RE: [iagi-net-l] Investor Tambang (Baru) wajib membangun Smelter

2007-01-05 Terurut Topik budi santoso
Bravo mas dengan pandangnya. . .

Bagi saya; logika yang digunakan di balik ide
pembuatan aturan itu seperti loncat-loncat tidak
beraturan dan sangat menyederhanakan masalah mungkin 
. . tidak cukup komprehensif/runut dan apalagi
holistic/menyeluruh cara berpikirnya . . .  dengan
cara berpikir seperti itu; mereka mungkin suatu saat
juga akan mewajibkan perusahaan tambanag emas untuk
mendirikan 'pabrik' pembuatan cincin, gelang dan
kalung; perusahaan tembaga akan juga diminta membangun
pabrik kabel . . .  biar lebih buessarr nilai
tambahnya . . . . 

Terus terang tadinya saya sudah sangat optimistik
untuk kemabali nyangkul lagi di kebun belakang rumah
sendiri . . tapi melihat semua ini sepertinya mending
'mbecak' terus saja di kampung orang . . . hehehe

Kebijakan yang mungkin sangat populis tapi seperti
biasa . . . bolong-bolong . . . 

sTJ
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sukmandaru, Budi, Rociky and Bronto dan teman2
 lainnya . Selamat Tahun
 Baru dan Hari Raya Idhul Adha ...
 
 Terus terang berita kemarin di koran (yang kemudian
 juga dicover dan
 disebar luaskan ke seluruh dunia oleh Bloomberg dan
 Reuters) membuat
 riak gelombang yang cukup significant. Walaupun
 untuk perusahaan yang
 sudah menandatangani KK sebelum UU Minerba yang baru
 (seperti kata Pak
 Simon) akan tetap di hargai, tetapi tetap saja
 membuat client2
 concentrate kita yang terikat dalam kontrak jangka
 panjang
 bertanya-tanya.
 
 Saya juga sempat menanyakan langsung kepada Pak
 Marpaung, Direktur
 Pengusahaan Dirjen Minerbapabum mengenai hal ini,
 beliau belum bisa
 memberi keterangan, dan berjanji akan memeberi
 keterangan untuk kita
 (perusahaan tambang) dan umum mengenai hal ini, once
 dia mendapat
 gambaran yang jelas. Masalahnya RUU Minerba itu
 sendiri masih dalam
 proses di DPR
 
 DI sisi pemerintah kita dapat mengerti, bahwa mereka
 menginginkan added
 value tetap di dalam negeri tidak keluar negeri,
 disamping kenyataannya
 bahwa negara2 yang memiliki usaha down-stream dari
 mineral resources
 lebih banyak menangangguk keuntungan dari yang
 memiliki natural
 resources ataupun yang bergerak di up-streamnya,
 saya dukung itu. Tetapi
 sebagai salah satu bagian dari dunia yang sudah
 borderless ini, agak
 sulit di implementasikan, karena at the end
 keputusan business yang
 mendrive segala kegiatan tsb. Kita bisa menetapkan
 sesuatu, orang lain
 juga bisa mengambil keputusannya sendiri. Indonesia
 memang kaya atas
 kandungan mineral ekonomisnya, tetapi kita khan
 bukan satu2 nya didunia
 yang memeiliki hal tsb.
 
 Bicara mengenai mineral ekonomis (dan komoditas
 lain2nya tentunya),
 ekonomis atau tidak sebetulnya bukan saat dia masih
 di dalam bumi,
 tetapi setelah dia dihasilkan, simpelnya apakah
 biaya yang dikeluarkan
 dibawah nilai jual dari mineral tsb?
 
 Bererapa pandangan saya :
 1. Perushaan tambang, bukan pengusaha smelter, ada
 beberapa perusahaan
 tambang yangmemang memeiliki smelter (walaupun bukan
 menjadi
 end-product, i.e :ANTAM dengan fero nickel, dan INCO
 dengan matte
 nickel) 2. Jika memang secara ekonomis
 menguntungkan, saya yakin
 perusahaan smelter akan membangun pabriknya di
 Indonesia, dekat dengan
 sumber dayanya -- pertanyaannya apakah Indonesia
 cukup kompetitif untuk
 bersaing dengan negara2 lainnya (dalam hal ini
 pajak, kepastian hukum,
 infra stuktur dsb).
 3. Biar bagaimanapun Supply vs demnand yang mendrive
 diperlukannya
 smelter baru atau tidak -- saat ini harga
 commoditas mineral logam naik
 lebih disebabkan shortaage-nya supply raw material,
 bukan supply product
 dari smelter, dengan kata lain, smelter undersupply,
 sementara supply
 smelter berlebih -- perlukah ditambah smelter baru
 lagi ??
 4. Smelter tidak saja menghasilkan end product dari
 mineral ekonomis,
 tetapi juga menghasilkan sludge dan mineral ikutan
 lainnya, yangbisa
 membuat cost, bukan income, perlu perhitungan yang
 matang untuk
 pemanfaatan hasil ikutan lainnya di lokasi yang sama
 tentunya.
 5. Membangun smelter baru, seperti juga memulai
 business lainnya, akan
 memerlukan modal yang cukup tinggi dan memerlukan
 waktu untuk
 mengembalikan modal tsb, sehingga pajak pendapatan,
 yang langsung
 dirasakan oleh pemerintah tidak akan bisa dinikmati
 right away.
 6. Mungkin kembali harus di buat suatu regulasi yang
 cukup detail,
 dengan mempertimbangkan economic scale, yang
 berhubungan dengan besar
 cadangan, mine life-nya dsb  
 
 Sebenarnya, melempar issue mengenai hal tersebut di
 atas baik untuk
 publikasi dan meningkatnya sentimen nasionalisme
 kita (yang mungkin
 memang harus diasah secara BENAR terus menerus),
 tetapi di lain pihak
 membuat investor (terutama asing) semakin kukuh pada
 posisinya wait and
 see. Sementara life goes on -- port folio mereka
 untuk explorasi harus
 tetap dipergunakan, dan negara2 lain yang menikmati.
 
