Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-24 Terurut Topik toti lamusu
6 bulan lagi sudah 'gorontalo visit year 2009' , sudah saatnya gorontalo 
memiliki museum seni dan budaya gorontalo atau museum negeri gorontalo .
 
jika gorontalo maju bisa menjadi 'pressure group' dan kita bisa memajukan 
usulan kepada bapak gubernur gorontalo via sdri. vanny halalutu datunsolang' 
yang membuatkan copy dari email kita kepada beliau , saya mengusulkan agar 
lewat gubernur yang memiliki koneksi yang demikian luas untuk meminjam koleksi 
semua benda seni dan budaya yang berada di museum pusat atau gedung gajah 
jakarta untuk dipinjam dan dipamerkan mungkin selama sebulan di rumah adat 
dulohupa yang berada di gorontalo .
 
yang harus diadakan oleh dinas pariwisata propinsi hanyalah lemari kaca untuk 
meletakan benda-benda pameran yang dapat diminta dari para sponsor dan warga 
gorontalo yang sukses dan menjadi pengusaha-pengusaha sukses (dan panitya akan 
menuliskan nama dari para sponsor yang menyumbangkan lemari pameran tersebut 
dalam bentuk plakat dengan tulisan yang indah dimasing-masing lemari pajang 
tersebut )
 
bukan apa-apa , dalam literatur yang pernah saya baca , selain kain krawang 
yang merupakan salah satu produk warga gorontalo , dulu kita memiliki 'kain 
patola' . berapa dari kita yang sempat menyaksikan kain patola ?
 
pameran mungkin bisa diadakan sebelum kasak kusuk pemilu 2009 sehingga bisa 
dijamin keamanan dari koleksi yang dipinjam dari museum nasional atau museum 
pusat .
 
selama pameran bisa digelar seni dan budaya gorontalo , sehingga perhelatan ini 
bisa mem'boosting' kunjungan wisatawan pada saat 'gorontalo visit year 2009' .
 
pemanfaatan dari dulohupa akan terasa selama pameran berlangsung dan ke 
depannya dulohupa bisa disewakan untuk perhelatan khusus perhelatan adat , 
sehingga memiliki income sendiri yang tidak mengganggu anggaran daerah baik 
propinsi maupun kotamadya .
 
mari kita mulai dari tindak nyata , menyumbang buat pariwisata gorontalo dengan 
pameran yang dapat merangsang warga gorontalo perantauan , wisman nusantara dan 
wisatawan asing untuk datang dan berkunjung ke gorontalo .
 
dengan sedikit inisiatif 'kita bisa; menjadikan 'tahun kunjungan wisata 
gorontalo' berhasil dan sukses dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak warga 
gorontalo . (venue sudah ada : dulohupa , waktu sebelum pemilu 2009 )
 
terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan tanggapan atas postingan 
saya yang lalu , saya belum sempat mengirimkan terima kasih ke alamat pribadi 
masing-masing disebabkan koneksi internet yang sangat lamban yang telah sama 
kita maklumi .
 
salam ,
 
toti
 
mobile phones : 0852 1082 6038 atau 0813 1731 0289   
  


 
 














  

Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-24 Terurut Topik Tuturuga
Saya pernah dengar dari walikota dulu (Medi Botutihe), tanah kosong di sebelah 
rumah adat Dulohupa diperuntukkan pembangunan musem.

=t=


--- On Tue, 6/24/08, toti lamusu [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: toti lamusu [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com, henry dju'una [EMAIL PROTECTED], 
 rusovanny halalutu [EMAIL PROTECTED]
 Date: Tuesday, June 24, 2008, 3:47 PM
 6 bulan lagi sudah 'gorontalo visit year 2009' ,
 sudah saatnya gorontalo memiliki museum seni dan budaya
 gorontalo atau museum negeri gorontalo .
  
 jika gorontalo maju bisa menjadi 'pressure group'
 dan kita bisa memajukan usulan kepada bapak gubernur
 gorontalo via sdri. vanny halalutu datunsolang' yang
 membuatkan copy dari email kita kepada beliau , saya
 mengusulkan agar lewat gubernur yang memiliki koneksi yang
 demikian luas untuk meminjam koleksi semua benda seni dan
 budaya yang berada di museum pusat atau gedung gajah
 jakarta untuk dipinjam dan dipamerkan mungkin selama
 sebulan di rumah adat dulohupa yang berada di gorontalo .
  
 yang harus diadakan oleh dinas pariwisata propinsi hanyalah
 lemari kaca untuk meletakan benda-benda pameran yang dapat
 diminta dari para sponsor dan warga gorontalo yang sukses
 dan menjadi pengusaha-pengusaha sukses (dan panitya akan
 menuliskan nama dari para sponsor yang menyumbangkan lemari
 pameran tersebut dalam bentuk plakat dengan tulisan yang
 indah dimasing-masing lemari pajang tersebut )
  
 bukan apa-apa , dalam literatur yang pernah saya baca ,
 selain kain krawang yang merupakan salah satu produk warga
 gorontalo , dulu kita memiliki 'kain patola' .
 berapa dari kita yang sempat menyaksikan kain patola ?
  
 pameran mungkin bisa diadakan sebelum kasak kusuk pemilu
 2009 sehingga bisa dijamin keamanan dari koleksi yang
 dipinjam dari museum nasional atau museum pusat .
  
 selama pameran bisa digelar seni dan budaya gorontalo ,
 sehingga perhelatan ini bisa mem'boosting'
 kunjungan wisatawan pada saat 'gorontalo visit year
 2009' .
  
 pemanfaatan dari dulohupa akan terasa selama pameran
 berlangsung dan ke depannya dulohupa bisa disewakan untuk
 perhelatan khusus perhelatan adat , sehingga memiliki
 income sendiri yang tidak mengganggu anggaran daerah baik
 propinsi maupun kotamadya .
  
 mari kita mulai dari tindak nyata , menyumbang buat
 pariwisata gorontalo dengan pameran yang dapat merangsang
 warga gorontalo perantauan , wisman nusantara dan wisatawan
 asing untuk datang dan berkunjung ke gorontalo .
  
 dengan sedikit inisiatif 'kita bisa; menjadikan
 'tahun kunjungan wisata gorontalo' berhasil dan
 sukses dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak warga
 gorontalo . (venue sudah ada : dulohupa , waktu sebelum
 pemilu 2009 )
  
 terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan
 tanggapan atas postingan saya yang lalu , saya belum sempat
 mengirimkan terima kasih ke alamat pribadi masing-masing
 disebabkan koneksi internet yang sangat lamban yang telah
 sama kita maklumi .
  
 salam ,
  
 toti
  
 mobile phones : 0852 1082 6038 atau 0813 1731 0289   
   


  


Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-24 Terurut Topik Taufik Polapa
Pak Rosyid,

Maksudnya Mesium or Mesum pak ??

