RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
mBang, Ini bukan berarti mau membela "semangat corps" lho... Awal bulan lalu ada diskusi menarik denagn para engineer di Sumatra Selatan, salah satu topiknya persis seperti analisa-mu dibawah. Nah, kalau kita mau introspeksi, explorasi sebetulnya masih menemukan cadangan baru, masalahnya, itu akan memerlukan infrastruktur investasi tambahan untuk put on-stream. Sementara kalau ambil dari proven reserves, kan kasarnya tinggal main choke saja. Investasi tambahan, hmm, relatif sedikit (kecuali kalau mau sampai ke EOR). Inikan UUD juga. Ada lagi kasus-kasus di Sumatra Tengah, yang engineer-nya mau ngejar ROR, main tancap aja, terus reservoir-nya bodhol dan banyak ninggalin by-passed reserves. Kalau kita mau fair, kebanyakan engineer masih melihat ke ROR sebelum memutuskan mau buka reservoir yang mana. Coba lihat, rata-rata yang nemuin field baru, buat on-stream saja pasti ada waktu yang cukup lama, walaupun sudah di fast track (aku ndak punya database-nya untuk yang ini, kali teman-teman di BPMigas punya, tolong di share dong). Belum kalau kita mau thinking out of the box, go deeper, go down dip (ini rasanya sudah terbukti kan?) dan go-go lainnya, itu masih banyak "barang-barang" yang bisa dibawa keatas kan ? Masalahnya sangat sederhana. Mau ndak sih G&G ngomong & duduk bareng sama Engineer? Kan kita bisa "cuci gudang", lantas naikin produksi ? Jadi, struggling-nya masih bisa ditanggung barengan deh. Tapi, ini jangan ditafsirkan sebagai "semangat pemulung" lho Kalau perkara asing-non asing, kayaknya akan seperti telur dan ayam. Ini juga bukan berarti xeno phobia, tapi, dalam hati kecil awak ini juga kepengen sih melihat anak bangsa ini berdiri dengan membusungkan dada. Ini lho...karyaku...gitu lho. Nah, kalau begini, mau ndak IAGI - HAGI take the lead ? Terus terang aja, masih banyak PT Telo (minjam istilahnya mas Sri) yang disini cuma bertindak sebagai calo. Lha kapan kita mau jadi majikan kalau begini ? Alih dan transfer technology ? Sepertinya masih mengharapkan patung menari. Investasi di human resources ? Boro-boro. Mendingan bikin perusahaan taksi aja. Invest pagi, sore dapet duit. Memang, bener-bener mental inlander ...!!! Bambang liyane (lagi metu sungune) -Original Message- From: Istadi, Bambang P [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 31 Desember 2002 6:52 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Nengah, Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke sub-kontraktor atau service company yang asing ataupun yang semi asing (berafiliasi dengan perusahaan lokal). Kalau Exspan sih bisa kasih drillingnya ke Medco, anak perusahaannya sendiri,.. he he he. Kalau logging tool dll, perkembangan teknologi cepat sekali dan hampir ngga mungkin perusahaan lokal melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing sama sekali (dana, teknologi, expertise, knowledge). Asing tetap dibutuhkan dengan azaz saling menguntungkan tentunya. Saudi Aramco pun begitu, mereka majikannya, pihak asing sebagai konsultan dan service company. Skema kerjasama yang saling menguntungkan banyak, e.g Petrobras nya Brazil yang menggandeng TFE berusaha di Bolivia dan Argentina etc, etc,.. Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia sudah turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi !), sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement rationya rendah, dan kita hanya mengandalkan asing untuk melakukan exploration. Kata "hanya" mungkin perlu digaris bawahi. Padahal belum tentu aktifitas explorasi di Indonesia termasuk dari bagian agenda mereka (email saya yang pertama). Selain masalah2 dan strategy internal perusahaan2 migas, juga lead timenya yang lama antara exploration, discovery to first oil, dan belum tentu mereka bisa me-monetize usaha mereka, apalagi kalau kesandung kasus seperti Cepu atau Terang-Sirasun. Dimata mereka political dan security risk bukan isapan jempol belaka. Masalah diatas akan berakibat pada "long term impact" tapi mungkin saja pemerintah merasa ini bukan masalah, karena dewi fortuna masih berpihak pada kita. Lihat saja, pendapatan sektor migas melampaui target APBN 2002 karena harga minyak yang tinggi saat ini, kurs rupiah yang kuat dibandingkan dengan asumsi, sehingga pendapatan surplus 8% dari yang ditargetkan dalam APBN 2002. Jadi santai2 aja dulu akh,.. kumaha engke ! Toch masih ada beberapa mega projects yang bisa mendatangkan devisa dimasa mendatang (LNG Tangguh, LNG Donggi dll). Padahal ada beberapa hal yang perlu dicermati mengenai bisnis ini dimasa mendatang. Kalau saja kita mau mengantipasi keadaan buruk,.. barangkali kita musti mengambil alih beberapa bagian dari industri ini, termaksud fasa explorasi dengan studi2 khusus antara lain di daerah2/basin2 yang belum berproduksi. Pilihannya adalah menunggu orang lain untuk merubah nasib, atau diri kita sendiri yang berubah untuk merubah nasib. Kalau semua2nya dise
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Ass. Wr. Wb Kawan-kawanku, mungkin kita selalu ingat rumus ekonomi yang sangat simpel keuntungan adalah revenue - operating cost. Operating cost terdiri dari upah pekerja, pembelian barang,pembelian teknologi Kalau melihat rumus ini, maka agar devisa negara tidak terlalu banyak lari ke luar negeri strateginya adalah memaintain upah pekerja untuk tidak boros dikasihkan kepegawai asing, pembelian barang buatan dalam negeri tapi sayang untuk bidang perminyakan ini dari hal yang kecil sampai besar masih diimpor terutama dari USA, juga teknologi untuk meningkatkan produksi/explorasi (contoh 3D seismic) masih bergantung pada teknologi luar negeri sehingga tentu devisa akan lari ke luar negeri. Kalau melihat diatas kita dan generasi penerus masih harus berjuang agar keuntungan untuk negara tetap tinggi tidak hanya kebagian sisanya yang kecil, karena sebagian besar devisa lari ke luar negeri gara-gara tersebut diatas. Agar keuntungan berputar didalam negeri maka usaha Exspan diantaranya Drilling, simple logging dikejakan sendiri dengan menggunakan mostly perusahaan lokal dan orang lokal yang tentu perlu kita dukung/perbaiki bersama. Wassalam, Rachmat S. Uweh [EMAIL PROTECTED] > -Original Message- > From: Toto Santosa > Sent: Monday, December 30, 2002 3:57 PM > To: Rachmat S Uweh; Hendri Wahyudiatmoko > Subject: FW: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > > Fyi. > > -Original Message- > From: Istadi, Bambang P [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > <mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]> > Sent: Tuesday, December 31, 2002 6:52 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > > Pak Nengah, > > Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke sub-kontraktor atau > service company yang asing ataupun yang semi asing (berafiliasi dengan > perusahaan lokal). Kalau Exspan sih bisa kasih drillingnya ke Medco, anak > perusahaannya sendiri,.. he he he. Kalau logging tool dll, perkembangan > teknologi cepat sekali dan hampir ngga mungkin perusahaan lokal > melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing sama sekali (dana, > teknologi, expertise, knowledge). Asing tetap dibutuhkan dengan azaz > saling menguntungkan tentunya. Saudi Aramco pun begitu, mereka > majikannya, pihak asing sebagai konsultan dan service company. Skema > kerjasama yang saling menguntungkan banyak, e.g Petrobras nya Brazil yang > menggandeng TFE berusaha di Bolivia dan Argentina etc, etc,.. > Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia sudah > turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi !), > sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement rationya > rendah, dan kita hanya mengandalkan asing untuk melakukan exploration. > Kata "hanya" mungkin perlu digaris bawahi. Padahal belum tentu aktifitas > explorasi di Indonesia termasuk dari bagian agenda mereka (email saya yang > pertama). Selain masalah2 dan strategy internal perusahaan2 migas, juga > lead timenya yang lama antara exploration, discovery to first oil, dan > belum tentu mereka bisa me-monetize usaha mereka, apalagi kalau kesandung > kasus seperti Cepu atau Terang-Sirasun. Dimata mereka political dan > security risk bukan isapan jempol belaka. > Masalah diatas akan berakibat pada "long term impact" tapi mungkin saja > pemerintah merasa ini bukan masalah, karena dewi fortuna masih berpihak > pada kita. Lihat saja, pendapatan sektor migas melampaui target APBN 2002 > karena harga minyak yang tinggi saat ini, kurs rupiah yang kuat > dibandingkan dengan asumsi, sehingga pendapatan surplus 8% dari yang > ditargetkan dalam APBN 2002. Jadi santai2 aja dulu akh,.. kumaha engke ! > Toch masih ada beberapa mega projects yang bisa mendatangkan devisa dimasa > mendatang (LNG Tangguh, LNG Donggi dll). Padahal ada beberapa hal yang > perlu dicermati mengenai bisnis ini dimasa mendatang. > Kalau saja kita mau mengantipasi keadaan buruk,.. barangkali kita musti > mengambil alih beberapa bagian dari industri ini, termaksud fasa explorasi > dengan studi2 khusus antara lain di daerah2/basin2 yang belum berproduksi. > Pilihannya adalah menunggu orang lain untuk merubah nasib, atau diri kita > sendiri yang berubah untuk merubah nasib. Kalau semua2nya diserahkan ke > asing dan hanya menunggu asing saja mengambil daerah2 yang ditawarkan,.. > mungkin bisa jadi sama saja dengan menunggu Godot,... Wallaahu a'lam > bisshawab. > wass.w.w. > Bambang Istadi > ConocoPhillips Inc. > +1-281-293-3763 > > > -----Original Message----- > From: I Nengah D. Sadiarta [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > <mailto:[mailto:[EMAIL PROTECTED]]> > Sent: Sunday, December 29, 2002 9:46 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [iagi-net-l] I
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
