Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Itulah makanya DepPerin mencanangkan konsep TKDN dng melakukan perlindungan barang produksi dalam negeri, arahnya pembinaan terhadap Industri Dalam Negeri. Sayangnya yang terlihat melaksanakan hanya sektor migas saja karena dipaksakan dng harus melaksanakan PTK 007 dalam pengadaan barang dan jasa. BK. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: o - musakti Date: Sun, 5 Aug 2012 02:57:24 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist China importir bahan mentah begitu banyak dari Australia, amerika latin, middle east dan Afrika. Tapi kebanyakan impornya adalah impor produktif, sebagai bahan untuk membuat produk ekspor yang dijual kembali dengan harga berlipat. Impor konsumtif terjadi setelah ekonominya melesat dan menghasilkan kelompok menengah dan atas yang begitu banyak jumlahnya. Juga impor tersebut tidak mengancam homegrown industry karena memang daya saingnya besar. Yang saya takutkan impor kita kebanyakan barang konsumtif. Dari mulai buah, textile sampai HP dan mobil. Export kita kebanyakan barang mentah. Tidak ada upaya menciptakan nilai tambah samasekali. Koq bisa kita yang katanya punya hutan tropis terbesar tapi industri mebelnya jauh dibawah China dan Malaysia ? Mau coba memaksa RIM untuk bikin server di tanah air atau membuat peraturan mewajibkan membangun smelter untuk semua miningpun dicemooh dan ditolak oleh bangsa kita juga
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Padahal kita punya jaminan, tanah air rakyat yang nurut. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Sun, 5 Aug 2012 00:27:57 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Abah, Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
China importir bahan mentah begitu banyak dari Australia, amerika latin, middle east dan Afrika. Tapi kebanyakan impornya adalah impor produktif, sebagai bahan untuk membuat produk ekspor yang dijual kembali dengan harga berlipat. Impor konsumtif terjadi setelah ekonominya melesat dan menghasilkan kelompok menengah dan atas yang begitu banyak jumlahnya. Juga impor tersebut tidak mengancam homegrown industry karena memang daya saingnya besar. Yang saya takutkan impor kita kebanyakan barang konsumtif. Dari mulai buah, textile sampai HP dan mobil. Export kita kebanyakan barang mentah. Tidak ada upaya menciptakan nilai tambah samasekali. Koq bisa kita yang katanya punya hutan tropis terbesar tapi industri mebelnya jauh dibawah China dan Malaysia ? Mau coba memaksa RIM untuk bikin server di tanah air atau membuat peraturan mewajibkan membangun smelter untuk semua miningpun dicemooh dan ditolak oleh bangsa kita juga
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Kalau cina dari 2000 tahun yl sudah hebat, cuma periode kemarin saja agak susah itupun karena sistem pemerintahannya saja, Kang Fwhk Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: fatchurza...@yahoo.co.id Date: Sun, 5 Aug 2012 09:39:38 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Bagaimana dg China yg mayoritas penduduknya gak kaya, gak pinter semua, SDA juga banyak sekali, ya miriip2 indonesialah, tapi skrg melejit dipanggung dunia. Fz7s Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Taufik Manan Date: Sun, 5 Aug 2012 15:34:02 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Sahabat seprofesi yang saya hargai, Dalam acara di salah satu TV Indonesia jelang sahur masalah ini sempat dibahas dan intisarinya sbb: Sesuai parameter UNESCO, PBB, Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh Indeks Kemajuan beberapa aspek seperti; 1. Ilmu Pengetahuan 2. Sosial Kultur 3. Kesehatan 4. Sumber Daya Alam Negara-negara tersebut (Singapore, Korsel, New Zealand dll) dapat maju dan berkembang tinggi karena Indeks Perkembangan Ilmu Pengetahuan Mayoritas Penduduknya sangat tinggi. Sedangkan Indonesia secara mayoritas masih mengandalkan Sumber Daya Alamnya (Migas, Tambang dll). Memang kualitas SDM sebagian (kecil) masyarakat Indonesia tinggi dan dapat bersaing di dunia internasional namun secara prosentasi (bila digabungkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa) masih relatif kecil sehingga kurang significant membuat maju. Ini harusnya menjadi perhatian bersama (pemerintah dan rakyat Indonesia) bila maju maju maka perbaiki kualitas ilmu pengetahuan bagi seluruh rakyatnya. Pada sisi lain, sumber daya alam akan berkurang dan habis. Jadi ini bisa menjadi salah satu sisi mengatasi krisis Geologist dimana kita harus meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan pengalaman kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bidang kita (Geologi dan Ilmu Kebumian lainnya; Geofisika, Geodesi dll) dan juga yang lebih penting adalah mendarmabaktikan ilmu serta kepedulian kita untuk kemajuan bangsa dan rakyat kita. Demikian sekedar urun rembug saya yang banyak khilaf dan selamat berpuasa bagi yang menjalankannya. Salam IAGI NPA # 3005 (yang anggota IAGInya direkomendasikan oleh Cak ADB dan Abah) 2012/8/5 o - musakti > Abah, > Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? > Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita. > > > -- > * From: * Yanto R. Sumantri ; > * To: * iagi-net@iagi.or.id ; > * Subject: * Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > * Sent: * Sun, Aug 5, 2012 1:25:31 AM > > Okti > > Terus uang utuk impor dari mana ?? > Sebetulnya kalau NKRI ini ibarat orang maka dia hanya punya uang pas2-an > ,pas buat ,pas buat nyekolhin anak , pas buat beli baju. > Jadi kalau mau hidup (survive) yan HEMAT , HEMAT . > Cilakanya ORTU nya sudah kadung memanjakan , jadi susah kalau disuruh > hemat , cilakanya lagi , slogan kita kaya raya terus di-dengung2kan oleh > Pemerintah dan LSM . > Mungkin komunitas ahli kebumian seperti IAGI ini dapat berperan dengan > MENYADARKAN seluruh bangsa bahwa SDA kita terbatas. > Bisa dimulai dengan pendekatan ke Kem DIKNAS , organisasi kemasyarakatan > dsb , dengan menyadarkan masyarakat bahwa SDA (SDA energi dalam hal ini) > terbatas , akan ada kesadaran untuk berhemat. > > Tapi , tetap saja peran Pemerintah (pusat maupun daerah) akan menentukan > sukses atau tidaknya kampanye seperti ini. > > si Abah > > -- > *From:* Bandono Salim > *To:* Iagi > *Sent:* Sunday, August 5, 2012 3:37 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu buka fikiran nakal, itu cara penyelamatan harta benda ibu pertiwi. Yaa > kirim saja tu geologist yang segitu banyak ke negeri afrika ustrali dll, > spy tambah pengalaman. > > Perlu bekal tambahan dari senior IAGI untuk pembekalan setelah lulus S1, > sesuai dgn yang diperlukan. > Yaa untuk fresh graduate tentu tidak semahal senior yang sdh mapan kan? > (Hihihi banyak geologist yang buat peta kurang bagus, ngandelin peta lama > saja) > > Salam, hormat, bdn. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ---------- > *From: * o - musakti > *Date: *Sat, 4 Aug 2012 09:33:25 -0700 (PDT) > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. > > On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, > "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman > tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa > memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" > > Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas s