 Munkgin kita bisa buat diskusi untuk membahas hal
 ini, mis. luncheon
 talk atau afternoon tea discussion dengan mengundang
 beberapa pihak yang
 mengerti dan concern... Saya yakin 

[iagi-net-l] Undangan diskusi UU Minerba yang baru

2007-01-05 Terurut Topik budi santoso
Gents:

Ada undangan terbuka dari JATAM yang akan membahas
Perubahan Ijin Pertambangan (UU Minerba
baru?)sepertinya menarik. Dr. Simon Sembiring dan
Alvin Lie (PAN?) dijadualkan senagai pembicaranya.

Seperti terlampir berikut ini:

LOVE MONDAY Discussion
Perubahan Ijin Pertambangan, Bermanfaat untuk Siapa?
yang dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Senin, 8 Januari 2007
Jam : 09.30 - 12.30 WIB,
Tempat : Café Darmint, Pasar Festifal GF 8, Jl. Rasuna
Said Kav. 22C Jakarta

Narasumber : 
1. Simon F. Sembiring, Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral
2. Alvien Lie, Anggota Pansus RUU Minerba DPR RI
3. Andiko, Researcher Kebijakan Pertambangan



Undangan
LOVE MONDAY Discussion
Perubahan Ijin Pertambangan, Bermanfaat untuk Siapa?


Perubahan ijin pertambangan yang dibahas dalam RUU
Minerba menyimpan banyak masalah. Alih-alih berniat
untuk mensejahterahkan rakyat, pemerintah malah
memberikan kemudahan pada investasi yang masuk.
Pemangkasan sejumlah tahapan perijinan pertambangan
hanya menjadi 2 tahap, yaitu  izin eksplorasi dan izin
ekploitasi hanyalah salah satu bukti ketidakberpihakan
negara pada rakyat.

Belum lagi tumpang tindih antara Kontrak Karya yang
telah lama dikeluarkan oleh pemerintah pusat dengan
ijin-ijin baru yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah. Juga tidak adanya kewenganann yang jelas dalam
penanggulangan dampak dan pertanggungjawaban atas daya
rusak yang ditimbulkan akibat usaha pertambangan. 
Rupanya perubahan perijinan pertambangan dalam RUU
Minerba hanya untuk memudahkan ekspansi operasi
pertambangan tanpa melihat daya rusak dan kemampuan
untuk mengatasinya. Jika faktanya seperti ini, lantas
untuk siapa perubahan perijinan pertambangan ini?

Untuk mengetahui dan menggali fakta-fakta yang belum
pernah terungkap kepada publik ini, 
Kami mengundang rekan-rekan untuk hadir pada :


Atas kehadirannya kami sampaikan terima kasih.
Hormat kami

Luluk Uliyah
Media Publikasi JATAM
HP 0815 9480 246



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Undangan diskusi UU Minerba yang baru

2007-01-05 Terurut Topik Kabul Ahmad
Bagi yang akan hadir di seminar ini..mohon RUU( atau sudah UU ?) agar 
dikounter pula dengan UU Kehutanan No 41/1999  bab khusus Hutan Lindung, 
Reklamasi, Cagar alam dan Taman nasional.
karena banyak hutan lindung digadaikan dan digerogoti tambang yang cukup 
serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH ). dan merusak lingkungan secara 
dahsyat.

Mbok ya sedikit diwariskan ke anak cucu lah.

Agar Explorasi dan Exploitasi Pertambangan dalam UU Minerba tidak 
bertabrakan dengan UU Kehutanan 41/1999. Harus ada sinkronisasi. karena 
pertambangan pasti akan membuka hutanmosok mau membuka kota Bandung la 
ya ngak toh ?


Apakah geolog kita punya idealisme nggak ya ? Jangan kasus-kasus perusakan 
lingkungan dan tambang2 pepesan kosong merajalela,..
Akibatnya sekarang ini...Banjiiir...juga tambang meninggalkan , 
tailing dan juga lobang2 menganga...terus hutannya mati.

Demi kesrakahan tambang...banyak hutan lindung akhirnya dijarah juga.
( katanya UU 41/99 ini sudah diamendemen bahwa hutan lindung boleh dijarah 
guna exploitasi tambang ??? --Harap Tanyakan ke Alvie Lie)
Jadi , disini orang Dept Kehutanan juga harus diundang, ternasuk Walhi dan 
Green Peace.mohon sampaikan ke JATAM usul ini.


Wassalam,
KA

- Original Message - 
From: budi santoso [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]

Sent: Friday, January 05, 2007 5:08 PM
Subject: [iagi-net-l] Undangan diskusi UU Minerba yang baru



Gents:

Ada undangan terbuka dari JATAM yang akan membahas
Perubahan Ijin Pertambangan (UU Minerba
baru?)sepertinya menarik. Dr. Simon Sembiring dan
Alvin Lie (PAN?) dijadualkan senagai pembicaranya.

Seperti terlampir berikut ini:

LOVE MONDAY Discussion
Perubahan Ijin Pertambangan, Bermanfaat untuk Siapa?
yang dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Senin, 8 Januari 2007
Jam : 09.30 - 12.30 WIB,
Tempat : Café Darmint, Pasar Festifal GF 8, Jl. Rasuna
Said Kav. 22C Jakarta

Narasumber :
1. Simon F. Sembiring, Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral
2. Alvien Lie, Anggota Pansus RUU Minerba DPR RI
3. Andiko, Researcher Kebijakan Pertambangan



Undangan
LOVE MONDAY Discussion
Perubahan Ijin Pertambangan, Bermanfaat untuk Siapa?


Perubahan ijin pertambangan yang dibahas dalam RUU
Minerba menyimpan banyak masalah. Alih-alih berniat
untuk mensejahterahkan rakyat, pemerintah malah
memberikan kemudahan pada investasi yang masuk.
Pemangkasan sejumlah tahapan perijinan pertambangan
hanya menjadi 2 tahap, yaitu  izin eksplorasi dan izin
ekploitasi hanyalah salah satu bukti ketidakberpihakan
negara pada rakyat.

Belum lagi tumpang tindih antara Kontrak Karya yang
telah lama dikeluarkan oleh pemerintah pusat dengan
ijin-ijin baru yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah. Juga tidak adanya kewenganann yang jelas dalam
penanggulangan dampak dan pertanggungjawaban atas daya
rusak yang ditimbulkan akibat usaha pertambangan.
Rupanya perubahan perijinan pertambangan dalam RUU
Minerba hanya untuk memudahkan ekspansi operasi
pertambangan tanpa melihat daya rusak dan kemampuan
untuk mengatasinya. Jika faktanya seperti ini, lantas
untuk siapa perubahan perijinan pertambangan ini?