redesmon munir <[EMAIL PROTECTED]> 12/31/02 07:12 AM Nah, apakah sinyalemen "malasnya" para perusahaan migas untuk berinvestasi di hulu dibuktikan dengan penandatanganan kontrak WKP baru hanya 2 blok kemaren ? wallahu'alam. Mungkin rekan-rekan kita yang ada di Ditjen Migas bisa menjawab, kenapa beberapa blok yang ditawarkan tidak atau belum terjual ? Apakah skim PSC sudah tidak menarik ? atau country risk sebagai penyebabnya ? Upah, saya rasa tidak. Mungkin yang harus disadari juga adalah dengan adanya trend merger dan akuisisi, maka distribusi modal akan lebih terkonsolidasi. Jadi yang dulu tersebar sekarang akan lebih terfokus kepada beberapa 'hot spot' saja. Masing-masing player tentunya punya portfolio global, jadi invetasi di satu tempat akan dibandingkan dengan investasi semacam di seluruh penjuru dunia. Akibatnya bisa saja Indonesia jadi nggak 'kebagian' karena ada tempat lain yang lebih menarik (bisa karena reserve size-nya, exploration risk-nya, atau mungkin juga skim-nya). salam,
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
>Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia >sudah turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi >!), sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement >rationya rendah Iseng-iseng saya pernah ngeplot annual production dari sekitar 12 lapangan minyak dan dan gas yang cukup besar. Untuk minyak kita memang sangat prihatin, karena produksi nasional masih mengandalkan dari lapangan yang sudah ditemukan tahun 40-an (Minas & Duri). Sementara untuk penemuan-penemuan baru kontribusinya masih jauh di bawah ke dua lapangan tsb. Untuk gas memang agak menggembirakan, karena lapangan-lapangan tua sudah 'terbaharui' oleh penemuan-penemuan yang lebih baru. Jadi produksi nasional boleh dikatakan cukup aman. Sebenarnya angka penemuan baru cukup besar (banyak, kurang lebih 30% dari seluruh lapangan yang ada sekarang), hanya saja reserves-nya memang kecil-kecil. Barangkali memang gajah-nya sudah pada habis ya, yang ada tinggal kelinci-kelinci saja. Kalau untung ya mungkin masih bisa nemu yang ukuran kerbau/sapi he...he...he Tapi sebenarnya ada fenomena yang agak sedikit memprihatinkan juga, karena hampir semua player itu senengnya 'ngrubutin' area yang sedang panas saja alias jarang yang berani bersolo karier di daerah yang agak 'nyleneh'. Coba perhatikan ramai di Natuna, ramai di Selat Makasar, dan sebentar lagi mungkin rame di East Java Sea he...he..he... Ini kali mungkin ada kaitannya dengan keberanian untuk 'thinking out of the box' yang belum termasyarakatkan ya. salam, "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> 12/31/02 06:51 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Nengah, Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke sub-kontraktor atau service company yang asing ataupun yang semi asing (berafiliasi dengan perusahaan lokal). Kalau Exspan sih bisa kasih drillingnya ke Medco, anak perusahaannya sendiri,.. he he he. Kalau logging tool dll, perkembangan teknologi cepat sekali dan hampir ngga mungkin perusahaan lokal melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing sama sekali (dana, teknologi, expertise, knowledge). Asing tetap dibutuhkan dengan azaz saling menguntungkan tentunya. Saudi Aramco pun begitu, mereka majikannya, pihak asing sebagai konsultan dan service company. Skema kerjasama yang saling menguntungkan banyak, e.g Petrobras nya Brazil yang menggandeng TFE berusaha di Bolivia dan Argentina etc, etc,.. Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia sudah turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi !), sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement rationya rendah, dan kita hanya mengandalkan asing untuk melakukan exploration. Kata "hanya" mungkin perlu digaris bawahi. Padahal belum tentu aktifitas explorasi di Indonesia termasuk dari bagian agenda mereka (email saya yang pertama). Selain masalah2 dan strategy internal perusahaan2 migas, juga lead timenya yang lama antara exploration, discovery to first oil, dan belum tentu mereka bisa me-monetize usaha mereka, apalagi kalau kesandung kasus seperti Cepu atau Terang-Sirasun. Dimata mereka political dan security risk bukan isapan jempol belaka. Masalah diatas akan berakibat pada "long term impact" tapi mungkin saja pemerintah merasa ini bukan masalah, karena dewi fortuna masih berpihak pada kita. Lihat saja, pendapatan sektor migas melampaui target APBN 2002 karena harga minyak yang tinggi saat ini, kurs rupiah yang kuat dibandingkan dengan asumsi, sehingga pendapatan surplus 8% dari yang ditargetkan dalam APBN 2002. Jadi santai2 aja dulu akh,.. kumaha engke ! Toch masih ada beberapa mega projects yang bisa mendatangkan devisa dimasa mendatang (LNG Tangguh, LNG Donggi dll). Padahal ada beberapa hal yang perlu dicermati mengenai bisnis ini dimasa mendatang. Kalau saja kita mau mengantipasi keadaan buruk,.. barangkali kita musti mengambil alih beberapa bagian dari industri ini, termaksud fasa explorasi dengan studi2 khusus antara lain di daerah2/basin2 yang belum berproduksi. Pilihannya adalah menunggu orang lain untuk merubah nasib, atau diri kita sendiri yang berubah untuk merubah nasib. Kalau semua2nya diserahkan ke asing dan hanya menunggu asing saja mengambil daerah2 yang ditawarkan,.. mungkin bisa jadi sama saja dengan menunggu Godot,... Wallaahu a'lam bisshawab. wass.w.w. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: I Nengah D. Sadiarta [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Sunday, December 29, 2002 9:46 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Bambang, Saya juga salut dengan Exspan atas prestasinya yang tidak kalah dengan oil company asing. Akan tetapi, apakah untuk pekerjaan2 y
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Pak Bambang, Analisisnya sangat menarik. Nah, apakah sinyalemen "malasnya" para perusahaan migas untuk berinvestasi di hulu dibuktikan dengan penandatanganan kontrak WKP baru hanya 2 blok kemaren ? wallahu'alam. Mungkin rekan-rekan kita yang ada di Ditjen Migas bisa menjawab, kenapa beberapa blok yang ditawarkan tidak atau belum terjual ? Apakah skim PSC sudah tidak menarik ? atau country risk sebagai penyebabnya ? Upah, saya rasa tidak. Pada sektor migas tentu kita kita tidak ingin seperti Sony, P&G, Nike dll yang memindahkan pabrik atau portofolio investasinya ke negara tetangga. Yang saya rasakan faktor Otda, tumpang tindih lahan sebagai unsur yang ikut mengganggu operasional para pengusaha migas. Ada baiknya usulan kawan-kawan (pak Bambang cs) melalui IAGI disampaikan ke Departemen ESDM. Mas, selamat tahun baru. rds --- "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Nengah, > > Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke > sub-kontraktor atau > service company yang asing ataupun yang semi asing > (berafiliasi dengan > perusahaan lokal). Kalau Exspan sih bisa kasih > drillingnya ke Medco, > anak perusahaannya sendiri,.. he he he. Kalau > logging tool dll, > perkembangan teknologi cepat sekali dan hampir ngga > mungkin perusahaan > lokal melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing > sama sekali (dana, > teknologi, expertise, knowledge). Asing tetap > __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Pak Nengah, Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke sub-kontraktor atau service company yang asing ataupun yang semi asing (berafiliasi dengan perusahaan lokal). Kalau Exspan sih bisa kasih drillingnya ke Medco, anak perusahaannya sendiri,.. he he he. Kalau logging tool dll, perkembangan teknologi cepat sekali dan hampir ngga mungkin perusahaan lokal melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing sama sekali (dana, teknologi, expertise, knowledge). Asing tetap dibutuhkan dengan azaz saling menguntungkan tentunya. Saudi Aramco pun begitu, mereka majikannya, pihak asing sebagai konsultan dan service company. Skema kerjasama yang saling menguntungkan banyak, e.g Petrobras nya Brazil yang menggandeng TFE berusaha di Bolivia dan Argentina etc, etc,.. Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia sudah turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi !), sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement rationya rendah, dan kita hanya mengandalkan asing untuk melakukan exploration. Kata "hanya" mungkin perlu digaris bawahi. Padahal belum tentu aktifitas explorasi di Indonesia termasuk dari bagian agenda mereka (email saya yang pertama). Selain masalah2 dan strategy internal perusahaan2 migas, juga lead timenya yang lama antara exploration, discovery to first oil, dan belum tentu mereka bisa me-monetize usaha mereka, apalagi kalau kesandung kasus seperti Cepu atau Terang-Sirasun. Dimata mereka political dan security risk bukan isapan jempol belaka. Masalah diatas akan berakibat pada "long term impact" tapi mungkin saja pemerintah merasa ini bukan masalah, karena dewi fortuna masih berpihak pada kita. Lihat saja, pendapatan sektor migas melampaui target APBN 2002 karena harga minyak yang tinggi saat ini, kurs rupiah yang kuat dibandingkan dengan asumsi, sehingga pendapatan surplus 8% dari yang ditargetkan dalam APBN 2002. Jadi santai2 aja dulu akh,.. kumaha engke ! Toch masih ada beberapa mega projects yang bisa mendatangkan devisa dimasa mendatang (LNG Tangguh, LNG Donggi dll). Padahal ada beberapa hal yang perlu dicermati mengenai bisnis ini dimasa mendatang. Kalau saja kita mau mengantipasi keadaan buruk,.. barangkali kita musti mengambil alih beberapa bagian dari industri ini, termaksud fasa explorasi dengan studi2 khusus antara lain di daerah2/basin2 yang belum berproduksi. Pilihannya adalah menunggu orang lain untuk merubah nasib, atau diri kita sendiri yang berubah untuk merubah nasib. Kalau semua2nya diserahkan ke asing dan hanya menunggu asing saja mengambil daerah2 yang ditawarkan,.. mungkin bisa jadi sama saja dengan menunggu Godot,... Wallaahu a'lam bisshawab. wass.w.w. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: I Nengah D. Sadiarta [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Sunday, December 29, 2002 9:46 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Bambang, Saya juga salut dengan Exspan atas prestasinya yang tidak kalah dengan oil company asing. Akan tetapi, apakah untuk pekerjaan2 yg di-subcontract-kan ke service company (drilling, logging dll) juga diberikan ke service company lokal yang tidak ada ada expat-nya? Salam, INS At 11:20 AM 12/27/02 -0600, you wrote: >Cak Noor, aku salut sama Exspan. Data produksi minyak yang saya punya dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan TFE. Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke KL). Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total umpamanya. >wass.w.w. > >Bambang Istadi >ConocoPhillips Inc. >+1-281-293-3763 > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Kembali mas Bambang memaparkan: Cadangan Indonesia kecil tetapi enak untuk cari duit karena berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah oleh sistem cost recovery... Bagaimana agar supaya cost recovery ini "tidak disalah-gunakan" para KPS. Benar, kita sudah punya sistem pengawasan tetapi para KPS tetap jeli bisa mencari selah-celah. Dan pengawasan tidak bisa masuk sampai detail. Konon sistem PSC di Malaysia ada ketentuan "revenue over cost" yang mempengaruhi split keuntungan (semakin besar cost, perolehan KPS semakin kecil). Dengan demikian para KPS akan berusaha sehemat mungkin untuk mendapatkan split yang bagus. Sementara di sini ... pokoknya bisa di cost recovery. Nuansa praktek NKK (nulung konco-konco) tercium baunya. Buktinya: TKA pengawas pemboran dengan honor US$1400/hari masih banyak Semoga rekan-rekan pengawas lebih jeli melihat ini. Salam, Sugeng - Original Message - From: RUSDIANTO Djoko <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, December 27, 2002 7:59 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > Suatu analysa yang tajam dan mengena.. dan memang begitulah > adanya.. > Mudah-mudahan masukan ini bisa diperhatikan terutama oleh yang punya > wewenang dalam decision maker. > Salam, > > Djoko Rusdianto > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
kalau beri-memberi pekerjaan tetap secara profesional semua melalui tender, siapa pun pemenangnya entah semua lokal atau ada expatnya sudah banyak juga service co. yang seluruhnya orang lokal kalaupun pekerjanya orang lokal, tetapi masih banyak yang berafiliasi dengan luar biasanya sih modal dan teknologi adopsi dari sono nah sudah mampukah kita mendirikan perusahaan sendiri dengan modal sendiri ? pinjem dari sono juga gak apa-apa, dari mana saja boleh kan ? teknologi beli dari sono juga gak apa-apa, yang penting kita mampu beli yang terakhir, tunjukan bahwa kita juga mampu dan bisa bersaing dalam tender salam bondan brillianto Op. Geophysicist -Original Message- From: I Nengah D. Sadiarta [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 30 Desember 2002 10:46 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Bambang, Saya juga salut dengan Exspan atas prestasinya yang tidak kalah dengan oil company asing. Akan tetapi, apakah untuk pekerjaan2 yg di-subcontract-kan ke service company (drilling, logging dll) juga diberikan ke service company lokal yang tidak ada ada expat-nya? Salam, INS At 11:20 AM 12/27/02 -0600, you wrote: >Cak Noor, aku salut sama Exspan. Data produksi minyak yang saya punya dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan TFE. Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke KL). Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total umpamanya. >wass.w.w. > >Bambang Istadi - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Pak Bambang, Saya juga salut dengan Exspan atas prestasinya yang tidak kalah dengan oil company asing. Akan tetapi, apakah untuk pekerjaan2 yg di-subcontract-kan ke service company (drilling, logging dll) juga diberikan ke service company lokal yang tidak ada ada expat-nya? Salam, INS At 11:20 AM 12/27/02 -0600, you wrote: >Cak Noor, aku salut sama Exspan. Data produksi minyak yang saya punya dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan TFE. Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke KL). Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total umpamanya. >wass.w.w. > >Bambang Istadi >ConocoPhillips Inc. >+1-281-293-3763 > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Cak Yayang ..dan ...Cak Bambang.kayanya susah kalau harus merubah mental dulu mahbutuh waktu lama, mungkin butuh waktu 117 tahun untuk merubahnyadan setelah itu 117 tahun..baru bisa..ketemu sedikit kerena cadangannya sudah habis tuh...selamat lebaran ...! wassalam hs Original Message: - From: Istadi, Bambang P [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 27 Dec 2002 11:20:16 -0600 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Cak Yayang, terima kasih input dan komentarnya. Yang saya maksud "masih kabur" sebenarnya perbandingan dengan negara2 dunia ketiga produsen minyak lainnya, peran yang diberikan pemerintah Indonesia untuk kita berpartisipasi aktif masih setengah hati. Kita bisa lihat negara2 lain seperti Malaysia, Venezuela, Nigeria, Mexico, Iran maupun Saudi. Pengembalian daerah KPS yang kontraknya sudah mature semacam CPP saja merupakan preseden, prosesnya berkepanjangan dan gontok2an sendiri, dan sempat diperpajang sebelum keputusan akhirnya diambil. Selain CPP, mana lagi yang tidak diperpanjang ?? Apakah tidak mungkin lapangan2 yang sudah berproduksi semacam ini dikelola oleh bangsa sendiri ? Kalau industri migas dianggap high risk, bukankan lapangan2 ini sudah menjadi low risk ? Memang ada beberapa TAC yang diberikan pada para "pemain" nasional, tapi bukankan ini malah high risk, karena dari sisi ke-ekonomian sangat marginal ? malah diperlukan secondary dan tertiary recovery yang high cost, karena lapangan2 tersebut sudah tinggal ampas2 nya saja, ... dan yang manis2 sudah disedot habis,... he he he Dari sisi lain, seberapa besar reinvestasi pendapatan migas kita ? berapa besar alokasi APBN untuk industri migas/Pertamina ? bukankah selama ini hanya jadi sapi perahnya pemerintah/penguasa dan partai politik ? sapinya perlu makan juga khan. Seberapa banyak basin2 yang belum berproduksi tadi punya seismic data ? bukankan basin2 tersebut milik kita cq. Pertamina ? Berapa banyak rekan2 IAGI yang melakukan regional reconnaissance, seismic survey, surface geochemistry, analisa citra Landsat, gravity dll pada basin2 belum berproduksi tersebut demi, untuk, atas nama dan dibiayai oleh pemerintah ? Saya yakin rekan Awang dan rekan2 IAGI lainnya punya konsep2 untuk menjawab tantangan2 masa depan dari basin2 belum berproduksi tersebut, kalau saja peran dan empowerment tersebut diberikan. Cak Noor, aku salut sama Exspan. Data produksi minyak yang saya punya dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan TFE. Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke KL). Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total umpamanya. Perhitungan ekonomi rekan saya menunjukkan berusaha migas di Indonesia NPV-nya kecil sekali !! Namun bisa jadi sangat menguntungkan karena cost recovery. Ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai NPV ini kecil, namun bisa berbalik sangat besar jika beberapa faktor terpenuhi. Nah kalau sudah begini siapa yang jadi sapi perahnya siapa,... Yang jelas saya dukung himbauan pak Ketum "Sudah saatnya kita jadi majikan. (Paling tidak: bermental majikan)" wass.w.w. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, December 26, 2002 7:21 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Saya terusik oleh statement terakhir mas BPI tentang sumberdaya manusia. Dalam perspektif organisasi (semacam IAGI), saya kurang sependapat kalau status kita yang masih jadi "kuli" setelah 117 tahun industri migas di Indonesia diakibatkan oleh kaburnya VISI dan PERAN yang diinginkan pemerintah dan lemahnya EMPOWERMENT terhadap kita (explorationist) dalam menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan dsbnya. Prinsip egalitarianisme yang disaratkan oleh berbagai ilmu (sains) yang kita pelajari mengajarkan bahwa justru "KITA"lah yang sebenarnya kabur dan bermental kuli. Bukan (hanya) pemerintah. Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah jadi kuli. Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita datang melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari berhenti jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins dsb) dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko menyedot kekayaan alam kita. Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak: bermental majikan-lah) adb - Original Message - From: "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, December 26, 2002 11:31 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Indone
