Re: [budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biChris Setyo

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: eddy witanto
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 23, 2007 11:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian 
biChris Setyo

 Mohon tidak bersuara terlalu keras
 jika tidak mengetahui dengan jelas
 kebijakan political scheme/skema politik yg ada.



Wah, kenapa tidak boleh bersuara keras kalau ada negara lain mau menerapkan 
political scheme yang mengacaukan negara dan bangsa kita.

Dulu waktu RRT mencoba political scheme yang seperti ini, dengan 
dwi-kewarganegaraan, kita lawan dengan PP-10, yang ujung-ujungnya bikin 
sengsara saudara-saudara kita suku Tionghoa, apa ini sudah mau 
dilupa-lupakan.

Sekarang, cuma Taiwan saja, yang Presidennya berwisata ke Bali saja bisa 
kita usir, kalau coba-coba bertingkah, tentu kita bersuara keras!

Tetapi, sebetulnya yang lebih mengherankan sikap Wi-heng ini...

Wasalam. 



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Alfonso
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 26, 2007 1:28 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya 
 schedule

 Tujuan pemerintah Taiwan untuk mengajak WNI keturunan
 adalah untuk mempersatukan keahlian bahasa mereka saat
 di kelas-supaya seragam.

-

Ini sikap resmi pemerintah Taiwan atau debat kusirnya Alfonso-heng saja!?
Kalau memang sikap pemerintah Taiwan, coba disebutkan referensi sumber 
resminya. Nggak apa-apa dalam bahasa Tionghoa juga, banyak teman di milis 
ini yang nanti bisa membuktikan benar atau ngibulnya.

Orang bodoh juga tahu, kalau mau menyeragamkan tingkat bahasa peserta suatu 
kelas, maka yang dijadikan persyaratan itu level kemampuan bahasanya, bukan 
lantas mempersyaratkan ras etnisnya!!

Satu contoh dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng:
Banyak di antara kita yang kenal baik Cici Pangesti, seorang WNI asli 
pribumi (maaf saya terpaksa pakai istilah ini, walau sebetulnya tidak suka) 
yang jauh lebih laku sebagai penerjemah banyak buku dan subtitle film bahasa 
Tionghoa dari WNI keturunan Tionghoa. Karena walaupun bukan WNI keturunan 
Tionghoa, tetapi dia lebih tinggi level kemampuan bahasa Tionghoanya.

Contoh lain dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng:
Kalau misalnya pemerintah Amerika Serikat mau bikin kelas orang Indonesia 
yang keahlian bahasa Inggris-nya seragam, yang dijadikan persyaratan adalah 
score TOEFL-nya harus, katakanlah antara 300 sampai 400, misalnya. Bukan 
persyaratannya harus WNI keturunan Amerika!

Wasalam. 



IBRAHIM ISA ---- Re: [budaya_tionghua] salam kenal, saya mau tanya..

2007-03-26 Terurut Topik m00ebile_nyasar
Hiii!
Slm kenal smua!!!
Bpk Ibrhim yth!
sya pelajar bhs Mandarin di xiamen.
Bidang apa yg anda ambil dlm setiap pembahasan artikel anda?
Dibawah organisasi apakah anda bergerak?
Apakah masih eksis? 
Bisakah sya tau organisasi yg membahas n bergerak di kanca 
internasional spt organisasi bpk?
Adakah yg bsa kita bantu sbg generasi muda.
thx atas info n bantuannya!



[budaya_tionghua] Marga Tionghoa

2007-03-26 Terurut Topik aprilia_pit_babe
Saya mau tanya,

marga saya adalah Lauw, dari manakah marga saya berasal?  Dari daerah mana dan 
origin 
chinese surname nya apa?

Lalu satu lagi, selain tempat asal apa bedanya orang Khek dan Hokkian?



Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee

2007-03-26 Terurut Topik Golden Horde
GS wrote:

Fatahilah di tahun 1527M, berputra/i 4 orang salah satunya Ratu Ayu 
yang  menikah dengan Pangeran Djaya Ki Gedeng Angke..
dari pasangan ini ber cucu Pangeran Djayakarta dan Pangeran Surya.
 
Demikian sekilas tambahan info dari kertas silsilah keluaran Banten.
 
sur.
ps.
Gelar Tubagus tidak tertulis di silsilah keturunan Fatahilah, dimana 
untuk  pria mendapat gelar Pangeran sedang Perempuannya Ratu.
Tubagus setingkat dengan Pangeran.
--

Nama Fatahillah atau  kadang-kadang disebut Faddillah Khan, Faletehan 
dari Pasei atau Tagaril seperti disebutkan oleh orang Portugis, 
disebutkan  dalam catatan  sejarah sebagai panglima pasukan Cirebon 
yang merebut Sunda Kelapa di tahun 1527. Tetapi sampai kini sampai 
kini masih belum ada kesepakatan atau kepastian sejarah  identitas  
sebenarnya Fatahillah tersebut. 

Sejauh ini namanya disebutkan sebagai panglima yang ikut  merebut 
Banten lalu kemudian merebut Sunda Kelapa ( Jakarta ) dari tangan 
Raja Pakuan Pajajaran (kerajaan Sunda) dengan bantuan tentara dari 
Demak. Selain itu juga ia  disebutkan dalam naskah Carita Caruban 
menikah dengan puteri Sunan Gunung Jati dan dimakamkan dekat makam 
Sunan Gunung Jati di Cirebon dengan nama Tubagus Pase. (Tempat-tempat 
bersejarah di Jakarta, A. Heuken, hal 26).

Menurut Hoesein Djajadiningrat dalam bukunya (Tinjauan Kritis Sajarah 
Banten) menyebutkan Fatahillah identik dengan Sunan Gunungj Jati 
(Nurullah), sedangkan menurut naskah `Carita Purwaka Caruban Nagari  
yang ditulis  sekitar  tahun 1720  itu, disebutkan bahwa Fatahillah  
berbeda dengan Sunan Gunung Jati. 

Tetapi beberapa sejarawan meragukan nilai historisnya naskah  Carita 
Caruban ini, karena dianggap penuh mitos dan dan bertendensi 
melegitimasikan kesultanan Cirebon , serta ditulis 200 tahun setelah 
peristiwa sejarah itu  terjadi. (Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004, 
M.C. Riclefs, hal 92 ).

Saya sendiri belum pernah mendapatkan informasi atau catatan sejarah 
tentang  silsilah   putera-puteri dari Fatahilah tersebut  yang  
disebutkan sebagai  kakek dari Pangeran Jayakarta itu. Apakah dapat 
disebutkan sumbernya ? karena cukup menarik untuk diketahui .

Sampai kini para sejarawan pada umumnya  (Prof. Dr. Hasan Muarif 
Ambary, Dr. Uka Tjandrasasmita, Dr. Nina Lubis, Drs. Halwany Michrob, 
A. Heuken SJ, dll) sependapat  dengan  Hoesein Djajadiningrat 
(Tinjauan Kritis Tentang Sajarah Banten, 1913),  bahwa Ratu Bagus 
Angke adalah menantu dari Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten 
(1552-1570)  yang menikah dengan salah satu puterinya (Ratu 
Pambayun). Sultan Hasanuddin sendiri adalah putera dari Sunan Gunung 
Jati, yang didalam Sejarah Banten disebut sebagai Sultan pertama 
Banten.

Versi resmi sejarah kota Jakarta juga menyebutkan hal yang sama 
seperti yang ditulis di Jakarta Dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi 
yang diterbitkan oleh  Pemerintah Daerah Kusus Ibukota Jakarta, Dinas 
Museum Dan Sejarah,1988 serta  buku kumpulan makalah diskusi yang 
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Jakarta 
ditahun 1997 (Sunda Kelapa Sebagai Bandar Jalur Sutera).

Ratu Bagus Angke, atau Ra(Tu)bagus Angke, dinamakan  mengikuti 
toponinym (toponimi) setempat yaitu daerah kali Angke, dan nama Angke 
sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, seperti  sejarawan Denys 
Lombard menulisnya. Hal ini dimungkinkan karena orang Tionghoa sudah 
ada di Jakarta di abad ke 16 itu. Di Banten sendiri sudah ada orang 
Tionghoa sejak abad ke 12 dan 13 (The Sulanate of Banten, Claude 
Guillot).

Dalam bahasa Indonesia sendiri toponimi Angke hampir tidak pernah 
dijumpai ditempat lain dan sering seseorang dinamakan berdasarkan 
sebutan toponiminya, seperti sebutan  Sultan Ageng Tirtayasa (1651-
1682). Tirtayasa adalah nama sebuah desa dekat Serang , dimana ia 
mendirikan keraton baru dan tempat mengasingkan diri sementara di 
desa tersebut.

Nama Ratu untuk seorang  bangsawan laki  mungkin agak membingungkan, 
karena biasanya nama Ratu diasosiasikan dengan nama seorang wanita. 
Tetapi dalam sejarah Indonesia,  hal ini sering ditemukan sebagai 
nama gelar. 

Seperti seorang bangsawan Banten bernama Ratu Bagus Buang bersama 
guru agama Kiai Tapa  (namanya diabadikan sebagai nama jalan di 
Grogol sekarang) pada tahun 1750 melakukan pemberontakan terhadap 
Ratu Syarifah Fatimah (keturunan Arab) dan Pangeran Syarif, sebagai 
penguasa Banten yang didukung oleh VOC ketika itu.  

Ketika pada tahun 1750  itu, dan baru sepuluh tahun peristiwa 
pembantaian orang Tionghoa terjadi (1740), Angke menjadi lagi sasaran 
penghancuran lagi, ketika pasukan Kiai Tapa bergerak maju ke Batavia 
dan menghancurkan wilayah pinggiran kota yang bernama Angke (Nusa 
Jawa: Silang Budaya 1, hal 65, Denys Lombard). Kejadian seperti ini 
terulang kembali pada Mei 1998, dimana  kawasan Angke menjadi salah 
satu sasaran awalnya.

Didepan nama Ratu juga sering ditambahkan dengan gelar Pangeran atau 
Panembahan sebagai 

Re: [budaya_tionghua] PNS

2007-03-26 Terurut Topik Tantono Subagyo
On 3/26/07, Edy Wijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:

   dari sisi pribadi sudah mengakui bahwa pribadi sudah menjadi bagian dari
 bangsa
 indonesia. tetapi dari sisi satunya.

Hehehe, sdr Edi Wijaya, Komentar ini maksudnya apa ya ???.  karena walaupun
 semua bagian Bangsa Indonesia, setiap suku 'kan  punya latar belakang
 budaya  yang  membentuk/melandasi  cara berpikir  dan cara bertindak.  Juga
 apakah  'nyaman'  atau tidak  jadi PNS ditentukan  oleh  cara  pikir  yang
 dipengaruhi  budaya, bukan dari segi  lain.  Mohon hati2, komentar sepotong
 bisa menimbulkan prahara dalam mangkok virtual (milis).   Salam Damai,
 Tantono



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta

2007-03-26 Terurut Topik liong han
Gelombang Pengunduran diri dari PKC (Partai Komunis China) Mendekati 20 Juta
   
  Seorang pemuda yang baru keluar dari daratan Tiongkok melangkah menuju 
podium, ia dengan serta merta memproklamirkan pengunduran diri dari PKC, 
bersamaan itu pula bergabung dalam partai sosial demokrat. Kejadian ini menarik 
perhatian para hadirin.
   
  Pemuda ini bernama Zhang Feng Chun, tiba di Amerika belum lama. Sebelum 
datang ke Amerika ia bertugas di sebuah lembaga tingkat dasar pemerintah di 
bagian selatan daratan Tiongkok. Karena pada suatu ketika ia membantu seorang 
yang berusia lanjut, yang tidak pernah ia kenal sebelumnya untuk menyelesaikan 
sebuah urusan, dengan demikian telah terjadi benturan dengan pimpinan atasan, 
sehingga ia diberhentikan dari dinasnya. Belakangan dari seorang teman yang 
mengetahui info dalam, diperoleh kabar bahwa keadaan berikutnya yang akan ia 
hadapi adalah “amat serius”. Di bawah peringatan dan saran dari temannya itu, 
akhirnya ia melarikan diri menuju Amerika.
   
  Zhang Feng Chun kepada para wartawan menyatakan, selama periode waktu 
kedatangannya ke Amerika, ia selalu khawatir akan keselamatan anggota 
keluarganya, juga merindukan isteri dan anaknya; namun atas dasar hasil 
pengamatannya dan apa yang ia alami sendiri, ia sungguh merasa “PKC benar-benar 
sudah terlampau bobrok, partai politik ini sudah sama sekali tidak ada 
prospek”. Oleh karena itu ia bertekad mengundurkan diri, rasa kekhawatiran juga 
dilepasnya demi tindakan yang membela kebenaran ini.
   
  Dewasa ini kegiatan solidaritas pengunduran diri dari PKC secara global yang 
mendekati angka 20 juta telah dibuka layarnya, koordinator pusat layanan global 
pengunduran diri dari PKC --- Professor Gao Da Wei menyatakan, dari kasus yang 
dialami Zhang Feng Chun sebagai kader tingkat junior pemerintah, dapat terlihat 
bahwa keluh kesah rakyat di bawah kekuasaan PKC telah meliputi setiap pelosok 
negara, juga telah membuktikan dibawah fenomina langit yang hendak membinasakan 
PKC, datangnya arus besar massa rakyat memisahkan diri dari PKC untuk memilih 
masa depan bagi jiwa mereka.

 
-
Food fight? Enjoy some healthy debate
in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta

2007-03-26 Terurut Topik Tantono Subagyo
Sdr Liong Han yth
Lookay cuman ingetin nih katanya suhu Tan yang ngajar I Ching, dimana Yang
marak, pasti akan timbul setitik Yin demikian juga sebaliknya.  Pengunduran
diri dari PKC bukan semata-mata karena rezim itu evil tetapi lebih
disebabkan oleh keterbukaan informasi dan keinginan untuk bebas menentukan
pandangan hidup yang mungkin berbeda dari mayoritas  yang lain.  Lihat  saja
Rusia,  begitu informasi  dan kebebasan melanda mereka berbondong-bondong
pindah haluan, tapi sekarang beberapa negara bagian pengin komunis lagi.
Sistem sangat tergantung dari orangnya, percaya nggak percaya negara bagian
Kerala di India adalah negara bagian yang pada saat ini sangat baik, maju
dan rata-rata penghasilan rakyatnya lbh merata daripada di negara bagian
India yang lain, dan pemerintah Kerala adalah sosialis.



Best regards, Tantono Subagyo


[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Berita Duka - Wen Peor

2007-03-26 Terurut Topik HKSIS

 BERITA DUKA 



Wen Peor, pelukis Tionghoa termasyur kelahiran Padang,

Telah meninggal-dunia pada tanggal 18 Maret 2007

di Hong Kong.







Wen Peor yang lahir di Padang 28 Desember 1920, di tahun 1941 ke Jakarta, 
mulai karier seni-lukis dari pekerjaan membuat pospter, dan dimasa Jepang 
tahun 1943 sempat dipenjarakan karena karyanya itu. Sejak tahun 1945 Wen 
Peor bersama-sama Afandi, Hendra, Sudarso tergabung dalam PELUKIS RAKYAT.



   Tahun 1950 – 1955, Wen kembali mengajar di sekolah menengah Tionghua 
Bukit Tinggi, pada jaman itu, dengan kebesaran hati Wen, penghasilan dari 
pameran lukisan digunakan untuk membeli lahan sekolah itu, dengan demikian 
menyelamatkan usaha sekolah tersebut.



  Di Jakarta tahun 1955, Wen Peor bergabung Lie Man-fong cs membentuk 
“Lembaga Seniman YIN HUA” ,  Pada saat menyelenggarakan Pameran tahun 1957, 
salah satu lukisan Wen dengan tema: “ Bulan Menerangi Kampung-halaman” 
dipilih menjadi salah satu koleksi-lukisan Bung Karno.



  Sejak tahun 1959 Wen menggabungkan diri dan bersama LEKRA,  terjun 
aktif mendorong maju kesenian rakyat. Mendidik seni-lukis generasi muda, 
mendukung usaha grup seni-lukis pemuda Indonesia Jogya dan tidak sedikit 
memberikan bantuan mengatasi kehidupan pemuda-pemudi setempat yang sangat 
miskin. Jiwa me-Rakyat diri Wen sangat menonjol dari karya lukisan yang 
banyak bertemakan kehidupan kaum tani, nelayan miskin di Indonesia dan jiwa 
sosial yang ringan tangan memberikan bantuan pada pemuda-pemudi mengatasi 
kehidupan miskin ini dipertahankan terus sampai tahun 1966. Perubahan 
politik yang terjadi mengakibatkan Wen tidak bisa bertahan lebih lama lagi 
di Indonesia dan terpaksa menyingkir kenegeri leluhur, Tiongkok.



  Di Tiongkok, yang ketika itu sedang berkobar Revolusi Kebudayaan 
Proletar, Wen dipekerjakan di Pertanian Hua Kiao. Kemudian di tahun 1973 
atas bantuan pelukis-wanita Xiao Shu-fang, Wen berhasil diangkat menjadi 
Pelukis Akademi Seni-lukis Guangdong . Dan terlibat dalam penyelenggaraan 
pameran lukisan beberapa kali.



  Sejak tahun 1980, Wen melewatkan hari-tua nya di Hong Kong , dan 
berkesempatan menjalin kembali hubungan dengan Indonesia. Wen dihari tuanya 
tidak tinggal diam, disamping tetap aktif berkarya dengan lukisan-lukisan 
yang ditekuni, aktif dibeberapa pameran dan menjadi “Pelukis special over 
sea” dari “ Guangdong  Academy of Printing”. Wen pernah menghadiri “Pameran 
Lukisan Koleksi”  yang diselenggarakan oleh BCA di Jakarta tahun 1987. Dan 
setelah perjalanan tahun 1988 di Indonesia, Wen beberapa kali ikut 
mengeluarkan karya lukisannya dalam pameran lukisan di Jakarta, dan beberapa 
karyanya mendapatkan sambutan sangat baik dan terjual dengan harga sangat 
tinggi.



Jiwa sosial yang sejak muda ada pada diri Wen tidak mengendur karena 
usia-lanjut, bahkan lebih gigih. Wen tidak segan-segan menjumbangkan 
sebagian besar dari hasil penjualan lukisannya untuk mendukung Bencana 
Banjir, mendirikan “Sekolahan Harapan”, dan memberi beasiswa pada mahasiswa 
miskin, … dengan bakti-sosial demikian ini, Wen di tahun 2006 mendapatkan 
surat Penghargaan dari lembaga pemerintah Tiongkok. Bahkan pesan terakhir 
Wen, sebelum menghembuskan nafas terakhir mengharapkan: “ separuh dari 
warisan yang ada bisa digunakan untuk mendirikan yayasan kebudayaan dan 
social”, …



Wen meninggalkan kita untuk selama-lamanya pada tanggal 18 Maret yl. Selamat 
jalan kami ucapkan dengan penuh rasa kesedihan, dengan harapan bapak Wen 
Peor mendapatkan ketenangan abadi sedang keluarga yang ditinggalkan tetap 
tabah, tegar menghadapi duka yang tiada taranya ini.



SELAMAT JALAN BAPAK WEN PEOR!



Hormat kami,

Segenap Pengurus HKSIS












[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [budaya_tionghua] survey (kecil-kecilan)

2007-03-26 Terurut Topik Jon Schilage
gue bangga sebagai keturunan cina, tionghua atau apapun panggilannya.
bangsa cina telah ada sejak dahulu kala dengan kebudayaan yang sangat
mengagumkan..
bangsa cina adalah bangsa yang besar dan dikenal oleh semua suku bangsa di
dunia...
gue bersyukur lahir sebagai orang cina, cuma sayang lahirnya di indo, bukan
di tempat lain..
seandainya gue lahir di negera lain, apalagi kalo di cina, gua pasti akan
memaksimalkan ke-cina-an gue tanpa tanpa takut dianiaya oleh karena
ke-cina-an gue..



On 3/22/07, melani chia [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Tdk bangga, kurang ngerti kenapa?
 hanya tau menjalani aja,
 pun merasa sama dg keturunan bangsa lain, tdk merasa tinggi juga tdk
 merasa rendah.


 Chris Zhang [EMAIL PROTECTED] krisma_howler%40yahoo.com wrote:
 hmm.. saya hanya ingin tau gimana pendapat anda tentang kita sbg
 keturunan tionghoa. sebenarnya anda bangga ga sih punya marga tinghoa
 atau seengaknya lahir sbg orng keturunan ?? kasih alasan ya .

 thanks,
 kris zhang


 -
 New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out
 more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes.

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] PNS

2007-03-26 Terurut Topik Jon Schilage
gimana mau jadi PNS kalo secara politik dan sosial keturunan cina di
diskriminasi??
bukan masalah jiwa swasta atau jaminan kesejahteraan di PNS, tetapi masalah
utamanya adalah perbedaan perlakuan kepada kaum non-pri khususnya keturunan
cina.

saya adalah seorang pegawai BUMN yang dikendalikan pemerintah langsung dan
saya keturunan cina.
disini, saya merupakan satu-satunya pegawai keturunan cina dari sekitar 500
pegawai yang ada.
disini saya merasakan perbedaan yang sangat besar, khususnya pandangan dan
perlakuan pegawai BUMN terhadap saya dan terhadap rekan saya (kantor wilayah
lain) yang cina tapi muslim.
jadi, like it or not, admit it or not, tetap aja masalah sara khususnya
agama yang menjadi batu penghalang terbesar bagi kaum cina-indo untuk ikut
berkecimpung di dunia PNS dan politik di indo.

kalo bisa dan kalo mampu, lebih baik saya berwirausaha sendiri dan gak perlu
menjadi minoritas dari minoritas yang ada.


On 3/26/07, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

   On 3/26/07, Edy Wijaya [EMAIL PROTECTED] winetindo%40yahoo.com
 wrote:
 
  dari sisi pribadi sudah mengakui bahwa pribadi sudah menjadi bagian dari
  bangsa
  indonesia. tetapi dari sisi satunya.
 
 Hehehe, sdr Edi Wijaya, Komentar ini maksudnya apa ya ???. karena walaupun
  semua bagian Bangsa Indonesia, setiap suku 'kan punya latar belakang
  budaya yang membentuk/melandasi cara berpikir dan cara bertindak. Juga
  apakah 'nyaman' atau tidak jadi PNS ditentukan oleh cara pikir yang
  dipengaruhi budaya, bukan dari segi lain. Mohon hati2, komentar sepotong
  bisa menimbulkan prahara dalam mangkok virtual (milis). Salam Damai,
  Tantono
 

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Berbagi kebahagiaan (Nocel 'KALAM CINTA')

2007-03-26 Terurut Topik mas_also
Salam,

Izinkan saya berbagi kebahagiaan.

Sekarang ini saya baru menyelesaikan sebuah novel KALAM CINTA dari
Tuhan. 

KALAM CINTA dari Tuhan, adalah novel yang saya tulis dengan tujuan
membangkitkan semangat kepada generasi muda untuk terus berkreasi dan
belajar. Saya menanamkan semangat Tauhid. Yaitu, pengagungan suci
kepada Tuhan dengan cara berbuat baik kepada umat manusia tanpa
memandang sekat-sekat yang ada. 

Di sini, saya juga membongkar formalisme agama. Bahwasanya sikap
wasath (moderat) itu amat penting. Boleh memakai baju, tapi yang
sederhana dan jangan diagung-agungkan. Termasuk juga masalah
permisifisme di kalangan remaja. Remaja telah salah kaprah memaknai
demokrasi dan kebebasan. Kebebasan hanya diambil kulitnya, tidak pada
esensinya yang bertumpu pada kebebasan berkarya dan berkreasi. 

Latar KALAM CINTA adalah UIN Ciputat. Saya mengisahkan perjalanan
seorang mahasiswa, Jony Kesiangan, yang tetap semangat walaupun dalam
keadaan kekurangan. Ia mengisi harinya menjadi operator komputer di
Rentalan dengan tidak melupakan idealismenya pada pemberdayaan diri
bagi kebahagiaan orang tua dan kebaktian di tengah-tengah masyarakat.

Di sini, masa-masa perkuliahan, termasuk fisik dan ruh UIN, saya kupas
cukup detail. Dengan harapan KALAM CINTA bisa sedikit menjadi panduan
belajar. Saya kupas di sini prinsip-prinsip menjadi jeniusnya Leonardo
Da Vinci. Bagi saya itu adalah kunci bangsa dan generasinya bisa
menjadi besar tanpa harus kehilangan kebahagiaan.

Saya juga membongkar pemaknaan ikhlas yang selama ini membelenggu.
Ikhlas adalah berupaya untuk menjadi lebih baik. Kebahagiaan adalah
dengan terus berproses tanpa final. Sedikit disampaikan di sini
pertentangan Qadariyah dan Jabariyah dengan fokus terus berupaya dalam
koridor kepasrahan hasil-upaya sebagai hak mutlak Tuhan.

Demikian kilasan KALAM CINTA. Insya Allah akan diterbitkan oleh
Penerbit REPUBLIKA. Doain supaya cepat terbit ya….. Mohon doa supaya
jadi bestseller. Hihik… jangan lupa beli, sekalian kabari teman-teman.

Tentang Saya.
Saya Ali Sobirin el-Muannatsy (Mas Also), kelahiran Tegal '76. Alumni
UIN Ciputat. Sekarang saya aktif di P3M di Jaringan Islam
Emansipatoris mengurusi Buletin Jum'at an-Nadhar dan rubrik Hikmah
www.islamemansipatoris.com. Selain itu juga saya mempunyai pengajian
Majelis Tafkir. Majelis Tafkir sudah mendokumentasikan Untaian
Hikmah-nya ke dalam bentuk CD (audio mp3) yang sudah dikumandangkan
menjelang Maghrib di beberapa radio komunitas (Rakom) di daerah.
Seperti Surabaya, Lumajang, Lamongan, Pasuruan, Pacitan, Tulung Agung,
Blitar, Sumenep Jawa Timur; radio komersil di Brebes, Cilacap,
Magelang, Pekalongan, dan Pati Jawa Tengah; Bandung Jawa Barat, dan
Samarinda Kalimantan Timur.

Tnx.
Ali Sobirin el-Muannatsy (Mas Also)




[budaya_tionghua] Re: Marga Tionghoa

2007-03-26 Terurut Topik you_qing_long
cek diweb site www.budaya-tionghoa.org , ada bagian daftar marga disana

org khek ama org hokian beedanya dari daerah jg culture yg ada beda2 
dikit 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, aprilia_pit_babe 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya mau tanya,
 
 marga saya adalah Lauw, dari manakah marga saya berasal?  Dari 
daerah mana dan origin 
 chinese surname nya apa?
 
 Lalu satu lagi, selain tempat asal apa bedanya orang Khek dan 
Hokkian?





[budaya_tionghua] Re: Ang Kee

2007-03-26 Terurut Topik Erik
Ya, nama jalan itu sekarang resminya adalah Jl. Pangeran Tubagus
Angke. Konon, katanya makam yang empunya nama ada di situ. Dan memang
ada, tempatnya di dekat tikungan atau pengkolan SPBU atau Pom Bensin
Jelambar.
Tapi, menurut cerita orang-orang tua, jauh sebelum kita-kita yang
berumur sekitar 40-an atau ke bawah lahir, nama jalan itu aslinya
memang ANGKE dari sononya!! Baru setelah rezim Orde Bau, nama itu
diperpanjang menjadi Jl. Pangeran Tubagus Angke.
Kenapa musti diperpanjang, juga konon cerita mulut ke mulut para orang
tua, hal itu dilakukan oleh Pemerintah Orde Bau untuk
menghilangkan/menghapus jejak perjuangan atau perlawanan orang
Tionghoa Batavia melawan penjajah Belanda. 
Ceritanya, pada tahun 1740 persis di sepanjang jalan itu pernah
terjadi pembunuhan massal yang dilakukan oleh penjajahan Belanda
terhadap Pemberontak kaum Tionghoa. Korbannya banyaa sekali,
sampai-sampai darah yang mengalir  membuat air di kali itu menjadi
merah semuanya, sehingga di kemudian hari kali itu disebut orang Ang
(merah) Ke (Kali).Dan nama jalan di atas kali itu pun dikenal sbg Jl.
Ang Ke. (yang artinya Jl. Kali Merah)!!
Bagaimana jalan ceritanya dan hubungannya setelah rezim Orde Bau
berkuasa nama jalan itu tiba-tiba berubah jadi Jl. Pangeran Tubagus
Angke, silahkan tanyakan pada para mantan penguasa Orde Bau itu!! Kali
aja mereka mau sedikit jujur terhadap sejarah, mungkin mereka akan mau
bercerita apa adanya!!

Salam,

Erik
-

  


In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Setau saya nama jalan itu Tubagus Angke karena ada kuburan Pangeran 
 Tubagus Angke, dulu saya pernah liat sambil lewat, tapi sekarang mah 
 lupa-lupa inget
 
 
 
 - Original Message - 
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com;
[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, 24 March, 2007 23:03
 Subject: Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee
 
 
 
  Ang itu berarti Hung yang kalau bahasa mandarinnya berarti Merah.
Kalau
  banjir air tidak akan berwarna merah , kecuali banjir darah.
  Yang menggelitik keingintahuan lebih lanjut adalah mengapa sampai 
  dinamakan
  ANGKE dari salah satu dialek Tionghoa ? kenapa tidak KALMER (Kali
merah) ?
  Mengapa nama dari Tionghoa yang justru di adopt ? Dulu banyak
daerah dan 
  nama
  jalan yang memakai kata dari istilah , nama, dan bahasa/dialek 
Tionghoa ,
  contoh Gang Toa Hong, Gang Kong Goan, Gang Kong Kwan , Toa She
Bio, , Gang 
  Lo Su
  Fan, Gang Lautze, Bo Ciang, Gang Yo Sun Bie , Gang Cay Ho, Tay
Kung Sie
  (Kongsi  Besar), gang Sen Tiong, Ji Lak Keng, gang Mo Cui, Gang
Hok Tien, 
  Gang Lam
  Ceng,  Petak Sing Kian, Sam Pan Lio, gang Tiongkok, dan seabreg
nama yang
  bukan istilah Melayu.
  Satu alasan yang mungkin bisa masuk akal adalah , pernah suatu waktu
  Tionghoa mendapat legitimasi di Nusantara, Koq sekarang tidak ada 
  lagi/kurang ?
  Mengapa Angke menjadi dinamakan jalan TUBAGUS ANGKE ? katanya nama 
  Pahlawan
  .  Tolong ahli sejarah disini bantu menjelaskan.





[budaya_tionghua] diskusi

2007-03-26 Terurut Topik indarto tan
Rekan-rekan millister, dengan senang ketemu dimillist Budaya-Tionghua. Membaca 
gaya tulisan dimillist ini, sepetinya sebagian besar adalah generasi muda 
keturunan Tionghua yang haus memahami budaya leluhurnya. Memahami 
Budaya-Tionghua  bisa dipelajari dari banyak arah. Dari arah bahasa dengan 
huruf pictigrafi yang satu-satunya tertinggal dibumi ini, dari arah sejarah, 
sastra, tradisi perayaan, sistem pemerintahan, konsep pendidikan, konsep 
kemiliteran, tradisi sosial masyarakat dan sistem nilai-nilai moralitasnya. Dan 
yang agak sulit dipahami adalah konsep kerohanian metafisikanya. Ciri yang 
menyolok dari budaya Tionghua adalah usianya yang amat-amat pajang ! Walaupun 
demikian, nilai-nilai moral dan konsep dasarnya tetap berkesinambungan hingga 
sekarang. Inilah uniknya ! Misalnya, konsep sistem  pemerintahannya tetap 
dipakai hingga sekarang, yaitu Kemanusiaan (humanity), Tatatertib berdasar 
Kesusilaan (Li) dan Moralitas (Tao-te). Berbeda denga dunia Barat dimana 
Ketuhanan
 yang bersumber dari budaya Yahudi, Hukum dari budaya Romawi dan 
Keilmuan-rasional yang bersumber dari budaya Yunani. Oleh perbedaan essensial 
ini, tak heran orang mengatakan East isi east, West is west, bukannya tanpa 
alasan. 
  Tetapi, zaman berubah dengan cepat, transportasi dan komunikasi yang canggih, 
menyebabkan budaya satu mendekat pada budaya yang lain. Contohnya ya di 
Indonesia ini, dimana budaya-Tionghua  lama tersekat, sekarang para keturunan 
Tionghua bingung untuk memahami kembali. Suatu budaya yang samar-samar pernah 
dirasakan, dikenal, tetapi rasanya sudah jauh sekali, muncullah situasi kesalah 
pahaman dengan mengatakan Qing-ming (Ceng-bing) seolah sama dengan Besuk 
orang-mati! 
  Budaya-Tionghua, dimana inti kerohaniannya adalah ajaran Khonghucu, 
hekekatnya adalah agama kehidupan. Agama yang mengajarkan didunia ini hidup 
bukan sekedar hidup, melainkan hidup dengan mengemban Fiman-Tian untuk selalu 
berada didalam Tao, menjadi manusia yang sesuai dengan kodrat yang 
difirmankanNya. Manusia yang berusaha menemukan Tao itu disebut manusia Junzi 
(baca: Junce). 
  Ada orang setelah belajar kitab agama Khonghucu, Sishu-Wujing yang sudah 
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, lalu bisa menghayatinya secara agamis, 
dia menjadi penganut agama Khonghucu; tetapi, ada juga orang tidak berhasil 
menghayati ajaran Khonghucu sebagai agama, melainkan terhenti sebatas moral dan 
filsafat. Kedua-duanya sah-sah saja. Hanya saja, pelajarilah dahulu inti 
budaya-Tionghua itu secara seksama, sekarang di Indonesia banyak bermunculan 
tempat-tempat yang membahas ajaran Khonghucu, silakan mengikuti.  Sekarang 
gereja, kathedral dan vihara ikut merayakan Imlek, tentu umatnya juga boleh 
membaca kitab Sishu-Wujing demi memahami inti kerohanian budaya Tionghua. 
Selamat belajar!  
   

 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] OOT: Introduce Drama DAAI TV

2007-03-26 Terurut Topik surya_k_55772
Dear All,

Mgkn beberapa teman-teman yang tinggal di daerah Jakarta masih blm
bisa menerima sinyal saluran DAAI TV di rumah. Tapi teman2 yg tinggal
di  Jakarta Utara dan Jakarta Barat barangkali bisa menangkap sinyal
DAAI TV di UHF 59. 

DAAI TV adalah stasiun TV lokal Jakarta yang menitikberatkan pada hal2
yang bersifat positif dan bisa meng-edukasi atau meng-inspirasi
pemirsa.   Tujuan DAAI TV adalah memberi keindahan dan kehangatan
dalam kehidupan baik itu berkeluarga maupun bermasyarakat,terutama
masyarakat Indonesia.

Seperti halnya stasiun TV lainnya, DAAI TV juga mempunyai program2
unggulan seperti drama (atau di Indonesia lebih sering disebut
Sinetron), yang mana drama tersebut diambil dari kisah2nya insan
manusia.  

Kini DAAI TV menghadirkan drama Keteguhan Hati,sebuah drama yang
diangkat dari kisah nyata seorang yang bernama Li zhong-ji, atau
dipanggil A-ji. Diusianya yang kecil A-ji sudah harus membanting
tulang untuk membantu ekonomi keluarganya. Beliau adalah seorang anak
yang berbakti, cinta tanah air, sungguh-sungguh dalam melakukan
sesuatu dan bertekad baja. 

Sejak kecil A-ji sangat mengagumi lautan, beliau sangat gembira bisa
hidup atau tinggal di atas laut, walaupun beliau tidak bisa berenang.
Ketika masih muda beliau pernah jatuh ke dalam air yang hampir
merenggut nyawanya, namun hal itu tidak menyurutkan kekagumannya
terhadap laut.

KEtika masih muda beliau sering bergonta-ganti pekerjaan, namun hal
itu tidak membuat beliau lupa akan laut yang sangat dikaguminya. Watak
A-ji yang keras dan jujur akhirnya mengantarkan beliau menjadi seorang
pengusaha pengangkutan kapal yang sangat sukses di Taiwan. Bagaimana
A-ji berjuang dari sejak kecil hingga akhirnya sukses menjadi seorang
pengusaha…. Saksikan kisahnya hanya di DAAI TV, Jakarta 59 UHF



Regards,

Surya




[budaya_tionghua] Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?

2007-03-26 Terurut Topik Gunawan Kurnia
Lau-heng,
Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
Ceng Beng 05 April  Onde 22 Desember.
Tanya kenapa ?

Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ?
Mohon informasinya.
Ban-ban kam sia.

Kiong-chiu,
F Gunawan Kurnia F


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Sabik Hilmi

Sekedar urun rembuk. Sy pengagum kebudayaan tiongkok walaupun bukan termasuk 
etnis tionghoa.
Untuk ide integrasi etnis tionghoa di negeri tercinta ini sy setuju 100%.
Namun kiranya perlu seimbang, artinya semua WN harus terbuka dan inklusif.
Maka sejujurnya iklan ini cukup mengganggu dan tidak seimbang.

Peace.


  - Original Message - 
  From: Alfonso 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 25, 2007 10:28 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya  
schedule


  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gooddayboss 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Komentar saya:
   Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis.
   Bukankah seharusnya yg namanya study tour itu lebih baik terbuka 
   untuk segala etnik agar yg mau mengetahui/mempelajari budaya dan 
   bahasa Cina bisa meluaskan wawasan dan appresiasi mereka terhadap 
   budaya Cina? Apalagi ini jelas2 bukan benar2 belajar karena tidak 
   mungkin belajar cuma 3 minggu, tapi lebih banyak tamasya nya.
   Kemana saja larinya pahlawan2 Cina anti rasialisme yg suka ber-
  kaor2 
   di-diskriminasi di Indonesia, kok diem saja ada iklan rasis begini, 
   mosok piknik gini hanya terbuka untuk orang keturunan Cina ... 
   saya protes keras!

  To: Sdr Chris Setyo

  Tujuan pemerintah Taiwan untuk mengajak WNI keturunan adalah untuk 
  mempersatukan keahlian bahasa mereka saat di kelas-supaya seragam.

  Di surat yang kita terima dari Depdiknas Taiwan, Tionghoa Indonesia 
  yang diharapkan datang ke Taiwan setidaknya sudah memiliki akar 
  budaya yang sama. Selain itu, kalau bisa yang memiliki hubungan 
  keluarga di Taiwan. Tapi ini bukan jadi jaminan. Di bayangan 
  pemerintah Taiwan, saat WNI keturunan berkumpul di kelas Mandarin 
  saat belajar di Taiwan, murid2 tidak akan bertanya lagi 
  tentang Kenapa ini, kenapa itu? Pertanyaan2 dasar ttg sejarah 
  budaya Tionghoa. Jadi, guru juga lebih cepat dalam menjelaskan 
  grammar dan spelling, bukan fokus pada cerita sejarah lagi.

  Tapi, kalau WNI asli sudah tahu banyak ttg sejarah Tionghoa, misalnya 
  kenapa malam sebelum Imlek harus kumpul dan makan bareng, isi angpao 
  ada berapa, terus apa isi bakcang, kenapa makan onde2, dll, ya WNI 
  ybs sudah boleh ikut dalam rombongan ini.

  Kesimpulan: Jadi kalau Anda merasa budaya Tionghoa anda tidak 
  memiliki kendala lagi saat di Taiwan, ya silakan saja bergabung dan 
  daftar di: 021-687 87100.

  Jadi tidak ada maksud diskriminasi di sini. Mari kita ganti cara 
  berpikir dari sudut pandang pihak lawan bicara.

  Alfonso



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Need Info=T'ai Chi

2007-03-26 Terurut Topik chandra hwat
Ikutan belajar taichi dong.
ajak2 ye


TALENTA Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Oh ya, yg di jakarta di mana aja ??? Alamat sama cp nya ya . Thanks
 
 Benny [EMAIL PROTECTED] wrote:  Dinda,
  
  Anda tinggal dimana ? Kalau di Jkt coba kontak di :
  
  Jing Wu Men Martial Arts
  Komp. Ruko Gading Kirana Blok A10/26
  Pada salah satu programnya ada Tai Chi aliran Chen.
  Anda seneng gaya yg mana : Yang, Chen, Wu, Sun ?
  Kalo saya seneng belajar Tai Chi karena ada filosofi nya,
  makna Tai Chi sangat dalam sekali, dari Tao Ying - Yang.
  Selamat mempelajari Tai Chi.
  
  Salam,
  Tan Ong Tjoan
  
  
   dear all,
  
ada yang tahu tempat belajar Taichi, master Tai Chi, atau asosiasi atau 
   yayasan yang berhubungan dengan Tai Chi, kalo boleh minta contact person 
   nya??
terimakasih banget sebelumnya
  
-dinda-
  
  
  

 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   

 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee

2007-03-26 Terurut Topik Skalaras
Ke disini bukan He, tapi  Xi. 

kata Sungai dlm bhs mandarin sangat banyak istilahnya: bisa He, Jiang, Xi, 
Jian,Qian dll dll.

Salam,
ZFy

  - Original Message - 
  From: ChanCT 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 25, 2007 6:50 AM
  Subject: Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee


  Kenapa yang dibahas hanya pengertian Ang-nya saja, ya? Sedang ke nya itu 
sudah pasti sama dengan he yang berarti sungai dalam bunyi Hokkian?

  - Original Message - 
  寄件者: King Hian 
  收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  傳送日期: Sunday, 25 March, 2007 1:02
  主旨: Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee

  UTF 8

  Pertanyaan Pak Raharjo Irawan adalah:
  Dalam bahasa Hokkian, kata 'Ang' dari Angke bisa berarti Merah (紅) atau 
Banjir (洪) - Ang yang berarti banjir ini sama dengan marga Ang Chit Kong 
(tokoh dalam Sia Tiao Eng Hiong). Dalam bahasa Mandarin, keduanya diucapkan 
'Hong'.

  Selama ini teori yang sering kita dengar adalah Angke berarti kali merah. 
Rupanya Pak Raharjo juga mendengar ada yang mengatakan bahwa Angke berarti kali 
banjir, bukan kali merah. Karena huruf (洪) dalam bhs Hokkian juga diucapkan Ang.

  Sulit untuk menentukan mana yang benar. Tetapi saya lebih memilih pendapat 
bhw Angke berarti kali merah (karena peristiwa pembantaian orang2 Tionghoa 
1740). Alasannya:
  1. Lebih banyak orang2 yang berpendapat Angke: kali merah
  2. Kali Angke berhulu di daerah Semplak (Bogor Barat Laut), melalui Parung, 
Pamulang, Ciledug, Angke, Muara Angke. Kali Angke relatif pendek (dibanding 
Ciliwung atau Cisadane), sehingga dulu kali ini seharusnya tidak sering banjir.
  3. Di sepanjang kali Angke sampai ke daerah Semplak, banyak bermukim orang2 
Tionghoa peranakan seperti Tionghoa Benteng (yang berbahasa Melayu dan kaum 
perempuannya berkebaya, umumnya mereka adalah petani). Ada teori yang 
mengatakan bahwa mereka ini adalah orang2 Tionghoa yang melarikan diri ke 
daerah hulu kali Angke, waktu terjadi pembantaian 1740.
  4. Dalam bhs Hokkian, huruf (洪) dan (紅) sama2 bisa dibaca Hong (bunyi wenyan) 
dan Ang (bunyi baihua). Tetapi, dalam frase2 yang berarti banjir, huruf (洪) 
dibaca Hong. Misalnya:
  - (洪水) Mandarin: Hongshui, Hokkian: Hong Sui atau Hong Cui
  - (分洪) MD: Fenhong, HK: Hun Hong
  - (洪流) MD: Hongliu, HK: Hong Liu

  salam,
  KH


  [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Ang itu berarti Hung yang kalau bahasa mandarinnya berarti Merah. Kalau 
  banjir air tidak akan berwarna merah , kecuali banjir darah.
  Yang menggelitik keingintahuan lebih lanjut adalah mengapa sampai dinamakan 
  ANGKE dari salah satu dialek Tionghoa ? kenapa tidak KALMER (Kali merah) ? 
  Mengapa nama dari Tionghoa yang justru di adopt ? Dulu banyak daerah dan nama 
  jalan yang memakai kata dari istilah , nama, dan bahasa/dialek Tionghoa , 
  contoh Gang Toa Hong, Gang Kong Goan, Gang Kong Kwan , Toa She Bio, , Gang Lo 
Su 
  Fan, Gang Lautze, Bo Ciang, Gang Yo Sun Bie , Gang Cay Ho, Tay Kung Sie 
  (Kongsi Besar), gang Sen Tiong, Ji Lak Keng, gang Mo Cui, Gang Hok Tien, Gang 
Lam 
  Ceng, Petak Sing Kian, Sam Pan Lio, gang Tiongkok, dan seabreg nama yang 
  bukan istilah Melayu. 
  Satu alasan yang mungkin bisa masuk akal adalah , pernah suatu waktu 
  Tionghoa mendapat legitimasi di Nusantara, Koq sekarang tidak ada lagi/kurang 
? 
  Mengapa Angke menjadi dinamakan jalan TUBAGUS ANGKE ? katanya nama Pahlawan 
  . Tolong ahli sejarah disini bantu menjelaskan . 

  salam,
  Dr.Irawan.
  xx
  In a message dated 3/24/2007 2:39:15 A.M. Pacific Daylight Time, 
  [EMAIL PROTECTED] writes:

  Kali Angke
  Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
  Kali Angke adalah sebuah sungai di Jakarta, Indonesia. Nama Kali Angke 
  diberikan setelah pembantaian etnis Tionghoa selama tiga hari oleh VOC di 
Batavia 
  pada tanggal 9 Oktober 1740. Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai 
  berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah 
  menjadi Kali Angke. [1][2]

  sur

  - Original Message - 
  From: raharjo irawan [EMAIL PROTECTED]

   
   Salam,
   
   Mohon info dari rekan-rekan, sungai Ang Kee di
   Jakarta
   itu berasal dari kata Hong Xi ( #32005; #28330;
   #65104;yang berarti sungai merah ) atau Hong Xi (
   #27946; #28330;#65104;yang berarti sungai yang
   sering banjir ) ???
   
   Menurut beberapa orang, disebut Ang Kee karena
   dahulu
   ketika terjadi pembantaian 1740, banyak mayat orang
   Tionghoa yang dibuang ke dalam sungai tersebut,
   sehingga memerahkan sungai.
   
   Namun ada pendapat yang mengatakan disebut Ang Kee
   itu, karena sungai itu sering meluap ketika terjadi
   hujan besar.
   
   Mana yang benar ??? mohon pencerahan.
   
   Irawan R
   

  Recent Activity

  21
  New Members

  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS

  Indonesian languages 
  Dan 
  Indonesian 
  Indonesian language course 
  Indonesian language learn

  Got Yodel?
  Best Yahoo! Yodel
  Give us your best
  yodel and 

Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Skalaras
Kita harus melihat study tour Taiwan ini dr dua sudut pandang:

1. Paket wisata ini jelas diselenggarakan oleh pemerintah Taiwan, dengan tujuan 
politik yang mengabdi pada kepentingan nasional Taiwan. latar belakang politik 
ini tak usah di tutup2i, seperti halnya bantuan2 negeri lain untuk Indonesia, 
yang mengkhususkan pada golongan2 tertentu, misalnya bantuan negeri arab untuk 
golongan Isalam, bantuan Amerika untuk golongan Kristen dll, selama bantuannya 
ini bukan untuk kegiatan yang merusak, membuat organisasi teror msalnya.. itu 
juga sah2 saja, orang2 dan golongan2 

2. Boleh saja warga2 Indonesia yang dituju memanfatkan bantuan2 tersebut 
semaksimal mungkin, yang penting, kita jangan mudah dimanfaatkan untuk menjadi 
alat negeri asing pemberi bantuan. misalnya menjadi pembela Taiwan, Arab Saudi, 
Amerika dll. Yang jadi masalah disini adalah, sebagai warga Indonesia, apakah 
kita perlu menjadi juru kampanye untuk kegiatan pemerintah negara lain? kasus 
iklan Taiwan ini mungkin lebih tepat disorot dari sudut ini. kita tak perlu 
mempersoalkan kebijakan Taiwan, lebih baik kita timbang2 sikap warga kita 
sendiri.

Salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 26, 2007 3:06 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian 
biaya  schedule


  - Original Message - 
  From: Alfonso
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Monday, March 26, 2007 1:28 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya 
   schedule

   Tujuan pemerintah Taiwan untuk mengajak WNI keturunan
   adalah untuk mempersatukan keahlian bahasa mereka saat
   di kelas-supaya seragam.

  -

  Ini sikap resmi pemerintah Taiwan atau debat kusirnya Alfonso-heng saja!?
  Kalau memang sikap pemerintah Taiwan, coba disebutkan referensi sumber 
  resminya. Nggak apa-apa dalam bahasa Tionghoa juga, banyak teman di milis 
  ini yang nanti bisa membuktikan benar atau ngibulnya.

  Orang bodoh juga tahu, kalau mau menyeragamkan tingkat bahasa peserta suatu 
  kelas, maka yang dijadikan persyaratan itu level kemampuan bahasanya, bukan 
  lantas mempersyaratkan ras etnisnya!!

  Satu contoh dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng:
  Banyak di antara kita yang kenal baik Cici Pangesti, seorang WNI asli 
  pribumi (maaf saya terpaksa pakai istilah ini, walau sebetulnya tidak suka) 
  yang jauh lebih laku sebagai penerjemah banyak buku dan subtitle film bahasa 
  Tionghoa dari WNI keturunan Tionghoa. Karena walaupun bukan WNI keturunan 
  Tionghoa, tetapi dia lebih tinggi level kemampuan bahasa Tionghoanya.

  Contoh lain dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng:
  Kalau misalnya pemerintah Amerika Serikat mau bikin kelas orang Indonesia 
  yang keahlian bahasa Inggris-nya seragam, yang dijadikan persyaratan adalah 
  score TOEFL-nya harus, katakanlah antara 300 sampai 400, misalnya. Bukan 
  persyaratannya harus WNI keturunan Amerika!

  Wasalam. 



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee

2007-03-26 Terurut Topik gsuryana
Aku punya foto copydaftar silsilah dari Banten, memang tidak benar2 komplit, 
karena silsilah dibuat secara turun temurun dalam bentuk satu lembar besar 
ukuran  2 X 2 M ( kurang lebihnya ) dan sebuah buku tebal kecil tulisan 
tangan ( yg ini aku tidak minta foto copynya ).

1426 M Sinuhun Sayidina Syaryf Hidayatullah Mahdumdjati Tjirebon, berputra 
( ke 4 ) Ratu Mas Ayu Pakuan Dyah bersuami Pangeran Paseh/Patahilah 
Khan/Patahilah ( 1527 M ) dan berputra Ratu Ayu yang menikah dengan Pangeran 
Djaya Ki Gedeng Angke..

Sinuhun Saydina Syarif Hidayatullah Mahdumdjati Tjirebon berputra ( 1468 M ) 
Pangeran Sabda KingKing Sorasowan Sultan Maulana Hassanudin Panembahan 
Surosowan ( cikal bakal kesultanan Banten )

Silsilah yang aku miliki termasuk unik, karena diatas nya sekali adalah Adam 
dan Hawa, dan silsilah ini bisa dibilang tidak ada di luaran, jadi mengenai 
kebenaran nya tidak bisa di bukti kan.

Yang jelas silsilah keluarga ini disusun secara turun temurun dari keluarga 
Banten, sedang untuk keluarga Cirebon  bisa dibilang hanya sampai 5 
keturunan dan itupun tidak semua komplit.

Pernah aku tanya mengenai silsilah yang dimiliki oleh penulis silsilah 
dengan apa yang tertulis di buku2 yang sudah ada dimasyarakat perbedaannya 
dimana saja, dijawab sederhana : bakal banyak bedanya karena sejak 
Kesultanan Tjirebon berperang dengan VOC bisa dibilang anak keturunan 
Kesultanan Tjirebon banyak yang di adu domba dan mengakibatkan penulisan 
silsilah menjadi terganggu, belum lagi adanya oknum yang di masuk kan 
kedalam silsilah sehingga bisa terjadi perbedaan pada keturunan2 setelah VOC 
menguasai kesultanan Tjirebon dan Banten.

Penulis silsilah di tunjuk tidak semata-mata asal tunjuk, selain di beri 
warisan data, juga kemampuan untuk mengetahui 'seseorang' ini keturunan 
Tjirebon/Banten tidak nya.unik memang.

sur.
- Original Message - 
From: Golden Horde [EMAIL PROTECTED]


 GS wrote:

Fatahilah di tahun 1527M, berputra/i 4 orang salah satunya Ratu Ayu
yang  menikah dengan Pangeran Djaya Ki Gedeng Angke..
dari pasangan ini ber cucu Pangeran Djayakarta dan Pangeran Surya.

Demikian sekilas tambahan info dari kertas silsilah keluaran Banten.

sur.
ps.
Gelar Tubagus tidak tertulis di silsilah keturunan Fatahilah, dimana
untuk  pria mendapat gelar Pangeran sedang Perempuannya Ratu.
Tubagus setingkat dengan Pangeran.
 --

 Nama Fatahillah atau  kadang-kadang disebut Faddillah Khan, Faletehan
 dari Pasei atau Tagaril seperti disebutkan oleh orang Portugis,
 disebutkan  dalam catatan  sejarah sebagai panglima pasukan Cirebon
 yang merebut Sunda Kelapa di tahun 1527. Tetapi sampai kini sampai
 kini masih belum ada kesepakatan atau kepastian sejarah  identitas
 sebenarnya Fatahillah tersebut.

 Sejauh ini namanya disebutkan sebagai panglima yang ikut  merebut
 Banten lalu kemudian merebut Sunda Kelapa ( Jakarta ) dari tangan
 Raja Pakuan Pajajaran (kerajaan Sunda) dengan bantuan tentara dari
 Demak. Selain itu juga ia  disebutkan dalam naskah Carita Caruban
 menikah dengan puteri Sunan Gunung Jati dan dimakamkan dekat makam
 Sunan Gunung Jati di Cirebon dengan nama Tubagus Pase. (Tempat-tempat
 bersejarah di Jakarta, A. Heuken, hal 26).

 Menurut Hoesein Djajadiningrat dalam bukunya (Tinjauan Kritis Sajarah
 Banten) menyebutkan Fatahillah identik dengan Sunan Gunungj Jati
 (Nurullah), sedangkan menurut naskah `Carita Purwaka Caruban Nagari 
 yang ditulis  sekitar  tahun 1720  itu, disebutkan bahwa Fatahillah
 berbeda dengan Sunan Gunung Jati.

 Tetapi beberapa sejarawan meragukan nilai historisnya naskah  Carita
 Caruban ini, karena dianggap penuh mitos dan dan bertendensi
 melegitimasikan kesultanan Cirebon , serta ditulis 200 tahun setelah
 peristiwa sejarah itu  terjadi. (Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004,
 M.C. Riclefs, hal 92 ).

 Saya sendiri belum pernah mendapatkan informasi atau catatan sejarah
 tentang  silsilah   putera-puteri dari Fatahilah tersebut  yang
 disebutkan sebagai  kakek dari Pangeran Jayakarta itu. Apakah dapat
 disebutkan sumbernya ? karena cukup menarik untuk diketahui .

 Sampai kini para sejarawan pada umumnya  (Prof. Dr. Hasan Muarif
 Ambary, Dr. Uka Tjandrasasmita, Dr. Nina Lubis, Drs. Halwany Michrob,
 A. Heuken SJ, dll) sependapat  dengan  Hoesein Djajadiningrat
 (Tinjauan Kritis Tentang Sajarah Banten, 1913),  bahwa Ratu Bagus
 Angke adalah menantu dari Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten
 (1552-1570)  yang menikah dengan salah satu puterinya (Ratu
 Pambayun). Sultan Hasanuddin sendiri adalah putera dari Sunan Gunung
 Jati, yang didalam Sejarah Banten disebut sebagai Sultan pertama
 Banten.

 Versi resmi sejarah kota Jakarta juga menyebutkan hal yang sama
 seperti yang ditulis di Jakarta Dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi
 yang diterbitkan oleh  Pemerintah Daerah Kusus Ibukota Jakarta, Dinas
 Museum Dan Sejarah,1988 serta  buku kumpulan makalah diskusi yang
 diselenggarakan oleh Departemen 

Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Skalaras
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, March 25, 2007 4:16 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian 
biaya  schedule

 1. Paket wisata ini jelas diselenggarakan oleh pemerintah Taiwan,
 dengan tujuan politik yang mengabdi pada kepentingan nasional Taiwan.
 latar belakang politik ini tak usah di tutup2i, seperti halnya
 bantuan2 negeri lain untuk Indonesia, yang mengkhususkan
 pada golongan2 tertentu,
 misalnya bantuan negeri arab untuk golongan Isalam,
 bantuan Amerika untuk golongan Kristen dll,
 selama bantuannya ini bukan untuk kegiatan yang merusak,
 membuat organisasi teror msalnya.. itu juga sah2 saja,



He he he... ya beda dong Zhou-heng.

Kalau lembaga dakwah Arab bantu membiayai orang Iindonesia pergi beribadah 
haji, sehingga itu khusus untuk orang Islam Indonesia, okay-okay saja.
Kalau lembaga evangelical Amerika bantu menyekolahkan orang Indonesia ke 
seminari di Amerika, sehingga itu khusus untuk orang Kristen Indonesia, 
okay-okay saja.

Tetapi kalau pemerintah Arab menyumbang beras untuk Indonesia dengan syarat 
beras itu untuk orang Indonesia yang Islam saja, atau WNI keturunan Arab 
saja, kita harus protes keras, saya pun paling depan protesnya! Karena 
politik si Arab itu, walaupun tidak langsung berbentuk teror, merupakan 
kegiatan yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa Indonesia.
Kalau pemerintah Amerika menyekolahkan teknik arsitektur orang Indonesia di 
Amerika untuk orang Kristen saja, atau WNI keturunan Amerika saja, kita 
harus protes keras, Tan lookay pun paling depan protesnya! Karena politik si 
Amerika itu, walaupun tidak langsung berbentuk teror, merupakan kegiatan 
yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa Indonesia.

Wasalam. 



Re: [budaya_tionghua] diskusi

2007-03-26 Terurut Topik PK Lim
Saya setuju sekali dengan saran Pak Tan.  Buku2 ajaran tua yang disebutkan 
banyak mengandung ajaran2 yang kalu di pelajari dan diikuti dengan taat, maka 
akan aman tenteramlah dunia ini.  Sayangnya, buku2 tersebut ditulis dengan 
bahasa kuno yang tidak mudah untuk dimengerti dan dicerna.  Apa lagi kalu 
mambaca terjemahannya.  Maaf, saya belum pernah mambaca terjemahan bahasa 
Indonesia buku2 tersebut, tetapi menarik kesimpulan dari biasa2nya yang terjadi 
dikalangan penerbit.  Tetapi kembali lagi, yang diharapkan, kalau pun bisa 
disimak dalam prosentasi yang sedikitpun, masih lumayan lah.  Better than 
nothing.

Salam,
PK Lim

indarto tan [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Rekan-rekan millister, dengan senang ketemu dimillist Budaya-Tionghua. Membaca 
gaya tulisan dimillist ini, sepetinya sebagian besar adalah generasi muda 
keturunan Tionghua yang haus memahami budaya leluhurnya. Memahami 
Budaya-Tionghua  bisa dipelajari dari banyak arah. Dari arah bahasa dengan 
huruf pictigrafi yang satu-satunya tertinggal dibumi ini, dari arah sejarah, 
sastra, tradisi perayaan, sistem pemerintahan, konsep pendidikan, konsep 
kemiliteran, tradisi sosial masyarakat dan sistem nilai-nilai moralitasnya. Dan 
yang agak sulit dipahami adalah konsep kerohanian metafisikanya. Ciri yang 
menyolok dari budaya Tionghua adalah usianya yang amat-amat pajang ! Walaupun 
demikian, nilai-nilai moral dan konsep dasarnya tetap berkesinambungan hingga 
sekarang. Inilah uniknya ! Misalnya, konsep sistem  pemerintahannya tetap 
dipakai hingga sekarang, yaitu Kemanusiaan (humanity), Tatatertib berdasar
 Kesusilaan (Li) dan Moralitas (Tao-te). Berbeda denga dunia Barat dimana 
Ketuhanan
  yang bersumber dari budaya Yahudi, Hukum dari budaya Romawi dan 
Keilmuan-rasional yang bersumber dari budaya Yunani. Oleh perbedaan essensial 
ini, tak heran orang mengatakan East isi east, West is west, bukannya tanpa 
alasan. 
   Tetapi, zaman berubah dengan cepat, transportasi dan komunikasi yang 
canggih, menyebabkan budaya satu mendekat pada budaya yang lain. Contohnya ya 
di Indonesia ini, dimana budaya-Tionghua  lama tersekat, sekarang para 
keturunan Tionghua bingung untuk memahami kembali. Suatu budaya yang 
samar-samar pernah dirasakan, dikenal, tetapi rasanya sudah jauh sekali, 
muncullah situasi kesalah pahaman dengan mengatakan Qing-ming (Ceng-bing) 
seolah sama dengan Besuk orang-mati! 
   Budaya-Tionghua, dimana inti kerohaniannya adalah ajaran Khonghucu, 
hekekatnya adalah agama kehidupan. Agama yang mengajarkan didunia ini hidup 
bukan sekedar hidup, melainkan hidup dengan mengemban Fiman-Tian untuk selalu 
berada didalam Tao, menjadi manusia yang sesuai dengan kodrat yang 
difirmankanNya. Manusia yang berusaha menemukan Tao itu disebut manusia Junzi 
(baca: Junce). 
   Ada orang setelah belajar kitab agama Khonghucu, Sishu-Wujing yang sudah 
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, lalu bisa menghayatinya secara agamis, 
dia menjadi penganut agama Khonghucu; tetapi, ada juga orang tidak berhasil 
menghayati ajaran Khonghucu sebagai agama, melainkan terhenti sebatas moral dan 
filsafat. Kedua-duanya sah-sah saja. Hanya saja, pelajarilah dahulu inti 
budaya-Tionghua itu secara seksama, sekarang di Indonesia banyak bermunculan 
tempat-tempat yang membahas ajaran Khonghucu, silakan mengikuti.  Sekarang 
gereja, kathedral dan vihara ikut merayakan Imlek, tentu umatnya juga boleh 
membaca kitab Sishu-Wujing demi memahami inti kerohanian budaya Tionghua. 
Selamat belajar!  

 
 -
 Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
 Try the Yahoo! Mail Beta.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?

2007-03-26 Terurut Topik Gunawan Kurnia
Long-heng,
Mohon maaf, mungkin waktu itu tak terbaca oleh saya atau bisa jadi saya blom 
join milis ini.
Bisakah saya mohon bantuan Long-heng untuk mengulasnya kembali ?
 
Atau barangkali Rinto-heng bisa bantu saya?
Ban-ban kam sia.

Kiong-chiu,
Gunawan Kurnia

 
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
you_qing_long
Sent: Monday, March 26, 2007 5:20 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan 
tanggal Masehi ?


penanggalan kalender Tiongkok gak berdasarkan perhitungan bulan aja 
tapi jg matahari, so gak aneh kalu itungan hari Dang Zhi ataw onde 
ama cengbeng bisa pas ama kalender masehi, lagian ada 24 jie qi ataw 
perubahan musim yg dikaitin ama pergerakan matahari.

soal ini pernah dibahas lamaa banget

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Gunawan Kurnia 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lau-heng,
 Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
 Ceng Beng 05 April  Onde 22 Desember.
 Tanya kenapa ?
 
 Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan 
oleh saya ?
 Mohon informasinya.
 Ban-ban kam sia.
 
 Kiong-chiu,
 Gunawan Kurnia
.
  
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?

2007-03-26 Terurut Topik Rinto Jiang
Mohon dirujuk ke:

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18197

Mengapa Ceng Beng selalu jatuh pada tanggal 5 April setiap tahunnya.


Rinto Jiang


Gunawan Kurnia wrote:
 Lau-heng,
 Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
 Ceng Beng 05 April  Onde 22 Desember.
 Tanya kenapa ?

 Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ?
 Mohon informasinya.
 Ban-ban kam sia.

 Kiong-chiu,
 F Gunawan Kurnia F


   


Re: [budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta

2007-03-26 Terurut Topik PK Lim
Biarlah apa yang terjadi disana menjadi urusan mereka2.  Kita2 Tionghoa di 
Indonesia masih banyak masalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan.

Salam,
PK Lim

liong han [EMAIL PROTECTED] wrote:  Gelombang 
Pengunduran diri dari PKC (PartBiarlah apa ynagai Komunis China) Mendekati 20 
Juta

   Seorang pemuda yang baru keluar dari daratan Tiongkok melangkah menuju 
podium, ia dengan serta merta memproklamirkan pengunduran diri dari PKC, 
bersamaan itu pula bergabung dalam partai sosial demokrat. Kejadian ini menarik 
perhatian para hadirin.

   Pemuda ini bernama Zhang Feng Chun, tiba di Amerika belum lama. Sebelum 
datang ke Amerika ia bertugas di sebuah lembaga tingkat dasar pemerintah di 
bagian selatan daratan Tiongkok. Karena pada suatu ketika ia membantu seorang 
yang berusia lanjut, yang tidak pernah ia kenal sebelumnya untuk menyelesaikan 
sebuah urusan, dengan demikian telah terjadi benturan dengan pimpinan atasan, 
sehingga ia diberhentikan dari dinasnya. Belakangan dari seorang teman yang 
mengetahui info dalam, diperoleh kabar bahwa keadaan berikutnya yang akan ia 
hadapi adalah “amat serius”. Di bawah peringatan dan saran dari temannya itu, 
akhirnya ia melarikan diri menuju Amerika.

   Zhang Feng Chun kepada para wartawan menyatakan, selama periode waktu 
kedatangannya ke Amerika, ia selalu khawatir akan keselamatan anggota 
keluarganya, juga merindukan isteri dan anaknya; namun atas dasar hasil 
pengamatannya dan apa yang ia alami sendiri, ia sungguh merasa “PKC benar-benar 
sudah terlampau bobrok, partai politik ini sudah sama sekali tidak ada 
prospek”. Oleh karena itu ia bertekad mengundurkan diri, rasa kekhawatiran juga 
dilepasnya demi tindakan yang membela kebenaran ini.

   Dewasa ini kegiatan solidaritas pengunduran diri dari PKC secara global yang 
mendekati angka 20 juta telah dibuka layarnya, koordinator pusat layanan global 
pengunduran diri dari PKC --- Professor Gao Da Wei menyatakan, dari kasus yang 
dialami Zhang Feng Chun sebagai kader tingkat junior pemerintah, dapat terlihat 
bahwa keluh kesah rakyat di bawah kekuasaan PKC telah meliputi setiap pelosok 
negara, juga telah membuktikan dibawah fenomina langit yang hendak membinasakan 
PKC, datangnya arus besar massa rakyat memisahkan diri dari PKC untuk memilih 
masa depan bagi jiwa mereka.
 
 -
 Food fight? Enjoy some healthy debate
 in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
   

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV

2007-03-26 Terurut Topik Krisma Adiwibawa
ooh, emang di jakarta bisa dapet ya ??? kalo saya di
rumah nonton DAAI TV krena pasang indovision. DAAI TV
saya bahasa mandarin semua, yg di jakarta juga sama
ya?
emang sinetron2nya suka bagus2 cuman saya ga terlalu
ngerti soalnya pk bhs mandarin semua, tulisannya juga
yg tradisional belom yg simplified. Kadang suka ada
sinetron bahasa daerah kan ?? bahasanya bhs apa ya?
menurut pendengaran saya sih bhs hokkian ada, tapi
kayanya hokkiannya yg halus gitu jd mungkin ga semua
hokkian-speaking people in indonesia ngerti . [mungkin
loohh..]

thanks
chris zhang


 

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


Re: [budaya_tionghua] PNS

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Jon Schilage
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 26, 2007 4:28 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] PNS

 saya adalah seorang pegawai BUMN
 yang dikendalikan pemerintah langsung
 dan saya keturunan cina.
 disini, saya merupakan satu-satunya pegawai keturunan cina
 dari sekitar 500 pegawai yang ada.
 disini saya merasakan perbedaan yang sangat besar,
 khususnya pandangan dan perlakuan pegawai BUMN
 terhadap saya dan terhadap rekan saya
 (kantor wilayah lain) yang cina tapi muslim.

---

Diskriminasi dalam tempat kerja sangat kasuistis.
Yang diceritakan Jon-heng di sini adalah diskriminasi agama.
Tetapi diskrimnasi versi lain juga sering terjadi.

Diskriminasi etnis sering terjadi. Tetapi jangan salah, bukan hanya atas 
etnis Tionghoa, diskriminasi atas suku lain, Batak, Jawa, Menado, yang 
kebetulan menjadi minoritas atau bukan suku setempat, juga sering terjadi.
Misalnya, di Jakarta ada dua rumah sakit Kristen. Yang satu terkenal 
menomor-satukan suku Batak, suku lain dimarginalkan, sementara yang satunya 
lagi menomor-satukan suku Ambon, suku lainnya dimarginalkan.
Misal lain, di kantor-kantor grup Salim di jaman jayanya, per-marginal-an 
pegawai non-Tionghoa merupakan praktek yang umum diketahui orang, terutama 
dalam pembagian angpao di waktu Imlek.
Tetapi sebaliknya, saya punya sahabat suku Tionghoa yang dua masa jabatan 
(10 tahun) menjadi orang pertama, Direktur Utama, suatu BUMN konstruksi yang 
terbesar di Indonesia, dan setelah pensiun masih tetap dihormati di cabang 
mana pun dari BUMN itu dia datangi, oleh semua pegawai BUMN itu dari semua 
suku, tanpa melihat sang mantan Dirut itu dari suku Tionghoa.
Jadi diskriminasi etnis itu kasuistis.

Diskriminasi agama pun sering terjadi. Contohnya terlalu banyak untuk 
disebut di sini. Salah satunya BUMN Jon-heng.
Tetapi sebaliknya, banyak kantor yang mayoritasnya orang Islam dipimpin 
orang Kristen, dan sebaliknya, tanpa masalah. Contohnya juga terlalu banyak 
untuk disebut.
Jadi diskriminasi agama itu kasuistis.

Masih banyak lagi bentuk diskriminasi lainnya.
Ada yang berdasarkan sekolahnya, kalau bukan UI dimarginalkan, kalau bukan 
Gajah Mada dipinggirkan, kalau bukan lulusan Jepang sulit naik pangkat, dsb.
Diskriminasi karena cacat tubuh sudah terlalu sering dibicarakan.
Dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya.

Tetapi tempat kerja di mana tidak ada diskriminasi universitas, penyandang 
cacat, dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya, lebih banyak.

Jadi diskriminasi di tempat kerja itu kasuistik.
Karenanya tidak tepat untuk dijadikan alasan mengenai sedikitnya minat suatu 
kelompok dalam masyarakat pada suatu bidang pekerjaan.
Besar-kecilnya minat suatu kelompok masyarakat pada suatu bidang pekerjaan 
itu lebih banyak merupakan aspek budaya daripada akibat diskriminasi

Wasalam. 



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Richard Wu
Dear all,

Mungkin saya bisa memberikan sedikit pendapat. Murid asing yang datang ke
Taiwan, baik atas inisiatif sendiri, maupun diundang oleh pemerintah, akan
mempunyai salah satu dari dua status berikut:

1. Status 僑生 qiao2 sheng1 (Overseas Chinese)
menunjuk kepada murid keturunan Tionghoa perantauan, jadi asal mempunyai
ayah ibu (atau salah satunya) keturunan tionghoa, boleh mendaftar menjadi
status qiao sheng. Departemen pendidikan  masing2x universitas di Taiwan
memberikan kuota khusus tersendiri untuk murid qiao sheng tiap tahun, tiap
tahun jumlah kursi yang disediakan bisa dilihat di website
www.ocac.gov.twuntuk S1, S2 dan S3 (S3 kasusnya rada jarang). Untuk
SMP / SMA kelihatannya
tidak terpatok kuota (atau saya yang kurang jelas). Saya sendiri sekarang
memiliki status yang pertama ini. Salah satu fasilitas yang didapatkan oleh
qiao sheng adalah bisa mendapatkan parttime di sekolah saat semester sedang
berjalan, dan saat liburan semester, diberi ijin kerja full time secara
legal oleh sekolah (dengan asumsi bekerja di luar sekolah).

2. Status 外籍生 wai4 ji3 sheng1 (foreign student)
menunjuk kepada semua murid asing, apapun bangsa  rasnya, yang datang studi
di Taiwan, Kuota wai ji sheng biasanya ditentukan secara mandiri menurut
kebijakan sekolah masing2x.

Kembali ke masalah semula, yang dipermasalahkan adalah dugaan bahwa study
tour ke Feng Jia University, Taizhong, adalah bersikap rasis. Saya rasa
harus ditilik lagi, apakah memang subsidi untuk studi tour ini hanya
diperuntukan untuk calon qiao sheng? saya rasa ini sah-sah saja, karena
memang sudah ada kuota dan aturan nya tersendiri di Taiwan, memang di luar
negeri informasi ini kurang diketahui. Sama saja saat saya dahulu ingin
mencari informasi tentang beasiswa belajar bahasa di TETO (Taiwan Economic
and Trading Office) di Jakarta, dan saya langsung diberitahu bahwa beasiswa
itu terbatas untuk Indonesian non-qiao sheng (alias yang keturunan Tionghoa
tidak eligible untuk mendaftar).

Mungkin informasi ini bisa jadi bahan pertimbangan.

Best,

Richard






On 3/23/07, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
 ,
  Alfonso [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Berhubung banyak yang tanya telepon dan bertanya ttg
   Study Tour ini, di bawah ini saya menjelaskan sbb:
  
   STUDY TOUR TO TAIWAN 2007
   Dengan subsidi pemerintah Taiwan sebesar NTD 5,000
  
   Waktu : 24 Juni - 13 Juli 2007 (3 minggu)
   Sekolah : Fengjia University, Taizhong
   Syarat Peserta : WNI Keturunan Tionghoa Usia 15-30 tahun

 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
 - Original Message -
 From: gooddayboss
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
 Sent: Thursday, March 22, 2007 10:23 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian
 biaya
  schedule

  Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis.

 ===

 Bagi saya yang lebih menarik adalah jawaban atas pertanyaan apakah
 kata-kata
 itu muncul dari Alfonso-heng ataukah dari Fengjia University?
 Dengan kata lain, yang rasis itu Alfonso-heng, ataukah pihak 'sononya'
 (pemerintah Taiwan)?

 Wasalam.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta

2007-03-26 Terurut Topik Golden Horde
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:

Biarlah apa yang terjadi disana menjadi urusan mereka2.  Kita2 
Tionghoa di Indonesia masih banyak masalah yang perlu mendapat 
perhatian dan penanganan.
 
Salam,
PK Lim


Right, He is barking up the wrong tree !! 

G.H.




Re: [budaya_tionghua] Re: Cerita Tong Hua Li - Asal usul kebudayaan tionghua, ada yang pun

2007-03-26 Terurut Topik Danny Njoman

Saya tidak tahu apakah sudah ada yang japri ke Sdr/Sdri Erlin dan juga posting 
yang sudah lama sekali. Mudah2an posting saya masih berguna. Kisah Tong Hua Li 
ini benar pernah diterjemahkan dalam bentuk buku oleh Bpk. Gan K.. H. dengan 
judul Tho Hwa Li. Salah seorang rekan saya di milis tjersil (tjerita silat) 
punya buku aslinya. Saya tidak tahu apakah beliau ikut milis ini. Sedangkan 
saya sendiri hanya punya foto copynya. Buku ini terbit sekitar tahun 70-an dan 
saat ini sudah sulit dicari di pasaran. Sebuah buku yang menurut saya amat 
sangat menarik.




Salam,

Danny Njoman




Friday, January 12, 2007, 7:51:44 AM, [EMAIL PROTECTED] wrote:




Benarkah kisahnya pernah diterjemahkan ?? apakah dalam bentuk sebuah buku 

dan dijual bebas ??

Kalo benar, bisa inform judul bukunya apa ?? dan informasi mengenai buku 

ini, sekiranya saya ingin membelinya jikalau benar ada, n penerbit manakah 

yg menerbitkan.




Buat teman2 semua thanxs buat informasinya..




Best Regards,




Erlin


 


 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Legitimasi dari suatu perbuatan

2007-03-26 Terurut Topik steeve haryanto
Mengatasnamakan agama tertentu dalam
meng legitimasi kan suatu perbuatan adalah yang lagi
trend di NKRI ini.

Mempertahankan generasi muda dari pengaruh negatif
yang tidak sesuai dengan norma norma agama tertentu
adalah
senjata pemangkas yang sangat dahsyat untuk menghardik
percerahan yang didapat dari re generasi.

Mengharuskan warga negara mencantumkan agama 
dalam kartu identitas nya merupakan langkah
penyelenggara
negara untuk membuat legitimasi bahwa NKRI adalah
negara yang beragama.

Disaat seorang penjahat beragama melakukan tindakan
tercelannya dan di adili oleh hukum yang notabene adil
apa itu semua selaras dengan konsep hukum sebenarnya?
yang
tidak terkontaminasi oleh pengaruh agama dalam
pemberian
keadilan kepada warganya.Dan bagaimana dengan seorang
warga negara yang tidak meyakini salah satu dari ke
enam
agama yang diakui pemerintah NKRI?
Apa dia harus diadili oleh hukum atau diadili oleh
majelis agama?

Suatu kebuntuan yang harus dijawab oleh pemerintah
NKRI kalau
pemerintah mau menyelamatkan NKRI dari konflik konflik
agama.
Disaat kebuntuan terjadi dan pertikaian tidak kunjung
berhenti,
maka yang terlahir adalah legitimasi bahwa agama yang
hidup di NKRI
ini menjadi cacat dalam perjalanan sejarahnya.
Dan disaat itulah NKRI mengalami kemunduran dalam beragama.


 

Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast
with the Yahoo! Search weather shortcut.
http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather


[budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007

2007-03-26 Terurut Topik Golden Horde
Bukan kepentingan dari etnis Tionghoa atau  bangsa siapapun, untuk 
menolak dan  mendiskriminasi  orang atau bangsa lain yang  ingin 
mempelajari bahasa dan kebudayaannya mereka. Sebaliknya  mereka akan 
disambut hangat dan welcome sekali keinginannya.

Selama hampir tiga dekade,  terbatas  atau tidak ada sama sekali 
hubungan  dan pertukaran budaya antara kedua negara ini yaitu 
Indonesia dan Tiongkok, termasuk juga pertukaran mahasiswa  dan 
pelajar, kecuali pada jaman Soekarno yang lalu. Jadi  hampir  dua 
generasi terputus  komunikasi dan dialog antara kedua negara dan 
bangsa ini. Dan baru  sesudah kejatuhan Orde Baru dapat dipulihkan 
kembali, walaupun masih terbatas.

Seperti sebuah pameo mengatakan  bahwa masa depan suatu bangsa 
terletak di tangan generasi mudanya, maka pertukaran mahasiswa dan 
pelajar sebagai generasi muda bangsa harus dipromosikan dan 
digalakkan. 

Dengan adanya pertukaran budaya dan mahasiswa  antara kedua negara 
ini, maka dipersiapkan  sebuah jembatan saling pengertian (mutual 
understanding) serta kerja sama ekonomi, politik dan budaya  antara 
negara dan bangsa dimasa depannya, sekaligus mengikis prasangka dan 
kecurigaan. Apalagi di  era globalisasi ini, dimana ketergantungan 
antara negara satu dengan lainnya bertambah intensif.

Pengalaman Uni Eropah adalah sebuah model percontohan yang baik. 
Sesudah perang dunia ke II, Jerman mengambil langkah inisiatif  
untuk  menghapus  prasangka, kecurigaan dan trauma negara-negara 
tetangga dan Eropah lain  terhadapnya,  yaitu dengan intensif 
melakukan pertukaran budaya dan mahasiswa dengan negara-negara Eropah 
lainnya sebagai salah satu langkahnya.

Dengan demikian diharapkan bahwa generasi baru  Eropah dapat 
membangun saling pengertian dan kepercayaan  bersama  untuk  
membangun Eropah  yang  damai  dan  sejahtera. Pemimpin-pemimpin 
negara dan bangsa Eropah sekarang telah bertekad untuk tidak akan 
mengulangi lagi pengalaman  sejarah masa lalunya yang  gelap seperti 
dua kali perang dunia yang menghancurkan kehidupan bangsa dan 
negaranya. 

Terbentuknya Uni Eropah sekarang adalah merupakan  salah satu  
langkah keberhasilan mereka untuk menghapus kecurigaan dan prasangka 
satu dengan lainnya. Generasi  Eropah pasca perang dunia kedua ini 
lebih mudah berkomunikasi dan berdialog sesamanya,  kekuatan  sinergi 
politik dan perekonomian  dari Uni Eropah  yang bersatu ini tidak 
dapat diremehkan oleh  negara manapun, termasuk Amerika Serikat.

Maka sudah selayaknya kalau kedua negara ini (Indonesia-Tiongkok) 
juga lebih intensif menggalakkan lebih lanjut pertukaran budaya dan 
mahasiswa diantaranya. 

Makin banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia  yang belajar ilmu, 
bahasa dan budaya di Tiongkok, makin baik bagi  Tiongkok sendiri 
sebagai mitra strategisnya Indonesia, demikian juga sebaliknya, 
karena  setiap bangsa didunia  akan lebih bangga dan bersahabat kalau 
bangsa lain dapat mengenal bahasa dan budayanya. 

Seperti yang pernah dikatakan orang  bahwa kebudayaan Tionghoa 
bukanlah  eksklusif milik orang Tionghoa saja, melainkan sudah 
menjadi bagian kebudayaan  dunia yang  universal sekarang.

Dan bagi orang Tionghoa di Indonesia, prasangka negatif atau 
diskriminasi terhadapnya juga  tak dapat  dihapus dengan sekaligus 
dan menyeluruh, melainkan membutuhkan proses  waktu, seperti yang 
dikatakan dalam sebuah pameo bahwa Roma tidak dibangun dalam semalam

Maka  sudah menjadi  kepentingan dari etnis Tionghoa Indonesia  
sendiri kalau  lebih banyak lagi  mahasiswa Indonesia, yang non-
Tionghoa atau Pribumi dapat melanjutkan pendidikannya di Tiongkok 
untuk belajar ilmu, bahasa dan kebudayaannya.

Dengan demikian  maka diharapkan  prasangka negatif terhadap etnis 
Tionghoa di Indonesia ikut  terkikis seiring dengan  proses waktu, 
karena  komunikasi dan dialog budaya dapat lebih lancar jalannya, 
termasuk kemitraan dan sinergi di bidang ekonomi nantinya.

Selain itu biaya pendidikan dan hidup di Tiongkok relatif lebih murah 
daripada di Taiwan serta   lebih banyak  pilihan di lembaga 
pendidikannya.

Salam
G.H.




Re: [budaya_tionghua] Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?

2007-03-26 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA
Sekarang pertanyaan akan timbul bagaimanakah kita dapat mengetahui - mulainya 
musim semi atau mulainya musim dingin.
  Jikalau tinggal diIndonesia kita sulit utk mengetahuinya tetapi kalau tinggal 
diutara kira2 roma- Newyork atau shanghai kita jikalau memeperhatikan tempat 
matahari terbit didalam satu tahun kita akan menemukannya dgn mudah. 
  Tempat terbit mulai dipaling kiri di katulistiwa[horizon] kita adalah musim 
semi. Titik yg palin kanan tempat matahari terbit disebut permulaan musim 
gugur.  Pertengahan antara kedua ini dikatulistiwa adalah musim panas [heche] 
atau musim dingin.[tangche] Kita diIndonesia hanya cengbeng memperingatkan 
kuburan leluhur kita tetapi seaktu saya tinggal di America selatan  chiuhun 
atau mulainya fall dipergunakan utk makam leluhur juga.
  Untuk mereka yg tinggal diselatan dari bumi keadaannya adalah terbalik jadi 
kalian dpt mengerti keadaan perayaan.
  Untuk yg tinggal di suburb didaerah pertanian jadi perhitungan musim menurut 
matahari adalah sangat simple.Dgn meciptakan patokan2 dihorizon ini untuk 
yg butahuruf juga dpt diperhitungkan dgn tepat . Utk kaum tani tanpa almanac 
juga sudah tahu dgn pasti.
  Ini sangat  berlainan dgn perhitungan lunar yg harus menjadi ahli mathematica 
- dimana ada bulan jumlah hari bisa antara 28-30/bulan dan jumlah bulan bisa 
12-13 setahun.
  Andreas

Rinto Jiang [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mohon dirujuk ke:

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18197

Mengapa Ceng Beng selalu jatuh pada tanggal 5 April setiap tahunnya.

Rinto Jiang

Gunawan Kurnia wrote:
 Lau-heng,
 Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
 Ceng Beng 05 April  Onde 22 Desember.
 Tanya kenapa ?

 Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ?
 Mohon informasinya.
 Ban-ban kam sia.

 Kiong-chiu,
 F Gunawan Kurnia F


 


 


[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Alfonso
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ini sikap resmi pemerintah Taiwan atau debat kusirnya Alfonso-heng 
saja!?
 Kalau memang sikap pemerintah Taiwan, coba disebutkan referensi 
sumber 
 resminya. Nggak apa-apa dalam bahasa Tionghoa juga, banyak teman di 
milis 
 ini yang nanti bisa membuktikan benar atau ngibulnya.


Alf: Departemen China Perantauan di Taiwan (di Taiwan disebut OCAC 
(en) dan qiaoweihui (cn)) melalui kedutaan/kantor dagang di masing2 
negara, setiap tahun memberikan subsidi uang untuk program study tour 
ini. Tahun ini, ECS Jakarta dipercaya oleh Taiwan Economics  Trade 
Office (TETO) untuk menyelenggarakan program Study Tour Taiwan 2007. 
Bekerja sama dengan Fengjia University di Taichung, kami sudah 
mempunyai surat pengantar dari kedua belah pihak (dari TETO dan 
Fengjia Univ). Bukti yang kami miliki cukup kuat dan tidak ada di 
internet. 

Satu lagi Sdr Akhmad, di program ini kami tidak pernah ngibul/bohong 
seperti yang diucapkan mulut Anda. Semua ada di surat pengantar yang 
ada di file kami. Anda hanya mempunyai 2 pilihan:
1. Kalau tidak suka, lupakan email ini dan jangan membuat gosip 
sampah gara2 Anda tidak mampu berangkat. Semua orang normal bisa 
melihat Anda mempunyai motif yang tidak tercapai.
2. Kalau suka, datang dan lihat surat dan schedule kami dari Fengjia 
Univ. Silakan berangkat dan buktikan setelah pulang ke Tanah Air 
(Juli 2007), apakah kami mengada2 atau ga. Toh milis ini masih akan 
berkibar Juli/Agustus 2007 nanti.

Ada lagi, ini bukan iklan komersial. Kami tidak menarik uang 
pendaftaran dan uang administrasi. Ini iklan yang diminta oleh 
pemerintah Taiwan untuk disampaikan ke warga Indonesia.

Alfonso
Study Tour to Taiwan 2007, tel: 021-687 87100



[budaya_tionghua] Shantung.

2007-03-26 Terurut Topik Steeve Haryanto
Dear kawan kawanku se budaya,
Bisa sedikit menyampaikan pengetahuan mengenai keberadaan Etnis 
Chinesse Shantung.Asal muasalnya dari mana dan dari segala macam 
budaya nya.
Karna yang saya lihat dan rasakan, sedikit berbeda dengan etnis 
Chinesse lainnya bahwa etnis yang lain dikelilingi oleh aturan2 budaya 
yang kurang lebih sama seperti perayaan imlek, permainan barongsai, 
ceng beng, dsb.Tetapi kenapa justru yang saya dapati bahwa Shantung 
tidak memiliki latar belakang budaya seperti tersebut diatas.
Mohon pencerahannya,
Terimakasih,
Steeve



[budaya_tionghua] Daripada politik terus, rileks sedikit ngapa ?

2007-03-26 Terurut Topik Tantono Subagyo
Rekans,
Dibawah ini ada resensi buku baru anak muda, Loo Kay udah beli dan cukup
menghibur.  Nah tapi tanya dalam hati, apa di taiwan ada MAFIA ya ?.  Belum
lagi soal masakan ayam Kung Pao tentunya (di Indo kok nggak ada yang jual
itu ayam Kung Pao atau namanya lain ??. Bukunya ringan dan menghibur,
daripada ngomongin  PKC,  agama,  politik terus-terusan, emang sih picisan,
tapi bukankah jiwa sekali-sekali harus juga dihibur dengan yang picisan ini
???.  Salam,  Tan Loo Kay
PS.  Loo Kay baca buku ini karena anak Loo Kay beli, jadi yang punya anak
remaja mo ultah beliin saja buku ini.


KUNG PAO CHICKEN LOVE
Novel chicklit, Penulis: La Mian, vi+240 halaman, Rp
27.000,-

Apakah Anda pernah membayangkan kalau seseorang yang
Anda taksir adalah anak dari seorang tokoh MAFIA yang
disegani di Taiwan? Itulah yang di alami tokoh utama,
Lena di dalam novel chicklit ini. Kehidupan Lena
sebagai jomblo seketika berubah sejak kedatangan rekan
kerja yang baru datang dari Singapura. Namanya Erick.
Itulah nama cowok yang tampangnya beda-beda tipis
dengan host-nya MTV Asia, Wang Lee Hom dan kini telah
membuat hidup Lena bagaikan naik kora-kora di Dufan
Ancol. Eneg, pusing, pengen teriak, ketawa,
terkejut-kejut, itulah kira-kira yang dirasakan oleh
Lena.

Novel ini sangat menarik dengan mengambil setting di
Indonesia dan Taiwan. Dengan mengalirnya cerita,
pembaca akan bertanya-tanya, apa yang terjadi kalau
Lena tahu kalau Erick ternyata anak seorang mafia yang
disegani di Taiwan? Apa pula yang terjadi kalau Lena,
si gadis Sunda asli, gedubrakan sendiri di Taiwan?
Kelihatannya lebih baik Anda membaca sendiri novel
yang menghibur, kocak, mengharukan dan sekaligus
romantis ini.

Informasi lebih lanjut
Penerbit Escaeva
http://www.escaeva.com

-- 
Best regards, Tantono Subagyo


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Alfonso
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:29 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya 
 schedule

 Bukti yang kami miliki cukup kuat dan tidak ada di internet.
 Satu lagi Sdr Akhmad, di program ini
 kami tidak pernah ngibul/bohong seperti yang diucapkan mulut Anda.
 Semua ada di surat pengantar yang ada di file kami.

Jadi simple dong masalahnya:
Buktinya tidak ada di internet tetapi ada di file Alf-heng.
Ya upload saja, biar semua orang bisa membuktikan!
Tidak usah berpanjang-panjang bersilat kata-kata...

-

 Anda hanya mempunyai 2 pilihan:
 1. Kalau tidak suka, lupakan email ini
 dan jangan membuat gosip sampah
 gara2 Anda tidak mampu berangkat.

Dari sejak awal saya menggulirkan thread ini, saya tidak mempersoalkan 
kemampuan berangkat pihak orang Indonesia. Justru pertanyaan saya adalah 
bagaimana nanti cara Alf-heng untuk memilih-milih orang yang mau ikut acara 
tersebut, berdasarkan premis diskriminasi rasial semacam ini?
Seperti saya tanyakan di posting pertama itu, apakah Alf-heng lantas akan 
memeriksa apakah para pemuda yang nanti antre mendaftar pada Alf-heng punya 
SBKRI atau tidak? Apakah Alf-heng lantas akan memeriksa apakah Ibu mereka 
atau Nenek mereka atau Nenek Buyut mereka atau Nenek Cicit mereka punya kaki 
yang kecil karena diikat. Apakah Alf-heng lantas akan melakukan test DNA 
pada sample darah pemuda-pemudi itu?

Ini yang saya maksudkan bahwa political scheme ini mengacau bangsa 
Indonesia.
Kita di sini sudah maju ke perbaikan menuju pada persatuan dan kesatuan 
bangsa yang lebih erat, dengan secara juridis formil menghapus diskriminasi 
etnis (termasuk a.l. menafikan SBKRI), eh mendadak ini ada pihak-pihak yang 
mau bikin kacau dengan menghidupkan lagi upaya memilah-milah bangsa kita.
Jadi ya kita harus protes keras dong (kecuali kalau bukan merasa warga 
bangsa kita)!

Sebetulnya persoalan utamanya bukan apakah Alf-heng menyampaikan hal yang 
merupakan karangan sendiri, atau ini otentik dari pemerintah Taiwan. Tetapi 
pada substansi niat mengacau dan merusak bangsa kita.
Kalau niat mengacau bangsa ini datang dari Alf-heng, kepada Alf-heng lah 
kita protes! Kalau pun niat mengacau bangsa kita ini betul datang dari 
pemerintah Taiwan, ya pemerintah Taiwan lah yang kita geruduk!
Siapa takuuutt!?

Wasalam. 



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: Golden Horde
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:44 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007

Maka sudah menjadi kepentingan dari etnis Tionghoa Indonesia
sendiri kalau lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia, yang non-
Tionghoa atau Pribumi dapat melanjutkan pendidikannya di Tiongkok
untuk belajar ilmu, bahasa dan kebudayaannya.

Dengan demikian maka diharapkan prasangka negatif terhadap etnis
Tionghoa di Indonesia ikut terkikis seiring dengan proses waktu,
karena komunikasi dan dialog budaya dapat lebih lancar jalannya,
termasuk kemitraan dan sinergi di bidang ekonomi nantinya.

Selain itu biaya pendidikan dan hidup di Tiongkok relatif lebih murah
daripada di Taiwan serta lebih banyak pilihan di lembaga
pendidikannya.

-

Betul GH-heng!
Dan bukan hanya biaya di RRT mungkin lebih murah, namun juga nampaknya RRT 
lebih pandai daripada Taiwan untuk menarik pelajaran dari masa lalu dalam 
hubungan antar negara yang saling tidak merecoki...

Tetapiii... kembali saya tidak ingin meng-generalisasi-kan.
Barangkali itu bukan sikap pemerintah Taiwan. Mereka juga orang-orang yang 
cerdas koq.

Saya ambil contoh pendirian DAAI TV di Jakarta. Pemiliknya dari Taiwan. 
Ketika mereka menyeleksi calon pegawainya, salah satu syaratnya adalah 
kemampuan bah. Tionghoa dari para pelamar yang WNI, which is fine, sah-sah 
saja!
Tetapi kemudian yang terpilih ternyata bukan WNI keturunan Tionghoa, 
melainkan WNI pribumi (sekali lagi, sebetulnya saya tidak suka memakai 
istilah ini, ini sekedar untuk jelasnya) yang kebetulan kemampuan bah. 
Tionghoanya lebih baik dari calon lainnya, tidak perduli calon lainnya itu 
WNI keturunan Tionghoa.

Wasalam. 



[budaya_tionghua] Re: Tentang Pao An Tui

2007-03-26 Terurut Topik ulysee_me2

Sttt, itu namanya lagi krisis identitas tau. 
Lu tahu cybill khan?? nah!

hihihihihi

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, abdi christ 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Si Ken2 hobi bener ganti2 nickname, tapi di ujung2 nya juga nulis:
 Best Regards : Ken Ken...
 
 buat apa sih?
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda
 Extrim_bluesky@ wrote:
 
  
  Azura-Mazda extrim_bluesky@ wrote:
  
Ini my last comment regarding Pao An Tui. Agak panjang, tetapi
 saya nekad mengirim posting ini sebagai apresiasi dan penghormatan
 besar saya terhadap segenap anggota Pao An Tui beserta
 anak-keturunannya. Mereka adalah patriot sejati Tionghoa Indonesia.
  
Indonesia pernah sedemikian brutal dan antagonis terhadap
 komunitas Tionghoa. Pembantaian Tionghoa di Mei 98 adalah contoh
 terdekat tentang gerakan riil tersebut. Pasca Mei 98, gerakan yang
 mengarah pada persekusi Tionghoa masih dapat kita dengar. Sebut 
saja
 peristiwa sweeping Mahasiswa HMI Makasar (2 x), spanduk Ki Gendeng
 Pamungkas di Bogor, rencana kalangan islam berjihad apabila A-hok
 menjadi gubernur Ba-Bel, rencana penjarahan pasca banjir Jakarta,
 kasus Go Chong Phing Tuban dsb.
  
Beberapa pahlawan nasional yang namanya harum di buku sejarah
 nasional ternyata memiliki prilaku rasis-anti tionghoa. Sebut saja
 nama Bung Tomo, Jenderal Soemitro dsb. Bahkan sampai di abad 
modern,
 tokoh-tokoh pemimpin Indonesia masih tidak ragu-ragu memperlihatkan
 sentiment anti-Tionghoa, sebut saja Baramuli, Habibie, Jusuf Kalla,
 Fadli Zon dan tentu saja beberapa jenderal angkatan darat.
  
Bung Tomo sebagai pemimpin besar Barisan Pemberontak Rakyat
 Indonesia memiliki peran yang sangat besar bagi kemerdekaan 
Republik
 Indonesia. Ia dikenal sebagai jenderal radio. Pidatonya yang
 bergemuruh membangkitkan gelora perjuangan sampai ke telinga rakyat
 melalui radio di Surabaya. Namun sayangnya, pidato-pidato Bung Tomo
 itu tidak bebas dari sikap rasialis anti-Tionghoa. Tema-tema anti
 Tionghoa membangkitkan sentiment anti-tionghoa di kalangan 
masyarakat
 pribumi Jawa Timur.
  
Melihat dampak dari provokasi anti-tionghoa oleh Bung Tomo 
ini, Go
 Gien Tjwan sebagai jurubicara Angkatan Muda Tionghoa pernah memberi
 penjelasan lewat pidato bahwa musuh rakyat Indonesia bukan etnis
 tionghoa tetapi Belanda. Ia juga menyatakan bahwa etnis Tionghoa 
juga
 menjadi bagian korban penjajahan.
  
Siauw Giok Tjhan bersama kawan-kawannya pernah pergi menemui 
Bung
 Tomo agar mengubah sikap anti-tionghoanya. Namun Bung Tomo tetap
 berkeyakinan bahwa sebagian besar etnis Tionghoa adalah kalangan
 pro-Belanda.
  
Akhirnya, di bulan Oktober 45, Siauw Giok Tjhan memimpin 
delegasi
 pemuda Tionghoa untuk bertemu dengan Bung Tomo dan sejumlah tokoh 
kiri
 dari PESINDO antara lain Soemarsono dan Soedisman (akhirnya menjadi
 Politbiro PKI di tahun 60-an). Pertemuan itu berhasil menyepakati
 penggabungan barisan perjuangan antara pemuda Tionghoa, Badan
 Pemberontak Rakyat Indonesia dan PESINDO.
  
Pasca kemerdekaan 45, terjadi pembantaian massal terhadap
 Tionghoa. Aksi polisinil Belanda menambah kekisruhan keadaan pada 
saat
 itu. Pasukan republic yang terdesak, mundur ke dalam hutan. Dalam
 perjalanan mundur itu, pasukan Indonesia membumi hanguskan apa saja
 yang mereka temui. Di berbagai tempat di Jawa Barat, Jateng, Jatim
 terjadi perampokan, penjarahan dan pembakaran rumah-rumah, toko,
 bengkel, perusahaan, pabrik dan berbagai harta benda milik etnis 
Tionghoa.
  
Aksi bung Tomo dan laskar rakyat Indonesia itu tidak menghitung
 dan tidak memandang adanya Tionghoa yang pro-Indonesia seperti Tony
 Wen yang memimpin organisasi Barisan Pemberontak Tionghoa di 
Surakarta
 atau aksi memperingati Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Juni 
46
 di mana 6 ribu orang Indonesia dan Tionghoa melakukan upacara 
bendera
 di Stasiun Serang. Saat itu, bendera RI dan  Tiongkok dikibarkan
 secara bersamaan dan berdampingan.
  
Tetapi, pembunuhan di beberapa daerah tetap berlangsung.
 Orang-orang Tionghoa tak berdosa diperkosa dan dibunuh dengan 
tuduhan
 menjadi agen atau mata-mata NICA.
  
Di medan terjadi gelombang pembunuhan massal, perampokan dan
 penjarahan yang dilakukan oleh gangster, kriminil dibantu oleh
 organisasi pemuda dan oknum Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Di bulan
 Januari 46, terjadi demonstrasi 10 ribu Tionghoa memprotes aksi 
brutal
 laskar pemuda Indonesia. Orang-orang Tionghoa itu membawa mayat-
mayat
 korban kebiadaban kaum ekstrimis Indonesia.
  
Era awal kemerdekaan Indonesia itu dikenal sebagai zaman
 bersiap. Di daerah pendalaman, apabila terdengar seruan: Siap,
 Siap! maka penduduk Tionghoa akan gemetaran ketakutan, karena 
seruan
 itu seringkali berarti perampokan dan penjarahan.
  
Pada tanggal 3 Juni 46, terjadi pembunuhan besar-besaran 
terhadap
 Tionghoa di Tangerang. Peristiwa pembantaian sadis ini sempat
 diberitakan oleh harian The New York Times. Memorandum Chung Hua 
Tsung
 Hui menyatakan bahwa sesuai 

Re: [budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta

2007-03-26 Terurut Topik jimmy pualamsyah
berita pengunduran diri itu khan asalnya dari koran
erabaru yg dikelola oleh orang2 pengikut falun gong
murid2 nya li hong zhi, jadi kita tak perlu
tanggapilah, memang gak ada urusannya koq
--- PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Biarlah apa yang terjadi disana menjadi urusan
 mereka2.  Kita2 Tionghoa di Indonesia masih banyak
 masalah yang perlu mendapat perhatian dan
 penanganan.
 
 Salam,
 PK Lim
 
 liong han [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Gelombang Pengunduran diri dari PKC
 (PartBiarlah apa ynagai Komunis China) Mendekati 20
 Juta
 
Seorang pemuda yang baru keluar dari daratan
 Tiongkok melangkah menuju podium, ia dengan serta
 merta memproklamirkan pengunduran diri dari PKC,
 bersamaan itu pula bergabung dalam partai sosial
 demokrat. Kejadian ini menarik perhatian para
 hadirin.
 
Pemuda ini bernama Zhang Feng Chun, tiba di
 Amerika belum lama. Sebelum datang ke Amerika ia
 bertugas di sebuah lembaga tingkat dasar pemerintah
 di bagian selatan daratan Tiongkok. Karena pada
 suatu ketika ia membantu seorang yang berusia
 lanjut, yang tidak pernah ia kenal sebelumnya untuk
 menyelesaikan sebuah urusan, dengan demikian telah
 terjadi benturan dengan pimpinan atasan, sehingga ia
 diberhentikan dari dinasnya. Belakangan dari seorang
 teman yang mengetahui info dalam, diperoleh kabar
 bahwa keadaan berikutnya yang akan ia hadapi adalah
 “amat serius”. Di bawah peringatan dan saran dari
 temannya itu, akhirnya ia melarikan diri menuju
 Amerika.
 
Zhang Feng Chun kepada para wartawan menyatakan,
 selama periode waktu kedatangannya ke Amerika, ia
 selalu khawatir akan keselamatan anggota
 keluarganya, juga merindukan isteri dan anaknya;
 namun atas dasar hasil pengamatannya dan apa yang ia
 alami sendiri, ia sungguh merasa “PKC benar-benar
 sudah terlampau bobrok, partai politik ini sudah
 sama sekali tidak ada prospek”. Oleh karena itu ia
 bertekad mengundurkan diri, rasa kekhawatiran juga
 dilepasnya demi tindakan yang membela kebenaran ini.
 
Dewasa ini kegiatan solidaritas pengunduran diri
 dari PKC secara global yang mendekati angka 20 juta
 telah dibuka layarnya, koordinator pusat layanan
 global pengunduran diri dari PKC --- Professor Gao
 Da Wei menyatakan, dari kasus yang dialami Zhang
 Feng Chun sebagai kader tingkat junior pemerintah,
 dapat terlihat bahwa keluh kesah rakyat di bawah
 kekuasaan PKC telah meliputi setiap pelosok negara,
 juga telah membuktikan dibawah fenomina langit yang
 hendak membinasakan PKC, datangnya arus besar massa
 rakyat memisahkan diri dari PKC untuk memilih masa
 depan bagi jiwa mereka.
  
  -
  Food fight? Enjoy some healthy debate
  in the Yahoo! Answers Food  Drink QA.
  
  [Non-text portions of this message have been
 removed]
  
  
  

 
  
 -
 No need to miss a message. Get email on-the-go 
 with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 


Re: [budaya_tionghua] Daripada politik terus, rileks sedikit ngapa ?

2007-03-26 Terurut Topik melani chia
Juga ada istilah Chi Pao Kai, juga lezat, hanya agak asin,waktu memasaknya 
dibungkus kertas berlapis, dg resep ala cina tradisional herb, di Johor , 
didaerah Pelangi ada beberapa restoran yg masakannya special chi pao kai.

Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:  Rekans,
Dibawah ini ada resensi buku baru anak muda, Loo Kay udah beli dan cukup
menghibur. Nah tapi tanya dalam hati, apa di taiwan ada MAFIA ya ?. Belum
lagi soal masakan ayam Kung Pao tentunya (di Indo kok nggak ada yang jual
itu ayam Kung Pao atau namanya lain ??. Bukunya ringan dan menghibur,
daripada ngomongin PKC, agama, politik terus-terusan, emang sih picisan,
tapi bukankah jiwa sekali-sekali harus juga dihibur dengan yang picisan ini
???. Salam, Tan Loo Kay
PS. Loo Kay baca buku ini karena anak Loo Kay beli, jadi yang punya anak
remaja mo ultah beliin saja buku ini.

KUNG PAO CHICKEN LOVE
Novel chicklit, Penulis: La Mian, vi+240 halaman, Rp
27.000,-

Apakah Anda pernah membayangkan kalau seseorang yang
Anda taksir adalah anak dari seorang tokoh MAFIA yang
disegani di Taiwan? Itulah yang di alami tokoh utama,
Lena di dalam novel chicklit ini. Kehidupan Lena
sebagai jomblo seketika berubah sejak kedatangan rekan
kerja yang baru datang dari Singapura. Namanya Erick.
Itulah nama cowok yang tampangnya beda-beda tipis
dengan host-nya MTV Asia, Wang Lee Hom dan kini telah
membuat hidup Lena bagaikan naik kora-kora di Dufan
Ancol. Eneg, pusing, pengen teriak, ketawa,
terkejut-kejut, itulah kira-kira yang dirasakan oleh
Lena.

Novel ini sangat menarik dengan mengambil setting di
Indonesia dan Taiwan. Dengan mengalirnya cerita,
pembaca akan bertanya-tanya, apa yang terjadi kalau
Lena tahu kalau Erick ternyata anak seorang mafia yang
disegani di Taiwan? Apa pula yang terjadi kalau Lena,
si gadis Sunda asli, gedubrakan sendiri di Taiwan?
Kelihatannya lebih baik Anda membaca sendiri novel
yang menghibur, kocak, mengharukan dan sekaligus
romantis ini.

Informasi lebih lanjut
Penerbit Escaeva
http://www.escaeva.com

-- 
Best regards, Tantono Subagyo

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
 The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik melani chia
Semoga para pihak yg udah mendaftar bisa berangkat belajar sambil 
tamasya,pulang share sama kita2 ya.jgn hanya masalah tdk berarti jd 
gagal...sayangkan..ada kesempatan tdk dimanfaatkan,bagaimana 
setelah perjaan ini selanjutnya usul ama pihak penyelenggara Taiwan untuk 
membuka juga kesempatan seperti ini bagi yg non chinese,supaya tdk ada 
kecurigaan yg berarti.
   
  salam damai
  Melani

Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:
  - Original Message - 
From: Alfonso
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:29 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya 
 schedule

 Bukti yang kami miliki cukup kuat dan tidak ada di internet.
 Satu lagi Sdr Akhmad, di program ini
 kami tidak pernah ngibul/bohong seperti yang diucapkan mulut Anda.
 Semua ada di surat pengantar yang ada di file kami.

Jadi simple dong masalahnya:
Buktinya tidak ada di internet tetapi ada di file Alf-heng.
Ya upload saja, biar semua orang bisa membuktikan!
Tidak usah berpanjang-panjang bersilat kata-kata...

-

 Anda hanya mempunyai 2 pilihan:
 1. Kalau tidak suka, lupakan email ini
 dan jangan membuat gosip sampah
 gara2 Anda tidak mampu berangkat.

Dari sejak awal saya menggulirkan thread ini, saya tidak mempersoalkan 
kemampuan berangkat pihak orang Indonesia. Justru pertanyaan saya adalah 
bagaimana nanti cara Alf-heng untuk memilih-milih orang yang mau ikut acara 
tersebut, berdasarkan premis diskriminasi rasial semacam ini?
Seperti saya tanyakan di posting pertama itu, apakah Alf-heng lantas akan 
memeriksa apakah para pemuda yang nanti antre mendaftar pada Alf-heng punya 
SBKRI atau tidak? Apakah Alf-heng lantas akan memeriksa apakah Ibu mereka 
atau Nenek mereka atau Nenek Buyut mereka atau Nenek Cicit mereka punya kaki 
yang kecil karena diikat. Apakah Alf-heng lantas akan melakukan test DNA 
pada sample darah pemuda-pemudi itu?

Ini yang saya maksudkan bahwa political scheme ini mengacau bangsa 
Indonesia.
Kita di sini sudah maju ke perbaikan menuju pada persatuan dan kesatuan 
bangsa yang lebih erat, dengan secara juridis formil menghapus diskriminasi 
etnis (termasuk a.l. menafikan SBKRI), eh mendadak ini ada pihak-pihak yang 
mau bikin kacau dengan menghidupkan lagi upaya memilah-milah bangsa kita.
Jadi ya kita harus protes keras dong (kecuali kalau bukan merasa warga 
bangsa kita)!

Sebetulnya persoalan utamanya bukan apakah Alf-heng menyampaikan hal yang 
merupakan karangan sendiri, atau ini otentik dari pemerintah Taiwan. Tetapi 
pada substansi niat mengacau dan merusak bangsa kita.
Kalau niat mengacau bangsa ini datang dari Alf-heng, kepada Alf-heng lah 
kita protes! Kalau pun niat mengacau bangsa kita ini betul datang dari 
pemerintah Taiwan, ya pemerintah Taiwan lah yang kita geruduk!
Siapa takuuutt!?

Wasalam. 



 


-
 All New Yahoo! Mail – Tired of unwanted email come-ons? Let our SpamGuard 
protect you.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule

2007-03-26 Terurut Topik JS
Setuju sama pendapat Skalaras.

Apa yg beda Sdr Akhmad? Intinya kan hanya memberi
bantuan kepada kelompok tertentu, tidak universal.

Kenapa kita meributkan masalah study tour ini, masalah
di negeri kita sudah sangat banyak. mau mengalihkan
permasalahan?
Yang paling penting bereskan masalah internal di
negeri kita dulu.

Merupakan hak taiwan untuk memberi uangnya kepada
siapa, sama halnya dengan Arab ataupun Amerika mau
memberikan bantuan kepada siapa selama tidak melanggar
hukum.

--- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - Original Message - 
 From: Skalaras
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, March 25, 2007 4:16 AM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR
 TAIWAN 2007, perincian 
 biaya  schedule
 
  1. Paket wisata ini jelas diselenggarakan oleh
 pemerintah Taiwan,
  dengan tujuan politik yang mengabdi pada
 kepentingan nasional Taiwan.
  latar belakang politik ini tak usah di tutup2i,
 seperti halnya
  bantuan2 negeri lain untuk Indonesia, yang
 mengkhususkan
  pada golongan2 tertentu,
  misalnya bantuan negeri arab untuk golongan
 Isalam,
  bantuan Amerika untuk golongan Kristen dll,
  selama bantuannya ini bukan untuk kegiatan yang
 merusak,
  membuat organisasi teror msalnya.. itu juga sah2
 saja,
 
 
 
 He he he... ya beda dong Zhou-heng.
 
 Kalau lembaga dakwah Arab bantu membiayai orang
 Iindonesia pergi beribadah 
 haji, sehingga itu khusus untuk orang Islam
 Indonesia, okay-okay saja.
 Kalau lembaga evangelical Amerika bantu
 menyekolahkan orang Indonesia ke 
 seminari di Amerika, sehingga itu khusus untuk orang
 Kristen Indonesia, 
 okay-okay saja.
 
 Tetapi kalau pemerintah Arab menyumbang beras untuk
 Indonesia dengan syarat 
 beras itu untuk orang Indonesia yang Islam saja,
 atau WNI keturunan Arab 
 saja, kita harus protes keras, saya pun paling depan
 protesnya! Karena 
 politik si Arab itu, walaupun tidak langsung
 berbentuk teror, merupakan 
 kegiatan yang merusak, karena akan memecah-belah
 bangsa Indonesia.
 Kalau pemerintah Amerika menyekolahkan teknik
 arsitektur orang Indonesia di 
 Amerika untuk orang Kristen saja, atau WNI keturunan
 Amerika saja, kita 
 harus protes keras, Tan lookay pun paling depan
 protesnya! Karena politik si 
 Amerika itu, walaupun tidak langsung berbentuk
 teror, merupakan kegiatan 
 yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa
 Indonesia.
 
 Wasalam. 
 
 



 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 


[budaya_tionghua] Tanya studi bahasa di RRT vs Taiwan

2007-03-26 Terurut Topik Can Kheng Hong
Dear rekan2 miliser, 
   
  Saya berkeinginan studi lanjut bahasa Mandarin. Bolehkah sharing keuntungan 
dan kelemahan antara studi bahasa di RRT atau di Taiwan? 
   
  Terima kasih,
  Kheng Hong 


 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] diskusi

2007-03-26 Terurut Topik jimmy pualamsyah
alangkah baiknya bila ada sukarelawan yg mau
menerjemahkan buku2 itu kedalam bahasa indonesia yg
sehari2 yg sekarang ini, karena hanyi pinyinnya masih
pakai bhs kuno yg minta ampun deh,dan ada terjemahan
indonesia tapi bahasanya pakai melayu jaman
kemerdekaan, sama aja bikin kepala pusing juga
--- PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya setuju sekali dengan saran Pak Tan.  Buku2
 ajaran tua yang disebutkan banyak mengandung ajaran2
 yang kalu di pelajari dan diikuti dengan taat, maka
 akan aman tenteramlah dunia ini.  Sayangnya, buku2
 tersebut ditulis dengan bahasa kuno yang tidak mudah
 untuk dimengerti dan dicerna.  Apa lagi kalu mambaca
 terjemahannya.  Maaf, saya belum pernah mambaca
 terjemahan bahasa Indonesia buku2 tersebut, tetapi
 menarik kesimpulan dari biasa2nya yang terjadi
 dikalangan penerbit.  Tetapi kembali lagi, yang
 diharapkan, kalau pun bisa disimak dalam prosentasi
 yang sedikitpun, masih lumayan lah.  Better than
 nothing.
 
 Salam,
 PK Lim
 
 indarto tan [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   Rekan-rekan millister, dengan
 senang ketemu dimillist Budaya-Tionghua. Membaca
 gaya tulisan dimillist ini, sepetinya sebagian besar
 adalah generasi muda keturunan Tionghua yang haus
 memahami budaya leluhurnya. Memahami Budaya-Tionghua
  bisa dipelajari dari banyak arah. Dari arah bahasa
 dengan huruf pictigrafi yang satu-satunya tertinggal
 dibumi ini, dari arah sejarah, sastra, tradisi
 perayaan, sistem pemerintahan, konsep pendidikan,
 konsep kemiliteran, tradisi sosial masyarakat dan
 sistem nilai-nilai moralitasnya. Dan yang agak sulit
 dipahami adalah konsep kerohanian metafisikanya.
 Ciri yang menyolok dari budaya Tionghua adalah
 usianya yang amat-amat pajang ! Walaupun demikian,
 nilai-nilai moral dan konsep dasarnya tetap
 berkesinambungan hingga sekarang. Inilah uniknya !
 Misalnya, konsep sistem  pemerintahannya tetap
 dipakai hingga sekarang, yaitu Kemanusiaan
 (humanity), Tatatertib berdasar
  Kesusilaan (Li) dan Moralitas (Tao-te). Berbeda
 denga dunia Barat dimana Ketuhanan
   yang bersumber dari budaya Yahudi, Hukum dari
 budaya Romawi dan Keilmuan-rasional yang bersumber
 dari budaya Yunani. Oleh perbedaan essensial ini,
 tak heran orang mengatakan East isi east, West is
 west, bukannya tanpa alasan. 
Tetapi, zaman berubah dengan cepat, transportasi
 dan komunikasi yang canggih, menyebabkan budaya satu
 mendekat pada budaya yang lain. Contohnya ya di
 Indonesia ini, dimana budaya-Tionghua  lama
 tersekat, sekarang para keturunan Tionghua bingung
 untuk memahami kembali. Suatu budaya yang
 samar-samar pernah dirasakan, dikenal, tetapi
 rasanya sudah jauh sekali, muncullah situasi kesalah
 pahaman dengan mengatakan Qing-ming (Ceng-bing)
 seolah sama dengan Besuk orang-mati! 
Budaya-Tionghua, dimana inti kerohaniannya adalah
 ajaran Khonghucu, hekekatnya adalah agama kehidupan.
 Agama yang mengajarkan didunia ini hidup bukan
 sekedar hidup, melainkan hidup dengan mengemban
 Fiman-Tian untuk selalu berada didalam Tao, menjadi
 manusia yang sesuai dengan kodrat yang
 difirmankanNya. Manusia yang berusaha menemukan Tao
 itu disebut manusia Junzi (baca: Junce). 
Ada orang setelah belajar kitab agama Khonghucu,
 Sishu-Wujing yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa
 Indonesia, lalu bisa menghayatinya secara agamis,
 dia menjadi penganut agama Khonghucu; tetapi, ada
 juga orang tidak berhasil menghayati ajaran
 Khonghucu sebagai agama, melainkan terhenti sebatas
 moral dan filsafat. Kedua-duanya sah-sah saja. Hanya
 saja, pelajarilah dahulu inti budaya-Tionghua itu
 secara seksama, sekarang di Indonesia banyak
 bermunculan tempat-tempat yang membahas ajaran
 Khonghucu, silakan mengikuti.  Sekarang gereja,
 kathedral dan vihara ikut merayakan Imlek, tentu
 umatnya juga boleh membaca kitab Sishu-Wujing demi
 memahami inti kerohanian budaya Tionghua. Selamat
 belajar!  
 
  
  -
  Expecting? Get great news right away with email
 Auto-Check.
  Try the Yahoo! Mail Beta.
  
  [Non-text portions of this message have been
 removed]
  
  
  

 
  
 -
  Get your own web address.
  Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 



 

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 


Re: [budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV

2007-03-26 Terurut Topik agung setiawan
iya udah diubah ke indo, sayang masih belom jernih
siarannya, jadi males juga nontonnya.


--- Krisma Adiwibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ooh, emang di jakarta bisa dapet ya ??? kalo saya di
 rumah nonton DAAI TV krena pasang indovision. DAAI
 TV
 saya bahasa mandarin semua, yg di jakarta juga sama
 ya?
 emang sinetron2nya suka bagus2 cuman saya ga terlalu
 ngerti soalnya pk bhs mandarin semua, tulisannya
 juga
 yg tradisional belom yg simplified. Kadang suka ada
 sinetron bahasa daerah kan ?? bahasanya bhs apa ya?
 menurut pendengaran saya sih bhs hokkian ada, tapi
 kayanya hokkiannya yg halus gitu jd mungkin ga semua
 hokkian-speaking people in indonesia ngerti .
 [mungkin
 loohh..]
 
 thanks
 chris zhang
 
 
  


 Finding fabulous fares is fun.  
 Let Yahoo! FareChase search your favorite travel
 sites to find flight and hotel bargains.
 http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
 



 

We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 


Re: [budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV

2007-03-26 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: agung setiawan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:48 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV

 iya udah diubah ke indo,
 sayang masih belom jernih siarannya,
 jadi males juga nontonnya

---

Yang menerjemahkan ('diubah ke indo') itu pegawai DAAI TV yang bukan 
keturunan Tionghoa. Dia diterima bekerja di situ setelah dalam proses 
seleksi kepegawaian terbukti keunggulannya dalam persyaratan kemampuan bah. 
Tionghoa.
Jadi Taiwan itu sebetulnya tidak rasis koq!

Wasalam. 



Re: [budaya_tionghua] PNS

2007-03-26 Terurut Topik Jon Schilage
memang benar pemikiran *Akhmad Bukhari Saleh* diskriminasi banyak bentuknya,
berdasarkan agama, suku, pendidikan, dll.
tapi jika anda adalah keturunan cina asli dan beragama minoritas dan bekerja
di BUMN, anda akan merasakan diskriminasi yang tidak akan dirasakan suku
lain. saya mengalaminya sendiri dan saya tahu rasanya.

banyak usaha yang telah saya lakukan, mulai dari mengucapkan salam
assalamualaikum, terlibat dalam semua acara diluar kantor, buka puasa
bersama, sampai belajar bahasa jawa dan padang (karena mayoritas pegawai
suku jawa dan padang), tetap saja mayoritas rekan kerja saya tidak
mengganggap saya sepenuhnya bagian dari mereka.
dalam ngobrol, bergurau, bercanda, bahkan saat rapat resmi status ke-cina-an
saya sering dijadikan bahan tertawaan (bahan gurauan). saya ikut tersenyum
dan bahkan ikut tertawa, namun terus terang hati saya sedih dan sakit. jika
bisa dan mampu, lebih baik berkarya diluar BUMN atau pemerintahan, walau
agak berat namun harga diri tidak terinjak.

bagi yang bukan cina, please try hard to love us before you judge us..


On 3/26/07, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

   - Original Message -
 From: Jon Schilage
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
 Sent: Monday, March 26, 2007 4:28 PM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] PNS

  saya adalah seorang pegawai BUMN
  yang dikendalikan pemerintah langsung
  dan saya keturunan cina.
  disini, saya merupakan satu-satunya pegawai keturunan cina
  dari sekitar 500 pegawai yang ada.
  disini saya merasakan perbedaan yang sangat besar,
  khususnya pandangan dan perlakuan pegawai BUMN
  terhadap saya dan terhadap rekan saya
  (kantor wilayah lain) yang cina tapi muslim.

 ---

 Diskriminasi dalam tempat kerja sangat kasuistis.
 Yang diceritakan Jon-heng di sini adalah diskriminasi agama.
 Tetapi diskrimnasi versi lain juga sering terjadi.

 Diskriminasi etnis sering terjadi. Tetapi jangan salah, bukan hanya atas
 etnis Tionghoa, diskriminasi atas suku lain, Batak, Jawa, Menado, yang
 kebetulan menjadi minoritas atau bukan suku setempat, juga sering terjadi.
 Misalnya, di Jakarta ada dua rumah sakit Kristen. Yang satu terkenal
 menomor-satukan suku Batak, suku lain dimarginalkan, sementara yang
 satunya
 lagi menomor-satukan suku Ambon, suku lainnya dimarginalkan.
 Misal lain, di kantor-kantor grup Salim di jaman jayanya, per-marginal-an
 pegawai non-Tionghoa merupakan praktek yang umum diketahui orang, terutama

 dalam pembagian angpao di waktu Imlek.
 Tetapi sebaliknya, saya punya sahabat suku Tionghoa yang dua masa jabatan
 (10 tahun) menjadi orang pertama, Direktur Utama, suatu BUMN konstruksi
 yang
 terbesar di Indonesia, dan setelah pensiun masih tetap dihormati di cabang

 mana pun dari BUMN itu dia datangi, oleh semua pegawai BUMN itu dari semua

 suku, tanpa melihat sang mantan Dirut itu dari suku Tionghoa.
 Jadi diskriminasi etnis itu kasuistis.

 Diskriminasi agama pun sering terjadi. Contohnya terlalu banyak untuk
 disebut di sini. Salah satunya BUMN Jon-heng.
 Tetapi sebaliknya, banyak kantor yang mayoritasnya orang Islam dipimpin
 orang Kristen, dan sebaliknya, tanpa masalah. Contohnya juga terlalu
 banyak
 untuk disebut.
 Jadi diskriminasi agama itu kasuistis.

 Masih banyak lagi bentuk diskriminasi lainnya.
 Ada yang berdasarkan sekolahnya, kalau bukan UI dimarginalkan, kalau bukan

 Gajah Mada dipinggirkan, kalau bukan lulusan Jepang sulit naik pangkat,
 dsb.
 Diskriminasi karena cacat tubuh sudah terlalu sering dibicarakan.
 Dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya.

 Tetapi tempat kerja di mana tidak ada diskriminasi universitas, penyandang

 cacat, dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya, lebih banyak.

 Jadi diskriminasi di tempat kerja itu kasuistik.
 Karenanya tidak tepat untuk dijadikan alasan mengenai sedikitnya minat
 suatu
 kelompok dalam masyarakat pada suatu bidang pekerjaan.
 Besar-kecilnya minat suatu kelompok masyarakat pada suatu bidang pekerjaan

 itu lebih banyak merupakan aspek budaya daripada akibat diskriminasi

 Wasalam.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007

2007-03-26 Terurut Topik BUD'S
Kalau tidak salah, Da ai, itu adalah TV dari kelompok Tsu Tzi, kelompok ini 
yang membangun rumah susun untuk orang miskin didaerah Cengkareng, dan mereka 
cukup aktif dalam kegiatan sosial, terutama di daerah2 yang kena bencana alam 
tanpa sedikitpun melihat SARA, memang hal ini jarang di publikasi, bukan hanya 
di Indonesia saja mereka bekerja, dari Thailand ( bangun rumah sakit disana ) 
sampai ke Banglades. Kami pernah lihat di TV, salah satu anak miskin ( Pribumi 
) di Batam yang kena Kanker tulang muka, mereka yang menanggung biaya 
operasinya di Taiwan sampai sembuh. Kelompok ini dipimpin oleh seorang wanita ( 
biksuni ), dia itu adalah orang kaya yang akhirnya menjadi Biksuni. dan 
sekarang kolompok ini Dananya cukup kuat, setahu kami kelaompok ini dananya 
berasal dari sumbangan para dermawan juga ada usaha2nya, terutama di food. 

Mohon koreksi kalau kami salah, Mungkin Bung Rinto bisa menambahkan kiprah dari 
kelompok ini.

Budiman

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:32 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007


  - Original Message - 
  From: Golden Horde
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:44 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007

  Maka sudah menjadi kepentingan dari etnis Tionghoa Indonesia
  sendiri kalau lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia, yang non-
  Tionghoa atau Pribumi dapat melanjutkan pendidikannya di Tiongkok
  untuk belajar ilmu, bahasa dan kebudayaannya.

  Dengan demikian maka diharapkan prasangka negatif terhadap etnis
  Tionghoa di Indonesia ikut terkikis seiring dengan proses waktu,
  karena komunikasi dan dialog budaya dapat lebih lancar jalannya,
  termasuk kemitraan dan sinergi di bidang ekonomi nantinya.

  Selain itu biaya pendidikan dan hidup di Tiongkok relatif lebih murah
  daripada di Taiwan serta lebih banyak pilihan di lembaga
  pendidikannya.

  -

  Betul GH-heng!
  Dan bukan hanya biaya di RRT mungkin lebih murah, namun juga nampaknya RRT 
  lebih pandai daripada Taiwan untuk menarik pelajaran dari masa lalu dalam 
  hubungan antar negara yang saling tidak merecoki...

  Tetapiii... kembali saya tidak ingin meng-generalisasi-kan.
  Barangkali itu bukan sikap pemerintah Taiwan. Mereka juga orang-orang yang 
  cerdas koq.

  Saya ambil contoh pendirian DAAI TV di Jakarta. Pemiliknya dari Taiwan. 
  Ketika mereka menyeleksi calon pegawainya, salah satu syaratnya adalah 
  kemampuan bah. Tionghoa dari para pelamar yang WNI, which is fine, sah-sah 
  saja!
  Tetapi kemudian yang terpilih ternyata bukan WNI keturunan Tionghoa, 
  melainkan WNI pribumi (sekali lagi, sebetulnya saya tidak suka memakai 
  istilah ini, ini sekedar untuk jelasnya) yang kebetulan kemampuan bah. 
  Tionghoanya lebih baik dari calon lainnya, tidak perduli calon lainnya itu 
  WNI keturunan Tionghoa.

  Wasalam. 



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Tentang Pao An Tui

2007-03-26 Terurut Topik BUD'S
Maklum orangnya memang kurang PD, lihat deh lama2 juga ganti jadi Ulsye atau 
Dorce, kalau dah gitu ya terpaksa deh ganti status di KTP, dari wong lanang 
jadi wong wedok. 

Bisa juga di terisnpirasi sama Sun Go Kong he he he

Salam, perdamaian marlboro hijau 

  - Original Message - 
  From: ulysee_me2 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:44 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Tentang Pao An Tui



  Sttt, itu namanya lagi krisis identitas tau. 
  Lu tahu cybill khan?? nah!

  hihihihihi

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, abdi christ 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Si Ken2 hobi bener ganti2 nickname, tapi di ujung2 nya juga nulis:
   Best Regards : Ken Ken...
   
   buat apa sih?
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda
   Extrim_bluesky@ wrote:
   

Azura-Mazda extrim_bluesky@ wrote:


  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]