CiKEAS> Kerbau yang Menderita

2010-02-11 Thread Retno Kintoko
= 
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : "Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, 
   nasionalisme, kebangsaan dan pluralisme Indonesia."  
= 
[Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration & Pluralism Indonesia 
Quotient] 
Menyambut Tahun-tahun produktif dan efisien. 
"Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia." 
Kerbau yang Menderita
Kamis, 11 Februari 2010 | 05:15 WIB
Oleh : Sindhunata
Siapa hidup di tanah tumpah darah Saijah, dia pasti mengenal kerbau. Dikisahkan 
oleh Multatuli, Saijah yang berumur tujuh tahun itu sangat mencintai kerbaunya. 
Celakanya, kerbau kesayangan itu dirampas oleh penguasa karena Pak Saijah, 
ayahnya, tak dapat melunasi pajak tanah. Saijah khawatir, pada masa mendatang 
tak ada lagi teman yang bisa diajak mengerjakan tanahnya. Lalu apa yang bisa 
mereka makan?
Pak Saijah, yang warga Desa Badur, Distrik Parangkujang Karesidenan Lebak, 
Banten, itu lalu menjual keris pusaka, warisan ayahnya. Keris itu tidak terlalu 
bagus, tetapi sarungnya berikat perak yang ada nilainya. Keris itu laku 24 
gulden. Dengan uang itu, Pak Saijah membeli kerbau lagi.
Saijah segera bersahabat dengan kerbau itu. Kata Multatuli, arti bersahabat itu 
adalah Saijah amat mencintai kerbau tersebut dan sebaliknya si kerbau amat 
setia kepada si kecil Saijah. Apa pun yang diperintahkan Saijah, kerbau itu 
selalu menurutinya. Suara Saijah memberinya tenaga untuk membelah tanah dengan 
bajaknya. Sayang, kerbau tercinta ini kembali dirampas penguasa.
Alasannya sama. Pak Saijah lalu menjual lagi warisan orang- tuanya berupa 
sangkutan kelambu dari perak, laku 18 gulden. Dengan uang itu, Pak Saijah 
membeli kerbau baru lagi. Saijah tak segera jatuh cinta pada kerbaunya yang 
baru. Ia masih teringat kerbaunya yang lama, dan sedih, jangan-jangan kerbau 
kesayangan itu disembelih orang di kota. Namun, lama-lama Saijah menyayangi 
juga kerbaunya yang baru, apalagi, kata Pak Penghulu, kerbau baru itu punya 
user-useran yang akan membawa rezeki.
Suatu hari Saijah dan kawan- kawannya menggembalakan kerbau-kerbau mereka. 
Tiba-tiba terdengar suara auman macan. Anak-anak itu menyengklak kerbaunya, 
memacunya untuk segera lari. Saijah juga segera melompat ke punggung kerbaunya. 
Malang ia terpelanting dan jatuh ke tanah. Si kerbau segera melindunginya. 
Ketika macan mendekat hendak menerkam Saijah, kerbau itu menanduk perutnya. 
Macan terkapar dan mati.
Kerbau itu terluka dan ibu Saijah merawat luka-lukanya karena kerbau itu telah 
menyelamatkan nyawa anaknya. Sayang, lagi-lagi kerbau itu dirampas penguasa 
karena Pak Saijah tak sanggup melunasi pajak tanah. Waktu kerbau itu dirampas, 
Saijah berumur 12 tahun dan Adinda, tunangannya, telah pandai menenun sarung 
dan membatik.
Karena sudah tidak mempunyai uang, Pak Saijah menggarap sawahnya dengan kerbau 
sewaan. Hati Pak Saijah sedih karena tidak mempunyai kerbau sendiri. Tak lama 
kemudian, ibu Saijah juga meninggal karena sedihnya, dan hilangnya kerbau 
itulah awal dari penderitaan yang kemudian dialami oleh Saijah dan Adinda.
Kerbau adalah bagian hidup warga Nusantara. Kehilangan kerbau sama dengan 
kehilangan nyawa. Kerbau memang tak bisa dipisahkan dari penduduk Nusantara. 
Itulah yang diuraikan oleh sarjana Belanda, J Kreemer, dalam bukunya, De 
Karbouw, Zijn Betekenis voor de Volken van De Indonesische Archipel (1955).
Dengan panjang lebar Kreemer menunjukkan bagaimana hubungan kerbau dengan hidup 
harian penduduk Nusantara. Kerbau mempunyai kisah-kisah yang pre-historis. 
Paling penting, kerbau adalah binatang pertanian (landbouwdier), yang membantu 
petani mencari nafkah. Kerbau juga binatang transportasi dan binatang niaga. Di 
banyak tempat, kerbau digunakan untuk lomba atau karapan.
Kerbau juga dianggap binatang mistis. Di Toraja, orang percaya, bila tiba-tiba 
ada kerbau masuk kampung dan tak kembali lagi ke tempat penggembalaannya, 
berarti akan ada orang mati. Kerbau juga dipercaya bisa menitikkan air mata 
bila majikannya meninggal dunia.
Dirampas haknya
Di Jawa ada kepercayaan, kerbau adalah patron bagi pertanian. Karena itu, 
petani yakin bahwa kerbau dengan sendirinya dapat diajak membajak dengan tepat 
dan benar. Maka, sambil membajak, ada doa yang diucapkan demikian, ”O pelindung 
para tani, bantulah kami. Singkirkanlah segala penyakit dan wabah. Buanglah 
segala tikus dan hama”.
Di beberapa desa di Jawa, demikian penelitian Van Hien seperti dikutip Kreemer, 
tiap malam Jumat Paing, orang membuat sesaji untuk kesejahteraan kerbau-kerbau 
mereka. Mereka percaya, kerbau itu mempunyai roh dan danyang-danyang. Dengan 
sesaji itu dipanggillah roh dan danyang-danyang agar mau melindungi 
kerbau-kerbau mereka, membuatnya menjadi sentosa dan sehat agar bisa diajak 
untuk kuat membajak.
Kerbau tiba-tiba diajak demonstrasi ikut meramaikan politik kita, akhir-akhir 
ini. Sayang, kerbau hanya dijadikan 

CiKEAS> PDI Perjuangan: BI Selamatkan Bank Milik Terpidana

2010-02-11 Thread sunny
Refleksi : Tidak mengherankan! Di negara kleptokratik begitu caranya agar para 
elit berkusasa bisa tetap hidup mujur.


http://www.antaranews.com/berita/1265905097/pdi-perjuangan-bi-selamatkan-bank-milik-terpidana

PDI Perjuangan: BI Selamatkan Bank Milik Terpidana

Kamis, 11 Pebruari 2010 23:18 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | 
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Tjahjo Kumolo, 
atas nama fraksinya menyatakan kecewa atas sikap Bank Indonesia dan KKSK yang 
memutuskan untuk melakukan penyelamatan Bank Century milik seorang terpidana.

"Kan Pengadilan telah memutuskan kejahatan tindak pidana perbankan atas kasus 
Robert Tantular (Bank Century), kemudian Bank Indonesia (BI) dan KKSK 
memutuskan menyelamatkan Bank Century," ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, 
Kamis.

Hal lain yang membuat Fraksi PDI Perjuangan kecewa dan menyatakan ini sebagai 
sebuah pelanggaran, menurutnya, ialah, Negara menggunakan dana negara.

"Jelas, Negara menggunakan dana yang bersumber dari FPJP dan PMS yang berasal 
dari LPS yang juga merupakan uang Negara/Rakyat," tegasnya.

Hal ini, demikian Tjahjo Kumolo, merupakan sebuah tindak pelanggaran yang tidak 
bisa didiamkan begitu saja.

"Sebab, uang Negara/Rakyat digunakan untuk menanggulangi akibat (sebuah) 
kejahatan tindak pidana perbankan yang dilakukan oleh Robert Tantular/Bank 
Century," katanya.

Tjahjo Kumolo kemudian menyatakan pula, fraksinya akan tetap konsisten membawa 
berbagai pelanggaran ini, juga tindakan lainnya yang melanggar aturan, untuk 
direkomendasikan agar ditindaklanjuti secara yuridis. (M036/K004)

CiKEAS> Indonesia Belum Bisa Ciptakan Teknologi Pendukung PLTN

2010-02-11 Thread sunny
Refleksi:  Kalu begitu,  mungkin yang paling hebat bisa diciptakan ialah 
koruptor dan penipu rakyat. 

http://www.antaranews.com/berita/1265887756/indonesia-belum-bisa-ciptakan-teknologi-pendukung-pltn

Indonesia Belum Bisa Ciptakan Teknologi Pendukung PLTN
Kamis, 11 Pebruari 2010 18:29 WIB | Iptek | Teknologi | 
Jakarta (ANTARA News) - Pakar nuklir dan aktivis peduli lingkungan, 
berkesimpulan bahwa Indonesia belum bisa menciptakan teknologi yang mendukung 
pembangunan PLTN.

