[mediacare] DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan Siapkan Silaturahmi Jilid 2

2007-07-04 Terurut Topik Alex Simanjuntak
DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan Siapkan Silaturahmi Jilid 2  Tuesday, 
03 July 2007 
  Palembang, Suluh Perjuangan

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumatera Selatan Eddy Santana 
Putra mengatakan, pertemuan lanjutan antara Partai Golkar dan PDI Perjuangan 
akan berlangsung tanggal 17 Juli nanti di Palembang. "Pertemuan tersebut 
diharapkan bisa menjadi momentum penting dua partai besar tersebut," kata Eddy 
yang juga menjabat Walikota Palembang itu. Tetapi ia mengatakan, pertemuan yang 
juga akan dihadiri perwakilan dari DPP kedua partai itu hanya bersifat 
silaturahmi. 


  Menurut Eddy Santana Putra, bila pada pertemuan di Medan penyelenggaranya 
Partai Golkar, pertemuan di Palembang akan difasilitasi oleh PDI Perjuangan. 
Pertemuan kedua partai itu yang disponsori HM Taufiq Kiemas, Ketua Deperpu PDI 
Perjuangan, serta Surya Paloh, Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, menjadi 
perhatian masyarakat. Berbagai spekulasi sempat muncul, bahkan sejumlah partai 
berniat membuat koalisi tandingan.

Sementara itu DPP Golkar Minggu lalu (1/7) telah menyelenggarakan rapat untuk 
mengevaluasi pertemuan di Medan. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung 
Laksono mengungkapkan, hasil evaluasi tersebut memutuskan pertemuan lanjutan 
akan dilaksanakan di Palembang, dengan tuan rumah DPD PDI Perjuangan Sumatera 
Selatan. Terkait materi silaturahmi, menurut Agung, pertemuan lanjutan ini akan 
lebih menitik beratkan kepada persoalan ideologi dan kebangsaan.

Pengamat politik Dr Sukardi Rinakit menjelaskan mengapa pertemuan antara PDI 
Perjuangan dengan Partai Golkar menjadi isu politik yang hangat selama beberapa 
minggu. "Pertemuan itu menjadi hot, menjadi perhatian publik, karena sebenarnya 
di alam bawah sadar publik memang ada kekhawatiran tentang menguatnya 
sektarianisme," katanya. 

Ditunjukkannya, beberapa daerah sudah punya perda tentang syariah Islam, dan 
daerah-daerah lain sudah mulai ada wacana ada diskusi untuk membuat perda yang 
lain. Misalnya perda syariah Kristen, perda syariah Katolik. Nah ketika situasi 
seperti itu, itu menjadi riil bahwa pertemuan PDIP dan Golkar di Medan menjadi 
signifikan. Demikian Dr Sukardi Rinakit.


Lihat Arsip
Selanjutnya
   
-
Ask a question on any topic and get answers from real people. Go to Yahoo! 
Answers. 

[mediacare] Jual Komik laba-laba Merah

2007-07-04 Terurut Topik alamin biru
Dijual:
  - komik laba laba merah, 154 halaman (hitam putih) 
  - cetakan tahun 1976
  - cetakan pertama
  - banyak superhero Marvel, DC Comic, Gundala dan Godam
   
  berminat: hub Robin (08561754025)

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Re: [selain] Ahmadiyah agar DIBUBARKAN? Lihat dulu berita ini...

2007-07-04 Terurut Topik wirajhana eka
Wah ini baru seru, negara kafirun saja bisa waras menerima penjelasan dan 
perbedaan, masa negara yang penduduk muslimnya paling banyak sedunia tidak 
bisa..

Wah, ternyata cuma ahmadiyah yang sanggup menerangkan bagaimana islam 
sesungguhnya dihadapan para warga negara kafirun..
ah, ini sungguh mengherankan...

Apakah ini sudah dapat untuk ditarik kesimpulan bahwa semua aliran islam 
kecuali ahmadiyah melenceng dari garis-garis keislaman?
ah, ini juga mengherankan...

Bung wido dan indofobia, koq tumben sih...berita sebagus ini bukan dari anda 
berdua yang mempostingkan?
ah, ini baru hal yang sangat mengherankan...

--
From: Thesaints Now [EMAIL PROTECTED]



Attention News/Assignment Editors: 
20,000 Muslims celebrate Canada Day at Muslim Conference 
MISSISSAUGA, ON, July 1 /CNW/ - Thousands of Muslims and Non-Muslimguests 
as well as international delegates attended the 31st annual convention
of Canada's Ahmadiyya Muslim Community held at the International Center in
Mississauga (Derry and Airport Roads) from June 29th to July 1st, 
2007,inclusive. Over 20,000 people, having traveled from all across North 
America,participated.Canada Day celebrations included a rendition of the 
national anthem by
young Ahmadiyya Muslim boys and girls recited to an enthusiastic 
flag-wavingaudience.The three-day event presented a series of lectures by 
male and femalescholars and educationists to promote and encourage the 
spiritual development
of the participants as well as to address common misconceptions about Islamand 
its history.On Sunday, July 1st, the President of Canada's Ahmadiyya Muslim 
Communitydiscussed challenges of family breakdown. Highlighting example of the 
Holy
Prophet Muhammad (peace and blessing of Allah be upon him), he reminded 
eachspouse of their religious responsibilities based on love and mutual 
respect.Noting the unbearable financial and social cost of domestic disputes,
Mr. Malik emphasized that society cannot achieve heavenly peace 
withoutestablishing domestic harmony.Another lecture addressed the recently 
released and highly publicizedbooks promoting atheism that are critical of 
religion and its adherents. This
lecture dispelled the misconceptions and misinformation regarding 
Islamcontained in these books and described what God means to Muslims and how 
theycan go about searching for and finding Him.Canadians from all walks of 
life interested in learning more about Islam
and overcoming misconceptions regarding Muslims are attending this event. 
Theywill obtain a greater understanding of the true Islamic teachings on a 
rangeof issues as well as an appreciation of their historical context. 
Participants
are also presented with an ideal opportunity to meet and interact with 
theirfellow citizens, both Muslim and non-Muslim.Many dignitaries 
representing different levels of government andconstituencies within Canada 
attended. On Canada Day, the Honourable Premier
Dalton McGuinty praised the Ahmadiyya Muslim Community for its 
continuingefforts to reach out to Canadians and provide them with the true 
picture ofIslam. The Honourable Greg Sorbara echoed his comments and noted 
community's
contributions to Canadian society. Her Worship Mayor Susan Fennell praised 
theAhmadiyya Muslim Community's contributions to the city of Brampton and 
lookedforward with eager anticipation to the completion of the Ahmadiyya Muslim
Mosque being built in her city. The Chief of York Regional Police, 
ArmandLaBarge as well as United States Consul General also graced the event.
Each year, the primary purpose of the annual convention of Canada's
Ahmadiyya Muslim Community is to provide participants with an opportunity 
tobroaden and deepen their understanding of Islam. The Ahmadiyya 
MuslimCommunity is committed to contributing to the multicultural mosaic by 
helping
to achieve a better Canada and by encouraging both Muslim and 
non-MuslimCanadians to come together and live according to their creed, "Love 
for All,Hatred for None."The Ahmadiyya Muslim Community was established in 
1889 by Hadrat Mirza
Ghulam Ahmad (1835-1908) of Qadian, India. He claimed to be the PromisedMessiah 
and Mahdi whose advent was foretold by the Holy Prophet Muhammad(peace and 
blessings of Allah be upon him) and whose purpose it was to revive
the true teachings of Islam as contained in the Holy Qur'an and traditions 
ofthe Holy Prophet Muhammad. The Ahmadiyya Muslim Community has millions 
ofmembers and is established in over 180 countries. Its members are dedicated to
practicing and professing the peaceful and moderate message of Islam to 
theworld and serving humanity. Notable members of the Ahmadiyya Muslim 
Communityare the late Sir Zafrulla Khan, President of the International Court of
Justice (1954-61) and the late Dr. Abdus Salam, recipient of the Nobel Prizefor 
Physics (1979). The Ahmadiyya Muslim Community in Canada was estab

[mediacare] Re: Fachri Hamzah, SE. Laporkan Freddy Numberi

2007-07-04 Terurut Topik wirajhana eka
Mestinya Warga PKS juga minta KPK untuk memerikasa fungsionaris Partai PKS 
sehubungan dengan pencalonan GUBENUR DKI.
--<<<
From: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED]


 
03/07/2007 16:13 WIB 
Anggota FPKS Sambangi KPK Desak Freddy Numberi Diperiksa
Arfi Bambani Amri - detikcom
 
Jakarta - Untuk kedua kalinya anggota FPKS DPR Fachri Hamzah mendatangi KPK. 
Namun kedatangan Fachri ke KPK kali ini bukan untuk diperiksa melainkan 
mengadukan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.
 
Fachri yang menumpang mobil Toyota Camry warna hitam tiba di Gedung KPK, 
Jakarta, Selasa (3/7/2007) pukul 15.40 WIB. Fachri mengenakan jas hitam dengan 
kemeja putih serta menenteng map warna coklat.
 
"Saya mendesak Freddy diusut karena apa yang dilakukan Pak Rokhmin persis yang 
dilakukan Pak Freddy. Delik yang sama bisa dikenai," kata Fachri sambil menaiki 
anak tangga menuju lantai 2.
 
Fachri sebelumnya pernah diperiksa terkait kasus aliran DKP dari mantan Menteri 
Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri antara tahun 2002 hingga tahun 2004.
 
Menurut dia, tindakan yang dilakukan Rokhmin sama dengan langkah yang dilakukan 
Freddy terhadap anggota DPR.
 
"Kalau kita lihat catatan mantan Sekjen DKP Andin Taryoto, Pak Freddy juga 
mengalirkan dana ke DPR. Jadi jangan kita mempermainkan perasaan publik dan 
harus ada keadilan antara Rokhmin dan Freddy," ujarnya. (aan/sss)
 
Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 
07/tgl/03/ time/161349/ idnews/800666/ idkanal/10
 



   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  

[mediacare] Re: Figur RANO KARNO Hancur Mejeng di Iklan FOKE

2007-07-04 Terurut Topik wirajhana eka
Kalau misal iklan dukungan tokoh masyarakat untuk Abu Adang-Dani, pasti pas 
bener buat mas wido dan partainya ya
pokoke right or wrong is partai PKS

--<<<
From: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED]

 
03/07/2007 11:14 WIB 
Iklan Parpol Dukung Foke Langgar Etika Komunikasi Politik
Umi Kalsum - detikcom
 
Jakarta - Sejumlah iklan dukungan terhadap Fauzi Bowo (Foke) mulai bermunculan 
di stasiun televisi. Tidak hanya mewakili kelompok, parpol seperti PDIP dan 
Partai Damai Sejahtera (PDS) juga unjuk gigi. Iklan-iklan ini dinilai telah 
melanggar etika komunikasi politik.
 
Pelanggaran itu ditegaskan pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada 
detikcom, Selasa (3/7/2007).
 
"Telah terjadi pelanggaran etika komunikasi politik, khususnya dalam konteks 
iklan Foke," cetus Effendy.
 
Pertama, beber dia, iklan yang menggunakan latar mantan Presiden RI Soekarno 
selaku proklamator. Iklan ini juga menampilkan putri sulung Bung Karno, 
Megawati Soekarnoputri, yang mengajak warga Jakarta memilih Foke.
 
"Iklan itu memperdengarkan suara Bung Karno, Kami bangsa Indonesia... . Ini 
jelas blunder besar. Iklan itu seakan-akan mengatakan Soekarno hanya milik 
orang yang akan memilih Fauzi," tegasnya.
 
"Iklan itu juga seakan-akan mengatakan, kalau Anda cinta Soekarno, pilihkan 
Fauzi. Apakah Soekarno sebagai pendiri bangsa bukan milik Adang-Dani atau orang 
yang tidak mau memilih Fauzi?" imbuh Effendy.
 
Padahal Soekarno sebagai Bapak Bangsa, kata dia, bukan milik siapa-siapa. 
"Nggak boleh itu, itu pelanggaran politik besar," tandasnya.
 
Effendy juga menyoroti iklan Partai Damai Sejahtera (PDS) yang ujung-ujungnya 
mengatakan Jakarta Milik Semua, slogan yang jelas-jelas milik Foke.
 
"Iklan itu seakan-akan mengatakan kalau Anda (umat) Kristen, pilihlah Foke. 
Iklan-iklan ini bahaya! Jauh lebih bagus iklan yang menunjukkan fakta. 
Misalnya, Anda tidak beres mengurusi banjir Lebih bagus begini, asal ada 
fakta dan data," bebernya. 
 
Namun iklan PDS seolah-olah menggiring orang-orang yang akan ke gereja untuk 
memilih Foke dan yang tidak silakan pilih calon yang lain.
 
"Ini harus dijadikan diskusi. Karena melanggar etika, menyangkut seberapa besar 
moral publik. Iklan ini harus harus direvisi. Etika politik saya sebagai warga 
negara terganggu," cetus pengasuh acara newsdotcom di MetroTV ini.
(umi/nrl)
 
Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 
07/tgl/03/ time/111440/ idnews/800475/ idkanal/10
 
 
 
03/07/2007 10:46 WIB 
Iklan Rano Dukung Foke Terkesan Benarkan Rumor Si Doel Disuap
Umi Kalsum - detikcom
 
Jakarta - Munculnya iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo (Foke) di 
televisi dinilai bisa menguatkan rumor yang selama ini berkembang, bahwa Rano 
Karno mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran rupiah dari 
Foke.
 
"Ini jadi memperkuat rumor tersebut, benar tidaknya wallahua'lam. Saya tidak 
tahu," cetus pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada detikcom, Selasa 
(3/7/2007).
 
Di satu sisi, kata Effendy, dukungan Rano terhadap Foke merupakan haknya 
sebagai warga Jakarta. 
 
Tapi di sisi lain iklan yang dibintanginya menunjukkan pembenaran terhadap 
rumor yang selama ini berkembang, bahwa Rano mundur karena dibayar Rp 3 miliar 
oleh Foke.
 
Sejak beberapa hari terakhir iklan dukungan keluarga Si Doel terus ditayangkan 
televisi-televisi swasta. Dalam iklan itu, keluarga Si Doel mengajak masyarakat 
Jakarta memilih Foke yang merupakan putera Betawi. 
 
Rano Karno berulang kali menyangkal 'disuap' Foke Rp 3 miliar agar mundur 
sebagai peserta Pilkada DKI Jakarta. Dia juga tidak mempermasalahkan bila eks 
sekretaris tim suksesnya membeberkan deal antara dirinya dengan Foke. 
(umi/nrl)
 
Source : http://www.detiknew s.com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 
07/tgl/03/ time/104611/ idnews/800459/ idkanal/10
 
 
 
03/07/2007 11:09 WIB 
Pengamat: Figur Rano Karno Hancur Mejeng di Iklan Foke
Hestiana Dharmastuti - detikcom
 
Jakarta - Figur idola yang melekat pada Rano Karno akan hancur seiring 
munculnya Si Doel di iklan mendukung Cagub DKI Jakarta Fauzi Bowo. Konsistensi 
Rano pun dipertanyakan.
 
"Terlepas benar atau tidak menerima uang, munculnya Rano sebagai bintang iklan 
mendukung salah satu cagub itu menghancurkan sosok Rano yang diidolakan dan 
dianggap ideal oleh masyarakat," analisis pengamat politik dan kebijakan publik 
UI Andrinov Chaniago kepada detikcom, Selasa (3/7/2007).
 
Menurut dia, tindakan Rano dinilai tidak patut secara etika politik.
"Kalau hidup dari politik ke politik itu wajar. Tetapi untuk Rano tindakannya 
tidak patut dan tidak konsisten. Ini sangat disayangkan," ujarnya.
 
Andrinov menilai Rano saat mencalonkan menjadi cawagub dikenal sebagai sosok 
alternatif yang menonjol dan idealis dibandingkan cawagub lain.
 
"Ternyata dia masuk ke proses tidak sehat dan membela salah satu cagub 
konservatif. Kalau sejak awal konsisten bergabung dengan salah satu calon kan

Re: [mediacare] Sharing Pengalaman Pahit dengan LSM Bank Dunia

2007-07-04 Terurut Topik ferdinand lamak
Merry, saya bersimpati kepada Anda. Mungkin pelajarannya, lain kali  lebih 
berhati-hati kalau urusannya soal kontrak-mengontrak. Anda baru  sekarang 
menyadari kalau 'oknum-oknum' yang mengibarkan bendera LSM  tidak selalu 
idealis dan profesional. Hehehe..beberapa pengalaman  di masa lalu telah 
membuat saya hilang respek saya terhadap IDEALISME  dan PROFESIONALISME yang 
konon menjadi ujung tombak perjuangan LSM.  Mungkin hanya 1 atau 2 LSM saja 
yang benar-benar berada di jalur itu.  Selebihnya? Hem...asal ada sumber 
dana, bisa membuat proposal  dengan sedikit kreasi program, disetujui, jadilah. 
  
  Begitulah, Dunia ini, panggung sandiwara...hahahahahaha
  
  
  Tebet Barat IV/11-Jaksel
  Sebuah LSM Profit Oriented
  Bernama Bisnis PROPERTI
  (hehehehehehe)
magdalena merry <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
Dear teman jurnalis dan penulis lepas..  
Saya ingin sedikit share tentang pengalaman seputar penulis lepas.  
  
Pada  11 Mei 2007 lalu, saya menerima telepon dari seseorang yang mengaku  dari 
Justice for The Poor, (JTP) kabarnya LSM di bawah naungan World  Bank alias 
Bank Dunia. Ia yang bernama Marini ini meminta kesediaan  saya untuk menerima 
pekerjaan mengedit buku tentang kasus korupsi di  dearah di Indonesia.
 Kabarnya dia mendapat no kontak saya dari teman yang juga penulis lepas dan 
mantan jurnalis Kompas.
 Setelah  dijelaskan tentang job desk, kami bernegoisasi honorarium dan 
akhirnya  mencapai kesepakatan. Ini kesalahan fatal pertama: menerima job hanya 
 dari telepon saja, tidak ada bukti hitam di atas putih alias kontrak  
tertulis. Mungkin saya terbuai oleh nama besar Word Bank atau percaya  betul 
pada nama teman yang memberikan referensi.
 
 
 Beberapa hari  kemudian bahan yang harus diedit saya terima melalui email. 
Sejak itu  saya mengedit dan mengirim hasilnya melalui email. Untuk buku 
kira-kira  tebal 150-an halaman itu saya hanya diberi waktu 2 minggu. Uniknya,  
setelah contoh editing pertama saya kirim, Marini dan rekannya Dewi  dari LSM 
tersebut setuju dengan hasilnya. Akhirnya saya mengerjakan  bagian lain dengan 
sistem yang serupa. 
 
 
 Tapi  di hari-hari terakhir menjelang deadline, mendadak mereka komplain  
banyak hal. Dan saya terpaksa melakukan pekerjaan ulang dari awal lagi  pada 
detik-detik menjelang deadline. Dapat dibayangkan betapa pekerjaan  ini cukup 
underpressure mengingat saya juga memiliki pekerjaan utama  dan kesibukan lain. 
  Lalu tak lama kemudian, Dewi  Damayanti yang akrab dipanggil Damay menyuruh 
agar saya membuat invoice  penagihan honor. “Nanti honornya lama mbak 
keluarnya,” begitu kira2  tulisnya di SMS. 
  
Tentu  saja saya kaget, sebab soal terlambatnya honor dan invoice ini baru  
diberitahu setelah tugas nyaris selesai saya kerjakan. Dari situ saya  mulai 
merasa ada yang tidak beres karena:
 
   Pihak JTP  mempekerjakan saya hanya secara lisan, bukan tulisan. Tapi kenapa 
soal  honorarium harus saya urus secara tertulis? Jika memang itu pekerjaan  
formal, semestinya mereka mempekerjakan saya secara formal juga. Tapi  jika 
informal, mereka semestinya membayar saya secara informal juga. Di  sini sudah 
ada ketidakadilan antara saya pekerja freelance dengan  mereka sebagai pihak 
pemberi pekerjaan.
  
   Soal honor yang terlambat tidak  diberitahu di awal kesepakatan, melainkan 
setelah pekerjaan nyaris  selesai. Ini   merupakan bentuk penipuan halus.
   
  Tidak sampai di situ, setelah invoice saya buat dan harus DIANTARKAN SENDIRI 
ke kantor LSM tersebut, hingga HARI INI, HONORARIUM BELUM SAYA TERIMA.  Padahal 
Damay menjanjikan pada saya honor akan turun paling lama 1  bulan setelah 
pekerjaan selesai. Dan sampai hari ini sudah berjalan 1  bulan lebih.
 Lebih terkejut lagi ketika saya membaca email Damay ke bagian administrasi 
yang di CC ke saya berbunyi:
 
 
 
Mbak Sania dan Rani,

invoice atas nama Merry Magdalena untu pekerjaan editing kasus, sudah
 aku
proses ke bagian admin awal Juni kemarin. Mbak Merry menanyakan soal
transfernya yang belum sampai padahal sudah satu bulan. Tolong mbak
 Sania
atau Rani cek ke mbak Nina or siapapun yang menangani urusan
 LGCS
sekarang. Soalnya seperti email yang bersangkutan dibawah, hingga hari
 ini
dana itu belum masuk, seharusnya kan sudah masuk 2 minggu yang lalu.
Tolong langsung dibalas ke mbak merry dan cc ke saya soal perkembangan
 ke
saya

Terima kasih,

Damay
  Dari email tersebut, diketahui bahwa semestinya honorarium sudah saya  terima 
sejak 2 minggu lalu, yang artinya sejak pertengahan Juni. Itu  jika melalui 
prosedur semestinya. Namun sampai 4 Juli 2007, tidak ada  pemberitahuan apapun 
dari pihak JTP atau World Bank. Artinya saya harus  bolak-balik menggesekkan 
kartu ATM saya demi memeriksa apakah  honorarium sudah turun atau belum.
Yang menyakitkan  adalah tidak ada keinginan dari pihak JTP untuk mengabari 
atau memberi  penjelasan tentang keterlambatan honorarium ini.
Bukan masalah jumlah uangnya,   namun usa

[mediacare] Membaca Manusia Sebagai Kisah

2007-07-04 Terurut Topik Buku Baru
Buku bagus tentang cerita. Semoga berguna.

Bukubaruku

Minggu, 01 Juli 2007,
*Lebih Hidup dengan Cerita
*

Judul Buku : Psikologi Naratif: Membaca Manusia Sebagai Kisah
Penulis : Bagus Takwin
Penerbit : Jalasutra, Jogjakarta
Cetakan : 1, April 2007
Tebal : viii + 163 Halaman (indeks)

Cerita secara budaya mengakar sebagai habitus lokal. Dalam berbagai konteks
budaya lokal, cerita mempunyai fungsi-fungsi sosial etis dan medium
pengajaran untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan dengan cara menyenangkan,
menghibur, juga penuh lelucon. Ada cerita Malin Kundang yang melegenda,
cerita tentang Kancil Nyolong Timun di Jawa yang sangat populer, cerita
Ande-ande Lumut yang menggambarkan keikhlasan dan kejujuran seorang
perempuan dan ke-waskitha-nan laki-laki dalam mengambil keputusan mengambil
istri.

Cerita mempresentasikan kearifan dan pusat pengajaran langsung dalam
membentuk imaji kehidupan sosial yang dihayati melalui momentum kebersamaan.
Cerita tidak bisa difungsikan tanpa ada kohesi sosial yang berjejaring.
Cerita dituturkan bukan untuk maksud memberi kepuasan diri, tetapi ia
berjejaring membentuk diskursus sosial agar makna-makna kehidupan sanggup
direproduksi dan tertata secara egaliter untuk mencapai keteraturan sosial
dengan cara bijaksana.

Begitulah, cerita adalah habitus lokal bagaimana imajinasi manusia
menghidupi tatanan sosial dan sebagai cermin buah keakraban. Kemauan membuat
cerita adalah upaya sadar kita bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain
lebih dekat. Melalui cerita, antarsesama bisa saling mengakrabi, dari tidak
kenal, dengan sedikit kemampuan diri bercerita maka kedalaman batin
menyentuh dan mendorong andrenalin seseorang untuk mencoba menjadi simpati,
empati atau bahkan tumbuh benih cinta. Nyata atau tidak sebuah cerita, ia
tetap mengambil ruang relaksasi dan menumbuhkan ekstase hubungan di antara
dua orang sekaligus mendapati manfaat menurunkan ketegangan-ketegangan
pikiran seseorang.

Orang menjadi sedih, diliputi stressor yang bertubi dan beragam, stres
karena putus cinta, atau kegagalan adaptasi dari suatu hidup dalam dunia
hiperrealitas yang memenjarakan orang untuk mencari mode-mode hidup lantas
kemudian tidak tercakup kepuasan dirinya atas objek-objek pengharapan
material itu sehingga menjadi tertekan (depresi) dan bunuh diri, padahal ia
sendiri berlimpah materi maka dapatlah orang-orang demikian memiskinkan diri
untuk enggan membuat cerita sebagai imajinasi kreatif memecah kebisuan.
Cerita dapat dikemas sebagai humor untuk meregangkan kepenatan hidup dan
menambah kematangan pribadi sekaligus mendewasakan diri dalam menyikapi
kehidupan.

Tidak sebatas cerita berdampak positif terhadap seseorang. Cerita juga bisa
hadir secara paradoksal dan antagonis dalam relung penghayatan yang
mempribadi. Bahkan sebuah cerita dalam buku akan menjadi sumber obsesi bagi
para pembunuh. Takwin mencoba menghadirkan situasi semacam ini dengan
melihat bagaimana pengaruh buku The Catcher in the Rye yang ditulis
J.DSalinger terhadap dunia batin para pembunuh. Konon buku inilah yang
memberikan penjelasan signifikan terhadap perilaku agresif para pembunuh.

Terbunuhnya musisi John Lennon oleh Mark David Chapman atau percobaan
pembunuhan terhadap Presiden Ronald Reagan oleh John Warnock Hincklye Jr,
tidak terlepas karena buku Salinger. Mungkin cerita ini menjadi pengalaman
konyol, namun begitulah cerita telah mengambil bagian bagaimana dunia batin
penikmat cerita bermetamorfosis. Apakah dia begitu terinduksi untuk
tenggelam dalam alur ceritanya atau ia mengambil jarak dan memaknai ulang
sebuah cerita. Yang jelas, cerita merupakan diskursus yang membentuk
identitas diri posisional, di mana konteks kehadirannya dan siapa yang
menghadirkan. Takwin mengumpamakan, "seperti sebuah pisau yang baik,
ketajaman buku bisa dimaknai sebagai alat bantu untuk menopang makanan dalam
proses memasak oleh seorang koki atau menjadi alat membunuh oleh seorang
pembunuh" (hlm. 101).

Cerita sebagai narasi diri merupakan mode menjadi (becoming) yang
terus-menerus berproses dan tidak ada ujung pangkalnya sehingga diperlukan
sebuah logika yang bisa menjelaskan proses itu, karena manusia tidak cukup
dimengerti oleh keberadaannya (being) saja. Melalui cerita logika itu
menjadi masuk akal. Memahami otentisitas manusia sebagai identitas diri
naratif yang berubah terus-menerus memerlukan kajian hermeneutika
sebagaimana usaha kita untuk melakukan pemahaman terhadap narasi
historisnya.

Bagus Takwin menjelaskan dengan merujuk pada konsepsi hermeneutika Ricoeur
bahwa hermeneutika berguna untuk memahami identitas diri manusia dalam
konteks dinamika identitas naratif diri. Melalui konsepsi identitas naratif
kita dapat "memahami manusia sebagai pembentuk kisahnya sendiri dalam
interaksinya dengan manusia lain dalam aliran waktu" (hlm. 8).

Identitas naratif mendasari keberadaan diri yang selalu tercakup dan
terintegrasi bersama dengan orang lain. Ia memahamkan kita pada dunia yang
saling terkait sehingga diri seseorang perlu dipahami se

Re: [mediacare] Melindungi diri jika terjadi perampokan dengan mengunakan kartu atm

2007-07-04 Terurut Topik Paulus Tanuri

Berita mengenai PIN dibalik ini adalah HOAX

http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/02/time/132821/idnews/800053/idkanal/429

Jangan ada yang coba yah. Nanti malah cilaka.

Silahkan disebarkan ke semua teman yang anda yakin atau anda rasa pernah
menerima email HOAX tersebut.

Regards,
Paulus T.


On 6/29/07, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



From: Peter [EMAIL PROTECTED] :

 Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong seseorang
untuk mengeluarkan uang dari atm ,maka anda bisa minta pertolongan diam2
dengan memberikan nomor pin secara terbalik ,misal no asli pin anda *1254*input
*4521* di atm maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya Ke
kantor polisi tanpa diketahui pencuri tsb. Fasilitas ini tersedia di seluruh
atm tapi hanya sedikit orang yang tahu tolong kasih tahu info kepada yang
lain.

info saya dapat dari : staf mirage - indonesia

semoga bermanfaat
.




[mediacare] Re: CNN & Abu Dujan

2007-07-04 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In mediacare@yahoogroups.com, "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Dear Pak Danar,
> 
> Amerika Serikat (melalui salah satu corong-nya yaitu CNN), paling 
senang
> menuduh negara lain yang tidak sepaham dgn mereka sebagai teroris.
> Namun, pada saat PBB hendak mendefinisikan apa itu terorisme, 
Amerika
> Serikat menggunakan hak veto-nya untuk membatalkan definisi 
tersebut.
> 
> So, siapakah yang meraung-raung dan berguling-guling di lantai ?
>

 
Sejak kapan CNN corong AS? Anda cukup lama menonton CNN?

Tidak sepaham dengan siapa itu mereka? Tidak sepaham dengan CNN? apa 
masalahnya tak sepaham dengan CNN?  adakah negara yang BERSIH dari 
terrorisme yang dituduh terroris?

Kalau kita juga anti terrorisme, karena ini merusak tatanan negara 
kita, mengapa kita kebingungan kalau ada tindakan terhadap terrorisme?







[mediacare] Bedah Buku "TUANKU RAO"

2007-07-04 Terurut Topik Batara Hutagalung
Peluncuran dan Bedah Buku ‘TUANKU RAO’
   
   
  Penerbit LkiS akan meluncurkan buku ‘TUANKU RAO’,  karya Ir. Mangaradja 
Onggang Parlindungan,  dan sekaligus menyelenggarakan acara Bedah Buku, yang 
akan dilaksanakan pada
   
  Hari/tanggal   : Kamis, 5 Juli 2007
  Waktu : Pukul 15.00 – 17.00
  Tempat   : Aula [EMAIL PROTECTED]
Kantor Departemen Pendidikan Nasional
Gedung A, lantai I
Jl. Jend. Sudirman, Senayan
Jakarta Selatan
   
  Pembicara : Dr. Asvi Warman Adam,
Batara R. Hutagalung
   
  Buku tersebut merupakan cetak ulang. Cetakan pertama tahun 1964, diterbitkan 
oleh Penerbit Tandjung Pengharapan. 
  Judul asli:
  ‘Pongkinangolngolan Sinambela gelar Tuanku Rao. Teror Agama Islam Mazhab 
Hambali Di Tanah Batak 1816 – 1833.’
   
  Wassalam,
   
  Batara R. Hutagalung
   


Re: [mediacare] Re: Sepuluh Cara Melawan Zina

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
Nyonya Mustika nan cantik nan sexy,

Saya bukan penulis tulisa tsb hanya menyampaikan apa yang ditulis orang lain, 
jadi kalau mengutip hendaklah "kepala mail" atau nama pengarang diikut 
sertakan. 

Saya menyampaikan tulisan/opini/berita dengan maksud unutk dipertimbangkan, 
dipikirkan dan bila tidak benar atau perlu dilengkapi hendaklah dikasi komentar 
oleh yang pandai nan cerdas atau waras sebagai sumbangan kepada yang belum tahu 
maslahnya, ragu-ragu terhadap kebenaran pendapat yang diajukan, atau juga  
mereka yang samasekali tidak tahu menjadi tahu dan  tidak mudah ditipu dan 
dimanipulasikan oleh bandit apapun.




  - Original Message - 
  From: Hafsah Salim 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, July 03, 2007 6:07 PM
  Subject: [mediacare] Re: Sepuluh Cara Melawan Zina


  > "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > ORANG BIJAK bilang zaman sudah tua, kemaksiatan sudah merajalela di 
  > mana-mana. Tidak pandang bulu, tidak memandang usia, status bahkan 
  > sudah menggerogoti seorang yang menggunakan atribut orang baik-baik. 
  > Apaguna atribut baik bila kelakuannya sama seperti mereka yang 
  > dicibir dan direndahkan yang bertempat tinggal di lokalisasi. Inilah 
  > sekelumit keluhan peserta Majelis Taklim Arroyan di Pangkalpinang 
  > beberapa waktu lalu. Mendengar keluhan itu, tentunya tidak salah 
  > bila direnungkan bagi siapa pun, khususnya keluarga, baik orangtua, 
  > anak-anak atau pun saudara seiman. Sudah sedemikian parahkah 
  > perilaku anak Adam saat ini. 
  > 

  Sebelum mempermasalahkan "Zinah" haruslah lebih dulu mendefinisikan
  definisi2 dari kata2 yang terkait seperti "poligami", "pernikahan", dlsb.

  Singkatnya, Poligami adalah perzinahan karena istilah pernikahan hanya
  berlaku untuk satu laki2 dan satu wanita, bukan antara satu laki2 dan
  banyak wanita, atau satu wanita kepada banyak laki2.

  Perbedaan definisi tentunya akan berbeda juga permasalahan yang
  dibicarakan.

  Bahkan dalam agama Islam sendiri, tidak pernah ada pernikahan yang
  melibatkan satu laki2 dan banyak wanita. Poligami dalam Islam
  berlangsung melalui pernikahan satu laki2 dan satu wanita, kemudian si
  laki2 menikahi lagi melalui ijab kabulnya yang juga antara satu laki2
  yang sudah beristri dengan wanita lain yang belum bersuami. Tetap
  saja pernikahan ini berlangsung melalui proses satu laki2 dan satu wanita.

  Seharusnya kalo poligamy itu berlangsung pernikahannya antara satu
  laki2 dengan banyak wanita. Artinya kalo seorang laki2 sudah beristri
  dan ingin menikah lagi, maka isterinya yang lama harus sekalian
  memperbaharui ijab kabulnya bersama wanita baru yang menjadi madunya
  berdua mengucapkan ijab kabul lagi ber-sama2, karena pernikahannya
  yang pertama kali itu sudah dikhianati dan sudah tidak lagi bisa
  diberlakukan dengan hadirnya isteri kedua.

  Itulah sebabnya poligami dalam Islam itu merupakan perzinahan yang
  disyahkan dan tidak bisa dinyatakan sebagai pernikahan yang
  legalitasnya terjamin. Legalitas dalam pernikahan selalu melibatkan
  semua pihak, pihak isteri dan anak2nya, suami, maupun calon madunya. 
  SEHARUSNYA POLIGAMI AJARAN ISLAM INI DILARANG DIDUNIA BERADAB SEKARANG
  INI, NAMUN MASIH NEGARA2 MAYORITAS ISLAM MENGESYAHKANNYA SEMENTARA
  NEGARA2 MAJU JUSTRU MELARANGNYA DENGAN UU.

  Dalam HAM, berzinah itu merupakan hak azasi yang tidak boleh dihukum,
  karena kesalahannya bukan hanya pelaku zinah melainkan juga
  pasangannya yang tidak berzinah ikut bersalah. Salah dalam memilih
  pasangannya. Dan kesalahannya ini hanya bisa diperbaiki melalui
  perceraian secara hukum bukan malah memancung pelaku zinahnya seperti
  yang berlaku dalam Syariah Islam yang biadab itu.

  Ny. Muslim binti Muskitawati.



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.9.14/885 - Release Date: 7/3/2007 
10:02 AM


[mediacare] Berita Festival Buku Diskon : Bedah Buku �Bangsa Yang Belum Selesai�

2007-07-04 Terurut Topik tokobukumurah
Bedah Buku  “Bangsa yang Belum Selesai: Indonesia , Sebelum dan Sesudah 
Soeharto”

 

“Sejarah sastra harus direbut kembali. Kebudayaan sebagai prioritas 
rakyat harus direbut kembali. Kini orang sudah melupakan sastra Kartini, 
juga Pramoedya yang penting dalam menggali fondasi sebagai sebuah 
bangsa“ demikian dinyatakan Max Lane dalam bedah buku karyanya yang 
berjudul “Bangsa yang Belum Selesai: Indonesia, Sebelum dan Sesudah 
Soeharto” yang diselenggarakan pada hari Minggu, 1 Juli 2007 bertempat 
di Panggung Utama Festival Buku Diskon, Auditorium Gedung A, Depdiknas, 
sebelah Ratu Plaza

 

Acara yang dihadiri oleh sekitar 120 orang ini diselenggarakan oleh 
komunitas mailing list [EMAIL PROTECTED] 
 bekerjasama dengan panitia Festival 
Buku Diskon. Komunitas mailing list ini sendiri sudah beberapa kali 
menyelenggarakan diskusi dengan tema-tema kepemimpinan politik.

 

Selain Max hadir sebagai pembahas bukunya adalah Daniel Dhakidae 
(Direktur Riset Harian Kompas), Dita Indah Sari (Ketua PRD) dan Yosef 
Adi Prasetyo atau akrab disapa Stenley (Mantan aktivis mahasiswa 80-an 
dan Anggota Komnas HAM) dengan dimoderatori oleh Wilson (mantan Napol 
PRD). Hariman Siregar (aktivis ‘74) dan Rama Pratama (akitivis mahasiswa 
’98) yang sedianya akan turut mengkritisi buku ini berhalalangan hadir. 

 

Tampil sebagai pembahas pertama, Dhaniel Dhakidae menyatakan bahwa dalam 
bukunya ini Max Lane konsisten dengan kesimpulannya bahwa perubahan 
politik yang terjadi di Indonesia adalah karena aksi massa . Ia 
menyoroti periode gerakan mahasiswa pada tahun 1965 yang menurutnya 
dilakukan secara politis dan paska 1966, aksi-aksi yang terjadi justru 
anti politik. Saat itu juga menguat peranan insitusi yakni militer. Pada 
tahap berikutnya, tahun 70-an dimunculkan isu korupsi sebagai gerakan 
moral dengan tokoh seperti Arief Budiman yang akhirnya meluas menjadi 
aksi anti modal Jepang dan anti militerisme

 

“ Buku Max Lane ini menjadi penting karena ia mencatat pembangunan 
/nation/ termasuk juga proses penghancurannya. Selain mencatat aksi 
massa sebagai senjata dan metode yang ampuh, buku ini juga menunjukkan 
pada kita tentang gagasan revolusioner di masa lalu. Buku ini bisa 
dijadikan referensi bagi kaum muda. Menjadi penting sekarang adalah 
bagaimana rakyat bisa melakukan tekanan-tekanan politik.” Demikian kata 
DitaStanley  yang saat itu hadir terlambat karena harus melayat 
Julius Usman (aktivis  tahun 70-an) juga menegaskan perlunya 
mempertahankan harkat dan martabat sebagai bangsa, berkaitan dengan 
kuatnya gerusan gerakan globalisasi.

 

Salah seorang penanggap, Roy mengomentari bahwa dalam bukunya ini Max 
melihat perspektif ke depan, baik dari aspek budaya, ideologi dan 
kerakyatan. Kalau aspek-aspek ini bisa diperdalam, bisa menjadi landasan 
sebuah bagi tumbuhnya gerakan di Indonesia .

Menanggapi salah seorang penanya yang mempertanyakan bagaimana mengatasi 
berbagai problem yang terjadi di Indonesia misalnya kemiskinan, Max Lane 
menegaskan bahwa mengatasi kemiskinan  tidak hanya cukup dengan 
menasionalisasi pertambangan dan migas saja.Itu tidaklah cukup, “Rakyat 
harus bisa mengorganisir diri. Sastra dan sejarah harus serius 
dipalajari di sekolah, sehingga rakyat tahu akan sejarah bangsanya” 
Tambahnya. Di akhir uraiannya Max Lane menyatakan bahwa ada beberapa 
taktik menuju pembebasan rakyat yakni alat-alat pergerakan yang 
mendukung yakni koran, vergadering dan organisasi perlawanan yang 
memimpin perlawanan secara nasional, yang sayangnya belum maksimal 
hingga kini.

 

Bejo Untung, aktivis dari LPKP, organisasi yang melakukan advokasi 
korban tragedi kemanusiaan 1965, mempertanyakan peliknya pemecahan 
masalah 1965 itu sendiri. Selama betahun-tahun berbagai upaya telah 
dilakukan, dari mulai pengaduan dan aksi-aksi politis, namun hingga kini 
masalah ini belum juga menemui titik terang. Dalam kesempatan itu, Bejo 
juga sekaligus menagih komitmen dari Stanley yang kebetulan baru saja 
diumumkan sebagai anggota Komnas HAM yang baru untuk menunjukkan 
komitmen politik dalam persoalan tragedi kemanusiaan 1965. Max kembali  
menegaskan,  bahwa dengan kekuatan  massa , persoalan 1965 yang telah 
puluhan tahun ini akan terselesaikan.  

 

Dalam akhir diskusi, moderator tidak mencoba menyimpulkan, tapi 
menggaris bawahi bahwa buku Max ini penting untuk kita semua. Buku ini 
mempunyai kelebihan tentang penulisnya yang dapat merekam setiap 
kejadian-kejadian perlawanan terhadap orde baru, sejak awal rezim itu 
berdiri. Akhirnya acara ditutup dengan penyerahan piagam kepada nara 
sumber dan moderator oleh Petrus H Hariyanto mewakili 
[EMAIL PROTECTED] .

 

 

Yayasan Komunitas Pekerja Buku Indonesia (Yayasan KPBI)  adalah sebuah 
lembaga yang memiliki komitmen dan kesadaran berpikir secara kritis 
dalam dunia perbukuan. Yayasan KPBI dikelola oleh mereka yang aktif 
dalam dunia perbukuan, diantaranya: para pekerja di i

[mediacare] Buku baru: "Liku-Liku Hidup"

2007-07-04 Terurut Topik buku granit
TELAH TERBIT: BUKU BARU 
   
  PERKENALKAN KAMI DARI PENERBIT GRANIT SUB DIVISI YAYASAN OBOR INDONESIA 
MENERBITKAN BUKU BARU 
  
   
  JUDUL: LIKU-LIKU HIDUP
  PENULIS: DALDY
  HALAMAN: 300 HLM
  UK  : 13,5X20 CM
  HARGA  : RP.48.000,-
  ISBN  : 978-979-16217-0-0
   
  SINOPSIS:
  Dikisahkan, seorang mahasiswi cantik, smart dan enerjik, RUTI, mendapat 
peluang dan tantangan bagus yakni: tambahan penghasilan yang lumayan besar 
dengan merawat DION, anak cacat mental namun tampan rupawan, putra priyayi kaya 
raya: PAK BROTO.
  Rasa cinta dan sayang lama-lama tumbuh pada DION
  Kenapa ini bisa terjadi? 
   