Untuk mengetahui dan menggali fakta-fakta yang belum
pernah terungkap kepada publik ini,
Kami mengundang rekan-rekan untuk hadir pada :


Atas kehadirannya kami sampaikan terima kasih.
Hormat kami

Luluk Uliyah
Media Publikasi JATAM
HP 0815 9480 246



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-






-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia 

Re: [iagi-net-l] Undangan diskusi UU Minerba yang baru

2007-01-05 Terurut Topik budi santoso

Bicara soal merusak hutan; bukannya si
pembalak-pembalak liar, setengah liar dan yang resmi
tapi gak mau melakukan kegiatan reboisasi atau sudah
setor dana reboisasi tapi oleh beliau2 para koruptor
kepar..#%*..at . . itu dananya tidak digunakan
sebagaimana mestinya . . . . atau perusahaan
perkebunan yang meminta ijin akan membuka perkebunan
kelapa sawit kemudian menebang semua pohon dan menjual
kayunya setelah habis mereka tinggalkan begitu saja
lahan-lahan tersebut?? bukankah mereka ini yang jauh
lebih pas dimintai pertanggungjawaban lebih??

Jadi menurut saya kalimat yang lebih fair dari
pernyataan karena banyak hutan lindung digadaikan dan
 digerogoti tambang yang cukup 
 serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH )
adalah: para perusahaan kayu (tidak semua tapi hampir
semua) yang sangat serakah  (juga beberapa kasus kecil
(masalah pembabatan hutan) oleh perusahaan tambang . .
. bukan mencari siapa yang paling bersalah tapi
mencoba lebih fair mendudukan permasalahannya

Saya pernah mengikuti salah satu presentasi dari IMA
bahwa pertambangan 'hanya' berkontribusi meniadakan
hutan kurang dari 0.01% atau bahkan 0.001%(mohon angka
tersebut dikoreksi jika salah) dari total yang dijarah
oleh HPH resmi, setengah resmi, ngaku resmi dst.

Masalah tambang meninggalkan lubang menganga dan
limbah lain . . .  saya pikir tidak ada henti-hentinya
perusahaan2 tambang tertentu yang selalu mengupayakan
untuk meminimalisir dampaknya . .  meskipun banyak
yang tidak peduli. Regulasi yang jelas dari poin ini
mestinya sebagai solusinya . . karena tanpa hasil
tambang . .  jujur saja . . entah sampai dimana
peradaban manusia saat ini dari alat komunikasi,
transportasi, penanak nasi, ngebor minyak, mobil
sport, motor harley, becak, ojek, busway, angkot,
metromini dst semua menggunakan bahan-bahan hasil
tambang . . . jadi be fair lah

Kalau ditanya soal idealisme . . .  h . . . kalau
kita mau berhenti menggunakan bahan-bahan tambang yang
memang harus merusak alam dan memilih menggunakan
bahan lain plastik, kayu atau yang lain mulai
sekarang!!!  itu baru 'ideal' terlalu ekstrim? tapi
kita punya kontribusi cukup besar untuk membuat
kegiatan pertambangan itu selalu ada melalui
keinginan2 kita akan mobil-mobil baru, laptop baru,
harley baru, pagar besi tempa baru, bangunan dengan
konstruksi berbahan baku baja baru, konsumsi energi
baru . . . .  jadi terus terang pertanyaan tentang
idealisme dari para geologist (pertambangan)
sebenarnya juga pertanyaan untuk dan jawaban dari kita
semua . . . konsumen bahan-bahan tambang tersebut . .
. 

sTJ

--- Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagi yang akan hadir di seminar ini..mohon RUU( atau
 sudah UU ?) agar 
 dikounter pula dengan UU Kehutanan No 41/1999  bab
 khusus Hutan Lindung, 
 Reklamasi, Cagar alam dan Taman nasional.
 karena banyak hutan lindung digadaikan dan
 digerogoti tambang yang cukup 
 serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH ). dan
 merusak lingkungan secara 
 dahsyat.
 Mbok ya sedikit diwariskan ke anak cucu lah.
 
 Agar Explorasi dan Exploitasi Pertambangan dalam UU
 Minerba tidak 
 bertabrakan dengan UU Kehutanan 41/1999. Harus ada
 sinkronisasi. karena 
 pertambangan pasti akan membuka hutanmosok mau
 membuka kota Bandung la 
 ya ngak toh ?
 
 Apakah geolog kita punya idealisme nggak ya ? Jangan
 kasus-kasus perusakan 
 lingkungan dan tambang2 pepesan kosong
 merajalela,..
 Akibatnya sekarang ini...Banjiiir...juga
 tambang meninggalkan , 
 tailing dan juga lobang2 menganga...terus hutannya
 mati.
 Demi kesrakahan tambang...banyak hutan lindung
 akhirnya dijarah juga.
 ( katanya UU 41/99 ini sudah diamendemen bahwa hutan
 lindung boleh dijarah 
 guna exploitasi tambang ??? --Harap Tanyakan ke
 Alvie Lie)
 Jadi , disini orang Dept Kehutanan juga harus
 diundang, ternasuk Walhi dan 
 Green Peace.mohon sampaikan ke JATAM usul ini.
 
 Wassalam,
 KA
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public

2007-01-05 Terurut Topik Ismail Zaini
Makanya terus ada Kyoto Protocol guna menurunkan emisi , dg berbagai 
mekanismenya yang salah satunya dg CDM itu yang sekarang ini sudah banyak 
tawaran tawaran  CDM yg masuk ke Indon ini. Dengan semangkin banyaknya 
pembakaran sumber energi fosil  maka produksi C02 juga semangkin tinggi. 
maka sdh perlu dibatasi, disisi lain kebutuhan energi semangkin meningkat, 
kan repot juga ya.


ISM

Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public


Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh,

ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai global warming.
judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah keluar bulan november 2006 
lalu.
film ini merupakan kampanye Al Gore untuk menyadarkan publik mengenai Global 
Warming

(dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???).
salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak Al Gore ini adalah bahwa 
ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan propaganda untuk menutupi 
global warming ini demi tujuan ekonomis.
Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat menarik mengenai hal 
ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang pro dan kontra dalam 
published scientific paper dan dalam tulisan populer (majalah, internet, 
dsb).
Yang sangat menarik adalah dalam published scientific paper terdapat ratusan 
(atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju dengan Global Warming dan 
bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang adalah NOL.
Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini justru terbalik.. jumlah 
tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu tidak benar atau yang 
senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan yang setuju.
apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu dekat dengan kenyataan, kita 
dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya mengenai adanya pihak-pihak 
yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik, serta membuat 
orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat mengenai global warming dari 
dua kubu saintis..


Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai peningkatan suhu global yang 
kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2 dalam lapisan es purba pada 
coring  di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim bumi saat ini sudah jauh 
lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak ada perubahan dalam 
pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global 50 tahun mendatang 
sangat mengerikan.


Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya angka-angka dramatis yang 
mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan suara dengan imej yang 
sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu memiliki jalan untuk 
menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam tidak selalu berpihak pada 
manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut saya lebih baik 
mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R : Reduce Reuse Recycle.


Salam,
.Wayan Heru Young.



- Original Message 
From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public


Mas Vicky ysh,

Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda. Kalau kita step
back a bit, yang dapat kita lihat adalah:
- ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim 200-an tahun
terakhir, dari dua kubu saintis
- kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan, mungkinkah perubahan
iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi dalam siklus
(misalnya) berapa juta tahun?
- lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya dari EM
- kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua hanya akan setuju
bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena ulah manusia dengan
segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya menerima hasil riset
orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan orang.

Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya, yang mana sih motifnya?

Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan untuk melakukan riset
yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi ilmiah cukup
wajar. Saya sertakan contoh beberapa climatologists yang masih
menganggap fakta-faktanya tidak cukup:
http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html
http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html

Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim bahwa PESA News (yang
dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa dasar saintifik
mengenai penyebab climate change itu belum terbukti karena
Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas emisi paling tinggi
(per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit) dengan gaya hidup
modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah, surat kabar, dan
media massa manapun selalu akan menyertakan opini penulis/editornya.
Kalau beritanya tidak melibatkan opini/emosi pembaca, artikelnya
enggak bakalan laku.

Yang tidak kita ketahui adalah, yang ngasih duit itu sebenarnya karena
berniat memesan hasil riset atau si ilmuwan lebih dulu punya
ideologi sendiri dan kebetulan saja minta uang sama EM karena major
company lain seperti BP 

Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public

2007-01-05 Terurut Topik budi santoso
Kalau tidak salah justru Amrik adalah salah satu
negara yang tak meratifikasi Kyoto protocol? bersama
ostrali . . ya pak??


--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Makanya terus ada Kyoto Protocol guna menurunkan
 emisi , dg berbagai 
 mekanismenya yang salah satunya dg CDM itu yang
 sekarang ini sudah banyak 
 tawaran tawaran  CDM yg masuk ke Indon ini. Dengan
 semangkin banyaknya 
 pembakaran sumber energi fosil  maka produksi C02
 juga semangkin tinggi. 
 maka sdh perlu dibatasi, disisi lain kebutuhan
 energi semangkin meningkat, 
 kan repot juga ya.
 
 ISM
 
 Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to
 mislead public
 
 
 Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh,
 
 ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai
 global warming.
 judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah
 keluar bulan november 2006 
 lalu.
 film ini merupakan kampanye Al Gore untuk
 menyadarkan publik mengenai Global 
 Warming
 (dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???).
 salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak
 Al Gore ini adalah bahwa 
 ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan
 propaganda untuk menutupi 
 global warming ini demi tujuan ekonomis.
 Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat
 menarik mengenai hal 
 ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang
 pro dan kontra dalam 
 published scientific paper dan dalam tulisan populer
 (majalah, internet, 
 dsb).
 Yang sangat menarik adalah dalam published
 scientific paper terdapat ratusan 
 (atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju
 dengan Global Warming dan 
 bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang
 adalah NOL.
 Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini
 justru terbalik.. jumlah 
 tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu
 tidak benar atau yang 
 senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan
 yang setuju.
 apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu
 dekat dengan kenyataan, kita 
 dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya
 mengenai adanya pihak-pihak 
 yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik,
 serta membuat 
 orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat
 mengenai global warming dari 
 dua kubu saintis..
 
 Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai
 peningkatan suhu global yang 
 kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2
 dalam lapisan es purba pada 
 coring  di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim
 bumi saat ini sudah jauh 
 lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak
 ada perubahan dalam 
 pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global
 50 tahun mendatang 
 sangat mengerikan.
 
 Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya
 angka-angka dramatis yang 
 mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan
 suara dengan imej yang 
 sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu
 memiliki jalan untuk 
 menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam
 tidak selalu berpihak pada 
 manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut
 saya lebih baik 
 mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R :
 Reduce Reuse Recycle.
 
 Salam,
 .Wayan Heru Young.
 
 
 
 - Original Message 
 From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to
 mislead public
 
 
 Mas Vicky ysh,
 
 Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang
 berbeda. Kalau kita step
 back a bit, yang dapat kita lihat adalah:
 - ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim
 200-an tahun
 terakhir, dari dua kubu saintis
 - kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan,
 mungkinkah perubahan
 iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi
 dalam siklus
 (misalnya) berapa juta tahun?
 - lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya
 dari EM
 - kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua
 hanya akan setuju
 bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena
 ulah manusia dengan
 segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya
 menerima hasil riset
 orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan
 orang.
 
 Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya,
 yang mana sih motifnya?
 
 Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan
 untuk melakukan riset
 yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi
 ilmiah cukup
 wajar. Saya sertakan contoh beberapa
 climatologists yang masih
 menganggap fakta-faktanya tidak cukup:

http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html

http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html
 
 Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim
 bahwa PESA News (yang
 dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa
 dasar saintifik
 mengenai penyebab climate change itu belum
 terbukti karena
 Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas
 emisi paling tinggi
 (per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit)
 dengan gaya hidup
 modern yang rakus energi. Jangan lupa juga majalah,
 surat kabar, dan
 media massa manapun selalu akan menyertakan opini
 

Re: [iagi-net-l] Undangan diskusi UU Minerba yang baru

2007-01-05 Terurut Topik Ismail Zaini
Kalau RUU ini sudah menjadi UU dan ternyata Tidak Pro Rakyat  ( Rakyat 
yang mana ? ) masih ada peluang kok untuk dibatalkan , yaitu dg mengajukan 
keberatan ke MK. seperti UU Kelistrikan yang baru berumur 2 tahun setelah 
ada yang mengajukan keberatan ke MK ternyata dikabulkan MK dan UU tsb 
dibatalkan.


ISM



Bicara soal merusak hutan; bukannya si
pembalak-pembalak liar, setengah liar dan yang resmi
tapi gak mau melakukan kegiatan reboisasi atau sudah
setor dana reboisasi tapi oleh beliau2 para koruptor
kepar..#%*..at . . itu dananya tidak digunakan
sebagaimana mestinya . . . . atau perusahaan
perkebunan yang meminta ijin akan membuka perkebunan
kelapa sawit kemudian menebang semua pohon dan menjual
kayunya setelah habis mereka tinggalkan begitu saja
lahan-lahan tersebut?? bukankah mereka ini yang jauh
lebih pas dimintai pertanggungjawaban lebih??

Jadi menurut saya kalimat yang lebih fair dari
pernyataan karena banyak hutan lindung digadaikan dan

digerogoti tambang yang cukup
serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH )

adalah: para perusahaan kayu (tidak semua tapi hampir
semua) yang sangat serakah  (juga beberapa kasus kecil
(masalah pembabatan hutan) oleh perusahaan tambang . .
. bukan mencari siapa yang paling bersalah tapi
mencoba lebih fair mendudukan permasalahannya

Saya pernah mengikuti salah satu presentasi dari IMA
bahwa pertambangan 'hanya' berkontribusi meniadakan
hutan kurang dari 0.01% atau bahkan 0.001%(mohon angka
tersebut dikoreksi jika salah) dari total yang dijarah
oleh HPH resmi, setengah resmi, ngaku resmi dst.

Masalah tambang meninggalkan lubang menganga dan
limbah lain . . .  saya pikir tidak ada henti-hentinya
perusahaan2 tambang tertentu yang selalu mengupayakan
untuk meminimalisir dampaknya . .  meskipun banyak
yang tidak peduli. Regulasi yang jelas dari poin ini
mestinya sebagai solusinya . . karena tanpa hasil
tambang . .  jujur saja . . entah sampai dimana
peradaban manusia saat ini dari alat komunikasi,
transportasi, penanak nasi, ngebor minyak, mobil
sport, motor harley, becak, ojek, busway, angkot,
metromini dst semua menggunakan bahan-bahan hasil
tambang . . . jadi be fair lah

Kalau ditanya soal idealisme . . .  h . . . kalau
kita mau berhenti menggunakan bahan-bahan tambang yang
memang harus merusak alam dan memilih menggunakan
bahan lain plastik, kayu atau yang lain mulai
sekarang!!!  itu baru 'ideal' terlalu ekstrim? tapi
kita punya kontribusi cukup besar untuk membuat
kegiatan pertambangan itu selalu ada melalui
keinginan2 kita akan mobil-mobil baru, laptop baru,
harley baru, pagar besi tempa baru, bangunan dengan
konstruksi berbahan baku baja baru, konsumsi energi
baru . . . .  jadi terus terang pertanyaan tentang
idealisme dari para geologist (pertambangan)
sebenarnya juga pertanyaan untuk dan jawaban dari kita
semua . . . konsumen bahan-bahan tambang tersebut . .
.

sTJ

--- Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:


Bagi yang akan hadir di seminar ini..mohon RUU( atau
sudah UU ?) agar
dikounter pula dengan UU Kehutanan No 41/1999  bab
khusus Hutan Lindung,
Reklamasi, Cagar alam dan Taman nasional.
karena banyak hutan lindung digadaikan dan
digerogoti tambang yang cukup
serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH ). dan
merusak lingkungan secara
dahsyat.
Mbok ya sedikit diwariskan ke anak cucu lah.

Agar Explorasi dan Exploitasi Pertambangan dalam UU
Minerba tidak
bertabrakan dengan UU Kehutanan 41/1999. Harus ada
sinkronisasi. karena
pertambangan pasti akan membuka hutanmosok mau
membuka kota Bandung la
ya ngak toh ?

Apakah geolog kita punya idealisme nggak ya ? Jangan
kasus-kasus perusakan
lingkungan dan tambang2 pepesan kosong
merajalela,..
Akibatnya sekarang ini...Banjiiir...juga
tambang meninggalkan ,
tailing dan juga lobang2 menganga...terus hutannya
mati.
Demi kesrakahan tambang...banyak hutan lindung
akhirnya dijarah juga.
( katanya UU 41/99 ini sudah diamendemen bahwa hutan
lindung boleh dijarah
guna exploitasi tambang ??? --Harap Tanyakan ke
Alvie Lie)
Jadi , disini orang Dept Kehutanan juga harus
diundang, ternasuk Walhi dan
Green Peace.mohon sampaikan ke JATAM usul ini.

Wassalam,
KA




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

Re: [iagi-net-l] LApindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo

2007-01-05 Terurut Topik heri ferius

Sumur BP#1 kan sumur eksplorasi (willcat), dari melihat nomornya saja masih
no.1 (satu), walaupun satu blok kontrak, tentunya sudah beda closure dengan
sumur lainnya, sehingga di bedakan menjadi nama BP#1. Apa?, agar dapat
insentif diberi nama beda dan kalau gagal hanya dapat CR, kan ada BPMigas?,
Secara awan saja, bila masih dianggap satu blok dengan yang berproduksi
tentu nomor sumurnya sudah 1.

Wong, seorang anak yang baru lahir saja , sudah menanggung 7 jt Rp utang
negara. Apa mau ditambah lagi ??.

HF


- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, January 04, 2007 8:31 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] LApindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi
Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo



Dari lap keuangan EMP 2006 , disebutkan bahwa biaya yang
dikeluarkan untuk Lusi ini akan dibayarkan oleh pemerintah (
cost recovery )dg alasan sesuai dg PSC nya , meskipun si Panji
1 ini adalah smr eksplorasi tapi masih dalam satu blok yang
sudah berproduksi , demikian berita hari ini di Media.Disisi lain dari
perhitungan pemerintah sementara biaya yang
hrs disediakan mencapai 3,8 T.untuk LusiIni semua akan menjadi tarik ulur
untuk menentukan Siapa yg
hrs menanggung, EMP/Lapindo , Pemerintah atau masing masing
yang menjadi kurbannya. Nah untuk menentukan si Tertuduh tsb
Kuncinya adalah Ini kesalahan Manusia ( Prosedur , dll ) atau
Alam ( jadi tidak dicampur adukan ). Disnilah permasalahannya (
tentang sebab musebab tsb ) Makanya Tidak pernah selesai ,
karena akan menempuh jalan panjang mungkin sampai Arbitase
Internasional.Nah kalau sudah masuk arbitase Internasional itu
biasanya pihak pemerintah itu Kalah ( inget kasus kasus
beberapa waktu lalu ttg KBC , dll )karena dalam hal pernjanjian
kontrak kontrak biasannya ada kelemahan di pihak pemerintah.

Kalau diperhatikan di Lusi ini, Pihak Timnas konsentrasinya

adalah ke Penanggulangan Dampaknya ( inipun sudah kedodoran ,
spt pompa macet, tanggul jebol, dll ) sedangkan untuk
mengetahui Sebab musebabnya rupanya karena ini nantinya
menyangkut segi Hukum , maka yang lebih konsen di lembaga
Penyidik ,  karena ini masalah Teknis dan sains ( GG, PE , dll
) maka dibutuhkan analisis yang tepat oleh orang yang
berpengalaman, celakanya di lembaga Penyidik ini hampir
semuanya orang Legal. Mungkin kedepan dg berbagai permasalahan
sekarang ini sudah waktunya para GG masuk ke institusi
Penyidik ( Siapa tahu suatu Ketika Jaksa Agung adalah seorang
anggota IAGI dan disisi lain Juga siapa tahu ada seorang
pengacara juga anggota IAGI , mungkin sekali kali IAGI perlu
sosialisasi ke lembaga penyidik 2 tsb ) . Kalau sekarang ini di
FH ada pelajaran Hukum Perbankan / Ekonomi , dll maka kedepan
mungkin perlu juga mata kuliah Hukum Alam ( baik yang
menyangkut Bencananya maupun SDA serta aspek aspek didalamnya )

Pada waktu kasus di Arbitase dulu terenyata ada salah salah

satu kampeny yang mengajukan Pengacaranya dg background /
mengetahui ttg eksplorasi dg baik dan si kampeni tsb ternyata
menang yang akhirnya negara/pemerintah hrs bayar ratusan juta
dollar.Kalau soal tenaga ahli baik G  G , PE atau yang lain saya kira
tidak kekurangan , dan karena sdh menyangkut masalah Nasioanal
, bahkan sudah ada Keppresnya , masalah yang menyangkut akses
data dan informasi sampai apapun tidak ada masalah ( Toh di UU
Migas juga sudah jelas bahwa semua Data apapun yang menyangkut
survai pendahuluan , Eksplorasi dan eksploitasi adalah milik
Negara )

ISM



__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to mislead public

2007-01-05 Terurut Topik Ismail Zaini
Mungkin karena Amrik pemakai energi terbesar , kan repot kalau harus 
dibatasi batasi dalam pemakaian sumber energi , lagian sopo sing wani karo 
si Rambo  ini..
Yang getol cari proyek proyek CDM ini justru yang wilayah negaranya kecil 
kecil ( spt Jipun dan neg neg eropa )


ISM



Kalau tidak salah justru Amrik adalah salah satu
negara yang tak meratifikasi Kyoto protocol? bersama
ostrali . . ya pak??


--- Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote:


Makanya terus ada Kyoto Protocol guna menurunkan
emisi , dg berbagai
mekanismenya yang salah satunya dg CDM itu yang
sekarang ini sudah banyak
tawaran tawaran  CDM yg masuk ke Indon ini. Dengan
semangkin banyaknya
pembakaran sumber energi fosil  maka produksi C02
juga semangkin tinggi.
maka sdh perlu dibatasi, disisi lain kebutuhan
energi semangkin meningkat,
kan repot juga ya.

ISM

Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to
mislead public


Pak Minarwan dan Pak Vicky, serta bapak-bapak ysh,

ada film dokumenter yang sangat menarik mengenai
global warming.
judulnya An Inconvenient Truth kalau tidak salah
keluar bulan november 2006
lalu.
film ini merupakan kampanye Al Gore untuk
menyadarkan publik mengenai Global
Warming
(dan mungkin untuk kepentingan politis pribadi???).
salah satu poin yang menarik yang diangkat oleh Pak
Al Gore ini adalah bahwa
ada banyak kekuatan yang berusaha menyebarkan
propaganda untuk menutupi
global warming ini demi tujuan ekonomis.
Pak Gore juga memperlihatkan angka-angka yang sangat
menarik mengenai hal
ini. salah satunya perbandingan antara ilmuan yang
pro dan kontra dalam
published scientific paper dan dalam tulisan populer
(majalah, internet,
dsb).
Yang sangat menarik adalah dalam published
scientific paper terdapat ratusan
(atau ribuan, saya agak lupa) tulisan yang setuju
dengan Global Warming dan
bahayanya, sedangakan jumlah paper yang menentang
adalah NOL.
Sedangkan dalam tulisan populer perbandingan ini
justru terbalik.. jumlah
tulisan yang menyatakan bahwa global warming itu
tidak benar atau yang
senada jauh lebih banyak dibandingkan dengan tulisan
yang setuju.
apabila angka-angka yang di ajukan pak Gore itu
dekat dengan kenyataan, kita
dengan sangat mudah akan menyetujui tuduhannya
mengenai adanya pihak-pihak
yang ingin menutupi kenyataan dan membohongi publik,
serta membuat
orang-orang berpikir ada perbedaan pendapat
mengenai global warming dari
dua kubu saintis..

Pak Gore juga menyampaikan data grafik mengenai
peningkatan suhu global yang
kalau tidak salah dikorelasi dari kandungan CO2
dalam lapisan es purba pada
coring  di kutub. apabila grafik itu akurat, iklim
bumi saat ini sudah jauh
lebih panas dari siklus normalnya, dan apabila tidak
ada perubahan dalam
pola emisi gas di dunia, proyeksi temperatur global
50 tahun mendatang
sangat mengerikan.

Apakah film itu benar dan cukup akurat? atau hanya
angka-angka dramatis yang
mengagumkan sebagai usaha Pak Al Gore mengumpulkan
suara dengan imej yang
sangat peduli lingkungan? Menurut saya, alam selalu
memiliki jalan untuk
menjaga keseimbangannya, namun keseimbangan alam
tidak selalu berpihak pada
manusia dan mahluk hidup di bumi. karena itu menurut
saya lebih baik
mengurangi impact kita terhadap alam dengan 3R :
Reduce Reuse Recycle.

