Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-23 Terurut Topik o - musakti
.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
 Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju
 pak
 , yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya ,
 shg
 investor kurang berminat, disamping itu renewable energi
 juga
 mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan
 kapasitas
 ( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti
 geothermal, solar, angin, energi laut bahkan Bio oil maupun
 biomasa ,( saat ini
 dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
 inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara
 49% ,
 Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
 meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi
 biaya
 pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total
 biaya
 bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik
 (TDL)ini diatur oleh pemerintah ,
 maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
 biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
 jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif
 listrik
 masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
 listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga
 murah
 paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau
 membangkitkan
 sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) ,
 disinilah
 RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada
 intervensi
 pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
 intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
 fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
 tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
 sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan
 diganti istilahnya dari
 Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi
 BBM),
 jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
 salam

 ISM


  Pak,
 
  Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
  dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative
  energy,
  yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak,
  dsb.
  Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan
  sebagai
  prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.
 
  Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
  teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk
  mempelajari
  alternative energi adalah buku karangan David MacKay dari
  UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy -
  without
  the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy
  -tanpa abab. Dibuku ini, yang bisa di download free,
  MacKay
  membandingkan segala macam alternative energi termasuk
  luas
  tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap orang
  memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
  orang
  deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
  biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan
  mahal.
 
  Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang
  menganjal
  perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi.
  Umpama
  harga pokok disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan
  dijual ke konsumen 200 (di Eropa sampai 300+). Swasta
  yang
  ingin menjual Alternative energi, bertanding dengan harga
  200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga
  200,
  akan laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika
  berupa renewable energi. Di Indonesia kebalikan, diesel
  yang
  harga pokok 100 disubsidi hingga dijual ke rakyat cuma
  50.
  Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan
  harga
  50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing
  dengan harga 200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi
  superman teknologi untuk bisa menghasilkan energi dengan
  harga dibawah 50.
 
  Terlampir daftar harga diesel dan gasoline di
  Negara-negara
  Asia. Harga di Korea 3X harga di Indonesia. Pencarian
  Alternatif energi bisa berkembang di Korea, tetapi tidak
  mungkin di Indonesia.
 
  Salam,
 
  HL Ong
 
  -Original Message-
  From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
  Sent: Sunday, May 20, 2012 6:06 AM
  To: Iagi
  Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
  Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
 
  Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem
  tAmbang, memang menyedihkan, kalau tata kelolanya masih
  seperti saat ini. Jual murah keluar, lebih mahal jual dlm
  negeri.
 
  Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu
  untuk bahan bakar? Untuk oli pakai jarak?(India penghasil
  castor oil terbesar saat ini, setau saya) Bukankah masih
  ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik?
  Malah
  dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?
 
  Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan
  methanol, bijinya bagus untuk bahan makanan, karena
  glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita diabeter.
 
  Sisanya buat makan ternak dan pupuk.
 
  Ingin

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-23 Terurut Topik Bandono Salim
Bener mas, kuliah pak Ong sangat menantang, 
Mas kalao brasil gunakan methanol untuk ganti bensin, apa dia juga jual 
minyaknya ke luar brasil? ( Eh apa adA minyak  dan gas di brasil?) 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Wayan Heru Young londob...@yahoo.com
Date: Tue, 22 May 2012 21:13:00 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Pak Ong yang saya hormati, 
 
Kuliah bapak adalah salah satu yang paling saya gemari waktu kuliah dulu, 
karena isinya lugas dan practical bukan hanya untuk bidang geologi tapi seluruh 
bidang usaha.

Demikian juga dengan tulisan-tulisan Bapak di milis ini, sebagian besar saya 
simpan di folder terpisah untuk baca-baca lagi nanti.
 
Saya sangat setuju sekali dengan pernyataan Bapak: Memang menaggulangi energi 
harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa mengejar salah satu alternatif energi saja, dan tidak bisa juga 
mengabaikan sisi demand.
Saat ditanya oleh calon pembeli tentang berapa banyak solar panel yang 
dibutuhkan untuk rumahnya, seorang sales akan tanya dulu: seberapa besar 
kebutuhannya bisa dikurangi?
Solar panels are expensive, you don't want to waste it on inefficient light 
bulbs!
 
Secara sepintas (mungkin perlu dikoreksi) saya lihat MacKay membandingkan 
kebutuhan energi saat ini dengan apa yang dapat disupply oleh energi alternatif 
teknologi saat ini.
Asumsi energi per-orang yang MacKay gunakan juga cukup tinggi, menggunakan data 
dari penduduk negara maju.
 
Sedangkan untuk melangkah menuju sustainable energy diperlukan dua usaha 
sekaligus: menambah supply energi alternatif dan mengurangi demand energi saat 
ini dengan menggunakan teknologi yang lebih effisien.
 
Salah satu yang diperbandingkan dalam buku itu adalah pemakaian energi untuk 
transportasi.
Kalau mau 100% sustainable energy, artinya kendaraan BBM juga harus diganti 
dengan kendaraan listrik.
Mobil listrik yang paling murah dan paling rendah teknologinya saja sudah lebih 
dari dua kali lebih effisien dari pemakaian mobil yang asumsikan MacKay 
(80MPG-ekivalen dari mobil listrik terjelek, versus 33MPG mobil BBM asumsi 
MacKay). Apalagi mobil2 listrik yang lebih effisien sudah banyak yang melebihi 
100MPG-e bahkan sampai 170MPGe.
 
Dalam neraca MacKay 
(http://www.inference.phy.cam.ac.uk/withouthotair/c18/page_103.shtml) yang 
menyatakan CAR: 40KWH/d/p, bisa diganti dengan mobil listrik yang 'hanya' dua 
kali lebih efisien. Maka total pemakaian berkurang menjadi 175KWH/d/p dan 
neraca tersebut berpindah menjadi surplus enegri alternatif sebesar 5KWH/d/p.
Belum lagi kalau demand yang lain juga diefisienkan.
 
 
Dan saya juga sangat setuju sekali dengan menempatkan bio-energi diposisi 
priorotas paling akhir.
Karena side-effectnya terlalu banyak: pembukaan lahan hutan dan monokultur 
pertanian, persaingan dengan produk pangan yang dapat meningkatkan harga 
makanan, dan tetap menggunakan teknologi berbakar yang menghasilkan polusi.
 
Memang kebijakan untuk alternatif energi di Indonesia masih simpang siur. Di 
satu sisi pajak import produk alternatif energi sudah dihapuskan, namun subsidi 
terhadap BBM dan listrik masih terlalu tinggi untuk dapat disaingi oleh 
alternative energi.
Disamping itu faktor korupsi juga berpengaruh ke image alternative energi bagi 
masyarakat Indonesia. Seolah-olah alternative energy tidak reliable padahal 
akibat dari proyek-proyek yang menggunakan bahan-bahan murahan karena dananya 
sudah terpangkas di sana-sini. 
 
Salam dari Bali,
Wayan Heru Young



 From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, May 22, 2012 12:25 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
 
Pak,

Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy, yang Anda usulkan berasal dari
bio seperti tebu,jarak, dsb. Alternatif energi yang Anda kemukakan saya
tempatkan sebagai prioritas terakir, yaitu urutan ke-11. 

Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi teknologinya belum
maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari alternative energi adalah buku
karangan David MacKay dari UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy
- without the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy -tanpa
abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay membandingkan segala
macam alternative energi termasuk luas tanah yang diperlukan. Asumsi dia
adalah bahwa tiap orang memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
orang deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan mahal. 

Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang menganjal
perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama harga pokok
disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan dijual ke

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-23 Terurut Topik Bandono Salim
Sak belon dilengserkan kumpulin dulu untung untuk negara, berakhir juga pada 
bonus penjualan khan? Hehehe pikiran jahat wong cilik.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Wed, 23 May 2012 11:52:42 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Kompas kemarin Selasa 22 Mei kolom Ekonomi : Kenaikan harga
gas ke konsumen ( 55%) oleh PGN dikarenakan harga beli PGN dari
KKKS naik 200% berlaku surut sejak 1 April 2012... 
Wah tinggi sekali kenaikan gas dari KKKS ini sampai 200% ( apa
nggak kebanyakan untungnya.), kira kira apa ya yang
menyebabkan kenaikan tsb ditengah kecenderungan menurunnya
harga gas... , kok tega amat sampai naikan 200% , akibatnya
industri kecil pada klimpungan. .lagi lagi yg kecil yg jd
kurbannya
Pada Agenda Konvensi IPA  tgl 25 Mei 2012 ada sessi Revisi UU
MIgas No. 22 Tahn 2001,   wah apa ini gara gara
masalah BBM shg perlu segera ada Revisi UU Migas yg kemarin
banyak dipersoalkan dalam diskusi diskusi masalah kenaikan
BBM.UU itu kan produk politik dari lembaga politik , bisa
kemana mana arahnya sesuai dg kepentingan politik sesaat.
makanya banyak UU yg sdh jadi tidak bisa /sulit dilaksanakn
atau malah baru keluar sdh dipersoalkan / di MK kan... 
spt UU Migas ini sendiri sudah 3 kali di MK kan sejak lahirnya
UU tsb

ISM


 *Yth. IAGI-ers,*
 *
 *

 menurut berita di Kompas hari ini (Rabu, 23 Mei 2012), Judul
 Berita : Produksi Minyak Turun, produksi tahun 2013 terendah
 dalam sejarah. BP Migas memperkirakan produksi siap jual
 (*lifting*) minyak mentah nasional tahun 2013 sekitar
 910.000 BPD (barrel per hari) atau dibawah target APBN
 Perubahan 2012.