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Cak Yayang, terima kasih input dan komentarnya. Yang saya maksud "masih kabur" sebenarnya perbandingan dengan negara2 dunia ketiga produsen minyak lainnya, peran yang diberikan pemerintah Indonesia untuk kita berpartisipasi aktif masih setengah hati. Kita bisa lihat negara2 lain seperti Malaysia, Venezuela, Nigeria, Mexico, Iran maupun Saudi. Pengembalian daerah KPS yang kontraknya sudah mature semacam CPP saja merupakan preseden, prosesnya berkepanjangan dan gontok2an sendiri, dan sempat diperpajang sebelum keputusan akhirnya diambil. Selain CPP, mana lagi yang tidak diperpanjang ?? Apakah tidak mungkin lapangan2 yang sudah berproduksi semacam ini dikelola oleh bangsa sendiri ? Kalau industri migas dianggap high risk, bukankan lapangan2 ini sudah menjadi low risk ? Memang ada beberapa TAC yang diberikan pada para "pemain" nasional, tapi bukankan ini malah high risk, karena dari sisi ke-ekonomian sangat marginal ? malah diperlukan secondary dan tertiary recovery yang high cost, karena lapangan2 tersebut sudah tinggal ampas2 nya saja, ... dan yang manis2 sudah disedot habis,... he he he Dari sisi lain, seberapa besar reinvestasi pendapatan migas kita ? berapa besar alokasi APBN untuk industri migas/Pertamina ? bukankah selama ini hanya jadi sapi perahnya pemerintah/penguasa dan partai politik ? sapinya perlu makan juga khan. Seberapa banyak basin2 yang belum berproduksi tadi punya seismic data ? bukankan basin2 tersebut milik kita cq. Pertamina ? Berapa banyak rekan2 IAGI yang melakukan regional reconnaissance, seismic survey, surface geochemistry, analisa citra Landsat, gravity dll pada basin2 belum berproduksi tersebut demi, untuk, atas nama dan dibiayai oleh pemerintah ? Saya yakin rekan Awang dan rekan2 IAGI lainnya punya konsep2 untuk menjawab tantangan2 masa depan dari basin2 belum berproduksi tersebut, kalau saja peran dan empowerment tersebut diberikan. Cak Noor, aku salut sama Exspan. Data produksi minyak yang saya punya dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan TFE. Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke KL). Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total umpamanya. Perhitungan ekonomi rekan saya menunjukkan berusaha migas di Indonesia NPV-nya kecil sekali !! Namun bisa jadi sangat menguntungkan karena cost recovery. Ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai NPV ini kecil, namun bisa berbalik sangat besar jika beberapa faktor terpenuhi. Nah kalau sudah begini siapa yang jadi sapi perahnya siapa,... Yang jelas saya dukung himbauan pak Ketum "Sudah saatnya kita jadi majikan. (Paling tidak: bermental majikan)" wass.w.w. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, December 26, 2002 7:21 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Saya terusik oleh statement terakhir mas BPI tentang sumberdaya manusia. Dalam perspektif organisasi (semacam IAGI), saya kurang sependapat kalau status kita yang masih jadi "kuli" setelah 117 tahun industri migas di Indonesia diakibatkan oleh kaburnya VISI dan PERAN yang diinginkan pemerintah dan lemahnya EMPOWERMENT terhadap kita (explorationist) dalam menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan dsbnya. Prinsip egalitarianisme yang disaratkan oleh berbagai ilmu (sains) yang kita pelajari mengajarkan bahwa justru "KITA"lah yang sebenarnya kabur dan bermental kuli. Bukan (hanya) pemerintah. Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah jadi kuli. Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita datang melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari berhenti jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins dsb) dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko menyedot kekayaan alam kita. Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak: bermental majikan-lah) adb - Original Message - From: "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, December 26, 2002 11:31 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. .deleted ., Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya yakin rekan2 IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. hanya saja visi, peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan empowerment terhadap kita untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan ini yang "masih kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. Makanya kita masih saja jadi &q
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Agreed. Masalahnya juga Bung Dodi, nantinya setelah berjuang keras mendirikan perusahaan nasional yang well established (kinerja bagus), krn dapat menyerap lapangan kerja dan mendevelop karyawan nasionalnya jadi hi-performance, ujung-ujungnya Company itu juga akan masuk bursa saham (IPO?) demi sejuta alasan; pengembangan usaha, kekurangan modal, pasar bebas/AFTA, go internasional, dll., dan ujungnya pula masuklah investor asing dgn membeli mayoritas saham (Privatisasi, seperti yang disukai pembesar2 kita skrg ini). So, jadilah hak suara Company dikendalikan mereka, majikan2 nasionalnya jadi berkurang kewenangannya (turun pangkat jadi kuli), dan ujungnya demi alasan efisiensi, karyawan bawahan dituntut macem2 standarisasi perusahaan, ujungnya terjadilah "Pemutusan Kerja baik2" (baca PHK). So, 40 juta pengangguran nambah lagi deh..(so, katanya juga sih rata2 di Indonesia, 1 orang yg bekerja normal menghidupi 16 orang anggota keluarganya???) By experience juga, ujung-ujungnya setelah PHK karyawan nasional tadi, muncullah karyawan2 impor dari overseas sebagai gantinya, dgn skill yg "so-so" saja yang mgkn tdk lbh baik dari national employee yg tadi di PHK, tapi dengan keistimewaan benefit dan fasilitas company yg wuuahhh dibanding kuli-2 nasional. Ujung-ujungnya, sebenarnya siapa sih yang salah??apakah sebenarnya kita juga memberi peluang utk selalu jadi "bawahan", terutama jadi kulinya bangsa lain?? Salam buat temen2 di Balikpapan. ~Anto~ -Original Message- From: dodi iskandar [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, December 27, 2002 3:21 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Yang kuli jadi kuli dan yang nganggur tetap nganggur kesempatan kerja makin menipis, kompetisi makin ketat ditambah dengan isu2 perdagangan bebas. saya kira memperluas lapangan kerja adalah langkah awal untuk menjadi "majikan" dan kondisi ini adalah yang riil berada di depan mata kita. Salam, Dodi On Fri, 27 Dec 2002 14:56:14 SYARIFUDDIN Noor wrote: >"Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> >12/26/02 11:31 PM > >>Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di >>Indonesia,...Wallahu alam. > >Pakde Bambang, ada komen nggak tentang perusahaan model Exspan yang 100% >buatan dalam negeri dan dengan demikian (setahu saya) ongkos produksinya >paling murah (kompetitif..?) saat ini di Indonesia..Tentunya >perusahaan milik orang Indonesia dan dilakukan oleh orang Indonesia, jadi >kita bukan kuli khan kalau di situ..? > >Mungkin nggak ya tumbuh Exspan-Exspan baru yang bisa meramaikan pasaran >investasi perminyakan di Indonesia...? Tentunya yang punya visi juga, >bukan perusahaan model petualang dan cuman jadi calo area KPS doang...:-( > > >salam, > _ Get 25MB, POP3, Spam Filtering with LYCOS MAIL PLUS for $19.95/year. http://login.mail.lycos.com/brandPage.shtml?pageId=plus&ref=lmtplus - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Yang kuli jadi kuli dan yang nganggur tetap nganggur kesempatan kerja makin menipis, kompetisi makin ketat ditambah dengan isu2 perdagangan bebas. saya kira memperluas lapangan kerja adalah langkah awal untuk menjadi "majikan" dan kondisi ini adalah yang riil berada di depan mata kita. Salam, Dodi On Fri, 27 Dec 2002 14:56:14 SYARIFUDDIN Noor wrote: >"Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> >12/26/02 11:31 PM > >>Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di >>Indonesia,...Wallahu alam. > >Pakde Bambang, ada komen nggak tentang perusahaan model Exspan yang 100% >buatan dalam negeri dan dengan demikian (setahu saya) ongkos produksinya >paling murah (kompetitif..?) saat ini di Indonesia..Tentunya >perusahaan milik orang Indonesia dan dilakukan oleh orang Indonesia, jadi >kita bukan kuli khan kalau di situ..? > >Mungkin nggak ya tumbuh Exspan-Exspan baru yang bisa meramaikan pasaran >investasi perminyakan di Indonesia...? Tentunya yang punya visi juga, >bukan perusahaan model petualang dan cuman jadi calo area KPS doang...:-( > > >salam, > _ Get 25MB, POP3, Spam Filtering with LYCOS MAIL PLUS for $19.95/year. http://login.mail.lycos.com/brandPage.shtml?pageId=plus&ref=lmtplus - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
menarik mas andang, boleh kan belajar dari yang sudah memutuskan utk menjadi majikan.. :) kira2 untuk yang muda2 gimana mas andang biar ga jadi kuli terus? sepertinya yang muda harus jadi kuli and penjaja dulu baru sekian belas tahun kemudian jadi owner... kecuali bisa punya mertua yang owner... :) regards Ujay > -Original Message- > From: Andang Bachtiar [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Friday, December 27, 2002 8:21 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > > Saya terusik oleh statement terakhir mas BPI tentang sumberdaya manusia. > > Dalam perspektif organisasi (semacam IAGI), saya kurang sependapat kalau > status kita yang masih jadi "kuli" setelah 117 tahun industri migas di > Indonesia diakibatkan oleh kaburnya VISI dan PERAN yang diinginkan > pemerintah dan lemahnya EMPOWERMENT terhadap kita (explorationist) dalam > menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan dsbnya. > > Prinsip egalitarianisme yang disaratkan oleh berbagai ilmu (sains) yang > kita > pelajari mengajarkan bahwa justru "KITA"lah yang sebenarnya kabur dan > bermental kuli. Bukan (hanya) pemerintah. > > Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah > jadi kuli. > > Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita > datang > melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari berhenti > jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins > dsb) > dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko menyedot > kekayaan alam kita. > > Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak: > bermental majikan-lah) > > adb > > > > - Original Message ----- > From: "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Thursday, December 26, 2002 11:31 PM > Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > .deleted.. > .. > > > ., Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya yakin rekan2 > IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. hanya saja visi, > peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan empowerment terhadap kita > untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan ini yang "masih > kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. Makanya kita masih saja > jadi > "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di Indonesia,...Wallahu alam. > > Bambang Istadi > ConocoPhillips Inc. > +1-281-293-3763 > > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Memang kalo dilihat 117 tahun-nya, udah pantas untuk jadi majikan. Tapi semua itu 'kan tidak hanya cukup semudah membalik telapak tangan. Yang pasti itu, untuk menjadi majikan tidak hanya cukup bersikap seperti majikan, dimana-dimana, kalau mau menjadi majikan itu harus punya modal untuk membiayai predikat sebagai majikan. Oil industri itu kan padat modal, dan beresiko tinggi, dan yang jelas uang pensiun atau pesangon, nggak bakal cukup buat modalin industri ini, sekalipun untuk proyek sekaliber TAC sekalipun. Dan juga kalau dilihat, berapa banyak sich pemodal dalam negeri yang mau investasi di industri ini dalam artian sebenarnya, bukan yang punya jatah 10% lho. Saya melihat ada potensi investor dalam negeri jika IAGI yang memiliki SDM handal ini meng'educate' mereka (investor) untuk mau investasi di industri ini, tentu dengan menjelaskan segala resiko, bahwa industri ini penuh dengan resiko tinggi tapi high gain. Adakah upaya-upaya ini sudah menjadi bagian program dari institusi IAGI sebagai salah satu wadah pemikir di Oil Industry?. Semoga kita bisa menjadi majikan. SS adb wrote : del Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah jadi kuli. Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita datang melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari berhenti jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins dsb) dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko menyedot kekayaan alam kita. Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak: bermental majikan-lah) adb - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Saya terusik oleh statement terakhir mas BPI tentang sumberdaya manusia. Dalam perspektif organisasi (semacam IAGI), saya kurang sependapat kalau status kita yang masih jadi "kuli" setelah 117 tahun industri migas di Indonesia diakibatkan oleh kaburnya VISI dan PERAN yang diinginkan pemerintah dan lemahnya EMPOWERMENT terhadap kita (explorationist) dalam menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan dsbnya. Prinsip egalitarianisme yang disaratkan oleh berbagai ilmu (sains) yang kita pelajari mengajarkan bahwa justru "KITA"lah yang sebenarnya kabur dan bermental kuli. Bukan (hanya) pemerintah. Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah jadi kuli. Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita datang melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari berhenti jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins dsb) dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko menyedot kekayaan alam kita. Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak: bermental majikan-lah) adb - Original Message - From: "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, December 26, 2002 11:31 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. .deleted ., Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya yakin rekan2 IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. hanya saja visi, peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan empowerment terhadap kita untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan ini yang "masih kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di Indonesia,...Wallahu alam. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Suatu analysa yang tajam dan mengena.. dan memang begitulah adanya.. Mudah-mudahan masukan ini bisa diperhatikan terutama oleh yang punya wewenang dalam decision maker. Salam, Djoko Rusdianto "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> 12/26/02 11:31 PM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Apa yang tersirat dari posting Herman adalah "Indonesia sudah tidak menarik untuk investasi" dan "high risk" kata Teguh. Ini bahasa halusnya investor untuk "minta" insentif dan berbagai kemudahan untuk melanjutkan usahanya di Indonesia. Bisa saja diartikan,.. beberapa kasus besar seperti Cepu (EM), Terang-Sirasun (BP) dan perpanjangan kontak KPS lainnya (Total),.. selesaikan dulu,.. baru kita (asing) pikir2 untuk investasi lebih lanjut di Indonesia. Kenyataanya setelah berbagai proses merger dan akuisisi, sekarang ini hanya ada beberapa gelintir perusahaan minyak raksasa yang rata2 "sedang" konsolidasi kedalam. Memilah-milah portfolio, memotong cost termaksud exploration cost, berkonsentrasi kebeberapa core assets saja, dan mungkin menjadi non risk taker dibanding sebelum merger/akuisisi. Lihat saja untuk menambah reserves bukan dengan jalan menemukan/ exploring, tapi dengan cara akusisi cadangan yang sudah terbukti. Bisa jadi untuk ambil konsesi baru bukan masuk dalam hitungan, kecuali termaksud dalam strategic positioning core asset. Perusahaan2 inilah yang biasanya menjadi pemain di arena perminyakan Indonesia. Perusahaan kecil/ sedang semakin sedikit dan para pemain baru "takut" untuk masuk dengan bombardir berita ngga nyaman dan ngga aman,... yaa dagangan konsesi ngga laku ! Dengan merger perusahaan semakin besar dan punya financial position untuk melakukan proyek2 besar,.. mungkin saja Indonesia tidak termaksud dalam hitungan ini. Lihat saja cadangan2 besar secara global berada di mana !! dan cadangan terbukti dunia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan 50 tahun mendatang meskipun tanpa explorasi lagi. Cadangan Indonesia kecil tapi enak untuk cari duit karena berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah oleh sistim cost recovery dan investment creditnya. Namun ceritanya bisa lain kalau mereka merasa dirongrong seperti dalam kasus2 diatas. Sekalian untuk menjawab pertanyaannya Teguh, jumlah produksi yang 1.12 juta bbl/day tadi, berapa yang net untuk Indonesia dan berapa yang untuk kontraktor dalam bentuk cost recovery ?? jawabannya ada di anda2 sekalian. Kalau soal target area, Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya yakin rekan2 IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. hanya saja visi, peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan empowerment terhadap kita untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan ini yang "masih kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di Indonesia,...Wallahu alam. KL yoo opo cak Guh ? Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, December 23, 2002 8:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Bambang, Diskusi mengenai masa depan Industri Migas Indoneisa selalu menarik, termasuk membaca komentar-komentar dari para-pakar bidang explorasi dan perminyakan dibeberapa milis yang ada. Sebenarnya, saya bukan pakar perminyakan, tetapi kalau boleh, semua komentar-komentar dan masukan yang ada dapat saya dikelompokkan dalam dua kategory dibawah ini: 1. Yang pesimis, melihat permasalahan yang ada sudah sedemikian kusutnya, sehingga tidak tahu membenahinya dan dari mana memulainya. 2. Yang Optimis, melihat masih besarnya peluang untuk explorasi dan exploitasi untuk mencari dan mengembangkan lapangan yang ada maupun yang baru. Dan tersedianya human resourse yang andal. Pada umumnya kelompok I yang pesimistis, milihat situasi, kondisi keamanan, peraturan dalam negeri dan jaminan hukum tidak kondusif untuk berusaha, sehingga perusaaan asing tidak begitu tertarik untuk investasi baru. Juga prosfek untuk menemukan reservoir besar semakin sedikit, dan pada umumnya lebih banyak di daerah frontier di bagian timur Indonesia atau laut dalam yang membutuhkan biaya yang lebih besar, dimana perusahan independent dan kecil dalam negeri kurang punya dana untuk itu. Kelompok kedua, yang masih optimis milihat bahwa kita punya banyak human resources yang mampu dan handal, dan prosfek kedepan masih banyak yang bisa diexplorasi dan exploitasi, tetapi kurang tahu bagaimana mewujudkannya. Pada umumnya yang bisa dilakukan baru berupa ide-ide dan usulan, tidak pernah sampai kepada pengembangan ide, screening dan pelaksanaan. Ini bisa dimengerti, karena para pakar perminyakan masing terpencar-pencar bekerja pada instansi yang berbeda-beda baik di instansi pemerintah maupun swasta. Yang mana masing-masing akan sangat dipengaruhi dan terikat dengan institusinya masing-masing. Tidak punya kekuatan untuk melakukan langkah nyata karena pendapat dan knowledge kurang terintegrasi dan tidak punya organisasi dan dana untuk meujudkan ide-ide tbs. Kita sudah lama sadar dan belajar dari pengalaman Malaysia dalam membangun Petronas yang madiri dan bisa bersaing secara International, dan Jepang membangun Industri tanpa sumber daya mineral domestik. Tetapi kita tepatnya perintah tidak punya kosep dan kemauan keras untuk membangun suatu perusahaan MiGas National yang kuat sehat dan terbebas dari beban dan kepentingan-kepentingan non-usaha. Dengan UU MIGAS yang baru saya kira adalah saat yang tepat untuk membangun suatu perusahaan National (Perintah maupun swasta) yang kuat dan handal. Yang penting adalah suatu kemauan dan langkah nyata untuk memulai suatu cita-cita kedepan. Kita tidak kekurangan tenaga ahli mulai dari explorasi, exploitasi sampai ahli keuangan dan management perusahaan. Perusahaan tersebut bisa dibangun oleh pemerintah (juga swasta tentunya) dari perusahaan yang ada spt Pertamina atau membentuk suatu perusahaan baru dengan struktur organisasi yang baik, kuat dan sehat, diisi oleh para ahli dibidangnya baik dari para ahli yang ada diinstansi pemerintah, Pertamina maupun me-recruit tenaga ahli dari swasta lainnya. Dengan resources yang ada baik, assest, reserve dan humanresources, serta "privileges" yang ada dalam UU, peraturan dan kontrak yang ada saat ini, saya yakin perusaaahn national tsb bisa bersaing dan akan lebih efektif dan efisien untuk mengelola asset yang ada maupun untuk mengembangakan ladang baru ynag relatif kecil yang tidak diminati oleh perusahaan asing. Seorang analis perusahaan Minyak, berpendapat bahwa suatu perusahaan migas (upstream) yang baik dan bisa sustain dan bersaing kedepan antara lain harus mempunyai pertumbuhan "growth" dalam tiga hal : 1. Reserve, 2. Produksi dan 3. Profit. Bagaimana untuk mencapai itu, saya kira rekan-rekan mempunyai jawaban masing-masing. Best Regards, Boyke Pardede Houston, USA -Original Message- From: Istadi, Bambang P [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, December 26, 2002 10:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Apa yang tersirat dari posting Herman adalah "Indonesia sudah tidak menarik untuk investasi" dan "high risk" kata Teguh. Ini bahasa halusnya investor untuk "minta" insentif dan berbagai kemudahan untuk melanjutkan usahanya di Indonesia. Bisa saja diartikan,.. beberapa kasus besar seperti Cepu (EM), Terang-Sirasun (BP) dan perpanjangan kontak KPS lainnya (Total),.. selesaikan dulu,.. baru kita (asing) pikir2 untuk investasi lebih lanjut di Indonesia. Kenyataanya setelah berbagai proses merger dan akuisisi, sekarang ini hanya ada beberapa gelintir perusahaan minyak raksasa yang rata2 "sedang" konsolidasi kedalam. Memilah-milah portfolio, memotong cost termaksud exploration cost, berkonsentrasi kebeberapa core assets saja, dan mungkin menjadi non risk taker dibanding sebelum merger/akuisisi. Lihat saja untuk menambah reserves bukan dengan jalan menemukan/ exploring, tapi dengan cara akusisi cadangan yang sudah terbukti. B