Salam,
.Wayan Heru Young.



- Original Message 
From: Minarwan (Min) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, January 5, 2007 10:17:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Group: ExxonMobil paid to
mislead public


Mas Vicky ysh,

Kasus ini bisa kita lihat dari sudut pandang
berbeda. Kalau kita step
back a bit, yang dapat kita lihat adalah:
- ada perbedaan pendapat mengenai perubahan iklim
200-an tahun
terakhir, dari dua kubu saintis
- kebenaran dalam sains kan bisa diperdebatkan,
mungkinkah perubahan
iklim sekarang adalah perubahan yang biasa terjadi
dalam siklus
(misalnya) berapa juta tahun?
- lalu kebetulan kubu kontra mendapatkan biaya
dari EM
- kalau tidak diberi dana riset, maka kita semua
hanya akan setuju
bahwa, perubahan iklim sekarang benar-benar karena
ulah manusia dengan
segala aktivitasnya, dengan demikian kita hanya
menerima hasil riset
orang lain, tanpa mau men-challenge kesimpulan
orang.

Sekarang tergantung kita sendiri yang mau percaya,
yang mana sih motifnya?

Saya pikir, memberikan kesempatan kepada ilmuwan
untuk melakukan riset
yang ideologinya kebetulan melawan arus, dari sisi
ilmiah cukup
wajar. Saya sertakan contoh beberapa
climatologists yang masih
menganggap fakta-faktanya tidak cukup:


http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/oct_05/pesanews_7812.html



http://www.pesa.com.au/publications/pesa_news/aug_05/pesanews_7709.html


Kalau kita mau curiga juga, kita bisa mengklaim
bahwa PESA News (yang
dicetak di Australia) sengaja mengangkat isu bahwa
dasar saintifik
mengenai penyebab climate change itu belum
terbukti karena
Australia sendiri adalah salah satu penghasil gas
emisi paling tinggi
(per kepala orang karena jumlah penduduknya sedikit)
dengan gaya hidup
modern yang rakus energi. 

Re: [iagi-net-l] LApindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar Geologi Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo

2007-01-05 Terurut Topik nyoto - ke-el

mas heri, mungkin perlu penjelasan lebih dulu.
didalam satu blok bisa terdapat beberapa lapangan, misal di blok B di North
Sumatra dulu, Mobil Oil punya beberapa field , ada Arun Field, ada Cunda
Field dll. Sedang nomor sumur biasanya diberi nama sama didalam satu field,
jadi didalam satu field bisa ada beberapa sumur berurutan nomor sumurnya.
Tapi didalam satu blok bisa terdapat beberapa sumur dengan nomor satu,
misalnya BP-1, Porong-1 yang keduanya berada didalam satu blok yang sama.





On 1/6/07, heri ferius [EMAIL PROTECTED] wrote:


Sumur BP#1 kan sumur eksplorasi (willcat), dari melihat nomornya saja
masih
no.1 (satu), walaupun satu blok kontrak, tentunya sudah beda closure
dengan
sumur lainnya, sehingga di bedakan menjadi nama BP#1. Apa?, agar dapat
insentif diberi nama beda dan kalau gagal hanya dapat CR, kan ada
BPMigas?,
Secara awan saja, bila masih dianggap satu blok dengan yang berproduksi
tentu nomor sumurnya sudah 1.

Wong, seorang anak yang baru lahir saja , sudah menanggung 7 jt Rp utang
negara. Apa mau ditambah lagi ??.

HF


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, January 04, 2007 8:31 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] LApindo Harus Sediakan Rp 3, 8 T - 2 Pakar
Geologi
Kuak Misteri Lumpur Sidoarjo


 Dari lap keuangan EMP 2006 , disebutkan bahwa biaya yang
 dikeluarkan untuk Lusi ini akan dibayarkan oleh pemerintah (
 cost recovery )dg alasan sesuai dg PSC nya , meskipun si Panji
 1 ini adalah smr eksplorasi tapi masih dalam satu blok yang
 sudah berproduksi , demikian berita hari ini di Media.Disisi lain dari
 perhitungan pemerintah sementara biaya yang
 hrs disediakan mencapai 3,8 T.untuk LusiIni semua akan menjadi tarik
ulur
 untuk menentukan Siapa yg
 hrs menanggung, EMP/Lapindo , Pemerintah atau masing masing
 yang menjadi kurbannya. Nah untuk menentukan si Tertuduh tsb
 Kuncinya adalah Ini kesalahan Manusia ( Prosedur , dll ) atau
 Alam ( jadi tidak dicampur adukan ). Disnilah permasalahannya (
 tentang sebab musebab tsb ) Makanya Tidak pernah selesai ,
 karena akan menempuh jalan panjang mungkin sampai Arbitase
 Internasional.Nah kalau sudah masuk arbitase Internasional itu
 biasanya pihak pemerintah itu Kalah ( inget kasus kasus
 beberapa waktu lalu ttg KBC , dll )karena dalam hal pernjanjian
 kontrak kontrak biasannya ada kelemahan di pihak pemerintah.
Kalau diperhatikan di Lusi ini, Pihak Timnas konsentrasinya
 adalah ke Penanggulangan Dampaknya ( inipun sudah kedodoran ,
 spt pompa macet, tanggul jebol, dll ) sedangkan untuk
 mengetahui Sebab musebabnya rupanya karena ini nantinya
 menyangkut segi Hukum , maka yang lebih konsen di lembaga
 Penyidik ,  karena ini masalah Teknis dan sains ( GG, PE , dll
 ) maka dibutuhkan analisis yang tepat oleh orang yang
 berpengalaman, celakanya di lembaga Penyidik ini hampir
 semuanya orang Legal. Mungkin kedepan dg berbagai permasalahan
 sekarang ini sudah waktunya para GG masuk ke institusi
 Penyidik ( Siapa tahu suatu Ketika Jaksa Agung adalah seorang
 anggota IAGI dan disisi lain Juga siapa tahu ada seorang
 pengacara juga anggota IAGI , mungkin sekali kali IAGI perlu
 sosialisasi ke lembaga penyidik 2 tsb ) . Kalau sekarang ini di
 FH ada pelajaran Hukum Perbankan / Ekonomi , dll maka kedepan
 mungkin perlu juga mata kuliah Hukum Alam ( baik yang
 menyangkut Bencananya maupun SDA serta aspek aspek didalamnya )
Pada waktu kasus di Arbitase dulu terenyata ada salah salah
 satu kampeny yang mengajukan Pengacaranya dg background /
 mengetahui ttg eksplorasi dg baik dan si kampeni tsb ternyata
 menang yang akhirnya negara/pemerintah hrs bayar ratusan juta
 dollar.Kalau soal tenaga ahli baik G  G , PE atau yang lain saya kira
 tidak kekurangan , dan karena sdh menyangkut masalah Nasioanal
 , bahkan sudah ada Keppresnya , masalah yang menyangkut akses
 data dan informasi sampai apapun tidak ada masalah ( Toh di UU
 Migas juga sudah jelas bahwa semua Data apapun yang menyangkut
 survai pendahuluan , Eksplorasi dan eksploitasi adalah milik
 Negara )