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Bagaimana dg China yg mayoritas penduduknya gak kaya, gak pinter semua, SDA juga banyak sekali, ya miriip2 indonesialah, tapi skrg melejit dipanggung dunia. Fz7s Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Taufik Manan Date: Sun, 5 Aug 2012 15:34:02 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Sahabat seprofesi yang saya hargai, Dalam acara di salah satu TV Indonesia jelang sahur masalah ini sempat dibahas dan intisarinya sbb: Sesuai parameter UNESCO, PBB, Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh Indeks Kemajuan beberapa aspek seperti; 1. Ilmu Pengetahuan 2. Sosial Kultur 3. Kesehatan 4. Sumber Daya Alam Negara-negara tersebut (Singapore, Korsel, New Zealand dll) dapat maju dan berkembang tinggi karena Indeks Perkembangan Ilmu Pengetahuan Mayoritas Penduduknya sangat tinggi. Sedangkan Indonesia secara mayoritas masih mengandalkan Sumber Daya Alamnya (Migas, Tambang dll). Memang kualitas SDM sebagian (kecil) masyarakat Indonesia tinggi dan dapat bersaing di dunia internasional namun secara prosentasi (bila digabungkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa) masih relatif kecil sehingga kurang significant membuat maju. Ini harusnya menjadi perhatian bersama (pemerintah dan rakyat Indonesia) bila maju maju maka perbaiki kualitas ilmu pengetahuan bagi seluruh rakyatnya. Pada sisi lain, sumber daya alam akan berkurang dan habis. Jadi ini bisa menjadi salah satu sisi mengatasi krisis Geologist dimana kita harus meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan pengalaman kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bidang kita (Geologi dan Ilmu Kebumian lainnya; Geofisika, Geodesi dll) dan juga yang lebih penting adalah mendarmabaktikan ilmu serta kepedulian kita untuk kemajuan bangsa dan rakyat kita. Demikian sekedar urun rembug saya yang banyak khilaf dan selamat berpuasa bagi yang menjalankannya. Salam IAGI NPA # 3005 (yang anggota IAGInya direkomendasikan oleh Cak ADB dan Abah) 2012/8/5 o - musakti > Abah, > Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? > Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita. > > > -- > * From: * Yanto R. Sumantri ; > * To: * iagi-net@iagi.or.id ; > * Subject: * Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > * Sent: * Sun, Aug 5, 2012 1:25:31 AM > > Okti > > Terus uang utuk impor dari mana ?? > Sebetulnya kalau NKRI ini ibarat orang maka dia hanya punya uang pas2-an > ,pas buat ,pas buat nyekolhin anak , pas buat beli baju. > Jadi kalau mau hidup (survive) yan HEMAT , HEMAT . > Cilakanya ORTU nya sudah kadung memanjakan , jadi susah kalau disuruh > hemat , cilakanya lagi , slogan kita kaya raya terus di-dengung2kan oleh > Pemerintah dan LSM . > Mungkin komunitas ahli kebumian seperti IAGI ini dapat berperan dengan > MENYADARKAN seluruh bangsa bahwa SDA kita terbatas. > Bisa dimulai dengan pendekatan ke Kem DIKNAS , organisasi kemasyarakatan > dsb , dengan menyadarkan masyarakat bahwa SDA (SDA energi dalam hal ini) > terbatas , akan ada kesadaran untuk berhemat. > > Tapi , tetap saja peran Pemerintah (pusat maupun daerah) akan menentukan > sukses atau tidaknya kampanye seperti ini. > > si Abah > > -- > *From:* Bandono Salim > *To:* Iagi > *Sent:* Sunday, August 5, 2012 3:37 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu buka fikiran nakal, itu cara penyelamatan harta benda ibu pertiwi. Yaa > kirim saja tu geologist yang segitu banyak ke negeri afrika ustrali dll, > spy tambah pengalaman. > > Perlu bekal tambahan dari senior IAGI untuk pembekalan setelah lulus S1, > sesuai dgn yang diperlukan. > Yaa untuk fresh graduate tentu tidak semahal senior yang sdh mapan kan? > (Hihihi banyak geologist yang buat peta kurang bagus, ngandelin peta lama > saja) > > Salam, hormat, bdn. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ---------- > *From: * o - musakti > *Date: *Sat, 4 Aug 2012 09:33:25 -0700 (PDT) > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. > > On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, > "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman > tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa > memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" > > Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. > Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi > bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, > Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya > memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan > eropa
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Mungkin karena mereka (Korsel, Jepang, Singapore, dab) sepenuhnya sadar bahwa mereka tidak punya SDA, jadi SDM-nya mengoptimalkan kemampunnya. Sementara kita republik ini masih di nina-bobokan oleh slogan bahwa kita kan kaya raya jadinya pemalas. Lebih senang bermimpi daripada ikhtiar. Republik ini memang punya "potensi" kaya-raya tetapi sikap pemerintah dan rakyat pada umumnya menghalangi pewujudannya. Terutama karena kita pada umumnya masih berperilaku komsumtif dan boros. Sekedar opini. Salam, MJP Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Sun, 5 Aug 2012 00:27:57 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Abah, Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Sahabat seprofesi yang saya hargai, Dalam acara di salah satu TV Indonesia jelang sahur masalah ini sempat dibahas dan intisarinya sbb: Sesuai parameter UNESCO, PBB, Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh Indeks Kemajuan beberapa aspek seperti; 1. Ilmu Pengetahuan 2. Sosial Kultur 3. Kesehatan 4. Sumber Daya Alam Negara-negara tersebut (Singapore, Korsel, New Zealand dll) dapat maju dan berkembang tinggi karena Indeks Perkembangan Ilmu Pengetahuan Mayoritas Penduduknya sangat tinggi. Sedangkan Indonesia secara mayoritas masih mengandalkan Sumber Daya Alamnya (Migas, Tambang dll). Memang kualitas SDM sebagian (kecil) masyarakat Indonesia tinggi dan dapat bersaing di dunia internasional namun secara prosentasi (bila digabungkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa) masih relatif kecil sehingga kurang significant membuat maju. Ini harusnya menjadi perhatian bersama (pemerintah dan rakyat Indonesia) bila maju maju maka perbaiki kualitas ilmu pengetahuan bagi seluruh rakyatnya. Pada sisi lain, sumber daya alam akan berkurang dan habis. Jadi ini bisa menjadi salah satu sisi mengatasi krisis Geologist dimana kita harus meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan pengalaman kita untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bidang kita (Geologi dan Ilmu Kebumian lainnya; Geofisika, Geodesi dll) dan juga yang lebih penting adalah mendarmabaktikan ilmu serta kepedulian kita untuk kemajuan bangsa dan rakyat kita. Demikian sekedar urun rembug saya yang banyak khilaf dan selamat berpuasa bagi yang menjalankannya. Salam IAGI NPA # 3005 (yang anggota IAGInya direkomendasikan oleh Cak ADB dan Abah) 2012/8/5 o - musakti > Abah, > Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? > Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita. > > > -- > * From: * Yanto R. Sumantri ; > * To: * iagi-net@iagi.or.id ; > * Subject: * Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > * Sent: * Sun, Aug 5, 2012 1:25:31 AM > > Okti > > Terus uang utuk impor dari mana ?? > Sebetulnya kalau NKRI ini ibarat orang maka dia hanya punya uang pas2-an > ,pas buat ,pas buat nyekolhin anak , pas buat beli baju. > Jadi kalau mau hidup (survive) yan HEMAT , HEMAT . > Cilakanya ORTU nya sudah kadung memanjakan , jadi susah kalau disuruh > hemat , cilakanya lagi , slogan kita kaya raya terus di-dengung2kan oleh > Pemerintah dan LSM . > Mungkin komunitas ahli kebumian seperti IAGI ini dapat berperan dengan > MENYADARKAN seluruh bangsa bahwa SDA kita terbatas. > Bisa dimulai dengan pendekatan ke Kem DIKNAS , organisasi kemasyarakatan > dsb , dengan menyadarkan masyarakat bahwa SDA (SDA energi dalam hal ini) > terbatas , akan ada kesadaran untuk berhemat. > > Tapi , tetap saja peran Pemerintah (pusat maupun daerah) akan menentukan > sukses atau tidaknya kampanye seperti ini. > > si Abah > > -- > *From:* Bandono Salim > *To:* Iagi > *Sent:* Sunday, August 5, 2012 3:37 AM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu buka fikiran nakal, itu cara penyelamatan harta benda ibu pertiwi. Yaa > kirim saja tu geologist yang segitu banyak ke negeri afrika ustrali dll, > spy tambah pengalaman. > > Perlu bekal tambahan dari senior IAGI untuk pembekalan setelah lulus S1, > sesuai dgn yang diperlukan. > Yaa untuk fresh graduate tentu tidak semahal senior yang sdh mapan kan? > (Hihihi banyak geologist yang buat peta kurang bagus, ngandelin peta lama > saja) > > Salam, hormat, bdn. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ---------- > *From: * o - musakti > *Date: *Sat, 4 Aug 2012 09:33:25 -0700 (PDT) > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. > > On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, > "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman > tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa > memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" > > Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. > Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi > bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, > Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya > memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan > eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. > > Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial > politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi > untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa. > > > -- > * From: * Yanto R. S