Maaf yach



--- On Tue, 6/24/08, Tuturuga [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Tuturuga [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 24, 2008, 2:15 AM











Saya pernah dengar dari walikota dulu (Medi Botutihe), tanah kosong 
di sebelah rumah adat Dulohupa diperuntukkan pembangunan musem.



=t=



--- On Tue, 6/24/08, toti lamusu toti_lamusu@ yahoo.com wrote:



 From: toti lamusu toti_lamusu@ yahoo.com

 Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo... .

 To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, henry dju'una henryfdjuuna@ 
 yahoo.co. id, rusovanny halalutu vanny_halalutu@ yahoo.com

 Date: Tuesday, June 24, 2008, 3:47 PM

 6 bulan lagi sudah 'gorontalo visit year 2009' ,

 sudah saatnya gorontalo memiliki museum seni dan budaya

 gorontalo atau museum negeri gorontalo .

  

 jika gorontalo maju bisa menjadi 'pressure group'

 dan kita bisa memajukan usulan kepada bapak gubernur

 gorontalo via sdri. vanny halalutu datunsolang' yang

 membuatkan copy dari email kita kepada beliau , saya

 mengusulkan agar lewat gubernur yang memiliki koneksi yang

 demikian luas untuk meminjam koleksi semua benda seni dan

 budaya yang berada di museum pusat atau gedung gajah

 jakarta untuk dipinjam dan dipamerkan mungkin selama

 sebulan di rumah adat dulohupa yang berada di gorontalo .

  

 yang harus diadakan oleh dinas pariwisata propinsi hanyalah

 lemari kaca untuk meletakan benda-benda pameran yang dapat

 diminta dari para sponsor dan warga gorontalo yang sukses

 dan menjadi pengusaha-pengusaha sukses (dan panitya akan

 menuliskan nama dari para sponsor yang menyumbangkan lemari

 pameran tersebut dalam bentuk plakat dengan tulisan yang

 indah dimasing-masing lemari pajang tersebut )

  

 bukan apa-apa , dalam literatur yang pernah saya baca ,

 selain kain krawang yang merupakan salah satu produk warga

 gorontalo , dulu kita memiliki 'kain patola' .

 berapa dari kita yang sempat menyaksikan kain patola ?

  

 pameran mungkin bisa diadakan sebelum kasak kusuk pemilu

 2009 sehingga bisa dijamin keamanan dari koleksi yang

 dipinjam dari museum nasional atau museum pusat .

  

 selama pameran bisa digelar seni dan budaya gorontalo ,

 sehingga perhelatan ini bisa mem'boosting'

 kunjungan wisatawan pada saat 'gorontalo visit year

 2009' .

  

 pemanfaatan dari dulohupa akan terasa selama pameran

 berlangsung dan ke depannya dulohupa bisa disewakan untuk

 perhelatan khusus perhelatan adat , sehingga memiliki

 income sendiri yang tidak mengganggu anggaran daerah baik

 propinsi maupun kotamadya .

  

 mari kita mulai dari tindak nyata , menyumbang buat

 pariwisata gorontalo dengan pameran yang dapat merangsang

 warga gorontalo perantauan , wisman nusantara dan wisatawan

 asing untuk datang dan berkunjung ke gorontalo .

  

 dengan sedikit inisiatif 'kita bisa; menjadikan

 'tahun kunjungan wisata gorontalo' berhasil dan

 sukses dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak warga

 gorontalo . (venue sudah ada : dulohupa , waktu sebelum

 pemilu 2009 )

  

 terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan

 tanggapan atas postingan saya yang lalu , saya belum sempat

 mengirimkan terima kasih ke alamat pribadi masing-masing

 disebabkan koneksi internet yang sangat lamban yang telah

 sama kita maklumi .

  

 salam ,

  

 toti

  

 mobile phones : 0852 1082 6038 atau 0813 1731 0289   

   




  




 

















  

Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-24 Terurut Topik Tuturuga
Hahahha maksudnya itu lho tempat yang untuk nyimpen barang2 kuno 
peninggalan masa lampau.
Tapi jika dibuat nyimpen barang2 yang harusnya disimpan dalam celana/baju saya 
tidak tahu
Hahahhaa
Salam hormat dari Dungingi

=t=




--- On Tue, 6/24/08, Taufik Polapa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Taufik Polapa [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, June 24, 2008, 4:35 PM
 Pak Rosyid,
 
 Maksudnya Mesium or Mesum pak ??
 
 Maaf yach
 
 
 
 --- On Tue, 6/24/08, Tuturuga
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: Tuturuga [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai
 Kerajaan Gorontalo
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, June 24, 2008, 2:15 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Saya pernah dengar dari walikota dulu (Medi
 Botutihe), tanah kosong di sebelah rumah adat Dulohupa
 diperuntukkan pembangunan musem.
 
 
 
 =t=
 
 
 
 --- On Tue, 6/24/08, toti lamusu toti_lamusu@
 yahoo.com wrote:
 
 
 
  From: toti lamusu toti_lamusu@ yahoo.com
 
  Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai
 Kerajaan Gorontalo... .
 
