Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Maaf, kalau boleh bersuara : Bagaimana kalau memang 100 persen kandungan lokal tidak memungkinkan, apakah bisa berkolabarasi, yang penting muatannya berpihak pada masyarakat banyak. Tinggal bagaimana membuat Nota kesepahaman yang di bangun dengan Gentlemen Agreement, Kalaupun ada bencana Alam , sudah garis -Nya. Terimakasih Pak. Salam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Date: Mon, 27 Jun 2011 08:19:51 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Bisa aja mbak, dan justru ini kewajiban pemerintah untuk total memback up kepentingan nasional.perdana menteri cina sampe dateng ke eropa untuk support mobil nasionalnya yg di produksi di eropa, padahal mobil negeri panda ini banyak yg numpuk di gudang sana dan jadi barang tak bertuan, tapi tetep aja pede.kuncinya ada di pengembangan RD = Research Development(bisa jugaReplicate Duplicate) dan dukungan penuh dari stake holder, termasuk pemerintah dan kita.rgds,seno-dini.ben...@yahoo.com wrote: -To: iagi-net@iagi.or.idFrom: dini.ben...@yahoo.comDate: 06/27/2011 03:17PMSubject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional CoApakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah? Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas Terimakasih Pak Arya atas informasinya. Wassalam, DiniSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 "local content" tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id : Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungk
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Mantap Pak Arya ulasannya.. Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para pengusaha wireline/mudlogging lokal sebagai tamu/ presentasi di dalam event IAGI. Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan job yang ada? Salam, 2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan -- *From:* OK Taufik ok.tau...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Monday, June 27, 2011 9:33 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pentingnya memang ke berpihakan, dan itu yg dilakukan oleh kebanyakan badan usaha milik pemerintah China dan afiliasinya di industri migas. gampang di tebak bahwa Oil Com china akhirnya akan selalau membawa dan memakai servisec company china lagi (mungkin masih satu bendera..beda bisnis unit), mulai dari mudlogging, wireline, mud company, cementing company dll. Mereka seperti melawan aqidah pasar yang berlaku saat sekarang yg melarang monopoli, proteksi, dump harga. Pertamina dulu juga melakukan hal yg sama, dengan anak perusahaan mereka Elnusa yg menjadi support services untuk operasional mereka, namun untuk saat ini Pertamina juga terjun mengikuti market trend, mereka tidak selalu memakai anak perusahaan mereka untuk mendukung operasional mereka. Cukup berat walaupun layak berharap keberpihakan pemerintah terhadap perusahaan lokal, dimana untuk beberapa sektor diluar migas saja pemerintah sudah melepas kebijakan sesuai mekanisme pasar. 2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan -- *From:* OK Taufik ok.tau...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Monday, June 27, 2011 9:33 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Great Idea, IAGI sebaiknya mendata Lokal Oiler ML WL and paggil mereka untuk promosi/presentasi ttg plus(grow profit) dan minus (kendala), n wrap up to make recommendation ke Intansi yang terkait kayak Migas/BPMIgas/Pertamina/Medco/Kondur seperti apa yang dilakukan oleh Petronas dengan Loves Malaysian Product (e.g. employees naik MAS, Malaysian Airlines) or Sandiago Uno, Yuppies Entrepreneur, loves Indonesian Products, e.g selalu pake baju batik . Good Luck! - Original Message - From: Amir Al Amin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 2:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mantap Pak Arya ulasannya.. Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para pengusaha wireline/mudlogging lokal sebagai tamu/ presentasi di dalam event IAGI. Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan job yang ada? Salam, 2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih. Salam, Nuhan -Original Message- From: dini.ben...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah? Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas Terimakasih Pak Arya atas informasinya. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pak Shofi, Tool yang mereka pakai selain dari Schlumberger juga dia punya produk dari Computalog, tentang local content nya ma'af saya tidak tahu pasti. Salam, Ari From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, June 27, 2011 8:19:51 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Baju batik dan kain ikat. Viva Indonesia . Forza, Fantastico, ready to get Formula One. Ciao Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Mon, 27 Jun 2011 14:55:26 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Great Idea, IAGI sebaiknya mendata Lokal Oiler ML WL and paggil mereka untuk promosi/presentasi ttg plus(grow profit) dan minus (kendala), n wrap up to make recommendation ke Intansi yang terkait kayak Migas/BPMIgas/Pertamina/Medco/Kondur seperti apa yang dilakukan oleh Petronas dengan Loves Malaysian Product (e.g. employees naik MAS, Malaysian Airlines) or Sandiago Uno, Yuppies Entrepreneur, loves Indonesian Products, e.g selalu pake baju batik . Good Luck! - Original Message - From: Amir Al Amin To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 2:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mantap Pak Arya ulasannya.. Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para pengusaha wireline/mudlogging lokal sebagai tamu/ presentasi di dalam event IAGI. Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan job yang ada? Salam, 2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do... I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight.. Thank you all Get up and stand up, get your right brother. Many thanks Kind regard, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih. Salam, Nuhan -Original Message- From: dini.ben...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah? Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas Terimakasih Pak Arya atas informasinya. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Ngomong opo ae rek (nduk), !! Lek kate chating gak nang kene talah...ngisin2i ae. Gak ro ta..dekkene ini kumpulane prof, doktor, ..tahes.. Regards, Rendra Amirin mobile: +62811806595 -Original Message- From: dini.ben...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 23:46:28 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do... I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight.. Thank you all Get up and stand up, get your right brother. Many thanks Kind regard, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih. Salam, Nuhan -Original Message- From: dini.ben...