kerusuhan mei 98, jadi mendingan urus dulu 
deh tuh dalangnya. NIAT GAK???!!!

kalo gak niat, gak usah basa-basi ngajak-ngajak :-))

by the way, orang pribumi pun terpaksa kok jadi PNS, karena memang lapangan 
kerja kurang sekali.
Jadi rata-rata yang jadi PNS itu nggak dari hati untuk melayani negeri dan 
sipil, jadinya ya itu, korup dimana-mana.





-
Brings words and photos together (easily) with
 PhotoMail  - it's free and works with Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Danardono Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etn...

2006-03-08 Terurut Topik drirawan
>Entah kesadaran ini muncul karena derita sakit keras (kanker) yang kabarnya 
sampai harus berobat didaratan Tiongkok dan sempat memuji-muji kebaikan 
pengobatan di TIongkok, atau bagaimana? Sayang sudah keburu mati, sulit untuk 
dipastikan kebenarannya. Dan tentunya kalau ada yang masih bisa memberitakan 
perubahan pikiran sesungguhnya disaat-saat menjelang akhir napasnya, 
bagaimanapun 
juga dialah salah >seorang konseptor asimilasi! Ada yang tahu?


Pada saat Mei 2002 di LA, Shindunata masih mempertahankan pendapatnya soal 
Asimilasi dan istilah Cina. Yang lucunya : Hampir semua yang hadir saat itu 
tidak setuju dengan istilah Cina, hanya satu orang saja yang nyeletuk tidak 
adalah 
masalah dengan sebutan Cina, orang itu bilang;"Saya survey di mall di jakarta 
kepada anak2 muda dan sekolah, mereka umumnya (70%) tidak keberatan dengan 
istilah Cina".

Lalu kata2 ini dipegang oleh nyonyanya Shindunata dan dibawa ke Jakarta sbb:" 
Kita menang di LA , Di LA 70% orang2 setuju dengan istilah Cina" omongan ini 
saya dengar via seorang pengurus pusat sebuah organisasi besar di Indonesia. 
Silahkan baca :

http://indonesiamedia.com/2002/july/local-0702-std1.htm

salam,
Dr.Irawan.


[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: KISAH SERBA-SERBI ( Jaksa Santoso )

2006-03-08 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :




K I S A H  S E R B A- S E R B I
( Jaksa Santoso )

Jarang terjadi - dan langka terdapat. Seorang jaksa pabila ke mana-mana 
pakai sepeda. Di kota B, jaksa Santoso menghadapi rentang waktu pensiun. Dia 
tidak punya kekayaan apa-apa. Mengapa? Karena dia penuh kejujuran. Apa yang 
dinamakan orang "kesempatan" dan ketika dalam keadaan selalu kesempitan - 
jaksa Santoso selalu berpegang pada pendiriannya yang memang sejak mula 
selalu teguh. Dia menolak sogokan - mengharamkan korupsi - menolak semua 
pemberian yang tidak jelas dan ada latarbelakangnya. Sifat ini diterima oleh 
teman-temannya dalam dua macam sikap. Menyambut baik sebagai pegawai negeri 
yang jujur - terpercaya - andalan dan sangat dihormati orang. Lalu sikap 
lainnya - banyak orang termasuk rekan-rekan sekerjanya maupun orang-orang 
lain, tidak suka akan sikapnya ini! Tidak mengikuti arus zaman! Mau mereka - 
kalau sebagian besar orang akan selalu korupsi - menerima sogokan - menerima 
pemberian apa saja - mengapa lalu dia aneh sendiri! Kok lain sendiri! Mau 
jadi pahlawan jujur tapi miskin tidak ketulungan!

Dua pendapat ini selalu merubungi jaksa Santoso. Tapi dia tidak peduli. Dia 
merasa hidup yang sekarang dijalaninya - walaupun sangat sederhana - 
benar-benar rasanya sama dengan namanya sendiri. Dia merasa penuh rasa 
kedamaian - penuh rasa sentosa.

Pernah terjadi ada sebuah penangkapan - karena penyelundupan mobil mewah. 
Perkara ini menjadi tuntutan pokok-kerja jaksa Santoso. Sedang yang terkena 
perkara mengetahui siapa jaksa Santoso - yang tidak kena disogok - tidak 
kena diberi barang-barang mewah. Maka jalan lain ditempuh oleh yang terkena 
tuntutan perkara. Tuan A yang kita ceritakan ini mendekati anak wanita jaksa 
Santoso. Dan setelah berunding dengan nona S, dibelikan dua tiket pesawat, 
berdua temannya dengan lengkap satu unit satu paket buat berlibur ke Hawai 
selama satu pekan.

Setelah diketahui oleh papanya nona S ini, dengan sangat penuh pengertian, 
papanya menyuruh kembalikan dua tiket yang satu paket liburan ke Hawai itu. 
Dan nona S, putri bungsunya itu yang tadinya hampir kecewa - tetapi pada 
akhirnya mengerti tentang prinsip kehidupan orang tuanya. Dan tiket itu 
dikembalikan secara baik-baik oleh nona S kepada Tuan A. Dan Tuan A tetap 
diajukan sebagai terdakwa dalam perkara penyelundupan mobil mewah.

Sejak itu banyak orang mengetahui dan merasa bersimpati kepada jaksa 
Santoso. Tetapi sejak itu pula kehidupan jaksa Santoso menjadi cukup rumit. 
Dia banyak dimusuhi orang-orang dan teman-temannya yang sekerja - seprofesi. 
TIdak menuruti arus zaman! Sok jujur - sok mau jadi pahlawan di tengah hidup 
yang penuh penipuan - manipulasi dan korupsi. Dan jaksa Santoso tidak peduli 
- dia tetap bertahan tidak menerima sogokan - tidak korupsi - tidak kena 
bujukan dengan materi. Tapi sebaliknya hidupnya dari segi materi - terkuras 
banyak. Banyak kebutuhan rumahtangga - banyak yang harus dibayar yang harus 
dibeli.

Terpaksa mobil kijangnya dijadikan uang buat belanja rumah - karena gaji 
jaksa berapalah! Betapapun halnya - jaksa Santoso merasa masih tetap kuat 
dengan prinsip kehidupannya - bertahan tetap tidak membohongi diri sendiri 
dan orang lain. Sekarang ke mana-mana dia selalu pakai sepeda. Aneh - 
setelah dia ke mana-mana pakai sepeda - justru banyak sekali orang 
menganggukkan kepala dan menegur sapanya dengan ramah dan senyum. Di kota B 
yang sedang tidak besar itu, jaksa Santoso banyak dikenal orang. Banyak 
orang mengetahui keanehan dan keganjilan kehidupan jaksa Santoso. Seorang 
jaksa yang jujur - yang tulus dan bersih - tanpa sogokan - tanpa korupsi dan 
menolak pemberian yang punya maksud tertentu - kini ke mana-mana menggunakan 
sepeda. Jaksa yang berangkat tua - yang sudah berkepala 7 itu, dengan aman 
dan sentosanya - mengayuh dan mendayung sepedanya.

Beberapa tahun setelah itu - kelihatan banyak sekali barisan sepeda - 
ratusan - menuju sebuah pemakaman TAMAN SEROJA, sebuah pemakaman umum di 
kota B. Orang-orang - keluarga - teman-teman - kenalan - sahabat jaksa 
Santoso mengantarkan jenazah almarhum Jaksa Santoso menuju peristirahatan 
terakhirnya. Bagaikan saling sudah janji - orang-orang itu menuju pemakaman 
dengan bersepeda - meniru Jaksa Santoso yang hidupnya terkenal selalu damai 
dan sentosa. Orang-orang sangat bersimpati dengan kehidupan Jaksa Santoso 
yang tetap sampai akhir hidupnya - menolak sogokan - anti korupsi secara 
sejatinya - menolak bujukan dan menolak pemberian yang punya latarbelakang 
ketidakjujuran.

Ketika pemakaman Jaksa Santoso itu - sekitar pemakaman umum TAMAN SEROJA - 
ribuan orang berdatangan mengantarkan almarhum Jaksa. Dan kota B, bagaikan 
kehilangan seorang penduduk yang tadinya akan selalu melihat seseorang 
mendayung sepeda - dengan tenangnya - dan damai sentosanya. Bagi orang-orang 
yang belum mengenalnya - akan merasa heran dan sulit buat percaya -
ada seorang Jaksa yang jujur dan bersih - ke mana-mana bersepeda, disamping 
memang dia tidak la

[budaya_tionghua] Orang Cina ada dan mau yang jadi PNS?

2006-03-08 Terurut Topik eko adi
Judul untuk topik ini memang sengaja saya buat
pertanyaan, padahal maksud saya memberitahu JIKA
sekarang ini sudah ada PNS dari etnis tionghoa. Atau
dengan kata lain sekarang orang tionghoa sudah bisa
menjadi PNS, kalau ia mau. 

Saya tekankan masa sekarangnya karena memang sebelum
ini belum pernah ada tionghoa jadi PNS, apalagi
tentara.
Kenapa? Pertama, memang sejak peristiwa 30 September
tahun 65, etnis tionghoa diawasi dan ditekan. Kedua,
keliatannya emang tidak minat jadi PNS atau tentara,
tuh orang tionghoa.  

Nah, sekarang ada teman saya yang jadi PNS di
Departemen Luar Negeri. Calon Diplomat. Di Deplu saya
lihat ini baru pertama kali. Bisa jadi karena prospek
hubungan Indonesia-RRC yang semakin maju di bidang
perdagangan, sehingga diplomasi ras dan kultur perlu
dijalankan.

Ayo, siapa menyusul


salam,
Adi

-

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-08 Terurut Topik kasno_tanuji
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dapatkah  kita bayangkan?: 
> 
> "Dalam suatu diskusi di kantor majalah Gamma pada bulan September 
> 1999, K.Sindhunatha dengan tanpa ekspresi menyatakan bahwa konsep 
> pelarangan perayaan agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina 
> berasal dari dirinya. Malahan ia menyatakan bahwa Pak Harto cukup 
> bermurah hati dengan mengijinkan etnis Tionghoa melaksanakan dan 
> merayakannya di dalam rumah, karena konsep yang disodorkan  berisi 
> larangan total. 
> 
> Ia juga mengakui bahwa penggantian sebutan kata Tionghoa menjadi 
> Cina diputuskan olehnya, ketika ia diminta memilih antara kedua 
kata 
> tersebut pada saat berlangsungnya Seminar Angkatan Darat II, tahun 
> 1966 di Bandung."
> 
> Inilah ulah Sindhu, Harry dan Liem bian cs..sambil bermain api 
> dengan pater Beck dan dinas rahasia.
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
==

Sekelompok golongan minoritas yang DEKAT dengan kekuasaan saat itu 
hanya mempunyai arti dua hal:
1, Dia yang mengontrol kekuasaan tsb.
 atau,
2, Dia menjadi KACUNG -KAMPRET nya kekuasaan tersebut, biasalah, 
sambil menyelam minum air, cari selamat and cari Gang-Dao.

So, termasuk golongan mana mereka??

Yang jelas mereka 2 type tsb bukan type PATRIOTIC, penjilat iya.


salam,
KT








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :)

2006-03-08 Terurut Topik Martha J.
Saya sendiri enggak jelas banget, sebab di keluarga besar saya 
memang tak ada yang berminat dibidang itu. Tapi rasanya, yang 
dibahas santhitjio ini adalah tentara yang "luar biasa". Maksudnya 
bukan yang standar.
Tentara yang standar yang saya maksud adalah murni dari akademi 
militer. Lulus SMA langsung masuk sini. tetapi yang banyak dimasuki 
orang cina, yang saya tahu bukan dari akmil tapi dari militer 
mahasiswa yang dulu namanya MAHAWARMAN/ MAHAJAYA.

Mahasiswa baik cina maupun pribumi banyak yang masuk ini karena 
kabarnya dalam bisnis akan gampang mendapat proyek. maap kalo salah.

Saya pernah punya dosen tentara. Kalo nguliahi ya pake baju hijau 
seperti mau perang. Dia terangkan pada kami (mahasiswa) bahwa dia 
walaupun pake baju tentara, tapi tidak sama dengan tentara betulan. 
Dia hanya sebagai pengajar disana dan tidak akan dimajukan kemedan 
perang. 
Ngajar pake baju perang, buat nakuti yang mau nyontek kali ya?
Tapi dosenku yang itu baik banget, suka guyon kaya temen aja sama 
mahasiswanya. Maklum masih jomblo pada waktu itu.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "santhitjio" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Pertanyaan kenapa orang Cina tidak tertarik jadi tentara ini agak 
> memang susah dijawab bila kita tidak mau terjebak dalam 
generalisasi.
> 
> Untuk saya pribadi, keterlibatan orang Cina di tentara bukan 
sesuatu 
> hal yang disebut tidak lazim.
> Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara, pangkat 
> terakhir Marsekal Pertama.
> Paman saya dari pihak ibu, pernsiunan angkatan Darat, kalau tidak 
> salah pangkat terakhir Mayor.
> Suami dari salah seorang sepupu ayah saya, pensiunan angkatan 
Darat, 
> kalau tidak salah pangkat terakhir Letnan Kolonel atau Mayor. 
> Selain dari yang saya sebut disini, saya mengenal beberapa orang 
> Tionghoa yang masuk TNI.
> 
> Pertanyaan kenapa menjadi anggota TNI, memang sering terlontar 
baik 
> terhadap ayah saya maupun terhadap kami sebagai anggota keluarga. 
> Reaksi yang biasa kami terima begitu seseorang mendengar pekerjaan 
> ayah, adalah betapa jarangnya seorang Tionghoa masuk TNI dan 
apakah 
> ada diskriminasi. 
> Pertanyaan berikit yang biasa terlontar setelah tahu ayah anggota 
> TNI adalah apakah ayah anda dokter? Rupanya entah kenapa cukup 
> banyak TNI Tionghoa yang berkecimpung sebagai dokter. 
> 
> Bagi ayah saya, sebagai anggota TNI Tionghoa, menuntut 
attitude 'low 
> profile' karena di TNI dan juga saya rasa di tempat kerja manapun 
> sikut-sikutan, kompetisi mengejar promosi adalah hal biasa. Dengan 
> bersikap low profile, agaknya menghindarkan mengundang rasa tidak 
> suka. Kiat lain ayah saya adalah untuk tidak 'neko-neko' dan tidak 
> menggunakan posisi untuk mencari keuntungan pribadi. Kebetulan 
ayah 
> saya bergelut divisi pendidikan, yang notabene bukan 'lahan basah'.
> 
> Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma layak 
> mendapat 'double celebration', secara pribadi untuk merayakan 
> personal achievement dan yang lain untuk merayakan tercapainya 
suatu 
> posisi yang kerap dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, 
> apalagi ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui jalur 
> Militer sukarela.
> 
> Apakah ada penghargaan di TNI terhadapa Tionghoa? Secara 
keseluruhan 
> saya tidak tahu, tapi yang jelas walaupun sudah pensiun hingga 
saat 
> ini ayah saya masih sering dipanggil mengajar ke SESKO.
> 
> Akhirnya, kembali ke pertanyaan mengapa orang CIna tidak tertarik 
> jadi tentara? nah karena pertanyaan sangat bersifat stereotipikal, 
> jawabannya juga mungkin harus demikianmaaf ya
> 
> mungkin karena adanya pandangan stereotipikal bahwa masuk TNI itu 
> hanya untuk orang pribumi, lalu orang Tionghoa hanya bisa dihargai 
> sebagai tentara bila berprofesi sebagai dokter.
> Lalu mungkin ada sangkutan juga (kecil barangkali) bahwa untuk 
masuk 
> AKABRI ada rahasia umum  bahwa perlu koneksi, nah biasanya pada 
> proses ini terjadi 'perang bintang' alias siapa yang koneksinya 
> lebih 'berbintang' lebih sukses. Mengingat biasanya orang Tionghoa 
> (lagi-lagi mengeneralisasi) punya hubungan yang lebih terbatas 
> dengan para 'bintang', mungkin dari segi koneksi mereka sudah 
> kalah 'tempur'.
> 
> Demikian..maaf kalau ada yang tidak berkenan.
> 
> santhitjio
> anak kolong
>










