Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik liang u
Dik Jackson, 
    Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin kelihatan 
bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang berkeberatan 
tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah 支那,China adalah Tiongkok dalam 
bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang mengatakan otak anda di dengkul, 
anda sakit hati lagi, padahal anda yang menghina orang duluan. 
   Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi harapan, 
termasuk harapan saya, koq begitu.
   Salam prihatin.
  Liang U





From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

  
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
lain-lain. Jangan omdo buktikan 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
  
Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo b...@... wrote:

 Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
 media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
 
 Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
 
 Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
 Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
 jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a 
 good start.
 
 Salam,
 BH Jo
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
 
  Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
  menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
  kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
  juga oleh Suarapembaruan.
  Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
  Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
  berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
  Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
  dipaksakan .
  Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
  Tionghoa ?
  Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
  Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
  salam,
  Dr.Irawan
  
  2009/10/23 zhoufy@
  
   Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
   acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
  
   Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
   tak
   terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
   Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
   Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
  
   Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
   misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
   tidak.
  
   Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya,
   apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
   kira tidak.
  
   Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
   semua
   dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
   konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
  
   Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
   serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
   kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
   Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
   dng
   istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
   Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
   press yg sedang bingung!
  
   Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
   tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? 
   Tidak
   sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
  
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
    - - --
  
   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
   .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
  
   .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik younginheart5000
Kita semua harus bersabar om, dan tak lelah lelah educate yang salah kaprah. 
soalnya ini mengenai sejarah kita sendiri. kasihan mereka, tetapi apa mau 
dikata? sudah terjadi sejak orba

budaya tionghoa (bukan cina) adalah luas, lebih dari sekedar cersil, atau dunia 
business



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote:

 Dik Jackson, 
     Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin 
 kelihatan bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang 
 berkeberatan tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah æ¯é‚£ï¼ŒChina 
 adalah Tiongkok dalam bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang 
 mengatakan otak anda di dengkul, anda sakit hati lagi, padahal anda yang 
 menghina orang duluan. 
    Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi 
 harapan, termasuk harapan saya, koq begitu.
    Salam prihatin.
   Liang U
 
 
 
 
 
 From: jackson_ya...@... jackson_ya...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 
   
 Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
 chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
 lain-lain. Jangan omdo buktikan 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss... !
 
 
 From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
 Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
   
 Setuju!
 
 Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
 yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
 
 malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
 Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
 
  Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
  media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
  
  Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
  
  Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
  Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
  Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
  adalah awal yg. baik/a good start.
  
  Salam,
  BH Jo
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
  
   Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
   menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
   kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
   juga oleh Suarapembaruan.
   Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
   Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
   berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
   Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
   dipaksakan .
   Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
   Tionghoa ?
   Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
   Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
   salam,
   Dr.Irawan
   
   2009/10/23 zhoufy@
   
Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
   
Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
tak
terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
menyebut
Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
   
Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
kira
tidak.
   
Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya,
apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
kira tidak.
   
Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
semua
dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
   
Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang 
masih
serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat 
mengkoreksi
kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
dng
istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena 
mereka
Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti 
kebiasaan
press yg sedang bingung!
   
Coba tengok jawa pos, yg

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik younginheart5000
kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
lain mau menghormati kita?

istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
gado gado-kan

tidak kasihan?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote:

 Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
 dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
 
 --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@... wrote:
 
 
 From: younginheart5000 crv...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
 
 
   
 
 
 
 Educate, bukan main hapus hapusan. 
 
 Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
 buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
 
 Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
 chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
 
 Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
 Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
 
 buktikan apa?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
 
  Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
  chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
  lain-lain. Jangan omdo buktikan
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
  Teruuusss... !
  
  -Original Message-
  From: younginheart5000 crv118@
  Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  
  Setuju!
  
  Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
  konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
  
  malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
  Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
  
   Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
   media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
   
   Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
   
   Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
   Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
   Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
   adalah awal yg. baik/a good start.
   
   Salam,
   BH Jo
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
   
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
juga oleh Suarapembaruan.
Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
lain.
Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
harus
dipaksakan .
Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
Tionghoa ?
Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
salam,
Dr.Irawan

2009/10/23 zhoufy@

 Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely 
 dan
 acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!

 Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para 
 tokoh tak
 terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
 Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
 menyebut
 Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.

 Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 
 1965
 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
 kira
 tidak.

 Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 
 misalnya,
 apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? 
 Saya
 kira tidak.

 Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
 semua
 dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
 konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!

 Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang 
 masih
 serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat

Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik jackson_yahya
Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
perkataan saya salah berikan buktinya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
lain mau menghormati kita?

istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
gado gado-kan

tidak kasihan?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote:

 Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
 dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
 
 --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@... wrote:
 
 
 From: younginheart5000 crv...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
 
 
   
 
 
 
 Educate, bukan main hapus hapusan. 
 
 Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
 buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
 
 Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
 chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
 
 Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
 Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
 
 buktikan apa?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
 
  Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
  chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
  lain-lain. Jangan omdo buktikan
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
  Teruuusss... !
  
  -Original Message-
  From: younginheart5000 crv118@
  Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  
  Setuju!
  
  Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
  konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
  
  malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
  Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
  
   Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
   media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
   
   Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
   
   Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
   Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
   Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
   adalah awal yg. baik/a good start.
   
   Salam,
   BH Jo
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
   
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
juga oleh Suarapembaruan.
Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
lain.
Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
harus
dipaksakan .
Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
Tionghoa ?
Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
salam,
Dr.Irawan

2009/10/23 zhoufy@

 Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely 
 dan
 acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!

 Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para 
 tokoh tak
 terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
 Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
 menyebut
 Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.

 Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 
 1965
 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
 kira
 tidak.

 Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 
 misalnya,
 apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia

Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik agoeng_set
Mpek sudahlah cape, boro2 yg rumit begitu. Beda tionghoa n tiongkok gak tau. 
Biarlah dia minta dipanggil cina yg penting jgn maksa manggil cina juga ke org 
laen. 
-Original Message-
From: liang u lian...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 00:51:47 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

Dik Jackson, 
    Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin kelihatan 
bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang berkeberatan 
tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah 支那,China adalah Tiongkok dalam 
bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang mengatakan otak anda di dengkul, 
anda sakit hati lagi, padahal anda yang menghina orang duluan. 
   Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi harapan, 
termasuk harapan saya, koq begitu.
   Salam prihatin.
  Liang U





From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

  
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
lain-lain. Jangan omdo buktikan 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
  
Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo b...@... wrote:

 Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
 media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
 
 Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
 
 Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
 Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
 jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a 
 good start.
 
 Salam,
 BH Jo
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
 
  Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
  menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
  kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
  juga oleh Suarapembaruan.
  Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
  Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
  berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
  Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
  dipaksakan .
  Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
  Tionghoa ?
  Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
  Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
  salam,
  Dr.Irawan
  
  2009/10/23 zhoufy@
  
   Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
   acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
  
   Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
   tak
   terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
   Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
   Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
  
   Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
   misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
   tidak.
  
   Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya,
   apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
   kira tidak.
  
   Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
   semua
   dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
   konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
  
   Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
   serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
   kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
   Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
   dng
   istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
   Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
   press yg sedang bingung!
  
   Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
   tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik David Kwa
Nambain dikit ah...

Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal 
(pronunciation): Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi 
Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). 

Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata 
(kadang juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, 
tamba, sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb.

Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda 
(Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, 
cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, 
gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll.

Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. 
Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan 
sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. 

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@...  wrote:

Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan 
sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama 
saja. 

Terimakasi
Permisih dulu

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Nasir Tan hitaci2...@...
Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2

Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah 
gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe.




Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik zhoufy
Hehe terus kata Indon itu dari kata apa?
Kok tak ngaku ada made in indon?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 10:24:45 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
perkataan saya salah berikan buktinya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
lain mau menghormati kita?

istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
gado gado-kan

tidak kasihan?



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote:

 Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
 dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
 
 --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@... wrote:
 
 
 From: younginheart5000 crv...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
 
 
   
 
 
 
 Educate, bukan main hapus hapusan. 
 
 Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
 buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
 
 Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
 chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
 
 Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
 Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
 
 buktikan apa?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
 
  Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
  chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
  lain-lain. Jangan omdo buktikan
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
  Teruuusss... !
  