 Perkembangan *Lifting* Minyak (dalam BPD)
 Tahun 2006 : 959.000
 Tahun 2007 : 899.000
 Tahun 2008 : 931.000
 Tahun 2009 : 944.000
 Tahun 2010 : 954.000
 Tahun 2011 : 945.000
 Tahun 2012 : 930.000
 Tahun 2013 : 910.000 (asumsi)
 Tahun 2014 : menurut berita, optimis produksi minyak akan
 naik

 Kalau memang benar seperti ini, sudah saatnya beralih ke BB
 Gas/CBM/*Shale Gas*, atau *renewable energy*, siap maupun
 tidak siap

 Yang menarik lagi, masih di kolom berita yang sama, termuat
 berita : Harga Gas memukul daya saing Indonesia, Menperin MS
 Hidayat menegaskan kenaikan harga gas sebesar 55% yang
 mendadak dan berlaku surut...intinya adalah pada sektor
 industri masih dihadapkan pada pungli di sektor
 transportasi, biaya pelabuhan  biaya logistik, yang
 menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan ongkos termahal
 di ASEAN, belum lagi pada aspek jaminan pasokan gas, dll.

 Indonesiapantang menyerah. mengutip slogan tim
 Thomas  Uber kita..




 Salam,

 *Tius_Sinyal*

 *IAGI-3794*

 *
 *

 Pada 23 Mei 2012 02:10, Bandono Salim bandon...@gmail.com
 menulis:

 Makasih masukan dari dunia minyak.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
 Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju
 pak
 , yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya ,
 shg
 investor kurang berminat, disamping itu renewable energi
 juga
 mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan
 kapasitas
 ( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti
 geothermal, solar, angin, energi laut bahkan Bio oil maupun
 biomasa ,( saat ini
 dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
 inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara
 49% ,
 Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
 meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi
 biaya
 pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total
 biaya
 bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik
 (TDL)ini diatur oleh pemerintah ,
 maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
 biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
 jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif
 listrik
 masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
 listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga
 murah
 paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau
 membangkitkan
 sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) ,
 disinilah
 RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada
 intervensi
 pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
 intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
 fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
 tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
 sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan
 diganti istilahnya dari
 Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi
 BBM),
 jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
 salam

 ISM


  Pak,
 
  Memang

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-23 Terurut Topik liamsi
.

 Perkembangan *Lifting* Minyak (dalam BPD)
 Tahun 2006 : 959.000
 Tahun 2007 : 899.000
 Tahun 2008 : 931.000
 Tahun 2009 : 944.000
 Tahun 2010 : 954.000
 Tahun 2011 : 945.000
 Tahun 2012 : 930.000
 Tahun 2013 : 910.000 (asumsi)
 Tahun 2014 : menurut berita, optimis produksi minyak akan
 naik

 Kalau memang benar seperti ini, sudah saatnya beralih ke
 BB
 Gas/CBM/*Shale Gas*, atau *renewable energy*, siap maupun
 tidak siap

 Yang menarik lagi, masih di kolom berita yang sama,
 termuat
 berita : Harga Gas memukul daya saing Indonesia, Menperin
 MS
 Hidayat menegaskan kenaikan harga gas sebesar 55% yang
 mendadak dan berlaku surut...intinya adalah pada sektor
 industri masih dihadapkan pada pungli di sektor
 transportasi, biaya pelabuhan  biaya logistik, yang
 menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan ongkos
 termahal
 di ASEAN, belum lagi pada aspek jaminan pasokan gas, dll.

 Indonesiapantang menyerah. mengutip slogan tim
 Thomas  Uber kita..




 Salam,

 *Tius_Sinyal*

 *IAGI-3794*

 *
 *

 Pada 23 Mei 2012 02:10, Bandono Salim
 bandon...@gmail.com
 menulis:

 Makasih masukan dari dunia minyak.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
 Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup
 maju
 pak
 , yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya ,
 shg
 investor kurang berminat, disamping itu renewable energi
 juga
 mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan
 kapasitas
 ( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti
 geothermal, solar, angin, energi laut bahkan Bio oil
 maupun
 biomasa ,( saat ini
 dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
 inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara
 49% ,
 Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
 meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi
 biaya
 pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total
 biaya
 bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik
 (TDL)ini diatur oleh pemerintah ,
 maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
 biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
 jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif
 listrik
 masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
 listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga
 murah
 paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau
 membangkitkan
 sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) ,
 disinilah
 RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada
 intervensi
 pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
 intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian
 incentif
 fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
 tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
 sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan
 diganti istilahnya dari
 Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi
 BBM),
 jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
 salam

 ISM


  Pak,
 
  Memang menaggulangi energi harus menyeluruh,
  komprehensif
  dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative
  energy,
  yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak,
  dsb.
  Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan
  sebagai
  prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.
 
  Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah,
  tetapi
  teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk
  mempelajari
  alternative energi adalah buku karangan David MacKay
  dari
  UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy -
  without
  the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable
  energy
  -tanpa abab. Dibuku ini, yang bisa di download free,
  MacKay
  membandingkan segala macam alternative energi termasuk
  luas
  tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap
  orang
  memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
  orang
  deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
  biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi
  akan
  mahal.
 
  Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang
  menganjal
  perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi.
  Umpama
  harga pokok disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan
  dijual ke konsumen 200 (di Eropa sampai 300+). Swasta
  yang
  ingin menjual Alternative energi, bertanding dengan
  harga
  200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga
  200,
  akan laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika
  berupa renewable energi. Di Indonesia kebalikan, diesel
  yang
  harga pokok 100 disubsidi hingga dijual ke rakyat cuma
  50.
  Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan
  harga
  50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing
  dengan harga 200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi
  superman teknologi untuk bisa menghasilkan energi dengan
  harga dibawah 50.
 
  Terlampir

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-23 Terurut Topik Bandono Salim
Gas rmh tangga sdh diganti dgn lpg, dijula kiloan dan harganya juga naiiik 
terus , termasuk sering ilang tu gas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Wed, 23 May 2012 16:13:09 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Mengingat gas ini dipakai untuk Industri dan power plant
(kegiatan usaha/industri bukan konsumtif ) dan untuk program
konversi dalam rangka pengurangan konsumsi BBM, sebetulnya
Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan khusus ttg harga dan
jaminan pasokan gas untuk dalam negeri dg
menggunakan/memanfaatkan gas yg menjadi bagian negara dan DMO ,
kalau gas bagiannya/miliknya K3S ya diserahkan ke mereka gak
masalah ( mau nentukan harganya berapa terserah mereka ).
Kalau lalulintas pipa/transmisi/distribusi dibebaskan apa nggak
bersliweran pipa pipa di jalan raya masing masing bikin sendiri
sendiri ( penuh dg pipa pipa ). Saat ini DLLAJR nya gas kan
BPH Migas yg mengatur jenis jalurnya dan operatornya serta
tarif toll fee nya dg  tender ( jadi tidak monopoli , siapa yg
menang tender ),  ada 5 katagori jaringan pipa transmisi
distribusi yaitu , Open Acces , Dedicated Hilir, Dedicated
Hulu, Kepentingan Sendiri dan Gas Kota , jadi sudah terpisah
pisah kepentingannya
ternyata  Mbulat-Mbulet  juga ya ngatur energi khususnya gas
itu  , negeri yg kaya gas , industrinya mati kekurangan
gas..
ISM




 Sesuai uraian pak Ong di thread satunya, KKSS (BPMigas)
 merasa harga gas yang mereka produksi terlalu murah. Mereka
 minta renegosiasi untuk naikkan harga jadi 5-6 USD per
 mmbtu.

 PGN yang punya KPI sendiri tentunya tidak rela kalau
 keuntungannya tergerus kenaikan harga tersebut. Dia
 naikkanlah harga jual ke konsumen. Konsumen kejepit, mau
 cari pasokan gas yang lain, dari mana ? Lha wong pipanya
 cuma satu...pemerintah bingung, mana yang mau disupport atau
 dikorbankan antara 3 komponen vertikal ini...