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Kalau gak punya apa2 ya hrs import toh, Timor timur yg miskin aja BBM dll nya import dari Indonesia dan sekitarnya Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Sun, 5 Aug 2012 00:27:57 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Abah, Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Abah, Singapur koq bisa ya impor segala macam dari gas sampai air ? Korea selatan koq bisa juga ya, padahal dulunya lebih miskin dari kita.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Kok semuanya di bebankan ke IAGI toh Om, IAGI tuh ga punya dana cukup untuk melakukan sosialisasi semua itu, kalau melihat keuangan IAGI saya sedih, organisasi sudah lama berdiri dari tahun 1960 kok ya ngga punya duit shg kalau mau ngadain apa2 sering pengurus yg berkorban, lah kalau berkorban terus hasilnya tidak akan maksimal. Untuk sekarang ini untuk mengerem apa yg telah di IUP-kan di PSC-kan di TAC-kan di KSO-kan itu hampir tidak mungkin, lah kok IAGI dikasih mandat yg jadinya kaya mission Impossible sech, kumaha atuh all. Jujur dalam hal ini IAGI tidak akan bisa berbuat banyak. yg namanya menata itu mestinya ada GROUND ZEROnya misal tahun 2012 atau any date lah, nach kalau Ground Zero terpilih baru ditetapkan tidak ada IUP baru, tidak buka PSC baru and so on, itu baru bener, kalau yg ada suruh berhenti ya susah. Yg jelas ilmuwan ngga bisa melawan DUIT yg bisa melawan Duit itu hanya Tuhan krn beliau yg bisa mencabut nyawa. Kalau hukum dll ya tinggal siaran klise dan tentu tidak ada hasilnya. Lihat dari kasus duit mana yg selesai, BNI 1.7T lenyap, BPPN lenyap, bank Century lenyap, BI ... direktur terpilih lenyap terbukti 100% ngga ada yg bisa ngalahin duit, dan jangan mencobanya!!! Balik ke topik, jangan dikit2 IAGI dikit2 IAGI Salam Avi 0666 nomor cantik Selamat puasa 2012/8/5 Yanto R. Sumantri > Okti > > Terus uang utuk impor dari mana ?? > Sebetulnya kalau NKRI ini ibarat orang maka dia hanya punya uang pas2-an > ,pas buat ,pas buat nyekolhin anak , pas buat beli baju. > Jadi kalau mau hidup (survive) yan HEMAT , HEMAT . > Cilakanya ORTU nya sudah kadung memanjakan , jadi susah kalau disuruh > hemat , cilakanya lagi , slogan kita kaya raya terus di-dengung2kan oleh > Pemerintah dan LSM . > Mungkin komunitas ahli kebumian seperti IAGI ini dapat berperan dengan > MENYADARKAN seluruh bangsa bahwa SDA kita terbatas. > Bisa dimulai dengan pendekatan ke Kem DIKNAS , organisasi kemasyarakatan > dsb , dengan menyadarkan masyarakat bahwa SDA (SDA energi dalam hal ini) > terbatas , akan ada kesadaran untuk berhemat. > > Tapi , tetap saja peran Pemerintah (pusat maupun daerah) akan menentukan > sukses atau tidaknya kampanye seperti ini. > > si Abah > > -- > *From:* Bandono Salim > *To:* Iagi > *Sent:* Sunday, August 5, 2012 3:37 AM > > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu buka fikiran nakal, itu cara penyelamatan harta benda ibu pertiwi. Yaa > kirim saja tu geologist yang segitu banyak ke negeri afrika ustrali dll, > spy tambah pengalaman. > > Perlu bekal tambahan dari senior IAGI untuk pembekalan setelah lulus S1, > sesuai dgn yang diperlukan. > Yaa untuk fresh graduate tentu tidak semahal senior yang sdh mapan kan? > (Hihihi banyak geologist yang buat peta kurang bagus, ngandelin peta lama > saja) > > Salam, hormat, bdn. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ---------- > *From: * o - musakti > *Date: *Sat, 4 Aug 2012 09:33:25 -0700 (PDT) > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. > > On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, > "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman > tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa > memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" > > Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. > Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi > bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, > Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya > memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan > eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. > > Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial > politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi > untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa. > > > -- > * From: * Yanto R. Sumantri ; > * To: * iagi-net@iagi.or.id ; > * Subject: * Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > * Sent: * Sat, Aug 4, 2012 9:19:11 AM > > > > Rekan rekan anggota iagi millis yang baik hati . > > Saya juga ndak ngerti betul mengapa ADB menamakan subyeknya dangan nama " > Krisis geologist" ? > > Mungkin (???) maksudnya adalah : "mengapa para ahli geologi tidak berperan > (???) dalam memngarahkan / memberikan early warning dimasa lalu sehingga > kerisis energi tidak terjadi (1) > Mengapa para ahli geologi tidak melakukan usaha usaha poitip spt riset , > studi , bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan murni tidak ngobyek dsb (2)"
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Setelah saya menyimak apa yg disampaikan Cak ADB , Kalau saya kok melihatnya dari sisi lain , Yg dimaksud dg "krisis geologist" disini itu lebih kepada banyaknya yg Pragmatisme sehingga jarang sekali melakukan hal hal yg inovatif / terobosan penelitian penelitian baru , Prgamatisme disini lebih kepada menuruti kemauan yg mbayar ( industri ). Cak ADB menghimbau sudah waktunya kita melakukan hal hal baru untuk mendapatkan sesuatu yg baru ( terobosan penelitian penelitian baru ) tidak sekedar menuruti pakem yg sudah ada (mengejar pramatisme semata ). Cak ADB ini sudah memulainya dg melibatkan langsung kpd penelitian penelitian baru spt halnya dalam melakukan penelitian Gn Padang yg diharapkan dapat memeberikan kontribusi baru dalam pengembangan Iptek kedepan , meskipun tanpa dibayar bahkan harus merogoh koceknya sendiri .. dan resiko menghadapi hal hal yg kontroversial, padahal kalau mau Cak ADB ini sudah dijalur "aman" didunia Migas. Salam Ism > Ikut nimbrung ya > > Setuju dengan pemikiran Andang, dengan pemikiran Oki > saya punya pendapat sedikit beda: > > 1. SDA (migas/mining) yang ada di Indonesia ini jika > dikelola dgn baik (mekanisme split/royalty yg benar, cost > recovery yg terukur, mekanisme tax yg seuai) maka pemerintah > akan tetap mendapat porsi yang paling besar, siapapun > pengelolanya. > > 2. Nah kalau SDA yg diluar Indonesia, kalau tidak dicoba > diexplore oleh BUMN Indonesia (Pertamina atau Antam > mungkin?) maka akan keduluan diambil oleh perusahaan2 lain, > bisa swasta atau milik pemerintah asing (misal. Petronas) > atau swasta. > > Geologist Indonesia bisa ikut berperan untuk menjalankan > mekanisme kontrol di no 1, para geologist yang telah banyak > pengalaman bekerja dimanca negara bisa membantu untuk yang > no.2. > > Maaf kalau OOT. > > salam, > > Iwan Hainim > > >> Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. >> >> On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang >> menyatakan, "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita >> untuk sementara ini aman tersimpan, tersembunyi di perut >> Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa memanfaatkannya untuk >> sebesar-besar kemakmuran rakyat" >> >> Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas >> sampai bijih besi. Biarkan para geologist, engineer kita >> 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi bahan mentah tersebut >> dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, >> Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita >> fokus pada upaya memberikan nilai tambah pada bahan mentah >> seperti yang dilakukan eropa/amerika abad lalu dan China >> saat ini. >> >> Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan >> infrastruktur sosial politik, pendidkan etc kita sudah >> cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi untuk mengeluarkan >> kekayaannya