Komentar atas Liku-Liku Hidup
  
  
   
  “Kesadaran adalah kemampuan memperhatikan peristiwa atau fakta, kemudian 
memberi makna peristiwa atau fakta itu, lantas mengambil keputusan pribadi 
terhadap fakta untuk merencanakan  masa depan, dan akhirnya melaksanakannya, 
itulah liku-liku hidup atau nasib yang sebenarnya, “tulis Professor Dr. dr. 
Daldiyono, MD, PhD dalam novelnya yang berjudul Liku-Liku Hidup”. 
  Sebuah novel yang berbasis pengakuan nyata dari salah seorang pasiennya, 
diracik dengan kepiawaiannya sebagai seorang penulis dengan latar belakang 
seorang internist (ahli penyakit dalam) yang matang, berpengalaman serta 
berpikiran luas. Jadinya tak hanya sebuah kisah yang menarik, mengharukan, 
memberikan tuntunan moral, tetapi juga mencerdaskan pembaca, karena pendalaman 
dan caranya memposisikan nasib sebagai bagian dari hasil tindakan manusia 
sendiri di dalam memilih dan membangun kehidupannya.
   
   (Putu Wijaya)

   
  DAPATKAN BUKUNYA DI TOKO BUKU-TOKOBUKU TERDEKAT ATAU MENGHUBUNGI KAMI 
LANGSUNG:
   
  D/A. YAYASAN OBOR INDONESIA, JL. PLAJU 10 JAKARTA PUSAT.  TELP. (021) 
3920114, 31926978 - FAX.(021) 31924488 MOBILE: 0390283 DENGAN ENNY
   
  DAPATKAN DISCOUNT MENARIK DARI KAMI




[mediacare] Promoting Global Warming Concert, Jimi The Upstairs Will Guest On “Empat Mata"

2007-07-04 Terurut Topik Modern Management

Promoting Global Warming Concert, Jimi The Upstairs & Co. Will Guest On
"Empat Mata"





JAKARTA – Jimi Multhazam, vokalis The Upstairs akan menjadi salah
satu tamu di program talkshow "Empat Mata" yang dipandu oleh
Tukul Arwana pada hari Kamis, 5 Juli 2007 pukul 21:30 WIB di stasiun
teve Trans7. Selain Jimi rencananya bakal hadir pula David, vokalis Naif
dan Glenn Fredly di acara tersebut.



Mereka bertiga rencananya hadir untuk mempromosikan konser kampanye
pencegahan pemanasan global yang bertajuk "Soul For Indonesian Earth
(Sayangi Bumi Hari Ini)" yang akan digelar pada hari Sabtu, 7 Juli
2007 di Tennis Indoor Stadium, Senayan. Konser kampanye Stop Global
Warming ini salah seorang penggagasnya adalah Glenn Fredly bersama
organisasi Pemuda Maluku Bersatu dan Glow Alliance.



Sedikitnya 23 artis Indonesia akan ikut berpartisipasi mendukung konser
kampanye ini. Mereka antara lain adalah Glenn Fredly, Naif, The
Upstairs, Tompi, Gita Gutawa, Kahitna, Maliq & D'essentials, The
Fly, Ras Muhammad, dan sebagainya.



Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur
  rata-rata atmosfer
 , laut
  dan daratan Bumi
 . Planet Bumi telah menghangat (dan
juga mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada
saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan
dianggap disebabkan aktifitas manusia
 . Penyebab utama pemanasan ini
adalah pembakaran bahan bakar fosil
 , seperti batu bara
 , minyak bumi
 , dan gas alam
 , yang melepas karbondioksida
  dan gas-gas lainnya yang
dikenal sebagai gas rumah kaca
  ke atmosfer.



Pada tanggal yang sama di delapan kota besar di dunia (New York,
Shanghai, London, Johannesburg, Sydney, Tokyo, Rio De Janeiro, Hamburg)
juga bakal digelar konser kampanye stop global warming bertajuk Live
Earth yang diprakarsai oleh mantan Wapres AS Al Gore dan Kevin Wall,
produser eksekutif Live 8. Sekitar 100 artis mancanegera berpartisipasi
di konser historikal ini nantinya.





Informasi lebih lanjut:



www.myspace.com/theupstairs1 

http://glowalliance.wordpress.com 

http://www.liveearth.org/friends_of_le.php


www.walhi.or.id 



Contact:

THE UPSTAIRS
Modern Management
c/o Wenz Rawk
Jl. PLN Duren Tiga Raya No.37
Jakarta 12720, Indonesia.
Fax.: (021) 7980516
Cell: +628161437608.
e-mail : [EMAIL PROTECTED] 

amp.channelv.com/theupstairs  



[mediacare] Dulu Berwibawa, Aman, dan Damai

2007-07-04 Terurut Topik win as
Dulu Berwibawa, Aman, dan Damai 

Oleh Asnawin
-
email:
[EMAIL PROTECTED]

MANTAN Raja Negeri Angin, Suka Batuk, sedang nonton
tivi sambil tidur-tiduran. Di usianya yang sudah lebih
80 tahun, ia banyak menghabiskan waktu dengan membaca
koran, nonton tivi, dan beribadah. Sesekali ia
bercanda dengan cucu-cucu dan cicitnya.
Ketika asyik nonton tivi, tiba-tiba ada berita sekilas
info bahwa sejumlah penari 'liar' tampil di luar
agenda acara peringatan Hari Keluarga Kerajaan Negeri
Angin.
Mereka bukan hanya tampil menari, melainkan juga
mengibarkan bendera Republik Negeri Angin Selatan
(RNAS) di depan Raja Negeri Angin, Pangeran Suka Baca,
sejumlah pejabat kerajaan, dan sejumlah Duta Besar
kerajaan-kerajaan sahabat.
Mantan Raja Negeri Angin, Suka Batuk, langsung
terbatuk-batuk dan mencak-mencak melihat berita
sekilas info itu.
''Seharusnya ini tidak terjadi,'' katanya.
Pada malam hari, Suka Batuk kemudian melihat berita
selengkapnya tentang kejadian pengibaran bendera RNAS
di hadapan Raja Negeri Angin.
Kehadiran lebih 20 orang penari 'liar' itu mengagetkan
semua orang, terutama karena tiba-tiba mereka
mengibarkan bendera RNAS.
Raja Negeri Angin, Pangeran Suka Baca, yang jarang
bicara, jarang menanggapi berbagai kritikan terhadap
dirinya, dan juga jarang marah, kali ini langsung
murka.
Pangeran Suka Baca sangat murka. Mukanya merah.
Matanya merah. Tangannya gemetar. Tetapi meskipun
murka, Pangeran Suka Baca ternyata masih mampu
mengendalikan diri.
Setelah aparat keamanan menggiring para penari 'liar'
itu keluar dari lapangan upacara, Raja Suka Baca
kemudian tampil ke podium memberikan sambutan.
Semua orang tegang dan menunggu apa yang akan
dititahkan Raja, namun Raja Suka Baca hanya mengatakan
bisa memahami kejadian tersebut dan memerintahkan agar
insiden itu diusut tuntas.
"Kasus ini harus diinvestigasi. Jangan sampai orang
lain yang bikin, semua kena getahnya," tandasnya
sebelum membacakan naskah sambutannya.

Bungkam, Tangkap, Tembak

Setelah melihat tayangan berita tersebut, Suka Batuk
yang nonton tivi bersama beberapa anak, menantu, dan
cucu-cicitnya, hanya batuk-batuk kecil. Di bibirnya
tersungging senyuman, tetapi dadanya berdebar menahan
amarah.
Ketika masih menjabat sebagai Raja, tidak ada orang
atau pihak yang berani melakukan hal-hal yang bisa
membuat dirinya malu apalagi marah.
Kalau ada yang berani, mereka pasti 'dihabisi'. Ada
yang ditembak, ada yang diculik, dan ada yang hilang
entah kemana.
Kalau Raja batuk sambil menutup mulut, maka itu
berarti perintah untuk 'bungkam orang itu'. Kalau Raja
batuk tanpa menutup mulut, maka itu berarti 'tangkap
orang itu'. Kalau Raja batuk sambil memegang dada,
maka itu berarti 'tembak orang itu.'
Jangankan rakyat biasa, anggota parlemen pun
'dihabisi' kalau mencoba melawan atau mengeritik
dirinya. Seorang anggota parlemen yang agak vokal,
pernah merasakan akibatnya dengan di-'recall' dari
kursi parlemen ketika mengeritik Sang Raja.
Suka Batuk yang mantan Panglima Keamanan Kerajaan
Negeri Angin, memang bertangan besi, tetapi wibawa
kerajaan dan wibawa Raja menjadi terjaga. Kerajaan
lain pun hormat kepada Suka Batuk.
Rakyat memang banyak yang tidak puas atas
kepemimpinannya yang bertangan besi, tetapi di sisi
lain rakyat bisa menghirup udara bebas dan aman di
Negeri Angin.
Tidak ada aksi unjuk rasa yang memacetkan jalanan.
Tidak ada isu terorisme. Tidak ada perang antaretnis
atau antarkelompok. Tidak ada pembantaian
besar-besaran. Tidak ada bom yang meledak di tengah
keramaian dan menewaskan orang banyak. Tidak ada orang
atau pihak yang berani mengibarkan bendera selain
bendera kerajaan di depan Raja.
Rakyat memang banyak yang tidak puas atas kepemimpinan
Raja Suka Batuk yang konon korup dan menganakemaskan
militer, tetapi di sisi lain rakyat bisa bernafas lega
karena harga barang-barang kebutuhan sehari-hari tetap
terjangkau, biaya sekolah tidak terlalu mahal, dan
biaya pengobatan pun masih normal.
''Saya memang melakukan banyak kesalahan selama kurang
lebih 30 tahun menjadi raja, tetapi semua orang kini
mengenang masa-masa damai dan aman ketika saya menjadi
raja,'' kata Suka Batuk dalam hatinya.

Makassar, 1 Juli 2007 

(Dimuat di Harian Pedoman Rakyat
Makassar, 2 Juli 2007)


   

Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php


[mediacare] Fw: INDONESIAN ANGER OVER "UNFAIR" E.U. AVIATION BAN

2007-07-04 Terurut Topik Yap Hong Gie
- Original Message - 
From: "Wuryastuti Sunario" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Yap Hong Gie" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, July 03, 2007 8:20 AM
Subject: Fw: INDONESIAN ANGER OVER "UNFAIR" E.U. AVIATION BAN

- Original Message - 
From: "Travel Impact Newswire" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Travel Impact Newswire Readers" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, July 02, 2007 11:41 PM
Subject: INDONESIAN ANGER OVER "UNFAIR" E.U. AVIATION BAN


786/110

TRAVEL IMPACT NEWSWIRE -- Edition 30 -- Monday, July 02, 2007

27 Years of Distinction in Travel Journalism.

Unmatched, thought-provoking coverage of big-picture issues and trends that
impact global travel & tourism. Support independent journalism -- ADVERTISE
in Travel Impact Newswire. Details at the end of the dispatch.

- From Imtiaz Muqbil, Executive Editor, in Bangkok

In this dispatch:

1. INDONESIAN ANGER OVER "UNFAIR" E.U. AVIATION BAN:
 Indonesian aviation  and tourism authorities have been put on the defensive
 by last week's European Union ban on Indonesian airlines but are beginning
 to  question the timing,  methodology and motivation of the move.

2. MINISTER SAYS INDONESIA "VERY DISAPPOINTED":
 Transportation Minister Jusman Syafii Djamal says the decision was
 unilaterally taken without prior dialogue with the government.

3. EU'S FLIGHT BAN BEGINS TO TAKE ITS TOLL:
  ANTARA News agency reports that Indonesia is beginning to feel the
 impact of the ban as European tourists are being advised by travel agents
to cancel their domestic flights for scheduled visits to other Indonesian 
cities.

4. GARUDA ANNOUNCEMENT ON COMPLIANCE WITH SAFETY REGULATIONS:
 National airline Garuda says it has carried out various improvement and
 safety enhancement measures in accordance with international certification
 requirements.

-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-

LOOKING FOR AN INTERESTING CONFERENCE SPEAKER?

2007 marks the 10th anniversary since the 1997 Asian economic crisis, the
first of many global crises that have had a huge impact on the global and
Asia-Pacific travel & tourism industry. What lessons did the travel &
tourism industry learnt from them? Is it doomed to repeat them? Travel
Impact Newswire Executive Editor Imtiaz Muqbil covered these crises with
greater depth than any other industry publication. Industry conference
organisers seeking some historical hindsights from a speaker willing to
challenge conventional wisdom and stoke democratic public debate on issues
that matter, can contact Imtiaz Muqbil at [EMAIL PROTECTED]
For further details, pls click:
http://www.asiaspeakersagency.com/speakersSpeaker.php?mid=2&speakerID=30


-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-


1. INDONESIAN ANGER OVER "UNFAIR" E.U. AVIATION BAN

Indonesian aviation and tourism authorities have been put on the defensive
by last week's European Union ban on Indonesian airlines
[http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/6248490.stm], but are beginning to
question the timing, methodology and motivation of the move. Although the
initial reaction has been again to plead their case before the EU Transport
Commission and cite all the various measures taken recently to boost safety
of the Indonesian airlines, some senior officials are taking a more
questioning attitude.

In an interview with the Jakarta Post, Indonesian Transportation Society
(MTI) chairman Bambang Susantono expressed skepticism about how the
commission's experts arrived at their conclusions, "I don't remember them
coming here to inspect the airlines directly." He said that information for
the report may have come from pilots flying in and out of Jakarta.

Garuda Indonesia's Vice President for Operations, Ari Sapari, told
Indonesian TV that the ban "has followed an uncommon procedure" as the
"EU has never audited Indonesian airlines." By contrast, American aviation
authorities have "done their own audit before making their assessments, and
American authorities have not banned Indonesian airlines," he said.

Another report quoted Indonesian Consumers Foundation (YLKI) executive
director Sudaryatno as saying: "We must also look at this from the
perspective of the saturated markets that exist in the developed world. We
must be careful as this ban could be part of a strategic plan to ruin the
reputation of local airlines so that foreign airlines can get a foothold in
this country."

He added, "Soekarno Hatta Airport (Jakarta) and Ngurah Rai Airport (Bali)
are no longer gateways to Indonesia. They have been replaced by Singapore's
Changi. The situation could worsen if the stakeholders in the industry do
not take the necessary steps."

Indonesia was apparently too late to include the latest assessments audit
that noted significant improvements made by Indonesian operators during
the past three months, to be included in the EU Commission report, despite
efforts having been made to do so, explained Director General for Air
Transportation, Budhi Suyitno to the press.

Although the ban is technically only applicable to Indonesian airlines
flying to Europ

[mediacare] Re: [nasional-list] PENDUDUK MISKIN MENURUN

2007-07-04 Terurut Topik Tejo Sulaksono
Benar-benar Republik BBM (Betul-betul Macet), masak BPS dipanggil presiden lalu 
angka jadi positif, menyenangkan pemerintah. BPS yang tidak kredibel bagaimana 
ekonom bisa buat prediksi dan mengitung semuanya. BPS harus ilmiah dan 
independen donk, presiden itu bukan Raja loh
   
  TSL

Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=176650
   
   
  PENDUDUK MISKIN MENURUN
Iman Sugema: Angka-angka BPS
Merupakan Pesanan 
  

 
  Selasa, 3 Juli 2007
JAKARTA (Suara Karya): Jumlah penduduk miskin di Indonesia dalam tenggang waktu 
setahun--dari bulan Maret 2006 hingga Maret 2007--berkurang 2,13 juta orang 
sehingga menjadi 37,17 juta orang. Demikian data terbaru dari Badan Pusat 
Statistik (BPS), yang diumumkan di Jakarta, Senin (2/7). 
   Penduduk miskin di Indonesia kini, disebutkan, menjadi sebesar 16,58 persen 
dari total jumlah penduduk Indonesia. Sebelumnya jumlah penduduk miskin pada 
Maret 2006 tercatat 39,30 juta orang atau 17,75 persen dari jumlah total 
penduduk.   
  
   Namun data BPS itu dipertanyakan sejumlah pengamat ekonomi yang tergabung 
dalam Tim Indonesia Bangkit (TIB). Ekonom Inter-CAFE Iman Sugema di antaranya. 
Dia mengatakan, angka-angka penurunan yang dipaparkan BPS tidak lebih dari 
pesanan pemerintah. "Itu adalah angka pesanan pemerintah, karena beberapa waktu 
lalu BPS dipanggil Presiden," kata Iman, di Jakarta, kemarin.   
  
   Menurut Iman, indikator angka penduduk miskin meliputi tiga hal: pendapatan, 
beban hidup, dan program antikemiskinan yang dijalankan pemerintah. Dan jika 
dilihat dari ketiga indikator itu, ternyata tidak ada kemajuan, bahkan 
kemunduran. "Jadi jika angka kemiskinan di Indonesia dilaporkan turun, maka itu 
tidak benar dan cenderung direkayasa," tutur Iman.   
  
   Sementara ekonom TIB lainnya, Bini Bukhori, mengatakan, angka-angka 
kemiskinan di Indonesia yang dipaparkan BPS beberapa tahun terakhir terindikasi 
bermasalah dan diragukan validitasnya. "Kita ini bukan lagi hanya berbicara 
tentang naik atau turunnya orang miskin, tapi faktanya masalah kemiskinan ini 
memang terus saja menghiasi perjalanan republik ini selama 60 tahun lebih," 
kata Bini.   
  
   Menurut dia, sejak dulu, Pemerintah tidak mempunyai kebijakan pengentasan 
kemiskinan dan pengangguran yang berkesinambungan. Selama ini kebijakan hanya 
bersifat parsial dan sementara, tergantung selera pemimpin yang berkuasa. Dia 
lantas mencontohkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang menjadi kacau dan 
tidak terurus dengan baik, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang hingga saat 
ini tidak transparan, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dihentikan karena 
kisruh.   
  
   "Intinya, semuanya bersifat sementara, sehingga tidak ada orientasi ke 
depan. Faktanya sekarang justru masih banyak orang yang tidak bisa makan dan 
tidak bisa kerja. Tapi pemerintah sendiri tampaknya hanya sibuk mengurus 
angka-angka di atas kertas," tuturnya.   
  
   Sebelumnya, Deputi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Arizal Ahnaf, di 
Gedung BPS, Jakarta, kemarin mengumumkan, BPS mencatat jumlah penduduk miskin 
di Indonesia pada Maret 2007 sebesar 37,17 juta jiwa. Namun terjadi kenaikan 
garis kemiskinan sebesar 9,67 persen dari Rp 151,997 per kapita per bulan pada 
Maret 2006 menjadi Rp 166,697 pada Maret 2007.   
  
   Menurut dia, jumlah penduduk miskin pada Maret 2007 itu merupakan 16,58 
persen dari seluruh penduduk Indonesia. Penduduk miskin di daerah pedesaan 
berkurang 1,20 juta, sedangkan di daerah perkotaan berkurang 0,93 juta orang.   
  
   "Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin terbesar terjadi di pedesaan. Dan 
menurut perhitungan kami, kenaikan nilai tukar petani (NTP) di pedesaan dalam 
setahun ini lebih besar dari kenaikan inflasi," katanya.   
  
   Berdasarkan data BPS, NTP Maret 2007 dibanding Maret 2006 terjadi kenaikan 
7,63, sedangkan inflasi pada Maret 2007 secara year on year adalah 6,52 persen. 
"Peran komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibanding 
peran komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). 
Pada Maret 2007, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan 
sebesar 74,38 persen," katanya menjelaskan.   
  
   Komoditas yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan, menurut BPS, 
adalah beras, gula pasir, minyak goreng, telur, dan mi instan. Sedangkan untuk 
komoditas bukan makanan adalah biaya perumahan. "Khusus untuk daerah perkotaan, 
biaya listrik, angkutan, dan minyak tanah mempunyai pengaruh yang cukup besar. 
Sementara untuk daerah pedesaan, pengaruhnya relatif kecil (kurang dari 2 
persen)," ujarnya.   
  
   Pada periode itu, lanjutnya, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks 
keparahan kemiskinan menunjukkan kecenderungan menurun. Ini mengindikasikan 
bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis 
kemiskinan. Selain itu, ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin 
menyempit. (Andr
  

 

   
--

Re: [mediacare] Abu Dujana - anaknya juga harus tau

2007-07-04 Terurut Topik kuncaraning sari
Agar anaknya juga TIDAK mengikuti jejak Bapaknya  jadi
teroris. Lebih baik anaknya diberi pelajaran agama
ISLAM yang benar dan menjadi orang yang bisa telorensi
terhadap sesama manusia yang berlainan keyakinan serta
cinta kasih.

MAju terus Polisi Indonesia

Salam,

Sari
--- ooq itha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Anak Abu Bujana juga harus dikasih pengertian bahwa
> bom bom yang lalu meledak kalau memang benar adalah
> ulah bapaknya ? bahwa anak anak dari korban bom itu
> juga merasakan hal yang sama dengan dia...meskipun
> tidak melihat secara langsung tapi merasakan
> penderitaan yang sama karena ditinggal orang tua
> mereka...dan mereka juga melihat kejadian itu dari
> pemberitaan di media massa...juga miris...juga
> duka...juga kehilangan...menyedihkan kan?...jadi
> jangan pernah membela / mempertahankan suatu
> faham..dengan tindakan TEROR !!! apapun
> ALASANNYAKEJAM !!! semua anak anak korban
> PEMBOMAN tidak juga TAHU !!
>
>   salam
> 
> rahmad budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Itu praktik yang biasa
> 
> Di tayangan program kriminal televisi Anda pasi
> sering melihat penjahat berhasil ditembak polisi 
> setelah mencoba usaha melarikan diri. 
> Bagaimana cerita sebenarnya?
> Sungguh polisi-polisi kita adalah para penembak jitu
> bagaikan Hunter di serial televisi tahun 80-an. 
> 
> Banyak penjahat yang ditangkap, lalu dibawa untuk
> menunjukkan di mana rumah teman-temannya, 
> lalu di tengah jalan para penjahat itu entah
> bagaimana bisa kabur.
> Lalu tiba-tiba muncul di televisi berjalan pincang
> karena pahanya tertembus mimis. 
> Polisi bilang, penjahat ini mencoba melarikan diri.
> 
> Kepada pers, polisi mengatakan mereka telah memberi
> dua kali tembakan peringatan.
> tembakan ketiga baru ditujukan ke kaki penjahat yang
> sedang belari!
> 
> Bayangkan betapa hebatnya bisa menembak kaki yang
> sedang bergerak cepat itu.
> 
> Atau mungkin urutannya berubah?
> Penjahat disuruh telungkup.
> Lalu tembakan pertama ke kaki
> tembakan kedua dan ketiga baru ke udara. 
> 
> Atau jangan-jangan ada tarifnya juga
> Mau bayar berapa?
> Dua juta untuk peluru di betis
> Satu juta untuk peluru di paha
> Kalo cuma Rp 500 ribu peluru di lutut
> Makin mahal sakitnya makin berkurang
> 
> Yang pernah liputan metropolitan pasti tahu
> cerita-cerita seperti itu.
> Kata polisi, yah, residivis kagak kapok-kapok.
> Biar kapok perlu ditembak.
> Kalo sudah bosan, matiin saja.
> Tokh mereka beban masyarakat.
> 
> 
> 
> 
> 
>   On 6/19/07, edi santoso <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> Kutipan dari Republika, kita bisa membayangkan
> trauma istri dan anak dari Abu Dujana.  
>
>   salam jujur
>   santo
> 
> 
> 19 Juni 2007 
> 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' 
> dri 
>   JAKARTA -- Perjalanan bersama ayah dan dua
> adiknya, Sabtu (9/6) siang itu, tampaknya menjadi
> pengalaman paling traumatis dalam hidup Sidiq
> Abdullah Yusuf (8 tahun). Sidiq melihat sang ayah
> --Yusron Mahmudi alias Abu Dujana yang ditetapkan
> Polri sebagai tersangka teroris-- ditembak dari
> jarak dekat oleh anggota Detasemen Khusus 88
> (Antiteror) Mabes Polri. 
>   ''Bapak disuruh turun dari motor, disuruh jongkok,
> terus ditembak dari belakang,'' ujar Sidiq pelan,
> ketika datang ke Mabes Polri bersama ibunya, Sri
> Mardiyati (35 tahun), dan rombongan keluarga, Senin
> (18/6). 
>   Sidiq berkisah, siang itu Yusron bersama dia serta
> dua adiknya, Salman Faris Abdul Rahman (6 tahun) dan
> Hilma Sofia (2,5 tahun), pergi untuk menonton
> pemilihan kepala desa di lapangan Desa Kebarongan,
> Kec Kemrajen, Kab Banyumas, Jateng. Sekitar 100
> meter dari rumah, di suatu perempatan, kata Sidiq,
> sepeda motor ayahnya tiba-tiba dipepet pengendara
> sepeda motor lainnya. 
>   Ketiganya pun secara bersamaan terjatuh dari
> motor. Bahkan, Hilma yang saat itu membonceng di
> depan Yusron, sempat tertindih motor. ''Habis itu,
> aku dipegangi oleh orang itu,'' ujar Sidiq yang
> tampang polosnya menyiratkan trauma belum hilang
> darinya. Hanya kalimat-kalimat pendek yang bisa
> dikutip wartawan dari mulut Sidiq. 
>   Pengakuan Sidiq kepada Tim Pengacara Muslim (TPM)
> tak kalah mencengangkan. Menurut Qadhar Faisal,
> salah satu kuasa hukum keluarga Yusron, tidak hanya
> Sidiq yang melihat ayahnya ditembak dari jarak
> dekat. Dua adik Sidiq, kata Qadhar, juga ikut
> melihat ayah mereka tak berdaya ditembus timah
> panas, sebelum akhirnya mereka masuk kembali ke
> rumah. ''Saat lari, Sidiq mendengar empat kali
> tembakan, Salman tiga kali,'' kata Qadhar. 
>   Sri Mardiyati yang kemarin datang ke Mabes Polri
> sambil menggendong Hilma, menambahkan, tak lama
> setelah tiga anaknya sampai di rumah, beberapa
> petugas menjemput keluarganya. Lalu, mereka dibawa
> ke sebuah hotel di Yogyakarta. Sejak saat itu,
> Mardiyati dan anak-anaknya tidak pernah lagi bertemu
> Yusron. 
>   ''Saya tidak kenal Abu Dujana, suami saya bernama
> Yusron atau dikenal Ainul Bahri,'' tegas Mardiyati
> ketika wartawan menanyakan sejauh mana k

[mediacare] Re: [nasional-list] Adang-Dani dan Fauzi-Prijanto Ditetapkan - Uang Muka Calon Gubernur - Menangani Jakarta Tak Mudah

2007-07-04 Terurut Topik Don Manurung
Duet Fauzi-Prijanto pasti dapat menangkal merangkaknya Taliban terselubung ke 
Ibukota RI, dan sangat diharapkan akan membangun DKI sebagai ibukota 
metropolitan yang lebih nyaman untuk warganya serta para pendatang termasuk 
pembisnis dan wisman.
   
  DM

HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Selasa, 03 Juli 2007 Pilkada DKI
Adang-Dani dan Fauzi-Prijanto Ditetapkan Jakarta, Kompas - Komisi Pemilihan 
Umum Daerah DKI Jakarta akhirnya menetapkan dua pasang calon kepala daerah yang 
berhak menjadi peserta pemilihan kepala daerah, Senin (2/7) di Jakarta Pusat. 
Kedua pasangan itu adalah Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi Bowo-Prijanto.  
 Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta, Ariza Patria, 
penetapan dilakukan karena kedua pasangan sudah mendaftar secara resmi, 
menjalani proses klarifikasi, tes kesehatan, dan melengkapi semua berkas 
administrasi yang diperlukan. Adang-Dani didukung Partai Keadilan Sejahtera dan 
Fauzi-Prijanto didukung koalisi 19 partai politik.   Dengan penetapan ini, 
kedua pasangan terikat dengan semua konsekuensi hukum yang berlaku untuk 
pilkada. Keduanya juga tidak diperkenankan untuk mundur dan partai pendukung 
tidak diizinkan menarik dukungan.   "Jika pasangan calon sampai mundur atau 
partai menarik dukungan, pasangan itu tidak diizinkan lagi untuk
 maju dan partai juga tidak boleh mengajukan calon baru," kata Ariza.   
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring yang dihubungi 
terpisah, Senin, menegaskan, partainya tidak pernah berpikir menarik dukungan 
terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PKS. "Sekali 
PKS memutuskan, pantang membatalkan keputusan sendiri. Itu bukan sikap PKS," 
katanya tegas.   Ia menilai Pilkada DKI kali ini diwarnai sejumlah masalah 
seperti "pengeroyokan" koalisi partai politik terhadap PKS, praktik politik 
uang, kasus daftar pemilih tetap yang sulit diuji kebenarannya, dan kasus tidak 
terdaftarnya 32 persen warga DKI yang memiliki hak pilih.   "Saya sungguh 
memprihatinkan hal ini, tetapi ini bukan alasan buat PKS mundur dari pilkada 
dengan menarik dukungan terhadap pasangan cagub-cawagub yang diusung PKS. Saya 
ingin mengingatkan, Pilkada DKI menjadi barometer pilkada di seluruh Tanah 
Air," papar Tifatul.   Di luar Kantor KPUD, sekitar 200 orang dari
 Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) dan Gema Jakarta berunjuk rasa untuk 
mendukung kinerja KPUD. Mereka menganggap KPUD sudah bekerja dengan benar. 
Kelompok ini hampir bentrok dengan massa mahasiswa dari KAMMI dan BEM Jakarta 
Raya yang menuduh KPUD tidak netral dalam kasus pendaftaran pemilih. Namun, 
ketegangan bisa diredam satuan keamanan. (ECA/WIN)











   
  http://www.gatra.com/artikel.php?id=105779
  Pilkada DKI
Uang Muka Calon Gubernur



Dosis kesibukan Slamet Kirbiantoro, 59 tahun, sudah menurun akhir-akhir ini. 
Usai bertarung dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta, ia mengaku babak belur. 
Selain namanya tidak lolos sebagai calon tetap, pensiunan jenderal itu kini 
mengaku harus menanggung banyak utang. Tanggungan kepada pihak ketiga ini, 
katanya, adalah biaya pengeluaran ketika dia mencalonkan diri sebagai peserta 
pemilihan kepada daerah (pilkada) DKI Jakarta.

Pada bursa pemilihan calon Gubernur Jakarta yang berlangsung selama setengah 
tahun terakhir, pensiunan jenderal bintang dua kelahiran Kutoarjo, Jawa Tengah, 
18 Maret 1948, itu mengaku "diperas" oleh sejumlah partai politik. Agar namanya 
masuk sebagai calon tetap, mantan Pangdam Jaya itu telah mengeluarkan dana 
sejumlah Rp 2,25 milyar. Dana ini diberikan kepada pengurus partai agar dirinya 
lebih diperhitungkan.

Sumber Gatra yang dekat dengannya mengungkapkan, dana tersebut disetor kepada 
pengurus dua partai besar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai 
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Masing-masing sebesar Rp 1 milyar dan Rp 
1,25 milyar. Kirby, demikian alumnus Akademi Militer tahun 1970 itu dipanggil, 
mengaku diberi janji manis calon tetap Gubernur atau Wakil Gubernur DKI.

Untuk itulah, mantan Komandan Satuan Intelijen Badan Intelijen ABRI (BIA) 
tersebut mengaku tak ragu melepas fulus. Setoran itu, katanya, diberikan 
langsung kepada pengurus teras partai politik bersangkutan. Penyerahannya tidak 
kepada bendahara atau ketua partai secara formal, melainkan diterima 
perorangan. Tidak pula disertai tanda terima atawa tanda bukti yang lain. Yang 
jelas, katanya, di antara penerimanya adalah pengurus partai yang sedang pada 
"posisi puncak". Dana yang digelontorkan Kirby itu disetor dalam sembilan giro 
bilyet dengan pecahan Rp 250 juta.

Rinciannya, lima giro diserahkan kepada pengurus partai berlambang banteng 
gemuk, sisanya diberikan kepada pengurus partai berlogo Ka'bah. Setoran itu 
mulai diberikan sejak enam bulan lalu. Intensitasnya semakin meningkat 
menjelang penentuan calon tetap, akhir Mei lalu.

Rupanya janji manis partai politik tak sama dengan janji prajurit. Meski sudah 
kadu

Re: [mediacare] Mohon Informasi: Rubrik Cerpen Media Cetak

2007-07-04 Terurut Topik abdul malik
Silakan Anda buka www.sriti.com.

Terima kasih.

Salam,

Sjaiful Masri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  

Sjaiful Masri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
  
Mohon informasi media cetak/koran di Bali, Makassar dan Kalimantan yang punya 
rubrik cerita pendek.
   
  Terimakasih
   
  Salam,
  Sjaiful Masri

-
  Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder  tool.   




   

-
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.
 
   

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

Re: [mediacare] Tujuh Yayasan Soeharto

2007-07-04 Terurut Topik Al-Mahmud Abbas

Khusus menanggapi soal '...siapa saja yang telah menerima beasiswa
Supersemar agar buka suara', bagi saya kalaupun buka suara tidak dalam
konteks untuk membela Soeharto tetapi sebatas menyampaikan bahwa pernah
menerima atau mendapatkan manfaat dari Yayasan Supersemar dan untuk bukti
pengusutan berapa total yang sudah disantunkan, berapa dana yang masuk, dan
berapa sisanya.
Pasalnya adalah bahwa apapun bentuk dan mekanismenya memberikan beasiswa
adalah kewajiban negara kepada rakyat, *bukan semata-mata jasa Soeharto*.
Siapapun yang memimpin negara ini *wajib merealisasikan tujuan negara* yang
antara lain adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara orang miskin
dan orang terlantar.

*Yang perlu diterima kasihi adalah para perumus tujuan negara dan pendiri
bangsa*. Soeharto adalah salah satu yang kebetulan memimpin dan menyandang
kewajiban merealisasikannya. Adapun yang perlu diusut adalah apakah ada
penyimpangan penggunaan dana-dana tersebut. Soal ada realisasi yang benar
itu memang sudah seharusnya demikian, yang dipermasalahkan adalah apakah
semua dana itu benar dimanfaatkan untuk tujuan yang seharusnya ?

Kalaupun saya menerima santunan itu, saya juga tidak akan dengan serta merta
membela Soeharto, karena saya tidak pernah tahu berapa uang yang terkumpul
dan berapa yang disalurkan serta berapa sisanya. Dalam hal mekanisme yang
diciptakan sih setuju hanya saja seharusnya itu dituangkan dalam
undang-undang dan dibakukan serta dilembagakan termasuk ada mekanisme
kontrol dan management yang memadai, selanjutnya pengelolaannya bisa
diserahkan kepada kementrian yang berkaitan. Persoalannya kenapa hal itu
tidak dilakukan 

Wassalam.


On 7/2/07, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


   http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/02/0901.htm


Tujuh Yayasan Soeharto
Oleh H. ROSIHAN ANWAR

*KEJAKSAAN Agung akan menggugat mantan Presiden Soeharto secara perdata ke
pengadilan, sebelum tanggal 27 Juli 2007, berkaitan dengan masalah Yayasan
Supersemar yang didirikan 1974.*

*Saya lalu ingat biografi "Soeharto" yang baru terbit ditulis dalam bahasa
Inggris oleh Retnowati Abdulgani-Knapp yang "menyelidiki debat sekitar
yayasan yang didirikan tatkala Soeharto berkuasa dan hubungannya dengan
konglomerat-konglomerat Indonesia dan keluarganya".*

*Ada tujuh yayasan. Yayasan Supersemar didirikan 16 Mei 1974 untuk
memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang pintar dari keluarga yang tidak
berada. Yayasan Trikora membantu para janda prajurit yang gugur dalam
operasi di Irian Barat. Yayasan Dharmais dibentuk 8 Agustus 1975 membantu
rumah yatim piatu, kaum invalid. Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila
didirikan 17 Februari 1982 membangun masjid-masjid. Yayasan Dana Abadi Karya
Bakti (Dakab) memberi kredit kepada usaha kecil dan menengah. Yayasan Dana
Gotong Royong Kemanusiaan membantu korban bencana alam. Yayasan Dana
Sejahtera Diri (Damandiri) didirikan 15 Januari 1996 bertujuan mengurangi
jumlah orang miskin.*

*Retnowati putri almarhum Dr. Roeslan Abdulgani jelas sekali memaparkan
tentang ketujuh yayasan tadi dengan sikap dan tujuan membela Soeharto,
menunjukkan bahwa yayasan-yayasan itu telah banyak berjasa memberikan
bantuan kepada berbagai pelapisan masyarakat, menandaskan bahwa tidak benar
Soeharto secara pribadi melakukan korupsi di situ, mengimbau agar
orang-orang yang pernah memperoleh manfaat dan keuntungan dari bantuan
yayasan, misalnya begitu banyak mahasiswa yang disantuni oleh Yayasan
Supersemar, setelah kini mereka "menjadi orang" dan berhasil dalam karier
mereka supaya tampil buka suara melakukan pembelaan terhadap Soeharto.
Retnowati tidak menyembunyikan sikap apologetisnya. Sesungguhnya raison
d'etre alias alasan keberadaan biografi yang ditulisnya itu adalah "in
defense of Soeharto", membela Soeharto, sesuatu yang merupakan hak baik
Retnowati.*

*Berbagai informasi disampaikan kepada kita. Dana-dana yang dikumpulkan
dari donasi (sumbangan) yang diberikan oleh para pengusaha atau yang
dipotong dari gaji pegawai negeri menurut persentase tertentu oleh Soeharto
disimpan di berbagai bank sebagai deposito. Yayasan menggunakan suku bunga
atau rente dari deposito itu untuk mengoperasionalkan yayasan-yayasan
sedangkan jumlah pokok tetap utuh. Dana abadi Yayasan Trikora berjumlah Rp
32,5 miliar dan didepositokan di tiga bank negara. Menurut Retnowati, dana
yayasan itu masih ada di bank.*

*"The Chinese conglomerates"*

*Apakah Kejaksaan Agung mampu melacak dana-dana atau harta kekayaan
ketujuh yayasan tersebut, berapa jumlahnya, dan dapatkah dikembalikan ke
dalam kas negara, hal itu masih merupakan pertanyaan besar? Lagi pula ada
sementara dana-dana itu yang telah dipergunakan untuk "keperluan bisnis"
anak-anak Soeharto, misalnya Tommy Soeharto dengan projek mobil nasionalnya
Timor, apakah ini dapat dibuktikan, dan bila terbukti bisakah uang yang
telah nyeleweng itu "diselamatkan"? Hal yang sangat diragukan. Saya amati
Soeharto semenjak menjabat sebagai Panglima Diponegoro di Jawa Tengah pada
pertengahan ta

[mediacare] Pemerintah Seharusnya Pengawas Pelaksana UU Bukan Badan Usaha

2007-07-04 Terurut Topik Hafsah Salim
Pemerintah Seharusnya Pengawas Pelaksana UU Bukan Badan Usaha

Amerika adalah contoh dimana pemerintah hanyalah bertindak sebagai
pengawas dalam penegakkan UU yang bertujuan cuma melindungi dan
memberi kesejahteraan kepada rakyatnya.

Bahkan IRS yang merupakan badan pelaksana penarikan pajak juga adalah
perusahaan swasta yang dikontrak oleh pemerintah sehingga setiap
kecurangan ataupun penyelewengan petugas pajak disini bisa langsung
ditindak pelakunya atau bahkan diputus kontraknya untuk dipindahkan
kepada perusahaan lainnya.

Pemerintah RI malah mengorbankan rakyatnya bukan cuma kesejahteraannya
saja yang dikorbankan tetapi juga jiwanya dikorbankan untuk project
korup pabrik pesawat terbang yang produksinya tidak layak terbang
karena tuna-teknologi.  Berita dibawah ini menyangkut Database Pesawat
yang memiliki legalitas sertifikat terbang saja, karena pesawat yang
tidak memiliki sertifikat terbang yang diproduksi Dirgantara/Nurtanio
tidak tercatat dalam Database dibawah ini.


> http://www.kompas.co.id/ver1/Iptek/0703/07/173841.htm
> 
> JAKARTA, KCM - Pesawat penumpang komersial Garuda Indonesia 
> mengalami kecelakaan saat mendarat dan terbakar di Bandara 
> Adisucipto, Yogyakarta, Rabu (7/3) pagi. Begitu diketahui bahwa 
> nomor penerbangannya GA-200 dan kode registrasinya PK-GZC, maka bisa
> diketahui bahwa pesawat tersebut sudah berumur lebih dari 13 tahun.
> 
> "Ignatius Sapto Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> iscab:
> Buat para perantau yang ingin balik ke Indonesia.
> Tips, Melacak Jejak Pesawat di Seluruh Dunia
> mengetahui umur pesawat yang akan dinaiki, paling tidak Anda akan
> lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk dan menyiapkan
> langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menekan risiko.
> Klik: http://www.airfleets.net/home/
> http://www.kompas.co.id/ver1/Iptek/0703/07/173841.htm
> 


Meskipun semua data2 tentang pesawat bisa dilacak melalui database
airfleets.net diatas, tetap tidak mungkin melacak pesawat yang jatuh
di papua yang menyebabkan wakil gubernur irja mati akibat pesawatnya
jatuh.  Karena pesawat yang ditumpangi wagub ini adalah pesawab buatan
Dirgantara Indonesia yang tidak memiliki sertifikat layak terbang.

Jadi yang datanya ada dalam database itu hanyalah data2 pesawat yang
resmi legal boleh terbang karena lulus persyaratan sertifikat layak
terbang.  Semua pesawat2 yang ilegal yang dibuat di Indonesia dan
dioperasikan penerbangan di Indonesia sudah jelas tidak memungkinkan
untuk dimasukkan data2nya kedalam database meskipun pesawatnya itu
masih baru.