 Mungkin beberapa alternatifnya adalah :

 1) PGN (dan semua jalur pipa dari operator manapun)
 dinasionalisasi, dikuasai pemerintah sepenuhnya dan
 diperlakukan sebagai non profit public utility. Analoginya
 seperti pemerintah membangun jalan raya  dimana semua
 supplier bebas memakainya atau kalaupun membayar, secara at
 cost . Keuntungan pemerintah diambilan dari peningkatan
 kegiatan ekonomi (pajak) yang bakal terjadi di sisi produsen
 maupun konsumen. Entah apakah ini mungkin dilakukan
 mengingat PGN adalah perusahaan publik

 2) Buka pasar pipa gas sebebas-bebasnya hingga siapapun bisa
 bikin jaringan sendiri dari wellhead ke pabrik. Biarkan saja
 kalau ada orang mau bikin pipa antara pagerungan sampai
 gresik, paralel dengan apa yang sudah ada dan masing-masing
 customer bebas pilih mau ambil gas dari pipa yang mana.
 Tentunya ada titik-titik tertentu yang mesti jadi 'milik
 bersama' misalnya Receiving terminal, distribution hub dll.
 Analoginya, jalur udara Jakarta Surabaya dilayani oleh
 belasan maskapai. Kustomer tinggal pilih mana yang lebih
 mahal, lebih reliable dll

 3) Karena opsi 2 mungkin sangat mahal, cari alternatif
 distribusi gas non pipa. Teknologi semacam Natural Gas
 Hydrate Pellets yang sedang dikembangkan oleh Mitsui (konon
 sudah tahap pilot plants) dimana gas alam dikonversi dalam
 bentuk padat (pellet atau powder) dan didistribusikan
 langsung ke konsumer memakai truk mungkin bisa dilirik.
 Untuk jarak 100 an km (FSRU tanjung priok ke pusat industri
 Cilegon atau Krawang-Purwakarta) konon teknologi ini bisa
 lebih murah ketimbang mengalirkan lewat pipa apalagi LNG.
 Norwegia juga kalau tidak salah sudah melakukan feasibility
 study untuk teknologi ini, terpisah dari apa yang dilakukan
 di jepang.

 Bottom line, pakai cara apasaja untuk mengurai kusutnya
 masalah gas di Indonesia

 Salam
 O'




 --
 On Wed, May 23, 2012 11:52 AM ICT lia...@indo.net.id wrote:

Kompas kemarin Selasa 22 Mei kolom Ekonomi : Kenaikan harga
gas ke konsumen ( 55%) oleh PGN dikarenakan harga beli PGN
dari
KKKS naik 200% berlaku surut sejak 1 April 2012...
Wah tinggi sekali kenaikan gas dari KKKS ini sampai 200% (
apa
nggak kebanyakan untungnya.), kira kira apa ya yang
menyebabkan kenaikan tsb ditengah kecenderungan menurunnya
harga gas... , kok tega amat sampai naikan 200% ,
akibatnya
industri kecil pada klimpungan. .lagi lagi yg kecil yg
jd
kurbannya
Pada Agenda Konvensi IPA  tgl 25 Mei 2012 ada sessi Revisi
UU
MIgas No. 22 Tahn 2001,   wah apa ini gara gara
masalah BBM shg perlu segera ada Revisi UU Migas yg kemarin
banyak dipersoalkan dalam diskusi diskusi masalah kenaikan
BBM.UU itu kan produk politik dari lembaga politik , bisa
kemana mana arahnya sesuai dg kepentingan politik
sesaat.
makanya banyak UU yg sdh jadi tidak bisa /sulit dilaksanakn
atau malah baru keluar sdh dipersoalkan / di MK
kan...
spt UU Migas ini sendiri sudah 3 kali di MK

RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik liamsi
Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju pak
, yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya , shg
investor kurang berminat, disamping itu renewable energi juga
mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan kapasitas
( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti  geothermal, solar,
angin, energi laut bahkan Bio oil maupun biomasa ,( saat ini
dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara 49% ,
Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi biaya
pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total biaya
bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik (TDL)ini diatur oleh 
pemerintah ,
maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif listrik
masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga murah
paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau membangkitkan
sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) , disinilah
RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada intervensi
pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan diganti istilahnya dari
Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi BBM),
jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
salam

ISM


 Pak,

 Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
 dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy,
 yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak, dsb.
 Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan sebagai
 prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.

 Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
 teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari
 alternative energi adalah buku karangan David MacKay dari
 UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy - without
 the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy
 -tanpa abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay
 membandingkan segala macam alternative energi termasuk luas
 tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap orang
 memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta orang
 deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
 biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan
 mahal.

 Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang
 menganjal
 perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama
 harga pokok disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan
 dijual ke konsumen 200 (di Eropa sampai 300+). Swasta yang
 ingin menjual Alternative energi, bertanding dengan harga
 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200,
 akan laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika
 berupa renewable energi. Di Indonesia kebalikan, diesel yang
 harga pokok 100 disubsidi hingga dijual ke rakyat cuma 50.
 Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan harga
 50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing
 dengan harga 200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi
 superman teknologi untuk bisa menghasilkan energi dengan
 harga dibawah 50.

 Terlampir daftar harga diesel dan gasoline di Negara-negara
 Asia. Harga di Korea 3X harga di Indonesia. Pencarian
 Alternatif energi bisa berkembang di Korea, tetapi tidak
 mungkin di Indonesia.

 Salam,

 HL Ong

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Sunday, May 20, 2012 6:06 AM
 To: Iagi
 Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

 Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem
 tAmbang, memang menyedihkan, kalau tata kelolanya masih
 seperti saat ini. Jual murah keluar, lebih mahal jual dlm
 negeri.

 Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu
 untuk bahan bakar? Untuk oli pakai jarak?(India penghasil
 castor oil terbesar saat ini, setau saya) Bukankah masih
 ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik? Malah
 dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?

 Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan
 methanol, bijinya bagus untuk bahan makanan, karena
 glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita diabeter.

 Sisanya buat makan ternak dan pupuk.

 Ingin komentarnya Pak, mumpung masih ada waktu sbelum minyak
 tdk dpt diambil.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

 -Original Message-
 From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
 Date: Fri, 18 May 2012 09:17:21
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik Bandono Salim
Makasih masukan dari dunia minyak.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju pak
, yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya , shg
investor kurang berminat, disamping itu renewable energi juga
mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan kapasitas
( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti  geothermal, solar,
angin, energi laut bahkan Bio oil maupun biomasa ,( saat ini
dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara 49% ,
Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi biaya
pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total biaya
bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik (TDL)ini diatur oleh 
pemerintah ,
maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif listrik
masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga murah
paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau membangkitkan
sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) , disinilah
RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada intervensi
pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan diganti istilahnya dari
Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi BBM),
jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
salam

ISM


 Pak,

 Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
 dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy,
 yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak, dsb.
 Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan sebagai
 prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.

 Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
 teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari
 alternative energi adalah buku karangan David MacKay dari
 UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy - without
 the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy
 -tanpa abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay
 membandingkan segala macam alternative energi termasuk luas
 tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap orang
 memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta orang
 deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
 biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan
 mahal.

 Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang
 menganjal
 perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama
 harga pokok disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan
 dijual ke konsumen 200 (di Eropa sampai 300+). Swasta yang
 ingin menjual Alternative energi, bertanding dengan harga
 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200,
 akan laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika
 berupa renewable energi. Di Indonesia kebalikan, diesel yang
 harga pokok 100 disubsidi hingga dijual ke rakyat cuma 50.
 Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan harga
 50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing
 dengan harga 200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi
 superman teknologi untuk bisa menghasilkan energi dengan
 harga dibawah 50.

 Terlampir daftar harga diesel dan gasoline di Negara-negara
 Asia. Harga di Korea 3X harga di Indonesia. Pencarian
 Alternatif energi bisa berkembang di Korea, tetapi tidak
 mungkin di Indonesia.

 Salam,

 HL Ong

 -Original Message-
 From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
 Sent: Sunday, May 20, 2012 6:06 AM
 To: Iagi
 Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

 Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem
 tAmbang, memang menyedihkan, kalau tata kelolanya masih
 seperti saat ini. Jual murah keluar, lebih mahal jual dlm
 negeri.

 Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu
 untuk bahan bakar? Untuk oli pakai jarak?(India penghasil
 castor oil terbesar saat ini, setau saya) Bukankah masih
 ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik? Malah
 dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?

 Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan
 methanol, bijinya bagus untuk bahan makanan, karena
 glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita diabeter.