demi kejayaan anak bangsa. >> >> > > > > > PP-IAGI 2011-2014: > Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com > Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > > > Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 > September 2012. Kirim abstrak ke email: > pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak > 28 Februari 2012. > > > To unsubscribe, send email to: > iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: > iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > For topics not directly related to Geology, users are > advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI > Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net > Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > -> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to > information posted on its mailing lists, whether posted by > IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be > liable for any, including but not limited to direct or > indirect damages, or damages of any kind whatsoever, > resulting from loss of use, data or profits, arising out of > or in connection with the use of any information posted on > IAGI mailing list. > - ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Ikut nimbrung ya Setuju dengan pemikiran Andang, dengan pemikiran Oki saya punya pendapat sedikit beda: 1. SDA (migas/mining) yang ada di Indonesia ini jika dikelola dgn baik (mekanisme split/royalty yg benar, cost recovery yg terukur, mekanisme tax yg seuai) maka pemerintah akan tetap mendapat porsi yang paling besar, siapapun pengelolanya. 2. Nah kalau SDA yg diluar Indonesia, kalau tidak dicoba diexplore oleh BUMN Indonesia (Pertamina atau Antam mungkin?) maka akan keduluan diambil oleh perusahaan2 lain, bisa swasta atau milik pemerintah asing (misal. Petronas) atau swasta. Geologist Indonesia bisa ikut berperan untuk menjalankan mekanisme kontrol di no 1, para geologist yang telah banyak pengalaman bekerja dimanca negara bisa membantu untuk yang no.2. Maaf kalau OOT. salam, Iwan Hainim > Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. > > On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, > "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman > tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa > memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" > > Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. > Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi > bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, > Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya > memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan > eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. > > Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial > politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi > untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa. > > PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Okti Terus uang utuk impor dari mana ?? Sebetulnya kalau NKRI ini ibarat orang maka dia hanya punya uang pas2-an ,pas buat ,pas buat nyekolhin anak , pas buat beli baju. Jadi kalau mau hidup (survive) yan HEMAT , HEMAT . Cilakanya ORTU nya sudah kadung memanjakan , jadi susah kalau disuruh hemat , cilakanya lagi , slogan kita kaya raya terus di-dengung2kan oleh Pemerintah dan LSM . Mungkin komunitas ahli kebumian seperti IAGI ini dapat berperan dengan MENYADARKAN seluruh bangsa bahwa SDA kita terbatas. Bisa dimulai dengan pendekatan ke Kem DIKNAS , organisasi kemasyarakatan dsb , dengan menyadarkan masyarakat bahwa SDA (SDA energi dalam hal ini) terbatas , akan ada kesadaran untuk berhemat. Tapi , tetap saja peran Pemerintah (pusat maupun daerah) akan menentukan sukses atau tidaknya kampanye seperti ini. si Abah From: Bandono Salim To: Iagi Sent: Sunday, August 5, 2012 3:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu buka fikiran nakal, itu cara penyelamatan harta benda ibu pertiwi. Yaa kirim saja tu geologist yang segitu banyak ke negeri afrika ustrali dll, spy tambah pengalaman. Perlu bekal tambahan dari senior IAGI untuk pembekalan setelah lulus S1, sesuai dgn yang diperlukan. Yaa untuk fresh graduate tentu tidak semahal senior yang sdh mapan kan? (Hihihi banyak geologist yang buat peta kurang bagus, ngandelin peta lama saja) Salam, hormat, bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: o - musakti Date: Sat, 4 Aug 2012 09:33:25 -0700 (PDT) To: ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa. From: Yanto R. Sumantri ; To: iagi-net@iagi.or.id ; Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Sent: Sat, Aug 4, 2012 9:19:11 AM Rekan rekan anggota iagi millis yang baik hati . Saya juga ndak ngerti betul mengapa ADB menamakan subyeknya dangan nama " Krisis geologist" ? Mungkin (???) maksudnya adalah : "mengapa para ahli geologi tidak berperan (???) dalam memngarahkan / memberikan early warning dimasa lalu sehingga kerisis energi tidak terjadi (1) Mengapa para ahli geologi tidak melakukan usaha usaha poitip spt riset , studi , bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan murni tidak ngobyek dsb (2)". Cak ADB, kalau pertanyaan Anda "mengapa kita mendiamkan atau tidak berusaha keras " Jawabannya : 1. Masa ORBA Jauh hari (kalau tidak salah sekitar pertegahan 1980-an) kita dan banyak ahli kebumian dan profesional lain sudah memberikan warning ,yaitu issue "ne oil importer". Tapi kita sama sama tahu bahwa Pak Harto sangat mendambakan stabilitas nasional dan NKRI yang merupakan kesatuan ekonomi dari Sabang sampai Marouke , sangat alergi dengan harga BBM yang ekonomik, sehingga selalu menyayangi rakyat dengan memberikan subsidi BBM .Issue itu dicuekin !!! Pemerintahan yang sangat represif preventif merupakan akibat logis dari itu. Akibatnya seluruh rakyat TERLENA. Saya sebagai profesional di BUMN tidak berdaya untuk "melawan" arus politik seperti ini. 2. Masa "REFORMASI". Adalah masa demokrasi liberal abal abal dimana yang penting adalah suara rakyat. Jadi kembali rakyat dinina bobokan , dengan Pimpinan Nasionalnya tipe piala Citra maka arus gaya pak Harto dengan cara yang berbeda - pun dilanjutkan. Alih alih menaikan harga BBM bersbsidi ,malahan dicari cara lain yang akan "membahagiakan" rakyat, akibatnya subsidi membengkak hampir 100 % dalam semester - I 20012. Itu baru sedikit alasan mengapa krisis energi terjadi, masih banyak lagi, pasti Anda ngerti . Kalau Cak ADB mau memperbaiki hal ini , caranya MASUKLAH dalam DUNIA politik dengan tekad ulat untuk memperbaiki.Yang lain lain ikut juga masuk , apapun partai politiknya , dan bertempurlah disitu. Sepertinya kita sudah punya seorang ahli geologi di lingkaran politik yang cukup hebat , hanya Beliau lebih sibuk dengan Century dan Gn Padang daripada
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Itu buka fikiran nakal, itu cara penyelamatan harta benda ibu pertiwi. Yaa kirim saja tu geologist yang segitu banyak ke negeri afrika ustrali dll, spy tambah pengalaman. Perlu bekal tambahan dari senior IAGI untuk pembekalan setelah lulus S1, sesuai dgn yang diperlukan. Yaa untuk fresh graduate tentu tidak semahal senior yang sdh mapan kan? (Hihihi banyak geologist yang buat peta kurang bagus, ngandelin peta lama saja) Salam, hormat, bdn. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: o - musakti Date: Sat, 4 Aug 2012 09:33:25 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Saya setuju dengar butir2 instrospeksi nya Andang. On the other hand, Ada sebersit fikiran nakal dibenak yang menyatakan, "biarkan saja cadangan migas dan mineral kita untuk sementara ini aman tersimpan, tersembunyi di perut Pertiwi, sampai kita benar-benar bisa memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" Untuk saat ini, biar kita impor dari dari minyak, gas sampai bijih besi. Biarkan para geologist, engineer kita 'membantu' eksplorasi dan ekstraksi bahan mentah tersebut dinegara asalnya mulai dari Angola sampai Argentina, Mongolia sampai Venezuela and everything in between. Kita fokus pada upaya memberikan nilai tambah pada bahan mentah seperti yang dilakukan eropa/amerika abad lalu dan China saat ini. Nah, kalau mereka sudah mulai agak kehabisan, dan infrastruktur sosial politik, pendidkan etc kita sudah cukup siap, baru kita bujuk ibu Pertiwi untuk mengeluarkan kekayaannya demi kejayaan anak bangsa.