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Apa yang tersirat dari posting Herman adalah "Indonesia sudah tidak menarik untuk investasi" dan "high risk" kata Teguh. Ini bahasa halusnya investor untuk "minta" insentif dan berbagai kemudahan untuk melanjutkan usahanya di Indonesia. Bisa saja diartikan,.. beberapa kasus besar seperti Cepu (EM), Terang-Sirasun (BP) dan perpanjangan kontak KPS lainnya (Total),.. selesaikan dulu,.. baru kita (asing) pikir2 untuk investasi lebih lanjut di Indonesia. Kenyataanya setelah berbagai proses merger dan akuisisi, sekarang ini hanya ada beberapa gelintir perusahaan minyak raksasa yang rata2 "sedang" konsolidasi kedalam. Memilah-milah portfolio, memotong cost termaksud exploration cost, berkonsentrasi kebeberapa core assets saja, dan mungkin menjadi non risk taker dibanding sebelum merger/akuisisi. Lihat saja untuk menambah reserves bukan dengan jalan menemukan/ exploring, tapi dengan cara akusisi cadangan yang sudah terbukti. Bisa jadi untuk ambil konsesi baru bukan masuk dalam hitungan, kecuali termaksud dalam strategic positioning core asset. Perusahaan2 inilah yang biasanya menjadi pemain di arena perminyakan Indonesia. Perusahaan kecil/ sedang semakin sedikit dan para pemain baru "takut" untuk masuk dengan bombardir berita ngga nyaman dan ngga aman,... yaa dagangan konsesi ngga laku ! Dengan merger perusahaan semakin besar dan punya financial position untuk melakukan proyek2 besar,.. mungkin saja Indonesia tidak termaksud dalam hitungan ini. Lihat saja cadangan2 besar secara global berada di mana !! dan cadangan terbukti dunia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan 50 tahun mendatang meskipun tanpa explorasi lagi. Cadangan Indonesia kecil tapi enak untuk cari duit karena berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah oleh sistim cost recovery dan investment creditnya. Namun ceritanya bisa lain kalau mereka merasa dirongrong seperti dalam kasus2 diatas. Sekalian untuk menjawab pertanyaannya Teguh, jumlah produksi yang 1.12 juta bbl/day tadi, berapa yang net untuk Indonesia dan berapa yang untuk kontraktor dalam bentuk cost recovery ?? jawabannya ada di anda2 sekalian. Kalau soal target area, Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya yakin rekan2 IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. hanya saja visi, peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan empowerment terhadap kita untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan ini yang "masih kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di Indonesia,...Wallahu alam. KL yoo opo cak Guh ? Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, December 23, 2002 8:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamalu
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Indonesia mau tidak mau harus siap bersaing. Terutama Human Resources yang Professional nya harus siap. Kalau tidak akan semakin tertinggal dan akan menjadi obyek bangsa asing (ekspat atau company). Permasalahannya adalah Prosentasi Human Resources kita yang memiliki kaya pengalaman atau "strong educational background" (Doktor atau Master) Itu masih sangat kecil dibandingkan dengan negara lain. Mungkin selama ini kita cukup puas apa yang telah kita terima. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Marilah kita semua menyadarinya dan mempersiapkan segala kemungkinannya. Wassalam. Taufik Manan === "Herman Darman " cc: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
ini kata temenku di milist sebelah : "Siapa takut globalisasi tapi Siapa peduli nasib negeri ini...? " rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Kenapa investor tidak percaya sama kita ? Saya rasa jawabannya adalah krn perusahaan sekelas Nike, Aiwa ect., cabut dari Indonesia(Lha khan sudah dijawab sendiri.he he he ...just kidding...) Dan yang lebih carut marutnya kita adalah.Lho koq bisa ada pulau di wilayah Indonesia dibeli sama warga asing ?? Lha pulau-pulau yang jelas-jelas punya Indonesia, koq kepemilikannya dikasihkan orang asing ?? Jadi nggak heran khan kalo Sipadan-Ligitan yang jelas-jelas Indonesia belum memilikinya secara hukum..,bisa jatuh ke tangan Malaysia. Yang jelas saja dikasihkan orang asing, apalagi yang belum jelas statusnya Salam, Teguh P. [EMAIL PROTECTED] on 12/24/2002 03:49:39 PM Please respond to <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pertanyaan, Teguh... kenapa investor kurang percaya sama kita? Rovicky ngga pernah memberitahu kemampuan atau memang tidak mampu? Menyusul Nike, Aiwa etc yang cabut, mungkin Repsol YPF, DEVON, dan jangan-jangan diikuti oleh ExxonMobil, bp, chevron-texaco. Bagaimana kalau kita sama-sama (sebagai IAGI) mengembangkan Natural Resources tapi bukan tambang-migas melainkan geowisata. Paling tidak supaya tidak dicaplok lagi kayak Sipadan-Ligitan. ATAU DENGARKAN CERITA INI: FYI, ada teman-teman saya orang Belanda dan Ingris sudah membeli beberapa pulau di sekitar pulau Singkep, mereka bilang harganya Rp. 5000/m2, cuma 2-3 jam naik kapal dari Singapore. Mereka mau mengembangkan daerah wisata itu untuk jadi lapangan golf dan penginapan untuk orang-orang Singapore. Herman Jossy bilang ---> "belum mau" mengeluarkan ide why ? Herman bilang ---> "tidak dapat" mengeluarkan ide . Apa iya ? RDP "bagaimana orang lain tahu kalau kamu mampu ... kalau kamu sendiri ngga pernah memberitahu kemampuanmu ?" -Original Message- From: s=iagi-net-return-1101-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1101-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 14:51 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Diskusi yang sangat menarik, terima kasih utk itu. Saya melihat kita tidaklah kurang dalam ide/concept, HR/man power atau apapun itu. Dari tulisan yang pertama kali diposting sama Herman, yang saya lihat adalah kekurang percayaan investor asing thd Indonesia, bukannya kekurangan resources spt yang disebut di bacaan tsb. Disini kelihatannya Indonesia sdh bukan lagi tempat yang terlalu menarik utk suatu invest yang high risk (?) dan memerlukan return of investment yang sedikit jangka panjang. Saya menarik kesimpulan (yang mungkin terlalu dini), sebenarnya kita sebagai bangsa, kita mempunyai semuanya, HR technical yang bagus, Natural resources yang bagus dan alam yang sangat mendukung utk dieksploitasi. Yang tidak kita punya adalah seorang pemimpin nasional yang handal, yang mempunyai visi utk bangsa Indonesia maju kedepan, yang tidak hanya berpikir utk diri sendiri dan kelompoknya. Malaysia adalah suatu contoh yang sangat dekat sekali, dan tidaklah berbeda besar baik alam, bangsa dan sejarahnya. Total production Malaysia yang krg lbh 500,000 BOPD (krg separo dari Indonesia), Petronasnya mempunyai cabang di krg lebih 25 negara.. Saya melihat tidak banyak perbedaan antara Indon dan Malay, baik secara HR-nya maupun cara memimpin politikusnya. Yang terlihat berbeda mungkin adalah visi dan mental para politikusnya dalam memimpin dan mengarahkan suatu bangsa. Salam, Teguh P. PS: Ini adalah pertanyaan kepada diri saya pribadi yang selalu datang kedalam benak saya sewaktu saya bekerja di PSC di Indonesia, "sebagai orang Indonesia, apakah saya ini bekerja untuk Bangsa Indonesia, Pemerintah Indonesia atau investor asing " Krn saya selalu bingung, kenapa saya tidak pernah sejajar dengan pegawai investor asing di negara saya sendiri, dan sayapun tidak sejajar dengan perwakilan pemerintah di sektor oil dan gas ?? Kenapa negara saya masih miskin ?? Kemana larinya tax saya dan produksi minyak yang lebih dari 1,200,000 BOPD tsb "Jossy C. Inaray" <[EMAIL PROTECTED]> on 12/24/2002 02:03:58 PM Please respond to <[EMAIL PROTECTED]> To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. 'Bagus' untuk diri sendiri dan kumpeni, kan bagus juga. Dan hanya segelintir yg bagus utk rame2. Gitu maksudnya. JCI -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 1:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Herry, Yes...kalau finding
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