  To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, henry
 dju'una henryfdjuuna@ yahoo.co. id,
 rusovanny halalutu vanny_halalutu@
 yahoo.com
 
  Date: Tuesday, June 24, 2008, 3:47 PM
 
  6 bulan lagi sudah 'gorontalo visit year 2009'
 ,
 
  sudah saatnya gorontalo memiliki museum seni dan
 budaya
 
  gorontalo atau museum negeri gorontalo .
 
   
 
  jika gorontalo maju bisa menjadi 'pressure
 group'
 
  dan kita bisa memajukan usulan kepada bapak gubernur
 
  gorontalo via sdri. vanny halalutu datunsolang'
 yang
 
  membuatkan copy dari email kita kepada beliau , saya
 
  mengusulkan agar lewat gubernur yang memiliki koneksi
 yang
 
  demikian luas untuk meminjam koleksi semua benda seni
 dan
 
  budaya yang berada di museum pusat atau gedung gajah
 
  jakarta untuk dipinjam dan dipamerkan mungkin selama
 
  sebulan di rumah adat dulohupa yang berada di
 gorontalo .
 
   
 
  yang harus diadakan oleh dinas pariwisata propinsi
 hanyalah
 
  lemari kaca untuk meletakan benda-benda pameran yang
 dapat
 
  diminta dari para sponsor dan warga gorontalo yang
 sukses
 
  dan menjadi pengusaha-pengusaha sukses (dan panitya
 akan
 
  menuliskan nama dari para sponsor yang menyumbangkan
 lemari
 
  pameran tersebut dalam bentuk plakat dengan tulisan
 yang
 
  indah dimasing-masing lemari pajang tersebut )
 
   
 
  bukan apa-apa , dalam literatur yang pernah saya baca
 ,
 
  selain kain krawang yang merupakan salah satu produk
 warga
 
  gorontalo , dulu kita memiliki 'kain patola' .
 
  berapa dari kita yang sempat menyaksikan kain patola ?
 
   
 
  pameran mungkin bisa diadakan sebelum kasak kusuk
 pemilu
 
  2009 sehingga bisa dijamin keamanan dari koleksi yang
 
  dipinjam dari museum nasional atau museum pusat .
 
   
 
  selama pameran bisa digelar seni dan budaya gorontalo
 ,
 
  sehingga perhelatan ini bisa mem'boosting'
 
  kunjungan wisatawan pada saat 'gorontalo visit
 year
 
  2009' .
 
   
 
  pemanfaatan dari dulohupa akan terasa selama pameran
 
  berlangsung dan ke depannya dulohupa bisa disewakan
 untuk
 
  perhelatan khusus perhelatan adat , sehingga memiliki
 
  income sendiri yang tidak mengganggu anggaran daerah
 baik
 
  propinsi maupun kotamadya .
 
   
 
  mari kita mulai dari tindak nyata , menyumbang buat
 
  pariwisata gorontalo dengan pameran yang dapat
 merangsang
 
  warga gorontalo perantauan , wisman nusantara dan
 wisatawan
 
  asing untuk datang dan berkunjung ke gorontalo .
 
   
 
  dengan sedikit inisiatif 'kita bisa; menjadikan
 
  'tahun kunjungan wisata gorontalo' berhasil
 dan
 
  sukses dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak
 warga
 
  gorontalo . (venue sudah ada : dulohupa , waktu
 sebelum
 
  pemilu 2009 )
 
   
 
  terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan
 
  tanggapan atas postingan saya yang lalu , saya belum
 sempat
 
  mengirimkan terima kasih ke alamat pribadi
 masing-masing
 
  disebabkan koneksi internet yang sangat lamban yang
 telah
 
  sama kita maklumi .
 
   
 
  salam ,
 
   
 
  toti
 
   
 
  mobile phones : 0852 1082 6038 atau 0813 1731 0289   
 
 


  


Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-24 Terurut Topik HERU
HIDUP GM2020!!! HIDUP MUSEUM GORONTALO!!!
he..he..he :-)  saya mendukung dan  setuju pak Toti Lamusu!!?

toti lamusu wrote:

 6 bulan lagi sudah 'gorontalo visit year 2009' , sudah saatnya 
 gorontalo memiliki museum seni dan budaya gorontalo atau museum negeri 
 gorontalo .

  

 jika gorontalo maju bisa menjadi 'pressure group' dan kita bisa 
 memajukan usulan kepada bapak gubernur gorontalo via sdri. vanny 
 halalutu datunsolang' yang membuatkan copy dari email kita kepada 
 beliau , saya mengusulkan agar lewat gubernur yang memiliki koneksi 
 yang demikian luas untuk meminjam koleksi semua benda seni dan budaya 
 yang berada di museum pusat atau gedung gajah jakarta untuk dipinjam 
 dan dipamerkan mungkin selama sebulan di rumah adat dulohupa yang 
 berada di gorontalo .

  

 yang harus diadakan oleh dinas pariwisata propinsi hanyalah lemari 
 kaca untuk meletakan benda-benda pameran yang dapat diminta dari para 
 sponsor dan warga gorontalo yang sukses dan menjadi 
 pengusaha-pengusaha sukses (dan panitya akan menuliskan nama dari para 
 sponsor yang menyumbangkan lemari pameran tersebut dalam bentuk plakat 
 dengan tulisan yang indah dimasing-masing lemari pajang tersebut )

  

 bukan apa-apa , dalam literatur yang pernah saya baca , selain kain 
 krawang yang merupakan salah satu produk warga gorontalo , dulu kita 
 memiliki 'kain patola' . berapa dari kita yang sempat menyaksikan kain 
 patola ?

  

 pameran mungkin bisa diadakan sebelum kasak kusuk pemilu 2009 sehingga 
 bisa dijamin keamanan dari koleksi yang dipinjam dari museum nasional 
 atau museum pusat .

  

 selama pameran bisa digelar seni dan budaya gorontalo , sehingga 
 perhelatan ini bisa mem'boosting' kunjungan wisatawan pada saat 
 'gorontalo visit year 2009' .

  

 pemanfaatan dari dulohupa akan terasa selama pameran berlangsung dan 
 ke depannya dulohupa bisa disewakan untuk perhelatan khusus perhelatan 
 adat , sehingga memiliki income sendiri yang tidak mengganggu anggaran 
 daerah baik propinsi maupun kotamadya .