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Rekan rekan anggota iagi millis yang baik hati . Saya juga ndak ngerti betul mengapa ADB menamakan subyeknya dangan nama " Krisis geologist" ? Mungkin (???) maksudnya adalah : "mengapa para ahli geologi tidak berperan (???) dalam memngarahkan / memberikan early warning dimasa lalu sehingga kerisis energi tidak terjadi (1) Mengapa para ahli geologi tidak melakukan usaha usaha poitip spt riset , studi , bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan murni tidak ngobyek dsb (2)". Cak ADB, kalau pertanyaan Anda "mengapa kita mendiamkan atau tidak berusaha keras " Jawabannya : 1. Masa ORBA Jauh hari (kalau tidak salah sekitar pertegahan 1980-an) kita dan banyak ahli kebumian dan profesional lain sudah memberikan warning ,yaitu issue "ne oil importer". Tapi kita sama sama tahu bahwa Pak Harto sangat mendambakan stabilitas nasional dan NKRI yang merupakan kesatuan ekonomi dari Sabang sampai Marouke , sangat alergi dengan harga BBM yang ekonomik, sehingga selalu menyayangi rakyat dengan memberikan subsidi BBM .Issue itu dicuekin !!! Pemerintahan yang sangat represif preventif merupakan akibat logis dari itu. Akibatnya seluruh rakyat TERLENA. Saya sebagai profesional di BUMN tidak berdaya untuk "melawan" arus politik seperti ini. 2. Masa "REFORMASI". Adalah masa demokrasi liberal abal abal dimana yang penting adalah suara rakyat. Jadi kembali rakyat dinina bobokan , dengan Pimpinan Nasionalnya tipe piala Citra maka arus gaya pak Harto dengan cara yang berbeda - pun dilanjutkan. Alih alih menaikan harga BBM bersbsidi ,malahan dicari cara lain yang akan "membahagiakan" rakyat, akibatnya subsidi membengkak hampir 100 % dalam semester - I 20012. Itu baru sedikit alasan mengapa krisis energi terjadi, masih banyak lagi, pasti Anda ngerti . Kalau Cak ADB mau memperbaiki hal ini , caranya MASUKLAH dalam DUNIA politik dengan tekad ulat untuk memperbaiki.Yang lain lain ikut juga masuk , apapun partai politiknya , dan bertempurlah disitu. Sepertinya kita sudah punya seorang ahli geologi di lingkaran politik yang cukup hebat , hanya Beliau lebih sibuk dengan Century dan Gn Padang daripada ngurusin hal hal yang lebih startegis dalam bidang geologi hehehehe. Semoga tulisan ini sedikit dapat melegakan Cak ADB. si Abah (yang bingung melihat pembaca salah ngerti) >> 2012/7/30 andang bachtiar >> >> Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan >> geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha >> keras >> mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, >> mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya >> pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) >> hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 >> baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia >> (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di >> indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru >> indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan >> konsep2 >> baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak >> keduluan >> meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan >> perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana >> untuk >> riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing >> selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan >> pada >> masa depan. >>> >>> >>>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg >> katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, >> Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita >> bersibuk >> ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling >> jauh >> mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama >> dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, >> spesialis, >> eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia >> baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para >> ahli >> mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah >> berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? >>> >>> >>>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik >> sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau >> pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar >> dengan >> temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 >> migas, >> mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa >> syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak >> bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri >> dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik >> sekaligus >> memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi >> rutinitas >> peker
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Wah geologistnya kebanyakan sekarang, lha kan ada ugm undip unpad itb unhas veteran unpak unmed akprind kalau setiap sekolah ngekukusin 60 mhs/ tahun. Kan ada 540 sarjana baru/tahun. Belum S2 Itu itungan kasar lho. O iya tambah dari papua. Yaa kalao 600/tahun masak kekurangan geologist. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sarwanto Sutan Alamsyah Date: Fri, 3 Aug 2012 17:13:19 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Krisis Geologist...atau Geologist krisis ??? Kalau krisis geologist berarti supply geologist sedikit..demand nya banyakberarti juga..geologist bisa pasang harga. Geologist krisisya berarti kantongnya lagi tipis Mungkin geologist nya lebih banyak dari pada yang membutuhkan. Kembali ke hukum pasar yakni permintaan dan penawaran. Sebaiknya geologist perlu kreatif dan inovatif untuk menciptakan pasar. Kita perlu melihat dunia secara global.Contohnya, kalau dalam negeri nggak laku usahakan jadi TKI (Tenaga Kerja Internasional). Atau..cari peluang di negeri sendiri...negeri kita banyak sumber daya alam kok...Memang tidak mudah dan banyak kendala...tapi perlu usaha teruspenuh semangat...dan pantang menyerah. Salam geologi, sArwanto 2012/8/3 Bandono Salim > Yaa mari kembali. > Geologist, krisis? Apanya yAng krisis? > Moral, ekonomi/keuangan karena kehabisan dana eksplorasi, atau krisis > ilmunya? > Kalau krisis moral, lha landasan apa yang dipakai menilai moral? Biasanya > hukum yang digunakan. Hukumnya yang mana? Pidana atau perdata atau hukum > adat? Atau "hukum politik" negara? > Kalau masalah keuangan bisa tanya ke pebisnis atau mario teguh saja supaya > geologist dapat golden way. > Yang mana?? > > Salam. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * "Edison Sirodj" > *Date: *Fri, 3 Aug 2012 22:56:47 + > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Betul, kadang kadang perlu disentil dikit supaya kembali ke patahan normal. > Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone > -- > *From: * Prianggito Sulistiono > *Date: *Sat, 4 Aug 2012 08:21:26 +1000 > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Sudahlah, kembali ke topik bapak2. Kalau mau berbalas pantun sebaiknya di > frekuensi pribadi saja biar seru > > salam > > > Sent from my iPhone > > > On 04/08/2012, at 1:45, "Bandono Salim" wrote: > > Walaaah Abah, saya mah masih keciil waktu itu, didekatin cewek masih > gemeteran. > Hihihi.. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------ > *From: * "Yanto R. Sumantri" > *Date: *Fri, 3 Aug 2012 00:17:11 -0700 (PDT) > *To: *iagi-net@iagi.or.id > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Heeem > > Bandono banyak pengalaman ??? > Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , > kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). > Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe > > > si Abah > > -- > *From:* "rakhmadi.avia...@gmail.com" > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Thursday, August 2, 2012 3:07 PM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? > Kok tahu > > Avi > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * "Bandono Salim" > *Date: *Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + > *To: *Iagi > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua > (semua)." > Salam. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * sri mulyaningsih > *Date: *Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) > *To: *iagi-net@iagi.or.id > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami > bangga apa pun yang dilakukannya > > Salam > > Sri Mulyaningsih > -- > *From:* Anggoro Dradjat > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Thursday, August 2, 2012 2:13 PM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah > hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena > kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan > hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk > memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah > diri..bukan hati yang iri...
