[budaya_tionghua] Re: Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe dan sekarang (Terachir)

2008-08-21 Terurut Topik Han Hwie Song
 

Kehidupan luks dan dekadensi Tempo Doeloe dan sekarang

Orang jaman sekarang lebih sejahtera dan jumblahnya orang kaya dan kelas
tengahnya juga meningkat. Mereka bisa bervakansi keluar negeri, naik kapal
udara sudah umum, hidup cukup puas, tetapi rasa-kepuasan, dulu dan sekarang
tidak berubah. Kegembiraan, perasahan senang yang sebenarnya bukan karena
kepuasan materiil, tetapi karena hubungan manusia yang harmonis, kepuasan
jiwa. Filosof Perancis kenamaan pada jaman modern ini Jean-Pail Sartre
pernah mengatakan bahwa Uang tidak punya ide-ide atau kalau disesuaikan
dengan tulisan saya berarti uang, materi tidak punya perasaan.

Jaman sekarang ini karena kemakmuran yang lebih merata di Eropa
Barat, apakah mempunyai kelebihan pakean, dilemari es yang penuh makanan,
beberapa TV, dan elektronica, hampir setiap kelurga mempunyai mobil, bahkan
ada yang mempunyai lebih dari satu, pula kehidupan seks, kumpul kerbau,
tidak menika, tetapi membuat kontrak notaris kumpul bersama termasuk
dekadensi? Ataukah anggapan dekadensi itu sekarang sudah lebih longgar lagi
? Pandangan orang mengenai seks, relasi antar manusia, orang senior tinggal
sendiri, pandangan politik, nasionalisme sudah berobah dengan perobahan
waktu. Mengingat dunia tetap besarnya, jumblah penduduk dunia bertambah,
minyak tambah lama mengurang dan harganya mahal, perobahan klimat akibat
polusi. Maka norma-norma hidup lambat laun akan berobah. Tenaga atom dipakai
untuk pengganti minyak yang tambah lama mengurang adalah alternatif yang
tidak bisa diabaikan. Membangun apartemen lebih dipentingkan daripada
membangun rumah bungalow, atau rumah-rumah kecilpun yang akan memakai tanah
yang lebih diperlukan untuk agraria.

Dapat saya katakan disini bahwa pada setiap masa ada guru-guru yang mengajar
pada kita bagaimana cara pikir kita untuk mencari kebenaran, Ada Tiong Hoa
Hwee Kuan, Baperki, Chung Hua Chung Hui, ada sport vereniging Tionghoa, UMS,
Ta Chung Se, HCTNH, Chun Li, Sin Po, Keng Po, Pewarta etc.etc. Mungkin dari
mereka ini kita dapat menemukan sesuatu yang lain, yang sebelumnya kita
tidak mengetahui dan membencinya? Di Baperki ada pemimpin yang penting
seorang Pribumi Indonesia Buyung Saleh dan di koran-koran Melajoe Tionghoa
terdapat journalist-journalist pribumi diantaranya ialah W.R. Soepratman
yang memuat lagu beliau Indonesia Raya untuk pertama kalinya dikoran Sin Po.
Para dokter Hua Ren membuka rumah-sakit, rumah sakit yang ditujukan untuk
masyarakat  Indonesia tanpa membedahkan ras. 

Saya kira tidak berkelebihan kalau saya katakan disini sebagai thesis, bahwa
Tiong Hoa Hwee Kuan adalah lokomotif dari renaissance masyarakat Tionghoa
-Indonesia untuk membangun kembali kebudayaan, literatur, pendidikan  dan
moral yang baik pada permulaan abad keduapuluh. Baperki membangkitkan
renaissance pada masyarakat Tionghoa di Indonesia pada pertengahan abad
keduapuluh dalam kesedaran politik, pendidikan dan nasionalisme Indonesia.

Mungkin generasi yang akan datang mengatakan mempunyai Mobil
yang lebih dari satu, senior berumah tangga sendiri, tinggal dirumah yang
besar, tidak diapartemen, mempunyai rumah vakansi, terlalu sering makan
direstoran, banyak makan ikan, ayam, daging babi dan sapi, menyiram kebun
dan toilet dengan air leiding, banyak istirahat dan bervakansi ke luar kota
atau keluar negeri, etc sifat dekadensi? Padahal jumblah manusia terus
meningkat yang memerlukan lebih banyak bahan-bahan makanan, air, energi dan
tanah untuk kebutuhan hidup?

 Sebagai penutup dari tulisan saya dibab ini silahkan saya
bicarakan thesis  dibawah:

ketidak stabilan dalam masyarakat sekarang ini, disebabkan karena kita tidak
senang dengan keadaan yang sekarang kita hadapi dan alami. Kita harus tahu
bahwa keadaan yang kita hadapi sekarang ini adalah peninggalan dari apa yang
sudah dikerjakan oleh generasi kita yang sudah lalu, karena itu pandangan
jauh kedepan adalah penting agar anak cucu kita bisa memetik keharuman bunga
mawar dan menikmati bulan purnama.

Kita dapat mengerti dan memprediksi soal-soal dulu, sekarang dan kemudian
kalau kita bandingkan hal-hal yang ada hubungannya dan ditempatkan dalam
kategori yang cocok, seperti macam,  sebab dan akibat,

Kalau tahu kita katakan bahwa kita tahu, kalau kita tidak tahu berani
mengakui ketidak tahuan kita dan bersedia berdiskusi dengan ahli-ahli yang
mengerti temanya.

Ini adalah basis dari ilmu pengetahuan. Kalau kita bisa
memprediksi norma-norma hidup dan kesukaan manusia yang akan datang, ini
sangat penting agar pemerintah bisa mengadakan persediaan menghadapi
persoalan-persoalan untuk kehidupan yang harmonis dan kesatuan bangsa dan
untuk ekonomi adanya pendidikan teknologi kira-kira menuju kemana.

 

Dr. Han Hwie-Song

Breda, 17 Agustus 2008  The Netherlands



[budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga

2008-08-21 Terurut Topik Narpati Pradana
Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)


Lucu-lucu lho dialognya.

Berikut adalah kutipannya

*Quote:*
Bu Guru: Memangnya kamu mengerti arti 'Keturunan'?

Timmy: Tahu, Bu.

Bu Guru: Kok kamu jawabnya 'Jawa'?

Timmy: ..

Bu Guru: Kamu bukannya Tionghoa?

Timmy: eh?

Bu Guru: Iya.. Keturunan Cina.

Timmy: eh?

Bu Guru: Kenapa kamu jawab 'Jawa'?

Timmy: Karena saya lahir di Jakarta, Bu. Kata Jarwo, yang lahir di Jakarta
itu berarti orang Jawa. Jakarta kan termasuk Jawa


  *Quote:*
Timmy: Jarwo, kata Bu Guru, aku keturunan Cina, bukan keturunan Jawa

Romi: Memangnya kau bisa bahasa Cina, Tim?

Timmy: Nggak. Memangnya kau bisa bahasa Jawa, Wo?

Jarwo: Saged..


  *Quote:*
Wah.. Anak saya kagak pernah nanya aneh-aneh begitu. Abis satu sekolah,
teman-temannya setipe semua. Kagak nyadar kalau ada beda.


  *Quote:*
Timmy: (sambil membuka buku bergambar berisi pakaian daerah) Kalian semua
ada di sini. Romi, Batak ada di sini. Jarwo, Jawa ada di sini. Nia, Bali ada
di sini. Kok aku, Cina tidak ada di sini, sih? Apa aku orang Indonesia yah?

Jarwo: Iya yah? Cina kan jauh.


 *Quote:*  Timmy: Kemarin sih aku baru nanya sama engkong.

Jarwo: Engkong? Siapa tuh?

Romi: Kakek. Engkong itu artinya kakek.

Jarwo: Lho.. kok sama kayak Ira Ipeh di belakang rumah gue. Manggil kakeknya
Engkong.

Nia: Hah! Memangnya Ira Cina?

Jarwo: Bukan! Dia Betawi. Namanya saja Ipeh.


-- 
help thy brother, just or unjust


{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Saya Merindukan Indonesia Maju

2008-08-21 Terurut Topik herawaty
P.Adib...sudah pulang kan
bantu dari bapak dulu... lalu tularkan kelingkungan terkecil bapak dulu... 
yaitu keluarga bapak... lalu lingkungan rumah...RT, RW...dll

Itu yang saya dengar dari sepasang suami istri yang sudah cukup sukses membantu 
rakyat Indonesia cukup maju walau orang yang di pengaruhi baru kira2 ratusan 
ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia hingga saat ini tapi beliau 
punya cita2 akan membantu bangsanya menjadi lebih baik namanya p.Johannes 
dan ibu Roma Simatupang selain mereka... ada beberapa suami istri lain yang 
juga melakukan sama seperti mereka...yaitu p.Beny  ibu Rainy Wayong, p.Chris  
ibu Rita Matindas, p.Paul  ibu Linda Agus, p. Robert Angkasa, p.S R Kristiawan 
dan ibu Tjatri Devi... kurang lebih ada kurang dari 100 pasang yang sudah 
berhasil melakukan gerakan yang bapak tuliskan yaitu -
1. disiplin dan jujur.
2. Tidak gengsian dan jauhi virus instant ingin cepat kaya.
3. Tidak banyak komentar dan tidak suka gossip.
4. Mau kerja keras, kerja cerdas dengan hati ikhlas dan bekerja dengan penuh 
cinta.
5. Mau menghargai perbedaan dalam nafas persatuan.
6. Tidak mudah tersulut isyu dan mau meningkatkan mental entrepreneur.
7. Mau menerapkan jiwa memberi, melayani, syukur dan sabar. 
di tambah dengan tidak mendengarkan berita yang negatif dan berpikiran 
positif

Salam
Hera
  - Original Message - 
  From: Adib M 
  To: MLST Akar Rumput 
  Cc: MLST TDA Jakarta 
  Sent: Tuesday, August 19, 2008 9:43 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Saya Merindukan Indonesia Maju


  (Tulisan dibawah ini saya tulis pada tanggal 12 April 2008 ketika saya masih 
tinggal di China)

  Saat ini saya tinggal di China dan sangat merindukan Indonesia bisa maju dan 
menemukan jaman keemasan, apakah itu hanya sebuah mimpi belaka dan mimpi 
tersebut tidak akan pernah bisa terwujud ?. Saya tidak bisa menjawabnya, saya 
hanyalah orang kecil seperti sebutir debu dalam padang pasir yang sangat luas, 
saya hanyalah orang kecil yang merindukan kemajuan bangsaku tercinta.

  Dalam keterbatasan saya sebagai orang kecil, saya mencoba mencari apa saja 
sih yang bisa memajukan bangsaku, walaupun saya yakin point-point ini mungkin 
sudah menjemukan untuk dibahas, dan mungkin bila dibahas lebih jauh, maka akan 
ada ribuan point tambahan lainnya, namun sekali lagi saat ini saya sedang 
merindukan kemajuan bangsaku, point-point tersebut adalah :
  1. Hukum ditegakkan dengan sebenar-benarnya.
  2. Pemerintah sangat mensupport kegiatan rakyatnya.
  3. Pajak benar-benar dioptimalkan untuk pembangunan.
  4. Korupsi, kolusi dan nepotisme benar-benar dihilangkan.
  5. Pembangunan yang merata diseluruh penjuru tanah air.

  Dilain pihak rakyatnya juga harus mau merubah attitudenya, yaitu :
  1. Mau disiplin dan jujur.
  2. Tidak gengsian dan jauhi virus instant ingin cepat kaya.
  3. Tidak banyak komentar dan tidak suka gossip.
  4. Mau kerja keras, kerja cerdas dengan hati ikhlas dan bekerja dengan penuh 
cinta.
  5. Mau menghargai perbedaan dalam nafas persatuan.
  6. Tidak mudah tersulut isyu dan mau meningkatkan mental entrepreneur.
  7. Mau menerapkan jiwa memberi, melayani, syukur dan sabar. 

  Sekali lagi saya hanya orang kecil yang merindukan bangsaku maju, setidaknya 
saya yang sebagai orang kecil akan memulai dari keluarga dan lingkungan 
sekitar. Daripada banyak berkomentar namun tidak pernah action, mending saya 
action dari hal-hal yang paling kecil. Saya berpegangan pada sebuah pendapat 
yaitu, lebih hebat orang kecil yang mau action dibanding orang besar yang hanya 
bisa berkomentar saja tanpa action.

  Salam Merdeka !!!,

  Adib M

  www.adibm.com





   



[budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian

2008-08-21 Terurut Topik hoedjin_tjamboek_berdoeri
ngomong soal Hokkian memang mengasiken, tjoema Hokian tida meloeloe
dari medan, Owe poenja leloehoer dari Hokian jang lama berdiam di
tangerang djoega owe soeka sama Hokian Djawa baek jang timoer maoepoen
jang tengah, memang bahasa hokian poen lebih moedah diserep sama laen
bangsa dimana hitoengan oewang lebih asik pake bahasa hokian dari pada
i.. el.. san... se... oe. lebih oke It... Nji... sa... si.. go..
lak... :D:D   


salam dari hoedjin



RE: [budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga

2008-08-21 Terurut Topik agoeng_set
Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Narpati Pradana [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga


Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)


Lucu-lucu lho dialognya.

Berikut adalah kutipannya

*Quote:*
Bu Guru: Memangnya kamu mengerti arti 'Keturunan'?

Timmy: Tahu, Bu.

Bu Guru: Kok kamu jawabnya 'Jawa'?

Timmy: ..

Bu Guru: Kamu bukannya Tionghoa?

Timmy: eh?

Bu Guru: Iya.. Keturunan Cina.

Timmy: eh?

Bu Guru: Kenapa kamu jawab 'Jawa'?

Timmy: Karena saya lahir di Jakarta, Bu. Kata Jarwo, yang lahir di Jakarta
itu berarti orang Jawa. Jakarta kan termasuk Jawa


  *Quote:*
Timmy: Jarwo, kata Bu Guru, aku keturunan Cina, bukan keturunan Jawa

Romi: Memangnya kau bisa bahasa Cina, Tim?

Timmy: Nggak. Memangnya kau bisa bahasa Jawa, Wo?

Jarwo: Saged..


  *Quote:*
Wah.. Anak saya kagak pernah nanya aneh-aneh begitu. Abis satu sekolah,
teman-temannya setipe semua. Kagak nyadar kalau ada beda.


  *Quote:*
Timmy: (sambil membuka buku bergambar berisi pakaian daerah) Kalian semua
ada di sini. Romi, Batak ada di sini. Jarwo, Jawa ada di sini. Nia, Bali ada
di sini. Kok aku, Cina tidak ada di sini, sih? Apa aku orang Indonesia yah?

Jarwo: Iya yah? Cina kan jauh.


 *Quote:*  Timmy: Kemarin sih aku baru nanya sama engkong.

Jarwo: Engkong? Siapa tuh?

Romi: Kakek. Engkong itu artinya kakek.

Jarwo: Lho.. kok sama kayak Ira Ipeh di belakang rumah gue. Manggil kakeknya
Engkong.

Nia: Hah! Memangnya Ira Cina?

Jarwo: Bukan! Dia Betawi. Namanya saja Ipeh.


-- 
help thy brother, just or unjust



[budaya_tionghua] Yinni Huaqiao, Warga Tiongkok Keturunan Indonesia Korban Diskriminasi

2008-08-21 Terurut Topik Liquid Yahoo
- Original Message - 
From: Marcopolo
Sent: Thursday, 21 August, 2008 18:41




MASS MEDIA CETAK  - topic hari ini
=

---Original Message---

From:
Date: 21.8.2008 4:16:41
To: Subject: Re.: Yinni Huaqiao, Warga Tiongkok Keturunan Indonesia Korban
Diskriminasi

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detailid=10949

Senin, 18 Agt 2008,

Yinni Huaqiao, Warga Tiongkok Keturunan Indonesia Korban Diskriminasi

Lupakan Masa Lalu, Pilih Berkiprah agar Hidup Berarti
Di Tiongkok ada ribuan warga Tionghoa kelahiran Indonesia. Sekitar 50 tahun
silam mereka adalah korban badai politik.

DOAN WIDHIANDONO, Beijing

SORAK-SORAK bergembira, bergembira semua. Sudah bebas negeri kita, Indonesia
merdeka!

Lagu yang menggugah semangat kebangsaan itu meluncur dari bibir 15 kaum
sepuh, 9 pria dan 6 wanita, di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di
Beijing, kemarin. Nyanyian itu mereka kumandangkan setelah upacara
peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kelompok itu menamakan diri Huaqiao Suroboyo. Dan, penampilan mereka memang
terasa sangat njawani. Yang wanita mengenakan selendang dan baju sejenis
kebaya encim, kebaya berenda tanpa kutu baru atau kain persegi penutup dada.
Rambut mereka disanggul modern atau sanggul cepol. Yang pria berbatik dan
berkopiah.

Orang-orang itu memang tak bisa melawan usia. Li Chui Shen, pemain gitar
akustik, tampak gemetaran tangannya. Anggota paduan suara lain pun kadang
terlihat gagap karena tak lagi mampu mengingat seluruh lirik lagu.

Namun, semangat masih tergambar pada penampilan mereka di siang gerimis itu.
Meski kadang lupa lirik, mereka terus bernyanyi. Toh, orang-orang yang
berada di halaman gedung di Jalan Dongzhimenwai Dajie, Distrik Chaoyang,
Beijing, itu juga ikut bernyanyi. Zheng Jian Xun, pemain akordion, memencet
tuts piano sambil menggoyang-goyangkan badan penuh semangat.

Sang pemain gitar listrik pun bermain atraktif. Gitar itu dipangku telentang
menghadap atas. Dia membunyikan gitar tersebut dengan slider, pipa besi
sebesar jari. Suaranya pun halus seperti alat musik Hawaii. Tak pelak,
penampilan mereka mengundang tepuk tangan penonton.

Meski bernama Huaqiao (Tionghoa perantauan) Suroboyo, tak semua orang itu
dari Surabaya. Misalnya, Li Chui Shen orang Semarang. Tapi, memang ada
beberapa yang dari Surabaya, kata seorang huaqiao yang mengenalkan diri
sebagai Tante Angke.

Tante Angke asli arek Sukun, Malang. Karena lahir di luar Tiongkok, dia pun
disebut huaqiao. Wanita berusia 59 tahun itu tiba di Tiongkok pada 1965,
saat dia berumur 15 tahun. Karena itu, dia tak begitu mahir berbahasa
Indonesia. Bahasa Jawa Timuran lebih jos. Dia lebih bisa memanggil koen yang
akrab daripada Anda. Ngomong ngene luwih enak (Berbicara begini lebih enak,
Red) kata Tante Angke.

Dia menjelaskan bahwa kepulangannya ke Tiongkok lantaran ingin sekolah.
Saya akhirnya sekolah administrasi. Lalu, kerja di kantor wartawan. Tapekno
ndak (tapi tidak, Red) jadi wartawan, kata wanita berambut keriting itu.

Sejatinya, Tante Angke adalah salah seorang korban carut-marut politik
masa lalu. Sekitar 60 tahun lalu pemerintah Tiongkok punya kebijakan ius
sanguinis. Seluruh warga keturunan Tionghoa dianggap sebagai warga Tiongkok.
Di Indonesia, hal itu memicu kewarganegaraan ganda. Sebab, pemerintah RI
sudah menetapkan bahwa yang lahir di Indonesia setelah kemerdekaan adalah
warga Indonesia. Warga Tionghoa pun disuruh memilih kewarganegaraan.

Badai politik tanah air kian kencang menjelang era 1960-an. Kala itu,
pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1959. Isinya,
larangan orang asing berdagang di tingkat eceran di kabupaten. Orang-orang
asing pun harus mengalihkan usaha mereka kepada warga negara Indonesia.
Mereka ditenggat hingga 1 Januari 1960.

Dalam pelaksanaannya, peraturan itu menjadi bias dan diskriminatif. Warga
Tionghoa yang hidup dari berdagang di kios-kios amat dirugikan. Hubungan
diplomatik RRT-Indonesia pun tegang. Pada Desember 1959, RRT menyeru agar
para huaqiao kembali ke ibu pertiwi. Gelombang eksodus pun dimulai.

Sebagian besar kami pulang karena PP 10 itu, kata Chen Bing Wao, pria
kelahiran Makassar yang besar di Surabaya. Menurut dia, hubungan dua negara
kala itu begitu menegangkan. Sampai-sampai mereka yang ke Tiongkok harus
disumpah. Niat saya kan sekolah. Tapi, saat berangkat, saya disumpah oleh
imigrasi Indonesia bahwa sampai mati pun saya tidak boleh lagi kembali ke
Indonesia, ujar pria kelahiran 12 Januari 1941 itu.

Lantaran berniat sekolah, Chen Bing Wao yang akrab dipanggil Om Tan itu
tetap berangkat. Kami naik kapal laut. Jalannya enam hari. Sampai di sini
19 Oktober 1960, ujarnya.

Begitu sampai, Om Tan memilih menghapus masa lalunya sesaat. Saya sekolah
guru, kerja menjadi guru, sekarang sudah pensiun. Enak. Pensiunnya 2.000
yuan (sekitar Rp 2,2 juta, Red) tiap bulan, katanya.

Berkiprah di tanah leluhur, ujar dia, memang membuat hidup lebih berarti.
Namun, kerinduan akan kampung halaman di 

[budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik Hendri Irawan
Langsung saja ke permasalahannya.

Acara pembukaan olimpiade Beijing 2008 yang indah megah spektakuler
ternyata tak luput dari kesalahan fatal.

1. Kasus penyanyi cilik yang menyanyikan G#275;ch#224;ng Z#468;gu#466; 
ºq°Û¯ª°ê.
2. Adegan kembang api yang dishooting beberapa hari sebelum pembukaan
sebenarnya.
3. 56 anak kecil yang membawakan bendera disebutkan satu etnis semua
yaitu Han, padahal sebelumnya diklaim bahwa 56 anak kecil itu dari 56
etnis berbeda.

Memang sih ada pembelaan bahwa yang diutamakan adalah efek keindahan
teatrikal. Tetapi apakah patut melakukan penipuan seperti itu ?
Kelihatannya elite pimpinan Tiongkok pikirannya masih belum berubah
dari filosofi mercusuar.

Kira-kira bagaimana yah nasib pejabat yang berada di balik ide
cemerlang di atas.

Hormat saya,

Yongde



[budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik B.H. Jo
Kalau mau dicari, ketidak sempurnaan selalu akan ada disetiap acara 
besar. Dan kejadian ini tidak ditutupi utk. oleh penyelenggara dari 
Olympic. Setahu saya kritik di AS (yg. anti China) tidak hebat atau 
berlanjutan. The case is closed. Saya cuma membaca disurat kabar 
sekali dihalaman yg. tidak begitu menyolok (tidak sebagai headline). 
 
BH Jo

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Langsung saja ke permasalahannya.
 
 Acara pembukaan olimpiade Beijing 2008 yang indah megah spektakuler
 ternyata tak luput dari kesalahan fatal.
 
 1. Kasus penyanyi cilik yang menyanyikan G#275;ch#224;ng 
Z#468;gu#466; ºq°Û¯ª°ê.
 2. Adegan kembang api yang dishooting beberapa hari sebelum 
pembukaan
 sebenarnya.
 3. 56 anak kecil yang membawakan bendera disebutkan satu etnis semua
 yaitu Han, padahal sebelumnya diklaim bahwa 56 anak kecil itu dari 
56
 etnis berbeda.
 
 Memang sih ada pembelaan bahwa yang diutamakan adalah efek keindahan
 teatrikal. Tetapi apakah patut melakukan penipuan seperti itu ?
 Kelihatannya elite pimpinan Tiongkok pikirannya masih belum berubah
 dari filosofi mercusuar.
 
 Kira-kira bagaimana yah nasib pejabat yang berada di balik ide
 cemerlang di atas.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde





Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik Fy Zhou
Rasanya kok terlalu men-cari2 kesalahan. 
 
Memang, mengenai Penyanyi,  saya sendiri juga tak setuju Lipsing, bukan masalah 
tipu menipu, tapi kasihan penyanyi aslinya, hak individunya harus 
dikorbankan.. Tapi, ini adalah pencerminan paham komunis: kebersamaan 
diutamakan dibanding individu! individu boleh berkorban demi kesempurnaan 
bersama. Hanya sekarang ada kemajuan dibanding dulu, panitia langsung 
mengumumkan fakta sebenarnya, sehingga penyanyi cilik yang sebenarnya bisa 
muncul.
 
lantas, mengenai kembang api, apa salahnya rekayasa komputer?  dari awal sampai 
akhir pertunjukan, komputer memang memegang peranan penting. dalam acara2 
seperti ini, yang utama adalah permainan fantasi, tak peduli bagaimana caranya 
fantasi dibuat. seperti di dunia film, akan sangat konyol jika dizaman ini 
orang menolak menggunakan komputer untuk membuat special effect..
 
Tentang anak2 kecil dari suku Han yang pakai busana dari berbagai suku, apakah 
panitia sendiri pernah resmi mengumumkan bahwa mereka benar2 berasal dari 
berbagai suku? apa bukan mass media sendiri yang membuat bualan?
 
Salam,
ZFy
 


--- On Thu, 8/21/08, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia 
Menekuk Liberty Amerika)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 21, 2008, 1:38 PM






Langsung saja ke permasalahannya.

Acara pembukaan olimpiade Beijing 2008 yang indah megah spektakuler
ternyata tak luput dari kesalahan fatal.

1. Kasus penyanyi cilik yang menyanyikan G#275;ch#224; ng Z#468;gu#466; 
ºq°Û¯ª°ê.
2. Adegan kembang api yang dishooting beberapa hari sebelum pembukaan
sebenarnya.
3. 56 anak kecil yang membawakan bendera disebutkan satu etnis semua
yaitu Han, padahal sebelumnya diklaim bahwa 56 anak kecil itu dari 56
etnis berbeda.

Memang sih ada pembelaan bahwa yang diutamakan adalah efek keindahan
teatrikal. Tetapi apakah patut melakukan penipuan seperti itu ?
Kelihatannya elite pimpinan Tiongkok pikirannya masih belum berubah
dari filosofi mercusuar.

Kira-kira bagaimana yah nasib pejabat yang berada di balik ide
cemerlang di atas.

Hormat saya,

Yongde

 














  

[budaya_tionghua] Photo hunting Kong Co FAT CU KUNG shejit

2008-08-21 Terurut Topik lin_zonghe
-- Forwarded message --  
From: sekarningsih [EMAIL PROTECTED]
Date: 2008/8/22
Subject: [thelightmagz] Photo hunting Kong Co FAT CU KUNG shejit
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]


Sehubungan dengan Yang Mulia Kong Co FAT CU KUNG shejit ( ulang tahun)

akan ada KIRAB ... Nah acara yang di peroleh :

Tgl 23 Agustus 2008
jam 8 pagi ... Sembayang Shejit dan Penerimaan Kim Sin Tamu dari berbagai
tempat.. Dalam dan luar kota
Tempat :
WIHARA /BIO FAT CU KUNG jalan KEMENANGAN VIII no 12 Jakarta Barat
Tlp 6399158 / 6494359
Posisi di depan Sekolah RICI ..

Tgl 24 Agustus 2008
jam 8 pagi...Kim Sin naik Joli
jam 10.30  Kirab dimulai dari Wihara/BIO , melalui Pintu Kecil - Kali
Besar - Fatahilah - HayamWuruk - Olimo
Diperkirakan Kirab sepanjang 2 km...
Terdiri dari 30 buah Joli ... Barong dan Liong 5 buah

Buat Anda2 yang mau mengikuti Prosesi bisa Parkir di Jalan Toko Tiga
atau di
Chandra

Info diperoleh dari Bpk HERU

[Non-text portions of this message have been removed]




[budaya_tionghua] Re: Film Kita Punya Bendera... lucu juga

2008-08-21 Terurut Topik lin_zonghe
Ada cuplikannya di  YouTuve nggak ya?
Susuah buat yang di luar utk ikut lihat nih

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Narpati Pradana [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga
 
 
 Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
 Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
 Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)
 
 



[budaya_tionghua] Re: Film Kita Punya Bendera... lucu juga

2008-08-21 Terurut Topik lin_zonghe
Horeee ada di YouTube trailernya

http://www.youtube.com/watch?v=mc29H3NyY3Y

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lin_zonghe [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ada cuplikannya di  YouTuve nggak ya?
 Susuah buat yang di luar utk ikut lihat nih
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
 
  Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: Narpati Pradana kunderemp@
  
  Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga
  
  
  Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
  Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
  Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)
  
 





Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik Tantono Subagyo
Looheng sekalian,
Bagi Tan Lookay hal-hal seperti ini sudah biasa.  Dalam event international
negara mana saja tentu harus mengeluarkan kebisaan dan keterampian agar
semua tampak sempurna.  Tapi sudah tentu, tak ada gading yang tak retak.
Dicari atau tidak dicari, dalam event raksasa seperti itu tentu ada tricK
atau flaw.  Jadi bagaimana ?.  Kita harus mengagumi kebesaran event
tersebut, sembari menyadari bahwa pasti ada ketidaksempurnaan-nya.  Jadi
yang kontra kalau mengatakan ada cacatnya harus mengakui juga bahwa walau
ada cacatnya tetapi secara keseluruhan Olimpiade itu rrruaaa biasa.
Bagi yang pro sadarlah juga dan jangan jadi fanatik karena dibalik kemegahan
tersebut tentu ada cacat yang harus diperbaiki dimasa depan.  Setuju ???.
OOT : Saya beberapa kali tidak melihat posting saya, jangan-jangan di banned
atau di moderasi  keras ya.
Best regards, Tantono Subagyo


[budaya_tionghua] Moderasi ?

2008-08-21 Terurut Topik Hendri Irawan
Tantono laoxiong,

Saya cek, status anda tidak dimoderasi dan tidak pernah dirubah. 

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 dipotong ---
 OOT : Saya beberapa kali tidak melihat posting saya, jangan-jangan
di banned
 atau di moderasi  keras ya.
 Best regards, Tantono Subagyo





Re: [budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian

2008-08-21 Terurut Topik Smart einstein
Salam kenal juga
oh... Yose rizal dekat jalan asia
kalau daerah saya sekitar jalan Punak wilayah jln Sekip

memang bicara ttg suku hokkien tersebar diberbagai tempat di seluruh
Indonesia
sebagai besar ada terkonsentrasi di beberapa daerah Sumatera seperti Sumut
Riau (bagan Siapi-api), Bangka Belitung, tapi biarpun begitu dialek antara
satu daerah
dengan daerah lain bisa saja berbeda tipis atau pun lafalnya malah lain
sekali

mungkin juga dikarenakan asimilasi atau percampuran dengan suku tio ciu atau
lainnya yg hampir serumpun
bahasanya

saya senang sekali kalau ada suku tionghua yg kurang lancar bhs hokkiennya
mau belajar lagi agar bhs leluhur tsb bisa dilestarikan ke anak cucu

salam
Chen kuang

Pada 20 Agustus 2008 00:01, * [EMAIL PROTECTED] menulis:

   salam kenal juga
 di Medan?didaerah mana sih??

 kalau saya dulu di Jln. Yoserizal

 Eddy Lim



Re: [budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng

2008-08-21 Terurut Topik Dada


- Original Message - 
From: hartantodedy
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 20, 2008 1:12 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nah tuh, anda mengulangi lagi pemaksaan nilai budaya dengan
mengatakan
 tindakan primitip.

Ketika saya menulis mengenai makan anjing, sebenarnya saya cuma
heran, apakah mereka tidak melihat/merasakan apa yang saya
lihat/rasa, koq tega, itu saja sih, jadi tidak ada maksud saya
memaksakan ataupun menghina nilai budaya orang.
Andaikatapun kanibal, syahdan dulu orang tua yang dianggap sudah
tidak berguna, ditukar dengan orang tua tetangga, untuk dimakan, mau
dianggap budaya, ya what can I do toh

Dada :
Kenapa dengan makan anjing?
Jadi saya nilai anda sangat diskriminatif terhadap tumbuhan hehehe , masak 
hanya tumbuhan saja yang boleh dimakan.
Dan jika dalil ketegaan anda itu itu berlaku universal dan di laksanakan 
secara diktator , maka orang eskimo akan punah seperti DODO .

 Gini saja pak Hartanto, kebetulan kemarin juga bahas soal
 vegetarianisme. Nah dengan ini saya menyatakan semua yang makan
daging
 itu PRIMITIF dan TIDAK BERBUDAYA.

Memang teman saya yang beragama Jain pernah bilang bahwa menjadi
vegetarian adalah pencapaian evolusi manusia, sementara manusia
purba (primitive) dasarnya adalah pemakan daging.

Dada :
Kalau teman saya yang JAIM sih pernah bilang bahwa menjadi vegetarian adalah 
moonwalk evolusi manusia , bahwa manusia melangkah mundur kembali menjadi 
monyet.
Sementara temen anda yang JAIN itu juga tidak pernah bercermin melihat 
susunan giginya , barangkali gigi taring itu ada kebetulan di mulutnya , dan 
evolusi alam hanya iseng saja mendekorasi susunan giginya.

===

 Contoh lagi, di sebuah anak benua terdapat ratusan juta orang yang
 mensucikan hewan sapi dan kerabatnya (kerbau, lembu cs). Lalu
apakah
 dengan begitu mereka boleh mencap orang lain di dunia ini yang suka
 sekali makan daging sapi ???

Pernah ada seorang anak India bernama Namu yang dipelihara sejak
bayi oleh srigala, disusui dan diberi makan sampai besar. Apa
penilaian kita kalau kemudian Namu membunuh srigala ? Begitu juga
dengan sapi, kata engkong saya, ibu yang tidak keluar susunya, pakai
susu sapi untuk bayinya, kita makan beras, sawahnya dibajak oleh
sapi, jadi bukankah sapi ibu kita.
Dibanding babi yang anaknya banyak, sapi hanya beranak seekor dalam
setahun, jadi babi yang tidak ada kerjanya lebih pantas untuk
dimakan.

Dada :
Betul sekali , Sapi adalah ibu kita. Itu lebih romantis daripada saya 
menyebut Bayam adalah nenek saya . Barangkali Popeye itu seorang Jain.
==
Kalau saya masuk milis Islam, lalu agama saya dihina-hina, ya saya
maklum, karena ini milis budaya tionghoa, yang lain ya harus maklum.

Pernah saya dikasih tahu, bahwa karakter kita dipengaruhi apa yang
kita makan, apa pendapat anda ?
Tapi memang kayanya Batak yang advent lebih lemah lembut.

Dada :

Tidak ada korelasi ,
Anda boleh makan sabun sebanyak2nya , jangan khawatir
Tapi memang kayanya faham marx lebih laku di antara kaum petani , apa 
pendapat anda?.


Salam,
Dedy


 Hormat saya,

 Yongde





Bls: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-21 Terurut Topik Tin Tintai
Hai Bp.Ardian.
Sedikit penjelasan,dalam bahasa Khek,”si kiok sa” artinya biawak. Dagingnya 
dipercaya sebagian orang bisa menyembuhkan penyakit kulit,benar ato tidak belum 
ada pembuktian secara kedokteran.
 
Kalau ada yg kurang jelas ato details,bisa langsung email ke yahoo atau [EMAIL 
PROTECTED]
 
Kamsia.
Tintai



- Pesan Asli 
Dari: Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED]
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 18 Agustus, 2008 19:52:00
Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: identitas was: Fenomena diskriminasi media 
internasional


Iye tuh, gue lupa cerita tentang Si Kiok Sa, tetangga di rumah gue (di
Jakarta) suka nyebut Si Kiok Sa, gue pengen tau banget artinye ape sih,
thank you ngkong Adrian

- dipotong --


[budaya_tionghua] Citius, Altius, Fortius! (Was: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik Ophoeng
Bung Sadar dan teman-teman semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Cuma komentar dikit ajah nih...

Semboyan Olimpic - Olimpiade, resminya berbasa Latin: Citius, Altius, Fortius.
Kalau ndak salah, artinya 'Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat'. Bukan 'terce-
pat, tertinggi, terkuat'.  Pemakaian kata 'lebih' dan 'ter' tentu beda makna.

Begitu sajah sih ya.

Salam,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, HKSIS [EMAIL PROTECTED] wrote:

http://www.gatra.com/artikel.php?id=117673
Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika
 
Sukses penyelenggaraan Olimpiade Beijing menjadi bukti kemajuan ekonomi Cina. 
Kedigdayaan Cina meraup medali seakan meneguhkan dominasi dan ambisinya menjadi 
bangsa tercepat, tertinggi, dan terkuat di segala bidang. Mampukah Cina maju 
tanpa 
meninggalkan bekas-bekas polusi dan pelanggaran HAM?
 
---dipotong---
 
G.A. Guritno
[Laporan Utama, Gatra Nomor 41 Beredar Kamis, 21 Agustus 2008]






[budaya_tionghua] Mari Makan ala Foodcourt Ajah! (Was: Makanan orang jangan diurus)

2008-08-21 Terurut Topik Ophoeng
Bung Tantono Subagyo dan teman-teman semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan escargot ala Perancis?

Escargot tu nama 'keren' berbasa Perancis, dihidangkan di resto fancy di Paris,
dijual secara lusinan (12 pcs.), biasa dimasak tumis, dimakan bersama anggur
merah nan tuwek dan maharu (=mahal, dibaca wong Jepun) tentu. 

Padahal mah, di mBrebes itu escargot cuma jadi extra fooding bagi bebek-2
petelur, biar nelornya lebih banyak. Soalnya buat petani itu escargot cuma ja-
di hama, suka mangsa daun muda (kayak idung belang ya?) di sawah ladang.
Apalagi yang sok kaya berlapis emas, itu musuh utama petani di mana-mana,
walau di TMII - Taman Mini Indonesia Indah ada gedung yang niru bentuknya.
Di Jawa (tengah dan timur) masih lumayan mending nasibnya: dijadikan keri-
pik sebagai cemilan. 

Kalau anda menebak bekicot atawa keong, bener itu nama 'resmi' escargot di
Indonesia kita tercinta ini.


Saya setuju dengan Bung Tantono, ada baiknya ndak usah mengurus makanan
orang, juga rasanya lebih elok ndak juga mengatai orang soal berbudaya atau
tidak berbudaya, primitip atau tidak primitip. Yang berbudaya, yang tidak pri-
mitip, tentu tidak akan mengatai orang tidak berbudaya atau primitip.  Setiap 
orang itu pribadi yang unik, punya selera dan kesukaan masing-masing, jeh! 

They say: 
Taste (food) is like an art work, it's not something to be argued, just enjoy 
it!

Mari kita rame-rame makan ala foodcourt saja, anda suka gado-2 silakan pe-
san di counter gado-gado, suka sak-sang ya silakan saja, suka babi panggang,
suka korean food, suka rw rica-rica, suka ulat sagu, suka paniki bakar, sushi,
sashimi, atau apapun, sila pesan sajah dan mari kita duduk semeja makan ra-
me-rame makanan yang sudah anda pesan masing-masing. Kita ngobrol aja
ttg hal lain yang lebih enak lagi. 

Apapun makanannya. obrolannya yang enak-enak ajah dah!

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng, BSD City, Tangerang


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

Makanan orang jangan diurus dan mengurus makanan orang itulah jadi tak
berbudaya.  Di Barat dianggap makan jerohan itu tidak berbudaya, tetapi
kita makan enak saja.  Di Korea ada pasar anjing potong, dikurungin dan kita
bisa milih, di Vietnam ada anjing guling instead of kambing guling so what ?

Best regards, Tantono Subagyo






Re: [budaya_tionghua] Re: Film Kita Punya Bendera... lucu juga

2008-08-21 Terurut Topik Liquid Yahoo
Ya tinggal search aja Kita Punya Bendera di YouTube.com

http://www.youtube.com/watch?v=mc29H3NyY3Y



- Original Message - 
From: lin_zonghe [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, 22 August, 2008 05:50
Subject: [budaya_tionghua] Re: Film Kita Punya Bendera... lucu juga


Ada cuplikannya di  YouTuve nggak ya?
Susuah buat yang di luar utk ikut lihat nih

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Narpati Pradana [EMAIL PROTECTED]

 Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga


 Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
 Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
 Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)






..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

..: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

..: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

..: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links







Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik ChanCT
Ya betul Zhou heng, saya juga setuju ini bukan kesalahan tapi sesuatu yang 
dicari-cari untuk menjelekkan kemegahan dan keheibatan Pembukaan 
Olympic-Beijing saja. Saya tambah sedikit komentar:

Penyanyi anak kecil yang ditampilkan bukan penyanyi sesungguhnya apa bisa 
dikatakan penipuan? Tentu saja tidak. Berbeda dengan pertandingan dimana 
peserta harus orang bersangkutan, tapi dalam setiap pertunjukkan untuk 
mendapatkan hasil yang lebih baik, lebih indah kenapa tidak boleh menggabungkan 
keunggulan dari 2 orang? Dalam setiap pertunjukkan tentu sutradara disamping 
harus memilih suara merdu yang dirasa paling indah, juga penampilan anak itu 
dilayar yang bisa memikat penonton. Kalau penyanyi gemetaran diatas panggung 
atau tidak bisa membawakan ekspresi mimik yang simpatik, lalu kita semua jadi 
tidak bisa ikut deengar suara merdunya kan sayang. Dan Zhang Yi Mou disini 
justru berhasil tidak hanya memikat setiap penonton  deengan suara merdu 
seorang bocah cilik yang menyanyikan Pujaan Tanahair itu, tapi juga merasa 
puas dengan penampilan simpatik yang menyejukkan. Dan kemudian untuk adilnya, 
panitia mengumumkan juga penyanyi sesungguhnya. Dimana salahnya?

Kembang api yang dikatakan rekayasa computer juga dikatakan penipuan. Itulah 
demonstrasi keberhasilan teknologi tinggi. Pada saat kita nonton film, bukankah 
banyak atraksi-atraksi yang sangat menakjubkan itu palsu semua, hanya permainan 
teknik saja. Dan makin kita takjub, berarti tipuan itu makin berhasil dan kita 
yang nonton makin senang tertipu. Begitu juga deengan pertunjukkan menyalakan 
api obor diatas atap gedung Sarang Burung itu, apa dikira Li Ning itu 
terbang? Dan deengan cara orang digantung lalu  nampak seperti berlari diatas 
membawa obor begitu, apa dikira gampang? Ternyata untuk pertunjukkan menipu 
begitu, Li Ning harus ikut latihan lebih 2 bulan, sampai jadi kurus 10 Kg. 
Tidak gampang memang, tapi itulah namanya pertunjukkan yang berhasil 
penampilkan keluarbiasaan. Dan semua orang yang nonton bisa kesengsem merasa 
puas deengan keindahan dan kehebatan yang dirasakan.

Begitu juga dengan penampilan anak-anak berbusana 56 suku bangsa di Tiongkok, 
siapa yang bilang anak-anak itu juga mutlak harus dari suku yang bersangkutan? 
Itukan hanya untuk mempertunjukkan busana 56 suku bangsa, bukan membuktikan 
anak-anak itu dari 56 suku bangsa. Sama saja dengan pertunjukkan tarian Bali, 
apa mesti orang Bali yang menari? Apa salahnya kalau orang Jawa atau Tionghoa 
yang menari, dan lalu dibilang menipu? 

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: Fy Zhou 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 21, 2008 11:45 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat 
Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)


Rasanya kok terlalu men-cari2 kesalahan. 

Memang, mengenai Penyanyi,  saya sendiri juga tak setuju Lipsing, bukan 
masalah tipu menipu, tapi kasihan penyanyi aslinya, hak individunya harus 
dikorbankan.. Tapi, ini adalah pencerminan paham komunis: kebersamaan 
diutamakan dibanding individu! individu boleh berkorban demi kesempurnaan 
bersama. Hanya sekarang ada kemajuan dibanding dulu, panitia langsung 
mengumumkan fakta sebenarnya, sehingga penyanyi cilik yang sebenarnya bisa 
muncul.

lantas, mengenai kembang api, apa salahnya rekayasa komputer?  dari 
awal sampai akhir pertunjukan, komputer memang memegang peranan penting. dalam 
acara2 seperti ini, yang utama adalah permainan fantasi, tak peduli bagaimana 
caranya fantasi dibuat. seperti di dunia film, akan sangat konyol jika dizaman 
ini orang menolak menggunakan komputer untuk membuat special effect.

Tentang anak2 kecil dari suku Han yang pakai busana dari berbagai suku, 
apakah panitia sendiri pernah resmi mengumumkan bahwa mereka benar2 berasal 
dari berbagai suku? apa bukan mass media sendiri yang membuat bualan?

Salam,
ZFy



--- On Thu, 8/21/08, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  From: Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat 
Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Thursday, August 21, 2008, 1:38 PM


  Langsung saja ke permasalahannya.

  Acara pembukaan olimpiade Beijing 2008 yang indah megah spektakuler
  ternyata tak luput dari kesalahan fatal.

  1. Kasus penyanyi cilik yang menyanyikan G#275;ch#224; ng 
Z#468;gu#466; ºq°Û¯ª°ê.
  2. Adegan kembang api yang dishooting beberapa hari sebelum pembukaan
  sebenarnya.
  3. 56 anak kecil yang membawakan bendera disebutkan satu etnis semua
  yaitu Han, padahal sebelumnya diklaim bahwa 56 anak kecil itu dari 56
  etnis berbeda.

  Memang sih ada pembelaan bahwa yang diutamakan adalah efek keindahan
  teatrikal. Tetapi apakah patut melakukan penipuan seperti itu ?
  Kelihatannya 

[budaya_tionghua] Statistik - Tergantung Dari Mana Memandang (Was: Amerika tetap nomor satu???)

2008-08-21 Terurut Topik Ophoeng
Bung Fy Zhou dan teman-teman semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ikut nimbrung dikit ajah ya.

Amerika nomer satu dalam perolehan medali, ndak salah. Sebab
dia hitungnya dari total. RRT nomer satu dalam perolehan me-
dali emas, ya bener. Lha dilihatnya dari perolehan medali e-
mas-nya, jeh! Kalau nanti ada negara yang dapat perunggu-nya
paling banyak, dia juga boleh dan sah saja mengklaim bahwa
negara paling banyak perolehan perunggu-nya. Ndak salah toh?

Statistik memang begitu, dan sah-sah saja mau dibaca dari ma-
na-nya, terserah yang mau ngutak-atik angka statistik-nya. Se-
perti kemarin kita lihat hasil-hasil pilkada, buat yang mera-
sa 'demokratis' ada yang bilang: mestinya yang menang itu ada-
lah 'golput', sebab persentase-nya lebih banyak. Ndak salah!

Kalau anda iseng, boleh coba bikin statistik sendiri: dududk
nongkrong di foodcourt, lantas hitung secara tally ajah yang
gampang: berapa orang yang makan di KFC, berapa orang yang ma-
kan di McD. Lantas total dan bandingkan, kalau dari 30 orang
yang makan di kedua tempat itu, ada 20 orang makan di McD, ar-
tinya ada 66,67% pemakan burger dan 33,33% pemakan ayam goreng. 

66,67% kelihatan besar sekali ya? Tapi coba lihat berapa ang-
ka riil-nya. Cuma 20 orang. Bandingkan dengan total orang da-
tang ke foodcourt, katakanlah 5.000 orang, itu artinya cuma
0,4% saja dari total pengunjung.

Begitulah saja kira-kira ya.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng, BSD City, Tangerang


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:

Ada fenomena yang menarik dalam pemeringkatan medali olympiade, kalau 
disebagian besar dunia, juga�dari siaran resmi dari IOC, �daftar 
pegumpulan mendali setiap Negara diurut berdasarkan jumlah mendali 
emas, tidak demikan halnya dengan Amerika. Amerika mengurut peringkat 
Negara berdasarkan jumlah total mendali. Dengan demikian, meski 
Amerika tertinggal jauh jumlah mendali emasnya dibanding Tuan rumah 
Tiongkok, di semua masmedianya ( lihat CNN, NBC) dia tetap 
penempatkan Amerika diurutan paling atas! karena saat ini jumlah 
total mendalinya 2 buah lebih banyak dari Tiongkok.

Konon system ini diterapkan sudah sejak lama, dimulai ketika Amerika 
selalu kalah dari Uni Soviet dalam jumlah mendali emas. Pokoknya 
Amerika selalu tak mau kalahlah!

Salam olahraga,
ZFy






[budaya_tionghua] OOT: Escargot

2008-08-21 Terurut Topik Hendri Irawan
Berbagi informasi saja.

Escargot Indonesia banyak yang diekspor ke luar negeri. Salah satunya
adalah produksi Wong Coco. Saya sudah coba escargot wong coco kalengan
kecil seharga 25 ribu rupiah. Belinya di mal taman anggrek, toko Wong
Coco yang juga jualan sarang walet, dan rasanya lumayan. 

Sayang sekali penjualan escargot di Jakarta tidak banyak, mungkin
karena orang Jakarta terlalu berbudaya untuk makan escargot.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ophoeng [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Tantono Subagyo dan teman-teman semuah,
 
 Hai, apakabar? Sudah makan escargot ala Perancis?
 
 Escargot tu nama 'keren' berbasa Perancis, dihidangkan di resto
fancy di Paris,
 dijual secara lusinan (12 pcs.), biasa dimasak tumis, dimakan
bersama anggur
 merah nan tuwek dan maharu (=mahal, dibaca wong Jepun) tentu. 
 
-- dipotong --



[budaya_tionghua] Kemarin Ada Jedah, Tapi Pagi ini Tidak (Was: Moderasi ?)

2008-08-21 Terurut Topik Ophoeng
Bung Yongde dan teman-teman semuah,

Nimbrung dikit soal 'moderasi' ini.

Saya lihat, beberapa hari kemarin memang begitu ya. Ada jedah
antara 1-2 hari baru terbit posting saya. Tapi barusan pagi ini
tidak. 

Saya ndak tahu apakah ini masalah teknis moderasi, atau karena 
teknis yahoo.groups yang menyebabkannya.

Terima kasih.

Salam,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

Tantono laoxiong,
 
Saya cek, status anda tidak dimoderasi dan tidak pernah dirubah. 
 
Hormat saya,
 
Yongde
 
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
tantono@ wrote:

 dipotong ---

OOT : Saya beberapa kali tidak melihat posting saya, jangan-jangan
di banned atau di moderasi  keras ya.

Best regards, Tantono Subagyo






[budaya_tionghua] Re: Kemarin Ada Jedah, Tapi Pagi ini Tidak (Was: Moderasi ?)

2008-08-21 Terurut Topik Hendri Irawan
Bung Ophoeng,

Mengenai moderasi, setiap anggota yang baru bergabung akan otomatis
dikenakan moderasi karena telah diatur demikian. Biasanya
anggota-anggota lama yang aktif telah diberikan status tidak
dimoderasi. Tetapi tidak tertutup kemungkinan mereka dimoderasi
kembali. Misalnya untuk menurunkan tensi diskusi ataupun karena
komputer yang dipakai ditenggarai mengirimkan virus. 

Mengenai virus, ini seringkali terjadi. Jadi harap maklum kalau ada
yang merasa tiba-tiba dimoderasi. Sejak pertengahan tahun lalu,
Yahoogroups akan otomatis menambahkan {Disarmed} di judul email yang
dicurigai bervirus. Nah ini akan kemudian masuk daftar sensor
moderator, sebisa mungkin dicegah agar virus tidak menyebar.

Bagi yang dimoderasi juga tidak perlu kecil hati. Moderasi di milis
ini diupayakan seadil mungkin. Cuma memang tim moderator tidak selalu
aktif sepanjang hari, jadi pasti ada jeda beberapa waktu.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ophoeng [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Yongde dan teman-teman semuah,
 
 Nimbrung dikit soal 'moderasi' ini.
 
 Saya lihat, beberapa hari kemarin memang begitu ya. Ada jedah
 antara 1-2 hari baru terbit posting saya. Tapi barusan pagi ini
 tidak. 
 
 Saya ndak tahu apakah ini masalah teknis moderasi, atau karena 
 teknis yahoo.groups yang menyebabkannya.
 
 Terima kasih.
 
 Salam,
 Ophoeng
 BSD City, Tangerang
 




[budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik Hendri Irawan
Satu media besar nasional di sini tidak ketinggalan menurunkan berita
mengenai kontroversi ini. Dengan judul yang bagus lagi yaitu, 

Pembukaan Olimpiade Yang Megah Itu Ternyata Palsu.

Sampai-sampai pulang kerja langsung ditanya istri, Katanya pembukaan
yang kemarin itu palsu yah ?

Lalu di kantor juga sempat dikomentarin ternyata palsu.

Hormat saya,

Yongde



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ya betul Zhou heng, saya juga setuju ini bukan kesalahan tapi
sesuatu yang dicari-cari untuk menjelekkan kemegahan dan keheibatan
Pembukaan Olympic-Beijing saja. Saya tambah sedikit komentar:
 
--- dipotong -



[budaya_tionghua] Re: Hoedjin Terpeleset Nih? (Was: Kosakata Hokkian)

2008-08-21 Terurut Topik David Kwa
Toewan-toewan, Njonja-njonja dan Nona-nona sakalian,

Memang betoel itoe perkatahan “owe” ada satoe seboetan merendah 
jang tjoemah digoenaken boewat orang lelaki; orang prampoewan slaloe 
pake “saja”. Sedari masi ketjil owe soeda dibiasaken oleh owe 
poenja kadoewa orang toewa boewat pake ini perkatahan tatkala 
bitjara pada marika dan sampe sekarang poen djoega owe masi biasa 
goenaken itoe perkatahan jang tjoema terpake di kalangan 
Pranakan―Totok tida―waktoe bitjara terhadep orang (Pranakan) jang 
lebi toewaän atawa jang owe ada endahken, tiada perdoeli itoe orang 
jang owe adjak bitjara masi tersangkoet familie of boekan. Orang 
prampoewan selaloe pake seboetan “saja” boewat seboet diri 
sendiri, tida perna “owe”. Djadi soenggoe tida masoek akal kaloe 
satoe Hoedjin atawa Njonja seboet diri sendiri dengen “owe”. Owe 
djadi teringet pada tajangan sketsa di televisie di mana kaoem Totok 
dan orang prampoewan “ikoet-ikoetan latah” pake “owe” dengen 
logat bitjara jang dipelo-peloken, hal mana tentoe sadja soenggoe 
ada kliroe sakali!!!

Sabenernja itoe seboetan “owe” ada terambil dari perkatahan 
Hokkian “owe å¯â€ jang di dalem satoe kamoes Hokkian dikasi 
arti “the answer to a call; yes, sir!”, dari sitoe di lida kaoem 
Pranakan di Java lama-kelamahan soeda berobah djadi perkatahan 
boewat seboet diri sendiri. Denger-denger kaoem Pranakan di Soematra 
djoega pake ini seboetan, tjoema owe sendiri blon dapet koetika jang 
baek boewat tjari taoe betoel tidanja itoe pendengeran, djadi owe 
blon bisa pastiken.

Troes, itoengan tjara Hokkian satoe, doewa, tiga enz. ada it, djie, 
sha, sie, gouw, lak, tjhit, peh, kauw, tjap, tjap it, tjap djie 
enz., saperti jang kita bisa liat pada nama-nama boelan Imlek di 
kalender, boekan it, Nji, sa enz. Nji ada bahasa Kheh.

Kiongtjhioe,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ophoeng [EMAIL PROTECTED]:

Hoedjin Tjamboek Berdoeri dan teman-teman semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Nimbrung sedikit ajah ya

Kalau ndak salah, sebutan nama diri 'owe' (=saya), kalau di 
Indonesia mesti dibedakan antara lelaki - owe, dan saya - untuk 
perempuan. Walau mungkin secara basa Hok-kien sama-sama pakai 'owe' 
(dari 'wa'?) tapi waktu kami kecil (di Cirebon) orangtua 
mengajarkan 'owe' sebagai sebutan merendah untuk lelaki, sedang anak 
perempuan cukup 'saya'.

Hoedjin - nyonya, mestinya berjender 'perempuan' toh?

Begitu ajah sih ya, kira-kira.

Salam,
Ophoeng
BSD City, Tangerang


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hoedjin_tjamboek_berdoeri 
[EMAIL PROTECTED]:

ngomong soal Hokkian memang mengasiken, tjoema Hokian tida meloeloe 
dari medan, Owe poenja leloehoer dari Hokian jang lama berdiam di 
tangerang djoega owe soeka sama Hokian Djawa baek jang timoer 
maoepoen jang tengah, memang bahasa hokian poen lebih moedah diserep 
sama laen bangsa dimana hitoengan oewang lebih asik pake bahasa 
hokian dari pada
i.. el.. san... se... oe. lebih oke It... Nji... sa... si.. go..
lak... :D:D   
 
 
salam dari hoedjin





RE: [budaya_tionghua] identitas was: Fenomena diskriminasi media internasional

2008-08-21 Terurut Topik Ulysee
Setujuuu. 
Identitas diri yang SAH secara hukum memberikan batasan jelas mengenai
hak dan kewajiban 
sekaligus memberikan  penilaian tentang jati diri, siapa kita ini  di
mata orang lain. 
Yang seharusnya bagaimana, yang dilihat oleh diri sendiri bagaimana,
yang dilihat oleh oranglain bagaimana, 
lebih gampang dinilai apabila berdasarkan suatu patokan yang sah
itulah. 
 
Kalau tidak, orang menilai mengandalkan perasaan dan pendapat pribadi
tok, 
seribu kepala bisa seribu pendapat, terus ngotot- ngototan sendiri, 
kapan mau mencapai solusi. Ya nggak? 
 
Ayo Broer Putra, share lebih banyak donk mengenai 'penegasan identitas
diri sebagai langkah awal'
Bagaimana menurut Anda - hal itu bisa menjadi SOLUSI untuk menangkal
diskriminasi? 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Santo Putra
Sent: Wednesday, August 20, 2008 9:41 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] identitas was: Fenomena diskriminasi
media internasional





Lao Xiong Fy Zhou yang baik.

Mungkin saya harus mengulangi kata-kata pembukaan dari Lao Xiong Iwan
Kustiawan.

No Offense dan sekedar memberikan pendapat,

Sedikit penjelasan saya bahwa kata semestinya didalam kalimat yang
saya utarakan adalah sama sekali tidak mengandung unsur dikotomi, akan
tetapi maksudnya adalah tidak ada pilihan lain yang lebih baik, dan
ini hanya sekedar pendapat saya, setiap pendapat adalah ungkapan
kepedulian kita dan demi kebaikan bersama, jadi saya mohon jangan
negative thinking.
Berbicara tentang identitas diri tentulah tak lepas dari aspek hukum,
karena tanpa legitimasi hukum pengakuan itu tentulah tidak sah dimata
hukum.Dan kalau kita berbicara tentang hukum maka kita harus taat pada
hukum, sikap taat hukum itulah yang disebut warga negara yang  baik,
sebagaimana motto yang Anda pinjam dari Aquino dimanapun, orang baik
akan selalu dihormati.   Adapun topik pembahasan tentang indentitas
diri ini hanyalah berorientasi pada orang-orang Tionghua yang
berwarnegaraan Indonesia, dan tidak melibatkan orang-orang Tionghua yang
berada di seluruh dunia.
Mengenai rasa sedih dan trauma atas insiden kerusuhan yang lalu, saya
yakin bahwa kita semua juga ikut merasakannya. Dan saya sendiri sejak
kecil sudah pernah mengalami hal tersebut yang membuat saya harus
berhenti dari sekolah karena harta orangtua saya ludes akibat dari
kerusuhan itu dan pada saat kerusuhan Mei saya juga kehilangan sebagian
harta yang dikumpulkan dengan susah payah. Menurut hemat saya mungkin
karena kita ini mempunyai rasa kesamaan akan nasib yang sama dan
kebiasaan yang sama maka kita bisa akrab dan berkumpul dalam forum milis
ini serta berdiskusi berbagai hal, walaupun diantara kita masih banyak
perbedaan aspek pandangan dan sikap mental yang berbeda dalam mengatasi
berbagai permasalahan hidup kita ini. Di forum ini saya tidak mengenal
siapapun baik itu Lao Xiong Iwan dan Lao Xiong lainnya termasuk Lao Da
Moderator, pendek kata tidak ada siapapun yang saya kenal, jadi saya
berpendapat diskusi ini berjalan sangat alami dan tanpa adanya rekayasa.
Forum diskusi kita ini berawal dari diskusi tentang diskriminasi dan
kemudian berkembang ketahapan mencari solusi yang terbaik untuk
menangkal diskrimasi itu, maka muncullah ide penegasan identitas diri
sebagai langkah awal perjuangan, dan diskusi kita ini belum mencapai
kata kesepakatan, jadi pendapat-pendapat yang dikemukakan masih berupa
bahan pertimbangan dan masukan, oleh sebab itu janganlah terlalu cepat
mengartikan pendapat-pendapat itu sebagai anjuran dan imbauan.  Xie Xie.


Salam kasih dan damai.
Santo Putra  

   

- Original Message 
From: Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 19, 2008 8:46:43 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] identitas was: Fenomena diskriminasi
media internasional






Saya kira, dalam soal identitas dan orientasi sosial, tak pantas bicara
mesti semestinya. 
 
Di dunia ini tak ada Tionghoa yang seragam, dan sebaiknya juga tak
seragam. ketidak seragaman ini bahkan tidak bisa dijadikan dasar
dikotomi, tak cukup hanya dikelompokkan menjadi dua, totok dan babah
misalnya. orientasi budaya dan politik Tionghoa di Indonesiapun bisa
sangat beragam, lebih tepat dibuat skema segi 3, ditiap kutub kita
tempatkan tiga titik orientasi: Indonesia, Tionghoa, dan Barat. dalam
skema ini, setiap orang pasti menempati posisi ber beda2 , jauh dekatnya
terhadap masing2 kutub bisa berbeda secara gradasi. 
 
Jika dibuat skala, ada yang keIndonesiaan 5 Tionghoa 3 barat 2, ada yang
Tionghoa 5 indonesia4 barat 1, tapi juga ada yang barat 5 indonesia 4
Tionghoa 1. tak ada yang seragam, tergantung pengalaman hidup masing2.
Orang yang pengalaman menjadi Indonesia menyenangkan pasti akan berbeda
dng yang pernah diperkosa dalam kerusuhan Mei tentunya. 
 
Demikian juga, orang yang sedari kecil dibesarkan dng nilai2 kristen
pasti beda dng yang dibesarkan dng nilai klenteng, bahkan, terdapat
babah yang lebih fanatik dng 

[budaya_tionghua] Re: Film Kita Punya Bendera... lucu juga

2008-08-21 Terurut Topik Purnama Sucipto Gunawan
Sayang filmnya hanya beredar di bioskop mega blitz jakarta. kagak ada
tempat lain lagi, udah gitu terbatas lagi, cari tuh film masak ntnnya
musti ke mega blitz jakarta doang, tyus kota lain gimana ?.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Ya tinggal search aja Kita Punya Bendera di YouTube.com
 
 http://www.youtube.com/watch?v=mc29H3NyY3Y
 
 
 
 - Original Message - 
 From: lin_zonghe [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Friday, 22 August, 2008 05:50
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Film Kita Punya Bendera... lucu juga
 
 
 Ada cuplikannya di  YouTuve nggak ya?
 Susuah buat yang di luar utk ikut lihat nih
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
 
  Kayaknya mesti ntn neh film. Lucu jg dialognya hahaha
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
  -Original Message-
  From: Narpati Pradana kunderemp@
 
  Date: Thu, 21 Aug 2008 14:09:46
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Film Kita Punya Bendera... lucu juga
 
 
  Gak OOT kan? Soalnya nyangkut-nyangkut soal budaya juga..
  Sayang, hanya diputar di Blitz Megaplex. Pemainnya antara lain Hengky
  Sulaeman dan Robby Tumewu (gak kenal aktor2 lain.. hiks)
 
 
 
 
 
 
 ..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
 ..: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
 
 ..: Pertanyaan? Ajukan di
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
 ..: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
 
 Yahoo! Groups Links





Re: [budaya_tionghua] Hoedjin Terpeleset Nih? (Was: Kosakata Hokkian)

2008-08-21 Terurut Topik Tantono Subagyo
Jadi itu ada hoedjin nyang boekan hoedjin atawa hoedjinnya kurang pahami itu
adat tempoh dulu.  Udahlah cara ngomong biasa saja, bagaimana enaknya,
dibuat-buat malahan syuuusyh dan kliatan salahnya.  Salam, Tan Loo Kay


[budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng

2008-08-21 Terurut Topik hartantodedy
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dada [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
Dear All,

He he he… rupanya tidak ada satupun orang Tionghoa di sini yang 
setuju dengan pendapat saya. Mungkin karena ini Forum Budaya 
Tionghoa, maka pantang untuk mengeritik apaupun yang dilakukan orang 
Tionghoa, apalagi yang dilakukan nenek moyang.

 Dada :
 Kenapa dengan makan anjing?
 Jadi saya nilai anda sangat diskriminatif terhadap tumbuhan 
hehehe , masak 
 hanya tumbuhan saja yang boleh dimakan.
 Dan jika dalil ketegaan anda itu itu berlaku universal dan di 
laksanakan 
 secara diktator , maka orang eskimo akan punah seperti DODO .

Saya salut pada anda sekalian yang punya syaraf yang kuat untuk 
melihat monyet dihisap otaknya hidup-hidup, anjing dipukul hidungnya 
di dalam karung, babi ditusuk jantungnya, sungguh saya salut.

 Dada :
 Kalau teman saya yang JAIM sih pernah bilang bahwa menjadi 
vegetarian adalah 
 moonwalk evolusi manusia , bahwa manusia melangkah mundur kembali 
menjadi 
 monyet.
 Sementara temen anda yang JAIN itu juga tidak pernah bercermin 
melihat 
 susunan giginya , barangkali gigi taring itu ada kebetulan di 
mulutnya , dan 
 evolusi alam hanya iseng saja mendekorasi susunan giginya.
 ===

Bukankah susunan gigi manusia , susunan gigi herbivore, silahkan 
lihat dikaca banyak orang taringnya sudah tidak tajam. Gorilla 
bertaring bukan karena carnivore, bukan ?
(Gigi taring memang bukan pajangan, mungkin dulunya untuk menghisap 
darah)
 
 Dada :
 Betul sekali , Sapi adalah ibu kita. Itu lebih romantis daripada 
saya 
 menyebut Bayam adalah nenek saya . Barangkali Popeye itu seorang 
Jain.
 ==

Tumbuhan kalau dipangkas, malah tambah rimbun. Biji buah justru 
tumbuh kalau daging buahnya sudah dimakan.
Apakah sebagai orang Tionghoa tidak malu, dimana-mana kalau ada 
pembantaian binatang langka secara illegal (jadi jangan ngomong 
climate change segala dah), ujung-ujungnya di ekspor ke RRC 

 Dada :
 
 Tidak ada korelasi ,
 Anda boleh makan sabun sebanyak2nya , jangan khawatir
 Tapi memang kayanya faham marx lebih laku di antara kaum petani , 
apa 
 pendapat anda?.

Saya bukan vegetarian, tetapi bisa `kan mengakui orang yang 
vegetarian lebih hebat dari saya, minimal mereka bisa menahan selera 
makannya, yang saya tidak/ belum mampu melaksanakannya.

Begitu sajah kira-kira no hard feeling, Okeh


Salam,
Dedy





[budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng

2008-08-21 Terurut Topik Hendri Irawan
Pak Deddy,

Setuju tidak setuju adalah hak masing-masing. Toh tidak ada yang
memaksakan anda harus mengikuti pendapat rekan-rekan lain. Yang ada
adalah saling mengutarakan pendapat.

Jadi pernyataan anda
 He he he… rupanya tidak ada satupun orang Tionghoa di sini yang 
 setuju dengan pendapat saya. Mungkin karena ini Forum Budaya 
 Tionghoa, maka pantang untuk mengeritik apaupun yang dilakukan orang 
 Tionghoa, apalagi yang dilakukan nenek moyang.

Ini saya kira tidak sesuai kenyataan dan terlalu tidak fair. Kalau
memang pantang mengkritik yah gampang aja, diban saja atau ditolak
semua postingan anda. Kenyataannya kan tidak ? 

Jadi tolonglah sedikit bersikap dewasa, setiap orang boleh punya
pendapat masing-masing.

Hormat saya,

Yongde




RE: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

2008-08-21 Terurut Topik Fy Zhou
Kekurangan, Kesalahan, Kecurangan, ini bisa terjadi dimana saja, tidak monopoli 
satu negara saja. Tapi yang sangat menarik, tehadap negara yang dinamakan RRT 
atau PRC ini massmedia Internsional memperlakukannya sangat istimewa.
 
Bagaimana istimewanya? istimewanya adalah, sebelum suatu hal terbukti benar, 
telah dilemparkan desas desus negatif, misalnya desas desus dopping tim 
olahraga RRT di masa lalu, dan desas desus polusi udara Beijing di masa 
sekarang! Padahal, negara olahraga besar seperti Amerika yang tim 
atletiknya banyak terkena kasus dopping, tak pernah dilanda desas desus sebelum 
peristiwanya terbukti benar. 
 
Desas desus tentang polusi bahkan membuat seorang atlit Afrika yan punya 
potensi meraih mendali urung berangkat ke Beijing, rombongan atlit 
Amerika(kalau tak salah balap sepeda) bahkan sangat demontratif, mereka semua 
memakai masker saat mendarat di Beijing! yang ajaib, seorang atlit putri 
Indonesiapun ikut kena imbas psiklogis, dia merasa kurang enak badan karena 
alergi thd polusi udara Beijing! seorang teman terbahak :  wah, lucu, apa 
udara Jakarta kurang polusinya? langitnya saja tak pernah biru, orang Indonesia 
mestinya sudah kebal. orang Indonesia adalah orang yang paling kebal, atlit 
luar saat minum es batu di Indonesia sering mencret2, padahal kita tak apa2.  
 
Semua desas desus ini memang harus dibuktikan kebenarannya, mungkin ada yang 
benar mungkin ada yang salah, Jika memang benar ya tak masalah, tapi jika 
ternyata salah? dampak negatif telah terlanjur tertanam  dibenak pembaca 
berita, karena massmedia Intenasional tak pernah punya kebiasaan mengelurkan 
ralat terhadap berita desas desus semcam ini. Inilah salah satu bentuk kampanye 
negatif sistematis terhadap sebuah negara!
 
Salam,
ZFy

--- On Thu, 8/21/08, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat Naga 
Asia Menekuk Liberty Amerika)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 21, 2008, 10:55 PM






From: Fy Zhou
Sent: 21 Agustus 2008 18:46
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ? (was: Re: Saat
Naga Asia Menekuk Liberty Amerika)

 Rasanya kok terlalu men-cari2 kesalahan

 - - - --

Betul! Di jaman PR-ing canggih ini, itu semua hanya soal kecil.
Dan akan dilakukan oleh setiap tuan rumah Olympiade.

Misalnya gambar bendera peserta yang nampak di awal tiap lintasan lari atau
lintasan renang menjelang start, itu juga 'tipuan' TV, namun 'tipuan' yang
menyenangkan dan perlu!

Tetapi soal yang di bawah ini bisa jadi besar.
Dunia olahraga RRT dulu sangat terkenal dengan hal-hal seperti ini.
Salah satu kasus terakhirnya yang heboh mendunia adalah kasus Ma's army di
tahun '90-an.
Rupanya sekarang masih ada sisa-sisanya.

Ini juga soal kecil sebetulnya.
Tetapi kalau terbukti, bisa jadi malu besar. Mudah-mudahan tidak...

Wasalam.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Thursday, Aug 21, 2008 4:42 pm EDT
IOC orders investigation into He Kexin's age
By Chris Chase 

The International Olympic Committee has ordered an investigation into the
age of Chinese gymnast He Kexin
http://www.timesonl ine.co.uk/ tol/sport/ olympics/ article4583174. ece?token= 
nu
lloffset=0 page=1 , The Times of London reports. 
Faced with almost insurmountable evidence which suggests that He is two
years younger than the birth date listed on her Chinese passport, the IOC
has launched an inquiry that could result in the stripping of He's gold
medals.
This news comes on the heels of another Times report that details the
findings of a New York computer security expert
http://www.timesonl ine.co.uk/ tol/sport/ olympics/ article4578241. ece who
found official Chinese documents that list He's age as 14 years and 220
days. Mike Walker
http://sports. yahoo.com/ olympics/ beijing/nzl/ mike+walker/ 219224/ used a
Chinese search engine's cache feature to find He's actual date of birth on
spreadsheets from a Chinese government website. The spreadsheets were taken
down off the site recently and He's name had been removed.

Assuming the IOC is committed to a real investigation and not some dog and
pony show, the revelation that the Chinese government covered up the ages of
gymnasts could end up being the defining moment of these Games for the host
country. Officials wanted the Olympics to be a coming out party for a new
China http://sports. yahoo.com/ olympics/ beijing/chn/ . But while the Games
have been a huge success, there is a legitimate possibility that China's
legacy from Beijing '08 will be that of a massive government cover-up, not
the magical Opening Ceremony or the transformation of Beijing or anything
else positive. 

All the good work China did to put on these Olympics could be forgotten
because of an unnecessary, arrogant move by the government. Why risk
everything to put a 14-year old in the competition when they