"Semua alat, seperti reaktor, pipa, dan yang berhubungan dengan mesin PLTN 
masih diimpor dari luar negeri, bukan milik kita sendiri. Indonesia belum bisa 
menciptakan teknologi yang mendukung pembangunan PLTN," kata Pakar Nuklir, Iwan 
Kurniawan.Nuklir Nasional (BATAN). dalam diskusi "Mari Bicara PLTN" di Jakarta, 
Kamis.

Ia heran mengapa Indonesia yang belum bisa menciptakan teknologi pendukung PLTN 
itu berani memprogramkan PLTN. "Pemerintah saat ini hanya menunggu reaktor yang 
aman dari negara lain," tambah Iwan Kurniawan, mantan peneliti di BATAN ini.

Sementara itu aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Ari Akbar, 
menjelaskan, bahwa reaktor yang baru-baru ini diakui Badan Tenaga Nuklir 
Nasional (BATAN) akan digunakan untuk PLTN itu ternyata diimpor dari Korea. 

Anehnya menurut dia, Korea sendiri belum memproduksinya dalam bentuk barang, 
dan masih dalam bentuk gambar. "Tidak ada yang bisa menjamin bahwa reaktor yang 
disebut sebagai Small Nuclear itu aman untuk digunakan," tegas Ari.

Lebih lanjut Iwan mengungkapkan, tambang uranium sebagai sumber utama PLTN yang 
dimiliki Indonesia hanya mempunyai ketebalan 1,5 meter dari permukaan tanah 
seperti di Kalimantan Barat dan di Sumatera. 

"Uranium yang kita miliki itu paling tidak dapat dikelola selama 25 tahun saja, 
dan selebihnya kita harus mengimpor," ujar Iwan Kurniawan, yang juga dosen di 
Institut Bisnis Indonesia ini.

Iwan menegaskan, faktor keamanan harusnya menjadi pertimbangan utama dalam 
membangun PLTN. Indonesia yang merupakan daerah rawan gempa karena berada di 
empat lempengan tektonik.

"Harus dipertimbangkan PLTN juga dapat menyebabkan bahaya radioaktif jika pipa 
PLTN mengalami kebocoran atau meledak. Bahaya radioaktif dapat membuat muntah, 
pusing, rambut rontok, dan gigi tanggal," jelas Iwan Kurniawan.

Belum lagi masalah pengolahan limbah yang menurut Iwan, membutuhkan biaya yang 
diperkirakan lebih besar ketimbang biaya pembangunan PLTN itu sendiri.

"Selama ini belum ada cara yang aman untuk mengelola limbah PLTN. Rusia saja 
sekarang sedang kesusahan menutup Chernobyl, PLTN yang bocor itu, " jelas Iwan 
Kurniawan.

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia, Arif Fiyanto mengatakan. 
Indonesia belum memerlukan PLTN karena masih banyak sumber energi lain yang 
dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. 

"Kalau pemerintah mengklaim, sumber energi kita dalam keadaan krisis, ini 
karena sumber energi itu kebanyakan diekspor, bukan diperuntukkan bagi 
kesejahteraan rakyat," ujarnya. Greenpeace mencatat bahwa Indonesia saat ini 
hanya memanfaatkan kurang dari 5 persen dari potensi energi yang terbarukan. 

Aktivis dari Masyarakat Antinuklir Indonesia (MANUSIA), Dian Abraham juga 
meyakini bahwa klaim pemerintah itu salah, terlebih lagi soal pernyataan bahwa 
pembangunan PLTN ini murah.

"Data pemerintah saat ini yang menyatakan biaya per reaktor PLTN berkapasitas 
1.000 MW adalah 1,5-2 miliar US Dollar. Padahal data riil kontrak PLTN Korea 
Selatan dengan Uni Emirat Arab baru-baru ini menyebutkan, biaya per reaktor 
adalah 3,5 miliar US Dollar. Jadi rencana pembangunan empat reaktor bisa 
mencapai sedikitnya 6 miliar US Dollar atau senilai Rp55 triliun," tutur Dian 
Abraham.

Dalam diskusi itu hadir perwakilan dari Desa Balong, Arif dan Aris Susanto yang 
menolak pembangunan PLTN di desa yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa 
Tengah.(M-FAI/A038

CiKEAS> Syafii: Penodaan Agama Terjadi Karena Ada Kelompok Garis Keras

2010-02-11 Thread sunny


http://www.detiknews.com/read/2010/02/11/235520/1297991/10/syafii-penodaan-agama-karena-ada-kelompok-garis-keras?991102605

Kamis, 11/02/2010 23:55 WIB

Syafii: Penodaan Agama Terjadi Karena Ada Kelompok Garis Keras
Rachmadin Ismail - detikNews


Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif enggan berpendapat soal sidang uji 
materi Undang-Undang Penodaan agama di Mahkamah Konstitusi (MK). Namun 
demikian, Syafii yakin kelompok garis keras berada di balik serangkaian kasus 
penodaan agama yang terjadi di Indonesia.

"Sikap saya soal penodaan agama itu terjadi karena ada kelompok garis keras," 
ujar Syafii Maarif usai acara peluncuran buku biografinya yang berjudul 'Si 
Anak Kampung' di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl Raya Menteng, Jakarta Pusat, 
Kamis (11/2/2010).

Solusinya, kata Syafii, kelompok garis keras harus segera dihilangkan untuk 
bisa meciptakan keadaan yang damai.

"Jadi kelompok garis keras itu yang harus dilumpuhkan, agar tidak jadi masalah 
terhadap permasalahan agama," katanya.

Sebelumnya, uji materi UU 5 tahun 1969 tentang Penodaan Agama diajukan oleh 
sejumlah LSM yang tergabung dalam kelompok Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan 
Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), antara lain IMPARSIAL, ELSAM, PBHI, DEMOS, 
Perkumpulan Masyarakat Setara, Desantara Foundation, YLBHI.




CiKEAS> Buya Syafii Maarif Singgung 'SiBuYa'

2010-02-11 Thread sunny
http://www.detiknews.com/read/2010/02/11/224623/1297986/10/buya-syafii-maarif-singgung-sibuya

Kamis, 11/02/2010 22:46 WIB


Buya Syafii Maarif Singgung 'SiBuYa'
Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Mantan Ketua PP Muammadiyah Syafii Maarif bercerita tentang 
populernya nama 'SiBuYa' belakangan ini. Menurut Syafii, sebutan yang sudah 
melekat dengan dengan dirinya itu, populer sejak Presien SBY mengeluhkan aksi 
unjuk rasa yang membawa kerbau.

"Banyak orang yang sekarang meributkan hal itu," ujar Syafii Maarif yang 
disambut tawa riuh hadirin.

Hal itu dikatakan Syafii dalam acara peluncuran buku yang berjudul 'Si Anak 
Kampung' di kantor PP Muhammadiyah, Jl Raya Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 
(11/2/2010).

Seperti diketahui, Buya adalah panggilan buat orang Minangkabau yang berasal 
dari bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Nah, pada 
aksi 28 Januari lalu, sebagian demonstran juga membawa kerbau yang ditulisi 
'SiBuYa' dan ditempeli foto Presiden SBY di bagian belakang kerbau.

Usai menyampaikan pidatonya, Syafii maarif dimintai keterangan lebih lanjut 
soal ceritanya tentang SiBuYa oleh pembaca acara. Namun, ia tidak mau 
mengomentarinya lebih lanjut.

"Saya sudah terlalu banyak komentar soal dia," kata Syafii tanpa menjelaskan 
siapa 'dia' yang dimaksud.

Mendengar hal itu, sang pembaca acara malah menimpali dengan guyonan. 
Menurutnya, yang harusnya tersinggung dengan aksi kerbau SiBuYa adalah Syafii 
Maarif sendiri.

"Jadi kalau presiden kita khawatir dengan demo SiBuYa, seharusnya bukan beliau 
yang marah tapi Si Buya (Syafii Maarif)," tukas pembawa acara.

Dalam pidatonya, Syafii Maarif  menyampaikan tentang pentingnya pluralisme dan 
peran tokoh nasional semisal Jakob Oetama dari Kompas, mantan Ketua ICMI B.J 
Habibie, dan pemuka agama lain, untuk  menjaganya.