Seharusnya pesawat yang ilegal dilarang pemerintah untuk terbang,
tetapi karena pabrik pesawatnya adalah milik pemerintah, maka
dibolehkan juga untuk terbang diudara Indonesia.  Hal ini merupakan
contoh nyata dimana pemerintah RI melakukan pelanggaran internasional
meskipun dilakukannya diwilayah sendiri.  Atas dasar contoh seperti
inilah SEHARUSNYA MENYADARKAN KITA BAHWA PEMERINTAH TIDAK BOLEH
MEMILIKI PABRIK, TIDAK BOLEH CAMPUR TANGAN URUSAN YANG SEHARUSNYA
DILAKUKAN OLEH SWASTA.  Kalo saja pabrik pesawat tsb milik swasta yang
tidak terkait dengan kredit pemerintah, maka melarang pesawat yang
tidak lulus sertifikat terbang tentunya tidak memberatkan pemerintah
RI.  Tetapi karena pabrik pesawat ini merupakan project pemerintah,
maka pesawat yang tidak lulus sertifikat terbang ini diizinkan terbang
untuk tidak merugikan pemerintah yang sudah mengorbankan investasi
yang luar biasa besarnya.  Pemerintah mau mengurangi kerugian
investasi dengan tetap menerbangkan pesawat2 yang tidak lulus
sertifikat terbang ini dengan mengorbankan dana maupun jiwa rakyatnya
sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[mediacare] Undangan Festival Budaya

2007-07-04 Terurut Topik be cee
Kami panitia Festival Budaya Anak Pinggiran Merdeka se-Jabodetabek mengundang 
Bapak/Ibu/Sdr/i untuk hadir dalam acara ekspresi budaya dan temu rasa  anak 
pinggiran yang akan diselenggarakan pada: 
   
  Hari/Tanggal  : Jumat-Minggu, 13-15 Juli 2007
  Tempat   : Taman Tugu Proklamasi, Jln. Proklamasi- Jakarta
Pusat
   
  Jumat, 13 Juli 2007, Pukul  10.00 – 21.45 WIB  
  Pembukaan, pentas musik, tari, teater anak-anak pinggiran merdeka, pameran 
foto dan hasil kerajinan anak-anak pinggiran merdeka, pemutaran film dokumenter 
karya anak-anak pinggiran merdeka dan melukis bersama. 
   
  Sabtu, 14 Juli 200, Pukul 10.00 – 21..45 WIB 
  Pameran, pentas musik, tari, teater, pemutaran film dokumenter dan diskusi 
publik anak-anak pinggiran merdeka.
   
  15 Juli 2007, Pukul 09.00 – 21.00 WIB
  Pawai anak-anak pinggiran merdeka (Lintas Pawai Monas – Istana Presiden – 
Bundaran HI- Tugu Proklamasi),
  Pameran, pentas musik, tari, teater, pemutaran film dokumenter, dan penutupan 
(malam apresiasi karya anak pinggiran).
   
  Atas perhatian  dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih. 
   
   

   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

Re: [mediacare] Turis Eropa batalkan kunjungan ke Manado

2007-07-04 Terurut Topik kuncaraning sari
Pejabat kita kebanyakan tidur seh... Kasus Munir saja
belum terungkap. Dia terbunuh di Garuda Indonesia kan??

Jangan mimpi .. kalo keamanan negara kita masih dodol,
lagian di negara kita sudah dikenal dengan sarang
teroris..

Salam,

sari

--- Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   HARIAN KOMENTAR
> 
>   03 jULI 2007
> 
> 
> 
>   Turis Eropa batalkan kunjungan ke Manado 
>   Pariwisata Sulut Terancam Hancur TN Bunaken
> (juga) di ambang bencana
> 
>
>  
> 
> 
> UPAYA menjadikan Sulut (Manado) sebagai kota
> pari-wisata dunia, menghadapi kendala besar. Ada dua
> faktor penyebabnya. Pertama soal kebijakan Uni Eropa
> yang melarang warganya di Bali untuk terbang ke
> daerah lain di Indonesia, termasuk Sulut. Kedua,
> aset pariwisata dunia milik Sulut, yakni Taman
> Na-sional Laut Bunaken, sedang di ambang bencana.
> Berikut laporannya. 
> Awal Juli 2007 ini, Uni Eropa telah mem-black list
> maskapai Indonesia terbang ke Eropa. Buntutnya,
> wisatawan dari negara-negara Eropa yang sedang
> berlibur di Indonesia, oleh agen perjalanan di
> nega-ranya diminta membatalkan penggunaan
> penerbangan dari satu kota ke kota lain di
> Nusantara.
> "Kami menerima keluhan dari beberapa agen di Bali
> dan Surabaya yang menjadi mitra agen Eropa. Turis
> asal Eropa yang ditanganinya diminta membatalkan
> penggunaan penerbangan di negeri ini," kata Ketua
> DPD Asita Bali, Al Purwa, akhir pekan lalu. Al Purwa
> malah menyebutkan bahwa sejumlah wisatawan dari
> Prancis dan Jerman yang ke Bali dan sedang melancong
> di Surabaya, diminta membatalkan penerbangan
> lanjutan ke Manado, Sulawesi Utara.
> 
> 
> Selain itu, sejumlah turis dari Eropa yang berlibur
> di Bali, dan hendak melanjutkan per-jalanan ke
> Makassar, juga diminta membatalkan penerbangan ke
> Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan itu. "Ini bisa
> gawat. Kalau pun tidak ada maskapai Indonesia yang
> terbang ke Eropa, larangan itu memberikan pengaruh
> besar terhadap kepercayaan dunia pada penerbangan
> dalam ne-geri," ucap Ketua DPD Asso-ciation of The
> Indonesia Tours & Travel Agencies Bali ini.
> 
> 
> Akan lebih gawat lagi, kata-nya, jika negara-negara
> lain pemasok turis terbanyak ke Indonesia dan Bali
> khususnya, seperti Jepang dan Australia, juga
> ikut-ikutan melakukan hal serupa. Menteri
> Kebuda-yaan dan Pariwisata Jero Wacik mengakui hal
> ini membahayakan Pariwisata Indonesia. "Di dalam
> negeri kita pariwisata juga kena. Kalau terlalu lama
> berbahaya. Mudah-mudahan ini hanya temporary," kata
> Wacik. 
> 
> 
> BUNAKEN 
> 
> 
> Secara terpisah, Pakar coral Ir JR Pahlano Daud MSc
> dan Prof Mutsunori Tokeshi PhD, dalam email-nya yang
> dikirim ke Komentar melaporkan, TN Bunaken sedang
> dalam an-caman bencana serius. Pa-salnya, hewan
> pemakan coral 'pumparade' makin merajalela.
> Pumparade ini bisa mengha-biskan terumbu karang yang
> ada di Bunaken. 
> 
> 
> Menurut Daud dan Tokeshi, 'pumparade' atau Bintang
> Laut Berduri (Acanthaster planci) yang populer
> disebut Crown of Thorns (COTs) tersebut, statusnya
> berada pada tingkatan yang sangat mengkhawatirkan.
> 
> 
> ''Walau distribusi populasi COTs secara umum di lima
> pu-lau dalam kawasan TNB ber-ada pada status
> non-outbreak level, namun beberapa lokasi telah
> berada dalam tingkat spot outbreak, khususnya di
> bagian selatan Bunaken.''
> 
> 
> Kepadatan populasi COTs secara umum begerak pada
> kisaran 'intermediate' ke 'high density', hanya pada
> Bunaken bagian timur, barat, Siladen dan beberapa
> lokasi di Manado Tua, Mantehage dan Nain rata-rata
> berada pada level 'low intermediate'. "Ditakuti jika
> tak diantisipasi segera dalam waktu dekat akan
> terjadi 'active outbreak' dimulai dari Pulau Bunaken
> bagian selatan tersebar ke lokasi lain. Active
> outbreak apabila populasinya melimpah dalam jumlah
> besar lebih dari 30 ind/Ha berdiameter ukuran lebih
> dari 18 cm mencapai dewasa, maka COTs menjadi sangat
> berbahaya, ganas dan cepat memangsa coral hidup
> dalam areal luas sampai ribuan hektar terumbu
> me-ninggalkan kerangka mati berwarna putih,'' ungkap
> Daud.(sum/rik


[mediacare] Mencintai itu keputusan

2007-07-04 Terurut Topik Shinta Maruto
Mencintai Itu Keputusan
Karya : Anis Matta

Sebab cinta adalah kata lain dari memberi.
sebab memberi adalah pekerjaan..
sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan,
menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat.
sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam
waktu lama.
sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya
mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki
kepribadian kuat dan tangguh.

maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia
mengatakan, "Aku mencintaimu" . Kepada siapapun!
Sebab itu adalah keputusan  besar. Ada taruhan
kepribadian disitu.

Aku mencintaimu, adalah ungkapan lain dari Aku ingin
memberimu sesuatu.Yang terakhir ini juga adalah
ungkapan lain dari, "Aku akan memperhatikan dirimu
dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu
butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia..."
"aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu
agar bisa tumbuh semaksimal mungkin..."
"aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku
proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian
yang akan kulakukan padamu ..."
"aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu
yang dapat merusak dirimu"
 
Dan proses pertumbuhan itu taruhannya adalah
kepercayaan orang yang kita cintai terhadap
integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan
kepada seseorang, "Aku mencintaimu" , kamu harus
membuktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan
saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi
terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi,
kesiapan dan kemampuan  berkorban, kesiapan dan
kemampuan pekerjaan-pekerjaan cinta : memperhatikan,
menumbuhkan, merawat dan melindungi.
 
 Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan
hilang lenyap.Tidak ada cinta tanpa kepercayaan.
Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan
kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan
kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat
kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Atau rakyat
kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya.
 
Semua dalam satu situasi : cinta yang tidak
terbukti. Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang
terasa begitu panas membara diawal hubungan lantas
jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja
perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga
berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak
dipercaya rakyatnya.
 
 Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak juga
seterusnya pendakian atau penurunan. Karena itu,
konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan 
tidak selalu kondusif secara emosional.Tapi
disitulah tantangannya : membuktikan ketulusan di
tengah situasi-situasi yang sulit.
 
Di situ konsistensi teruji. Di situ juga integritas
terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan
cinta di tengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa
membuktikannya dalam waktu yang longgar. Mereka yang
dicintai dengan cara begitu, biasanya mengatakan
bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh.
Bahagia sebahagia-bahagianya. Puas sepuas-puasnya.
Sampai tak ada tempat bagi yang lain.


   

Choose the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool.
http://autos.yahoo.com/carfinder/

[mediacare] mascot

2007-07-04 Terurut Topik ruudhartanto
halo tmn2, klo tmn2 ada yg butuh buat bikin mascot / badut dapat 
menghubungi saya di 021-7411965 0r 0815 748 111 16 ( Hartanto ), 
makasih dear mod...



[mediacare] If everyone cared

2007-07-04 Terurut Topik ati gustiati
IF EVERYONE CARED
   
  From underneath the trees, we watch the sky
  Confusing stars for satellites
  I never dreamed that you'd be mine
  But here we are, we're tonight
   
  Singing Amen, I , A'm alive
   
  If everyone cared and nobody cried
  If everyone loved and nobody lied
  If everyone shared and swallowed their pride
  Then we'd see the day when no body died
  
And I' singing
  Amen I, Amen I, I'm alive
   
  And in the air the fireflies
  Our only light in paradise
  We'll show the world they were wrong
  And teach them all to sing along
   
  And as we lie benetah the stars
  We realize how small we are
  If they could love like you and me
  Imagine what the world could be
   
  (everyone, please check this song by Nickelback, rock band from Canada) the 
video was very touchingplease check them out.
   
  This is so true meaning, we can change the world and make everyone care.
   
  Peace and love
  omie
   
   
   
   
   


[mediacare] Re: Re: Tidak Ada Toleransi bagi Gerakan Separatis

2007-07-04 Terurut Topik wirajhana eka
Bung PD dan rekan-rekan yang lain,

Semua daerah yang mempunyai PAD yang "menjanjikan" pasti akan lebih senang 
untuk lepas dari republik ini, 
saya pasti akan memilih yang sama. Saya bukan berasal dari jawa, PAD daerah 
saya juga termasuk yang menjanjikan dan mensupport BANGSA ini. Saya berasal 
dari daerah bali.

Bagaimana Pemerintahan mengelola sumberdaya dan kekayaan negara adalah sungguh 
sangat keterlaluan dan menyakitkan hati...Sebagian besar kekayaan daerah kita 
mengalir ke JAKARTA.

Namun demikian saya selalu terkesan dengan kisah sumpah pemuda yang diceritakan 
oleh Orangtua saya, kakek saya, guru-guru saya dari kecil yaitu: satu bahasa, 
satu bangsa, tanah air yaitu indonesia selalu membuat saya terharu..

bagaimana tidak,

Jawa adalah bahasa yang paling banyak dipakai pada saat itu 
Kesultanan dan kerajaan dari pulau-pulau di Nusantara memiliki ego kedaerahan 
yang sangat tinggi saat itu..
Islam adalah Agama yang paling banyak di anut oleh total suku yang kelak 
bernama Indonesia

Yang pasti kalau bahasa jawa dijadikan bahasa persatuan, PASTI BISA..namun 
dengan segala kelapangan dada dan rasa kenegarawanan yang tinggi, orang2 yang 
mayoritas berbahasa jawa sepakat untuk memilih bahasa melayu yang saat itu 
sangat sedikit pemakainya

Yang pasti kalau Kesultanan dan kerajaan tidak mau melepaskan ego 
kedaerahannya..tidak ada yang namanya persatuan..
Seperti kita ketahui Aceh adalah sangat keras, soekarno datang ke aceh bertemu 
dengan(maaf saya lupa namanya)hanya berbincang saja, Aceh, dan dengan 
rasa kenegarawanan yang tinggi sepakat meyatukan diri bersama nusantara..

Piagam jakarta, menyatakan syariat islam bagi pemeluknya, namun dengan segala 
rasa kenegarawanan yang tinggi, kalimat itu tidak muncul di PANCASILA.

Hari ini, kita sebagai orang modern berbicara mengenai memisahkan diri..namun 
justru orang-orang kuno saat itu memikirkan bagaimana menyatukan diri dan 
menyampingkan perbedaan..

Saya yakin Semua orang BALI akan sangat senang untuk merdeka. Mereka tahu bahwa 
akan lebih menguntungkan lepas dari REPUBLIK ini, namun mereka mengetahui bahwa 
keegoisan adalah bukan sikap negarawan..terutama pada saat bangsa ini sedang 
sakit dan merana...

Salam
-
From: si_andi [EMAIL PROTECTED] :

Lah begitu kan jelas. Saya sih tidak merasa terganggu. Justru senang 
ada kalau posisi Anda jelas begini. Yang membuat saya merasa 
terganggu itu adalah situasi kemaren dimana Anda tidak mau disebut 
separatis sementara posting-posting Anda menunjukkan lain. 

Saya tetap tidak setuju dengan ideologi Anda; tapi saya tidak ada 
masalah berdiskusi dengan Anda; di dunia maya ini mau komunis, 
kapitalis, islamis, ateis, nasionalis, separatis sama-sama menambah 
wawasan, kok.

Andi 

--- In Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com, "Papuan Diary" 
 wrote:
>
> Bung Andi,
> 
> Saya berjuangan untuk Papua Merdeka. Tidak yang lain. Kalau itu 
yang ingin
> anda dan teman2 lain ingin ketahui.
> 
> Terima kasih karena saya masih diperkenankan bergabung dimilis 
ini. Tetapi
> jika kehadiran saya mengganggu diskusi teman-teman, saya tidak 
keberatan
> untuk dihapus dari milis ini.
> 
> Salam,
> 
> PD
> 
> On 7/3/07, si_andi <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> >
> > Hehehe, kalem, Mas Ajud. Saya tidak sedang mendukung 
separatisme.
> > Saya cuma ingin mendengar tanggapan dari Bung Papuan Diary agar
> > jelas bagi kita semua dimana dia berdiri saat ini.
> >
> > Andi
>





   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

Re: [mediacare] Abu Dujana - anaknya juga harus tau

2007-07-04 Terurut Topik ooq itha
Anak Abu Bujana juga harus dikasih pengertian bahwa bom bom yang lalu meledak 
kalau memang benar adalah ulah bapaknya ? bahwa anak anak dari korban bom itu 
juga merasakan hal yang sama dengan dia...meskipun tidak melihat secara 
langsung tapi merasakan penderitaan yang sama karena ditinggal orang tua 
mereka...dan mereka juga melihat kejadian itu dari pemberitaan di media 
massa...juga miris...juga duka...juga kehilangan...menyedihkan kan?...jadi 
jangan pernah membela / mempertahankan suatu faham..dengan tindakan TEROR !!! 
apapun ALASANNYAKEJAM !!! semua anak anak korban PEMBOMAN tidak juga TAHU !!
   
  salam

rahmad budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Itu praktik yang biasa

Di tayangan program kriminal televisi Anda pasi sering melihat penjahat 
berhasil ditembak polisi 
setelah mencoba usaha melarikan diri. 
Bagaimana cerita sebenarnya?
Sungguh polisi-polisi kita adalah para penembak jitu bagaikan Hunter di serial 
televisi tahun 80-an. 

Banyak penjahat yang ditangkap, lalu dibawa untuk menunjukkan di mana rumah 
teman-temannya, 
lalu di tengah jalan para penjahat itu entah bagaimana bisa kabur.
Lalu tiba-tiba muncul di televisi berjalan pincang karena pahanya tertembus 
mimis. 
Polisi bilang, penjahat ini mencoba melarikan diri.

Kepada pers, polisi mengatakan mereka telah memberi dua kali tembakan 
peringatan.
tembakan ketiga baru ditujukan ke kaki penjahat yang sedang belari!

Bayangkan betapa hebatnya bisa menembak kaki yang sedang bergerak cepat itu.

Atau mungkin urutannya berubah?
Penjahat disuruh telungkup.
Lalu tembakan pertama ke kaki
tembakan kedua dan ketiga baru ke udara. 

Atau jangan-jangan ada tarifnya juga
Mau bayar berapa?
Dua juta untuk peluru di betis
Satu juta untuk peluru di paha
Kalo cuma Rp 500 ribu peluru di lutut
Makin mahal sakitnya makin berkurang

Yang pernah liputan metropolitan pasti tahu cerita-cerita seperti itu.
Kata polisi, yah, residivis kagak kapok-kapok.
Biar kapok perlu ditembak.
Kalo sudah bosan, matiin saja.
Tokh mereka beban masyarakat.





  On 6/19/07, edi santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kutipan dari Republika, kita bisa membayangkan trauma istri dan anak dari 
Abu Dujana.  
   
  salam jujur
  santo


19 Juni 2007 
'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' 
dri 
  JAKARTA -- Perjalanan bersama ayah dan dua adiknya, Sabtu (9/6) siang itu, 
tampaknya menjadi pengalaman paling traumatis dalam hidup Sidiq Abdullah Yusuf 
(8 tahun). Sidiq melihat sang ayah --Yusron Mahmudi alias Abu Dujana yang 
ditetapkan Polri sebagai tersangka teroris-- ditembak dari jarak dekat oleh 
anggota Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Mabes Polri. 
  ''Bapak disuruh turun dari motor, disuruh jongkok, terus ditembak dari 
belakang,'' ujar Sidiq pelan, ketika datang ke Mabes Polri bersama ibunya, Sri 
Mardiyati (35 tahun), dan rombongan keluarga, Senin (18/6). 
  Sidiq berkisah, siang itu Yusron bersama dia serta dua adiknya, Salman Faris 
Abdul Rahman (6 tahun) dan Hilma Sofia (2,5 tahun), pergi untuk menonton 
pemilihan kepala desa di lapangan Desa Kebarongan, Kec Kemrajen, Kab Banyumas, 
Jateng. Sekitar 100 meter dari rumah, di suatu perempatan, kata Sidiq, sepeda 
motor ayahnya tiba-tiba dipepet pengendara sepeda motor lainnya. 
  Ketiganya pun secara bersamaan terjatuh dari motor. Bahkan, Hilma yang saat 
itu membonceng di depan Yusron, sempat tertindih motor. ''Habis itu, aku 
dipegangi oleh orang itu,'' ujar Sidiq yang tampang polosnya menyiratkan trauma 
belum hilang darinya. Hanya kalimat-kalimat pendek yang bisa dikutip wartawan 
dari mulut Sidiq. 
  Pengakuan Sidiq kepada Tim Pengacara Muslim (TPM) tak kalah mencengangkan. 
Menurut Qadhar Faisal, salah satu kuasa hukum keluarga Yusron, tidak hanya 
Sidiq yang melihat ayahnya ditembak dari jarak dekat. Dua adik Sidiq, kata 
Qadhar, juga ikut melihat ayah mereka tak berdaya ditembus timah panas, sebelum 
akhirnya mereka masuk kembali ke rumah. ''Saat lari, Sidiq mendengar empat kali 
tembakan, Salman tiga kali,'' kata Qadhar. 
  Sri Mardiyati yang kemarin datang ke Mabes Polri sambil menggendong Hilma, 
menambahkan, tak lama setelah tiga anaknya sampai di rumah, beberapa petugas 
menjemput keluarganya. Lalu, mereka dibawa ke sebuah hotel di Yogyakarta. Sejak 
saat itu, Mardiyati dan anak-anaknya tidak pernah lagi bertemu Yusron. 
  ''Saya tidak kenal Abu Dujana, suami saya bernama Yusron atau dikenal Ainul 
Bahri,'' tegas Mardiyati ketika wartawan menanyakan sejauh mana kedekatannya 
dengan Abu Dujana. 
  Dia yakin, proses penangkapan polisi terhadap suaminya yang dianggap 
tersangka teroris, hanyalah rekayasa untuk memuaskan dunia Barat. Suaminya, 
kata Mardiyati, hanyalah pengrajin tas biasa. ''Saya menyangkal semua yang 
diekspose media.'' 
  Merasa proses penangkapan Yusron melanggar HAM, Qadhar akan 
mempraperadilankan Kapolri, Jenderal Sutanto, ke Pengadilan Negeri Jakarta 
Selatan. Surat gugatan praperadilan akan didaftarkan pada Rabu (20/6). 
  Pelanggaran HAM, katanya, terjadi 

[mediacare] (Reuters) - It was once known as the "Queen of the East" because of its architectural splendour.

2007-07-04 Terurut Topik Asep Kambali
JAKARTA, July 2 (Reuters) - It was once known as the "Queen of the 

East" because of its architectural splendour. 



But, today, the Indonesian capital's old Dutch quarters and once 

magnificent buildings are crumbling and dilapidated, with little 

trace of their time of glory when Jakarta was an international 

trading centre. 



"They're dying in front of your eyes. Some of these buildings have 

been rented out for gambling and prostitution, " said Budi Lim, a 

conservation architect who has been involved in efforts to revive Old 

Town, or Kota Tua, for more than two decades. 



"Now is the time for the revival and renaissance of Kota." 



During the late 19th and early 20th centuries, Jakarta, or Batavia as 

it was then known, was renowned for its picturesque Dutch colonial 

houses and tropical tree-lined streets. 



The city was dotted with grand mansions and country houses with wide 

verandahs, ideal for the warm climate, while palaces in the Greco-

Roman classical style were also common features. 



Grand colonial-style government offices and Art Deco buildings stood 

side-by-side in the Old Town, while other treasures included a 16th 

century Chinese temple, old mosques and Moorish houses built by the 

descendants of Arab traders. 



Today, the polluted and congested metropolis of 9 million people, 

which swells to 14 million if the suburban population is included, 

isn't exactly a top draw on the tourist map. 



Jakarta's skyline is marked by gleaming glass-and-chrome skyscrapers 

towering over run-down buildings and slums, while the Old Town is a 

warren of abandoned warehouses, or gudangs, and rows of neglected 

shop houses near open sewers. 



One reason why the city's architectural heritage hasn't been 

preserved, like Paris or Rome, is because Indonesia wanted to erase 

all memories of its colonial past which ended in 1949 after 350 years 

of Dutch colonial rule, conservationists say. 



"At first, many nationalists were against the idea of conserving 

Dutch buildings," said Ella Ubaidi, who co-founded Jakarta Old Town 

Kotaku (JOK), a seven-member committee that actively pushes the 

government to revive the area. 



"They thought it was unpatriotic because it glorified the Dutch 

colonial past. But if more people come to the Old Town, more shops 

will open, and people can come to admire old buildings and shop, just 

like in Paris and Rome." 



ART GALLERIES, CRAFT WORKSHOPS 



But Jakarta may finally be a bit closer to getting the facelift 

conservationists have been dreaming about. 



As the city marks its 480th anniversary, conservationists have signed 

a preliminary pact with the government to revive the Old Town area. 



The team, which includes central bank deputy governor Miranda Goeltom 

and Lim, has drawn up a blueprint that aims to combine renovation and 

conservation with economic development and the promotion of art and 

culture in the old buildings. 



Lim envisions converting the abandoned historic buildings into art 

galleries and workshops for craftsmen. 



But the Kota Tua revival project is dependent on funds from the 

private sector, which may not be easy because most of the buildings 

are now owned by the government. 



Jakarta, which holds elections for a new governor in August, has a 

patchy conservation record. 



Only a small number of the city's 100 protected buildings have been 

preserved -- among them the 18th century Presidential Palace, along 

with the stunning National Archives building and neo-Renaissance arts 

theatre in the heart of Jakarta. 



Even if the old town is renovated, it may fail to draw tourists to a 

city notorious for its pollution and traffic jams. 



"The Old Town area is polluted and dirty. Streets are full of junk, 

beggars and homeless people," said Ubaidi, who has been at the 

forefront of efforts to revive the old city. 



"Many thugs lurk in this part of the city. They command each and 

every inch of the Old Town area -- they charge for parking, they ask 

for security fees from businesses and they also open the empty 

heritage buildings for homeless and charge them for space." 
KPSBI-HISTORIA

  Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  http://kpsbi-historia.blogdrive.com





 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front

[mediacare] Re: Sepuluh Cara Melawan Zina

2007-07-04 Terurut Topik Hafsah Salim
> "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ORANG BIJAK bilang zaman sudah tua, kemaksiatan sudah merajalela di 
> mana-mana. Tidak pandang bulu, tidak memandang usia, status bahkan 
> sudah menggerogoti seorang yang menggunakan atribut orang baik-baik. 
> Apaguna atribut baik bila kelakuannya sama seperti mereka yang 
> dicibir dan direndahkan yang bertempat tinggal di lokalisasi. Inilah 
> sekelumit keluhan peserta Majelis Taklim Arroyan di Pangkalpinang 
> beberapa waktu lalu. Mendengar keluhan itu, tentunya tidak salah 
> bila direnungkan bagi siapa pun, khususnya keluarga, baik orangtua, 
> anak-anak atau pun saudara seiman. Sudah sedemikian parahkah 
> perilaku anak Adam saat ini. 
> 


Sebelum mempermasalahkan "Zinah" haruslah lebih dulu mendefinisikan
definisi2 dari kata2 yang terkait seperti "poligami", "pernikahan", dlsb.

Singkatnya, Poligami adalah perzinahan karena istilah pernikahan hanya
berlaku untuk satu laki2 dan satu wanita, bukan antara satu laki2 dan
banyak wanita, atau satu wanita kepada banyak laki2.

Perbedaan definisi tentunya akan berbeda juga permasalahan yang
dibicarakan.

Bahkan dalam agama Islam sendiri, tidak pernah ada pernikahan yang
melibatkan satu laki2 dan banyak wanita.  Poligami dalam Islam
berlangsung melalui pernikahan satu laki2 dan satu wanita, kemudian si
laki2 menikahi lagi melalui ijab kabulnya yang juga antara satu laki2
yang sudah beristri dengan wanita lain yang belum bersuami.  Tetap
saja pernikahan ini berlangsung melalui proses satu laki2 dan satu wanita.

Seharusnya kalo poligamy itu berlangsung pernikahannya antara satu
laki2 dengan banyak wanita.  Artinya kalo seorang laki2 sudah beristri
dan ingin menikah lagi, maka isterinya yang lama harus sekalian
memperbaharui ijab kabulnya bersama wanita baru yang menjadi madunya
berdua mengucapkan ijab kabul lagi ber-sama2, karena pernikahannya
yang pertama kali itu sudah dikhianati dan sudah tidak lagi bisa
diberlakukan dengan hadirnya isteri kedua.

Itulah sebabnya poligami dalam Islam itu merupakan perzinahan yang
disyahkan dan tidak bisa dinyatakan sebagai pernikahan yang
legalitasnya terjamin.  Legalitas dalam pernikahan selalu melibatkan
semua pihak, pihak isteri dan anak2nya, suami, maupun calon madunya. 
SEHARUSNYA POLIGAMI AJARAN ISLAM INI DILARANG DIDUNIA BERADAB SEKARANG
INI, NAMUN MASIH NEGARA2 MAYORITAS ISLAM MENGESYAHKANNYA SEMENTARA
NEGARA2 MAJU JUSTRU MELARANGNYA DENGAN UU.

Dalam HAM, berzinah itu merupakan hak azasi yang tidak boleh dihukum,
karena kesalahannya bukan hanya pelaku zinah melainkan juga
pasangannya yang tidak berzinah ikut bersalah.  Salah dalam memilih
pasangannya.  Dan kesalahannya ini hanya bisa diperbaiki melalui
perceraian secara hukum bukan malah memancung pelaku zinahnya seperti
yang berlaku dalam Syariah Islam yang biadab itu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






[mediacare] Re: CNN & Abu Dujan

2007-07-04 Terurut Topik Hafsah Salim
> "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Amerika Serikat (melalui salah satu corong-nya yaitu CNN), paling 
> senang menuduh negara lain yang tidak sepaham dgn mereka sebagai 
> teroris. Namun, pada saat PBB hendak mendefinisikan apa itu 
> terorisme, Amerika Serikat menggunakan hak veto-nya untuk 
> membatalkan definisi tersebut.
> 



Rupanya anda itu pembela terorist bukan karena orangnya tetapi karena
agamanya.  Anda merasa berkewajiban membela teror Islam karena merasa
beragama Islam.

Anda tidak bisa menuduh Amerika se-wenang2 menuduh, karena semua
tuduhan itu berdasarkan kenyataan bukan khayalan seperti anda
mengkhayalkan adanya Allah yang maha kuasa yang memberi firman wahyu
kedalam AlQuran.

Amerika tidak menuduh negara lain berdasarkan wahyu setan ataupun
wahyu Allah melainkan berdasarkan apa yang terjadi dalam negara ybs
dan apa yang dilakukan oleh pemerintahnya.

Amerika tidak pernah memveto pendapat yang tidak sepaham karena hak
veto itu hanya berlaku untuk tindakan yang akan diberlakukan bukan
untuk pendapat.  Termasuk dalam mendefinisikan HAM, maupun
mendefinisikan istilah terorisme sudah ada sejak UN itu berdiri, bahwa
semua gerakan yang bukan berasal dari dukungan negara anggauta UN
tentunya tidak akan dianggap sebagai legal melainkan ilegal.

Silahkan anda renungkan sendiri apabila agama lain yang bukan Islam
melakukan hal2 yang sama yang dilakukan oleh terorist Dujana yang
tertangkap ini.  Apakah kalo Dujana bilang dia ingin mendirikan negara
berdasarkan Bible sehingga melakukan gerakan2 biadab ini akan tetap
anda bela  Anda itu bukan membela kebenaran, anda itu bukan
membela semua manusia, melainkan anda membela agama Islam dan
ajaran2nya yang biadab yang menteror manusia lain yang menolak
menyembah Allah.

Ketahuilah, setiap orang dalam HAM berhak memilih kepercayaannya
seperti juga umat Islam, tapi dilarang untuk mengganggu kepercayaan
orang lainnya.  HAM melarang membedakan siapapun dengan mem-beda2kan
agamanya, tak bisa anda memberlakukan ajaran Islam yang menyatakan
hanya Muslimin saja yang merupakan manusia yang tinggi derajatnya
sedangkan yang lainnya lebih rendah daripada binatang.

Islam secara biadab menyatakan bahwa harkat dan derajat manusia diukur
dari ketakwaannya dan keimanannya dalam menyembah Allahnya.

HAM sebalinya menyatakan bahwa harkat dan derajat semua manusia adalah
sama dan pengabdiannya diukur dari amalnya kepada seluruh masyarakat
dunia ini tanpa mem-beda2kan agamanya.

HAM melindungi semua manusia termasuk umat Islam, sebalinya Islam
hanya melindungi umat Islam dan menghalalkan pembantaian penyembah
berhala, pembunuhan orang2 murtad, kafir, Yahudi dll.

HAM tidak mengenal orang murtad karena dalam HAM semua umat manusia
dilindungi hak2nya untuk pindah agama, dengan kata lain HAM melindungi
orang murtad sama seperti orang yang bertakwa.

Janganlah anda memutar balik arti dalam artikel2 HAM untuk melindungi,
membela atau membebaskan terorist Jihad Islam yang maha biadab ini. 
Bandingkanlah betapa banyaknya pengabdian bangsa Amerika ini kepada
dunia keseluruhannya termasuk kepada umat Islamnya.  Hampir tidak ada
satupun dalam semua kegiatan hidup anda yang tidak melibatkan hasil
produksi teknologi Amerika.  Untuk itulah perlu saya tulis diatas
bahwa HAM mengukur pengabdian seseorang dari amalnya kepada seluruh
masyarakat didunia ini bukan dari ukuran ketakwaan atau keimanan yang
cuma bersarang dalam angan2 umat yang diracuni oleh ajaran2 yang sesat
seperti halnya ajaran Islam ini.

Sebagai umat Islam, bukanlah seharusnya anda menentang dan membantah
realitas ini, justru tugas anda sebagai umat untuk memperbaikinya
karena semua ajaran maupun semua agama tidak seharusnya menimbulkan
bencana dan kalopun menimbulkan bencana seharusnya bisa diperbaiki. 
Tetapi kalo anda sebagai umat menganggapnya bahwa ajaran biadab ini
tidak bisa diubah, maka orang lain lah yang akan mengubahnya dan hal
itu justru akan menimbulkan bencana bagi umat Islam itu sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati.








[mediacare] RELAXXX and RECORD !!

2007-07-04 Terurut Topik Wizard Advertising
Check us out ...



www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net

www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net 
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net


www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net 



www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net


www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net
www.beesound.net  www.beesound.net  www.beesound.net  www.beesound.net 
www.beesound.net  www.beesound.net 

www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net


www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net



www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net 



www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net


www.beesound.net  www.beesound.net www.beesound.net  www.beesound.net  
www.beesound.net  www.beesound.net
www.beesound.net  www.beesound.net  www.beesound.net  www.beesound.net 
www.beesound.net  www.beesound.net 






 
BeeSound Studio 'relax n record'
-wizard of ad
 
021- 8407833 / 081510428181 / 0816777083
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]





   

Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/norton/index.php

[mediacare] Re: Indonesia harus diberi pelajaran mengenai HAM, bukan agama

2007-07-04 Terurut Topik Hafsah Salim

Sekali lagi anda baca dengan teliti, kecuali anda tak paham bahasa
Inggris tentunya anda bisa tahu bahwa pernyataan dibawah ini dengan jelas:

Everyone is entitled in full equality to a fair and public hearing by
an independent and impartial tribunal, in the determination of his
rights and obligations and of any criminal charge against him.

Bahwa pernyataan diatas, terdakwa berhak untuk keadilan yang sama
sepenuhnya untuk tuduhan kriminal.  Artinya, dia boleh dituduh tanpa
memutuskan hasil pemeriksaan ataupun vonisnya.  Kalo dia tidak boleh
dituduh tentunya dia tidak boleh ditangkap.

Jadi dalam HAM tidak ada ketentuan seseorang yang sudah tertangkap
basah dalam melakukan tindakan kriminal tidak boleh dituduh dulu
sampai pengadilan memvonisnya.  Bagaimana mungkin pengadilan bisa
memvonisnya kalo tidak adanya tuduhan dan penangkapan.

Setiap pelaku kriminal yang tertangkap dinamakan tertuduh, dan dia
cuma berhak membela diri dalam menghadapi tuduhan bukan memiliki HAM
seperti orang biasa yang tidak melakukan kriminal.

Opini masyarakat maupun kesaksian2 yang memberatkan terdakwa sama
sekali tidak melanggar HAM dan bukan pelanggaran HAM tetapi justru
prosedur resmi dalam menegakkan HAM.

Yang menentukan kesalahannya untuk dipertimbangkan hukumannya hanyalah
Hakim dengan vonisnya.  Namun Vonis Hakim benar2 berdasarkan kesaksian
dan bukti2 sebelumnya.  Opini yang tersebar dalam masyarakat harus
dibuktikan dipengadilan, bukan berarti opininya yang harus dilarang
karena pengadilan dan hakim dalam menentukan vonisnya bukan
dipengaruhi oleh opininya melainkan oleh bukti2 yang menyertai opininya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


















--- In mediacare@yahoogroups.com, "M. Irwan Hrp" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear Muskitawati,
> 
> Sebelum menjalani peradilan, seseorang harus diperlakukan secara adil
> walaupun dia disangka melakukan kejahatan, dan pembuktiannya harus
melalui
> pengadilan terbuka (baca yg article 11)
> 
> Silahkan baca Universal Declaration of Human Right (
> http://www.un.org/Overview/rights.html)
> 
> 
> *Article 10.*
> 
>Everyone is entitled in full equality to a fair and public hearing by
>an independent and impartial tribunal, in the determination of
his rights
>and obligations and of any criminal charge against him.
> 
> *Article 11.*
> 
>(1) Everyone charged with a penal offence has the right to be
presumed
>innocent until proved guilty according to law in a public trial at
>which he has had all the guarantees necessary for his defence.
> 
>(2) No one shall be held guilty of any penal offence on account
of any
>act or omission which did not constitute a penal offence, under
national or
>international law, at the time when it was committed. Nor shall a
heavier
>penalty be imposed than the one that was applicable at the time
the penal
>offence was committed.
> 
> Btw, Muskitawati baca HAM yg mana ya ? :)
> 
> 
> 
> 
> On 6/25/07, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Untuk tersangka penjahat meskipun belum terbukti, tidak ada lagi HAM
> > karena HAM penting untuk melindungi setiap orang yang tidak bersalah
> > bukan melindungi penjahat atau tersangka kejahatan. Itulah sebabnya
> > seorang yang baik tidak boleh di interogasi misalnya sebagai saksi,
> > kecuali orang itu adalah tersangka kejahatan, maka HAM tidak lagi
> > berlaku dan boleh di interogasi.
> >
> > Ham itu gunanya melindung seseorang dari kejahatan, bukan malah
> > digunakan untuk melindungi penjahat. Itulah sebabnya di Indonesia
> > harus diberi pelajaran mengenai HAM dan Demokrasi bukan pelajaran
> > agama. HAM itu tidak bisa dijadikan perisai melindungi penjahat
> > maupun kejahatan seperti yang sering terjadi di Indonesia.
> >
> > Dan HAM itu bukanlah pelajaran kejujuran, HAM itu merupakan
> > perlindungan bukan badan pendidikan untuk membuat orang jujur. Orang
> > yang tidak jujur sekalipun tidak berarti dia seorang penjahat, oleh
> > karena itu jujur atau tidak tetap saja perlindungan HAM berlaku karena
> > perlindungan HAM tidak terbatas kepada hanya orang yang jujur.
> >
> >
>




[mediacare] Untung Loe masih Hidup !

2007-07-04 Terurut Topik mangucup88
Entah ia itu atheist ataupun agamist, lebih dari 90% umat manusia di 
kolong langit ini merasa bahagia dan bersyukur, bahwa hari ia masih 
hidup. Kehidupan itu adalah sesuatu yang paling berharga yang 
dimiliki oleh setiap orang, sebab tanpa adanya kehidupan semuanya 
akan menjadi sia-sia dan tidak akan mempunyai nilai lagi. 

Apabila kita sudah mati, kita tidak akan dapat menikmati maupun 
merasakan apapun juga. Oleh sebab itulah hampir semua orang di dunia 
ini; ikhlas dan rela mengorbankan apa saja yang dimilikinya untuk 
mempertahankan kehidupannya, sebab apabila ia sudah mati hilanglah 
sudah semua miliknya. Orang mati itu tidak miliki apa-apa.

Bagi kaum agamaist kehidupan itu merupakan suatu anugerah atau 
pemberian dari Sang Pencipta, oleh sebab itulah kita boleh memakai 
dan menggunakannya sesuai dengan se-enak udel-udel kita. Sama 
seperti juga orang memberikan uang, dimana kita bebas untuk 
menggunakannya. Boleh dihabiskan dalam jangka waktu sehari ataupun 
dihambur-hambur, sehingga hanya bisa bertahan untuk sejenak jangka 
saja atau dihemat. 

Begitu juga dengan kehidupan, apakah anda ingin memelihara kehidupan 
ini dengan cara hidup dan pola makan yang sehat ataukah akan diobral 
dengan semena-mena. Bahkan mau bunuh diripun boleh, sebab ini sudah 
menjadi milik anda. Walaupun demikian setiap orang harus 
mempertanggung jawabkan kepada Sang Pemberi; digunakan untuk apa 
masa hidup anda ini? 

Sedangkan bagi kaum atheist, mereka merasa datang dari tidak ada, 
dan pulang menjadi tidak ada. Maka dari itu satu-satunya yang ada 
dan yang terpenting bagi mereka ialah masa hidupnya. Jadi entah bagi 
kaum atheist maupun agamist kehidupan itu sama pentingnya.

Setiap agama di kolong langit hanya mempunyai satu tujuan ialah 
untuk memperpanjang masa hidup anda, entah kehidupan duniawi anda 
maupun kehidupan surgawi. Sejak adanya manusia, mereka semua mencoba 
mencari rahasia untuk memperpanjang kehidupan. 

Perlu diketahui bahwa para Kaiser Cina mulai dari Shi Huang Ti (259-
209 SM) s/d Kaiser Chia Ching dari Dinasti Ming yang didirikan pada 
tahun 1368 Masehi telah memboroskan anggaran negara dalam jumlah 
besar sekali; khusus untuk mencari obat Anti Kojor dalam bahasa 
Londonya disebut immortality/ deathless. Kekekalan hidup tidak hanya 
merupakan idaman bagi umat manusia saja. Dikisahkan dalam mitologi 
Hindu bahwa para dewa berperang mati-matian dgn para iblis hanya 
untuk memperebutkan belanga yang berisi air kekekalan (am ta, 
elixir).

Maka dari itu aneh bin lucu apabila ada orang yang ingin bunuh diri, 
dengan bunuh diri belum tentu masalahnya bisa selesai, sebab ia 
masih harus mempertanggung jawabkan kepada Sang Pemberi kehidupan. 
Ini masalahnya akan menjadi jauh lebih berat. 

Satu-satunya keputusan manusia yang sudah tidak mungkin bisa di 
revisi lagi, ialah keputusan bunuh diri. Kalau sudah mati No-Way 
return !

Tiap orang mempunyai cara pandang hidupnya masing-masing, yang satu 
menilai kehidupan ini sebagai ujian, pelayanan sedangkan yang lain 
sebagai suatu anjang pesta-pora. Semuanya itu sah-sah saja, sebab 
kita sendirilah yang menentukan dan menjalankan kehidupan ini, 
sesuai dengan pandangan dan pilihannya masing-masing. Tetapi apapun 
pilihan hidup anda, bersyukurlah untuk setiap hari dimana anda masih 
hidup. Kehidupan itu seperti air sungai yang mengalir, tidak ada 
satu detikpun yang sama dan semuanya mengalir ke muara.

Begitu juga dengan kehidupan anda. Setiap manusia yang brol 
dilahirkan di dunia ini hanya mempunyai satu tujuan ialah kematian. 
Begitu anda dilahirkan argometer Count Down waktu masa hidup anda 
sudah ON berjalan terus. Terkadang tanpa kita sadari; kenyataannya 
hidup ini berjalan dengan sangat pesat sekali. Lihat saja wajah anda 
di kaca dan maupun di KTP tanggal lahir anda ! Oleh sebab itulah 
setiap hari begitu bangun tidur; mang Ucup selalu mensyukuri, karena 
masih diperkenankan untuk bisa bernafas dan menikmati mata hari 
terbit. Ini adalah anugerah !