> Sutralah, jangan NATO, coba dibuktikan dong kalau memang masih punya ide2 dan konsep2 yang bagus. > > Buktikanlah dengan mengirim paper ke IPA, buat IPA convention tahun depan. Paling tidak Mas Herman, Jossy dan Rovickylah, saya tagih lho. Mumpung ketua technical papersnya orang awak juga nih, si Hasan. Kita punya divisi tukang rongrong sekarang. > > San, catet tuh, paling ngga 3 paper dari bapak2 ini. > > Parvita > Upst . !!! Waduh banyak tagihan pulak setelah pulang kampoenk OK aku berusaha yah ... dan tagih terus yah ... biar aku rada kagok :-) rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Sutralah, jangan NATO, coba dibuktikan dong kalau memang masih punya ide2 dan konsep2 yang bagus. Buktikanlah dengan mengirim paper ke IPA, buat IPA convention tahun depan. Paling tidak Mas Herman, Jossy dan Rovickylah, saya tagih lho. Mumpung ketua technical papersnya orang awak juga nih, si Hasan. Kita punya divisi tukang rongrong sekarang. San, catet tuh, paling ngga 3 paper dari bapak2 ini. Parvita >-Original Message- >From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] >Sent: Tuesday, December 24, 2002 11:54 AM >To: [EMAIL PROTECTED] >Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > > > >> Jossy, >> Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau >mengeluarkan >> ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? >> >> Herman, > >> >> Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural >resources yang hilang >> atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau >mengeluarkan idea2 >atau >> >> JCI > >Jossy bilang ---> "belum mau" mengeluarkan ide why ? >Herman bilang ---> "tidak dapat" mengeluarkan ide . Apa iya ? > >RDP >"bagaimana orang lain tahu kalau kamu mampu ... kalau kamu >sendiri ngga >pernah memberitahu kemampuanmu ?" > > >- >To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau >[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Pertanyaan, Teguh... kenapa investor kurang percaya sama kita? Rovicky ngga pernah memberitahu kemampuan atau memang tidak mampu? Menyusul Nike, Aiwa etc yang cabut, mungkin Repsol YPF, DEVON, dan jangan-jangan diikuti oleh ExxonMobil, bp, chevron-texaco. Bagaimana kalau kita sama-sama (sebagai IAGI) mengembangkan Natural Resources tapi bukan tambang-migas melainkan geowisata. Paling tidak supaya tidak dicaplok lagi kayak Sipadan-Ligitan. ATAU DENGARKAN CERITA INI: FYI, ada teman-teman saya orang Belanda dan Ingris sudah membeli beberapa pulau di sekitar pulau Singkep, mereka bilang harganya Rp. 5000/m2, cuma 2-3 jam naik kapal dari Singapore. Mereka mau mengembangkan daerah wisata itu untuk jadi lapangan golf dan penginapan untuk orang-orang Singapore. Herman Jossy bilang ---> "belum mau" mengeluarkan ide why ? Herman bilang ---> "tidak dapat" mengeluarkan ide . Apa iya ? RDP "bagaimana orang lain tahu kalau kamu mampu ... kalau kamu sendiri ngga pernah memberitahu kemampuanmu ?" -Original Message- From: s=iagi-net-return-1101-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1101-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 14:51 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Diskusi yang sangat menarik, terima kasih utk itu. Saya melihat kita tidaklah kurang dalam ide/concept, HR/man power atau apapun itu. Dari tulisan yang pertama kali diposting sama Herman, yang saya lihat adalah kekurang percayaan investor asing thd Indonesia, bukannya kekurangan resources spt yang disebut di bacaan tsb. Disini kelihatannya Indonesia sdh bukan lagi tempat yang terlalu menarik utk suatu invest yang high risk (?) dan memerlukan return of investment yang sedikit jangka panjang. Saya menarik kesimpulan (yang mungkin terlalu dini), sebenarnya kita sebagai bangsa, kita mempunyai semuanya, HR technical yang bagus, Natural resources yang bagus dan alam yang sangat mendukung utk dieksploitasi. Yang tidak kita punya adalah seorang pemimpin nasional yang handal, yang mempunyai visi utk bangsa Indonesia maju kedepan, yang tidak hanya berpikir utk diri sendiri dan kelompoknya. Malaysia adalah suatu contoh yang sangat dekat sekali, dan tidaklah berbeda besar baik alam, bangsa dan sejarahnya. Total production Malaysia yang krg lbh 500,000 BOPD (krg separo dari Indonesia), Petronasnya mempunyai cabang di krg lebih 25 negara.. Saya melihat tidak banyak perbedaan antara Indon dan Malay, baik secara HR-nya maupun cara memimpin politikusnya. Yang terlihat berbeda mungkin adalah visi dan mental para politikusnya dalam memimpin dan mengarahkan suatu bangsa. Salam, Teguh P. PS: Ini adalah pertanyaan kepada diri saya pribadi yang selalu datang kedalam benak saya sewaktu saya bekerja di PSC di Indonesia, "sebagai orang Indonesia, apakah saya ini bekerja untuk Bangsa Indonesia, Pemerintah Indonesia atau investor asing " Krn saya selalu bingung, kenapa saya tidak pernah sejajar dengan pegawai investor asing di negara saya sendiri, dan sayapun tidak sejajar dengan perwakilan pemerintah di sektor oil dan gas ?? Kenapa negara saya masih miskin ?? Kemana larinya tax saya dan produksi minyak yang lebih dari 1,200,000 BOPD tsb "Jossy C. Inaray" <[EMAIL PROTECTED]> on 12/24/2002 02:03:58 PM Please respond to <[EMAIL PROTECTED]> To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. 'Bagus' untuk diri sendiri dan kumpeni, kan bagus juga. Dan hanya segelintir yg bagus utk rame2. Gitu maksudnya. JCI -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 1:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Herry, Yes...kalau finding oil that is not a problem, tapi berapa banyak, dan dengan catatan punya 'head' (baca: ide). Jossy, Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? Herman -Original Message- From: s=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 11:29 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tap
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Produksi malaysia 500 000 BOPD Jumlah penduduk malaysia 24 juta Produksi Indonesia 1 200 000 BOPD Jumlah Penduduk 300 juta Produksi Brunei 200 000 BOPD Jumlah penduduk 300 ribu . :-) Howg . gimna membandingkannya, yah ? Gimana kalo negara ras melayu ini "merger" upst !! rdp - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> > > Diskusi yang sangat menarik, terima kasih utk itu. > Saya melihat kita tidaklah kurang dalam ide/concept, HR/man power atau > apapun itu. > Dari tulisan yang pertama kali diposting sama Herman, yang saya lihat > adalah kekurang percayaan investor asing > thd Indonesia, bukannya kekurangan resources spt yang disebut di bacaan > tsb. > Disini kelihatannya Indonesia sdh bukan lagi tempat yang terlalu menarik > utk suatu invest yang high risk (?) dan > memerlukan return of investment yang sedikit jangka panjang. > Saya menarik kesimpulan (yang mungkin terlalu dini), sebenarnya kita > sebagai bangsa, kita mempunyai semuanya, > HR technical yang bagus, Natural resources yang bagus dan alam yang sangat > mendukung utk dieksploitasi. Yang tidak > kita punya adalah seorang pemimpin nasional yang handal, yang mempunyai > visi utk bangsa Indonesia maju kedepan, > yang tidak hanya berpikir utk diri sendiri dan > kelompoknya. > > Malaysia adalah suatu contoh yang sangat dekat sekali, dan tidaklah berbeda > besar baik alam, bangsa dan sejarahnya. > Total production Malaysia yang krg lbh 500,000 BOPD (krg separo dari > Indonesia), Petronasnya mempunyai cabang di > krg lebih 25 negara.. > Saya melihat tidak banyak perbedaan antara Indon dan Malay, baik secara > HR-nya maupun cara memimpin politikusnya. > Yang terlihat berbeda mungkin adalah visi dan mental para politikusnya > dalam memimpin dan mengarahkan suatu bangsa. > Salam, > Teguh P. > > PS: > Ini adalah pertanyaan kepada diri saya pribadi yang selalu datang kedalam > benak saya sewaktu saya bekerja di PSC di Indonesia, > "sebagai orang Indonesia, apakah saya ini bekerja untuk Bangsa Indonesia, > Pemerintah Indonesia atau investor asing " > Krn saya selalu bingung, kenapa saya tidak pernah sejajar dengan pegawai > investor asing di negara saya sendiri, dan sayapun > tidak sejajar dengan perwakilan pemerintah di sektor oil dan gas ?? Kenapa > negara saya masih miskin ?? Kemana larinya tax saya dan > produksi minyak yang lebih dari 1,200,000 BOPD tsb > - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Diskusi yang sangat menarik, terima kasih utk itu. Saya melihat kita tidaklah kurang dalam ide/concept, HR/man power atau apapun itu. Dari tulisan yang pertama kali diposting sama Herman, yang saya lihat adalah kekurang percayaan investor asing thd Indonesia, bukannya kekurangan resources spt yang disebut di bacaan tsb. Disini kelihatannya Indonesia sdh bukan lagi tempat yang terlalu menarik utk suatu invest yang high risk (?) dan memerlukan return of investment yang sedikit jangka panjang. Saya menarik kesimpulan (yang mungkin terlalu dini), sebenarnya kita sebagai bangsa, kita mempunyai semuanya, HR technical yang bagus, Natural resources yang bagus dan alam yang sangat mendukung utk dieksploitasi. Yang tidak kita punya adalah seorang pemimpin nasional yang handal, yang mempunyai visi utk bangsa Indonesia maju kedepan, yang tidak hanya berpikir utk diri sendiri dan kelompoknya. Malaysia adalah suatu contoh yang sangat dekat sekali, dan tidaklah berbeda besar baik alam, bangsa dan sejarahnya. Total production Malaysia yang krg lbh 500,000 BOPD (krg separo dari Indonesia), Petronasnya mempunyai cabang di krg lebih 25 negara.. Saya melihat tidak banyak perbedaan antara Indon dan Malay, baik secara HR-nya maupun cara memimpin politikusnya. Yang terlihat berbeda mungkin adalah visi dan mental para politikusnya dalam memimpin dan mengarahkan suatu bangsa. Salam, Teguh P. PS: Ini adalah pertanyaan kepada diri saya pribadi yang selalu datang kedalam benak saya sewaktu saya bekerja di PSC di Indonesia, "sebagai orang Indonesia, apakah saya ini bekerja untuk Bangsa Indonesia, Pemerintah Indonesia atau investor asing " Krn saya selalu bingung, kenapa saya tidak pernah sejajar dengan pegawai investor asing di negara saya sendiri, dan sayapun tidak sejajar dengan perwakilan pemerintah di sektor oil dan gas ?? Kenapa negara saya masih miskin ?? Kemana larinya tax saya dan produksi minyak yang lebih dari 1,200,000 BOPD tsb "Jossy C. Inaray" <[EMAIL PROTECTED]> on 12/24/2002 02:03:58 PM Please respond to <[EMAIL PROTECTED]> To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. 'Bagus' untuk diri sendiri dan kumpeni, kan bagus juga. Dan hanya segelintir yg bagus utk rame2. Gitu maksudnya. JCI -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 1:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Herry, Yes...kalau finding oil that is not a problem, tapi berapa banyak, dan dengan catatan punya 'head' (baca: ide). Jossy, Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? Herman -Original Message- From: s=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 11:29 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. JCI -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