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Krisis Geologist...atau Geologist krisis ??? Kalau krisis geologist berarti supply geologist sedikit..demand nya banyakberarti juga..geologist bisa pasang harga. Geologist krisisya berarti kantongnya lagi tipis Mungkin geologist nya lebih banyak dari pada yang membutuhkan. Kembali ke hukum pasar yakni permintaan dan penawaran. Sebaiknya geologist perlu kreatif dan inovatif untuk menciptakan pasar. Kita perlu melihat dunia secara global.Contohnya, kalau dalam negeri nggak laku usahakan jadi TKI (Tenaga Kerja Internasional). Atau..cari peluang di negeri sendiri...negeri kita banyak sumber daya alam kok...Memang tidak mudah dan banyak kendala...tapi perlu usaha teruspenuh semangat...dan pantang menyerah. Salam geologi, sArwanto 2012/8/3 Bandono Salim > Yaa mari kembali. > Geologist, krisis? Apanya yAng krisis? > Moral, ekonomi/keuangan karena kehabisan dana eksplorasi, atau krisis > ilmunya? > Kalau krisis moral, lha landasan apa yang dipakai menilai moral? Biasanya > hukum yang digunakan. Hukumnya yang mana? Pidana atau perdata atau hukum > adat? Atau "hukum politik" negara? > Kalau masalah keuangan bisa tanya ke pebisnis atau mario teguh saja supaya > geologist dapat golden way. > Yang mana?? > > Salam. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * "Edison Sirodj" > *Date: *Fri, 3 Aug 2012 22:56:47 + > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Betul, kadang kadang perlu disentil dikit supaya kembali ke patahan normal. > Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone > -- > *From: * Prianggito Sulistiono > *Date: *Sat, 4 Aug 2012 08:21:26 +1000 > *To: * > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Sudahlah, kembali ke topik bapak2. Kalau mau berbalas pantun sebaiknya di > frekuensi pribadi saja biar seru > > salam > > > Sent from my iPhone > > > On 04/08/2012, at 1:45, "Bandono Salim" wrote: > > Walaaah Abah, saya mah masih keciil waktu itu, didekatin cewek masih > gemeteran. > Hihihi.. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------ > *From: * "Yanto R. Sumantri" > *Date: *Fri, 3 Aug 2012 00:17:11 -0700 (PDT) > *To: *iagi-net@iagi.or.id > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Heeem > > Bandono banyak pengalaman ??? > Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , > kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). > Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe > > > si Abah > > -- > *From:* "rakhmadi.avia...@gmail.com" > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Thursday, August 2, 2012 3:07 PM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? > Kok tahu > > Avi > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * "Bandono Salim" > *Date: *Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + > *To: *Iagi > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua > (semua)." > Salam. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * sri mulyaningsih > *Date: *Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) > *To: *iagi-net@iagi.or.id > *ReplyTo: * > *Subject: *Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami > bangga apa pun yang dilakukannya > > Salam > > Sri Mulyaningsih > -- > *From:* Anggoro Dradjat > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Thursday, August 2, 2012 2:13 PM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah > hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena > kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan > hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk > memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah > diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki > > > > Salam > Anggoro > > > > On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > > > siwo72 > > > > > > > > ________________ > > From: sri mulyaningsih > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > >
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Yaa mari kembali. Geologist, krisis? Apanya yAng krisis? Moral, ekonomi/keuangan karena kehabisan dana eksplorasi, atau krisis ilmunya? Kalau krisis moral, lha landasan apa yang dipakai menilai moral? Biasanya hukum yang digunakan. Hukumnya yang mana? Pidana atau perdata atau hukum adat? Atau "hukum politik" negara? Kalau masalah keuangan bisa tanya ke pebisnis atau mario teguh saja supaya geologist dapat golden way. Yang mana?? Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Edison Sirodj" Date: Fri, 3 Aug 2012 22:56:47 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Betul, kadang kadang perlu disentil dikit supaya kembali ke patahan normal. Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Prianggito Sulistiono Date: Sat, 4 Aug 2012 08:21:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Sudahlah, kembali ke topik bapak2. Kalau mau berbalas pantun sebaiknya di frekuensi pribadi saja biar seru salam Sent from my iPhone On 04/08/2012, at 1:45, "Bandono Salim" wrote: > Walaaah Abah, saya mah masih keciil waktu itu, didekatin cewek masih > gemeteran. > Hihihi.. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: "Yanto R. Sumantri" > Date: Fri, 3 Aug 2012 00:17:11 -0700 (PDT) > To: iagi-net@iagi.or.id > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Heeem > > Bandono banyak pengalaman ??? > Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , > kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). > Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe > > > si Abah > > From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, August 2, 2012 3:07 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? > Kok tahu > > Avi > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: "Bandono Salim" > Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + > To: Iagi > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua > (semua)." > Salam. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: sri mulyaningsih > Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) > To: iagi-net@iagi.or.id > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami > bangga apa pun yang dilakukannya > > Salam > > Sri Mulyaningsih > From: Anggoro Dradjat > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah > hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena > kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan > hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk > memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah > diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki > > > > Salam > Anggoro > > > > On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > > > siwo72 > > > > > > > > > > From: sri mulyaningsih > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > > > > Salam > > > > > > Sri Mulyaningsih > > > > > > > > From: Prakosa Rachwibowo > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > > > wass, sugeng shaum. > > siwo'72 > > > > > > > > > > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > > besar geologist di negeri ini dididik di
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Betul, kadang kadang perlu disentil dikit supaya kembali ke patahan normal. Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Prianggito Sulistiono Date: Sat, 4 Aug 2012 08:21:26 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Sudahlah, kembali ke topik bapak2. Kalau mau berbalas pantun sebaiknya di frekuensi pribadi saja biar seru salam Sent from my iPhone On 04/08/2012, at 1:45, "Bandono Salim" wrote: > Walaaah Abah, saya mah masih keciil waktu itu, didekatin cewek masih > gemeteran. > Hihihi.. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: "Yanto R. Sumantri" > Date: Fri, 3 Aug 2012 00:17:11 -0700 (PDT) > To: iagi-net@iagi.or.id > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Heeem > > Bandono banyak pengalaman ??? > Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , > kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). > Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe > > > si Abah > > From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, August 2, 2012 3:07 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? > Kok tahu > > Avi > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: "Bandono Salim" > Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + > To: Iagi > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua > (semua)." > Salam. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: sri mulyaningsih > Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) > To: iagi-net@iagi.or.id > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami > bangga apa pun yang dilakukannya > > Salam > > Sri Mulyaningsih > From: Anggoro Dradjat > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah > hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena > kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan > hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk > memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah > diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki > > > > Salam > Anggoro > > > > On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > > > siwo72 > > > > > > > > > > From: sri mulyaningsih > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > > > > Salam > > > > > > Sri Mulyaningsih > > > > > > > > From: Prakosa Rachwibowo > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > > > wass, sugeng shaum. > > siwo'72 > > > > > > > > > > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > > mengabdi untuk bangsa. > > > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > > > Salam, > > > > sArwanto > > > > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > > keras > > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasa
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Sudahlah, kembali ke topik bapak2. Kalau mau berbalas pantun sebaiknya di frekuensi pribadi saja biar seru salam Sent from my iPhone On 04/08/2012, at 1:45, "Bandono Salim" wrote: > Walaaah Abah, saya mah masih keciil waktu itu, didekatin cewek masih > gemeteran. > Hihihi.. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: "Yanto R. Sumantri" > Date: Fri, 3 Aug 2012 00:17:11 -0700 (PDT) > To: iagi-net@iagi.or.id > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Heeem > > Bandono banyak pengalaman ??? > Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , > kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). > Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe > > > si Abah > > From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, August 2, 2012 3:07 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? > Kok tahu > > Avi > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: "Bandono Salim" > Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + > To: Iagi > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua > (semua)." > Salam. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > From: sri mulyaningsih > Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) > To: iagi-net@iagi.or.id > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami > bangga apa pun yang dilakukannya > > Salam > > Sri Mulyaningsih > From: Anggoro Dradjat > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah > hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena > kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan > hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk > memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah > diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki > > > > Salam > Anggoro > > > > On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > > > siwo72 > > > > > > > > > > From: sri mulyaningsih > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > > > > Salam > > > > > > Sri Mulyaningsih > > > > > > > > From: Prakosa Rachwibowo > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > > > wass, sugeng shaum. > > siwo'72 > > > > > > > > > > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > > mengabdi untuk bangsa. > > > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > > > Salam, > > > > sArwanto > > > > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > > keras > > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > > bar
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Walaaah Abah, saya mah masih keciil waktu itu, didekatin cewek masih gemeteran. Hihihi.. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Yanto R. Sumantri" Date: Fri, 3 Aug 2012 00:17:11 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Heeem Bandono banyak pengalaman ??? Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe si Abah From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 3:07 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? Kok tahu Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® From: "Bandono Salim" Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + To: Iagi ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > ________ > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Heeem Bandono banyak pengalaman ??? Ya , Avi , yang jelas gara gara Bandono ditaksir kembang desa Punggaluku , kita satu tim EKS PTM hampir dihajar serdadu Zipur di Punggaluku (Sultra). Masih inget ndak Don ? Itu tahun 1969 lho 40 tahun lalu . hehehe si Abah From: "rakhmadi.avia...@gmail.com" To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 3:07 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? Kok tahu Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® From: "Bandono Salim" Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 + To: Iagi ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 me
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 4:50 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Jangan bingung Wak, kalau toh bingung duduk dulu, tenangkan diri. Memang kalau dirasa ada benarnya juga komentar orang asing bahwa kita tidak pernah sungguh2 menghadapi suatu masalah, malah cenderung suatu masalah dihadapin dengan cara seenaknya dan sableng2an. Yang akhirnya dibiarkan masalah tidak tuntas dan hilang dengan sendirinya. Cak ADB telah memulai diskusi yg topiknya sangat bagus, krisis geologist, (meskipun ini pernah diidentifikasi/diperkirakan oleh pak GAS N. di th 80an akhir) yg saya kira akan menjadi topik yg paling panjang utk didiskusikan. Apalagi kalau Pendekar2 Sepuh Geologist kita berkenan ikut nimbrung diskusi pasti enak utk diikutin dan dipelajari yg akhirnya bisa dirumuskan oleh geologist2 yg konsen dan ringan tangan suatu langkah2 yg kongkrit dan workable untuk keluar dr krisis geologist (?, kalau memang betul ada). Ttp malah belok jd diskusi peyempuan, memang kadang asyiek juga. Monggo di re-align diskusinya. Md mmd71 From: Andrei Nuryansyah Date: Thu, 2 Aug 2012 08:11:10 + To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: RE: [iagi-net-l] Krisis Geologist Wala ini mbahas krisis geologist apa mbahas istri yang ayu ya..?? atau mbahas geologist yang ayu..?? atau mbahas istrinya geologist yang ayu?? Krisis istri yg ayu?? saya yg jadi bingung……. Heheheheh Salam, ndre From:Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Thursday, August 02, 2012 3:01 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From:Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia s
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Tolong bisa kembali ke topik awal, sentilan dan uneg-uneg pak Andang perlu diresponse dengan serius Pada 2 Agustus 2012 16:52, Bandono Salim menulis: > Setuju, bagaimana cara oot? > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "ok.taufik" > Date: Thu, 2 Aug 2012 09:50:35 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > Sebaiknya di oot kan saja kalau sudah jauhhh dari topik > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Anggoro Dradjat > Date: Thu, 2 Aug 2012 14:13:33 > To: > Reply-To: > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah > hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena > kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan > hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk > memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah > diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki > > > > Salam > Anggoro > > > > On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > > > siwo72 > > > > > > > > ________________ > > From: sri mulyaningsih > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > > > > Salam > > > > > > Sri Mulyaningsih > > > > > > > > From: Prakosa Rachwibowo > > To: "iagi-net@iagi.or.id" > > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo > nggo > > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: > piye > > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > > > wass, sugeng shaum. > > siwo'72 > > > > > > > > > > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. > Sebagian > > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist > kita > > mengabdi untuk bangsa. > > > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > > > Salam, > > > > sArwanto > > > > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > > keras > > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, > 2) > > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di > daerah2 > > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi > baru > > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > > konsep2 > > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > > keduluan > > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > > untuk > > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak > asing > > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan > bukan > > pada > > masa depan. > >> > >> > >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > > bersibuk > > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau > paling > > jauh > > mereka-reka dimana ada prospek di
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Setuju, bagaimana cara oot? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "ok.taufik" Date: Thu, 2 Aug 2012 09:50:35 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Sebaiknya di oot kan saja kalau sudah jauhhh dari topik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Anggoro Dradjat Date: Thu, 2 Aug 2012 14:13:33 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling > jauh > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, > spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para > ahli > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah > berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? >> >> >>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik > sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau > pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar > dengan > temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 > migas, > mineral dan batubara yang signifikan sih masih
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Sebaiknya di oot kan saja kalau sudah jauhhh dari topik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Anggoro Dradjat Date: Thu, 2 Aug 2012 14:13:33 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling > jauh > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, > spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para > ahli > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah > berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? >> >> >>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik > sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau > pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar > dengan > temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 > migas, > mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa > syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak > bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri > dengan kebutu
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Jangan bingung Wak, kalau toh bingung duduk dulu, tenangkan diri. Memang kalau dirasa ada benarnya juga komentar orang asing bahwa kita tidak pernah sungguh2 menghadapi suatu masalah, malah cenderung suatu masalah dihadapin dengan cara seenaknya dan sableng2an. Yang akhirnya dibiarkan masalah tidak tuntas dan hilang dengan sendirinya. Cak ADB telah memulai diskusi yg topiknya sangat bagus, krisis geologist, (meskipun ini pernah diidentifikasi/diperkirakan oleh pak GAS N. di th 80an akhir) yg saya kira akan menjadi topik yg paling panjang utk didiskusikan. Apalagi kalau Pendekar2 Sepuh Geologist kita berkenan ikut nimbrung diskusi pasti enak utk diikutin dan dipelajari yg akhirnya bisa dirumuskan oleh geologist2 yg konsen dan ringan tangan suatu langkah2 yg kongkrit dan workable untuk keluar dr krisis geologist (?, kalau memang betul ada). Ttp malah belok jd diskusi peyempuan, memang kadang asyiek juga. Monggo di re-align diskusinya. Md mmd71 -Original Message- From: Andrei Nuryansyah Date: Thu, 2 Aug 2012 08:11:10 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: RE: [iagi-net-l] Krisis Geologist Wala ini mbahas krisis geologist apa mbahas istri yang ayu ya..?? atau mbahas geologist yang ayu..?? atau mbahas istrinya geologist yang ayu?? Krisis istri yg ayu?? saya yg jadi bingung……. Heheheheh Salam, ndre From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Thursday, August 02, 2012 3:01 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo mailto:siwo_g...@yahoo.com>> wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > mailto:sri_mulyaning...@yahoo.com>> > To: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" > mailto:iagi-net@iagi.or.id>> > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo mailto:siwo_g...@yahoo.com>> > To: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" > mailto:iagi-net@iagi.or.id>> > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > mailto:sarwan...@gmail.com>> > To: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id> > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > mailto:andangbacht...@yahoo.com>> > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus dikete
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Kalo dibandung..ada Peuyempuan... Hehe... Salam Agus Haryanto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Thu, 2 Aug 2012 08:13:29 To: Iagi Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Namanya juga pepatah, pasti telah ada sejak jaman dulu. Sekedar berbagi ceria, supaya siap hadapi krisis. Kalau peuyeum ada peuyeum sampeuk sama peuyeum ketan. Kalau peuyeum beras ada di Japan. Supaya tidak krisis lagi ( bukan iagi, tar salah baca lagi). Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Thu, 2 Aug 2012 08:07:17 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? Kok tahu Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 To: Iagi Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Namanya juga pepatah, pasti telah ada sejak jaman dulu. Sekedar berbagi ceria, supaya siap hadapi krisis. Kalau peuyeum ada peuyeum sampeuk sama peuyeum ketan. Kalau peuyeum beras ada di Japan. Supaya tidak krisis lagi ( bukan iagi, tar salah baca lagi). Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Thu, 2 Aug 2012 08:07:17 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? Kok tahu Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 To: Iagi Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling &
RE: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Wala ini mbahas krisis geologist apa mbahas istri yang ayu ya..?? atau mbahas geologist yang ayu..?? atau mbahas istrinya geologist yang ayu?? Krisis istri yg ayu?? saya yg jadi bingung……. Heheheheh Salam, ndre From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: Thursday, August 02, 2012 3:01 PM To: Iagi Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 -0700 (PDT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo mailto:siwo_g...@yahoo.com>> wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > mailto:sri_mulyaning...@yahoo.com>> > To: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" > mailto:iagi-net@iagi.or.id>> > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo mailto:siwo_g...@yahoo.com>> > To: "iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id>" > mailto:iagi-net@iagi.or.id>> > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > mailto:sarwan...@gmail.com>> > To: iagi-net@iagi.or.id<mailto:iagi-net@iagi.or.id> > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > mailto:andangbacht...@yahoo.com>> > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 me
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Emang pak Bandono banyak pengalaman dg Peyempuan? Kok tahu Avi Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Date: Thu, 2 Aug 2012 08:01:06 To: Iagi Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling > jauh > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, > spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para > ahli > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah > berpuluh t
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Saya hanya ingat, ada pepatah: "perempuan itu hanya ingin satu saja, 1 mua (semua)." Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sri mulyaningsih Date: Thu, 2 Aug 2012 00:47:55 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling > jauh > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, > spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para > ahli > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah > berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? >> >> >>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik > sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau > pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Istri yang ayu dapat menjaga harkat dan martabat suami dan membuat suami bangga apa pun yang dilakukannya Salam Sri Mulyaningsih From: Anggoro Dradjat To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, August 2, 2012 2:13 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling > jauh > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, > spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para > ahli > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah > berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? >> >> >>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik > sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau > pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar > dengan > temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 > migas, > mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa > syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak > bergema! Yang kita kerjakan
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Itu lho Mbak Srimaksut Pak Siwo.ayu njerone itu adalah hatinya yang indah, hati yang bercahayakebaikan yang muncul karena kebaikan hatinyakeichlasan hati untuk menerima...kemampuan hati untuk memberi tanpa perlu dilihat...kemampuan hati untuk memberi maaf.hati yang semeleh yaitu hati yang berserah diri..bukan hati yang iribukan pula yang degki Salam Anggoro On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo wrote: > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. > > siwo72 > > > > > From: sri mulyaningsih > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami > > > Salam > > > Sri Mulyaningsih > > > > From: Prakosa Rachwibowo > To: "iagi-net@iagi.or.id" > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? > > wass, sugeng shaum. > siwo'72 > > > > ____________________ > From: Sarwanto Sutan Alamsyah > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist > > > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita > mengabdi untuk bangsa. > > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan > kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? > > Salam, > > sArwanto > > > 2012/7/30 andang bachtiar > > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha > keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan > konsep2 > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak > keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan > pada > masa depan. >> >> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita > bersibuk > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling > jauh > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, > spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para > ahli > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah > berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? >> >> >>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik > sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau > pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar > dengan > temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 > migas, > mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa > syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak > bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri > dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik > sekaligus > memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi > rutinitas > pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset > brea
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam. siwo72 From: sri mulyaningsih To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami Salam Sri Mulyaningsih From: Prakosa Rachwibowo To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? wass, sugeng shaum. siwo'72 From: Sarwanto Sutan Alamsyah To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita mengabdi untuk bangsa. Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? Salam, sArwanto 2012/7/30 andang bachtiar Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha keras mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan konsep2 baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana untuk riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan pada masa depan. > > >Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita bersibuk ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling jauh mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, spesialis, eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para ahli mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? > > >Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar dengan temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 migas, mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi rutinitas pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset breakthrough konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 baru migas, mineral, batubara Indonesia. > >Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang punya komitmen: seperti anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!! > >Salam >ADB - Arema >IAGI-0800 >
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
diajari agomo o ayune istri mung kanggo suami Salam Sri Mulyaningsih From: Prakosa Rachwibowo To: "iagi-net@iagi.or.id" Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? wass, sugeng shaum. siwo'72 From: Sarwanto Sutan Alamsyah To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita mengabdi untuk bangsa. Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? Salam, sArwanto 2012/7/30 andang bachtiar Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha keras mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan konsep2 baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana untuk riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan pada masa depan. > > >Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita bersibuk ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling jauh mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, spesialis, eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para ahli mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? > > >Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar dengan temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 migas, mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi rutinitas pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset breakthrough konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 baru migas, mineral, batubara Indonesia. > >Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang punya komitmen: seperti anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!! > >Salam >ADB - Arema >IAGI-0800 >
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
bahkan, krisis tujuan hidup .urip mung nggo golek upo or golek upo nggo biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...: piye carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone? wass, sugeng shaum. siwo'72 From: Sarwanto Sutan Alamsyah To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita mengabdi untuk bangsa. Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? Salam, sArwanto 2012/7/30 andang bachtiar Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha keras mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan konsep2 baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana untuk riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak asing selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan bukan pada masa depan. > > >Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita bersibuk ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling jauh mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, spesialis, eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana para ahli mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? > > >Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar dengan temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 migas, mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi rutinitas pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset breakthrough konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 baru migas, mineral, batubara Indonesia. > >Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang punya komitmen: seperti anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!! > >Salam >ADB - Arema >IAGI-0800 >
Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini. Sebagian besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist kita mengabdi untuk bangsa. Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan kehidupan yang wuuuaaahhhkita bisa apa?? Salam, sArwanto 2012/7/30 andang bachtiar > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan geologist - > termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha keras > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas, > mineral dan batubara Indonesia: 1) hanya pada cadangan yg sudah ada > bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan, 2) hanya pada rekayasa > pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di daerah2 baru dg konsep2 > baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia (itupun telat > mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di indonesia > sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi baru indonesia > yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan konsep2 baru > oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana > untuk riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi > pihak asing selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada > kekinian dan bukan pada masa depan. > > > Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg katanya pewaris > tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, Lasut, Katili dan senior2 > legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita bersibuk ria dengan mengerjakan > proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau paling jauh mereka-reka dimana > ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2 lama dengan konsep yg > itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor, spesialis, > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik > Indonesia baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada > kemana para ahli mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala > metalogeni yang sudah berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita? > > > Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik sekaligus peneliti > kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau pengorbanan para > mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar dengan temuan2 riset2 > baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2 migas, mineral dan > batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa syukurillah. > Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak bergema! Yang > kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri dengan > kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus > memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi > rutinitas pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset > breakthrough konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 > baru migas, mineral, batubara Indonesia. > > > Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita salah kalau itu semua > terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal sadarilah: kita semua > punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang punya komitmen: seperti > anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan hanya krisis > energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!! > > Salam > ADB - Arema > IAGI-0800 >