 Sisanya buat makan ternak dan pupuk.

 Ingin komentarnya Pak, mumpung masih ada waktu sbelum minyak
 tdk dpt diambil.
 Powered by Telkomsel BlackBerryR

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik Tius SINYAL
*Yth. IAGI-ers,*
*
*

menurut berita di Kompas hari ini (Rabu, 23 Mei 2012), Judul Berita :
Produksi Minyak Turun, produksi tahun 2013 terendah dalam sejarah. BP Migas
memperkirakan produksi siap jual (*lifting*) minyak mentah nasional tahun
2013 sekitar 910.000 BPD (barrel per hari) atau dibawah target APBN
Perubahan 2012.

Perkembangan *Lifting* Minyak (dalam BPD)
Tahun 2006 : 959.000
Tahun 2007 : 899.000
Tahun 2008 : 931.000
Tahun 2009 : 944.000
Tahun 2010 : 954.000
Tahun 2011 : 945.000
Tahun 2012 : 930.000
Tahun 2013 : 910.000 (asumsi)
Tahun 2014 : menurut berita, optimis produksi minyak akan naik

Kalau memang benar seperti ini, sudah saatnya beralih ke BB Gas/CBM/*Shale
Gas*, atau *renewable energy*, siap maupun tidak siap

Yang menarik lagi, masih di kolom berita yang sama, termuat berita : Harga
Gas memukul daya saing Indonesia, Menperin MS Hidayat menegaskan kenaikan
harga gas sebesar 55% yang mendadak dan berlaku surut...intinya adalah pada
sektor industri masih dihadapkan pada pungli di sektor transportasi, biaya
pelabuhan  biaya logistik, yang menyebabkan Indonesia menjadi negara
dengan ongkos termahal di ASEAN, belum lagi pada aspek jaminan pasokan gas,
dll.

Indonesiapantang menyerah. mengutip slogan tim Thomas  Uber
kita..




Salam,

*Tius_Sinyal*

*IAGI-3794*

*
*

Pada 23 Mei 2012 02:10, Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Makasih masukan dari dunia minyak.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi
 Lifting Gas di RAPBN 2013
 Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju pak
 , yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya , shg
 investor kurang berminat, disamping itu renewable energi juga
 mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan kapasitas
 ( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti  geothermal, solar,
 angin, energi laut bahkan Bio oil maupun biomasa ,( saat ini
 dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
 inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara 49% ,
 Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
 meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi biaya
 pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total biaya
 bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik (TDL)ini diatur
 oleh pemerintah ,
 maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
 biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
 jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif listrik
 masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
 listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga murah
 paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau membangkitkan
 sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) , disinilah
 RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada intervensi
 pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
 intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
 fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
 tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
 sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan diganti istilahnya
 dari
 Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi BBM),
 jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
 salam

 ISM


  Pak,
 
  Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
  dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy,
  yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak, dsb.
  Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan sebagai
  prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.
 
  Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
  teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari
  alternative energi adalah buku karangan David MacKay dari
  UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy - without
  the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy
  -tanpa abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay
  membandingkan segala macam alternative energi termasuk luas
  tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap orang
  memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta orang
  deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
  biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan
  mahal.
 
  Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang
  menganjal
  perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama
  harga pokok disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan
  dijual ke konsumen 200 (di Eropa sampai 300+). Swasta yang
  ingin menjual Alternative energi, bertanding dengan harga
  200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200,
  akan laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika
  berupa renewable energi. Di Indonesia kebalikan, diesel yang
  harga pokok 100 disubsidi hingga dijual ke rakyat cuma 50.
  Alternatif energi di

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik yoga suryanegara
Bener sekali kang Tyus, sudah saatnya kita beralih ke energy alternative yang 
lain.
Tapi yang lebih utama lagi adalah menyadarkan masyarakat bahwa sumber energy 
kita semakin menipis dan semakin hari harga energy semakin mahal.
Mungkin perlu ditambahkan dalam strategic road map-nya DEN kita mengenai 
kontinuitas langkah penyadaran berpikir masyarakat kita bahwa energy itu mahal 
dan valuable. 
 
Btw, kang Tyus, udah mulai kontak pak Yulian buat rencana kita bikin IAGI - 
Kalteng kah? 

Regards,
Yoga


 From: Tius SINYAL tius.sin...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, 23 May 2012 1:20 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
 

Yth. IAGI-ers,



menurut berita di Kompas hari ini (Rabu, 23 Mei 2012), Judul Berita : Produksi 
Minyak Turun, produksi tahun 2013 terendah dalam sejarah. BP Migas 
memperkirakan produksi siap jual (lifting) minyak mentah nasional tahun 2013 
sekitar 910.000 BPD (barrel per hari) atau dibawah target APBN Perubahan 2012.

Perkembangan Lifting Minyak (dalam BPD)
Tahun 2006 : 959.000
Tahun 2007 : 899.000
Tahun 2008 : 931.000
Tahun 2009 : 944.000
Tahun 2010 : 954.000
Tahun 2011 : 945.000
Tahun 2012 : 930.000
Tahun 2013 : 910.000 (asumsi)
Tahun 2014 : menurut berita, optimis produksi minyak akan naik

Kalau memang benar seperti ini, sudah saatnya beralih ke BB Gas/CBM/Shale Gas, 
atau renewable energy, siap maupun tidak siap

Yang menarik lagi, masih di kolom berita yang sama, termuat berita : Harga Gas 
memukul daya saing Indonesia, Menperin MS Hidayat menegaskan kenaikan harga gas 
sebesar 55% yang mendadak dan berlaku surut...intinya adalah pada sektor 
industri masih dihadapkan pada pungli di sektor transportasi, biaya pelabuhan  
biaya logistik, yang menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan ongkos 
termahal di ASEAN, belum lagi pada aspek jaminan pasokan gas, dll.

Indonesiapantang menyerah. mengutip slogan tim Thomas  Uber kita..

 


Salam,

Tius_Sinyal
IAGI-3794


Pada 23 Mei 2012 02:10, Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

Makasih masukan dari dunia minyak.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-

From: lia...@indo.net.id
Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju pak
, yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya , shg
investor kurang berminat, disamping itu renewable energi juga
mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan kapasitas
( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti  geothermal, solar,
angin, energi laut bahkan Bio oil maupun biomasa ,( saat ini
dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara 49% ,
Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi biaya
pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total biaya
bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik (TDL)ini diatur oleh 
pemerintah ,
maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif listrik
masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga murah
paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau membangkitkan
sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) , disinilah
RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada intervensi
pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan diganti istilahnya dari
Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi BBM),
jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
salam

ISM


 Pak,

 Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
 dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy,
 yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak, dsb.
 Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan sebagai
 prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.

 Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
 teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari
 alternative energi adalah buku karangan David MacKay dari
 UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy - without
 the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy
 -tanpa abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay
 membandingkan segala macam alternative energi termasuk luas
 tanah yang diperlukan. Asumsi dia adalah bahwa tiap orang
 memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta orang
 deperlukan tanah yang

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik Tius SINYAL
*Yth. Kang Yoga,*
*
*

belum kang, nanti dech saya sempatkan bertemu beliau pada kesempatan
pertama saya mampir ke Palangkaraya, skrg sy msh *hybernation* msh di
site atau di Brisbee kang?

Good idea, boleh juga dikembangkan cabang IAGI di Kalteng...apalagi nanti
ada trailway... bisa dikembangkan sistem 'Mr. IAGI_man'...- inspirasi dari
film Mr. Postman-nya *Kevin Costner*.

Have an inspiring day!




Salam,

*Tius_Sinyal*

*IAGI-3794*

*
*

Pada 23 Mei 2012 10:43, yoga suryanegara yoga_suryaneg...@yahoo.commenulis:

 Bener sekali kang Tyus, sudah saatnya kita beralih ke energy alternative
 yang lain.
 Tapi yang lebih utama lagi adalah menyadarkan masyarakat bahwa sumber
 energy kita semakin menipis dan semakin hari harga energy semakin mahal.
 Mungkin perlu ditambahkan dalam strategic road map-nya DEN kita mengenai
 kontinuitas langkah penyadaran berpikir masyarakat kita bahwa energy itu
 mahal dan valuable.

 Btw, kang Tyus, udah mulai kontak pak Yulian buat rencana kita bikin IAGI
 - Kalteng kah?

 Regards,
 *Yoga*
   --
 *From:* Tius SINYAL tius.sin...@gmail.com
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Wednesday, 23 May 2012 1:20 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan
 Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

 *Yth. IAGI-ers,*
 *
 *

 menurut berita di Kompas hari ini (Rabu, 23 Mei 2012), Judul Berita :
 Produksi Minyak Turun, produksi tahun 2013 terendah dalam sejarah. BP Migas
 memperkirakan produksi siap jual (*lifting*) minyak mentah nasional tahun
 2013 sekitar 910.000 BPD (barrel per hari) atau dibawah target APBN
 Perubahan 2012.

 Perkembangan *Lifting* Minyak (dalam BPD)
 Tahun 2006 : 959.000
 Tahun 2007 : 899.000
 Tahun 2008 : 931.000
 Tahun 2009 : 944.000
 Tahun 2010 : 954.000
 Tahun 2011 : 945.000
 Tahun 2012 : 930.000
 Tahun 2013 : 910.000 (asumsi)
 Tahun 2014 : menurut berita, optimis produksi minyak akan naik

 Kalau memang benar seperti ini, sudah saatnya beralih ke BB Gas/CBM/*Shale
 Gas*, atau *renewable energy*, siap maupun tidak siap

 Yang menarik lagi, masih di kolom berita yang sama, termuat berita : Harga
 Gas memukul daya saing Indonesia, Menperin MS Hidayat menegaskan kenaikan
 harga gas sebesar 55% yang mendadak dan berlaku surut...intinya adalah pada
 sektor industri masih dihadapkan pada pungli di sektor transportasi, biaya
 pelabuhan  biaya logistik, yang menyebabkan Indonesia menjadi negara
 dengan ongkos termahal di ASEAN, belum lagi pada aspek jaminan pasokan gas,
 dll.

 Indonesiapantang menyerah. mengutip slogan tim Thomas  Uber
 kita..




 Salam,

 *Tius_Sinyal*
 *IAGI-3794*
 *
 *

 Pada 23 Mei 2012 02:10, Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Makasih masukan dari dunia minyak.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi
 Lifting Gas di RAPBN 2013
 Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju pak
 , yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya , shg
 investor kurang berminat, disamping itu renewable energi juga
 mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan kapasitas
 ( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti  geothermal, solar,
 angin, energi laut bahkan Bio oil maupun biomasa ,( saat ini
 dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
 inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara 49% ,
 Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
 meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi biaya
 pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total biaya
 bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik (TDL)ini diatur
 oleh pemerintah ,
 maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
 biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
 jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif listrik
 masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
 listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga murah
 paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau membangkitkan
 sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) , disinilah
 RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada intervensi
 pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
 intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
 fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
 tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
 sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan diganti istilahnya
 dari
 Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi BBM),
 jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
 salam

 ISM


  Pak,
 
  Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
  dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy,
  yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak, dsb.
  Alternatif energi yang Anda

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik Wayan Heru Young
Pak Ong yang saya hormati, 
 
Kuliah bapak adalah salah satu yang paling saya gemari waktu kuliah dulu, 
karena isinya lugas dan practical bukan hanya untuk bidang geologi tapi seluruh 
bidang usaha.

Demikian juga dengan tulisan-tulisan Bapak di milis ini, sebagian besar saya 
simpan di folder terpisah untuk baca-baca lagi nanti.
 
Saya sangat setuju sekali dengan pernyataan Bapak: Memang menaggulangi energi 
harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa mengejar salah satu alternatif energi saja, dan tidak bisa juga 
mengabaikan sisi demand.
Saat ditanya oleh calon pembeli tentang berapa banyak solar panel yang 
dibutuhkan untuk rumahnya, seorang sales akan tanya dulu: seberapa besar 
kebutuhannya bisa dikurangi?
Solar panels are expensive, you don't want to waste it on inefficient light 
bulbs!
 
Secara sepintas (mungkin perlu dikoreksi) saya lihat MacKay membandingkan 
kebutuhan energi saat ini dengan apa yang dapat disupply oleh energi alternatif 
teknologi saat ini.
Asumsi energi per-orang yang MacKay gunakan juga cukup tinggi, menggunakan data 
dari penduduk negara maju.
 
Sedangkan untuk melangkah menuju sustainable energy diperlukan dua usaha 
sekaligus: menambah supply energi alternatif dan mengurangi demand energi saat 
ini dengan menggunakan teknologi yang lebih effisien.
 
Salah satu yang diperbandingkan dalam buku itu adalah pemakaian energi untuk 
transportasi.
Kalau mau 100% sustainable energy, artinya kendaraan BBM juga harus diganti 
dengan kendaraan listrik.
Mobil listrik yang paling murah dan paling rendah teknologinya saja sudah lebih 
dari dua kali lebih effisien dari pemakaian mobil yang asumsikan MacKay 
(80MPG-ekivalen dari mobil listrik terjelek, versus 33MPG mobil BBM asumsi 
MacKay). Apalagi mobil2 listrik yang lebih effisien sudah banyak yang melebihi 
100MPG-e bahkan sampai 170MPGe.
 
Dalam neraca MacKay 
(http://www.inference.phy.cam.ac.uk/withouthotair/c18/page_103.shtml) yang 
menyatakan CAR: 40KWH/d/p, bisa diganti dengan mobil listrik yang 'hanya' dua 
kali lebih efisien. Maka total pemakaian berkurang menjadi 175KWH/d/p dan 
neraca tersebut berpindah menjadi surplus enegri alternatif sebesar 5KWH/d/p.
Belum lagi kalau demand yang lain juga diefisienkan.
 
 
Dan saya juga sangat setuju sekali dengan menempatkan bio-energi diposisi 
priorotas paling akhir.
Karena side-effectnya terlalu banyak: pembukaan lahan hutan dan monokultur 
pertanian, persaingan dengan produk pangan yang dapat meningkatkan harga 
makanan, dan tetap menggunakan teknologi berbakar yang menghasilkan polusi.
 
Memang kebijakan untuk alternatif energi di Indonesia masih simpang siur. Di 
satu sisi pajak import produk alternatif energi sudah dihapuskan, namun subsidi 
terhadap BBM dan listrik masih terlalu tinggi untuk dapat disaingi oleh 
alternative energi.
Disamping itu faktor korupsi juga berpengaruh ke image alternative energi bagi 
masyarakat Indonesia. Seolah-olah alternative energy tidak reliable padahal 
akibat dari proyek-proyek yang menggunakan bahan-bahan murahan karena dananya 
sudah terpangkas di sana-sini. 
 
Salam dari Bali,
Wayan Heru Young



 From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, May 22, 2012 12:25 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
 
Pak,

Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy, yang Anda usulkan berasal dari
bio seperti tebu,jarak, dsb. Alternatif energi yang Anda kemukakan saya
tempatkan sebagai prioritas terakir, yaitu urutan ke-11. 

Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi teknologinya belum
maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari alternative energi adalah buku
karangan David MacKay dari UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy
- without the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy -tanpa
abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay membandingkan segala
macam alternative energi termasuk luas tanah yang diperlukan. Asumsi dia
adalah bahwa tiap orang memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
orang deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan mahal. 

Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang menganjal
perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama harga pokok
disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan dijual ke konsumen 200 (di
Eropa sampai 300+). Swasta yang ingin menjual Alternative energi, bertanding
dengan harga 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200, akan
laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika berupa renewable energi.
Di Indonesia kebalikan, diesel yang harga pokok 100 disubsidi hingga dijual
ke rakyat cuma 50. Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan
harga 50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing dengan harga
200. Jadi pengusaha

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-22 Terurut Topik liamsi
Kompas kemarin Selasa 22 Mei kolom Ekonomi : Kenaikan harga
gas ke konsumen ( 55%) oleh PGN dikarenakan harga beli PGN dari
KKKS naik 200% berlaku surut sejak 1 April 2012... 
Wah tinggi sekali kenaikan gas dari KKKS ini sampai 200% ( apa
nggak kebanyakan untungnya.), kira kira apa ya yang
menyebabkan kenaikan tsb ditengah kecenderungan menurunnya
harga gas... , kok tega amat sampai naikan 200% , akibatnya
industri kecil pada klimpungan. .lagi lagi yg kecil yg jd
kurbannya
Pada Agenda Konvensi IPA  tgl 25 Mei 2012 ada sessi Revisi UU
MIgas No. 22 Tahn 2001,   wah apa ini gara gara
masalah BBM shg perlu segera ada Revisi UU Migas yg kemarin
banyak dipersoalkan dalam diskusi diskusi masalah kenaikan
BBM.UU itu kan produk politik dari lembaga politik , bisa
kemana mana arahnya sesuai dg kepentingan politik sesaat.
makanya banyak UU yg sdh jadi tidak bisa /sulit dilaksanakn
atau malah baru keluar sdh dipersoalkan / di MK kan... 
spt UU Migas ini sendiri sudah 3 kali di MK kan sejak lahirnya
UU tsb

ISM


 *Yth. IAGI-ers,*
 *
 *

 menurut berita di Kompas hari ini (Rabu, 23 Mei 2012), Judul
 Berita : Produksi Minyak Turun, produksi tahun 2013 terendah
 dalam sejarah. BP Migas memperkirakan produksi siap jual
 (*lifting*) minyak mentah nasional tahun 2013 sekitar
 910.000 BPD (barrel per hari) atau dibawah target APBN
 Perubahan 2012.

 Perkembangan *Lifting* Minyak (dalam BPD)
 Tahun 2006 : 959.000
 Tahun 2007 : 899.000
 Tahun 2008 : 931.000
 Tahun 2009 : 944.000
 Tahun 2010 : 954.000
 Tahun 2011 : 945.000
 Tahun 2012 : 930.000
 Tahun 2013 : 910.000 (asumsi)
 Tahun 2014 : menurut berita, optimis produksi minyak akan
 naik

 Kalau memang benar seperti ini, sudah saatnya beralih ke BB
 Gas/CBM/*Shale Gas*, atau *renewable energy*, siap maupun
 tidak siap

 Yang menarik lagi, masih di kolom berita yang sama, termuat
 berita : Harga Gas memukul daya saing Indonesia, Menperin MS
 Hidayat menegaskan kenaikan harga gas sebesar 55% yang
 mendadak dan berlaku surut...intinya adalah pada sektor
 industri masih dihadapkan pada pungli di sektor
 transportasi, biaya pelabuhan  biaya logistik, yang
 menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan ongkos termahal
 di ASEAN, belum lagi pada aspek jaminan pasokan gas, dll.

 Indonesiapantang menyerah. mengutip slogan tim
 Thomas  Uber kita..




 Salam,

 *Tius_Sinyal*

 *IAGI-3794*

 *
 *

 Pada 23 Mei 2012 02:10, Bandono Salim bandon...@gmail.com
 menulis:

 Makasih masukan dari dunia minyak.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Date: Tue, 22 May 2012 19:44:22
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah
 Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
 Rasanya kalau teknologi renewable anergi(RE) sdh cukup maju
 pak
 , yang tidak bisa berkembang RE itu lebih kpd harganya ,
 shg
 investor kurang berminat, disamping itu renewable energi
 juga
 mempunyai kendala kendala salah satunya keterbatasan
 kapasitas
 ( produksi).produk RE ini banyak untuk listrik ,seperti
 geothermal, solar, angin, energi laut bahkan Bio oil maupun
 biomasa ,( saat ini
 dalam bauran energi/energy mix untuk RE hanya sekitar 9%,
 inipun baru hidro dan geothermal , bandingkan dg batubara
 49% ,
 Gas 29% sisanya BBM , namun karena harganya cukup tinggi
 meskipun BBM hanya memberikan kontribusi dibawah 15% tapi
 biaya
 pembelian nya paling besar lebih dari 60%nya dari total
 biaya
 bahan bakar/energi primernya.Karena Tarif jual Listrik
 (TDL)ini diatur oleh pemerintah ,
 maka PLN tidak bisa seenaknya ngejual listrik ini meskipun
 biaya pokok penyediaannya tinggi lebih tinggi dari harga
 jualnya ( makanya ada mekanisme subsisdi). Karena tarif
 listrik
 masih rendah ( rata rata 730 Rp/Kwh ), maka kalau PLN beli
 listrik dari investor swasta(IPP) termasuk untuk RE  juga
 murah
 paling nggak sama dengan tarif tsb ( cuma kalau
 membangkitkan
 sendiri bisa lebih mahal krn ada mekanisme subsidi) ,
 disinilah
 RE tidak bisa berkembang. Oleh karena itu harus ada
 intervensi
 pemerintah tidak sekedar B to B biasa antara PLN dg IPP,
 intervensi tsb bisa berupa cem macem spt pemberian incentif
 fiskal , subsidi RE , dll yg dirumuskan dalam suatu harga
 tertentu untuk daerah tertentu karena ketersediaan RE itu
 sifatnya lokal.satu lagi mungkin yg perlu diperhatikan
 diganti istilahnya dari
 Energi alternatif menjadi energi subtitusi ( subtitusi
 BBM),
 jadi bukan lagi alternatif yg banyak pilihanya.
 salam

 ISM


  Pak,
 
  Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif
  dan holistik. Tidak bisa sebagian saja. Alternative
  energy,
  yang Anda usulkan berasal dari bio seperti tebu,jarak,
  dsb.
  Alternatif energi yang Anda kemukakan saya tempatkan
  sebagai
  prioritas terakir, yaitu urutan ke-11.
 
  Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi
  teknologinya belum maju. Sumber yang bagus untuk
  mempelajari

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-21 Terurut Topik Bandono Salim
Terimakasih Pak atas rincinya kenapa sulit di kembangkan di indonesia. 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date: Mon, 21 May 2012 23:25:35 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Pak,

Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy, yang Anda usulkan berasal dari
bio seperti tebu,jarak, dsb. Alternatif energi yang Anda kemukakan saya
tempatkan sebagai prioritas terakir, yaitu urutan ke-11. 

Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi teknologinya belum
maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari alternative energi adalah buku
karangan David MacKay dari UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy
- without the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy -tanpa
abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay membandingkan segala
macam alternative energi termasuk luas tanah yang diperlukan. Asumsi dia
adalah bahwa tiap orang memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
orang deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan mahal. 

Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang menganjal
perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama harga pokok
disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan dijual ke konsumen 200 (di
Eropa sampai 300+). Swasta yang ingin menjual Alternative energi, bertanding
dengan harga 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200, akan
laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika berupa renewable energi.
Di Indonesia kebalikan, diesel yang harga pokok 100 disubsidi hingga dijual
ke rakyat cuma 50. Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan
harga 50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing dengan harga
200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi superman teknologi untuk bisa
menghasilkan energi dengan harga dibawah 50. 

Terlampir daftar harga diesel dan gasoline di Negara-negara Asia. Harga di
Korea 3X harga di Indonesia. Pencarian Alternatif energi bisa berkembang di
Korea, tetapi tidak mungkin di Indonesia.

Salam,

HL Ong   

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Sunday, May 20, 2012 6:06 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi
Lifting Gas di RAPBN 2013

Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem tAmbang, memang
menyedihkan, kalau tata kelolanya masih seperti saat ini. Jual murah keluar,
lebih mahal jual dlm negeri.

Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu untuk bahan bakar?
Untuk oli pakai jarak?(India penghasil castor oil terbesar saat ini, setau
saya) Bukankah masih ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik?
Malah dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?

Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan methanol, bijinya bagus
untuk bahan makanan, karena glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita
diabeter.

Sisanya buat makan ternak dan pupuk.

Ingin komentarnya Pak, mumpung masih ada waktu sbelum minyak tdk dpt
diambil.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
Date: Fri, 18 May 2012 09:17:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi
Lifting Gas di RAPBN 2013


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not
directly related to Geology, users are advised to post the email to:
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-21 Terurut Topik Bandono Salim
Pak Ong nilai biomas kan bukan hanya energi spt btbara, tApi masalah kesuburan, 
pengurangan CO2 (kesegaran udara), makanan mungkin perlu dihitung. Kalau dari 
sini mungkin baru imbang ya.
Makasih.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
Date: Mon, 21 May 2012 23:25:35 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
Pak,

Memang menaggulangi energi harus menyeluruh, komprehensif dan holistik.
Tidak bisa sebagian saja. Alternative energy, yang Anda usulkan berasal dari
bio seperti tebu,jarak, dsb. Alternatif energi yang Anda kemukakan saya
tempatkan sebagai prioritas terakir, yaitu urutan ke-11. 

Renewable energi kelihatannya berlimpah dan murah, tetapi teknologinya belum
maju. Sumber yang bagus untuk mempelajari alternative energi adalah buku
karangan David MacKay dari UIT, Cambridge. Judul bukunya Sustainable energy
- without the hot air atau diterjemahkan bebas Sustainable energy -tanpa
abab. Dibuku ini, yang bisa di download free, MacKay membandingkan segala
macam alternative energi termasuk luas tanah yang diperlukan. Asumsi dia
adalah bahwa tiap orang memerlukan 135kwh/d. Jadi untuk menghidupi satu juta
orang deperlukan tanah yang luar biasa luasnya termasuk untuk
biomass(lih.slides). Maka itu biaya renewable energi akan mahal. 

Selain itu, untuk Indonesia ada satu faktor utama yang menganjal
perkembangan alternatif energi, yaitu adanya subsidi. Umpama harga pokok
disel 100. Diluar negeri akan kena pajak dan dijual ke konsumen 200 (di
Eropa sampai 300+). Swasta yang ingin menjual Alternative energi, bertanding
dengan harga 200. Jadi siapa saja yang bisa menjual energi seharga 200, akan
laku dan bahkan dibebaskan sales tax/PPN 10%, jika berupa renewable energi.
Di Indonesia kebalikan, diesel yang harga pokok 100 disubsidi hingga dijual
ke rakyat cuma 50. Alternatif energi di Indonesia harus bertanding lawan
harga 50. Sedangkan diluar negeri alteranatif energi bersaing dengan harga
200. Jadi pengusaha Indonesia harus jadi superman teknologi untuk bisa
menghasilkan energi dengan harga dibawah 50. 

Terlampir daftar harga diesel dan gasoline di Negara-negara Asia. Harga di
Korea 3X harga di Indonesia. Pencarian Alternatif energi bisa berkembang di
Korea, tetapi tidak mungkin di Indonesia.

Salam,

HL Ong   

-Original Message-
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: Sunday, May 20, 2012 6:06 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi
Lifting Gas di RAPBN 2013

Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem tAmbang, memang
menyedihkan, kalau tata kelolanya masih seperti saat ini. Jual murah keluar,
lebih mahal jual dlm negeri.

Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu untuk bahan bakar?
Untuk oli pakai jarak?(India penghasil castor oil terbesar saat ini, setau
saya) Bukankah masih ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik?
Malah dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?

Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan methanol, bijinya bagus
untuk bahan makanan, karena glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita
diabeter.

Sisanya buat makan ternak dan pupuk.

Ingin komentarnya Pak, mumpung masih ada waktu sbelum minyak tdk dpt
diambil.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
Date: Fri, 18 May 2012 09:17:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi
Lifting Gas di RAPBN 2013


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not
directly related to Geology, users are advised to post the email to:
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran
anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-19 Terurut Topik Bandono Salim
Pak Ong, kalau selalu andalin bahan bakar dari sitem tAmbang, memang 
menyedihkan, kalau tata kelolanya masih seperti saat ini. Jual murah keluar, 
lebih mahal jual dlm negeri.

Bagaimana kalau mulai dipikiran model Brasil, pakai tebu untuk bahan bakar? 
Untuk oli pakai jarak?(India penghasil castor oil terbesar saat ini, setau saya)
Bukankah masih ribuan hektar tanah kita tidak tergarap dengan baik? Malah 
dihancurkan struktur dan kesuburannya oleh manusia?

Ada juga sorgum manis, dlm 3 bln sudah dpt dijadikan methanol, bijinya bagus 
untuk bahan makanan, karena glukosenya rendah. Buat roti bagi penderita 
diabeter.

Sisanya buat makan ternak dan pupuk.

Ingin komentarnya Pak, mumpung masih ada waktu sbelum minyak tdk dpt diambil.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
Date: Fri, 18 May 2012 09:17:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013

PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-18 Terurut Topik Yanto R. Sumantri


Rekan rekan 

Apa yang dikatakan oleh Pak Ong HL ini benar.
Saya merasa   lebih sedih lagi karena ada  seorang ahli ekonomi perminyakan 
yang beken , kalau tidak salah juag mengambil doktornya di Clrd sana , selalu 
mengatakan bahwa cadangan migas kita berlimpah.
Saya pernah bertemu beliau dan menyatakan kritik saya , beliau menjawab .Ya 
saya kan baca dari mas media dan beberapa data mengatakan begitu a.l kan 
cekungan sedimen kita banyak yang belum dieksplorasi , ada enam puluh (Nah 
.itu kan data IAGI)

Ada lagi seorang mantan menteri jaman pak Harto yang cukup populer menulis di 
harian Kompas hal yang sama ,bahwa cadangan migas kita berlimpah.

Tanpa mengurangi akan kegigihan beliau  , saya teringat ketika Alm pak 
Widjojono sedang getol getolnya mensosialisaskan devirsifikasi BBM ke gas . 
Bagaimana seorang profesional yang sepintar Alm dapat yakin sekali bahwa 
devisrsifikasi BBM ke gas dapat menyelesaikan masalah subsidi tanpa menimbulkan 
masalah disektor peresdiaan gas ?

Saya kira obat sementara sebelum bebenah kebujakan energi yang lebih baik maka 
BERHEMAT adalah satu satunya obat aspirin: yang akan mengurangi sakit kepala 
kita.

Beranikah Pemerintah dan maukah rakyat kita menerima ini sebagai suatu fakta 
yang tidak dapat dipungkiri ? Dan kemudian menerima apapun kebijakan 
korektifnya ? Sejarahlah yang akan memberikan jawaban.

Mengerikan memang pak Ong 

si Abah




 From: Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, May 18, 2012 9:17 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi 
Lifting Gas di RAPBN 2013
 

Rekan-rekan IAGI,
 
Sebagai anggota IAGI sebetulnya kita punya kewajiban untuk membetulkan data 
yang salah. Banyak data salah dari Pemerintah kita diamkan hingga kebijakan 
Pemerintah keliru. Kita kutib dokumen Menteri Keuangan, Agus Martowardjo, yang 
ditayangkan di email IAGI. Apakah data ini betul?

 “Dalam dokumen tersebut, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo
 mengatakan bahwa Salah satu sumber daya alam yang
 diperkirakan masih cukup memadai adalah gas bumi.”

 “Posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir gas terbesar,
 menjadi alasan pemerintah memilih sumber daya gas. Berbeda
 dengan cadangan minyak bumi yang terus menipis, cadangan gas
 bumi Indonesia masih cukup besar. Data 2010 menunjukkan
 total cadangan gas Indonesia diperkirakan mencapai 157,14
 triliun standar kaki kubik (tscf), atau 3 persen cadangan
 gas dunia.”
Apakah Indonesia salah satu eksportir gas terbesar? Dulu ya, tetapi sekarang 
merupakan sejarah. Arun sudah tutup. Badak berkurang 30% dan sekarang sebagian 
dipakai dalam negeri. Donggi hanya 1-3TCF. Yang potensi naik produksinya 
hanyalah Wiryagar tetapi sayang diekspor dengan harga sangat murah $3.40/mmbtu, 
yaitu 1/3 dari harga pembelian PLN dari LNG Bontang di Jakarta. Cadangan Masela 
yang kita banggakan hanya antara 6-14TCF. Masela pun belum bisa dikatakan 
sebagai proven reserve menurut definisi SPE, WPC, AAPG, SPEE, apalagi kalau SEC 
karena proven reserve mempunyai konotasi keekonomian. Apakah Masela akan 
diproduksi, kepastian baru akan diketahui tahun 2015, yaitu dimana Final 
Investment Dicision atau FID disetujui. Cadangan Masela secara definisi belum 
dapat dibukukan sebagai Proven reserve karena commerciality belum ditentukan. 
Jadi kita jangan mimpi bahwa cadangan gas bumi Indonesia masih banyak. Bahwa 
cadangan gas Indonesia 3%, pasti ini data
 sejarah dan belum di-update tertutama kalau dibandingkan penemuan di 
Australia, US, dan Canada. Dalam kurun waktu 10 tahun terakir ini penemuan baru 
untuk replacement baik untuk minyak maupun gas Indonesia kurang dari 
setengahnya yang diproduksi. Kita telah menguras celengan anak cucu kita.  
Negara tetangga Western Australia mempunyai proven reserve 160TCF dan 
Queensland 60TCF (dari CBM). Sedangkan di US dan Canada kebanjiran gas berasal 
dari shale gas dengan harga cuma $2-2.50/mmbtu. Indonesia mamasok LNG Bontang 
ke Jakarta dengan harga $11/mmbtu. Bagaimana menteri bisa mengataiakan bahwa 
cadangan gas bumi  Indonesia masih besar? Data yang diberikan kepada Menteri 
keliru hingga kebijaksanaannya juga akan keliru. 
Bersama ini saya ingin melampirkan dua contoh slides tentang kekeliruan data 
gas Indonesia. Satu gambar dari Woods (lih. attachment) menunjukan bahwa antara 
forecast/prediksi dan realisasi/kenyataan produksi gas Indonesia, terdapat 
perbedaan. Bedanya cukup besar, untuk periode 2007-2011, sampai tiga kali lebih 
besarnya forecast dibandingkan realistas. Umumnya grafik forecast dengan angka 
yang cukup meyakinkan diperlihatkan di laporan-laporan Pemerintah. Sedangkan 
grafik forecast bersamaan dengan realisasi, seperti yang diperlihatkan disini 
oleh Woods biasanya tidak dibuat, supaya tidak terlihat kesalahan/kekeliruan 
kita.   
Gambar kedua saya ambil dari Pemerintah (lih.attachment). Banyak data  dari 
Pemerintah yang salah didiamkan. Salah satu adalah peta yang sering

Re: [iagi-net-l] BBM gak akan naik2 - Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013

2012-05-16 Terurut Topik fatchur zamil
Berita hari ini harga minyak WTI turun sampai $92.81/bbl, lha kalau patokan 
untuk menaikan BBM ICP harus $120.75/bbl sementara tren minyak dunia turun 
terus ya BBM gak akan naik2. Negoro tekor terus. Paling yang bisa diusahakan 
cuma pembatasan, itupun kalau berhasil. Terus gimana.fz


REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak dunia memperpanjang penurunan mereka 
pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena meningkatnya persediaan AS dan kekhawatiran 
bahwa Yunani akan keluar dari euro akan menimbulkan kekacauan di zona euro.
Euro mencapai titik terendah empat bulan terhadap dolar karena investor mencari 
tempat berlindung dari risiko, menekan permintaan untuk minyak dan komoditas 
lainnya yang dihargakan dalam dolar.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light 
sweet untuk pengiriman Juni, merosot 1,17 dolar AS menjadi ditutup pada 92,81 
dolar AS per barel.

--- Pada Rab, 16/5/12, lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id menulis:

Dari: lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
Judul: Re: [iagi-net-l] Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 16 Mei, 2012, 7:18 PM

Asumsi makro adalah parameter yang berpengaruh thd perubahan
APBN , adanya perubahan asumsi maka akan terjadi perubahan APBN
( APBN-P ),asumsi makro ini ditetapkan bersama antara eksekutif
dan legislatif dalam UU APBN. sebagai contoh pada UU APBN 2012
yg mulai berlaku Januari 2012 ditetapkan ICP 95 $USD karena ICP
naik terus maka pada April 2012 dilakukan perubahan UU APBN
2012 menjadi APBN-P 2012 dg ICP 105 $ USD.
Asumsi makro APBN antara lain Nilai tukar dollar, harga minyak
( ICP), lifting minyak ,inflasi, pertumbuhan ekonomi dll
(sementara ini  sampai 2012  lifting gas belum masuk asumsi
makro APBN).
Asumsi makro APBN disektor ESDM yaitu ICP , Lifting minyak ,
Subsidi energi ( listrik , BBM , BBN , LPG ).oleh karena itu
tugas pokok Kementerian ESDM untuk menghitung besaran asumsi
makro tsb dan bagaimana cara pengendaliannya.
 Jadi meskipun tidak dipakai untuk asumsi APBN pemasukan dari
 gas tetap ada di APBN. Kalau nanti Lifting gas dimasukan ke
 Asumsi Makro APBN maka akan berpengaruh terhadap APBN tsb ,
 Kalau ada asumsi harga minyak (ICP) maka tentunya juga akan
 ada asumsi harga gas (IGP) disamping lifting gas ( kita lihat
 saja nanti berapa prediksi harga gas per mmbtu nya pada APBN
 2013 , apakah ada pengaruhnya dg melimpahnya gas di USA).
Jadi nanti 2014 , bagi yg berminat jadi Menteri ESDM dari
Geologist mulai sekarang kutak katik perhitungan dan
pengendalian parameter asumsi makro APBN sektor ESDM tsb 
sehingga jadi disamp[ing Geologist juga  ahli segala
bidang. hehehe...he  Rilek dulu... Selamat
Liburan Panjang  akhir pekan , karena Jumat Harpitnas
ISM




 Btw, selama ini income dari Gas diambil dari mana ya ? Atau
 tidak
 dimasukkan ?

 RDP
 *Pemerintah Masukan Asumsi Lifting Gas di RAPBN 2013*
 *SatuNegeri.com* - Dalam asumsi makro Rancangan Anggaran
 Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 yang akan
 diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 16 Mei
 2012. Pemerintah memasukkan asumsi lifting gas pada 2013
 sebesar 1.290-1.360 juta barel ekuivalen minyak per hari
 (mboepd).

 Hal itu merupakan hal yang baru, karena Sebelumnya asumsi
 lifting atau produksi siap jual hanya diterapkan pada
 produksi minyak mentah. Dalam dokumen Kerangka Ekonomi
 Makro Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2013 disebutkan, dengan
 memperhatikan tantangan yang terdapat pada kapasitas
 produksi dan lifting minyak mentah Indonesia.

 pemerintah bermaksud mengusulkan variabel asumsi tambahan
 pada 2013 untuk mengimbangi potensi penurunan penerimaan
 sumber daya alam yang bersumber dari minyak mentah.

 Dalam dokumen tersebut, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo
 mengatakan bahwa Salah satu sumber daya alam yang
 diperkirakan masih cukup memadai adalah gas bumi.

 Posisi Indonesia sebagai salah satu eksportir gas terbesar,
 menjadi alasan pemerintah memilih sumber daya gas. Berbeda
 dengan cadangan minyak bumi yang terus menipis, cadangan gas
 bumi Indonesia masih cukup besar. Data 2010 menunjukkan
 total cadangan gas Indonesia diperkirakan mencapai 157,14
 triliun standar kaki kubik (tscf), atau 3 persen cadangan
 gas dunia.

 Pemerintah beralasan, perkembangan produksi gas bumi relatif
 stabil. Pada 2010, produksi gas bumi mencapai 1.577 mboepd,
 atau naik 159 mboepd dari 1.419 mboepd pada 2009. Dengan
 melihat perkembangan tersebut, pemerintah memperkirakan
 lifting gas pada 2013 mencapai 1.290-1.390 mboepd.

 Dalam dokumen tersebut dipaparkan juga indikator
 perekonomian Indonesia pada 2013. Pemerintah memperkirakan
 pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 6,8-7,2 persen,
 tingkat inflasi dapat dikendalikan pada level yang cukup
 moderat sebesar 4,5-5,5 persen.

 Pemerintah berasumsi tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan
 Negara tiga bulan akan berada pada kisaran 4,5-5,5 persen,
 nilai tukar rupiah cukup stabil pada level Rp8.700-9.300 per
 

[iagi-net-l] BBM lagi

2012-03-20 Terurut Topik Ismail
Di ILC tivi one saat ini  ada diskusi ttg BBM dan migas , ada Mentri ESDM dg 
tim migasnya

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BBM lagi

2012-03-20 Terurut Topik Bandono Salim
Walah paling ngotot mau naikin harga bbm. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Tue, 20 Mar 2012 12:40:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] BBM lagi
Di ILC tivi one saat ini  ada diskusi ttg BBM dan migas , ada Mentri ESDM dg 
tim migasnya

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BBM an

2012-03-19 Terurut Topik Prakosa Rachwibowo
sp.

siwo'72



 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, 18 March 2012 8:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BBM an
 

Siip, ditunggu hasilnya kangmas 




 From:  rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com; 
To:  iagi-net@iagi.or.id; 
Subject:  Re: [iagi-net-l] BBM an 
Sent:  Sat, Mar 17, 2012 12:45:58 PM 
 

aku mau bikin  pak O
ntar kalo jadi di masukin
Avi  0666
On Mar 17, 2012 12:15 PM, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au wrote:


Rekans,
Ada yang bisa memberi pencerahan, cost breakdown dari harga bensin di 
Indonesia (pulau Jawa) ?

Misalnya harga minyak mentah 115 US per barrel, berapa harga pengolahannya 
sampai jadi pertamax, berapa komponen pajaknya, transportasi dll. Sampai bisa 
ketemu angka 9000 rupiah perliter di pom bensin..


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
posted on IAGI mailing list.
-

 

Re: [iagi-net-l] BBM an

2012-03-18 Terurut Topik o - musakti
Siip, ditunggu hasilnya kangmas

Re: [iagi-net-l] BBM an

2012-03-18 Terurut Topik o - musakti
Siip, ditunggu hasilnya kangmas

[iagi-net-l] BBM an

2012-03-17 Terurut Topik o - musakti

Rekans,
Ada yang bisa memberi pencerahan, cost breakdown dari harga bensin di Indonesia 
(pulau Jawa) ?

Misalnya harga minyak mentah 115 US per barrel, berapa harga pengolahannya 
sampai jadi pertamax, berapa komponen pajaknya, transportasi dll. Sampai bisa 
ketemu angka 9000 rupiah perliter di pom bensin..


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BBM an

2012-03-17 Terurut Topik rakhmadi avianto
aku mau bikin  pak O
ntar kalo jadi di masukin

Avi  0666
On Mar 17, 2012 12:15 PM, o - musakti o_musa...@yahoo.com.au wrote:


 Rekans,
 Ada yang bisa memberi pencerahan, cost breakdown dari harga bensin di
 Indonesia (pulau Jawa) ?

 Misalnya harga minyak mentah 115 US per barrel, berapa harga pengolahannya
 sampai jadi pertamax, berapa komponen pajaknya, transportasi dll. Sampai
 bisa ketemu angka 9000 rupiah perliter di pom bensin..


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
 pengiriman abstrak 28 Februari 2012.

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] BBM an

2012-03-17 Terurut Topik o - musakti
Siip, ditunggu hasilnya kangmas