Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik dini . bening
Maaf, kalau boleh bersuara : Bagaimana kalau memang 100 persen kandungan lokal 
tidak memungkinkan, apakah bisa berkolabarasi, yang penting muatannya berpihak 
pada masyarakat banyak.
Tinggal bagaimana membuat Nota kesepahaman yang di bangun dengan Gentlemen 
Agreement, Kalaupun ada bencana Alam , sudah garis -Nya. 

Terimakasih Pak.

Salam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 08:19:51 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
 Baguslah, moving forward as a Local Content!

 - Original Message -
 From: ari nurcahyo
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 Pak Made,

 Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
 lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
 beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
 TAC/ UBEP.
 Sekedar informasi saja.

 Salam,

 Ari


 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 
 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.


 - Original Message -
 From: Arya Nuhan
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib
 WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
 masih banyak porsi kue utk perusahaan logging

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik Arya Nuhan
Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di 
teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun 
rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa 
hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang 
dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau 
teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan 
lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan 
kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal 
tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local 
content tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi hardware 
dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada 
jadwal makan-makan lagi ya?

 
Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline 
tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi 
beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline 
company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team 
Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:

 Baguslah, moving forward as a Local Content!

 - Original Message -
 From: ari nurcahyo
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 Pak Made,

 Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
 lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
 beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
 TAC/ UBEP.
 Sekedar informasi saja.

 Salam,

 Ari

 
 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 
 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.


 - Original Message -
 From: Arya Nuhan
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, June

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik Wahyu_Senoaji
Bisa aja mbak, dan justru ini kewajiban pemerintah untuk total memback up kepentingan nasional.perdana menteri cina sampe dateng ke eropa untuk support mobil nasionalnya yg di produksi di eropa, padahal mobil negeri panda ini banyak yg numpuk di gudang sana dan jadi barang tak bertuan, tapi tetep aja pede.kuncinya ada di pengembangan RD = Research  Development(bisa jugaReplicate  Duplicate) dan dukungan penuh dari stake holder, termasuk pemerintah dan kita.rgds,seno-dini.ben...@yahoo.com wrote: -To: iagi-net@iagi.or.idFrom: dini.ben...@yahoo.comDate: 06/27/2011 03:17PMSubject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional CoApakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah? Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli bumi juga bagian dari HanKam Nas Terimakasih Pak Arya atas informasinya. Wassalam, DiniSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah. Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, Asian Quest for Wealth). Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya. Tentunya harus juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 "local content" tool mereka jadi 100% made in Indonesia. Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh. Tapi memang selalu menarik untuk mendengarkan presentasi teknologi hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya?  Salam, Arya Nuhan From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan. Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso. Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari 2011/6/27 Shofiyuddin  shofiyud...@gmail.com  Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo benar, apa bisa disebut local content? shofi 2011/6/27 Made Sulitra  made.suli...@petrochina.co.id :  Baguslah, moving forward as a Local Content!   - Original Message -  From: ari nurcahyo  To: iagi-net@iagi.or.id  Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co  Pak Made,   Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara  lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungk

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik Amir Al Amin
Mantap Pak Arya ulasannya..

Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para
pengusaha wireline/mudlogging lokal
sebagai tamu/ presentasi  di dalam event IAGI.
Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan
job yang ada?

Salam,



2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com

  Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market
 leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar
 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap)
 Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

 Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan
 tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel).
 Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain,
 diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang,
 dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang
 marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa
 terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri
 otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri
 China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi
 saya: Miracle, Asian Quest for Wealth).

 Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus
 memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang
 bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir.
 Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur
 pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke
 perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga
 teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang.

 Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool
 yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah
 frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline
 lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong
 inovasi  perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus
 juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan
 bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang
 nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in
 Indonesia.

 Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah
 memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta
 operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari
 persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang
 kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh.

 Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi
 hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang
 lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya?

 Salam,
 Arya Nuhan
   --
 *From:* OK Taufik ok.tau...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Monday, June 27, 2011 9:33 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

   sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua
 wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya,
 unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak
 menambah keunggulan.

 Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan
 wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari,
 yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

 Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap
 ferrari

   2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

  Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
 benar, apa bisa disebut local content?

 shofi

 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
   Baguslah, moving forward as a Local Content!
 
  - Original Message -
  From: ari nurcahyo
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
  Pak Made,
 
  Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi
 antara
  lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
  beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
  TAC/ UBEP.
  Sekedar informasi saja.
 
  Salam,
 
  Ari
 
  
  From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
  
  Pak Arya,
  Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
  ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
  dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
  Services, bisa sharing komentar please!
 
  Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik OK Taufik
Pentingnya memang ke berpihakan, dan itu yg dilakukan oleh kebanyakan badan
usaha milik pemerintah China dan afiliasinya di industri migas. gampang di
tebak bahwa Oil Com china akhirnya akan selalau membawa dan memakai servisec
company china lagi (mungkin masih satu bendera..beda bisnis unit), mulai
dari mudlogging, wireline, mud company, cementing company dll. Mereka
seperti melawan aqidah pasar yang berlaku saat sekarang yg melarang
monopoli, proteksi, dump harga.
Pertamina dulu juga melakukan hal yg sama, dengan anak perusahaan mereka
Elnusa yg menjadi support services untuk operasional mereka, namun untuk
saat ini Pertamina juga terjun mengikuti market trend, mereka tidak selalu
memakai anak perusahaan mereka untuk mendukung operasional mereka.

Cukup berat walaupun layak berharap keberpihakan pemerintah terhadap
perusahaan lokal,   dimana untuk beberapa sektor diluar migas saja
pemerintah sudah melepas kebijakan sesuai mekanisme pasar.

2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com

 Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market
 leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar
 4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap)
 Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

 Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan
 tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel).
 Adalah prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain,
 diaku milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang,
 dimanufaktur, diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang
 marah-marah, diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa
 terbalik, jurus yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri
 otomotif Jepang menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri
 China dari 80an hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi
 saya: Miracle, Asian Quest for Wealth).

 Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus
 memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang
 bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir.
 Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur
 pemboran yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke
 perusahaan lain, atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga
 teknologi yang dijual ke entitas lain selalu beberapa generasi di belakang.

 Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool
 yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah
 frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline
 lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong
 inovasi  perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus
 juga dibarengi dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan
 bahwa perusahaan lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang
 nyata, hingga berangsur2 local content tool mereka jadi 100% made in
 Indonesia.

 Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah
 memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta
 operating system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari
 persyaratan di migas dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang
 kondusif, industri lokal berbasis teknologi bisa tumbuh.

 Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi
 hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang
 lima. Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya?

 Salam,
 Arya Nuhan
 --
 *From:* OK Taufik ok.tau...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Monday, June 27, 2011 9:33 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua
 wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya,
 unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak
 menambah keunggulan.

 Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan
 wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari,
 yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

 Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap
 ferrari

 2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
 benar, apa bisa disebut local content?

 shofi

 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
  Baguslah, moving forward as a Local Content!
 
  - Original Message -
  From: ari nurcahyo
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
  Pak Made,
 
  Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi
 antara
  lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
  beberapa

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik Made Sulitra
Great Idea, IAGI sebaiknya mendata Lokal Oiler ML  WL and paggil mereka untuk 
promosi/presentasi ttg plus(grow profit) dan minus (kendala), n wrap up  to 
make recommendation ke Intansi yang terkait kayak 
Migas/BPMIgas/Pertamina/Medco/Kondur seperti apa yang dilakukan oleh Petronas 
dengan Loves Malaysian Product (e.g. employees naik MAS, Malaysian Airlines) or 
Sandiago Uno, Yuppies Entrepreneur, loves Indonesian Products, e.g selalu pake 
baju batik .

Good Luck!

- Original Message - 
  From: Amir Al Amin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, June 27, 2011 2:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


  Mantap Pak Arya ulasannya..

  Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para 
pengusaha wireline/mudlogging lokal
  sebagai tamu/ presentasi  di dalam event IAGI.
  Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan 
job yang ada?

  Salam,


   
  2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market 
leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 
4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) 
Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan 
tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus 
memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang 
bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. 
Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran 
yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, 
atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool 
yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah 
frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline 
lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  
perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi 
dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan 
lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 
local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi 
hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. 
Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya?

Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM 

Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua 
wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, 
unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak 
menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan 
wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg 
satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap 
ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

  Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
  benar, apa bisa disebut local content?

  shofi

  2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:

   Baguslah, moving forward as a Local Content!
  
   - Original Message -
   From: ari nurcahyo
   To: iagi-net@iagi.or.id
   Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
   Pak Made,
  
   Elnusa

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik Arya Nuhan
Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih.
Salam, Nuhan

-Original Message-
From: dini.ben...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?

Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli 
bumi juga bagian dari HanKam Nas

Terimakasih Pak Arya atas informasinya.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di 
teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun 
rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa 
hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang 
dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau 
teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan 
lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan 
kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal 
tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local 
content tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi hardware 
dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada 
jadwal makan-makan lagi ya?

 
Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline 
tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi 
beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline 
company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team 
Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:

 Baguslah, moving forward as a Local Content!

 - Original Message -
 From: ari nurcahyo
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 Pak Made,

 Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
 lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
 beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
 TAC/ UBEP.
 Sekedar informasi saja.

 Salam,

 Ari


 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 To: iagi-net

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik ari nurcahyo
Pak Shofi,
 
Tool yang mereka pakai selain dari Schlumberger juga dia punya produk dari 
Computalog, tentang local content nya ma'af saya tidak tahu pasti.
 
Salam,
Ari





From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, June 27, 2011 8:19:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
 Baguslah, moving forward as a Local Content!

 - Original Message -
 From: ari nurcahyo
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 Pak Made,

 Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
 lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
 beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
 TAC/ UBEP.
 Sekedar informasi saja.

 Salam,

 Ari

 
 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 
 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.


 - Original Message -
 From: Arya Nuhan
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib
 WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
 masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

 Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

 Habisan benci aku.

 Salam,
 Arya Nuhan

 Salam, Nuhan

 
 From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
 Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik dini . bening
Baju batik dan kain ikat. Viva Indonesia . Forza, Fantastico, ready to get 
Formula One.

Ciao
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Mon, 27 Jun 2011 14:55:26 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Great Idea, IAGI sebaiknya mendata Lokal Oiler ML  WL and paggil mereka untuk 
promosi/presentasi ttg plus(grow profit) dan minus (kendala), n wrap up  to 
make recommendation ke Intansi yang terkait kayak 
Migas/BPMIgas/Pertamina/Medco/Kondur seperti apa yang dilakukan oleh Petronas 
dengan Loves Malaysian Product (e.g. employees naik MAS, Malaysian Airlines) or 
Sandiago Uno, Yuppies Entrepreneur, loves Indonesian Products, e.g selalu pake 
baju batik .

Good Luck!

- Original Message - 
  From: Amir Al Amin 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Monday, June 27, 2011 2:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


  Mantap Pak Arya ulasannya..

  Mungkin IAGI perlu memberikan dukungan, mungkin bisa menjadikan para 
pengusaha wireline/mudlogging lokal
  sebagai tamu/ presentasi  di dalam event IAGI.
  Saya tidak pernah dengar promosi mereka, Atau mereka sudah kewalahan dengan 
job yang ada?

  Salam,


   
  2011/6/27 Arya Nuhan nuh...@yahoo.com

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market 
leader di teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 
4-5 trilyun rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) 
Perusahaan Elnusa hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan 
tak musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus 
memiliki pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang 
bisa dibeli dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. 
Kalau di wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran 
yang dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, 
atau teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool 
yang top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah 
frontir. Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline 
lokal untuk afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  
perusahaan lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi 
dengan kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan 
lokal tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 
local content tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi 
hardware dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. 
Kapan ada jadwal makan-makan lagi ya?

Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM 

Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua 
wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, 
unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak 
menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan 
wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg 
satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap 
ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

  Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
  benar, apa

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik dini . bening
Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for 
covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do...

I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight..

Thank you all
Get up and stand up, get your right brother.

Many thanks 
Kind regard,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih.
Salam, Nuhan

-Original Message-
From: dini.ben...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?

Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli 
bumi juga bagian dari HanKam Nas

Terimakasih Pak Arya atas informasinya.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di 
teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun 
rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa 
hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang 
dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau 
teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan 
lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan 
kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal 
tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local 
content tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi hardware 
dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada 
jadwal makan-makan lagi ya?