  

 mari kita mulai dari tindak nyata , menyumbang buat pariwisata 
 gorontalo dengan pameran yang dapat merangsang warga gorontalo 
 perantauan , wisman nusantara dan wisatawan asing untuk datang dan 
 berkunjung ke gorontalo .

  

 dengan sedikit inisiatif 'kita bisa; menjadikan 'tahun kunjungan 
 wisata gorontalo' berhasil dan sukses dan membuka lapangan pekerjaan 
 bagi banyak warga gorontalo . (venue sudah ada : dulohupa , waktu 
 sebelum pemilu 2009 )

  

 terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan tanggapan atas 
 postingan saya yang lalu , saya belum sempat mengirimkan terima kasih 
 ke alamat pribadi masing-masing disebabkan koneksi internet yang 
 sangat lamban yang telah sama kita maklumi .

  

 salam ,

  

 toti

  

 mobile phones : 0852 1082 6038 atau 0813 1731 0289   

   



  



Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-24 Terurut Topik rolins kurniawan
Kalo emang anggaran ga cukup, saya setuju dengan pak toti, untuk sementara 
mungkin rumah adat dijadikan mesium. gaga itu am

--- On Tue, 6/24/08, HERU [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: HERU [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 24, 2008, 6:08 AM











HIDUP GM2020!!! HIDUP MUSEUM GORONTALO!!!

he..he..he.. .. :-)  saya mendukung dan  setuju pak Toti Lamusu!!?



toti lamusu wrote:



 6 bulan lagi sudah 'gorontalo visit year 2009' , sudah saatnya 

 gorontalo memiliki museum seni dan budaya gorontalo atau museum negeri 

 gorontalo .



  



 jika gorontalo maju bisa menjadi 'pressure group' dan kita bisa 

 memajukan usulan kepada bapak gubernur gorontalo via sdri. vanny 

 halalutu datunsolang' yang membuatkan copy dari email kita kepada 

 beliau , saya mengusulkan agar lewat gubernur yang memiliki koneksi 

 yang demikian luas untuk meminjam koleksi semua benda seni dan budaya 

 yang berada di museum pusat atau gedung gajah jakarta untuk dipinjam 

 dan dipamerkan mungkin selama sebulan di rumah adat dulohupa yang 

 berada di gorontalo .



  



 yang harus diadakan oleh dinas pariwisata propinsi hanyalah lemari 

 kaca untuk meletakan benda-benda pameran yang dapat diminta dari para 

 sponsor dan warga gorontalo yang sukses dan menjadi 

 pengusaha-pengusaha sukses (dan panitya akan menuliskan nama dari para 

 sponsor yang menyumbangkan lemari pameran tersebut dalam bentuk plakat 

 dengan tulisan yang indah dimasing-masing lemari pajang tersebut )



  



 bukan apa-apa , dalam literatur yang pernah saya baca , selain kain 

 krawang yang merupakan salah satu produk warga gorontalo , dulu kita 

 memiliki 'kain patola' . berapa dari kita yang sempat menyaksikan kain 

 patola ?



  



 pameran mungkin bisa diadakan sebelum kasak kusuk pemilu 2009 sehingga 

 bisa dijamin keamanan dari koleksi yang dipinjam dari museum nasional 

 atau museum pusat .



  



 selama pameran bisa digelar seni dan budaya gorontalo , sehingga 

 perhelatan ini bisa mem'boosting' kunjungan wisatawan pada saat 

 'gorontalo visit year 2009' .



  



 pemanfaatan dari dulohupa akan terasa selama pameran berlangsung dan 

 ke depannya dulohupa bisa disewakan untuk perhelatan khusus perhelatan 

 adat , sehingga memiliki income sendiri yang tidak mengganggu anggaran 

 daerah baik propinsi maupun kotamadya .



  



 mari kita mulai dari tindak nyata , menyumbang buat pariwisata 

 gorontalo dengan pameran yang dapat merangsang warga gorontalo 

 perantauan , wisman nusantara dan wisatawan asing untuk datang dan 

 berkunjung ke gorontalo .



  



 dengan sedikit inisiatif 'kita bisa; menjadikan 'tahun kunjungan 

 wisata gorontalo' berhasil dan sukses dan membuka lapangan pekerjaan 

 bagi banyak warga gorontalo . (venue sudah ada : dulohupa , waktu 

 sebelum pemilu 2009 )



  



 terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan tanggapan atas 

 postingan saya yang lalu , saya belum sempat mengirimkan terima kasih 

 ke alamat pribadi masing-masing disebabkan koneksi internet yang 

 sangat lamban yang telah sama kita maklumi .



  



 salam ,



  



 toti



  



 mobile phones : 0852 1082 6038 atau 0813 1731 0289   



   







  




  




 

















  

[GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-23 Terurut Topik rhedho
Untuk Pak Mochtar Uno, BSc!
Jika berkenan, saya mohon diberikan copyan materi sejarah Gorontalo
yang ada pada Bapak. Terima Kasih!

Untuk Dody Komendangi!
Kerajaan Suwawa adalah merupakan cikal bakal berdirinya
kerajaan-kerajaan di wilayah U Duluwo Limo Lo Pohalaa dengan
terbaginya dua kelompok rakyat kerajaan Suwawa, yakni yang MENETAP di
Suwawa selanjutnya menjadi rakyat kerajaan Suwawa dan PENGEMBARA yang
selanjutnya menjadi cikal bakal rakyat kerajaan Gorontalo, Limboto,
Bulango, dan Atinggola. Untuk Bulango dan Atinggola, pada awalnya
mereka adalah kelompok masyarakat yang selalu mengembara dan
berpindah-pindah, nanti pada masa Sultan Eyato mereka diminta untuk
menetap dan membetuk kerajaan sendiri yang dinamakan kerajaan Bulango
dan kerajaan Atinggola.