 ISM


__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap
spam
http://id.mail.yahoo.com

-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

[iagi-net-l] Balasan: Re: [iagi-net-l] Undangan diskusi UU Minerba yang baru

2007-01-05 Terurut Topik Bowo Kusnanto
Yang jadi tantangan sekarang, gimana para praktisi tambang bisa terlihat sama 
seperti para pengelola perkebunan, dimana nebang pohon diperbolehkan.
   
  Emang tidak mudah, tapi kenapa mereka bisa sementara kita tidak?

budi santoso [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Bicara soal merusak hutan; bukannya si
pembalak-pembalak liar, setengah liar dan yang resmi
tapi gak mau melakukan kegiatan reboisasi atau sudah
setor dana reboisasi tapi oleh beliau2 para koruptor
kepar..#%*..at . . itu dananya tidak digunakan
sebagaimana mestinya . . . . atau perusahaan
perkebunan yang meminta ijin akan membuka perkebunan
kelapa sawit kemudian menebang semua pohon dan menjual
kayunya setelah habis mereka tinggalkan begitu saja
lahan-lahan tersebut?? bukankah mereka ini yang jauh
lebih pas dimintai pertanggungjawaban lebih??

Jadi menurut saya kalimat yang lebih fair dari
pernyataan karena banyak hutan lindung digadaikan dan
 digerogoti tambang yang cukup 
 serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH )
adalah: para perusahaan kayu (tidak semua tapi hampir
semua) yang sangat serakah (juga beberapa kasus kecil
(masalah pembabatan hutan) oleh perusahaan tambang . .
. bukan mencari siapa yang paling bersalah tapi
mencoba lebih fair mendudukan permasalahannya

Saya pernah mengikuti salah satu presentasi dari IMA
bahwa pertambangan 'hanya' berkontribusi meniadakan
hutan kurang dari 0.01% atau bahkan 0.001%(mohon angka
tersebut dikoreksi jika salah) dari total yang dijarah
oleh HPH resmi, setengah resmi, ngaku resmi dst.

Masalah tambang meninggalkan lubang menganga dan
limbah lain . . . saya pikir tidak ada henti-hentinya
perusahaan2 tambang tertentu yang selalu mengupayakan
untuk meminimalisir dampaknya . . meskipun banyak
yang tidak peduli. Regulasi yang jelas dari poin ini
mestinya sebagai solusinya . . karena tanpa hasil
tambang . . jujur saja . . entah sampai dimana
peradaban manusia saat ini dari alat komunikasi,
transportasi, penanak nasi, ngebor minyak, mobil
sport, motor harley, becak, ojek, busway, angkot,
metromini dst semua menggunakan bahan-bahan hasil
tambang . . . jadi be fair lah

Kalau ditanya soal idealisme . . . h . . . kalau
kita mau berhenti menggunakan bahan-bahan tambang yang
memang harus merusak alam dan memilih menggunakan
bahan lain plastik, kayu atau yang lain mulai
sekarang!!! itu baru 'ideal' terlalu ekstrim? tapi
kita punya kontribusi cukup besar untuk membuat
kegiatan pertambangan itu selalu ada melalui
keinginan2 kita akan mobil-mobil baru, laptop baru,
harley baru, pagar besi tempa baru, bangunan dengan
konstruksi berbahan baku baja baru, konsumsi energi
baru . . . . jadi terus terang pertanyaan tentang
idealisme dari para geologist (pertambangan)
sebenarnya juga pertanyaan untuk dan jawaban dari kita
semua . . . konsumen bahan-bahan tambang tersebut . .
. 

sTJ

--- Kabul Ahmad wrote:

 Bagi yang akan hadir di seminar ini..mohon RUU( atau
 sudah UU ?) agar 
 dikounter pula dengan UU Kehutanan No 41/1999 bab
 khusus Hutan Lindung, 
 Reklamasi, Cagar alam dan Taman nasional.
 karena banyak hutan lindung digadaikan dan
 digerogoti tambang yang cukup 
 serakah ( selain pemanfaatan kayu hutan HPH ). dan
 merusak lingkungan secara 
 dahsyat.
 Mbok ya sedikit diwariskan ke anak cucu lah.
 
 Agar Explorasi dan Exploitasi Pertambangan dalam UU
 Minerba tidak 
 bertabrakan dengan UU Kehutanan 41/1999. Harus ada
 sinkronisasi. karena 
 pertambangan pasti akan membuka hutanmosok mau
 membuka kota Bandung la 
 ya ngak toh ?
 
 Apakah geolog kita punya idealisme nggak ya ? Jangan
 kasus-kasus perusakan 
 lingkungan dan tambang2 pepesan kosong
 merajalela,..
 Akibatnya sekarang ini...Banjiiir...juga
 tambang meninggalkan , 
 tailing dan juga lobang2 menganga...terus hutannya
 mati.
 Demi kesrakahan tambang...banyak hutan lindung
 akhirnya dijarah juga.
 ( katanya UU 41/99 ini sudah diamendemen bahwa hutan
 lindung boleh dijarah 
 guna exploitasi tambang ??? --Harap Tanyakan ke
 Alvie Lie)
 Jadi , disini orang Dept Kehutanan juga harus
 diundang, ternasuk Walhi dan 
 Green Peace.mohon sampaikan ke JATAM usul ini.
 
 Wassalam,
 KA
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!!
semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/