 
Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline 
tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi 
beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline 
company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari, yg satu Team 
Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap ferrari


2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:

 Baguslah, moving

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-27 Terurut Topik rendra . amirin
Ngomong opo ae rek (nduk), !! Lek kate chating gak nang kene talah...ngisin2i 
ae. Gak ro ta..dekkene ini kumpulane prof, doktor, ..tahes.. 




Regards,


Rendra Amirin
mobile:  +62811806595

-Original Message-
From: dini.ben...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 23:46:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Maaf Nuhan , yang tinggi besar pemain basket, Baiklah,,thank you for 
covering..anywhere you are. What ever it takes , I ll do...

I am the volunteer going to prison twice..so I can stop this fight..

Thank you all
Get up and stand up, get your right brother.

Many thanks 
Kind regard,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 08:05:00 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Wah kok jadi Pak arya sih. Ini nuhan adik kelasmu di Bandung dulu..Lupa nih.
Salam, Nuhan

-Original Message-
From: dini.ben...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 07:17:08 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Apakah bisa menggunakan akses G to G, pemerintah ke pemerintah?

Bukankanh Oil dan Gas , menyangkust sistem Hankam Nas, bukankah banyak ahli 
bumi juga bagian dari HanKam Nas

Terimakasih Pak Arya atas informasinya.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arya Nuhan nuh...@yahoo.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 00:04:01 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Berat juga kalau misal, Elnusa harus fight head to head dengan market leader di 
teknologi wireline yang hanya Anggaran Risetnya saja sudah sekitar 4-5 trilyun 
rupiah pertahun. Sementara Nilai Keseluruhan (Market Cap) Perusahaan Elnusa 
hari ini saja tidak sampai 2 trilyun rupiah.

Namun untuk mengejar-atau minimal mempersempit jarak- ketertinggalan kan tak 
musti meniti ulang jalan yang sama (sundanya: reinvent the wheel). Adalah 
prosedur yang biasa untuk beli teknologi dari perusahaan/negara lain, diaku 
milik sendiri, lalu dipreteli, diplototi, didesain ulang, dimanufaktur, 
diujicoba di pasar, diambil masukan dari pelanggan yang marah-marah, 
diperbaiki, dilempar lagi ke pasar, dst. Itu prosedur rekayasa terbalik, jurus 
yang biasa digunakan untuk mengejar ketertinggalan. Industri otomotif Jepang 
menerapkannya pada tahun 60-80an, sementara seluruh industri China dari 80an 
hingga sekarang (banyak sekali buku tentang ini, rekomendasi saya: Miracle, 
Asian Quest for Wealth).

Untuk melakukan semua prosedur itu, kita tahu, perusahaan lokal harus memiliki 
pemasukan dan dengan dukungan kebijakan pemerintah. Teknologi yang bisa dibeli 
dari perusahaan/negara lain tidak mungkin yang paling mutakhir. Kalau di 
wireline nggak mungkinlah rumus campuran blue dye di lumpur pemboran yang 
dikombinasikan dengan pembacaan fluid analyzer di jual ke perusahaan lain, atau 
teknologi star imager dilepas saat2 ini. Sehingga teknologi yang dijual ke 
entitas lain selalu beberapa generasi di belakang. 

Banyak kasus pemboran di Indonesia, dimana tak perlu selalu memakai tool yang 
top of the line. Lain halnya tentu pada kasus eksplorasi di daerah frontir. 
Mustinya BP Migas memfatwakan  penggunaan perusahaan jasa wireline lokal untuk 
afe2 pemboran development/infill well. Ngga usah ngomong inovasi  perusahaan 
lokal kalau pemasukan aja ngga punya.  Tentunya harus juga dibarengi dengan 
kontrol bahwa setelah sekian waktu bisa dibuktikan bahwa perusahaan lokal 
tersebut benar2 melakukan tahapan2 inovasi yang nyata, hingga berangsur2 local 
content tool mereka jadi 100% made in Indonesia.

Contoh saja, perusahaan logging batubara Recsalog dari Bandung kini telah 
memanufaktur dan mengoperasikan lebih dari 50 downhole tool beserta operating 
system pendukungnya. Walaupun teknologinya masih jauh dari persyaratan di migas 
dan geothermal, ini bukti bahwa dalam kondisi yang kondusif, industri lokal 
berbasis teknologi bisa tumbuh.

Tapi memang selalu menarik untuk  mendengarkan presentasi teknologi hardware 
dan software terbaru sambil dijamu makan siang di hotel bintang lima. Kapan ada 
jadwal makan-makan lagi ya?

 
Salam,
Arya Nuhan



From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 9:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua wireline 
tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya, unit-teknologi 
beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan wireline 
company lain..analoginya kira-kira lomba

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-26 Terurut Topik Made Sulitra
Baguslah, moving forward as a Local Content!
  - Original Message - 
  From: ari nurcahyo 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


  Pak Made,

  Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara 
lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa 
kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP.
  Sekedar informasi saja.

  Salam,

  Ari




--
  From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

   
  Pak Arya,
  Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya 
ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan 
External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa 
sharing komentar please!

  Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message - 
From: Arya Nuhan 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China


Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat 
nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. 
Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai 
oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan 
perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, 
tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross 
overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan 
mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam 
negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan 
tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal. 

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg 
jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam 
rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih 
banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan 
Salam, Nuhan




From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com 
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


Pak Made terimakasih atas sharingnya.
Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-26 Terurut Topik Shofiyuddin
Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
 Baguslah, moving forward as a Local Content!

 - Original Message -
 From: ari nurcahyo
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 Pak Made,

 Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara
 lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
 beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
 TAC/ UBEP.
 Sekedar informasi saja.

 Salam,

 Ari

 
 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 
 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.


 - Original Message -
 From: Arya Nuhan
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib
 WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
 masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

 Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

 Habisan benci aku.

 Salam,
 Arya Nuhan

 Salam, Nuhan

 
 From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
 Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline
 logging/LWD/mudlogging company China
 Pak Made terimakasih atas sharingnya.
 Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka
 hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau
 mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-26 Terurut Topik Made Sulitra

Please refer to PTK-007!!!

- Original Message - 
From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, June 27, 2011 8:19 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
benar, apa bisa disebut local content?

shofi

2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:

Baguslah, moving forward as a Local Content!

- Original Message -
From: ari nurcahyo
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pak Made,

Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi 
antara

lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
TAC/ UBEP.
Sekedar informasi saja.

Salam,

Ari


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
Services, bisa sharing komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.


- Original Message -
From: Arya Nuhan
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat 
nasib

WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak 
sulit

mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu 
sempat

berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini 
dipenuhi

dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan 
dan

(ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
selalu didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. 
Namun

tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging 
dan

perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya 
regulator

yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, 
cincay

lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi 
tetap

bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian 
dalam

rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan

Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline
logging/LWD/mudlogging company China
Pak Made terimakasih atas sharingnya.
Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-26 Terurut Topik OK Taufik
sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua
wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya,
unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak
menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan
wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari,
yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap
ferrari

2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
 benar, apa bisa disebut local content?

 shofi

 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
  Baguslah, moving forward as a Local Content!
 
  - Original Message -
  From: ari nurcahyo
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
  Pak Made,
 
  Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi
 antara
  lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
  beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
  TAC/ UBEP.
  Sekedar informasi saja.
 
  Salam,
 
  Ari
 
  
  From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
  
  Pak Arya,
  Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
  ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
  dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
  Services, bisa sharing komentar please!
 
  Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
  Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
  English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
  dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
  lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
 
  - Original Message -
  From: Arya Nuhan
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
  wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.
 
  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib
  WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
  Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
  pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?
 
  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
  oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
  oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
  dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak
 sulit
  mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
  Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.
 
  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat
  berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
  perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
  akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
  blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini
 dipenuhi
  dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
  perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan
 dan
  (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
  selalu didahulukan.
 
  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
  Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah.
 Namun
  tindak lanjutnya mana?
 
  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
  rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging
 dan
  perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
  sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
  terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
  kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya
 regulator
  yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
  combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
  probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya,
 cincay
  lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
  mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi
 tetap
  bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.
 
  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
  jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian
 dalam
  rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
  masih banyak porsi kue utk

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-26 Terurut Topik mustotomoehadi
Kalau anologynya F1, redbull_renault lebih hebat dr team renault sendiri. Jadi 
ati lho ya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: OK Taufik ok.tau...@gmail.com
Date: Mon, 27 Jun 2011 10:33:53 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
sama juga lah mas Shofi yg dilakukan Snopec IPM di ethiopia itu, semua
wireline tool beli dari Halliburton, Mudlogging juga bekas ILO punya,
unit-teknologi beli semua, hanya ada penambahan sedikit sana-sini yg tidak
menambah keunggulan.

Jadi susah ya mau menilai wireline atau mudlogging China, dibandingkan
wireline company lain..analoginya kira-kira lomba F1 dengan mesin Ferrari,
yg satu Team Ferrari yg lainnya Torro roso.

Apakah Torro roso local content, tentu tidaklah..pabrikannya kan tetap
ferrari

2011/6/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Maaf, setahu saya tool yang dipakai adalah punya Schlumberger. kalo
 benar, apa bisa disebut local content?

 shofi

 2011/6/27 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id:
  Baguslah, moving forward as a Local Content!
 
  - Original Message -
  From: ari nurcahyo
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Sunday, June 26, 2011 12:39 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
  Pak Made,
 
  Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi
 antara
  lain di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan
  beberapa kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain
  TAC/ UBEP.
  Sekedar informasi saja.
 
  Salam,
 
  Ari
 
 
  From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
  Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
  
  Pak Arya,
  Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
  ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
  dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
  Services, bisa sharing komentar please!
 
  Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
  Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
  English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
  dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
  lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
 
  - Original Message -
  From: Arya Nuhan
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
  wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.
 
  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib
  WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
  Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
  pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?
 
  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
  oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
  oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
  dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak
 sulit
  mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
  Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.
 
  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat
  berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
  perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
  akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
  blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini
 dipenuhi
  dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
  perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan
 dan
  (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
  selalu didahulukan.
 
  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
  Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah.
 Namun
  tindak lanjutnya mana?
 
  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
  rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging
 dan
  perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
  sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
  terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
  kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya
 regulator
  yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
  combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
  probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya,
 cincay
  lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
  mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-25 Terurut Topik ari nurcahyo
Pak Made,

Elnusa Wireline Logging sampai saat ini masih ada dibeberapa lokasi antara lain 
di Pendopo, Rantau, Cirebon, Cepu mungkin juga di Tanjung dengan beberapa 
kontrak dengan Pertamina EP dan beberapa perusahaan minyak lain TAC/ UBEP.
Sekedar informasi saja.

Salam,

Ari





From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 24, 2011 8:01:12 AM
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 
Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!
 
Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
- Original Message - 
From: Arya Nuhan 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib 
WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan 
jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan 
terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun mudah2an 
usaha 
mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan 
investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China akhirnya 
berhasil 
memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka blueprint design mereka. 
Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi 
china yg mengandalkan teknologi pampasan perang yg sudah di reverse 
engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg terpenting) memastikan 
bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan 
wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 
ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga 
ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga 
insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian 
titik 
perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal. 


Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan 
Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com 
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


Pak Made terimakasih atas sharingnya.
Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses 
ke 
expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka 
juga 
cukup tinggi?

Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah 
berinteraksi

RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-24 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Ayo Dini jawab, memang saya juga suka agak binung

si Abah

On Fri, June 24, 2011 8:49 am, Surya Sudana wrote:
 All,

 Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
 nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

 From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

 Wassalam,
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 
 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

 - Original Message -
 From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi
 utk perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita,
 China akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk
 membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini
 dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi
 pampasan perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat
 aturan dan (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional
 china harus selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah.
 Namun tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging
 dan perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya
 regulator yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah
 run triple combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau
 bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada
 pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga
 insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian
 titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
 masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

 Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

 Habisan benci aku.

 Salam,
 Arya Nuhan

 Salam, Nuhan

 
 From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
 Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline
 logging/LWD/mudlogging company China

 Pak Made terimakasih atas sharingnya.
 Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah
 mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja,
 atau mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-24 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Dini

Janagn dulu nyerah dong .
millis ini
dimaksudkan sebagai ajang diskusi geologi dengan segala aspeknya.
Apakah Dini seorang geologiat ataukah pencinta geologi ataukah pencinta
geologist hehehe.
Kalau memang pencinta geologi , maka alangkah
baiknya kalau belum begitu ngeh dengan materi yang didiskusikan Anda
bertanya dulu.
Dengan demikian pengetahuan geologi Anda kan
bertambah.
Semoga tidak nyerah.

si Abah

si
Abah




On Fri, June 24, 2011 9:22 am,
dini.ben...@yahoo.com wrote:
 Barangkali. Saya menyerah. Silahkan
Unsubscribe Pak Moderator.
 
 Terimakasih dan
Wassalam.
 Dini
 Sent from my BlackBerry®
smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-

From: Surya
Sudana surya.sud...@serica-energy.com
 Date: Fri, 24 Jun
2011 02:49:58
 To:
iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To:
iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal
Wireline Nasional Co
 
 All,
 
 Saya
perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak

nyambungâeuro;¦jangan-jangan anda salah subscribe ke
iagi-netâeuro;¦âeuro;¦.
 

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline
Nasional Co
 
 Terimakasih Pak Made atas
pencerahannya.Terimakasih.
 
 Wassalam,

Dini
 
 Sent from my BlackBerry® smartphone
from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 
 

From: Made
Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 Date: Fri,
24 Jun 2011 08:01:12 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject:
[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya
namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah
joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali
yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!
 
 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya
(Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive
GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$
Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn
jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang

lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
 - Original Message -

From: Arya
Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
 To:
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Sent:
Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l]
Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging
company China
 
 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.


 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya
teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak,
gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya
sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal
untuk oil/gas/gethermal?
 
 (Syukurlah) Hingga kini
untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain
lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di

oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga
agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan
margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat
pahala.
 
 Kembali ke WL company China, pemerintah
mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat berkelahi dengan WTO perihal
proteksi WTO thd hak cipta teknologi
 utk perusahaan investor
asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita,
 China
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana
utk
 membuka blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade
terakhir ini
 dipenuhi dengan perusahaan2 teknologi china yg
mengandalkan teknologi
 pampasan perang yg sudah di
reverse engineered. Tak lupa negara membuat
 aturan dan (ini yg
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional
 china harus
selalu didahulukan.
 
 Kebijakan terakhir ttg penggunaan
komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2
mungkin sejak zaman pangea belum berpisah.
 Namun tindak
lanjutnya mana?
 
 Dimana peran regulator dalam rapat
AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran
development atau infill well (yg tentu diikuti logging
 dan
perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log
density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul,
dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam
situasi demikian seharusnya
 regulator yg pro industri dalam
negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah
 run triple combo, bisa
diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau
 bongkar pasang
probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada

pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga
 insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan
demikian
 titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita
banyak yg handal.
 
 Tentu skenario di atas hanya
berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-24 Terurut Topik dini . bening
Makasih kang Bowo. Mungkin saatnya di rebonding, ke salon maksudnya.

Ciao.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:27:17 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co

Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. 
Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya 
berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil 
positifnya saja. 

Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini 
semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. 

Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. 

Bowo
-Original Message-
From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co
All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-24 Terurut Topik Made Sulitra
Mas,
Loyo bolehlah but experience will talk!!!

Enjoy your great weekend mas!
  - Original Message - 
  From: nyoto - ke-el 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co


  Pak Made,


  Hehehehe  mungkin justru karena udah 40 th keatas itulah Elnusa WL 
Services wis loyo, sedang yg WL Chino itu kan masih belia, sedang kuat2nya shg 
bisa BANGKIT dg cepat  mudah  hehehehe ...

  wass,
  nyoto



   
  2011/6/24 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya 
ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan 
External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa 
sharing komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

  - Original Message - 
  From: Arya Nuhan 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China


  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat 
nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. 
Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai 
oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu 
sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan 
perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, 
tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross 
overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan 
mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam 
negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan 
tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal. 

  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg 
jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam 
rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih 
banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

  Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

  Habisan benci aku.

  Salam,
  Arya Nuhan 
  Salam, Nuhan


--

  From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com 
  Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Pak Made terimakasih atas sharingnya.
  Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah 
mereka hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau 
mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang 
ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

  Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana

[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Made Sulitra
Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

  - Original Message - 
  From: Arya Nuhan 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China


  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib 
WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai 
oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan 
perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, 
tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross 
overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan 
mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam 
negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan 
tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal. 

  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

  Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

  Habisan benci aku.

  Salam,
  Arya Nuhan
  Salam, Nuhan


--

  From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com 
  Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Pak Made terimakasih atas sharingnya.
  Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

  Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

  dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses 
ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka 
juga cukup tinggi?

  Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah 
berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya dengar-dengar 
saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun beroperasi di 
Indonesia (CMIIW), seiring dengan masuknya perusahaan minyak asal China.

  Untuk kawan-kawan lain yang sudah kirim via Japri terimakasih

  salam,
  Bowo

  2011/6/22 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id

All,
Dari segi 

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik dini . bening
Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

  - Original Message - 
  From: Arya Nuhan 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China


  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib 
WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai 
oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat 
rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan 
perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, 
tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross 
overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan 
mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam 
negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan 
tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal. 

  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

  Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik. 

  Habisan benci aku.

  Salam,
  Arya Nuhan
  Salam, Nuhan


--

  From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com 
  Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China


  Pak Made terimakasih atas sharingnya.
  Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

  Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

  dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis, akses 
ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety standard mereka 
juga cukup tinggi?

  Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah 
berinteraksi dengan perusahaan

RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Surya Sudana
All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan

Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China

Pak Made terimakasih atas sharingnya.
Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka 
hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau mereka 
juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang ekuivalen? 
MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

dari sisi non teknikal, apakah

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Shofiyuddin
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!


Maaf becanda aja, selamat bekerja dan selemat ber wiken ria.

2011/6/24 Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com:
 All,



 Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
 nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….



 From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



 Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

 Wassalam,
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 

 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id

 Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



 Pak Arya,

 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!



 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.



 - Original Message -

 From: Arya Nuhan

 To: iagi-net@iagi.or.id

 Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China



 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib
 WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
 masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

 Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

 Habisan benci aku.

 Salam,
 Arya Nuhan

 Salam, Nuhan

 

 From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com

 Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline
 logging/LWD/mudlogging company China



 Pak Made terimakasih atas sharingnya.

 Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka
 hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau
 mereka juga

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik gatot dwi j
saya pikir cuma saya saja yang berfikir seperti itu.
ternyata.

mohon maaf kalo tidak berkenan, selamat ber wiken ria juga deh..

salam,

gatot

2011/6/24 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!


 Maaf becanda aja, selamat bekerja dan selemat ber wiken ria.

 2011/6/24 Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com:
  All,
 
 
 
  Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
  nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….
 
 
 
  From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
  Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
 
 
  Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.
 
  Wassalam,
  Dini
 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
 
  
 
  From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 
  Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 
  Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
 
 
  Pak Arya,
 
  Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
  ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
  dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
  Services, bisa sharing komentar please!
 
 
 
  Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
  Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
  English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
  dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
  lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
 
 
  - Original Message -
 
  From: Arya Nuhan
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
  wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
 
 
 
  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.
 
  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib
  WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
  Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
  pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?
 
  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
  oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
  oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
  dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak
 sulit
  mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
  Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.
 
  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat
  berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
  perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
  akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
  blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini
 dipenuhi
  dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
  perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan
 dan
  (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
  selalu didahulukan.
 
  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
  Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah.
 Namun
  tindak lanjutnya mana?
 
  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
  rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging
 dan
  perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
  sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
  terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
  kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya
 regulator
  yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
  combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
  probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya,
 cincay
  lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
  mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi
 tetap
  bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.
 
  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
  jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian
 dalam
  rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
  masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.
 
  Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.
 
  Habisan benci aku.
 
  Salam,
  Arya Nuhan
 
  Salam, Nuhan
 
  
 
  From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
 
  Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
 
  To: iagi-net@iagi.or.id

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Setau saya Dini ini adalah Dini Rachmawati alumni geologi itb (GEA) angkatan
97. Jadi seharusnya dia tidak salah subscribe yah di iagi.net.

salam,
natan

2011/6/24 gatot dwi j gatot.d...@gmail.com

 saya pikir cuma saya saja yang berfikir seperti itu.
 ternyata.

 mohon maaf kalo tidak berkenan, selamat ber wiken ria juga deh..

 salam,

 gatot

 2011/6/24 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!


 Maaf becanda aja, selamat bekerja dan selemat ber wiken ria.

 2011/6/24 Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com:

  All,
 
 
 
  Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
  nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….
 
 
 
  From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
  Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
 
 
  Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.
 
  Wassalam,
  Dini
 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
 
  
 
  From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
 
  Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 
  Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
 
 
 
  Pak Arya,
 
  Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
  ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
  dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
  Services, bisa sharing komentar please!
 
 
 
  Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
  Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
  English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu
 kurang
  dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
  lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.
 
 
 
  - Original Message -
 
  From: Arya Nuhan
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
  wirelinelogging/LWD/mudlogging company China
 
 
 
  Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.
 
  Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib
  WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
  Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
  pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?
 
  (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di
 kuasai
  oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
  oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
  dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak
 sulit
  mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
  Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.
 
  Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat
  berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
  perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
  akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
  blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini
 dipenuhi
  dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
  perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan
 dan
  (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
  selalu didahulukan.
 
  Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
  Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah.
 Namun
  tindak lanjutnya mana?
 
  Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
  rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging
 dan
  perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
  sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
  terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
  kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya
 regulator
  yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run
 triple
  combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
  probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya,
 cincay
  lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah
 ketahuan
  mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi
 tetap
  bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.
 
  Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
  jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian
 dalam
  rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
  masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.
 
  Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik dini . bening
Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator.

Terimakasih dan Wassalam.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co

All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan

Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
Date: Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline 
logging/LWD/mudlogging company China

Pak Made

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik nyoto - ke-el
Pak Made,


Hehehehe  mungkin justru karena udah 40 th keatas itulah Elnusa WL
Services wis loyo, sedang yg WL Chino itu kan masih belia, sedang kuat2nya
shg bisa BANGKIT dg cepat  mudah  hehehehe ...

wass,
nyoto




2011/6/24 Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id

 **
 Pak Arya,
 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya 
 *ELNUSA
 Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan
 External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa
 sharing komentar please!

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV.


 - Original Message -
 *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya
 masih banyak porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

 Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

 Habisan benci aku.

 Salam,
 Arya Nuhan

 Salam, Nuhan
 --
 *From: *Bowo Pangarso bow...@gmail.com
 *Date: *Thu, 23 Jun 2011 10:36:58 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai wireline
 logging/LWD/mudlogging company China

 Pak Made terimakasih atas sharingnya.
 Mungkin kalau tidak keberatan boleh disharing secara teknikal apakah mereka
 hanya provide tool standard seperti Triple Combo (GR-Res-ND) saja, atau
 mereka juga punya special tool lain? seperti misalnya NMR/CMR atau yang
 ekuivalen? MDT/RDT/RCI, dual packer capabilities? Image log? HPHT tools?

 Pengalaman mereka di onshore dan atau offshore bagaimana pak?

 dari sisi non teknikal, apakah support untuk post processing analysis,
 akses ke expert dari masing-masing log dan teknologi, tingkat safety
 standard mereka juga cukup tinggi?

 Maaf kalau jadi terlalu detail, lebih karena memang saya belum pernah
 berinteraksi dengan perusahaan logging asal China, sehingga hanya
 dengar-dengar saja, apalagi kelihatannya mereka baru lebih kurang 10 tahun
 beroperasi di 

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Bowo Pangarso
Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain. 
Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya 
berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil 
positifnya saja. 

Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini 
semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input. 

Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah. 

Bowo
-Original Message-
From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co
All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam rencana2 
pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga berarti seharusnya masih banyak 
porsi kue utk perusahaan logging lokal kita.

Sorry lagi Om Bow jadi membajak topik.

Habisan benci aku.

Salam,
Arya Nuhan

Salam, Nuhan


From: Bowo Pangarso bow

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik PRAKOSO, Anton
*mbok yo uwis laah..., lha wong begitu saja kok repot*
namanya orang ingin belajar; ya pasti dari ndak bisa dan ndak tau,
wajarlah..


AP
*lebih baik berani berpendapat salah daripada orang yang tidak berani
berpendapat sama sekali, karena berarti dia tidak belajar apapun*

2011/6/24 Bowo Pangarso bow...@gmail.com

 Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain.
 Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini
 hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil
 positifnya saja.

 Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging
 ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input.

 Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah.

 Bowo
 --
 *From: *Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
 *Date: *Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

  All, 

 ** **

 Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
 nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

 * *

 *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 *Sent:* Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 ** **

 Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

 Wassalam,
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
  --

 *From: *Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id 

 *Date: *Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700

 *To: *iagi-net@iagi.or.id

 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 

 *Subject: *[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 ** **

 Pak Arya,

 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya 
 *ELNUSA
 Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan
 External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa
 sharing komentar please!

  

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV.

  

  - Original Message - 

 *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com 

 *To:* iagi-net@iagi.or.id 

 *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

 ** **

 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan

RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Surya Sudana
Baiklah, artinya memang bukan salah subscribe. Maaf mBak Dini kalo kurang 
berkenan, yg pasti tidak ada maksud mendiskreditkan anda.

Thanks  salam,
surya


From: Bowo Pangarso [mailto:bow...@gmail.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain.
Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya 
berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil 
positifnya saja.

Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini 
semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input.

Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah.

Bowo

From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam negeri 
mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple combo, bisa diakali dengan tambah 
rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang probe, lalu run 2 kali. Formation 
testernya masih ngga ada pompanya, cincay lah, kalau ngga tight2 bgt dari 
pressure gradien juga insyaAllah ketahuan mana yang hak serta yang mana yg air. 
Dengan demikian titik perforasi tetap bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak 
yg handal.

Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg jinak. 
Tapi mustinya masih banyak sumur

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik mohammadsyaiful
Asyik. Asyik karena kang Surya mau berbesar hati dan bahkan mau minta maaf. 
Suwun pula ada om Bowo yg bijaksana menanggapi.

Jadi, mbak Dini tak perlulah kabur. Semoga kesalah-pahaman ini justru semakin 
mendekatkan kita.

Salam geologi,
Syaiful

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 03:41:12 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l]  Lokal Wireline Nasional Co
Baiklah, artinya memang bukan salah subscribe. Maaf mBak Dini kalo kurang 
berkenan, yg pasti tidak ada maksud mendiskreditkan anda.

Thanks  salam,
surya


From: Bowo Pangarso [mailto:bow...@gmail.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain.
Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini hanya 
berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil 
positifnya saja.

Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging ini 
semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input.

Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah.

Bowo

From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

All,

Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak 
nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

Wassalam,
Dini

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id
Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

Pak Arya,
Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya ELNUSA 
Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan External 
kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa sharing 
komentar please!

Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous 
Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit 
English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang dari 
10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang lalu (Minas 
 Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.

- Original Message -
From: Arya Nuhanmailto:nuh...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai 
wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat nasib WL 
Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal. Bagaimana 
nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare pengalaman 
menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

(Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai oleh 
pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di 
oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen dengan 
rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit 
mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu. Walaupun 
mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat 
berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk 
perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China 
akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka 
blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi 
dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan perang 
yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan (ini yg 
terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus selalu 
didahulukan.

Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di 
Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun 
tindak lanjutnya mana?

Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat rencana 
pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan perforasi) 
untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik, sandstone, tebal lebih 
dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity terdahulu cross overnya besar dan 
jelas betul, dengan oil/gas show yg kentara dari cutting dan mudlog. Dalam 
situasi demikian seharusnya regulator yg pro industri dalam

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik yudiyoko_ega
Selain ELSA, ada jg anaknya Medco konon katanya malah sudah merambah sampai 
TimTeng. Sy lupa nama kumpeninya. Rekan Benny NA yg prnah jd Log Analysis 
disitu. Dulu di tahun 2007-2008 sih kantornya segedung sama MEPI di Bidakara. 
Mgkin skrg jg ikutan pindah ke gedung baru.

Mantan manajer logging services Elnusa alias ELSA spertinya jg anggota IAGI-net 
 sempet nulis buku analisis log dalam bahasa Indonesia, cm tdk seresmi 
tulisannya Pak Adi Harsono (ex. SLB yg jg suami-nya Ibu Memperindag).


Selain itu ada jg Welltekindo yg pendirinya seorang lulusan SMK yg prnah kerja 
di salahsatu servis kumpeni. Bahkan buku biografi-nya cukup laris di Gramedia 
tahun lalu.

Mugi2 oil kumpeni bs pake jasa dlm negeri di Indonesia bisa seperti iklannya 
Deperindag di kursi2 pesawat pede mu Negeri.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: PRAKOSO, Anton prakoso.an...@gmail.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 09:45:34 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
*mbok yo uwis laah..., lha wong begitu saja kok repot*
namanya orang ingin belajar; ya pasti dari ndak bisa dan ndak tau,
wajarlah..


AP
*lebih baik berani berpendapat salah daripada orang yang tidak berani
berpendapat sama sekali, karena berarti dia tidak belajar apapun*

2011/6/24 Bowo Pangarso bow...@gmail.com

 Mbah eh pak sur. :) dan kawan kawan lain.
 Ya kalau dirasa ngga nyambung. Ngga usah dipusingin lah. Toh mbak dini
 hanya berusaha untuk urun rembug. Kalau dirasa kurang cocok tinggal diambil
 positifnya saja.

 Toh dari sekian banyak diskusi yang bersliweran mengenai wireline logging
 ini semuanya berguna dan semuanya dapat dipakai sebagai input.

 Apalagi ini jumat. Rileks dikitlah.

 Bowo
 --
 *From: *Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
 *Date: *Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

  All, 

 ** **

 Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
 nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

 * *

 *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 *Sent:* Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 ** **

 Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

 Wassalam,
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
  --

 *From: *Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id 

 *Date: *Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700

 *To: *iagi-net@iagi.or.id

 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 

 *Subject: *[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 ** **

 Pak Arya,

 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya 
 *ELNUSA
 Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan
 External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa
 sharing komentar please!

  

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV.

  

  - Original Message - 

 *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com 

 *To:* iagi-net@iagi.or.id 

 *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

 ** **

 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik Amir Al Amin
walaupun sekarang jamannya orang bebas bicara,
tetapi sebaiknya tidak menanggapi tulisan dengan sepatah-dua patah kata.
apalagi cuma like it,smile, karena ini bukan chat room... atau Faceebook
page...:-)

2011/6/24 dini.ben...@yahoo.com

 Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator.

 Terimakasih dan Wassalam.