Untuk Bung Heru (Mimoza)!
Saya mendukung pendapat anda, karena saat ini kita sangat memerlukan
adanya Museum sebagai wadah menghimpun segala hasil karya dan cipta
orang Gorontalo baik yang bernilai sejarah, budaya, dan seni. Museum
dengan segala isinya nanti dapat kita jadikan sebagai wadah untuk
mempelajari dan mengetahui tentang identitas etnik Gorontalo itu
seperti apa, karena menurut saya, saat sekarang ini kita telah
kehilangan IDENTITAS ETNIK sebagai ORANG GORONTALO yang selalu
mengedepankan perilaku demokratis dalam bermasyarakat dan berkehidupan
religius yang termanifestasikan dalam Adat Bersendi Sarra, Sarra
Bersendi Kitabullah

Bolo Maafu Juuu Wonu Woluwo U Tala-tala!
Terima Kasih!
Ridwan Ibrahim


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, dody komendangi
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum,
 Bisa didapat dimana buku itu?..
 Kalau SUWAWA masih dianggap bagian dari Gorontalo, kerajaannya sudah
berdiri pada tahun 700 masehi (abad ke 8). Bukti2nya mungkin masih
bisa dilihat tentu saja bila tidak dirusak oleh tambang emas.
 Berita ini saya baca dari buku hasil konferensi Gorontalo ke 2 tahun
1968 (CMIIW), sedangkan konferensi yang pertama diadakan pada abad ke
15 setelah daratan Gorontalo dikuasai oleh seorang raja saja yang
merintis pembangunan jalan yang menghubungkan seluruh daratan
Gorontalo. Penyatuan ini terjadi setelah perang puluhan tahun lamanya
(itulah mungkin sebabnya bahasa Suwawa atau Dumoga sangat jauh berbeda
dengan bhs Gorontalo).
 Yang terakhir ini pendapat pribadi ...
 Wassalam,
 Dok
 
 - Original Message 
 From: lutfi Kobisi [EMAIL PROTECTED]
 To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
 Sent: Friday, June 20, 2008 16:31:42
 Subject: Re: [GM2020] Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo
 
 
 mohon tanya pak assacks 
 
 apakah dalam buku itu ada peninggalan sejarah 
 yang masih bisa kita saksikan sekarang ??
 
 maksud saya buatan raja2 gorontalo dahulu
 
 Wass.
 
 Lutfi
 
 
 
 
 - Original Message 
 From: assacks [EMAIL PROTECTED] com
 To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
 Sent: Thursday, June 19, 2008 11:04:08 PM
 Subject: Re: [GM2020] Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo... .
 
 
 ---
 Silahkan anda baca buku yang bejudul Abad Besar Gorontalo. Disitu
 dijelaskan kalo dulu Gorontalo sebelum Islam, terdiri atas
 kerajaan-kerajaan kecil yang kemudian disatukan oleh raja yang bernama
 motoloduladaa.. Padazaman motoloduladaa ini segala sesuatunya
 berlangsung secara Top-Down (Huidu ade Datahu) 
 
 In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, lutfi Kobisi ludien_kobisi@
...
 wrote:
 
  saya sih aneh saja, orang pada ngomong kerajaan di gorontalo
  tapi gak ada peninggalan yang bersejarah.
  adapun bangunan tua seperti benteng otanaha
  setahu saya buatan belanda
  
  Wass.
  
  Lutfi
  
  
  
  
  - Original Message 
  From: HERU heru.aw@ 
  To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
  Sent: Thursday, June 19, 2008 5:37:29 AM
  Subject: Re: [GM2020] Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan
Gorontalo... .
  
  Hmm.. Seharusnya kita semua segera membangun wacana dan mendorong
atau 
  mendukung pemerintah
  segera melakukan program konservasi sejarah dan budaya. misalkan
dengan 
  cara mendirikan dan
  mengelola sebuah Musium negeri di Gorontalo... ??
  
  Gimana menurut pak Taufik? Saya belum pernah lihat ada musium di 
  Gorontalo... atau sudah ada?
  Jika sudah ada, bisakah rekan-rekan menunjukan dimana?
  Terimakasih.
  
  Heru
  
  
  Taufik Polapa wrote:
  
   Dear All GM2020.
  
   Berikut adalah Surat dari Pemerhati Sejarah Gorontalo yang
berada di 
   Kota Makassar, dimana Pak MUhtar Uno ini merupakan Pensiunan dari
 BUMN 
   PT.Semen Tonasa Makassar, akan tetapi beliau sangat Peduli dan
Fokus 
   memperhatikan Perkembangan sejarah Gorontalo, Kebetulan Beliau 
   memiliki Banyak Literatur tentang Sejarah Gorontalo pada masa
Lampau.
  
   Jika rekan2 Wartawan tertarik Silahkan di Muat Isi Surat di
bawah ini 
   agar sampai kepada yang di Tuju.
  
   Semoga bermanfaat dan Menambah Khasanah tentang Sejarah Kerajaan 
   Gorontalo.
  
   Wassalam
  
  
   Taufik Polapa
  
   Kepada Yth.
   Hj. Farha Daulima
   Penyusun Buku Terbentuknya Kerajaan Limboto Gorontalo
   di Jl. Rajawali 300 

Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-23 Terurut Topik rolins kurniawan
Untuk menumbuhkan rasa kebanggaan dan cinta tanah air, Gorontalo Friendster 
Community
http://profiles.friendster.com/gorontaloclub sudah mengambil bagian dalam 
pengumpulkan data foto Gorontalo tempo doeloe dibawah tahun 1970an dari semua 
aspek, baik dari foto keluarga, gedung, jalan, dan properti2 lainnya yang 
sempat diambil sebagai latar belakang foto pada waktu itu.

mohon dukungan dari teman2 semua.

wassalam



  

Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo (MUSEUM)

2008-06-23 Terurut Topik HERU
Pak Rolins  ... Pertanyaan saya KAPAN diadakan Pamerannya? he..he...
biar semua orang tau seperti apa Gorontalo tempoe doeloe.

Hmm... bisa jadi ini embrio berdirinya MUSIUM GORONTALO!!!