  -Original Message-
  From: younginheart5000 crv118@
  Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  
  Setuju!
  
  Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
  konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
  
  malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
  Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
  
   Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
   media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
   
   Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
   
   Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
   Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
   Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
   adalah awal yg. baik/a good start.
   
   Salam,
   BH Jo
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
   
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
juga oleh Suarapembaruan.
Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
lain.
Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
harus
dipaksakan .
Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
Tionghoa ?
Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
salam,
Dr.Irawan

2009/10/23 zhoufy@

 Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely 
 dan
 acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!

 Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para 
 tokoh tak
 terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
 Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
 menyebut
 Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik younginheart5000
Betul, capek dehhh

kok ada orang yang begitu pengen dipanggil cina?

pengetahuan sejarah banyak orang memang masih kalang kabut



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote:

 Mpek sudahlah cape, boro2 yg rumit begitu. Beda tionghoa n tiongkok gak tau. 
 Biarlah dia minta dipanggil cina yg penting jgn maksa manggil cina juga ke 
 org laen. 
 -Original Message-
 From: liang u lian...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 00:51:47 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 
 Dik Jackson, 
     Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin 
 kelihatan bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang 
 berkeberatan tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah æ¯é‚£ï¼ŒChina 
 adalah Tiongkok dalam bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang 
 mengatakan otak anda di dengkul, anda sakit hati lagi, padahal anda yang 
 menghina orang duluan. 
    Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi 
 harapan, termasuk harapan saya, koq begitu.
    Salam prihatin.
   Liang U
 
 
 
 
 
 From: jackson_ya...@... jackson_ya...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 
   
 Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
 chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
 lain-lain. Jangan omdo buktikan 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss... !
 
 
 From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
 Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
   
 Setuju!
 
 Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
 yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
 
 malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
 Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
 
  Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
  media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
  
  Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
  
  Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
  Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
  Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
  adalah awal yg. baik/a good start.
  
  Salam,
  BH Jo
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
  
   Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
   menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
   kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
   juga oleh Suarapembaruan.
   Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
   Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
   berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
   Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
   dipaksakan .
   Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
   Tionghoa ?
   Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
   Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
   salam,
   Dr.Irawan
   
   2009/10/23 zhoufy@
   
Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
   
Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
tak
terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
menyebut
Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
   
Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
kira
tidak.
   
Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya,
apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
kira tidak.
   
Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
semua
dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
   
Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang 
masih
serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat 
mengkoreksi
kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
dng

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik younginheart5000
yang dipermasalahkan itu kata cina atau china? yang dipaksakan orde baru itu 
cina atau china? mana ada orang maki chaina lu! tetapi kan cina lu?

diseluruh milis ini paham, hanya anda yang tanya beda cina dengan chaina 
(china).. engko tinggal dimana? di afrika selatan?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
 perkataan saya salah berikan buktinya
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa gado2
 
 kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
 tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
 lain mau menghormati kita?
 
 istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
 kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
 kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
 gado gado-kan
 
 tidak kasihan?
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
  dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
  
  --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote:
  
  
  From: younginheart5000 crv118@
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
  
  
    
  
  
  
  Educate, bukan main hapus hapusan. 
  
  Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
  buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
  
  Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
  chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
  
  Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
  Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
  
  buktikan apa?
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
  
   Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
   chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga 
   dan lain-lain. Jangan omdo buktikan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
   Teruuusss... !
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv118@
   Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
   massa
   
   Setuju!
   
   Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
   konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
   
   malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
   Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
   
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. 
penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) 
masyarakat. 

Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri 
masing2. 

Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan 
kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif 
dan adalah awal yg. baik/a good start.

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ 
wrote:

 Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
 menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak 
 dengan
 kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , 
 diikuti
 juga oleh Suarapembaruan.
 Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
 Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia 
 yang
 berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
 lain.
 Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
 harus
 dipaksakan .
 Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
 Tionghoa ?
 Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat 
 japri.
 Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
 salam,
 Dr.Irawan
 
 2009/10/23 zhoufy@
 
  Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang 
  mely dan
  acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
 
  Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para 
  tokoh tak
  terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik younginheart5000
ya, ampnnn..

 kata apel memang datang dari apple, tapi kata cina bukan datang dari china. 
sejak kapan kita sebut orang Tionghoa dengan sebutan bahasa Inggris? 
sebaliknya, kata china (baca chaina) baru dipakai akhir akhir ini, saking 
bingungnya, cina gak mau, Tionghoa gak biasa ..misalnya di metro tv

lagipula, apa engko belanja dipasar : ehh apple (baca aeppel) berapa ya sekilo? 
diketawain orang atuh?

kalau udah keliru mah keliru aja, koh

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
 perkataan saya salah berikan buktinya
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa gado2
 
 kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
 tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
 lain mau menghormati kita?
 
 istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
 kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
 kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
 gado gado-kan
 
 tidak kasihan?
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
  dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
  
  --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote:
  
  
  From: younginheart5000 crv118@
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
  
  
    
  
  
  
  Educate, bukan main hapus hapusan. 
  
  Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
  buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
  
  Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
  chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
  
  Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
  Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
  
  buktikan apa?
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
  
   Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
   chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga 
   dan lain-lain. Jangan omdo buktikan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
   Teruuusss... !
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv118@
   Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
   massa
   
   Setuju!
   
   Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
   konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
   
   malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
   Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
   
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. 
penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) 
masyarakat. 

Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri 
masing2. 

Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan 
kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif 
dan adalah awal yg. baik/a good start.

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ 
wrote:

 Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
 menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak 
 dengan
 kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , 
 diikuti
 juga oleh Suarapembaruan.
 Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
 Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia 
 yang
 berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
 lain.
 Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
 harus
 dipaksakan .
 Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
 Tionghoa ?
 Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat 
 japri.
 Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
 salam,
 Dr.Irawan
 
 2009/10/23 zhoufy@
 
  Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang 
  mely dan
  acara nabil award sbg

Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik zhoufy
Pantesan Vid! Karena dua betawi ini sekarang sdh begitu membaur, maka tak bisa 
lagi membedakan cina dan cHina!

Hahaha(atau mesti aaa?), ini guyon 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 12:18:43 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

Nambain dikit ah...

Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal 
(pronunciation): Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi 
Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). 

Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata 
(kadang juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, 
tamba, sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb.

Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda 
(Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, 
cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, 
gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll.

Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. 
Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan 
sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. 

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@...  wrote:

Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan 
sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama 
saja. 

Terimakasi
Permisih dulu

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Nasir Tan hitaci2...@...
Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2

Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah 
gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe.





Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik zhoufy
Eh, nanti si engko afrika akan minta anda buktikan, dimana ada label: made in 
chaina! maboklah kamu

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 10:58:54 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

yang dipermasalahkan itu kata cina atau china? yang dipaksakan orde baru itu 
cina atau china? mana ada orang maki chaina lu! tetapi kan cina lu?

diseluruh milis ini paham, hanya anda yang tanya beda cina dengan chaina 
(china).. engko tinggal dimana? di afrika selatan?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
 perkataan saya salah berikan buktinya
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa gado2
 
 kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
 tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
 lain mau menghormati kita?
 
 istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
 kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
 kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
 gado gado-kan
 
 tidak kasihan?
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
  dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
  
  --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote:
  
  
  From: younginheart5000 crv118@
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
  
  
    
  
  
  
  Educate, bukan main hapus hapusan. 
  
  Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
  buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
  
  Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
  chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
  
  Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
  Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
  
  buktikan apa?
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
  
   Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
   chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga 
   dan lain-lain. Jangan omdo buktikan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
   Teruuusss... !
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv118@
   Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
   massa
   
   Setuju!
   
   Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
   konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
   
   malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
   Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
   
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. 
penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) 
masyarakat. 

Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri 
masing2. 

Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan 
kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif 
dan adalah awal yg. baik/a good start.

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ 
wrote:

 Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
 menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak 
 dengan
 kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , 
 diikuti
 juga oleh Suarapembaruan.
 Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
 Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia 
 yang
 berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
 lain.
 Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
 harus
 dipaksakan .
 Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
 Tionghoa ?
 Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat 
 japri.
 Jadi kembali disini, semua itu tergantung

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2...Betawi

2009-10-25 Terurut Topik David Kwa
Yang saya tau, orang Rawa Belong, Tenabang, Senèn dan Mèstèr (Jatinegara) 
suka melafalkan “a” menjadi “e’/e’/è”, meski kadar “e”-nya pun 
berbeda-beda sedikit. Contoh, di Rawa Belong menjadi è’ (meja menjadi 
mejè’), di Tenabang menjadi é (mèja menjadi mèjé), di Senèn dan 
Mèstèr menjadi “è” (“mèja” menjadi “mèjè”).

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@...wrote:

Nah...kalo begini kan bagus, diskusi jadi hidup...hehehe. Dan ini sesuai 
fakta-fakta yang terjadi di lapangan, bukan khayalan.. Btw..ada betawi yang 
sering pake e, contohnya anE, kitE, itu Betawi mana bro..? Dah puluhan taon 
di di Betawi..masih gak bisa bedain dialek Betawi..apa kata duniaaa..? hehehe

--- On Sun, 10/25/09, David Kwa david_kwa2...@... wrote:

From: David Kwa david_kwa2...@...
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media 
massagado2
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 8:18 AM

Nambain dikit ah...

Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal 
(pronunciation) : Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi 
Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). 

Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata 
(kadang juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, 
tamba, sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb.

Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda 
(Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, 
cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, 
gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll.

Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. 
Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan 
sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. 

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@  wrote:

Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan 
sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama 
saja. 

Terimakasi
Permisih dulu

-Original Message-
From: Nasir Tan hitaci2002@ ...
Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2

Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah 
gado2 aja mungkin kita sengaja ataupun tidak sengaja. ..hehehe.




Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik agoeng_set
Jackson kalo diterjemahkan ke bahasa indo artinya apa? Trus dipanggil pake 
terjemahannya kira2 mau?
-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 11:05:39 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

ya, ampnnn..

 kata apel memang datang dari apple, tapi kata cina bukan datang dari china. 
sejak kapan kita sebut orang Tionghoa dengan sebutan bahasa Inggris? 
sebaliknya, kata china (baca chaina) baru dipakai akhir akhir ini, saking 
bingungnya, cina gak mau, Tionghoa gak biasa ..misalnya di metro tv

lagipula, apa engko belanja dipasar : ehh apple (baca aeppel) berapa ya sekilo? 
diketawain orang atuh?

kalau udah keliru mah keliru aja, koh

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
 perkataan saya salah berikan buktinya
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa gado2
 
 kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
 tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
 lain mau menghormati kita?
 
 istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
 kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
 kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
 gado gado-kan
 
 tidak kasihan?
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
  dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
  
  --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote:
  
  
  From: younginheart5000 crv118@
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
  
  
    
  
  
  
  Educate, bukan main hapus hapusan. 
  
  Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
  buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
  
  Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
  chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
  
  Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
  Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
  
  buktikan apa?
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
  
   Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
   chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga 
   dan lain-lain. Jangan omdo buktikan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
   Teruuusss... !
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv118@
   Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
   massa
   
   Setuju!
   
   Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
   konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
   
   malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
   Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
   
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. 
penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) 
masyarakat. 

Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri 
masing2. 

Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan 
kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif 
dan adalah awal yg. baik/a good start.

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ 
wrote:

 Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
 menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak 
 dengan
 kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , 
 diikuti
 juga oleh Suarapembaruan.
 Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
 Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia 
 yang
 berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
 lain.
 Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
 harus
 dipaksakan .
 Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
 Tionghoa

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik younginheart5000
Betawi asli mah nggak membaur,om. walau budayanya gado gado, lihat tu tarian 
Jaipong. yang asli tinggal di Marunda,  jakarta utara, tuh tempatnya si Pitung.

yang gak bisa bedakan antara cina dan cHina mah bukan anak Betawi, dari namanya 
kayaknya datang dari jauh..pasti bukan dari kampungnya si Pitung.

orang Betawi menurut om David pake ha dibelakang: cinah atau berlafal pendek: 
cina' (baca cinak).

di beberapa bahasa daerah, seperti Minangkabau, Jawa, Sulawesi, kata cina/cino 
adalah bagian dari istilah mereka.Orang Cino, wong Cino. Cina manado.Ini 
normal. tak ada konnotasi negatif.




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Pantesan Vid! Karena dua betawi ini sekarang sdh begitu membaur, maka tak 
 bisa lagi membedakan cina dan cHina!
 
 Hahaha(atau mesti aaa?), ini guyon 
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: David Kwa david_kwa2...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 12:18:43 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa gado2
 
 Nambain dikit ah...
 
 Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal 
 (pronunciation): Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi 
 Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). 
 
 Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai â€Åh” di belakang suatu 
 kata (kadang juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, 
 si, tamba, sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb.
 
 Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda 
 (Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, 
 cenderung menambahkan â€Åh” di belakang suatu kata, umpamanya: 
 sayah/ayah, gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, 
 dll.
 
 Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada 
 pakemnya. Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan 
 ketidaktahuan sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. 
 
 Kiongchiu,
 DK
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@  wrote:
 
 Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan 
 sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama 
 saja. 
 
 Terimakasi
 Permisih dulu
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Nasir Tan hitaci2002@
 Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media 
 massagado2
 
 Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
 dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe.





Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik zhoufy
Coba situ yang survey saja: made in Cina! Dijamin susah nemunya, kalau ketemu 
jangan2 itu bikinan tegal!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 13:07:01 
To: zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

Udah jangan banyak ngomong. 

Cuma bisa ngomong aja di suruh buat survei gak berani. 


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: zho...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 12:57:33 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

Eh, nanti si engko afrika akan minta anda buktikan, dimana ada label: made in 
chaina! maboklah kamu

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 10:58:54 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2

yang dipermasalahkan itu kata cina atau china? yang dipaksakan orde baru itu 
cina atau china? mana ada orang maki chaina lu! tetapi kan cina lu?

diseluruh milis ini paham, hanya anda yang tanya beda cina dengan chaina 
(china).. engko tinggal dimana? di afrika selatan?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Kata cina berasal dari kata china. Seperti apel dari kata appel. Kalau 
 perkataan saya salah berikan buktinya
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 10:11:14 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa gado2
 
 kalau pengetahuan kita mengenai budaya kita sendiri adalah seperti gado gado, 
 tidak runut, tidak teratur rapi, dan - sorry ya - asal saja, bagaimana orang 
 lain mau menghormati kita?
 
 istlah tionghoa, yang digunakan juga orang luar dalam rasa hormat dilecehkan, 
 kata cina, yang diberikan sengaja oleh rezim yang mengejek, kita banggakan, 
 kata china yang adalah sebutan Tiongkok atau Tionghoa dalam bahasa Inggris di 
 gado gado-kan
 
 tidak kasihan?
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang 
  dah gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe
  
  --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote:
  
  
  From: younginheart5000 crv118@
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM
  
  
    
  
  
  
  Educate, bukan main hapus hapusan. 
  
  Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
  buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 
  
  Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
  chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).
  
  Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
  Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?
  
  buktikan apa?
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
  
   Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
   chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga 
   dan lain-lain. Jangan omdo buktikan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
   Teruuusss... !
   
   -Original Message-
   From: younginheart5000 crv118@
   Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
   massa
   
   Setuju!
   
   Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
   konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
   
   malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
   Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
   
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. 
penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) 
masyarakat. 

Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri 
masing2. 

Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan 
kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif 
dan adalah awal yg. baik/a good start.

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ 
wrote:

 Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah

Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik Santo Putra


Salam Buat Laoda Liang U dan Mas Agoeng serta Teman-Teman Semua,

Menurut saya saudara muda kita ini amat polos, dia mengungkapkan semua 
ini menurut jalan pikirannya dan tidak bermaksud menyakiti maupun melecehkan 
teman-teman semuanya. Saya mohon teman-teman dapatlah memakluminya, ini adalah 
salah satu contoh buah hasil Doktrin Pembodohan dan saudara muda kita ini 
adalah korban politik Doktrin Pembodohan tersebut.
Mungkin pada kesempatan ini dia belum bisa memahami, barangkali dilain 
kesempatan dia akan lebih baik dari sekarang.
Sekeras apapun batu itu, kalau ditetes dengan air lama-lama juga akan jebol, 
jadi sabarlah, butuh waktu untuk meluruskan sesuatu yang sudah terlanjur 
bengkok. Namun kita harus bersyukur juga, bahwa zaman Pembodohan itu telah 
berlalu dan pelahan-lahan yang bengkok-bengkok ini dapat diluruskan kembali,  
Pelan Tapi Pasti .

Salam Kompak Selalu,
SP



From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 25, 2009 5:27:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

  
Mpek sudahlah cape, boro2 yg rumit begitu. Beda tionghoa n tiongkok gak tau. 
Biarlah dia minta dipanggil cina yg penting jgn maksa manggil cina juga ke org 
laen. 


From: liang u lian...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 00:51:47 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa
  
Dik Jackson, 
    Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin kelihatan 
bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang berkeberatan 
tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah 支那,China adalah Tiongkok dalam 
bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang mengatakan otak anda di dengkul, 
anda sakit hati lagi, padahal anda yang menghina orang duluan. 
   Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi harapan, 
termasuk harapan saya, koq begitu.
   Salam prihatin.
  Liang U





From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

  
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
lain-lain. Jangan omdo buktikan 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
  
Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo b...@... wrote:

 Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
 media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
 
 Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
 
 Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
 Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
 jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a 
 good start.
 
 Salam,
 BH Jo
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
 
  Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
  menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
  kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
  juga oleh Suarapembaruan.
  Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
  Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
  berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
  Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
  dipaksakan .
  Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
  Tionghoa ?
  Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
  Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
  salam,
  Dr.Irawan
  
  2009/10/23 zhoufy@
  
   Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
   acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
  
   Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
   tak
   terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
   Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
   Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
  
   Bila kita ganti waktunya

Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa)

2009-10-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Tidak usahlah Liang U sianseng meng-otakdidengkul-otakdidengkul-kan orang!
Tidak ada gunanya menggunakan kata-kata kasar, jorok dan meng-offense orang 
dalam berdiskusi di milis.
Mudharatnya banyak, manfaatnya samasekali tidak ada. Obyek pencerahan kita 
bukannya akan tecerahkan, melainkan akan bertambah teguh menjadi musuh. Dan 
ujung-ujungnya kita ditindak sama moderator...

Dan juga malahan akan menurunkan integritas Liang U sendiri, karena kebenaran 
yang hendak dipaksakan dengan meng-otak-di-dengkul-kan orang itu toh nyatanya 
juga tidak sepenuhnya benar!

Karena, Liang U sianseng, kata-kata cina, china, chinoi, dsb. itu, termasuk 
kata cino kalau ucapan orang Jawa dan orang Palembang, itu semua SAMA saja! 
Semuanya mengacu pada obyek yang sama.
Yaitu kalau dalam konteks BAHASA (etimologis)!

Seperti juga yang dicontohkan Jackson-heng tentang kata apel (bah. Indonesia), 
kata apple (bah. Inggris) dan kata apfel (bah. Jerman) itu, yang semua juga 
sama saja dalam konteks bahasa. Semuanya mengacu pada obyek yang sama.
Atau kalau mau contoh yang juga nama negara, kata-kata jepang, japan, japon, 
itu semua juga sama saja dalam konteks bahasa! Semuanya mengacu pada obyek yang 
sama.

Kata cina dan kata china menjadi BERBEDA, seperti yang ingin diketengahkan 
Liang U, itu adalah kalau dalam konteks POLITIS!
Khususnya dalam konteks hubungan politis antara pemerintah RRT dan pemerintah 
RI. Di mana kedua kata menjadi berbeda makna.

Dalam kesepahaman antara kedua pemerintahan ketika perundingan pemulihan 
kembali hubungan diplomatik tahun 1994, pilihan kata china menjadi alternatif 
jalan tengah di antara kata cina dan kata tiongkok, sehingga merupakan win-win 
solution bagi kedua pihak.

Pihak RI bisa merasa win, karena kata cina dan kata china toh sama saja kalau 
dilihat dalam konteks bahasa!
Pihak RRT bisa merasa win, karena kata cina berbeda dengan kata china kalau 
dilihat dalam konteks politik!

Dalam konteks hubungan RRT dengan Malaysia, Singapura dan Brunei misalnya, di 
mana tidak ada kisah sejarah perpolitikan yang serupa Indonesia, tidak ada 
perbedaan kata cina dengan kata china, baik dalam konteks bahasa maupun konteks 
politik.
Di sana orang mengatakan cina, tidak menjadi masalah, bahkan bagi pihak kedubes 
Tiongkok di sana sekalipun.


Pada hakekatnya, pemahaman yang berbeda tentang makna kata-kata yang sama, 
karena perbedaan konteks, itu adalah hal yang biasa terjadi.

Contoh tentang hal sedemikian itu, yang dekat dengan kita-kita di milis ini, 
adalah contoh tentang kata cungkuo.
Kata-kata cungkuo, tiongkok, zhungguo, semuanya maknanya sama saja! Yaitu kalau 
dalam konteks bahasa, semua mengacu tentang obyek yang sama. .
Tetapi di Mabes sana, kata cungkuo jadi mempunyai makna yang berbeda dengan 
tiongkok, karena digunakan dalam suatu konteks tertentu yang beda.

Contoh lain adalah tentang kata indon.
Kalau dalam konteks bahasa, kata indon atau indonesia sama saja!
Kata indon hanyalah singkatan dari indonesia, namun toh maknanya sama.

Kata indon menjadi berbeda makna, malahan menjadi issue pertengkaran, hanyalah 
dalam konteks sosial saja.
Itu pun hanya dalam hubungan Indonesia-Malaysia saja.
Kedubes RI di Kuala Lumpur mempersoalkan hal itu adalah dalam konteks sosial, 
yaitu masalah buruh migran Indonesia.

Di banyak negara, di Eropa, Amerika, Australia, bahkan dekat di Singapore, 
seringkali di koran setempat kata indonesia yang panjang suka disingkat menjadi 
indon. Dan tidak pernah diributkan kedubes RI, karena itu hanya dalam konteks 
bahasa di media, dan hal itu tidak salah.


Saya sendiri pun konsisten menggunakan Rep. Rakyat Tiongkok dan menentang 
penggunaan Rep. Rakyat Cina, karena ini konteksnya politis, dan pemahaman 
politik saya memang membenarkan penggunaan kata tiongkok daripada cina dalam 
konteks ini.

Namun kalau ada orang mengutip hadis Nabi Besar Muhammad Rasulullah shallallahu 
'alaihi wa sallam. dengan mengatakan: Tuntutlah ilmu kalau perlu sampai ke 
negeri Cina, maka saya juga tidak akan menyalahkan si perawi hadis. Dia pakai 
kata cina, namun tidak menghina siapa-siapa, karena dalam konteks bahasa hal 
itu memang tidak salah.


Begitulah duduk masalahnya!
Sangat jelas ketika dilihat dari berbagai konteks yang beragam.
Tidak perlu diperdebatkan sampai meng-otak-di-dengkul-kan atau 
meng-anak-kecil-kan mitra diskusi.

Kalau masih ada yang tidak mau mengerti juga, bisa saja saya juga 
otak-di-dengkul-kan dia!
Tetapi kebenaran kan bukan monopoli seseorang, termasuk bukan monopoli saya, 
jadi meng-offense orang ya paling banter di dalam hati saja! He he he...


Wasalam.



- Original Message - 
From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, October 25, 2009 2:51 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

Dik Jackson, 
Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin kelihatan 
bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang berkeberatan

Kubu-Kubu (Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa))

2009-10-25 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com 
To: Akhmad Bukhari Saleh 
Sent: Monday, October 26, 2009 12:12 AM
Subject: Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina 
=== penggunaan media massa)

 anda adalah satu kubu dng Jackson dan Uly

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Berdiskusi di milis koq pakai kubu-kubuan?? Memang partai politik di parlemen? 
Memangnya tentara di medan perang?

Yang ada adalah beda pandangan tentang substansi atau materi diskusi. Bisa ada 
dua atau lebih pandangan yang berbeda, bisa semua pandangannya sama.

Tetapi si A yang pandangannya sama dengan si B tentang suatu materi, bisa 
berbeda dalam materi yang lain.

Contohnya tidak usah jauh-jauh. Lihat di antara kita berdua saja.
Hari ini saya berbeda pendapat tentang kekontekstualan kata cina dengan 
Zhou-heng.
Namun tempo hari saya sependapat dengan Zhou-heng tentang kampanye agama Islam 
berlebihan dari seorang member. Biarpun saya muslim seperti dia, tidak ada tuh 
berkubu-kubuan sama dia.

Apalagi members milis ini sering copy darat di berbagai tempat.
Pendiri, moderator dan members milis ini juga sering main ke rumah saya. 
Zhou-heng sendiri juga pernah datang.
Tetapi kan biar suka berbeda pendapat tentang materi diskusi, kalau lagi ketemu 
begitu samasekali tidak terlihat nuansa kubu-kubu. Karena kubu-kubuan itu 
memang tidak ada.

Saya juga sering bantu memfotocopykan buku-buku ketionghoaan saya untuk members 
milis ini yang secara japri memintanya.
Tapi untuk bantuan itu kan saya tidak melihat-lihat dulu apa kubunya member 
ybs. Karena kubu-kubuan itu memang tidak ada.

Jadi mari kembalilah ke materi diskusi. Yang bisa saja berbeda pandangan 
mengenai materi ybs.
Ttetapi tidak usah dilihat dia ini kubu si A, dia itu kubu si B.
Karena kubu-kubuan itu memang tidak ada.


Saya juga tidak pernah ingin jadi wasit atau penengah di milis ini.
Untuk yang itu kan sudah ada moderator.

Kalau saya menyarankan berbagai hal seputar diskusi, itu bukan mewasiti atau 
menengahi.
Melainkan berkontribusi pada kemaslahatan milis. Termasuk kenyamanannya.

Sama saja, tidak berbeda, misalnya, dengan teman-teman yang menyarankan supaya 
di milis ini jangan ada iklan.
Mereka itu bukan mau menengahi atau mewasiti, melainkan berkontribusi pada 
kemaslahatan milis. Termasuk kenyamanannya.

Siapa wasit dan/atau penengah di milis ini kan sudah jelas: moderator.

Moderatorlah yang telah dan akan selalu menindak orang yang beriklan.

Moderatorlah yang telah dan akan selalu menindak orang yang bicara kasar, jorok 
dan intrusif.

Moderatorlah yang telah dan akan selalu membina kemaslahatan milis ini.

Wasalam.

===

- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com 
To: Akhmad Bukhari Saleh 
Sent: Monday, October 26, 2009 12:12 AM
Subject: Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina 
=== penggunaan media massa)

Dari berjilid2 sanggahan pak Abs, kita sebenarnya cukup jelas bagaimana posisi 
anda.

Jika anda mau berlagak laku seperti wasit etika diskusi yg netral, mengapa diam 
seribu bahasa saat kelompok orang yg sependapat dng anda berbicara tak karuan, 
berargumentasi dng cara ngawur? Tapi sangat galak thd orang2 yg pendapatnya 
berlawanan dng kelompok anda? 

Dengan cara itu, meski anda memakai berbagai bhs yg berliku2, kami cukup jelas: 
dlm masalah Cina Tionghoa, anda adalah satu kubu dng Jackson dan Uly! makanya 
tak perlu malu2 mengakui. Berlagak seperti orang bijak yg menengahi!

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 
14:31:00


Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa)

2009-10-25 Terurut Topik zhoufy
Dari berjilid2 sanggahan pak Abs, kita sebenarnya cukup jelas bagaimana posisi 
anda.

Jika anda mau berlagak laku seperti wasit etika diskusi yg netral, mengapa diam 
seribu bahasa saat kelompok orang yg sependapat dng anda berbicara tak karuan, 
berargumentasi dng cara ngawur? Tapi sangat galak thd orang2 yg pendapatnya 
berlawanan dng kelompok anda? 

Dengan cara itu, meski anda memakai berbagai bhs yg berliku2, kami cukup jelas: 
dlm masalah Cina Tionghoa, anda adalah satu kubu dng Jackson dan Uly! makanya 
tak perlu malu2 mengakui. Berlagak seperti orang bijak yg menengahi!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Date: Sun, 25 Oct 2009 23:43:35 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Otak Di Dengkul   (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === 
penggunaan media massa)

Tidak usahlah Liang U sianseng meng-otakdidengkul-otakdidengkul-kan orang!
Tidak ada gunanya menggunakan kata-kata kasar, jorok dan meng-offense orang 
dalam berdiskusi di milis.
Mudharatnya banyak, manfaatnya samasekali tidak ada. Obyek pencerahan kita 
bukannya akan tecerahkan, melainkan akan bertambah teguh menjadi musuh. Dan 
ujung-ujungnya kita ditindak sama moderator...

Dan juga malahan akan menurunkan integritas Liang U sendiri, karena kebenaran 
yang hendak dipaksakan dengan meng-otak-di-dengkul-kan orang itu toh nyatanya 
juga tidak sepenuhnya benar!

Karena, Liang U sianseng, kata-kata cina, china, chinoi, dsb. itu, termasuk 
kata cino kalau ucapan orang Jawa dan orang Palembang, itu semua SAMA saja! 
Semuanya mengacu pada obyek yang sama.
Yaitu kalau dalam konteks BAHASA (etimologis)!

Seperti juga yang dicontohkan Jackson-heng tentang kata apel (bah. Indonesia), 
kata apple (bah. Inggris) dan kata apfel (bah. Jerman) itu, yang semua juga 
sama saja dalam konteks bahasa. Semuanya mengacu pada obyek yang sama.
Atau kalau mau contoh yang juga nama negara, kata-kata jepang, japan, japon, 
itu semua juga sama saja dalam konteks bahasa! Semuanya mengacu pada obyek yang 
sama.

Kata cina dan kata china menjadi BERBEDA, seperti yang ingin diketengahkan 
Liang U, itu adalah kalau dalam konteks POLITIS!
Khususnya dalam konteks hubungan politis antara pemerintah RRT dan pemerintah 
RI. Di mana kedua kata menjadi berbeda makna.

Dalam kesepahaman antara kedua pemerintahan ketika perundingan pemulihan 
kembali hubungan diplomatik tahun 1994, pilihan kata china menjadi alternatif 
jalan tengah di antara kata cina dan kata tiongkok, sehingga merupakan win-win 
solution bagi kedua pihak.

Pihak RI bisa merasa win, karena kata cina dan kata china toh sama saja kalau 
dilihat dalam konteks bahasa!
Pihak RRT bisa merasa win, karena kata cina berbeda dengan kata china kalau 
dilihat dalam konteks politik!

Dalam konteks hubungan RRT dengan Malaysia, Singapura dan Brunei misalnya, di 
mana tidak ada kisah sejarah perpolitikan yang serupa Indonesia, tidak ada 
perbedaan kata cina dengan kata china, baik dalam konteks bahasa maupun konteks 
politik.
Di sana orang mengatakan cina, tidak menjadi masalah, bahkan bagi pihak kedubes 
Tiongkok di sana sekalipun.


Pada hakekatnya, pemahaman yang berbeda tentang makna kata-kata yang sama, 
karena perbedaan konteks, itu adalah hal yang biasa terjadi.

Contoh tentang hal sedemikian itu, yang dekat dengan kita-kita di milis ini, 
adalah contoh tentang kata cungkuo.
Kata-kata cungkuo, tiongkok, zhungguo, semuanya maknanya sama saja! Yaitu kalau 
dalam konteks bahasa, semua mengacu tentang obyek yang sama. .
Tetapi di Mabes sana, kata cungkuo jadi mempunyai makna yang berbeda dengan 
tiongkok, karena digunakan dalam suatu konteks tertentu yang beda.

Contoh lain adalah tentang kata indon.
Kalau dalam konteks bahasa, kata indon atau indonesia sama saja!
Kata indon hanyalah singkatan dari indonesia, namun toh maknanya sama.

Kata indon menjadi berbeda makna, malahan menjadi issue pertengkaran, hanyalah 
dalam konteks sosial saja.
Itu pun hanya dalam hubungan Indonesia-Malaysia saja.
Kedubes RI di Kuala Lumpur mempersoalkan hal itu adalah dalam konteks sosial, 
yaitu masalah buruh migran Indonesia.

Di banyak negara, di Eropa, Amerika, Australia, bahkan dekat di Singapore, 
seringkali di koran setempat kata indonesia yang panjang suka disingkat menjadi 
indon. Dan tidak pernah diributkan kedubes RI, karena itu hanya dalam konteks 
bahasa di media, dan hal itu tidak salah.


Saya sendiri pun konsisten menggunakan Rep. Rakyat Tiongkok dan menentang 
penggunaan Rep. Rakyat Cina, karena ini konteksnya politis, dan pemahaman 
politik saya memang membenarkan penggunaan kata tiongkok daripada cina dalam 
konteks ini.

Namun kalau ada orang mengutip hadis Nabi Besar Muhammad Rasulullah shallallahu 
'alaihi wa sallam. dengan mengatakan: Tuntutlah ilmu kalau perlu sampai ke 
negeri Cina, maka saya juga tidak akan menyalahkan si perawi hadis. Dia pakai 
kata cina, namun tidak menghina siapa-siapa, karena dalam

Re: Kubu-Kubu (Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa))

2009-10-25 Terurut Topik zhoufy
Sudah jelas saya katakan: Satu kubu dalam permasalahan cina dan tionghoa!
Kubu di sini jelas bukan merujuk ke kubu permanen.

Kubu anda pandangannya jelas kok: di satu sisi menerima penggunaan istilah 
Tionghoa, di lain sisi tetap mati2an mempertahankan (bukan sekedar membiarkan) 
eksisitensi istilah Cina.

Meski satu sikap, alasannya bisa berlainan. Untuk anda, Pak Abs: anda mati2an 
mempertahankan istilah Cina hanyalah untuk mengaburkan kesalahan rezim orba dlm 
memaksakan istilah Cina! Karena kebijakan penzaliman thd masyarakat tionghoa 
ini pernah didukung anda dan kawan2 yg disebut angkatan 66.

Dengan tetap menghidupkan istilah cina berdampingan dng istilah tionghoa, anda 
berharap orang akan beranggapan istilah2 itu hanya sekedar variasi saja, 
pergantian istilah di zaman orba hanyalah sekedar mode, tak bermaksud jahat! 

Anda berkali2 menghindari bicara sejarah, bahkan menyebut saya dendam sejarah. 
Ini tujuan tak lain agar semua orang tak usah mengungkit sejarah orba yg kelam. 

Kami memang tak perlu dendam berkepanjangan, sejauh para pelaku sejarah jantan 
mengakui kesalahan masa silam(mengganti tionghoa menjadi cina), dan berani 
mengoreksi kesalahannya( sepenuhnya kembali ke tionghoa!)

Pak Abs, Meski bicara saya keras, Ini bukan perseteruan pribadi! Ini adalah 
perseteruan ideologi!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Date: Mon, 26 Oct 2009 01:14:54 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Kubu-Kubu   (Re: Otak Di Dengkul   (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, 
Mely dan cina === penggunaan media massa))

- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com 
To: Akhmad Bukhari Saleh 
Sent: Monday, October 26, 2009 12:12 AM
Subject: Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina 
=== penggunaan media massa)

 anda adalah satu kubu dng Jackson dan Uly

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Berdiskusi di milis koq pakai kubu-kubuan?? Memang partai politik di parlemen? 
Memangnya tentara di medan perang?

Yang ada adalah beda pandangan tentang substansi atau materi diskusi. Bisa ada 
dua atau lebih pandangan yang berbeda, bisa semua pandangannya sama.

Tetapi si A yang pandangannya sama dengan si B tentang suatu materi, bisa 
berbeda dalam materi yang lain.

Contohnya tidak usah jauh-jauh. Lihat di antara kita berdua saja.
Hari ini saya berbeda pendapat tentang kekontekstualan kata cina dengan 
Zhou-heng.
Namun tempo hari saya sependapat dengan Zhou-heng tentang kampanye agama Islam 
berlebihan dari seorang member. Biarpun saya muslim seperti dia, tidak ada tuh 
berkubu-kubuan sama dia.

Apalagi members milis ini sering copy darat di berbagai tempat.
Pendiri, moderator dan members milis ini juga sering main ke rumah saya. 
Zhou-heng sendiri juga pernah datang.
Tetapi kan biar suka berbeda pendapat tentang materi diskusi, kalau lagi ketemu 
begitu samasekali tidak terlihat nuansa kubu-kubu. Karena kubu-kubuan itu 
memang tidak ada.

Saya juga sering bantu memfotocopykan buku-buku ketionghoaan saya untuk members 
milis ini yang secara japri memintanya.
Tapi untuk bantuan itu kan saya tidak melihat-lihat dulu apa kubunya member 
ybs. Karena kubu-kubuan itu memang tidak ada.

Jadi mari kembalilah ke materi diskusi. Yang bisa saja berbeda pandangan 
mengenai materi ybs.
Ttetapi tidak usah dilihat dia ini kubu si A, dia itu kubu si B.
Karena kubu-kubuan itu memang tidak ada.


Saya juga tidak pernah ingin jadi wasit atau penengah di milis ini.
Untuk yang itu kan sudah ada moderator.

Kalau saya menyarankan berbagai hal seputar diskusi, itu bukan mewasiti atau 
menengahi.
Melainkan berkontribusi pada kemaslahatan milis. Termasuk kenyamanannya.

Sama saja, tidak berbeda, misalnya, dengan teman-teman yang menyarankan supaya 
di milis ini jangan ada iklan.
Mereka itu bukan mau menengahi atau mewasiti, melainkan berkontribusi pada 
kemaslahatan milis. Termasuk kenyamanannya.

Siapa wasit dan/atau penengah di milis ini kan sudah jelas: moderator.

Moderatorlah yang telah dan akan selalu menindak orang yang beriklan.

Moderatorlah yang telah dan akan selalu menindak orang yang bicara kasar, jorok 
dan intrusif.

Moderatorlah yang telah dan akan selalu membina kemaslahatan milis ini.

Wasalam.

===

- Original Message - 
From: zho...@yahoo.com 
To: Akhmad Bukhari Saleh 
Sent: Monday, October 26, 2009 12:12 AM
Subject: Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina 
=== penggunaan media massa)

Dari berjilid2 sanggahan pak Abs, kita sebenarnya cukup jelas bagaimana posisi 
anda.

Jika anda mau berlagak laku seperti wasit etika diskusi yg netral, mengapa diam 
seribu bahasa saat kelompok orang yg sependapat dng anda berbicara tak karuan, 
berargumentasi dng cara ngawur? Tapi sangat galak thd orang2 yg pendapatnya 
berlawanan dng kelompok anda? 

Dengan cara itu, meski anda memakai berbagai bhs yg berliku2, kami cukup jelas: 
dlm

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik ulysee_me2

Yang pengen dipanggil tionghoa sampai ngancam dan maksa, Ada.
yang nggak keberatan di panggil cina maupun tionghoa, Ada.

yang 'begitu pengen dipanggil cina' yang mana ya

Pengetahuan sejarah masih kalang kabut, ya belajar, cari tahu, biar jangan kena 
dikibulin engkong2 dan apek2.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, younginheart5000 crv...@... wrote:

 Betul, capek dehhh
 
 kok ada orang yang begitu pengen dipanggil cina?
 
 pengetahuan sejarah banyak orang memang masih kalang kabut
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote:
 
  Mpek sudahlah cape, boro2 yg rumit begitu. Beda tionghoa n tiongkok gak 
  tau. Biarlah dia minta dipanggil cina yg penting jgn maksa manggil cina 
  juga ke org laen. 
  -Original Message-
  From: liang u liang_u@
  Date: Sun, 25 Oct 2009 00:51:47 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan 
  media massa
  
  Dik Jackson, 
  ??? Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin 
  kelihatan bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang 
  berkeberatan tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah 
  ?quot;¯é‚£ï¼ŒChina adalah Tiongkok dalam bahasa Inggeris atau 中国?‚Nanti 
  kalau ada orang mengatakan otak anda di dengkul, anda sakit hati lagi, 
  padahal anda yang menghina orang duluan. 
  ?? Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi 
  harapan, termasuk harapan saya, koq begitu.
  ?? Salam prihatin.
  ? Liang U
  
  
  
  
  
  From: jackson_yahya@ jackson_yahya@
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan 
  media massa
  
  ? 
  Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
  chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
  lain-lain. Jangan omdo buktikan 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
  Teruuusss... !
  
  
  From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
  Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
  massa
  ? 
  Setuju!
  
  Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan 
  konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
  
  malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
  Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
  
   Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
   media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
   
   Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
   
   Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
   Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
   Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
   adalah awal yg. baik/a good start.
   
   Salam,
   BH Jo
   
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
   
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
juga oleh Suarapembaruan.
Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang 
lain.
Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa 
harus
dipaksakan .
Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
Tionghoa ?
Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
salam,
Dr.Irawan

2009/10/23 zhoufy@

 Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely 
 dan
 acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!

 Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para 
 tokoh tak
 terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
 Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
 menyebut
 Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.

 Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 
 1965
 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
 kira
 tidak.

 Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 
 misalnya,
 apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? 
 Saya
 kira tidak.

 Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada

Kubu-Kubu (Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa))

2009-10-25 Terurut Topik ulysee_me2

Susah deh, kalau diskusi, enggak sependapat terus take it personally.

Merasa terhina, merasa tertantang, terus ego tersenggol, terus melemparkan 
kata-kata kasar yang bikin panas, terus membakar jembatan persahabatan, hanya 
gara-gara beda pendapat di milis.

Gue juga lagi belajar, kalau nulis jangan pake EGO. Tapi kok susah ya. Apalagi 
kalau tahu lawan debatnya Ego selangit, wh makin asyik. 

EGO disini bukan E-90 yang temennya Blackberry lhoh, kyaaahahahahaha.  


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... 
wrote:
 
 - Original Message - 
 From: zho...@... 
 To: Akhmad Bukhari Saleh 
 Sent: Monday, October 26, 2009 12:12 AM
 Subject: Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina 
 === penggunaan media massa)
 
 Dari berjilid2 sanggahan pak Abs, kita sebenarnya cukup jelas bagaimana 
 posisi anda.
 
 Jika anda mau berlagak laku seperti wasit etika diskusi yg netral, mengapa 
 diam seribu bahasa saat kelompok orang yg sependapat dng anda berbicara tak 
 karuan, berargumentasi dng cara ngawur? Tapi sangat galak thd orang2 yg 
 pendapatnya berlawanan dng kelompok anda? 
 
 Dengan cara itu, meski anda memakai berbagai bhs yg berliku2, kami cukup 
 jelas: dlm masalah Cina Tionghoa, anda adalah satu kubu dng Jackson dan Uly! 
 makanya tak perlu malu2 mengakui. Berlagak seperti orang bijak yg menengahi!
 
 
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG - www.avg.com 
 Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 
 14:31:00





Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-25 Terurut Topik Santo Putra
Iya, benar sekali, siramlah dengan air dan jangan disiram dengan api, biar 
suasana tetap sejuk dan enak.


Xiexie 





From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
To: Santo Putra santopu...@ymail.com
Sent: Sun, October 25, 2009 11:34:13 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

Iyalah, pakai ilmu air menembus batu saja... Siancay siancay

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Santo Putra santopu...@ymail.com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 08:22:52 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa
  


Salam Buat Laoda Liang U dan Mas Agoeng serta Teman-Teman Semua,

Menurut saya saudara muda kita ini amat polos, dia mengungkapkan semua 
ini menurut jalan pikirannya dan tidak bermaksud menyakiti maupun melecehkan 
teman-teman semuanya. Saya mohon teman-teman dapatlah memakluminya, ini adalah 
salah satu contoh buah hasil Doktrin Pembodohan dan saudara muda kita ini 
adalah korban politik Doktrin Pembodohan tersebut.
Mungkin pada kesempatan ini dia belum bisa memahami, barangkali dilain 
kesempatan dia akan lebih baik dari sekarang.
Sekeras apapun batu itu, kalau ditetes dengan air lama-lama juga akan jebol, 
jadi sabarlah, butuh waktu untuk meluruskan sesuatu yang sudah terlanjur 
bengkok. Namun kita harus bersyukur juga, bahwa zaman Pembodohan itu telah 
berlalu dan pelahan-lahan yang bengkok-bengkok ini dapat diluruskan kembali,  
Pelan Tapi Pasti .

Salam Kompak Selalu,
SP



From: agoeng_set@ yahoo.com agoeng_...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, October 25, 2009 5:27:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

  
Mpek sudahlah cape, boro2 yg rumit begitu. Beda tionghoa n tiongkok gak tau. 
Biarlah dia minta dipanggil cina yg penting jgn maksa manggil cina juga ke org 
laen. 


From: liang u lian...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 00:51:47 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa
  
Dik Jackson, 
    Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin kelihatan 
bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang berkeberatan 
tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah 支那,China adalah Tiongkok dalam 
bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang mengatakan otak anda di dengkul, 
anda sakit hati lagi, padahal anda yang menghina orang duluan. 
   Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi harapan, 
termasuk harapan saya, koq begitu.
   Salam prihatin.
  Liang U





From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa

  
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
lain-lain. Jangan omdo buktikan 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
  
Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo b...@... wrote:

 Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
 media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
 
 Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
 
 Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
 Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
 jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a 
 good start.
 
 Salam,
 BH Jo
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
 
  Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
  menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
  kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
  juga oleh Suarapembaruan.
  Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
  Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
  berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
  Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus

Re: Otak Di Dengkul (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa)

2009-10-25 Terurut Topik liang u
 Terima kasih pak Ahmad atas nasihatnya. Beberapa waktu yang lalu sudah 
pernah saya usulkan, biarkan saja, yang ingin disebut Cina silahkan, yang ingin 
disebut Tionghoa silahkan, asal jangan memaksa pihak yang lain. Kali inipun 
saya usulkan Biar anjing menggonggong,
 Hanya saja keterlaluan, jelas kita bicara istilah Cina, lalu diselewengkan 
istilah China. Untuk yang mengerti Mandarin, itu lain sekali artinya maupun 
tulisannya yang pernah saya tuliskan. Pernah juga saya sebutkan bahasa Tionghoa 
adalah bahasa huruf, termasuk istilah, nama dll. Asal hurufnya betul orang tak 
perduli. Orang terkenal seperti OKT (Oei Kim Tiang) itu tak akan marah 
dipanggil Huang Jinzhang karena hurufnya sama. Kalau dirubah hurufnya baru 
menjadi masalah. Propinsi Fujian disebut Hokkian boleh saja, hurufnya sama 
bunyinya macam-macam. 
 Memang benar ada konteks politik ada konteks bahasa. Tapi saya tak berniat 
berbicara politik saya pun bukan politikus. Mungkin konsep lingkungan yang 
berpengaruh juga. Pernah saya katakan dalam suatu kesempatan: Ada seorang 
penjaga alat-alat laboratorium di tempat kerja saya dulu, ia marah besar ketika 
mahasiswa memanggilnya emang (emang bahasa Sunda dari paman),iapun orang Sunda 
kenapa marah? Ia mengharap dipanggil bapak seperti pada pengajar.
 Kalau menurut saya disini konteks bukan politik bukan bahasa tapi 
lingkungan.
 Kalau dikutik terus jadi makin rumit, saya akan kembali ke usulan lama, 
terserah masing-masing, yang mau disebut Cina silahkan dan yang mau dipanggil 
Tionghoa jangan dipaksa jadi Cina.  Hanya saja kalau dilihat dari etika, 
harusnya yang masuk Budaya Tionghoa sudah tahu, bahwa istilah di sini pasti 
Tionghua bukan Cina, maka harus mempunyai respek, kalau tak respek jangan 
masuk. Sama saja kalau ada milis diskusi bahasa Jepang yang masuk ke situ harus 
berminat belajar atau diskusi tentang bahasa Jepang, jangan yang meledek 
Jepang, kalau sengaja meledek itu cari perkelahian, provokator. 
 Saya menaruh respek pada anda, meskipun kadang ada perbedaan pendapat, itu 
wajar kita manusia koq. Seperti dengan Mang Ucup dulu, yang pendeta itu. Kami 
seagama, tapi saya sering juga mendebat dia kalau tak setuju, tapi kita tak 
pernah bertengkar.
Terima kasih atas nasihatnya.
Kiongchiu
Liang U   





From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 26, 2009 12:43:35 AM
Subject: Otak Di Dengkul   (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === 
penggunaan media massa)

  
 
Tidak usahlah Liang U 
sianseng meng-otakdidengkul- otakdidengkul- kan orang!
Tidak ada gunanya 
menggunakan kata-kata kasar, jorok dan meng-offense orang dalam 
berdiskusi di milis.
Mudharatnya banyak, 
manfaatnya samasekali tidak ada. Obyek pencerahan kita bukannya akan 
tecerahkan, 
melainkan akan bertambah teguh menjadi musuh. Dan ujung-ujungnya kita ditindak 
sama moderator...
 
Dan juga malahan akan 
menurunkan integritas Liang U sendiri, karena kebenaran yang hendak dipaksakan 
dengan meng-otak-di- dengkul-kan orang itu toh nyatanya juga tidak sepenuhnya 
benar!
 
Karena, Liang U sianseng, 
kata-kata cina, china, chinoi, dsb. itu, termasuk kata cino kalau ucapan 
orang Jawa dan orang Palembang, itu semua SAMA saja! Semuanya mengacu 
pada obyek yang sama.
Yaitu kalau dalam 
konteks BAHASA (etimologis) !
 
Seperti juga yang 
dicontohkan Jackson-heng tentang kata apel (bah. Indonesia), kata apple (bah. 
Inggris) dan kata apfel (bah. Jerman) itu, yang semua juga sama saja dalam 
konteks bahasa. Semuanya mengacu pada obyek yang sama.
Atau kalau mau contoh 
yang juga nama negara, kata-kata jepang, japan, japon, itu semua juga sama saja 
dalam konteks bahasa! Semuanya mengacu pada obyek yang 
sama.
 
Kata cina dan kata china 
menjadi BERBEDA, seperti yang ingin diketengahkan Liang U, itu adalah kalau 
dalam konteks POLITIS!
Khususnya dalam 
konteks hubungan politis antara pemerintah RRT dan pemerintah RI. Di mana kedua 
kata menjadi berbeda makna.
 
Dalam kesepahaman antara 
kedua pemerintahan ketika perundingan pemulihan kembali hubungan diplomatik 
tahun 1994, pilihan kata china menjadi alternatif jalan tengah di antara kata 
cina dan kata tiongkok, sehingga merupakan win-win solution bagi kedua 
pihak.
 
Pihak RI bisa merasa win, 
karena kata cina dan kata china toh sama saja kalau dilihat dalam konteks 
bahasa!
Pihak RRT bisa merasa 
win, karena kata cina berbeda dengan kata china kalau dilihat dalam konteks 
politik!
 
Dalam konteks hubungan 
RRT dengan Malaysia, Singapura dan Brunei misalnya, di mana tidak ada kisah 
sejarah perpolitikan yang serupa Indonesia, tidak ada perbedaan kata cina 
dengan 
kata china, baik dalam konteks bahasa maupun konteks 
politik.
Di sana orang mengatakan 
cina, tidak menjadi masalah, bahkan bagi pihak kedubes Tiongkok di sana 
sekalipun.
 
 
Pada hakekatnya, 
pemahaman yang berbeda tentang makna kata-kata yang sama, karena

[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-24 Terurut Topik B.H. Jo
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan media 
massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 

Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 

Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif  dan adalah awal yg. baik/a good 
start.

Salam,
BH Jo


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote:

 Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
 menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
 kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
 juga oleh Suarapembaruan.
 Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
 Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
 berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
 Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
 dipaksakan .
 Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
 Tionghoa ?
 Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
 Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
 salam,
 Dr.Irawan
 
 2009/10/23 zho...@...
 
   Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
  acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
 
  Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak
  terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
  Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
  Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
 
  Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
  misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
  tidak.
 
  Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun  1975 misalnya,
  apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
  kira tidak.
 
  Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua
  dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
  konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
 
  Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
  serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
  kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
  Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng
  istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
  Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
  press yg sedang bingung!
 
  Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
  tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak
  sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
  
 
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
 
  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
 
  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 





[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-24 Terurut Topik younginheart5000
Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, B.H. Jo b...@... wrote:

 Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
 media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
 
 Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
 
 Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
 Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
 jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif  dan adalah awal yg. baik/a 
 good start.
 
 Salam,
 BH Jo
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
 
  Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
  menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
  kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
  juga oleh Suarapembaruan.
  Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
  Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
  berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
  Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
  dipaksakan .
  Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
  Tionghoa ?
  Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
  Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
  salam,
  Dr.Irawan
  
  2009/10/23 zhoufy@
  
Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
   acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
  
   Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
   tak
   terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
   Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
   Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
  
   Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
   misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
   tidak.
  
   Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun  1975 misalnya,
   apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
   kira tidak.
  
   Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
   semua
   dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
   konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
  
   Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
   serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
   kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
   Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
   dng
   istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
   Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
   press yg sedang bingung!
  
   Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
   tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? 
   Tidak
   sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
  
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
   
  
   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
   .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
  
   .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
  
   .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
  
   Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-24 Terurut Topik jackson_yahya
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
lain-lain. Jangan omdo buktikan
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, B.H. Jo b...@... wrote:

 Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
 media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
 
 Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
 
 Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
 Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
 jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif  dan adalah awal yg. baik/a 
 good start.
 
 Salam,
 BH Jo
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
 
  Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
  menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
  kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
  juga oleh Suarapembaruan.
  Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
  Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
  berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
  Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
  dipaksakan .
  Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
  Tionghoa ?
  Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
  Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
  salam,
  Dr.Irawan
  
  2009/10/23 zhoufy@
  
Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
   acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
  
   Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
   tak
   terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
   Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
   Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
  
   Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
   misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
   tidak.
  
   Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun  1975 misalnya,
   apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
   kira tidak.
  
   Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
   semua
   dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
   konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
  
   Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
   serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
   kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
   Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
   dng
   istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
   Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
   press yg sedang bingung!
  
   Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
   tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? 
   Tidak
   sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
  
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
   
  
   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
   .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
  
   .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
  
   .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
  
   Yahoo! Groups Links
  
  
  
  
 






[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa

2009-10-24 Terurut Topik younginheart5000
Educate, bukan main hapus hapusan. 

Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 

Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).

Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?

buktikan apa?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
 chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
 lain-lain. Jangan omdo buktikan
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 
 Setuju!
 
 Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
 yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
 
 malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
 Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
 
  Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
  media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
  
  Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
  
  Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
  Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
  Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif  dan 
  adalah awal yg. baik/a good start.
  
  Salam,
  BH Jo
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
  
   Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
   menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
   kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
   juga oleh Suarapembaruan.
   Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
   Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
   berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
   Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
   dipaksakan .
   Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
   Tionghoa ?
   Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
   Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
   salam,
   Dr.Irawan
   
   2009/10/23 zhoufy@
   
 Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely 
dan
acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
   
Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
tak
terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
menyebut
Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
   
Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
kira
tidak.
   
Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun  1975 
misalnya,
apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
kira tidak.
   
Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
semua
dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
   
Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang 
masih
serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat 
mengkoreksi
kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
dng
istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena 
mereka
Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti 
kebiasaan
press yg sedang bingung!
   
Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? 
Tidak
sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
   
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
   

   
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
   
.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
   
.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua 
:.
   
.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
   
Yahoo! Groups Links