"Persaudaran lintas agama lebih tulus dari sesama agama,"pungkasnya.

(fiq/lrn) 


CiKEAS> Corruption fighter jailed for murder

2010-02-11 Thread sunny

http://www.theaustralian.com.au/news/world/corruption-fighter-jailed-for-murder/story-e6frg6so-1225829445312


Corruption fighter jailed for murder 
Stephen Fitzpatrick, Jakarta correspondent 
From: The Australian 
February 12, 2010 12:00AM 
INDONESIA'S former anti-graft boss has escaped the death penalty for the murder 
of a businessman and reputed love rival, being sentenced instead to 18 years' 
jail in a case that has drawn sharp questions about the country's reform 
credentials. 

Antasari Azhar, a former public prosecutor who rose to the top of the country's 
corruption watchdog and holds a legal diploma from the University of NSW, 
immediately swore to appeal.

Antasari was the ninth person to be found guilty over the murder last March of 
businessman Nasrudin Zulkarnaen, a killing prosecutors said was prompted by 
Antasari's romantic involvement with a mistress of the victim.

Antasari displayed little emotion as the verdict was read by a three-man panel 
of judges in South Jakarta District Court but his voice cracked as, asked to 
respond, he asserted his right to appeal.

The conviction followed jail terms of 12 years and 15 years respectively given 
yesterday to a former police chief and a newspaper publisher determined to have 
joined Antasari in planning the murder.

The sentences fell well short of the firing-squad outcome demanded by 
prosecutors, but critics said the bench had imposed even the 18-year term -- 
despite very little convincing evidence being presented -- only through fear of 
the political consequences of acquitting Antasari.

The case has pitched the country's Corruption Eradication Commission, and 
Antasari since his sacking as its chief following his arrest, against some of 
Indonesia's most powerful political and legal forces -- in particular the 
police and Attorney-General's Department.

Antasari has carried with him the force of certainty that he was the victim of 
a set-up.

Clashes between his agency and the police have regularly bubbled into public 
animosity, suggesting the pursuit of Antasari could have been politically 
motivated. There is also the fact that questions about the publisher's motive 
in the Nasrudin murder have never been adequately answered.

The former South Jakarta police chief Wiliardi, sentenced to 12 years 
yesterday, admitted in an earlier hearing being forced to put his name to an 
untrue confession that implicated Antasari.

Wiliardi was found guilty of helping Antasari organise the hit to avoid having 
the sexual relationship Antasari was allegedly conducting with the victim's 
mistress being made public.

Wiliardi was yesterday found guilty of having organised the Nasrudin killing 
after being introduced to Antasari by newspaper publisher Sigid Haryo Wibisono.

The publisher said in his evidence that the senior policeman had hoped Antasari 
could use his contacts to win him a promotion.

A go-between in the murder, Jerry Hermawan, was yesterday sentenced to five 
years' jail, down from the 15 years demanded by prosecutors. Five other men 
have already been sentenced to between 17 and 18 years' jail each for their 
roles


CiKEAS> Saudi religious police see red over Valentine's Day

2010-02-11 Thread sunny
http://www.smh.com.au/world/saudi-religious-police-see-red-over-valentines-day-20100212-nvik.html


Saudi religious police see red over Valentine's Day 
February 12, 2010 - 7:55AM 

The Saudi religious police have launched a nationwide crackdown on shops 
selling items that are red or in any other way allude to the banned 
celebrations of Valentine's Day, a Saudi official says.

Members of the feared religious police have been inspecting shops for red 
roses, heart-shaped products or gifts wrapped in red, and ordering storeowners 
to get rid of them, the official says. He spoke on condition of anonymity as he 
was not authorised to speak to reporters.

Red-coloured or heart-shaped items are legal at other times of the year, but as 
February 14 nears, they become contraband in Saudi Arabia. The kingdom bans 
celebration of Western holidays such as Valentine's Day, named after a 
Christian saint said to have been martyred by the Romans in the 3rd century.

Most shops in Riyadh's upscale neighbourhoods have removed all red items from 
their shelves. A statement by the religious police, informally known as the 
muttawa, was published in Saudi newspapers, warning shop owners against any 
violations.

"Those who don't comply will be punished," the statement said, without spelling 
out what measures would befall the offenders.

The Valentine's Day prohibition is in line with Saudi's strict Wahhabi school 
of Islam that the kingdom has followed for more than a century. The birthplace 
of Islam also bans several Muslim holidays except the two most important ones 
because it considers them "religious innovations" that Islam doesn't sanction.

Even birthdays and Mother's Day are frowned on by the religious establishment, 
although people almost never get punished for celebrating them.

Many Saudis, who still want to mark the popular Valentine's, do their shopping 
weeks before the holiday.

Each year, the religious police mobilise ahead of February 14 and descend on 
gift and flower shops, confiscating all red items, including flowers.

Attitudes toward Valentine's Day vary across the Arab world, with devout 
Muslims opposing the holiday as a Western celebration of romantic love that 
corrupts Muslim youth.

The Egyptian capital, Cairo, is a sharp contrast to the Saudi restrictions, 
with shops and restaurants going overboard in red ribbon and heart decorations.

Dubai, a conservative Muslim city-state with a Western outlook, is every year 
taken over by a Valentine craze. Luxury hotels are draped in red, offering 
romantic dinner specials. Malls and cafes are decorated with giant hearts and 
flower shops offer promotional deals on roses and fancy bouquets.


CiKEAS> Antasari terlepas hukuman mati

2010-02-11 Thread sunny
Refleksi:  Beda panjang waktu  hukuman penjara Antasari dengan para  pengibar 
bendera Bintang Kejora atau Benang Raja tidak berbeda jauh. Tetapi, bagi 
Antasari setelah beberapa  waktu dipenjara, pasti akan dibebaskan atas dasar 
berkelakuan baik.

http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010&dt=0212&pub=Utusan_Malaysia&sec=Luar_Negara&pg=lu_01.htm

Antasari terlepas hukuman mati

Daripada BORHAN ABU SAMAH
borhan.sa...@utusan.com.my


 
  Antasari Azhar (tengah) memeluk dua anak perempuannya, Ajeng (kiri) dan 
Dita selepas perbicaraan kes bekas ketua pengarah badan antirasuah Indonesia 
itu di mahkamah Jakarta, Indonesia, semalam. - AP 

--
 


JAKARTA 11 Feb. - Bekas Ketua Pengarah Suruhanjaya Pembanterasan Rasuah 
Indonesia (KPK), Antasari Azahari dijatuhi hukuman penjara 18 tahun oleh 
Mahkamah Jakarta Selatan setelah didapati bersalah merancang pembunuhan ahli 
perniagaan Nasruddin Zurkarnaen.

Perbicaraan pembunuhan Pengarah Urusan PT Putra Rajawali Banjaran, iaitu sebuah 
syarikat farmasi sejak empat bulan lalu akhirnya diputuskan oleh Majlis Hakim 
yang diketuai oleh Herri Suwantoro hari ini.

Sebaik hakim membacakan hukuman itu terdengar teriakan 'Tidak adil, tidak adil, 
tidak adil' daripada orang ramai yang mengerumuni mahkamah sejak pagi lagi.

Antasari, 56, yang terlepas daripada hukuman mati, mengulas keputusan mahkamah 
itu berkata, beliau akan meminta pasukan peguamnya mengemukakan rayuan.

"Kami sangat menghormati keputusan yang dijatuhi hari ini dan menghargainya 
sejak awal, namun sebagai warga negara dan penegak undang-undang dan demi untuk 
wujudkan kebenaran dan mencapai keadilan, kami akan mengemukakan rayuan," 
katanya. 

Pihak pendakwa yang sebelum ini mahukan Antasari dihukum mati melalui Ketua 
Pendakwa, Cirrus Naga turut menyatakan bakal mengemukakan rayuan.

Terdahulu, tiga orang lagi yang dituduh terlibat dalam konspirasi itu turut 
dibicarakan serentak dan berasingan di mahkamah yang sama telah didapati 
bersalah.

Bekas Ketua Polis Jakarta Selatan, Williardi Wizar dijatuhi hukum penjara 12 
tahun oleh Hakim Artha Theresia.

Sementara seorang ahli perniagaan, Sigid Haryo Wibisono dijatuhi hukuman 
penjara 15 tahun oleh Hakim Charis Mardiyanto.

Kedua-dua mereka yang sebelum ini dituntut supaya dikenakan hukuman mati oleh 
pihak pendakwa, akan mengemukakan rayuan.

Seorang lagi ahli perniagaan, Jerry Hermawan Lo dijatuhi hukuman penjara selama 
lima tahun oleh Hakim Syamsuddin, walaupun pihak pendakwa menuntut hukuman 
penjara 15 tahun.

Sementara itu, Jerry kecewa dengan hukuman penjara tahun itu akan tetap 
mengemukakan rayuan walaupun hukuman itu lebih ringan berbanding diterima oleh 
Sigid dan Williardi.

Sebelum ini lima orang yang didakwa terbabit dalam pembunuhan itu telah 
dijatuhi hukuman penjara 17 dan 18 tahun oleh Mahkamah Tangerang, dekat sini.

Mengikut fakta kes, Nasrudin ditembak dua das di kepalanya pada tengah hari 
Sabtu, 14 Mac 2009 ketika berada di tempat duduk belakang kiri keretanya di 
kawasan Padang Golf Modernland, Tangerang Selatan, setelah bermain golf. 

Beliau meninggal dunia sehari kemudian di Hospital Pusat Angkatan Darat Gatot 
Subroto, Jakarta. 

Pembunuhan itu didakwa bermotifkan hubungan asmara Antasari dengan Rhani 
Juliani, iaitu isteri ketiga Nasrudin.

Penembak, Daniel Daen Sabon, dipenjara 18 tahun, manakala empat yang lain 
Hendrikus Kia Walen, Heri Santosa, Franciscus Tadon Kerans, dan Eduardus Noe 
Ndopo Mbete dipenjara 17 tahun. - Utusan
<>

CiKEAS> Followers much worse says Bin Laden's son

2010-02-11 Thread sunny
http://www.gulf-daily-news.com/NewsDetails.aspx?storyid=270646


Followers much worse says Bin Laden's son  

Posted on » Friday, February 12, 2010
WASHINGTON: Osama bin Laden's son has warned that if his father were killed the 
Al Qaeda leaders who succeed him are likely to be far worse, ABC News reported 
yesterday.

"From what I knew of my father and the people around him I believe he is the 
most kind among them, because some are much, much worse," Omar said in an 
interview.

"Their mentality wants to make more violence, to create more problems," he 
said. But Omar, who wrote a book Growing Up Bin Laden about his experiences, 
said he and his brothers broke with their father when he encouraged them to 
become suicide bombers.

"We were shocked. Why would our father say something like this to us? After he 
went away we just talked about it and said this was never going to happen, this 
was not our way."

Bin Laden, who has eluded a US manhunt since masterminding the September 11 
attacks on the US, recently broke his silence in an audio message praising Umar 
Farouk Abdulmutallab, the Nigerian charged with trying to blow up a US-bound 
airliner on Christmas Day.

"Attacking peaceful people is not being fair, it is unacceptable. If you have a 
problem with armies or governments you should fight those people. This is what 
I find unacceptable in my father's way. My father should find some letter to 
send to all of these people, at least to tell them they shouldn't attack the 
civilians," he said. 

Asked whether there was anything his father liked about the US, Omar said 
"their weapons," and nothing else.

Thirteen photographs of the collapse of World Trade Centre, as seen from a 
police helicopter, were released for the first time by National Institute of 
Standards and Technology

CiKEAS> 15-year-old sleeping beauty

2010-02-11 Thread sunny
http://www.dailychilli.com/news/2322-15-year-old-sleeping-beauty

15-year-old sleeping beauty 


 
The picture of Louisa Ball, as published by News of the World

WITH her long blonde hair and perfect features, Louise Ball looks like she can 
be one of Disney maidens - the sleeping beauty.

Except that in real life, she is literally one.

The 15-year-old suffers from a rare condition called Klein Levin syndrome, 
which is more commonly known as the Sleeping Beauty syndrome.

Once she dozes off, she can sleep for days and cannot be awakened. Her record 
of being in bed is 13 days.

So far, only 1,000 such cases have been diagnosed around the world.

While in the fairy tale, Sleeping Beauty has Prince Charming to kiss her to 
break the spell, Ball is not so lucky.

There is no cure for the condition. Physicians said that all she can hope for 
is for it to clear up as the years go by.

How long does she have to wait? Eight years. Or maybe 12, said doctors.

Family members relate that because of her special condition, the poor girl has 
slept through life's important events, such as family vacations and school 
tests.

Published Feb 10, 2010
<>

CiKEAS> Muslims advised to ignore Valentine`s Day

2010-02-11 Thread sunny
Refleksi : MUI kurang bersabahat dengan perkebunan coklat dan buruhnya.

http://www.antaranews.com/en/news/1265929083/muslims-advised-to-ignore-valentines-day

Muslims advised to ignore Valentine`s Day
Friday, February 12, 2010 05:58 WIB | National | | 
Pamekasan (ANTARA News) - The local branch of the Council of Indonesian Ulema 
(MUI) has called on the Muslim community to refrain from doing anything to 
observe Valentine`s Day, saying it was not a Muslim tradition. 

The clerical organization issued the call because in past years certain 
segments of the population in Pamekasan had taken part in activities to 
celebrate the day and committed misappropriation of the activities.

"After all, Valentine`s Day is not an Islamic tradition," KH Lailurrahman, 
chairman of the MUI`s Pamekasan branch, said here Thursday. 

"Also, Valentine`s Day celebrations tend to be marked by frivolous, extragavant 
behavior or even improper activities," he said. 

He said, filling one`s life with love was actually in accordance with Allah`s 
command. But Valentine`s Day which falls on February 14 had pagan connotations, 
and therefore celebrating it would be a deviation from the Islamic faith. 

In Indonesia, the day is mainly observed among the younger generation of 
certain population groups in urban centers. 

But KH Lailurrahman said when one studied the origin of Valentine`s Day, it 
would become obvious it had nothing to do at all with Islam and Islamic 
cultural values. 
"So, it is only proper for MUI to forbid Muslim youths to observe the day," he 
said. (*)

CiKEAS> Pertama Minggat, Kini "Diculik".

2010-02-11 Thread sunny
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6205b11554ae09686d1186cd15744a02&jenis=b706835de79a2b4e80506f582af3676a


Pertama Minggat, Kini "Diculik". 
Kamis, 11 Februari 2010 | 13:20 WIB 
 


Oleh: Satriyo Eko Putro

Binsar M. Napitupulu (56) dan istrinya, Yanthy Sibarani (41) seakan tak sempat 
lagi berpakaian rapi, Rabu (10/2). Binsar hanya mengenakan kaos oblong putih 
dan celana pendek, sementara Yanthy cuma berbalut daster tanpa lengan.
Maklum, sepanjang hari itu mereka sibuk melayani wartawan dari berbagai media 
massa cetak, elektronik, maupun online yang mendadak gemruduk ke rumah mereka 
di Perumahan Sepanjang Town House, Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman, 
Sidoarjo.
Binsar menjadi "buruan" karena anaknya, SATN hingga kini belum ditemukan 
setelah "diculik" pacarnya yang dikenal lewat FB. 
"Anak kami, SATN meninggalkan rumah sejak Sabtu (6/2) lalu dan sampai sekarang 
belum pulang," tuturnya dengan wajah letih.
Kisah hilangnya SATN, satu-satunya perempuan dari 4 anak Binsar M. Napitupulu 
dan Yanthy Sibarani, sangat mirip dengan kisah MNT, siswi kelas dua SMPN 5 
Sidoarjo.
MNT hilang dari orangtuanya saat mengunjungi hajatan salah satu kerabatnya di 
Perumahan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Sabtu (6/2) lalu. Ternyata, dia 
"diculik" kenalannya di FB. Dalam perjalanan hingga ke Serang, keduanya mengaku 
pernah berhubungan seks 3 kali.
Sementara SATN, siswi kelas satu SMAN 22 Surabaya, juga diduga "diculik" 
pacarnya. Kesamaan lainnya, pacar SATN juga pemuda dari Jakarta yang dikenal 
lewat situs jejaring pertemanan FB. Lelaki itu dikenal dengan nama Edo 
"Setahu saya, dulu mereka berpacaran di dunia maya gitu," kata Binsar yang 
tinggal di Perumahan Sepanjang Town House, Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman, 
Sidoarjo. 
Ihwalnya, Sabtu (6/2) lalu SATN berpamitan pergi ke sebuah gedung basket di 
bilangan Jl. A. Yani, Surabaya untuk mendukung tim bola basket sekolahnya. Saat 
itu dia mengenakan kaos ungu lengan pendek dengan gambar kecil Mickey Mouse di 
bagian dada, celana panjang jeans hitam, dan sepatu sandal. Gadis ABG berpostur 
agak gemuk dengan tinggi sekitar 160 cm dan rambut berombak sepunggung itu 
mengendarai motor Honda Revo strip biru nopol W 5223 XB.
Sorenya, sekitar pukul 15.30, Yanthy meng-SMS SATN agar cepat pulang karena dia 
membutuhkan motor yang dibawa sang putri. "Waktu itu dia menjawab bahwa 
urusannya akan selesai dan dia akan cepat pulang tanpa menyebut di mana dia 
berada," tutur Yanthy.
Ternyata itu adalah kontak terakhir. Hingga hari ini tak ada kabar berita 
secuil pun dari SATN. Ponselnya pun tak dapat dihubungi. Gadis periang itu 
seakan lenyap ditelan bumi. Binsar dan Yanthy pun kelabakan. 
Hasil penelusuran ke teman-temannya menghasilkan sedikit titik terang. Ada yang 
bilang Abel terlihat bersama dua laki-laki -salah satunya Edo-- di sekitar 
Gubeng Pojok (Stasiun Gubeng, Red.), Sabtu (6/2) itu. 
Edo sendiri adalah pemuda pengangguran yang tinggal di kawasan Jl. Balap 
Sepeda, Rawamangun, Jakarta Timur. Binsar mengaku pernah bertemu Edo saat 
menjemput SATN yang minggat ke Jakarta, 23 Desember 2009. Ya, menghilangnya 
SATN Sabtu (6/2) lalu bukanlah kali pertama. Pada 23 Desember 2009 dia kabur 
dari rumah
Saat ini Binsar coba melacak keberadaan Abel lewat FB. "Saya juga punya akun di 
FB. Akun Abel sudah saya add ke akun saya," ungkap Binsar.
Dari akun SATN di FB itulah diketahui bahwa dia tengah menjalin hubungan asmara 
dengan Edo. Dari akun SATN (Abel Sii Kudceg) itu pula terlacak akun FB Edo yang 
menggunakan nama "Jeje Sii Kusud". Terlacak pula alamat rumah Edo yang kemudian 
diduga sebagai tempat tujuan Abel setelah minggat dari rumah. Ternyata dugaan 
itu tak keliru. Atas bantuan keluarganya di Jakarta, SATN ditemukan berada di 
rumah Edo.
"Sebelum pulang, saya sempat menemui Edo. Sempat saya bilang ke dia bahwa bila 
dia macam-macam lagi dengan SATN, akan saya tangkap," kisah Binsar dengan nada 
geram.
Setelah kejadian itu, Binsar dan Yanthy meningkatkan pengawasan terhadapSATN. 
Nomor ponsel dia mereka ganti yang baru dengan harapan Edo tak dapat lagi 
menghubungi anak gadis kesayangan mereka itu. Tapi toh, Binsar dan Yanthy masih 
kecolongan juga.
"SATN sering meng-update status (FB)-nya pakai ponsel. Nah kalau saya mau 
periksa ponselnya, dia selalu bilang, "Masak mama nggak percaya sama aku? Ada 
kemungkinan anak saya diguna-gunai lewat FB," timpal Binsar.
SATN diyakini masih berhubungan dengan Edo lewat dunia maya. Dalam update 
statusnya pada 3 Februari 2010 pukul 11.30, SATN menulis, "still love U kusud 
(Edo, Red.)." Kemudian update status nya pada 5 Februari 2010 pukul 14.45 
tertulis "rapot jelekkk..mama konser werrr... :@" dilanjut pada pukul 20.41 
dengan tulisan, "mama cerewettt... :@."
Sampai pagi tadi keberadaan SATN belum terlacak, demikian pula motor yang dia 
bawa. Binsar sendiri berang saat ditanya kemungkinan terburuk bahwa anaknya 
bernasib sama dengan MNT, berhubungan seks dengan pacar yang "menculik"-nya. 
MNT dipastikan te

CiKEAS> Kalpataru Dikembalikan ke SBY

2010-02-11 Thread sunny
  

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=4e7dd9fa7156b49c2db167bdc47f95d2&jenis=c4ca4238a0b923820dcc509a6f75849b


Kalpataru Dikembalikan ke SBY 
Sabtu, 6 Februari 2010 | 11:33 WIB 

PEKANBARU - Kalpataru yang merupakan penghargaan tertinggi untuk penggiat 
lingkungan hidup dikembalikan oleh Patih Laman, kepala Suku Talang Mamak, 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (5/2). Ini menjadi bentuk 
protes atas hilangnya hutan adat mereka.

Berangkat dari Desa Sungai  Ekok, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiru 
Hulu, pria yang telah berusia 90 tahun itu singgah ke Pekanbaru untuk segera 
memulangkan piala yang didapatnya sejak 2003 diserahkan kepada Presiden. 

"Hati saya sangat sakit. Kami tidak lagi punya Rimba Puaka. Entah bagaimana 
nasib masyarakat kami ke depannya," kata Patih Laman, saat mengunjungi Kantor 
Berita ANTARA Biro Riau di Pekanbaru yang berjarak 300 km dari tempat 
tinggalnya.

Dia mengaku sangat sedih dengan kenyataan yang dihadapinya. Penghargaan dari 
pemerintah pusat itu hanya sebentar membuatnya bangga tapi kemudian membuatnya 
menderita hingga jatuh sakit. "Penghargaan yang diberikan kepada saya  itu 
seakan membujuk saya agar  rela menukarkan hutan adat kami dengan Kalpataru. 
Padahal tidak. Saya akan kembalikan Kalpataru agar hutan kami kembali," katanya.

Patih Laman mendapat piala Kalpataru pada era Megawati Soekarnoputri karena 
dinilai pemerintah berhasil menjaga dan melestarikan Penyabungan dan Penguanan, 
satu-satunya hutan adat Talang Mamak yang tersisa.

Ketika itu, tiga hutan adat lainnya, yang biasa disebut masyarakat Talang Mamak 
sebagai Rimba Puaka, yaitu kawasan hutan  Sungai Tunu (104,933 ha), hutan 
Durian Jajar (98.577 ha) dan hutan Kelumbuk Tinggi Baner (21.901 ha), sudah 
ditebangi dan berganti sawit.

Belum lama ini, hutan Panyabungan dan Penguanan akhirnya juga tak bisa 
diselamatkan lagi oleh Patih Laman, dan berubah menjadi perkebunan sawit. "Saya 
akan menyerahkan Kalpataru kepada Pak Gubernur," kata Laman lirih.

Dia mengisahkan, kondisi hutan adat tempat bermukim Suku Talang Mamak atau juga 
Suku Melayu Tua ini sangat memprihatinkan. Sekitar dua ribu hektar hutan adat 
hampir semua dirusak dan berubah fungsi menjadi sawit.

Kawasan hutan adat suku Talang Mamak yang berada di dalam Taman Nasional Bukit 
Tigapuluh (TNBT) Riau dan Jambi 1.800 hektar di antaranya terdapat di 
Penyabungan dan 150 hektar di Hutan Durian Cacar.

"Untuk apa saya pegang piala ini kalau hutan adat yang menjadi sumber 
penghidupan suku kami terus dibabat tanpa ada perlindungan dari pemerintah. 
Padahal hutan adat kami telah ditetapkan menjadi kawasan yang dilindungi," 
keluh Patih Laman.

Perusakan hutan adat sudah terjadi sejak 2008. Upaya telah dilakukan dengan 
mendatangi pemerintah daerah pun tidak ada hasilnya. Patih juga mengaku 
kesulitan menemui Gubernur Riau, karena karena sering keluar kota.

"Suku kami kini sudah banyak diracuni dengan iming-iming uang asal mau menjual 
hutan adat yang sudah kami jaga generasi ke genarasi. Suku kami memang 
terbelakang. Banyak sekali yang tidak baca dan tulis jadi bisa dibodohi," tutur 
pria yang rambutnya dipenuhi uban ini.ntr





<<23_50_5.gif>>

sig.jsp?pc=ZSzeb098&pp=GRfox000
Description: Binary data


CiKEAS> Pansus Di Ujung Tanduk

2010-02-11 Thread sunny
Refleksi: Pansus diujung tanduk kerbau Sibuya?
   