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net




[mediacare] festival seni rakyat gebyok--semarang

2007-07-04 Terurut Topik abdul malik
  
 
 Festival Seni Rakyat Gebyok
 
 
  SEMARANG-Pekan depan, 6-8 Juli, warga Dukuh Gebyok,
 Kelurahan Ngijo dan Kelurahan Patemon, Kecamatan
 Gunungpati menggelar festival seni rakyat. Perhelatan
 yang bertajuk "Marung Seni Nyawuk Kali di Gebyok" itu
 merupakan festival seni rakyat yang meliputi workshop
 dan pementasan boneka dongeng, teater, seni rupa, film
 pendek, musik, dan sastra.
 Ketua Panitia Supiyanto SPd menjelaskan, festival
 tersebut digelar sebagai peringatan Hari Lingkungan
 Hidup. Kegiatan itu dirancang untuk melibatkan semua
 warga, terutama remaja dan anak-anak dan merupakan
 upaya nyata guna menggali potensi dan mengembangkan
 kemampuan berkreasi dan berekspresi melalui bidang
 kesenian.
 "Selain itu, kami didukung para seniman yang sebagian
 di antaranya telah tinggal di Gebyok sejak Senin
 (25/6) lalu," kata Supiyanto.
 Dia menambahkan, Forum Komunikasi Pemuda Gebyok
 menjadi tulang punggung penyelenggaraan kegiatan. Di
 belakang mereka, para seniman dari pelbagai komunitas
 memberikan dukungan. 
 Mereka antara lain Komunitas Gong Bojawi, Sanggar Seni
 Paramesthi, Komunitas Hysteria, Kronik Film Media,
 Ruangrupa, Teater Emper Kampus (Emka) Fakultas Sastra
 Undip, dan Komunitas Tobong.
 "Selain itu, ada pula sejumlah seniman yang memberikan
 dukungan atas nama perseorangan seperti Bowo Kajangan,
 Catur Widya Pragolopati, Kokoh Nugroho, Lawu Warta,
 dan Putut Wahyu Widodo," papar guru SD Ngijo 03
 tersebut.
 Selasa (26/5) sore lalu, kegiatan telah diawali dengan
 workshop film pendek yang diikuti oleh puluhan remaja
 kampung tersebut. Workshop itu dipandu oleh para
 pekerja seni dari Kronik Film Media dan Yusro Edy
 Nugroho dari Studio 12 Ungaran. Yusro tak lain adalah
 dosen Sastra Jawa Unnes yang belakangan aktif
 menggerakkan anak-anak kampung dan sekolah untuk
 membuat film indie. 
 Workshop Seni
 Selain film pendek, kata Supiyanto, anak-anak dan
 remaja Kampung Gebyok dan sekitarnya akan "dimanjakan"
 dengan sejumlah workshop. Pelatihan-pelatihan itu
 antara lain boneka dongeng oleh Sanggar Seni
 Paramesti, musik air dan bambu bersama Lawu Warta,
 teater bersama Teater Emka dan Catur Widya
 Pragolopati, serta seni rupa bersama Putut Wahyu
 Widodo dan Kokoh Nugroho. "Hasil workshop itu,
 termasuk film pendek dan boneka dongeng, akan
 dipentaskan pada pelaksanaan festival," kata
 Supiyanto.
 Festival itu juga dimeriahkan dengan karya instalasi
 dan seni rupa oleh Bowo Kajangan, Maman Suparman, dan
 Tomo, pameran foto bertema air, baca puisi seniman dan
 warga, serta pementasan drama berbahasa Jawa, Kandheg.
 Digelar pula sarasehan tentang air bersama Forum Guru
 Peduli Lingkungan Semarang.
   
  Informasi:
 Bapak Gunawan Budi S 
 dusun gebyok desa patemon kec Gunung pati Semarang 
 email :patemon_seni@ yahoo.co. id 
 
 
 
  
   
-
Choose the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool.

[mediacare] Polda Terapkan Sistem Pelaporan Kasus On Line

2007-07-04 Terurut Topik kawuloalit
Polda Terapkan Sistem Pelaporan Kasus On Line


Jakarta-RoL--  Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mulai 
memberlakukan sistem pelaporan kasus secara on line untuk meningkatkan 
efisiensi dalam penanganan perkara yang masuk.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Carlo Tewu di 
Jakarta, Rabu mengatakan, untuk tahap awal sistem on line ini akan antara 
Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) dengan Bagian Analis Direktorat Reserse 
Kriminal Umum.

"Begitu laporan perkara dimasukkan ke komputer di SPK, maka otomatis masuk juga 
ke Bagian Analis dalam waktu hampir bersamaan," katanya. Bagian analis kemudian 
menyerahkan perkara kepada penyidik yang ada secara on line selain kepada 
Direktur Reserse Kriminal Umum.

Jika dengan cara manual, laporan baru ditindaklanjuti penyidik setelah beberapa 
hari maka dengan cara ini maka hanya dibutuhkan waktu satu hari saja. "Hari ini 
lapor, besok pagi sudah ada pemanggilan saksi. Ini beda dengan sebelumnya yang 
butuh waktu beberapa hari," katanya.

Selain lebih cepat, keuntungan lain adalah untuk menghindari 
penumpukan perkara dan meningkatkan kinerja jajaran reserse. Ke depan, 
Direktorat Reserse Kriminal Umum juga akan on line dengan Biro Operasi Polda 
Metro Jaya sehingga masyarakat dapat menanyakan kasus yang dilaporkan lewat 
nomor 112 dan SMS 1717. antara

sumber: republika


[mediacare] Menyederhanakan Partai, Sudah Begitu Mendesakkah?

2007-07-04 Terurut Topik Rahayu Arriani

Wah, hari genee, saat disekeliling kita butuh makan, penjahat-penjahat
berkedok orang partai masih bisa ngomongin ''target'' mereka ke depan.
Pantes ngga sih kalo sebagian besar masyarakat males dan jadi mules dengerin
parpol?

Menyederhanakan Partai, Sudah Begitu Mendesakkah?
Atau klik di : *http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=5850&c_id=21&g_id=153
*

Wo orang parpol, mau berkomentar?

Salam,
Rahayu Arriani


[mediacare] Night Trails at Museum: Napak Tilas Sejarah Kebangkitan Nasional [14 Juli 2007]

2007-07-04 Terurut Topik Asep Kambali


Sodara-sodaraku sebangsa dan setanah Air...!



Apakah diantara sodara ada yang tahu tentang Hari Kebangkitan Nasional? Iya, 
hari itu ditandai dengan lahirnya Organisasi Boedi Oetomo yang konon kabarnya 
Organisasi itu hanya menaungi Wilayah Jawa dan Madura saja??? Lalu kenapa hari 
lahirnya BOe diangkat sebagai Harkitnas oleh pemerintah??? Mau tahu cerita 
serunya sambil jalan-jalan menelusuri jejak Boedi Oetomo dan Sekolah 
peninggalan Belanda, STOVIA? 



Nah, sesuai dengan Visi Historia untuk Indonesia, yakni Membangun Kesadaran
Sejarah dan Budaya, maka berkat kerja bareng yang harmonis antara Komunitas
(Jakarta-Trails) HISTORIA, Museum Kebangkitan Nasional dengan Departemen 
Kebudayaan dan
Pariwisata RI, Komunitas Historia akan menggelar kembali ...




NightTrails at Museum
 

“Napak Tilas Sejarah Kebangkitan Nasional”
 

Museum
Kebangkitan Nasional
 

  
 

Sabtu,
14 Juli 2007. Pkl. 18.00-22.00 wib.
 

 
 

NARA SUMBER
 

Asep Kambali (Sejarawan)
 

  
 

HTM
 

Rp. 75.000,- (Tujuh
Puluh Lima Ribu Rupiah)
 

 
 

FASILITAS
 

Roti Buaya; Pin
Unik Historia; Makan Malam (Nasi Ulam); Air Mineral; Tour Guide; Nonton Film
Tempo; Doeloe; Hands Out; Tiket Masuk Lokasi, Souvenir Unik.
 

 
 

TEMPAT:
 

Museum Kebangkitan Nasional, Ex.Gd. STOVIA  [Blkg RSPAD Gatot Subroto]
 

Jl. Abdurachman Saleh No. 26, Jakarta Pusat
 

 
 

PESERTA
 

Umum Terbatas, hanya 75 orang!!!
Buruan daftar!!!
 

 
 

CARA PEMBAYARAN
 

Silahkan telpon terlebih dahulu untuk
mendapatkan No. Urut Pembayaran (NUP),
kemudian Transfer ke no rekening di
bawah, dengan menambahkan NUP di
belakangnya. kemudian Telpon
kembali/SMS untuk Konfirmasi bahwa anda sudah transfer. 
 

Contoh: JP.
Coen  sudah telpon dan mendapatkan NUP 9. Maka, yang harus dilakukan JP.
Coen adalah mentransfer uang sejumlah Rp. 75.009 ke rekening dimaksud. Angka 
sebilan adalah NUP–nya JP. Coen. 
 

 
 

Silahkan Transfer melalui :
 

Acc. 697.0109.160 An. Asep Kambali 
 

BCA Cab. Kartini Jakarta Pusat
 

Pembayaran di TUTUP pada 12 Juli
2007, pkl. 21.00 wib.
 

Siapa Cepat Transfer, dialah fix sebagai
peserta. 
 

 
 

TIPS PERJALANAN
 

Karena acara 100% Walking Tour; Maka
dipersilahkan untuk membawa obat-obatan/cemilan/minuman pribadi secukupnya.
Disarankan membawa kamera, handycam, recorder, dan handuk kecil. Gunakan
pakaian casual, sandal/ sepatu kets.
 



INFO DAN PENDAFTARAN

Rinie: 021. 7044.7220 / Udjo: 0818.0807.3636 [No SMS, Please]


KOMUNITAS HISTORIA

  Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  http://kpsbi-historia.blogdrive.com


 








 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 

[mediacare] Undangan Liputan: ada MENKOMINFO Moh Nuh.

2007-07-04 Terurut Topik Sarah Tri
Yth. 
  Rekan-rekan Wartawan 
  Media Cetak dan Elektronik
   
   
  Perihal : Undangan Peliputan
   
   
  Dengan Hormat,
   
  Pesatnya perkembangan tekonologi komunikasi telah memacu terjadinya 
perkembangan di segala sektor, terutama dari komponen komunikasi. Akibatnya, 
serbuan informasi itu, disadari atau tidak telah membuat kita berada dalam 
lingkaran yang sarat akan informasi. Namun bagaimana peran teknologi komunikasi 
itu terhadap globalisasi informasi publik? Maka Universitas Tarumanagara 
mengundang Rekan-rekan wartawan untuk dapat meliput acara Seminar Nasional 
bertema “Seminar Implikasi Teknologi Komunikasi Terhadap Globalisai Informasi 
Publik” yang akan diselenggarakan pada: 
   
  Hari, Tanggal  : Kamis, 5 Juli 2007
  Waktu: Pukul 07.30 wib – selesai
  Tempat   : Auditorium Gedung Utama Tarumanagara
  Kampus I Universitas Tarumanagara
  Jl.Let.Jend. S.Parman No. 1 Jakarta, Grogol 
  Jakarta Barat
  Keynote Speaker   : Prof.Dr.Ir. Mohammad Nuh, DEA (MENKOMINFO)
  Pembicara  : 1. Daniel Sparingga
  2. Roy Suryo
  3. Wimar Witoelar
  Moderator  : Meutya Hafid (Metro TV)
   
  Demikian undangan ini kami buat atas perhatiannya kami sampaikan banyak 
terimakasih.
   
   
  Salam,
  Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jakarta.
  
  Contact: Wachyu, Ari (021) 565 5515 ext. 0226
   
   
   
   
  TOR
  “Seminar Implikasi Teknologi Komunikasi Terhadap Globalisai Informasi Publik”
   
  Teknologi komunikasi saat ini berkembang begitu pesat. Hal ini ditandai 
dengan hadirnya sejumlah piranti komunikasi mutahir. Setiap orang dapat 
mengolah, memproduksi, serta mengirimkan maupun menerima segala bentuk pesan 
komunikasi, di mana saja dan kapan saja, seolah-olah tanpa mengenal batasan 
ruang dan waktu, dengan sendirinya telah memacu terjadinya perkembangan di 
sektor media massa, yang merupakan bagian dari komponen komunikasi. 
   
  Akibatnya, serbuan informasi yang bersumber dari media massa, baik cetak 
maupun elektronik, sebagai akibat dari perkembangan itu pun mulai terasa. 
Disadari atau tidak, saat ini kita memang telah berada dalam suatu lingkaran 
yang sarat akan informasi. 
   
  Sebagai catatan, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini perkembangan media 
massa dan arus informasi di Indonesia memang terbilang luar biasa. Seperempat 
abad yang lalu, Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memanfaatkan 
satelit sebagai sarana komunikasi domestik, setelah Amerika dan Kanada.
   
  Pada tahun 1986, Indonesia dalah negara satu-satunya di Asia Tenggara yang 
mengizinkan penggunaan antena parabola secara bebas. Saat itulah, arus 
informasi global yang sarat akan limbah budaya mulai menghantam. 
   
  Tak hanya itu, dalam kurun waktu yang singkat (1989-1993), lima stasiun 
televisi swasta hadir mendampingi TVRI, memanjakan masyarakat dengan berbagai 
tayangan. Dan kini, sejumlah stasiun TV baru juga muncul kembali. Bukan cuma 
televisi, media radio dan media cetak pun tampaknya memiliki pertumbuhan yang 
cukup signifikan. Belum lagi jutaan situs yang tersebar di jaringan internet.
   
  Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat itulah tentu sangat 
membantu setiap orang untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Hal itu 
pula akan berpengaruh kepada budaya manusia itu sendiri. Bagaimana peran 
teknologi komunikasi disini terhadap globalisasi informasi publik?
   
  Untuk menjawab itu maka Universitas Tarumanagara mengadakan Seminar Nasional 
bertemakan “ Implikasi Teknologi Komunikasi Terhadap Globalisasi Informasi 
Publik” yang diadakan pada:
   
  Hari, Tanggal  : Kamis, 5 Juli 2007
  Waktu: Pukul 07.30 wib – selesai
  Tempat   : Auditorium Gedung Utama Tarumanagara
  Kampus I Universitas Tarumanagara
  Jl.Let.Jend. S.Parman No. 1 Jakarta, Grogol 
  Jakarta Barat
   
  Keynote Speaker   : Prof.Dr.Ir. Mohammad Nuh, DEA (MENKOMINFO)
  Pembicara  : 1. Daniel Sparingga
  2. Roy Suryo
  3. Wimar Witoelar
  Moderator  : Meutya Hafid (Metro TV)
  MC: Ari Warna
  Contact  : Wachyu, Ari (021) 565 5515 ext. 0226
   
   

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[mediacare] Undangan Festival Budaya

2007-07-04 Terurut Topik be cee
Kami panitia Festival Budaya Anak Pinggiran Merdeka se-Jabodetabek mengundang 
Bapak/Ibu/Sdr/i untuk hadir dalam acara ekspresi budaya dan temu rasa  anak 
pinggiran yang akan diselenggarakan pada: 
   
  Hari/Tanggal  : Jumat-Minggu, 13-15 Juli 2007
  Tempat   : Taman Tugu Proklamasi, Jln. Proklamasi- Jakarta
Pusat
   
  Jumat, 13 Juli 2007, Pukul  10.00 – 21.45 WIB  
  Pembukaan, pentas musik, tari, teater anak-anak pinggiran merdeka, pameran 
foto dan hasil kerajinan anak-anak pinggiran merdeka, pemutaran film dokumenter 
karya anak-anak pinggiran merdeka dan melukis bersama. 
   
  Sabtu, 14 Juli 200, Pukul 10.00 – 21..45 WIB 
  Pameran, pentas musik, tari, teater, pemutaran film dokumenter dan diskusi 
publik anak-anak pinggiran merdeka.
   
  15 Juli 2007, Pukul 09.00 – 21.00 WIB
  Pawai anak-anak pinggiran merdeka (Lintas Pawai Monas – Istana Presiden – 
Bundaran HI- Tugu Proklamasi),
  Pameran, pentas musik, tari, teater, pemutaran film dokumenter, dan penutupan 
(malam apresiasi karya anak pinggiran).
   
  Atas perhatian  dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih. 
   
   

   
-
Choose the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool.

[mediacare] BBC Reporter Released to Hamas

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2007/07/03/AR2007070300322.html?referrer=email


BBC Reporter Released to Hamas
Journalist Was Held 114 Days in Gaza in 'Occasionally Quite Terrifying' 
Conditions

 
By Scott Wilson
Washington Post Foreign Service
Wednesday, July 4, 2007; A10



JERUSALEM, July 4 -- The kidnappers of BBC correspondent Alan Johnston released 
him Wednesday to a Hamas-run security force in the Gaza Strip, setting him free 
after 114 days of captivity.

"It is just the most fantastic thing to be free," Johnston told the BBC by 
telephone from Gaza. It was "occasionally quite terrifying," he added.

Less than an hour after Johnston was released to Hamas, journalists saw him at 
the Gaza City home of Ismail Haniyeh, the former Palestinian Authority prime 
minister from Hamas.

Haniyeh was fired last month by Palestinian Authority President Mahmoud Abbas, 
although he and other Hamas officials are running what amounts to a parallel 
administration in Gaza.

Shortly after his meeting with Haniyeh, Johnston, accompanied by British 
diplomats, left in a convoy for Jerusalem, a British consular official told the 
Associated Press.

The developments followed several days of pressure brought on the kidnappers -- 
a large clan known as the Dagmoush family -- by Hamas forces.

After the radical Islamic movement took over Gaza from rival Fatah forces in 
brutal fighting last month, Hamas leaders made securing Johnston's release a 
top priority.

They had hoped that quickly winning Johnston's freedom would bring some 
credibility to the Hamas administration in Gaza, which has not been recognized 
abroad, and signal a restoration of at least the semblance of law and order to 
the strip.

Johnston, who is of Scottish descent, was the only Western correspondent based 
full time in Gaza at the time of his March 12 kidnapping. Taciturn and shrewd, 
he is widely admired by colleagues for his knowledge of Gaza and his commitment 
to a grueling story sometimes dangerous and difficult to tell.

A seasoned correspondent who had previously worked in Kabul, Johnston was held 
longer than any other journalist taken in the strip, and his release proved 
more time-consuming than Hamas leaders there had originally envisioned.

Only hours after completing its military conquest of Gaza on June 14, the 
movement issued a 48-hour ultimatum to Johnston's kidnappers for his release.

The group holding Johnston is known as the Army of Islam, which claims to act 
in the spirit of al-Qaeda. But the power behind the small group is the Dagmoush 
clan, whose leaders are motivated more by profit than by al-Qaeda ideology.

The kidnappers, however, failed to meet repeated Hamas-set deadlines for 
Johnston's release. The location where he was being held was widely known in 
Gaza, and Dagmoush leaders feared Hamas reprisals if they let him go.

On June 25, the Army of Islam released a video of Johnston wearing an 
explosives vest, warning that his kidnappers would kill him if there were any 
attempt to rescue him by force.

But Hamas forces had been surrounding the site where Johnston was held in 
recent days and taking captives from the Dagmoush family itself to ratchet up 
the pressure.

It was unclear what arrangement had been made to secure his release.

Before the two-week abduction of two Fox News journalists in Gaza last year, 
most kidnappings in the strip lasted several hours to a few days at the most. 
Kidnappers often set captives free after securing the release of family members 
from Palestinian jails or obtaining jobs in the government.

Special correspondent Islam Abdulkareem in Gaza contributed to this report.


[mediacare] Memperingati 10 Tahun HK kembali Kepangkuan Ibu-Pertiwi

2007-07-04 Terurut Topik HKSIS
Bagi kawan-kawan yang ingin melihat keindahan Hong Kong, kemajuan dan 
kemakmuran yang dicapai selama 10 tahun ini dibawah Pemerintah HK yang 
dikuasai dan diatur sendiri oleh orang Hong Kong dengan dukungan kuat 
Pemerintah pusat, Republik Rakyat Tiongkok, masuklah ke web dibawah sambil 
menikmati musik yang dibuat khusus untuk memperingati 10 tahun HK kembali 
kepangkuan Ibu-Pertiwi:

http://www.gov.hk/en/theme/10/song.htm  (English)

http://www.gov.hk/tc/theme/10/song.htm  (Chinese)

Mudah-mudahan Hong Kong bisa terus maju lebih baik, lebih tentram dan 
lebih makmur sejahtera dari tahun ketahun.

Salam,
ChanCT




[mediacare] Megawati Pakai Cincin Muhammadiyah

2007-07-04 Terurut Topik Bambang Ketangsang
  www.pdiperjuangan-jatim.org
  Rabu, 04 Juli 2007 
  Megawati Pakai Cincin Muhammadiyah

  Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI Perjuangan, menerima cindera 
mata berupa cincin berlogo Muhammadiyah dan sebingkai foto Bung Karno usai 
pidato pada acara Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Malang, 
30/06/07. Cincin tersebut langsung dipasang pada jari Megawati di hadapan 
ribuan hadirin dalam acara wisuda tersebut. “Satu hal lagi yang harus 
diperhatikan saat ini adalah nasib guru. Sebagai pribadi yang memiliki peran 
besar dalam membangun bangsa ini, guru harus mendapatkan perhatian dan 
kesejahteraan yang layak. Jangan dibiarkan seperti sekarang ini.” Kata Megawati 
dalam pidatonya tersebut.

Usai pidato tersebut, kedua cindera mata tersebut diberikan langsung oleh Prof. 
Dr. Muhadjir Efendy, Rektor UMM Sedangkan Megawati pada acara tersebut 
didampingi pengurus DPPD PDI Perjuangan antara lain, Ir. Pramono Anung. W., dan 
Ir. Sutjipto. Sedangkan sebingkai foto berukuran 30 cm X 40 cm yang dihiasi 
pita berwarna merah bergambar Bung Karno ketika menerima penyematan lencana 
anggota Muhammadiyah dari KH. Baidhowi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Era 1965. 
Di bawah kedua foto tersebut, terdapat tulisan, “Insja Allah bintang ini akan 
sering saja pakai. Mudah-mudahan anugrah ini menambah bakti saja terhadap 
Tuhan, negara, dan bangsa chususnya.” (Tulisan tersebut tertulis dalam ejaan 
lama. Red) 

Bung Karno telah sejak lama memiliki hubungan yang erat dengan Muhammadiyah. 
Hal ini dikemukakan oleh Prof. Dr. Dien Syamsudin, Ketua Umum Pengurus Pusat 
(PP) Muhammadiyah “Kalau kita bicara Bung Karno dan Muhammadiyah, itu bukan hal 
yang baru sebagaimana hubungan Muhammadiyah dengan kaum Nasionalis. Sebagaimana 
pernyataan beliau sendiri, Bung Karno menyatakan dirinya Muhammadiyah. Dan yang 
penting, Muhammadiyah adalah rumah untuk semua di negeri ini,” ungkap Dien. 

Dengan demikian jelas bahwa Bung Karno dan Muhammadiyah telah memiliki hubungan 
yang sangat erat dan tak terpisahkan dalam sejarah perjuangan Indonesia. “ Bung 
Karno dengan Muhammadiyah bukanlah hal yang baru. Sejak dulu Bung Karno 
memiliki hubungan yang cukup harmonis dengan Muhmmadiyah walau mungkin ada 
perbedaan pendapat dalam hal tertentu. “ Kata Dien tentang Bung Karno dan 
Muammadiyah. 

Kehadiran Megawati pada acara tersebut memang mendapat tanggapan yang positif. 
“Bu Mega sungguh menjadi pencerahan bagi kami sebab dalam tataran praktis 
maupun akademis kami sering terlarut dalam kehidupan yang terlalu pragmatis dan 
melupakan nasionalisme yang seharusnya kami miliki. Terlepas Bu Mega putra Ir. 
Soekarno, saya rasa tidak berlebihan jika beliau menyebut Bung Karno sebagai 
ikon nasionalisme di kalangan pemuda dan intelektual muda.” Kata Machfud salam 
seorang wisudawan UMM. 

Sementara itu, Soetrisno, salah seorang dosen UMM, menyatakan bahwa sepantasnya 
mahasiswa memiliki semangat nasionalisme yang senantiasa menjiwai setiap 
langkah dan tindakan dalam peran serta sosial membangun Indonesia. Menurutnya, 
nasionalisme bukan hanya milik segelintir orang di Indonesia, namun harus 
menjadi bagian integral dalam diri setiap komponen masyarakat Indonesia, 
termasuk diantaranya para mahasiswa dan alumnus yang merupakan kader masa depan 
bangsa. (yos) 



   
-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...

[mediacare] Undangan Diskusi JIL: Teori Kenabian (Narasumber Ulil Abshar-Abdalla)

2007-07-04 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam,
Bagi Anda yang berminat silakan hadir di acara diskusi JIL ini.
Terima kasih
-Guntur-

http://islamlib.com/id/


Teori Kenabian dalam Islam
 
  Narasumber: Ulil Abshar Abdalla


Moderator: Novriantoni Kahar 
  

Tempat: Teater Utan Kayu, Jln Utan Kayu No 68H Jakarta Timur
Waktu: Kamis, 5 Juli 2007, Pukul 19.00

Agama-agama semitik seperti Islam selalu meniscayakan adanya seorang Nabi. 
Agama hanya bisa tegak dengan seorang Nabi. Umat manusia akan rusak tanpa 
kehadirannya. Pendeknya, kedudukan dan peran Nabi dalam pandangan Islam 
mainstream demikian sentral. Namun, ada ulama Islam yang memiliki pandangan 
berbeda. Abu Ishaq al-Nasibi, sebagaimana dikutip al-Tawhidi dalam  al-Imta`wa 
al-Mu`anasah , meragukan seluruh kenabian. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria 
al-Razi (863 M-925 M) menolak eksistensi Nabi. Bagi al-Razi, akal jauh lebih 
penting ketimbang Nabi. Sebab, dengan akalnya manusia bisa membedakan antara 
yang baik dan yang buruk. Dengan akal, demikian al-Razi, kehadiran Nabi menjadi 
tak relevan. Bagaimana sesungguhnya kenabian itu? Untuk kepentingan siapa 
seorang nabi datang? Apa manfaat nabi buat kemaslahatan manusia? Tidak cukupkah 
dengan akalnya manusia bisa merumuskan kebaikan dan keburukan? 
  


Mohamad Guntur Romli
http://romli.net
Jl. Utan Kayu No. 68H Jakarta
Telp: (021) 8573388 Fax: (021) 851 6868
 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

[mediacare] [INFO - JAKARTA] Saksikan Bincang2 THC "Kerusakan Hutan dan Masa Depan Indonesia"

2007-07-04 Terurut Topik Ima Abdulrahim

The Habibie Center dan PT Jaring Data Interaktif mempersembahkan

Bincang-bincang THC dengan tema

"*Kerusakan Hutan dan Masa Depan Indonesia*"

Menghadirkan :*
Chalid Muhammad (Direktur Wahana Lingkungan Hidup/Walhi)
Awriya Ibrahim (Direktur Penyidikan dan Pengelolaan Hutan, Departemen
Kehutanan)
Abdon Nababan (Forest Watch Indonesia)
*Pembawa Acara: Andrinof Chaniago (THC)

TAYANGAN PERDANA:
*Rabu, 4 Juli 2007 pukul 19.00-20.00 WIB di QTV*

Saksikan program ini dengan tayangan ulangnya di Qtv dan Swara,
hanya dapat disaksikan di Indovision, Kabelvision, Megavision dan
Jaringan Qtv yang terdiri atas 14 stasiun televisi lokal dan menjangkau
lebih dari 100 kota dan daerah di seluruh Indonesia.

Siaran Ulang QTV
Kamis 5 Juli 15.00-16.00 WIB
Selasa 10 Juli 23.00-24.00 WIB

Siaran Ulang TV Swara
Selasa 10 Juli 18.00-19.00 WIB
Kamis 12 Juli 22.00-23.00 WIB
Sabtu  14 Juli 18.00-19.00 WIB

Qtv - Watch. Know. Decide.
The Channel for Decision Makers

Swara
Transparency in the Process of Democracy

---
Kanti
The Habibie Center
Jl. Kemang Selatan No. 98, Jakarta 12560, Indonesia
http://www.habibiecenter.or.id
Email: [EMAIL PROTECTED]
Phone 62 21 7817211
Fax 62 21 7817212


[mediacare] disini nggak ada, adanya disitu.com

2007-07-04 Terurut Topik kukuhtw
Memperkenalkan blog baru berlokasikan disitu, ya tepat disitu, nggak
ditengah, nggak dipinggir, lokasi persis disitu.com
dijajal aja ya, isinya tentang perkembangan informasi teknologi,
gadget, trend dan barang-barang unik 



[mediacare] Fw: Salah beli tiket AirAsia!!

2007-07-04 Terurut Topik Hanz Tarore
Dear all,

Ada yang bisa bantu gak?? Saya salah beli tiket Air Asia niih :-( Rutenya 
adalah Jakarta - Kuala Lumpur (one way) tanggal 27 July 2007 jam 06.25am. 
Seharusnya saya beli untuk tanggal 21 Juli, karena 27 July adalah jadwal 
pulangnya. Alhasil, tiketnya mubazir. 

Nah.. ada yang mau beli gak? Kalo dilihat harga sekarang untuk flight yang sama 
(QZ 7602), dengan jadwal yang sama adalah Rp 484,999. Tapi tiket ini saya jual 
dengan harga Rp 450.000 sudah termasuk biaya ganti nama. 

Tolong forward ke temen2 yang lain yaaa.. thanks!!


Hanz

[mediacare] BUKAN PILKADA "NEGERI DONGENG"DI JAKARTA (Buletin SADAR)

2007-07-04 Terurut Topik mundo
  Buletin Elektronik www.Prakarsa-Rakyat.org 
   
  SADAR 

  Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi
  Edisi: 49 Tahun III - 2007
  Sumber: www.prakarsa-rakyat.org
 

--
 


  BUKAN PILKADA "NEGERI DONGENG"DI JAKARTA



  Oleh: Hari Hariyanto[1]



  Sejarahn! ya kekua saan di negeri ini bercerita tentang 
kekerasan, tentang "kematian". Semenjak jaman kerajaan-kerajaan, jaman kolonial 
Belanda, Inggris, dan Jepang, sampai di jaman kemerdekaan dengan berbagai 
"ordenya", perebutan kekuasaan selalu bersimbah darah dan nyawa, selain 
hancurnya barang dan bangunan.

  Ratusan, ribuan, bahkan jutaan nyawa yang hilang sepertinya, 
telah diterima sebagai sesuatu yang biasa, masuk akal, dan oleh karena itu 
tidak perlu disesalkan dan dianggap keliru. Sesuatu yang hakiki yakni hidup, 
menjadi suatu argumen utama dalam memperjuangkan sebuah kekuasaan, meskipun 
dengan menghancurkan dan mematikan kehidupan yang lainnya. Dalam paradigma 
pemikiran ini, hidup sang calon penguasa sangatlah mahal dihargai tetapi 
kelompok dan pendukungnya sangatlah murah, oleh karena itu patut dikorbankan. 

  Kematian ratusan bahkan ribuan manusia dalam pertarungan 
kekuasaan hanya diganti dengan sebuah jabatan kekuasaan saja, baik itu di pe! 
merintahan atau di pasar. Kemenangan menjadi penguasa dengan mengorbankan 
kehidupan ratusan bahkan ribuan manusia ini lantas disyukuri dengan berbagai 
acara termasuk berdoa dan bersyukur terhadap yang Illahi sang pemberi 
kehidupan. Sungguh ironis!

  Demikianlah PILKADA sekarang mesti tidak semuanya sedramatis 
seperti sejarah perebutan kekuasaan di jaman-jaman sebelumnya, tetap sangat 
mengenaskan. Kehidupan di negeri ini yang pasca kerajaanisme, pasca 
kolonialisme, pasca orde baruisme, bukanlah sebuah kehidupan yang demokratis 
dalam artian sesungguhnya. Kita sedang berada dalam era baru pertarungan 
kekuasaan yang lebih dahsyat karena sampai-sampai kita pun tidak mengenali lagi 
bahwa kita sedang berada di arena pertempuran dan menjadi bagian yang 
dikorbankan. Tanpa disadari kita telah menjadi penghamba kematian, bukan 
penjunjung kehidupan. Perebutan kekuasaan dalam PILKADA adalah perpanjangan 
tangan saja dari perebuatan kekuasaan lainnya di dunia ini. Kemenangan sese! 
orang dalam PILKADA bukanlah kemenangan dirinya lagi tetapi ke! menangan atas 
penghambaan terhadap lainnya yang lebih besar yakni para penguasa pasar. 

  Dalam PILKADA, rakyat yang bertarung mati-matian sampai mati 
beneran ini adalah rakyat yang menjadi sumber seluruh legitimasi eksistensi 
kekuasaan. Namun pertarungan kekuasaan ini, jelas bukanlah pertarungan rakyat. 
Rakyat hanyalah menjadi budak, prajurit di garis depan yang seluruh 
gerak-geriknya menunggu komando sang panglima. Demikianlah dalam kegiatan 
PILKADA, perkelahian, pembakaran, pengrusakan, hampir bisa dipastikan bukanlah 
inisiatif rakyat itu. 

  Inisiatif-inisiatif rakyat yang sesungguhnya adalah sebuah 
perjuangan untuk hidup. Kehidupanlah yang utama. Kekuasaan dalam insiatif 
rakyat lebih tepat dipahami sebagai kedaulatan, sebagai sebuah instrumen untuk 
menjamin keberlangsungan kesejahteraan hidup ini, bukan untuk menghentikan 
kehidupan.

  Dalam PILKADA saat ini, aturan-aturan main dalam bentuk 
undang-undang dan peraturan resmi lainnya memang dijadikan pat! okan tetapi, 
bukan untuk ditaati. Ia disiasati agar seluruh geraknya tidak diketahui 
melanggar aturan main tersebut. Semua kita tahu, dalam sebuah pertarungan 
memperebutkan posisi Bupati - Wakil Bupati, Walikota - Wakil Walikota, Gubernur 
- Wakil Gubernur, setiap calon harus menyediakan anggaran yang tidak sedikit 
untuk membiayai seluruh keperluannya, mulai pencalonan sampai dengan masa 
kampanye dan pemilihan. Belum lagi syukuran kemenangan apabila jadi memenangkan 
pertarungan. Jumlah uang yang dialokasikan sangatlah besar dibandingkan dengan 
yang akan didapat si pemenang (pendapatan resmi). Bahkan yang akhir-akhir ini 
ramai adalah terkuaknya skandal uang dari Bakal Calon Gubernur DKI yang merasa 
tertipu oleh partai-partai menurut mereka dan oknum partai menurut partai yang 
terlibat.

  Secara nalar, sebetulnya milyaran alokasi dana untuk menjadi 
penguasa sangatlah timpang dibanding dengan pendapatan resmi yang ada. Berapa 
sih sebetulnya gaji seorang Gubernur DKI? K! alau dikalikan selama 5 tahun 
apakah modal awalnya bisa kembal! i? Apabl ia tidak, apakah memang calon yang 
dipilih nanti memang tulus menghapus jumlah besar angka kekayaannya demi 
pembangunan dan rakyatnya? Rasanya hanya akan ada di negeri dongeng.

  Marilah kita beranggapan baik bahwa calon penguasa yang 
dipilih adalah mereka yang terpanggil untuk membangun kehid

[mediacare] Situs Megalitik di Cianjur yang gajul, diterlantarken

2007-07-04 Terurut Topik godamlima
SITUS MEGALITIK DI CIANJUR YANG GAJUL terlantarken.
3 july 2007,Selasa

Kondisi itu, diperparah pula 
dengan rusaknya akses jalan menuju lokasi situs
yang merupakan penanda sejarah maha megalitik

>

Hmm,daku bener2 nyesek maok muntah,

Kutika membacak laporan di bawah inih,

Kerna daku pernah nongol bersama sohibku anak kiai ituh.

Dimana daku ngomel keras,

Kerna banyak batu batu MAHA MEGALITIK ITUH,

Di ancurken, dijadiken BATU KRIKIL BUAT PARKIRAN!!

Satu prilaku orang kampung yang tak terdidik bukan?

Dan tamtunyah terkait singkap para Sundel di Pemda,

YANG KINI LAGIH EDAN EDANNYAH MENGGULIRKEN

SARAT IDIOTIK DI DAERAH PELACURAN CIANJUR ITUH.

Jadi benerlah, laporan ituh,

Bahuwa PEMDA CIANJUR KUDU DIBERIKEN SANGSI NASIONAL,

Kerna SITUS MAHA MEGALITIK ITUH, BAKALAN LUDES,

Jingkalao enggak di pelihara, bahkan di jaga keutuhannyah.

Sementara daku sendiri, MENGKAGUMIN ADANYAH BATU2 PAPASAN ITUH,

YANG LEBIH DARI SATU METERAN, SATUNYAH.

Berbentuk SEGI LIMAS yang betul betul,

MEMBUATKU MUJAS MEDIH…INGIN MELAMUNKEN

MANGSA CIUNG WANARAH..DAN BRAJAMUSTI TAPA

ATAWA MEMINDAHKEN…BATU BATU MAHA MEGALITIK ITUH…

Dan betapa…ANGKER SERTA AGUNGNYAH DAERAH PENUH MISTERI

JAMAN BAHEULA ITUH..

Tatapi sialnyah..ADA DALEM KEKUAWASAAN PARA SUNDEL

YANG EDAN ELING MORAL UGAMAKNYAH!!!

>>

Situs Gunung Padang Minim Fasilitas Umum
Pemkab Cianjur Kurang Memberikan Perhatian  
CIANJUR, (PR).-
Keberadaan Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang Desa Karya 
Mukti Kec. Campaka Kab. Cianjur, kurang mendapat perhatian serius 
dari pemerintah setempat. Keberadaan situs yang termasuk salah satu 
terbesar di Asia Tenggara itu, sampai Selasa (7/3), sangat minim 
dukungan fasilitas umum.
Kondisi itu, diperparah pula dengan rusaknya akses jalan menuju 
lokasi situs yang merupakan penanda sejarah maha megalitik. Malahan 
di beberapa lokasi, kerusakan jalannya cukup parah. Sehingga umumnya 
pengunjung yang datang ke lokasi situs dari berbagai daerah, 
mengeluhkan minimnya fasilitas umum maupun kondisi jalan rusak.
Selain itu, terdapat pula dua lokasi gundukan tanah sisa longsor 
yang terjadi beberapa bulan lalu, masih menghalangi ruas jalan. 
Lokasi pertama sekitar 100 meter sebelum gerbang dan kedua persis di 
depan gerbang pertama menuju situs. Di dua lokasi tersebut, gundukan 
tanah sisa-sisa longsor belum dibereskan sempurna. Sehingga membuat 
pengguna jalan, baik warga maupun pengunjung yang hendak ke situs 
harus ekstra hati-hati, memilih jalan yang akan dilaluinya.
Mengenai minimnya fasilitas umum dan kondisi rusaknya jalan 
tersebut, dibenarkan Abah Dady juru kunci Situs Gunung Padang, yang 
juga menjadi tenaga bantu pemelihara kepurbakalaan. Menurut dia, 
selama ini yang banyak dikeluhkan oleh para pengunjung situs Gunung 
Padang, yaitu minimnya fasilitas umum seperti sarana parkir 
kendaraan. Kemudian kondisi jalan menuju situs di beberapa lokasi 
banyak yang rusak parah, tetapi belum juga diperbaiki.
Dikatakan Dady, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah 
kabupaten untuk menyediakan fasilitas umum. Padahal, idealnya di 
lokasi situs membutuhkan sarana parkir yang cukup luas. Sedangkan 
saat ini yang ada hanya untuk sepeda motor, itu pun dibuat atas 
inisiatif dirinya sendiri, tanpa ada bantuan dari pemerintah. 
"Informasinya akan ada pembangunan fasilitas umum, tahun ini. Tapi, 
sampai sekarang saya belum mendapat kabar lagi kapan waktunya," 
ujarnya. 
Belum diperbaiki
Pendapat yang sama diungkapkanYudi, tenaga bantu pemelihara 
kepurbakalaan yang bertugas di situs Gunung Padang. Selain kondisi 
jalan yang berat dan rusak, pengunjung juga banyak mengeluhkan 
minimnya fasilitas umum. "Semula di depan gerbang pertama ada lahan 
parkir, tapi sekarang tertutup tanah longsor dan belum diperbaiki 
lagi," ujarnya.
Sementara itu, kondisi jalan rusak menuju situs sudah mulai terlihat 
sekitar 5 km sebelum lokasi situs. Tampak beberapa lokasi, terdapat 
lobang cukup besar yang membuat pengguna kendaraan harus hati-hati 
melewati jalan tersebut. Ditambah lagi ruas jalan terbilang sempit, 
diwarnai pula dengan belokan tajam, jalan menanjak cukup terjal, dan 
menurun cukup curam.
Kerusakan jalan paling parah, sekitar 3 km sebelum situs, tepatnya 
di sekitar areal perkebunan. Sehingga pengguna sepeda motor harus 
hati-hati memilih jalan. Setelah itu, 2 km sebelum situs tampak 
jalan mulus yang baru dibuat. Namun, jalan mulus itu relatif pendek. 
Pasalnya, sekitar 1,5 km kembali dihadapkan pada jalan menurun dan 
menanjak berbatu berbaur dengan timbunan tanah. (A-116)***





[mediacare] PT Newmont Dinilai Memanipulasi Laporan Tim Terpadu Kasus Buyat

2007-07-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
PT Newmont Dinilai Memanipulasi Laporan Tim Terpadu Kasus Buyat
 P. RAJA SIREGAR-Mantan anggota Tim Terpadu
Opinion -->04 July 2007
  
Tanggapan atas Surat Newmont:   
 PT Newmont Memanipulasi Laporan Tim Terpadu Kasus Buyat  
 
   Saya terkejut memperhatikan satu per satu kalimat pada surat  Newmont di 
Tempo edisi 4-10 Juni 2007. Selain bebarapa informasi tidak  benar dituliskan, 
ada bagian dimana Newmont memelintir laporan Tim  Terpadu.
  
  lebih lengkap klik di:
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/150923/1/
  
  
   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[mediacare] E'Newsletter www.technologyindonesia.com

2007-07-04 Terurut Topik Setiyo Bardono
E'Newsletter www.technologyindonesia.com

A. Review
PLTN Solusi (terakhir) Atasi Krisis Energi
Perlahan namun pasti Indonesia berencana mengembangkan Pembangkit 
Listrik Tenaga Nuklir. Peraturan Pemerintah No.43/2006 tentang 
perizinan Reaktor Nuklir tertanggal 15 Desember 2006 lalu, merupakan 
momentum awal kebijakan pemerintah Indonesia mengenai PTLN. Kini, 
tinggal menunggu dikeluarkannya Keppres bagi kalangan investor untuk 
terlibat dalam pengembangan PLTN di Indonesia. Namun, mengapa 
sebagian masyarakat menolak keras?

www.technologyindonesia.com/download.php?file=pltn.pdf

Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Akan (Perlu) Diawasi
www.technologyindonesia.com/download.php?file=Limbah Rumah Sakit.doc

'Catatan Kecil' Dunia Penelitian di Indonesia
http://www.technologyindonesia.com/download.php?file=peneliti-3.pdf

Suplai Bahan Baku Biodiesel Terkendala
http://www.technologyindonesia.com/download.php?file=Biodiesel.doc

MRCCC Pusat Pengobatan Penyakit Kanker Swasta Pertama
http://www.technologyindonesia.com/download.php?file=MRCCC.doc

B. Researcher Profile
Ir Sukarman Aminjoyo, APU
http://www.technologyindonesia.com/database_view.php?id=20

C. Berita
Atasi Kelangkaan Gas Pertamina Perlu benahi Tiga Faktor
http://www.technologyindonesia.com/news.php?id=115

PLTN Terapung Masih Tunggu Restu Pemerintah
www.technologyindonesia.com/news.php?page_mode=detail&id=114

Gejala Alam Tingkatkan Kerusakan Terumbu karang
http://www.technologyindonesia.com/news.php?page_mode=detail&id=113

Diupayakan Teknologi Formulasi Mengolah Agar-agar
http://www.technologyindonesia.com/news.php?page_mode=detail&id=111

Sulsel Produsen Rumput Laut Terbesar Kedua Di Dunia
http://www.technologyindonesia.com/news.php?page_mode=detail&id=112

www.technologyindonesia.com
Gedung II BPPT Lantai dasar
Jl. MH Thamrin no 8
Jakarta 10340
Indonesia
Telp : +62-21-3169077
Fax : +62-21-3169077
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]



[mediacare] GN Movie Screen - 6 Juli 2007

2007-07-04 Terurut Topik GAYa NUSANTARA
Lima anggota band 'Topeng' masing-masing punya masalah pribadi yang besar. 
Canting, sang vokalis yang kasar dan pemarah, senantiasa disibukkan oleh 
keraguan akan kesetiaan sang kekasih; Brazil, sibuk berkencan dengan 
sepasang saudara kembar sekaligus demi memuaskan dendamnya yang tak kunjung 
usai; Veruska, anggota band yang paling religius, pacaran dengan seorang 
pecandu hingga hamil dan ... terinfeksi HIV; Prana, yang sudah beristri, 
sibuk membagi cintanya dengan perempuan lain secara diam-diam; Kuta, bimbang 
dengan hubungan cintanya yang terasa sulit karena isteri sang kekasih yang 
sedang hamil tua dan mulai mencurigai hubungan sejenis mereka.