'Bagus' untuk diri sendiri dan kumpeni, kan bagus juga. Dan hanya segelintir yg bagus utk rame2. Gitu maksudnya. JCI -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 1:52 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Herry, Yes...kalau finding oil that is not a problem, tapi berapa banyak, dan dengan catatan punya 'head' (baca: ide). Jossy, Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? Herman -Original Message- From: s=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 11:29 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. JCI -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PR
Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
> Jossy, > Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan > ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? > > Herman, > > Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang > atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau > > JCI Jossy bilang ---> "belum mau" mengeluarkan ide why ? Herman bilang ---> "tidak dapat" mengeluarkan ide . Apa iya ? RDP "bagaimana orang lain tahu kalau kamu mampu ... kalau kamu sendiri ngga pernah memberitahu kemampuanmu ?" - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Herry, Yes...kalau finding oil that is not a problem, tapi berapa banyak, dan dengan catatan punya 'head' (baca: ide). Jossy, Kalau anda bilang HR (geologist) kita tidak dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Apakah masih dikategorikan 'bagus'? Herman -Original Message- From: s=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=she;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net-return-1094-herman.h.darman=shell.com.bn(a )iagi.or.id; Sent: 24 December 2002 11:29 To: s=iagi-net;ou1=mime;p=SHELL;a=GOLD 400;c=GB;dda:HPMEXT1=iagi-net(a)iagi.or.id; Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. JCI -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.o
Re: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Mas herry ada yg bertanya-tanya soal "unlock" serta "escape of mind traps" ? Membuka kunci dulu atau keluar dulu ? RDP >"Oil is first found in the head of the man" W. Pratt.. (kalo ngga salah >kutip) >Rasanya concept itu ngga akan obsolete selama manusia masih exist.. jadi >bener mas Herman and mas Jossy, kuncinya unlock concepts yg ada di kepala >human resources kita, kalo udah gitu mau di playground sendiri atau di luar >ngga masalah.. > >Herry > >> -Original Message- >> From:Jossy C. Inaray [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >> Sent:Tuesday, 24 December, 2002 11:28 AM >> To: '[EMAIL PROTECTED]' >> Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. >> >> Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang >> atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 >> atau >> concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman >> mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, >> ada >> tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 >> yang >> bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya >> playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya >> playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan >> ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg >> sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. >> >> JCI >> >> -Original Message- >> From:Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> >> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >> Sent:Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM >> To: [EMAIL PROTECTED] >> Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. >> >> Indonesia struggling to find new oil. >> Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya >> kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? >> Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak >> dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita >> sudah siap? >> >> Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go >> international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk >> dijual? >> >> Herman >> _ >> >> Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new >> oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' >> interest in other oil blocks this year. >> >> "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East >> Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for >> tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. >> >> "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need >> natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. >> >> The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the >> beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the >> ministry said. >> >> The official said the oil blocks included eight located in offshore >> East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and >> onshore East Kalimantan. >> >> Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in >> November, unchanged from October. >> >> The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, >> compared with 150,000 bpd in October. >> >> (C) Reuters Limited 2002. >> >> >> >> >> - >> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> >> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan >> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau >> [EMAIL PROTECTED]), >> Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >> - >> >> - >> To u
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
"Oil is first found in the head of the man" W. Pratt.. (kalo ngga salah kutip) Rasanya concept itu ngga akan obsolete selama manusia masih exist.. jadi bener mas Herman and mas Jossy, kuncinya unlock concepts yg ada di kepala human resources kita, kalo udah gitu mau di playground sendiri atau di luar ngga masalah.. Herry > -Original Message- > From: Jossy C. Inaray [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Tuesday, 24 December, 2002 11:28 AM > To: '[EMAIL PROTECTED]' > Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > > Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang > atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 > atau > concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman > mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, > ada > tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 > yang > bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya > playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya > playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan > ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg > sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. > > JCI > > -Original Message- > From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. > > Indonesia struggling to find new oil. > Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya > kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? > Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak > dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita > sudah siap? > > Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go > international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk > dijual? > > Herman > _ > > Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new > oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' > interest in other oil blocks this year. > > "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East > Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for > tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. > > "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need > natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. > > The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the > beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the > ministry said. > > The official said the oil blocks included eight located in offshore > East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and > onshore East Kalimantan. > > Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in > November, unchanged from October. > > The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, > compared with 150,000 bpd in October. > > (C) Reuters Limited 2002. > > > > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMAIL PROTECTED]), > Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > - > > - > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau > [EMA
RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
Kalau opini saya sih mengatakan bahwa bukan natural resources yang hilang atau abis, tapi orang2 perminyakannya yang belum mau mengeluarkan idea2 atau concept2 yg baru utk menemukan cadangan yg baru pula. Kalau Herman mengatakan kita mempunyai human resources yang bagus, saya setuju, tapi, ada tapinya, belum tentu dapat membagi atau mengeluarkan ide2 dan concept2 yang bagus. Kalau jepang punya human resources dan ide2 bagus, tapi tidak punya playground sendiri, ya cari di luar, dan berhasil. Kalau kita punya playground yang masih luas, bagaimana kalau kita bermain didalam dulu. Kan ada +/- 66 cekungan, yang sudah di explore baru setengah, dari setengah yg sudah di explore, baru kira2 20'an yang terbukti ada HC system. JCI -Original Message- From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]> [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 24, 2002 10:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Indonesia struggling to find new oil. Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita sudah siap? Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk dijual? Herman _ Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' interest in other oil blocks this year. "We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. "I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the ministry said. The official said the oil blocks included eight located in offshore East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and onshore East Kalimantan. Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in November, unchanged from October. The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, compared with 150,000 bpd in October. (C) Reuters Limited 2002. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -