Re: [budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biChris Setyo
- Original Message - From: eddy witanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, March 23, 2007 11:31 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biChris Setyo Mohon tidak bersuara terlalu keras jika tidak mengetahui dengan jelas kebijakan political scheme/skema politik yg ada. Wah, kenapa tidak boleh bersuara keras kalau ada negara lain mau menerapkan political scheme yang mengacaukan negara dan bangsa kita. Dulu waktu RRT mencoba political scheme yang seperti ini, dengan dwi-kewarganegaraan, kita lawan dengan PP-10, yang ujung-ujungnya bikin sengsara saudara-saudara kita suku Tionghoa, apa ini sudah mau dilupa-lupakan. Sekarang, cuma Taiwan saja, yang Presidennya berwisata ke Bali saja bisa kita usir, kalau coba-coba bertingkah, tentu kita bersuara keras! Tetapi, sebetulnya yang lebih mengherankan sikap Wi-heng ini... Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
- Original Message - From: Alfonso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 26, 2007 1:28 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule Tujuan pemerintah Taiwan untuk mengajak WNI keturunan adalah untuk mempersatukan keahlian bahasa mereka saat di kelas-supaya seragam. - Ini sikap resmi pemerintah Taiwan atau debat kusirnya Alfonso-heng saja!? Kalau memang sikap pemerintah Taiwan, coba disebutkan referensi sumber resminya. Nggak apa-apa dalam bahasa Tionghoa juga, banyak teman di milis ini yang nanti bisa membuktikan benar atau ngibulnya. Orang bodoh juga tahu, kalau mau menyeragamkan tingkat bahasa peserta suatu kelas, maka yang dijadikan persyaratan itu level kemampuan bahasanya, bukan lantas mempersyaratkan ras etnisnya!! Satu contoh dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng: Banyak di antara kita yang kenal baik Cici Pangesti, seorang WNI asli pribumi (maaf saya terpaksa pakai istilah ini, walau sebetulnya tidak suka) yang jauh lebih laku sebagai penerjemah banyak buku dan subtitle film bahasa Tionghoa dari WNI keturunan Tionghoa. Karena walaupun bukan WNI keturunan Tionghoa, tetapi dia lebih tinggi level kemampuan bahasa Tionghoanya. Contoh lain dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng: Kalau misalnya pemerintah Amerika Serikat mau bikin kelas orang Indonesia yang keahlian bahasa Inggris-nya seragam, yang dijadikan persyaratan adalah score TOEFL-nya harus, katakanlah antara 300 sampai 400, misalnya. Bukan persyaratannya harus WNI keturunan Amerika! Wasalam.
IBRAHIM ISA ---- Re: [budaya_tionghua] salam kenal, saya mau tanya..
Hiii! Slm kenal smua!!! Bpk Ibrhim yth! sya pelajar bhs Mandarin di xiamen. Bidang apa yg anda ambil dlm setiap pembahasan artikel anda? Dibawah organisasi apakah anda bergerak? Apakah masih eksis? Bisakah sya tau organisasi yg membahas n bergerak di kanca internasional spt organisasi bpk? Adakah yg bsa kita bantu sbg generasi muda. thx atas info n bantuannya!
[budaya_tionghua] Marga Tionghoa
Saya mau tanya, marga saya adalah Lauw, dari manakah marga saya berasal? Dari daerah mana dan origin chinese surname nya apa? Lalu satu lagi, selain tempat asal apa bedanya orang Khek dan Hokkian?
Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee
GS wrote: Fatahilah di tahun 1527M, berputra/i 4 orang salah satunya Ratu Ayu yang menikah dengan Pangeran Djaya Ki Gedeng Angke.. dari pasangan ini ber cucu Pangeran Djayakarta dan Pangeran Surya. Demikian sekilas tambahan info dari kertas silsilah keluaran Banten. sur. ps. Gelar Tubagus tidak tertulis di silsilah keturunan Fatahilah, dimana untuk pria mendapat gelar Pangeran sedang Perempuannya Ratu. Tubagus setingkat dengan Pangeran. -- Nama Fatahillah atau kadang-kadang disebut Faddillah Khan, Faletehan dari Pasei atau Tagaril seperti disebutkan oleh orang Portugis, disebutkan dalam catatan sejarah sebagai panglima pasukan Cirebon yang merebut Sunda Kelapa di tahun 1527. Tetapi sampai kini sampai kini masih belum ada kesepakatan atau kepastian sejarah identitas sebenarnya Fatahillah tersebut. Sejauh ini namanya disebutkan sebagai panglima yang ikut merebut Banten lalu kemudian merebut Sunda Kelapa ( Jakarta ) dari tangan Raja Pakuan Pajajaran (kerajaan Sunda) dengan bantuan tentara dari Demak. Selain itu juga ia disebutkan dalam naskah Carita Caruban menikah dengan puteri Sunan Gunung Jati dan dimakamkan dekat makam Sunan Gunung Jati di Cirebon dengan nama Tubagus Pase. (Tempat-tempat bersejarah di Jakarta, A. Heuken, hal 26). Menurut Hoesein Djajadiningrat dalam bukunya (Tinjauan Kritis Sajarah Banten) menyebutkan Fatahillah identik dengan Sunan Gunungj Jati (Nurullah), sedangkan menurut naskah `Carita Purwaka Caruban Nagari yang ditulis sekitar tahun 1720 itu, disebutkan bahwa Fatahillah berbeda dengan Sunan Gunung Jati. Tetapi beberapa sejarawan meragukan nilai historisnya naskah Carita Caruban ini, karena dianggap penuh mitos dan dan bertendensi melegitimasikan kesultanan Cirebon , serta ditulis 200 tahun setelah peristiwa sejarah itu terjadi. (Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004, M.C. Riclefs, hal 92 ). Saya sendiri belum pernah mendapatkan informasi atau catatan sejarah tentang silsilah putera-puteri dari Fatahilah tersebut yang disebutkan sebagai kakek dari Pangeran Jayakarta itu. Apakah dapat disebutkan sumbernya ? karena cukup menarik untuk diketahui . Sampai kini para sejarawan pada umumnya (Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary, Dr. Uka Tjandrasasmita, Dr. Nina Lubis, Drs. Halwany Michrob, A. Heuken SJ, dll) sependapat dengan Hoesein Djajadiningrat (Tinjauan Kritis Tentang Sajarah Banten, 1913), bahwa Ratu Bagus Angke adalah menantu dari Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten (1552-1570) yang menikah dengan salah satu puterinya (Ratu Pambayun). Sultan Hasanuddin sendiri adalah putera dari Sunan Gunung Jati, yang didalam Sejarah Banten disebut sebagai Sultan pertama Banten. Versi resmi sejarah kota Jakarta juga menyebutkan hal yang sama seperti yang ditulis di Jakarta Dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kusus Ibukota Jakarta, Dinas Museum Dan Sejarah,1988 serta buku kumpulan makalah diskusi yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Jakarta ditahun 1997 (Sunda Kelapa Sebagai Bandar Jalur Sutera). Ratu Bagus Angke, atau Ra(Tu)bagus Angke, dinamakan mengikuti toponinym (toponimi) setempat yaitu daerah kali Angke, dan nama Angke sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, seperti sejarawan Denys Lombard menulisnya. Hal ini dimungkinkan karena orang Tionghoa sudah ada di Jakarta di abad ke 16 itu. Di Banten sendiri sudah ada orang Tionghoa sejak abad ke 12 dan 13 (The Sulanate of Banten, Claude Guillot). Dalam bahasa Indonesia sendiri toponimi Angke hampir tidak pernah dijumpai ditempat lain dan sering seseorang dinamakan berdasarkan sebutan toponiminya, seperti sebutan Sultan Ageng Tirtayasa (1651- 1682). Tirtayasa adalah nama sebuah desa dekat Serang , dimana ia mendirikan keraton baru dan tempat mengasingkan diri sementara di desa tersebut. Nama Ratu untuk seorang bangsawan laki mungkin agak membingungkan, karena biasanya nama Ratu diasosiasikan dengan nama seorang wanita. Tetapi dalam sejarah Indonesia, hal ini sering ditemukan sebagai nama gelar. Seperti seorang bangsawan Banten bernama Ratu Bagus Buang bersama guru agama Kiai Tapa (namanya diabadikan sebagai nama jalan di Grogol sekarang) pada tahun 1750 melakukan pemberontakan terhadap Ratu Syarifah Fatimah (keturunan Arab) dan Pangeran Syarif, sebagai penguasa Banten yang didukung oleh VOC ketika itu. Ketika pada tahun 1750 itu, dan baru sepuluh tahun peristiwa pembantaian orang Tionghoa terjadi (1740), Angke menjadi lagi sasaran penghancuran lagi, ketika pasukan Kiai Tapa bergerak maju ke Batavia dan menghancurkan wilayah pinggiran kota yang bernama Angke (Nusa Jawa: Silang Budaya 1, hal 65, Denys Lombard). Kejadian seperti ini terulang kembali pada Mei 1998, dimana kawasan Angke menjadi salah satu sasaran awalnya. Didepan nama Ratu juga sering ditambahkan dengan gelar Pangeran atau Panembahan sebagai
Re: [budaya_tionghua] PNS
On 3/26/07, Edy Wijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: dari sisi pribadi sudah mengakui bahwa pribadi sudah menjadi bagian dari bangsa indonesia. tetapi dari sisi satunya. Hehehe, sdr Edi Wijaya, Komentar ini maksudnya apa ya ???. karena walaupun semua bagian Bangsa Indonesia, setiap suku 'kan punya latar belakang budaya yang membentuk/melandasi cara berpikir dan cara bertindak. Juga apakah 'nyaman' atau tidak jadi PNS ditentukan oleh cara pikir yang dipengaruhi budaya, bukan dari segi lain. Mohon hati2, komentar sepotong bisa menimbulkan prahara dalam mangkok virtual (milis). Salam Damai, Tantono [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta
Gelombang Pengunduran diri dari PKC (Partai Komunis China) Mendekati 20 Juta Seorang pemuda yang baru keluar dari daratan Tiongkok melangkah menuju podium, ia dengan serta merta memproklamirkan pengunduran diri dari PKC, bersamaan itu pula bergabung dalam partai sosial demokrat. Kejadian ini menarik perhatian para hadirin. Pemuda ini bernama Zhang Feng Chun, tiba di Amerika belum lama. Sebelum datang ke Amerika ia bertugas di sebuah lembaga tingkat dasar pemerintah di bagian selatan daratan Tiongkok. Karena pada suatu ketika ia membantu seorang yang berusia lanjut, yang tidak pernah ia kenal sebelumnya untuk menyelesaikan sebuah urusan, dengan demikian telah terjadi benturan dengan pimpinan atasan, sehingga ia diberhentikan dari dinasnya. Belakangan dari seorang teman yang mengetahui info dalam, diperoleh kabar bahwa keadaan berikutnya yang akan ia hadapi adalah amat serius. Di bawah peringatan dan saran dari temannya itu, akhirnya ia melarikan diri menuju Amerika. Zhang Feng Chun kepada para wartawan menyatakan, selama periode waktu kedatangannya ke Amerika, ia selalu khawatir akan keselamatan anggota keluarganya, juga merindukan isteri dan anaknya; namun atas dasar hasil pengamatannya dan apa yang ia alami sendiri, ia sungguh merasa PKC benar-benar sudah terlampau bobrok, partai politik ini sudah sama sekali tidak ada prospek. Oleh karena itu ia bertekad mengundurkan diri, rasa kekhawatiran juga dilepasnya demi tindakan yang membela kebenaran ini. Dewasa ini kegiatan solidaritas pengunduran diri dari PKC secara global yang mendekati angka 20 juta telah dibuka layarnya, koordinator pusat layanan global pengunduran diri dari PKC --- Professor Gao Da Wei menyatakan, dari kasus yang dialami Zhang Feng Chun sebagai kader tingkat junior pemerintah, dapat terlihat bahwa keluh kesah rakyat di bawah kekuasaan PKC telah meliputi setiap pelosok negara, juga telah membuktikan dibawah fenomina langit yang hendak membinasakan PKC, datangnya arus besar massa rakyat memisahkan diri dari PKC untuk memilih masa depan bagi jiwa mereka. - Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food Drink QA. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta
Sdr Liong Han yth Lookay cuman ingetin nih katanya suhu Tan yang ngajar I Ching, dimana Yang marak, pasti akan timbul setitik Yin demikian juga sebaliknya. Pengunduran diri dari PKC bukan semata-mata karena rezim itu evil tetapi lebih disebabkan oleh keterbukaan informasi dan keinginan untuk bebas menentukan pandangan hidup yang mungkin berbeda dari mayoritas yang lain. Lihat saja Rusia, begitu informasi dan kebebasan melanda mereka berbondong-bondong pindah haluan, tapi sekarang beberapa negara bagian pengin komunis lagi. Sistem sangat tergantung dari orangnya, percaya nggak percaya negara bagian Kerala di India adalah negara bagian yang pada saat ini sangat baik, maju dan rata-rata penghasilan rakyatnya lbh merata daripada di negara bagian India yang lain, dan pemerintah Kerala adalah sosialis. Best regards, Tantono Subagyo [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Berita Duka - Wen Peor
BERITA DUKA Wen Peor, pelukis Tionghoa termasyur kelahiran Padang, Telah meninggal-dunia pada tanggal 18 Maret 2007 di Hong Kong. Wen Peor yang lahir di Padang 28 Desember 1920, di tahun 1941 ke Jakarta, mulai karier seni-lukis dari pekerjaan membuat pospter, dan dimasa Jepang tahun 1943 sempat dipenjarakan karena karyanya itu. Sejak tahun 1945 Wen Peor bersama-sama Afandi, Hendra, Sudarso tergabung dalam PELUKIS RAKYAT. Tahun 1950 1955, Wen kembali mengajar di sekolah menengah Tionghua Bukit Tinggi, pada jaman itu, dengan kebesaran hati Wen, penghasilan dari pameran lukisan digunakan untuk membeli lahan sekolah itu, dengan demikian menyelamatkan usaha sekolah tersebut. Di Jakarta tahun 1955, Wen Peor bergabung Lie Man-fong cs membentuk Lembaga Seniman YIN HUA , Pada saat menyelenggarakan Pameran tahun 1957, salah satu lukisan Wen dengan tema: Bulan Menerangi Kampung-halaman dipilih menjadi salah satu koleksi-lukisan Bung Karno. Sejak tahun 1959 Wen menggabungkan diri dan bersama LEKRA, terjun aktif mendorong maju kesenian rakyat. Mendidik seni-lukis generasi muda, mendukung usaha grup seni-lukis pemuda Indonesia Jogya dan tidak sedikit memberikan bantuan mengatasi kehidupan pemuda-pemudi setempat yang sangat miskin. Jiwa me-Rakyat diri Wen sangat menonjol dari karya lukisan yang banyak bertemakan kehidupan kaum tani, nelayan miskin di Indonesia dan jiwa sosial yang ringan tangan memberikan bantuan pada pemuda-pemudi mengatasi kehidupan miskin ini dipertahankan terus sampai tahun 1966. Perubahan politik yang terjadi mengakibatkan Wen tidak bisa bertahan lebih lama lagi di Indonesia dan terpaksa menyingkir kenegeri leluhur, Tiongkok. Di Tiongkok, yang ketika itu sedang berkobar Revolusi Kebudayaan Proletar, Wen dipekerjakan di Pertanian Hua Kiao. Kemudian di tahun 1973 atas bantuan pelukis-wanita Xiao Shu-fang, Wen berhasil diangkat menjadi Pelukis Akademi Seni-lukis Guangdong . Dan terlibat dalam penyelenggaraan pameran lukisan beberapa kali. Sejak tahun 1980, Wen melewatkan hari-tua nya di Hong Kong , dan berkesempatan menjalin kembali hubungan dengan Indonesia. Wen dihari tuanya tidak tinggal diam, disamping tetap aktif berkarya dengan lukisan-lukisan yang ditekuni, aktif dibeberapa pameran dan menjadi Pelukis special over sea dari Guangdong Academy of Printing. Wen pernah menghadiri Pameran Lukisan Koleksi yang diselenggarakan oleh BCA di Jakarta tahun 1987. Dan setelah perjalanan tahun 1988 di Indonesia, Wen beberapa kali ikut mengeluarkan karya lukisannya dalam pameran lukisan di Jakarta, dan beberapa karyanya mendapatkan sambutan sangat baik dan terjual dengan harga sangat tinggi. Jiwa sosial yang sejak muda ada pada diri Wen tidak mengendur karena usia-lanjut, bahkan lebih gigih. Wen tidak segan-segan menjumbangkan sebagian besar dari hasil penjualan lukisannya untuk mendukung Bencana Banjir, mendirikan Sekolahan Harapan, dan memberi beasiswa pada mahasiswa miskin, dengan bakti-sosial demikian ini, Wen di tahun 2006 mendapatkan surat Penghargaan dari lembaga pemerintah Tiongkok. Bahkan pesan terakhir Wen, sebelum menghembuskan nafas terakhir mengharapkan: separuh dari warisan yang ada bisa digunakan untuk mendirikan yayasan kebudayaan dan social, Wen meninggalkan kita untuk selama-lamanya pada tanggal 18 Maret yl. Selamat jalan kami ucapkan dengan penuh rasa kesedihan, dengan harapan bapak Wen Peor mendapatkan ketenangan abadi sedang keluarga yang ditinggalkan tetap tabah, tegar menghadapi duka yang tiada taranya ini. SELAMAT JALAN BAPAK WEN PEOR! Hormat kami, Segenap Pengurus HKSIS [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] survey (kecil-kecilan)
gue bangga sebagai keturunan cina, tionghua atau apapun panggilannya. bangsa cina telah ada sejak dahulu kala dengan kebudayaan yang sangat mengagumkan.. bangsa cina adalah bangsa yang besar dan dikenal oleh semua suku bangsa di dunia... gue bersyukur lahir sebagai orang cina, cuma sayang lahirnya di indo, bukan di tempat lain.. seandainya gue lahir di negera lain, apalagi kalo di cina, gua pasti akan memaksimalkan ke-cina-an gue tanpa tanpa takut dianiaya oleh karena ke-cina-an gue.. On 3/22/07, melani chia [EMAIL PROTECTED] wrote: Tdk bangga, kurang ngerti kenapa? hanya tau menjalani aja, pun merasa sama dg keturunan bangsa lain, tdk merasa tinggi juga tdk merasa rendah. Chris Zhang [EMAIL PROTECTED] krisma_howler%40yahoo.com wrote: hmm.. saya hanya ingin tau gimana pendapat anda tentang kita sbg keturunan tionghoa. sebenarnya anda bangga ga sih punya marga tinghoa atau seengaknya lahir sbg orng keturunan ?? kasih alasan ya . thanks, kris zhang - New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] PNS
gimana mau jadi PNS kalo secara politik dan sosial keturunan cina di diskriminasi?? bukan masalah jiwa swasta atau jaminan kesejahteraan di PNS, tetapi masalah utamanya adalah perbedaan perlakuan kepada kaum non-pri khususnya keturunan cina. saya adalah seorang pegawai BUMN yang dikendalikan pemerintah langsung dan saya keturunan cina. disini, saya merupakan satu-satunya pegawai keturunan cina dari sekitar 500 pegawai yang ada. disini saya merasakan perbedaan yang sangat besar, khususnya pandangan dan perlakuan pegawai BUMN terhadap saya dan terhadap rekan saya (kantor wilayah lain) yang cina tapi muslim. jadi, like it or not, admit it or not, tetap aja masalah sara khususnya agama yang menjadi batu penghalang terbesar bagi kaum cina-indo untuk ikut berkecimpung di dunia PNS dan politik di indo. kalo bisa dan kalo mampu, lebih baik saya berwirausaha sendiri dan gak perlu menjadi minoritas dari minoritas yang ada. On 3/26/07, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: On 3/26/07, Edy Wijaya [EMAIL PROTECTED] winetindo%40yahoo.com wrote: dari sisi pribadi sudah mengakui bahwa pribadi sudah menjadi bagian dari bangsa indonesia. tetapi dari sisi satunya. Hehehe, sdr Edi Wijaya, Komentar ini maksudnya apa ya ???. karena walaupun semua bagian Bangsa Indonesia, setiap suku 'kan punya latar belakang budaya yang membentuk/melandasi cara berpikir dan cara bertindak. Juga apakah 'nyaman' atau tidak jadi PNS ditentukan oleh cara pikir yang dipengaruhi budaya, bukan dari segi lain. Mohon hati2, komentar sepotong bisa menimbulkan prahara dalam mangkok virtual (milis). Salam Damai, Tantono [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Berbagi kebahagiaan (Nocel 'KALAM CINTA')
Salam, Izinkan saya berbagi kebahagiaan. Sekarang ini saya baru menyelesaikan sebuah novel KALAM CINTA dari Tuhan. KALAM CINTA dari Tuhan, adalah novel yang saya tulis dengan tujuan membangkitkan semangat kepada generasi muda untuk terus berkreasi dan belajar. Saya menanamkan semangat Tauhid. Yaitu, pengagungan suci kepada Tuhan dengan cara berbuat baik kepada umat manusia tanpa memandang sekat-sekat yang ada. Di sini, saya juga membongkar formalisme agama. Bahwasanya sikap wasath (moderat) itu amat penting. Boleh memakai baju, tapi yang sederhana dan jangan diagung-agungkan. Termasuk juga masalah permisifisme di kalangan remaja. Remaja telah salah kaprah memaknai demokrasi dan kebebasan. Kebebasan hanya diambil kulitnya, tidak pada esensinya yang bertumpu pada kebebasan berkarya dan berkreasi. Latar KALAM CINTA adalah UIN Ciputat. Saya mengisahkan perjalanan seorang mahasiswa, Jony Kesiangan, yang tetap semangat walaupun dalam keadaan kekurangan. Ia mengisi harinya menjadi operator komputer di Rentalan dengan tidak melupakan idealismenya pada pemberdayaan diri bagi kebahagiaan orang tua dan kebaktian di tengah-tengah masyarakat. Di sini, masa-masa perkuliahan, termasuk fisik dan ruh UIN, saya kupas cukup detail. Dengan harapan KALAM CINTA bisa sedikit menjadi panduan belajar. Saya kupas di sini prinsip-prinsip menjadi jeniusnya Leonardo Da Vinci. Bagi saya itu adalah kunci bangsa dan generasinya bisa menjadi besar tanpa harus kehilangan kebahagiaan. Saya juga membongkar pemaknaan ikhlas yang selama ini membelenggu. Ikhlas adalah berupaya untuk menjadi lebih baik. Kebahagiaan adalah dengan terus berproses tanpa final. Sedikit disampaikan di sini pertentangan Qadariyah dan Jabariyah dengan fokus terus berupaya dalam koridor kepasrahan hasil-upaya sebagai hak mutlak Tuhan. Demikian kilasan KALAM CINTA. Insya Allah akan diterbitkan oleh Penerbit REPUBLIKA. Doain supaya cepat terbit ya .. Mohon doa supaya jadi bestseller. Hihik jangan lupa beli, sekalian kabari teman-teman. Tentang Saya. Saya Ali Sobirin el-Muannatsy (Mas Also), kelahiran Tegal '76. Alumni UIN Ciputat. Sekarang saya aktif di P3M di Jaringan Islam Emansipatoris mengurusi Buletin Jum'at an-Nadhar dan rubrik Hikmah www.islamemansipatoris.com. Selain itu juga saya mempunyai pengajian Majelis Tafkir. Majelis Tafkir sudah mendokumentasikan Untaian Hikmah-nya ke dalam bentuk CD (audio mp3) yang sudah dikumandangkan menjelang Maghrib di beberapa radio komunitas (Rakom) di daerah. Seperti Surabaya, Lumajang, Lamongan, Pasuruan, Pacitan, Tulung Agung, Blitar, Sumenep Jawa Timur; radio komersil di Brebes, Cilacap, Magelang, Pekalongan, dan Pati Jawa Tengah; Bandung Jawa Barat, dan Samarinda Kalimantan Timur. Tnx. Ali Sobirin el-Muannatsy (Mas Also)
[budaya_tionghua] Re: Marga Tionghoa
cek diweb site www.budaya-tionghoa.org , ada bagian daftar marga disana org khek ama org hokian beedanya dari daerah jg culture yg ada beda2 dikit --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, aprilia_pit_babe [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya mau tanya, marga saya adalah Lauw, dari manakah marga saya berasal? Dari daerah mana dan origin chinese surname nya apa? Lalu satu lagi, selain tempat asal apa bedanya orang Khek dan Hokkian?
[budaya_tionghua] Re: Ang Kee
Ya, nama jalan itu sekarang resminya adalah Jl. Pangeran Tubagus Angke. Konon, katanya makam yang empunya nama ada di situ. Dan memang ada, tempatnya di dekat tikungan atau pengkolan SPBU atau Pom Bensin Jelambar. Tapi, menurut cerita orang-orang tua, jauh sebelum kita-kita yang berumur sekitar 40-an atau ke bawah lahir, nama jalan itu aslinya memang ANGKE dari sononya!! Baru setelah rezim Orde Bau, nama itu diperpanjang menjadi Jl. Pangeran Tubagus Angke. Kenapa musti diperpanjang, juga konon cerita mulut ke mulut para orang tua, hal itu dilakukan oleh Pemerintah Orde Bau untuk menghilangkan/menghapus jejak perjuangan atau perlawanan orang Tionghoa Batavia melawan penjajah Belanda. Ceritanya, pada tahun 1740 persis di sepanjang jalan itu pernah terjadi pembunuhan massal yang dilakukan oleh penjajahan Belanda terhadap Pemberontak kaum Tionghoa. Korbannya banyaa sekali, sampai-sampai darah yang mengalir membuat air di kali itu menjadi merah semuanya, sehingga di kemudian hari kali itu disebut orang Ang (merah) Ke (Kali).Dan nama jalan di atas kali itu pun dikenal sbg Jl. Ang Ke. (yang artinya Jl. Kali Merah)!! Bagaimana jalan ceritanya dan hubungannya setelah rezim Orde Bau berkuasa nama jalan itu tiba-tiba berubah jadi Jl. Pangeran Tubagus Angke, silahkan tanyakan pada para mantan penguasa Orde Bau itu!! Kali aja mereka mau sedikit jujur terhadap sejarah, mungkin mereka akan mau bercerita apa adanya!! Salam, Erik - In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] wrote: Setau saya nama jalan itu Tubagus Angke karena ada kuburan Pangeran Tubagus Angke, dulu saya pernah liat sambil lewat, tapi sekarang mah lupa-lupa inget - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, 24 March, 2007 23:03 Subject: Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee Ang itu berarti Hung yang kalau bahasa mandarinnya berarti Merah. Kalau banjir air tidak akan berwarna merah , kecuali banjir darah. Yang menggelitik keingintahuan lebih lanjut adalah mengapa sampai dinamakan ANGKE dari salah satu dialek Tionghoa ? kenapa tidak KALMER (Kali merah) ? Mengapa nama dari Tionghoa yang justru di adopt ? Dulu banyak daerah dan nama jalan yang memakai kata dari istilah , nama, dan bahasa/dialek Tionghoa , contoh Gang Toa Hong, Gang Kong Goan, Gang Kong Kwan , Toa She Bio, , Gang Lo Su Fan, Gang Lautze, Bo Ciang, Gang Yo Sun Bie , Gang Cay Ho, Tay Kung Sie (Kongsi Besar), gang Sen Tiong, Ji Lak Keng, gang Mo Cui, Gang Hok Tien, Gang Lam Ceng, Petak Sing Kian, Sam Pan Lio, gang Tiongkok, dan seabreg nama yang bukan istilah Melayu. Satu alasan yang mungkin bisa masuk akal adalah , pernah suatu waktu Tionghoa mendapat legitimasi di Nusantara, Koq sekarang tidak ada lagi/kurang ? Mengapa Angke menjadi dinamakan jalan TUBAGUS ANGKE ? katanya nama Pahlawan . Tolong ahli sejarah disini bantu menjelaskan.
[budaya_tionghua] diskusi
Rekan-rekan millister, dengan senang ketemu dimillist Budaya-Tionghua. Membaca gaya tulisan dimillist ini, sepetinya sebagian besar adalah generasi muda keturunan Tionghua yang haus memahami budaya leluhurnya. Memahami Budaya-Tionghua bisa dipelajari dari banyak arah. Dari arah bahasa dengan huruf pictigrafi yang satu-satunya tertinggal dibumi ini, dari arah sejarah, sastra, tradisi perayaan, sistem pemerintahan, konsep pendidikan, konsep kemiliteran, tradisi sosial masyarakat dan sistem nilai-nilai moralitasnya. Dan yang agak sulit dipahami adalah konsep kerohanian metafisikanya. Ciri yang menyolok dari budaya Tionghua adalah usianya yang amat-amat pajang ! Walaupun demikian, nilai-nilai moral dan konsep dasarnya tetap berkesinambungan hingga sekarang. Inilah uniknya ! Misalnya, konsep sistem pemerintahannya tetap dipakai hingga sekarang, yaitu Kemanusiaan (humanity), Tatatertib berdasar Kesusilaan (Li) dan Moralitas (Tao-te). Berbeda denga dunia Barat dimana Ketuhanan yang bersumber dari budaya Yahudi, Hukum dari budaya Romawi dan Keilmuan-rasional yang bersumber dari budaya Yunani. Oleh perbedaan essensial ini, tak heran orang mengatakan East isi east, West is west, bukannya tanpa alasan. Tetapi, zaman berubah dengan cepat, transportasi dan komunikasi yang canggih, menyebabkan budaya satu mendekat pada budaya yang lain. Contohnya ya di Indonesia ini, dimana budaya-Tionghua lama tersekat, sekarang para keturunan Tionghua bingung untuk memahami kembali. Suatu budaya yang samar-samar pernah dirasakan, dikenal, tetapi rasanya sudah jauh sekali, muncullah situasi kesalah pahaman dengan mengatakan Qing-ming (Ceng-bing) seolah sama dengan Besuk orang-mati! Budaya-Tionghua, dimana inti kerohaniannya adalah ajaran Khonghucu, hekekatnya adalah agama kehidupan. Agama yang mengajarkan didunia ini hidup bukan sekedar hidup, melainkan hidup dengan mengemban Fiman-Tian untuk selalu berada didalam Tao, menjadi manusia yang sesuai dengan kodrat yang difirmankanNya. Manusia yang berusaha menemukan Tao itu disebut manusia Junzi (baca: Junce). Ada orang setelah belajar kitab agama Khonghucu, Sishu-Wujing yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, lalu bisa menghayatinya secara agamis, dia menjadi penganut agama Khonghucu; tetapi, ada juga orang tidak berhasil menghayati ajaran Khonghucu sebagai agama, melainkan terhenti sebatas moral dan filsafat. Kedua-duanya sah-sah saja. Hanya saja, pelajarilah dahulu inti budaya-Tionghua itu secara seksama, sekarang di Indonesia banyak bermunculan tempat-tempat yang membahas ajaran Khonghucu, silakan mengikuti. Sekarang gereja, kathedral dan vihara ikut merayakan Imlek, tentu umatnya juga boleh membaca kitab Sishu-Wujing demi memahami inti kerohanian budaya Tionghua. Selamat belajar! - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] OOT: Introduce Drama DAAI TV
Dear All, Mgkn beberapa teman-teman yang tinggal di daerah Jakarta masih blm bisa menerima sinyal saluran DAAI TV di rumah. Tapi teman2 yg tinggal di Jakarta Utara dan Jakarta Barat barangkali bisa menangkap sinyal DAAI TV di UHF 59. DAAI TV adalah stasiun TV lokal Jakarta yang menitikberatkan pada hal2 yang bersifat positif dan bisa meng-edukasi atau meng-inspirasi pemirsa. Tujuan DAAI TV adalah memberi keindahan dan kehangatan dalam kehidupan baik itu berkeluarga maupun bermasyarakat,terutama masyarakat Indonesia. Seperti halnya stasiun TV lainnya, DAAI TV juga mempunyai program2 unggulan seperti drama (atau di Indonesia lebih sering disebut Sinetron), yang mana drama tersebut diambil dari kisah2nya insan manusia. Kini DAAI TV menghadirkan drama Keteguhan Hati,sebuah drama yang diangkat dari kisah nyata seorang yang bernama Li zhong-ji, atau dipanggil A-ji. Diusianya yang kecil A-ji sudah harus membanting tulang untuk membantu ekonomi keluarganya. Beliau adalah seorang anak yang berbakti, cinta tanah air, sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dan bertekad baja. Sejak kecil A-ji sangat mengagumi lautan, beliau sangat gembira bisa hidup atau tinggal di atas laut, walaupun beliau tidak bisa berenang. Ketika masih muda beliau pernah jatuh ke dalam air yang hampir merenggut nyawanya, namun hal itu tidak menyurutkan kekagumannya terhadap laut. KEtika masih muda beliau sering bergonta-ganti pekerjaan, namun hal itu tidak membuat beliau lupa akan laut yang sangat dikaguminya. Watak A-ji yang keras dan jujur akhirnya mengantarkan beliau menjadi seorang pengusaha pengangkutan kapal yang sangat sukses di Taiwan. Bagaimana A-ji berjuang dari sejak kecil hingga akhirnya sukses menjadi seorang pengusaha . Saksikan kisahnya hanya di DAAI TV, Jakarta 59 UHF Regards, Surya
[budaya_tionghua] Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
Lau-heng, Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ? Ceng Beng 05 April Onde 22 Desember. Tanya kenapa ? Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ? Mohon informasinya. Ban-ban kam sia. Kiong-chiu, F Gunawan Kurnia F [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
Sekedar urun rembuk. Sy pengagum kebudayaan tiongkok walaupun bukan termasuk etnis tionghoa. Untuk ide integrasi etnis tionghoa di negeri tercinta ini sy setuju 100%. Namun kiranya perlu seimbang, artinya semua WN harus terbuka dan inklusif. Maka sejujurnya iklan ini cukup mengganggu dan tidak seimbang. Peace. - Original Message - From: Alfonso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 25, 2007 10:28 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gooddayboss [EMAIL PROTECTED] wrote: Komentar saya: Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis. Bukankah seharusnya yg namanya study tour itu lebih baik terbuka untuk segala etnik agar yg mau mengetahui/mempelajari budaya dan bahasa Cina bisa meluaskan wawasan dan appresiasi mereka terhadap budaya Cina? Apalagi ini jelas2 bukan benar2 belajar karena tidak mungkin belajar cuma 3 minggu, tapi lebih banyak tamasya nya. Kemana saja larinya pahlawan2 Cina anti rasialisme yg suka ber- kaor2 di-diskriminasi di Indonesia, kok diem saja ada iklan rasis begini, mosok piknik gini hanya terbuka untuk orang keturunan Cina ... saya protes keras! To: Sdr Chris Setyo Tujuan pemerintah Taiwan untuk mengajak WNI keturunan adalah untuk mempersatukan keahlian bahasa mereka saat di kelas-supaya seragam. Di surat yang kita terima dari Depdiknas Taiwan, Tionghoa Indonesia yang diharapkan datang ke Taiwan setidaknya sudah memiliki akar budaya yang sama. Selain itu, kalau bisa yang memiliki hubungan keluarga di Taiwan. Tapi ini bukan jadi jaminan. Di bayangan pemerintah Taiwan, saat WNI keturunan berkumpul di kelas Mandarin saat belajar di Taiwan, murid2 tidak akan bertanya lagi tentang Kenapa ini, kenapa itu? Pertanyaan2 dasar ttg sejarah budaya Tionghoa. Jadi, guru juga lebih cepat dalam menjelaskan grammar dan spelling, bukan fokus pada cerita sejarah lagi. Tapi, kalau WNI asli sudah tahu banyak ttg sejarah Tionghoa, misalnya kenapa malam sebelum Imlek harus kumpul dan makan bareng, isi angpao ada berapa, terus apa isi bakcang, kenapa makan onde2, dll, ya WNI ybs sudah boleh ikut dalam rombongan ini. Kesimpulan: Jadi kalau Anda merasa budaya Tionghoa anda tidak memiliki kendala lagi saat di Taiwan, ya silakan saja bergabung dan daftar di: 021-687 87100. Jadi tidak ada maksud diskriminasi di sini. Mari kita ganti cara berpikir dari sudut pandang pihak lawan bicara. Alfonso [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Need Info=T'ai Chi
Ikutan belajar taichi dong. ajak2 ye TALENTA Enterprise [EMAIL PROTECTED] wrote: Oh ya, yg di jakarta di mana aja ??? Alamat sama cp nya ya . Thanks Benny [EMAIL PROTECTED] wrote: Dinda, Anda tinggal dimana ? Kalau di Jkt coba kontak di : Jing Wu Men Martial Arts Komp. Ruko Gading Kirana Blok A10/26 Pada salah satu programnya ada Tai Chi aliran Chen. Anda seneng gaya yg mana : Yang, Chen, Wu, Sun ? Kalo saya seneng belajar Tai Chi karena ada filosofi nya, makna Tai Chi sangat dalam sekali, dari Tao Ying - Yang. Selamat mempelajari Tai Chi. Salam, Tan Ong Tjoan dear all, ada yang tahu tempat belajar Taichi, master Tai Chi, atau asosiasi atau yayasan yang berhubungan dengan Tai Chi, kalo boleh minta contact person nya?? terimakasih banget sebelumnya -dinda- Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] - Be a PS3 game guru. Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee
Ke disini bukan He, tapi Xi. kata Sungai dlm bhs mandarin sangat banyak istilahnya: bisa He, Jiang, Xi, Jian,Qian dll dll. Salam, ZFy - Original Message - From: ChanCT To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 25, 2007 6:50 AM Subject: Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee Kenapa yang dibahas hanya pengertian Ang-nya saja, ya? Sedang ke nya itu sudah pasti sama dengan he yang berarti sungai dalam bunyi Hokkian? - Original Message - 寄件者: King Hian 收件者: budaya_tionghua@yahoogroups.com 傳送日期: Sunday, 25 March, 2007 1:02 主旨: Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee UTF 8 Pertanyaan Pak Raharjo Irawan adalah: Dalam bahasa Hokkian, kata 'Ang' dari Angke bisa berarti Merah (紅) atau Banjir (洪) - Ang yang berarti banjir ini sama dengan marga Ang Chit Kong (tokoh dalam Sia Tiao Eng Hiong). Dalam bahasa Mandarin, keduanya diucapkan 'Hong'. Selama ini teori yang sering kita dengar adalah Angke berarti kali merah. Rupanya Pak Raharjo juga mendengar ada yang mengatakan bahwa Angke berarti kali banjir, bukan kali merah. Karena huruf (洪) dalam bhs Hokkian juga diucapkan Ang. Sulit untuk menentukan mana yang benar. Tetapi saya lebih memilih pendapat bhw Angke berarti kali merah (karena peristiwa pembantaian orang2 Tionghoa 1740). Alasannya: 1. Lebih banyak orang2 yang berpendapat Angke: kali merah 2. Kali Angke berhulu di daerah Semplak (Bogor Barat Laut), melalui Parung, Pamulang, Ciledug, Angke, Muara Angke. Kali Angke relatif pendek (dibanding Ciliwung atau Cisadane), sehingga dulu kali ini seharusnya tidak sering banjir. 3. Di sepanjang kali Angke sampai ke daerah Semplak, banyak bermukim orang2 Tionghoa peranakan seperti Tionghoa Benteng (yang berbahasa Melayu dan kaum perempuannya berkebaya, umumnya mereka adalah petani). Ada teori yang mengatakan bahwa mereka ini adalah orang2 Tionghoa yang melarikan diri ke daerah hulu kali Angke, waktu terjadi pembantaian 1740. 4. Dalam bhs Hokkian, huruf (洪) dan (紅) sama2 bisa dibaca Hong (bunyi wenyan) dan Ang (bunyi baihua). Tetapi, dalam frase2 yang berarti banjir, huruf (洪) dibaca Hong. Misalnya: - (洪水) Mandarin: Hongshui, Hokkian: Hong Sui atau Hong Cui - (分洪) MD: Fenhong, HK: Hun Hong - (洪流) MD: Hongliu, HK: Hong Liu salam, KH [EMAIL PROTECTED] wrote: Ang itu berarti Hung yang kalau bahasa mandarinnya berarti Merah. Kalau banjir air tidak akan berwarna merah , kecuali banjir darah. Yang menggelitik keingintahuan lebih lanjut adalah mengapa sampai dinamakan ANGKE dari salah satu dialek Tionghoa ? kenapa tidak KALMER (Kali merah) ? Mengapa nama dari Tionghoa yang justru di adopt ? Dulu banyak daerah dan nama jalan yang memakai kata dari istilah , nama, dan bahasa/dialek Tionghoa , contoh Gang Toa Hong, Gang Kong Goan, Gang Kong Kwan , Toa She Bio, , Gang Lo Su Fan, Gang Lautze, Bo Ciang, Gang Yo Sun Bie , Gang Cay Ho, Tay Kung Sie (Kongsi Besar), gang Sen Tiong, Ji Lak Keng, gang Mo Cui, Gang Hok Tien, Gang Lam Ceng, Petak Sing Kian, Sam Pan Lio, gang Tiongkok, dan seabreg nama yang bukan istilah Melayu. Satu alasan yang mungkin bisa masuk akal adalah , pernah suatu waktu Tionghoa mendapat legitimasi di Nusantara, Koq sekarang tidak ada lagi/kurang ? Mengapa Angke menjadi dinamakan jalan TUBAGUS ANGKE ? katanya nama Pahlawan . Tolong ahli sejarah disini bantu menjelaskan . salam, Dr.Irawan. xx In a message dated 3/24/2007 2:39:15 A.M. Pacific Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Kali Angke Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Kali Angke adalah sebuah sungai di Jakarta, Indonesia. Nama Kali Angke diberikan setelah pembantaian etnis Tionghoa selama tiga hari oleh VOC di Batavia pada tanggal 9 Oktober 1740. Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah menjadi Kali Angke. [1][2] sur - Original Message - From: raharjo irawan [EMAIL PROTECTED] Salam, Mohon info dari rekan-rekan, sungai Ang Kee di Jakarta itu berasal dari kata Hong Xi ( #32005; #28330; #65104;yang berarti sungai merah ) atau Hong Xi ( #27946; #28330;#65104;yang berarti sungai yang sering banjir ) ??? Menurut beberapa orang, disebut Ang Kee karena dahulu ketika terjadi pembantaian 1740, banyak mayat orang Tionghoa yang dibuang ke dalam sungai tersebut, sehingga memerahkan sungai. Namun ada pendapat yang mengatakan disebut Ang Kee itu, karena sungai itu sering meluap ketika terjadi hujan besar. Mana yang benar ??? mohon pencerahan. Irawan R Recent Activity 21 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesian languages Dan Indonesian Indonesian language course Indonesian language learn Got Yodel? Best Yahoo! Yodel Give us your best yodel and
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
Kita harus melihat study tour Taiwan ini dr dua sudut pandang: 1. Paket wisata ini jelas diselenggarakan oleh pemerintah Taiwan, dengan tujuan politik yang mengabdi pada kepentingan nasional Taiwan. latar belakang politik ini tak usah di tutup2i, seperti halnya bantuan2 negeri lain untuk Indonesia, yang mengkhususkan pada golongan2 tertentu, misalnya bantuan negeri arab untuk golongan Isalam, bantuan Amerika untuk golongan Kristen dll, selama bantuannya ini bukan untuk kegiatan yang merusak, membuat organisasi teror msalnya.. itu juga sah2 saja, orang2 dan golongan2 2. Boleh saja warga2 Indonesia yang dituju memanfatkan bantuan2 tersebut semaksimal mungkin, yang penting, kita jangan mudah dimanfaatkan untuk menjadi alat negeri asing pemberi bantuan. misalnya menjadi pembela Taiwan, Arab Saudi, Amerika dll. Yang jadi masalah disini adalah, sebagai warga Indonesia, apakah kita perlu menjadi juru kampanye untuk kegiatan pemerintah negara lain? kasus iklan Taiwan ini mungkin lebih tepat disorot dari sudut ini. kita tak perlu mempersoalkan kebijakan Taiwan, lebih baik kita timbang2 sikap warga kita sendiri. Salam, ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 26, 2007 3:06 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule - Original Message - From: Alfonso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 26, 2007 1:28 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule Tujuan pemerintah Taiwan untuk mengajak WNI keturunan adalah untuk mempersatukan keahlian bahasa mereka saat di kelas-supaya seragam. - Ini sikap resmi pemerintah Taiwan atau debat kusirnya Alfonso-heng saja!? Kalau memang sikap pemerintah Taiwan, coba disebutkan referensi sumber resminya. Nggak apa-apa dalam bahasa Tionghoa juga, banyak teman di milis ini yang nanti bisa membuktikan benar atau ngibulnya. Orang bodoh juga tahu, kalau mau menyeragamkan tingkat bahasa peserta suatu kelas, maka yang dijadikan persyaratan itu level kemampuan bahasanya, bukan lantas mempersyaratkan ras etnisnya!! Satu contoh dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng: Banyak di antara kita yang kenal baik Cici Pangesti, seorang WNI asli pribumi (maaf saya terpaksa pakai istilah ini, walau sebetulnya tidak suka) yang jauh lebih laku sebagai penerjemah banyak buku dan subtitle film bahasa Tionghoa dari WNI keturunan Tionghoa. Karena walaupun bukan WNI keturunan Tionghoa, tetapi dia lebih tinggi level kemampuan bahasa Tionghoanya. Contoh lain dari absurdnya pola pikir Alfonso-heng: Kalau misalnya pemerintah Amerika Serikat mau bikin kelas orang Indonesia yang keahlian bahasa Inggris-nya seragam, yang dijadikan persyaratan adalah score TOEFL-nya harus, katakanlah antara 300 sampai 400, misalnya. Bukan persyaratannya harus WNI keturunan Amerika! Wasalam. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Fw: [budaya_tionghua] Ang Kee
Aku punya foto copydaftar silsilah dari Banten, memang tidak benar2 komplit, karena silsilah dibuat secara turun temurun dalam bentuk satu lembar besar ukuran 2 X 2 M ( kurang lebihnya ) dan sebuah buku tebal kecil tulisan tangan ( yg ini aku tidak minta foto copynya ). 1426 M Sinuhun Sayidina Syaryf Hidayatullah Mahdumdjati Tjirebon, berputra ( ke 4 ) Ratu Mas Ayu Pakuan Dyah bersuami Pangeran Paseh/Patahilah Khan/Patahilah ( 1527 M ) dan berputra Ratu Ayu yang menikah dengan Pangeran Djaya Ki Gedeng Angke.. Sinuhun Saydina Syarif Hidayatullah Mahdumdjati Tjirebon berputra ( 1468 M ) Pangeran Sabda KingKing Sorasowan Sultan Maulana Hassanudin Panembahan Surosowan ( cikal bakal kesultanan Banten ) Silsilah yang aku miliki termasuk unik, karena diatas nya sekali adalah Adam dan Hawa, dan silsilah ini bisa dibilang tidak ada di luaran, jadi mengenai kebenaran nya tidak bisa di bukti kan. Yang jelas silsilah keluarga ini disusun secara turun temurun dari keluarga Banten, sedang untuk keluarga Cirebon bisa dibilang hanya sampai 5 keturunan dan itupun tidak semua komplit. Pernah aku tanya mengenai silsilah yang dimiliki oleh penulis silsilah dengan apa yang tertulis di buku2 yang sudah ada dimasyarakat perbedaannya dimana saja, dijawab sederhana : bakal banyak bedanya karena sejak Kesultanan Tjirebon berperang dengan VOC bisa dibilang anak keturunan Kesultanan Tjirebon banyak yang di adu domba dan mengakibatkan penulisan silsilah menjadi terganggu, belum lagi adanya oknum yang di masuk kan kedalam silsilah sehingga bisa terjadi perbedaan pada keturunan2 setelah VOC menguasai kesultanan Tjirebon dan Banten. Penulis silsilah di tunjuk tidak semata-mata asal tunjuk, selain di beri warisan data, juga kemampuan untuk mengetahui 'seseorang' ini keturunan Tjirebon/Banten tidak nya.unik memang. sur. - Original Message - From: Golden Horde [EMAIL PROTECTED] GS wrote: Fatahilah di tahun 1527M, berputra/i 4 orang salah satunya Ratu Ayu yang menikah dengan Pangeran Djaya Ki Gedeng Angke.. dari pasangan ini ber cucu Pangeran Djayakarta dan Pangeran Surya. Demikian sekilas tambahan info dari kertas silsilah keluaran Banten. sur. ps. Gelar Tubagus tidak tertulis di silsilah keturunan Fatahilah, dimana untuk pria mendapat gelar Pangeran sedang Perempuannya Ratu. Tubagus setingkat dengan Pangeran. -- Nama Fatahillah atau kadang-kadang disebut Faddillah Khan, Faletehan dari Pasei atau Tagaril seperti disebutkan oleh orang Portugis, disebutkan dalam catatan sejarah sebagai panglima pasukan Cirebon yang merebut Sunda Kelapa di tahun 1527. Tetapi sampai kini sampai kini masih belum ada kesepakatan atau kepastian sejarah identitas sebenarnya Fatahillah tersebut. Sejauh ini namanya disebutkan sebagai panglima yang ikut merebut Banten lalu kemudian merebut Sunda Kelapa ( Jakarta ) dari tangan Raja Pakuan Pajajaran (kerajaan Sunda) dengan bantuan tentara dari Demak. Selain itu juga ia disebutkan dalam naskah Carita Caruban menikah dengan puteri Sunan Gunung Jati dan dimakamkan dekat makam Sunan Gunung Jati di Cirebon dengan nama Tubagus Pase. (Tempat-tempat bersejarah di Jakarta, A. Heuken, hal 26). Menurut Hoesein Djajadiningrat dalam bukunya (Tinjauan Kritis Sajarah Banten) menyebutkan Fatahillah identik dengan Sunan Gunungj Jati (Nurullah), sedangkan menurut naskah `Carita Purwaka Caruban Nagari yang ditulis sekitar tahun 1720 itu, disebutkan bahwa Fatahillah berbeda dengan Sunan Gunung Jati. Tetapi beberapa sejarawan meragukan nilai historisnya naskah Carita Caruban ini, karena dianggap penuh mitos dan dan bertendensi melegitimasikan kesultanan Cirebon , serta ditulis 200 tahun setelah peristiwa sejarah itu terjadi. (Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004, M.C. Riclefs, hal 92 ). Saya sendiri belum pernah mendapatkan informasi atau catatan sejarah tentang silsilah putera-puteri dari Fatahilah tersebut yang disebutkan sebagai kakek dari Pangeran Jayakarta itu. Apakah dapat disebutkan sumbernya ? karena cukup menarik untuk diketahui . Sampai kini para sejarawan pada umumnya (Prof. Dr. Hasan Muarif Ambary, Dr. Uka Tjandrasasmita, Dr. Nina Lubis, Drs. Halwany Michrob, A. Heuken SJ, dll) sependapat dengan Hoesein Djajadiningrat (Tinjauan Kritis Tentang Sajarah Banten, 1913), bahwa Ratu Bagus Angke adalah menantu dari Sultan Maulana Hasanuddin dari Banten (1552-1570) yang menikah dengan salah satu puterinya (Ratu Pambayun). Sultan Hasanuddin sendiri adalah putera dari Sunan Gunung Jati, yang didalam Sejarah Banten disebut sebagai Sultan pertama Banten. Versi resmi sejarah kota Jakarta juga menyebutkan hal yang sama seperti yang ditulis di Jakarta Dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kusus Ibukota Jakarta, Dinas Museum Dan Sejarah,1988 serta buku kumpulan makalah diskusi yang diselenggarakan oleh Departemen
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
- Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 25, 2007 4:16 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule 1. Paket wisata ini jelas diselenggarakan oleh pemerintah Taiwan, dengan tujuan politik yang mengabdi pada kepentingan nasional Taiwan. latar belakang politik ini tak usah di tutup2i, seperti halnya bantuan2 negeri lain untuk Indonesia, yang mengkhususkan pada golongan2 tertentu, misalnya bantuan negeri arab untuk golongan Isalam, bantuan Amerika untuk golongan Kristen dll, selama bantuannya ini bukan untuk kegiatan yang merusak, membuat organisasi teror msalnya.. itu juga sah2 saja, He he he... ya beda dong Zhou-heng. Kalau lembaga dakwah Arab bantu membiayai orang Iindonesia pergi beribadah haji, sehingga itu khusus untuk orang Islam Indonesia, okay-okay saja. Kalau lembaga evangelical Amerika bantu menyekolahkan orang Indonesia ke seminari di Amerika, sehingga itu khusus untuk orang Kristen Indonesia, okay-okay saja. Tetapi kalau pemerintah Arab menyumbang beras untuk Indonesia dengan syarat beras itu untuk orang Indonesia yang Islam saja, atau WNI keturunan Arab saja, kita harus protes keras, saya pun paling depan protesnya! Karena politik si Arab itu, walaupun tidak langsung berbentuk teror, merupakan kegiatan yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa Indonesia. Kalau pemerintah Amerika menyekolahkan teknik arsitektur orang Indonesia di Amerika untuk orang Kristen saja, atau WNI keturunan Amerika saja, kita harus protes keras, Tan lookay pun paling depan protesnya! Karena politik si Amerika itu, walaupun tidak langsung berbentuk teror, merupakan kegiatan yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa Indonesia. Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] diskusi
Saya setuju sekali dengan saran Pak Tan. Buku2 ajaran tua yang disebutkan banyak mengandung ajaran2 yang kalu di pelajari dan diikuti dengan taat, maka akan aman tenteramlah dunia ini. Sayangnya, buku2 tersebut ditulis dengan bahasa kuno yang tidak mudah untuk dimengerti dan dicerna. Apa lagi kalu mambaca terjemahannya. Maaf, saya belum pernah mambaca terjemahan bahasa Indonesia buku2 tersebut, tetapi menarik kesimpulan dari biasa2nya yang terjadi dikalangan penerbit. Tetapi kembali lagi, yang diharapkan, kalau pun bisa disimak dalam prosentasi yang sedikitpun, masih lumayan lah. Better than nothing. Salam, PK Lim indarto tan [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan millister, dengan senang ketemu dimillist Budaya-Tionghua. Membaca gaya tulisan dimillist ini, sepetinya sebagian besar adalah generasi muda keturunan Tionghua yang haus memahami budaya leluhurnya. Memahami Budaya-Tionghua bisa dipelajari dari banyak arah. Dari arah bahasa dengan huruf pictigrafi yang satu-satunya tertinggal dibumi ini, dari arah sejarah, sastra, tradisi perayaan, sistem pemerintahan, konsep pendidikan, konsep kemiliteran, tradisi sosial masyarakat dan sistem nilai-nilai moralitasnya. Dan yang agak sulit dipahami adalah konsep kerohanian metafisikanya. Ciri yang menyolok dari budaya Tionghua adalah usianya yang amat-amat pajang ! Walaupun demikian, nilai-nilai moral dan konsep dasarnya tetap berkesinambungan hingga sekarang. Inilah uniknya ! Misalnya, konsep sistem pemerintahannya tetap dipakai hingga sekarang, yaitu Kemanusiaan (humanity), Tatatertib berdasar Kesusilaan (Li) dan Moralitas (Tao-te). Berbeda denga dunia Barat dimana Ketuhanan yang bersumber dari budaya Yahudi, Hukum dari budaya Romawi dan Keilmuan-rasional yang bersumber dari budaya Yunani. Oleh perbedaan essensial ini, tak heran orang mengatakan East isi east, West is west, bukannya tanpa alasan. Tetapi, zaman berubah dengan cepat, transportasi dan komunikasi yang canggih, menyebabkan budaya satu mendekat pada budaya yang lain. Contohnya ya di Indonesia ini, dimana budaya-Tionghua lama tersekat, sekarang para keturunan Tionghua bingung untuk memahami kembali. Suatu budaya yang samar-samar pernah dirasakan, dikenal, tetapi rasanya sudah jauh sekali, muncullah situasi kesalah pahaman dengan mengatakan Qing-ming (Ceng-bing) seolah sama dengan Besuk orang-mati! Budaya-Tionghua, dimana inti kerohaniannya adalah ajaran Khonghucu, hekekatnya adalah agama kehidupan. Agama yang mengajarkan didunia ini hidup bukan sekedar hidup, melainkan hidup dengan mengemban Fiman-Tian untuk selalu berada didalam Tao, menjadi manusia yang sesuai dengan kodrat yang difirmankanNya. Manusia yang berusaha menemukan Tao itu disebut manusia Junzi (baca: Junce). Ada orang setelah belajar kitab agama Khonghucu, Sishu-Wujing yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, lalu bisa menghayatinya secara agamis, dia menjadi penganut agama Khonghucu; tetapi, ada juga orang tidak berhasil menghayati ajaran Khonghucu sebagai agama, melainkan terhenti sebatas moral dan filsafat. Kedua-duanya sah-sah saja. Hanya saja, pelajarilah dahulu inti budaya-Tionghua itu secara seksama, sekarang di Indonesia banyak bermunculan tempat-tempat yang membahas ajaran Khonghucu, silakan mengikuti. Sekarang gereja, kathedral dan vihara ikut merayakan Imlek, tentu umatnya juga boleh membaca kitab Sishu-Wujing demi memahami inti kerohanian budaya Tionghua. Selamat belajar! - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
Long-heng, Mohon maaf, mungkin waktu itu tak terbaca oleh saya atau bisa jadi saya blom join milis ini. Bisakah saya mohon bantuan Long-heng untuk mengulasnya kembali ? Atau barangkali Rinto-heng bisa bantu saya? Ban-ban kam sia. Kiong-chiu, Gunawan Kurnia From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of you_qing_long Sent: Monday, March 26, 2007 5:20 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ? penanggalan kalender Tiongkok gak berdasarkan perhitungan bulan aja tapi jg matahari, so gak aneh kalu itungan hari Dang Zhi ataw onde ama cengbeng bisa pas ama kalender masehi, lagian ada 24 jie qi ataw perubahan musim yg dikaitin ama pergerakan matahari. soal ini pernah dibahas lamaa banget --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Gunawan Kurnia [EMAIL PROTECTED] wrote: Lau-heng, Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ? Ceng Beng 05 April Onde 22 Desember. Tanya kenapa ? Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ? Mohon informasinya. Ban-ban kam sia. Kiong-chiu, Gunawan Kurnia . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
Mohon dirujuk ke: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18197 Mengapa Ceng Beng selalu jatuh pada tanggal 5 April setiap tahunnya. Rinto Jiang Gunawan Kurnia wrote: Lau-heng, Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ? Ceng Beng 05 April Onde 22 Desember. Tanya kenapa ? Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ? Mohon informasinya. Ban-ban kam sia. Kiong-chiu, F Gunawan Kurnia F
Re: [budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta
Biarlah apa yang terjadi disana menjadi urusan mereka2. Kita2 Tionghoa di Indonesia masih banyak masalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan. Salam, PK Lim liong han [EMAIL PROTECTED] wrote: Gelombang Pengunduran diri dari PKC (PartBiarlah apa ynagai Komunis China) Mendekati 20 Juta Seorang pemuda yang baru keluar dari daratan Tiongkok melangkah menuju podium, ia dengan serta merta memproklamirkan pengunduran diri dari PKC, bersamaan itu pula bergabung dalam partai sosial demokrat. Kejadian ini menarik perhatian para hadirin. Pemuda ini bernama Zhang Feng Chun, tiba di Amerika belum lama. Sebelum datang ke Amerika ia bertugas di sebuah lembaga tingkat dasar pemerintah di bagian selatan daratan Tiongkok. Karena pada suatu ketika ia membantu seorang yang berusia lanjut, yang tidak pernah ia kenal sebelumnya untuk menyelesaikan sebuah urusan, dengan demikian telah terjadi benturan dengan pimpinan atasan, sehingga ia diberhentikan dari dinasnya. Belakangan dari seorang teman yang mengetahui info dalam, diperoleh kabar bahwa keadaan berikutnya yang akan ia hadapi adalah amat serius. Di bawah peringatan dan saran dari temannya itu, akhirnya ia melarikan diri menuju Amerika. Zhang Feng Chun kepada para wartawan menyatakan, selama periode waktu kedatangannya ke Amerika, ia selalu khawatir akan keselamatan anggota keluarganya, juga merindukan isteri dan anaknya; namun atas dasar hasil pengamatannya dan apa yang ia alami sendiri, ia sungguh merasa PKC benar-benar sudah terlampau bobrok, partai politik ini sudah sama sekali tidak ada prospek. Oleh karena itu ia bertekad mengundurkan diri, rasa kekhawatiran juga dilepasnya demi tindakan yang membela kebenaran ini. Dewasa ini kegiatan solidaritas pengunduran diri dari PKC secara global yang mendekati angka 20 juta telah dibuka layarnya, koordinator pusat layanan global pengunduran diri dari PKC --- Professor Gao Da Wei menyatakan, dari kasus yang dialami Zhang Feng Chun sebagai kader tingkat junior pemerintah, dapat terlihat bahwa keluh kesah rakyat di bawah kekuasaan PKC telah meliputi setiap pelosok negara, juga telah membuktikan dibawah fenomina langit yang hendak membinasakan PKC, datangnya arus besar massa rakyat memisahkan diri dari PKC untuk memilih masa depan bagi jiwa mereka. - Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food Drink QA. [Non-text portions of this message have been removed] - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV
ooh, emang di jakarta bisa dapet ya ??? kalo saya di rumah nonton DAAI TV krena pasang indovision. DAAI TV saya bahasa mandarin semua, yg di jakarta juga sama ya? emang sinetron2nya suka bagus2 cuman saya ga terlalu ngerti soalnya pk bhs mandarin semua, tulisannya juga yg tradisional belom yg simplified. Kadang suka ada sinetron bahasa daerah kan ?? bahasanya bhs apa ya? menurut pendengaran saya sih bhs hokkian ada, tapi kayanya hokkiannya yg halus gitu jd mungkin ga semua hokkian-speaking people in indonesia ngerti . [mungkin loohh..] thanks chris zhang Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
Re: [budaya_tionghua] PNS
- Original Message - From: Jon Schilage To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 26, 2007 4:28 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] PNS saya adalah seorang pegawai BUMN yang dikendalikan pemerintah langsung dan saya keturunan cina. disini, saya merupakan satu-satunya pegawai keturunan cina dari sekitar 500 pegawai yang ada. disini saya merasakan perbedaan yang sangat besar, khususnya pandangan dan perlakuan pegawai BUMN terhadap saya dan terhadap rekan saya (kantor wilayah lain) yang cina tapi muslim. --- Diskriminasi dalam tempat kerja sangat kasuistis. Yang diceritakan Jon-heng di sini adalah diskriminasi agama. Tetapi diskrimnasi versi lain juga sering terjadi. Diskriminasi etnis sering terjadi. Tetapi jangan salah, bukan hanya atas etnis Tionghoa, diskriminasi atas suku lain, Batak, Jawa, Menado, yang kebetulan menjadi minoritas atau bukan suku setempat, juga sering terjadi. Misalnya, di Jakarta ada dua rumah sakit Kristen. Yang satu terkenal menomor-satukan suku Batak, suku lain dimarginalkan, sementara yang satunya lagi menomor-satukan suku Ambon, suku lainnya dimarginalkan. Misal lain, di kantor-kantor grup Salim di jaman jayanya, per-marginal-an pegawai non-Tionghoa merupakan praktek yang umum diketahui orang, terutama dalam pembagian angpao di waktu Imlek. Tetapi sebaliknya, saya punya sahabat suku Tionghoa yang dua masa jabatan (10 tahun) menjadi orang pertama, Direktur Utama, suatu BUMN konstruksi yang terbesar di Indonesia, dan setelah pensiun masih tetap dihormati di cabang mana pun dari BUMN itu dia datangi, oleh semua pegawai BUMN itu dari semua suku, tanpa melihat sang mantan Dirut itu dari suku Tionghoa. Jadi diskriminasi etnis itu kasuistis. Diskriminasi agama pun sering terjadi. Contohnya terlalu banyak untuk disebut di sini. Salah satunya BUMN Jon-heng. Tetapi sebaliknya, banyak kantor yang mayoritasnya orang Islam dipimpin orang Kristen, dan sebaliknya, tanpa masalah. Contohnya juga terlalu banyak untuk disebut. Jadi diskriminasi agama itu kasuistis. Masih banyak lagi bentuk diskriminasi lainnya. Ada yang berdasarkan sekolahnya, kalau bukan UI dimarginalkan, kalau bukan Gajah Mada dipinggirkan, kalau bukan lulusan Jepang sulit naik pangkat, dsb. Diskriminasi karena cacat tubuh sudah terlalu sering dibicarakan. Dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya. Tetapi tempat kerja di mana tidak ada diskriminasi universitas, penyandang cacat, dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya, lebih banyak. Jadi diskriminasi di tempat kerja itu kasuistik. Karenanya tidak tepat untuk dijadikan alasan mengenai sedikitnya minat suatu kelompok dalam masyarakat pada suatu bidang pekerjaan. Besar-kecilnya minat suatu kelompok masyarakat pada suatu bidang pekerjaan itu lebih banyak merupakan aspek budaya daripada akibat diskriminasi Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
Dear all, Mungkin saya bisa memberikan sedikit pendapat. Murid asing yang datang ke Taiwan, baik atas inisiatif sendiri, maupun diundang oleh pemerintah, akan mempunyai salah satu dari dua status berikut: 1. Status 僑生 qiao2 sheng1 (Overseas Chinese) menunjuk kepada murid keturunan Tionghoa perantauan, jadi asal mempunyai ayah ibu (atau salah satunya) keturunan tionghoa, boleh mendaftar menjadi status qiao sheng. Departemen pendidikan masing2x universitas di Taiwan memberikan kuota khusus tersendiri untuk murid qiao sheng tiap tahun, tiap tahun jumlah kursi yang disediakan bisa dilihat di website www.ocac.gov.twuntuk S1, S2 dan S3 (S3 kasusnya rada jarang). Untuk SMP / SMA kelihatannya tidak terpatok kuota (atau saya yang kurang jelas). Saya sendiri sekarang memiliki status yang pertama ini. Salah satu fasilitas yang didapatkan oleh qiao sheng adalah bisa mendapatkan parttime di sekolah saat semester sedang berjalan, dan saat liburan semester, diberi ijin kerja full time secara legal oleh sekolah (dengan asumsi bekerja di luar sekolah). 2. Status 外籍生 wai4 ji3 sheng1 (foreign student) menunjuk kepada semua murid asing, apapun bangsa rasnya, yang datang studi di Taiwan, Kuota wai ji sheng biasanya ditentukan secara mandiri menurut kebijakan sekolah masing2x. Kembali ke masalah semula, yang dipermasalahkan adalah dugaan bahwa study tour ke Feng Jia University, Taizhong, adalah bersikap rasis. Saya rasa harus ditilik lagi, apakah memang subsidi untuk studi tour ini hanya diperuntukan untuk calon qiao sheng? saya rasa ini sah-sah saja, karena memang sudah ada kuota dan aturan nya tersendiri di Taiwan, memang di luar negeri informasi ini kurang diketahui. Sama saja saat saya dahulu ingin mencari informasi tentang beasiswa belajar bahasa di TETO (Taiwan Economic and Trading Office) di Jakarta, dan saya langsung diberitahu bahwa beasiswa itu terbatas untuk Indonesian non-qiao sheng (alias yang keturunan Tionghoa tidak eligible untuk mendaftar). Mungkin informasi ini bisa jadi bahan pertimbangan. Best, Richard On 3/23/07, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com , Alfonso [EMAIL PROTECTED] wrote: Berhubung banyak yang tanya telepon dan bertanya ttg Study Tour ini, di bawah ini saya menjelaskan sbb: STUDY TOUR TO TAIWAN 2007 Dengan subsidi pemerintah Taiwan sebesar NTD 5,000 Waktu : 24 Juni - 13 Juli 2007 (3 minggu) Sekolah : Fengjia University, Taizhong Syarat Peserta : WNI Keturunan Tionghoa Usia 15-30 tahun - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Original Message - From: gooddayboss To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Sent: Thursday, March 22, 2007 10:23 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule Maaf ya, iklan anda ini sangat rasis. === Bagi saya yang lebih menarik adalah jawaban atas pertanyaan apakah kata-kata itu muncul dari Alfonso-heng ataukah dari Fengjia University? Dengan kata lain, yang rasis itu Alfonso-heng, ataukah pihak 'sononya' (pemerintah Taiwan)? Wasalam. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Biarlah apa yang terjadi disana menjadi urusan mereka2. Kita2 Tionghoa di Indonesia masih banyak masalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan. Salam, PK Lim Right, He is barking up the wrong tree !! G.H.
Re: [budaya_tionghua] Re: Cerita Tong Hua Li - Asal usul kebudayaan tionghua, ada yang pun
Saya tidak tahu apakah sudah ada yang japri ke Sdr/Sdri Erlin dan juga posting yang sudah lama sekali. Mudah2an posting saya masih berguna. Kisah Tong Hua Li ini benar pernah diterjemahkan dalam bentuk buku oleh Bpk. Gan K.. H. dengan judul Tho Hwa Li. Salah seorang rekan saya di milis tjersil (tjerita silat) punya buku aslinya. Saya tidak tahu apakah beliau ikut milis ini. Sedangkan saya sendiri hanya punya foto copynya. Buku ini terbit sekitar tahun 70-an dan saat ini sudah sulit dicari di pasaran. Sebuah buku yang menurut saya amat sangat menarik. Salam, Danny Njoman Friday, January 12, 2007, 7:51:44 AM, [EMAIL PROTECTED] wrote: Benarkah kisahnya pernah diterjemahkan ?? apakah dalam bentuk sebuah buku dan dijual bebas ?? Kalo benar, bisa inform judul bukunya apa ?? dan informasi mengenai buku ini, sekiranya saya ingin membelinya jikalau benar ada, n penerbit manakah yg menerbitkan. Buat teman2 semua thanxs buat informasinya.. Best Regards, Erlin - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Legitimasi dari suatu perbuatan
Mengatasnamakan agama tertentu dalam meng legitimasi kan suatu perbuatan adalah yang lagi trend di NKRI ini. Mempertahankan generasi muda dari pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan norma norma agama tertentu adalah senjata pemangkas yang sangat dahsyat untuk menghardik percerahan yang didapat dari re generasi. Mengharuskan warga negara mencantumkan agama dalam kartu identitas nya merupakan langkah penyelenggara negara untuk membuat legitimasi bahwa NKRI adalah negara yang beragama. Disaat seorang penjahat beragama melakukan tindakan tercelannya dan di adili oleh hukum yang notabene adil apa itu semua selaras dengan konsep hukum sebenarnya? yang tidak terkontaminasi oleh pengaruh agama dalam pemberian keadilan kepada warganya.Dan bagaimana dengan seorang warga negara yang tidak meyakini salah satu dari ke enam agama yang diakui pemerintah NKRI? Apa dia harus diadili oleh hukum atau diadili oleh majelis agama? Suatu kebuntuan yang harus dijawab oleh pemerintah NKRI kalau pemerintah mau menyelamatkan NKRI dari konflik konflik agama. Disaat kebuntuan terjadi dan pertikaian tidak kunjung berhenti, maka yang terlahir adalah legitimasi bahwa agama yang hidup di NKRI ini menjadi cacat dalam perjalanan sejarahnya. Dan disaat itulah NKRI mengalami kemunduran dalam beragama. Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with the Yahoo! Search weather shortcut. http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#loc_weather
[budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007
Bukan kepentingan dari etnis Tionghoa atau bangsa siapapun, untuk menolak dan mendiskriminasi orang atau bangsa lain yang ingin mempelajari bahasa dan kebudayaannya mereka. Sebaliknya mereka akan disambut hangat dan welcome sekali keinginannya. Selama hampir tiga dekade, terbatas atau tidak ada sama sekali hubungan dan pertukaran budaya antara kedua negara ini yaitu Indonesia dan Tiongkok, termasuk juga pertukaran mahasiswa dan pelajar, kecuali pada jaman Soekarno yang lalu. Jadi hampir dua generasi terputus komunikasi dan dialog antara kedua negara dan bangsa ini. Dan baru sesudah kejatuhan Orde Baru dapat dipulihkan kembali, walaupun masih terbatas. Seperti sebuah pameo mengatakan bahwa masa depan suatu bangsa terletak di tangan generasi mudanya, maka pertukaran mahasiswa dan pelajar sebagai generasi muda bangsa harus dipromosikan dan digalakkan. Dengan adanya pertukaran budaya dan mahasiswa antara kedua negara ini, maka dipersiapkan sebuah jembatan saling pengertian (mutual understanding) serta kerja sama ekonomi, politik dan budaya antara negara dan bangsa dimasa depannya, sekaligus mengikis prasangka dan kecurigaan. Apalagi di era globalisasi ini, dimana ketergantungan antara negara satu dengan lainnya bertambah intensif. Pengalaman Uni Eropah adalah sebuah model percontohan yang baik. Sesudah perang dunia ke II, Jerman mengambil langkah inisiatif untuk menghapus prasangka, kecurigaan dan trauma negara-negara tetangga dan Eropah lain terhadapnya, yaitu dengan intensif melakukan pertukaran budaya dan mahasiswa dengan negara-negara Eropah lainnya sebagai salah satu langkahnya. Dengan demikian diharapkan bahwa generasi baru Eropah dapat membangun saling pengertian dan kepercayaan bersama untuk membangun Eropah yang damai dan sejahtera. Pemimpin-pemimpin negara dan bangsa Eropah sekarang telah bertekad untuk tidak akan mengulangi lagi pengalaman sejarah masa lalunya yang gelap seperti dua kali perang dunia yang menghancurkan kehidupan bangsa dan negaranya. Terbentuknya Uni Eropah sekarang adalah merupakan salah satu langkah keberhasilan mereka untuk menghapus kecurigaan dan prasangka satu dengan lainnya. Generasi Eropah pasca perang dunia kedua ini lebih mudah berkomunikasi dan berdialog sesamanya, kekuatan sinergi politik dan perekonomian dari Uni Eropah yang bersatu ini tidak dapat diremehkan oleh negara manapun, termasuk Amerika Serikat. Maka sudah selayaknya kalau kedua negara ini (Indonesia-Tiongkok) juga lebih intensif menggalakkan lebih lanjut pertukaran budaya dan mahasiswa diantaranya. Makin banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia yang belajar ilmu, bahasa dan budaya di Tiongkok, makin baik bagi Tiongkok sendiri sebagai mitra strategisnya Indonesia, demikian juga sebaliknya, karena setiap bangsa didunia akan lebih bangga dan bersahabat kalau bangsa lain dapat mengenal bahasa dan budayanya. Seperti yang pernah dikatakan orang bahwa kebudayaan Tionghoa bukanlah eksklusif milik orang Tionghoa saja, melainkan sudah menjadi bagian kebudayaan dunia yang universal sekarang. Dan bagi orang Tionghoa di Indonesia, prasangka negatif atau diskriminasi terhadapnya juga tak dapat dihapus dengan sekaligus dan menyeluruh, melainkan membutuhkan proses waktu, seperti yang dikatakan dalam sebuah pameo bahwa Roma tidak dibangun dalam semalam Maka sudah menjadi kepentingan dari etnis Tionghoa Indonesia sendiri kalau lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia, yang non- Tionghoa atau Pribumi dapat melanjutkan pendidikannya di Tiongkok untuk belajar ilmu, bahasa dan kebudayaannya. Dengan demikian maka diharapkan prasangka negatif terhadap etnis Tionghoa di Indonesia ikut terkikis seiring dengan proses waktu, karena komunikasi dan dialog budaya dapat lebih lancar jalannya, termasuk kemitraan dan sinergi di bidang ekonomi nantinya. Selain itu biaya pendidikan dan hidup di Tiongkok relatif lebih murah daripada di Taiwan serta lebih banyak pilihan di lembaga pendidikannya. Salam G.H.
Re: [budaya_tionghua] Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
Sekarang pertanyaan akan timbul bagaimanakah kita dapat mengetahui - mulainya musim semi atau mulainya musim dingin. Jikalau tinggal diIndonesia kita sulit utk mengetahuinya tetapi kalau tinggal diutara kira2 roma- Newyork atau shanghai kita jikalau memeperhatikan tempat matahari terbit didalam satu tahun kita akan menemukannya dgn mudah. Tempat terbit mulai dipaling kiri di katulistiwa[horizon] kita adalah musim semi. Titik yg palin kanan tempat matahari terbit disebut permulaan musim gugur. Pertengahan antara kedua ini dikatulistiwa adalah musim panas [heche] atau musim dingin.[tangche] Kita diIndonesia hanya cengbeng memperingatkan kuburan leluhur kita tetapi seaktu saya tinggal di America selatan chiuhun atau mulainya fall dipergunakan utk makam leluhur juga. Untuk mereka yg tinggal diselatan dari bumi keadaannya adalah terbalik jadi kalian dpt mengerti keadaan perayaan. Untuk yg tinggal di suburb didaerah pertanian jadi perhitungan musim menurut matahari adalah sangat simple.Dgn meciptakan patokan2 dihorizon ini untuk yg butahuruf juga dpt diperhitungkan dgn tepat . Utk kaum tani tanpa almanac juga sudah tahu dgn pasti. Ini sangat berlainan dgn perhitungan lunar yg harus menjadi ahli mathematica - dimana ada bulan jumlah hari bisa antara 28-30/bulan dan jumlah bulan bisa 12-13 setahun. Andreas Rinto Jiang [EMAIL PROTECTED] wrote: Mohon dirujuk ke: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18197 Mengapa Ceng Beng selalu jatuh pada tanggal 5 April setiap tahunnya. Rinto Jiang Gunawan Kurnia wrote: Lau-heng, Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ? Ceng Beng 05 April Onde 22 Desember. Tanya kenapa ? Atau, barangkali sudah pernah dibahas di milis tetapi terlewatkan oleh saya ? Mohon informasinya. Ban-ban kam sia. Kiong-chiu, F Gunawan Kurnia F [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini sikap resmi pemerintah Taiwan atau debat kusirnya Alfonso-heng saja!? Kalau memang sikap pemerintah Taiwan, coba disebutkan referensi sumber resminya. Nggak apa-apa dalam bahasa Tionghoa juga, banyak teman di milis ini yang nanti bisa membuktikan benar atau ngibulnya. Alf: Departemen China Perantauan di Taiwan (di Taiwan disebut OCAC (en) dan qiaoweihui (cn)) melalui kedutaan/kantor dagang di masing2 negara, setiap tahun memberikan subsidi uang untuk program study tour ini. Tahun ini, ECS Jakarta dipercaya oleh Taiwan Economics Trade Office (TETO) untuk menyelenggarakan program Study Tour Taiwan 2007. Bekerja sama dengan Fengjia University di Taichung, kami sudah mempunyai surat pengantar dari kedua belah pihak (dari TETO dan Fengjia Univ). Bukti yang kami miliki cukup kuat dan tidak ada di internet. Satu lagi Sdr Akhmad, di program ini kami tidak pernah ngibul/bohong seperti yang diucapkan mulut Anda. Semua ada di surat pengantar yang ada di file kami. Anda hanya mempunyai 2 pilihan: 1. Kalau tidak suka, lupakan email ini dan jangan membuat gosip sampah gara2 Anda tidak mampu berangkat. Semua orang normal bisa melihat Anda mempunyai motif yang tidak tercapai. 2. Kalau suka, datang dan lihat surat dan schedule kami dari Fengjia Univ. Silakan berangkat dan buktikan setelah pulang ke Tanah Air (Juli 2007), apakah kami mengada2 atau ga. Toh milis ini masih akan berkibar Juli/Agustus 2007 nanti. Ada lagi, ini bukan iklan komersial. Kami tidak menarik uang pendaftaran dan uang administrasi. Ini iklan yang diminta oleh pemerintah Taiwan untuk disampaikan ke warga Indonesia. Alfonso Study Tour to Taiwan 2007, tel: 021-687 87100
[budaya_tionghua] Shantung.
Dear kawan kawanku se budaya, Bisa sedikit menyampaikan pengetahuan mengenai keberadaan Etnis Chinesse Shantung.Asal muasalnya dari mana dan dari segala macam budaya nya. Karna yang saya lihat dan rasakan, sedikit berbeda dengan etnis Chinesse lainnya bahwa etnis yang lain dikelilingi oleh aturan2 budaya yang kurang lebih sama seperti perayaan imlek, permainan barongsai, ceng beng, dsb.Tetapi kenapa justru yang saya dapati bahwa Shantung tidak memiliki latar belakang budaya seperti tersebut diatas. Mohon pencerahannya, Terimakasih, Steeve
[budaya_tionghua] Daripada politik terus, rileks sedikit ngapa ?
Rekans, Dibawah ini ada resensi buku baru anak muda, Loo Kay udah beli dan cukup menghibur. Nah tapi tanya dalam hati, apa di taiwan ada MAFIA ya ?. Belum lagi soal masakan ayam Kung Pao tentunya (di Indo kok nggak ada yang jual itu ayam Kung Pao atau namanya lain ??. Bukunya ringan dan menghibur, daripada ngomongin PKC, agama, politik terus-terusan, emang sih picisan, tapi bukankah jiwa sekali-sekali harus juga dihibur dengan yang picisan ini ???. Salam, Tan Loo Kay PS. Loo Kay baca buku ini karena anak Loo Kay beli, jadi yang punya anak remaja mo ultah beliin saja buku ini. KUNG PAO CHICKEN LOVE Novel chicklit, Penulis: La Mian, vi+240 halaman, Rp 27.000,- Apakah Anda pernah membayangkan kalau seseorang yang Anda taksir adalah anak dari seorang tokoh MAFIA yang disegani di Taiwan? Itulah yang di alami tokoh utama, Lena di dalam novel chicklit ini. Kehidupan Lena sebagai jomblo seketika berubah sejak kedatangan rekan kerja yang baru datang dari Singapura. Namanya Erick. Itulah nama cowok yang tampangnya beda-beda tipis dengan host-nya MTV Asia, Wang Lee Hom dan kini telah membuat hidup Lena bagaikan naik kora-kora di Dufan Ancol. Eneg, pusing, pengen teriak, ketawa, terkejut-kejut, itulah kira-kira yang dirasakan oleh Lena. Novel ini sangat menarik dengan mengambil setting di Indonesia dan Taiwan. Dengan mengalirnya cerita, pembaca akan bertanya-tanya, apa yang terjadi kalau Lena tahu kalau Erick ternyata anak seorang mafia yang disegani di Taiwan? Apa pula yang terjadi kalau Lena, si gadis Sunda asli, gedubrakan sendiri di Taiwan? Kelihatannya lebih baik Anda membaca sendiri novel yang menghibur, kocak, mengharukan dan sekaligus romantis ini. Informasi lebih lanjut Penerbit Escaeva http://www.escaeva.com -- Best regards, Tantono Subagyo [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
- Original Message - From: Alfonso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:29 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule Bukti yang kami miliki cukup kuat dan tidak ada di internet. Satu lagi Sdr Akhmad, di program ini kami tidak pernah ngibul/bohong seperti yang diucapkan mulut Anda. Semua ada di surat pengantar yang ada di file kami. Jadi simple dong masalahnya: Buktinya tidak ada di internet tetapi ada di file Alf-heng. Ya upload saja, biar semua orang bisa membuktikan! Tidak usah berpanjang-panjang bersilat kata-kata... - Anda hanya mempunyai 2 pilihan: 1. Kalau tidak suka, lupakan email ini dan jangan membuat gosip sampah gara2 Anda tidak mampu berangkat. Dari sejak awal saya menggulirkan thread ini, saya tidak mempersoalkan kemampuan berangkat pihak orang Indonesia. Justru pertanyaan saya adalah bagaimana nanti cara Alf-heng untuk memilih-milih orang yang mau ikut acara tersebut, berdasarkan premis diskriminasi rasial semacam ini? Seperti saya tanyakan di posting pertama itu, apakah Alf-heng lantas akan memeriksa apakah para pemuda yang nanti antre mendaftar pada Alf-heng punya SBKRI atau tidak? Apakah Alf-heng lantas akan memeriksa apakah Ibu mereka atau Nenek mereka atau Nenek Buyut mereka atau Nenek Cicit mereka punya kaki yang kecil karena diikat. Apakah Alf-heng lantas akan melakukan test DNA pada sample darah pemuda-pemudi itu? Ini yang saya maksudkan bahwa political scheme ini mengacau bangsa Indonesia. Kita di sini sudah maju ke perbaikan menuju pada persatuan dan kesatuan bangsa yang lebih erat, dengan secara juridis formil menghapus diskriminasi etnis (termasuk a.l. menafikan SBKRI), eh mendadak ini ada pihak-pihak yang mau bikin kacau dengan menghidupkan lagi upaya memilah-milah bangsa kita. Jadi ya kita harus protes keras dong (kecuali kalau bukan merasa warga bangsa kita)! Sebetulnya persoalan utamanya bukan apakah Alf-heng menyampaikan hal yang merupakan karangan sendiri, atau ini otentik dari pemerintah Taiwan. Tetapi pada substansi niat mengacau dan merusak bangsa kita. Kalau niat mengacau bangsa ini datang dari Alf-heng, kepada Alf-heng lah kita protes! Kalau pun niat mengacau bangsa kita ini betul datang dari pemerintah Taiwan, ya pemerintah Taiwan lah yang kita geruduk! Siapa takuuutt!? Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007
- Original Message - From: Golden Horde To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007 Maka sudah menjadi kepentingan dari etnis Tionghoa Indonesia sendiri kalau lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia, yang non- Tionghoa atau Pribumi dapat melanjutkan pendidikannya di Tiongkok untuk belajar ilmu, bahasa dan kebudayaannya. Dengan demikian maka diharapkan prasangka negatif terhadap etnis Tionghoa di Indonesia ikut terkikis seiring dengan proses waktu, karena komunikasi dan dialog budaya dapat lebih lancar jalannya, termasuk kemitraan dan sinergi di bidang ekonomi nantinya. Selain itu biaya pendidikan dan hidup di Tiongkok relatif lebih murah daripada di Taiwan serta lebih banyak pilihan di lembaga pendidikannya. - Betul GH-heng! Dan bukan hanya biaya di RRT mungkin lebih murah, namun juga nampaknya RRT lebih pandai daripada Taiwan untuk menarik pelajaran dari masa lalu dalam hubungan antar negara yang saling tidak merecoki... Tetapiii... kembali saya tidak ingin meng-generalisasi-kan. Barangkali itu bukan sikap pemerintah Taiwan. Mereka juga orang-orang yang cerdas koq. Saya ambil contoh pendirian DAAI TV di Jakarta. Pemiliknya dari Taiwan. Ketika mereka menyeleksi calon pegawainya, salah satu syaratnya adalah kemampuan bah. Tionghoa dari para pelamar yang WNI, which is fine, sah-sah saja! Tetapi kemudian yang terpilih ternyata bukan WNI keturunan Tionghoa, melainkan WNI pribumi (sekali lagi, sebetulnya saya tidak suka memakai istilah ini, ini sekedar untuk jelasnya) yang kebetulan kemampuan bah. Tionghoanya lebih baik dari calon lainnya, tidak perduli calon lainnya itu WNI keturunan Tionghoa. Wasalam.
[budaya_tionghua] Re: Tentang Pao An Tui
Sttt, itu namanya lagi krisis identitas tau. Lu tahu cybill khan?? nah! hihihihihi --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, abdi christ [EMAIL PROTECTED] wrote: Si Ken2 hobi bener ganti2 nickname, tapi di ujung2 nya juga nulis: Best Regards : Ken Ken... buat apa sih? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ wrote: Azura-Mazda extrim_bluesky@ wrote: Ini my last comment regarding Pao An Tui. Agak panjang, tetapi saya nekad mengirim posting ini sebagai apresiasi dan penghormatan besar saya terhadap segenap anggota Pao An Tui beserta anak-keturunannya. Mereka adalah patriot sejati Tionghoa Indonesia. Indonesia pernah sedemikian brutal dan antagonis terhadap komunitas Tionghoa. Pembantaian Tionghoa di Mei 98 adalah contoh terdekat tentang gerakan riil tersebut. Pasca Mei 98, gerakan yang mengarah pada persekusi Tionghoa masih dapat kita dengar. Sebut saja peristiwa sweeping Mahasiswa HMI Makasar (2 x), spanduk Ki Gendeng Pamungkas di Bogor, rencana kalangan islam berjihad apabila A-hok menjadi gubernur Ba-Bel, rencana penjarahan pasca banjir Jakarta, kasus Go Chong Phing Tuban dsb. Beberapa pahlawan nasional yang namanya harum di buku sejarah nasional ternyata memiliki prilaku rasis-anti tionghoa. Sebut saja nama Bung Tomo, Jenderal Soemitro dsb. Bahkan sampai di abad modern, tokoh-tokoh pemimpin Indonesia masih tidak ragu-ragu memperlihatkan sentiment anti-Tionghoa, sebut saja Baramuli, Habibie, Jusuf Kalla, Fadli Zon dan tentu saja beberapa jenderal angkatan darat. Bung Tomo sebagai pemimpin besar Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia memiliki peran yang sangat besar bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Ia dikenal sebagai jenderal radio. Pidatonya yang bergemuruh membangkitkan gelora perjuangan sampai ke telinga rakyat melalui radio di Surabaya. Namun sayangnya, pidato-pidato Bung Tomo itu tidak bebas dari sikap rasialis anti-Tionghoa. Tema-tema anti Tionghoa membangkitkan sentiment anti-tionghoa di kalangan masyarakat pribumi Jawa Timur. Melihat dampak dari provokasi anti-tionghoa oleh Bung Tomo ini, Go Gien Tjwan sebagai jurubicara Angkatan Muda Tionghoa pernah memberi penjelasan lewat pidato bahwa musuh rakyat Indonesia bukan etnis tionghoa tetapi Belanda. Ia juga menyatakan bahwa etnis Tionghoa juga menjadi bagian korban penjajahan. Siauw Giok Tjhan bersama kawan-kawannya pernah pergi menemui Bung Tomo agar mengubah sikap anti-tionghoanya. Namun Bung Tomo tetap berkeyakinan bahwa sebagian besar etnis Tionghoa adalah kalangan pro-Belanda. Akhirnya, di bulan Oktober 45, Siauw Giok Tjhan memimpin delegasi pemuda Tionghoa untuk bertemu dengan Bung Tomo dan sejumlah tokoh kiri dari PESINDO antara lain Soemarsono dan Soedisman (akhirnya menjadi Politbiro PKI di tahun 60-an). Pertemuan itu berhasil menyepakati penggabungan barisan perjuangan antara pemuda Tionghoa, Badan Pemberontak Rakyat Indonesia dan PESINDO. Pasca kemerdekaan 45, terjadi pembantaian massal terhadap Tionghoa. Aksi polisinil Belanda menambah kekisruhan keadaan pada saat itu. Pasukan republic yang terdesak, mundur ke dalam hutan. Dalam perjalanan mundur itu, pasukan Indonesia membumi hanguskan apa saja yang mereka temui. Di berbagai tempat di Jawa Barat, Jateng, Jatim terjadi perampokan, penjarahan dan pembakaran rumah-rumah, toko, bengkel, perusahaan, pabrik dan berbagai harta benda milik etnis Tionghoa. Aksi bung Tomo dan laskar rakyat Indonesia itu tidak menghitung dan tidak memandang adanya Tionghoa yang pro-Indonesia seperti Tony Wen yang memimpin organisasi Barisan Pemberontak Tionghoa di Surakarta atau aksi memperingati Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Juni 46 di mana 6 ribu orang Indonesia dan Tionghoa melakukan upacara bendera di Stasiun Serang. Saat itu, bendera RI dan Tiongkok dikibarkan secara bersamaan dan berdampingan. Tetapi, pembunuhan di beberapa daerah tetap berlangsung. Orang-orang Tionghoa tak berdosa diperkosa dan dibunuh dengan tuduhan menjadi agen atau mata-mata NICA. Di medan terjadi gelombang pembunuhan massal, perampokan dan penjarahan yang dilakukan oleh gangster, kriminil dibantu oleh organisasi pemuda dan oknum Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Di bulan Januari 46, terjadi demonstrasi 10 ribu Tionghoa memprotes aksi brutal laskar pemuda Indonesia. Orang-orang Tionghoa itu membawa mayat- mayat korban kebiadaban kaum ekstrimis Indonesia. Era awal kemerdekaan Indonesia itu dikenal sebagai zaman bersiap. Di daerah pendalaman, apabila terdengar seruan: Siap, Siap! maka penduduk Tionghoa akan gemetaran ketakutan, karena seruan itu seringkali berarti perampokan dan penjarahan. Pada tanggal 3 Juni 46, terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap Tionghoa di Tangerang. Peristiwa pembantaian sadis ini sempat diberitakan oleh harian The New York Times. Memorandum Chung Hua Tsung Hui menyatakan bahwa sesuai
Re: [budaya_tionghua] Gelombang Pengunduran Diri Mendekati 20 Juta
berita pengunduran diri itu khan asalnya dari koran erabaru yg dikelola oleh orang2 pengikut falun gong murid2 nya li hong zhi, jadi kita tak perlu tanggapilah, memang gak ada urusannya koq --- PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Biarlah apa yang terjadi disana menjadi urusan mereka2. Kita2 Tionghoa di Indonesia masih banyak masalah yang perlu mendapat perhatian dan penanganan. Salam, PK Lim liong han [EMAIL PROTECTED] wrote: Gelombang Pengunduran diri dari PKC (PartBiarlah apa ynagai Komunis China) Mendekati 20 Juta Seorang pemuda yang baru keluar dari daratan Tiongkok melangkah menuju podium, ia dengan serta merta memproklamirkan pengunduran diri dari PKC, bersamaan itu pula bergabung dalam partai sosial demokrat. Kejadian ini menarik perhatian para hadirin. Pemuda ini bernama Zhang Feng Chun, tiba di Amerika belum lama. Sebelum datang ke Amerika ia bertugas di sebuah lembaga tingkat dasar pemerintah di bagian selatan daratan Tiongkok. Karena pada suatu ketika ia membantu seorang yang berusia lanjut, yang tidak pernah ia kenal sebelumnya untuk menyelesaikan sebuah urusan, dengan demikian telah terjadi benturan dengan pimpinan atasan, sehingga ia diberhentikan dari dinasnya. Belakangan dari seorang teman yang mengetahui info dalam, diperoleh kabar bahwa keadaan berikutnya yang akan ia hadapi adalah amat serius. Di bawah peringatan dan saran dari temannya itu, akhirnya ia melarikan diri menuju Amerika. Zhang Feng Chun kepada para wartawan menyatakan, selama periode waktu kedatangannya ke Amerika, ia selalu khawatir akan keselamatan anggota keluarganya, juga merindukan isteri dan anaknya; namun atas dasar hasil pengamatannya dan apa yang ia alami sendiri, ia sungguh merasa PKC benar-benar sudah terlampau bobrok, partai politik ini sudah sama sekali tidak ada prospek. Oleh karena itu ia bertekad mengundurkan diri, rasa kekhawatiran juga dilepasnya demi tindakan yang membela kebenaran ini. Dewasa ini kegiatan solidaritas pengunduran diri dari PKC secara global yang mendekati angka 20 juta telah dibuka layarnya, koordinator pusat layanan global pengunduran diri dari PKC --- Professor Gao Da Wei menyatakan, dari kasus yang dialami Zhang Feng Chun sebagai kader tingkat junior pemerintah, dapat terlihat bahwa keluh kesah rakyat di bawah kekuasaan PKC telah meliputi setiap pelosok negara, juga telah membuktikan dibawah fenomina langit yang hendak membinasakan PKC, datangnya arus besar massa rakyat memisahkan diri dari PKC untuk memilih masa depan bagi jiwa mereka. - Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food Drink QA. [Non-text portions of this message have been removed] - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. [Non-text portions of this message have been removed] Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html
Re: [budaya_tionghua] Daripada politik terus, rileks sedikit ngapa ?
Juga ada istilah Chi Pao Kai, juga lezat, hanya agak asin,waktu memasaknya dibungkus kertas berlapis, dg resep ala cina tradisional herb, di Johor , didaerah Pelangi ada beberapa restoran yg masakannya special chi pao kai. Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Dibawah ini ada resensi buku baru anak muda, Loo Kay udah beli dan cukup menghibur. Nah tapi tanya dalam hati, apa di taiwan ada MAFIA ya ?. Belum lagi soal masakan ayam Kung Pao tentunya (di Indo kok nggak ada yang jual itu ayam Kung Pao atau namanya lain ??. Bukunya ringan dan menghibur, daripada ngomongin PKC, agama, politik terus-terusan, emang sih picisan, tapi bukankah jiwa sekali-sekali harus juga dihibur dengan yang picisan ini ???. Salam, Tan Loo Kay PS. Loo Kay baca buku ini karena anak Loo Kay beli, jadi yang punya anak remaja mo ultah beliin saja buku ini. KUNG PAO CHICKEN LOVE Novel chicklit, Penulis: La Mian, vi+240 halaman, Rp 27.000,- Apakah Anda pernah membayangkan kalau seseorang yang Anda taksir adalah anak dari seorang tokoh MAFIA yang disegani di Taiwan? Itulah yang di alami tokoh utama, Lena di dalam novel chicklit ini. Kehidupan Lena sebagai jomblo seketika berubah sejak kedatangan rekan kerja yang baru datang dari Singapura. Namanya Erick. Itulah nama cowok yang tampangnya beda-beda tipis dengan host-nya MTV Asia, Wang Lee Hom dan kini telah membuat hidup Lena bagaikan naik kora-kora di Dufan Ancol. Eneg, pusing, pengen teriak, ketawa, terkejut-kejut, itulah kira-kira yang dirasakan oleh Lena. Novel ini sangat menarik dengan mengambil setting di Indonesia dan Taiwan. Dengan mengalirnya cerita, pembaca akan bertanya-tanya, apa yang terjadi kalau Lena tahu kalau Erick ternyata anak seorang mafia yang disegani di Taiwan? Apa pula yang terjadi kalau Lena, si gadis Sunda asli, gedubrakan sendiri di Taiwan? Kelihatannya lebih baik Anda membaca sendiri novel yang menghibur, kocak, mengharukan dan sekaligus romantis ini. Informasi lebih lanjut Penerbit Escaeva http://www.escaeva.com -- Best regards, Tantono Subagyo [Non-text portions of this message have been removed] - The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from your Internet provider. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
Semoga para pihak yg udah mendaftar bisa berangkat belajar sambil tamasya,pulang share sama kita2 ya.jgn hanya masalah tdk berarti jd gagal...sayangkan..ada kesempatan tdk dimanfaatkan,bagaimana setelah perjaan ini selanjutnya usul ama pihak penyelenggara Taiwan untuk membuka juga kesempatan seperti ini bagi yg non chinese,supaya tdk ada kecurigaan yg berarti. salam damai Melani Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: Alfonso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:29 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule Bukti yang kami miliki cukup kuat dan tidak ada di internet. Satu lagi Sdr Akhmad, di program ini kami tidak pernah ngibul/bohong seperti yang diucapkan mulut Anda. Semua ada di surat pengantar yang ada di file kami. Jadi simple dong masalahnya: Buktinya tidak ada di internet tetapi ada di file Alf-heng. Ya upload saja, biar semua orang bisa membuktikan! Tidak usah berpanjang-panjang bersilat kata-kata... - Anda hanya mempunyai 2 pilihan: 1. Kalau tidak suka, lupakan email ini dan jangan membuat gosip sampah gara2 Anda tidak mampu berangkat. Dari sejak awal saya menggulirkan thread ini, saya tidak mempersoalkan kemampuan berangkat pihak orang Indonesia. Justru pertanyaan saya adalah bagaimana nanti cara Alf-heng untuk memilih-milih orang yang mau ikut acara tersebut, berdasarkan premis diskriminasi rasial semacam ini? Seperti saya tanyakan di posting pertama itu, apakah Alf-heng lantas akan memeriksa apakah para pemuda yang nanti antre mendaftar pada Alf-heng punya SBKRI atau tidak? Apakah Alf-heng lantas akan memeriksa apakah Ibu mereka atau Nenek mereka atau Nenek Buyut mereka atau Nenek Cicit mereka punya kaki yang kecil karena diikat. Apakah Alf-heng lantas akan melakukan test DNA pada sample darah pemuda-pemudi itu? Ini yang saya maksudkan bahwa political scheme ini mengacau bangsa Indonesia. Kita di sini sudah maju ke perbaikan menuju pada persatuan dan kesatuan bangsa yang lebih erat, dengan secara juridis formil menghapus diskriminasi etnis (termasuk a.l. menafikan SBKRI), eh mendadak ini ada pihak-pihak yang mau bikin kacau dengan menghidupkan lagi upaya memilah-milah bangsa kita. Jadi ya kita harus protes keras dong (kecuali kalau bukan merasa warga bangsa kita)! Sebetulnya persoalan utamanya bukan apakah Alf-heng menyampaikan hal yang merupakan karangan sendiri, atau ini otentik dari pemerintah Taiwan. Tetapi pada substansi niat mengacau dan merusak bangsa kita. Kalau niat mengacau bangsa ini datang dari Alf-heng, kepada Alf-heng lah kita protes! Kalau pun niat mengacau bangsa kita ini betul datang dari pemerintah Taiwan, ya pemerintah Taiwan lah yang kita geruduk! Siapa takuuutt!? Wasalam. - All New Yahoo! Mail Tired of unwanted email come-ons? Let our SpamGuard protect you. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule
Setuju sama pendapat Skalaras. Apa yg beda Sdr Akhmad? Intinya kan hanya memberi bantuan kepada kelompok tertentu, tidak universal. Kenapa kita meributkan masalah study tour ini, masalah di negeri kita sudah sangat banyak. mau mengalihkan permasalahan? Yang paling penting bereskan masalah internal di negeri kita dulu. Merupakan hak taiwan untuk memberi uangnya kepada siapa, sama halnya dengan Arab ataupun Amerika mau memberikan bantuan kepada siapa selama tidak melanggar hukum. --- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 25, 2007 4:16 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007, perincian biaya schedule 1. Paket wisata ini jelas diselenggarakan oleh pemerintah Taiwan, dengan tujuan politik yang mengabdi pada kepentingan nasional Taiwan. latar belakang politik ini tak usah di tutup2i, seperti halnya bantuan2 negeri lain untuk Indonesia, yang mengkhususkan pada golongan2 tertentu, misalnya bantuan negeri arab untuk golongan Isalam, bantuan Amerika untuk golongan Kristen dll, selama bantuannya ini bukan untuk kegiatan yang merusak, membuat organisasi teror msalnya.. itu juga sah2 saja, He he he... ya beda dong Zhou-heng. Kalau lembaga dakwah Arab bantu membiayai orang Iindonesia pergi beribadah haji, sehingga itu khusus untuk orang Islam Indonesia, okay-okay saja. Kalau lembaga evangelical Amerika bantu menyekolahkan orang Indonesia ke seminari di Amerika, sehingga itu khusus untuk orang Kristen Indonesia, okay-okay saja. Tetapi kalau pemerintah Arab menyumbang beras untuk Indonesia dengan syarat beras itu untuk orang Indonesia yang Islam saja, atau WNI keturunan Arab saja, kita harus protes keras, saya pun paling depan protesnya! Karena politik si Arab itu, walaupun tidak langsung berbentuk teror, merupakan kegiatan yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa Indonesia. Kalau pemerintah Amerika menyekolahkan teknik arsitektur orang Indonesia di Amerika untuk orang Kristen saja, atau WNI keturunan Amerika saja, kita harus protes keras, Tan lookay pun paling depan protesnya! Karena politik si Amerika itu, walaupun tidak langsung berbentuk teror, merupakan kegiatan yang merusak, karena akan memecah-belah bangsa Indonesia. Wasalam. Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html
[budaya_tionghua] Tanya studi bahasa di RRT vs Taiwan
Dear rekan2 miliser, Saya berkeinginan studi lanjut bahasa Mandarin. Bolehkah sharing keuntungan dan kelemahan antara studi bahasa di RRT atau di Taiwan? Terima kasih, Kheng Hong - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] diskusi
alangkah baiknya bila ada sukarelawan yg mau menerjemahkan buku2 itu kedalam bahasa indonesia yg sehari2 yg sekarang ini, karena hanyi pinyinnya masih pakai bhs kuno yg minta ampun deh,dan ada terjemahan indonesia tapi bahasanya pakai melayu jaman kemerdekaan, sama aja bikin kepala pusing juga --- PK Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju sekali dengan saran Pak Tan. Buku2 ajaran tua yang disebutkan banyak mengandung ajaran2 yang kalu di pelajari dan diikuti dengan taat, maka akan aman tenteramlah dunia ini. Sayangnya, buku2 tersebut ditulis dengan bahasa kuno yang tidak mudah untuk dimengerti dan dicerna. Apa lagi kalu mambaca terjemahannya. Maaf, saya belum pernah mambaca terjemahan bahasa Indonesia buku2 tersebut, tetapi menarik kesimpulan dari biasa2nya yang terjadi dikalangan penerbit. Tetapi kembali lagi, yang diharapkan, kalau pun bisa disimak dalam prosentasi yang sedikitpun, masih lumayan lah. Better than nothing. Salam, PK Lim indarto tan [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan millister, dengan senang ketemu dimillist Budaya-Tionghua. Membaca gaya tulisan dimillist ini, sepetinya sebagian besar adalah generasi muda keturunan Tionghua yang haus memahami budaya leluhurnya. Memahami Budaya-Tionghua bisa dipelajari dari banyak arah. Dari arah bahasa dengan huruf pictigrafi yang satu-satunya tertinggal dibumi ini, dari arah sejarah, sastra, tradisi perayaan, sistem pemerintahan, konsep pendidikan, konsep kemiliteran, tradisi sosial masyarakat dan sistem nilai-nilai moralitasnya. Dan yang agak sulit dipahami adalah konsep kerohanian metafisikanya. Ciri yang menyolok dari budaya Tionghua adalah usianya yang amat-amat pajang ! Walaupun demikian, nilai-nilai moral dan konsep dasarnya tetap berkesinambungan hingga sekarang. Inilah uniknya ! Misalnya, konsep sistem pemerintahannya tetap dipakai hingga sekarang, yaitu Kemanusiaan (humanity), Tatatertib berdasar Kesusilaan (Li) dan Moralitas (Tao-te). Berbeda denga dunia Barat dimana Ketuhanan yang bersumber dari budaya Yahudi, Hukum dari budaya Romawi dan Keilmuan-rasional yang bersumber dari budaya Yunani. Oleh perbedaan essensial ini, tak heran orang mengatakan East isi east, West is west, bukannya tanpa alasan. Tetapi, zaman berubah dengan cepat, transportasi dan komunikasi yang canggih, menyebabkan budaya satu mendekat pada budaya yang lain. Contohnya ya di Indonesia ini, dimana budaya-Tionghua lama tersekat, sekarang para keturunan Tionghua bingung untuk memahami kembali. Suatu budaya yang samar-samar pernah dirasakan, dikenal, tetapi rasanya sudah jauh sekali, muncullah situasi kesalah pahaman dengan mengatakan Qing-ming (Ceng-bing) seolah sama dengan Besuk orang-mati! Budaya-Tionghua, dimana inti kerohaniannya adalah ajaran Khonghucu, hekekatnya adalah agama kehidupan. Agama yang mengajarkan didunia ini hidup bukan sekedar hidup, melainkan hidup dengan mengemban Fiman-Tian untuk selalu berada didalam Tao, menjadi manusia yang sesuai dengan kodrat yang difirmankanNya. Manusia yang berusaha menemukan Tao itu disebut manusia Junzi (baca: Junce). Ada orang setelah belajar kitab agama Khonghucu, Sishu-Wujing yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, lalu bisa menghayatinya secara agamis, dia menjadi penganut agama Khonghucu; tetapi, ada juga orang tidak berhasil menghayati ajaran Khonghucu sebagai agama, melainkan terhenti sebatas moral dan filsafat. Kedua-duanya sah-sah saja. Hanya saja, pelajarilah dahulu inti budaya-Tionghua itu secara seksama, sekarang di Indonesia banyak bermunculan tempat-tempat yang membahas ajaran Khonghucu, silakan mengikuti. Sekarang gereja, kathedral dan vihara ikut merayakan Imlek, tentu umatnya juga boleh membaca kitab Sishu-Wujing demi memahami inti kerohanian budaya Tionghua. Selamat belajar! - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] - Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/new_cars.html
Re: [budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV
iya udah diubah ke indo, sayang masih belom jernih siarannya, jadi males juga nontonnya. --- Krisma Adiwibawa [EMAIL PROTECTED] wrote: ooh, emang di jakarta bisa dapet ya ??? kalo saya di rumah nonton DAAI TV krena pasang indovision. DAAI TV saya bahasa mandarin semua, yg di jakarta juga sama ya? emang sinetron2nya suka bagus2 cuman saya ga terlalu ngerti soalnya pk bhs mandarin semua, tulisannya juga yg tradisional belom yg simplified. Kadang suka ada sinetron bahasa daerah kan ?? bahasanya bhs apa ya? menurut pendengaran saya sih bhs hokkian ada, tapi kayanya hokkiannya yg halus gitu jd mungkin ga semua hokkian-speaking people in indonesia ngerti . [mungkin loohh..] thanks chris zhang Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. http://tv.yahoo.com/collections/265
Re: [budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV
- Original Message - From: agung setiawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 11:48 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:OOT: Introduce Drama DAAI TV iya udah diubah ke indo, sayang masih belom jernih siarannya, jadi males juga nontonnya --- Yang menerjemahkan ('diubah ke indo') itu pegawai DAAI TV yang bukan keturunan Tionghoa. Dia diterima bekerja di situ setelah dalam proses seleksi kepegawaian terbukti keunggulannya dalam persyaratan kemampuan bah. Tionghoa. Jadi Taiwan itu sebetulnya tidak rasis koq! Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] PNS
memang benar pemikiran *Akhmad Bukhari Saleh* diskriminasi banyak bentuknya, berdasarkan agama, suku, pendidikan, dll. tapi jika anda adalah keturunan cina asli dan beragama minoritas dan bekerja di BUMN, anda akan merasakan diskriminasi yang tidak akan dirasakan suku lain. saya mengalaminya sendiri dan saya tahu rasanya. banyak usaha yang telah saya lakukan, mulai dari mengucapkan salam assalamualaikum, terlibat dalam semua acara diluar kantor, buka puasa bersama, sampai belajar bahasa jawa dan padang (karena mayoritas pegawai suku jawa dan padang), tetap saja mayoritas rekan kerja saya tidak mengganggap saya sepenuhnya bagian dari mereka. dalam ngobrol, bergurau, bercanda, bahkan saat rapat resmi status ke-cina-an saya sering dijadikan bahan tertawaan (bahan gurauan). saya ikut tersenyum dan bahkan ikut tertawa, namun terus terang hati saya sedih dan sakit. jika bisa dan mampu, lebih baik berkarya diluar BUMN atau pemerintahan, walau agak berat namun harga diri tidak terinjak. bagi yang bukan cina, please try hard to love us before you judge us.. On 3/26/07, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: Jon Schilage To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Sent: Monday, March 26, 2007 4:28 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] PNS saya adalah seorang pegawai BUMN yang dikendalikan pemerintah langsung dan saya keturunan cina. disini, saya merupakan satu-satunya pegawai keturunan cina dari sekitar 500 pegawai yang ada. disini saya merasakan perbedaan yang sangat besar, khususnya pandangan dan perlakuan pegawai BUMN terhadap saya dan terhadap rekan saya (kantor wilayah lain) yang cina tapi muslim. --- Diskriminasi dalam tempat kerja sangat kasuistis. Yang diceritakan Jon-heng di sini adalah diskriminasi agama. Tetapi diskrimnasi versi lain juga sering terjadi. Diskriminasi etnis sering terjadi. Tetapi jangan salah, bukan hanya atas etnis Tionghoa, diskriminasi atas suku lain, Batak, Jawa, Menado, yang kebetulan menjadi minoritas atau bukan suku setempat, juga sering terjadi. Misalnya, di Jakarta ada dua rumah sakit Kristen. Yang satu terkenal menomor-satukan suku Batak, suku lain dimarginalkan, sementara yang satunya lagi menomor-satukan suku Ambon, suku lainnya dimarginalkan. Misal lain, di kantor-kantor grup Salim di jaman jayanya, per-marginal-an pegawai non-Tionghoa merupakan praktek yang umum diketahui orang, terutama dalam pembagian angpao di waktu Imlek. Tetapi sebaliknya, saya punya sahabat suku Tionghoa yang dua masa jabatan (10 tahun) menjadi orang pertama, Direktur Utama, suatu BUMN konstruksi yang terbesar di Indonesia, dan setelah pensiun masih tetap dihormati di cabang mana pun dari BUMN itu dia datangi, oleh semua pegawai BUMN itu dari semua suku, tanpa melihat sang mantan Dirut itu dari suku Tionghoa. Jadi diskriminasi etnis itu kasuistis. Diskriminasi agama pun sering terjadi. Contohnya terlalu banyak untuk disebut di sini. Salah satunya BUMN Jon-heng. Tetapi sebaliknya, banyak kantor yang mayoritasnya orang Islam dipimpin orang Kristen, dan sebaliknya, tanpa masalah. Contohnya juga terlalu banyak untuk disebut. Jadi diskriminasi agama itu kasuistis. Masih banyak lagi bentuk diskriminasi lainnya. Ada yang berdasarkan sekolahnya, kalau bukan UI dimarginalkan, kalau bukan Gajah Mada dipinggirkan, kalau bukan lulusan Jepang sulit naik pangkat, dsb. Diskriminasi karena cacat tubuh sudah terlalu sering dibicarakan. Dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya. Tetapi tempat kerja di mana tidak ada diskriminasi universitas, penyandang cacat, dan berbagai bentuk diskriminasi lainnya, lebih banyak. Jadi diskriminasi di tempat kerja itu kasuistik. Karenanya tidak tepat untuk dijadikan alasan mengenai sedikitnya minat suatu kelompok dalam masyarakat pada suatu bidang pekerjaan. Besar-kecilnya minat suatu kelompok masyarakat pada suatu bidang pekerjaan itu lebih banyak merupakan aspek budaya daripada akibat diskriminasi Wasalam. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007
Kalau tidak salah, Da ai, itu adalah TV dari kelompok Tsu Tzi, kelompok ini yang membangun rumah susun untuk orang miskin didaerah Cengkareng, dan mereka cukup aktif dalam kegiatan sosial, terutama di daerah2 yang kena bencana alam tanpa sedikitpun melihat SARA, memang hal ini jarang di publikasi, bukan hanya di Indonesia saja mereka bekerja, dari Thailand ( bangun rumah sakit disana ) sampai ke Banglades. Kami pernah lihat di TV, salah satu anak miskin ( Pribumi ) di Batam yang kena Kanker tulang muka, mereka yang menanggung biaya operasinya di Taiwan sampai sembuh. Kelompok ini dipimpin oleh seorang wanita ( biksuni ), dia itu adalah orang kaya yang akhirnya menjadi Biksuni. dan sekarang kolompok ini Dananya cukup kuat, setahu kami kelaompok ini dananya berasal dari sumbangan para dermawan juga ada usaha2nya, terutama di food. Mohon koreksi kalau kami salah, Mungkin Bung Rinto bisa menambahkan kiprah dari kelompok ini. Budiman - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:32 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007 - Original Message - From: Golden Horde To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 1:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR TAIWAN 2007 Maka sudah menjadi kepentingan dari etnis Tionghoa Indonesia sendiri kalau lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia, yang non- Tionghoa atau Pribumi dapat melanjutkan pendidikannya di Tiongkok untuk belajar ilmu, bahasa dan kebudayaannya. Dengan demikian maka diharapkan prasangka negatif terhadap etnis Tionghoa di Indonesia ikut terkikis seiring dengan proses waktu, karena komunikasi dan dialog budaya dapat lebih lancar jalannya, termasuk kemitraan dan sinergi di bidang ekonomi nantinya. Selain itu biaya pendidikan dan hidup di Tiongkok relatif lebih murah daripada di Taiwan serta lebih banyak pilihan di lembaga pendidikannya. - Betul GH-heng! Dan bukan hanya biaya di RRT mungkin lebih murah, namun juga nampaknya RRT lebih pandai daripada Taiwan untuk menarik pelajaran dari masa lalu dalam hubungan antar negara yang saling tidak merecoki... Tetapiii... kembali saya tidak ingin meng-generalisasi-kan. Barangkali itu bukan sikap pemerintah Taiwan. Mereka juga orang-orang yang cerdas koq. Saya ambil contoh pendirian DAAI TV di Jakarta. Pemiliknya dari Taiwan. Ketika mereka menyeleksi calon pegawainya, salah satu syaratnya adalah kemampuan bah. Tionghoa dari para pelamar yang WNI, which is fine, sah-sah saja! Tetapi kemudian yang terpilih ternyata bukan WNI keturunan Tionghoa, melainkan WNI pribumi (sekali lagi, sebetulnya saya tidak suka memakai istilah ini, ini sekedar untuk jelasnya) yang kebetulan kemampuan bah. Tionghoanya lebih baik dari calon lainnya, tidak perduli calon lainnya itu WNI keturunan Tionghoa. Wasalam. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] Re: Tentang Pao An Tui
Maklum orangnya memang kurang PD, lihat deh lama2 juga ganti jadi Ulsye atau Dorce, kalau dah gitu ya terpaksa deh ganti status di KTP, dari wong lanang jadi wong wedok. Bisa juga di terisnpirasi sama Sun Go Kong he he he Salam, perdamaian marlboro hijau - Original Message - From: ulysee_me2 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 27, 2007 10:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Tentang Pao An Tui Sttt, itu namanya lagi krisis identitas tau. Lu tahu cybill khan?? nah! hihihihihi --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, abdi christ [EMAIL PROTECTED] wrote: Si Ken2 hobi bener ganti2 nickname, tapi di ujung2 nya juga nulis: Best Regards : Ken Ken... buat apa sih? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ wrote: Azura-Mazda extrim_bluesky@ wrote: . [Non-text portions of this message have been removed]