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah? Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas Terimakasih Pak Arya atas informasinya. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya? Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari -- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Please refer to PTK-007!!! - Original Message - From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 8:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Kalau anologynya F1, redbull_renault lebih hebat dr team renault sendiri. Jadi ati lho ya. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com Date: Mon, 27 Jun 2011 10:33:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id: Baguslah, moving forward as a Local Content! - Original Message - From: ari nurcahyo To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pak Made, Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP. Sekedar informasi saja. Salam, Ari From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka juga cukup tinggi? Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah berinteraksi
RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Ayo Dini jawab, memang saya juga suka agak binung si Abah On Fri, June 24, 2011 8:49 am, Surya Sudana wrote: All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambungâ¦jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-netâ¦â¦. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Dini Janagn dulu nyerah dong . millis ini dimaksudkan sebagai ajang diskusi geologi dengan segala aspeknya. Apakah Dini seorang geologiat ataukah pencinta geologi ataukah pencinta geologist hehehe. Kalau memang pencinta geologi , maka alangkah baiknya kalau belum begitu ngeh dengan materi yang didiskusikan Anda bertanya dulu. Dengan demikian pengetahuan geologi Anda kan bertambah. Semoga tidak nyerah. si Abah si Abah On Fri, June 24, 2011 9:22 am, dini.ben...@yahoo.com wrote: Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator. Terimakasih dan Wassalam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambungâeuro;¦jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-netâeuro;¦âeuro;¦. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Makasih kang Bowo. Mungkin saatnya di rebonding, ke salon maksudnya. Ciao. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:27:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Mas, Loyo bolehlah but experience will talk!!! Enjoy your great weekend mas! - Original Message - From: nyoto - ke-el To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Made, Hehehehe mungkin justru karena udah 40 th keatas itulah Elnusa WL Services wis loyo, sedang yg WL Chino itu kan masih belia, sedang kuat2nya shg bisa BANGKIT dg cepat mudah hehehehe ... wass, nyoto 2011/6/24 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan -- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana
[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan -- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka juga cukup tinggi? Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya dengar-dengar saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun beroperasi di Indonesia (CMIIW), seiring dengan masuknya perusahaan minyak asal China. Untuk kawan-kawan lain yang sudah kirim via Japri terimakasih salam, Bowo 2011/6/22 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id All, Dari segi
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan -- From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka juga cukup tinggi? Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah berinteraksi dengan perusahaan
RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! Maaf becanda aja, selamat bekerja dan selemat ber wiken ria. 2011/6/24 Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com: All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
saya pikir cuma saya saja yang berfikir seperti itu. ternyata. mohon maaf kalo tidak berkenan, selamat ber wiken ria juga deh.. salam, gatot 2011/6/24 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! Maaf becanda aja, selamat bekerja dan selemat ber wiken ria. 2011/6/24 Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com: All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Setau saya Dini ini adalah Dini Rachmawati alumni geologi itb (GEA) angkatan 97. Jadi seharusnya dia tidak salah subscribe yah di iagi.net. salam, natan 2011/6/24 gatot dwi j gatot.d...@gmail.com saya pikir cuma saya saja yang berfikir seperti itu. ternyata. mohon maaf kalo tidak berkenan, selamat ber wiken ria juga deh.. salam, gatot 2011/6/24 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! Maaf becanda aja, selamat bekerja dan selemat ber wiken ria. 2011/6/24 Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com: All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator. Terimakasih dan Wassalam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pak Made, Hehehehe mungkin justru karena udah 40 th keatas itulah Elnusa WL Services wis loyo, sedang yg WL Chino itu kan masih belia, sedang kuat2nya shg bisa BANGKIT dg cepat mudah hehehehe ... wass, nyoto 2011/6/24 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id ** Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya *ELNUSA Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV. - Original Message - *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan -- *From: *Bowo Pangarso bow...@gmail.com *Date: *Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline logging/LWD/mudlogging company China Pak Made terimakasih atas sharingnya. Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools? Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak? dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka juga cukup tinggi? Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya dengar-dengar saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun beroperasi di
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita. Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. Habisan benci aku. Salam, Arya Nuhan Salam, Nuhan From: Bowo Pangarso bow
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