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=7b672a4ef6b0fe8b994efa382c5a53c3&jenis=d645920e395fedad7bbbed0eca3fe2e0


Pansus Di Ujung Tanduk 
Kamis, 11 Februari 2010 | 11:50 WIB 

Oleh: DR. DJUWARI, M.Hum
Dosen STIE Perbanas Surabaya

 Jika diamati dari kacamata kebenaran dan kebajikan maka posisi Pansus 
BankCentury saat ini justru berada di ujung tanduk. Posisinya pada awal dengan 
skor dua lawan tujuh itu akan menjadi taruhan mencari kebenaran dalam kebajikan 
dan nafsu pribadi atau kelompok partai. Kesimpulan akhirnya nanti jelas 
terdapat pada ukuran konsistensi mereka.

Anggap saja skor itu benar benar adanya. Kemudian kita berpikir 
positif bahwa kerja pansus sejak diprakarsai untuk dibentuk sampai akhir 
kerjanya hanya untuk kebenaran dan kebajikan.Tiada lain hanya dua unsur itu. 
Jika dua unsur itu bercampur dengan nafsu serakah dan kepentingan pribadi serta 
kelompok, maka justru merekalah yang akan menerima "hukuman" dari rakyat. 
Sebab, rakyat sudah muak dengan perdebatan disertai berbagai nada keras dan 
kata-kata buruk disaksikan oleh rakyat se negeri selama ini

Di tengah-tengah hiruk pikuk perdebatan untuk mencari kebenaran di 
antara anggota pansus bank century, rakyat semestinya haus akan kebajikan 
pemimpin. Kebajikan itu tidak ditunjukkan namun disimpan dalam hati pemimpin 
dan wakil rakyat. Entah itu skornya dua lawan tujuh atau nanti justu berubah 
karena berbagai spekulasi politis, maka rakyat hanya bisa melihat secara jernih.

Ini merupakan momen yang tepat bagi pemimpin dan wakil rakyat untuk membuktikan 
konsistensi perjuangan demi kebenaran. Jika nanti ada perubahan skor akibat 
proses bargaining, maka di sinilah awal nurani setiap pejuang dalam pansus bank 
Century dikenang rakyat karena tidak ada kebenaran. Yang ada hanya nafsu dan 
kehausan kekuasaan serta kepentingan perutnya sendiri. 

Kebajikan saat itulah yang akan secara jelas disaksikan oleh rakyat. Bahwa di 
balik kegiatan pansus itu ada muatan politis yang mencerminkan kebenaran semu. 
Kebajikan pemimpin dan wakil rakyat juga dipertanyakan. Jika kebenaran itu 
diperjuangkan dengan kebajikan dan keluhuran hati nurani, maka kebenaran itu 
akan kelihatan jelas sebagai kebenaran sejati perjuangan anggota dewan sebagai 
wakil rakyat.

Salah satu tanda lenyapnya kebajikan adalah nafsu serakah para 
kapitalisme. Dengan kata lain, nuansa kapitalisme bisa ditandai dengan 
lenyapnya kebajikan. Apapun perbuatan harus ditunjukkan untuk mendapatkan 
reward sebagai prestasi yang diraih. Semua harus diangkakan. Inilah 
gejalah-gejalah yang menjangkit dalam kehidupan kapitalis.

Tanda-tanda itu bahkan tidak hanya ada dalam kehidupan kapitalis tetapi sudah 
merambah ke dunia pendidikan. Semua harus diindikatorkan. Karena itu, jika 
masih abstrak, maka jasad apa pun harus dikonkretkan. Sesuatu yang samar harus 
diungkapkan meskipun dalam bentuk kata-kata. Bila perlu sesuatu yang hampa 
(intagible) dalam kehidupan diekpresikan dalam bentuk materi. Tanpa 
diekspresikan secara nyata seseorang tidak akan eksis. 

Fenomena hilangnya kebajikan juga terjadi pada kisah Oemar Bakrie. 
Sejarah lama saat itu, guru mendapat predikat pahlawan tanpa tanda jasa. 
Penonjolannya pada perbuatan mendidik dan mengajar. Guru cinta pada anak 
didiknya. 

Guru sepenuhnya menaruh perhatian pada siswa-siswinya. Catatan harian guru 
diliputi kisah dan perkembangan anak didik. Setiap saat guru memantau 
perkembangan anak didiknya. Lalu penghargaan yang diterima meski tidak seimbang 
dengan perbuatannya mereka tetap bersemangat. Ini juga pernah digambarkan oleh 
seorang guru, Muslimah, pada film Laskar Pelangi. Oleh sebab itu, mereka saat 
itu layak mendapat predikat pahlawan tanpa tanda jasa. Masih adakah Muslimah 
Muslimah saat ini?  

Itulah nuansa dulu dan beda dengan kehidupan masa kini. Ini akibat 
desakan tuntutan pribadi karena apa pun dalam kehidupan harus dindikatorkan. 
Serifikasi harus ada dokumentasi. Perbuatan mendidik dan mengajar harus 
diindikatorkan. Pernah ikut seminar harus didokumentasikan. Pernah ikut 
lokakarya harus dicatat. Semua serba indikator. Mudah-mudahan masih banyak 
Muslimah Muslimah yang lain saat ini. 

Sekarang para wakil rakyat dalam pansus tidak perlu indikator pujian atau kue 
kekuasaan. Jika mereka benar-benar memperjuangkan kebenaran, maka kebenaran itu 
bukan karena makna kebenaran subjektif. Kebenaran itu bukan karena motif-motif 
pribadi dan kelompok.  Kebenaran lahir dari kebajikan akan menghasilkan 
kebenaran hakiki. 

Oleh sebab itu, pansus bank century juga dijadikan tonggak sejarah dalam 
meningkatkan citra anggota dewa. Kalau ujung-ujungnya kompromi dan negosiasi 
kekuasaan itu sudah bukan kebajikan. Jika natinya hanya sekadar pembagian "kue" 
di pemerintahan, maka skor dua lawan tujuh saat ini hanya gertak sambal sebagai 
umpan. 

Sekali lagi, momen ini bisa dijadikan taruhan. Mengaangkat harkat

CiKEAS> Pansus Century Cari Supir Taksi Penerima Rp 200 Miliar

2010-02-11 Thread sunny
http://www.republika.co.id/berita/103837/pansus-century-cari-supir-taksi-penerima-rp-200-miliar

Pansus Century Cari Supir Taksi Penerima Rp 200 Miliar
Kamis, 11 February 2010, 20:43 WIB
multiply.com
 
JAKARTA--Ketua Panitia Angket Kasus Bank Century Idrus Marham mengatakan, tim 
investigasi yang bertugas di Jakarta akan menelusuri keberadaan sopir taksi 
warga Ciputat, Tangerang Selatan, yang diduga menerima aliran dana Bank Century 
sebesar Rp200 miliar.  "Berdasarkan catatan Panitia Angket, penerima dana 
sekitar Rp 200 miliar dari Bank Century beralamat di Ciputat dan bekerja 
sebagai sopir taksi," kata Idrus Marham, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.


Dikatakannya, penelusuran keberadaan sopir taksi tersebut menjadi bagian dari 
tugas tim investigasi Panitia Angket yang bertugas di Jakarta dan sekitarnya. 
Menurut dia, tim investigasi Panitia Angket akan berkunjung ke Tangerang pada 
Sabtu (13/2) lusa setelah sebelumnya mendatangi Bank Indonesia dan Bank Mutiara 
pada Jumat (12/2) besok. "Kami akan mencari alamat nasabah Bank Century di 
Ciputat yang mendapat kiriman uang yang sangat besar," kata Idrus.


Dikatakannya, jika bertemu dengan sopir taksi tersebut tim Panitia Angket akan 
meminta keterangan mengenai dana yang diterimanya. Berdasarkan fakta-fakta yang 
diperoleh Panitia Angket dari keterangan saksi-saksi, kata dia, diperoleh 
informasi deposan besar di Bank Century memecah-mecah rekeningnya menjadi 
banyak yang masing-masing rekening berisi maksimal Rp2 miliar dengan cara 
memalsukan identitas nasabah, untuk mendapatkan dana penjaminan. 


Dikatakan Idrus, agenda lain yang akan dilakukan tim investigasi Panitia Angket 
yang bertugas di Jakarta yakni melakukan rekonstruksi terhadap rapat-rapat 
penting menjelang pengambilan keputusan pemberian fasilitas pendanaan jangka 
pendek (FPJP) kepada Bank Century pada 14 Nopember 2008. Tim Panitia Angket 
juga akan melakukan rekonstruksi Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) pada 
20 Nopember 2008 menjelang penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak 
sistemik.


