Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)

2010-01-07 Terurut Topik liang u
Saya nimbrung sedikit. Pengalaman saya waktu lalu, tahunnya lupa, tapi Tiongkok 
baru membuka diri. Ada pengusaha Indonesia yang pergi menanam modal di sana. 
Seorang mahasiswa di Jakarta datang bertanya kepada dosennya yang pribumi 
asli.  Karena kebetulan saya ada di situ, jadi ikut mendengar.. Pertnyaannya:
Mengapa kita biarkan pengusaha Indonesia yang Cina (sesuai istilah yang 
digunakan si penanya) menanam modal di Cina, padahal kita kekurangan modal?
Sang dosen menjawab:  Loh, waktu lalu anda bilang, modal asing di Indonesia, 
hanya menyebabkan kita miskin, sebab keuntungan dibawa ke sana, ke US, ke 
Belanda dll. Rakyat tetap menderita. Jadi menurut anda modal asing 
menguntungkan negeri yang menanam modal merugikan negeri yang ditanami modal. 
Sekarang pengusaha kita menanam modal di Cina, harusnya kita yang untung, Cina 
yang rugi. Koq sekarang jadi terbalik?'  Si penanya mulai agak panik, Ya, pa, 
tapi faktanya begitu“ 。Begini,  sang dosen dengan sabar melanjutkan Kalau 
ditanami modal rugi, menanam modal rugi, itu artinya kta yang bodoh. Bisnis 
bisa terlaksana hanya kalau kedua pihak untung. Sama dengan kalau kita belanja, 
pembeli dan penjual harus diuntungkan, pembeli merasa kebutuhannya dipenuhi dan 
penjual mendapat laba. Kalau salah satu pihak merasa dirugikan, bisnis tak 
jalan. Kalau pembeli merasa dirugikan ia tak akan datang lagi belanja ke sana. 
Kalau si penjual merasa rugi, ia tidak
 akan menjual lagi. Setuju?  Mahasiswa dengan segan mengangguk juga.  
Mahasiswa kita banyak yang kurang berfikir maunya emosi saja,' katanya kepada 
saya.
Sayang peristiwa simple yang terjadi 20 tahun yang lalu, sampai saat ini masih 
belum dipahami oleh sebagian dari kita. Atau memang kita senang jalan di tempat?
Persetujuan perdagangan bebas ditandatangani sudah lama, mengapa kita tidak 
menyiapkan diri? 
Kalau kita ke Guangzhou sudah ada puluhan ribu orang Afrika Hitam tinggal di 
sana. Di Yiwu, kota yang menjadi pasar consumer product terbesar di Tiongkok 
banyak saudagar orang Arab dari Irak. Lalu mengapa orang Indonesia tak bisa? 
Mungkin ada yang menjawab, ada yang bisa tapi Cina lagi. Inilah akibat 
kebijakan pemerintah yang cupat. Berbeda politik , mengapa bahasanya yang harus 
diboikot. Kalau anti komunis mengapa harus anti huruf Tionghoa?  Bahasa itu tak 
ada salahnya, dipakai menyebar paham komunis bisa, dipakai menyebar politik 
anti komunis bisa. Tapi kita lugu , bahasanya dilarang. Akibatnya orang Arab 
bisa bisnis di sana, orang Afrika bisa bisnis di sana, orang Indonesia 
kebingungan. 
Sudahlah, yang sudah lalu tak perlu dibicarakan, percuma sudah lewat. Kita 
lihat sekarang saja. Apakah sikap kita sudah berubah? Yah, tapi belum 
menyeluruh, kalau sudah berubah total, hari ini tak akan ada yang ribut masalah 
ini.
Sdr.Siswanto, saya tak menyerang anda, tapi mengeluhkan mengapa kita tidak mau 
bergerak maju?
Salam
Liang U




From: Erik rsn...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 7, 2010 1:19:57 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan 
Anthony)

  
Nampaknya diskusi ttg  AFTA sudah mereda ya? Saya mohon maaf kalo posting saya 
ini munculnya terlambat. Belakangan ini memang agak sibuk, tapi karena sudah 
janji pada bung Jakcson untuk memberi pendapat (sekaligus klarifikasi ungkapan 
Absurd yang diprotres bung Anthony) saya sempatkan bikin oret-oretan sedikit di 
sini.
Bung Anthony, yang mampu membungkam orang berbicara di sini adalah para 
moderator, bukan saya. Apa lagi hanya dengan  ungkapan Absurd langsung orang 
bisa dibungkam, wah anda terlalu merendahkan bung Jackson kalau gitu!! Tidak 
ada sama sekali maksud membungkam dari saya, apa lagi merendahkan bung 
Jackson!! Lalu, mengapa saya katakan pendapat bung Jackson absurd? Karena bagi 
saya, (mohon maaf ya, Jackson) pendapat beliau itu terkesan sangat 
menyederhanakan permasalahan, seakan penyebab dampak negatif AFTA adalah 
gara-gara hadirnya pedagang eceran dari China. Padahal dampak negatif (kalau 
memang ada) itu tetap akan ada, bahkan seandainya pedagang eceran dari China 
itu diusir semua. Produk Made In China tetap akan membanjiri pasaran Indonesia 
lewat importir lokal, dengan potensi melemahkan dan akhirnya membangkrutkan 
industri lokal yang berdampak pada meningkatnya pengangguran. Dan itulah 
permasalahannya yang harus kita hadapi!! Dan untuk itu, pada
 posting lalu saya minta pencerahan rekan miliser yang ahli ekonomi makro.
Saya tidak menafikan pandangan ngkoh ABS bahwa kebijakan AFTA adalah satu paket 
yang membebaskan keluar masuknya produk dan juga para pekerja profesional antar 
negara penanda-tangan AFTA. Tapi, menurut saya (secara bodoh dan subyektif) 
yang paling krusial di depan mata kita adalah membanjirnya produk China 
berharga murah yang sudah mengamcam sektor riil kita.  Para ahli 
ekonomi (seperti Aviliani, Faisal Basri dll) pernah mensinyalir bahwa 
perekonomian Indonesia 70% ditopang oleh sektor informal

[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)

2010-01-07 Terurut Topik ChanCT
Apa yang diajukan bung Liang sangat jitu. Itulah namanya perdagangan, dimana 
ada untung baru bisa jalan. Agar orang suka dan lebih banyak pengusaha 
menanamkan modalnya dinegeri ini, tentu harus menciptakan syarat-syarat yang 
lebih baik agar pengusaha bisa dapatkan untung dan usahanya berrkembang baik. 
Prinsip kapitalis dimana saja tentu sama, yaitu, gunakan modal sekecil mungkin 
untuk dapatkan keuntungan sebesar mungkin. Dimana dia melihat bisa dapatkan 
keuntungan lebih besar, kesitulah dia pergi. Tidak mungkin dicegah. Juga tidak 
mungkin orang dituntut tunjukkan partiotisme-nya untuk pertahankan usahanya di 
Indonesia, dengan menanggung jatuh rugi atau kurang beruntung. Disinilah peran 
Pamerintah yang berkuasa untuk memperbaiki syarat-syarat penanaman modal, untuk 
berusaha dinegeri ini. Pertama bersihkan birokrasi Pemerintah, beresin 
pungutan-liar yang merajalela selama ini; kedua, benahi itu listrik yang tidak 
stabil, byar-pet melulu tentunya sangat mengganggu produksi; ketiga, kurangi 
buruh berdemo, tidak masuk kerja, aksi mogok, dst., ... peraturan-peraturan 
yang kurang menguntungkan lancarnya berusaha dinegeri ini.

Dalam pelaksanaan AFTA, sebenarnya saja tidak mungkin kita kalah disegala 
bidang. Pasti ada juga keunggulan dinegeri ini dibanding dengan Tiongkok. 
Berdasarkan keterangan seorang kawan, pabrik tekstil di Indonesia, juga tidak 
semuanya akan kalah bersaing dengan produksi Made In CHina. Dibagian produksi 
baju-dalam berkwalitas rendah, misalnya Indonesia mungkin kalah, tapi dalam 
produksi tektil yang halus dan berkwalitas tinggi dengan motive-motive 
tersendiri, Indonesia tetap bisa bertahan melawan saingan Made In China itu. 
Itu yang katanya terjadi beberapa tahun terakhir ini. Tidak semua pabrik 
tekstil dimatikan oleh Made In China!

Seperti halnya dengan Thailand, Indonesia juga bisa kembangkan dan tingkatkan 
perkebunan buah-buahan dan sayuran tropik, yang jelas di Tiongkok tidak ada. 
Menjual buah-buahan merebut pasaran di Tiongkok. Dan ambil keuntungan lebih 
bersar disitu, seperti yang dilakukan Thailand. Jadi, Pemerintah harus siap 
hadapi globalisasi yang sedang bergulir, tidak berteriak masuknya barang 
produksi Tiongkok akan mematikan pabrik lokal. Itulah pertanyaan bung Erik, 
kalau barang produksi Made In China bisa masuk pasaran Indonesia, kenapa tidak 
Made In Indonesia masuk pasaran Tiongkok. Dalam hal ini kita mungkin saja 
kalah, tapi dalam hal lain masih bisa menang, kan. Dan setiap perjanjian 
perdagangan 2 negara itu dasarnya saling menguntungkan. Barang Made In CHina 
tidak masuk, apa dikira barang Made in Viet Nam, Made In Thailand, Made In 
Malaysia tidak akan masuk?Tapi, kalau kita tidak mengikuti permainan 
globalisasi ini, mengurung diri atau menutup AFTA dengan Tiongkok apa tidak 
berarti negeri ini akan terus terbelakang, tidak bisa maju-maju? Atau dengan 
kata lain, tetap membiarkan Indonesia diperas habis-habisan sebagaimana terjadi 
selama lebih 60 atahun ini oleh imperialis AS dan negara Eropah, terutama dalam 
penyedotan kekayaan bumi alam.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: liang u 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 07, 2010 6:35 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson 
dan Anthony)





  Saya nimbrung sedikit. Pengalaman saya waktu lalu, tahunnya lupa, tapi 
Tiongkok baru membuka diri. Ada pengusaha Indonesia yang pergi menanam modal di 
sana. 
  Seorang mahasiswa di Jakarta datang bertanya kepada dosennya yang pribumi 
asli.  Karena kebetulan saya ada di situ, jadi ikut mendengar. Pertnyaannya:
  Mengapa kita biarkan pengusaha Indonesia yang Cina (sesuai istilah yang 
digunakan si penanya) menanam modal di Cina, padahal kita kekurangan modal?
  Sang dosen menjawab:  Loh, waktu lalu anda bilang, modal asing di Indonesia, 
hanya menyebabkan kita miskin, sebab keuntungan dibawa ke sana, ke US, ke 
Belanda dll. Rakyat tetap menderita. Jadi menurut anda modal asing 
menguntungkan negeri yang menanam modal merugikan negeri yang ditanami modal. 
Sekarang pengusaha kita menanam modal di Cina, harusnya kita yang untung, Cina 
yang rugi. Koq sekarang jadi terbalik?'  Si penanya mulai agak panik, Ya, pa, 
tapi faktanya begitu“ 。Begini,  sang dosen dengan sabar melanjutkan Kalau 
ditanami modal rugi, menanam modal rugi, itu artinya kta yang bodoh. Bisnis 
bisa terlaksana hanya kalau kedua pihak untung. Sama dengan kalau kita belanja, 
pembeli dan penjual harus diuntungkan, pembeli merasa kebutuhannya dipenuhi dan 
penjual mendapat laba. Kalau salah satu pihak merasa dirugikan, bisnis tak 
jalan. Kalau pembeli merasa dirugikan ia tak akan datang lagi belanja ke sana. 
Kalau si penjual merasa rugi, ia tidak akan menjual lagi. Setuju?  Mahasiswa 
dengan segan mengangguk juga.  Mahasiswa kita banyak yang kurang berfikir 
maunya emosi saja,' katanya kepada saya.
  Sayang peristiwa simple yang terjadi 20 tahun yang lalu, sampai saat ini 
masih belum dipahami

Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-07 Terurut Topik agoeng_set
Tenaga kerja diindonesia termasuk paling murah di ASEAN, malaysian thailand, 
singapore bahkan filipina n vietnam lebih mahal. Contoh serikat buruh preman 
banyak kok. Beberapa taon lalu di tanggerang ada serikat buruh yg suruh 
pekerjanya mogok jika tidak pabriknya didatengin dan di demo. Setelah di cek 
ternyata belon setoran dan para pekerja disana tidak gabung dengan serikat 
mereka. Yg paling baru yah SP PLN, pakai ancaman dan percobaan pendudukan 
kantor dirut jika dahlan iskan jadi dirut. Hal2 seperti ini apa bukan cara 
preman? Belon lagi di pelabuhan banyak serikat2 buruh angkut yg baru mau angkut 
jika harga sudah deal seperti yg mereka mau, trus ketika keluar dr pelabuhan 
ada lagi SP yg minta uang jalan. Upah buruh asli yg hanya beberapa ratus ribu 
menjadi mahal karena cost seperti ini yg jumlahnya tidak kecil. 
-Original Message-
From: ayen ayen.oy...@gmail.com
Date: Thu, 7 Jan 2010 10:25:34 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

untuk kawan agung, saya mau tanya kl saudara pengusaha, saudara menganggap
upah di indo saat ini murah atau mahal? ada tidak upah dari negara lain yang
bisa membandingkan sehingga dapat mengkategorikan upah di indo mahal atau
murah? terus bagaimana ya kaitannya dengan serikat pekerja preman yang anda
sebutkan?
terima kasih atas pencerahannya kawan agung

2010/1/7 agoeng_...@yahoo.com



 Market RRC 1,2M ditambah ASEAN sekitar 200jtan. Market indo 200an jt.
 Market yg terbuka luas begitu kenapa ga ada yg liat sebagai peluang yah? SDA
 indo jauh lebih beragam dr RRC, bahan baku disini lebih gampang. Tenaga
 kerja murah juga banyak ( asal ga disusupi oknum serikat pekerja preman )
 Susah klo semua jago kandang n serba proteksi. Mending dijadiin ekonomi
 perp propinsi or kabupaten aja sekalian. Setiap produk n bahan baku mau
 kluar bates kabupaten kena syarat n pajak A-Z biar kabupaten kaya di jawa n
 kalimantan duitnya ga ilang n kabupaten miskin ga jadi sapi perasan.
 Market yg terbuka luas dengan kemampuan yg sama sebenernya kenapa harus
 pada kuatir??? Satu2nya hambatan bukan dr luar kok tp dr dlm, dr pemerintah
 sendiri yg ga tegas n terlalu banyak aturan aneh2 apalagi di daerah yg
 ujung2nya berdampak ke cost. Org lokal lebih tau budaya n kebutuhan lokal
 punya waktu bergerak lebih dulu drpd org asing.
 --
 *From: * brightandromeda brightandrom...@yahoo.co.id
 *Date: *Wed, 06 Jan 2010 17:36:32 -
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?




 Waahhh ramai nich.

 Kalau melihat prospek AFTA kedepan nanti sungguh menakutkan, untuk 1 tahun
 kedepan mungkin sudah bisa melihat efeknya. RRT hanya membutuhkan waktu
 kurang lebih 7 tahun dari sejak RRT membuka negaranya dan menggulung negri
 paman sam. negara sebesar amerika saja sanggup dijatuhkan dari segi
 ekonominya, bahkan negara kesatuan eropa juga terkena efeknya. Nah negara
 kita ini sangat rapuh dari segi pemerintahan dan sumber daya manusianya
 sendiri, ini berdasarkan pengalaman saya yg pernah bekerja di luar negri dan
 ini adalah fakta. kalau tingkat persaingan hidup di Indonesia sangat rendah
 di banding di negara maju. Bagi negara maju seperti Singapura maupun
 Malaysia jauh jauh hari sudah mempersiapkan diri untuk menyambut AFTA,
 sehingga kalaupun ada efek negatifnya tidak akan berpengaruh besar bagi
 perekonomiannya. Bagaimana dengan Indonesia tercinta?. Para pemilik pabrik
 sejak awal sudah mempertanyakan isu AFTA ini, namun jawabannya baru muncul
 di awal januari 2010. Yang ditakuti adalah fundamental ekonomi negara kita
 tidaklah kokoh, dari sisi pasar modal kelihatanya sangat solid, tapi dari
 sisi padat modalnya sangat rapuh. Ini ibarat pipa besi yg mengkilau dari
 luar tapi dari dalam sudah dimakan karat.Lihatlah negara industri dan negara
 maju, mereka maju karena dari segi padat modal.
 Efek dari AFTA ini akan bersifat kartu domino yang artinya, pertama pabrik
 kecil dan menengah akan menjadi korban pertama. Disusul pabrik besar bila
 tidak ada antisipasi, berikutnya perbankan, seterusnya pemerintah akan
 kehilangan pajak pendapatan dan selanjutnya.

   




[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-06 Terurut Topik brightandromeda

Waahhh ramai nich.

Kalau melihat prospek AFTA kedepan nanti sungguh menakutkan, untuk 1 tahun 
kedepan mungkin sudah bisa melihat efeknya. RRT hanya membutuhkan waktu kurang 
lebih 7 tahun dari sejak RRT membuka negaranya dan menggulung negri paman sam. 
negara sebesar amerika saja sanggup dijatuhkan dari segi ekonominya, bahkan 
negara kesatuan eropa juga terkena efeknya. Nah negara kita ini sangat rapuh 
dari segi pemerintahan dan sumber daya manusianya sendiri, ini berdasarkan 
pengalaman saya yg pernah bekerja di luar negri dan ini adalah fakta. kalau 
tingkat persaingan hidup di Indonesia sangat rendah di banding di negara maju. 
Bagi negara maju seperti Singapura maupun Malaysia jauh jauh hari sudah 
mempersiapkan diri untuk menyambut AFTA, sehingga kalaupun ada efek negatifnya 
tidak akan berpengaruh besar bagi perekonomiannya. Bagaimana dengan Indonesia 
tercinta?. Para pemilik pabrik sejak awal  sudah mempertanyakan isu AFTA ini, 
namun jawabannya baru muncul di awal januari 2010. Yang ditakuti adalah 
fundamental ekonomi negara kita tidaklah kokoh, dari sisi pasar modal 
kelihatanya sangat solid, tapi dari sisi padat modalnya sangat rapuh. Ini 
ibarat pipa besi yg mengkilau dari luar tapi dari dalam sudah dimakan 
karat.Lihatlah negara industri dan negara maju, mereka maju karena dari segi 
padat modal.
Efek dari AFTA ini akan bersifat kartu domino yang artinya, pertama pabrik 
kecil dan menengah akan menjadi korban pertama. Disusul pabrik besar bila tidak 
ada antisipasi, berikutnya perbankan, seterusnya pemerintah akan kehilangan 
pajak pendapatan dan selanjutnya.



Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-06 Terurut Topik agoeng_set
Market RRC 1,2M ditambah ASEAN sekitar 200jtan. Market indo 200an jt. Market yg 
terbuka luas begitu kenapa ga ada yg liat sebagai peluang yah? SDA indo jauh 
lebih beragam dr RRC, bahan baku disini lebih gampang. Tenaga kerja murah juga 
banyak ( asal ga disusupi oknum serikat pekerja preman ) 
Susah klo semua jago kandang n serba proteksi. Mending dijadiin ekonomi perp 
propinsi or kabupaten aja sekalian. Setiap produk n bahan baku mau kluar bates 
kabupaten kena syarat n pajak A-Z biar kabupaten kaya di jawa n kalimantan 
duitnya ga ilang n kabupaten miskin ga jadi sapi perasan. 
 Market yg terbuka luas dengan kemampuan yg sama sebenernya kenapa harus pada 
kuatir??? Satu2nya hambatan bukan dr luar kok tp dr dlm, dr pemerintah sendiri 
yg ga tegas n terlalu banyak aturan aneh2 apalagi di daerah yg ujung2nya 
berdampak ke cost. Org lokal lebih tau budaya n kebutuhan lokal punya waktu 
bergerak  lebih dulu drpd org asing. 
-Original Message-
From: brightandromeda brightandrom...@yahoo.co.id
Date: Wed, 06 Jan 2010 17:36:32 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?


Waahhh ramai nich.

Kalau melihat prospek AFTA kedepan nanti sungguh menakutkan, untuk 1 tahun 
kedepan mungkin sudah bisa melihat efeknya. RRT hanya membutuhkan waktu kurang 
lebih 7 tahun dari sejak RRT membuka negaranya dan menggulung negri paman sam. 
negara sebesar amerika saja sanggup dijatuhkan dari segi ekonominya, bahkan 
negara kesatuan eropa juga terkena efeknya. Nah negara kita ini sangat rapuh 
dari segi pemerintahan dan sumber daya manusianya sendiri, ini berdasarkan 
pengalaman saya yg pernah bekerja di luar negri dan ini adalah fakta. kalau 
tingkat persaingan hidup di Indonesia sangat rendah di banding di negara maju. 
Bagi negara maju seperti Singapura maupun Malaysia jauh jauh hari sudah 
mempersiapkan diri untuk menyambut AFTA, sehingga kalaupun ada efek negatifnya 
tidak akan berpengaruh besar bagi perekonomiannya. Bagaimana dengan Indonesia 
tercinta?. Para pemilik pabrik sejak awal  sudah mempertanyakan isu AFTA ini, 
namun jawabannya baru muncul di awal januari 2010. Yang ditakuti adalah 
fundamental ekonomi negara kita tidaklah kokoh, dari sisi pasar modal 
kelihatanya sangat solid, tapi dari sisi padat modalnya sangat rapuh. Ini 
ibarat pipa besi yg mengkilau dari luar tapi dari dalam sudah dimakan 
karat.Lihatlah negara industri dan negara maju, mereka maju karena dari segi 
padat modal.
Efek dari AFTA ini akan bersifat kartu domino yang artinya, pertama pabrik 
kecil dan menengah akan menjadi korban pertama. Disusul pabrik besar bila tidak 
ada antisipasi, berikutnya perbankan, seterusnya pemerintah akan kehilangan 
pajak pendapatan dan selanjutnya.




[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)

2010-01-06 Terurut Topik Erik

Nampaknya diskusi ttg  AFTA sudah mereda ya? Saya mohon maaf kalo
posting saya ini munculnya terlambat. Belakangan ini memang agak sibuk,
tapi karena sudah janji pada bung Jakcson untuk memberi pendapat
(sekaligus klarifikasi ungkapan Absurd yang diprotres bung Anthony) saya
sempatkan bikin oret-oretan sedikit di sini.

Bung Anthony, yang mampu membungkam orang berbicara di sini adalah para
moderator, bukan saya. Apa lagi hanya dengan  ungkapan Absurd langsung
orang bisa dibungkam, wah anda terlalu merendahkan bung Jackson kalau
gitu!! Tidak ada sama sekali maksud membungkam dari saya, apa lagi
merendahkan bung Jackson!! Lalu, mengapa saya katakan pendapat bung
Jackson absurd? Karena bagi saya, (mohon maaf ya, Jackson) pendapat
beliau itu terkesan sangat menyederhanakan permasalahan, seakan penyebab
dampak negatif AFTA adalah gara-gara hadirnya pedagang eceran dari
China. Padahal dampak negatif (kalau memang ada) itu tetap akan ada,
bahkan seandainya pedagang eceran dari China itu diusir semua. Produk
Made In China tetap akan membanjiri pasaran Indonesia lewat importir
lokal, dengan potensi melemahkan dan akhirnya membangkrutkan industri
lokal yang berdampak pada meningkatnya pengangguran. Dan itulah
permasalahannya yang harus kita hadapi!! Dan untuk itu, pada posting
lalu saya minta pencerahan rekan miliser yang ahli ekonomi makro.

Saya tidak menafikan pandangan ngkoh ABS bahwa kebijakan AFTA adalah
satu paket yang membebaskan keluar masuknya produk dan juga para pekerja
profesional antar negara penanda-tangan AFTA. Tapi, menurut saya (secara
bodoh dan subyektif) yang paling krusial di depan mata kita adalah
membanjirnya produk China berharga murah yang sudah mengamcam sektor
riil kita.  Para ahli ekonomi (seperti Aviliani, Faisal Basri dll)
pernah mensinyalir bahwa perekonomian Indonesia 70% ditopang oleh sektor
informal, hanya 30% dari sektor formal (termasuk di dalamnya sektor
industri). Apa jadinya kalau industri kita yang cuma 30%  ini bukannya
meningkat tapi justru gulung tikar satu per satu akibat kalah saing
dengan poduk China yang terus membanjiri pasaran Indonesia?

AFTA khan sudah dicanangkan jauh sebelum ini. Mengapa negara ASEAN lain
siap dan kita tidak? Padahal kita adalah yang terbesar (secara geografis
dan juga demografis) di antara mereka? Apalagi ditunjang dengan Sumber
daya Alam yang kaya?  Apa yang salah dari kita?? Kalau produk made in
China bisak masuk ke pasar Indonesia, mengapa produk kita (yang teoritis
juga bebas masuk ke China) tidak berbuat hal yang sama? Kalau modal
pengusaha China bisa bebas ditanamkan di pelbagai sektor riil kita,
kenapa kita tidak bisa berbuat hal yang sama? Kenapa pula pengusaha
Indonesia yang (dulu pernah) berinvestasi ke China dituding tidak
nasionalis dan melarikan modal ke luar negeri?? Itulah sekelumit
kegamangan saya (sebagai rakyat kecil) yang menghadapi AFTA, sementara
pemerintah dan elite politik kita malah tenang tak bereaksi, bahkan
masih terus aja asyik dalam permainan politik promodial memperebutkan
kepentingan pribadi dan kelompok.

Pepatah Tionghoa katakan Kalau yang di kuali sudah siap, tak perlu
khuatir yang di mangkok kita masing-masing tidak kebagian. Jadi, kalau
secara makro kita sudah siap, gak usah khuatir dengan hadirnya pedagang
eceran dari mana pun.

Salam,



Erik

\
-

  In budaya_tionghua@yahoogroups.com, anthonyrayindra
anthonyrayin...@... wrote:
Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut
saya tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada
'ekonomi mikro', terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini.
Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung
membungkam dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja
tidak boleh... Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya,
rasanya ada kata lain untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan
kata-kata yang galak.

 Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya
sih bagus, karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh
lebih luas, dan contoh penyatuan Uni Eropa juga berjalan
baik\
\
...




Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-06 Terurut Topik ayen
untuk kawan agung, saya mau tanya kl saudara pengusaha, saudara menganggap
upah di indo saat ini murah atau mahal? ada tidak upah dari negara lain yang
bisa membandingkan sehingga dapat mengkategorikan upah di indo mahal atau
murah? terus bagaimana ya kaitannya dengan serikat pekerja preman yang anda
sebutkan?
terima kasih atas pencerahannya kawan agung

2010/1/7 agoeng_...@yahoo.com



 Market RRC 1,2M ditambah ASEAN sekitar 200jtan. Market indo 200an jt.
 Market yg terbuka luas begitu kenapa ga ada yg liat sebagai peluang yah? SDA
 indo jauh lebih beragam dr RRC, bahan baku disini lebih gampang. Tenaga
 kerja murah juga banyak ( asal ga disusupi oknum serikat pekerja preman )
 Susah klo semua jago kandang n serba proteksi. Mending dijadiin ekonomi
 perp propinsi or kabupaten aja sekalian. Setiap produk n bahan baku mau
 kluar bates kabupaten kena syarat n pajak A-Z biar kabupaten kaya di jawa n
 kalimantan duitnya ga ilang n kabupaten miskin ga jadi sapi perasan.
 Market yg terbuka luas dengan kemampuan yg sama sebenernya kenapa harus
 pada kuatir??? Satu2nya hambatan bukan dr luar kok tp dr dlm, dr pemerintah
 sendiri yg ga tegas n terlalu banyak aturan aneh2 apalagi di daerah yg
 ujung2nya berdampak ke cost. Org lokal lebih tau budaya n kebutuhan lokal
 punya waktu bergerak lebih dulu drpd org asing.
 --
 *From: * brightandromeda brightandrom...@yahoo.co.id
 *Date: *Wed, 06 Jan 2010 17:36:32 -
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?




 Waahhh ramai nich.

 Kalau melihat prospek AFTA kedepan nanti sungguh menakutkan, untuk 1 tahun
 kedepan mungkin sudah bisa melihat efeknya. RRT hanya membutuhkan waktu
 kurang lebih 7 tahun dari sejak RRT membuka negaranya dan menggulung negri
 paman sam. negara sebesar amerika saja sanggup dijatuhkan dari segi
 ekonominya, bahkan negara kesatuan eropa juga terkena efeknya. Nah negara
 kita ini sangat rapuh dari segi pemerintahan dan sumber daya manusianya
 sendiri, ini berdasarkan pengalaman saya yg pernah bekerja di luar negri dan
 ini adalah fakta. kalau tingkat persaingan hidup di Indonesia sangat rendah
 di banding di negara maju. Bagi negara maju seperti Singapura maupun
 Malaysia jauh jauh hari sudah mempersiapkan diri untuk menyambut AFTA,
 sehingga kalaupun ada efek negatifnya tidak akan berpengaruh besar bagi
 perekonomiannya. Bagaimana dengan Indonesia tercinta?. Para pemilik pabrik
 sejak awal sudah mempertanyakan isu AFTA ini, namun jawabannya baru muncul
 di awal januari 2010. Yang ditakuti adalah fundamental ekonomi negara kita
 tidaklah kokoh, dari sisi pasar modal kelihatanya sangat solid, tapi dari
 sisi padat modalnya sangat rapuh. Ini ibarat pipa besi yg mengkilau dari
 luar tapi dari dalam sudah dimakan karat.Lihatlah negara industri dan negara
 maju, mereka maju karena dari segi padat modal.
 Efek dari AFTA ini akan bersifat kartu domino yang artinya, pertama pabrik
 kecil dan menengah akan menjadi korban pertama. Disusul pabrik besar bila
 tidak ada antisipasi, berikutnya perbankan, seterusnya pemerintah akan
 kehilangan pajak pendapatan dan selanjutnya.

   



Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-05 Terurut Topik wihan adi
sedikit catatan,dalam menghadapi AFTA ini,saya belum melihat komentar mengenai 
produktivitas,kebanyakan hanya bicara mengenai bahwa industri dalam negeri akan 
kalah bersaing dengan produk luar,terutama dari china,jadi seolah olah harga 
hanya di tentukan oleh teknologi,padahal dua komponen lainnya yakni sumber daya 
alam dan manusia juga harus kita perhitungkan dalam menentukan harga suatu 
produk,jadi kita harus menggenjot produktivitas ini agar barang bisa lebih 
murah.salam.hidayat brata





From: ChanCT sa...@netvigator.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, January 5, 2010 10:46:56 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

  
Sebenarnya saja, kita harus menghadapi kenyataan 
bahwa dunia jaman sekarang sudah memasuki jaman globalisasi. Harus berani 
mengikuti gerak sesuai perkembangan, kalau tidak akan tertinggal dan musnah 
ditelan jaman. Itulah tantangan kehidupan.
 
Coba perhatikan pengalaman TIongkok. Dimasa awal 
Tiongkok lancarkan politik pintu terbuka, apa dikira juga tidak menghadapi 
masalah serupa dengan terjunkan diri ikut tergabung dalam WTO? Sama saja, 
mereka 
semula juga sangat kuatir, pertanian di Tiongkok yang masih gunakan tenaga 
kerja manusia, tentu tidak akan mampu menghadapi saingan produksi AS yang 
sudah industrialis, dengan gunakan traktor. Dibidang ini kalah saingan, 
dibidang 
lain bisa merebut kemenangan. Dan, ... secara keseluruhan TIongkok malah bisa 
dikatakan mengungguli AS yang adidaya.
 
Sekarang Indonesia belum-belum sudah ketakutan 
menghadapi Tiongkok. Padahal jelas-jelas Tiongkok yang masih 
mengaku KOMUNIS tentu bukan negara imperialis seperti AS yang akan 
berusaha menelan atau mengangkangi ekonomi negara lain. Tiongkok berusaha 
berkembang dan maju bersama dengan adanya FTA itu.. Membantu 
negara-negara ASEAN untuk maju bersama. 
 
Masuknya barang-barang Tiongkok dengan kwalitas 
lumayan dan harga jauh lebih murah daripada produksi lokal, tentu disatu pihak 
merupakan pukulan bagi industri lokal, tapi dipihak lain juga harus berani 
melihat bahwa dengan hadirnya barang murah itu sangat membantu rakyat kecil 
yang 
miskin. Mereka jadi mampu membeli barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari. 
 
Disinilah Pemerintah RI yang berkuasa harus 
berperan untuk membuat keseimbangan, disatu pihak memberikan kesempatan rakyat 
kecil mendapatkan barang lebih murah, dipihak lain jangan biarkan industri 
lokal 
bankrut, kalah sanginan dengan produksi negara lain. Caranya? Bersihkan 
birokrasi Pemerintah dari pejabat-pejabat korup yang kerjanya menarik uang 
pelincir. Banyak pengusaha mengatakan, itu pungli yang terjadi bisa menelan 
hampir 60% harga produksi. Coba, kalau dinegeri ini bisa ditiadakan 
pungli-pungli tentu dengan sendirinya harga produksi lokal bisa mempunyai 
daya berssaing yang lebih kuat dengan masuknya barang-barang Tiongkok. Dan 
kedua, beberapa tahun yl. itu Menteri Perdagangan, Marie Pangestu pernah 
menyatakan, bahwa ternyata membanjirnya barang-barang Made In China dipasar, 
lebih dari 60% adalah barang selundupan. Jadi, adalah tugas Pemerintah untuk 
mentertipkan, menyumbat jalur selundupan, yang katanya container-container 
itu masuk ke pabean secara remi juga. Artinya ada pejabat pabean yang 
berhasil 
disuap pengusaha-hitam untuk meloloskan masuk barang-barangnya. Itulah yang 
merusak ketertipan jalannya pasar.
 
Salam,
ChanCT
 
- Original Message - 
From: shinmen takezo 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, January 05, 2010 10:21 
  AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pandangan 
  Anda tentang AFTA ?

yang 
  musti lebih khawatir pedagang , pemilik pabrik ? 


2010/1/4 jackson_yahya@ yahoo.com

  
Wah topik bagus.

Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa 
tapi saya juga khawatir melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 
china daratan yang datang berdagang di mangga 2 atau di pusat 
 perbelanjaan 
lainnya di jakarta.

Barang memang sama2 dari china tetapi jelas 
pedagang asli indonesia (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya 
karena pedagang dari china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih 
 murah 
karena faktor relasi mereka di china daratan 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss... !

  
From: east_road east_r...@yahoo. com 
Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?

  
Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
AFTA sudah ada didepan 
mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan ekonomi kita terhadap 
 AFTA 
?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah suka cita. Tapi 
 tatangan 
ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun 
ini.
Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk 
menghadapi era tatangan dari AFTA ?




  
No virus found

[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA with China bikin pusing atau bikin maju?

2010-01-05 Terurut Topik east_road
Tahun 2009 . Kita sudah lewati, tapi kita masuk 2010. tantangan baru didepan 
mata yaitu AFTA with China, permasalahan yang dihadapi adalah sektor Real 
Indonesia, selama ini memberikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Apa yang di 
maksud sektor real, sektor real adalah dimana perdagangan berbentuk pasar, yang 
nyata seperti pertokoan, pasar tradisonal, pertanian, dan sebagainya. Ancaman 
Free trade asia With china adalah Produk dari Tiongkok.