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Double celebration (Re: [budaya_tionghua] Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara= menurut anak kolong :))

2006-03-08 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message -
From: santhitjio
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 08 March, 2006 14:40
Subject: [budaya_tionghua] Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara=
menurut anak kolong :)


> Ayah saya kebetulan seorang pensiunan angkatan Udara,
> pangkat terakhir Marsekal Pertama.

Hebat! Kalau boleh tahu ayah Santhitjio lauwtee she apa? Apakah she Tjio?
Oleh sebab aktivitas olahraga saya, saya hampir kenal semua marsekal di AURI
sejak 30 tahun lalu sampai sekarang, karena itu di posting yang terdahulu
saya bisa menceritakan tentang marsekal Tionghoa yang satu lagi, yang ace
fighter itu, she Tan. Tetapi maaf, dengan ayah lauwtee belum sempat kenal.

---

> Untuk ayah saya, naik pangkat menjadi seorang Marsma
> layak mendapat 'double celebration', secara pribadi
> untuk merayakan personal achievement dan yang lain
> untuk merayakan tercapainya suatu posisi yang kerap
> dianggap sulit untuk diraih seorang Tionghoa, apalagi
> ayah saya bukan jebolan Akabri melainkan melalui
> jalur Militer sukarela.

Double hebat! Tapi double celebration itu tidaklah berhubungan dengan
Tionghoa atau bukan.

Di Angkatan Udara (AU mana saja di dunia), penerbang (pilot) adalah kasta
utama. Kebanyakan hanya penerbang yang bisa sampai pangkat marsekal. Bahkan
kalau perlu, ketika masih ada penerbang yang sudah harus naik pangkat jadi
marsekal tetapi jabatan marsekal sudah penuh, maka jabatan kepala keuangan
pun diserahkan pada seorang penerbang supaya dia itu bisa naik pangkat
marsekal. Karena itu, seorang bukan penerbang seperti ayah lauwtee ini bisa
menjadi marsekal, it's worth to celebrate!

Lalu, di tentara Indonesia, lulusan Akabri adalah kasta utama. Kebanyakan
hanya lulusan Akabri yang bisa sampai pangkat jenderal, laksamana dan
marsekal. Bahkan kalau perlu, ketika masih ada lulusan Akabri yang sudah
harus naik pangkat jadi marsekal tetapi jabatan marsekal sudah penuh, maka
jabatan kepala pusat penelitian dan pengembangan, yang seyogianya dipegang
seorang militer sukarela yang insinyur, itu pun diserahkan pada seorang
lulusan Akabri supaya dia itu bisa naik pangkat marsekal. Karena itu,
seorang bukan lulusan Akabri seperti ayah lauwtee ini bisa menjadi marsekal,
it's worth to double celebrate!

Atau, it's worth to triple celebrate! He he he...


Wasalam.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara...gimana dengan penumpasan DI/TII??

2006-03-08 Terurut Topik Nasir Tan


RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Tidak saja dalam kesatuan 
ranggalawe, namun juga Brigade Garuda 
Mataram yang menyerang pemberontak Andi Azis juga mencakup prajurit 
Tionghoa. 

Salam

danardono



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lucas Ony" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ayah saya keturunan Tionghoa, pensiunan TNI-AD
> kakek saya keturunan Tionghoa, masuk Laskar Tionghoa di bawah 
divisi Ronggolawe dalam revolusi fisik menghadapi Agresi Militer 
Belanda..
> 
> paman2 saya juga keturunan Tionghoa juga pensiunan TNI-AD
> ayah kawan saya sampai sekarang masih dinas di TNI-AD dengan 
pangkat Letjen
> 
> jadi sebenarnya ada, hanya saja belum semua orang mencari infonya, 
jadi dianggap pukul rata saja..
> tapi entah juga ya kebijakan sekarang bagaimana.. ayah saya dan 
paman2 saya serta kakek saya bertugas di militer kan jaman sebelum 
orde baru
> 
> Kind regards,
> Ony
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Tantono Subagyo 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, March 06, 2006 5:26 AM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak 
tertarik jadi tentara
> 
> 
>   Saya jadi ingat pertuah orang tua saya (alm) maaf kalau salah 
tulis:
>   Hao Thie Pu Ta Thing
>   Hao Ren Pu Tang Ping
> 
>   Yang isinya :
>   Besi baik tak akan ditempa jadi paku
>   Orang baik tak akan menjadi tentara
> 
>   baik disini berarti kualitas, pintar, jujur dls.  Kalau lihat 
begini mungkin
>   ini petuah yang timbul karena pengalaman berpulu tahun di Cina 
sebagai orang
>   "tersisih" yang harus keluar merantau dan tersisih lagi lalu 
didiskrimasi
>   oleh "penguasa".  Jadi nampaknya ini sindrom "tersisih" yang 
harus
>   dihilangkan.  Sama dengan sindrom "tersisih" ala Jawa yang 
menganggap
>   menjadi "pamongpraja" lebih mulia daripada jadi "pedagang" 
karena pedagang
>   harus menipu untuk menyembunyikan profitnya.  Sindrom yang harus 
dihilangkan
>   juga karena pada hakekatnya semuaprofesi sama.
> 
>   Best regards, Tantono Subagyo
> 