Ayo rekan-rekan!!???  kita dukung pak rolins!!  adakah disini anggota 
klub fotografi amatir misalnya?
bisa nggak bantu pak rolins bikin pameran foto?
Ngomong-ngomong pak Kibor Civika TV dan pak Rosyid Gorontalo Post pasti 
suka bantu soal yang beginian  .. he..he...,
oke kan pak Kibor, pak Rosyid??
Soal publikasi di Mimoza akan saya bantu deh .;-)

Pak Rolins... bisa jadi jikalau  ini di konkritkan... tidak mustahil 
nanti ada keluarga-keluarga
bangsawan Gorontalo atau masyarakat yang mau menyumbangkan pusaka-pusaka 
atau peninggalan leluhur mereka
untuk dijadikan koleksi Museum Gorontalo

Heru


rolins kurniawan wrote:

 Untuk menumbuhkan rasa kebanggaan dan cinta tanah air, Gorontalo 
 Friendster Community
 http://profiles.friendster.com/gorontaloclub sudah mengambil bagian 
 dalam pengumpulkan data foto Gorontalo tempo doeloe dibawah tahun 
 1970an dari semua aspek, baik dari foto keluarga, gedung, jalan, dan 
 properti2 lainnya yang sempat diambil sebagai latar belakang foto pada 
 waktu itu.

 mohon dukungan dari teman2 semua.

 wassalam


  



Re: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-22 Terurut Topik Taufik Polapa
Kibor, Thks nt so teruskan itu Surat kepada yang di Tuju, apa nt antar langsung 
itu surat ?
ok bro dapat salam dari Dharma kapan bs ketemuan ?

thkss waa..

salam


Taufik


--- On Fri, 6/20/08, kibor2000id [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: kibor2000id [EMAIL PROTECTED]
Subject: [GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Friday, June 20, 2008, 6:22 AM











Email ini sudah diteruskan kepada penulisnya (Hj. Farha Daulima)



thx.

KiBoR



--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Taufik Polapa [EMAIL PROTECTED] 

wrote:



 Dear All GM2020.

 

 Berikut adalah Surat dari Pemerhati Sejarah Gorontalo yang berada di

Kota Makassar, dimana Pak MUhtar Uno ini merupakan Pensiunan dari BUMN

PT.Semen Tonasa Makassar, akan tetapi beliau sangat Peduli dan Fokus

memperhatikan Perkembangan sejarah Gorontalo, Kebetulan Beliau

memiliki Banyak Literatur tentang Sejarah Gorontalo pada masa Lampau.

 

 Jika rekan2 Wartawan tertarik Silahkan di Muat Isi Surat di bawah

ini agar sampai kepada yang di Tuju.

 

 Semoga bermanfaat dan Menambah Khasanah tentang Sejarah Kerajaan

Gorontalo.

 

 Wassalam

 

 

 Taufik Polapa

 

 Kepada Yth.

 Hj. Farha Daulima

 Penyusun Buku Terbentuknya Kerajaan Limboto Gorontalo

 di Jl. Rajawali 300 Limboto, Provinsi Gorontalo

 

 Dengan Hormat,

 

 Lebih dahulu saya mengucapkan terima kasih banyak atas terbitnya

Buku Terbentuknya Kerajaan Limboto-Gorontalo; bahan pembelajaran

muatan lokal, tentu untuk sekolah-sekolah di Provinsi Gorontalo yang

diterbitkan oleh LSM Mbu¢i Bungale Forum Suara Perempuan, Jl. Rajawali

No. 300 Limboto, Provinsi Gorontalo.

 

 Setelah membaca buku tersebut diatas pada halaman 80-81 Item 22

tertulis sebagai berikut:

 Raja Bumulo diganti oleh Raja Bia sebagai Raja dibawah. Untuk

mendapat kekuasaan sepenuhnya Raja bia pergi ke Ternate dan menjalin

persahabatan serta kerja sama dengan Belanda yaitu dengan Gubernur dan

Direktur Padtbrudgge, bahkan ia memintakan seorang pemuka agama

Kristen untuk menyebarkan agama ini di Kerajaan Hulontalo, Raja Bia

sendiri dibabtis di Ternate, pemeluk agama Kristen. Perlakuan Raja Bia

ini mendapat tantangan dari rakyat dan Raja Lepe sebagai Raja diatas

(diutara, penulis). Ketika Raja Bia kembali ke Kerajaan Hulontalo

bersama pegawai-pegawai Belanda, beliau diusir oleh Rakyat Hulontalo.

Hal ini diadukannya kepada Gubernur Padtbrudgge, sehingga diadakan

penyerangan kembali ke Kerajaan Gorontalo. Raja Bia lari ke Tutuo Tapi

tertangkap diperjalanan oleh pasukan Kerajaan Hulontalo. Beliau

dibuang ke Tanjung Pengharapan.

 

 Yth. Hj. Farha Daulima dari penerbit LSm Mbu¢i Bungale di limboto,

Provinsi Gorontalo. Nampaknya ada kesalahan penulisan serta persepsi

tentang Raja Bia seperti tulisan anda diatas yaitu:

 

 Raja Bia memerintah Kerajaan Gorontalo sejak tahun 1677 sampai tahun

1690 dan beliau mengganti Ratu Tiduhula (1647-1677), sedangkan Raja

Bumulo I memerintah   dari tahun 1632-1647. Jadi keliru menurut Hj.