Tiongkok memiliki pendapatan kapitilisasi terbesar dunia pada saat ini, bahkan 
mengalahkan Amerika, Pertumbuhan ekonomi mereka meroket semenjak Amerika jatuh 
dari posisi keuangan dunia. Ini disebabkan ketidak stabilan ekonomi amerika dan 
kesalahan kebijakan ekonomi dalam bidang REAL ESTATE, yang memakan dana negara 
melebihi 10X dari dana Bank Century, untuk memulihkan ekonomi Amerika, sehingga 
negara yang terkenal akan Kapitalis itu terpaksa mengubah sistem imunisasi dana 
Kapitalis, diubah menjadi dalam pengawasan negara. Yang ujung2nya korupsi pada 
tingkatan pengusaha, dan penjabat pemerintah. LOKH KOK BISA negara seperti 
Amerika masih aja ada yang Bisa korupsi ?. tanya kenapa?.

Tapi saya mengajak anda berfikir logis, tentang AFTA ?, Bukan bicara Korupsi 
Bank century, bukan korupsi Real Estate Amerika yang berimbas global krisis 
financial. Kenapa AFTA, Karena kebiasaan Bangsa Indonesia kalau beli barang 
maunya MURAH. Cep merek yang penting MURAH. Mau gimana dapatnya yang 
penting MURAH dan bisa di GENGSI DEPAN BANYAK ORANG. Impact Culture Bangsa 
yang senang MURAH. Apa hubungan MURAH dengan AFTA, China memiliki potensial 
barang MURAH. Tidak peduli bentuk barangnya sudah dipastikan dapat memukul 
semua perindustrian kita dengan barang MURAHnya, dengan begitu mampu merusak 
potensi pasar kita sendiri,

Termasuk Para pedagang dari Indonesia Tak terkecuali pedagang suku Tionghoa 
yang sudah menetap lama di Indonesia yang memiliki pabrik di Indonesia terkena 
imbasnya barang produk luar negeri yang bertuliskan MADE IN CHINA. Produk 
mereka masuk pangsa Indonesia tidak mengenal kesukuan atau ras. tapi hanya 
mengenal MURAHnya dibisa dijangkau oleh Rakyat Indonesia, karena rakyat kita 
memiliki Sense of crisis culture shock atas barang MURAH tak peduli MADE IN 
MANA AJA yang penting saya bisa beli. Dimana China bisa menyediakan barang 
yang berkata MURAH yang dapat mengiurkan konsumen di Indonesia. Sementara 
Indonesia masih bisa menjaga mutu tapi tidak secara kualitas modern, China bisa 
menaruh konsep modernsitas dalam industri, sementara negara kita belum mampu.

Kalau ini dibiarkan terus menerus, maka yang terancam adalah Pangsa Pasar 
Indonesia. China negara yang patut kita Tiru, karena mereka dari negara 
Sosialis, dimana mengurungkan diri pada zaman Mao Zhe dung, berubah drastis 
menjadi Negara Naga raksasa ketika berubah zaman dari kebijakan Deng Shiao 
Ping, China memang Mitra yang kuat di Asia, kalau orang Indonesia tidak peduli 
sense of crisis culture Shock atas MURAH, habis lah semua pondasi ekonomi 
Indonesia.
China mampu merefomis diri dari negara Sosialis yang mengucilkan diri menjadi 
Negara Sosialis yang modern mampu mengempur sistem Kapitalis Amerika yang carut 
marut akibat keserakahan Manusia,.

Peranan pemerintah memang penting Tapi lebih penting lagi peranan masyarakat. 
Peduli terhadap pangsa Pasar Indonesia.



Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-05 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Jangan salah. Walaupun namanya trade agreement, lazimnya suatu perjanjian 
free trade mencakup juga pengaturan kebebasan mobilitas tenaga kerja tertentu 
(biasanya para profesional).

Kesepakatan free trade APEC dan ASEAN misalnya membebaskan juga perpindahan 
para insinyur, dokter, lawyer, dsb. antar negara.
Artinya pekerja profesi dari suatu negara APEC atau ASEAN tidak boleh dilarang 
bekerja di negeri APEC atau ASEAN lainnya hanya berdasarkan kewarganegaraannya 
saja. Bahkan tidak boleh dikenai tarif pajak berbeda.
Ia hanya boleh dibatasi bekerjanya misalnya berdasarkan tingkatan kompetensi 
profesionalnya.

Para pedagang eceran mungkin tidak tergolong pada kaum profesional. Atau belum!
Tetapi kalau tiba saatnya para pedagang eceran, para supir taksi, para tukang 
cukur, para pekerja konstruksi, misalnya, mengatur dirinya dalam asosiasi 
profesi, menerapkan kode etik profesinya, mensertifikasi kompetensi kerjanya, 
dsb., maka akan tibalah saatnya di mana Indonesia secara resmi harus 
menerima,misalnya, pedagang eceran yang terorganisasikan dari RRT, pekerja 
konstruksi yang terorganisasikan dari Bangladesh, supir taksi yang 
terorganisasikan dari Pakistan, dsb.
Saya tegaskan, secara resmi lho!.

Kalau secara gelap sih sudah banyak pekerja RRT masuk Indonesia dan bekerja di 
pelosok-pelosok daerah pada sektor konstruksi, kelistrikan, perkebunan, dan 
tentu saja perdagangan.
Dan sejak 2008 sudah juga mulai menyulut benih-benih kerusuhan dengan penduduk 
lokal, yang di beberapa tempat justru kaum tionghoa Indonesia ...

Wasalam.

==

  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, January 04, 2010 11:14 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?


  Afta itu mengaturan perdagangan barang, bukan tenaga kerja. yg bebas biaya 
masuk adalah barangnya, bukan manusianya. Mengenai pedagang retail dari 
tiongkok, itu tak ada sangkut pautnya dng Afta!


  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: anthonyrayindra anthonyrayin...@yahoo.com 
  Date: Mon, 04 Jan 2010 09:46:47 -
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?


  Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut saya 
tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada 'ekonomi mikro', 
terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
  Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini. 

  Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung membungkam 
dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja tidak boleh... 
Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya, rasanya ada kata lain 
untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan kata-kata yang galak. 

  Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya sih 
bagus, karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh lebih luas, dan 
contoh penyatuan Uni Eropa juga berjalan baik. 
  Sedangkan bahaya paling dekat ya memang semangat produksi dalam negeri 
mungkin turun, karena logikanya buat apa susah2 buat pabrik kalau impor barang 
saja lebih menguntungkan? 

  Kalau soal 'dampak mikro' dari sdr Jackson, mungkin Anda bisa berdiskusi 
dengan rekan2 sesama penjual yang memiliki kekuatiran sama, atau mengadukannya 
ke asosiasi, agar pihak berwenang dapat menertibkannya (karena mustinya mereka 
tidak dapat visa usaha, kan?). 
  Tapi apakah akan ada yang mau menangani, itu masalah lain. Di negeri ini 
memang banyak pelanggaran kecil yang diabaikan saja, sampai membesar dan 
meletus, baru rame. 



Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-05 Terurut Topik jackson_yahya
Dear pak erik,
Apa pendapat anda? Tolong kasi pendapat jangan hanya bisa protes saja.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Date: Tue, 5 Jan 2010 19:07:10 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

Jangan salah. Walaupun namanya trade agreement, lazimnya suatu perjanjian 
free trade mencakup juga pengaturan kebebasan mobilitas tenaga kerja tertentu 
(biasanya para profesional).

Kesepakatan free trade APEC dan ASEAN misalnya membebaskan juga perpindahan 
para insinyur, dokter, lawyer, dsb. antar negara.
Artinya pekerja profesi dari suatu negara APEC atau ASEAN tidak boleh dilarang 
bekerja di negeri APEC atau ASEAN lainnya hanya berdasarkan kewarganegaraannya 
saja. Bahkan tidak boleh dikenai tarif pajak berbeda.
Ia hanya boleh dibatasi bekerjanya misalnya berdasarkan tingkatan kompetensi 
profesionalnya.

Para pedagang eceran mungkin tidak tergolong pada kaum profesional. Atau belum!
Tetapi kalau tiba saatnya para pedagang eceran, para supir taksi, para tukang 
cukur, para pekerja konstruksi, misalnya, mengatur dirinya dalam asosiasi 
profesi, menerapkan kode etik profesinya, mensertifikasi kompetensi kerjanya, 
dsb., maka akan tibalah saatnya di mana Indonesia secara resmi harus 
menerima,misalnya, pedagang eceran yang terorganisasikan dari RRT, pekerja 
konstruksi yang terorganisasikan dari Bangladesh, supir taksi yang 
terorganisasikan dari Pakistan, dsb.
Saya tegaskan, secara resmi lho!.

Kalau secara gelap sih sudah banyak pekerja RRT masuk Indonesia dan bekerja di 
pelosok-pelosok daerah pada sektor konstruksi, kelistrikan, perkebunan, dan 
tentu saja perdagangan.
Dan sejak 2008 sudah juga mulai menyulut benih-benih kerusuhan dengan penduduk 
lokal, yang di beberapa tempat justru kaum tionghoa Indonesia ...

Wasalam.

==

  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, January 04, 2010 11:14 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?


  Afta itu mengaturan perdagangan barang, bukan tenaga kerja. yg bebas biaya 
masuk adalah barangnya, bukan manusianya. Mengenai pedagang retail dari 
tiongkok, itu tak ada sangkut pautnya dng Afta!


  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: anthonyrayindra anthonyrayin...@yahoo.com 
  Date: Mon, 04 Jan 2010 09:46:47 -
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?


  Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut saya 
tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada 'ekonomi mikro', 
terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
  Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini. 

  Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung membungkam 
dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja tidak boleh... 
Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya, rasanya ada kata lain 
untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan kata-kata yang galak. 

  Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya sih 
bagus, karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh lebih luas, dan 
contoh penyatuan Uni Eropa juga berjalan baik. 
  Sedangkan bahaya paling dekat ya memang semangat produksi dalam negeri 
mungkin turun, karena logikanya buat apa susah2 buat pabrik kalau impor barang 
saja lebih menguntungkan? 

  Kalau soal 'dampak mikro' dari sdr Jackson, mungkin Anda bisa berdiskusi 
dengan rekan2 sesama penjual yang memiliki kekuatiran sama, atau mengadukannya 
ke asosiasi, agar pihak berwenang dapat menertibkannya (karena mustinya mereka 
tidak dapat visa usaha, kan?). 
  Tapi apakah akan ada yang mau menangani, itu masalah lain. Di negeri ini 
memang banyak pelanggaran kecil yang diabaikan saja, sampai membesar dan 
meletus, baru rame. 




[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-05 Terurut Topik Erik
Aha, kok jadi nafsu begitu seh?  Dr kemarin sy memang sdh siap beri
pendapat  sekaligus pertgjawabkan ungkapan absurd yg saya lontarkan pd
anda dik jackson. Tp nanti ya, kalo ga malam ini pasti bsk, masih banyak
tugas dan kesibukan soalnya.  Salam   Erik
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Dear pak erik,
 Apa pendapat anda? Tolong kasi pendapat jangan hanya bisa protes saja.




Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA with China bikin pusing atau bikin maju?

2010-01-05 Terurut Topik budi anto
hehehhhe, emang orang indo itu mental cere semua, sekarang china dengan 
indonesia apa bedanya coba? people power banyak, rakyat miskin masih banyak, 
kenapa ga di telaah kok china bisa buat murah, kenapa kita tidak bisa begitu??? 
jangan hanya mengeluh terus.

sekarang persaingan tinggi antar negara, kenapa vietnam bisa bangkit di saat 
yang sama daripada Indonesia ? kenapa banyak investor dari indonesia justru 
parkir duit di vietnam? di vietnam terutama ho chi min city kalo pergi ke kedai 
kopinya banyak di jumpai orang2 dari medan di sana. bdskan info yang saya dapat 
mereka yang buka pabrik di sana di berikan keringanan pajak bahkan bisa 0% 
pajak untuk sekian tahun, sampai berikutnya naik bertahap sampai sesuai 
ketentuan yang berlaku, bagi pemerintah vietnam sekarang biarkan rakyatnya 
dapat kerja dulu, sehingga beban negara berkurang, toh vietnam masih bisa 
mendapatkan tax dari penjualan barang2 tersebut. biar dapat sedikit tapi dapat 
menciptakan lapangan pekerjaan buat rakyatnya. selain itu pemerintah sono 
sangat menghargai investor, di sana pemerintah setempat yang serve investor 
bukan investor yang serve pemerintah sono. kalo di indonesia ???

kenapa sony bisa hengkang dari indonesia? pindahkan pabriknya justru ke 
malaysia yang notabene lebih maju di bandingkan indonesia? di malaysia pekerja 
pabrik minimum bergaji sekitar 600 RM (+/- Rp 1.800.000), di indonesia UMR 
sekarang baru 1 jt.
moso sony ga mau pindah sih kalo emang di indo bisa begitu murah? sony juga ada 
pabriknya di china. hay kenapa??? 

kenapa pemerintah tidak memikirkan membantu memasarkan produk dalam negeri ke 
luar negeri dengan lebih intensive seperti yang di lakukan china dulu? dari 
dulu pemerintah tetap ngotot pajak harus segini, tidak ada negosiasi lagi, kalo 
ada pun setelah di suap dengan cewe2 n duit baru di kasi negosiasi, yang hal 
ini berkebalikan dengan dengan yang dilakukan pejabat dari negara tetangga. 
yang ujung2nya kalo ada KKN pengusaha yang disalahkan. makanya di indonesia 
kasus kek makelar hukum bisa mencuat, yang salah seharusnya siapa??? kalo emang 
aparatnya bersih mah ga bakal ada lah yang namanya makelar hukum kale.

lain lagi kalo yang di malaysia, pemerintah mereka bukan swasta membantu 
rakyatnya melalui kursus2 pelatihan kewirausahaan tanpa di charge dengan harga 
yang tinggi, untuk mengetahui tata cara ekspor-impor , cara membuat sabun, cara 
membuat roti, cara membuat packing yang bagus khusus hanya untuk 
warganegaranya. bagi pemerintahnya , rakyat mereka di dorong untuk 
berwirausaha. kenapa pemerintah kita tidak berbuat demikian? mungkin pemerintah 
ada juga memberikan pelatihan lewat karang taruna dan PKK, tapi kurang 
sosialisasi kali yah dan lebih bersifat padat karya. kalo mau di perbaiki sih 
masih banyak PR pemerintah sekarang, kalo mau berubah tidak ada kata terlambat 
lah tapi kalo di liat mental pejabat sekarang sih , nilai sendiri aja 
yah 






From: east_road east_r...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, January 5, 2010 4:04:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA with China bikin 
pusing atau bikin maju?

  
Tahun 2009 . Kita sudah lewati, tapi kita masuk 2010. tantangan baru didepan 
mata yaitu AFTA with China, permasalahan yang dihadapi adalah sektor Real 
Indonesia, selama ini memberikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Apa yang di 
maksud sektor real, sektor real adalah dimana perdagangan berbentuk pasar, yang 
nyata seperti pertokoan, pasar tradisonal, pertanian, dan sebagainya. Ancaman 
Free trade asia With china adalah Produk dari Tiongkok.

Tiongkok memiliki pendapatan kapitilisasi terbesar dunia pada saat ini, bahkan 
mengalahkan Amerika, Pertumbuhan ekonomi mereka meroket semenjak Amerika jatuh 
dari posisi keuangan dunia. Ini disebabkan ketidak stabilan ekonomi amerika dan 
kesalahan kebijakan ekonomi dalam bidang REAL ESTATE, yang memakan dana negara 
melebihi 10X dari dana Bank Century, untuk memulihkan ekonomi Amerika, sehingga 
negara yang terkenal akan Kapitalis itu terpaksa mengubah sistem imunisasi dana 
Kapitalis, diubah menjadi dalam pengawasan negara. Yang ujung2nya korupsi pada 
tingkatan pengusaha, dan penjabat pemerintah. LOKH KOK BISA negara seperti 
Amerika masih aja ada yang Bisa korupsi ?. tanya kenapa?.

Tapi saya mengajak anda berfikir logis, tentang AFTA ?, Bukan bicara Korupsi 
Bank century, bukan korupsi Real Estate Amerika yang berimbas global krisis 
financial. Kenapa AFTA, Karena kebiasaan Bangsa Indonesia kalau beli barang 
maunya MURAH. Cep merek yang penting MURAH. Mau gimana dapatnya yang 
penting MURAH dan bisa di GENGSI DEPAN BANYAK ORANG. Impact Culture Bangsa 
yang senang MURAH. Apa hubungan MURAH dengan AFTA, China memiliki potensial 
barang MURAH. Tidak peduli bentuk barangnya sudah dipastikan dapat memukul 
semua perindustrian kita dengan barang MURAHnya, dengan begitu mampu merusak 
potensi pasar kita sendiri,

Termasuk Para

[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik Erik
Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari
China!
AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang
menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini
adalah bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita,
akankah ada industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar
gara-garanya. Sudah siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara
industri maju (dan sedang maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau
sudah bagaimana, kalau belon harus bagaimana pula?
MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan
pencerahan pada kita semua di sini.

Salam,

Erik
\
--
In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:
Wah topik bagus.
Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir
melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang
datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di
jakarta.
Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia
(tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari
china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor
relasi mereka di china daratan
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
\
-
-Original Message-
 From: east_road east_r...@...
 Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?

 Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
 AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran
tantangan ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini.
jangan diisi sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada
didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun ini.
 Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk
menghadapi era tatangan dari AFTA ?




[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik anthonyrayindra
Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut saya 
tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada 'ekonomi mikro', 
terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini. 

Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung membungkam 
dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja tidak boleh... 
Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya, rasanya ada kata lain 
untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan kata-kata yang galak. 


Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya sih bagus, 
karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh lebih luas, dan contoh 
penyatuan Uni Eropa juga berjalan baik. 
Sedangkan bahaya paling dekat ya memang semangat produksi dalam negeri mungkin 
turun, karena logikanya buat apa susah2 buat pabrik kalau impor barang saja 
lebih menguntungkan? 

Kalau soal 'dampak mikro' dari sdr Jackson, mungkin Anda bisa berdiskusi dengan 
rekan2 sesama penjual yang memiliki kekuatiran sama, atau mengadukannya ke 
asosiasi, agar pihak berwenang dapat menertibkannya (karena mustinya mereka 
tidak dapat visa usaha, kan?). 
Tapi apakah akan ada yang mau menangani, itu masalah lain. Di negeri ini memang 
banyak pelanggaran kecil yang diabaikan saja, sampai membesar dan meletus, baru 
rame. 







--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote:

 Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari
 China!
 AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang
 menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini
 adalah bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita,
 akankah ada industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar
 gara-garanya. Sudah siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara
 industri maju (dan sedang maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau
 sudah bagaimana, kalau belon harus bagaimana pula?
 MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan
 pencerahan pada kita semua di sini.
 
 Salam,
 
 Erik
 \
 --
 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
 Wah topik bagus.
 Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir
 melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang
 datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di
 jakarta.
 Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia
 (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari
 china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor
 relasi mereka di china daratan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 \
 -
 -Original Message-
  From: east_road east_road@
  Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?
 
  Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
  AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran
 tantangan ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini.
 jangan diisi sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada
 didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun ini.
  Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk
 menghadapi era tatangan dari AFTA ?
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik zhoufy
Afta itu mengaturan perdagangan barang, bukan tenaga kerja. yg bebas biaya 
masuk adalah barangnya, bukan manusianya. Mengenai pedagang retail dari 
tiongkok, itu tak ada sangkut pautnya dng Afta!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: anthonyrayindra anthonyrayin...@yahoo.com
Date: Mon, 04 Jan 2010 09:46:47 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut saya 
tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada 'ekonomi mikro', 
terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini. 

Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung membungkam 
dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja tidak boleh... 
Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya, rasanya ada kata lain 
untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan kata-kata yang galak. 


Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya sih bagus, 
karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh lebih luas, dan contoh 
penyatuan Uni Eropa juga berjalan baik. 
Sedangkan bahaya paling dekat ya memang semangat produksi dalam negeri mungkin 
turun, karena logikanya buat apa susah2 buat pabrik kalau impor barang saja 
lebih menguntungkan? 

Kalau soal 'dampak mikro' dari sdr Jackson, mungkin Anda bisa berdiskusi dengan 
rekan2 sesama penjual yang memiliki kekuatiran sama, atau mengadukannya ke 
asosiasi, agar pihak berwenang dapat menertibkannya (karena mustinya mereka 
tidak dapat visa usaha, kan?). 
Tapi apakah akan ada yang mau menangani, itu masalah lain. Di negeri ini memang 
banyak pelanggaran kecil yang diabaikan saja, sampai membesar dan meletus, baru 
rame. 







--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote:

 Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari
 China!
 AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang
 menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini
 adalah bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita,
 akankah ada industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar
 gara-garanya. Sudah siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara
 industri maju (dan sedang maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau
 sudah bagaimana, kalau belon harus bagaimana pula?
 MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan
 pencerahan pada kita semua di sini.
 
 Salam,
 
 Erik
 \
 --
 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
 Wah topik bagus.
 Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir
 melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang
 datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di
 jakarta.
 Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia
 (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari
 china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor
 relasi mereka di china daratan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 \
 -
 -Original Message-
  From: east_road east_road@
  Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?
 
  Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
  AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran
 tantangan ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini.
 jangan diisi sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada
 didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun ini.
  Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk
 menghadapi era tatangan dari AFTA ?
 






Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik agoeng_set
Ga perlu terlalu kuatirlah, yg perlu dipikirin itu klo mereka bisa masuk sini 
kenapa kita ga bisa jualan disono? Kan sama2 bebas. Market kita 200 jt dituker 
ama market 1,2 milyar tentu kita jauh lebih untung donk. 
Btw klo ada yg bangun pabrik disono jgn sampe ada yg ngomong lariin modal lagi, 
wong mereka bangun pabrik disini aja kita ga larang ( kan sama aja mereka 
lariin modal dr sono n kita terima ). Trus pengusaha karbitan pasti banyak yg 
komplem terutama yg ga bisa bersaing n cuma modal KKN doank. Gak lama lagi 
bakal banyak pengusaha sok nasionalis yg ngungkit2 SARA bermunculan n juga 
pejabat2 yg cari muka dengan sentuh faktor SARA seperti jmn orba ketika indf 
bangun pabrik di luar dibilang lariin modal padahal demi kepentingan pasar n 
pasokan bahan baku. 
-Original Message-
From: anthonyrayindra anthonyrayin...@yahoo.com
Date: Mon, 04 Jan 2010 09:46:47 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut saya 
tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada 'ekonomi mikro', 
terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini. 

Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung membungkam 
dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja tidak boleh... 
Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya, rasanya ada kata lain 
untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan kata-kata yang galak. 


Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya sih bagus, 
karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh lebih luas, dan contoh 
penyatuan Uni Eropa juga berjalan baik. 
Sedangkan bahaya paling dekat ya memang semangat produksi dalam negeri mungkin 
turun, karena logikanya buat apa susah2 buat pabrik kalau impor barang saja 
lebih menguntungkan? 

Kalau soal 'dampak mikro' dari sdr Jackson, mungkin Anda bisa berdiskusi dengan 
rekan2 sesama penjual yang memiliki kekuatiran sama, atau mengadukannya ke 
asosiasi, agar pihak berwenang dapat menertibkannya (karena mustinya mereka 
tidak dapat visa usaha, kan?). 
Tapi apakah akan ada yang mau menangani, itu masalah lain. Di negeri ini memang 
banyak pelanggaran kecil yang diabaikan saja, sampai membesar dan meletus, baru 
rame. 







--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote:

 Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari
 China!
 AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang
 menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini
 adalah bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita,
 akankah ada industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar
 gara-garanya. Sudah siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara
 industri maju (dan sedang maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau
 sudah bagaimana, kalau belon harus bagaimana pula?
 MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan
 pencerahan pada kita semua di sini.
 
 Salam,
 
 Erik
 \
 --
 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
 Wah topik bagus.
 Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir
 melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang
 datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di
 jakarta.
 Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia
 (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari
 china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor
 relasi mereka di china daratan
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 \
 -
 -Original Message-
  From: east_road east_road@
  Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?
 
  Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
  AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran
 tantangan ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini.
 jangan diisi sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada
 didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun ini.
  Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk
 menghadapi era tatangan dari AFTA ?
 






[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik hijauu

AFTA itu asean free trade area.
negara asean membuka diri dng melakukan kerjasama bea masuk zero persen dng 
CHINA.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@... wrote:

 Mohon pencerahan AFTA bukannya ASEAN Free Trade Area yang ditanda tangani 
 oleh negara ASEAN saja yah (China bukan ASEAN)?
 Mohon maaf jika saya salah ( saya bukan ekonom sih )
 Thanks 
  
 Iwan K
 
 --- On Mon, 1/4/10, Erik rsn...@... wrote:
 
 
 From: Erik rsn...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Monday, January 4, 2010, 3:35 PM
 
 
   
 
 
 
 Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari China!
 AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang 
 menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini adalah 
 bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita, akankah ada 
 industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar gara-garanya. Sudah 
 siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara industri maju (dan sedang 
 maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau sudah bagaimana, kalau belon 
 harus bagaimana pula?
 MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan pencerahan 
 pada kita semua di sini.
 
 Salam,
 
 Erik 
  - - - - - - 
 - - - - - ---
 In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
 Wah topik bagus. 
 Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir 
 melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang 
 berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta. 
 Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia (tionghoa 
 atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china daratan pasti 
 bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di china 
 daratan 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss... ! 
  - - - - - - 
 - - - - - - - 
 -Original Message- 
  From: east_road east_road@ . 
  Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ? 
  
  Dear all, saya membuka forum diskusi baru. 
  AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan 
  ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi 
  sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. 
  AFTA sudah dibuka pada tahun ini. 
  Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk 
  menghadapi era tatangan dari AFTA ?
 





[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik ulysee_me2
Pedagang mah senang riang gembira dengan adanya AFTA. Bisa dapet barang lebih 
murah dengan harga yang sama kayak kemarin, cuan lebih gede donk. Apalagi yang 
di Pasar Pagi manggadua, sekarang aja yang banyak beredar disana khan rata-rata 
made in China. 

Lagian, nggak perlu terlalu paranoid sama FTA, dari kemaren dulu juga udah 
banyak kok pedagang yang masukin barang tanpa bea. Hanya kalau waktu kemarin 
karena illegal maka cuman beberapa ekor doank yang punya nyali, sekarang karena 
dibikin legal, maka bisa rame-rame masukin barang tanpa bea. Impor 
sendiri-sendiri. Hehehe. Nothing different lah. 

Pedagang paling kuatirnya akan persaingan diantara sesama pedagang nanti lebih 
gencar. Sama sama barang cina, kualitas sama, maka orang akan dengan gampang 
pindah karena perbedaan harga yang tipis. Beda Gopek tun aja bisa bikin 
langganan pindah ke tetangga. Nanti kalau banting-bantingan harga, cuan nya 
berkurang donk? 
Tapi buat yang beli, ini akan lebih menguntungkan donk. Barang tambah murah, 
pilihan tambah banyak. Sip deh! Belanja makin asyik jadinya. 
Dan selama masih ada cuan, ada untung, akan masih tetap ada yang dagang, 
hehehhe, biarpun margin tipis.

Yang banyakan ngomel itu ya yang punya pabrik, dan yang akan kena paling parah 
itu industri skala kecil. Dengan banyaknya pilihan cantik-cantik murah meriah 
dari ZhongGuo, industri mungil akan terancam gulung tikar, kecuali kalau dia 
bener bener punya senjata diferensiasi produk, yang nyata beda dibanding produk 
made in China.  

Tekstil terutama nih yang mengkawatirkan. Jangan heran nanti kalau baju batik 
yang dipakai setiap hari Jumat itu akan ada tag Made in China nya, padahal 
kita pake batik tiap Jumat itu karena kebanggaan sebagai Indonesian. Jadi 
ironis khan.
 
Pedagang dari China udah sejak 3 tahun yang lalu bertebaran sampai ke 
pasar-pasar tradisional. Yang nggak bisa ngomong, dan berkomunikasi dengan 
kalkulator. Kalau diributin sekarang mah telat amat dueeehhh. 


Yang pusing sekarang petugas imigrasi neh, ngeberesin imigran gelap dari 
daratan besar yang semakin banyak, gimana caranya nih, masa dengan 
memberlakukan SBKRI lagi? Huahahahahaha. SBKRI udah dicabut katanya, nggak bisa 
dipake lagi. Jadi bagaimana membedakan pedagang tionghoa Indonesia dengan 
pedagang imigran gelap nanti??? Siapa yang 'anak sendiri'  harus dibela dan 
dilindungi dan mana yang 'anak orang lain' yang kewjiban RRC -lha sama-sama 
sipit gitu jeh? 
Nggak tahu deh, paling gampang ya biarin aja mereka saling berebut bakul nasi. 
Gitu kali, hihihihi.

Ini masalah kependudukan bakalan jadi topik memusingkan lagi nanti. Cihuy!



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... 
wrote:

 yang musti lebih khawatir pedagang , pemilik pabrik ?
 
 2010/1/4 jackson_ya...@...
 
 
 
  Wah topik bagus.
 
  Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir
  melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang
  berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta.
 
  Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia
  (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china
  daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka
  di china daratan
 
  Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
  --
  *From: * east_road east_r...@...
  *Date: *Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 -
  *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
  *Subject: *[budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?
 
 
 
  Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
  AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan
  ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi
  sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA
  sudah dibuka pada tahun ini.
  Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk
  menghadapi era tatangan dari AFTA ?
 

 





[budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik ChanCT
Sebenarnya saja, kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia jaman sekarang 
sudah memasuki jaman globalisasi. Harus berani mengikuti gerak sesuai 
perkembangan, kalau tidak akan tertinggal dan musnah ditelan jaman. Itulah 
tantangan kehidupan.

Coba perhatikan pengalaman TIongkok. Dimasa awal Tiongkok lancarkan politik 
pintu terbuka, apa dikira juga tidak menghadapi masalah serupa dengan terjunkan 
diri ikut tergabung dalam WTO? Sama saja, mereka semula juga sangat kuatir, 
pertanian di Tiongkok yang masih gunakan tenaga kerja manusia, tentu tidak akan 
mampu menghadapi saingan produksi AS yang sudah industrialis, dengan gunakan 
traktor. Dibidang ini kalah saingan, dibidang lain bisa merebut kemenangan. 
Dan, ... secara keseluruhan TIongkok malah bisa dikatakan mengungguli AS yang 
adidaya.

Sekarang Indonesia belum-belum sudah ketakutan menghadapi Tiongkok. Padahal 
jelas-jelas Tiongkok yang masih mengaku KOMUNIS tentu bukan negara imperialis 
seperti AS yang akan berusaha menelan atau mengangkangi ekonomi negara lain. 
Tiongkok berusaha berkembang dan maju bersama dengan adanya FTA itu. Membantu 
negara-negara ASEAN untuk maju bersama. 

Masuknya barang-barang Tiongkok dengan kwalitas lumayan dan harga jauh lebih 
murah daripada produksi lokal, tentu disatu pihak merupakan pukulan bagi 
industri lokal, tapi dipihak lain juga harus berani melihat bahwa dengan 
hadirnya barang murah itu sangat membantu rakyat kecil yang miskin. Mereka jadi 
mampu membeli barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari. 

Disinilah Pemerintah RI yang berkuasa harus berperan untuk membuat 
keseimbangan, disatu pihak memberikan kesempatan rakyat kecil mendapatkan 
barang lebih murah, dipihak lain jangan biarkan industri lokal bankrut, kalah 
sanginan dengan produksi negara lain. Caranya? Bersihkan birokrasi Pemerintah 
dari pejabat-pejabat korup yang kerjanya menarik uang pelincir. Banyak 
pengusaha mengatakan, itu pungli yang terjadi bisa menelan hampir 60% harga 
produksi. Coba, kalau dinegeri ini bisa ditiadakan pungli-pungli tentu dengan 
sendirinya harga produksi lokal bisa mempunyai daya berssaing yang lebih kuat 
dengan masuknya barang-barang Tiongkok. Dan kedua, beberapa tahun yl. itu 
Menteri Perdagangan, Marie Pangestu pernah menyatakan, bahwa ternyata 
membanjirnya barang-barang Made In China dipasar, lebih dari 60% adalah barang 
selundupan. Jadi, adalah tugas Pemerintah untuk mentertipkan, menyumbat jalur 
selundupan, yang katanya container-container itu masuk ke pabean secara remi 
juga. Artinya ada pejabat pabean yang berhasil disuap pengusaha-hitam untuk 
meloloskan masuk barang-barangnya. Itulah yang merusak ketertipan jalannya 
pasar.

Salam,
ChanCT

  - Original Message - 
  From: shinmen takezo 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 05, 2010 10:21 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?




  yang musti lebih khawatir pedagang , pemilik pabrik ? 


  2010/1/4 jackson_ya...@yahoo.com

  
Wah topik bagus.

Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir 
melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang 
berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta.

Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia 
(tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china 
daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di 
china daratan 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!




From: east_road east_r...@yahoo.com 
Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 -
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?


  
Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan 
ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah 
suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah 
dibuka pada tahun ini.
Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk 
menghadapi era tatangan dari AFTA ?







  


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 9.0.722 / Virus Database: 270.14.123/2593 - Release Date: 12/30/09 
03:14:00


Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik liang u
 Justru karena proteksi kita dari dulu sering jalan di tempat. Membuka 
persaingan akan menggugah untuk bekerja lebih efektif, lebih efisien, lebih 
concern akan mutu dan produktivitas. Kemungkinan kalau memang ada, tapi justru 
kita harus memperbaiki diri.
Tim bulutangkis misalnya, kalau ingin maju lagi harus bertanding dengan tim 
yang maju dan kuat, baru ada rasa bersaing dan akan ada usaha untuk memperbaiki 
diri, kemungkinan kalah ada, tapi jangan kalah sepanjang masa.
 Kalau ingin menang terus, kita undang tim negara yang lemah, kan kita 
juara terus. Apa itu tujuan kita?
 Dalam produksi Tiongkok yang sebelum reformasi tak mengerti apa-apa, 
mengapa melejit? Kita yang waktu mereka belum apa-apa sudah cukup tangguh, koq 
mundur maju jalan di tempat. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah maupun 
oleh para pengusaha. Dulu kan ada istilah pengusaha cengeng, yaitu yang ingin 
diproteksi terus. Hasilnya sekarang.
Ketika reformasi produk Tiongkok ditertawakan orang. Modal luar masuk 
dengan teknologinya segala. Mereka bersaing, sekarang banyak produk yang bisa 
mengalahkan produk barat, negara maju yang pontang-panting buat proteksionisme 
gaya baru. Mengapa kita tak mampu? Kurang dana? Kurang semangat? Kurang mau 
berpikir? 
   Perlu renungan bersama, mencari alasan selalu bisa, tapi apakah kita tidak 
mau maju?
   Kiongchiu
Liang U





From: Erik rsn...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 4, 2010 4:35:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

  
Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari China!
AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang 
menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini adalah 
bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita, akankah ada 
industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar gara-garanya. Sudah siapkah 
industri kita untuk bersaing dengan negara industri maju (dan sedang maju 
seperti China) di pasaran dunia? Kalau sudah bagaimana, kalau belon harus 
bagaimana pula?
MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan pencerahan 
pada kita semua di sini.

Salam,

Erik 
 - - - - - - 
- - - - - ---
In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@  wrote:
Wah topik bagus. 
Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir melihat 
(takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang berdagang di 
mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta. 
Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia (tionghoa 
atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china daratan pasti 
bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di china daratan 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss... ! 
 - - - - - - 
- - - - - - - 
-Original Message- 
 From: east_road east_r...@.. . 
 Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ? 
 
 Dear all, saya membuka forum diskusi baru. 
 AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan 
 ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah 
 suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah 
 dibuka pada tahun ini. 
 Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk menghadapi 
 era tatangan dari AFTA ?