Semua masalah yang nyaris membuyarkan 'Topeng' ini tiba-tiba mulai menemukan 
jalan keluarnya masing-masing melalui sebuah PESAN DARI SURGA.

Kami mengundang kawan untuk bersama-sama menyaksikan akhir kisah film ini di
GN Movie Screen, hari Jumat 6 Juli 2007, pk. 18.00 tempat GNCC, Jl. Mojo 
Kidul I -No. 11A, Surabaya, Telp. 5914668.

Konfirmasi: 031-591 4668 atau 031-7097 0121


[mediacare] Job Vacancy - Kordinator Liputan Infotaiment

2007-07-04 Terurut Topik ali sanjaya
Halo Selebriti, tayangan infotaiment produksi Bintang Group, yang tayang di 
SCTV setiap Senin-Kamis, membutuhkan segera KORDINATOR LIPUTAN, dengan syarat :
   
  1. Pria/wanita, max. 35 tahun, S1
  2. Pengalaman min 3 tahun sebagai Redaktur atau pada posisi yang sama.
  3. Lebih disukai yang memiliki latar belakang media (rubrik) hiburan/gaya 
hidup/infotaiment.
  4. Punya hubungan yang luas dengan kalangan selebriti/artis/PH/recording/ dan 
sejenisnya.
   
  Lamaran lengkap dikirim via pos ke:
   
  REDAKSI HALO SELEBRITI
  Graha C&R
  Jl Penyelesaian Toman IV, Kav. DKI, Blok 85, no 21
  Meruya, Jakarta Barat 11620
   
  NB : - sebutkan posisi di sudut kiri atas
  - jngn kirim lamaran melalui e-mail saya yaa...



   
-
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when. 

[mediacare] Fwd: Dicari pemberantas korupsi, gaji Rp36 juta per bulan

2007-07-04 Terurut Topik living on deadline




 
Dicari pemberantas korupsi, gaji  Rp36 juta per bulan
 oleh : Tri D. Pamenan
  
  
 Ini adalah hari-hari yang cukup memusingkan bagi  Felia Salim, Rhenald Kasali, 
Mas Achmad Santosa dan anggota Panitia Seleksi  Pimpinan Komisi Pemberantasan 
Tindak Pidana Korupsi lainnya.
  
 Tak sampai lima hari lagi proses seleksi yang  menelan dana Rp2,9 miliar itu 
sudah harus ditutup, Tetapi, sejak dibuka 14 Juni  2007 jumlah pendaftar baru 
142 orang. Jauh di bawah target yang ditetapkan  panitia seleksi.
  
 Pansel KPK sampai harus menjemput bola ke berbagai  tempat, mulai dari ke 
kampus-kampus, meminta bantuan LSM, sampai bergerilya ke  media massa untuk 
memperoleh masukan. Rektor  Universitas Islam Syarif Hidayatullah Komaruddin 
Hidayat yang juga menjadi  anggota panitia seleksi sampai-sampai tak habis 
pikir.
  
 "Ayo lah. Ini panggilan Ibu Pertiwi. Mana  orang-orang yang selama ini 
berteriak-teriak menentang korupsi?" tantang  dia.
  
 Ternyata memang tak mudah mencari talenta yang siap  memimpin lembaga super 
bodi itu. Buktinya, empat pimpinan KPK saat ini pun sudah  tegas menyatakan tak 
bersedia mencalonkan diri lagi. Alasannya beragam. Mulai dari capek sampai 
merasa sudah tua.
  
 "Pekerjaan pimpinan KPK ini lebih banyak bersifat  pengabdian. Kalau 
orientasinya mencari kerja, ini bukan tempatnya," ujar Ketua  KPK 
Taufiequrachman Ruki pada suatu ketika.
  
 Sebegitu sulitkah mencari sosok yang siap  memberantas penyakit laten yang 
menempatkan Indonesia berada di peringkat nomor  dua tertinggi di dunia itu? 
Kalau melihat  pengumuman seleksi yang disebarluaskan panitia seleksi, syarat 
pendaftaran calon  pimpinan KPK sebetulnya tidak terlalu sulit. Antara lain 
harus berusia 40 tahun  hingga 65 tahun, berijazah sarjana hukum atau sarjana 
lain yang memiliki  keahlian dalam bidang hukum, ekonomi, keuangan, atau 
perbankan dan berpengalaman  minimal 15 tahun.
  
 Pendaftar juga disyaratkan tidak menjadi pengurus  parpol dan bersedia 
melepaskan jabatannya selama menjadi anggota KPK.  Tetapi, melihat tuntutan dan 
beban kerja yang  begitu tinggi, meski tidak harus menjadi malaikat, pimpinan 
KPK diharapkan bukan  dari golongan 'manusia normal'.
  
 Fasilitas pimpinan
 Apa imbalan yang diberikan bagi pimpinan KPK?  Jangan membayangkan mendapat 
fasilitas seperti direksi BUMN besar atau dewan  gubernur BI. Tetapi, kalau 
menggunakan standar umum, fasilitas yang diberikan  tentulah sudah jauh lebih 
dari cukup.
  
 Menurut SK Menkeu yang dikeluarkan pada Desember  2004, gaji per bulan ketua 
KPK dan wakil ketua masing-masing ditetapkan maksimal  sebesar Rp36 juta dan 
Rp34 juta.
  
 Fasilitas itu kemudian diusulkan untuk dinaikkan  menjadi sebesar Rp40 juta 
per bulan untuk ketua KPK sedangkan wakil-wakilnya  sebesar Rp36 juta. Gaji 
tersebut masih harus dipotong untuk tunjangan hari tua  (THT) yang akan 
dibayarkan saat purnatugas. Fasilitas lain yang diberikan adalah  tunjangan 
asuransi kesehatan dan tunjangan transpor. Di luar itu tak ada lagi  fasilitas 
yang diberikan, termasuk mobil dan rumah dinas.
  
 Tetapi, kalau dibandingkan dengan gaji pejabat  negara lain, pimpinan KPK 
memang termasuk yang paling besar. Sebagai perbandingan, total gaji presiden 
sebesar Rp62,7 juta,  wakil presiden Rp42,1 juta. Ketua DPR sebesar Rp30,908 
juta, ketua MA sebesar  Rp24,39 juta. Sedangkan gaji menteri negara,  jaksa 
agung, panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat sebesar Rp18,65  juta.
  
 "Tidak perlu khawatir. Fasilitas yang diberikan  untuk pimpinan KPK sudah 
mencukupi," ujar Wakil Ketua KPK Erry Riyana  Hardjapamekas.
  
 Cukup atau tidak, pimpinan KPK memang dituntut  untuk tak lagi berorientasi 
mengejar materi dalam hidupnya. Hal itulah yang menyebabkan Menteri Negara 
Pemberdayaan  Aparatur Negara Taufiq Effendi yang dipercaya menjadi ketua tim 
seleksi menambah  beberapa kriteria lain. Menurut dia, untuk menjadi pimpinan 
KPK tak cukup hanya  punya kemauan untuk memberantas korupsi, pintar, memiliki 
integritas, dan  berdedikasi.
  
 Salah satu syarat utama lainnya adalah tercukupi  secara finansial, sehingga 
tidak terdorong untuk memperkaya diri setelah  menjabat. "Yang penting adalah 
orang yang sudah selesai dengan  dirinya."
  
 Dalam pandangannya, apabila panitia seleksi memilih  orang yang belum 
tercukupi secara finansial, maka hal itu akan menimbulkan  masalah lebih lanjut 
di tubuh KPK. Sayangnya,  panitia seleksi tidak bersedia merinci parameter yang 
jelas tentang batas  minimal kekayaan calon pimpinan KPK. Mereka hanya 
mewajibkan setiap calon untuk  mengumumkan daftar kekayaannya.
  
 Enggan
 Belajar dari pengalaman KPK saat ini, panitia  seleksi sebetulnya berharap 
agar kalangan yang dekat dengan dunia bisnis untuk  memperkuat jajaran pimpinan 
KPK. Menurut Rhenald,  KPK sangat membutuhkan tenaga dan pikiran dari pebisnis 
untuk duduk sebagai  jajaran pimpinan. Alasannya, kalangan dari dunia  usaha 
tentunya memiliki pengetahuan yang sanga

[mediacare] Kisah nyata tentang Indonesia, harap bapak bapak Pejabat dan Dewan sempatkan tonton

2007-07-04 Terurut Topik Paulus Tanuri

Video tentang dampak globalisasi terhadap Indonesia, dan kebijakan
Pemerintah Indonesia terhadap rakyatnya. Dibuat oleh British journalist. Ini
saya dapat dari milis lain.

Semoga para pejabat Indonesia masih punya rasa. Dan para anggota Dewan di
sini semoga masih sanggup merasa malu.


- Part 1
http://www.youtube.com/watch?v=8firb73r67g

- Part 2
http://www.youtube.com/watch?v=kYaDY-xTzZ0

- Part 3
http://www.youtube.com/watch?v=tvnEc48A7yM&NR=1

- Part 4
http://www.youtube.com/watch?v=4se4jYI9KAc

- Part 5
http://www.youtube.com/watch?v=h0tIB9m_BBg&NR=1

- Part 6
http://www.youtube.com/watch?v=Yf2CSUoxyOk

- Part 7
http://www.youtube.com/watch?v=BUmyevPS2cY


[mediacare] Kontroversi Bintang Kejora Warnai Konferensi MAP II

2007-07-04 Terurut Topik Papuan Diary

---
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/04/daerah/3653406.htm
--

* Rabu, 04 Juli 2007 *

Separatisme


Kontroversi Bintang Kejora Warnai Konferensi MAP II


Jayapura, Kompas - Konferensi Masyarakat Adat Papua atau MAP ke-2 yang
dibuka di Jayapura, Selasa (3/7), diwarnai kontroversi tentang bendera
bintang kejora.


Aparat Polda Papua membubarkan Konferensi Besar MAP ke-2 yang berlangsung di
Gedung Olahraga Cenderawasih, Jayapura, itu setelah pada upacara pembukaan
sejumlah penari menggunakan bendera bintang kejora sebagai atribut tarian
mereka.


Sekitar 900 peserta konferensi sempat terkejut saat bendera itu dikeluarkan
para penari. Beberapa detik kemudian, mereka memberikan tepuk tangan yang
meriah.


Tarian itu sempat menimbulkan histeria para hadirin. Mereka meneriakkan
pekik merdeka, bersahut-sahutan. Bendera itu digunakan penari sekitar lima
menit. Penggunaan bendera itu tidak terpantau, karena sejak pagi panitia
melarang aparat keamanan memasuki GOR Cenderawasih.


Sekretaris Daerah Provinsi Papua Tedjo Suprapto dan Wakil Ketua Majelis
Rakyat Papua Hana Hikoyabi juga menyaksikan tarian itu. Tedjo yang hadir
dalam acara itu mewakili Gubernur Papua Barnabas Suebu menolak mengomentari
masalah itu. "Saat ini saya tidak bisa berkomentar. Silakan dikomentari
sendiri," kata Tedjo.


Sekretaris Umum Dewan Adat Papua Leonard Imbiri menyatakan, tarian itu
menggambarkan realitas di masyarakat Papua. "Ini budaya yang ada di
masyarakat, jadi jangan dipolitisir," ujarnya.


Sekretaris Dewan Adat Papua Wilayah Asia, Andy Manoby, juga menyatakan,
bintang kejora yang dijadikan sebagai atribut para penari Sampari itu tidak
memiliki kaitan dengan aspirasi Papua merdeka.


*Melanggar hukum*

*
*

Ditemui secara terpisah, Kepala Polda Papua Irjen Max Donald Aer menyatakan,
penggunaan bintang kejora melanggar hukum positif di Indonesia. "Penggunaan
bendera itu melanggar hukum, karena para penggunanya selama ini menyimbolkan
pengibaran bendera itu sebagai wujud kedaulatan Negara Papua Barat. Dalam
derajat yang ringan, penggunaan bendera itu adalah tindakan mengganggu
keamanan. Dalam derajat yang paling berat, itu adalah tindakan makar," tutur
Aer.


Konferensi yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dalam
organisasi nonpemerintah Dewan Adat Papua itu akan berlangsung sampai 6 Juli
2007. (row)


[mediacare] Negara Tanpa Negarawan

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
REPUBLIKA
Selasa, 03 Juli 2007

Negara Tanpa Negarawan 

Fahmi AP Pane
Anggota Lembaga Penerbitan dan Media Massa DPP PPP, Asisten Anggota DPD RI



Saat membaca naskah akademik Rancangan Undang-undang Badan Hukum Pendidikan 
(BHP), penulis merasa seperti melihat sesuatu yang menyebabkan komplikasi 
kronis, tetapi sebenarnya masih bisa disembuhkan. Saat ini, pembahasan mengenai 
rancangan UU tersebut menghangat kembali di DPR dan DPD RI.

Kiranya, naskah akademik tersebut mampu mengonfirmasi sejumlah pertanyaan 
penting akhir-akhir ini, seperti soal keengganan pemerintah mendengar penolakan 
rakyat dan DPR terhadap Perjanjian Kerja sama Pertahanan (Defence Cooperation 
Agreement/DCA) dengan Singapura. Pertanyaan lain yang bisa dijawab adalah soal 
tidak tuntasnya penanganan gerakan Republik Maluku Selatan dan Organisasi Papua 
Merdeka; upaya meresmikan hubungan dengan Israel dengan kedok penyelesaian isu 
Palestina; ketidakadilan penanganan korban dan pelaku terorisme jika beragama 
Islam; dan sebagainya.

Sebagian pihak mungkin menduga persoalan-persoalan tersebut muncul karena 
pragmatisme. Dalam arti, sebagian pejabat dan politisi bersedia menggadaikan 
kedaulatan negara, melanggar Pembukaan UUD 1945, dan peraturan 
perundang-undangan lainnya, menzalimi kaum Muslimin,mengembangkan liberalisme 
dan sekularisme radikal, dan sejenisya, adalah karena harta dan tahta. Dengan 
perkataan lain, semuanya karena korupsi. Itu tidak salah sama sekali, namun 
keliru jika menduga itu sajalah akar penyebabnya.

Akibat globalisasi 
Kembali ke naskah akademik RUU BHP. Artikel ini bukan khusus membahas RUU BHP, 
melainkan lebih terfokus untuk menyoroti halaman 16-18 naskah tersebut. Inilah 
inti latar belakangnya, yang rencananya mewajibkan satuan pendidikan tinggi 
untuk berbadan hukum, dan memberikan amar fakultatif bagi satuan pendidikan 
selain darinya.

Jan Aart Scholte (2000) menyebutkan bahwa isu globalisasi menyebabkan perubahan 
mendasar dalam lima hal. Kelima hal tersebut adalah menyangkut soal kedaulatan, 
kepentingan teritorial, garansi kesejahteraan negara, perumusan kembali 
nilai-nilai kesejahteraan, dan format peraturan hubungan multilateral. Terkait 
pengaruh pertama dijelaskan, baik secara fisik maupun konsep, negara tidak lagi 
mampu mengatur wilayah dan urusannya secara mutlak pada semua aspek kehidupan 
dan bukan lagi penguasa mutlak di suatu wilayah.

Bagi mereka yang mendalami politik dan hubungan internasional, pendapat soal 
globalisasi tersebut tidaklah luar biasa. Namun, munculnya pernyataan 
berakhirnya kedaulatan negara (Indonesia) dan diakuinya intervensi negara asing 
(kekuatan luar, termasuk perusahaan multinasional) jelas menunjukkan pola pikir 
(sebagian) pejabat Indonesia yang mengakui kedaulatan Indonesia telah tiada. 
Padahal, logikanya bidang pendidikan lebih sulit diintervensi globalisasi 
ketimbang bidang politik dan ekonomi, antara lain karena politik dan ekonomi 
merupakan prioritas para imperialis Barat. Sementara para pendidik dan 
kurikulum pendidikan dipersiapkan untuk jangka panjang sehingga tidak mudah 
berubah. Namun, ketika para pelaku pendidikan juga mengakui lenyapnya 
kedaulatan Indonesia, maka hanya soal waktu anak-anak Indonesia tidak akan 
peduli lagi dengan bangsa dan negaranya. Mereka menjadi bangsa kuli di rumahnya 
sendiri, dengan hanya memperoleh sedikit remah-remah makanan milik sendiri.

Kini, terjelaskan gamblang mengapa DCA begitu gampang diteken, dan mengapa 
semua kritik DPR dan rakyat dianggap bersifat emosional, ketinggalan zaman, 
atau berbau nasionalisme ala tahun 1957. Begitu pula penanganan terorisme dan 
separatisme yang terasa sekali menyudutkan umat Islam, dan lain-lain. Ini bukan 
sekadar soal uang bisa bicara. Lebih darinya, sebagian pejabat telah tercuci 
otaknya.

Mereka berpikir dan merasa bukan lagi sebagai bangsa Indonesia pada umumnya. 
Mereka tidak lagi bekerja dan bicara untuk kepentingan terbaik bangsanya. 
Mereka pun tidak lagi meyakini eksistensi dan signifikansi bangsa ini. Sangat 
sulit bagi mereka untuk mau berkorban demi bangsa dan negara. Bila mereka 
berteriak demi kepentingan NKRI, Pancasila dan sebagainya, yakinlah itu semua 
kebohongan.

Sejak lama sudah diyakini bahwa operasi intelijen dijalankan secara sistematis 
untuk mencuci otak (brainwashing) para pejabat, perwira, intelektual, pendidik, 
dan sebagainya di negeri-negeri Muslim. Operasi cuci otak dilakukan negara 
imperialis karena mereka sangat berambisi terus menguasai dunia Muslim, tapi 
terbukti tidak mampu menghadapi orang-orang yang hanya punya dua opsi: hidup 
mulia atau mati syahid. Dulu mereka merasakan pahitnya jihad Diponegoro, Imam 
Bonjol, Sultan Hasanuddin, Teuku Umar, dan lain-lain. Kini, sejarah berulang di 
Irak, Afghanistan, Palestina, dan sebagainya.

Lantas, bagaimana mengambil emas di tengah karpet tanpa menginjaknya dan tanpa 
membuat pemiliknya marah? Satu-satunya strategi adalah mengubah pikiran, 
persepsi, dan perasaan pemiliknya, sehingga dia 

[mediacare] Dua TKW Tak Digaji Dua Tahun di Brunei Darussalam

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=105816


Dua TKW Tak Digaji Dua Tahun di Brunei Darussalam


Pontianak, 3 Juli 2007 15:44
Tn, 42 tahun, dan Mi, 39 tahun, mengaku tak menerima gaji selama dua tahun 
sebagai pembantu rumahtangga (PRT) di Brunei Darussalam. Saat ini, kasusnya 
ditangani Advokasi, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Asapuan) Kalbar.

Ketua Asapuan Kalbar, Hairiah, di Pontianak, Selasa (4/7), mengatakan, saat ini 
pihaknya sedang menampung dua TKW bermasalah karena tidak dibayar gaji oleh 
majikan mereka di Brunei Darussalam.

Ia mengatakan, anggapan bahwa negara Brunei Darussalam adalah surganya para 
pekerja dari luar negeri, tidak semuanya benar. Itu terbukti dari dua TKW asal 
Indonesia yang tidak mendapat upah oleh majikan setelah dua tahun bekerja.

Dua TKW, Tn asal Cilasap, Jawa Tengah dan Mi asal Jawa Barat, bekerja mulai 
pukul 05.00 hingga 24.00 waktu setempat, tetapi pada giliran kewajiban majikan 
untuk membayar gaji, tidak dipenuhi.

Menurut Hairiah, kasus tidak dibayar gaji oleh sang majikan sudah menjadi 
masalah klasik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara jiran Malaysia dan Brunei 
Darussalam.

"Kita sudah melakukan perawatan baik fisik maupun mental terhadap kedua TKW 
tersebut, karena selain tidak dibayar gaji oleh majikan, keduanya juga tampak 
mengalami tekanan fisik yang cukup berat," ujarnya.

Ia menghimbau, agar para TKW yang akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga 
sebaiknya memiliki keterampilan dan pendidikan. Karena banyak TKW yang bekerja 
di luar negeri tidak mempunyai keterampilan yang cukup sehingga ketika harus 
dihadapkan dengan berbagai persoalan mereka kewalahan.

Sementara menurut data International Organization for Migration (IOM) 
menyebutkan pembayaran gaji mendominasi kasus TKI bermasalah di luar negeri 
yang berujung pada pendeportasian. Pekerja rumah tangga merupakan jumlah 
terbanyak TKI yang bermasalah.

Berdasarkan data IOM pada periode Maret 2005 - Oktober 2006, terdapat 1.650 TKI 
korban trafficking yang dipulangkan ke Indonesia melalui lembaga tersebut. 
Sebanyak 49 persen di antaranya bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Dan 90 
persen merupakan kasus gaji yang tidak dibayar atau tidak sesuai perjanjian 
awal. [TMA, Ant] 


[mediacare] Menghadang Partai Islam

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Benarkah koalisi Golkar-PDIP bermaksud menghadang Islam sekalipun 
Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Megawati beragama Islam dan mempunyai gelar Haji?  

http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=292630

Selasa, 03 Juli 2007,



Penjajakan Koalisi Golkar-PDIP
Oleh A.M. Saefuddin 

Menghadang Partai Islam

 
Kian sensitif. Itulah gerakan politik, apalagi kian mendekati Pemilu 2009. 
Maka, kita bisa memahami sejumlah reaksi miris ketika menyaksikan pertemuan dua 
partai besar (Golkar-PDIP) di Medan belum lama ini. Yang perlu kita baca lebih 
jauh, ke mana arah politik sesungguhnya dua partai peraih suara terbesar 
pertama dan kedua itu?

Banyak spekulasi muncul. Pertemuan itu merupakan aksi bersama untuk menghadang 
keberlanjutan kekuasaan Bambang Susilo Yudhoyono (SBY). Jika arah politik 
tersebut yang dirancang, kita bisa melihat beberapa hal. Pertama, 
ketidakkompakan atau ketidakharmonisan sistem pemerintahan saat ini sebagai 
konsekuensi "perselingkuhan" yang praktis mengakibatkan percekcokan dalam 
bahtera "rumah tangga" (RT) SBY-Kalla. 

Catatan percekcokan itu -secara objektif- sudah sering kita saksikan sejak awal 
pemerintahannya. Dalam beberapa hal, kita lihat agresivitas Kalla dalam 
mengambil sejumlah langkah strategis tanpa berkonsultasi dengan SBY. Dalam 
beberapa hal pula -di sisi lain- SBY melakukan hal serupa seperti yang 
dilakukan Kalla. 

Meski presiden punya hak lebih otoritatif, ketiadaan komunikasi di antara 
keduanya menggambarkan adanya masalah tertentu. Perselingkuhan politik yang 
baru-baru ini terselenggara relatif menguatkan gambaran problem RT mereka.

Tapi, benarkah pertemuan kedua partai di Medan tersebut merupakan sebuah 
perselingkuhan serius? Lagi-lagi, muncul spekulasi yang bisa diperdebatkan. 
Dalam politik praktis memang sulit diperoleh informasi yang jujur. 

Namun, jika memang kedua partai itu berusaha membangun kekuatan koalitif, 
-sebagai hal kedua- mereka akan dihadapkan pada krisis tersendiri. Sebagai 
partai yang sama-sama berbasis massa besar -bagaimanapun-, mereka menginginkan 
posisi pertama (presiden) sekaligus tak akan rela menduduki posisi wakil 
presiden. Di sini, kekuatan koalisi akan berantakan secara kondisional. Itu 
akan terjadi sejak presiden-wakil presiden diumumkan secara resmi.

Sketsa politik ketidakmungkinan tersebut mengundang pertanyaan lebih lanjut: 
jadi, ke mana sesunguhnya arah politik di balik perhelatan kedua partai besar 
itu? Belum lama ini, Sekjen PDIP menegaskan, pertemuan politik tersebut 
dilakukan untuk menangkal kebangkitan partai-partai politik Islam. Langkah 
politik itu perlu dilakukan untuk mempertahankan visi kebangsaan yang diakuinya 
menjadi khitah atau asas utama Golkar dan PDIP.

Sekali lagi, jika memang itu sikap politiknya, kita mencatat beberapa hal lagi. 
Yaitu, pertama, menegasikan ajaran Islam, antara lain, kewajiban mencintai 
negara (hubbul wathan) dan harus mengangkat senjata (jihad) untuk sebuah misi 
besar: kemerdekaan sebuah negeri, juga anak-bangsanya yang harus dibela hak-hak 
dasarnya agar terjauh dari jerat kemiskinan. 

Karena itu, Allah menurunkan banyak ayat (firman) yang terkait dengan banyaknya 
pengentasan kemiskinan melalui instrumen zakat, infak, dan sedekah. Juga, 
teguran keras bagi siapa pun umat yang tidak peduli terhadap kalangan lemah. 
Bukankah sikap konstruktif tersebut merupakan bagian dari visi besar negeri dan 
bangsa ini?

Kiranya, Pramono Anung tidak seberani itu. Karena itu, kita perlu "meraba" sisi 
lain. Satu hal yang cukup dekat untuk kita raba adalah kebangkitan 
partai-partai Islam sebagai basis kekuatan muslim berhaluan keras. 

Jika variabel tersebut menjadi sorotan, -sebagai hal ketiga- kedua partai besar 
tersebut menilai partai-partai Islam merupakan kekuatan yang sangat berandil 
terhadap terorisme di tanah air ini yang memang paradoks dengan kepentingan 
serta cita-cita bangsa-negara. 

Jika variabel tersebut yang menjadi landasan politiknya, -sebagai hal keempat- 
kita melihat persekongkolan dua partai besar itu dengan negara-negara kapitalis 
Barat yang memang fobia terhadap Islam. 

Setidaknya, kedua partai besar tersebut rela tunduk pada kepentingan sejumlah 
negara Barat. Bisa juga ditafsirkan sebagai model mencari dana politik (fund 
rising). Model itu perlu dikembangkan sedini mungkin sejalan dengan perhelatan 
politik di tanah air ini. Bukan hanya pemilu kepresidenan dan legislatif 
nasional pada 2009, tapi juga sejumlah pilkada yang harus dimenangkan kedua 
kekuatan politik itu. 

Pihak Barat -karena kesamaan kepentingan antiterorisme- sudah tentu mendukung 
penuh. Politik carrot (wortel) dalam bentuk bantuan finansial (hibah) atau 
kekuatan media dan para ahli (konsultan politik) pun segera turun. 

Sampai sejauh mana validitas mata rantai politik tersebut? Korelasinya cukup 
kuat. Namun, ada satu variabel yang, tampaknya, menjadi momok kedua partai 
besar sekaligus sejumlah negara Barat. Yaitu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 
memang akan menjadi f

[mediacare] Kearifan Lokal Melestarikan Hutan

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=104703


Kearifan Lokal Melestarikan Hutan


 
"Keldung Laas Wehea Long Skung Metgueen." Deretan kata dalam bahasa Dayak Wehea 
itu berarti sebuah aturan: perlindungan dan pemanfaatan terbatas hutan Wehea. 
Adalah Ladjie Taq, kepala adat suku Wehea, bersama beberapa tokoh adat Wehea 
lainnya yang menetapkan aturan itu sejak tahun 2005. Dengan itu, hutan seluas 
38.000 hektare yang terletak di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur, 
tersebut resmi menjadi kawasan hutan lindung yang dijaga secara adat oleh 
masyarakat Dayak Wehea.

Sebelum ditetapkan sebagai hutan lindung secara adat, hutan Wehea merupakan 
kawasan bekas hak pengusahaan hutan (HPH) PT Gruti III. Tahun 1993, izin HPH 
Gruti III dicabut pemerintah. Sebagai gantinya, pada 1995 pemerintah 
merekomendasikan Gruti III bergabung dengan Inhutani II untuk mengelola kawasan 
itu. Keduanya lantas membentuk PT Loka Dwihutani. Namun, sejak tahun 2002-2003, 
karena dianggap tak lagi menghasilkan, daerah itu ditinggalkan.

Pada 2003, dilakukan evaluasi atas lahan eks HPH Gruti III itu oleh tim dari 
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Oleh tim disimpulkan, secara umum kondisi 
hutan Wehea masih bagus. Di sana juga tersimpan tiga daerah tangkapan air di 
Seleq, Melinyiu, dan Sekung, yang bermuara di Sungai Mahakam.

Tahun 2003-2006, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur, bekerja sama dengan 
lembaga swadaya masyarakat The Nature Conservancy (TNC), mengadakan penelitian 
kekayaan hutan Wehea. Tim peneliti berhasil mengidentifikasi sembilan spesies 
primata, 12 spesies hewan pengerat, 19 spesies mamalia, 114 spesies burung, dan 
59 spesies pohon yang bernilai komersial seperti meranti. Selain itu, tim 
survei juga memperkirakan, ada 750 ekor orangutan yang tinggal di hutan itu.

Secara umum, hutan Wehea merupakan tempat tumbuh tanaman langka, seperti 
anggrek hitam, jamur, liana, rotan, dan tempat hidup satwa yang dilindungi 
undang-undang, seperti orangutan, owa-owa, beruang madu, lutung merah, dan 
macan dahan. Sayang, karena ketidakjelasan status kawasan ini, potensi yang 
besar itu terancam musnah. Aktivitas illegal logging sewaktu-waktu mengancam 
wilayah ini.

Karena itu, masyarakat Dayak Wehea, Pemkab Kutai Timur, dan TNC berinisiatif 
menjadikan kawasan Wehea sebagai hutan lindung. Pada 2005, untuk membantu 
masyarakat mengelola hutan, Pemerintah Kutai Timur membentuk Badan Pengelola 
Hutan Lindung Wehea.

Bukan tanpa alasan masyarakat Wehea mendukung upaya melindungi areal hutan itu. 
Menurut Ladjie Taq, hutan Wehea merupakan sumber kehidupan masyarakat sekaligus 
kawasan perlindungan dari bencana alam. Kebanyakan orang Wehea menggantungkan 
hidup dari berladang. Mereka mengambil air untuk berladang dari Sungai Wehea. 
Air sungai ini bersumber dari mata air di hutan. Di musim hujan, hutan menjadi 
daerah resapan air, sehingga sungai tak meluap menenggelamkan ladang dan desa.

Karena itu, kata Ladjie, hutan tak boleh dirusak. Warga Wehea hanya boleh 
memanfaatkan hutan secara terbatas. "Tak boleh sembarangan agar kekayaannya 
tetap lestari," ujar Ladjie. Pembatasan ini dituangkan dalam sebuah peraturan 
adat Nomor 01 Tahun 2005.

Di dalamnya diatur semisal larangan menebang pohon untuk keperluan pribadi atau 
diperjualbelikan. Warga juga dilarang membuka lahan untuk kebun, ladang, atau 
peruntukan lain di kawasan hutan lindung. Selain itu, hewan dalam kawasan hutan 
tidak boleh diburu.

Meski begitu, warga desa masih diperbolehkan menebang pohon untuk keperluan 
pembangunan fasilitas umum, semisal balai desa. Hasil hutan lain non-kayu, 
seperti damar, rotan, buah-buahan, dan gaharu, juga boleh dimanfaatkan. Untuk 
hewan, babi hutan masih diperbolehkan diburu. Tapi semua itu baru bisa 
dilakukan setelah ada izin dari perangkat pemerintahan desa dan Badan Pengelola 
Hutan Lindung Wehea.

Jika aturan ini dilanggar, yang melanggar akan disidang secara adat. Hukumannya 
biasanya mengganti sesuai nilai pohon, hewan, atau kekayaan hutan lain yang 
diambil tanpa izin atau di luar yang ditentukan. "Misalnya, diizinkan berburu 
dua ekor babi tapi yang dibunuh tiga ekor, maka dia dihukum secara adat 
mengganti senilai seekor babi yang dibunuh di luar ketentuan," kata Ladjie. 
Jika keputusan adat tak tercapai, kepala adat akan membawa kasus itu ke aparat 
penegak hukum.

Untuk mengantisipasi adanya pelanggaran, masyarakat membentuk kelompok patroli 
penjaga hutan yang disebut Petquq Mehuey. Kelompok ini terdiri dari 30 orang, 
bertugas mengawasi segenap areal hutan. Mereka dipilih setiap tiga tahun 
sekali, dan para anggotanya hanya bisa menduduki masa jabatan itu paling banyak 
dua periode.

Toh, dengan segala upaya itu, masyarakat Dayak Wehea masih saja khawatir suatu 
saat hutan Wehea tak lagi bisa mereka lindungi. Pasalnya, status hutan lindung 
yang ditetapkan selama ini belum mendapatkan penetapan resmi dari Departemen 
Kehutanan (Dephut). "Kalau suatu saat ada perusahaan besar yang mengantongi 
izin dari pusat

[mediacare] LOMBA MENULIS MENGENAI BATIK [1-5 Sept 2007]

2007-07-04 Terurut Topik Asep Kambali




LOMBA MENULIS MENGENAI BATIK
1 – 5 September 2007



Lomba Menulis Mengenai Batik Dalam Rangka Penyelenggaraan Pekan Batik 
Internasional 2007 
Di Pekalongan, 1 – 5 September 2007 ...




1. Pengantar

Dalam rangka penyelenggaraan Pekan Batik
Internasional 2007 pada tanggal 1 – 5 September 2007 di Pekalongan, dan
sekaligus untuk memperingati 1 (satu) tahun berdirinya Museum Batik
pada tanggal 12 Juli 2007, Panitia didukung oleh Yayasan Kadin
Indonesia akan melaksanakan kegiatan lomba menulis mengenai batik.


Searah dengan tujuan penyelenggaraan Pekan Batik, yakni
berorientasi ke masa depan dan dalam rangka mewujudkan batik sebagai
pengembang industri kreatif di Indonesia dan menjadi Indonesia Heritage
(Warisan Indonesia) yang diakui oleh dunia internasional, maka untuk
lomba menulis mengenai batik Panitia menetapkan thema :


"Melihat ke Depan dan Maju dengan Bijaksana" 

2. Judul Tulisan

Berdasarkan thema tersebut, maka sub-thema yang dapat dipilih adalah sebagai 
berikut:
1. Mencintai karya-karya batik klasik

2. Seni bersaing berdasarkan keunggulan batik sebagai warisan budaya
3. Manajemen efektif untuk mengembangkan industri perbatikan
4. Batik mempunyai karakter yang mampu melewati batas waktu dan ruang.


3. Kepesertaan

1). Para peserta terdiri dari 2 (dua) kategori:
(1). kategori Mahasiswa (S1, S2, S3) dan program Diploma (D3, D4)
(2). kategori umum : minimum usia 15 tahun

2).
Tulisan maksimum 3.000 kata dikirimkan kepada Panitia Pekan Batik
Internasional 2007 – seksi Lomba Menulis mengenai Batik, u.p.: Sdr.
Trihono Sastrohartono, LP3E Kadin Indonesia, Menara Kadin Indonesia
Lantai 24, Jln. H.R. Rasuna Said X – 5, Kav. 2 – 3, Jakarta Selatan.
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

3). Tulisan sudah diterima oleh Panitia paling lambat tanggal 16 Juli 2007.

4). Pengumuman pemenang : tanggal 31 Juli 2007, bertepatan dengan HUT Pertama 
Museum Batik di Pekalongan.


5). Hadiah:
* Hadiah untuk kategori Mahasiswa
I. uang Rp. 5.000.000,-, 1 lembar batik tulis dan Piala Ketua Umum Kadin 
Indonesia
II. uang Rp. 4.000.000,- dan 1 lembar batik tulis
III. uang Rp. 3.000.000
,- dan 1 lembar batik tulis
IV. 10 buah hadiah hiburan @ Rp. 500.000,- dan 1 lembar batik kombinasi.

* Hadiah untuk kategori Umum:
I. uang Rp. 5.000.000,-, 1 lembar batik tulis dan Piala Ketua Lembaga Museum 
Batik/Walikota Pekalongan

II. uang Rp. 4.000.000,- dan 1 lembar batik tulis
III. uang Rp. 3.000.000,- dan 1 lembar batik tulis
IV. 10 buah hadiah hiburan @ Rp. 500.000,- dan 1 lembar batik kombinasi.

* Jumlah dalam bentuk uang Rp. 34 juta dan bersifat net


* Penyerahan hadiah:
 untuk pemenang pertama masing-masing
kategori dilaksanakan pada acara Pembukaan Pekan Batik Internasional
2007 tanggal 1 September 2007, di Pekalongan
 yang lainnya dikirim kepada masing-masing alamat pemenang.


6). Seluruh tulisan pemenang lengkap dengan namanya dan
beberapa karya tulis yang tidak memperoleh hadiah namun patut mendapat
penghargaan (dilengkapi dengan nama) akan diterbitkan dalam bentuk buku
yang diharapkan dapat beredar pada saat Pekan Batik berlangsung.


7). Semua tulisan yang masuk kepada Panitia menjadi hak Panitia dan 
keputusan-keputusan Panitia tidak dapat diganggu-gugat.

4. Penutup 

Panitia
mengharapkan tulisan-tulisan yang masuk akan memperkaya khazanah bangsa
dan mendukung usaha menjadikan batik sebagai pengembang industri
kreatif di Indonesia.



www.kadin-indonesia.or.id

salam,

Setiawati



 

 
KPSBI-HISTORIA

  Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  http://kpsbi-historia.blogdrive.com





   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=summer+activities+for+kids&cs=bz
 

[mediacare] The REAL ID ACT is a building block for tyranny

2007-07-04 Terurut Topik John Perna
  The REAL ID ACT is a building block for tyranny
   
  Achtung! Ve must see your papers! SEIG HEIL!
   
  If the government wanted to protect our borders they could do so.
  Instead, they use the problem as an excuse to put totalitarian controls on 
the American people. While traitors in our government claim to need more power 
to oppose illegal immigration, they work to ABOLISH our borders with NAFTA, the 
NAU, the FTAA, CAFTA, and many other "open borders" usurpations. 
  http://www.stopthenorthamericanunion.com/Dots.html
   
  The REAL ID ACT is a FRAUD. If you have borders, and enforce the laws of the 
country, you don't need ID ACT or your papers.  Soon you will have to show your 
papers to go to other states. The hand writing is on the wall. This country had 
better wake up now or soon the day will come when you will need a "passport" to 
leave you town.
  Americans can ALREADY identify themselves with existing state ID's. 
   
  Get the fence built.   http://www.wheresthefence.com/largeAd.htm (click on 
the black screen)

   
"Experience should teach us to be most on our guard to protect liberty when 
the government's purposes are beneficent. Men born to freedom are naturally 
alert to repel invasion of their liberty by evil-minded rulers. The greatest 
dangers to liberty lurk in insidious encroachment by men of zeal, well-meaning 
but without understanding. "
Louis D. Brandeis (1856-1941) - American judge
   
Ben Franklin said, "They that can give up 
essential liberty to obtain a little temporary safety deserve 
neither liberty nor safety, and ultimately will have neither." 
   
  The tactic is to force us to choose between two evils: illegal aliens or a 
big brother NWO totalitarian government. THE FACT IS THAT ONCE YOU GIVE THIS 
KIND OF POWER TO THE GOVERNMENT YOU WILL NOT BE ABLE TO MAKE ANY OTHER RULES 
FOR THEM TO FOLLOW ABOUT WHAT THEY CAN DO WITH IT.

   

Boogey men adversaries provide the EXCUSE FOR TYRANNY.
In every call for more power for  
government there should be a reminder that nothing in the 
measure will abrogate the constitutional rights of American citizens.
We must not destroy freedom in the name of defending freedom.
  Be careful about elimination of rights, 
  or the setting up of totalitarian instruments.
   
  Creating terrorism provides the EXCUSE FOR TYRANNY.
  Natural calamities provide the EXCUSE FOR TYRANNY.

  The sequence of steps that have been taken,
  in this country, 
  is the most common pathway to dictatorship.
   
THE SHEEPLE ASK:
  "You would rather we let or guard down and suffer terrorist attacks on our
own soil?"
  "Can't the government cut a few corners to help with natural calamities?"

Government officials making searches without warrants, demanding identification 
without probable cause, to believe that a crime has been committed IS a 
terrorist attack on our own soil.


  For Hitler, the national emergency was the burning of the Reichstag Building. 
Then he set up the Gestapo.
   
  We have 9-11 and "HomeLand Security". It even sounds like "Fatherland"
   
  Totalitarians gain power through techniques that have been developed over the 
entire history of mankind. Most of these techniques have been written down in 
"training manuals" for would be dictators. 
  Examples are:
  "And Not a Shot is Fired" by Jan Kozak, 
  "The Communist Manifesto" by Karl Marx, 
  Communist Manifesto - $3.00 
  http://aobs- store.com/ books/title/ c_title.htm 
   
   
  and "The Prince" by Nicolo Machiavelli. 
  These techniques have also been revealed by "defectors" such as Eric Blair, 
who wrote "1984", under the pen name of George Orwell. 
  Nineteen Eighty Four (1984) by Orwell - $5.95 
  http://aobs- store.com/ books/title/ n_title.htm 
   
   
  The book called "Tragedy and Hope" was written by Dr. Carroll Quigley. 
Carroll Quigley claimed that he was not a "defector" but that he wrote 
""Tragedy and Hope"" to PROMOTE what he called the "network". Dr. Quigley is an 
authority on the world's secret power structure because HE IS ONE OF THE 
INSIDERS. He boasts that he has been a part of this network for most of his 
life. He writes approvingly of their power, and influence. To assure his 
readers of his own qualifications for the writing of this book, Dr. Quigley 
states: 
  "I know of the operations of this network because I have studied it for 
twenty years and was permitted for two years, in the early 1960's, to examine 
its papers and secret records. I have no aversion to it or to most of its aims 
and have, for much of my life, been close to it and to many of its instruments. 
I have objected, both in the past and recently, to a few of its policies. . . 
but in general my chief difference of opinion is that it wishes to remain 
unknown, and I believe its role in history is significant enough to be known." 
  Tragedy and Hope: A History of the World in Our Time -  
  Liberal university college professor Carroll Quigley praises the efforts of 
"an 

[mediacare] FYI : Jakarta's forgotten Dutch heritage may get revamped - R

2007-07-04 Terurut Topik Asep Kambali
JAKARTA, July 2 (Reuters) - It was once known as the "Queen of the 

East" because of its architectural splendour. 



But, today, the Indonesian capital's old Dutch quarters and once 

magnificent buildings are crumbling and dilapidated, with little 

trace of their time of glory when Jakarta was an international 

trading centre. 



"They're dying in front of your eyes. Some of these buildings have 

been rented out for gambling and prostitution, " said Budi Lim, a 

conservation architect who has been involved in efforts to revive Old 

Town, or Kota Tua, for more than two decades. 



"Now is the time for the revival and renaissance of Kota." 



During the late 19th and early 20th centuries, Jakarta, or Batavia as 

it was then known, was renowned for its picturesque Dutch colonial 

houses and tropical tree-lined streets. 



The city was dotted with grand mansions and country houses with wide 

verandahs, ideal for the warm climate, while palaces in the Greco-

Roman classical style were also common features. 



Grand colonial-style government offices and Art Deco buildings stood 

side-by-side in the Old Town, while other treasures included a 16th 

century Chinese temple, old mosques and Moorish houses built by the 

descendants of Arab traders. 



Today, the polluted and congested metropolis of 9 million people, 

which swells to 14 million if the suburban population is included, 

isn't exactly a top draw on the tourist map. 



Jakarta's skyline is marked by gleaming glass-and-chrome skyscrapers 

towering over run-down buildings and slums, while the Old Town is a 

warren of abandoned warehouses, or gudangs, and rows of neglected 

shop houses near open sewers. 



One reason why the city's architectural heritage hasn't been 

preserved, like Paris or Rome, is because Indonesia wanted to erase 

all memories of its colonial past which ended in 1949 after 350 years 

of Dutch colonial rule, conservationists say. 



"At first, many nationalists were against the idea of conserving 

Dutch buildings," said Ella Ubaidi, who co-founded Jakarta Old Town 

Kotaku (JOK), a seven-member committee that actively pushes the 

government to revive the area. 



"They thought it was unpatriotic because it glorified the Dutch 

colonial past. But if more people come to the Old Town, more shops 

will open, and people can come to admire old buildings and shop, just 

like in Paris and Rome." 



ART GALLERIES, CRAFT WORKSHOPS 



But Jakarta may finally be a bit closer to getting the facelift 

conservationists have been dreaming about. 



As the city marks its 480th anniversary, conservationists have signed 

a preliminary pact with the government to revive the Old Town area. 



The team, which includes central bank deputy governor Miranda Goeltom 

and Lim, has drawn up a blueprint that aims to combine renovation and 

conservation with economic development and the promotion of art and 

culture in the old buildings. 



Lim envisions converting the abandoned historic buildings into art 

galleries and workshops for craftsmen. 



But the Kota Tua revival project is dependent on funds from the 

private sector, which may not be easy because most of the buildings 

are now owned by the government. 



Jakarta, which holds elections for a new governor in August, has a 

patchy conservation record. 



Only a small number of the city's 100 protected buildings have been 

preserved -- among them the 18th century Presidential Palace, along 

with the stunning National Archives building and neo-Renaissance arts 

theatre in the heart of Jakarta. 



Even if the old town is renovated, it may fail to draw tourists to a 

city notorious for its pollution and traffic jams. 



"The Old Town area is polluted and dirty. Streets are full of junk, 

beggars and homeless people," said Ubaidi, who has been at the 

forefront of efforts to revive the old city. 



"Many thugs lurk in this part of the city. They command each and 

every inch of the Old Town area -- they charge for parking, they ask 

for security fees from businesses and they also open the empty 

heritage buildings for homeless and charge them for space." 
KPSBI-HISTORIA

  Phone: (021) 7044-7220, Mobile: 0818-0807-3636
  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  http://kpsbi-historia.blogdrive.com





  

Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 


[mediacare] Hamas' hidden economy

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.latimes.com/news/opinion/la-oe-levitt3jul03,0,4057571.story?coll=la-opinion-rightrail

Hamas' hidden economy

By Matthew Levitt, MATTHEW LEVITT is a senior fellow at the Washington 
Institute. Previously, he served as deputy assistant secretary for intelligence 
and analysis at the Treasury Department. He is the author of "Hamas:
July 3, 2007 


MILITARY insurrections cost money. To take over the Gaza Strip last month, 
Hamas had to pay salaries, procure weapons, manufacture rockets, buy help from 
local crime families, bribe opponents, print leaflets and banners, produce 
media propaganda and even order up Hamas hats and bandanas.

How did Hamas fund this Gaza coup? What of the international "economic siege" 
that Hamas complained of against its government? Wasn't Hamas so strapped for 
funds that its leaders resorted to smuggling suitcases of Iranian cash into 
Gaza across the border with Egypt?

Part of the answer lies in - or rather under - the city of Rafah, on the 
Egyptian border. Smuggling tunnels, operated primarily by Gaza clans more 
interested in profit than ideology, run between houses on either side of the 
border. Egyptian and Israeli authorities have discovered tunnels dug as deep as 
98 feet below ground in an effort to avoid sonar detection. Some tunnels 
include air ducts, electricity and lighting, and even rails and wagons to help 
smuggle heavy objects. Even when the mouths to the tunnels are found and 
sealed, the midsections remain intact and new openings are dug to reconnect 
them. 

For a few thousand dollars, groups like Hamas rent tunnels for a night or more 
to smuggle in weapons and other material, according to Israeli and Egyptian 
officials and press reports. Hamas was able to smuggle and pay for the weapons, 
despite the international sanctions regime, through a variety of means - in a 
textbook example of the seamless cooperation between its military, political 
and charitable wings.

The Hamas political bureau, headquartered in Damascus under the leadership of 
Khalid Mishal and Mousa Mohammed Abu Marzook, has long raised funds to arm 
militants in the West Bank and Gaza Strip, according to declassified U.S. 
intelligence. The bureau has smuggled weapons overland into the West Bank from 
Jordan, by sea in waterproof barrels dropped off the Gaza shore by ships 
launched from Syria and Lebanon and underground through the Rafah tunnels. In 
recent months, Iran has been funding these operations.

According to Israeli authorities, Izzidin Sheikh Khalil, a senior Hamas 
operative, ran the Rafah weapons smuggling operations out of Damascus until he 
was killed in an explosion there in 2004. (Israel is presumed to have been 
behind the assassination but has never claimed responsibility.) 

Perhaps most disturbingly overt is the funding Hamas continues to receive 
through its charitable and social welfare wing. Despite being designated a 
terrorist group by the United States and the European Union, Hamas, in the face 
of international sanctions, has successfully transferred funds into the West 
Bank and Gaza Strip through its charity committees and social service 
organizations. Mixing funds across its political, charitable and militant 
wings, Hamas supports its Executive Force militia and Izzidin al-Qassam Brigade 
terror cells under a veil of political and humanitarian legitimacy. 

For example, last month Israeli authorities indicted four members of the A-Ram 
Charity Committee north of Jerusalem on charges of funding Hamas. According to 
the indictment, about $237,000 was transferred to the A-Ram Committee in the 
last year by the Charity Coalition (also known as the Union of Good), described 
as a Saudi Arabian-based umbrella organization for groups funding Hamas.

Now that Hamas controls Gaza, it is even more critical to close the two 
loopholes that enabled the movement to supply and fund its Gaza coup - the 
Rafah tunnel smuggling and the funding through the Hamas social service network.

Only Egypt can effectively seal its border with Gaza. Cairo has sidelined Hamas 
diplomatically and announced its opposition to the emergence of "Islamic 
warlords" in Gaza. It needs to follow up on this rhetoric with a serious border 
patrol initiative, focused primarily on the 8-mile-long border with Gaza. It 
also must police the much longer border between the Sinai and Negev deserts, 
across which smugglers move weapons for the West Bank.

The United States and the European Union must work to avert a humanitarian 
crisis by helping reliable and transparent international organizations aid the 
Palestinians. They also should expand their designation of terrorist entities 
to include the long list of Hamas-controlled entities in the West Bank and Gaza 
Strip that receive foreign charity. Designating charity committees tied to 
Hamas would prompt international banks to block such transactions. 

As long as its political and social wings are allowed to operate unhindered, 
Hamas

[mediacare] RUU KUHP Belum Akomodatif Soal Agama dan Aliran Kepercayaan

2007-07-04 Terurut Topik Alamsyah M. Dja'far
http://www.syirah.com/syirah_ol/online_detail.php?id_kategori_isi=2009


RUU KUHP Belum Akomodatif Soal Agama dan Aliran
Kepercayaan 3-7-2007
Oleh : FATHURI SR/SYIRAH

Jakarta- Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (RUU KUHP) yang saat ini sudah diajukan
kepada Presiden dan sudah mulai disosialisasikan
dinilai belum akomodatif terhadap persoalan agama dan
aliran kepercayaan.  

Hal itu disampaikan Firmansyah Arifin, Ketua Badan
Pelaksana Harian Konsorsium Reformasi Hukum Nasional
kepada Syirah siang tadi.

Firman menyoroti hal ini dari beberapa sisi. Pertama,
dari segi regulasi, “Belum menyentuh pada level
kebebasan menjalankan setiap apa yang dipercayai dan
diyakini,” katanya dalam acara Konsultasi Publik RUU
KUHP “Perlindungan Hak Asasi Manusia Melalui Reformasi
Hukum Pidana”di Hotel Santika, Slipi Jakarta. 

Kemudian dari sisi law enforcment atau penegakkan
hukumnya RUU KUHP ini masih memungkinkan untuk
melahirkan diskriminasi. “Diskriminasi itu bisa
terjadi ketika aparat yang akan menjalankan hukum ini
tidak melihat pada konteks kebebasan beragama dan
meyakininya,” jelasnya. Tetapi aparat menjalankan
hukum karena desakan dari kelompok mayoritas tertentu
yang tidak menghendaki atau tidak menyukai aliran
tersebut. 

Kedua, RUU KUHP dalam pasal-pasal soal agama dan
kepercayaan membuka ruang penafsiran yang bisa
melahirkan diskriminasi. “Itu bisa dilakukan oleh,
baik pihak kepolisian, hakim, atau penegak hukum yang
lainnya,” tandasnya. 

Karena membuka ruang yang lebar bagi penafsiran
terhadap pasal-pasal ini, kekhawatirannya nanti hakim
akan memutuskan persoalan yang menyangkut agama dan
aliran kepercayaan, sepenuhnya sesuai penafsirannya
belaka. 

“Karena itu belum ada aturan yang secara eksplisit
menjelaskan bahwa beragama, beraliran atau kebercayaan
itu tidak bisa dipidanakan atau diproses hukum,”
terangnya. 

Sementara kasus yang ada selama ini selalu dilihat
dari sisi keyakinan korban kekerasan saja, apakah
dianggap mengganggu secara sosial atau kebudayaan
karena ajaran dan perilakunya beda. Tidak pada konteks
bernegara dan bersosial terutama pada tindak
pidananya. 

Karena itu menurut Firman, “Semua hal yang menyangkut
soal keyakinan itu tidak dipersoalkan selagi tidak
merusak atau melahirkan korban fisik,” tandasnya.
Untuk itu ia menganjurkan agar dibuat regulasi khusus
dari KUHP yang mengatur soal delik agama ini. 
Sayangnya Firman tidak menjelaskan secara rinci
pasal-pasal yang dia maksudkan itu. [mk]




   

Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's 
Comedy with an Edge to see what's on, when. 
http://tv.yahoo.com/collections/222


[mediacare] Investor di Pulau-pulau Kecil Harus Didukung

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Istilah dijual sekarang diganti dengan investasi. Licik?  Apakah ini 
tidak menunjukan bahwa rezim-rezim berkuasa yang silih berganti mempunyai 
karakter tertentu terhadap wilayah yang dikuasai. Duit penjualan [investasi, 
penyewaan, leasing etc] tentunya tidak diperuntukkan kepada kepentingan 
perbaikan mutu kehidupan penduduk. Lantas kemana? Lihat saja pada tambang emas 
Freeport atau gas alam Bituni atau pengolahan kekayaan alam lainnya diberbagai 
pelosok Nusantara. Bagaimana mutu kehidupan penduduk?  

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/07/03/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Investor di Pulau-pulau Kecil Harus Didukung
[ JAKARTA ] Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi meminta petugas 
pengawas Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dan pihak terkait meneliti 
adanya indikasi penjualan pulau di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Namun, 
jika itu hanya sewa menyewa biasa dan sesuai peraturan justru harus didukung. 

"Kami mendukung jika ada investor yang mau membuka usaha di pulau kecil maupun 
wilayah pesisir karena akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi 
daerah. Ini peluang bisnis," ujar Freddy seusai acara dialog dengan pemangku 
kepentingan (stakeholder) kelautan dan perikanan, di Jakarta, Senin (2/7). 

Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP), 
Ardius Zaenuddin, pekan lalu, mengungkapkan, Pulau Bawah di perairan selatan 
Kabupaten Natuna diindikasikan diperjualbelikan kepada pihak asing, diduga 
warga negara Malaysia dan Australia, senilai Rp 1 miliar. 

Menurut Ardius, Pulau Bawah sudah mulai dikunjungi banyak orang asing. Pada 
berkas akta tanah juga tampak kejanggalan, yakni kepemilikan akta tanah di 
pulau itu atas nama warga asli yang berstatus nelayan. Menurutnya, tidak 
mungkin ada nelayan di pulau terpencil mampu membeli lahan senilai Rp 1 miliar. 

Ardius mengkhawatirkan terjadi praktik ilegal di kawasan itu, seperti 
penggalian pasir yang banyak dilakukan di pulau-pulau kecil di Kepri. Lima 
pulau di Kepri tenggelam akibat penambangan pasir dan abrasi, kebanyakan berada 
di perbatasan dengan Singapura. 

Sementara itu Anggota Komisi IV DPR, Ishartanto, meminta pihak berwenang 
mengusut tuntas indikasi penjualan pulau itu. Penjualan pulau juga disinyalir 
terjadi di beberapa daerah. DPR akan meminta penjelasan pemerintah daerah dan 
instansi terkait. Dia mendesak agar pelaku jual beli pulau diusut dan ditindak 
tegas. 


Izin Harus Dipermudah 

Freddy mengatakan, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil harus dimanfaatkan 
semaksimal mungkin namun sesuai dengan peraturan dan peruntukannya. Pemanfaatan 
itu antara lain untuk usaha pariwisata dan industri perikanan yang tidak 
merusak lingkungan dan tidak merugikan masyarakat. 

Menurut dia, adanya usaha baru di kawasan pesisir maupun pulau-pulau 
menguntungkan masyarakat dan pemerintah daerah. Izin usahanya pun harus 
dipermudah agar investor tertarik. Namun, jika usaha itu melanggar peraturan 
dan merugikan masyarakat, harus diberi sanksi atau ditutup. 

"Pulau tidak boleh dijual, apalagi ke pihak asing. Pulau hanya bisa disewakan 
dan dalam jangka waktu tertentu," tuturnya. [S-26] 


Last modified: 3/7/07 

[mediacare] Turis Eropa batalkan kunjungan ke Manado

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
  HARIAN KOMENTAR

  03 jULI 2007



  Turis Eropa batalkan kunjungan ke Manado 
  Pariwisata Sulut Terancam Hancur TN Bunaken (juga) di ambang bencana

   
 


UPAYA menjadikan Sulut (Manado) sebagai kota pari-wisata dunia, menghadapi 
kendala besar. Ada dua faktor penyebabnya. Pertama soal kebijakan Uni Eropa 
yang melarang warganya di Bali untuk terbang ke daerah lain di Indonesia, 
termasuk Sulut. Kedua, aset pariwisata dunia milik Sulut, yakni Taman Na-sional 
Laut Bunaken, sedang di ambang bencana. Berikut laporannya. 
Awal Juli 2007 ini, Uni Eropa telah mem-black list maskapai Indonesia terbang 
ke Eropa. Buntutnya, wisatawan dari negara-negara Eropa yang sedang berlibur di 
Indonesia, oleh agen perjalanan di nega-ranya diminta membatalkan penggunaan 
penerbangan dari satu kota ke kota lain di Nusantara.
"Kami menerima keluhan dari beberapa agen di Bali dan Surabaya yang menjadi 
mitra agen Eropa. Turis asal Eropa yang ditanganinya diminta membatalkan 
penggunaan penerbangan di negeri ini," kata Ketua DPD Asita Bali, Al Purwa, 
akhir pekan lalu. Al Purwa malah menyebutkan bahwa sejumlah wisatawan dari 
Prancis dan Jerman yang ke Bali dan sedang melancong di Surabaya, diminta 
membatalkan penerbangan lanjutan ke Manado, Sulawesi Utara.


Selain itu, sejumlah turis dari Eropa yang berlibur di Bali, dan hendak 
melanjutkan per-jalanan ke Makassar, juga diminta membatalkan penerbangan ke 
Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan itu. "Ini bisa gawat. Kalau pun tidak ada 
maskapai Indonesia yang terbang ke Eropa, larangan itu memberikan pengaruh 
besar terhadap kepercayaan dunia pada penerbangan dalam ne-geri," ucap Ketua 
DPD Asso-ciation of The Indonesia Tours & Travel Agencies Bali ini.


Akan lebih gawat lagi, kata-nya, jika negara-negara lain pemasok turis 
terbanyak ke Indonesia dan Bali khususnya, seperti Jepang dan Australia, juga 
ikut-ikutan melakukan hal serupa. Menteri Kebuda-yaan dan Pariwisata Jero Wacik 
mengakui hal ini membahayakan Pariwisata Indonesia. "Di dalam negeri kita 
pariwisata juga kena. Kalau terlalu lama berbahaya. Mudah-mudahan ini hanya 
temporary," kata Wacik. 


BUNAKEN 


Secara terpisah, Pakar coral Ir JR Pahlano Daud MSc dan Prof Mutsunori Tokeshi 
PhD, dalam email-nya yang dikirim ke Komentar melaporkan, TN Bunaken sedang 
dalam an-caman bencana serius. Pa-salnya, hewan pemakan coral 'pumparade' makin 
merajalela. Pumparade ini bisa mengha-biskan terumbu karang yang ada di 
Bunaken. 


Menurut Daud dan Tokeshi, 'pumparade' atau Bintang Laut Berduri (Acanthaster 
planci) yang populer disebut Crown of Thorns (COTs) tersebut, statusnya berada 
pada tingkatan yang sangat mengkhawatirkan.


''Walau distribusi populasi COTs secara umum di lima pu-lau dalam kawasan TNB 
ber-ada pada status non-outbreak level, namun beberapa lokasi telah berada 
dalam tingkat spot outbreak, khususnya di bagian selatan Bunaken.''


Kepadatan populasi COTs secara umum begerak pada kisaran 'intermediate' ke 
'high density', hanya pada Bunaken bagian timur, barat, Siladen dan beberapa 
lokasi di Manado Tua, Mantehage dan Nain rata-rata berada pada level 'low 
intermediate'. "Ditakuti jika tak diantisipasi segera dalam waktu dekat akan 
terjadi 'active outbreak' dimulai dari Pulau Bunaken bagian selatan tersebar ke 
lokasi lain. Active outbreak apabila populasinya melimpah dalam jumlah besar 
lebih dari 30 ind/Ha berdiameter ukuran lebih dari 18 cm mencapai dewasa, maka 
COTs menjadi sangat berbahaya, ganas dan cepat memangsa coral hidup dalam areal 
luas sampai ribuan hektar terumbu me-ninggalkan kerangka mati berwarna putih,'' 
ungkap Daud.(sum/rik


[mediacare] agenda galeri surabaya juli 2007

2007-07-04 Terurut Topik abdul malik
AGENDA GALERI SURABAYA 2007
Kompleks Balai Pemuda
Jl. Gubernur suryo 15
Surabaya
telp 031- 5454120
Hp 081 739 1883 (Farid Syamlan, manager)

1-10 Juli 
Pameran Seni Rupa "CURHAT"
Karya: Andre Gepenk, Andi S, Bony S, Eko Ucup, Ferisal, Miranti, Mufi M, Nani 
P, Romy S, Sigit, Topan, Woro Indah, W.Gombrest

14-21 Juli
Parade teater IAIN Sunan Ampel Surabaya
Teater Q, Teater sabda, Teater SUA, Teater 2-puluh, Teater Hasta, Teater Mentari

23-29 Juli
Pameran lukisan anak-anak
Sanggar lukis Airlangga


   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[mediacare] Info sebuah PH Butuh untuk creative ( wanita )

2007-07-04 Terurut Topik dejavu man
Meneruskan informasi dari sohib :

Butuh seorang cretive untuk production house yang membawahi 6 stasiun TV lokal
- Wanita
- Umur   20-27 th
- Cantik
- Menarik
- Mau belajar tentang Media TV
- Punya kemampuan untuk membuat program TV
- Kemampuan jadi presenter TV

Contak langsung Mas Taufik 08121045529

   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

[mediacare] Kematian Jurnalisme Lingkungan?

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/07/03/Editor/edit01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Kematian Jurnalisme Lingkungan?
Oleh Triyono Lukmantoro 



Racana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sedang mengemuka. 
Muncul pro dan kontra di sana. Kalangan pakar yang berasal dari Badan Tenaga 
Atom Nasional (BATAN) merupakan pihak yang selalu berupaya mendorong realisasi 
pendirian PLTN. Sebaliknya, masyarakat dan kalangan aktivis lingkungan 
menolaknya. Buktinya, ribuan warga Kota Kudus, yang didukung kalangan aktivis, 
berdemonstrasi menentang rencana pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga 
Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria, Kabupaten Jepara. 

Penolakan itu didasari pertimbangan bahwa PLTN memiliki efek buruk bagi 
keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup di darat, air, serta udara baik 
dalam rentang waktu yang pendek maupun rentang waktu yang panjang. Masyarakat 
tampaknya memiliki pemahaman bahwa PLTN memberikan lebih banyak kerugian 
ketimbang manfaat jika dilihat dari perspektif ekonomis maupun ekologis. 
Kesadaran masyarakat itu harus ditanggapi secara positif. 

Pada dasarnya, persoalan kerusakan lingkungan bukan saja akibat didirikannya 
PLTN. Protes terhadap pembangunan PLTN selayaknya juga mampu mengingatkan kita 
semua tentang bumi yang ditempati manusia tidak akan berusia lama. Pemanasan 
global dan semakin merosotnya kualitas lingkungan menjadikan kurun satu abad ke 
depan sebagai one final century (abad kita yang terakhir). 

Apa yang dapat dijalankan institusi media massa untuk memberikan respon 
terhadap bumi manusia yang semakin mengalami kerusakan? Seharusnya kalangan 
pekerja media (jurnalis) lebih intensif untuk menyoroti akar persoalan 
degradasi ekologis. Gejala yang tampak selama ini menunjukkan bahwa lembaga 
media kurang memberikan kepedulian pada masalah-masalah lingkungan. Bahkan, 
jurnalisme lingkungan terasa asing bagi lembaga media. 

Fenomena ini dapat disimak pada pemberitaan-pemberitaan yang disajikan media 
terhadap masalah lingkungan. Ekspose yang lazim disajikan pihak media hanya 
mengungkapkan akibat-akibat kerusakan lingkungan, seperti rob (limpasan air 
laut ke wilayah daratan), banjir bandang, gelombang pasang, tanah longsor, 
angin puting beliung, atau suhu udara yang memanas. Pihak media jarang 
menyoroti sebab-sebab terjadinya bencana alam. Problem fundamental yang 
menyebabkan degradasi ekologis sangat langka dijadikan prioritas agenda 
pemberitaan. Boleh dikatakan bahwa pihak media lebih dominan menunjukkan sikap 
reaktif yang bersifat sesaat, dan bukan karakter antisipatif, terhadap 
persoalan lingkungan. 


Kesadaran Publik 

Ketika tidak ada bencana alam menerjang yang mengakibatkan korban-korban 
manusia berjatuhan dan harta benda mengalami kehancuran, media lebih banyak 
memilih sikap diam dan kurang tanggap. Simaklah bagaimana isu pemanasan global 
ditanggapi secara kurang berarti. Padahal, kehancuran ekologis pada level 
global memiliki dampak serius pada kerusakan lingkungan secara keseluruhan. 
Dalam situasi ini, media seharusnya meningkatkan intensitas pemberitaan dengan 
menggunakan perspektif jurnalisme lingkungan. Artinya, jurnalisme lingkungan 
harus direvitalisasi (dihidupkan kembali) oleh kalangan wartawan. 

Dapatkah diberikan suatu konklusi awal bahwa jurnalisme lingkungan sedang 
mengalami kematian? Untuk menyatakan jurnalisme lingkungan sedang mengalami 
kematian tampaknya memang terlalu dini dan sangat gegabah. Kemungkinan lebih 
tepat jika disebutkan bahwa jurnalisme lingkungan kurang mendapatkan tempat 
yang baik dalam pemberitaan-pemberitaan media. Sebabnya adalah jurnalisme 
lingkungan lebih banyak menyoroti aspek-aspek non-manusia, seperti air, udara, 
serta tanah yang dilihat dari segi nilai berita memang rendah. Padahal, semua 
hal yang diposisikan seakan-akan sebagai benda-benda mati itu berinteraksi 
dengan kehidupan manusia. 

Jurnalisme lingkungan membahas persoalan-persoalan yang seolah-olah tidak 
memiliki pengaruh langsung terhadap manusia itu ke hadapan publik. Sehingga, 
publik diharapkan mengetahui dan menyadari bahwa kehidupan mereka berada dalam 
ancaman. Hanya saja memang terdapat persoalan yang sangat serius ketika 
jurnalisme lingkungan sedang diterapkan. Gejala ini pernah diungkapkan Joseph L 
Bast dalam artikelnya yang berjudul Environmental Journalism: A Little 
Knowledge is Dangerous (2000). Menurut Bast, pengetahuan tentang lingkungan 
serba sedikit yang dimiliki jurnalis justru membahayakan. 

Mengutip hasil pengamatan yang dijalankan Alan Caruba, seorang jurnalis ilmu 
pengetahuan dan pekerja pengawasan media, Bast kemudian menunjukkan empat hal 
utama yang disajikan media dalam meliput persoalan-persoalan lingkungan, yaitu 
pertama, selama lebih dari 25 tahun, kalangan reporter lingkungan mengabaikan 
pendapat-pendapat ilmiah yang sebenarnya sangat berbeda dengan pemikiran 
kalangan penganut environmentalisme; kedua, sangat sedikit jurnalis yang 
memiliki latar belakang pengetahuan ilmi

[mediacare] Bahas Masalah Papua, Anggota Kongres AS ke Indonesia

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/07/03/Nasional/nas01.htm

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Bahas Masalah Papua, Anggota Kongres AS ke Indonesia

 

Saya menyesal atas keputusan pemerintah tidak memberi izin kepada Eni, karena 
dengan berkunjung ke Papua dia bisa melihat langsung situasi Papua dan bisa 
menjelaskan ke dunia internasional kondisi Papua sesungguhnya. (Yorris TH 
Raweyai) 

[JAKARTA] Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) asal Samoa Timur, Eni 
Faleomavaega yang beberapa tahun lalu kerap bersuara keras mendukung perjuangan 
rakyat Papua, tiba di Jakarta, Selasa (3/7). 

Selain Eni, empat anggota Kongres AS juga dijadwalkan tiba di Jakarta hari ini 
untuk bertemu sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Keempat anggota Kongres itu 
tergabung dalam kelompok pemberi bantuan bagi negara-negara yang baru menjadi 
negara demokrasi. 

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Yorris TH Raweyai mengatakan, 
Eni tiba pagi ini menggunakan Thai Airways, maskapai penerbangan milik 
Pemerintah Thailand. Pada Rabu (4/7) pagi, Eni akan bertemu Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono dan Menlu Hassan Wirajuda, dan pada Kamis (5/7), anggota 
Kongres AS itu akan menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua dan Papua Barat, 
para bupati, DPRD/DPD se-Papua dan Majelis Rakyat Papua (MRP). 

Yorris yang juga Ketua Dewan Adat Papua di Perantauan Wilayah Asia, mengatakan, 
Eni sebenarnya ingin berkunjung ke Papua, tapi tidak mendapat izin dari 
pemerintah, karena saat ini di Papua sedang berlangsung Kongres Besar Adat 
Papua. 

"Saya menyesal atas keputusan pemerintah tidak memberi izin kepada Eni, karena 
dengan berkunjung ke Papua dia bisa melihat langsung situasi Papua dan bisa 
menjelaskan ke dunia internasional kondisi Papua sesungguhnya," kata Yorris. 

Senada dengannya, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional 
(FPAN) Djoko Susilo yang saat ini masih berada di Amerika Serikat, meminta 
pemerintah mengizinkan anggota Kongres AS asal Samoa Timur itu untuk bepergian 
ke mana saja selama berada di Indonesia. 

"Saya minta Presiden menginstruksikan semua aparatnya untuk bersikap terbuka 
dengan kunjungan anggota Kongres Eni, ke mana saja dia mau. Negara sebesar kita 
ini tidak akan runtuh dengan hanya karena kunjungan seorang Eni," kata Djoko 
kepada Antara di New York, Senin (2/7). 

Sekitar satu minggu, Djoko berada di Amerika Serikat untuk bertemu dengan 
berbagai pihak di New York dan Washington DC, dengan agenda membicarakan 
berbagai isu bilateral Indonesia-AS dan isu kawasan, terutama masalah Myanmar. 

Lebih jauh Djoko menjelaskan, dengan menerima Eni, Indonesia justru dapat 
menunjukkan diri sebagai negara yang demokratis dan transparan. "Persilakan dia 
ketemu dengan siapa pun dia mau. Kalau mau ke Papua, silakan juga ke Papua 
supaya dia bisa melihat sendiri keadaan," ujarnya. 

Kalaupun ada demonstrasi tentang Papua saat Eni berkunjung, Djoko melihatnya 
sebagai sesuatu yang tidak perlu dirisaukan. 

Djoko bahkan menganjurkan agar dalam kunjungannya ke Indonesia, Eni juga akan 
berkesempatan untuk berdialog dengan para anggota Komisi I DPR. "Saya bisa 
mengontak teman-teman untuk menerima dan melakukan dialog dengan Eni, baik 
formal maupun informal," katanya. 

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk AS, Sudjadnan Parnohadingrat mengungkapkan 
pihaknya baru menerima permintaan Eni untuk berkunjung ke Indonesia sekitar 10 
hari lalu. Dalam Permintaannya untuk datang ke Indonesia, Eni menyatakan 
keinginannya bertemu dengan berbagai pihak, termasuk Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono. 

Eni dilaporkan ingin mengunjungi Indonesia dalam rangka membantu Pemerintah 
Indonesia menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan demokrasi dan 
masalah Papua. 

Sementara itu, Pemerintah Indonesia sendiri pada 3-6 Juli dipastikan akan 
menerima kunjungan empat anggota Kongres AS, yaitu Donald Payne, David Drier, 
Jeff Miller, dan Gilchrest. Keempat anggota Kongres itu tergabung kelompok 
pemberi bantuan bagi negara-negara yang baru menjadi negara demokrasi. [L-8] 


Last modified: 3/7/07 <<03yorris.gif>>

[mediacare] Glenn Fredly: Perlu Pendidikan Lingkungan Secara Komprehensif

2007-07-04 Terurut Topik Redaksi JURNALNET
Glenn Fredly: 
Perlu Pendidikan Lingkungan Secara Komprehensif
(03/07/2007 - 17:49 WIB)

  Jurnalnet.com (Jakarta): Perlu pembelajaran khusus tentang lingkungan 
terutama masalah pemanasan global (global warming) kepada pelajar di 
sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan 
bagi setiap individu itu sebaiknya dilakukan sejak dini secara komprehensif.
selengkapnya >>> 
http://jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=10&id=490
   
  (penulis Rahmat 0815 998 6393)

  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] [Berita] Fachri Hamzah, SE. Laporkan Freddy Numberi

2007-07-04 Terurut Topik Wido Q Supraha
 

03/07/2007 16:13 WIB 

Anggota FPKS Sambangi KPK Desak Freddy Numberi Diperiksa

Arfi Bambani Amri - detikcom

 

Jakarta - Untuk kedua kalinya anggota FPKS DPR Fachri Hamzah mendatangi KPK.
Namun kedatangan Fachri ke KPK kali ini bukan untuk diperiksa melainkan
mengadukan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.

 

Fachri yang menumpang mobil Toyota Camry warna hitam tiba di Gedung KPK,
Jakarta, Selasa (3/7/2007) pukul 15.40 WIB. Fachri mengenakan jas hitam
dengan kemeja putih serta menenteng map warna coklat.

 

"Saya mendesak Freddy diusut karena apa yang dilakukan Pak Rokhmin persis
yang dilakukan Pak Freddy. Delik yang sama bisa dikenai," kata Fachri sambil
menaiki anak tangga menuju lantai 2.

 

Fachri sebelumnya pernah diperiksa terkait kasus aliran DKP dari mantan
Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri antara tahun 2002 hingga tahun
2004.

 

Menurut dia, tindakan yang dilakukan Rokhmin sama dengan langkah yang
dilakukan Freddy terhadap anggota DPR.

 

"Kalau kita lihat catatan mantan Sekjen DKP Andin Taryoto, Pak Freddy juga
mengalirkan dana ke DPR. Jadi jangan kita mempermainkan perasaan publik dan
harus ada keadilan antara Rokhmin dan Freddy," ujarnya. (aan/sss)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/03/tim
e/161349/idnews/800666/idkanal/10

 



[mediacare] Quo vadis desaku yang kucinta?

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/poskup/2007/07/02/edisi02/opini.htm

Quo vadis desaku yang kucinta?

Oleh Florencio Mario Vieira *



REFORMASI merupakan awal pengguliran demokratisasi dan desentralisasi kehidupan 
berbangsa dan bernegara, tidak terkecuali di tingkat desa. Otonomi desa 
dianggap strategis karena desa adalah pemerintahan pada tingkatan paling rendah 
dan paling dekat dengan masyarakat. Sebagai desa yang otonom memiliki 
kewenangan untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya ekonomi untuk 
kesejahteraan warganya dan mendistribusikannya secara adil kepada semua 
kelompok termasuk kelompok marginal Namun pada kenyataannya masih banyak 
pemerintahan desa dan lembaga desa lainnya yang tidak mampu menjalankan peran 
dan fungsinya secara optiomal karena kurang fahamnya hubungan antara lembaga 
desa yang ada, pelimpahan kewenangan dari kabupaten yang belum diwujudkan, 
kapasitas kecamatan dan kelembagaan masyarakat desa yang belum memadai.Dukungan 
setengah hati

Dalam sebuah lokakarya tentang Good Local Governance di Kupang, 4-6 Juni 2007 
yang difasilitasi oleh Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Deutsche 
Gesellschaft fur Technische Zusammenarbelit (GTZ) Gmbh, dalam kerangka kerja 
sama Pemerintah Jerman dan Pemerintah Indonesia, partisipasi publik dalam 
perencanaan dan penganggaran merupakan isu utama yang muncul. Lokakarya yang 
dihadiri oleh multy-stakeholders mulai dari level desa sampai ke level 
nasional, sependapat bahwa Musyawa-rah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang 
Desa) sebagai implementasi dari UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan 
Pembangunan Nasional yang selama ini didengungkan sebagai wahana partisipasi 
publik, hanyalah sebuah "perhetelan" para elite yang "membajak" ruang publik 
demokratisasi dan desentralisasi.

Salah satu kebijakan dengan adanya desentralisasi fiskal melalui alokasi desa 
sebagai implementasi UU No. 32 / 2004 dan PP No. 72/2005 tentang Desa, telah 
memberikan hak bagi desa untuk mengelola pemerintahan yang otonom dengan 
didukung Alokasi Dana Desa (ADD). Kebijakan ADD bernilai strategis karena ADD 
bisa menumbuhkan partisipasi dalam pengelolaan pemerintahan desa. Secara 
langsung desa menjadi arena bagi masyarakat untuk mengusung pemerintahan desa 
yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat desa yang menjadi basis 
desentralisasi karena mayoritas masyarakat Indonesia hidup di desa. Desa dapat 
berperan lebih aktif dalam menggerakkan pembangunan masyarakat desa patut 
diapresiasi. Akan tetapi sampai saat ini masih banyak desa yang belum bisa 
melakukan tugasnya karena bantuan ke desa masih sangat kecil jumlahnya dan 
tidak teratur. Program yang didanai ADD juga lebih banyakbersifat non-sektoral 
karena dipandang sebagai bantuan, bukan hak desa. Kelembagaan ADD masih 
bersifat project based dan bukan program tersendiri sehingga adanya inefisiensi 
dengan dibentuk panitia-panitia proyek sekaligus birokratis. Akibatnya, 
penggunaan ADD dibebani dengan banyak sekali rambu-rambu yang mengatur dan 
membatasi. Di pihak lain Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-PPK) 
dalam pelaksanaannya masih juga project based. Seharusnya program ini 
disinergikan dengan APBDes dan sumber dana lain untuk menghidari tumpang 
tindih. Pendekatan top-down melalui program-program sektoral yang "kacamata 
kuda" atau tidak terintegrasi menyebabkan inefisiensi dan inefektivitas dalam 
penganggaran.

Posisi desa masih sangat lemah yaitu lemah dalam keterwakilannya juga lemah 
dalam kemampuan mengawal perencanaan yang dibuatnya. Beberapa kepala desa dan 
fasilitator masyarakat desa yang terlibat dalam lokakarya mengemukakan bahwa 
"perencanaan desa ibarat ikan teri. Begitu masuk dalam tahapan yang lebih 
besar, ikan teri itu habis dilalap ikan besar".Tantangan menuju kemandirian

"Desentralisasi seperti obat yang keras karena untuk memperolah efek yang 
diinginkan, obat harus diberikan pada waktu yang tepat, dosis yang tepat, dan 
pada penyakit yang tepat" (Prud'boome, 1994; dikutif dari buku "Jalan Panjang 
Pengembalian Otonomisasi Desa - Inisiatif"). Masyarakat desa mempunyai potensi 
dan karakteristik khusus untuk memperdayakan diri secara mandiri. Di lain pihak 
merupakan kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak-hak mereka karenamasyarakat 
telah melakukan kewajibannya dengan menjadi pembayar pajak yang baik.

Seyogianya pola pikir pemberdayaan masyarakat desa di-setting ulang agar 
benar-benar berbasis masyarakat. Pola pikir permberdayaan masyarakat harus 
diubah dengan cara 1) masyarakat sebagai penerima manfaat menjadi kemitraan 
(from benefactor to partner), 2) dari perencanaan proyek ke perencanaan 
partisipatif (from project planning to participatory planning) . 3) dari 
fasilitator proyek ke fasilitator masyarakat (from project facilitator to 
community facilitator) dan 4) dari pendekatan masalah ke pendekatan potensi 
(from problem approach to potential approach), demikian penyampaian Fary 
Francis, salah satu nara sumber dari National Expert of 

[mediacare] Youth Exchange

2007-07-04 Terurut Topik Diana
GLOBAL YOUTH EXCHANGE PROGRAM 2007

Ministry of Foreign Affairs Jepang telah menyelenggarakan Global Youth Exchange 
Program (GYE) sejak tahun 1994. Program ini memberikan kesempatan bagi para 
pemuda dari 27 negara di dunia berkumpul di Jepang untuk bertukar pandangan 
seputar isu global dari perspektif lintas budaya dan lintas bahasa. Peserta 
diharapkan memberikan ceramah & berdiskusi seputar isu global dengan peserta 
lainnya. Program ini juga diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman akan 
Jepang dengan memperkenalkan kota-kota di Jepang dan berinteraksi dengan 
masyarakat Jepang secara langsung.  

Budaya anak muda di belahan dunia mana pun selalu menarik perhatian, menjadi 
trendsetter dan juga memberi pengaruh pada masyarakat. Jepang pun demikian. 
Lebih jauh lagi saat ini budaya pop Jepang seperti komik, desain, fashion dan 
lainnya sangat popular, termasuk di luar Jepang. 

~Tuliskan esai anda maksimum 3 lembar A4 dalam bahasa Inggris.
~Sertakan ringkasannya sepanjang setengah halaman dan lampirkan di atas esai 
anda.
~Esai anda harus mencakup ; pendapat anda sesuai tema GYE2007, contoh konkrit 
dari hal terkait yang terjadi di negara anda serta topik yang akan anda bahas 
dalam diskusi dengan partisipan lainnya dalam forum. Silakan peroleh formulir 
GRATIS setiap hari kerja di the Japan Foundation, Jakarta. Esai harus sudah 
diterima oleh the Japan Foundation, Jakarta  selambatnya hari Senin, 16 Juli 
2007 pk. 17:00.

Tema GYE2007 
1: Youth Visual Culture --> sudah terisi penuh
2: Youth Music (from Beatles to J-Pop)
The youth have been setting trend in music, such as Rock, Pop, Bossa Nova, 
Reggae, Salsa , etc. Japan's pop music ( J-Pop) is also popular especially in 
Asia. How does/can the youth music have an influence to the world?
3:Youth Lifestyle (from Coco Chanel to MUJI) How does/can youth lifestyle 
culture, such as food culture including fast-food lead by worldwide restaurant 
or cafe chains, youth fashion with originality, and industrial design have an 
influence to the world? 

PESERTA adalah anda yang ... 
Berusia 20~35 tahun, minimal sedang menempuh pendidikan di jenjang S1, bisa 
berbahasa Inggris aktif, memiliki pengetahuan cukup atas tema yang 
dipilih,berprofesi sebagai aktivis, peneliti, promotor, manejer lembaga 
budaya,wartawan,mahasiswa bidang budaya, dll. ( KECUALI pegawai negeri / 
lembaga pemerintah ).

~1 (satu) peserta terpilih akan mewakili Indonesia. 
~Peserta harus bersedia mengikuti semua acara hingga akhir.
~Acara diselenggarakan pada 27 Agustus-10 September 2007. (Berangkat dari 
Jakarta 26/08/2007). Biaya transportasi dan akomodasi selama di Jepang menjadi 
tanggungan Ministry of Foreign Affairs, Japan.

>>Alamat the Japan Foundation, Jakarta
Gd.Summitmas I lt. 3 Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jakarta Selatan ( seberang 
Carrefour-Ratu Plaza ). 
Jam kerja : 08:30-16:30. (khusus untuk esai dapat diterima hingga pk. 17:00).


[mediacare] Journalistic Education for the Pesantren Community in West Java (International Center for Islam and Pluralism)

2007-07-04 Terurut Topik Y Rakhmat
www.icipglobal.org
   
  Journalistic Education for the Pesantren Community in West Java 
 A second workshop for Journalistic Education for the Pesantren 
Community in West Java was held at the Bumi Wiyata Hotel, Depok from February 
26 – March 1, 2007 and was attended by 28 teachers (ustadz and ustadah) from 
pesantren throughout West Java. The participants originated from areas 
including Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Bogor, Majalengka, Bandung, 
Sumedang, Karawang, Sukabumi and Jakarta and included 21 male and 7 female 
participants. 

  This training program was the second in a planned series of Journalistic 
Education activites which consist of a workshop, training and a field visit. In 
the previous workshop the material focused on the basic theoretical aspects of 
writing, however this most recent training activity focused on exploring theory 
further and applying it in a practical sense. 

Participants were asked to prepare a simple media bulletin by the end of the 
training, complete with a good layout and interesting articles. For the 
practice writing activity, participants were divided up into groups to create a 
newsletter. They also went out into the field to interview resource persons who 
would provide information for the basis of their articles. Following this, each 
group presented their newsletter and participants from other groups were given 
the opportunity to provide comments and constructive criticism on the results.
 
The theoretical components which were taught in this training program included: 
1.Interview Techniques
2.News Writing Techniques (title, lead, topic, straight and soft news, 
feature) 
3.Editing Techniques
4.Devising a Media Publication
5.Creating a Media Layout 
6.Finding News Ideas
7.Devising a Main Article

On the final day of the training program, participants had the opportunity to 
vist “Gatra” magazine in order to learn more about all things related to 
journalism. At the Gatra offices, the group received a warm welcome from the 
chief editor, Mr. Asrori Karni and the head of the Human Resources Department, 
Mr. Manampin Siregar. Gatra staff provided a brief presentation on the 
background of the magazine and its operation and then opened up the floor to 
questions about journalism in general. Here participants queried Gatra staff on 
the day to day aspects of running a media outlet as well as how to develop one 
from the ground up. Following this participants were taken on a brief tour of 
the Gatra offices before returning to Hotel Bumi Wiyata.

The third and final activity of this program is being planned for June, 2007.


   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[mediacare] Kolom IBRAHIM ISA -- In Memoriam BUNG SIDIK KERTAPATI

2007-07-04 Terurut Topik datuksinaro
Kolom  IBRAHIM ISA
Selasa, 03 Juli 2007
-
In Memoriam  BUNG SIDIK KERTAPATI
-

Berita  KEPERGIAN Bung Sidik Kertapati  ( Senin, 02 Juli 2007),
pertama  kubaca dalam mailist HKSIS, yang oleh Samsir Mohamad, seorang
teman seperjuangan karibnya sejak lama, dalam serangkum sajak yang
menyentuh hati. Hari ini bisa dibaca di media internet,  lagi sebuah
sajak yang ditulis oleh Fajar Sitepu, penyair, dan yang lama  mengenal
Bung Sidik Kertapati. Juga bisa dibaca hari ini curahan hati 
mantan-Digulis Trikoyo Ramidjo, putera pejuang kemerdekaan dan mantan-
Digulis, Mbah Ramidjo, berkenaan dengan meninggalnya Bung Sidik Kertapati.

Ketiga-tiga curahan hati yang  ditulis oleh Samsir Mohamad, Fajar
Sitepu dan Trikoyo Ramidjo, semuanya mengenangkan Bung Sidik Kertapati
tercinta sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang tangguh dan tanpa 
pamrih. 

Membaca atau mendengar nama SIDIK KERTAPATI, siapa saja yang  peduli
sejarah perjuanagan bangsa  kita, akan teringat pada buku yang
ditulisnya  SEKITAR PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945. Sebuah buku yang
meriwayatkan saat-saat menentukan, sekitar Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, Agustus  1945  yang didengungkan oleh Bung Karno ke segenap
penjuru tanah air dan  mancanegara. Membaca atau mendengar nama SIDIK
KERTAPATI, pejuang-pejuang dari generasi perang  kemerdekaan akan
terkenang pada perlawanan  gerilyawan  Rakyat Jawa  Barat, dimana Bung
Sidik Kertapati adalah salah seorang tokoh pimpinannya.

***

Banyak yang terkilas  dan dan kenangan indah dan akrab  mengenai Bung
Sidik Kertapati tercinta yang memenuhi fikiranku sejak  mendengar
berita  kepergiannya. Terlalu banyak unntuk dituliskan dalam ruangan
terbatas ini. 

Rangkuman sajak-sajak dan curahan hati yang ditulis oleh 
sahabat-sahabatku  Samsir Mohamad, Fajar Sitepu dan Trikoyo Ramidjo, 
sepenuhnya  mewakili perasaan dan kenangan  indah yang ada padaku
mengenai Bung Sidik Kertapati tercinta.  
Maka kusimpulkan untuk menyiarkannya kembali di sini, selaku 
persembahan untuk Bung Sidik Kertapati tercinta dan keluarga yang
ditinggalkannya, serta sahabat  dan kenalan  almarhum.

***
samsir mohamad
02 JUli 2007

Sahabat seperjuangan :
untuk sidik kertapati, yg meninggal dunia
hari ini
  
akhirnya sampai juga
di ujung perjalanan ini
dan usailah segala beban
kenyerian di tubuh dan di hati
yg berpuluh tahun mendera
  
peluru negerimu sendiri
negeri yg kaubela dan hormati
begitu lama,
begitu lama,
bersarang di pinggangmu
nyaris membuatmu layu
  
tetapi walau di kursi roda
sesekali kaubangkit
berdiri tegak dan melangkah
kukuh bagai nyiur yang tak kenal tumbang
lembut bagai semilir angin pagi
yg tebarkan kehidupan
di jantungku
  
kau hadir dan terukir
kutangiskan air mata duka dan suka cita
dilambari rasa hormat
untuk apa yg telah kaulakukan
bagi bangsa dan tanah air
serta
untuk sebuah kehendak yg mulia
bagi kehidupan umat manusia
  
samsir mohamad
petani tua yg masih tersisa di lereng burangrang
2 Juli 2007

*   *   *

FAJAR SITEPU
PAHLAWANKU TELAH PERGI
Dijaman kemerdekaan dia berjuang dipaling depan
dianugerahi peluru agresor Belanda yang bersarang dipaha
setelah merdeka
dia terus abdikan diri bagi rakyat jelata
berjuang bagi petani Indonesia
berjuang bagi seluruh rakyat Indonesia
raksasa itu terus berdiri tegar
pada imperialis dan kaum klas penghisap tak pernah gentar.
Kini dikau telah tiada, pak Sidik Kertapati
jasamu tak pernah kulupakan
kusebar mawar pagi diudara
bersama mengalirnya air mata
pak Sidik Kertapati,beristirahatlah yang tenang
semoga arwahmu berada disisi Tuhan.
Pahlawanku telah pergi
mari kita teruskan cita citanya
terus berjuang bagi Indonesia dan rakyatnya
hidup sejahtera dan bahagia.

Fadjar Sitepu.
2 JULI 2007.
***
TRI RAMIDJO.
Selamat jalan bung Sidik 
Istirahatlah dengan tenang 

Berakhirlah sudah semua derita kesulitan 
dan segala tetek-bengek 
Tak ada segala sesuatu yang kekal  tidak berakhir
Ada awal pasti ada akhir

Kekotoran dunia ini pun pasti ada akhirnya
Serahkan penuh  keikhlasan 
bendera estafet  perjuangan kepada generasi muda 
Mereka pasti akan tulus ikhlas 
bersungguh-sungguh  meneruskannya

Masyarakat  tenteram, damai, adil, dan makmur 
pasti tercipta di negeri khatulistiwa ini 
asal ada kemauan dan kerja keras 
tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih  untuk kepentingan diri sendiri 
Matahari yang bersinar 
gilang gemilang akan segera terbit

Selamat jalan

***





[mediacare] di jual Buku Di Bawah Bendera Revolusi

2007-07-04 Terurut Topik harry august
Buku Di Bawah Bendera Revolusi jilid 1 cetakan ke 2 tahun 1963
kondisi bagus.

hub. heru 0818822664

tks untuk pak d ibu moderator

   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

[mediacare] KEMATIAN JURNALISME LINGKUNGAN?

2007-07-04 Terurut Topik BDG KUSUMO
Betulkah? Kelamaan di LN, saya mohon pendapat bandingan dari yang peduli pada 
lingkungan di Indonesia. Tmksh.
Salam, Bismo DG

SUARA PEMBARUAN DAILY 



Kematian Jurnalisme Lingkungan?
Oleh Triyono Lukmantoro 


acana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sedang mengemuka. 
Muncul pro dan kontra di sana. Kalangan pakar yang berasal dari Badan Tenaga 
Atom Nasional (BATAN) merupakan pihak yang selalu berupaya mendorong realisasi 
pendirian PLTN. Sebaliknya, masyarakat dan kalangan aktivis lingkungan 
menolaknya. Buktinya, ribuan warga Kota Kudus, yang didukung kalangan aktivis, 
berdemonstrasi menentang rencana pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga 
Nuklir (PLTN) di Semenanjung Muria, Kabupaten Jepara. 
Penolakan itu didasari pertimbangan bahwa PLTN memiliki efek buruk bagi 
keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup di darat, air, serta udara baik 
dalam rentang waktu yang pendek maupun rentang waktu yang panjang. Masyarakat 
tampaknya memiliki pemahaman bahwa PLTN memberikan lebih banyak kerugian 
ketimbang manfaat jika dilihat dari perspektif ekonomis maupun ekologis. 
Kesadaran masyarakat itu harus ditanggapi secara positif. 
Pada dasarnya, persoalan kerusakan lingkungan bukan saja akibat didirikannya 
PLTN. Protes terhadap pembangunan PLTN selayaknya juga mampu mengingatkan kita 
semua tentang bumi yang ditempati manusia tidak akan berusia lama. Pemanasan 
global dan semakin merosotnya kualitas lingkungan menjadikan kurun satu abad ke 
depan sebagai one final century (abad kita yang terakhir). 
Apa yang dapat dijalankan institusi media massa untuk memberikan respon 
terhadap bumi manusia yang semakin mengalami kerusakan? Seharusnya kalangan 
pekerja media (jurnalis) lebih intensif untuk menyoroti akar persoalan 
degradasi ekologis. Gejala yang tampak selama ini menunjukkan bahwa lembaga 
media kurang memberikan kepedulian pada masalah-masalah lingkungan. Bahkan, 
jurnalisme lingkungan terasa asing bagi lembaga media. 
Fenomena ini dapat disimak pada pemberitaan-pemberitaan yang disajikan media 
terhadap masalah lingkungan. Ekspose yang lazim disajikan pihak media hanya 
mengungkapkan akibat-akibat kerusakan lingkungan, seperti rob (limpasan air 
laut ke wilayah daratan), banjir bandang, gelombang pasang, tanah longsor, 
angin puting beliung, atau suhu udara yang memanas. Pihak media jarang 
menyoroti sebab-sebab terjadinya bencana alam. Problem fundamental yang 
menyebabkan degradasi ekologis sangat langka dijadikan prioritas agenda 
pemberitaan. Boleh dikatakan bahwa pihak media lebih dominan menunjukkan sikap 
reaktif yang bersifat sesaat, dan bukan karakter antisipatif, terhadap 
persoalan lingkungan. 

Kesadaran Publik 
Ketika tidak ada bencana alam menerjang yang mengakibatkan korban-korban 
manusia berjatuhan dan harta benda mengalami kehancuran, media lebih banyak 
memilih sikap diam dan kurang tanggap. Simaklah bagaimana isu pemanasan global 
ditanggapi secara kurang berarti. Padahal, kehancuran ekologis pada level 
global memiliki dampak serius pada kerusakan lingkungan secara keseluruhan. 
Dalam situasi ini, media seharusnya meningkatkan intensitas pemberitaan dengan 
menggunakan perspektif jurnalisme lingkungan. Artinya, jurnalisme lingkungan 
harus direvitalisasi (dihidupkan kembali) oleh kalangan wartawan. 
Dapatkah diberikan suatu konklusi awal bahwa jurnalisme lingkungan sedang 
mengalami kematian? Untuk menyatakan jurnalisme lingkungan sedang mengalami 
kematian tampaknya memang terlalu dini dan sangat gegabah. Kemungkinan lebih 
tepat jika disebutkan bahwa jurnalisme lingkungan kurang mendapatkan tempat 
yang baik dalam pemberitaan-pemberitaan media. Sebabnya adalah jurnalisme 
lingkungan lebih banyak menyoroti aspek-aspek non-manusia, seperti air, udara, 
serta tanah yang dilihat dari segi nilai berita memang rendah. Padahal, semua 
hal yang diposisikan seakan-akan sebagai benda-benda mati itu berinteraksi 
dengan kehidupan manusia. 
Jurnalisme lingkungan membahas persoalan-persoalan yang seolah-olah tidak 
memiliki pengaruh langsung terhadap manusia itu ke hadapan publik. Sehingga, 
publik diharapkan mengetahui dan menyadari bahwa kehidupan mereka berada dalam 
ancaman. Hanya saja memang terdapat persoalan yang sangat serius ketika 
jurnalisme lingkungan sedang diterapkan. Gejala ini pernah diungkapkan Joseph L 
Bast dalam artikelnya yang berjudul Environmental Journalism: A Little 
Knowledge is Dangerous (2000). Menurut Bast, pengetahuan tentang lingkungan 
serba sedikit yang dimiliki jurnalis justru membahayakan. 
Mengutip hasil pengamatan yang dijalankan Alan Caruba, seorang jurnalis ilmu 
pengetahuan dan pekerja pengawasan media, Bast kemudian menunjukkan empat hal 
utama yang disajikan media dalam meliput persoalan-persoalan lingkungan, yaitu 
pertama, selama lebih dari 25 tahun, kalangan reporter lingkungan mengabaikan 
pendapat-pendapat ilmiah yang sebenarnya sangat berbe

[mediacare] [Berita] Figur RANO KARNO Hancur Mejeng di Iklan FOKE

2007-07-04 Terurut Topik Wido Q Supraha
 

03/07/2007 11:14 WIB 

Iklan Parpol Dukung Foke Langgar Etika Komunikasi Politik

Umi Kalsum - detikcom

 

Jakarta - Sejumlah iklan dukungan terhadap Fauzi Bowo (Foke) mulai
bermunculan di stasiun televisi. Tidak hanya mewakili kelompok, parpol
seperti PDIP dan Partai Damai Sejahtera (PDS) juga unjuk gigi. Iklan-iklan
ini dinilai telah melanggar etika komunikasi politik.

 

Pelanggaran itu ditegaskan pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada
detikcom, Selasa (3/7/2007).

 

"Telah terjadi pelanggaran etika komunikasi politik, khususnya dalam konteks
iklan Foke," cetus Effendy.

 

Pertama, beber dia, iklan yang menggunakan latar mantan Presiden RI Soekarno
selaku proklamator. Iklan ini juga menampilkan putri sulung Bung Karno,
Megawati Soekarnoputri, yang mengajak warga Jakarta memilih Foke.

 

"Iklan itu memperdengarkan suara Bung Karno, Kami bangsa Indonesia Ini
jelas blunder besar. Iklan itu seakan-akan mengatakan Soekarno hanya milik
orang yang akan memilih Fauzi," tegasnya.

 

"Iklan itu juga seakan-akan mengatakan, kalau Anda cinta Soekarno, pilihkan
Fauzi. Apakah Soekarno sebagai pendiri bangsa bukan milik Adang-Dani atau
orang yang tidak mau memilih Fauzi?" imbuh Effendy.

 

Padahal Soekarno sebagai Bapak Bangsa, kata dia, bukan milik siapa-siapa.
"Nggak boleh itu, itu pelanggaran politik besar," tandasnya.

 

Effendy juga menyoroti iklan Partai Damai Sejahtera (PDS) yang
ujung-ujungnya mengatakan Jakarta Milik Semua, slogan yang jelas-jelas milik
Foke.

 

"Iklan itu seakan-akan mengatakan kalau Anda (umat) Kristen, pilihlah Foke.
Iklan-iklan ini bahaya! Jauh lebih bagus iklan yang menunjukkan fakta.
Misalnya, Anda tidak beres mengurusi banjir Lebih bagus begini, asal ada
fakta dan data," bebernya. 

 

Namun iklan PDS seolah-olah menggiring orang-orang yang akan ke gereja untuk
memilih Foke dan yang tidak silakan pilih calon yang lain.

 

"Ini harus dijadikan diskusi. Karena melanggar etika, menyangkut seberapa
besar moral publik. Iklan ini harus harus direvisi. Etika politik saya
sebagai warga negara terganggu," cetus pengasuh acara newsdotcom di MetroTV
ini.

(umi/nrl)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/03/tim
e/111440/idnews/800475/idkanal/10

 

 

 

03/07/2007 10:46 WIB 

Iklan Rano Dukung Foke Terkesan Benarkan Rumor Si Doel Disuap

Umi Kalsum - detikcom

 

Jakarta - Munculnya iklan keluarga Si Doel yang mendukung Fauzi Bowo (Foke)
di televisi dinilai bisa menguatkan rumor yang selama ini berkembang, bahwa
Rano Karno mundur dari kancah Pilkada DKI setelah menerima uang miliaran
rupiah dari Foke.

 

"Ini jadi memperkuat rumor tersebut, benar tidaknya wallahua'lam. Saya tidak
tahu," cetus pakar komunikasi politik UI Effendy Gazali kepada detikcom,
Selasa (3/7/2007).

 

Di satu sisi, kata Effendy, dukungan Rano terhadap Foke merupakan haknya
sebagai warga Jakarta. 

 

Tapi di sisi lain iklan yang dibintanginya menunjukkan pembenaran terhadap
rumor yang selama ini berkembang, bahwa Rano mundur karena dibayar Rp 3
miliar oleh Foke.

 

Sejak beberapa hari terakhir iklan dukungan keluarga Si Doel terus
ditayangkan televisi-televisi swasta. Dalam iklan itu, keluarga Si Doel
mengajak masyarakat Jakarta memilih Foke yang merupakan putera Betawi. 

 

Rano Karno berulang kali menyangkal 'disuap' Foke Rp 3 miliar agar mundur
sebagai peserta Pilkada DKI Jakarta. Dia juga tidak mempermasalahkan bila
eks sekretaris tim suksesnya membeberkan deal antara dirinya dengan Foke. 

(umi/nrl)

 

Source :
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/03/tim
e/104611/idnews/800459/idkanal/10

 

 

 

03/07/2007 11:09 WIB 

Pengamat: Figur Rano Karno Hancur Mejeng di Iklan Foke

Hestiana Dharmastuti - detikcom

 

Jakarta - Figur idola yang melekat pada Rano Karno akan hancur seiring
munculnya Si Doel di iklan mendukung Cagub DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Konsistensi Rano pun dipertanyakan.

 

"Terlepas benar atau tidak menerima uang, munculnya Rano sebagai bintang
iklan mendukung salah satu cagub itu menghancurkan sosok Rano yang
diidolakan dan dianggap ideal oleh masyarakat," analisis pengamat politik
dan kebijakan publik UI Andrinov Chaniago kepada detikcom, Selasa
(3/7/2007).

 

Menurut dia, tindakan Rano dinilai tidak patut secara etika politik.

"Kalau hidup dari politik ke politik itu wajar. Tetapi untuk Rano
tindakannya tidak patut dan tidak konsisten. Ini sangat disayangkan,"
ujarnya.

 

Andrinov menilai Rano saat mencalonkan menjadi cawagub dikenal sebagai sosok
alternatif yang menonjol dan idealis dibandingkan cawagub lain.

 

"Ternyata dia masuk ke proses tidak sehat dan membela salah satu cagub
konservatif. Kalau sejak awal konsisten bergabung dengan salah satu calon
kan tidak masalah. Tetapi mengherankan Rano mengambil sikap lebih dari
sekadar pendukung, bahkan bisa dikatakan pembela kubu Foke," terang dia.

 

Tidak hanya popularitas yang bakal hancur, lanjut Andrinov, karir Rano untuk
menjadi polit

[mediacare] Pernyataan Sikap PJI tentang Revisi UU Pers

2007-07-04 Terurut Topik Kaka Suminta
Pernyataan Sikap
Pengurus Daerah Jabar
Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI)

Tentang : Rencana Revisi UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999.

Memperhatikan adanya berbagai wacana untuk melakukan revisi terhadap
UU Pokok Pers No 40 tahun 1999, maka dengan ini kami memandang :

1. Bahwa UU No 40 tahun 1999 merupakan undang-undang pers memberikan
ruang kebebasan pers yang cukup luas, sebagai antitesa atas
pengekangan per selama pemerintahan orde baru.

2. Bahwa adanya keberatan penggunaan UU tersebut sebagai lex spesialis
oleh penegak hukum dan peradilan, selama ini terutama bukan akibat
kelemahan UU itu sendiri, melainkan lebih akibat keengganan berbagai
pihak untuk menjadikannya sebagai landasan hukum pers
.
3. Bahwa saat ini kami tidak mempercayai sistem pembentukan
perundang-undangan mampu untuk melahirkan undang-undang pers yang
lebih baik, akibat adanya berbagai kepentingan yang bertentangan
dengan kebebasan pers.

Maka dengan ini kami menyatakan menolak upaya revisi UU Pokok Pers No
40 tahun 1999, samapai ada jaminan bahwa undang-undang yang akan
dibentuk lebih membarikan kemerdekaan pers yang mengabdi kepada
kepentingan publik.

Subang, 2 Juli 2007






Kaka Suminta
Ketua Pengda Jabar


[mediacare] (ODEKAMPUNG) 250 PESERTA DARI 47 KOMUNITAS TERDAFTAR

2007-07-04 Terurut Topik venayaksa80

Salam Sejahtera,

Kawan-kawan sastrawan, kami dari panitia Ode Kampung 2 (Banten) 
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang 
telah mengapresiasi kegiatan kami. awalnya kami sempat berpikir 
bahwa kegiatan ini mungkin tak terlalu banyak yang antusias, 
mengingat akomodasi hanya kami tanggung untuk perwakilan komunitas 
sebanyak dua orang. itupun hanya memfasilitasi tempat tidur di rumah 
warga dan makan bersama selama kegiatan berjalan. Sementara untuk 
para sastrawan lainnya (yang tak mewakili komunitas)  harus rela 
mengeluarkan Rp. 20.000/ malam untuk menyewa kamar warga di kampung 
Ciloang. Untuk makan, para warga yang dimotori Pak RT menyediakan 
jajanan khas kampung. Kendati demikian kami cukup berbahagia karena 
hingga akhir pendaftaran peserta yang telah ditutup pada 1 Juli, 
sudah tercatat 250 sastrawan dari 47 komunitas yang tersebar di 
Nusantara siap untuk hadir, padahal kami tahu bahwa mereka juga 
harus berjibaku untuk membiayai diri sendiri. Inilah yang kami 
namakan sebagai kehadiran atas kesadaran yang tulus. 
Daftar nama-nama di bawah ini adalah yang telah mendaftar di 
[EMAIL PROTECTED] sementara untuk sastrawan lain yang hendak 
datang, sesuai dengan komitmen kami, kami akan tetap memperbolehkan 
datang. Daftar nama-nama ini untuk mempermudah mengkalkulasi 
estimasi pendanaan dan sebagai cara untuk mengidentifikasi.


Salam,


Firman Venayaksa
(Ketua Pelaksana)

SC,
GOLA GONG
TOTO ST RADIK
WAN ANWAR
WOWOK HESTI PRABOWO
RUBY A BAEDHAWY

Sekretariat: Rumah Dunia, Komplek Hegar Alam no 40 42118 Serang 
Banten tlp. 0254 224955
email: [EMAIL PROTECTED]
www.rumahdunia.net


PESERTA ODE KAMPUNG 2 HINGGA 1 JULI 2007


1.  Helvy Tiana RosaFLP
2.  Acep Zam Zam Noor   Tasikmalaya (Sanggar Sastra 
Tasik)
3.  Soni Farid  Bandung
4.  Hudan Hidayat   CWI
5.  Endo Senggono   PDS HB Jassin
6.  Isbedy S.   Lampung
7.  Gus TF  Padang
8.  Ahmadun Y F Tangerang (KSI)
9.  Mustofa Ismail  Tangerang   

10. Dianing Tangerang
11. Aris Kurniawan  Tangerang (Komunitas Kebon 
Nanas)
12. Husnul Huluqi   Tangerang (Komunitas kebon 
Nanas)
13. Binhad Nurohmat Jakarta 

14. Jamal D Rahman  Jakarta
15. Agus Sarjonojakarta
16. Joni Ariadinata Yogyakarta
17. Endang Supriadi KSI
18. Saut Situmorang Yogyakarta
19. Lukman ASukabumi
20. Akmal Nasery Basral Apsas-Jakarta
21. Herman FR   Banten (Gerage)
22. Wasih
23. Tan Lioe I  Bali
24. Budi P. Hatees  Lampung
25. Achi TM Tangerang (KSI)
26. Matdon  Bandung
27. Dino F. Umahuk  Maluku Utara
28. Rara Gendis Masyarakat Sastra Jakarta
29. Antonius SunaryoBogor
30. Ali Muakhir Bandung (FLP)
31. Yopi Setia Umbara   Bandung (ASAS)
32. Cunong Nunuk SuradjaBogor (YMS)
33. Dika Arnoldy
34. Dwi Ferriyati   Bekasi
35. Rona Tole
36. Iggoy el Fitra  Padang (Komunitas Ilalang 
Senja)
37. AbdiBalikpapan
38. Yonatan Raharjo Jakarta
39. Koko BhirawaPalembang
40. Carmudi
41. Restoe PrawironegoroJakarta 
42. Muhamad HusyairiMuara Sabak
43. Leonowens SP
44. Ahmad Sekhu Masyarakat Sastra 
JakartaKarmil Edo
45. Sendiri Kendari
46. Didit Marshel   Kendari
47. Galih   Kendari
48. Irawan Tinggoa  Kendari
49. Sendri YaktiKendari
50. Irianto Ibrahim Kendari
51. Syaifudin Gani  Kendari
52. Kusumawardhani  Bekasi
53. Adhi Rical  Kendari
54. Dian HartatiBandung (Mnemonic)
55. Asma Nadia  FLP
56. Irfan Hidayatullah  FLP
57. Khoirul Anwar   Kediri
58. Elina Putri Bogor
59. Ragi F. DayePadang (Komunitas Ilalang 
Senja)
60. Rosidi  Semarang (Kampung Sastra 
Soeketteki)
61. Viddy AD Daery  Jakarta
62. M Rona Anggie   Cirebon
63. Herry Hidayat   Yogyakarta
64. Husnu Abadi Riau
65. Inra Tjahyadi   Probolinggo Jatim
66. Harry S
67. Apriyanti Zuroida   Pancoran Jaksel

[mediacare] cukup ROKOK.

2007-07-04 Terurut Topik hendra indersyah
Dalam banyak menulis selama ini saya tidak pernah
menulis masalah narkoba.
Saya memang tidak tertarik dengan narkoba dalam segala
penyalah-gunaannya, meski boleh dibilang saya adalah
penulis 'yang banyak masalah' (belum ngetop ya).
Dan pernah saya menunjukkan TIDAK itu secara khusus
kepada orang tua sendiri, dulu... ada ceritanya,
besok-besok ya.
Dari rokok kita tahu apa arti ketagihan. Nah, faktual,
narkoba memang bikin ketagihan dan sangat lebih
merusak tinimbang rokok. 
Jadi, cukup sampai rokok, dan baguslah jika itu pun
anda tidak!.

Tabik,
HI. 




 

Now that's room service!  Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


[mediacare] PLURALISME DALAM IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA (Buletin SADAR)

2007-07-04 Terurut Topik mundo
  Buletin Elektronik www.Prakarsa-Rakyat.org 
   
  SADAR 

  Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi
  Edisi: 48 Tahun III - 2007
  Sumber: www.prakarsa-rakyat.org
 

--
 


  PLURALISME DALAM IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA

  Penulis: Gufron Mabruri[1]



  Kesadaran akan pentingnya pluralisme di kalangan pemerintah 
dan masyarakat saat ini nampaknya masih menunjukkan tingkat yang sangat rendah. 
Bahkan, melihat sejumlah kasus yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan 
ini, pluralisme secara te! rus-menerus dilanggar dan dicederai. Bila keadaan 
ini terus be! rlajut, maka bisa dipastikan tidak akan ada lagi ruang yang 
memungkinkan bagi hidupnya perbedaan, keberagaman, dan kebebasan di Indonesia.
   
  Penilaian tersebut bukanlah sebagai upaya dramatisasi. Sebab, 
fakta menunjukkan upaya-upaya pengingkaran pluralisme bekerja dengan sistematis 
di semua ruang kehidupan. Di ranah Negara, muncul berbagai kebijakan yang 
menentang pluralisme mulai dari pusat sampai daerah. Di ranah masyarakat, 
muncul kelompok yang kerap melakukan pemaksaan kehendak melalui represi dan 
operasi atas nama kebenaran dan keyakinan yang dianutnya. Situasi ini telah 
menciptakan ketakutan bagi setiap orang untuk merayakan keberagaman dan 
mengeskpresikan perbedaannya. 
   
  Memang saat ini muncul berbagai pihak yang terus 
mempromosikan pluralisme sebagai prinsip penting dalam berbangsa dan bernegara, 
namun hal itu ternyata belum cukup untuk menghilangkan berbagai pengingkaran 
terhadap pluralisme. Beberapa prinsip penting dalam pluralisme seperti ke! 
bebasan dasar (fundamental freedom) terus dilanggar dan dibelenggu, ruang yang 
memungkinkan hidupnya perbedaan dikekang, serta pengingkaran atas keberagaman 
sosial berlangsung di mana-mana.
   
  Hal itu tercermin dalam berbagai kasus pelanggaran dan 
pencederaan terhadap pluralisme yang terjadi di lapangan. Misalnya, pelanggaran 
terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan yang intensitasnya semakin 
meningkat, diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas semakin marak, 
klaim atas kebenaran dan keyakinan yang disertai pemaksaan kehendak melalui 
kekerasan dan ancaman terhadap kelompok lain semakin biasa terjadi di 
masyarakat, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya. 
   
  Fakta berbagai kasus itu menunjukkan bahwa pluralisme 
nampaknya menghadapi berbagai ancaman yang datang dari dua ranah. Pada satu 
sisi, pluralisme menghadapi ancaman dari ranah Negara, sementara pada sisi 
lain, pluralisme juga menghadapi ancaman dari ranah masyarakat. Kelompok-k! 
elompok anti-pluralisme melalui kedua ranah tersebut mengancam! plurali sme 
dengan cara-cara yang sistematik.
   
  Masalah menjadi serius ketika Negara terlibat, baik secara 
tidak langsung melalui proses pembiaran atas kasus-kasus yang terjadi, atau 
secara langsung melalui kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Aspek pembiaran 
misalnya terlihat ketika aparat Negara tidak menindak kelompok-kelompok yang 
melakukan pencedaraan terhadap pluralisme, seperti dalam kasus penuntupan 
sejumlah tempat ibadah di berbagai tempat. Sementara keterlibatan secara 
langsung terlihat dalam berbagai kebijakan yang dibuat Negara mulai dari pusat 
sampai daerah yang mengancam hak-hak dasar individu yang terkait dengan 
pluralisme.
   
  Potret pelaksanaan kebijakan Negara dan adanya sikap aparat 
negara seperti itu tentu saja merupakan sebuah ironi. Di tengah gencarnya 
perbaikan pelaksanaan HAM dan kehidupan berdemokrasi, Negara justru 
mengeluarkan kebijakan dan bersikap bertolakbelakang dengan HAM dan demokrasi 
itu sendiri. Hak-hak dasar individu yan! g semestinya dijamin dan dilindungi 
oleh Negara malah terus menjadi sasaran pelanggaran. 
   
   

  Beberapa Faktor Penyebab
   
  Setidaknya ada tiga faktor utama yang mendorong buramnya 
pluralisme di Indonesia. Pertama, belum adanya penerimaan secara total terhadap 
norma-norma HAM, baik itu di kalangan aktor-aktor Negara maupun masyarakat. 
Adanya penerimaan HAM yang cenderung setengah hati itu menyebabkan munculnya 
sikap dan tindakan anti-HAM di kalangan aktor-aktor Negara dan masyarakat. 
Terlebih lagi ide totaliteristik sebagai warisan rezim otoritarian Orde Baru 
hingga masih juga berakar kuat kendati rezim tersebut telah runtuh. Ia kini 
menyelinap dalam berbagai ruang kehidupan. 
   
  Kedua, banyaknya pengaruh berbagai penafsiran atas teks-teks 
keagamaan yang disertai dengan adanya klaim-klaim kebenaran atas pemikiran atau 
keyakinan yang dianut oleh

[mediacare] Workshop Video Editing (Avid Xpress Pro HD)

2007-07-04 Terurut Topik Irma Doloksaribu
WORKSHOP VIDEO EDITING (AVID XPRESS PRO HD)
Kamis, 12 July 2007
10.00 – 16.00
@ School for Broadcast Media
 
Materi Workshop:
·   Capturing/Loading
·   Titling
·   Dubbing/Sulih Suara/Voice Over
·   Animation/Graphic
·   Audio Suitening
·   Video Effect
 
Fasilitator:
·   Praktisi di bidang editing Avid Xpress Pro HD
 
Biaya: Rp300.000 (termasuk makan siang dan sertifikat)
 
Maksimum peserta : 10 orang
 
School for Broadcast Media (SBM) adalah lembaga pelatihan di bidang jurnalisme 
yang didirikan oleh Institut Studi Arus Informasi dan didukung oleh 
lembaga-lembaga internasional.
 
Informasi:
School for Broadcast Media,
Jln. Utan Kayu No.68A-B, Jakarta Timur 13120.
P: (021) 857 68 50 ;  (021) 857 68 47
F: (021) 857 68 43
Mail to: [EMAIL PROTECTED]
www.broadcast-edu.or.id

Best regards, 
Irma F.L. Doloksaribu


nb:Bapak/Ibu moderator, thanks for releasing this email.


   

Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out. 
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545433

[mediacare] When jihadists go online

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20070702.E02&irec=1


When jihadists go online 

Noor Huda Ismail, Jakarta



Aris Widodo and Arif Syaifudin were among the suspected terrorists the police 
arrested on June 9. The two, police say, were tasked by alleged Jamaah 
Islamiyah military wing commander Abu Dujana to send and receive emails from JI 
counterparts here and abroad. 

The terror group's use of the Internet as a medium of communication is a 
phenomenon that looks paradoxical for a movement generally regarded as 
anti-Western. In the World Wide Web, they discovered a friendly method of 
communication. It fulfills their need for secrecy and camouflage more 
effectively than any other medium, and allows them to transmit messages around 
the globe instantly. 

The trend to utilize the Internet by jihadists, especially via email and 
websites, as a central means to disseminate or propagate their beliefs, and 
quite often for fund raising, is not a new development. A diligent jihadist can 
easily surf the Internet and finds sites in order to keep up with jihad 
activities in Afghanistan, Iraq, Chechnya and Israel. 

One such example is Al-Muhajirun. This is the Internet site of a British 
organization that openly declares its intention to work for the establishment 
of a caliphate. 

On jihad, its website says: "The Muslim, if he does not get the honor to 
participate in the battlefield with mujahideen (jihad warrior), he should be 
engaged on speaking about the jihad, promoting the jihad and mujahideen." 

Here in Indonesia, the use of email as a means of communication is very common 
among jihadists. It suggests that the terrorists are not the ignorant 
individuals most people in our society think. In fact, they are computer savvy 
and understand how to exploit the Internet to cement their ties and networks. 

An Afghan veteran and JI talent scout for suicide bombers, Tony Togar, in an 
interview in a Medan prison said that Asmar Latin Sani, the JW Marriott Hotel 
suicide bomber, sent him an email saying that he was ready to "get married" as 
a code for being a suicide bomber. 

Abdullah Sunata, a former leader of hard-line group KOMPAK in Ambon, used the 
code "sexy girl" to communicate with Dulmatin and Umar Patek, who sought 
sanctuary with the Abu Sayyaf in the Philippines. 

Also, when JI still had a branch in Pakistan, Gun Gun, Hambali's younger 
brother, was asked to act as an intermediary for email exchanges with alleged 
al-Qaeda operatives. 

After his release from prison, Abu Bakar Ba'asyir made some positive comments 
to his followers. "Don't do bombings here in Indonesia," he told his followers. 

However, his "fatwa" discouraging violence in Indonesia has not been well 
received by fringe young and impassioned jihadi recruits. Young jihadis have 
instead turned to the Internet to download fatwas from mainly Middle Eastern 
jihadists, including fatwas from the late Jordanian born Zarqawi and a jailed 
Saudi Arabian cleric, Al Maqdisi. 

These examples illustrate how effective jihadi websites have become in turning 
the hearts and minds of young Muslims toward radicalism. The consequences of 
jihadi websites are likely to reverberate far beyond the artificial world of 
the Internet. 

The various means to keep messages and information hidden online are a practice 
that jihadi groups will continue to build on and refine in the future. This may 
be part of the explanation for how in the last seven years JI has shown 
resilience as a clandestine organization and demonstrated an ability to adapt 
to internal rifts and crackdowns by the authorities. 

The ease of the Internet is also the reason why jihadists are keen using it. 
One jihadist commented to me that "the sprawling and anarchic nature of web 
makes it easy to operate: Just put up a site, run it until it is closed down, 
and then put it up again somewhere else". 

Therefore, there is no choice for Indonesian authorities and beyond but to 
constantly monitor such websites to track and trace the war that has been 
declared in both the electronic and real worlds. 

An ideology of violence still occupies the minds of a fringe group of 
impassionate young recruits who are disappointed with their old leaders, whom 
they believe have abandoned the call of jihad. 

Without careful and well-planed efforts and initiatives to counter their 
virulent justification of violence, the Indonesian government and beyond may 
suffer from more terrorist attacks, which although simply planed and 
implemented can still kill many people. 

The writer is a security consultant at Sekurido Global Consulting. He can be 
reached at www.sekuridogroup.com

.


[mediacare] Tips 161: Keputusan Intuitif Penuh Percaya Diri

2007-07-04 Terurut Topik OmPopa

*Tips 161: Keputusan Intuitif Penuh Percaya Diri*

Inspirasi dari materi oleh Brian Tracy.

Bayangkanlah seseorang menghadiahi Anda, sebuah komputer yang sederhana tapi
amat powerful. Super komputer itu punya kemampuan untuk menjawab setiap
pertanyaan yang Anda ajukan, dan sekaligus mampu memberi solusi untuk setiap
permasalahan yang Anda hadapi.

Apa yang perlu Anda lakukan, hanyalah memprogram dengan benar setiap
pertanyaan dan masalah Anda ke komputer itu. Kemudian, di saat yang tepat,
komputer itu akan memberikan jawaban dan solusi yang akurat buat Anda. Enak
ya?

Wow...woww... stop! Berhentilah membayangkan. Karena faktanya, Anda sudah
punya komputer semacam itu. Di-install tepat di antara kedua telinga Anda.
Ya, komputer Anda lebih canggih dari komputer manapun buatan manusia.

Apa yang membedakan antara orang yang berbahagia dan tidak berbahagia dengan
segala hasil yang diperolehnya, adalah tingkat utilisasi alias pemanfaatan
dari komputer yang ada di kepalanya. Seberapa jauhkah komputernya digunakan?
Seberapa akurat, efektif, dan efisienkah mereka menggunakan komputernya?

Kemampuan menggunakan komputer yang di-install Tuhanlah, yang bisa membuat
kita lebih maju, lebih baik, dan lebih berhasil. Berita bagusnya, ternyata
tidak terlalu sulit untuk menerapkan user manual dari komputer super canggih
kita, seperti yang berikut ini. Jika kita berhasil, maka segala hasil akan
menjadi lebih berhasil.

*INSINYUR GENIUS DAN SENIMAN NYENTRIK*

Untuk memulai re-programming komputer Anda, pahamilah terlebih dahulu bahwa
komputer alias otak Anda memiliki dua wilayah. Biasanya, wilayah ini dikenal
dengan bagian kiri dan bagian kanan otak.

Pada intinya, diri Anda akan merasakan hal-hal yang baik dan positif, jika
kedua wilayah ini mau bekerja sama dan saling mengimbangi. Menurut
penelitian, kedua wilayah ini punya fungsi yang spesifik.

Otak bagian kiri Anda, cenderung bertanggung jawab untuk berbagai fungsi
yang sifatnya linear, berurutan, teratur, dan terorganisir. Hobinya
mengurutkan, menghitung, menganalisis, mengelompokkan, dan sebagainya. Ia
berurusan dengan segala sesuatu yang verbal, matematis, dan ilmiah.

Itulah insinyur dari diri Anda. Titelnya, dijamin PhD pada setiap Anda.
Perilakunya sangat berhati-hati. Penampilannya chic dan elegan. Cara
kerjanya, adalah memproses berbagai fakta selangkah demi selangkah.

Di sisi kanan otak Anda, ada seorang seniman. Kelakuannya berbeda banget
dari insinyur Anda yang nge-kost di sebelah kiri. Ia punya karakter yang
lebih holistik, dan tindak-tanduknya cenderung spontan. Namanya juga
seniman.

Caranya memandang segala sesuatu, adalah dengan melihat gambaran besarnya.
Bukan detil seperti si insinyur. Apa yang dilihatnya, adalah segala sesuatu
yang ada di belakang layar fakta, yaitu ide dan situasi.

Sebagai seniman, ia sangat kreatif, suka musik, dan punya kemampuan
artistik. Dialah yang sering mengajak Anda untuk menari, bernyanyi, atau
tertawa. Dia juga, yang punya cara intuitif dalam berpikir, merasakan,
menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan.

Mari kita buktikan sesuatu. Lakukanlah ini sebelum Anda meneruskan membaca.
Mari kita buktikan betapa powerfulnya pemahaman yang amat sederhana tentang
kiri-kanan ini.

Pikirkanlah sebuah subyek, yang bisa membuat Anda stress saat ini. Soal
keuangan, soal situasi kerja, soal target, soal sekolah anak Anda, soal
kebiasaan buruk, soal jodoh mungkin. Apa saja yang bisa membuat Anda stress
sekarang juga.

Sudah? Sekarang rasakan stressnya. Dan ketahuilah, bahwa yang stress adalah
otak kiri Anda. Kini sedang terjadi ketidakseimbangan di otak Anda. Dan itu,
bisa membuat komputer Anda hang.

Mari kita lakukan balancing. Sekarang Anda aktifkan otak kanan Anda, dengan
mencari apapun yang menyenangkan, meringankan, atau bisa menunjukkan betapa
di sela segala persoalan Anda, masih ada cukup banyak hal-hal positif dan
baik yang bisa Anda rasakan. Lihatlah betapa beruntungnya Anda. Lihatlah
orang lain yang kurang beruntung. See the good things! Yang dulu, yang
sekarang, dan yang mungkin akan datang. Temukanlah berbagai hikmah.

Tidak ada? Masya Allah, pasti ada!

Sudah? Bagus. Apa yang Anda rasakan detik ini adalah kondisi otak Anda yang
sudah kembali balanced. Kemungkinan hang sudah mengecil. Bahkan, Anda
mungkin sedang tersenyum sekarang.

Sangat powerful bukan?

Mulai sekarang, biasakanlah ini. Saat Anda stress atau manyun, katakanlah
pada diri Anda:

*"Ola...la otak kiri Saya sedang ngadat. Sisi kiri otak Saya sedang
pusing tujuh keliling." *

Lalu, lakukanlah balancing dengan mengaktifkan sisi kanan otak Anda.

*"Tapi... otak kanan saya melihat, merasakan, mendengarkan banyak hal yang
positif dan menyenangkan, misalnya..."*

Selamat, Anda telah berhasil menguasai Bab I user manual otak Anda. Sekarang
kita lanjutkan.

*KEPUTUSAN INTUITIF*

Jika Anda sudah menghitung secara matematis, melakukan analisis, menerapkan
berbagai teknik yang ilmiah, apakah itu sudah menjadi jaminan dari
kesuksesan Anda?

Berapa banyak yang me

[mediacare] MANGROVE CHALLENGE 2007 BERSEPEDA UNTUK KONSERVASI ALAM

2007-07-04 Terurut Topik didit.s banuardi.n

MANGROVE CHALLENGE '07

BERSEPEDA UNTUK KONSERVASI ALAM

Tunjukkan cintamu pada bumi dan dapatkan doorprize bernilai lebih dari 10
juta rupiah!



Waktu penyelenggaraan :Minggu 8 Juli 2007

Registrasi/penukaran kaos  :Pukul 06.00

Start :Pukul 07.00

Lokasi start line :JL. Palmerah Selatan, Perkantoran
Kompas Gramedia

Rute :Palmerah Selatan - Taman
Wisata Alam Angke Kapuk



Pendaftaran dapat dilakukan di:

Sekretariat B2W, Formula, B Bike, Bagus Bike, Rodalink PI, Rodajaya, Radio
SONORA, atau Humas Kompas Gramedia.



Dengan uang pendaftaran hanya Rp 10.000 Anda berhak memperoleh:

· Kaos

· Makan siang (Mc Donald)

· Snack

· Bibit Bakau

· Kupon Doorprize



Acara diawali dengan bersepeda dari lokasi start, Palmerah Selatan, ke Taman
Wisata Alam Angke Kapuk.



Acara di lokasi penanaman:

· Penanaman Bakau

· Bike Clinic (bersama Bagus Bike)

· Photography Clinic (bersama CHIP FOTO-VIDEO digital)

· Games Berhadiah Menarik



Hadiah Door Prize dan Games:

· 3 Sepeda dari Polygon

· 20 Paket dari Polygon

· 3 Voucher Mega Blitz

· 2 Speaker Altec Lansing

· 2 Speaker Aktif 2.1

· Sunglass Mp3 Player

· Voucher-voucher Berlangganan FOTO-VIDEO digital

· Voucher-voucher Berlangganan CHIP

· Paket-paket cantik dari Nova Group

· Banyak ragam hadiah unik dan menarik lainnya



Untuk keterangan lengkap, hubungi:

Humas KG JL. Palmerah Selatan 22-28, telepon 5483008 ext 4061

Agung   021-68841156

Fami 0811-194245

Joe   021-68345474



Acara ini diselenggarakan oleh: Kompas Gramedia



Acara ini diselenggarakan dengan dukungan:
Orang Tua, Polygon, Mc Donald, Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Sonora, B2W
Indonesia, dan Kompas Gramedia Cyclist

--
best regards,
didit ~> http://diditho.net


[mediacare] Minta CPnya Narji Cagur dan Okki Lukman

2007-07-04 Terurut Topik dinda
Dear all,

Mau minta tolong nih,
ada yang punya CPnya Narji Cagur dan Okki Lukman gak...?

Many thank's,
dinda




  
 
Yahoo! Singapore Answers 
Real people. Real questions. Real answers. Share what you know at 
http://answers.yahoo.com.sg

[mediacare] It's time for Bakrie to leave

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20070702.E03&irec=2


It's time for Bakrie to leave 

Patrick Guntensperger, Jakarta

Now that Indonesia's president has personally seen and been moved to tears over 
the devastated lives of the thousands of families affected by the mudflow 
delivered to their homes courtesy of Bakrie-owned Lapindo Brantas Inc., he has 
decided to order the company to do the what they should have done months ago. 
Perhaps he will finally consider making a decision that he should have made a 
long time ago.

Even Yudhoyono must be convinced by now that Aburizal Bakrie is more of a 
liability to the nation than he is an asset. Bakrie's continued presence in the 
post of Indonesia's Coordinating Minister for the People's Welfare clearly does 
not serve the interests of the cabinet, the government, or the people of 
Indonesia. The only interests served by the continued presence of Bakrie in 
that senior and completely inappropriate post are Bakrie's own and, to a 
rapidly diminishing degree, the partisan political interests that saw him 
appointed in the first place. 

A former coordinating minister of the economy, Bakrie should have been 
eliminated from the cabinet in SBY's first limited cabinet reshuffle. Instead, 
he was moved over to the equally senior position he currently holds. 

The post of coordinating minister for the people's welfare is one that 
requires, among many other things, a genuine concern for the well-being of the 
marginalized, the disenfranchised, the suffering victims of natural and 
man-made disasters. When looking about for a person with that quality and those 
concerns, the name Aburizal Bakrie doesn't exactly leap to most people's minds. 
In fact, if one were to try to name the least suitable candidate for that 
position, one could be forgiven for thinking of Bakrie. 

Simply being a failure at the economics portfolio in does not give one 
sufficient credentials for taking the helm of the People's Welfare Ministry; if 
it did, Bakrie would be eminently qualified. Bakrie ran the economics portfolio 
during Abdurrahman (Gus Dur) Wahid's tenure and guided Indonesia to the worst 
economic performance in the country's history. 

A Golkar executive and a vastly wealthy tycoon in a family-owned business, he 
was appointed to the same economics portfolio by SBY to appease the powerful 
party and the remaining Soeharto loyalists. He was on track to reprise his 
dismal performance when he was given his parallel promotion and replaced by 
Boediono, someone with genuine economics credentials. 

But all that having been said, perhaps the biggest barrier to Bakrie's 
effectiveness as a minister of the Indonesian cabinet is his utterly 
unrepentant attitude regarding a conflict of interest that leaves him with zero 
credibility outside of Indonesia and very little within the archipelago. 

Bakrie being the senior cabinet member responsible for the welfare of the 
thousands upon thousands of people whose homes, villages, and livelihoods have 
been wiped out by a disaster caused by a company he controls, would be 
unthinkable in most democratic countries. 

Indonesia's reputation as a haven for cronyism is maintained and enhanced by 
his remaining in any political office, let alone that particular one. Now that 
the president has personally seen the depth of the horror precipitated by 
Lapindo and the inexcusable foot-dragging that characterizes the promised 
compensation, he has finally taken legal steps to order the responsible parties 
to do the right thing. The blatant conflict of interest Bakrie is immersed in 
can no longer be ignored. 

The people of Indonesia can clearly see that Bakrie brings few things in terms 
of skills, commitment to the country or its people, or anything else of value 
to the table. Many Indonesians see that Bakrie holds a post in which his 
presence is actually a grotesque detriment to the people's welfare. 

Perhaps only few people would be sorry to see him go. It should go without 
saying that a man of integrity in Bakrie's position would have alleviated a 
great deal of pain by having offered his resignation as soon as the conflict 
became apparent. 

If SBY were to dismiss Bakrie from the cabinet not even the staunchest Golkar 
supporter could argue with a straight face that the decision was inappropriate. 
Even as a political token, Bakrie may have lost his value. 

The writer is a Jakarta-based social and political commentator, lecturer, and 
consultant. He may be reached at [EMAIL PROTECTED]



[mediacare] ATHEISME dan UNIVERSALISME

2007-07-04 Terurut Topik leonardo rimba
Dear Friends, berikut adalah percakapan antara saya
dengan Rekan Zainal dan Rekan Nyoman (nama samaran) di
Yahoo Messenger tentang ATHEISME dan UNIVERSALISME.
Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan lainnya. (Leo).


+

PERCAKAPAN I: 


Z = Zainal
L = Leo

Z: Siang Pak Leo..

L: Anything I can do for you?

Z: Bisa saya tanya2..?

L: Bisa, about what?

Z: Saya lihat postingan di atheis yahoogroups.

L: Hm,.. your question is?

Z: Siapa Pak Leo ini?

L: Me, Leonardo Rimba is my real name...

Z: Maksudnya, profesi bapak?

L: I give counselings to people who ask masalah rumah
tangga, kerja, dsb..

Z: Apakah bapak percaya tuhan itu ada?

L: Yes, definitely. We are part of God, one big God.
And we are small gods.

Z: How come?

L: I feel it, everybody is connected with everybody
else, we are all connected...

Z: I know.

L: The sum of all of us and more is God.

Z: You felt that, but I don't... I don't believe in
god at all.

L: No problem. I have no problem at all with that
because "God" as most people understand is only a
concept, a construct.

Z: I also don't believe in faith.

L: Faith has 2 meanings. 1) Faith as a concept, 2)
Faith as an experience, a personal experience. I have
faith as a personal experience. So, no matter what
people say, I have my faith because it is based on
personal experience and not on what other people write
or say. I experience God in me.

Z: Ok

L: I talk about what I experience, I talk from
experience.

Z: You mean, we live our life inside the construction
we made ourselves??? ...then I don't feel God...

L: So what?

Z: So there's no god for me..

L: Good. You wont't change a bit whether you believe
in God or not.

Z: So there's nothing wrong?

L: No, nothing wrong, just be yourself, you know what
you are...

Z: That's great!

L: You know your identity.

Z: Sure.

L: You know where you are going.

Z: Absolutely.

L: And you know your so-called "mission" in life. You
are not afraid to live, neither are you afraid to die.
You respect other people, you respect yourself also.

Z: It's a must.

L: Hence, believing in God or not won't change you a
bit.

Z: That's the tipping point of life.

L: It's just a matter of how people see themselves
related to a convention, tradition. Believing in God
has become something like tradition to us. We are
enslaved by it, to some degree. In my opinion, if you
are comfortable with what you are right now, then it's
ok. If you are ok, God (or UnGod) is ok.

Z: Let me know, do you have a name for your faith...
just for identifying?

L: Well,.. I don't name it for sure. Some people call
it Universalism. I believe in the universality of all
humanity disregarding their religions or irreligions.
The Universality of all religions, the understanding
that all religions teach the same principles.

Z: OK, I got it.

L: Good. So, we are on the same footing, I believe... 

Z: Yes, we live under the same sun, we walk under the
same moon, then why can't we live as one?

L: We live as one despite all our differences. We are
one, I believe it, one humanity. We are one species,
the species of Human Being; with many varieties: races
and ethnicities; with many belief systems: religions
and traditions; with many habits: cultures and tastes.
Yet, despite all those differences, we are still one.
Human Beings.

Z: Thank you... so there's nothing to be debated at
all, right?

L: Ha ha.. Well, I'm too busy helping people. I can't
afford to debate. Nice talking with you Mas. Bye!

Z: Oh, I don't need your help, for your note!

L: Sure.

Z: I just wanna know your contention about this
conception.

L: Good.

Z: Ok thanks. Nice to talk with you!

L: Welcome. Nice talking with you. Bye!

Z: Anyway, why do you speak English?

L: I used to live in the States. Atlanta, Georgia,..
Pennsylvania years ago. I got my masters degree there.

Z: But are you an Indonesian?

L: I'm an Indonesian.


+

PERCAKAPAN II:


N = Nyoman
L = Leo

N: Selamat siang, Pak.

L: Siang, dengan siapa ini?

N: Saya Nyoman Budiana, 33, Denpasar.

L: Ada yang bisa saya bantu Mas Nyoman?

N: Apa arti sensasi yang saya rasakan diantara kedua
alis saya? Kadang2 muncul, tidak tentu.

L: Itu sensasi fisik dari Cakra Ajna. Agar stabil,
anda perlu meditasi di Cakra Ajna dan lepaskan segala
keterikatan dengan yang sifatnya ritualistik itu.
Ambil essensi dari segala ritual, dan bawa itu ke
pemahaman anda.Dan lepaskan segala perasaan bersalah
karena tidak menjalani ritual seperti leluhur anda
jalankan. Itu yang aku lihat dari sini.

N: Hmm, terima kasih. Ada hubungannya dengan Mata
Ketiga yang selama ini Bapak jabarkan? atau hanya
sensasi fisik dari Cakra Ajna saja?

L: Ada hubungannya. Please baca tulisan2 aku ya? Mata
Ketiga itu tempat upacara yang sesungguhnya. Tempat
suci yang sesungguhnya, dan bukan macam2 pura itu. Dan
itu ada di diri kita sendiri. Mata Shiva, itu
istilahnya di Bali. You are Shiva incarnating.

N: Sudah saya baca-baca Pak, dapat link dari milis
babadbali. Thanks buat postingnya 

[mediacare] RI Press Council to mediate in Newmont vs New York Times dispute

2007-07-04 Terurut Topik madejawa
RI Press Council to mediate in Newmont vs New York Times dispute

Jakarta (ANTARA News) - The US-based daily, The New York Times, will 
appoint the Indonesian Press Council as a mediator in the lawsuit 
gold-mining company PT Newmont Minahasa Raya has filed against the 
newspaper, a spokesman for the latter said here Monday. 

Aritonang, the daily`s lawyer in Indonesia, said the decision to 
appoint the Press Council as mediator in the legal process was made 
as he had close personal contacts with several of the council`s 
members. 

"But we have not yet decided the names of those we will propose to 
serve as our mediators," Aritonang said after a court session on the 
case.

PT Newmont Minahasa Raya`s president diretor, Richard Bruce Ness, 
had filed a law suit against The New York Times as he felt the daily 
had tarnished his good name through reports published on September 
9, 2004, September 24, 2004 and October 7, 2004.

Monday`s session at the Central Jakarta District Court was adjourned 
until July 11, 2007 when the agenda would include the appoinment of 
a mediator and the arrangement of a mediation mechanism. 

Aritonang said the July 11 session would decide wether the mediation 
would be done in or outside the court. 

If the mediation was to pursued in the court , the judges in the 
case would serve as mediators. But if it was done outside the court, 
the two parties would appoint mediators based on a common agreement.

Besides mediators from the Press Council, Aritonang would also try 
to invite parties from overseas to serve as witnesses. They will act 
as expert witnesses, not as mediators. This was because the alleged 
offense was committed when Ness was in Indonesia.

Apart from restoration of his good name, Ness also demanded that the 
daily pay US$63,930 in compensation for immaterial losses he had 
suffered.(*)




[mediacare] Edisi Kampung di www.rumahdunia.net

2007-07-04 Terurut Topik Rumah Dunia

WORO-WORO!!!

MENU GURIH NAN LEZAT KHAS KAMPUNNG 

ALA WWW.RUMAHDUNIA.NET

  

Perut lapar?

bosen dengan menu frenchais?

ada menu kampung ala www.rumahdunia.net

jangan ketinggalan!! Nanti aromanya keburu habis

disamber orang.

 

 MENU-MENU PILIHAN!!

 Agenda...

Perhelatan Ode Kampung 2

yang bakal diikuti oleh lebih dari 40 komunitas sastra di seluruh Indonesia. 

Tentang tempat, waktu perhelatan orang-orang kampung..

 

Ambasador

Tentang kerinduan pada kampung halaman dari para ambasador

Rumah dunia di Dubai dan Belanda. 

 Orang kampung yang sekarang berada di luar negeri sana.

 

Parade Karya

Ada sajak-sajak dengan aroma kampung, ada teriakan warga tertindas

yang ingin lepas dari hegemoni kelompok tertentu di

kampung, dan masih banyak lagi.

 

Pariwisata Banten

 

Mencari asal-muasalan kebiasan orang-orang kampung di Banten. 

Yaitu tradisi “Ubrug”. Ditulis oleh wartawan Radar Banten.

 Memori

Budaya berbagi adalah perlu dilestarikan. 

Rumah Dunia berdiri di atas ruh ini. 

Relawan dan siapaun yang datang ke sini boleh berbagi; Ilmu, kebahagiaan, dll

 

 Tips

Yang tak kalah penting adalah tips-tips untuk mengikuti pertemuan 

akbar para pecinta sastra tanah air ini. Agar anda nyaman pada waktu mengikuti 
Ode kampung nanti

 

 Warta Relawan

Perjuangan anak kampung yang mulai mendekati titik puncak dalam dunia 
kepenulisan. 

Perjuangan dan kegigihannya telah mengantarkan 

Endang Rukmana menjadi calon pengarang muda yang piawai memainkan kata-kata. 

Dengan kata-kata  itu, ia mulai merasakan madunya... .

 

 Mari kita tengok sejenak kampung

halaman. Apa yang bisa kita lakukan untuk kampung

halaman? 

Semua ada di www.rumahdunia.net

Jang RuDun
   

   
-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

[mediacare] Europe still sees US as greatest threat to stability

2007-07-04 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Europe still sees US as greatest threat to stability
By John Thornhill in Paris, Daniel Dombey in Brussels and Edward Alden 
in Washington

Published: June 18 2006 22:07 | Last updated: June 18 2006 22:07

Europeans remain deeply suspicious of US foreign policy in spite of 
President George W. Bush’s concerted attempts since the start of his 
second term to improve transatlantic relations.

In a Harris opinion poll, published on the eve of Mr Bush’s latest 
visit to Europe this week, 36 per cent of respondents identify the US 
as the greatest threat to global stability.

The poll, conducted in association with the FT, questioned a 
representative sample of 5,000 people in the UK, France, Germany, 
Italy, and Spain on a range of issues. Thirty per cent of respondents 
named Iran as the greatest threat to global stability, with 18 per cent 
selecting China.

Guillaume Parmentier, director of the Paris-based French Centre on the 
US, said such polls reflected the lingering ill will caused by the US-
led invasion of Iraq in 2003 but tended to obscure better co-operation 
between the US and Europe over a number of issues, such as Lebanon, 
Afghanistan, and Iran.

“At the official level, transatlantic relations are infinitely better 
than they have been even if the underlying differences over how to 
manage international crises and international problems have not been 
solved,” Mr Parmentier said.

At a US-European Union summit in Vienna on Wednesday, Mr Bush is 
likely to press for full payment of the billions of dollars in aid 
pledged by Europe for Iraq and Afghanistan. 

Of the nearly $14bn (£7.6bn, €11bn) pledged by all countries at 
donors’ conferences, less than $4bn has been disbursed. Bob Kimmitt, 
deputy Treasury secretary, and Phil Zelikow, a top aide to Condoleezza 
Rice, secretary of state, are also being sent separately to Europe and 
the Middle East to press the issue.

European leaders are expected to call on Mr Bush to close the 
detention centre at Guantánamo bay in Cuba, where three prisoners 
recently killed themselves.

Ursula Plassnik, Austria’s foreign minister, who is one of the summit’
s hosts, said last week there was “no doubt” that the issue would be 
raised. 

“Nobody can be placed in a legal vacuum,” Ms Plassnik said. “This does 
not correspond to our understanding of human rights.”

The meeting in Vienna has been characterised by difficulty in agreeing 
texts; European officials say positions taken by the US State 
Department were subsequently overruled by the National Security 
Council. But the official statement from the summit will set out the 
principles for strategic co-operation on energy security, including 
diversification of energy supplies and market-based energy security 
policies.

The FT Harris poll found that the French were the most pessimistic 
Europeans, while Spaniards were most likely to think their country is 
heading in the right direction and the British believe it is too easy 
for foreign companies to take over businesses in their country.

The survey also revealed a sharp division of opinions over nuclear 
power. The strongest support comes in Italy, France and the UK while a 
majority of Spanish and German respondents oppose the idea.

Copyright The Financial Times Limited 2007




[mediacare] Teroris Inggris Pakai Taktik Amrozi Cs

2007-07-04 Terurut Topik Sunny
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=8868

Senin, 02 Juli 2007,

Teroris Inggris Pakai Taktik Amrozi Cs 

Inggris Siaga Satu, AS dan Australia Rilis Travel Warning 
GLASGOW - Teror bertubi-tubi di Inggris dalam dua hari terakhir mirip dengan 
teror bom kelompok Amrozi. Teror dengan bom mobil di Haymarket dan Park Lane 
Jumat (29/6) serta serangan mobil berisi bom di Bandara Glasgow Sabtu (30/6) 
hampir sama dengan teror di depan Paddy's dan Sari Club Bali (12/10/2002) dan 
Hotel JW Marriott, Jakarta (8/08/2003). 

Kemiripan metode teror itu membuat Perdana Menteri (PM) Inggris Gordon Brown 
yakin bahwa peneror adalah anggota jaringan Al Qaidah. "Jelas, saat ini kita 
sedang bersinggungan dengan sekelompok orang yang terkait dengan jaringan Al 
Qaidah yang bersiap untuk merusak sesuai dengan kemauan mereka," kata Brown 
setelah pertemuan dengan komisi keamanan tertinggi COBRA kemarin.

Di tengah kekhawatiran terjadinya serangan baru bergaya Al Qaidah itu, Brown 
yang baru lima hari menjabat kemarin mempertinggi level ancaman nasional hingga 
ke tingkat "kritis". Langkah tersebut menyusul pernyataan polisi yang menyebut 
kasus tiga serangan bom mobil saling berhubungan.

Level keamanan "kritis" adalah level waspada tertinggi di antara lima level 
pada sistem baru pengamanan nasional Inggris yang mulai diterapkan pada Agustus 
2006. Inggris baru dua kali menerapkan level keamanan tertinggi. Peringatan 
level kritis pertama dikeluarkan saat terjadi ancaman bom pada peringatan 
setahun bom London 7 Juli 2005.

Dalam keterangan yang dikutip dari BBC, disebutkan bahwa keputusan pemerintah 
Inggris yang menaikkan level keamanan menggambarkan perhatian dan tanggung 
jawab mereka dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bom selanjutnya. Tingkat 
ancaman yang kritis menunjukkan bahwa serangan teror sedang ada di sekitar 
warga Inggris.

Penggunaan taktik teror bom Bali diungkapkan penasihat keamanan PM Gordon 
Brown, Lord John Stevens. Menurut dia, Al Qaidah di Inggris telah mengimpor 
taktik dari Baghdad dan Bali untuk melakukan teror di jalanan Inggris. "Bukti 
kuat memang sulit didapat. Namun, berkembang dugaan bahwa kaki tangan Al Qaidah 
yang mungkin kelahiran Inggris telah pulang dari Iraq dan melakukan teror," 
tambah Stevens.

Terkait dengan serangan terorisme di London dan Galsgow, tadi malam Kepolisian 
Skotlandia menyatakan menangkap lima tersangka. Dua orang ditangkap di Bandara 
Glasgow setelah mobil jip mereka menabrak pintu utama Bandara Glasgow, kemudian 
meledak dan terbakar. Salah seorang tersangka yang ditangkap di Glasgow itu 
harus dirawat di rumah sakit Royal Alexandra karena luka bakar di tubuhnya.

Dua orang lain ditangkap di Cheshire, Inggris Utara, dalam operasi gabungan 
oleh Kepolisian London, Birmingham, dan Skotlandia. Sumber kepolisian menolak 
memberikan informasi detail. Hanya disebutkan bahwa mereka terdiri atas seorang 
pria berusia 26 tahun dan seorang wanita 27 tahun. 

Kepolisian Strathclyde mempercayai bahwa orang-orang tersebut memiliki sejumlah 
bahan peledak. Tapi, terakhir diketahui bahwa bahan itu tidak berpotensi 
meledak. Kini kendaraannya sudah diamankan dan sedang diperiksa ahli forensik. 
Selanjutnya, tersangka kelima ditangkap di Liverpool.

Polisi menambahkan bahwa mereka juga memeriksa sebuah perumahan yang berjarak 
sekitar 12 kilometer sebelah barat pusat kota Glasgow.

"Ada kesamaan yang jelas bahwa mereka memiliki bahan peledak yang sama. Kami 
bisa menyatakan bahwa insiden Glasgow adalah insiden teroris," kata Willie Rae, 
pemimpin Kepolisian Glasgow. 

Sementara itu, setelah ditutup hampir sepuluh jam, Bandara Glasgow kemarin 
kembali dioperasikan. Hal itu ditandai dengan datangnya penerbangan dari 
Orlando dan Ibiza. 

Meskipun demikian, pengamanan sangat ketat tampak di dalam dan luar bandara. 
Sejumlah bandara lain juga meningkatkan pengamanan. Antara lain, Edinburgh, 
Newcastle, Birmingham, Manchester, dan Blackpool. Pengamanan superketat 
terutama diterapkan pada bandara yang melayani penerbangan menuju Amerika 
Serikat.

Terkait dengan kejadian di London akhir pekan lalu, polisi juga meningkatkan 
patroli dan pengamanan di beberapa titik keramaian. Di antaranya pada acara 
konser Diana di Stadion Wembley serta kejuaraan tenis Wimbledon.

Teror bom di London dan Glasgow dalam dua hari juga membuat negara sekutu dekat 
Inggris, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Spanyol mengetatkan pengamanan 
bandaranya. 

Meskipun tidak menaikkan level pengamanan menjadi merah (level ancaman 
tertinggi di AS), Gedung Putih menerapkan standar pengamanan seperti kode merah 
di bandar-bandara. Australia dan Spanyol mengeluarkan peringatan (travel 
warning) kepada warganya yang tinggal dan memiliki rencana bepergian ke 
Inggris. 

Situasi keamanan Inggris yang terancam juga direspons pemerintah Indonesia. 
Pemerintah mengimbau agar WNI yang akan pergi atau transit di bandara-bandara 
di Inggris Raya atau WNI yang tinggal di negara tersebut meningkatkan 
kewas

[mediacare] Ketua Umum PDI Perjuangan: Rakyat tidak Membutuhkan Panggung Sandiwara

2007-07-04 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Ketua Umum PDI Perjuangan: Rakyat tidak Membutuhkan Panggung Sandiwara  
Saturday, 30 June 2007 
  Malang, Suluh Perjuangan

Banyak bangsa atau negara yang bersusah payah merdeka membangun kebersamaan 
dalam keberagaman akhirnya terpecah karena keberagaman itu, tapi Alhamdulillah 
Indonesia tidak. Ini karena  para pendiri bangsa telah mewariskan Pancasila, 
sebagai falsafah dan landasan  kita dalam kehidupan berbangsa. Demikian 
ditegaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan dalam pidatonya pada acara wisuda 
Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu siang (30-6).  Pidato selengkapnya dapat 
diikuti pada portal Ketua Umum PDI Perjuangan di situs ini.


  Menurut Megawati, kita memiliki tiga hal yang diwariskan oleh para pendiri 
bangsa ini yaitu negara yang dibentuk sebagai NKRI, falsafah dan landasan 
ideologi bangsa yaitu Pancasila, dan Konstitusi negara yang dijabarkan dalam 
Undang-undang Dasar 1945. Tiga hal tersebut lah yang kemudian  mewarnai corak 
dan jati diri bangsa dan sekaligus menjadi modal sosial bagi warga bangsa dalam 
membangun hubungan antar warga bangsa di Indonesia ataupun dalam berinteraksi 
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. 

Dalam acara yang dihadiri Pimpinan Muhammadiyah, pejabat setempat dan ribuan 
wisudawan serta keluarga, Ketua Umum PDI Perjuangan itu menegaskan Pancasila 
tersebut, khususnya sila Keadilan Sosial, belumlah terwujud secara paripurna. 
Terbukti dirinya menerima banyak keluhan, terutama mengenai sulitnya hidup 
sekarang.  Tidak hanya ibu-ibu yang mengadu mengenai harga minyak goreng yang 
tinggi, minyak tanah yang tidak terjangkau harganya atau akses terhadap 
pendidikan yang berkualitas yang mahal, tetapi juga para petani yang mengeluh 
mengenai tingginya biaya sarana produksi pertanian seperti pupuk, dan 
sebagainya. Bahkan masyarakat di Sidoarjo yang terkena musibah lumpur Lapindo, 
juga berteriak mengenai hak-hak mereka untuk dapat terus hidup dan mendapatkan 
keadilan atas bencana yang mereka alami. 

Menurut Presiden RI ke-5 itu, semua keluhan, pertanyaan dan harapan masyarakat 
tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi para pemimpin bangsa ini untuk mencarikan 
jawaban-jawabannya. "Memberikan jawaban tidak hanya cukup dengan  menangis dan 
berwacana,  dan membandingkan keadaan masa kini dengan masa yang lalu. Rakyat 
tidak membutuhkan  panggung sandiwara," katanya menyindir.

Yang rakyat butuhkan sekarang, demikian kata Megawati, adalah karya-karya nyata 
dan realistik, beras dan minyak goreng yang terjangkau harganya, akses 
pendidikan yang berkualitas dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, petani 
dan nelayan  mendapatkan jaminan harga jual yang layak, sarana produksi yang 
terjangkau, buruh terjamin hak-haknya, lapangan pekerjaan terbuka luas utamanya 
bagi generasi-generasi baru Indonesia, guru-guru Indonesia diberikan 
penghargaan yang layak dan cukup bagi jasa

   
-
 All new Yahoo! Mail - 
-
Get a sneak peak at messages with a handy reading pane.

[mediacare] Ahmadiyah agar DIBUBARKAN? Lihat dulu berita ini...

2007-07-04 Terurut Topik Thesaints Now

*Attention News/Assignment Editors: *
20,000 Muslims celebrate Canada Day at Muslim Conference

   MISSISSAUGA, ON, July 1 /CNW/ - Thousands of Muslims and Non-Muslim
guests as well as international delegates attended the 31st annual convention
of Canada's Ahmadiyya Muslim Community held at the International Center in
Mississauga (Derry and Airport Roads) from June 29th to July 1st, 2007,
inclusive. Over 20,000 people, having traveled from all across North America,
participated.
   Canada Day celebrations included a rendition of the national anthem by
young Ahmadiyya Muslim boys and girls recited to an enthusiastic flag-waving
audience.
   The three-day event presented a series of lectures by male and female
scholars and educationists to promote and encourage the spiritual development
of the participants as well as to address common misconceptions about Islam
and its history.
   On Sunday, July 1st, the President of Canada's Ahmadiyya Muslim Community
discussed challenges of family breakdown. Highlighting example of the Holy
Prophet Muhammad (peace and blessing of Allah be upon him), he reminded each
spouse of their religious responsibilities based on love and mutual respect.
Noting the unbearable financial and social cost of domestic disputes,
Mr. Malik emphasized that society cannot achieve heavenly peace without
establishing domestic harmony.
   Another lecture addressed the recently released and highly publicized
books promoting atheism that are critical of religion and its adherents. This
lecture dispelled the misconceptions and misinformation regarding Islam
contained in these books and described what God means to Muslims and how they
can go about searching for and finding Him.
   Canadians from all walks of life interested in learning more about Islam
and overcoming misconceptions regarding Muslims are attending this event. They
will obtain a greater understanding of the true Islamic teachings on a range
of issues as well as an appreciation of their historical context. Participants
are also presented with an ideal opportunity to meet and interact with their
fellow citizens, both Muslim and non-Muslim.
   Many dignitaries representing different levels of government and
constituencies within Canada attended. On Canada Day, the Honourable Premier
Dalton McGuinty praised the Ahmadiyya Muslim Community for its continuing
efforts to reach out to Canadians and provide them with the true picture of
Islam. The Honourable Greg Sorbara echoed his comments and noted community's
contributions to Canadian society. Her Worship Mayor Susan Fennell praised the
Ahmadiyya Muslim Community's contributions to the city of Brampton and looked
forward with eager anticipation to the completion of the Ahmadiyya Muslim
Mosque being built in her city. The Chief of York Regional Police, Armand
LaBarge as well as United States Consul General also graced the event.
   Each year, the primary purpose of the annual convention of Canada's
Ahmadiyya Muslim Community is to provide participants with an opportunity to
broaden and deepen their understanding of Islam. The Ahmadiyya Muslim
Community is committed to contributing to the multicultural mosaic by helping
to achieve a better Canada and by encouraging both Muslim and non-Muslim
Canadians to come together and live according to their creed, "Love for All,
Hatred for None."

   The Ahmadiyya Muslim Community was established in 1889 by Hadrat Mirza
Ghulam Ahmad (1835-1908) of Qadian, India. He claimed to be the Promised
Messiah and Mahdi whose advent was foretold by the Holy Prophet Muhammad
(peace and blessings of Allah be upon him) and whose purpose it was to revive
the true teachings of Islam as contained in the Holy Qur'an and traditions of
the Holy Prophet Muhammad. The Ahmadiyya Muslim Community has millions of
members and is established in over 180 countries. Its members are dedicated to
practicing and professing the peaceful and moderate message of Islam to the
world and serving humanity. Notable members of the Ahmadiyya Muslim Community
are the late Sir Zafrulla Khan, President of the International Court of
Justice (1954-61) and the late Dr. Abdus Salam, recipient of the Nobel Prize
for Physics (1979). The Ahmadiyya Muslim Community in Canada was established
in 1969, and its first annual convention was held in 1976.

   For further information:
   on the Ahmadiyya Muslim Community Canada visit: www.ahmadiyya.ca; or
http://www.islamevents.ca/event/jalsa07/

   For pictures of the event please click the link:
   http://www.islamevents.ca/event/jalsa07/download/

--

Picture 1: *Start of Friday Prayer*
download hi-resolution
picture


--

Picture 2: *Missionary In-charge Ahmadiyya Movement in Islam Canada
presenting his inaugural address
*download hi-resolution
picture

[mediacare] Klarifikasi Agus Widjojo

2007-07-04 Terurut Topik Yap Hong Gie
KLARIFIKASI AGUS WIDJOJO.
Jakarta, 29 Juni 2007.


Menunjuk kepada beberapa artikel yang dimuat dalam website FSAB khususnya 
artikel yang menyampaikan pandangan Ilham Aidit bahwa DN Aidit  Ketua Umum 
PKI pada tahun 1965 tidak terlibat dalam peristiwa G 30/S/PKI, dengan ini 
saya menyampaikan klarifikasi :

Pandangan yang disampaikan oleh Ilham Aidit hanya merupakan pandangan 
pribadi dalam diskusi FSAB dan banyak mendapat tantangan dari anggota FSAB 
lainnya.
Oleh karenanya pandangan yang disampaikan oleh Ilham Aidit tidak diadopsi 
dan sejauh saya fahami bukan merupakan pandangan FSAB, bahkan merupakan 
penyimpangan dari visi dan misi FSAB yang dimaksud menghentikan konflik dan 
tidak membuat konflik baru.

Artikel yang merupakan reportase diskusi, tidak mencerminkan berbagai 
pendapat yang berkembang dalam diskusi, dan pada dasarnya tidak sependapat 
dengan pendapat Ilham Aidit.

Reportase memberi kesan bahwa pendapat Ilham disetujui oleh semua yang 
hadir, khususnya nama-nama yang disebutkan dalam reportase.

Saya pribadi berpendapat bahwa negara kesatuan Republik Indonesia didirikan 
bedasarkan Pancasila dan UUD 1945, oleh karenanya semua ideologi dan 
organisasi yang menganut ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tidak 
mempunyai hak hidup di Indonesia.


Klarifikasi ini perlu saya buat, karena dengan membaca artikel reportase 
yang dimuat dalam website didapat kesan bahwa saya setuju dengan pendapat 
Ilham Aidit.

Saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat Ilham Aidit, dan menurut 
pendapat saya pendapat Ilham Aidit tidak mencerminkan semangat rekonsiliasi 
yang diusung oleh FSAB.


 



[mediacare] Harakiri - Bunuh diri !

2007-07-04 Terurut Topik mangucup88
Rupanya pada saat sekarang ini; orang bunuh diri sedang ngetren 
berat. Kebanyakan orang bunuh diri karena merasa malu dan ini bukan 
hanya dilakukan oleh orang dewasa saja bahkan anak-anak sekalipun 
sudah banyak yang melakukannya. Misalnya Eko (15) dari Tegal yang 
telah mencoba untuk bunuh diri, karena merasa malu menunggak uang 
sekolah. Padahal pungutan uang sekolahnya hanya Rp. 5000 saja per 
bulannya. Sedangkan para konglomerat hitam yang memiliki hutang lima 
triliun saja tidak pernah mempunyai rasa malu.

Cara yang ditempuh untuk bunuh diri itu macem-macem, mulai dari 
terjun bebas dari hotel/gedung tinggi, minum racun, menabrakan diri 
ke kereta api atau busway, gantung diri, potong urat nadi maupun 
bakar diri. Ini semua adalah cara bunuh diri yang kampungan alias 
nDeso. Dlm soal bunuh diri kita harus belajar dari Jepang, yang 
telah lama memiliki budaya malu. Mereka melakukan bunuh diri bukan 
hanya sekedar bunuh diri secara begitu saja melainkan dengan ritual 
dan disaksikan oleh beberapa orang, bahkan oleh anggota keluarganya 
sendiri dan juga oleh bikshu Shinto.

Harakiri (Hara = perut, Kiru = menusuk) walaupun demikian orang 
Jepang sendiri jarang yang menggunakan kata Harakiri. Mereka lebih 
senang menggunakan kata Seppuku yang memiliki arti yang sama dengan 
Harakiri.  Budaya harakiri ini adalah tatacara budaya kesatrian 
(Bushido) yang dilakukan oleh kaum Samurai. Budaya ini sudah 
dilakukan sejak abad ke 12 dan mulai dilarang secara resmi di tahun 
1868, walaupun demikian s/d saat ini masih tetap saja banyak yang 
mempraktekannya.

Harakiri bukanlah sekedar bunuh diri secara begitu saja, melainkan 
harus melalui upacara ritual yang jelas dan telah ditentukan 
sebelumnya. Mereka melakukan ini bukannya secara dadakan, terkadang 
mereka mempersiapkan upacara Harakiri ini seperti juga upacara 
perkawinan yang telah dipersiapkan berbulan-bulan sebelumnya.

Sebelumnya orang melakukan harakiri ia harus mendapatkan seorang 
pendamping asisten yang berfungsi sebagai algojo. Sang algojo ini 
mendapatkan tugas untuk memancung kepala dari orang yang melakukan 
harakiri. Masalahnya apabila seorang melakukan harakiri, pada saat 
ia mau mati, dilarang mengeluh, menggerang, mengaduh ataupun 
memperlihatkan wajah nyeri ataupun takut. Ia harus mati dengan tabah 
dan gagah. 

Untuk menghindar terjadinya hal ini, maka setelah sang pelaku 
harakiri menusukkan pisau ke perutnya, maka sang algojo harus segera 
memancung kepalanya dengan samurai. Dengan demikian ia bisa 
mempercepat proses kematian dan tidak perlu menderita. Asisten 
pembunuh ini lebih lazim dengan sebutan Kaishaku-Nin. Ilmu memancung 
kepala dengan cepat dan baik ini bisa dipelajari dan disebut Seiza 
Nanahome Kaishaku.

Para pelaku harakiri selalu mengenakan baju putih yang melambangkan 
kebersihan dan kesucian. Mereka menusuk perutnya dengan menggunakan 
pisau kecil yang disebut Wakizashi atau Tanto. Pisau tajam yang 
berukuran 30 s/d 60 cm. Pisau tersebut harus dibungkus oleh kertas 
putih.

Pisau tersebut ditusukan keperut; 6 cm dibawah pusar yang disebut 
Tanden. Berdasarkan ajaran Zen disitulah letak pusatnya Chi atau 
letaknya jiwa manusia. Mereka bukan hanya sekedar menusuk begitu 
saja; melainkan harus dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. 
Prosedur merobek udel-udel ini disebut Jumonji-giri agar perutnya 
bisa benar-benar robek dan ususnya keluar. 

Sebelum mereka harakiri mereka menulis puisi kematian atau death 
poem (jisei no ku) bagi yang ingin tahu apa saja yang ditulis di 
puisi tsb silahkan klik:
http://www.salon.com/weekly/zen960805.html

Harakiri bukan dilakukan oleh pria saja tetapi juga oleh kaum 
perempuan. Mereka menusukan jarum rambut atau pisau ke ulu hatinya. 
Harakiri perempuan ini disebut jigai.

Bagi mereka yang ingin melakukan harakiri secara benar sesuai dengan 
ritual sebaiknya membaca terlebih dahulu panduan harakiri di: 
http://kyushu.com/gleaner/editorspick/seppuku.shtml

Agar tidak mati konyol secara begitu saja seperti layaknya Mr 
Nobody, maka sebaiknya pada saat mau bunuh diri mengundang seluruh 
wartawan cetak maupun elektronik sebanyak mungkin. Bukan hanya 
sekedar RCTI saja melainkan  CNN juga. Hal inilah yang telah 
dilakukan oleh seorang punjangga Jepang - Mishima Yukio pada saat ia 
mau melakukan harakiri pada tgl 25 November 1970 di Tokio. Bagi 
mereka yang tahan banting silahkan klik film reality show harakiri 
dari Mishima Yukio di 
http://www.youtube.com/watch?v=1WhSRHhaE9E

Hanya sayangnya Mr Yukio memilih asisten yang Go-Block, sehingga 
walaupun sudah tiga kali mencoba memancung, kepala sang pujangga 
ternyata tidak berhasil. Maklum asistennya masih muda 25 th setelah 
digantikan oleh algojo yang lain baru bisa berhasil.

Di Indonesia tidak akan ada pejabat yang merasa malu sehingga mau 
melakukan harakiri. Apabila kasus korupsi mereka terungkap, mereka 
lebih senang melakukan "Harta-Kiri" alias menyingkirkan hartanya 
kebagian kiri alias keluar negeri daripada harakiri.

Mang Ucup
Ema

  1   2   >