"Kami berharap ada penjelasan soal kronologi rapat-rapat penting tersebut," 
kata Idrus yang ditetapkan sebagai koordintaor Tim Investigasi Panitia Angket 
di Jakarta. Sebelumnya, informasi soal nasabah Bank Century di Ciputat yang 
menerima aliran dana Rp200 miliar terungkap saat Panitia Angket meminta 
keterangan pada mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji pada 
rapat Panitia Angket di Gedung DPR 20 Januari lalu.


Selain penerima dana Bank Century di Ciputat, tim investigasi Panitia Angket 
juga akan melakukan penelusuran terhadap penerima dana secara misterius di 
empat kota lainnya yakni Medan, Surabaya, Denpasar, dan Makasasar.
<>

CiKEAS> Kemenkeu Pecat 197 Pegawai

2010-02-11 Thread sunny
   
http://www.republika.co.id/berita/103825/kemenkeu-pecat-197-pegawai

Kemenkeu Pecat 197 Pegawai 
Kamis, 11 February 2010, 19:47 WIB
JAKARTA--Sebanyak 197 pegawai kementerian keuangan dipecat sejak periode 2006 
sampai dengan 2009. Mereka terpaksa diberhentikan karena melakukan pelanggaran 
berat.

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Hekinus Manao, mengatakan secara total 
sejak 2006 sampai dengan 2009 ada 2.165 orang yang dikenai sanksi. Mereka yang 
memperoleh peringatan 1.145 orang, hukuman ringan 329 orang, sedang 221 orang, 
berat 440 orang, dan pemberhentian sementara 30 orang. Sisanya adalah yang 
diberhentikan atai dipecat.

"Hasil penegakan disiplin pegawai secara umum menunjukan bahwa tahun 2008 
(tahun kedua  reformasi birokrasi terjadi kenaikan penjatuhan hukuman 
disiplin," ujar Hekinus, di Jakarta, Kamis (11/2). Pada tahun 2008 jumlah 
pelanggaran yang dikenai tindakan mencapai 880. Ini lebih tinggi dari 2007 (267 
orang), dan 2006 (348 0rang). Sedangkan pada 2009 terjadi penurunan menjadi 670 
orang.

Saat ini, tutur Hekinus, Kementerian Keuangan telah sukses mencanangkan 
reformasi birokrasi dan mencegah terjadinya potensi tindak pidana di lingkungan 
instansinya. HaI itu, ujarnya, terlihat dari nilai rata-rata penilaian 
inisiatif antikorupsi (PIAK) Kemenkeu yang mencapai 7,158 atau lebih tinggi 
dibandingkan Kementerian Pendidikan Nasional yang hanya 4,162.






<<23_29_110.gif>><<23_29_113.gif>>

sig.jsp?pc=ZSzeb098&pp=GRfox000
Description: Binary data


CiKEAS> Menuju 'People-Centered Democracy'!

2010-02-11 Thread sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2010021201114715

  Jum'at, 12 Februari 2010 
 
  BURAS 
 
 
 
Menuju 'People-Centered Democracy'! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya



  "PRESIDEN SBY dalam pidato Hari Pers Nasional di Palembang menekankan, 
demokrasi yang ingin dicapai di negeri ini mestilah demokrasi yang benar-benar 
bertumpu pada rakyat, bukan berpusat pada negara, bukan pula demokrasi yang 
berpusat pada media massa!" ujar Umar. "Kata Presiden, di banyak negara ada 
fenomena yang disebut media-centered democracy. Kita dengan sadar tidak menuju 
ke situ. Kita menuju people-centered democracy, peran pers juga mestinya menuju 
ke situ." (Kompas, 10-02-10)

  "Fenomena media-centered democracy terjadi berkat pers dipercaya 
masyarakat informasinya dan efektif sebagai penyalur aspirasi rakyat!" sambut 
Amir. "Lebih lagi, ketika lembaga-lembaga lainnya dalam masyarakat--eksekutif, 
legislatif, dan yudikatif--makin tak bisa dipercaya oleh rakyat, sehingga 
mengalami minus kepercayaan, maka pers sebagai lembaga yang masih bisa 
dipercaya mengalami surplus power, kepercayaan (power) dari rakyat itu melimpah 
ke pers!"

  "Surplus power pada pers saat ini juga disebutkan Presiden!" tegas Umar. 
"Karena itu, kata Presiden, amat penting untuk memastikan kekuasaan pers itu 
digunakan secara tepat, dan konstruktif! Pers bisa memilih, menentukan, 
membatasi dalam keadaan apa power yang surplus itu digunakan dengan baik, untuk 
kesejahteraan rakyat!"

  "Itu terjadi karena kontrol rakyat atau checks and balances terhadap pers 
berlangsung kontinu dan ketat!" timpal Amir. "Koran menjalani pemilihan umum 
lewat pasar (market electoral system) setiap hari, jika tidak menyampaikan 
informasi dan aspirasi sesuai yang diinginkan rakyat, hari itu juga 
ditinggalkan pembacanya! Media elektronik bahkan menjalaninya setiap menit, 
customer langsung zapping (pindah saluran) begitu sajian informasinya jelek 
atau membosankan! Jadi, jauh lebih ketat dari kontrol atau checks and balances 
terhadap kekuasaan eksekutif dan legislatif yang terjadi lewat pemilihan umum 
lima tahun sekali!"

  "Lantas, bagaimana menggeser fenomena media-centered democracy itu menuju 
people-centered democracy seperti diharap Presiden?" tanya Umar.

  "Kalau yang dimaksud demokrasi berorientasi pada tindakan rakyat 
langsung, selain lewat pemilu lima tahun sekali, eksekutif dan legislatif harus 
bisa membuat efektif mekanisme rembuk desa sampai nasional perencanaan 
pembangunan, serta setiap unjuk rasa mendapat solusi!" tegas Amir. "Jika semua 
itu tak efektif, seusai pemilu eksekutif dan legislatif melupakan amanah 
rakyat, rembuk desa cuma formalitas sedang program yang jalan sesuai selera 
penguasa, atau demo malah dilayani seperti perusuh, people-centered democracy 
sukar terwujud! Artinya, justru rakyat sendiri yang memberi mandat kepercayaan 
pada pers--media-centered democracy tak tergeser!" n
 
<><>

CiKEAS> Dusta dalam Politik

2010-02-11 Thread Retno Kintoko
 = = = = = 
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : "Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, 
   nasionalisme, kebangsaan dan pluralisme Indonesia."  
 = = = = = 
[Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration & Pluralism Indonesia 
Quotient] 
Menyambut Tahun-tahun produktif dan efisien. 
"Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia." 
Dusta dalam Politik
Jumat, 12 Februari 2010 | 04:15 WIB
Oleh : F Budi Hardiman
”Barangsiapa tidak menghendaki apa-apa selain mengatakan kebenaran, 
berdiri di luar pertarungan politis”.
Pernyataan Hannah Arendt dalam Wahrheit und Lüge in der Politik ini sangat 
dimengerti oleh para politikus di mana pun.
Kejujuran tidak pernah menjadi keutamaan politis. Sebaliknya, dusta selalu saja 
berlaku sebagai alat yang diizinkan dalam politik. Peristiwa-peristiwa yang 
tidak enak pada masa lalu, krisis kepemimpinan atau korupsi yang menggerogoti 
anggaran negara adalah obyek-obyek dusta para pemimpin. Untuk menutupi celah 
antara pernyataan dan kenyataannya, politikus tidak memberi kebenaran, tetapi 
pembenaran.
Dusta kuasa
Sejak politik dipikirkan, dusta dalam politik sudah mendapat alasannya. Dalam 
buku kedua The Republic, Plato membenarkan dusta demi kepentingan umum. Dusta 
kuasa berfungsi — katakanlah — sebagai obat penangkal bahaya sebagaimana dokter 
juga tidak mengatakan yang sebenarnya agar semangat hidup pasiennya tetap ada. 
Demi stabilitas negara, dalam krisis yang mengadang, berdusta kepada rakyat 
tampaknya lebih bermanfaat daripada mengatakan kebenaran. ”Dusta mulia” atau 
noble lie — demikian sebutan Plato — lalu diizinkan karena memiliki tujuan 
”mulia”.
Lebih daripada tujuan yang tampak altruis itu, dusta dalam politik sesungguhnya 
berakar pada kegelisahan pemimpin akan citra kekuasaannya yang memudar. Oleh 
karena politik terbangun dari opini, dusta memompa kembali citra diri lewat 
opini. Karena itulah, Machiavelli dalam bab 18 The Prince menobatkan dusta 
sebagai salah satu virtu, kepiawaian, politis.
Pemimpin tidak harus berbelas kasih, setia pada janji, religius, dan jujur, 
tetapi ia harus ”tampak memiliki” ciri-ciri itu karena ”setiap orang ada dalam 
posisi untuk melihat, sedikit saja yang datang menyentuhmu”. Konferensi pers 
digelar, talk show (obrolan di televisi) dirancang, dan juru bicara dikirim. 
Semakin kempis citra itu, semakin besar kebutuhan untuk menggelembungkannya 
lewat media.
Altruisme dusta mulia segera dibantah oleh kenyataan bahwa sebagian besar dusta 
kuasa itu egoistis, yakni dilakukan demi tujuan kekuasaan itu sendiri. Atribut 
”mulia” itu semu. Menurut Arendt, dusta memungkinkan seorang pemimpin 
”mengambil keuntungan untuk mengetahui lebih dulu apa yang ingin didengarkan 
oleh publiknya”. Penjelasan kepada publik dipersiapkan rapi-rapi agar publik 
percaya, sementara dia tahu bahwa segala kecohan itu hanya demi memenangkan 
publik agar tetap loyal kepadanya.
Dusta dalam politik tentu saja mencederai fairness. Pertama, publik diremehkan, 
diinfantilisasi, dan haknya untuk tahu dirampas. Kedua, dengan merancukan 
keterangan yang seharusnya diketahui publik, si pendusta menikmati posisi free 
rider: dia meraih keuntungan dari dustanya tanpa risiko untuk dibohongi juga.
Semua pendusta, termasuk yang ada dalam politik, memiliki keinginan seperti 
pihak yang ia bohongi untuk tidak dibohongi. Dusta dia reservasi bagi dirinya 
sendiri, dan ia menuntut orang lain untuk jujur. Jika demikian, dusta bukanlah 
aspirasi terdalam dari si pendusta sendiri. Dia menginginkan kejujuran. Dusta 
kuasa, sekalipun berdalih ”demi kepentingan umum”, melukai aspirasi semua orang 
akan kebenaran.
Kuasa dusta
Dalam republik normal para penipu politis tidak sanggup melawan kenyataan. 
Kenyataan selalu saja lebih besar daripada jejaring dusta yang dirajut bersama 
kroni-kroninya. Di sini dusta masih dikenali sebagai dusta. Keadaan tentu 
berbeda dalam sebuah negara dengan ”dusta terorganisasi”, seperti dalam rezim 
otoriter.
Jika demi menyelamatkan kedudukan mereka, para pemimpin berperilaku seolah-olah 
memercayai dusta orang yang di atas mereka, distingsi antara kebenaran dan 
dusta menjadi kabur. Seperti salah cetak yang dihasilkan komputer secara 
konsisten akan memberi kesan beres, dusta yang direpetisi secara sistematis 
akan dipersepsi sebagai kebenaran. Sejarah diputarbalikkan, fakta dibengkokkan, 
testimoni diatur sebelumnya, dan buku-buku kritis dilarang. Dusta kuasa yang 
lalu merongrong akal sehat publik lambat laun berubah menjadi kuasa dusta.
Politik itu sendiri sudah mendorong dusta. Mengapa? Karena politik adalah 
bisnis visi dan, seperti dikatakan Arendt, antara visi politis dan kepentingan 
diri pemimpin di satu pihak dan dusta di lain pihak terdapat hubungan yang 
erat. Dilambungkan oleh visinya sendiri, pemimpin kerap mengabaikan fakta 
lapangan yang bertentangan dengan keyakinannya. Bukankah f

CiKEAS> Ngintip Adalah Pelanggaran Ham !!!

2010-02-11 Thread muskitawati
Ngintip Adalah Pelanggaran Ham !!!
   
Dalam agama Islam enggak ada larangan mengintip, oleh karena itu dikalangan 
umat Islam, intip mengintip sudah merupakan kegiatan se-hari2 antar sesamanya 
terutama dikaitkan dalam perzinahan.

Dalam Syariah Islam, sesorang akan dihukum rajam atau pancung bila 4 saksi yang 
dipercaya kejujurannya melaporkan perzinahan yang disaksikannya.

Kalo zaman dulu, belum ada hotel, belum ada rumah beton dengan pagar besi, 
bahkan belum ada kunci pintu dan semua pintu tidak pernah dikunci.  Dan yang 
paling penting diketahui, bahwa rumah dizaman nabi Muhammad malah belum pakai 
pintu seperti dizaman sekarang, pintu2 rumah biasanya ditutupi hanya dengan 
daun atau dengan kulit2 binatang karena kertas dan plastik sekalipun belum ada.

Jadi dizaman dulu tanpa harus mengintip sekalipun, kadang2 akan kebetulan anda 
bisa menyaksikan seseorang berzinah di-semak2.  Tetapi dizaman sekarang dimana 
setiap orang punya kamar berpintu rapat berkunci bahkan rumah gedung dengan 
pagar besi atau beton menjamin bahwa mereka yang tidak berkepentingan dilarang 
masuk.  Bahkan ada rumah2 tertentu selain berpagar besi/beton juga dijaga lagi 
dengan tentara, security, atau polisi.

Jadi dizaman sekarang, enggak mungkin ya...  siapapun juga enggak bisa 
menyaksikan orang berzina sehingga meskipun anda tinggal dinegara yang penuh 
zina sekalipun tidak akan pernah menyaksikan orang berzina seumur hidup anda 
karena ada UU Privacy yang intinya dilarang untuk memasuki property atau rumah 
orang lain yang bukan milik anda.  Dan UU privacy ini salah satunya termasuk 
dilarang mengintip kedalam rumahuntuk mengetahui apa yang dilakukan oleh 
pemilik rumah.

Jadi dizaman sekarang, tidak mungkin anda bisa bersaksi untuk perzinahan, 
apalagi saksinya sampai berjumlah 4 orang, tentu sungguh mustahil bisa hal itu 
terjadi, kecuali tentunya anda berempat mengintip dengan rencana.  Menyusup 
kerumah tetangga melompati pagarnya seperti maling, dan mulailah cari semua 
lobang yang bisa dipakai ngintip, atau kalo perlu bikin lobang baru buat 
ngintip.

Tahun lalu, di koran2 di Indonesia diberitakan ada seorang ketua RT yang sudah 
menikah bertamu kerumah janda kembang dalam wilayah RT-nya, yh  
alasannya mau nganterin surat keterangan RT sebagai pengantar membuat surat 
kelakuan baik sebagai persyaratan melamar pekerjaan.

Meskipun rumah si janda kembang ini tertutup rapat sekali, masih saja anak2 
tetangganya menyelundup masuk untuk mengintipi apa yang dikerjakan bapak ketua 
RT yang dihormatinya ini.

Mula2 sang ketua RT ini cuma ngobrol dikamar tamu, tapi kemudian menghilang 
berdua dengan si janda masuk kekamar tidurnya.  Meskipun dikamar tidur, tetap 
dengan segala ikhtiar yang ilegal, anak2 tetangga ini bisa membuat lubang untuk 
mengintip.  Maka asiklah anak2 tetangga ini mengintip adegan ranjang yang 
pemegang peranannya adalah ketua RT-nya dan si janda kembang tadi.

Sesudah adegan berakhir, sewaktu sang ketua RT mau berpakaian, segerombolan 
anak tetangga ini merusak pintu rumah langsung menggedor dan mendobrak pintu 
kamar tidurnya untuk kemudian si ketua RT yang telanjang bulat bersama janda 
kembangnya diarak keliling desa sebelum diserahkan kepada polisi.

Naaah  Kejadian ini dinegara maju tidak mungkin terjadi, karena adanya UU 
privacy yang dilindungi HAM ini.  Tapi disemua negara yang mayoritasnya Islam, 
hal seperti ini sudah makanan se-hari2.  Karena ngintip dalam ajaran Islam itu 
halal karena inilah satu2 caranya untuk bisa menangkap pelaku "zina."

Wajar ya, kalo agama Islam ditetapkan sebagai agama yang melanggar HAM umatnya 
dan juga melanggar HAM umat lainnya karena mengintip tidak ada larangannya 
bahkan didorong untuk rajin2 ngintip bahkan ngintip itu merupakan kebanggaan, 
dianggap sebagai keahlian.

Itulah sebabnya, disemua negara maju, tidak ada UU perzinahan karena dianggap 
merupakan bagian dari HAM dan UU Privacy yang malah harus dilindungi dengan 
jaminan ketat.

Ny. Muslim binti Muskitawati.