*mbok yo uwis laah..., lha wong begitu saja kok repot* namanya orang ingin belajar; ya pasti dari ndak bisa dan ndak tau, wajarlah.. AP *lebih baik berani berpendapat salah daripada orang yang tidak berani berpendapat sama sekali, karena berarti dia tidak belajar apapun* 2011/6/24 Bowo Pangarso bow...@gmail.com Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo -- *From: *Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com *Date: *Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, ** ** Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. * * *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] *Sent:* Friday, June 24, 2011 8:38 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co ** ** Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: *Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id *Date: *Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co ** ** Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya *ELNUSA Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV. - Original Message - *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China ** ** Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan
RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Baiklah, artinya memang bukan salah subscribe. Maaf mBak Dini kalo kurang berkenan, yg pasti tidak ada maksud mendiskreditkan anda. Thanks salam, surya From: Bowo Pangarso [mailto:bow...@gmail.com] Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Asyik. Asyik karena kang Surya mau berbesar hati dan bahkan mau minta maaf. Suwun pula ada om Bowo yg bijaksana menanggapi. Jadi, mbak Dini tak perlulah kabur. Semoga kesalah-pahaman ini justru semakin mendekatkan kita. Salam geologi, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 03:41:12 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Baiklah, artinya memang bukan salah subscribe. Maaf mBak Dini kalo kurang berkenan, yg pasti tidak ada maksud mendiskreditkan anda. Thanks salam, surya From: Bowo Pangarso [mailto:bow...@gmail.com] Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Selain ELSA, ada jg anaknya Medco konon katanya malah sudah merambah sampai TimTeng. Sy lupa nama kumpeninya. Rekan Benny NA yg prnah jd Log Analysis disitu. Dulu di tahun 2007-2008 sih kantornya segedung sama MEPI di Bidakara. Mgkin skrg jg ikutan pindah ke gedung baru. Mantan manajer logging services Elnusa alias ELSA spertinya jg anggota IAGI-net sempet nulis buku analisis log dalam bahasa Indonesia, cm tdk seresmi tulisannya Pak Adi Harsono (ex. SLB yg jg suami-nya Ibu Memperindag). Selain itu ada jg Welltekindo yg pendirinya seorang lulusan SMK yg prnah kerja di salahsatu servis kumpeni. Bahkan buku biografi-nya cukup laris di Gramedia tahun lalu. Mugi2 oil kumpeni bs pake jasa dlm negeri di Indonesia bisa seperti iklannya Deperindag di kursi2 pesawat pede mu Negeri. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com Date: Fri, 24 Jun 2011 09:45:34 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co *mbok yo uwis laah..., lha wong begitu saja kok repot* namanya orang ingin belajar; ya pasti dari ndak bisa dan ndak tau, wajarlah.. AP *lebih baik berani berpendapat salah daripada orang yang tidak berani berpendapat sama sekali, karena berarti dia tidak belajar apapun* 2011/6/24 Bowo Pangarso bow...@gmail.com Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil positifnya saja. Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. Bowo -- *From: *Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com *Date: *Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, ** ** Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. * * *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] *Sent:* Friday, June 24, 2011 8:38 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co ** ** Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: *Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id *Date: *Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co ** ** Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya *ELNUSA Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV. - Original Message - *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China ** ** Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
walaupun sekarang jamannya orang bebas bicara, tetapi sebaiknya tidak menanggapi tulisan dengan sepatah-dua patah kata. apalagi cuma like it,smile, karena ini bukan chat room... atau Faceebook page...:-) 2011/6/24 dini.ben...@yahoo.com Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator. Terimakasih dan Wassalam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: *Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com *Date: *Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, ** ** Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. * * *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] *Sent:* Friday, June 24, 2011 8:38 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co ** ** Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: *Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id *Date: *Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co ** ** Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya *ELNUSA Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV. - Original Message - *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China ** ** Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga
Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Selamatnya buat mba Dini udah jadi Hot Thread...cita2 anda tercapai kaya nya..hehehe mungkin di forum lain..kalo ada user suka nge-junk..bakal di lempar bata gan tp gimanapun lumayan lah buat hiburan menjelang w-end...mungkin perlu juga sekali2 di IAGInet biar suasana tidak melulu serius :) rgds, YP 2011/6/24 Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com: walaupun sekarang jamannya orang bebas bicara, tetapi sebaiknya tidak menanggapi tulisan dengan sepatah-dua patah kata. apalagi cuma like it,smile, karena ini bukan chat room... atau Faceebook page...:-) 2011/6/24 dini.ben...@yahoo.com Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator. Terimakasih dan Wassalam. Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co All, Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net……. From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com] Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih. Wassalam, Dini Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Pak Arya, Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing komentar please! Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV. - Original Message - From: Arya Nuhan To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wirelinelogging/LWD/mudlogging company China Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT. Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal? (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala. Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk perusahaan investor asing(baca:us eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan. Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun tindak lanjutnya mana? Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. Tentu skenario di atas