Farha Daulima bahwa Raja Bia mengganti Raja Bumulo Menurut Buku

Perjuangan Rakyat di Daerah Gorontalo menentang Kolonialisme dan

mempertahankan negara proklamasi oleh Yayasan 23 Januari 1942,

Penerbit PT. Gobel Dharma Nusantara, bahwa perjuangan Raja Bia yang

memerintah Kerajaan Gorontalo tahun 1677 sampai tahun 1690 adalah

sebagai berikut: Bahwa Raja Bia masih sempat bersama Raja Eyato

(1673-1679), memerintah Kerajaan Gorontalo. Agar Raja Bia tidak akan

mengikuti sikap Raja Eyato maka pada tahun 1678, dipanggil oleh

kompeni di Ternate. Dalam pertemuan dengan Gubernur R. Padtbrudgge

diajukan empat hal yang harus diterima oleh Raja Bia:Raja Bia harus

mengikuti kekuasaan Kompeni di Gorontalo.Rakyat bersama Kompeni akan

mengusir Spanyol yang masih bercokol

  di Sangir Talaud.Rakyat harus tunduk kepada agama yang ditawarkan

oleh kompeni.Raja Bia harus mengikuti dan menganut agama bangsa

penjajah. Sebagai siasat perjuangan, Raja Bia menerima apa yang

diajukan oleh Gubernur Belanda itu. Namun setelah kembali ke

Gorontalo, Bia berusaha memperkuat kerajaannya dengan suatu kubu

pertahanan pada jalan yang dilalui oleh kompeni menuju Dumoge. Kubu

tersebut dikenal dengan nama Kubu Padang (Padengo) dipinggir Sungai

Bone, desa Podengo, Kec. Kabila sekarang yang berjarak + 10 km dari

pusat Kerajaan.nbsp; Tindakan Raja Bia ini berarti melawan amanat

Gubernur Belanda, maka pada tahun 1681 Gubernur datang sendiri beserta

puluhan serdadu kompeni lengkap dengan persenjataannya. Mereka 

berlabuh di muara sungai Bone.Gubernur mengirim utusan kedarat menuju

Kubu Pertahanan Padengo. Mereka bertemu dengan pasukan rakyat yang

dipimpin oleh Kapitan Laut (Apitalau) yang menamakan dirinya sebagai

Raja Laut yang sedang mengawasi

  kubu pertahanan itu. Para utusan tersebut menyampaikan amanat

Gubernur bahwa Gubernur mengirim hormat untuk kedua Raja Limboto dan

Gorontalo, agar kedua Raja tersebut berkunjung

[GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-20 Terurut Topik kibor2000id
Email ini sudah diteruskan kepada penulisnya (Hj. Farha Daulima)

thx.
KiBoR


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Taufik Polapa [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Dear All GM2020.
 
 Berikut adalah Surat dari Pemerhati Sejarah Gorontalo yang berada di
Kota Makassar, dimana Pak MUhtar Uno ini merupakan Pensiunan dari BUMN
PT.Semen Tonasa Makassar, akan tetapi beliau sangat Peduli dan Fokus
memperhatikan Perkembangan sejarah Gorontalo, Kebetulan Beliau
memiliki Banyak Literatur tentang Sejarah Gorontalo pada masa Lampau.
 
 Jika rekan2 Wartawan tertarik Silahkan di Muat Isi Surat di bawah
ini agar sampai kepada yang di Tuju.
 
 Semoga bermanfaat dan Menambah Khasanah tentang Sejarah Kerajaan
Gorontalo.
 
 Wassalam
 
 
 Taufik Polapa
 
 Kepada Yth.
 Hj. Farha Daulima
 Penyusun Buku Terbentuknya Kerajaan Limboto Gorontalo
 di Jl. Rajawali 300 Limboto, Provinsi Gorontalo
 
 Dengan Hormat,
 
 Lebih dahulu saya mengucapkan terima kasih banyak atas terbitnya
Buku Terbentuknya Kerajaan Limboto-Gorontalo; bahan pembelajaran
muatan lokal, tentu untuk sekolah-sekolah di Provinsi Gorontalo yang
diterbitkan oleh LSM Mbu¢i Bungale Forum Suara Perempuan, Jl. Rajawali
No. 300 Limboto, Provinsi Gorontalo.
 
 Setelah membaca buku tersebut diatas pada halaman 80-81 Item 22
tertulis sebagai berikut:
 Raja Bumulo diganti oleh Raja Bia sebagai Raja dibawah. Untuk
mendapat kekuasaan sepenuhnya Raja bia pergi ke Ternate dan menjalin
persahabatan serta kerja sama dengan Belanda yaitu dengan Gubernur dan
Direktur Padtbrudgge, bahkan ia memintakan seorang pemuka agama
Kristen untuk menyebarkan agama ini di Kerajaan Hulontalo, Raja Bia
sendiri dibabtis di Ternate, pemeluk agama Kristen. Perlakuan Raja Bia
ini mendapat tantangan dari rakyat dan Raja Lepe sebagai Raja diatas
(diutara, penulis). Ketika Raja Bia kembali ke Kerajaan Hulontalo
bersama pegawai-pegawai Belanda, beliau diusir oleh Rakyat Hulontalo.
Hal ini diadukannya kepada Gubernur Padtbrudgge, sehingga diadakan
penyerangan kembali ke Kerajaan Gorontalo. Raja Bia lari ke Tutuo Tapi
tertangkap diperjalanan oleh pasukan Kerajaan Hulontalo. Beliau
dibuang ke Tanjung Pengharapan.
 
 Yth. Hj. Farha Daulima dari penerbit LSm Mbu¢i Bungale di limboto,
Provinsi Gorontalo. Nampaknya ada kesalahan penulisan serta persepsi
tentang Raja Bia seperti tulisan anda diatas yaitu:
 
 Raja Bia memerintah Kerajaan Gorontalo sejak tahun 1677 sampai tahun
1690 dan beliau mengganti Ratu Tiduhula (1647-1677), sedangkan Raja
Bumulo I memerintah   dari tahun 1632-1647. Jadi keliru menurut Hj.
Farha Daulima bahwa Raja Bia mengganti Raja Bumulo Menurut Buku
Perjuangan Rakyat di Daerah Gorontalo menentang Kolonialisme dan
mempertahankan negara proklamasi oleh Yayasan 23 Januari 1942,
Penerbit PT. Gobel Dharma Nusantara, bahwa perjuangan Raja Bia yang
memerintah Kerajaan Gorontalo tahun 1677 sampai tahun 1690 adalah
sebagai berikut: Bahwa Raja Bia masih sempat bersama Raja Eyato
(1673-1679), memerintah Kerajaan Gorontalo. Agar Raja Bia tidak akan
mengikuti sikap Raja Eyato maka pada tahun 1678, dipanggil oleh
kompeni di Ternate. Dalam pertemuan dengan Gubernur R. Padtbrudgge
diajukan empat hal yang harus diterima oleh Raja Bia:Raja Bia harus
mengikuti kekuasaan Kompeni di Gorontalo.Rakyat bersama Kompeni akan
mengusir Spanyol yang masih bercokol
  di Sangir Talaud.Rakyat harus tunduk kepada agama yang ditawarkan
oleh kompeni.Raja Bia harus mengikuti dan menganut agama bangsa
penjajah. Sebagai siasat perjuangan, Raja Bia menerima apa yang
diajukan oleh Gubernur Belanda itu. Namun setelah kembali ke
Gorontalo, Bia berusaha memperkuat kerajaannya dengan suatu kubu
pertahanan pada jalan yang dilalui oleh kompeni menuju Dumoge. Kubu
tersebut dikenal dengan nama Kubu Padang (Padengo) dipinggir Sungai
Bone, desa Podengo, Kec. Kabila sekarang yang berjarak + 10 km dari
pusat Kerajaan.nbsp; Tindakan Raja Bia ini berarti melawan amanat
Gubernur Belanda, maka pada tahun 1681 Gubernur datang sendiri beserta
puluhan serdadu kompeni lengkap dengan persenjataannya. Mereka 
berlabuh di muara sungai Bone.Gubernur mengirim utusan kedarat menuju
Kubu Pertahanan Padengo. Mereka bertemu dengan pasukan rakyat yang
dipimpin oleh Kapitan Laut (Apitalau) yang menamakan dirinya sebagai
Raja Laut yang sedang mengawasi
  kubu pertahanan itu. Para utusan tersebut menyampaikan amanat
Gubernur bahwa Gubernur mengirim hormat untuk kedua Raja Limboto dan
Gorontalo, agar kedua Raja tersebut berkunjung ke kubu untuk bertemu
dengan Gubernur, kubu tersebut harus dikosongkan untuk dijadikan
tempat perundingan, selama perundingan berjalan penduduk tidak
diperkenankan berada diantar kubu Padengo dan Dumoga, bila Pemerintah
Kerajaan Gorontalo bersedia damai dengan kompeni maka tidak akan
timbul perang, bila tidak ada kesediaan untuk berdamai, maka kompeni
beserta seluruh sekutunya akan menghancurkan kubu pertahanan dengan
kekuatan senjata. Namun Kapitan Laut bersama pasukannya tidak menerima
semua tawaran yang disampaikan oleh para utusan 

[GM2020] Re: Pelurusan Sejarah Mengenai Kerajaan Gorontalo....

2008-06-20 Terurut Topik Ridwan Ibrahim
Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah masih banyak yang peduli terhadap Asal Muasal daerah kita 
tercinta Gorontalo dengan diangkatnya topik 'Pelurusan Sejarah Mengenai 
Kerajaan-Kerajaan di Daerah Gorontalo'. Saya sebagai pemerhati dan pernah juga 
meneliti tentang kerajaan-kerajaan di daerah Gorontalo sangat bersyukur dengan 
adanya teman-teman yang masih mau peduli akan sejarahnya sendiri.
Untuk hal yang dibahas mengenai pelurusan sejarah kerajaan-kerajaan di daerah 
Gorontalo saya selaku pemerhati tidak akan menyatakan siapa yang benar dan 
siapa yang salah. Hal ini berdasarkan hasil penelusuran kami bahwa 
sumber-sumber informasi tentang kerajaan-kerajaan di daerah Gorontalo sangat 
minim dan banyak yang berasal dari dokumen-dokumen yang ditulis oleh ORANG YANG 
PEDULI TERHADAP SEJARAH DAERAHNYA. Banyak dokumen yang kami temukan berbeda 
pendapat tentang satu masalah yang dibahas, bahkan dokumen yang berasal dari 
Belanda pun terdapat beberapa perbedaan antara satu penulis dengan penulis 
lainnya.
Sebenarnya ada beberapa syarat ilmiah yang harus dipenuhi dalam menulis dan 
meneliti suatu sejarah secara ilmiah dan dapat dipertangungjawabkan. Dari 
syarat-syarat tersebut yang paling sulit untuk dipenuhi dari sumber-sumber 
sejarah kerajaan-kerajaan di daerah Gorontalo adalah syarat KRITIK baik secara 
Internal maupun Eksternal. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya sumber sejarah 
yang hanya ditulis oleh orang-orang yang peduli terhadap sejarahnya sendiri 
baik oleh keluarga maupun kerabatnya dalam rangka melestarikan sejarah asal 
muasal keluarga besarnya (dan ini tidak salah karena dapat pula dijadikan 
sebagai sumber penelitian sejarah dan bukan sumber sejarah). Namun ada pula 
sejarah yang ditulis secara ilmiah berdasarkan kepedulian mereka terhadap 
kelestarian sejarah gorontalo.
Olehnya kepada teman-teman yang masih peduli terhadap sejarah kerajaan-kerajaan 
di daerah Gorontalo, marilah sama-sama kita mengumpulkan sumber-sumber sejarah 
baik sumber lisan, tulisan, maupun dokumen-dokumen lain yang sangat bermanfaat 
dalam rangka penelusuran dan penulisan sejarah gorontalo ke depan yang dapat 
dipertangungjawabkan.
Saya juga berharap untuk mendapatkan copy sumber-sumber sejarah gorontalo dari 
Pak Mochtar Uno, BSc, karena saat ini saya sedang meneliti tentang Bantayo 
Poboide Lo Uduluwo Limo Lo Pohalaa di Gorontalo, Suatu Studi tentang Perubahan 
Identitas Etnik. Sebelumnya diucapkan terima kasih kepada teman-teman yang 
masih peduli terhadap sejarahnya sendiri teristimewa untuk Pak Mochtar Uno dan 
Ibu Farha Daulima!


Wassalam!
Bolo Maafu Wonu Woluwo Utala-tala!
Ridwan Ibrahim



   
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/