 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
  *From: *Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
 *Date: *Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100
 *To: *iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
  *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

  All, 

 ** **

 Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
 nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….

 * *

 *From:* dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 *Sent:* Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 ** **

 Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

 Wassalam,
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
  --

 *From: *Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id 

 *Date: *Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700

 *To: *iagi-net@iagi.or.id

 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id 

 *Subject: *[iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 ** **

 Pak Arya,

 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya 
 *ELNUSA
 Wirelina* dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner dengan
 External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL Services, bisa
 sharing komentar please!

  

 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, *BANGKITlah* spt acara Metro TV.

  

  - Original Message - 

 *From:* Arya Nuhan nuh...@yahoo.com 

 *To:* iagi-net@iagi.or.id 

 *Sent:* Thursday, June 23, 2011 11:38 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China

 ** **

 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu sempat
 berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas hanya berlaku untuk sumur hafalan di section yg
 jinak. Tapi mustinya masih banyak sumur/section klasifikasi demikian dalam
 rencana2 pemboran di Indonesia utk saat ini. Ini juga

Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

2011-06-23 Terurut Topik yogi priyadi
Selamatnya buat mba Dini udah jadi Hot Thread...cita2 anda tercapai
kaya nya..hehehe

mungkin di forum lain..kalo ada user suka nge-junk..bakal di lempar bata gan

tp gimanapun lumayan lah buat hiburan menjelang w-end...mungkin perlu
juga sekali2 di IAGInet biar suasana tidak melulu serius :)

rgds,
YP

2011/6/24 Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com:
 walaupun sekarang jamannya orang bebas bicara,
 tetapi sebaiknya tidak menanggapi tulisan dengan sepatah-dua patah kata.
 apalagi cuma like it,smile, karena ini bukan chat room... atau Faceebook
 page...:-)

 2011/6/24 dini.ben...@yahoo.com

 Barangkali. Saya menyerah. Silahkan Unsubscribe Pak Moderator.

 Terimakasih dan Wassalam.
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 
 From: Surya Sudana surya.sud...@serica-energy.com
 Date: Fri, 24 Jun 2011 02:49:58 +0100
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co

 All,



 Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
 nyambung…jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-net…….



 From: dini.ben...@yahoo.com [mailto:dini.ben...@yahoo.com]
 Sent: Friday, June 24, 2011 8:38 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



 Terimakasih Pak Made atas pencerahannya.Terimakasih.

 Wassalam,
 Dini

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

 

 From: Made Sulitra made.suli...@petrochina.co.id

 Date: Fri, 24 Jun 2011 08:01:12 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co



 Pak Arya,

 Mengenai Lokal Wireline National Co itu udah ada, salah satunya namanya
 ELNUSA Wirelina dimana dulu pernah mencuat, tapi setelah joint partner
 dengan External kok malah manurung, barangkali yang tahu Elnusa WL
 Services, bisa sharing komentar please!



 Yang perlu ditiru dari Chino WL adalah terobosannnya (Simultaneous
 Breakthroughs) baik dari Incentive GOChina, Oiler Technokrat(with limit
 English) maupun $$$ Businessman sambut bergayung dalam kurun waktu kurang
 dari 10thn jatuh bangun, sedangkan kita udah mulai lebih dari 40thn yang
 lalu (Minas  Arun), emang perlu, BANGKITlah spt acara Metro TV.



 - Original Message -

 From: Arya Nuhan

 To: iagi-net@iagi.or.id

 Sent: Thursday, June 23, 2011 11:38 PM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
 wirelinelogging/LWD/mudlogging company China



 Sorry Om Bow, jadi agak2 OOT.

 Diskusi ttg perusahaan WL Log services China ini membuat saya teringat
 nasib WL Log nasional, terutama yg bergerak di minyak, gas dan geothermal.
 Bagaimana nasib mereka? Siapa saja pemainnya sekarang? Bisa dishare
 pengalaman menggunakan jasa WL Lokal untuk oil/gas/gethermal?

 (Syukurlah) Hingga kini untuk batubara praktis logging services di kuasai
 oleh pemain lokal. Namun, nilai kontraknya kecil sekali dibandingkan di
 oil/gas/gthermal. Daily rate 2 hari untuk service setara PEX ekuivalen
 dengan rental sebulan jasa logging di pemboran batubara. Hingga agak sulit
 mengharapkan terobosan teknologi canggih dengan margin yg tipis itu.
 Walaupun mudah2an usaha mereka tetap dapat pahala.

 Kembali ke WL company China, pemerintah mereka sekitar 10 tahun lalu
 sempat berkelahi dengan WTO perihal proteksi WTO thd hak cipta teknologi utk
 perusahaan investor asing(baca:us  eur) di China. Singkat cerita, China
 akhirnya berhasil memaksa perusahaan yg investasi di sana utk membuka
 blueprint design mereka. Itu salah satu sebab dekade terakhir ini dipenuhi
 dengan perusahaan2 teknologi china yg mengandalkan teknologi pampasan
 perang yg sudah di reverse engineered. Tak lupa negara membuat aturan dan
 (ini yg terpenting) memastikan bahwa penyedia jasa nasional china harus
 selalu didahulukan.

 Kebijakan terakhir ttg penggunaan komponen dan jasa lokal tak asing di
 Indonesia, sudah digadang2 mungkin sejak zaman pangea belum berpisah. Namun
 tindak lanjutnya mana?

 Dimana peran regulator dalam rapat AFE pemboran misalnya,ketika melihat
 rencana pemboran development atau infill well (yg tentu diikuti logging dan
 perforasi) untuk target di section2 yg dangkal, reservoir klastik,
 sandstone, tebal lebih dari 10 ft, berdasarkan log density/porosity
 terdahulu cross overnya besar dan jelas betul, dengan oil/gas show yg
 kentara dari cutting dan mudlog. Dalam situasi demikian seharusnya regulator
 yg pro industri dalam negeri mempromosikan wl lokal.Tak apalah run triple
 combo, bisa diakali dengan tambah rathole 10-15 ft, atau bongkar pasang
 probe, lalu run 2 kali. Formation testernya masih ngga ada pompanya, cincay
 lah, kalau ngga tight2 bgt dari pressure gradien juga insyaAllah ketahuan
 mana yang hak serta yang mana yg air. Dengan demikian titik perforasi tetap
 bisa ditentukan. Geologist2 kita banyak yg handal.

 Tentu skenario di atas