  Komentar? Pertanyaan :
  Kalau dalam menumpas pemberontak Kapten Andi Aziz ada Orang Tionghoa yang 
bergabung dalam  Divisi Mataram, gimana dengan penumpasan DI/TII yang dipimpin 
oleh Kahar Muzakkar (di Sulsel) atau Karto S ( di Jawa Barat) Menurut beberapa 
sejarawan, antara lain Dr.Anhar Gonggong; pemborontakan DI/TII termasuk yang 
dahsyat pada masa itu. Kalo ga salah dengar dari salah seorang pelaku sejarah, 
pemborontakan itu baru dapat dipadamkan setelah salah satu Batalyon Pasukan 
Kujang (Divisi Siliwangi) diterjunkan.Betulkah ??? Kalo gitu kita patut angkat 
jempol terhadap Divisi Siliwangi sebagai bagian dari tentara nasional kita. 
Atau jangan-jangan Divisi Siliwangi begitu cemerlang karena didalamnya juga 
banyak personil tentara dari Suku Tionghoa..???
  Atau ada yang ingin menambahkan...?
   
  salam,
  NT

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] Re: Orang Cina tidak berani jadi tentara ??? (kasus ditutup)

2006-03-08 Terurut Topik Martha J.
Waktu pertama kali kata tionghoa diganti cina, memang ada rasa tidak 
enak dan tersinggung bila pribumi mengatakan seperti itu, sebab 
memang mereka mengatakannya untuk mengejek kita. Sepertinya mereka 
mau bilang : "mau apa lu, kalo elu gue cina-cina-in".
Kemudian antara kami, saya dan teman2 sesama cina lalu menjadikan 
ini sebagai bahan lawakan, dengan men-cina2-kan sendiri. Ini supaya 
kami terbiasa menggunakannya. Suatu cara untuk menghibur diri. Mau 
apa lagi, daripada stress sendiri. Berhasil bagi saya, sebab 
sekarang jadi terbiasa sendiri.

Sebetulnya saja saya jadi bingung, kenapa kita mesti marah dibilang 
cina. Tiongkok dan Taiwan, negara leluhur kita aja pada rebutan 
nama "China".  Kalau kita bangga sebagai keturunan dari mereka lalu 
kenapa kita merasa terhina untuk sebutan itu?
Kalau kita tak merasa apa2 dengan kata itu, tak ada lagi alasan si 
anti cina untuk menghina kita dengan kata itu bukan?
Kalau sekarang kita dan mereka sepakat menggunakan lagi kata cina 
dengan tionghoa, apakah ini bukannya akan dijadikan senjata lagi 
buat mereka bila suatu saat dimasa yang akan datang seandainya 
terjadi lagi peristiwa rasialis terhadap tionghoa, akan dijadikan 
lagi alat penghinaan kepada kita. Dan kita akan terluka lagi.

Saya mah enjoy aja dengan kata "cina". Emang gue cina.

MJ



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ohkalau pengertian Cina-nya seperti itu ya tak ada 
komentarlah...nggak usah baca www.indonesiamedia.com segala; kasus 
ditutup.   c",)
> 
>   Khiong Ciu,
>
>   Tjoei Sian
>   
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>   In a message dated 3/5/2006 8:12:54 PM Pacific Standard Time, 
> [EMAIL PROTECTED] writes:
> Oh ya...? Orang Cina memang takut menjadi tentara?
>
>   Kalau yang dimaksud oleh saudara Dr. Irawan adalah "Orang Cina 
Daratan" 
> (Zhong Guo Ren), maka kita harus kembali membaca buku-buku yang 
berisi informasi 
> kemiliteran, yang diterbitkan oleh negara-negara barat sekalipun. 
Di situ akan 
> tampak, bahwa dari segi JUMLAH, tentara Cina merupakan angkatan 
perang yang 
> personelnya terbanyak di dunia. (+/- 3 juta personel, dan mulai 
dikurangi untuk 
> hanya menjadi  2 juta; alasan pengurangan adalah efisiensi, bukan 
karena 
> takut menjadi tentara).
>
> 
> 
> Maaf saya rasa anda salah mengertikan satire saya. Jadi nothing to 
do dengan 
> orang Chinese di daratan Tiongkok. Yang saya maksudkan orang Cina 
adalah orang 
> yang menyebut dirinya Cina, karena orang yang macam demikian 
biasanya tidak 
> mempunyai kepribadian atau oportunis sebab mereka tidak merasa 
dilecehkan atau 
> pura2 tidak tahu dilecehkan dengan istilah Cina. 
> 
> Kalau orang Tionghoa adalah mereka yang tidak mau disebut Cina 
karena tahu 
> bahwa istilah Cina itu bersifat melecehkan. Nah orang2 semacam ini 
biasanya 
> mempunyai kepribadian yang mantap. Karena mereka mempunyai harga 
diri, dan pada 
> umumnya mempunyai rasa tanggung jawab dan kebersamaan yang kuat. 
Mereka umumnya 
> mengadopt pepatah : "Dimana kaki berpijak disana langit dijunjung" 
atau 
> konkritnya kalau yang tidak tahu peribahasa : DiIndonesia kita 
tinggal maka kepada 
> Republik Indonesia kita mengabdi".
> 
> Saya tidak mau memperdebatkan istilah Cina dan Tionghoa karena 
lagi tidak 
> punya banyak waktu sekarang , silahkan baca www.indonesiamedia.com 
scroll kebawah 
> click "Cina atau Tionghoa".
> 
> salam,
> Dr.Irawan.  
> 
>  
>   
> -
> Yahoo! Mail
> Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] PENGUMUMAN : PENGUMPULAN DATA BANGUNAN KUNO

2006-03-08 Terurut Topik steeve haryanto
anda bisa coba ke www.kelenteng.com, lumayan juga buat
pengumpulan data, saya juga dapet dari rekan di
mailing list ini.
semoga bermanfaat,
Steeve

--- ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> dear members,
> 
> kami dari team BT sedang melakukan pendataan dan
> pengumpulan photo2 
> bangunan kuno khas Tionghoa di Indonesia untuk
> dimasukkan kedalam 
> website.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Ulysee Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-08 Terurut Topik ulysee
Terus ABS loocianpwee, 

Kalau tidak ada tutup-tutupan pintu, kenapa gus Dur menggemborkan hal
serupa donk? 

To quote: {nyontek postingnya Broer Chan}

"Ternyata bukan hanya karena nama baru orang-orang Cina terasa tidak
sreg di telinga orang lain. Tetapi karena keputusan politik, untuk
membedakan orang Cina dari pribumi. Memang tidak ada peraturan tertulis,
melainkan dalam bentuk kesepakatan memperlakukan orang Cina tersendiri.
Mengapa? Karena mereka kuat, punya kemampuan terlebih, sehingga
dikhawatirkan akan meninggalkan suku-suku bangsa lainnya. Apalagi mereka
terkenal dalam hal kewiraswastaan. Kombinasi kemampuan finansial yang
kuat, dan kemampuan lain yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat
mereka jauh melebihi orang lain dalam waktu singkat.
Secara terasa, 'kesepakatan' meluas itu akhirnya mengambil bentuk
pembatasan bagi ruang gerak orang Cina. Mau jadi tentara? Boleh masuk
AKABRI, lulus jadi perwira. Tetapi harus siap menerima kenyataan, tidak
akan dapat naik pangkat lebih dari kolonel. Mau jadi dokter? Silakan,
namun jangan mimpi dapat meniti karier hingga menjadi kepala rumah sakit
umum. Mau masuk dunia politik? Bagus, tetapi jangan menduduki jabatan
kunci. Di birokrasi? Jadi pejabat urusan teknis sajalah, jangan jadi
eselon satu. Apalagi jadi menteri."

-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 07, 2006 4:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ulysee Re:Kenapa arang Cina tidak
tertarik jadi tentara


Dari posting saya kan sudah jelas, jangankan yang resmi, yang tidak
resmi pun 'menutup pintu' tidak ada, Jumlah yang sedikit itu sebabnya
lain.

Wasalam.




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




OOT RE: Apa mau debat kusir? (Re: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.)

2006-03-08 Terurut Topik ulysee
Kyaaahahahaha, yang paling akhir itu lhoh, mengelitik, hihihihi. 

Tapi gue juga suka begitu kadang-kadang. 
"Eeehhh, ini orang tahu banyak soal TNI, bapaknya ABRI kali yeh?" 
"Ni anak, ngomongin LPKB melulu, sepertinya punya hubungan keluarga sama
tokoh LPKB."
"Wah, orang ini tahu banyak soal sastra Cina, nama tionghoanya siapa
ya?"

Kyahahah, kesalahan logika, senang menggeneralisir, yang membikin bias
segala sesuatu, tapi ini adalah cacad bawaan, karena kinerja otak
manusia yang terbatas. Butuh kesadaran, dan kemauan untuk memperbaiki
cara kerja otak yang suka stereotyping itu. 

Howeper, mau menanggapi 'apa mau debat kusir?' itu. Saya mau menanggapi
dengan sebuah kisah, dapet nyontek dari milis sebelah: 


Alkisah, di suatu daerah di North America, semua orang tahu bahwa semua
angsa warnanya putih. Dan 'kepercayaan ini' sudah diwariskan turun
temurun. Pada suatu hari, terdengar berita ditemukan beberapa ekor hewan
di Gippsland Lake, Australia, yang bentuknya seperti angsa tapi warnanya
hitam. Jelas saja, berita ini menimbulkan 'keresahan' di masyarakat.  

"Wah, angsa ini pasti kutukan Tuhan" begitulah kata-kata yang keluar
dari sekelompok orang yang sangat percaya hari kiamat sudah dekat. {=
fanatik agama}

"Masak sih? Ngga mungkin! Itu pasti pekerjaan orang-orang iseng yang
menge-cat angsa putih dengan ter atau cat hitam", menurut orang-orang
yang skeptis. {= skeptis}

"Ini temuan menarik yang harus segera diteliti. Yang pasti itu bukanlah
angsa. Karena angsa pasti warnanya putih. Itu mungkin jenis unggas yang
lain", kata beberapa biologist. {= pesimis}

"Mungkin juga tidak. Morfologinya sama seperti angsa yang biasa kita
lihat. Mungkin memang tidak semua angsa berwarna putih. Theory kita
mungkin salah", kata biologist yang lain lagi. {= open mind}

"Pasti angsa hitam ini tertinggal dari UFO yang dikabarkan pernah
mendarat di Paynesville beberapa hari lalu", kata beberapa UFO
believers. {= X files mania}

"Wah, ini berarti ada pembohongan publik. Ternyata selama ini kita
dibodohi bahwa semua angsa itu putih. Kita harus mengajukan class
action", kata beberapa lawyer. {=provokator}

"Angsa hitam ini kalau kita ambil pasti akan jadi tontonan menarik di
sirkus kita", ujar pemilik sirkus kepada istrinya {= oportunis selalu
optimis}

dan berbagai macam komentar lainnya yang meramaikan hiruk pikuk warga
daerah tersebut. 

Sementara itu, sang penguasa setempat diam-diam mengirimkan beberapa
pemburu ke Gippsland Lake tempat ditemukannya angsa hitam tersebut.
Mereka menangkapi angsa-angsa hitam tersebut. Kemudian mereka kembali
sambil membawa beberapa angsa hitam hasil tangkapannya. 

Sang penguasa membawa angsa-angsa hitam itu di tengah-tengah keramaian. 
"Mana angsa hitam itu ? Mana ? Tunjukkan pada saya kalau ada! " begitu
teriak sang penguasa daerah sambil mengecat angsa hitam itu dengan cat
putih. {= dasar politikus!}

===

Kesimpulan pribadi : 
sulit untuk mengubah sebuah pendapat, apalagi yang sudah dipercaya
hampir 32 tahun (sebab gue belon lewat 30, kyaaahahahaha)
Harus melewati proses yang tidak menyenangkan dan agak-agak menyakitkan.

Merasa dibohongi dan dibodohi itu suaaakiii lhoh. 

*ul {rekor. kayaknya ini posting gue yang terpanjang nih, separohnya
nyontek tapi, hihihii}



-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, March 08, 2006 1:01 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Apa mau debat kusir? (Re: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba,
TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.)


- Original Message -
From: ChanCT
To: HKSIS-Group ; Tionghoa-Net
Sent: Tuesday, 07 March, 2006 20:44
Subject: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis
TIonghoa.

Beberapa waktu yang lalu saya sudah menghimbau, yang didukung pula oleh
moderator, kalau berdiskusi di milis kita ini kemukakanlah data, jangan
sekedar emosi, jangan analisis didasarkan hearsay. Apalagi kalau hearsay
itu lalu menjadi dasar untuk bersikap 'pokoke', seperti anak kalimat
"... saya tetap meragukan ..." dalam paragraf di atas ini, untuk
membantah apa yang Chan-heng sendiri sebut sebagai "... bukti-bukti
konkrit, sebagaimana dikatakan AB Saleh-heng ..." Lha kalau sudah gini,
diakui bukti konkrit tetapi dijawab tetap meragukan, kan diskusi
buntu...


He he he, ini ada anekdot kecil. Pernah di tahun 2001 saya berceramah
tentang genre sastra cerita silat Cina di Glodok. Diujungnya banyak
orang mengajukan pertanyaan tentang Chin Yung, tetapi yang terakhir
seorang perempuan separuh baya bertanya dengan nada harap-harap: "Maaf
'koh, ini pertanyaan agak menyimpang, tapi boleh saya tahu, 'nkoh punya
nama Tionghoa siapa ya???". (Saya masih ingat, David Kwa haksoe yang
paling terbahak-bahak ketika itu)


Wasalam






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: J

OOT Lucas Ony RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik jadi tentara

2006-03-08 Terurut Topik ulysee
Ooohh masuk milis militer dan paham militer toh. 

Pantesan di sebelah ada gossip beredar Yap Hong Gie harusnya sekarang
pangkatnya sudah Brigjend, kalu ga ada diskriminasi. 

Dan kalau dia daptar masuk militer sekian tahun yang lalu tentunya,
hahahahaha.

Salam, 
*ul

Ps: sorry moddie, numpang ngegossip, hehehe.
BTW itu judul memangnya 'arang' Cina ya? gue baru sadar sekarang,
hihihihik.

-Original Message-
From: Lucas Ony [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 07, 2006 3:26 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


Saya kenal bung Yap Hong Gie di milis Marinir dan di beberapa milis
militer lainnya.. Beliau jauh lebih paham mengenai kemiliteran di
Indonesia dibandingkan saya... hehehehehhehehe

Kind regards,
Ony


  - Original Message - 
  From: ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 07, 2006 2:44 PM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Fw: Re:Kenapa arang Cina tidak tertarik
jadi tentara


  Mau dooonk, dianterin kesana ke puspen. 

  Kira kira kalau tanya jumlah WNI keturunan yang mendaptar bakalan
  dikasih enggak ya?

  Lhoh, Lucas_Ony kenalannya Yap Hong Gie toh? Temen main dimana nih?



[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links



 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis TIonghoa.

2006-03-08 Terurut Topik ulysee
Broer Chan, 

Ada nggak kemungkinan "phobia politik" dari warga sipil tionghoa sesudah
tahun '65  yang membuat mereka enggan masuk jadi tentara, sebab waktu
itu khan masih ada dwifungsi, masuk tentara berarti masuk kancah politik
gitu. 

Sempet kepikiran aja setelah bengong tadi pagi, hihihixixixi. Sebab
sepertinya setelah 65 itu tionghoa sipil jadi agak-agak 'asing' (kalau
enggak dibilang phobia) sama yang berbau-bau pemerintahan semacam masuk
ABRI, jadi pegawai negri sipil, masuk partai, de el el. Gitchu lhoh. 

Ataukah ada perlakuan vice versa, ada yang bikin "politik phobia"
sehingga akibatnya menjadi "phobia politik" 

Tapi jadi kepikiran juga, kalu ngga ada apa-apa 'napa Gus Dur sampe
ngomong begitu ya tempohari 


Ps: 
"phobia politik" ogah ikut-ikutan politik samasekali.

"politik phobia" maksudnya ada yang takut-takutin sehingga jadi trauma
terus jadi paranoid berlanjut jadi phobia getoh, 
sebabnya :"Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan kemampuan lain
yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh melebihi orang
lain dalam waktu singkat." {<= hihihi, gue ulang berdasarkan chinophile
comment sense}

 


-Original Message-
From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 07, 2006 8:45 PM
To: HKSIS-Group; Tionghoa-Net
Subject: [budaya_tionghua] Re: Di era Orba, TNI tutup pintu bagi etnis
TIonghoa.


Uli-Moi,

Sebenarnya saja, saya juga mengikuti diskusi beberapa minggu ini
mengenai topik "Kenapa Orang Cina tidak tertarik jadi TNI?", saya tetap
meragukan kepastian topik itu, lebih cenderung menyatakan dimasa
kekuasaan Orba sedikitnya etnis Tionghoa diterima jadi perajurit TNI,
disebabkan karena TNI yang menutup pintu bagi etnis Tionghoa. Sekalipun
saya tidak bisa mengajukan bukti-bukti konkrit, sebagaimana dikatakan AB
Saleh-heng, tidak akan ada ketentuan tertulis, juga tidak yang tidak
tertulis menyatakan TNI menutup pintu bagi etnis Tionghoa. Tapi, melihat
situasi politik sejak tahun-tahun 65 itu, kemungkinan lebih besar
TNI-lah yang menutup pintu bagi etnis Tionghoa, sekalipun tidak bisa
menyangkal kemungkinan juga terjadi dipihak etnis Tionghoa sendiri yang
tidak ingin jadi TNI. Sehingga dimasa kekuasaan Orba kenyataan yang kita
lihat sangat seddikt etnis Tionghoa diterima dalam TNI.

 
Peristiwa September 1965 yang menurut tuduhan dilakukan PKI, atas
bantuan RRC serta melibatkan Baperki, organisasi orang Tionghoa yang
berorientasi ke kiri dan berafiliasi dengan PKI, telah menyebabkan
seluruh etnis Tionghoa tersudutkan. Sebagai akibatnya lagi konsep
"Masalah Cina" makin memegang peran penting dalam menyelesaikan hubungan
pri-nonpri dan hubungan dengan RRC.


Setelah berani melihat situasi politik ketika itu yang anti-komunis
dan anti-Tiongkok itu, kita bisa melihat bagaimana Ben Anderson dalam
tulisan "Cina Di Indonesia" (yang dikisahkan tgl 27 Des. 1995 di
Ithaca.) menyatakan: "Dengan latar belakang ini, tidak terlalu
mengherankan kalau Orde Baru, yang dalam begitu banyak hal mirip Orde
kolonial, menghidupkan kembali aspek2 penting dari konstelasi politik,
sosial, dan kebudayaan zaman kolonial akhir. Alat keamanan - 50 tahun
setelah Indonesia merdeka -tetap 99% bersih dari warganegara yang
"cino"."


Kemudian kita bisa ikuti lebih lanjut mantan Presiden RI ke-4,
Gusdur yang dalam tulisan "Beri Jalan Orang Cina" menyatakan: "Ternyata
bukan hanya karena nama baru orang-orang Cina terasa tidak sreg di
telinga orang lain. Tetapi karena keputusan politik, untuk membedakan
orang Cina dari pribumi. Memang tidak ada peraturan tertulis, melainkan
dalam bentuk kesepakatan memperlakukan orang Cina tersendiri. Mengapa?
Karena mereka kuat, punya kemampuan terlebih, sehingga dikhawatirkan
akan meninggalkan suku-suku bangsa lainnya. Apalagi mereka terkenal
dalam hal kewiraswastaan. Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan
kemampuan lain yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh
melebihi orang lain dalam waktu singkat.
Secara terasa, 'kesepakatan' meluas itu akhirnya mengambil bentuk
pembatasan bagi ruang gerak orang Cina. Mau jadi tentara? Boleh masuk
AKABRI, lulus jadi perwira. Tetapi harus siap menerima kenyataan, tidak
akan dapat naik pangkat lebih dari kolonel. Mau jadi dokter? Silakan,
namun jangan mimpi dapat meniti karier hingga menjadi kepala rumah sakit
umum. Mau masuk dunia politik? Bagus, tetapi jangan menduduki jabatan
kunci. Di birokrasi? Jadi pejabat urusan teknis sajalah, jangan jadi
eselon satu. Apalagi jadi menteri."





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http: