[budaya_tionghua] Re: OOT: STUDY in Taiwan

2007-09-05 Terurut Topik Ivanna Huang
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr.Rony,
> 
> jelas biaya tinggal dan hidup di Taipei lebih mahal dibanding di 
> Chiayi.
> 
> Menurut saya biaya hidup di Taiwan tidak semurah yang dituliskan.

Ivanna: Biaya yang saya tulis tempo hari adalah biaya makan 3 kali 
sehari normal tanpa jajan yang ga jelas, macam beli jipai, 
xiangchang, chou doufu, atau minum teh ijo 6 gelas sehari. Kalau 
kita harus masukkan semua jajanan, tentu tiap orang berbeda2 karena 
size lambung orang dan daya belinya juga berbeda2.

> Asosiasi siswa alumni Taiwan ada dimana sekarang ini dan untuk 
> angkatan tahun berapa ? Bagaimana dengan yang tahun 70an ?

Ivanna: Alumni Taiwan angkatan sejak thn 1965 welcome di sini.:)

> 
> Benar kata anda, di Taiwan sekolah sambil kerja masih bisa asal 
> tidak tertangkap. Karena policy disana melarang hal itu.

Ivanna: Peraturan Imigrasi ROC Taiwan 21 Mei 1999 menyatakan siswa 
asing yang boleh bekerja adalah:
- sudah sekolah di atas 1 tahun
- punya nilai yang bagus
- sekolah full time (ga pernah cuti)
- bekerja yg berhubungan dengan lingkungan sekolah
- punya ARC (Kitas Taiwan)

Semua ini adalah peraturan saja. Fyi, di Taiwan ada ratusan siswa 
asing di masing2 Language Center Mandarin tiap sekolah. Dari semua 
itu, tidak semua bekerja. Tapi yg bekerja juga tidak sedikit lho. 
Banyak siswa Jepang di Taiwan yang baru datang Taiwan mengajar 
privat atau di kursus bahasa Jepang (saya ga tahu pakai ijin apa 
mereka ini). Orang US, Eropa, dan Aussie setali tiga uang. Yang 
merasa rambutnya kuning mengkilat, boleh mengajar Inggris di 
kursus2. Yang merasa berkulit hitam, langsung dianggap hebat 
basketnya.:) Sepetinya saya liat orang Korea yang jarang bekerja 
(karena takut lecet?).

Jadi seperti yang Anda ungkapkan kalau sekolah sambil kerja di 
Taiwan bisa tertangkap, maaf bukan saya mau melawan hukum Taiwan, 
hukum dibuat hanya untuk teori saja.

Prakteknya:
1. Bos mana yang ga mau ngebayar siswa asing yang cuma NT 90/jam utk 
bantu dia kerja, dibanding hrs bayar NT 120/jam utk orang Taiwan?

2. Polisi tahu. Jangankan polisi, Kadin Taiwan di Indo dan negara2 
lain sudah tahu kalau siswa asing di Tw banyak yg bekerja. Ke Tw itu 
harus pakai tabungan minimal USD 2,500. Selama siswa itu di Tw tidak 
berbuat kriminal seperti berantem, mencuri, jual obat, dll, maka 
polisi pun "tutup mata". Hei, polisi Tw kaga bego. Mereka tahu mana2 
aja siswa 'ilegal' di Taiwan, tapi mereka pura2 ga tahu. Kecuali 
kalau ada yang lapor polisi bahwa di tpt A ada siswa ilegal. Mau ga 
mau polisi harus bergerak.
Makanya, jangan menyinggung perasaan orang lain saat bekerja, jadi 
kita juga aman.

3. Paling gampang: kalau Anda punya toko, masa sih ga mau ngegaji 
siswa asing yang lebih murah dibanding orang Taiwan? Siswa Indo, 
Vietnam, Myanmar, Thailand, biasanya antri utk kerja part-time.

Sekali lagi, teori dengan praktek lapangan berbeda..
Saran saya: kalau mau bekerja sah2 aja, tapi jangan cari ribut 
dengan orang lain atau sering bolos sekolah. Toh dengan bekerja, 
bisa dapet pengalaman suasana bisnis Taiwan, teman, dan income.

Ivanna Huang



[budaya_tionghua] Re: Univ Terbaik di China > Ivanna

2007-09-05 Terurut Topik eddy witanto
Halo Ivanna,

memang benar sekali kalo kita pakai perbandingan itu, tak ada yg akan 
menyangkal kalo 1 dari 5 orang penduduk di muka bumi ini berbicara bahasa 
Mandarin ya. Tapi saya akan kaitkan dengan pernyataan yg persis ada di 
bawahnya: 

(Fakta I. Ini fakta yg sama2 kita terima)>>Satu dari lima orang di bumi 
berbicara Mandarin saat ini.

(Fakta II, ini juga sama2 kita terima) >>China membuktikan saat ini mereka 
adalah penguasa baru perekonomian dunia. AS mulai ketar-ketir melihat China 
sekarang, dan mulai mengeluarkan segala jurus untuk 'menghalangi' China menjadi 
raksasa 
dunia. Baik di bidang ekonomi, olahraga, teknologi, pendidikan, 
ekspor, dll.

Kalo kedua fakta itu dipisah, it's ok, saya bisa terima karena itu memang 
kenyataannya. Tapi kalau kedua pernyataan (fakta) ditulis beruntun atas bawah 
akan menimbulkan penafsiran pembaca bahwa "Satu dari lima orang di bumi 
berbicara Mandarin saat ini dan oleh karenanya China membuktikan saat ini 
mereka adalah penguasa baru perekonomian 
dunia." Pertama, kedua hal agak2 nggak nyambung, dan kedua, bisa timbul 
persepsi yg berbeda.

eddy


   

Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.
http://farechase.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Makna Imlek

2007-09-05 Terurut Topik indarto tan
Rekan Positiv_im, Skalaras dan Xuan-tong, Da-jia-hao !
   
  Di Indonesia, tahun baru etnis Tionghua juga disebut tahun baru Imlek atau 
Yin-li-xin-nian. Bahwa Imlek tidak sepenuhnya penanggalan lunar sudah banyak 
dibahas, tidak perlu diperpanjang. Tetapi, berhubung pencatatan Imlek itu 
dimulai dari hari kelahiran Kongzi (Khonghucu), maka makna spiritualitas 
perayaan ini tidak bisa lepas dari makna spiritualitas ajara Kongzi : 
Persujutan pada Tian (Sang Pencipta) dan Zu-zong (leluhur). Sebelum budaya 
Tionghua didominasi oleh paham Komunis, bangsa Tionghua diseluruh Tiongkok 
semua melakukan ritual persujutan kepada Tian dan Zu-zong saat menjelang tahun 
baru tiba (Chu-xi) tanpa kecuali! Generasi tua kita semua masih ingat suasana 
itu.
  Xuan-tong dao-you mengatakan ‘Tiga dasar budaya’ diselenggarakan sekaligus, 
mungkin yang dimaksud adalah San-cai, yaitu  Tian-Di-Ren (baca : thien-ti-ren). 
Yaitu Sang-pencipta (orang Tionghua sering menyebut ‘Tuhan’ sebagai 
Zao-hua-zhe), Alam dan Manusia.
  Tiga unsur pokok itu berbentuk Tian-shi, Di-li, Ren-he (Waktu yang 
tak-terkendalikan, situasi bumi dan keharmonisan antar manusia).
  Tahun baru mengandung makna ‘waktu’. Perputaran waktu tidak bisa dikendalikan 
oleh manusia, maka disebut ‘Tian-shi’. Waktu yang datang adalah ‘Chun’, musim 
semi, maka tahun baru juga disebut chun-jie. Musim semi juga mengandung makna 
perubahan musim oleh perputaran alam, maka  sekaligus bermakna  ‘Tian-shi 
Di-li’. Terahkir, tak lupa kepada para leluhur yang telah menurunkan ‘roh’ 
kehidupan pada kita, bermakna ‘Ren-he’. Ungkapan terimakasih itu berbentuk 
sesajen makanan. Perlu diingat, budaya Tionghua adalah 
‘min-yi-shi-wei-tian’(bagi manusia, makan adalah utama) !
  Budaya Tionghua terbelenggu tiga puluh tahun lebih, ditambah tulisanya yang 
‘sulit’ dipahami, tak heran makna Tahun baru Imlek mengalami degredasi 
pemahaman.
  Tetapi, apapun yang telah terjadi, semua tidak masalah. Tidak memperingatipun 
tidak ada yang melarang ! Kalau masalah maknanya, ada yang sekedar merayakan 
sambil makan-makan atau dirayakan dengan warna yang lebih dalam, itu terserah 
penghayatan rohani masing-masing.
   
  Salam dari Indarto.Tan
   
   


   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Peranakan dan totok.

2007-09-05 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan, 
Dr. Han belum lama manganalisa masalah peranakan dan totok. Karena yang totok 
(maksudnya yang bisa bahasa Tionghoa) sudah tua, jumlahnya makin sedikit, 
sedang yang peranakan, termasuk anak yang totok tapi sudah tak bisa Mandarin, 
maka yang terjadi adalah "peranakanisasi". Karena itu mempertentangkan 
peranakan dan totok adalah warisan zaman kolonial. Peranakan merasa lebih 
tinggi karena umumnya berpendidikan Belanda, bisa kerja dengan penguasa, sedang 
yang totok buta huruf latin dan miskin. 
Keadaan demikian terjadi juga di Singapore, di tempat saya tinggal sekarang. 
Peranakan yang bersekolah Inggeris bangga kalau anaknya tak bisa Mandarin 
ataupun dialek, ia merasa ia setingkat orang Inggeris. Yang totok hanya jadi 
tukang jual makanan di food court dan Mandarin atau dialek yang digunakan di 
sana.
Ketika melihat Tiongkok bangkit, sebelum ada hubungan diplomatik, Pemerintah 
sudah menggiatkan sekolah belajar Mandarin. Sekarang Mandarin terdengar di 
mana-mana, ditambah lagi politik pintu terbuka bagi semua bangsa yang mempunyai 
keahlian yang dibutuhkan Singapore. Imigran baru dari Tiongkok banyak sekali. 
Mandarin belum menggantikan Inggeris tapi sudah menggantikan Hokkian. Yang 
bicara Mandarin di luar rumah lebih banyak dari yang berbicara Hokkian. Anak 
Singapore banyak yang sekolah dan bekerja di Tiongkok, termasuk orang Malay. Di 
sekolah Mandarin digiatkan, pertukaran siswa dilakukan besar-besaran, siswa 
dari Singapore dititip di sana beberapa bulan, ada yang satu semester, bergaul 
belajar bersama mereka. Populasi yang bisa Mandarin menjadi banyak. 
kelihatannya akan terjadi kebalikan dari Indonesia, bukan peranakanisasi tapi 
totoknisasi. Budaya peranakan meskipun dilestarikan, makin pudar. Suatu ketika, 
Tionghoa Singapore akan berbeda dengan
 Tionghoa Indonesia.
Kejadian yang sama terjadi di US, kalau anda bertemu Chinese pertanyaan 
pertama, kapan datang dari Tiongkok sudah berapa lama di sini?  Kalimat yang 
tak pernah kita dengar di Indonesia. Rada saling memandang rendah masih ada, 
muncul di milis. Yang peranakan menganggap totok itu jorok, tak mengerti bahasa 
Inggeris, tak mengerti manajemen. Yang totok menganggap peranakan itu bodoh, 
malas, situasi yang demikian menguntungkan tak mampu berkembang. Tapi 
akhir-akhir ini keadaan berubah. Singapore punya keunggulan management dan 
hukum yang rapi. Orang Tiongkok punya keunggulan ulet tekun, rajin dan pintar. 
Saya yakin dalam waktu tak terlalu lama perbedaan ini kan hilang. 
Karena itu dunia selalu berubah, mempertentangkan peranakan dan totok adalah 
hal yang bodoh, yang hanya ingin memecah belah kekuatan kita, harus sadar hal 
ini harus dihindarkan. Apalagi kalau sistem diskriminasi rasial ingin hilang 
dari muka bumi Indonesia.
Ada yang bilang, kita kalau datang ke Tiongkok tak diaku, paling dianggap 
sebagai turis. Lalu ada yang memberi komentar, kalau datangnya sebagai turis, 
yah anda memang dianggap turis.
Pengalaman saya koq lain, di hotel kita dianggap turis, memang visanya visa 
turis koq. Tapi ketika saya datang ke Hainan kerumah petani, mereka bertanya, 
sejak umur berapa pindah ke Indonesia? Saya katakan saya lahir dan dibesarkan 
di Indonesia, bahkan papah, engkong juga demikian, saya generasi ke 4 yang 
tinggal di Iuar negeri. Dari mana datangnya leluhur? Saya bilang dari Hokkian. 
Oh , sama dong katanya. Kami juga turunan Hokkian, sudah beberapa generasi 
tinggal di Hainan, bahkan sudah banyak yang tak tahu kampung halamannya. Kita 
sama, katanya, kita saudara. Hanya anda pindah ke Indonesia kami pindah ke 
Hainan. Saya katakan: Indonesia luar negeri, Hainan masih Tiongkok. Yah itu 
politik, maka nya beda negara, tapi dari keturunan kita sama, kita saudara 
katanya. Selanjutnya kita lanjutkan makan dengan enaknya , bukankah nasi Hainan 
itu di sana dipanggil Wenchang Ji atau ayam Wenchang Wenchang adalah nama 
tempat saya makan bersama dengan mereka. Dari
 situlah asalnya nasi ayam Hainan, sebuah kabupaten di pesisir timur laut pulau 
Hainan. Kota kecil yang indah dan bersih. 
Hentikan perdebatan itu. Kita semua Tionghoa. Bisakah kita menolong Cinben 
seperti orang Amerika yang berhati Tiongkok yang baru disiarkan belum lama di 
milis ini?
Salam
Liang U


   

Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.
http://farechase.yahoo.com/


[budaya_tionghua] Re: Totok dan Peranakan

2007-09-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Han xiong,


masalah totok dan peranakan kadang menyebalkan untuk saya.

Mereka yang merasa peranakan seharusnya ingat bahwa leluhur mereka 
juga adalah totok dan yang totok harus ingat bahwa keturunannya 
nanti akan menjadi peranakan.
Peranakan sering menyebut sengkek dan totok menyindirnya dengan 
istilah kiaw seng.
Apa ini bukan menghina leluhur mereka dan meludahi keturunan mereka ?

Orang yang merasa totok kadang sombong dan merasa paling berbudaya, 
tapi ketika anak mereka menikah, banyak yang mengenakan jas dan gaun 
pengantin ala barat.
Sedangkan kiaw seng di Tangerang, Kemang, Ciampea masih mau upacara 
shangtou, qiqiao, lidou, pai Tiandi. Bisa dikatakan mereka yang 
disebut kiaw seng Tangerang melaksanakana 6 tata cara menikah dalam 
kitab Liji.

Perselisihan Totok dan Peranakan yang terjadi pada masa lampau 
sebenarnya menurut saya adalah politik pemecah belah.
Coba lihat pernyataan kaum peranakan yang menghina penganut 
Khonghucu.
Dan kita juga harus lihat kaum Totok memandang mereka seperti orang 
barbar atau setengah fankui. Terkadang ditambah sebutan ular kaki 4.

Pada masa dahulu memang kaum peranakan banyak yang mendapat 
pendidikan barat sedangkan kaum totok mendapat pendidikan timur.
Nasib malang pada masa itu, Tiongkok sedang dalam keadaan hina dina.
Kita jangan lupa kondisi perasaan rakyat Tiongkok yang dianjingkan 
oleh pihak barat di konsesi mereka di Tiongkok.
Jadi tidak aneh ada perasaan inferior dibeberapa kalangan Tionghoa 
pada masa itu dan memandang rendah kaum Totok serta beranggapan 
bahwa budaya leluhur merekalah yang menyebabkan keterpurukannya.
Selain itu juga ada faktor kekaguman akan budaya barat dan ada 
bebeberapa peranakan yang tidak melepaskan tradisi leluhur tapi 
menyerap budaya setempat. 

Sedangkan bagi kaum Totok, mungkin dengan mempertahankan budaya 
mereka adalah suatu cara mereka melawan penghinaan dari barat dan 
Jepang. Dan selain itu juga ada rasa kebanggaan terhadap budaya 
leluhur mereka. Tapi banyak juga yang disebut totok berduit dari 
Tiongkok yang juga malu jika berbudaya leluhur.

Pandangan yang beranggapan bahwa kaum peranakan adalah mereka yang 
berpendidikan barat, beragama non Tridharma, telah bergenerasi lahir 
di Nusantara ini, lepas dari adat istiadat mereka, berbahasa 
Mandarin atau dialeknya sebenarnya pandangan yang salah .
Kalau kita lihat, bagaimana mereka yang di Singkawang atau Tangerang 
yang terdekat ? Apakah mereka totok atau peranakan ?
Saya sempat melihat film ritual Tatung mereka dan melihat ada 
beberapa ritualnya jelas terpengaruh oleh budaya setempat.

Pandangan bahwa kaum Totok perusak ekonomi Indonesia mungkin melekat 
kuat disebagian kaum Peranakan.
Tapi kaum peranakan ini lupa bahwa dahulu leluhur mereka yang jelas-
jelas totok mayoritas hidup dari berdagang, bertani atau menjadi 
buruh.
Dan kaum totok jelas mayoritas berpendidikan lebih rendah, modal 
lemah bahkan dikatakan tidak ada, mau tidak mau harus memasuki jalur 
perdagangan, buruh atau petani sebagai salah satu cara mereka 
mengatasi kemiskinan dan bertahan hidup. 
Jika menjadi besar kemudian dituduh menjadi binatang ekonomi jelas 
tidak adil. Karena kerusakan ekonomi tidak bisa bertepuk sebelah 
tangan, harus ada tangan lain yang juga memiliki andil merusaknya.

Mungkin kaum peranakan lupa pada masa jaman Belanda, banyak kaum 
peranakan yang memiliki CV, NV atau bekerja di perusahaan asing yang 
juga secara tidak langsung maupun tidak langsung dianggap memiliki 
andil "merusak" atau "memeras" ekonomi dimata rakyat setempat.
Sejatinya pengusaha hitam memerlukan pejabat bejat agar bisa 
memperkaya diri. Hal ini yang tidak pernah terpikir atau tidak mau 
dipikir ?
Disertasi Twang Peckyang mungkin bisa memberikan gambaran sedikit 
mengapa dominasi ekonomi kaum peranakan pada masa jaman Belanda bisa 
tergeser pada masa Republik.

Akhir kata, sekarang ini siapa yang bisa menyebut dirinya totok ?
Jika ada, mungkin umur sudah uzur atau masuk ke liang lahat.
Juga masih maukah kita berkelahi gara-gara sebutan itu ?
Jika ya, kita galakkan kembali larangan menikah antara orang Hokian 
dan Khe saja.
Kemudian bangkitkan chauvinist orang Khonghu di Indonesia yang 
merasa mereka adalah keturunan Han yang asli.
Tunggu saja orang Shandong menghina orang-orang Hokian dan Khe 
sebagai orang barbar atau rendahan. Kobarkan lagi permusuhan antar 
marga seperti leluhur mereka di kampung halamannya.
Mau seperti itu ?





Hormat saya,




Xuan Tong




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Han Hwie Song" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr. Sdr. Yang budiman,
> 
>  
> 
> Saya rasa persoalan Totok dan Peranakan hanya persoalan generasi 
seniornya.
> Generasi mudanya seperti yang sering saya katakan dalam artikel-
artikel saya
> identitas mereka sudah saling mendekati kalau tidak sudah sama, 
atau saya
> katakan sudah menjalaini proses "peranakanisasi" dari anak-anaknya 
Totok.
> 
> Karena mereka sudah tidak pandai lagi bahasa mandarinnya, namanya 
juga sama
> mengambil nama Indonesia d

[budaya_tionghua] Bahasa Mandarin: Bahasa Tionghoa (1) : Bahasa Han

2007-09-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Saya kutip ulang tulisan sdr.Rinto yang disimpan dalam arsip web 
budaya tionghoa. http://www.budaya-tionghoa.org/


Bahasa Mandarin: Bahasa Tionghoa (1) : Bahasa Han

 Melengkapi anggota milis yang masing2 punya spesialis di bidang 
dialek maupun bidang sastra, saya ingin menurunkan satu tulisan 
tentang bahasa Tionghoa. Mohon koreksi dan tambahannya bila dalam 
tulisan ini ada kesalahan maupun kekurangan. Sebelumnya saya dan 
Sdr. KH pernah berargumentasi mengenai perbedaan pandangan mengenai 
dialek2 dalam bahasa Tionghoa dalam satu kesempatan. 

Bahasa Tionghoa (Hua Yu) yang kita kenal sebenarnya adalah bahasa 
Han (Han Yu). Selain itu, bahasa Han juga dikenal dengan sebutan 
bahasa nasional (Guo Yu), bahasa China (Chung Wen). Bahasa ini 
karena penggunaannya sangat luas sehingga juga mempengaruhi bahasa 
lainnya di sekitarnya seperti bahasa Jepang, Vietnam dan Korea yang 
masih mempergunakan banyak frase dan tulisan Han dalam bahasa 
mereka. 

Bahasa Han adalah salah satu dari bahasa piktograf dunia yang 
berkembang sempurna. Walaupun pelafalan (prononsiasi) tiap2 dialek 
sangat berbeda namun dalam penulisannya (literatur), bahasa Han 
mempunyai tata dan struktur bahasa yang sama. Sebelum peristiwa 4 
Mei (Wu Shi Yun Dong) tahun 1919, literatur (penulisan) karakter 
bahasa Han disebut "Wen Yan" atau literatur klasik dan setelah itu, 
bahasa Han dalam tulisan yang kita kenal sekarang adalah bentuk "Bai 
Hua" atau bentuk umum yaitu bahasa yang dipergunakan sehari2. "Bai 
Hua Wen" ini didasarkan atas tata bahasa Han dialek Utara. 

Bahasa Han yang kita kenal sebagai bahasa Mandarin sekarang 
menggunakan dialek Beijing sebagai dasar pelafalan (intonasi), kosa 
kata dan tata bahasa. Sekarang ini digunakan sebagai bahasa resmi di 
Mainland China, Taiwan dan Singapura. Sedangkan HK dan Macau 
menggunakan dialek Kanton sebagai bahasa resmi mereka selain bahasa 
Inggris dan Portugis. Namun dalam literatur, Mainland China dan 
Singapura menggunakan Simplified Chinese (Jian Ti Zih) sedangkan 
Taiwan, HK dan Macau menggunakan Traditional Chinese (Fan Ti Zih). 
Simplified Chinese diperkenalkan oleh pemerintah Komunis pada tahun 
50-an sebagai penyederhanaan dari Traditional Chinese. 

Karena wilayah Tiongkok yang luas, walaupun literatur yang 
dipergunakan ada keseragaman dan bisa dimengerti oleh semua orang 
Chinese di baik di utara maupun selatan, namun dalam 
perkembangannya, pelafalan dan logat yang berbeda menghasilkan 
dialek yang berbeda juga. Malah bila sekilas didengar, maka setiap 
dialek sama sekali tak ada hubungannya dengan dialek lain maupun 
bahasa Han itu sendiri. Di utara, penduduk yang menggunakan bahasa 
Han dialek utara walaupun terpisah ratusan kilometer, masih bisa 
saling mengerti satu sama lain. Namun, di selatan terutama di 
propinsi Fujian, kadang2 penduduk yang sama2 menggunakan bahasa Min 
(Hokkian) yang cuma terpisah puluhan kilometer antara satu desa 
dengan desa lainnya tak dapat mengerti satu sama lain, inilah yang 
dibahas Sdr. KH dalam tulisannya tentang logat2 dalam dialek 
Hokkian. 



Bahasa Han yang kita kenal sebagai bahasa Tionghoa (Hua Yu) sekarang 
terdiri dari berbagai macam dialek. Saya lebih suka menggunakan kata 
dialek daripada bahasa daerah karena antara satu dialek dan dialek 
lainnya masih ada hubungannya. Lain dengan bahasa daerah Batak yang 
sama sekali lain dari bahasa daerah Jawa di Indonesia. 

Kembali ke topik, antara satu dialek dengan dialek lainnya terdapat 
perbedaan yang jelas dalam pelafalannya. Misalnya orang HK yang 
berdialek Kanton tak dapat saling mengerti dengan orang Beijing yang 
berdialek Beijing. Namun di antara dialek2 ini masih dapat disatukan 
dan disebut bahasa Han karena adanya kosa kata, struktur, tata 
bahasa dan penulisan (literatur) yang sama. Karena itu, walaupun 
antar dialek tak dapat saling mengerti satu sama lain, namun mereka 
dapat berkomunikasi dengan tulisan yang sama. 

Menurut ahli bahasa (linguis) luar negeri, bahasa Han sering 
dikelompokkan menjadi 1 dialek tersendiri yang setingkat dengan 
dialek lainnya. Namun ahli bahasa China sendiri lebih suka 
mengelompokkan dialek2 tadi sebagai dialek dari bahasa Han, 
sedangkan bahasa Han mengambil dialek Utara sebagai sumber kosa 
kata, struktur, tata bahasa dan nada (intonasi). Ahli bahasa 
mengelompokkan dialek2 dari bahasa Han tadi menjadi 7 dialek utama. 
Di dalam dialek utama tadi masih ada sub-dialek yang berbeda dalam 
pelafalan namun masih dapat dikelompokkan ke dalam dialek utama 
tadi. Sub-dialek inilah yang saya sebut sebagai logat karena masih 
dalam satu dialek. Logat Tai Shan dalam dialek Kanton adalah sedikit 
lain daripada logat orang HK. 

Ketujuh macam dialek tadi adalah : 

dialek Utara (Bei Fang Fang Yan) : Ini digunakan hampir seluruh 
penduduk di utara seperti Hu Bei, She Chuan, Yun Nan, Gui Zhou, Hu 
Nan utara, Jiang Xi, An Wei, Jiang Su. Wakil dari dialek ini adalah 
logat Beijing, Xi An, Nan Jing dan Cheng Du. Dialek utara menjadi 
standar dari bahasa Ha

[budaya_tionghua] Re: Jam Cina JaDoel

2007-09-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Dido,

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dipodipo" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Rekan sekalian,
> 
> Wah pertanyaan saya di milis tjersil jadi panjang ya :) Jadi Ke
> dan Dian ini dipakai bersamaan ? Ataukah pada era atau daerah yang
> berbeda ? Pantas saya tidak pernah sukses mempelajari ilmu totok 
jalan
> darah, ternyata jamnya salah :)
> 


Ke dan Dian memiliki fungsi yang berbeda.

Dian dikaitkan dengan Geng atau waktu malam hingga dinihari. Seperti 
yang dituliskan oleh sdr.Shuyikto.
Secara umum sebutan jam dengan 12 ranting bumi sudah ada sejak jaman 
dinasti Zhou.

Ada beberapa jenis totok jalan darah berkaitan dengan perubahan 
waktu dalam tubuh. Misalnya jam wei ( cat: jam 13-15 ) berkaitan 
dengan meridian usus kecil. Ada pula sistem pengobatan yang 
menggunakan waktu untuk tusuk jarum, misalnya teknik Linggui Bafa.

Robot di Shaolin setahu saya tidak ada, konon mesin mekanik yang 
digerakkan manusia untuk mentest para murid Shaolin ada di Shaolin 
selatan. Setahu saya Shaolin utara tidak ada mesin mekanik seperti 
itu.

Bicara teknologi, kita semua tahu bahwa penemu mesin cetak adalah Bi 
Sheng bukan Guttenberg. Penemu sistem belt drive sudah ada sejak 
abad ke 1 BC.
Rumus Pythagoras juga sudah dikenal ratusan tahun sebelum 
Pythagoras. Di Tiongkok rumus ini dikenal dengan rumus Zhougong.

Rantai penggerak bertransmisi sudah ada sejak jaman Song dan 
ditemukan oleh Zhang Sixun. 

Payung lipat sudah ada sejak jaman Wei, korek api ( cat:tentunya 
tidak seperti yang kita lihat sekarang ini, ukuran jaman dahulu 
termasuk besar ) sudah ada sejak jaman dahulu.
Jam mekanik konon ditemukan oleh Yi Xing.
Dan masih banyak lagi.

Mungkin ada baiknya anda menonton Battle of Wist yang dibintangi 
Andy Lau. Bisa anda lihat betapa pandainya kaum Moist dalam 
teknologi. Bahkan ada yang mengatakan rumus hukum pertama gerak 
Newton ditemukan ribuan tahun yang lalu oleh Mo Zi. Dengan bekal 
hukum itu, banyak murid Mo Zi menciptakan sistem mekanik yang 
berkaitan dengan percepatan. 



Hormat saya,



Xuan Tong

> Menarik juga membahas tehnologi jaman nenek moyang. Selama ini 
kita,
> paling tidak saya, mempunyai anggapan kalau tehnologi berasal dari
> barat, Yunani, Arab, Roma, Eropa dan terus ke Amerika. Kecuali 
kalau
> membaca cerita silat, disana rahib2 Siaw Lim Sie (Atau Siaw Lim 
Pay ?
> )sudah dapat membuat robot yang mahir kung fu. Juga security access
> control, pintu rahasia yang diaktifkan dengan touch sensor.
> 


Banyak cerita silat yang terlalu melebih-lebihkan. Walau tidak 
semuanya. Teknik pintu yang bisa membuka dengan menarik tambang 
banyak yang menggunakan air raksa atau kantong pasir.

Robot di Shaolin setahu saya tidak ada, konon mesin mekanik yang 
digerakkan manusia untuk mentest para murid Shaolin ada di Shaolin 
selatan. Setahu saya Shaolin utara tidak ada mesin mekanik seperti 
itu.

Bicara teknologi, kita semua tahu bahwa penemu mesin cetak adalah Bi 
Sheng bukan Guttenberg. Penemu sistem belt drive sudah ada sejak 
abad ke 1 BC.
Rumus Pythagoras juga sudah dikenal ratusan tahun sebelum 
Pythagoras. Di Tiongkok rumus ini dikenal dengan rumus Zhougong.

Rantai penggerak bertransmisi sudah ada sejak jaman Song dan 
ditemukan oleh Zhang Sixun. 

Payung lipat sudah ada sejak jaman Wei, korek api ( cat:tentunya 
tidak seperti yang kita lihat sekarang ini, ukuran jaman dahulu 
termasuk besar ) sudah ada sejak jaman dahulu.
Jam mekanik konon ditemukan oleh Yi Xing.
Dan masih banyak lagi.

Mungkin ada baiknya anda menonton Battle of Wist yang dibintangi 
Andy Lau. Bisa anda lihat betapa pandainya kaum Moist dalam 
teknologi. Bahkan ada yang mengatakan rumus hukum pertama gerak 
Newton ditemukan ribuan tahun yang lalu oleh Mo Zi. Dengan bekal 
hukum itu, banyak murid Mo Zi menciptakan sistem mekanik yang 
berkaitan dengan percepatan. 



Hormat saya,



Xuan Tong


> Apakah ada yang memiliki referensi tentang tehnologi jaman nenek
> moyang saya masih muda ? 
> 
> Salam
> 
>



[budaya_tionghua] IBRAHIM ISA Berbagi CERITA - Orang Bilang SOSDEM SUKSES

2007-09-05 Terurut Topik isa
*IBRAHIM ISA Berbagi CERITA*

*Selasa, 04 September 2007*


*Apa Benar - - - Orang Bilang SOSDEM SUKSES . . . ? *


Judul tulisan diatas bukan sensasi! Pun bukan maksud memprovokasi. 
Sekadar memancing dan menggugah pembaca berfikir sedikit lebih mendalam. 
Bagaimana, . . . . . kok, bisa-bisanya ada ucapan yang demikian itu? 
Berani-beraninya, pada zaman 'jaya-jayanya' globalisasi dan 
neo-liberalisme, . . . . masih bicara tentang SUKSESNYA SOSIAL DEMOKRASI!


Kan bisa dipertanyakan, pembicaraaan seperti itu apa relevan dalam 
situasi sekarang? Sungguh, ini bukan aku yang bicara begitu. Yang 
menulis tentang 'KESUKSESAN SOSIAL DEMOKRASI', adalah sebuah majalah 
mingguan Belanda, 'ELSEVIER' (No. 34, 25 Agustus 2007). Dalam mingguan 
itulah disiarkan tulisan salah seorang jurnalisnya, Leon de Winter. 
Artikel Leon berjudul 'Onwaarchijnlijk Success', artinya SUKSES Yang TAK 
TERBAYANGKAN' . Yang ia maksudkan ialah SUKSESNYA SOSIAL DEMOKRASI. 
Paling tidak di Belanda dan banyak negeri Eropah Barat sosial demokrasi 
itu sukses.


Ini memang menarik dinalisis. Betul! Tembok Berlin yang merupakan tembok 
besar Sosialisme yang didirikan Chrusjtjov untuk membendung pengaruh 
kapitalisme sudah runtuh. Sesudah 28 tahun (dibangun 13 Agustus 1961 - 
dan dirobohkan massa pada 13 Juni 1990) bertahan terhadap arus 
kapitalisme dari (Jerman)Barat, akhirnya benar-benar bobol. Bukankah 
'breaking news' itu diikuti oleh 'breaking news' lainnya, dengan 
dibubarkannya Uni Sovyet oleh kombinasi pergulatan Gorbachov >< Yeltsin. 
Lalu follow-upnya bubarnya 'kubu Sosialis', 'The Communist Bloc' seperti 
yang disebut oleh Barat? Maka tampak ada alasan untuk menyatakan bahwa 
sosialisme, komunisme sudah selesai. Tak puya haridepan.

Pasti belum dilupakan pernyataan Presiden AS Ronald Reagan, ketika itu. 
Masih terngiang-ngiang di telinga maklumat mantan Presiden A.S. 
limabelas tahun yang lalu. Dengan gaya seorang bokser yang mengalahkan 
lawannya dengan suatu pukulan 'knock out' , Reagan berucap lantang: 
'Kapitalisme sudah mengalahkan Komunisme!' Komunisme sudah hancur'. Pers 
Barat dan cendekiawannya menyatakan bahwa haridepan dunia tidak bisa 
lain, adalah: KAPITALISME!


Yang dimaklumkan Reagan kalah, bukankah namanya adalah komunisme? 
Sedangkan Sosialisme dan Sos-Dem, itu samasekali bukan Komunisme. Dua 
hal tsb tidak boleh disamakan! Baiklah, anggaplah begitu. Yang kalah itu 
adalah komunisme, samasekali bukan sosialisme atau sosial-demokrasi . . 
. . .!


Dinyatakan bawha Komunisme itu kalah. Penyebab utama kekalahan tsb 
ialah, karena dalam perjuangannya kaum komunis menggunakan cara 
revolusi, cara kekerasan untuk mencapai tujuannya. Setelah mencapai 
kemenangan dan mempertahankan kemenangannya, mereka memberlakukan sistim 
diktatur untuk membangun sistim masyarakat yang dipandanganya adil dan 
makmur


Sedangkan kaum sosialis dan kaum sosial-demokrat menggunakan cara 
demokratis, cara damai, cara pemilu. Jadi ada perbedan besar. Demikian 
dinyatakan.


Ada baiknya, dalam 'cerita' ini, hendaknya tidak melihat suatu gejala 
dari satu segi saja. Pandangan sebaiknya diarahkan ke cakrawala yang 
lebih luas. Karena, nyatanya, bukan satu dua saja negara-negara di dunia 
ini, yang penguasanya bukan kaum komunis tokh memberlakukan sistim 
diktatur. Lihatlah Myanmar (Birma), Lybia, Sudan, Republik Islam Iran, 
Saudi Arabia, Republik Islam Pakistan dan mungkin masih ada lain lagi, 
dalam praktek nyata sekali menggunakan sistim diktatur untuk 
mempertahankan kekuasaannya. Bahkan menggunakan religi sebagai alasan 
untuk melaksanakan diktatur tsb. Dengan demikian, diktatur itu bukan 
monopoli kaum komunis saja. Selain itu, diketahui juga bahwa terdapat 
sementara kaum Komunis di Eropah yang sudah lama mencampakkan teori 
diktatur proletariat. Lalu perhatikan kenyataan ini: --- Selama lebih 
dari 30 tahun rezim Orba seratus persen memberlakukan sistim diktatur. 
Bisa dipastikan bahwa diktatur Orba itu lebih ganas dari diktatur negeri 
sosialis. Diktatur militer rezim Orba menggunakan jubah 'Dwifungsi ABRI' 
dan parpol GOLKAR sebagai pijakan sosial. Dan betapa berdarahnya 
diktatur rezim Jendral Suharto.


Jangan lupakan kenyataan lainnya. Sebuah negara Barat yang 
memperkenalkan diri sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, Amerika 
Serikat, dalam kenyataannya juga adalah sebuah kekuasaan diktatur. Bukan 
diktatur proletariat seperti di Uni Sovyet dulu, atau diktatur demokrasi 
rakyat semacam di Tiongkok, tetapi diktatur kaum oligarki. Diktatur kaum 
modal yang menguasai kehidupan ekonomi dan finans negeri , memiliki dana 
berlimpah-limpah untuk mengedepankan calonnya dalam pemilihan presiden. 
Dari tahun ke tahun presiden di AS silih berganti, tetapi yang berkuasa 
tetap saja adalah kaum modal. Di AS mana mungkin tanpa modal bisa 
mencalonkan diri sebagai walikota, gubernur, senator apalagi presiden. 
Maka kekuasaan politik, kekuasaan negara di AS  u.u.d-nya - 
ujung-ujungnya -- adalah duit. Kekuasaan politik di negara demokrasi

[budaya_tionghua] Re: Jam Cina JaDoel

2007-09-05 Terurut Topik dipodipo
Rekan sekalian,

Wah pertanyaan saya di milis tjersil jadi panjang ya :) Jadi Ke
dan Dian ini dipakai bersamaan ? Ataukah pada era atau daerah yang
berbeda ? Pantas saya tidak pernah sukses mempelajari ilmu totok jalan
darah, ternyata jamnya salah :)

Menarik juga membahas tehnologi jaman nenek moyang. Selama ini kita,
paling tidak saya, mempunyai anggapan kalau tehnologi berasal dari
barat, Yunani, Arab, Roma, Eropa dan terus ke Amerika. Kecuali kalau
membaca cerita silat, disana rahib2 Siaw Lim Sie (Atau Siaw Lim Pay ?
)sudah dapat membuat robot yang mahir kung fu. Juga security access
control, pintu rahasia yang diaktifkan dengan touch sensor.

Apakah ada yang memiliki referensi tentang tehnologi jaman nenek
moyang saya masih muda ? 

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr, Shuyikto,
> 
> 
> terimakasih atas tambahannya.
> 
> 
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> 
> 
> Xuan Tong
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Shuyikto"  
> wrote:
> >
> > Kalau nda salah ada istilah Dian. 1 Geng dibagi menjadi 5 Dian. 
> Jadi 1 Dian 
> > adalah 24 menit.
> > misal: Wu Geng San Dian = Jam 5, 3x24=72 menit. = Jam 6, 12 menit. 
> 06:12
> > 
> > Zaman dahulu menggunakan Lou Hu dalam menghitung waktu, 1 hari 1 
> malam 
> > (24jam = 14400 menit) dibagi menjadi 100 Ke. Jadi 1 Ke tepatnya 
> adalah 14.4 
> > menit.
> > 
> > sebutan lain untuk 12 Shi Chen adalah:
> > 1. zi jam 24-1ye ban; zi ye; zhong ye
> > 2. chou jam 1-2 ji ming; huang ji
> > 3. yin jam 4-5ping dan; li ming; zao chen
> > 4. mao jam 5-6  ri chu; ri shi; po xiao; xu ri
> > 5. chen jam 7-8 shi shi; zao shi
> > 6. si jam 9-10yu zhong; ri yu
> > 7. wu jam 11-12ri zhong; ri zheng; zhong wu
> > 8. wei jam 2-3   ri die; ri die; ri yang
> > 9. shen jam 3-4  bu shi; ri pu; xi shi
> > 10. you jam 5-6 ri ru; ri luo; ri chen
> > 11. xu jam 8-9   huang hun; ri xi; ri mu; ri wan
> > 12. hai jam 9-10ren ding; ding hun
> > 
> > salam,
> > shuyikto
> > 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: perfect_harmony2000
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Tuesday, 04 September 2007 00:37
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Jam Cina JaDoel
> > 
> > 
> > Akhmad xiong,
> > 
> > ada yang mengatakan bahwa 1 ke dibagi 30 bagian lagi. Tapi terus
> > terang saya belum bisa memastikannya. Saya perlu bertanya kepada
> > senior saya.
> > Maklum buku yang mengatakan demikian adalah buku ilmu ramal.
> > Jadi dalam hal ini saya lebih memerlukan data ilmiah yang sahih.
> > 
> > Saya bisa mengatakan demikian karena saya percaya sistem
> > penghitungan waktu Ini berkaitan dengan pandangan orang Tiongkok
> > jaman dahulu yang membagi satuan waktu dengan proses kegiatan 
> sehari-
> > hari, seperti makan, bekerja, tidur, istirahat dan dikaitkan dengan
> > perubahan waktu alam.
> > 
> > Selain itu juga dikaitkan dengan sistem tiangan dizhi.
> > Orang Tiongkok percaya bahwa satuan ganzhi ini adalah satuan 
> rumusan
> > alam, sehingga ada yang mengkaitkan dengan perhitungan waktu
> > terjadinya alam semesta atau perubahannya.
> > Satuan bilangan yang terbesar yang diketahui selama ini adalah yi
> > atau ratus juta, tapi sebenarnya masih ada bilangan yang tidak
> > pernah dipakai yaitu yao dan wan. Yang pernah saya ingat bilangan
> > ini dikaitkan dengan satuan waktu proses alam semesta, tapi saya
> > lupa dari aliran mana dan siapa yang menjadi pencetus istilah itu.
> > 
> > Adapun sistem jam menurut hanyu pinyin adalah sebagai berikut :
> > 1a.chu zi jam 23-24
> > 1.b zheng zi jam 24-1
> > 2a.chu chou jam 1-2
> > 2b.zheng chou jam 2-3
> > 3a.chu yin jam 3-4
> > 3b.zheng yin jam 4-5
> > 4a.chu mao jam 5-6
> > 4b.zheng mao jam 6-7
> > 5a.chu chen jam 7-8
> > 5b.zheng chen jam 8-9
> > 6a.chu si jam 9-10
> > 6b.zheng si jam 10-11
> > 7a.chu wu jam 11-12
> > 7b.zheng wu jam 12-1
> > 8a.chu wei jam 1-2
> > 8b.zheng wei jam 2-3
> > 9a.chu shen jam 3-4
> > 9b.zheng shen jam 4-5
> > 10a.chu you jam 5-6
> > 10b.zheng you jam 6-7
> > 11a.chu xu jam 7-8
> > 11b.zheng xu jam 8-9
> > 12a.chu hai jam 9-10
> > 12b.zheng hai jam 10-11
> > 
> > Secara keseluruhan disebut zi chou yin mao chen si wu wei shen you
> > xu hai.
> > 
> > Sistem minggunya juga berkaitan dengan ganzhi yaitu per60 hari
> > sekali disebut 1 qi atau minggu dalam bahasa modern.
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Xuan Tong
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
> >  wrote:
> > >
> > > Banban kamsia, Xuan Tong looheng!
> > >
> > > Tetapi dalam posting saya sebelumnya, 12 nama-nama jam yang saya
> > sebutkan
> > > adalah dalam dialek Hokkian.
> > > Karena saya tidak paham mengkonversikan Hokkian ke Putonghoa, 
> maka
> > untuk
> > > memperluas wawasan, mohon diberikan juga daftar keduabelas nama
> > waktu
> > > Tiongkok kuno itu dalam Mandarin.
> > >
> > > Kemudian, setelah pembagian 1 zi atas 8 ke, apakah masih ada
> > pembagian wak

Re: [budaya_tionghua] Re: perpustakaan bahasa mandarin

2007-09-05 Terurut Topik Skalaras
Moga2 memang cuci dosa, bukan malah cuci tangan hehe, soalnya kalau mendengar 
Harry tjan ngomong, gayanya masih tetap sama seperti dulu, hanya tidak lagi 
blak2an menyinggung "masalah2 cina". 

ZFy


  - Original Message 
  From: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, September 5, 2007 5:47:36 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: perpustakaan bahasa mandarin

  kantor CSIS 

  bbrp pendirinya itu biangnya pencabutan budaya tionghoa.
  Model harry tjan silalahi 

  sekarang lagi cuci dosa kali tuh

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Liang Hua  wrote:
  >
  > numpang tanya ya, ada yang tahu lokasi perpustakaan mandarin di
  tanah abang 2 ga? kalo ga salah nama gedungnya hksis ya? saya kurang
  jelas juga.
  > mohon bantuannya ya.
  > alamat persisnya gitu.
  > terima kasih 

  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: OOT: STUDY in CHINA cuma Rp 1.2 juta

2007-09-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Rony,

jelas biaya tinggal dan hidup di Taipei lebih mahal dibanding di 
Chiayi.

Menurut saya biaya hidup di Taiwan tidak semurah yang dituliskan.

Asosiasi siswa alumni Taiwan ada dimana sekarang ini dan untuk 
angkatan tahun berapa ? Bagaimana dengan yang tahun 70an ?

Benar kata anda, di Taiwan sekolah sambil kerja masih bisa asal 
tidak tertangkap. Karena policy disana melarang hal itu.



Hormat saya,


Xuan Tong


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ronny" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ivanna Huang" 
> wrote:
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan 
> >  wrote:
> > >
> > > pernah baca di majalah, katanya study di taiwan lebih
> > > murah daripada di RRC. ga tau bener apa engga.
> > 
> > 
> > Ivanna: Benar! Total biaya sekolah di Taiwan lebih murah 
daripada di 
> > China. Ini contohnya: 
> > 
> > Joko O Beng Tang pengen belajar Mandarin di universitas bahasa 
> > Mandarin TERBAIK di ibukota. Anaknya kekar, makan 3 kali sehari 
plus 
> > jajan. Sekolah Mandarin terbaik di Beijing adalah Beijing 
Language & 
> > Culture Univ (BLCU). Sekolah Mandarin terbaik di Taipei adalah 
> > National Taiwan Normal Univ (NTNU).
> > 
> > Mari kita lihat bersama2 kalau anak ini belajar Mandarin di:
> > 
> > 1. China (kurs hari ini 28 Agustus 07, RMB 1 = Rp 1,200)
> > 
> > Uang sekolah BLCU = RMB 11,600/semester (5 bulan) = RMB 
2,320/bulan
> > Uang makan (makannya banyak) = RMB 1,300/bulan
> > Uang tinggal asrama = RMB 2,250/bulan
> > Kebutuhan sehari2 (odol, sabun, shampoo, dll) = RMB 500/bulan
> > 
> > TOTAL BIAYA di China: RMB 6,370 = Rp 7,644,000/bulan
> > 
> > 
> > 2. Taiwan (kurs hari ini 28 Agustus 07, NTD 1 = Rp 280)
> > 
> > Uang sekolah NTNU = NTD 20,434/semester (3 bulan) = NTD 
6,800/bulan
> > Uang makan (makannya banyak) = NTD 6,000/bulan
> > Uang tinggal apartemen = NTD 6,000/bulan
> > Kebutuhan sehari2 (odol, sabun, shampoo, dll) = NTD 1,000/bulan
> > 
> > TOTAL BIAYA di Taiwan: NTD 19,800 = Rp 5,544,000/bulan
> > 
> > SELISIH China dan Taiwan = Rp 2,100,000 !!
> >
> 
> 
> Hitungan kayak gitu relative. Tergantung orangnya.
> 
> Setauku selama tinggal di sini (Taipei):
> 
> Cari apatemen 6,000 NT$/bulan rasanya nggak ada tuh, minimal 7,000 
NT$
> lebih, belum listrik, gas dan internet.
> 
> Kebutuhan sehari2. Rasanya nggak mungkin tuh 1,000 NT$ /bulan. 
Bensin
> naik, semua pada naik sekarang (Maklum kabinetnya A-Bien, jadi
> bien-bien terus(ganti-ganti, nggak bisa kerja)). Bien-dang(nasi
> bungkus) dulu ada 50-60 NT$, sekarang bisa 70 NT$, apalagi tinggal 
di
> Taipei. Belum lagi kalo rindu masakan Indo, sekali makan di 
restoran
> Indo bisa 100 NT$ lebih. Belum lagi habis tai-feng(hurricane) sayur
> langsung naik 50-100%. Banyak temen simpen mie-bungkus di 
apartemen,
> tapi memangnya mau makan mie bungkus terus, rambut bisa rontok tuh,
> bisa-bisa jadi mumi waktu pulang ke Indo. Nggak tau lagi kalo mau
> hidup ala hwesio, mungkin bisa juga 1,000 NT$ :)
> 
> > Sumber: asosiasi alumni/siswa Taiwan & China Everyday Mandarin
> > Tel: 021-687 87100.
> 
> Aku lulus TKU(Tamkang) trus ngelanjutin ke MCU-IC nggak pernah 
denger
> nih assosiasi. Mei-mei ku lulus Bei-da(China) juga nggak denger 
nih.
> 
> 
> > Yang asiknya, apalagi di Taiwan boleh sekolah sambil kerja part-
> > time. Ini menambah teman, penghasilan, dan wawasan.
> > Semoga memberi penjelasan.
> > 
> > Ivanna Huang
> >
> 
> Salah!!! Nggak asik kalo ketangkep. Kalo visa-student nggak boleh
> kerja. Kecuali ada surat ijin tertentu (Gung-cuo Cheng). Sejak 
tahun
> ini ARC(Alien Resident Card aka Ji Lio Cheng) diganti dengan full
> komputerisasi, pake sistem pengenalan wajah. Aku dulu part-time job
> juga tapi harus extra hati-hati.
> 
> Kalo ngomong budaya, rasanya Taiwan is more western. Copy-race
> country. Copy from Japan and America.
> 
> Thanks.
>




Identitas budaya /Re: [budaya_tionghua] Masalah perkiblatan.

2007-09-05 Terurut Topik Skalaras
Dari kisah seorang pemudi Tionghoa yang bernama natalia ini, sebenarnya bisa 
kita lihat wajah2 pada umumnya anak muda di Indonesia, tak peduli Tionghoa atau 
bukan. anak2 muda zaman sekarang, sebenarnya sudah tercerabut dari akar 
budayanya sendiri. jika yang Tionghoa bnyak yang tak lagi memahami budaya 
tionghoa, yang orang Jawapun berapakah yang masih mengerti tentang Wayang Jawa? 

Mereka adalah anak hasil globalisasi, yang disenangi adalah mc Donald dan 
Kentucky, bukan lagi ayam MBok Berek atau gudeg jogja, lebih keren nonkrong di 
Starbuck dibanding warteg. yang ditonton film Holywood atau adakalanya film 
seri asia lainnya yang sedang in, musik yang digandrungi bisa dari musik pop 
barat atau musik pop asia lainnya, yang jelas semua ini adalah bagian dari 
budaya massa - pop culture. 

keterlepasan anak2 muda ini dari budaya asalnya, bukan menandakan mereka lebih 
dekat ke budaya Indonesia! karena yang namanya budaya Indonesia itu sebenarnya 
adalah hasil sintesa dari berbagai budaya lokal di Indonesia. seorang yang 
menanggalkan budaya asalnya, hanya akan menjadi  manusia2 yang miskin budaya 
atau tak berbudaya, tidak akan ada sumbangsihnya terhadap perkembangan budaya 
Indonesia itu sendiiri !


salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: indarto tan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, August 28, 2007 11:54 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Masalah perkiblatan.


  Dalam suatu diskusi (lebih tepat pembicaraan searah) yang diadakan di Jakarta 
baru-baru ini, membicarakan arah perkumpulan masyarakat keturunan 
Indonesia-Tionghua.
  Dari diskusi, ahkirnya memancing masalah 'perkiblatan'. Ceritanya begini :
  Seorang pemudi mahsisiwi Tionghua lahir di Jakarta bernama Natalia. Ia diajak 
orang tuanya yang kelahiran Medan dan fasih berbahasa Hokkian kia-kia ke 
Tiongkok. Singkat cerita, ia suka kekia-kianya, tetapi tidak lagi merasa 
sebagai orang Tionghua, ia merasa asing disana, karena dia merasa dirinya orang 
Indonesia ! Oleh pembicara dianggap, inilah tipe generasi muda INTI yang 
diidealkan.

  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Jam Cina JaDoel

2007-09-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr, Shuyikto,


terimakasih atas tambahannya.




Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Shuyikto" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Kalau nda salah ada istilah Dian. 1 Geng dibagi menjadi 5 Dian. 
Jadi 1 Dian 
> adalah 24 menit.
> misal: Wu Geng San Dian = Jam 5, 3x24=72 menit. = Jam 6, 12 menit. 
06:12
> 
> Zaman dahulu menggunakan Lou Hu dalam menghitung waktu, 1 hari 1 
malam 
> (24jam = 14400 menit) dibagi menjadi 100 Ke. Jadi 1 Ke tepatnya 
adalah 14.4 
> menit.
> 
> sebutan lain untuk 12 Shi Chen adalah:
> 1. zi jam 24-1ye ban; zi ye; zhong ye
> 2. chou jam 1-2 ji ming; huang ji
> 3. yin jam 4-5ping dan; li ming; zao chen
> 4. mao jam 5-6  ri chu; ri shi; po xiao; xu ri
> 5. chen jam 7-8 shi shi; zao shi
> 6. si jam 9-10yu zhong; ri yu
> 7. wu jam 11-12ri zhong; ri zheng; zhong wu
> 8. wei jam 2-3   ri die; ri die; ri yang
> 9. shen jam 3-4  bu shi; ri pu; xi shi
> 10. you jam 5-6 ri ru; ri luo; ri chen
> 11. xu jam 8-9   huang hun; ri xi; ri mu; ri wan
> 12. hai jam 9-10ren ding; ding hun
> 
> salam,
> shuyikto
> 
> 
> - Original Message - 
> From: perfect_harmony2000
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, 04 September 2007 00:37
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Jam Cina JaDoel
> 
> 
> Akhmad xiong,
> 
> ada yang mengatakan bahwa 1 ke dibagi 30 bagian lagi. Tapi terus
> terang saya belum bisa memastikannya. Saya perlu bertanya kepada
> senior saya.
> Maklum buku yang mengatakan demikian adalah buku ilmu ramal.
> Jadi dalam hal ini saya lebih memerlukan data ilmiah yang sahih.
> 
> Saya bisa mengatakan demikian karena saya percaya sistem
> penghitungan waktu Ini berkaitan dengan pandangan orang Tiongkok
> jaman dahulu yang membagi satuan waktu dengan proses kegiatan 
sehari-
> hari, seperti makan, bekerja, tidur, istirahat dan dikaitkan dengan
> perubahan waktu alam.
> 
> Selain itu juga dikaitkan dengan sistem tiangan dizhi.
> Orang Tiongkok percaya bahwa satuan ganzhi ini adalah satuan 
rumusan
> alam, sehingga ada yang mengkaitkan dengan perhitungan waktu
> terjadinya alam semesta atau perubahannya.
> Satuan bilangan yang terbesar yang diketahui selama ini adalah yi
> atau ratus juta, tapi sebenarnya masih ada bilangan yang tidak
> pernah dipakai yaitu yao dan wan. Yang pernah saya ingat bilangan
> ini dikaitkan dengan satuan waktu proses alam semesta, tapi saya
> lupa dari aliran mana dan siapa yang menjadi pencetus istilah itu.
> 
> Adapun sistem jam menurut hanyu pinyin adalah sebagai berikut :
> 1a.chu zi jam 23-24
> 1.b zheng zi jam 24-1
> 2a.chu chou jam 1-2
> 2b.zheng chou jam 2-3
> 3a.chu yin jam 3-4
> 3b.zheng yin jam 4-5
> 4a.chu mao jam 5-6
> 4b.zheng mao jam 6-7
> 5a.chu chen jam 7-8
> 5b.zheng chen jam 8-9
> 6a.chu si jam 9-10
> 6b.zheng si jam 10-11
> 7a.chu wu jam 11-12
> 7b.zheng wu jam 12-1
> 8a.chu wei jam 1-2
> 8b.zheng wei jam 2-3
> 9a.chu shen jam 3-4
> 9b.zheng shen jam 4-5
> 10a.chu you jam 5-6
> 10b.zheng you jam 6-7
> 11a.chu xu jam 7-8
> 11b.zheng xu jam 8-9
> 12a.chu hai jam 9-10
> 12b.zheng hai jam 10-11
> 
> Secara keseluruhan disebut zi chou yin mao chen si wu wei shen you
> xu hai.
> 
> Sistem minggunya juga berkaitan dengan ganzhi yaitu per60 hari
> sekali disebut 1 qi atau minggu dalam bahasa modern.
> 
> Hormat saya,
> 
> Xuan Tong
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
>  wrote:
> >
> > Banban kamsia, Xuan Tong looheng!
> >
> > Tetapi dalam posting saya sebelumnya, 12 nama-nama jam yang saya
> sebutkan
> > adalah dalam dialek Hokkian.
> > Karena saya tidak paham mengkonversikan Hokkian ke Putonghoa, 
maka
> untuk
> > memperluas wawasan, mohon diberikan juga daftar keduabelas nama
> waktu
> > Tiongkok kuno itu dalam Mandarin.
> >
> > Kemudian, setelah pembagian 1 zi atas 8 ke, apakah masih ada
> pembagian waktu
> > dalam satuan yang lebih kecil lagi?
> > Karena kalau 1 ke itu sama dengan 15 menit jaman sekarang, 
rasanya
> kan masih
> > terlalu lama. Padahal banyak aktivitas yang memakan waktu kurang
> dari 1 ke
> > (15 menit), sehingga tentunya memerlukan increment (pecahan) 
waktu
> yang
> > kecil-kecil.
> >
> > Terakhir, kapan jam Tiongkok kuno ini tidak dipakai lagi, dan
> berganti
> > dengan 24 jam, 60 menit dan 60 detik? Masih di jaman dinasti Qing
> atau
> > sesudah Republik?
> >
> > Wasalam.
> >
> > -
> >
> > - Original Message - 
> > From: perfect_harmony2000
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Monday, September 03, 2007 11:40 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Jam Cina JaDoel
> > Akhmad xiong,
> >
> > > perhitungan 1 hari dibagi 12 jam.
> > > Istilah ini sering dikenal dengan sebutan 12 dizhi atau
> > > 12 ranting bumi.
> > > Untuk tidak rumit, kita sebut saja jam atau shichen.
> > >
> > > 1 jam dalam hitungan Tiongkok kuno adalah 2 jam untuk
> > > jam modern yang kita kenal.
> > > 1 shichen dibagi me

[budaya_tionghua] Re: Ciam Sie dan Gua Mia (was: Fwd: Ciam Sie selayang pandang)

2007-09-05 Terurut Topik perfect_harmony2000
Sdr.Budi,


gwa mia atau kan xiang adalah ilmu melihat wajah, semacam ilmu 
peramalan. Jika qian termasuk bu maka gwa mia termasuk xiang.

Jelas kwa mia tidak ada hubungan dengan ajaran Kong Zi.

Kwa mia adalah bagian dari budaya Tionghoa.
Jaman dahulu, pada masa dinasti Shang maupun Zhou menggunakan cara 
ini untuk merekrut pejabatnya.
Mereka menggunakan cara ini karena mereka percaya karakter dan sifat 
manusia tergambar dari wajah mereka.
Mungkin terdengar konyol, tapi jangan lupa jaman sekarang psikologi 
juga mulai menggali kearah sana.





Hormat saya,



Xuan Tong
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "T Budi S" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam sejahtera untuk BTers,
> ini posting pertama saya setelah sekian lama menjadi anggota pasif.
> 
> Papi mami saya menikah secara Konghucu & bisa berbahasa Mandarin.
> Sayang sekali, budaya & tradisi Tionghoa, termasuk bahasanya, 
tidak banyak
> diwariskan pada anak2nya.
> 
> Dari milis ini saya berharap bisa belajar banyak.
> Terima kasih untuk artikel mengenai ciam si, sudah memberikan 
penjelasan
> pada saya.
> 
> Lalu bagaimana dengan gua mia? Apakah ada hubungannya dengan 
ciamsi ?
> Apakah ciam si dan gua mia ini bagian dari budaya Tionghoa atau 
Konghucu ?
> 
> Senang ada yang membahas ini, karena bisa membetulkan persepsi 
yang salah,
> terutama dari pemeluk agama & keyakinan yg lain.
> 
> xie xie,
> Hong Bing
> 
> 
> On 9/3/07, perfect_harmony2000 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   --- In [EMAIL PROTECTED],
> > perfect_harmony2000
> >  wrote:
> >
> > Artikel ini saya ambil dari mailing list budaya_tionghua dengan
> > beberapa tambahan dari saya.
> >
> > Ciamsi, qianshi, qiuqian adalah suatu cara mencari jawaban atas
> > permasalahan diri yang dihadapi oleh orang-orang. Adapun isinya
> > adalah syair-syair yang merupakan cuplikan dari kisah-kisah jaman
> > dahulu. Seperti kisah Sanguo, Chunqiu, maupun kisah-kisah 
lainnya.
> >
> > Ciamsie baru mulai ada dalam catatan sejarah pada masa dinasti 
Tang.
> > Cara ini berasal dari Yuanyang daogoan, dimana daoshi disana
> > menggunakan cara ciamsie untuk memutuskan hubungan yang bisa 
buruk
> > karena ada orang yang bertanya kepada daoshi.
> > Hubungan buruk ini adalah suatu bentuk manipulasi pikiran
> > oleh "oknum". Dan hal itu harus kita akui banyak terjadi
> > dikepercayaan apapun bahwasanya umat-umat sering dieksploitasi 
oleh
> > pemuka agama.
> > Jadi ciamsie adalah suatu cara dimana berfungsi memutuskan 
hubungan
> > yang bisa dimanipulasi dan juga memberikan jawaban dengan "hati"
> > sipenanya itu sendiri.
> >
> > Taoism mengenai istilah lingzhi atau pengobatan kejiwaan. Banyak
> > bentuk ritual maupun kegiatannya bersifat lingzhi. Tapi 
pengobatan
> > lingzhi itu juga tidak luput dari konsep 3 hun dan 7 po.
> >
> >
> > t: apakah ciam si itu berguna ?
> >
> > J:berguna
> >
> > t:gunanya untuk apa ?
> >
> > j: memenuhi rasa ego manusia yang selalu ingin tahu
> > dan mendapat kepastian dalam hidup yang tidak pasti
> > ini.
> >
> > t:apakah ciamsi manjur ?
> > j: bisa manjur bisa tidak , itu tergantung pada
> > kondisi kita saat mengambil ciamsi dan tergantung anda
> > yakin atau tidak.
> >
> > t:bukankah itu diambil atau dijawab oleh dewa ?
> >
> > J: bukan begitu , ciamsi itu berasal dari teknik
> > meramal YiJing.
> > Jika org menggunakan teknik YiJing tersebut , terasa
> > akan rumit sekali.
> > Ciamsi adalah sistem meramal yang disederhanakan dan
> > menggunakan syair2 dan cerita2 jaman dahulu.
> > Ada ciamsi yang hanya berisi 49 ciam saja dan itu
> > menggunakan sistem penghitungan 7 bintang utara.
> > Ada pula yang menggunakan sistem penghitungan waktu 12
> > jam, dimana setiap jam itu ada 30 ciam, jumlah
> > seluruhnya 360.
> > Satu sistem yang umum dipakai adalah menggunakan DiGan
> > dan berjumlah seratus lembar, setiap lembarnya berisi
> > 7 bait yang masing2 bait terdiri dari 4 kata.
> >
> > t: kapan ciamsi ini timbul ?
> > j: kemungkinan berasal dari dinasti Tang dan catatan
> > sejarah menulis bahwa YunYang daoguan telah ada
> > ciamsi.
> >
> > t: bukankah ini akhirnya akan menimbulkan
> > ketergantungan pada ramalan ?
> > j: ciamsi bisa dikategorikan ramalan, tapi jika kita
> > tilik lebih mendalam , ternyata ciamsi itu adalah
> > salah satu cara kejiwaan untuk manusia.
> >
> > t;kejiwaan bagaimana ?
> > j: manusia sesungguhnya memiliki jawaban atas
> > ketidakpastian hidup ini. Hanya mereka sulit
> > mendapatkan jawabannya itu. Akhirnya banyak dari
> > mereka yang bertanya2 kepada dukun , org sakti.
> > Atau juga berdoa , berlutut dihadapan mahluk
> > Adikodrati untuk mendapat jawaban, dan semua jawaban
> > itu timbul dalam hati.
> > Jawaban yang timbul dalam hati itu amat rentan dari
> > pengaruh2 indra2 serta pikiran kita.
> > Juga apakah kita bisa yakin jawaban dari org pintar ,
> > dukun itu juga benar ?
> > Lebih baik kita yang mencari jawabannya sendiri.
> > Ciamsi salah satu cara untuk mencari jawaban itu
> > sendiri. Dan alangkah baiknya jika mencari jawaban itu
> > dari

Re: [budaya_tionghua] Orang China dalam Daftar 100 Tokoh Berpengaruh

2007-09-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Bahwa yang bikin tuh buku adalah bule, so what geto lho. Nggak ngaruh lagi!

Dalam 5 ranking teratas, orang Asianya 4 orang. Kurang apa lagi?
Kalo dari 100 itu  Eropanya paling banyak, ya kenyataan sejarah emang gitu 
koq.
Jangan lupa, si bule ini orang Amrik, tapi toh tokoh Amrik sedikit aja yang 
dia masukin!
Jadi si bule itu nyatanya cukup obyektif.

Dan jangan salah, dia bikin daftar 100 orang itu bukan maksudnya nyebutin 
100 orang paling baik. Tapi 100 orang yang berpengaruh dalam sejarah dunia. 
Jadi yang biangnya jahat kayak Hitler juga dia masukin.
Nah, kalo digolong-golongin cara di posting sebelum ini, Hitler ini wakil 
Eropa, tapi kan nggak berarti si bule mau ngejelekin orang Eropa!

Wasalam.



- Original Message - 
From: agung setiawan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 05, 2007 2:15 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Orang China dalam Daftar 100 Tokoh 
Berpengaruh

> karena yg bikin tuh buku bule. bukan org asia. hehehe
> banyak penemuan penting di asia engga dicatet sapa penemunya.

--

> --- Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> > Melanjutkan posting Liquid Yahoo tentang Ts'ai Lun
> > sang penemu kertas, dalam Buku "100 Tokoh yang
> > Paling Berpengaruh dalam Sejarah", Michael H. Hart,
> > ada 7 tokoh dari negeri China yang masuk dalam daftar ini.
> >
> > Selain Ts'ai Lun yang ada di urutan 7, sisa 6 tokoh
> > lagi adalah sbb (versi buku 1978):
> >
> > Urutan 5 - Kong Hu-Cu
> > Urutan 18 - Shih Huang Ti
> > Urutan 20 - Mao Tse-Tung
> > Urutan 75 - Lao Tse
> > Urutan 82 - Sui Wen Ti
> > Urutan 92 - Meng-Tse (Mencius)
> >
> > 1 orang Mongolia yaitu:
> > Urutan 21 - Jengis Khan
> >
> > Daftar lengkapnya bisa dilihat di sini (versi buku revisi 1992):
> > http://www.dlmark.net/hundred.htm
> >
> > Kalau dilihat dari daftar 100 tokoh dalam buku ini (1978),
> > tempat mereka berasal:
> >
> > Eropa - 71 orang
> > Amerika Serikat - 7 orang
> > Amerika Selatan - 1 orang
> > Afrika - 3 orang
> > China - 7 orang
> > India - 3 orang
> > Mongolia - 1 orang
> > Asia Barat - 7 orang
> > (Total Asia keseluruhan = 18 orang) 



Re: [budaya_tionghua] Re: imlek

2007-09-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Punten David lauwtee, 'tos kependak yeuh komentar anjeun.

Setuju bahwa yang dirayakan (diperingati) bukan "imlek"-nya tetapi 
pergantian tahunnya (tahun barunya).
Hanya saja analogi dengan "tahun baru hijriah" kurang kena. Karena kebetulan 
dalam kasus ini orang memang merayakan (memperingati) dua hal, "hijrah"nya 
dan "tahun baru"-nya.

Wasalam.

---

- Original Message 
From: david_kwa2003 <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 5, 2007 5:22:04 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: imlek

> Zhou dan Boen jiwi loheng,
>
> Maaf yang barusan siaute salah kirim.
> Siaute setuju dengan loheng berdua, memang juga
> tidak ada perayaan imlek, yang ada tahun baru imlek
> sebab imlek itu kalender atau penanggalan bulan
> (lunar calendar) dan bukan hari raya.
> Jadi apanya yang mau dirayakan, memangnya mau
> merayakan kalender bulan?
> Siaute juga sampai kini masih saja heran,
> kenapa orang-orang suka merayakan imlek,
> bukan tahun baru imlek!!!
> Analoginya, apa orang juga merayakan Hijriah,
> bukan tahun baru Hijriah?!! Apa bisa? 



Re: [budaya_tionghua] Re: perpustakaan bahasa mandarin

2007-09-05 Terurut Topik liang u
Mudah-mudahan demikian, tapi perlu diteliti dulu, bukunya buku apa saja?
Liang U


- Original Message 
From: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 5, 2007 5:47:36 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: perpustakaan bahasa mandarin

kantor CSIS 

bbrp pendirinya itu biangnya pencabutan budaya tionghoa.
Model harry tjan silalahi 

sekarang lagi cuci dosa kali tuh

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Liang Hua  wrote:
>
> numpang tanya ya, ada yang tahu lokasi perpustakaan mandarin di
tanah abang 2 ga? kalo ga salah nama gedungnya hksis ya? saya kurang
jelas juga.
> mohon bantuannya ya.
> alamat persisnya gitu.
> terima kasih 
> 
> 
>  - - ---
> Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s
user panel and lay it on us.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Univ terbaik di China 2007-->Re: Study in China. Sdr. Jacoblik.

2007-09-05 Terurut Topik liang u
Maaf, saya harap jangan mulai menyimpang dengan hal yang tak bersangkutan. 
Kalau hal yang tak bersangkutan di bawa-bawa akan terjadi debat kusir. Orang 
bisa membalas, penduduk Tiongkok 1.3 milyar penduduk US 3oo juta , jadi 4.3 
berbanding satu. Kalau Tiongkok sudah jadi juara pingpong puluhan kali, koq US 
yang harusnya 1/4.3nya, koq masih nol. 
Kalau ini didebatkan, kan jadi debat kusir, bukan diskusi, karena membandingkan 
dua hal yang berbeda yang tak perlu dibandingkan. 
Tolong dihentikan kritikan demikian, kritikan yang membangun yang diharapkan.
Terima kasih kalau anda mengerti.
Liang U


- Original Message 
From: jacobklik <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 5, 2007 5:23:01 PM
Subject: [budaya_tionghua] Univ terbaik di China 2007-->Re: Study in China

So, Everyday berbahasa mandarin ya..Ivanna.. .

ngomong2 walaupun penduduk China 1/5 penduduk dunia, koq gak pernah 
juara FIFA World Cup ya... Hehehe...

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ivanna Huang" <[EMAIL PROTECTED] .> 
wrote:
>
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, eddy witanto  
> wrote:
> 
> > Hmm...apa maksudnya? 
> > 1 dari 5? ya pasti, karena jumlah penduduk China aja udah 1,3 
> milyar, udah berapa puluh persen sendiri dari total penduduk di 
muka 
> bumi.
> > 1 dari 5, yg satunya tuh penduduk desa, hahaha 
> 
> Ivanna: Brazil juara dunia 5 kali FIFA World Cup. Argentina 2 kali, 
> dan Uruguay 2 kali. Total Amerika Latin: 9 kali juara. Total Eropa 
> juga 9 kali juara. Amerika Latin vs Eropa 9-9.
> 
> Apakah ini mewakili semua Amerika Latin atau semua Eropa? Rasanya 
> tidak, seperti yang Anda bilang. Tapi kita dan masyarakat dunia 
> umunya sering menyebut begitu.
> Walau di Amerika Latin ada Venezuela, Kolombia, Bolivia, dll. Juga 
> di Eropa ada Luxemburg, Estonia, Malta, Albania, dsb.
> 
> Contoh lain seperti saat Indonesia kena tsunami Aceh 2004, orang2 
> Taiwan di sini sering bilang, "Jangan pergi ke Bali. Indonesia ada 
> tsunami".
> 
> Begitulah Pak, kita di sini bicara tentang secara umum atau global. 
> Jadi memang sudah benar 1 dari 5 orang di dunia berbicara Mandarin, 
> walau tidak merata penyebaran geografisnya.
> Penduduk China 2005 = 1.3 M
> Penduduk bumi = 6.5 M
> Perbandingan = 1:5 (1 orang yg tinggal di China : 5 orang di bumi)
> Sumber: http://en.wikipedia .org/wiki/ World_population
> 
> Mungkin Anda bertanya: tapi, tidak semua orang di China bisa 
> berbicara Mandarin. Benar, orang tua setidaknya mereka bisa 
mengerti 
> tulisan, anak muda China skrg semua bisa berbicara Mandarin. 
Apalagi 
> jika ditambah orang dari Taiwan (Tw aja udah 23 juta orang), 
huaqiao 
> Sgpore, Malaysia, US, Aussie, Eropa, dan sedikit penjual2 obat di 
> Glodok dan kelenteng Jindeyuan Petak Sembilan hehehe...
> 
> Ivanna
> Everyday Mandarin
>





   
Ready
 for the edge of your seat? 
Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 
http://tv.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: imlek

2007-09-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
David lauwtee, kumaha yeuh, geuning ngan nga-forward wungkul?
Mana komentar anjeun sorangan??

Kalau komentar saya untuk Boen-heng:
Rasanya di Indonesia sih justru masih lebih banyak orang Tionghoa di 
grass-root yang tidak bisa membedakan Imlek dan tahun baru Imlek.
Sisanya tidak peduli, karena tidak bersangkutan dengan hajat hidupnya.

Sama sekali bukan dengan maksud menyombong, tetapi dari pengalaman saya 
sendiri kalau ngobrol sama teman-teman Tionghoa, teman sekolah, teman hobby, 
teman bisnis, ternyata paling-paling 10% (jadi dari antara katakanlah 10 
orang, paling-paling hanya seorang) saja yang seimbang dengan saya 
pengetahuannya mengenai budaya tionghoa.
Tetapi, kesan saya, hal itu bukan karena pengetahuan saya yang banyak, 
karena pengetahuan saya soal ini kan sebetulnya minim sekali, melainkan 
karena kebanyakan mereka 'EGP' saja soal ini.

Wasalam.

---

- Original Message - 
From: david_kwa2003
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 05, 2007 3:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: imlek


> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "boensastra"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Guo Nian, Chun Jie atau Tahun Baru Imlek, Festival
>  > menyambut musim  semi, tapi saat hari raya ini berlangsung
> > justru di Tiongkok sana lagi dingin2nya tuh...
> >
> > saya gak tau yang memberikan 3 pertanyaan imlek itu
>  > maksudnya apa,  tidak dibesarkan di keluarga Tionghoa
> > ato cuma mau memancing  postingan dari para member ?
> > sampai tidak bisa membedakan imlek dan tahun baru imlek.
> >
> > Boen
>


> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"
>  wrote:
> > >
> > > Pertanyaan yang begitu tendensius, se-akan2 perayaan
> > > Tahun baru Imlek disamakan dng perayan agama,
> > > pakai makna spiritual dan pesan2 luhur segala!
> > > pertanyaan ini mengingatkan artikel berapa bulan lalu
> > > di Kompas, yang ingin menghilangkan warna budaya
> > > Tionghoa dari perayaan Tahun baru Imlek. 



Re: [budaya_tionghua] Re: imlek

2007-09-05 Terurut Topik liang u
Sedikit tambahan:
Tahun baru Imlek dirayakan juga oleh orang Vietnam dan Korea. Hanya karena di 
Indonesia kedua bangsa itu sedikit sekali jumlahnya, maka luput dari perhatian 
masyarakat. 
Penanggalan Imlek adalah kombinasi dari sistem bulan dan matahari, makanya, 
tahun baru tak akan jauh dari Akhir Januari sampai pertengahan Pebruari. Beda 
dengan penanggalan Islam yang murni lunar, sehingga tiap tahun maju terus kalau 
dibanding penanggalan Masehi.
Hal ini pernah dibahas panjang lebar pada waktu lalu di milis ini, bisa dicari 
kalau diperlukan.
Salam
Liang U


- Original Message 
From: david_kwa2003 <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 5, 2007 5:22:04 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: imlek

Zhou dan Boen jiwi loheng,

Maaf yang barusan siaute salah kirim. Siaute setuju dengan loheng 
berdua, memang juga tidak ada perayaan imlek, yang ada tahun baru 
imlek sebab imlek itu kalender atau penanggalan bulan (lunar 
calendar) dan bukan hari raya. Jadi apanya yang mau dirayakan, 
memangnya mau merayakan kalender bulan? Siaute juga sampai kini 
masih saja heran, kenapa orang-orang suka merayakan imlek, bukan 
tahun baru imlek!!! Analoginya, apa orang juga merayakan Hijriah, 
bukan tahun baru Hijriah?!! Apa bisa?

Lalu, yang namanya tahun baru imlek ya tahun barunya orang Tionghoa 
alias Chinese new year, bukan perayaan agama dan tidak usah dikait-
kaitkan dengan agama dan pake makna spiritual segala. Di seluruh 
dunia juga sama, Chinese new year. Sesuai namanya, bahkan orang yang 
tidak (secara formal mengaku) beragama pun merayakannya, selama dia 
itu masih merasa punya darah Tionghoa yang mengalir dalam dirinya.

Kalau mau dicari makna spiritualnya, sama halnya seperti tahun baru 
yanglek (solar), tahun baru baik imlek (lunar) maupun yanglek 
(solar) ya tahun baru, yakni menyambut pergantian tahun dari yang 
lama ke yang baru. Lalu apa makna spiritual tahun baru yanglek?

Kalau tahun baru imlek mau dikaitkan dengan agama, ya monggo mawon, 
ga ada yang larang koq. Tapi kita juga ga usah "maksa" mengaitkan 
setiap perayaan Tionghoa selalu dikaitkan dengan agama, sebab memang 
ga begitu.

Mengenai warna budaya Tionghoa dalam perayaan tahun baru imlek, 
kenapa juga harus dihilangkan, salah apa "dia" sehingga harus 
dihilangkan? Analoginya, bilau mau warna budaya Tionghoa mau 
dihilangkan, apakah warna budaya Arab juga mau dihilangkan dari 
perayaan tahun baru hijriah, dan warna budaya Barat dalam tahun baru 
masehi, dst? Apa jadinya?

Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang sedap (dibaca).

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "boensastra" 
 wrote:
>
> Guo Nian, Chun Jie atau Tahun Baru Imlek, Festival menyambut musim 
> semi, tapi saat hari raya ini berlangsung justru di Tiongkok sana 
> lagi dingin2nya tuh...
> 
> saya gak tau yang memberikan 3 pertanyaan imlek itu maksudnya apa, 
> tidak dibesarkan di keluarga Tionghoa ato cuma mau memancing 
> postingan dari para member ? sampai tidak bisa membedakan imlek 
dan tahun baru imlek.
> 
> Boen

> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Skalaras"  
> wrote:
> >
> > Pertanyaan yang begitu tendensius, se-akan2 perayaan Tahun baru 
> Imlek disamakan dng perayan agama, pakai makna spiritual dan 
pesan2 
> luhur segala! pertanyaan ini mengingatkan artikel berapa bulan 
lalu 
> di Kompas, yang ingin menghilangkan warna budaya Tionghoa dari 
> perayaan Tahun baru Imlek. 
> > 
> > Maklum, karena yang bertanya ini tidak paham nama yamg benar 
dari 
> perayaan ini : Tahun baru Imlek atau Festifal musim semi . dia 
hanya 
> menyebut tradisi imlek, imlek artinya penanggalan bulan, apa 
sistem 
> penanggalan mau dicari makna speritual? Oho 
> > 
> > Dari namanya saja sudah terbaca, ini adalah murni pesta 
pergantian 
> tahun, dan bagi masyarakat agraris, menyambut datangnya musim 
semi. 
> apakah aasan2 ini belum cukup?
> > 
> > Salam,
> > ZFy





   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Fw: [iscab] Bayi Bule

2007-09-05 Terurut Topik KIDYOTI

- Original Message - 
From: Sunny 
To: Undisclosed-Recipient:; 
Sent: Tuesday, September 04, 2007 2:54 PM
Subject: [iscab] Bayi Bule



http://www.fajar.co.id/kolom/news.php?newsid=630

Bayi Bule
(03 Sep 2007) 

ADA masalah dalam urusan administrasi kependudukan kita. Padahal UU soal ini 
termasuk PP-nya sudah keluar sejak beberapa bulan lalu. Urusan ini sesungguhnya 
ditangani oleh satu direktorat-jenderal yang Dirjen-nya kebetulan juga orang 
Sulsel Dr Rasyid Saleh, MA. 




Dia menjadi motor keluarnya aturan soal kependudukan ini dan bekerja keras agar 
beberapa tahun mendatang, setiap orang hanya punya satu nomor kependudukan 
termasuk kartu penduduk. Maka urusan yang selalu geger dalam pilkada maupun 
pemilu, daftar pemilih tidak ada lagi. Selama ini KPUD selalu jadi
kambing hitam. Ketika berada di Surabaya bersama Dr Rasyid pekan lalu, saya 
menyaksikan bagaimana ia "marah-marah" karena masih ada dinas kependudukan yang 
seenaknya bicara urusan ini dan bekerja tidak sesuai aturan undang-undang. 
''Saya harap ini terakhir Anda bicara seperti itu,'' katanya tegas.

Saya kebetulan -- punya satu kerja yang sama dengan Dr Rasyid Saleh -- untuk 
menyelesaikan "pemukim" warga yang kebetulan punya darah Tionghoa, India dan 
Arab. Mereka bukan WN-asing tetapi juga tak diberi status WNI. Jumlahnya 
mencapai puluhan ribu. Mereka sudah hidup bertahun-tahun tanpa status WNI. Di 
Tangerang mereka termasuk bukan kelompok berada dan popular dengan nama "Cina 
Benteng".

Atas perintah Mendagri dan Menteri Hukum dan HAM, kami bertekad menyelesaikan 
masalah itu dalam dua-tiga bulan ke depan. Bagaimana mungkin, orang yang sudah 
hidup bertahun-tahun di Indonesia tidak jelas status
ke-WNI-annya. Padahal menurut Undang-Undang No 12/2006
tentang Kewarhanegaraan Indonesia, jika ada anak asing yang tidak jelas orang 
tuanya dan diyakini lahir di Indonesia, maka dia adalah orang Indonesia asli. 
Jadi kalau di suatu subuh, kita melihat sebuah keranjang di bawah pohon dan di 
dalamnya ada seorang bayi yang baru lahir, bermata 'biru' dan berambut "pirang" 
dan kita amat yakini sebagai anak orang bule, jika tak
diketahui orang tuanya, maka ia menurut Undang-undang adalah anak Indonesia 
asli. 

Maka logika bahwa anak bayi saja (yang jelas-jelas bule) diakui sebagai anak 
Indonesia, lalu mengapa pula kelompok pemukim yang sudah hidup turun-temurun, 
masih sulit atau dipersulit status kewarganegaraannya?

Inilah yang harus diselesaikan. Masih terlalu banyak persoalan yang harus 
diselesaikan dan mengapa pula urusan ini belum-belum juga beres selama 
berpuluh-puluh tahun. 

Perjalanan bangsa setelah 62 tahun menikmati kemerdekaan ini harus kita 
direnungi. Di samping berbagai kemajuan pembangunan yang telah tercapai
masih kita lihat di depan mata beratnya tugas kita menyejahterakan rakyat. 
Masih tampak jelas dalam kehidupan sehari-hari ketimpangan ekonomi dan sosial 
dalam masyarakat. Selain faktor klasik mental manusia yang menyebabkan banyak 
permasalahan sosial ini, salah satu faktor penyebab yang cenderung diabaikan 
adalah pertumbuhan jumlah penduduk yang terlalu cepat dan kurang terkendali. 

Masyarakat yang tidak beruntung dan tak memiliki ekonomi yang cukup kuat, 
menjadi lebih merana lagi karena tak punya status kewarganegaraan. Mereka tak
bias memperoleh KTI-sebagai WNI. Mereka dalam situasi ekonomi yang begini sulit 
juga tak bias mendapatkan atau menikmati subsidi apapun yang diberikan 
pemerintah.



Maka sudah selayaknya, program dua departemen untuk mengakhiri masalah kelompok 
pemukim harus direspons dengan baik oleh para aparat RT/RW hingga tingkat Camat 
di setiap daerah. Kerumitan kerja gaya birokrasi harus diakhiri. Dalam beberapa 
pertemuan dengan aparat pemda baik di Jakarta, Tangerang maupun Jawa Timur, ada 
kesan kalau masalah bisa susah lalu kenapa harus dimudahkan. Saatnya aparat 
pemerintah di semua lini mengambil langkah pregresif menyelesaikan urusan ini.

Mengubah pola pikir: kalau bisa mudah kenapa harus disulit-sulitkan. Apalagi, 
jalan menuju ke Surga memang tidak hanya satu. **


 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Totok dan Peranakan

2007-09-05 Terurut Topik Han Hwie Song
Sdr. Sdr. Yang budiman,

 

Saya rasa persoalan Totok dan Peranakan hanya persoalan generasi seniornya.
Generasi mudanya seperti yang sering saya katakan dalam artikel-artikel saya
identitas mereka sudah saling mendekati kalau tidak sudah sama, atau saya
katakan sudah menjalaini proses "peranakanisasi" dari anak-anaknya Totok.

Karena mereka sudah tidak pandai lagi bahasa mandarinnya, namanya juga sama
mengambil nama Indonesia dan nama panggilan Barat. Bahkan mereka juga tidak
tahu dengan jelas dari provinsi mana asal turunannya. 

Mereka bersama-sama masuk sekolah dari sekolah rendah, menengah dan
universitas yang didirikan oleh intelektuil Baba atau Pernakan, sewaktu
sekolah Tionghoa ditutup oleh rezim Orba.

Saya perhatikan "gathering" T-Net generasi mudahnya bisa berkumpul dengan
akrabnya, juga di universitas-universitas di Petra, Wydia Mandala etc.
mereka berteman baik, tidak ada kelompok-kelompok. Persoalan ini adalah
perhatian saya dan saya juga telah mengadakan "penyelidikan" tentang ini,
meskipun tidak secara ilmiah.

Memang harus diakui bahwa perkumpulan-perkumpulan Totok masih
dipimpin oleh generasi tuanya, dan ini juga menjadikan persoalan di
perkumpulan-perkumpulan tsb. Perkumpulan yang kuat keuangannya mau menjadi
pimpinan. Ini adalah penyelidikan saya tiga empat tahun yang lalu dan saya
buat dua artikel yang telah saya muat dimilis-milis seminggu yang lalu. Itu
waktu saya sudah mentafsir akan datangnya persoalan ini, maka persoalan ini
juga mendapatkan perhatian dalam tulisan saya tsb.

Tujuan kita sekarang ini ialah menggalang kesatuan pada pemuda
dan pemudi, mereka inilah yang akan memegang pimpinan nanti. Hari depan kita
bukan terletak pada generasi tuanya tetapi pada pemuda dan pemudinya. 

Karenanya saya harapkan agar kontradiksi ini yang masih dalam kontradiksi
antar keluarga jangan di kembangkan, jagalah jangan sampai kontradiksi ini
meningkat menjadi kontradiksi antar musuh yang kemudian disebut antagonisme.
Jangan sampai diadu domba oleh orang yang mempunyai kepentingan tertentu!

Maaf kalau ada kesalahan dalam tulisan saya ini, karena saya agak nerveus,
besok mendapatkan lagi kemoterapi yang kempat yang memakan 4 minggu, dan
masih mau tiga atau 4 kali lagi, jadi Total 12-16 minggu lamanya. Tetapi
saya tetap tenangkan diri dan melihat kedepan dengan positif!

 

Salam bahagia,

 

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 5 september 2007



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Buku baru : "Menjadi Jawa" & "Pembesar Batavia"

2007-09-05 Terurut Topik Golden Horde
Baru-baru ini  telah diterbitkan beberapa buku  baru lagi  yang 
membahas komunitas Tionghoa  di Indonesia, seperti buku yang 
berjudul `Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di 
Surakarta, 1895-1998" yang ditulis oleh Rustopo.

Buku ini berasal dari disertasi penulis sendiri pada tahun 2006 di 
Universitas Gajah Mada yang  diterbitkan oleh Penerbit Ombak yang 
berkerja sama dengan Yayasan Nabil, Jakarta (420 hal.). 

Guru Besar Ilmu Sejarah UGM, Prof. Dr. Bambang Purwanto dalam 
memberikan kata sambutan dalam buku  Rustopo tersebut  menulis:

"Berbeda dengan tulisan-tulisan yang ada sebelumnya yang lebih 
melihat hubungan antara komunitas Tionghoa dengan aspek ekonomi atau 
politik sehingga orang Tionghoa di Jawa seolah-olah hanya melekat 
modal, negara dan terpisah dari masyarakatnya, buku ini secara cerdik 
menempatkan Tionghoa baik sebagai komunitas maupun individu menjadi 
satu ke dalam masyarakat dan kebudayaan Jawa".

"Kehadiran tokoh-tokoh  Tionghoa yang disebut Rustopo……, tidak 
sekedar menunjukkan adanya keinginan komunitas Tionghoa  
untuk "menjadi" Jawa agar dapat diterima oleh masyarakat Jawa, 
melainkan mereka sebenarnya orang Jawa  itu sendiri, terlepas dari 
ada atau tidaknya warisan biologis Jawa pada diri mereka sebagai 
individu".

"Proses menjadi Jawa yang dipaparkan dalam buku ini lebih menyerupai 
usaha layaknya orang Jawa mencari jati diri dan membangun identitas 
kejawaannya dan bahkan keindonesiaan, melalui proses internalisasi 
budaya….menjadi Jawa bagi semua tokoh yang ada didalamnya bukan 
sebuah pilihan untuk menyenangkan orang lain melainkan takdir atas 
kejawaan mereka".

Purwanto melanjutkan: " Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh siapa 
saja, terutama bagi mereka yang tidak percaya bahwa masa lalu 
komunitas Tionghoa merupakan suatu yang integral dalam sejarah 
masyarakat dan kebudayaan Jawa atau bahkan Indonesia"

"Pengasingan Tionghoa dari Jawa yang terus berlanjut merupakan sebuah 
rekayasa politik dan bukan realitas sejarah. Bagi komunitas Tionghoa 
di Surakarta yang ada dalam buku ini, Tionghoa dan Jawa adalah dua 
hal yang tidak bisa dibedakan dan dipisahkan sebagai sebuah 
identitas."

Kalau buku "Menjadi Jawa" yang ditulis oleh Rustopo membahas tentang 
kontribusi, kehidupan budaya  dan bermasyarakat  orang-orang Tionghoa 
di Surakarta (Solo), maka sebuah buku baru yang ditulis oleh Mona 
Lohanda yang berjudul "Sejarah para Pembesar Mengatur Batavia"  (304 
hal.)  telah diterbitkan oleh  penerbit Masup Jakarta pada bulan Juni 
2007 ini.

Mona Lohanda  yang sebelumnya juga telah menulis buku  yang membahas  
tentang komunitas Tionghoa seperti  "The Kapitan Cina of Batavia 1837-
1942" dan "Growing Pains" memberikan gambaran   sejarah politik 
khususnya sejarah pembesar yang di Jakarta "tempo doeloe" atau  
masyur disebut sebagai "orang pangkat-pangkat". 

Dalam buku barunya Mona Lohanda tidak khusus membahas tentang orang 
Tionghoa di Batavia saja, tetapi juga tentang kehidupan politik dan 
intrik para Gubernur Jenderal, Kapitan Cina, Kapitan Arab, Komandan 
Pribumi beserta aparatusnya serta kehidupan sehari-hari 
orang "pangkat-pangkat" dengan istri serta  nyai-nyainya.

Mona Lohanda sebagai peneliti dari Arsip Nasional memudahkan ia untuk 
mendapatkan akses ke sumber bahan dan  data-data sejarah  yang 
terkait dengan sejarah kota Batavia  sejak abad ke-17. Buku ini juga 
disebutkan pada awalnya sebagai kertas kerja pesanan Dinas Kebudayaan 
DKI Jakarta untuk menyokong pengenalan budaya sejarah Betawi-Jakarta, 
dimana komunitas Tionghoa  tidak sedikit yang berperan didalamnya.

G.H.





[budaya_tionghua] Re: Fakta OK China & Taiwan

2007-09-05 Terurut Topik antoni tumiwa
China mengatakan bahwa bukan mereka, dan mereka tetap menentang kegiatan 
spionase begituan, dan akan membantu amerika untuk melacaknya. Ntah beneren 
atau tidak, karena dokumen militer china tahun 2005 menyatakan salah satu cara 
awal untuk melumpukhkan musuh dalam peperangan adalah melalui pelatihan Hacking 
:D

   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Balasan: [budaya_tionghua] re: pola bangunan di kawasan pecinan glodok

2007-09-05 Terurut Topik ardian_c
mbak Erli tanya aja langsung ama bp.Widodo dimilist ini.

Sapa tau mau jawab langsung ataw kasih langsung hehehehehe

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erliani Tanujaya
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> 
> rico12410 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Halo
Erliani dan teman2,
>  
>  Mungkin banyak referensi dapat diperoleh dari Pak Zhong, pengajar di
>  jurusan arsitektur Univ. Tarumanegara, atau Ibu Grace Pamungkas di
>  Univ. Bina Nusantara jurusan arsitektur.
>  
>  semoga berguna
>  
>  salam
>  
> halo Roci, 
> 
> terima kasih buat reply  nya.  Kalo boleh minta informasi apakah
anda mengetahui atau mungkin pernah baca artikel yang diterbitkan oleh
Johanes Widodo?  Penelitian saya berkaitan dengan perubahan pola ruang
 kota khas pecinan yang ada di glodok.  Terima kasih sebelumnya 
>  
>  
>  
> 
>   
> 
>
> -
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: perpustakaan bahasa mandarin

2007-09-05 Terurut Topik ardian_c
kantor CSIS 

bbrp pendirinya itu biangnya pencabutan budaya tionghoa.
Model harry tjan silalahi 

sekarang lagi cuci dosa kali tuh

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liang Hua <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> numpang tanya ya, ada yang tahu lokasi perpustakaan mandarin di
tanah abang 2 ga? kalo ga salah nama gedungnya hksis ya? saya kurang
jelas juga.
> mohon bantuannya ya.
> alamat persisnya gitu.
> terima kasih 
> 
>
> -
> Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s
user panel and lay it on us.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: Fakta OK China & Taiwan

2007-09-05 Terurut Topik antoni tumiwa
tapi saya pernah mendengar berita bahwa Amstrong , orang pertama yang ke bulan, 
pernah mengasih semacam penghargaan kepada pemerintah china karena tembok 
raksasa dapat dilihat dari bulan

   
-
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Do and Don’t when teaching math

2007-09-05 Terurut Topik Alexander

Do and Don't when teaching math

By: Alexander

Anak-anak mempunyai berbagai ragam kemampuan belajar, ada yang secara
alamiah menyebabkan mereka mencintai Matematika. Tetapi tidak sedikit
yang mengalami kesulitan dengan Matematika sehingga merasa menderita
ketika menghadapi mata pelajaran ini.

Perhatikan beberapa reaksi yang umumnya terjadi ketika seorang anak
menghadapi Matematika:

A. Anak yang memang berbakat dalam Matematika sehingga ia akan
mengerjakan setiap soal dengan kegembiraan.

B. Kemudian anak yang mempunyai rasa ingin tahu dan semangat yang besar
sehingga ia pantang menyerah dengan semua soal yang dihadapinya. Ia akan
bersemangat untuk terus bertanya tentang Matematika.

C. Ada juga anak yang kesulitan dengan Matematika, kemudian ia menjadi
tidak menyukai pelajaran tersebut. Ia akan cenderung untuk menghindari
Matematika dengan sejuta alasan.

D. Nah yang terparah adalah anak yang tidak berbakat Matematika, dan
pernah mengalami "penghinaan" atas kelemahan ini baik oleh guru
maupun teman-temannya. Anak ini akan merasa geram dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan Matematika.



Dengan mengamati reaksi seorang anak terhadap Matematika, dapat
diberikan beberapa Tips singkat dalam mengajarkan pelajaran ini sebagai
berikut:

1. Don't: Jangan menghukum Anak!

Seringkali orang tua merasa frustasi ketika mengajarkan seorang anak
yang tidak berbakat Matematika karena harus berulang kali menjelaskan
mengenai hal yang sama. Perlakuan terburuk orang tua terhadap anak
adalah dengan spontan membentak, atau memukul dikarenakan rasa frustasi
tersebut. Jika rasa frustasi ini muncul, ingatlah kembali masa kecil
kita. Bukankah kita selalu belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah
dilakukan? Bukankah kita belajar berjalan setelah berkali-kali jatuh?

Kesuksesan dibangun oleh kesalahan-kesalahan yang berulang kali.
Kesuksesan yang lebih besar dibangun oleh kesuksesan-kesuksesan kecil.
Dengan kata lain sediakan waktu untuk menghargai anak anda, tidak peduli
sekecil apapun pencapaiannya. Pengaruhnya sangat besar terhadap
kepercayaan diri mereka!

2. Don't: Jangan pernah berkata anda membenci Matematika

Orang tua seringkali juga merasa kesulitan dengan pelajaran matematika
sekarang ini yang amat berbeda dengan yang dipelajari mereka dahulu.
Tetapi ingat jangan pernah berkata "tidak menyukai matematika"
karena anak akan dengan cepat MENIRU orang tua mereka. Jika anak anda
pernah mendengar orang tuanya tidak menyenangi matematika, maka mereka
akan cepat bersikap yang sama ketika mendapat kesulitan dalam pelajaran
ini.

Lantas sebaiknya orang tua harus bersikap bagaimana? Jika orang tua
ingin menginspirasi anaknya, jalan satu-satunya mereka harus berusaha
MENCINTAI matematika. Orang tua harus mulai memperhatikan penggunaan
Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ajari anak anda untuk menghitung
umur mereka, untuk menghitung barang dan harganya ketika belanja di
supermarket dst.

Di samping itu tentunya orang tua harus mau menyerap informasi yang
berkaitan dengan Matematika, baik mengenai topik-topik matematika yang
menarik ataupun cara mengajarkan topik tersebut.secara menyenangkan.
Anak-anak itu ibarat spon (sponge), mereka dengan cepat menyerap segala
sesuatu dari lingkungannya. Jika orang tua mempunyai rasa ingin tahu dan
kecintaan yang kuat mengenai Matematika dan Ilmu Pengetahuan dengan
cepat hal positif ini akan diserap oleh anak-anaknya.

3. Do: Jelaskan Matematika dalam bahasa yang dapat dipahami oleh Anak!

Seringkali karena ketidaktahuan akan tahap-tahap pembelajaran seorang
anak, orang tua menganggap anak mereka lemah dalam Matematika. Ingat
untuk selalu mulai dari hal-hal yang nyata dan dikenal oleh anak dalam
menjelaskan segala sesuatu tentang matematika. Mungkin pada suatu tahap
tertentu, anak menganggap Simbol angka (1,2,3 … ) merupakan hal yang
abstrak dan tidak masuk akal bagi dirinya. Di sini orang tua harus peka
dan kemudian mulai menjelaskan angka dengan cara membilang benda-benda
di sekitarnya. Dan selanjutnya baru setelah anak dapat secara intuitif
menangkap makna angka, maka mulai diperkenalkan simbol angka satu demi
satu.

Dan kurikulum sekolah saat ini memang tidak manusiawi dengan memberikan
begitu banyak beban pada anak yang semestinya belum ditanggungnya.
Dengan adanya hal ini tugas orang tua menjadi semakin berat karena
mereka harus menjadi jembatan untuk menjelaskan target pelajaran sekolah
yang terlampau tinggi dalam waktu yang terbatas. Tetapi hal ini sangat
dimungkinkan sekali jika orang tua mampu memahami tahap-tahap
pembelajaran yang harus dilalui seorang anak untuk mempelajari
Matematika. Sebagai contoh misalnya seringkali di kelas Tiga SD sudah
diajarkan soal cerita dengan topik penjumlahan dan pengurangan empat
atau lima digit, misalnya sebagai berikut Andi membeli buku seharga
5.425, kemudian ia membeli alat tulis menulis seharga 7.750. Kemudian
Andi membayar dengan uang 15.000, berapa kembalian yang akan diterima
oleh andi?

Perhatikan soal seperti di atas jelas akan m

[budaya_tionghua] perpustakaan bahasa mandarin

2007-09-05 Terurut Topik Liang Hua
numpang tanya ya, ada yang tahu lokasi perpustakaan mandarin di tanah abang 2 
ga? kalo ga salah nama gedungnya hksis ya? saya kurang jelas juga.
mohon bantuannya ya.
alamat persisnya gitu.
terima kasih 

   
-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

[Non-text portions of this message have been removed]



Balasan: [budaya_tionghua] re: pola bangunan di kawasan pecinan glodok

2007-09-05 Terurut Topik Erliani Tanujaya


rico12410 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Halo Erliani 
dan teman2,
 
 Mungkin banyak referensi dapat diperoleh dari Pak Zhong, pengajar di
 jurusan arsitektur Univ. Tarumanegara, atau Ibu Grace Pamungkas di
 Univ. Bina Nusantara jurusan arsitektur.
 
 semoga berguna
 
 salam
 
halo Roci, 

terima kasih buat reply  nya.  Kalo boleh minta informasi apakah anda 
mengetahui atau mungkin pernah baca artikel yang diterbitkan oleh Johanes 
Widodo?  Penelitian saya berkaitan dengan perubahan pola ruang  kota khas 
pecinan yang ada di glodok.  Terima kasih sebelumnya 
 
 
 

  

   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Univ terbaik di China 2007-->Re: Study in China

2007-09-05 Terurut Topik jacobklik
So, Everyday berbahasa mandarin ya..Ivanna...

ngomong2 walaupun penduduk China 1/5 penduduk dunia, koq gak pernah 
juara FIFA World Cup ya... Hehehe...

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ivanna Huang" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddy witanto  
> wrote:
> 
> > Hmm...apa maksudnya? 
> > 1 dari 5? ya pasti, karena jumlah penduduk China aja udah 1,3 
> milyar, udah berapa puluh persen sendiri dari total penduduk di 
muka 
> bumi.
> > 1 dari 5, yg satunya tuh penduduk desa, hahaha 
> 
> Ivanna: Brazil juara dunia 5 kali FIFA World Cup. Argentina 2 kali, 
> dan Uruguay 2 kali. Total Amerika Latin: 9 kali juara. Total Eropa 
> juga 9 kali juara. Amerika Latin vs Eropa 9-9.
> 
> Apakah ini mewakili semua Amerika Latin atau semua Eropa? Rasanya 
> tidak, seperti yang Anda bilang. Tapi kita dan masyarakat dunia 
> umunya sering menyebut begitu.
> Walau di Amerika Latin ada Venezuela, Kolombia, Bolivia, dll. Juga 
> di Eropa ada Luxemburg, Estonia, Malta, Albania, dsb.
> 
> Contoh lain seperti saat Indonesia kena tsunami Aceh 2004, orang2 
> Taiwan di sini sering bilang, "Jangan pergi ke Bali. Indonesia ada 
> tsunami".
> 
> Begitulah Pak, kita di sini bicara tentang secara umum atau global. 
> Jadi memang sudah benar 1 dari 5 orang di dunia berbicara Mandarin, 
> walau tidak merata penyebaran geografisnya.
> Penduduk China 2005 = 1.3 M
> Penduduk bumi = 6.5 M
> Perbandingan = 1:5 (1 orang yg tinggal di China : 5 orang di bumi)
> Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/World_population
> 
> Mungkin Anda bertanya: tapi, tidak semua orang di China bisa 
> berbicara Mandarin. Benar, orang tua setidaknya mereka bisa 
mengerti 
> tulisan, anak muda China skrg semua bisa berbicara Mandarin. 
Apalagi 
> jika ditambah orang dari Taiwan (Tw aja udah 23 juta orang), 
huaqiao 
> Sgpore, Malaysia, US, Aussie, Eropa, dan sedikit penjual2 obat di 
> Glodok dan kelenteng Jindeyuan Petak Sembilan hehehe...
> 
> Ivanna
> Everyday Mandarin
>




[budaya_tionghua] Re: Orang China dalam Daftar 100 Tokoh Berpengaruh

2007-09-05 Terurut Topik Alexander

Ini alasan yang logis dari dominasi eropa

EUCLID ± 300 SM

Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang abadi
seperti Euclid, "Bapak Geometri" dari Yunani. Selain
kemasyhurannya, hampir tak ada keterangan terperinci mengenai kehidupan
Euclid yang bisa diketahui. Misalnya, kita hanya tahu dia pernah aktif
sebagai guru di Alexandria, Mesir, di sekitar tahun 300 SM, tetapi kapan
dia lahir dan wafat tidak diketahui pasti. Bahkan, kita tidak tahu di
benua apa dan di kota mana Euclid dilahirkan. Meski telah menulis
beberapa buku dan diantaranya masih ada yang tertinggal, kemasyurannya
terutama terletak pada textbooknya yang hebat yang berjudul "The
Elements".

Arti penting buku "The Elements" tidaklah terletak pada
pernyataan rumus-rumus pribadi yang dilontarkannya. Hampir semua teori
yang terdapat dalam buku itu sudah pernah ditulis orang sebelumnya, dan
juga sudah dapat dibuktikan kebenarannya. Sumbangan Euclid terletak pada
cara pengaturan dari bahan-bahan dan permasalahan serta formulasinya
secara menyeluruh dalam perencanaan penyusunan buku. Di sini tersangkut,
yang paling utama, pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan menarik garis
lurus diantara dua titik. Sesudah itu dengan cermat dan hati-hati Euclid
mengatur dalil sehingga mudah difahami oleh orang-orang sesudahnya.
Bilamana perlu, diseediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum
terpecahkan dan mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan
yang terlewatkan. Perlu dicatat bahwa buku The Elements selain terutama
merupakan pengembangan dari bidang geometri yang ketat, juga di samping
itu mengandung bagian-bagian soal aljabar yang luas berikut teori
penjumlahan.

Buku "The Elements" merupakan buku pegangan baku matematika
lebih dari 2000 tahun dan merupakan textbook yang paling sukses yang
pernah disusun manusia. Aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, kemudian
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Terbitan pertama muncul tahun
1482, sekitar 30 tahun sebelum penemuan mesin cetak oleh Gutenberg.
Sejak penemuan mesin itu dicetak dan diterbitkanlah dalam beribu-ribu
edisi yang beragam corak.

Sebagai alat pelatih logika pikiran manusia, buku "The Elements"
jauh lebih berpengaruh ketimbang semua karya Aristoteles tentang logika.
Buku itu merupakan contoh yang komplit sekitar struktur deduktif dan
sekaligus merupakan buah pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi
otak manusia.

Kita dapat mengatakan bahwa buku Euclid merupakan faktor penting bagi
pertumbuhan ilmu pengetahuan modern. Ilmu pengetahuan bukanlah sekedar
kumpulan dari pengamatan-pengamatan yang cermat dan bukan pula sekedar
generalisasi yang tajam serta bijak. Hasil besar yang direnggut ilmu
pengetahuan modern berasal dari kombinasi antara kerja penyelidikan
empiris dan percobaan-percobaan di satu pihak, dengan analisa hati-hati
dan kesimpulan yang punya dasar kuat di lain pihak.

Kita masih bertanya-tanya apa sebab ilmu pengetahuan muncul di Eropa dan
bukan di Cina, tetapi rasanya aman jika kita menganggap bahwa hal itu
bukanlah semata-mata lantaran soal kebetulan. Memanglah, peranan yang
digerakkan oleh orang-orang brilian seperti Newton, Galileo dan
Copernicus mempunyai makna yang teramat penting. Tetapi, tentu ada
sebab-musababnya mengapa orang-orang ini muncul di Eropa. Mungkin sekali
faktor historis yang paling menonjol apa sebab mempengaruhi Eropa dalam
segi ilmu pengetahuan adalah rasionalisme Yunani, bersamaan dengan
pengetahuan matematika yang diwariskan oleh Yunani kepada Eropa. Patut
kiranya dicatat bahwa Cina --meskipun berabad-abad lamanya teknologinya
jauh lebih maju ketimbang Eropa-- tak pernah memiliki struktur
matematika teoritis seperti halnya yang dipunyai Eropa. Tak ada seorang
matematikus Cina pun yang punya hubungan dengan Euclid. Orang-orang Cina
menguasai pengetahuan yang bagus tentang ilmu geometri praktis, tetapi
pengetahuan geometri mereka tak pernah dirumuskan dalam suatu skema yang
mengandung kesimpulan.

Bagi orang-orang Eropa, anggapan bahwa ada beberapa dasar
prinsip-prinsip fisika yang dari padanya semuanya berasal, tampaknya hal
yang wajar karena mereka punya contoh Euclid yang berada di belakang
mereka. Pada umumnya orang Eropa tidak beranggapan geometrinya Euclid
hanyalah sebuah sistem abstrak, melainkan mereka yakin benar bahwa
gagasan Euclid --dan dengan sendirinya teorinya-- memang benar-benar
merupakan kenyataan yang sesungguhnya.

Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak
Newton menulis buku kesohornya "The Principia" dalam bentuk
kegeometrian, mirip dengan "The Elements". Berbagai ilmuwan
mencoba menyamakan diri dengan Euclid dengan jalan memperlihatkan
bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis berasal mula dari asumsi
asli. Tak kecuali apa yang diperbuat oleh ahli matematika seperti
Russel, Whitehead dan filosof Spinoza.

Kini, para ahli matematika sudah memaklumi bahwa geometri Euclid . bukan
satu-satunya sistem geometri yang memang jadi 

[budaya_tionghua] Re: pola bangunan di kawasan pecinan glodok

2007-09-05 Terurut Topik erliani_98
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "rico12410" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Halo Erliani dan teman2,
> 
> Mungkin banyak referensi dapat diperoleh dari Pak Zhong, pengajar di
> jurusan arsitektur Univ. Tarumanegara, atau Ibu Grace Pamungkas di
> Univ. Bina Nusantara jurusan arsitektur.
> 
> semoga berguna
> 
> salam
> 
> Posted by: "erliani_98" [EMAIL PROTECTED]   erliani_98
> Fri Aug 31, 2007 8:39 pm (PST)
> halo salam kenal semuanya
> Saya mahasiswa yang sedang menyelesaikan tesis berkaitan dengan pola
> permukiman di kawasan pecinan glodok.
> Apakah ada dari teman-teman yang pernah mengetahui tentang sejarah
> pemukiman di kawasan glodok atau mengetahui buku-buku atau website
> yang terkait dengan penelitian saya?
> Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
>
terima kasih sebelumnya. Penelitian saya berkaitan dengan transformasi
permukiman pecinan di glodok. Penelitian ini merupakan lanjutan dari
penelitian. J.Widodo. Apakah ada dari teman-teman yang memiliki jurnal
ataupun bahan seminar yang pernah diterbitkan oleh Johanes Widodo



[budaya_tionghua] Do and Don’t when teaching math

2007-09-05 Terurut Topik Alexander

Do and Don't when teaching math

By: Alexander

Anak-anak mempunyai berbagai ragam kemampuan belajar, ada yang secara
alamiah menyebabkan mereka mencintai Matematika. Tetapi tidak sedikit
yang mengalami kesulitan dengan Matematika sehingga merasa menderita
ketika menghadapi mata pelajaran ini.

Perhatikan beberapa reaksi yang umumnya terjadi ketika seorang anak
menghadapi Matematika:

A. Anak yang memang berbakat dalam Matematika sehingga ia akan
mengerjakan setiap soal dengan kegembiraan.

B. Kemudian anak yang mempunyai rasa ingin tahu dan semangat yang besar
sehingga ia pantang menyerah dengan semua soal yang dihadapinya. Ia akan
bersemangat untuk terus bertanya tentang Matematika.

C. Ada juga anak yang kesulitan dengan Matematika, kemudian ia menjadi
tidak menyukai pelajaran tersebut. Ia akan cenderung untuk menghindari
Matematika dengan sejuta alasan.

D. Nah yang terparah adalah anak yang tidak berbakat Matematika, dan
pernah mengalami "penghinaan" atas kelemahan ini baik oleh guru
maupun teman-temannya. Anak ini akan merasa geram dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan Matematika.



Dengan mengamati reaksi seorang anak terhadap Matematika, dapat
diberikan beberapa Tips singkat dalam mengajarkan pelajaran ini sebagai
berikut:

1. Don't: Jangan menghukum Anak!

Seringkali orang tua merasa frustasi ketika mengajarkan seorang anak
yang tidak berbakat Matematika karena harus berulang kali menjelaskan
mengenai hal yang sama. Perlakuan terburuk orang tua terhadap anak
adalah dengan spontan membentak, atau memukul dikarenakan rasa frustasi
tersebut. Jika rasa frustasi ini muncul, ingatlah kembali masa kecil
kita. Bukankah kita selalu belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah
dilakukan? Bukankah kita belajar berjalan setelah berkali-kali jatuh?

Kesuksesan dibangun oleh kesalahan-kesalahan yang berulang kali.
Kesuksesan yang lebih besar dibangun oleh kesuksesan-kesuksesan kecil.
Dengan kata lain sediakan waktu untuk menghargai anak anda, tidak peduli
sekecil apapun pencapaiannya. Pengaruhnya sangat besar terhadap
kepercayaan diri mereka!

2. Don't: Jangan pernah berkata anda membenci Matematika

Orang tua seringkali juga merasa kesulitan dengan pelajaran matematika
sekarang ini yang amat berbeda dengan yang dipelajari mereka dahulu.
Tetapi ingat jangan pernah berkata "tidak menyukai matematika"
karena anak akan dengan cepat MENIRU orang tua mereka. Jika anak anda
pernah mendengar orang tuanya tidak menyenangi matematika, maka mereka
akan cepat bersikap yang sama ketika mendapat kesulitan dalam pelajaran
ini.

Lantas sebaiknya orang tua harus bersikap bagaimana? Jika orang tua
ingin menginspirasi anaknya, jalan satu-satunya mereka harus berusaha
MENCINTAI matematika. Orang tua harus mulai memperhatikan penggunaan
Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ajari anak anda untuk menghitung
umur mereka, untuk menghitung barang dan harganya ketika belanja di
supermarket dst.

Di samping itu tentunya orang tua harus mau menyerap informasi yang
berkaitan dengan Matematika, baik mengenai topik-topik matematika yang
menarik ataupun cara mengajarkan topik tersebut.secara menyenangkan.
Anak-anak itu ibarat spon (sponge), mereka dengan cepat menyerap segala
sesuatu dari lingkungannya. Jika orang tua mempunyai rasa ingin tahu dan
kecintaan yang kuat mengenai Matematika dan Ilmu Pengetahuan dengan
cepat hal positif ini akan diserap oleh anak-anaknya.

3. Do: Jelaskan Matematika dalam bahasa yang dapat dipahami oleh Anak!

Seringkali karena ketidaktahuan akan tahap-tahap pembelajaran seorang
anak, orang tua menganggap anak mereka lemah dalam Matematika. Ingat
untuk selalu mulai dari hal-hal yang nyata dan dikenal oleh anak dalam
menjelaskan segala sesuatu tentang matematika. Mungkin pada suatu tahap
tertentu, anak menganggap Simbol angka (1,2,3 … ) merupakan hal yang
abstrak dan tidak masuk akal bagi dirinya. Di sini orang tua harus peka
dan kemudian mulai menjelaskan angka dengan cara membilang benda-benda
di sekitarnya. Dan selanjutnya baru setelah anak dapat secara intuitif
menangkap makna angka, maka mulai diperkenalkan simbol angka satu demi
satu.

Dan kurikulum sekolah saat ini memang tidak manusiawi dengan memberikan
begitu banyak beban pada anak yang semestinya belum ditanggungnya.
Dengan adanya hal ini tugas orang tua menjadi semakin berat karena
mereka harus menjadi jembatan untuk menjelaskan target pelajaran sekolah
yang terlampau tinggi dalam waktu yang terbatas. Tetapi hal ini sangat
dimungkinkan sekali jika orang tua mampu memahami tahap-tahap
pembelajaran yang harus dilalui seorang anak untuk mempelajari
Matematika. Sebagai contoh misalnya seringkali di kelas Tiga SD sudah
diajarkan soal cerita dengan topik penjumlahan dan pengurangan empat
atau lima digit, misalnya sebagai berikut Andi membeli buku seharga
5.425, kemudian ia membeli alat tulis menulis seharga 7.750. Kemudian
Andi membayar dengan uang 15.000, berapa kembalian yang akan diterima
oleh andi?

Perhatikan soal seperti di atas jelas akan m

[budaya_tionghua] Re: imlek

2007-09-05 Terurut Topik david_kwa2003
Zhou dan Boen jiwi loheng,

Maaf yang barusan siaute salah kirim. Siaute setuju dengan loheng 
berdua, memang juga tidak ada perayaan imlek, yang ada tahun baru 
imlek sebab imlek itu kalender atau penanggalan bulan (lunar 
calendar) dan bukan hari raya. Jadi apanya yang mau dirayakan, 
memangnya mau merayakan kalender bulan? Siaute juga sampai kini 
masih saja heran, kenapa orang-orang suka merayakan imlek, bukan 
tahun baru imlek!!! Analoginya, apa orang juga merayakan Hijriah, 
bukan tahun baru Hijriah?!! Apa bisa?

Lalu, yang namanya tahun baru imlek ya tahun barunya orang Tionghoa 
alias Chinese new year, bukan perayaan agama dan tidak usah dikait-
kaitkan dengan agama dan pake makna spiritual segala. Di seluruh 
dunia juga sama, Chinese new year. Sesuai namanya, bahkan orang yang 
tidak (secara formal mengaku) beragama pun merayakannya, selama dia 
itu masih merasa punya darah Tionghoa yang mengalir dalam dirinya.

Kalau mau dicari makna spiritualnya, sama halnya seperti tahun baru 
yanglek (solar), tahun baru baik imlek (lunar) maupun yanglek 
(solar) ya tahun baru, yakni menyambut pergantian tahun dari yang 
lama ke yang baru. Lalu apa makna spiritual tahun baru yanglek?

Kalau tahun baru imlek mau dikaitkan dengan agama, ya monggo mawon, 
ga ada yang larang koq. Tapi kita juga ga usah "maksa" mengaitkan 
setiap perayaan Tionghoa selalu dikaitkan dengan agama, sebab memang 
ga begitu.

Mengenai warna budaya Tionghoa dalam perayaan tahun baru imlek, 
kenapa juga harus dihilangkan, salah apa "dia" sehingga harus 
dihilangkan? Analoginya, bilau mau warna budaya Tionghoa mau 
dihilangkan, apakah warna budaya Arab juga mau dihilangkan dari 
perayaan tahun baru hijriah, dan warna budaya Barat dalam tahun baru 
masehi, dst? Apa jadinya?

Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang sedap (dibaca).

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "boensastra" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Guo Nian, Chun Jie atau Tahun Baru Imlek, Festival menyambut musim 
> semi, tapi saat hari raya ini berlangsung justru di Tiongkok sana 
> lagi dingin2nya tuh...
> 
> saya gak tau yang memberikan 3 pertanyaan imlek itu maksudnya apa, 
> tidak dibesarkan di keluarga Tionghoa ato cuma mau memancing 
> postingan dari para member ? sampai tidak bisa membedakan imlek 
dan tahun baru imlek.
> 
> Boen

> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"  
> wrote:
> >
> > Pertanyaan yang begitu tendensius, se-akan2 perayaan Tahun baru 
> Imlek disamakan dng perayan agama, pakai makna spiritual dan 
pesan2 
> luhur segala! pertanyaan ini mengingatkan artikel berapa bulan 
lalu 
> di Kompas, yang ingin menghilangkan warna budaya Tionghoa dari 
> perayaan Tahun baru Imlek. 
> > 
> > Maklum,  karena yang bertanya ini tidak paham nama yamg benar 
dari 
> perayaan ini : Tahun baru Imlek  atau Festifal musim semi . dia 
hanya 
> menyebut tradisi imlek, imlek artinya penanggalan bulan, apa 
sistem 
> penanggalan mau dicari makna speritual? Oho 
> > 
> > Dari namanya saja sudah terbaca, ini adalah murni pesta 
pergantian 
> tahun, dan bagi masyarakat agraris, menyambut datangnya musim 
semi. 
> apakah aasan2 ini belum cukup?
> > 
> > Salam,
> > ZFy




[budaya_tionghua] Re: imlek

2007-09-05 Terurut Topik david_kwa2003
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "boensastra" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Guo Nian, Chun Jie atau Tahun Baru Imlek, Festival menyambut musim 
> semi, tapi saat hari raya ini berlangsung justru di Tiongkok sana 
> lagi dingin2nya tuh...
> 
> saya gak tau yang memberikan 3 pertanyaan imlek itu maksudnya apa, 
> tidak dibesarkan di keluarga Tionghoa ato cuma mau memancing 
> postingan dari para member ? sampai tidak bisa membedakan imlek 
dan 
> tahun baru imlek.
> 
> Boen
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"  
> wrote:
> >
> > Pertanyaan yang begitu tendensius, se-akan2 perayaan Tahun baru 
> Imlek disamakan dng perayan agama, pakai makna spiritual dan 
pesan2 
> luhur segala! pertanyaan ini mengingatkan artikel berapa bulan 
lalu 
> di Kompas, yang ingin menghilangkan warna budaya Tionghoa dari 
> perayaan Tahun baru Imlek. 
> > 
> > Maklum,  karena yang bertanya ini tidak paham nama yamg benar 
dari 
> perayaan ini : Tahun baru Imlek  atau Festifal musim semi . dia 
hanya 
> menyebut tradisi imlek, imlek artinya penanggalan bulan, apa 
sistem 
> penanggalan mau dicari makna speritual? Oho 
> > 
> > Dari namanya saja sudah terbaca, ini adalah murni pesta 
pergantian 
> tahun, dan bagi masyarakat agraris, menyambut datangnya musim 
semi. 
> apakah aasan2 ini belum cukup?
> > 
> > Salam,
> > ZFy
> > 
> > 
> >   - Original Message - 
> >   From: positive_im 
> >   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> >   Sent: Tuesday, September 04, 2007 8:42 PM
> >   Subject: [budaya_tionghua] imlek
> > 
> > 
> >   1. menurut anda, apakah makna spiritual dari imlek?
> >   2. menurut anda, pesan apa yang disampaikan dari imlek yang 
> >   sesungguhnya?
> >   3. menurut anda, apakah arti warna merah dalam tradisi imlek?




[budaya_tionghua] Univ terbaik di China 2007-->Re: Study in China

2007-09-05 Terurut Topik Ivanna Huang
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddy witanto <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:

> Hmm...apa maksudnya? 
> 1 dari 5? ya pasti, karena jumlah penduduk China aja udah 1,3 
milyar, udah berapa puluh persen sendiri dari total penduduk di muka 
bumi.
> 1 dari 5, yg satunya tuh penduduk desa, hahaha 

Ivanna: Brazil juara dunia 5 kali FIFA World Cup. Argentina 2 kali, 
dan Uruguay 2 kali. Total Amerika Latin: 9 kali juara. Total Eropa 
juga 9 kali juara. Amerika Latin vs Eropa 9-9.

Apakah ini mewakili semua Amerika Latin atau semua Eropa? Rasanya 
tidak, seperti yang Anda bilang. Tapi kita dan masyarakat dunia 
umunya sering menyebut begitu.
Walau di Amerika Latin ada Venezuela, Kolombia, Bolivia, dll. Juga 
di Eropa ada Luxemburg, Estonia, Malta, Albania, dsb.

Contoh lain seperti saat Indonesia kena tsunami Aceh 2004, orang2 
Taiwan di sini sering bilang, "Jangan pergi ke Bali. Indonesia ada 
tsunami".

Begitulah Pak, kita di sini bicara tentang secara umum atau global. 
Jadi memang sudah benar 1 dari 5 orang di dunia berbicara Mandarin, 
walau tidak merata penyebaran geografisnya.
Penduduk China 2005 = 1.3 M
Penduduk bumi = 6.5 M
Perbandingan = 1:5 (1 orang yg tinggal di China : 5 orang di bumi)
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/World_population

Mungkin Anda bertanya: tapi, tidak semua orang di China bisa 
berbicara Mandarin. Benar, orang tua setidaknya mereka bisa mengerti 
tulisan, anak muda China skrg semua bisa berbicara Mandarin. Apalagi 
jika ditambah orang dari Taiwan (Tw aja udah 23 juta orang), huaqiao 
Sgpore, Malaysia, US, Aussie, Eropa, dan sedikit penjual2 obat di 
Glodok dan kelenteng Jindeyuan Petak Sembilan hehehe...

Ivanna
Everyday Mandarin



RE: [budaya_tionghua] imlek

2007-09-05 Terurut Topik Others
1). Menurut saya, g ada. Tp bbrp saudara istri saya pergi ke klenteng dan
sembahyang.
 Saya ngga tau apakah kedua hal ini berkorelasi secara positif, sesuai
pertanyaan anda.
2). HAPPY NEW YEAR ! 
 Gong Xi Fa Choi ! 
 Hung Pao Na Lai?
3). Semangat and good luck, for me.
 
ASN

  _  




- Original Message - 
From: positive_im 
To: budaya_tionghua@ 
yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, September 04, 2007 8:42 PM
Subject: [budaya_tionghua] imlek

1. menurut anda, apakah makna spiritual dari imlek?
2. menurut anda, pesan apa yang disampaikan dari imlek yang 
sesungguhnya?
3. menurut anda, apakah arti warna merah dalam tradisi imlek?

[Non-text portions of this message have been removed]



 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Orang China dalam Daftar 100 Tokoh Berpengaruh

2007-09-05 Terurut Topik agung setiawan
karena yg bikin tuh buku bule. bukan org asia. hehehe
banyak penemuan penting di asia engga dicatet sapa
penemunya. 

--- Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Melanjutkan posting Liquid Yahoo tentang Ts’ai Lun
> sang penemu kertas, dalam Buku "100 Tokoh yang
> Paling
> Berpengaruh dalam Sejarah", Michael H. Hart, ada 7
> tokoh dari negeri China yang masuk dalam daftar ini.
> 
> Selain Ts’ai Lun yang ada di urutan 7, sisa 6 tokoh
> lagi adalah sbb (versi buku 1978):
> 
> Urutan  5 - Kong Hu-Cu
> Urutan 18 - Shih Huang Ti
> Urutan 20 – Mao Tse-Tung
> Urutan 75 – Lao Tse
> Urutan 82 – Sui Wen Ti
> Urutan 92 - Meng-Tse (Mencius)
> 
> 1 orang Mongolia yaitu:
> Urutan 21 - Jengis Khan
> 
> Daftar lengkapnya bisa dilihat di sini (versi buku
> revisi 1992):
> http://www.dlmark.net/hundred.htm
> 
> Kalau dilihat dari daftar 100 tokoh dalam buku ini
> (1978), tempat mereka berasal:
> 
> Eropa – 71 orang
> Amerika Serikat – 7 orang
> Amerika Selatan – 1 orang
> Afrika – 3 orang
> China – 7 orang
> India – 3 orang
> Mongolia – 1 orang
> Asia Barat – 7 orang
> (Total Asia keseluruhan = 18 orang)
> 
> Dan profesinya:
> 
> Ilmuwan/ Penemu – 37 orang
> Politikus/ Pimpinan militer – 30 orang
> Filosof sekuler – 14 orang
> Pemuka Agama – 11 orang
> Tokoh seni/ sastra – 6 orang
> Penyelidik – 2 orang
> 
> Di luar seberapa jauh daftar ini bisa diandalkan,
> tapi
> melihat dari daftar profesi dan dari mana mereka
> berasal, kebanyakan tokoh yang berpengaruh dalam
> sejarah ini adalah ilmuwan/penemu yang hampir
> semuanya
> dari Eropa atau Amerika Serikat, terutama Inggris. 
> Bahkan untuk bidang-bidang tertentu, ide atau karya
> yang luar biasa pun muncul dari Eropa seperti
> psikologi (Sigmund Freud), sastra (Shakespeare),
> musik
> (Beethoven) dsb.
> 
> Apa ada yang bisa memberi masukan kenapa penemuan
> penting, ide original, atau karya besar tentang
> sesuatu kebanyakan dari Eropa atau Amerika Serikat,
> dan kenapa jarang ada penemuan penting dari Asia,
> termasuk China atau bahkan Jepang (paling tidak
> daftar
> ini didominasi oleh orang Eropa)? Apakah ada
> hubungannya dengan keadaan sosial atau apakah ada
> semangat atau pola pikir tertentu dari bangsa Eropa
> yang tidak dimiliki oleh bangsa Asia?  Apakah bisa
> dikatakan secara keseluruhan bangsa Eropa atau
> Amerika
> memang lebih maju daripada bangsa Asia?
> 
> Terima kasih masukannya.
> 
> Kurniawan
> 
> 
> 
> 
>
>

> Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
> that gives answers, not web links. 
>
http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC
> 



   

Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the 
tools to get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 


[budaya_tionghua] Re: Univ terbaik di China 2007-->Re: Study in China

2007-09-05 Terurut Topik eddy witanto
>>Satu dari lima orang di bumi berbicara Mandarin saat ini. 
>>China membuktikan saat ini mereka adalah penguasa baru perekonomian 
dunia. AS mulai ketar-ketir melihat China sekarang, dan mulai 
mengeluarkan segala jurus untuk 'menghalangi' China menjadi raksasa 
dunia. Baik di bidang ekonomi, olahraga, teknologi, pendidikan, 
ekspor, dll.
>>Saat ini: - Jika Anda tidak bisa Mandarin, mungkin Anda tidak akan gagal 
>>dalam 
hidup.
---
Hmm...apa maksudnya? 
1 dari 5? ya pasti, karena jumlah penduduk China aja udah 1,3 milyar, udah 
berapa puluh persen sendiri dari total penduduk di muka bumi.
Tapi apa itu kemudian menunjukkan sesuatu? ya nggak lah. Apalagi sampai 
menunjukkan kehebatan China sebagai penguasa baru perekonomian. Premis di atas 
berlaku kalau 100% penduduk China yg 1,3 milyar itu semuanya pengusaha sukses. 
Tapi kenyataannya, berapa % sih dari total penduduk China yg jadi pengusaha 
(khususnya pengusaha sukses)?
1 dari 5, yg satunya tuh penduduk desa, hahaha 
Mbok ya bikin brosur yg masuk di akal...

Tentang persaingan peringkat Tsinghua (Qinghua daxue) dan Beida...hmm emang sih 
yg bisa masuk sana masih kayak dianggap dewa. Tapi ingat, sistem seleksi masuk 
universitas di China berbeda dg di Indonesia (dg sistem SPMB/UMPTN). Di sana 
berlaku per-region. Lalu, nggak setiap jurusan menerima siswa setiap tahun. Ada 
yg tiap tahun, ada yg 2 tahun sekali, bahkan ada yg 4 tahun sekali.

Sama seperti di negara2 lain, sekarang siswa2 juga dihantui oleh bagaimana 
mendapatkan kerja setelah lulus. Bukan saja meningkatnya persaingan ketat 
antarsesama lulusan universitas dalam negeri China, tetapi juga bersaing ketat 
dengan mereka yg baru saja pulang dari kuliah S1/S2/S3 di berbagai universitas 
top/ternama di Amerika, Australia, Canada, UK, dll. Dan ini jadi "momok/hantu" 
baru sekarang, khususnya buat lulusan dalam negeri. Apalagi PM Wen Jiabao 
menyerukan kepada mereka yg selesai kuliah di LN agar pulang ke China dan 
Pemerintah akan menyediakan lapangan kerja buat mereka.

Hmm...Bisa masuk Tsinghua atau Beida ternyata belum merupakan jaminan bisa 
kerja. Sehebat apapun jurusan/fakultas/universitas, semuanya kembali ke 
individu dan ujung2nyanasib yg menentukan. Dg seleksi yg sangat ketat, 
Beida, Tsinghua, Fudan, dan berbagai univ top memilih siswa2 pintar. Dg 
intelektualitas, gelar sarjana, dan nama besar universitasnya, paling tidak 
sebenarnya itu sudah jadi modal (capital) buat individu untuk masuk ke pasar 
kerja dan bersaing.

eddy - beijing


   

Need a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] METRIS; Strategi Berhitung Terbaru dan Tercepat; Perkalian yang Ajaib

2007-09-05 Terurut Topik Alexander


  [METRIS; Strategi Berhitung Terbaru dan Tercepat; Perkalian yang Ajaib]
Lihat gambar penuh   [METRIS; Strategi Berhitung Terbaru dan
Tercepat; Perkalian yang Ajaib]
Lihat gambar penuh


METRIS; Strategi Berhitung Terbaru dan Tercepat; Perkalian yang Ajaib  
Price per Unit (piece): Rp19.000
(harga yang berlaku di Pulau Jawa)

Judul : METRISTM; Strategi Berhitung Terbaru dan Tercepat; Perkalian
yang Ajaib
Penulis : Aa. SIG
Ukuran : 15,5 x 23,5 cm
Tebal : 80 BW
ISBN : 979-757-231-5
Harga : Rp 19.000

Sinopsis : Apa perbedaan orang sukses dan tidak sukses? Perbedaannya
bukan pada masalah otak yang dimiliki sejak lahir, melainkan bagaimana
cara mereka menggunakan otak. Ternyata, orang sukses menggunakan
strategi dan pola yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak
sukses dalam memecahkan masalah mereka.
Begitu pula dengan metode horizontal (METRISTM). Ilmu hitung terbaru ini
menggunakan strategi yang lebih baik dari strategi yang sudah ada.
Horisontal, dari kanan ke kiri, tidak lagi dari atas ke bawah. Dan yang
paling penting, strateginya membuat berhitung menjadi mudah dan cepat.
Masih bertahan berhitung dengan cara lama ...?



[Non-text portions of this message have been removed]